penerapan arsitektur hijau pada bangunan transit …

10
SENTHONG, Vol. 1, No.2, Juli 2018 253 PENERAPAN ARSITEKTUR HIJAU PADA BANGUNAN TRANSIT MALL DI SURAKARTA Intan Salamina Solihin, Wiwik Setyaningsih, Made Suastika Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta [email protected] Abstrak Transit Mall merupakan wadah bagi penumpang transit untuk melakukan berbagai aktivitas seperti makan, istirahat dan berwisata. Berbagai aktivitas tersebut dilakukan untuk menghilangkan kebosanan akibat menunggu kereta maupun bus. Lokasi yang berada di kawasan distrik dan padat dengan transportasi umum menjadikan banyak polusi dan tidak nyaman. Dengan begitu, dibutuhkan pendekatan arsitektur hijau untuk merespon lingkungan dan alam. Tujuan penelitian adalah merencanakan penerapan arsitektur hijau pada bangunan Transit Mall. Metode yang digunakan berbasis arsitektur hijau serta menggunakan metode pemodelan baik model konseptual dan model fisik. Hasil penelitian ada 5 poin penting untuk menjadikan sebuah desain ramah lingkungan pada bangunan Transit Mall, yaitu 1) hemat energi; 2) memanfaatkan sumber energi alami; 3) memanfaatkan keadaan tapak bangunan; 4) meminimalkan sumber daya baru; 5) berkelanjutan yang akan diterapkan pada desain interior, kualitas ruang, tata masa, pengolahan tapak dan eksterior. Penerapan yang dilakukan diantaranya adalah 1) penggunaan warna yang cerah; 2) pengadaan skylight; 3) pengadaan river on site; 4) menggunakan vegetasi sebagai barrier; 5) pengadaan roof garden; 6) mendesain bangunan secara vertikal. Kata kunci: Arsitektur Hijau, Hotel, Transit Mall 1. PENDAHULUAN “Transportasi merupakan kegiatan perpindahan orang maupun barang dari satu tempat ke tempat lain. Dengan kata lain, transportasi bukan tujuan melainkan sarana untuk mencapai tujuan guna menanggulangi kesenjangan jarak dan waktu” (Morlok, 1988). Moda transportasi merupakan kebutuhan pokok di era saat ini untuk masyarakat dalam melakukan aktivitas. Kegiatan transportasi akan berjalan dengan lancar apabila didukung oleh infrastruktur yang baik. Kota Surakarta memiliki kecenderungan kebutuhan penumpang untuk berpindah moda transportasi yang memadai, tetapi kebutuhan perpindahan antar moda tersebut belum difasilitasi. Keberadaan Stasiun Solo Balapan dan Terminal Tirtonadi yang berdekatan merupakan potensi untuk mewujudkan suatu layanan moda transportasi yang terintegrasi. Layanan Moda transportasi yang terintegrasi sesuai dengan rencana Menteri Perhubungan yang didukung oleh Kepala Dinas Perhubungan Jawa Tengah. Bangunan Transit Mall akan memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi penumpang. Terdapat kecenderungan arus pengunjung yang terus-menerus dan tiada henti di lokasi moda transportasi, sehingga dibutuhkan perencanaan untuk menampung aktivitas tersebut. Arus pengunjung tersebut merupakan suatu potensi untuk pengembangan moda transportasi yang

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN ARSITEKTUR HIJAU PADA BANGUNAN TRANSIT …

SENTHONG,Vol.1,No.2,Juli2018

253

PENERAPANARSITEKTURHIJAUPADABANGUNANTRANSITMALLDISURAKARTA

IntanSalaminaSolihin,WiwikSetyaningsih,MadeSuastikaProdiArsitekturFakultasTeknikUniversitasSebelasMaretSurakarta

[email protected]

