th aplikasi pendekatan arsitektur hijau pada …
TRANSCRIPT
JosephineErshantiWinarso,YosafatWinarto,Samsudi/JurnalSENTHONG2019
193
APLIKASIPENDEKATANARSITEKTURHIJAUPADABANGUNANPERPUSTAKAANANAKDIKABUPATENSUKOHARJO
DENGANASPEKEFISIENSIDANKONSERVASIENERGI
JosephineErshantiWinarso,YosafatWinarto,SamsudiProdiArsitekturFakultasTeknikUniversitasSebelasMaretSurakarta
Abstrak
Penelitianbertujuanuntukmemecahkanpermasalahanketidakefisienanenergibangunanperpustakaananakdengan penerapan pendekatan arsitektur hijau, terutama pada prinsip efisiensi dan konservasi energi.Permasalahan ketidakefisienan energi pada bangunan perpustakaan anakmeliputi energi yang boros padapencahayaanbangunan,sertaaplikasienergialternatifsebagaipenyediaenergilistriktambahan.Perpustakaananaksecaraumummengonsumsienergiyangcukupbanyakdarisegipembangunandanoperasional.Sumberdaya energi yang ada sekarang, semakin berkurang akibat penggunaan energi pada bangunan yang tidakefisien.Haltersebutmenyebabkandibutuhkanpenerapanaspekefisiensidankonservasienergisebagaibentukupayauntukmengatasipermasalahkonsumsienergipadabangunanyangboros.Metodeyangdigunakanpadapenelitianmelaluitigatahapan,yaitumerumuskanhal-halyangberkaitandenganaspekefisiensidankonservasienergimelaluipendekatanarsitekturhijau,merumuskantujuandanupayadaripenerapanaspekefisiensidankonservasi energi, danmengaplikasikan hasil yang telah diperoleh pada desain. Hasil yang didapatkan daripenelitian adalah desain bangunan perpustakaan anak di Kabupaten Sukoharjo yang mengaplikasikanpendekatanarsitekturhijau,terutamapadaaspekefisiensidankonservasienergi.PenerapanaspekefisiensidankonservasienergiyangdapatdilakukanpadabangunanperpustakaananakdiKabupatenSukoharjo,meliputiupayaefisiensi energi, penerapanpencahayaanalamidanbukaan,aplikasi energialternatif, danpenerapantanda.Katakunci:efisiensienergi,konservasienergi,perpustakaananak
1. PENDAHULUAN
Perpustakaananakmerupakansebuahbangunanyangberisibuku-bukukoleksiyangdiaturdandisusun, agar mudah untuk digunakan saat kegiatan membaca yang dikhususkan pengguna dankoleksibagianak.KabupatenSukoharjomerupakansalah satukabupaten terkecildiPropinsi JawaTengahyangmemilikijumlahanakdansekolahyangbanyak,sertadalammasaperkembanganyangpesat.Namunjumlahanakdansekolahyangbanyaktidaksebandingdenganfasilitasbacabagianak.Belumada fasilitasbacabagianakberupaperpustakaananakyangdapatmemfasilitasikebutuhanmembacabagianak.
Bangunanmembutuhkanenergiyangcukupbanyakdalamsegioperasionaldanpembangunan.Bangunansekarangmenggunakan40%daritotalenergiglobal.Persentasepenggunaanenergimasihterusmeningkatdandiperkirakanakanmencapaiangka80%padatahun2040.Konsumsienergipadabangunanuntukpeneranganbuatan,penghawaanbuatan, transportasivertikal,danmasihbanyaklagitercatatmenghabiskan25%darisuplaitahunanenergiduniapadaera80-an.
Sepertibangunan secaraumum,bangunanperpustakaanmembutuhkanbanyakenergidalamsegi pembangunan dan operasional. Energi yang digunakan meliputi pencahayaan, penghawaan,elektronikyangdigunakan,danlain-lain.Konsumsiairdanmaterialyangberlebihanjugamerupakanpermasalahanenergiyangboros.Penggunaanenergiyangborostidakbaikbagilingkungandandapatberakibatsemakincepatsumberdayahabis.Olehkarenahaltersebutdibutuhkanpenerapanupayauntukmengurangikonsumsienergipadabangunanperpustakaan.
SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019
194
Perpustakaanberbedadengantipebangunanyanglainberdasarkankonsumsienergi.Bangunankantor mengonsumsi 30% dari energi total untuk pencahayaan, sedangkan perpustakaanmengonsumsihampir45%.Jikapenggunaanenergilistriksangattinggi,panasyangterakumulasipadabangunanjugaikuttinggi.Haltersebutdisebabkankarenapencahayaanbuatandanalatelektronikyangdigunakanmengeluarkanpanassehinggaruanganmenjadibertambahpanas.Darihaltersebut,dapat dinyatakan bahwa prinsip desain dasar untuk mengatasi masalah tersebut adalahmemaksimalkanpencahayaanalamipadasianghari.Kemudianuntukminimalisirpenggunaanenergipada pencahayaan dan elektronik, upaya yang dilakukan adalah denganmenghemat energi yangdibutuhkanuntukpenghawaanbuatan.
Pendekatan arsitektur hijaumerupakan ilmu ataupendekatan yangmengacupada kontribusibangunan, terhadap transformasi lingkungan bangunan agar berkelanjutan. Pendekatan arsitekturhijau menekankan pada efisiensi energi dalam segi komersial dan bangunan tersebut, sehinggamemberikan keuntungan finansial dan kelestarian lingkungan. Pendekatan arsitektur hijau sedangmulai digencarkan karena permasalahan ketidakefisienan energi pada bangunan. Bangunanmembutuhkanbanyakenergiuntukbertahan.Pendekatanarsitekturhijaudirasamerupakansolusiyangtepat,untukmemecahkanpermasalahanketidakefisienandalampenggunaanenergi.
Terdapatbanyakteoriyangmenjelaskantentangprinsipdanpenerapanpendekatanarsitekturhijau pada bangunan. Terdapat beberapa kriteria yang dipertimbangkan agar bangunan hijauterwujud.Kriteriatersebutantaralainpengolahantapak,efisiensidankonservasienergi,konservasiair, sumber dan siklus material, kenyamanan dan kesehatan ruang, dan manajemen lingkunganbangunan.Terdapatjugabeberapakriteriabangunanhijaulain.Beberapakriteriatersebutmeliputilokasi dan tapak, pengolahan tapak dan peningkatan kualitas tapak, jalur pedestrian, transportasikawasan, penghematan energi, pemanfaatan energi alternatif, material bangunan, konservasi air,peresapan air hujan, meminimalkan pemanasan kawasan, dan kondisi lingkungan fisik di dalambangunan.
Efisiensidankonservasienergimerupakanbentukupayauntukmenghematenergi.Efisiensidankonservasi yang walaupun sama-sama bertujuanmenghemat energi, kedua hal tersebutmemilikibedapengertian.Konservasienergiberartiupayayangdirencanakan,terpadu,dansistematisuntukmelestarikan sumber daya energi serta meningkatkan pemanfaatan. Dalam pengertian tersebut,konservasi energi difokuskanpadaperilakumanusia dalammenggunakan energi. Berbedadengankonservasienergi,efisiensienergiberartimengurangijumlahenergiyangdipakaiuntukmenghasilkanhasilyangsamaataulebihpadaproseskonversienergiataupemanfaatanenergi.Dalamhaltersebut,efisiensienergifokuspadaperalatan,teknologi,inovasi,ataumesinyangmengonsumsienergiuntukmengurangipenggunaanenergi.
