evaluasi perencanaan

31
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Evaluasi merupakan bagian yang penting dari proses manajemen karena dengan evaluasi akan diperoleh umpan balik (feed back) terhadap program atau pelaksanaan kegiatan. Tanpa adanya evaluasi, sulit untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang direncanakan telah mencapai tujuan atau belum. Secara umum dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah suatu proses untuk menilai atau menetapkan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan tercapai. Evaluasi adalah membandingkan antara hasil yang telah dicapai oleh suatu program dengan tujuan yang direncanakan. Menurut kamus istilah manajemen, evaluasi ialah suatu proses bersistem dan objektif menganalisis sifat dan ciri pekerjaan didalam suatu organisasi atau pekerjaan. Levey (1973) mengatakan, "To evaluate is to make a value judment, it involves comparing something with another and then making either choice or action decision". 1.2 Rumusan Masalah 1 Apa pengertian evaluasi ? 2 Apa pengertian evaluasi program kesehatan ? 3 Apa tujuan evaluasi ? 4 Apa manfaat evaluasi ? 1

Upload: cahya-kurnia

Post on 26-Oct-2015

151 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

materi Perencaan kelompok 8

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Evaluasi merupakan bagian yang penting dari proses manajemen

karena dengan evaluasi akan diperoleh umpan balik (feed back) terhadap

program atau pelaksanaan kegiatan. Tanpa adanya evaluasi, sulit untuk

mengetahui sejauh mana tujuan yang direncanakan telah mencapai tujuan atau

belum. Secara umum dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah suatu proses

untuk menilai atau menetapkan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan

tercapai. Evaluasi adalah membandingkan antara hasil yang telah dicapai oleh

suatu program dengan tujuan yang direncanakan.

Menurut kamus istilah manajemen, evaluasi ialah suatu proses

bersistem dan objektif menganalisis sifat dan ciri pekerjaan didalam suatu

organisasi atau pekerjaan. Levey (1973) mengatakan, "To evaluate is to make

a value judment, it involves comparing something with another and then

making either choice or action decision".

1.2 Rumusan Masalah

1 Apa pengertian evaluasi ?

2 Apa pengertian evaluasi program kesehatan ?

3 Apa tujuan evaluasi ?

4 Apa manfaat evaluasi ?

5 Apa batasan evaluasi ?

6 Apa saja sasaran dari evaluasi program?

7 Apa factor-faktor yang mempengaruhi evaluasi?

8 Apa saja langkah esensial dalam perencanaan evaluasi program?

9 Apa saja teknik pengumpulan data pada evaluasi program?

10 Bagaimana karakter evaluasi?

1.3 Tujuan

1 Untuk mengetahui pengertian evaluasi

2 Untuk mengetahui pengertian evaluasi program kesehatan

1

3 Untuk mengetahui tujuan evaluasi

4 Untuk mengetahui manfaat evaluasi

5 Untuk mengetahui batasan evaluasi

6 Untuk mengetahui sasaran dari evaluasi program?

7 Untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi evaluasi?

8 Untuk mengetahui langkah esensial dalam perencanaan evaluasi

program?

9 Untuk mengetahui teknik pengumpulan data pada evaluasi

program?

10 Untuk mengetahui karakter evaluasi

2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Evaluasi merupakan bagian yang penting dari proses manajemen karena

dengan evaluasi akan diperoleh umpan balik (feed back) terhadap program atau

pelaksanaan kegiatan. Tanpa adanya evaluasi, sulit rasanya untuk mengetahui

sejauh mana tujuan-tujuan yang direncanakan itu telah mencapai tujuan atau

belum. Banyak batasan tentang evaluasi, secara umum dapat dikatakan bahwa

evaluasi adalah suatu proses untuk menilai atau menetapkan sejauh mana tujuan

yang telah ditetapkan tercapai. Evaluasi adalah membandingkan antara hasil yang

telah dicapai oleh suatu program dengan tujuan yang direncanakan.

Menurut kamus istilah manajemen, evaluasi ialah suatu proses bersistem

dan objektif menganalisis sifat dan ciri pekerjaan didalam suatu organisasi atau

pekerjaan. Levey (1973) mengatakan, "To evaluate is to make a value judment, it

involves comparing something with another and then making either choice or

action decision".

Sedangkan menurut Perhimpunan Kesehatan Masyarakat Amerika,

evaluasi ialah suatu proses untuk menentukan nilai atau jumlah keberhasilan dan

usaha pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan. Proses tersebut mencakup

kegiatan-kegiatan memformulasikan tujuan, identifikasi kriteria yang tepat untuk

digunakan mengukur keberhasilan, menentukan dan menjelaskan derajat

keberhasilan dan rekomendasi untuk kelanjutan aktivitas program.

