evaluasi pelaksanaan kegiatan diklat internalbls dan gadar
DESCRIPTION
diklatTRANSCRIPT
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DIKLAT INTERNALBASIC LIFE SUPPORT
I. PERSIAPAN
Berdasar Program Pendidikan dan Pelatihan internal RSUD Simo pada tahun 2011, direncanakan untuk dilaksanakan Pelatihan Internal tentang Basic Life Support. Menindaklanjuti Program tersebut Pada Tanggal 28 Januari 2011 dikeluarkan Surat undangan untuk perawat RSUD Simo untuk menghadiri pelatihan Basic Life Support.Adapun peserta yang diundang ditetapkan sebanyak 30 peserta yang meliputi :1. Dokter Umum: 5 orang2. Perawat IGD: 7 orang3. Perawat Bangsal A: 2 orang4. Perawat Bangsal B: 2 orang5. Perawat Bangsal C: 3 orang6. Perawat bangsal E: 2 orang7. Bidan bangsal VK: 3 orang8. Perawat rawat jalan: 1 orang9 Perawat OK: 5 orang
II. TUJUAN
Dengan diselenggarakannya pelatihan Basic Life Support ini diharapkan peserta dapat lebih memahami tentang :0. Sistem pertolongan penderita gawat darurat secara terpadu0. Konsep dasar penanggulangan penderita gawat darurat sesuai standar internasional0. Keadaan yang mengancam nyawa pada penderita gawat darurat0. Cara melakukan penanggulangan / penanganan penderita gawat darurat berdasarkan prioritas pertolongan0. Triase pada saat bencana atau musibah massal maupun di IGD
III. MANFAAT
0. Bagi Peserta :Pelatihan ini diharapkan bermafaat untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan tentang Basic Life Support berkaitan dengan penanganan kasus kegawatan bedah.0. Bagi rumah sakit :Dengan adanya pengetahuan dan kemampuan tentang Basic Life Support diharapkan pengetahuan dan skill SDM meningkat agar peserta dapat melakukan Bantuan Hidup Dasar dengan benar dan sesuai standar.IV. PELAKSANAAN1. Waktu Pelaksanaan Berdasar undangan yang telah diedarkan, pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dilaksanakan pada hari rabu, 2 Februari 2011 pukul 08.00 WIB. Dalam pelaksanaannya acara dapat dimulai pada pukul 09.00 WIB dikarenakan banyak peserta yang tidak hadir tepat waktu.2. Susunan acara pelatihan adalah sebagai berikut :1. Pembukaan 1. Pre Test 1. Penyampaian Materi Pelatihan1. Praktek simulasi1. Tanya Jawab1. Post Test 3. Pre/Post Test0. Jumlah Soal: 10 Soal0. Jenis Soal: Pilihan ganda0. Materi: Makalah pelatihan
4. Efisiensi Peserta PelatihanJumlah Peserta yang hadir adalah 86,67 % dari jumlah yang diundang. Jumlah ini melebihi standart efisien minimal jumlah peserta minimal yang ditetapkan dalam program kerja diklat yaitu sebesar 50 % dari peserta diundang.