Berdasarkan hasil analisa, terdapat beberapa hal-hal yang perlu dipertimbangkan untukmencapai efisiensi dan konservasi energi. Dalammemenuhi aspek efisiensi energi, hal yang perludipertimbangkanantaralainpemanfaatanprinsipbangunanuntukmenghematenergi,pencahayaanalamidanbukaan,danaplikasienergialternatif.Sedangkanpadaaspekkonservasienergi,halyangdilakukan adalah penerapan tanda pada beberapa spot agar pengguna bangunan sadar untukmelakukantindakanhematenergi,sepertimematikanlampujikatidakterpakai,danlain-lain.Halyangakandibahaspertamaadalahpemanfaatanprinsippadabangunanuntukmenghematenergi.Upayayangdilakukanpadahaltersebutdifokuskanpadaupayapemanfaatanprinsippadabangunanagarpenggunaanenergipadabangunanagarefisien,terpantaudanhemat.Setelahhaltersebut,halyangdipertimbangkankemudianadalahpenerapanpencahayaanalami.Upayayangdilakukanfokuspadapenerapan pencahayaan alami yang optimal untuk mengurangi konsumsi energi, dengan caramendesain bangunan yangmemungkinkanpencahayaan alami dapatmasuk semaksimalmungkin.Kemudian, hal yang perlu dipertimbangkan adalah penerapan bukaan. Penerapan bukaanmemfokuskan pada penerapan ventilasi yang efisien, terutama di area publik untuk mengurangikonsumsi energi. Hal tersebut dapat dicapai dengan tidak menggunakan AC atau meggunakan
JosephineErshantiWinarso,YosafatWinarto,Samsudi/JurnalSENTHONG2019
195
ventilasialamiataumekanikpadaruangWC,tangga,koridor,danlobilift.Kemudianhalyangperludipertimbangkanadalahpengaplikasianenergialternatif.Aplikasienergialternatifmenekankanpadapenerapansumberenergibarudanterbarukanuntukmemenuhiminimal0,5-2,5%totaldayayangdibutuhkan bangunan. Hal terakhir yang perlu dipertimbangkan adalah aspek konservasi energidengan menerapkan tanda pada spot, yang dapat membuat pengguna sadar untuk melakukantindakanyangterdapatditanda.
Penelitianbertujuanuntukmengetahuihal-halyangberkaitandenganaplikasiarsitekturhijau,dalam menerapkan efisiensi dan konservasi energi pada desain bangunan perpustakaan anak diKabupatenSukoharjo.Penelitianmenjelaskanhal-halyangberkaitandengankeputusandesain,untukmengatasipermasalahanketidakefisienanenergipadabangunanperpustakaananak.Manfaatdaripenelitianadalahdapatmemberikankontribusiterhadappelestarianlingkungandanperkembanganekonomi. Pada segi pelestarian lingkungan, penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusidenganpenjelasanpenerapanaspekefisiensidankonservasienergiuntukditerapkanpadabangunan.Denganpenerapanaspektersebut,bangunandiharapkandapatbertahandanberkelanjutanuntukmengehematenergidanfinansial.
2. METODEPENELITIAN
Metodepenelitianyangdilakukanmerupakantahapanprosesuntukmenemukanupayaaspekefisiensi dan konservasi energi, dalam penerapan desain yang tepat untuk desain bangunanperpustakaananak, terutamadiKabupatenSukoharjo.Permasalahanketidakefisienanpenggunaanenergi pada bangunan perpustakaan anak di Kabupaten Sukoharjo, diatasi dengan menerapkanpendekatanarsitekturhijaupadabangunan.Beberapatahapanyangdilakukanmeliputimerumuskanhal-halyangberkaitandenganaspekefisiensidankonservasienergimelaluipendekatanarsitekturhijau, merumuskan tujuan dan upaya dari penerapan aspek efisiensi dan konservasi energi, danmengaplikasikanhasilyangtelahdiperolehpadadesain.