Menurut WHO (1990) pengertian evaluasi adalah suatu cara sistematis

untuk mempelajari berdasarkan pengalaman dan mempergunakan pelajaran yang

dipelajari untuk memperbaiki kegiatan-¬kegiatan yang sedang berjalan serta men

ingkatkan perencanaan yang lebih baik dengan seleksi yang seksama untuk

kegiatan masa datang.

Pengertian lain menyebutkan, bahwa evaluasi merupakan suatu proses

yang memungkinkan administrator mengetahui hasil programnya dan berdasarkan

3

itu mengadakan penyesuaian-penyesuaian untuk mencapai tujuan secara efektif.

Jadi evaluasi tidak sekedar menentukan keberhasilan atau kegagalan, tetapi juga

mengetahui mengapa keberhasilan atau kegagalan itu terjadi dan apa yang bisa

dilakukan terhadap hasil-hasil tersebut.

2.2 Tujuan evaluasi

Menurut Supriyanto (1988) tujuan evaluasi adalah :

1. Memperbaiki pelaksanaan dan perencanaan kembali suatu program.

Sehubungan dengan ini perlu adanya kegiatan-kegiatan yang dilakukan

antara lain memeriksa kembali kesesuaian dari program dalam hal

perubahan-perubahan kecil yang terus-menerus, mengukur kemajuan

terhadap target yang direncanakan, menentukan sebab dan faktor di dalam

maupun di luar yang mempengaruhi pelaksanaan suatu program.

2. Sebagai alat untuk memperbaiki kebijaksanaan perencanaan dan

pelaksanaan program yang akan datang. Hasil evaluasi akan memberikan

pengalaman mengenai hambatan dari pelaksanaan program yang lalu dan

selanjutnya dapat dipergunakan untuk memperbaiki kebijaksanaan dan

pelaksanaan program yang akan datang.

3. Sebagai alat untuk memperbaiki alokasi sumber dana dan sumber daya

manajemen saat ini serta di masa mendatang.

Evaluasi dilakukan dengan berbagai maksud dan tujuan, antara lain:

1. Untuk menetapkan penilaian terhadap program yang sedang berjalan dan

kecendrungannya, apakah pencapaian target seperti yang ditetapkan dalam

rencana program telah berjalan secara efektif dan efisien, hal ini adalah

perlu, untuk mencegah timbulnya pemborosan.

2. Evaluasi program diperlukan untuk identifikasi dan estimasi faktor positif

dan negatif yang berkaitan dengan kelancaran pelaksanaan program

mencakup: faktor pendukung (streght), kelemahan (weakness), peluang

(opportunity), dan tantangan (thrength) atau analisis SWOT.

3. untuk menilai manfaat program bagi masyarakat sasaran program bagi

masyarakat sasaran program. Masyarakat sasaran perlu mengetahui

dengan kesadaran penuh mengenai hasil evaluasi program yang

4

menyangkut dirinya! Misal : masyarakat sasaran tertentu ingin tahu

bagaimana hasil program promokes kesehatan ibu dan anak, dapat

menurunkan angka kesakitan atau kematian bayi atau pemberian garam

yodium dapat menurunkan penderita gondok endemik didaerahnya.

Sayangnya, hasil evaluasi seperti ini jarang disampaikan oleh penanggung

oleh penanggung jawab program kepada masyarakat sasaran dengan

berbagai alasan.

4. Untuk keperluan pengambilan keputusan apakah program perlu perbaikan

atau perubahan, dilanjutkan, atau program sebaiknya dihentikan karena

dinilai tidak bermanfaat, atau menimbulkan kerugian bagi tempat sasaran.

5. Dengan adanya evaluasi diharapkan dapat menignkatkan efektivitas

administrasi dan management program atau untuk memberikan kepuasan

sehubungan dengan akuntabilitas yang diharapkan oleh atasan,

penyandang dana program atau sponsor. Apabila evaluasi ini dikerjakan

pada proyek atau program yang sedang berjalan akan membantu

memotivasi dalam pelaksanaan program dalam meningkatkan kinerja

(performance).

6. Penting diketahui oleh masyarakat umum. Masyarakat umum dapat berarti

juaga LSM, pengamat, legislatif, aparat yudikatif yang merasa tertarik

untuk mengetahui keberhasilan atau atau kegagalan program bedasarkan

evaluasi objektif, maupun subjektif; masing-masing dengan berbagai

kepentingannya baik lokal, regional, nasional maupun internasional. Suatu

program pengentasan kemiskinan dibidang sosial, pendidikan dan

kesehatan akan sangat mereka perhatikan, dan mereka tentu ingin tahu

dengan cara mereka, berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukannya sendiri

langsung maupun tidak langsung.