Adapun rekapitulasinya kehadiran adalah sebagai berikut :NoGugus TugasUndangGugus TugasDatang%
1Dokter Umum5Dokter Umum4 80
2Perawat IGD7Perawat IGD5 71,42
3Perawat A2Perawat A2100
4Perawat B2Perawat B2100
5Perawat C3Perawat C3100
6Perawat E2Perawat E2100
7Bidan VK3Bidan VK2 66,67
8Perawat RJ1Perawat RJ1100
9Perawat OK5Perawat OK5100
Pd x 100 % = 26 x100% = 86,67 % Pu 30 = 86.67 % > 50% = efisien EFISIENSI PELAKSANAAN DIKLAT Dari hasil perhitungan diatas menunjukan bahwa dengan jumlah peserta 26 orang atau 86,67 % dari peserta diundang, berada dalam kategori EFISIEN.V. EVALUASIEvaluasi efektifitas pelatihan dapat dilakukan denngan beberapa metode seperti : metode analisa situasi, metode pre dan post test, metode hasil, metode observasi skilll dbs. Untuk mengukur efektifitas pelatihan Basic Life Support ini dilakukan dengan dua metode jangka Pendek yaitu dengan analisa situasi dan analisa hasil pre dan post test:5. Analisa Situasia. Penyampaian Materi0. Materi pelatihan dengan judul Basic Life Support disampaikan dengan metode ceramah, dengan alat bantu multi media audio visual. Disampaikan dalam formasi kelas.0. Pembicara menyampaikan materi secara terperinci dengan pembatasan sub materi yang jelas dengan memberi kesempatan untuk interupsi setiap akhir sub materi. 0. Setelah keseluruhan materi selesai disampaikan diberikan kesempatan untuk tanya jawab baik antar peserta maupun dengan pembicara.
b. Antusias Peserta0. Pada awal ceramah peserta kurang bersemangat untuk mengikuti pelatihan, namun pada pertengahan penyampaian materi (tentang :Teknik RJPO ) suasana mulai menghangat, peserta menjadi penasaran dan bersemangat dalam mengikuti ceramah
5. Pre dan Post TestHasil Pre & Post Test adalah sebagai berikut :NoNamaPREPOSTUP GRADE%
1Dr. Ida810225
2Dr. Ismail710342,8
3Dr. Eva710342,8
4Dr. Daris610466,6
5Sri Lestari58360
6Dian Heri495125
7Agus Priyanto495125
8Anik Sulistyowati5105100
9Sri Muryani4106150
10Nur Azizah69350
11Mamik79228,6
12Rohmadi4106150
13Heri5105100
14Tri Santosa4106150
15Unik amnawati5105100
16Endang69350
17Yunia59480
18Bambang495125
19Muslikah5105100
20Anika Rahayu385166
21Soetri484100
22Betha Nur Riyadi59480
23Aris Munjayin396200
24Nugroho5105100
25Purwanti610466,6
26Widodo4106150
RATA-RATA5,049,44,493,6
Range Prosentase Efektifitas Pelatihan ditentukan sebagai berikut 0 24 %: Sangat Tidak Efektif25 49 %: Tidak efektif50 74 %: Efektif75 100 %:Sangat efektif
IV. KESIMPULAN EVALUASI
Dari hasil evaluasi efektifitas pendidikan & pelatihan dengan analisa situasi dan Pre/post test dapat disimpulkan bahwa :Pelatihan Basic Life Support sangat efektif dalam meningkatkan pengetahuan SDM
V. LAMPIRAN
1. Surat permohonan Pembicara1. Daftar Hadir1. Hasil Otentik Pre/Post Test
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DIKLAT INTERNALGAWAT DARURAT PENYAKIT DALAM
1. PERSIAPAN
Berdasar Program Pendidikan dan pelatihan internal RSUD Simo pada tahun 2011, direncanakan untuk dilaksanakan Pelatihan Internal tentang Basic Life Support. Menindaklanjuti Program tersebut Pada Tanggal 22 September 2011 dikeluarkan Surat undangan untuk dokter umum dan perawat RSUD Simo untuk menghadiri pelatihan Gawat Darurat Penyakit DalamAdapun peserta yang diundang ditetapkan sebanyak 30 peserta yang meliputi :1. Dokter Umum: 6 orang2. Dokter Magang: 9 orang3. Perawat IGD: 6 orang4. Perawat Bangsal A: 1 orang5. Perawat Bangsal B: 1 orang6. Perawat Bangsal C: 4 orang7. Perawat bangsal E: 1 orang8. Bidan bangsal VK: 1 orang9. Perawat rawat jalan: 1 orang