Abstrak

TransitMallmerupakanwadahbagipenumpang transituntukmelakukanberbagaiaktivitassepertimakan,istirahatdanberwisata.Berbagaiaktivitastersebutdilakukanuntukmenghilangkankebosananakibatmenunggukeretamaupunbus.Lokasiyangberadadikawasandistrikdanpadatdengantransportasiumummenjadikanbanyakpolusi dan tidaknyaman.Denganbegitu, dibutuhkanpendekatanarsitektur hijauuntukmerespon lingkungan dan alam. Tujuan penelitian adalah merencanakan penerapan arsitektur hijau padabangunan Transit Mall. Metode yang digunakan berbasis arsitektur hijau serta menggunakan metodepemodelanbaikmodelkonseptualdanmodelfisik.Hasilpenelitianada5poinpentinguntukmenjadikansebuahdesainramahlingkunganpadabangunanTransitMall,yaitu1)hematenergi;2)memanfaatkansumberenergialami;3)memanfaatkankeadaantapakbangunan;4)meminimalkansumberdayabaru;5)berkelanjutanyangakanditerapkanpadadesaininterior,kualitasruang,tatamasa,pengolahantapakdaneksterior.Penerapanyangdilakukandiantaranyaadalah1)penggunaanwarnayangcerah;2)pengadaanskylight;3)pengadaanriveron site; 4)menggunakanvegetasi sebagaibarrier; 5)pengadaan roofgarden;6)mendesainbangunansecaravertikal.

Katakunci:ArsitekturHijau,Hotel,TransitMall

1.PENDAHULUAN “Transportasimerupakankegiatanperpindahanorangmaupunbarangdarisatutempatketempat lain.Dengankata lain, transportasibukantujuanmelainkansaranauntukmencapai tujuangunamenanggulangikesenjangan jarakdanwaktu” (Morlok,1988).Modatransportasimerupakankebutuhanpokokdierasaatiniuntukmasyarakatdalammelakukanaktivitas.Kegiatantransportasiakanberjalandenganlancarapabiladidukungolehinfrastrukturyangbaik.

Kota Surakarta memiliki kecenderungan kebutuhan penumpang untuk berpindah modatransportasi yangmemadai, tetapi kebutuhanperpindahanantarmoda tersebutbelumdifasilitasi.KeberadaanStasiunSoloBalapandanTerminalTirtonadiyangberdekatanmerupakanpotensiuntukmewujudkan suatu layananmoda transportasi yang terintegrasi. LayananModa transportasi yangterintegrasi sesuai dengan rencana Menteri Perhubungan yang didukung oleh Kepala DinasPerhubunganJawaTengah.BangunanTransitMallakanmemberikankemudahandankenyamananbagipenumpang.

Terdapatkecenderunganaruspengunjungyangterus-menerusdantiadahentidilokasimodatransportasi, sehingga dibutuhkan perencanaan untuk menampung aktivitas tersebut. Aruspengunjung tersebut merupakan suatu potensi untuk pengembangan moda transportasi yang

Page 2: PENERAPAN ARSITEKTUR HIJAU PADA BANGUNAN TRANSIT …

SENTHONG,Vol.1,No.2,Juli2018

254

dilengkapi dengan aktivitas retail berupa pusat perbelanjaan dan aktivitas bisnis yang diwujudkandalambentukTransitMall.

TransitMallmerupakan sebuah pusat perbelanjaan yang terintegrasi moda transportasisebagaiwadahbagipenumpangtransitsebelummelanjutkanperjalananselanjutnya.PadakasusiniStasiunSoloBalapanberdekatandenganTerminalTirtonadi.Lokasijugaberadadikawasanpadatlalulintasdantransportasi.Selainitu,TransitMalljugamerupakanareapadatpenduduk.

“Kecenderunganselamaini50%sumberdayaalamdipakaiuntukbangunandan40%energidikonsumsi bangunan. Selain itu, 50% produksi limbah berasal dari sektor bangunan. Ditambahdenganadanya isupemanasanglobal,makaarsitekturhijauhadiruntukmencobamengembalikankeseimbanganlingkungansekaligusmenjadiperedampolusi”(Dotedu,2017).

Konseppendekatanarsitekturhijauyaituarsitekturramahlingkungandenganprinsipekologisdan konservasi lingkungan. Pendekatan diharapkan dapat menghasilkan karya bangunan yangmempunyai kualitas lingkungan yang berkelanjutan. Pendekatan diperlukan untuk menjawabtantanganpersoalanlingkunganpadaareapadatpendudukdanpolusidarikendaraan.