Tahapanyangpertamaadalahmerumuskanhal-halyangberkaitandenganaspekefisiensidan
konservasi energi melalui pendekatan arsitektur hijau. Teori arsitektur yang dijadikan acuanmerupakan teori arsitektur hijau penggabungan dari teori Karyono dan GREENSHIP. Kedua teoritersebutkemudiandigabungkandandirumuskansehinggamunculahteoribaruyangmengacupadakedua teori tersebut. Dari penggabungan kedua teori tersebut, didapatkan beberapa aspek yangditerapkanpadadesain,salahsatudariaspek-aspektersebutadalahaspekefisiensidankonservasienergi.
Tahapan kedua merupakan tahapan merumuskan tujuan dan upaya dari penerapan aspek
efisiensidankonservasi energi. Tujuandaripenerapanaspekmerupakan solusidaripermasalahanketidakefisienan energi yang akan muncul pada bangunan perpustakaan anak. Upaya untukmemecahkanpermasalahanketidakefisienanenergipadabangunandidapatkandariteori.
Setelahupaya-upayadirumuskan,tahapterakhiradalahpengaplikasianupaya-upayakedalam
desain.Upaya-upayayangtelahdirumuskan,dipilihdandisesuaikandengankondisiyangsesuaipadatapak. Upaya yang dapat diterapkan kemudian langsung diaplikasikan pada desain denganpenyesuaianyangtelahditentukan.
SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019
196
3. HASILDANPEMBAHASAN
Tapak yang terpilih berada di Jalan Raya Solo Baru, Bulakrejo, Kec. Sukoharjo, Kabupaten
Sukoharjo,JawaTengah(gambar1).Tapakmemilikiluassekitar3.350m².TapakberbatasandengantamandanmonumenPatungJamuSukoharjodisebelahUtara,JalanJenderalSudirmandisebelahTimur,TokoDealerSatrioMotordisebelahSelatan,danJalanMelatidisebelahBarat.Tapakdapatdiakses dengan mudah karena letak tapak yang berada di jalan arteri dan jalan lokal. Selain haltersebut, dalam hal ekspansi, tapak memungkinkan dapat diekspansi di kemudian hari karena dibagianSelatantapak,terdapatbangunanyangtidakterpakaidantokodealerkendaraanbermotor.
LetaktapakberorientasipadaTimur-BaratsehinggaintensitascahayamataharipagimengenaisisiTimurdancahayamataharisoremengenaisisiBarat(gambar2).SisiUtaradanSelatantapaktidakterlaluterpaparsinarmataharisecaralangsungkarenaarahorientasimataharidanpadakeduasisi,terdapattaman,pepohonandanbangunansehinggacahayamataharitidaklangsungmengenaitapak.Tingkat kebisingan tertinggi berada di sisi Barat tapak karena berdekatan dengan Jalan JenderalSudirmanyangtermasukdalamjalanarteri(gambar2).TingkatkebisingansedangberadadisisiTimurtapakkarenaberdekatandenganJalanMelatiyangtermasukdalamjalanlokal(gambar2).PadasisiUtaradanSelatantapak,tingkatkebisingancukuprendahkarenasisiUtaramasihberadajauhdenganjalandansisiSelatanberbatasandenganbangunan(gambar2).
View tertinggi di sekitar tapak tertinggi berada pada sisi Utara, berbatasan langsung dengantamandanmonumenPatungJamuSukoharjo(gambar2).ViewsedangberadapadasisiBarattapakyangberbatasandenganjalanarteridansisiTimurdenganjalanlokal(gambar2).PadasebelahBarat,tapakberbatasanlangsungdenganJalanSudirmanyangdikategorikansebagaijalanarteri(gambar2).JalanSudirmanmemilikilebarsekitar15meterdenganduajalur.PadasisisebelahTimurtapak,jugaberbatasandengan jalan lokalbernamaJalanMelati (gambar2)yangmemiliki lebar jalansekitar6
Gambar1.LokasidanKondisidiSekitarTapak
Gambar2.IlustrasiKondisiEksistingdiSekitarTapak
JosephineErshantiWinarso,YosafatWinarto,Samsudi/JurnalSENTHONG2019
197
meter.Karenatapakyangberbatasanlangsungdenganjalanbesar,entrancepadabangunandapatdirencanakanpadasisiBaratdanTimur.