II. TUJUAN
Dengan diselenggarakannya pelatihan Gawat Darurat Penyakit Dalam ini diharapkan peserta dapat lebih memahami tentang :0. Sistem pertolongan penderita gawat darurat Penyakit Dalam secara terpadu0. Konsep dasar penanggulangan penderita gawat darurat Penyakit Dalam sesuai prosedur tetap RSUD Simo0. Keadaan yang mengancam nyawa pada penderita gawat darurat Penyakit Dalam
III. MANFAAT
Bagi Peserta :Pelatihan ini diharapkan bermafaat untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan penanganan gawat darurat penyakit dalam Bagi rumah sakit :Dengan adanya peningkatan pengetahuan dan kemampuan penanganan kasus gawat darurat penyakit dalam diharapkan pengetahuan dan skill SDM meningkat agar peserta dapat melakukan penanganan dengan benar dan sesuai prosedur tetap RSUD Simo
IV. PELAKSANAAN1. Waktu Pelaksanaan Berdasar undangan yang telah diedarkan, pelaksanaan pelatihan dilaksanakan pada hari Selasa, 11 Oktober 2011 pukul 10.00 WIB. Dalam pelaksanaannya acara dapat dimulai pada pukul 11.00 WIB dikarenakan banyak peserta yang tidak hadir tepat waktu.2. Susunan acara pelatihan adalah sebagai berikut :0. Pembukaan 0. Pre Tes0. Penyampaian Materi Pelatihan0. Tanya Jawab0. Post Tes3. Pre/Post Test Jumlah Soal: 7 Soal Jenis Soal : Pilihan ganda Materi: Makalah pelatihan
4. Efisiensi Peserta PelatihanJumlah Peserta yang hadir adalah 93,33% dari jumlah yang diundang. Jumlah ini melebihi standart efisien minimal jumlah peserta minimal yang ditetapkan dalam program kerja diklat yaitu sebesar 50 % dari peserta diundang.
Adapun rekapitulasinya kehadiran adalah sebagai berikut :NoGugus TugasUndangGugus TugasDatang%
1Dokter Umum6Dokter Umum6100
2Dokter Internship9Dokter Internship888,89
2Perawat IGD6Perawat IGD450
3Perawat A1Perawat A1100
4Perawat B1Perawat B1100
5Perawat C4Perawat C4100
6Perawat E1Perawat E2100
7Bidan VK1Bidan VK1100
8Perawat RJ1Perawat RJ1100
Pd x 100 % = 28 x100% = 93,33 % Pu 30 = 93,33 % > 50% = efisienEFISIENSI PELAKSANAAN DIKLAT Dari hasil perhitungan diatas menunjukan bahwa dengan jumlah peserta 28 orang atau 93,33 % dari peserta diundang, berada dalam kategori EFISIEN.
IV. EVALUASIEvaluasi efektifitas pelatihan dapat dilakukan denngan beberapa metode seperti : metode analisa situasi, metode pre dan post test, metode hasil, metode observasi skilll dbs. Untuk mengukur efektifitas pelatihan Gawat Darurat Penyakit Dalam ini dilakukan dengan dua metode jangka Pendek yaitu dengan analisa situasi dan analisa hasil pre dan post test: Analisa SituasiPenyampaian Materi Materi pelatihan dengan judul Gawat Darurat Penyakit Dalam disampaikan dengan metode ceramah, dengan alat bantu multi media audio visual. Disampaikan dalam formasi kelas. Pembicara menyampaikan materi secara terperinci dengan pembatasan sub materi yang jelas dengan memberi kesempatan untuk interupsi setiap akhir sub materi. Setelah keseluruhan materi selesai disampaikan diberikan kesempatan untuk tanya jawab baik antar peserta maupun dengan pembicara.