“Tingkathijau suatubangunandiukurberdasarkanbeberapakriteria atauparameter, yakniefisiensipenggunaanenergi,efiseinsipenggunaanair,perlindunganterhadaplingkungan,kualitasfisikruangdalam,aspekhijaulainnyadaninovasidesain”(Karyono,2010).

PrinsiparsitekturhijaumenurutdanGreenArchitectureDesignforSuistanableFuture(Brenda&Vale,1996)adalahsebagaiberikut:

1) HematEnergiBangunandirancangmemanjangdenganbukaanmenyesuaikanpergerakaanmatahariuntukmemaksimalkan pencahayaan alami, sehingga dapat menghemat energi listrik dan hanyamemasanglampupadabagianyangintensitasnyarendah.

2) MemanfaatkanKondisidanSumberEnergiAlamiBangunanyangramahlingkunganharusmemanfaatkankondisidansumberenergialami.Halinidapatdilakukandengancaramengaturorientasibangunanterhadapmataharidanangin.Menggunakantumbuhandanairsebagaipengaturiklim.

3) MenanggapiKeadaanTapakpadaBangunanMempertahankankondisitapakdanmembuatdesainyangmengikutibentuktapakyangada.Mendesain bangunan secara vertikal, sehingga permukaan dasar bangunan dapatdimanfaatkanuntuktanamanhijauatauruangterbuka.

4) MeminimalkanSumberDayaBaruBangunan yang dirancang mengoptimalkan material yang sudah ada, sehingga dapatmeminimalisir penggunaan material yang baru. Nantinya, pada akhir umur bangunan,materialtersebutdapatpuladigunakankembaliuntukmembentuktatananarsitekturlainnya.

TujuanpenelitianadalahmengetahuipenerapanarsitekturhijaupadabangunanTransitMall.Manfaat adalah menciptakan desain yang ramah lingkungan dan alami sebagai bangunan yangberkelanjutan.

Page 3: PENERAPAN ARSITEKTUR HIJAU PADA BANGUNAN TRANSIT …

IntanSalamina,WiwikSetyaningsih,MadeSuastika/JurnalSENTHONG2018

255

2.METODEPENELITIANMetode yang digunakan yaitu metode perencanaan dan metode perancangan: Metode

perencanaan meliputi studi pustaka, observasi lapangan untuk mengetahui tapak eksisting, studibandingdananalisisberdasarkanteori-teoriarsitekturhijau.Metodeperancanganberbasisarsitekturhijausertamenggunakanmetodepemodelanbaikmodelkonseptualdanmodelfisik.

Berdasarkankajianarsitekturhijaudidapat teoriarsitekturhijauolehGBCI (GreenBuildingCouncilIndonesia,n.d.),arsitekturhijauolehKaryonodanGreenArchitectureDesignforSuistanableFutureolehBrenda&Valleyangakanditerapkanpadarancangan.Berdasarkanpendapatparaahlitersebut,dapatdisimpulkanpendekatanarsitekturhijaumenghasilkanbeberapapoinpentingyangharusdipenuhi,yaitu:

1)hematenergi;2)memanfaatkansumberenergialami;3)memanfaatkankeadaantapakbangunan;4)meminimalkansumberdayabaru;5)menghasilkanbangunanyangberkelanjutan.

3.HASILDANPEMBAHASAN BangunanTransitMallberadadiantaramoda transportasi sebagaiaksespenghubungparapenumpanguntukberpindahmoda.LokasiterpilihuntukTransitMallberadadiJl.LetjenS.Parman,KecamatanBanjarsari,Surakarta.TransitMallinimengintegrasikanStasiunSoloBalapandanTerminalTirtonadimelaluiskybridge(lihatgambar1).

Gambar1

LokasiTransitMallSumber:googlemaps

Penerapan arsitektur hijau dilakukan pada fasad, interior, dan bentuk bangunan. KonseptampilanTransitMalladalahkonsepyangramahdenganlingkunganyangdapatdiwujudkandengankualitasudara,penggunaanenergisecaraefisien,dankeamananbagipengguna(lihatgambar2).

Page 4: PENERAPAN ARSITEKTUR HIJAU PADA BANGUNAN TRANSIT …

SENTHONG,Vol.1,No.2,Juli2018

256

Gambar2

PenerapanArsitekturHijaupadaBangunan

SesuaidenganteoriyangdigunakanmakapenerapanarsitekturhijaupadabangunanTransitMalldibagimenjadilimapokokbahasan(lihattabel1).