Gambar3.PeletakkanEntrancedanMassaPadaTapak
Berdasarkanbeberapapertimbangankondisisekitartapak,entrancedanpeletakkanmassadapat
ditentukan. Pertimbangan peletakkan massa juga berdasarkan zoning dan kriteria ruang yangkemudian dianalisis.Main entrance diletakkan di dekat jalan arteri atau Jalan Jenderal Sudirman(gambar3).SideentrancediletakkandidekatjalanlokalatauJalanMelati(gambar3).
Berdasarkankriteriayangtelahdirumuskanterdapatbeberaparumusanupayamengaplikasikankriteriaefisiensidankonservasienergi.Dalamaspekefisiensienergi,upayayangdilakukanmeliputipemanfaatanprinsipbangunanuntukmenghematenergi,penerapanpencahayaanalamidanbukaan,danaplikasienergialternatif.Padaaspekkonservasienergi,upayayangdilakukanadalahpemasangantandapadabeberapaspotyangdapatmenarikperhatianpenggunaanbangunan.
Efisiensi energi merupakan upaya yang dilakukan untuk mengurangi jumlah energi yangdibutuhkan. Upaya tersebut dilakukan agar sebuah bangunan tidakmenghabiskan banyak energi,dalamsegioperasionaldanmaterialuntukjangkawaktuyanglama.Upayaefisiensienergijugasangatmenguntungkanjikasewaktu-waktukrisissumberdayaenergiterjadi.Jikasebuahbangunansudahmenerapkanefisiensienergi,bangunantersebuttidakakanterlaluterkenadampakyangsangatbesarjikakrisissumberdayaenergiterjadi.
Padaaspekefisiensienergi,halpertamayangdilakukanadalahmenghalangipancaran radiasimatahari secara langsung pada dinding transparan. Aplikasi tersebut diterapkan pada ruang baca,ruang kantor pengelola, ruang serbaguna, dan ruang koleksi lain (gambar 1). Hal tersebut dapatdilakukandenganpenanamanvegetasidisekitarbangunan,untukmenghalangiradiasimatahariyangberlebihanmasukkedalambangunan.
Kedua,halyangkemudiandilakukanpadaaspekefisiensienergiadalahmenerapkanperbedaanlevelantaralantaidanatapyangcukuptinggi,agarpanasdidalambangunantidakterakumulasidansirkulasiudaraterjadi.Haltersebutdilakukanagarpenyerapanpanasmataharimelaluidindingmasifberkurang, sehingga pemanasan pada ruangan dapat berkurang. Pada bangunan, jarak ketinggianruang dibuat 6 meter agar udara dapat bersikulasi lebih leluasa (gambar 4). Aplikasi tersebutditerapkanpadaruangbaca,ruangserbaguna,danruangkoleksi.
U
pintu masuk
pintu keluar
Side entrance
Gambar4.PenerapanPerbedaanLevelKetinggianPadaRuang
SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019
198
Halketigayangdilakukanpadaaspekefisiensienergiadalahpertimbanganorientasibangunan,
warnapadafasad,danpenggunaanmaterial.OrientasibangunandiarahkanpadaarahUtara-Selatanatau memanjang Timur-Barat (gambar 5). Hal tersebut dilakukan agar bangunan tidak terkenaintensitas dan radiasi sinarmatahari yang berlebihan, terutama pada jam 09.00 dan 16.00. Sinarmatahariyangdatangpada jam09.00dan16.00tidaktegak lurus,sehinggacahayamatahariyangmasukkebangunansangat tinggidibandingkanpadasaat jam12.00siang.Selainhal tersebut,haltersebutjugadilakukanagarbangunantidakmenyerappanasyangmasukkedalambangunanterlalutinggi.