Antusias Peserta Pada saat penyampaian materi peserta menyimak dengan seksama dikarenakan kasus kasus yg disampaikan merupakan kasus yang cukup sering ditemui di IGD RSUD Simo. Tata laksana yang dipaparkan cukup aplikatif sesuai Prosedur Tetap Penyakit Dalam di RSUD Simo
Pre dan Post Test
Hasil Pre & Post Test adalah sebagai berikut :NoNamaPREPOSTUP GRADE%
1Dr. Ida K4,2105,8138
2Dr. Dwi Putri8,5101,517,6
3Dr. Budi M1,4108,6614
4Dr. Daris7,1102,940,8
5Dr. Siti Untari7,1102,940,8
6Anik Sulistyowati7,1102,940,8
7Agus Priyanto8,5101,517,6
8Sunarto5,6104,478,5
9Yunia Dwi4,27,12,969
10Nur Azizah7,1102,940,8
11Luluk A8,5101,517,6
12Tatin Prasetyo4,28,54,3102
13Natalia R5,6104,376,8
14Anik Z4,27,12,969
15Unik amnawati2,87,14,3153
16Retno S4,27,12,969
17Sri Wati7,1102,940,8
18Hasti Febriani2,87,14,3153
19Endang2,87,14,3153
20Dr. Yopie Ibrahim4,2105,8138
21Dr. Fergy7,1102,940,8
22Dr. Tasya7,1102,940,8
23Dr. Adi S7,1102,940,8
24Dr. Budi P5,68,52,951,8
25Dr. Danang Yogi7,18,51,419,8
26Dr. Umriani Suramto7,1102,940,8
27Dr. Mutiaranika7,1102,940,8
28Dr.Berlina avintasari7,1102,940,8
RATA-RATA5,89,33,485,2
Range Prosentase Efektifitas Pelatihan ditentukan sebagai berikut 0 24 %: Sangat Tidak Efektif25 49 %: Tidak efektif50 74 %: Efektif75 100 %:Sangat efektif
V. KESIMPULAN EVALUASI
Dari hasil evaluasi efektifitas pendidikan & pelatihan dengan analisa situasi dan Pre/post test dapat disimpulkan bahwa :Pelatihan Gawat Darurat Penyakit Dalam sangat efektif dalam meningkatkan pengetahuan SDM
VI. LAMPIRAN
i. Surat permohonan Pembicaraii. Daftar Hadiriii. Hasil Otentik Pre/Post Test
P E M E R I N T A H K A B U P A T E N B O Y O L A L iRUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIMOJln. Kebon Ijo Ds. Simo Kec Simo Telp ( 0276 ) 3294719B O Y O L A L I Kode Pos : 57377 No: 005/ / 35/2011Lamp.:Hal : PERMOHONAN SEBAGAI PEMBICARA
Simo, 28 Januari 2011
Kepada. :Yth Bpk/Ibu/Sdr.... Di - T E M P A T
Mengharap dengan hormat atas kehadiran Bapak besuk pada :Hari / tanggal: Rabu , 2 Februari 2011J am: 08.00 WIB.Tempat: Di Ruang Pertemuan RSUD SimoKeperluan: Sebagai Pembicara dalam in house training Basic Life Support Demikian atas perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih.