TABEL1IMPLEMENTASIARSITEKTURHIJAUBERDASARKANKRITERIA

Kriteria Implementasi

1. HematEnergi Meminimalisirsumberenergibuatan(pencahayaandanpenghawaan)

2. MemanfaatkanSumberEnergiAlami

Tamanpadabangunan

3. MemanfaatkanKeadaanTapakBangunan

Menggunakantapakseperlunya,tidaksemualahandidirikanbangunan

4. MeminimalkanSumberDayaBaru Penggunaanmateriallokalataure-used5. Berkelanjutan

1.) HematEnergi

Salah satu cara agar bangunan hemat energi adalah memaksimalkan penyerapanpencahayaandanpenghawaanalami.Carayangdigunakanuntukmendapatkanpencahayaanalami

Page 5: PENERAPAN ARSITEKTUR HIJAU PADA BANGUNAN TRANSIT …

IntanSalamina,WiwikSetyaningsih,MadeSuastika/JurnalSENTHONG2018

257

secaramaksimalantara lain:1)penggunaanwarna-warnanaturalyangcerah;2)penggunaanglassblockuntuksentuhandinginpadacahayayangmasuk;3)penggunaanstrukturatapmenggunakantruss frame agar dapat mengantarkan cahaya alami. Beberapa cara untuk memaksimalkanpenghawaan alami antara lain; 1)memberikan ventilasi silang dengan bukaanmin. 40% dari luasruangan;2)pengadaanriveronsiteuntukpenghawaan(lihatgambar3).

Penggunaanwarna-warnanaturalyangcerahpadabangunanTransitMalldiwujudkanpadaeksteriordaninteriorbangunan.Terutamapadaruang-ruangyangmembutuhkanintensitascahayayangtinggisepertipadaruanganloungedanruangpengelola.

Penggunaanglass block diterapkanpada sisi Barat bangunan karena area Barat bangunanTransitMallmerupakanareayangpalingterkenapanasmatahari.Glassblockmembantumeneruskancahayadanmereduksipanasdarimatahari.UpayainimenjadikanruangandisisiBaratTransitMalltetapmendapatkancahayaalami.

Padaareakomersil terdapatbukaandiatapbangunanyaitumenggunakanskylight. Fungsidariskylightadalahmenyerappencahayaanalamidarimatahari,sehinggadenganruangterbukayangbanyakdapatmeminimalkanpenggunaanlampudisianghari.Bangunanpunmemilikisuasanaalamdanluas,sehinggapenggunadapatmerasakankenyamanan.

Bentuk skylight memanjang sesuai dengan bentuk bangunan untuk memaksimalkan.Bangunandibuatramping,sehinggaskylightdiharapkandapatmemberikanpencahayaanmenyeluruhpadabangunan.

Gambar3

PenerapanHematEnergipadaBangunan

2.) SumberEnergiAlami

Wujudpemanfaatansumberenergialamiyangdilakukanadalahpenghijauan.Penghijauandilakukan pada ruang-ruang yangmemungkinkan. Vegetasi sebagai filter kebisingan di sisi selatanbangunan,jugaroofgardenuntukmenggantikanlahanterbukayangterbangun(lihatgambar4).

Roof garden merupakan cara penghijauan yang dapat menggantikan lahan yang diatasdibangunbangunan.Berikutbeberapamanfaatdariroofgarden:sebagailahanperesapan,sehingga

Page 6: PENERAPAN ARSITEKTUR HIJAU PADA BANGUNAN TRANSIT …

SENTHONG,Vol.1,No.2,Juli2018

258

dapatmeminimalkanair tergenang; sebagaiupaya siklusudara;mendinginkanbangunandan jugaudaradisekitarbangunan;melindungiatapdenganberbagailapisansehinggalebihawet/tahanlama.

Gambar4

RoofGardenpadaTransitMall

Roofgardenyangdirencanakanmemilikibeberapalapisan.Lapisanpalingatasyaitutanamandanpaving sebagai jalan setapak. Lalu, tepatdibawahvegetasidigunakanpasir sungaiberteksturkasargunamenghasilkanairhasilsaringanyanglebihbersih.