7. Untuknmengetahui alokasi sumber daya yang diperlukan. Banyak kegiatan

dilakukan dalam pelaksanaan program. Pada umumnya sumber daya selalu

terbatas. Berdasarkan evaluasi yang benar dapat dikemukakan skala

prioritas pekerjaan mana yang lebih esensial yang perlu disesuaikan

kembali agar lebih efektif dan efisien sesuai dengan sumber daya yang

tersedia atau direncanakan.

5

Tersedianya sumber daya dalam arti luas termasuk tenaga, anggaran,

waktu pelaksanaan, metode dan bahan yang disediakan yang

dipergunakan, sesuai, cakupan memadai atau tidak?

8. Evaluasi juga memberikan kontribusi secara substantif dan metodologi

pada ilmu pengetahuan.

Evaluasi harus digunakan secara konstruktif seperti terkandung dalam maksud

dan tujuan evaluasinya, bukan untuk membenarkan tindakan yang telah lalu

atau mencari-cari kekurangan dan tidak dimaksudkan untuk mengadili

seseorang.

Sedangkan tujuan dari evaluasi program kesehatan adalah untuk

memperbaiki program-program kesehatan dan pelayanannya untuk mengantarkan

dan mengarahkan alokasi tenaga dan dana untuk program dan pelayanan yang

sedang berjalan dan yang akan datang.

Evaluasi harus digunakan secara konstruktif dan bukan untuk

membenarkan tindakan yang telah lalu atau sekedar mencari kekurangan-

kekurangan saja.Terdapat berbagai kesulitan dalam melaksanakan evaluasi

kesehatan, antara lain bahwa kebutuhan akan pelayanan kesehatan melebihi dari

yang diterapkan. Pendekatan sistematis dalam evaluasi dapat dilakukan untuk

menilai suatu program kesehatan. Penilaian secara menyeluruh terhadap program

kesehatan dapat dilakukan dengan menilai input, proses dan output. Pendekatan

sistem pada manajemen memandang organisasi sebagai suatu kesatuan, yang

terdiri dari bagian¬bagian (sumber daya, masukan, proses, keluaran, umpan balik,

dampak dan lingkungan).

Dalam prakteknya, terdapat berbagai kendala dalam pelaksanan evaluasi,

Dalam melakukan evaluasi suatu perencanaan program dan implementasinya,

terdapat beberapa kendala, antara lain: (a) Kendala psikologis, yaitu evaluasi

dapat menjadi ancaman dan orang melihat bahwa evaluasi itu merupakan sarana

untuk mengkritik orang lain; (b) Kendala ekonomis, yaitu untuk melaksanakan

evaluasi yang baik itu mahal dalam segi waktu dan uang, serta tidak selalu

sepadan antara ketersedian data dan biaya; (c) Kendala teknis, yaitu kendala yang

berupa keterbatasan kemampuan sumberdaya manusia dalam pengolahan data dan

informasi yang tidak dapat disediakan tepat pada waktu dibutuhkan. Kejadian ini

6

biasanya timbul ketika informasi dan data itu belum dibutuhkan, maka biasanya

hanya akan ditumpuk begitu saja tanpa diolah; (d) Kendala politis, yaitu hasil-

hasil evaluasi mungkin bukan dirasakan sebagai ancaman oleh para administrator

saja, melainkan secara politis juga memalukan jika diungkapkan.

Berbicara tentang evaluasi sering juga dikaitkan dengan supervisi.

Supervisi merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan secara berkala dan

berkesinambungan meliputi pemantauan, pembinaan dan pemecahan masalah

serta tindak lanjut. Kegiatan ini sangat berguna untuk melihat bagaimana program

atau kegiatan dilaksanakan sesuai dengan standar dalam rangka menjamin

tercapaianya tujuan program.

Supervisi merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan secara berkala

dan berkesinambungan meliputi pemantauan, pembinaan dan pemecahan masalah

serta tindak lanjut. Kegiatan ini sangat berguna untuk melihat bagaimana program

atau kegiatan dilaksanakan sesuai dengan standar dalam rangka menjamin

tercapainya tujuan program.

Tujuan diadakannya supervisi adalah untuk meningkatkan cakupan secara

merata dan berkesinambungan serta kualitas pelaksanaan program imunisasi.

Sasaran supervisi adalah seluruh petugas yang terlibat dengan program imunisasi

disesuaikan dengan jenjang supervisi.

2.3 Manfaat evaluasi

1. menetapkan kesulitan-kesulitan yang ditemui dalam program yang sedang

berjalan.

2. meramalkan kegunaan dari pengembangan usaha-usaha dan

memperbaikinya.