Penyerapanpanasmatahariyangmasukdapatdikurangidengancaramenerapkanwarnaterangpada dinding luar bangunan. Hal tersebut dilakukan karena warna terang lebih rendah tingkatpenyerapanpanasdibandingkandenganwarnagelap.Selainhaltersebut,dindingluarbangunanjugadibuatagarberteksturhalus.Tingkatpenyerapanpanaspadateksturpermukaanbendayanghaluslebihrendahdibandingkandenganpermukaanteksturkasar.
Penggunaan material keras atau perkerasan, seperti beton, aspal, dan masih banyak lagi,dianjurkandiminimalisir.Haltersebutdilakukanuntukmengurangipenyerapanpanasmatahari,baikke permukaan jalan maupun ke dalam bangunan. Material perkerasan seperti beton dan aspalmerupakanmaterial yang bersifat menyerap panas danmemantulkan panas. Selain hal tersebut,materialperkerasanjugamemilikidayaserapairyangrendahdibandingkandengantanahjikaalokasidigunakanuntukjalan.Jikaterpaksamenggunakanmaterialperkerasan,upayayangdapatdilakukanadalahdenganpenanamanvegetasi sebagai peneduh. Penanaman vegetasi dapatberfungsi untukmengurangipemantulanpanasdarimaterialperkerasankesekitar.
Kemudian,halkeempatyangpentinguntukdipertimbangkanpadaaspekefisiensienergiadalahpenerapan pencahayaan alami pada bangunan. Pencahayaan alami merupakan salah satu upayauntukmengurangipenggunaanenergilistrik.Pencahayaanalamimerupakantindakanpemanfaatanradiasi matahari secara tidak langsung untuk menerangi ruangan. Penerapan pencahayaan alamidapatdilakukandengan caramengaplikasikan jendela, dinding transparan, sertapelubanganpadadindingagarcahayamataharidapatmasukkedalamruangan.
Pencahayaan alami dapatmemberikan beberapamanfaat bagi pengguna. Beberapamanfaattersebutantaralainmeningkatkansemangatkerja,penandawaktu,danbermanfaatbagikesehatantubuh.Selainhaltersebut,pencahayaanalamijugamemberikanperanyangsignifikanbagimanusiadanbangunantersebut.Peranpencahayaanalamibagimanusiameliputisegikenyamanan.Cahayaalamiyangberasaldarimataharimemberikankenyamananvisual,yangdapatmemudahkanmanusiamenyerap informasi, dan kenyamanan termal, yang dapat mengurangi depresi dan stress. Padabangunan,pencahayaanalamiberperansebagaipenambahdayatarikpadaruangan.Ruangandenganpencahayaanalamiyangcukupdapatterasamenarikdanatraktif.
Gambar5.OrientasiBangunanDiarahkankeArahUtara-SelatanatauMemanjangTimur-Barat
U
Pagi09.00
Sore16.00
Siang12.00
JosephineErshantiWinarso,YosafatWinarto,Samsudi/JurnalSENTHONG2019
199
Terdapat duametode pencahayaan alami dengan cara membuat cahayamatahari masuk ke
dalambangunan.Beberapametode tersebutmeliputimembuat cahayamataharimasukkedalambangunan dari samping dan atas. Metode cahaya matahari masuk dari sisi samping bangunandilakukan dengan caramemberi bukaan atau bidang transparan pada bagian kulit atau pelingkupbangunan(gambar6).Bidangtransparanataubukaanyangditerapkansecaraumumberupavertikal.Contoh darimetode tersebut adalah jendela, dinding dengan kaca, dan lain-lain. Berbeda denganmetodecahayamasukdarisamping,metodecahayamasukdariatassecaraumummengaplikasikanbukaanataubidangtransparandisisiatasbangunansehinggabersifathorizontal.Contohdarimetodetersebutadalahskylight.
Kelima,halyangperludipertimbangkanpadaaspekefisiensienergiadalahpenerapanbukaanpadabangunan.Bukaanpadabangunanberkaitaneratdenganpenghawaandanpencahayaanalami.Penerapan bukaan berguna untukmemaksimalkan pelepasan panas bangunan ke luar. Cara yangefektifdalampenerapanbukaanadalahdenganmenerapkanjendelaataujalusipadabangunan.