Lapisan penyaring berperan penting dalam mengubah air hujan menjadi air tanah danmembatasi permukaan atap dengan tanaman. Secara sederhana, lapisan ini terdiri atas saluranair/drainasedanmembranpembatasyangberfungsisebagaipencegahserapanairmasukkelapisanatap. Pada lapisan atas drainase diletakkan lapisan penyaring berupa kain khusus dari bahangeotekstil,sehinggaairyangmasukkedrainasesudahdalamkeadaanbersih.

Padaroofgardenyangdirencanakan,lapisanpenyaringdilengkapidenganlapisanpelindungantiakar,sehinggaakartanamantidakakanmasukdanmerusakatap.Lapisanpenghalangakarakandiletakkandiatasdrainase.

Padabagianbawahdrainase,terdapatlapisanatapyangterdiridariinsultor,pelapisantiair,danatap.Insultordanlapisanantiairberperanuntukmelindungiatapdarirembesan.Lapisaninsultormerupakan lapisan utama yang melindungi dan membatasi atap dengan lapisan penyaring. Padabagianbawahlapisaninsultor,terdapatlapisanantiair,dandibawahlapisanantiairterdapatlapisanatapyangmerupakanatapbeton.

Pada bagian bangunan yang memiliki bukaan menggunakan sun shading untuk responterhadap cahaya matahari. Dengan begitu, cahaya matahari dapat masuk, sedangkan silau darimataharidapatdipantulkan(lihatgambar5).

Page 7: PENERAPAN ARSITEKTUR HIJAU PADA BANGUNAN TRANSIT …

IntanSalamina,WiwikSetyaningsih,MadeSuastika/JurnalSENTHONG2018

259

Gambar5

ContohPenerapanSunShadingpadaHotel

Filterkebisinganmenggunakanvegetasiyangdapatmeminimalisirkebisingandarikeretaapidan kendaraan umum di jalan utama Jalan S. Parman. Tanaman yang menyaring polusi udara(tanaman4k)yaitutrembesi,tamarindusindica,paku.

Adanya garden on site selain sebagai penghijauan juga sebagai ‘rasa’ untuk pengunjung.Tanaman yang bisa digunakan pada bangunanTransitMall adalah 1) Boston ferns; 2) Katalea; 3)Dieffenbachiaataubiasadisebuttanamanbahagia;4)Dracaena;5)LiliPerdamanaian;6)Tanamanpakisataupaku.(Rooang.com).Agarpemanfaatanairhujanefisien,makaairhujandapatdigunakanuntukpenyiramanantanaman.

Upaya lain yang dilakukan sebagai penghijauan pada bangunan TransitMall yaitu denganmenggunakanverticalgardendiareahoteldanmenggunakansecondaryskinpadaareaperbelanjaanbidangyangmenghadapkeBarat(lihatgambar6).

Gambar6

ContohPenerapansecondaryskindanverticalgarden

Page 8: PENERAPAN ARSITEKTUR HIJAU PADA BANGUNAN TRANSIT …

SENTHONG,Vol.1,No.2,Juli2018

260

3.) MemanfaatkanKeadaanTapak

Beberapacaradalammemanfaatkankeadaantapakadalah1)mendesainbangunanTransitMallsecaravertikal;2)menggunakanvegetasisebagaibarrieruntukpolusisuara;3)tidakmerubahtotal tapakeksistingterutamavegetasiyangsudahada;4)mempertahankankondisi tapakdenganmembuatdesainyangmengikutibentuktapakyangada(lihatgambar7).Mendesainbangunansecaravertikal,sehinggapermukaandasarbangunandapatdimanfaatkanuntuktanamanhijauatauruangterbuka.

Gambar7

BentukBangunanTransitMall

Bentukbangunandibuatrampingdanvertikalsesuaidenganbentuktapaksertadifungsikansebagaipenyerapcahayaalami.Vegetasieksistingpadatapakjugadilindungidandipertahankan.

4.) MeminimalkanSumberDayaBaru

Penggunaan material yang berkelanjutan, alami, awet, dan tahan lama. Material yangdigunakan bisa berupa kayu, batu bata, dan bambu. Bangunan yang dirancang mengoptimalkanmaterialyangsudahada,sehinggadapatmeminimalisirpenggunaanmaterialbaru.Padaakhirumurbangunan, material tersebut dapat pula digunakan kembali untuk membentuk tatanan arsitekturlainnya.