3. mengukur kegunaan program-program yang inovatif.

4. meningkatkan efektifitas program, manajeman dan administrasi.

5. kesesuaian tuntutan tanggung jawab

7

2.4 Batasan Evaluasi

Evaluasi pelayanan kesehatan dapat didefinisikan adalah ketetapan formal

dari efektivitas, efisiensi dan akseptibiliti dari intervensi yang direncanakan

dalam mencapai sasaran (objektif) yang ditetapkan (walter W.Holland).

Efektifitas dari intervensi adalah suatu ukuran dari outcome secara tekniik

dari segi medis, psikologi, dan sosial. Efisiensi adalah konsep ekonomi yang

merujuk pada pembiayaan intervensi relatif terhadap efektivitas.

Dan akseptabiliti merujuk pada intervensi yang secara profesional dapat

memberikan kepuasan sosial. Dengan demikin evaluasi pelayanan adalah

suatu issue kompleks yang meliputi evaluasi program, ketenangan,

perlengkapan, dan sumber daya lain dalam suatu sistem pelayanan kesehatan

yang kompleks sebagaimana dapat dilihat pada gambar 2.4 suatu model

program pelayanan kesehatan. (Rowitz Louis. 2008)

2.5 Proses Evaluasi

Dari batasan-batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa proses atau

kegiatan dan dalam kegiataan evaluasi itu mencakup langkah-langkah :

a. Menetapkan atau memformulasikan tujuan evaluasi, yakni tentang apa

yang akan dievaluasi terhadap program yang dievaluasi.

8

Gambar. 2.1 Evaluasi Proses Pembangunan Kesehatan

b. Menetapkan kriteria yang akan digunakan dalam menentukan

keberhasilan program yang akan dievaluasi.

c. Menetapkan cara atau metode evaluasi yang akan digunakan.

d. Melaksanakan evaluasi, mengolah dan menganalisis data atau hasil

pelaksanaan evaluasi tersebut.

e. Menentukan keberhasilan program yang dievaluasi berdasarkan kriteria

yang telah ditetapkan tersebut serta memberikan penjelasan-penjelasan.

f. Menyusun rekomendasi atau saran-saran tindakan lebih lanjut terhadap

program berikutnya berdasarkan hasil evaluasi tersebut.

Dilihat dari implikasi hasil evaluasi bagi suatu program, dibedakan adanya

jenis evaluasi, yakni evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif

dilakukan untuk mendiagnosis suatu program yang hasilnya digunakan untuk

pengembangan atau perbaikan program.

Biasanya evaluasi formatif dilakukan pada proses program (program

masih berjalan). Sedangkan evaluasi sumatif adalah suatu evaluasi yang dilakukan

untuk menilai hasil akhir dari suatu program. Biasanya evaluasi sumatif ini

dilakukan pada waktu program telah selesai (akhir program). Meskipun demikian

pada praktek evaluasi program sekaligus mencakup kedua tujuan tersebut.

Evaluasi suatu program kesehatan masyarakat dilakukan terhadap tiga hal,

yakni evaluasi terhadap proses pelaksanaan program, evaluasi terhadap hasil

program dan evaluasi terhadap dampak program.

a. Evaluasi proses ditujukan terhadap pelaksanaan program yang

menyangkut penggunaan sumber daya, seperti tenaga, dana, dan fasilitas

lain.

b. Evaluasi hasil program ditujukan untuk menilai sejauh mana program

tersebut berhasil, yakni sejauh mana tujuan-tujuan yang telah ditetapkan

tercapai. Misalnya meningkatnya cakupan imunisasi, meningkatnya ibu-

ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya, dan sebagainya.

c. Evaluasi dampak program ditujukan untuk menilai sejauh mana program

itu mempunyai

Dampak terhadap peningkatan kesehatan masyarakat. Dampak program-

program kesehatan ini tercermin dari membaiknya atau meningkatnya indikator-

9

indikator kesehatan masyarakat. Misalnya menurunnya angka kematian bayi

(IMR), meningkatnya status gizi anak balita, menurunnya angka kematian ibu,

dan sebagainya.

Dalam program kesehatan masyarakat, disamping evaluasi juga dilakukan

monitoring atau pemantauan program. Monitoring dilakukan sejalan dengan

evaluasi, dengan tujuan agar kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka

mencapai tujuan program tersebut berjalan sesuai dengan yang direncanakan, baik

waktunya maupun jenis kegiatannya.

Dalam monitoring tidak dilakukan penilaian seperti pada evaluasi tetapi

hanya mengamati dan mencatat. Apabila terjadi ketidaksesuaian antara kegiatan

dengan yang direncanakan, dilakukan koreksi. Demikian pula apabila terjadi

ketidakcocokan antara penggunaan sumber daya (biaya, tenaga, dan sarana)

dengan yang direncanakan, dilakukan pembetulan.