Keenam, hal yang penting untuk dipertimbangkan pada aspek efisiensi energi adalahpengaplikasian energi alternatif pada bangunan. Energi alternatif merupakan sumber energi yangdapatmenggantikansumberenergibahanbakaryangbersifatkonvensionalsertatidakmemberikandampaknegatifbagilingkungan.Sebuahbangunandapatdianggapsebagaibangunanhijaujikasudahmengaplikasikansumberenergialternatifminimalsebesar0,5-2,5%daritotaldayayangdibutuhkanolehbangunan.
Sumber energi alternatif yang sudah mulai dikembangkan sekarang sudah cukup banyak.Beberapa jenis sumber energi alternatif tersebut meliputi energi yang berasal dari tenaga surya,biogas, air,danangin. Setiap tahun sumberenergi alternatifdikembangkanolehpara ilmuanagardapatdigunakanpadaskalabesardanamanbagilingkungan.
Energisuryamerupakanenergiyangberasaldarisinardanpanasmatahari.Energisuryacukupefektifdigunakanpadadaerahdenganiklimtropis.Haltersebutdisebabkankarenacahayamatahariyangterpancardidaerahtropisterjadihampirsetiapharidansetiaptahun.Selainhaltersebut,energidari surya merupakan energi yang terjangkau dan tidak akan habis sehingga dapat memberikankeuntungandalamjangkawaktuyanglama.Sumberenergisuryadapatmemberikanbanyakmanfaat,sepertimeningkatkankeamanannegara,mengurangipolusi,mengurangibiayamitigasiperubahaniklim,danmenjagahargabahanbakarfosiltetaprenda.Olehkarenamanfaattersebut,energidarisuryadikembangkansecaraglobal.
Gambar6.PenerapanPencahayaanAlamidenganMetodeCahayaMatahariMasukdariSisiSampingatauMelaluiBukaanVertikalBangunan
SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019
200
Panelsuryamerupakanalatyangterdiridariselsuryayangdapatmengubahenergidaricahayamataharimenjadienergi listrik.Penerapanpanelsuryasudahcukupbanyaksebagaisumberenergialternatifpadabangunan.Prosespengubahanenergipadapanelsuryadiubahpadachargecontrolleryangnantidapatmenghasilkanenergilistrikyangdapatdimanfaatkanpadabangunan(gambar7).
Bangunan perpustakaan menerapkan teknologi panel surya sebagai sumber energi alternatif(gambar 8). Panel surya diletakkan pada atap bangunan agar cahaya matahari dapat langsungditangkapolehpanelsurya.Panelsuryadigunakansebagaisumberenergilistrikpadasebagianbesarpenerangan yang ada di bangunan. Dengan penerapan panel surya, bangunan telah menghematpenggunaanenergikonvensionaldanjikapemadamanlistriksedangterjadi,bangunanmasihdapatmenggunakan alat elektronik dan penerangan. Bangunan menggunakan panel surya yang dapatmenghematlistrikhingga20%daritotaldayayangdibutuhkanuntukoperasionalbangunan.
Selanefisiensienergi, aspekyangperludiperhatikanpadabangunanadalahkonservasienergi.
Konservasi energimerupakan upaya yangmenekankan pada perilakumanusia dalammenghematenergi. Upaya yang dapat dilakukan untukmenjawab aspek tersebut adalah dengan pemasangantandapada beberapa spot di bangunan. Tanda yang dipasang berupa tanda untukmengingatkanuntukmelakukansuatutindakan,sepertimematikanlampudanACsaattidakdigunakan,mematikankeranairsaattidakdigunakan,danlain-lain(gambar9).Tandadipasangditempatyangmudahdilihat,sepertididindingdekatwastafel,dekatdenganstopkontak,danlain-lain.Haltersebutdilakukanagarpengguna dapat peka untuk berupaya menghemat energi sehingga energi yang digunakan tidakterbuangsia-sia.