Penggunaan material yang sudah tidak terpakai dari hasil pembangunan juga bisadiaplikasikanpadaelemenhias tambahan.Memanfaatkanpenggunaanairhujanuntukditampungdanmenyiramtanaman(lihatgambar8).

Bangunandibuatrampingdanvertikal.

Page 9: PENERAPAN ARSITEKTUR HIJAU PADA BANGUNAN TRANSIT …

IntanSalamina,WiwikSetyaningsih,MadeSuastika/JurnalSENTHONG2018

261

Gambar8

PenggunaanMaterialAlam

5.) Sustainable(Berkelanjutan)

Setelahmelengkapikeempatelemendiatas,makadiharapkanbangunanTransitMallsudahmenjadi bangunan yang berkelanjutan. Penambahan ornamen hijau akan memberikan perasaanberadadialamdanmembuatpemandanganmenjadileluasa.

BerdasarkanmetodeperancangandanprosespenerapanarsitekturhijaupadaTransitMallyangdilakukanmenghasilkanrancanganTransitMallyangterintegrasimodatransportasidiSurakartayangmampumendukungkegiatansemuapenggunasebagaiberikut.

Lokasi :JalanS.Parman,Banjarsari,SurakartaLuasLahan :±12.453m2LuasBangunan :±6.785m2

Gambar9

PerspektifEksteriorBangunan

Diberikanpohonpelindungdan

penyejukdisekelilingbangunan

Menggunakanmaterialbatualampadaroofgarden

Penggunaanbatubatauntukdindingkamar

Page 10: PENERAPAN ARSITEKTUR HIJAU PADA BANGUNAN TRANSIT …

SENTHONG,Vol.1,No.2,Juli2018

262

4.KESIMPULANDANSARAN Berdasarkan teori yang telah dikaji dengan penerapan arsitektur hijau dapat dikriteriakanmenjadi lima kriteria, yaitu hemat energi, memanfaatkan sumber energi alami, memanfaatkankeadaan tapak bangunan, meminimalkan sumber daya baru dan berkelanjutan. Kesimpulan darianalisispenerapanarsitekturhijaupadabangunanTransitMalldiSurakartaadalahsebagaiberikut:

a. Penggunaan warna-warna natural yang cerah untuk memaksimalkan pencahayaan alami, danmeningkatkanintensitascahayapadasuaturuang

b. Pengolahankualitasruangyangdiwujudkandenganbukaanyanglebarc. Penggunaansecondaryskinsangatdisarankanuntukareayangterpaparsinarmataharilangsungd. Pengadaanpenghijauandiatasbangunansebagaigantilahanterbukadiareaterbangun

Berdasarkan penelitian yang direncanakan tersebut terdapat kelebihan, kekurangan, dansaranyaitusebagaiberikut:

a) Bagi peneliti berikutnya diharapkan menggunakan alat bantu ecotec sebagai simulasi untukmenghitungenergiyangdikeluarkan,danpenggunaanalatbantudialuxdalammerancangsistempenghawaandanpencahayaan

b) DiharapkandukungandanperanandariDishubkominfo/Pemda,dalammembangunsaranadanprasaranauntukberpindahmodatransportasiyangnyaman

REFERENSIBrenda,&Vale,R.(1996).GreenArchitectureDesignforSustainableFuture.London:Thames&Hudson.

Dotedu.(2017).ArsitekturBerkelanjutan.RetrievedfromDotedu.id:https://dotedu.id/konsep-arsitektur-berkelanjutan-sustainable/

GreenBuildingCouncilIndonesia.(n.d.).Greenship.Retrievedfromgbcindonesia.org:http://www.gbcindonesia.org/greenship

Karyono,T.H.(2010).TeoriArsitekturHijau.RajawaliPres.

Morlok,E.K.(1988).PengantarTeknikdanPerencanaanTransportasi.Jakarta:Erlangga.

Rooang.com.(n.d.).TanamanIndooryangbisahidupminimcahaya.RetrievedfromRooang.com:http://media.rooang.com/2016/03/tanaman-indoor-berikut-bisa-hidup-minim-cahaya-loh/