Oleh sebab itu, dalam prakteknya monitoring atau pemantauan ini

kadang-kadang diidentikkan dengan evaluasi proses dari suatu program.Jenis-

jenis evaluasi

1. Evaluasi formative, adalah evaluasi yang dilakukan pada tahap pelaksanaan

program dengan tujuan untuk mengubah atau memperbaki program.

Evaluasi ini dilakukan untuk memperbaiki program yang sedang berjalan

dan didasarkan atas kegiatan sehari-hari, minggu, bulan bahkan tahun, atau

waktu yang relatif pendek. Manfaat evaluasi formative terutama untuk

memberikan umpan balik kepada manajer program tentang hasil yang

dicapai beserta hambatan-hambatan yang dihadapi. Evaluasi formative

sering disebut sebagai evaluasi proses atau monitoring.

2. Evaluasi summative, adalah evaluasi yang dilakukan untuk melihat hasil

keseluruhan dari suatu program yang telah selesai dilaksanakan. Evaluasi ini

dilakukan pada akhir kegiatan atau beberapa kurun waktu setelah program,

guna menilai keberhasilan program.

10

Sedangkan menurut Azwar (1996), jenis evaluasi antara lain :

1. Evaluasi formatif (Formative Evaluation) yaitu suatu bentuk evaluasi yang

yang dilaksanakan pada tahap pengembangan program dan sebelum

program dimulai. Evaluasi formatif ini menghasilkan informasi yang akan

dipergunakan untuk mengembangkan program, agar program bisa lebih

sesuai dengan situasi dan kondisi sasaran.

2. Evaluasi proses (Process Evaluation) adalah suatu proses yang

memberikan gambaran tentang apa yang sedang berlangsung dalam suatu

program dan memastikan ada dan terjangkaunya elemen¬elemen fisik dan

struktural dari pada program.

3. Evaluasi sumatif (Summative Evaluation) adalah suatu evaluasi yang

memberikan pernyataan efektifitas suatu program selama kurun waktu

tertentu dan evaluasi ini menilai sesudah program tersebut berjalan.

4. Evaluasi dampak program adalah suatu evaluasi yang menilai keseluruhan

efektifitas program dalam menghasilkan target sasaran.

5. Evaluasi hasil adalah suatu evaluasi yang menilai perubahan-perubahan

atau perbaikan dalam hal morbiditas, mortalitas atau indikator status

kesehatan lainnya untuk sekelompok penduduk tertentu.

Terkait dengan kesehatan, kualitas pelayanan kesehatan dapat dinilai dari

informasi tentang

penggunaan pengaruh (evaluasi hasil), tentang penampilan kegiatan¬kegiatan

(evaluasi proses) atau tentang fasilitas-fasilitas dan penataan-penataan (evaluasi

struktur). Evaluasi harus dipandang sebagai suatu cara untuk perbaikan

pembuatan keputusan untuk tindakan-tindakan di masa yang akan datang.

2.6 Sasaran Evaluasi Program

Manajer yang berkepentingan terhadap keberhasilan program, seharusnya

membuat evaluasi secara keseluruhan. Evaluasi terhadap sumber daya (input)

yang disediakan untuk pelaksanaannya dan evaluasi tentang pelaksanaan

pekerjaannya, apa yang telah dikerjakan dan yang belum dikerjakan kegiatan-

kegiatan utama, alokasi anggaran yang optimal, sarana dan prasana yang

tersedia, serta koreksi yang akan dating yang memerlukan data dan dokumen,

11

dan berbagai keahlian dan ketrampilan yang berbeda-beda yang

diperlukan,dan bagaimana merubah, membuat pertimbangan keputusan,

dalam suatu kondisi yang sangat bervariasi luas. Evaluasi program adalah,“ a

science or an art” yang menggambarkan betapa perlunya ilmu dan seni dalam

kegiatan program dan sekaligus menjawab keluhan dan frustasi para manajer

yang menyatakan perlunya evaluasi dilengkapi dengan ilmu pengetahuan

yang memadai (methodology).

Evaluasi program adalah suatu bentuk khusus dari evaluasi. Sesuai namanya

evaluasi ini dilakukan terhadap program. Sebagaimana diketahui, program

adalah suatu rencana yang telah nyata konkret; suatu rencana yang telah

mencantumkan tujuan, sasaran targetnya, penyediaan anggaran, sdm, sarana

prasarana lainnya dan waktu yang dijadwalkan. Masing-masing elemen

program tersebut telah ditetapkan atau telah dibuat standar sebelumnya yang

dapat diukur dalam perkembangan pelaksanaannya.