MENGETAHUIDIREKTUR RSUD SIMO
Dr. Dinar Cahyawati NIP. 196306091989112001
Ketua PanitiaIn House Training
Dr Ida Kurniawati
Soal Pretest In House Trainning Basic Life Support2 Februari 2011-10-08RSUD SIMO
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap benar !4. Pada tahap intra RS yang harus dipersiapkan petugas sebelum penderita tiba diantaranya1. Alat perlindungan diri1. Koordinasi dengan rumah sakit disesuaikan dengan kondisi penderita1. Koordinasi dengan rumah sakit disesuaikan dengan jenis luka penderita1. Penjagaan jalan napas pasien
4. Tindakan pada survey primer meliputi dibawah ini, kecuali :1. Airway + servical control1. Breathing + ventilation1. Disability1. Anamnesa meliputi AMPLE
4. Manuver pengelolaan jalan nafas tanpa alat meliputi1. Pemasangan cervical collar1. Head tilt1. Chin thrust1. Jaw lift
4. Yang bukan merupakan indikasi pemasangan pipa trachea adalah1. Menghindari aspirasi muntahan atau darah dari mulut1. Kesulitan atau kegagalan terapi oksigen dengan sungkup muka1. Trauma kepala dengan Glasgow Coma Scale > 81. Pasienn Apneu
4. Pernafasan dikatakan tidak adekuat bila terjadi1. Maksimalnya pergerakan dada1. Terdengar suara berkumur sewaktu henti nafas1. Pergerakan nafas hanya di dada1. Dapat dirasakan udara ekspirasi hanya dari hidung
4. Konsentrasi oksigen pada pemakaian BVM tanpa tambahan oksigen1. 15%1. 21%1. 50%1. 100%
4. Pemberian oksigen melalui kanula nasal dapat memerikan oksigen konsentrasi sampai1. 40%1. 50%1. 60%1. 100%
4. Menurut AHA (2005) basic life support adalah tindakan untuk menolong korban yang dalam terancam nyawanya.Tindakan ini merupakan rantai kedua dari 4 rantai chain of survival. Dibawah ini yang tidak termasuk chain of survival adalah1. Early Acces1. Early CPR1. Early Defibrilation1. Early Secondary Assesment
9.Langkah pertama pada basic life support adalah1. Danger1. Airway Control1. Breathing Support1. Circulation Support
1. Pada circulation support, untuk mengetahui ada tidaknya nadi dilakukan perabaan pada arteri karotis untuk dewasa dan anak anak, arteri Brachialis atau Femoralis pada bayi. Dilakukan maksimal selama1. 5 detik1. 10 detik1. 15 detik1. 20 detik
Soal Postest In House Trainning Basic Life Support2 Februari 2011-10-08RSUD SIMO
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap benar !0. Pada tahap intra RS yang harus dipersiapkan petugas sebelum penderita tiba diantaranya1. Alat perlindungan diri1. Koordinasi dengan rumah sakit disesuaikan dengan kondisi penderita1. Koordinasi dengan rumah sakit disesuaikan dengan jenis luka penderita1. Penjagaan jalan napas pasien
2. Tindakan pada survey primer meliputi dibawah ini, kecuali1. Airway + servical control1. Breathing + ventilation1. Disability1. Anamnesa meliputi AMPLE
3. Manuver pengelolaan jalan nafas tanpa alat meliputi1. Pemasangan cervical collar1. Head tilt1. Chin thrust1. Jaw lift
4. Yang bukan merupakan indikasi pemasangan pipa trachea adalah1. Menghindari aspirasi muntahan atau darah dari mulut1. Kesulitan atau kegagalan terapi oksigen dengan sungkup muka1. Trauma kepala dengan Glasgow Coma Scale > 81. Pasienn Apneu
5. Pernafasan dikatakan tidak adekuat bila terjadi1. Maksimalnya pergerakan dada1. Terdengar suara berkumur sewaktu henti nafas1. Pergerakan nafas hanya di dada1. Dapat dirasakan udara ekspirasi hanya dari hidung
6. Konsentrasi oksigen pada pemakaian BVM tanpa tambahan oksigen1. 15%1. 21%1. 50%1. 100 %
7. Pemberian oksigen melalui kanula nasal dapat meberikan oksigen konsentrasi sampai1. 40%1. 50%1. 60%1. 100%
8. Menurut AHA (2005) basic life support adalah tindakan untuk menolong korban yang dalam terancam nyawanya.Tindakan ini merupakan rantai kedua dari 4 rantai chain of survival. Dibawah ini yang tidak termasuk chain of survival adalah1. Early Acces1. Early CPR1. Early Defibrilation1. Early Secondary Assesment
9. Langkah pertama pada basic life support adalah1. Danger1. Airway Control1. Breathing Support1. Circulation Support
10. Pada circulation support, untuk mengetahui ada tidaknya nadi dilakukan perabaan pada arteri karotis untuk dewasa dan anak anak, arteri Brachialis atau Femoralis pada bayi. Dilakukan maksimal selama1. 5 detik1. 10 detik1. 15 detik1. 20 detik