evaluasi perencanaan

22
Sejarah dan Teori Evaluasi Perencanaan Mata kuliah Evaluasi Perencanaan 2014 Rurin Kurnia Putri 115060600111003 RR Andammita Laksmi

Upload: mytha-andam

Post on 25-Nov-2015

235 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

ELECTRA

Sejarah dan Teori Evaluasi PerencanaanMata kuliah Evaluasi Perencanaan 2014Rurin Kurnia Putri 115060600111003RR Andammita Laksmi115060600111046Outline2 Pengertian Evaluasi Perencanaan Teori Evaluasi PerencanaanEvaluasi perencanaan ini diharapkan mampu menyeimbangkan dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Teknik evaluasi yang dapat digunakan adalah teknik evaluasi oleh Lichfield yaitu:

Planning Balance sheet analysis (PBSA) : menyeimbangkan antara rasionalitas ekonomi dengan rasionalitas pencapaian tujuan dan evaluasi .Community impact evaluation (CIE) :Teknik evaluasi CIE berisi mengenai metode yang digunakan dalam mengevaluasi perencanaan terhadap program pemerintah untuk masyarakat. Ukuran keberhasilan dari program perencanaan tersebut terhadap dampak yang dirasakan oleh masyarakat. Teori Evaluasi Perencanaan Metode Evaluasi PerencanaanA. Instrument RationalityBerfokus pada tujuan yang ingin dicapaiMenentukan alat analisa yang paling sesuai dan efisien untuk digunakanB. Substantive RationalityMerupakan metode analisis yang lebih kompleks/menyeluruhbersifat multi objektif dan juga melakukan penetapan prioritas terhadap tujuan dan sasaran yang ditetapkan.C. Bounded Rationality

Pengambilan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan, disebabkan kurangnya data yang tersedia.Pilihan yang disediakan terbatasBerdasarkan data-data yang formalHasil keputusan ditampilkan dalam bentuk skoring Metode Evaluasi PerencanaanD. Strategic RationalityDigunakan berdasarkan keputusan pribadi/asumsi yang dibuat berdasarkan alat analisis formal untuk mencapai tujuanMembuat scenario tentang pengambilan keputusan. jikamakaE. Communicative RationalityMenerapkan pengambilan keputusan secara bersama-sama untuk menyelesaikan masalahMelakukan pendekatan kelompokMasyarakat/kelompok sebagai aktorKeputusan yang ada dianggap sebagai kebenaran sosialSeluruh peserta paham mengenai keputusan yang diambil Metode Evaluasi PerencanaanMulti Criteria Evaluation Method (MCE)

Metode Multi Criteria Evaluation merupakan kombinasi analisa kuantitatif dan kualitatif dalam kerangka evaluasi yang komplekBertujuan untuk mendapatkan informasi terpercaya mengenai kekuatan, kelemahan dan utilitas keseluruhan dari setiap pilihanMelibatkan interaksi komunikatif antara akademik, stakeholder, planner dan aparat pemerintahan dalam mencapai tujuan.Tahapan Evaluasi Skenario PembangunanTahapan Evaluasi Skenario PembangunanCritical tresholds Ambang batas dari gagasan pembangunan mengacu pada penilaian jika di bawah ambang batas maka fenomena cenderung akan dibatalkan tetapi jika di atas ambang batas maka cenderung tumbuh secara eksponensial. Critical treshold value atau penilaian ambang batas dapat dilakukan dengan Nilai numerik normatif indikator keberlanjutan Berasal dari konsep "ruang lingkungan pemanfaatan", beban kritis, daya dukung, kelestarian hasil, dan sebagainya Ini mungkin terjadi bahwa CTV kabur di alam, sehingga kemudian metode penilaian kabur harus digunakanMulti Criteria Evaluation Method (MCE)EVALUATIONTahap paling akhir pada tahapan evaluasi skenario pembangunan. Penentuan dari langkah awal mulai dari problem formulation, sustainability indicators, impact assesment, critical tresholds dan evaluation. Tahap ini merupakan tahap penentuan dari penilaian yang sudah ada sehingga tahap dimana penilaian sebuah perencanaan pembangunan tersebut layak atau tidak, berhasil atau tidak dan bermanfaat atau tidak. Tahap inilah sebagai penentunya dan sebagai kesimpulan dari tahapan evaluasi.

Multi Criteria Evaluation Method (MCE)Dari evaluasi yang dilakukan akan menimbulkan sebuah perencanaan yang dinamis yaitu dengan Konsep Perencanaan Dinamis mengakui bahwa:

lingkungan perkotaan dan pedesaan senantiasa berkembang sistem, evolusi adalah produk dari interaksi komponen beragam, interaksi komponen didorong oleh stakeholder aktif, konsekuensi dari evolusi yang dialami oleh para pemangku kepentingan penerima,perencanaan harus memahami total gambar dan menggabungkan peran tertentu dari semua pemangku kepentingan untuk berhasil mengarahkan jalannya peristiwa,lahan adalah penting tetapi bukan satu-satunya atau bahkan utama sumber daya untuk pelaksanaan rencana.Multi Criteria Evaluation Method (MCE)Analisis KebijakanPatton dan Savicky dalam Nugroho (2004:84) menjelaskan bahwa, Analisa kebijakan adalah tindakan yang diperlukan untuk dibuatnya sebuah kebijakan, baik kebijakan yang baru sama sekali, atau kebijakan yang baru sebagai konsekuensi dari kebijakan yang sudah ada.