PanelSurya ChargeController
ArusDCuntukPenerangan
Baterai Inverter ArusACuntukElektronik
Gambar7.SiklusTeknologiPanelSuryaSumber:Google
Gambar8.PanelSuryaPadaAtapBangunan
JosephineErshantiWinarso,YosafatWinarto,Samsudi/JurnalSENTHONG2019
201
4. KESIMPULANDANSARAN
Bangunanperpustakaan anakdi Kabupaten Sukoharjodenganpendekatan arsitektur hijauyang direncanakan dan direncanakan, menerapkan beberapa kriteria bangunan hijau yang telahditentukan. Salah satu dari kriteria tersebut adalah efisiensi dan konservasi energi. Efisiensi dankonservasi energi merupakan bentuk upaya untuk menghemat energi pada bangunan. Beberapaupayayangdilakukanberdasarkankriteriaefisiensidankonservasienergi,antaralainpemanfaatanprinsip pada bangunan untukmenghemat energi, seperti menghalangi pancaran radiasi matahariberlebihanpadadindingtransparan,membuatdindingberongga,penerapanperbedaanketinggianyangtinggipadalantaidanlangit-langitbangunan,pertimbanganorientasi,material,danwarnapadafasad.Selainpenerapanprinsip,hallainyangdapatdilakukanadalahpenerapanpencahayaanalamidan bukaan, aplikasi sumber energi alternatif, dan pemasangan tanda. Dengan beberapa upayapenerapan tersebut, bangunan perpustakaan anak diharapkan dapat berkelanjutan dan bertahandalamjangkawaktuyangpanjang.
Penggabungan dari teori Karyono dan GREENSHIP dapat dijadikan sebagai acuan dalammendesainbangunan.Padaaspekefisiensidankonservasienergi,upaya-upayayangtelahdirumuskandirasatepatuntukditerapkanpadabangunanarsitekturhijau.Acuantersebutjugaidealdandapatdigunakanpadabangunanperpustakaananak.Berdasarkanpenelitian,beberapakriteriadanupayadapatdiaplikasikankedalambangunan.Namuntidakmenutupkemungkinanmunculhal-hallainyangdapatditambahkan,untukmengatasipermasalahanketidakefisienanenergidengansolusipenerapanaspekefisiensidankonservasienergi.
Gambar9.ContohTandaSebagaiUpayaKonservasiEnergiSumber:Google
SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019
202
REFERENSI
Chen,R.(1992).GreenArchitecture.ArchitecturalScienceReview(Vol.35).https://doi.org/10.1080/00038628.1992.9696711
Dora,P.E.(2011).PemanfaatanPencahayaanAlamiPadaRumahTinggalTipeTownhousediPerkotaanPadatPenduduk.Diambil4September2018,darihttp://repository.petra.ac.id/15247/5/PEMANFAATAN_CAHAYA_ALAMI_PADA_RUMAH_TINGGAL_TIPE_TOWNHOUSE_DI_PERKOTAAN_PADAT_PENDUDUK.pdf
Edwards,BrianW.(2011).SustainabilityasaDrivingForceinContemporaryLibraryDesign.Diambil8Oktober2018,darihttps://pdfs.semanticscholar.org/050c/1a6bf46ba4659dde1ff59361c34518baa6b8.pdf
GBCI.(2014).PerangkatPenilaianGREENSHIPuntukBangunanBaru.Diambil20Maret2018,darihttp://www.gbcindonesia.org/greenship/rating-tools/summary
Karyono,T.H.(1995).ThermalComfortforTheIndonesianWorkersinJakarta.Diambil5Oktober2018,darihttps://www.researchgate.net/publication/245309821_Thermal_comfort_for_the_Indonesian_workers_in_Jakarta
Karyono,T.H.(2010).GreenArchitecture:PengantarPemahamanArsitekturHijauDiIndonesia.RajawaliPers.