Seiring dengan penjelasan tentang program seperti tersebut, evaluasi program

mencangkup:

1. Evaluasi terhadap tujuan program yang telah ditentukan

2. Evaluasi terhadap sasaran program yang dituju

3. Evaluasi terhadap target (hasil) program yang ditetapkan

4. Evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memcapai

tujuan, sasaran dan target

5. Evaluasi terhadap sumber daya yang digunakan

6. Evaluasi terhadap waktu yang diperlukan dalam pelaksanaan.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan,bahwa:

1. Evaluasi program bukanlah suatu keputusan (dictum), namun suatu

penetapan penilaian, yang dikendalikan oleh aturan-aturan. Berdasarkan

evaluasi yang dilakukan barulah dibuat suatu keputusan, seperti sukses

atau tidak sukses, gagal atau berhasil.

2. Evaluasi program difokuskan pada penilaian terhadap kinerja

(performance) program bukan terhadap orangnya.

3. Evaluasi berdasarkan standard an perbandingan yaitu perbandinganantara

hasil yang direncanakan atau dikerjakan dengan hasil yang dicapai. Untuk

12

itu diperlukan indicator-indikator, yang sejak awal perencanaan (atau

sebelum pelaksanaan) program telah ditetapkan.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa evaluasi merujuk pada tiga hal:

1. Suatu nilai harga

2. Apakah program dilaksanakan sebagaimana direncanakan, dan

3. Penetapan penilaian.

2.7 Pertanggung Jawaban Evaluasi Program

Pertanggung jawaban evaluasi program mencakup empat area luas.

1. Semua sasaran program kesehatan yang dimaksud harus dicantumkan

dalam istilah kesehatan dan medis yang valid

2. Evaluasi harus didasarkan pada kompetensi atau kinerja

3. Evaluasi dibatasi dimana bias diobservasi dan diukur

4. Teknik-teknik control dipakai untuk mengetahui adanya perubahan-

perubahan sasaran-sasaran.

2.8 Faktor-faktor yang mempengaruhi evaluasiProblem dan pelaksanaan evaluasi programyang seharusnya berdasarkan data dan informasi yang objektif, namun dipengaruhi oleh berbagai factor lingkungan atau subjektivitas yang akan mengurangi nilai objektivitasnya, berkaitan dengan:1. Suatu evaluasi dalam organisasi2. Pemanfaatan organisasi3. Kekuatan veto4. Sponsorship5. Integritas evaluator6. Keterbukaan (transparansi)

2.9 Langkah Esensial dalam Perencanaan Evaluasi program

Langkah 1: Deskripsi Program, tujuan dan sasaran spesifik

Langkah pertama dalam melaksanakan evaluasi program adalah menghasilkan

detail deskripsi program yang dimaksud, termasuk tujuan dan sasaran program.

Langkah 2: penetapan kriteria untuk evaluasi

Kriteria evaluasi dapat ditetapkan berdasarkan 1. Kriteria yang melekat pada

rencana program yang telah dibuat sebelumnya, disini evaluasi akan lebih mudah;

2. Jika sasaran untuk program berdasarkan kriteria dari referensi ilmiah atau

13

professional tertentu, kriteria evaluasi perlu disesuaikan; 3. Jika sasaran tidak

tertulis dengan kriteria implisit untuk evaluasi, kriteria harus dikembangkan.

Langkah 3: pemilihan desain evaluasi

Desain evaluasi menyesuaikan program yang bersangkutan. Berbagai desain bias

diterapkan untuk evaluasi program. Seleksi desain evaluasi dimaksudkan untuk

meramal banyak tugas yang berhubungan dengan prosedur yang digunakan.

Langkah 4: pengumpulan data untuk penilaian

Langkah keempat dalam evaluasi program adalah mengumpulkan data untuk

menilai perkembangan program, yang berkaitan dengan kriteria evaluasi dan

desain evaluasi yang telah ditetapkan.

Langkah 5: analisis data

Analisis terhadap data yang dikumpulkan dibandingkan dengan kriteria evaluasi.

Dapat dilakukan analisis deskriptif atau analisis inferensial sesuai maksud dan

tujuan serta desain evaluasinya.

Langkah 6: Laporan hasil evaluasi

Laporan evaluasi program harus dibuat untuk menjelaskan bagaimana program

dievaluasi, apakah pertanyaan yang ditujukan, apakah hasil akhir, apa SWOTnya.