Dunn dalam Darwin (2003:34) mengemukakan prosedur umum tersebut :Tipe Analisis KebijakanTipe Analisis KebijakanDunn (2000: 117) membedakan tiga bentuk utama analisis kebijakan publikPERENCANAAN KEBIJAKANPERENCANAAN KOMPREHENSIFRUANG LINGKUP (Scope)ditujukan pada masalah tentang transportasi seperti pengaturan lalu lintas, undang-undang kebijakan transportasimencakup semua aspek dan sektor yang ada di dalam wilayah studi, semua aspek tersebut dipertimbangkan dan direncanakan sesuai dengan kebutuhan dan isu strategis yang sedang berlangsung.PRODUKMemorandum, kertas kerja, rancangan UUPengembangan satu rencanaKLIENWalikota, pegawai pemerintah, pejabat, firmaPihak yang berhubungan dengan kepentingan umumWAKTUJangka pendekjangka panjang (20 th)POLITIKBersifat politisPendekatan apolitis Perencanaan Kebijakan vs Perencanaan KomprehensiveMerumuskan masalah dengan melihat isu-isu yang sedang berkembangdibutuhkan beberapa standar berupa kriteria-kriteria yang dapat dikuantitatifkan.alternative pemecahan masalah, dapat digunakan seadanya kemudian dapat dimodiifkasi untuk melengkapi kekurangan dari alternative tersebut. Sehingga bisa dijadikan sebagai pemecahan masalah yang baru.dilakukan proses evaluasi untuk meramal/memproyeksikan serta membandingkan kebijakan tersebut dengan hasil dari implementasi kebijakan dari program-program di masa lalusuatu kebijakan harus memiliki nilai yang mendasari tujuan dan sasaran dari alternative yang dipilih sebagai pemecahan masalahdilakukan pemantauan dan evaluasi program agar diketahui apakah program tersebut berjalan sesuai dengan kebijakan yang telah dibuat.Proses/Langkah Analisis KebijakanStudi KasusStudi kasus :Analisis Kebijakan Perubahan Tata Ruang Kota Kabupaten Jember Kaitannya Dengan Model Perencanaan Kota Masa Depan (Studi Kasus Kawasan Alun-alun)

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dampak kebijakan perubahan tata ruang kota kawasan alun-alun kota Kabupaten Jember, mendeskripsikan pandangan para ahli terkait dampak kebijakan perubahan tata ruang kota kawasan alun-alun kota Kabupaten Jember ditinjau dari aspek ekonomi, politik, sosial, dan lingkungan, dan menganalisis bentuk/konsep perencanaan tata ruang kota masa depan dalam persepsi para ahli. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Analisis Deskriptif dan Analitik Hirarki Proses (AHP). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa; melalui analisis deskriptif yang dilakukan, diperoleh gambaran dampak yang cenderung positif dengan adanya kebijakan perubahan tata ruang alun-alun. Namun, terdapat beberapa dampak negatif diantaranya adalah penataan alun-alun menyebabkan jumlah PKL yang semakin berkurang, kenyamanan yang dirasakan pengunjung berkurang, dan tingkat densitas/penyerapan air permukaan yang semakin rendah akibat pemakaian lantai beton di sekitar kawasan alun-alun. Melalui pendekatan metode Analitik Hirarki Proses (AHP), diperoleh skala prioritas dampak kebijakan perubahan tata ruang kawasan alun-alun berturut turut adalah aspek lingkungan (0.33), sosial (0.28), ekonomi (0.26), dan politik (0.13); pada aspek lingkungan, diperoleh skala prioritas dampak adalah konsep estetika/keindahan; pada aspek sosial, diperoleh skala prioritas dampak adalah konsep fungsi rekreasi; pada aspek ekonomi, diperoleh skala prioritas dampak adalah konsep penciptaan kesempatan kerja; pada aspek politik, diperoleh skala prioritas dampak adalah konsep reputasi pemimpin.

REVIEW Hasil evaluasi kebijakan dengan metode analisis deskriptif dan AHP menunjukkan bahwa kebijakan yang dilakukan masih banyak yang harus dibenahi, sehingga masih diperlukan adanya kebijakan baru yang lebih baik. Selain itu diperoleh konsep perencanaan yang paling efektif untuk dilaksanakan di kawasan alun-alun kota kabupaten Jember di masa depan, yaitu participatory planning.

Studi KasusKesimpulan

Sekian& Terima Kasih