Langkah perencanaan evaluasi Produk

1. Deskripsi tujuan dan sasaran program

2. Menetapkan kriteria evaluasi3. Membuat desain evaluasi yang

sesuai4. Merencanakan untuk

pengumpulan data5. Analisis data6. Membuat laporan hasil evaluasi

1. Target untuk evaluasi2. Standart untuk perbandingan3. Pendekatan yang digunakan untuk

evaluasi4. Produser dan teknik pengumpulan

data5. Statistic deskriptif, inferensial atau

angka-angka epidemiologis6. Laporan hasil evaluasi: laporan

komperhensif, monograf, laporan ringkasan, laporan eksekutif

Tabel. 2. 1 Perencanaan Evaluasi: Langkah dan Produk

2.10 Teknik Pengumpulan Data Pada Evaluasi Program

1. Survey : pengertian survey adlah luas, menurut waktu dapat berupa survey

dasar awal, survey lanjutan. Survey sample dapat dengan cara random

sampling; dengan metode perbandingan dengan kelompok masyarakat yang

14

tidak dilakukan program (Control group) atau dibandingkan dengan daerah

lain, regional maupun nasional.

2. Pengamatan Partisipasi (participant Observation)

Suatu metode yang biasa digunakan oleh ahli sosiologi dan antropologi,

termasuk waktu yang dihemat, sebagai bagian dari masyarakat, mengamati

perilaku, hubungan- hubungan interaksi.

3. Interview

Dapat dilakukan terhadap individu maupun kelompok . interview dapat berupa

pertanyaan “close-ended question” atau “open ended interview” untuk

menyampaikan gagasan. Interview adalah suatu kegiatan mengumpulkan

informasi yang memerlukan ketrampilan yang disusun secara hati-hati dalam

perencanaannya dan dapat disesuaikan secara luwes dalam prakteknya (penuh

seni tersendiri, agar jelas mana fakta mana opini), untuk itu beberapa yang

perlu diperhatikan dalam interview:

a. Menyusun pertanyaan- pertanyaan secara hati-hati berkaitan dengan maksud

dan tujuan evaluasi program.

b. Memulai dengan kunjungan perwakilan, jangan tergesa- tergesa langsung

menuju pertanyaan- pertanyaan.

c. Pertanyaan yang diajukan sedemikian rupa sehingga dapat mendorong agar

seseorang bersedia mengeluarkan pendapat atau pengetahuannya, serta

penilaiannya; menghindari pertanyaan yang memperlihatkan kepintaran diri

sendiri.

d. Waktu wawancara yang cukup, jangan tergesa-gesa.

e. Memberi semangat kelompok pada apa yang sedang terjadi (wawancara)

f. Jangan hanya mendengar suara pemimpin kelompok, namun juga

anggotanya.

g. Membuat susunan bebas bertanya dan bebas menjawab.

4. Kuesioner (daftar isian, Questionnaire), dapat berupa kuesioner terbuka atau

tertutup

15

5. Pertemuan kelompok kecil (Small group meeting)

Termasuk pertemuan khusus yang diadakan dengan sekelompok kecil bagian

dari masyarakat populasi, untuk memberikan sasaran yang kondusif untuk

mendengarkan pendapat yang tidak dapat dikemukakan pada pertemuan umum

yang besar.

6. Analis catatan dan laporan

Data dan informasi yang diperoleh dari catatan dan laporan sesungguhnya

besar manfaatnya apabila catatan dan laporan dapat dijamin valid, reliabel dan

jujur.

7. Catatan harian

Catatan harian yang disimpan oleh pelaksana program atau partisipan akan

dapat membantu memberikan informasi tentang apa yang terjadi dari waktu ke

waktu.

8. Studi kasus

Studi kasus dapat memberikan penjelasan tenteng pengalaman khusus yang dapat

dipelajari.

9. Tes

Pre test dan post test dapat mengetahui perkembangan pengetahuan, ketrampilan

dan sikap seseorang, baik masyarakat/sasaran populasi atau bagi petugas atau

staff program

10. Gambar atau foto-foto dan sejenisnya

Gambar, video, photo dan sejenisnya adalah salah satu teknik yang mudah. Suatu

gambar dapat dikatakan sebagai kalimat yang terdiri dari ribuan kata. Gambar,

kata atau foto tentu banyak membantu dalam suatu evaluasi, baik sebelum atau

sesudah program selesai, dalam proses pelaksanaan pekerjaannya menyangkut

gambar tentang hasilnya, proses pelaksanaan, bukti- bukti dan sebagainya.

11. Tape Recorder: dari pada tulisan lebih bebas berekspresi; emosi apa

adanya

12. Pemetaan (Mapping)

Pemetaan dapat menarik perhatian seseorang. Mereka meminta membuat

penyajian grafik dari beberapa aspek dalam masyarakat. Dapat diwarnai sesuai

target keberhasilannya, dengan diagram, ganbar, peta, garis, dll.

16

13. Inspeksi atau visite

Suatu kunjungan intim atau mendadak perlu untuk mengetahui perjalanan

melakukan program atau proyek untuk menyakinkan atau memantau.

2.11 Karakter Evaluasi

Beberapa karakter yang diperlukan dalam evaluasi progrm antara lain mencakup

bberaa hal:

1. Kriteria dan indikator keberhasilan dan cara mengukurnya

Sebagian program sosial masyarakat keberhasilannya diukur secara

kualitatif (kesehatan, kesejahteraan, pendidikan, pekerjaan atau tenaga

kerja, lingkungan hidup, pemukiman). Tanpa kecuali, penilaian secar

kualitatif tersebut dalam dikuantitatifkan dalam angka-angka atau data

dasar yang dpat dapat dipertanggungjawabkan dengan benar termasuk

efektivitas dan efisiensi program.

2. Cost Benefit Analisis

Cost Benefit Analisis saat ini merupakan alat evaluasi yang diperhatikan,

dimana seorang manager harus memperhitungkan cost dan benefitnya

dalam progra-programnya.Demikian pula dalam menentukan atau memilih

program alternatife atau program baru.

3. Model Organisasi dan Kepemimpinan

Seorang evaluator sebelum melakukan kegiatannya diharapkan memahami

berbagai model struktur organisasi dan kepemimpinan dalam organisasi

yang hendak dilakukan evaluasi. Pengetahuan evaluator tentang organisasi

dapat berdasarkan:

Pengalaman empiris mungkin sangat diperlukan atau mungkin tidak

demikian diperlukan.

Study tentang teori organisasi suatu organisasi berdasarkan model atau

pendekatan struktural dan pendekatan hubungan antar manusia (human

relationtip) model.

Teori sistem umum (general system teory): suatu organisasi memiliki

sistem sendiri, berhubungan dengan sistem lain diluar dirinya, menyusun

supra sistem dan ordinat yang mempunyai tata kerja dan tata hubungan

masing-masing dalam mencapai tujuannya.

17

4. Control groups

Control dalam evaluasi adalah suatu hal yang vital. Outcome suatu

pelayanan mungkin tidak bisa diukur, tetapi menetapkan suatu keputusan

penilaiaan, dengan membandingkannya dengan model alternatife yang lain

atau pelayanan lain tidak selalu mungkin. Control groups dalam pelayanan

publik sulit diwujudkan karena mahal, dianggap tidak etis dan

keterbatasan waktu.

5. Study Epidemiologi dibidang kesehatan

Evaluasi program kesehatan sering berkaitan dengan estimasi tentang

frekuensi dan distribusi suatu penyakit disuatu wilayah dalam suatu waktu.

Estimasi kebutuhan pelayanan kesehatan yang diperlukan berdasarkan data

dan informasi tentang masalah-masalah kesehatan yang berkaitan, seperti:

berapa persen kejadian prevalensi sakit, berkaitan dengan umur, seks,

pekerjaan, penghasilan daerah, suku bangsa.

18

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Evaluasi merupakan suatu proses yang memungkinkan

administrator mengetahui hasil programnya dan berdasarkan itu

mengadakan penyesuaian-penyesuaian untuk mencapai tujuan secara

efektif. Jadi evaluasi tidak sekedar menentukan keberhasilan atau

kegagalan, tetapi juga mengetahui mengapa keberhasilan atau kegagalan

itu terjadi dan apa yang bisa dilakukan terhadap hasil-hasil tersebut.

Tujuan dari evaluasi program kesehatan adalah untuk memperbaiki

program-program kesehatan dan pelayanannya untuk mengantarkan dan

mengarahkan alokasi tenaga dan dana untuk program dan pelayanan yang

sedang berjalan dan yang akan datang.

19

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, A. (1996). Pengantar Administrasi Kesehatan, Binarupa Aksara, Jakarta.

Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Cetakan.Ke2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta. 2003.

Rowitz Louis. 2008. Kepemimpinan Kesehatan Masyarakat, Jakarta. Penerbit Buku

kedokteran EGC.

Supriyanto, S. (1988). Evaluasi Bidang Kesehatan, Brata Jaya, Surabaya.

W.H.O. (1990). Evaluasi Program Kesehatan, Badan Penelitian dan

Pengembangan, Depkes RI.

Wijono D., (1997)., Manajemen Kepemimpinan dan Organisasi Kesehatan.,

UNAIR., Surabaya.

Wijono D.2000. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Surabaya: UNAIR

Wijono D.2007. Mnajemen Program dan Kepemimpinan Kesehatan. Surabaya:

CV.DUTA PRIMA AIRLANGGA

20