evaluasi kinerja pelayanan air minum 2012

22
EVALUASI KINERJA PELAYANAN AIR MINUM TAHUN 2012 BADAN REGULATOR PELAYANAN AIR MINUM DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA Bidang Teknik Februari - 2013

Upload: jakarta-water-supply-regulatory-body

Post on 14-Aug-2015

124 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

EVALUASI KINERJA PELAYANAN AIR MINUM TAHUN 2012

TRANSCRIPT

Page 1: Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum 2012

EVALUASI KINERJA PELAYANAN AIR MINUM

TAHUN 2012

BADAN REGULATOR PELAYANAN AIR MINUM

DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

Bidang Teknik

Februari - 2013

Page 2: Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum 2012

BADAN REGULATOR PELAYANAN AIR MINUM DKI JAKARTA

Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum Tahun 2012

i-1

Daftar isi

BAB I PELAYANAN WILAYAH KERJA SAMA BARAT I-1

1.1 UMUM I-1

1.2 CAKUPAN PELAYANAN DAN JUMLAH SAMBUNGAN I-1

1.3 TINGKAT KEHILANGAN AIR I-2

1.4 STANDAR PELAYANAN I-3

1.4.1 Aspek Kuantitas I-4

1.4.2 Aspek Kualitas I-4

1.4.3 Aspek Kontinuitas I-5

BAB II PELAYANAN WILAYAH KERJA SAMA TIMUR II-1

2.1 UMUM II-1

2.2 CAKUPAN PELAYANAN DAN JUMLAH SAMBUNGAN II-1

2.3 TINGKAT KEHILANGAN AIR II-2

2.4 STANDAR PELAYANAN II-3

2.4.1 Aspek Kuantitas II-3

2.4.2 Aspek Kualitas II-4

2.4.3 Aspek Kontinuitas II-5

BAB III EVALUASI TINGKAT PELAYANAN DAN UPAYA PENINGKATAN III-1

3.1 REALISASI TARGET TEKNIS DAN STANDAR PELAYANAN III-1

3.1.1 Realisasi Target Teknis III-1

3.1.2 Realisasi Standar Pelayanan III-2

3.2 UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN III-2

3.2.1 Peningkatan Cakupan Pelayanan III-2

3.2.2 Peningkatan Standar Pelayanan III-3

3.3 FAKTOR PENDUKUNG III-3

3.3.1 Sumber air di wilayah DKI Jakarta III-3

3.3.2 Sumber air dari Jatiluhur III-5

3.3.3 Proyek Giant Sea Wall III-5

Page 3: Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum 2012

BADAN REGULATOR PELAYANAN AIR MINUM DKI JAKARTA

Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum Tahun 2012

i-2

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN IV-1

4.2 SARAN IV-2

Page 4: Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum 2012

BADAN REGULATOR PELAYANAN AIR MINUM DKI JAKARTA

Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum Tahun 2012

ii-1

Daftar tabel

Tabel 1.1 Target dan realisasi target teknis PT Palyja I-1

Tabel 1.2 Jumlah Pelanggan di DMA Pengamatan I-4

Tabel 2.1. Target dan realisasi target teknis PT AETRA II-1

Tabel 2.2 Jumlah Pelanggan di DMA Pengamatan II-4

Tabel 3.1 Realisasi target Teknis tahun 2012 III-1

Tabel 3.2 Realisasi standar pelayanan tahun 2012 III-2

Tabel 3.4 Cakupan pelayanan kota kota di Indonesia III-2

Tabel 3.5 Kualitas air sungai sungai wilayah DKI Jakarta III-4

Tabel 3.6 Potensi Debit dan biaya III-4

Page 5: Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum 2012

BADAN REGULATOR PELAYANAN AIR MINUM DKI JAKARTA

Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum Tahun 2012

iii-1

Daftar gambar

Gambar 1.1 Perkembangan Sambungan PT Palyja I-2

Gambar 1.2 Produksi, Volume sold dan NRW PT Palyja I-2

Gambar 1.3 Konsumsi rata rata pelanggan Palyja I-3

Gambar 1.4 Pelanggan dengan tekanan > 0,75 atm I-4

Gambar 1.5 Pelayanan Aliran 24 Jam I-5

Gambar 2.1 Perkembangan Sambungan PT AETRA II-2

Gambar 2.2 Produksi, Volume sold dan NRW PT AETRA II-2

Gambar 2.3 Konsumsi rata rata pelanggan Aetra II-3

Gambar 2.4 Pelanggan dengan tekanan > 0,75 atm II-4

Gambar 2.5 Pelayanan Aliran 24 Jam II-5

Page 6: Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum 2012

BADAN REGULATOR PELAYANAN AIR MINUM DKI JAKARTA

Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum Tahun 2012

I-1

PELAYANAN WILAYAH KERJA SAMA BARAT

1.1 UMUM

Berdasarkan target yang telah ditetapkan,sepanjang tahun 2012 untuk wilayah kerjasama Barat PT Palyja terdapat 2 parameter target teknis tidak tercapai yakni Cakupan pelayanan dan jumlah pelanggan Tabel 1.1 Target dan realisasi target teknis PT Palyja

1.2 CAKUPAN PELAYANAN DAN JUMLAH SAMBUNGAN Cakupan pelayanan di wilayah kerja sama Palyja pada desember 2012 adalah 61,93%, mengalami penurunan 1,55 % .dibanding cakupan pelayanan pada tahun 2011 yakni 63,48 %. Perkembangan jumlah pelanggan sepanjang yahun 2012 untuk wilayah pelayanan Palyja terjadi penurunan jumlah sambungan sebanyak 7.011unit sambungan , dimana jumlah sambungan pada bulan Desember 2011 .adalah 414.470 unit turun menjadi 407.459 unit sambungan pada bulan Desember 2012 .

Uraian Note Satuan Besaran Deviasi

Jumlah Sambungan Target (unit) 424.924 -4,11%Realisasi (unit) 407.459

Produksi Air Target (m3) 158.753.090 7,98%

Realisasi (m3) 171.420.500 Cakupan Pelayanan Target (%) 67,00% -5,07%

Realisasi (%) 61,93%

Vol Air Terjual Target (m3) 147.286.254 8,50%

Realisasi (m3) 159.812.483 Tingkat Kebocoran Target (%) 40,00% 1,34%

Realisasi (%) 38,66%

BAB I

Page 7: Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum 2012

BADAN REGULATOR PELAYANAN AIR MINUM DKI JAKARTA

Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum Tahun 2012

I-2

Gambar 1.1. Perkembangan Sambungan PT Palyja

1.3 TINGKAT KEHILANGAN AIR . Tingkat kehilangan Air rata rata tahun 2012 untuk PT Palyja adalah 38,66% mengalami penurunan 1,51 % dibandingkan tingkat kehilangan air rata rata tahun 2011 sebesar 40,17 %. Gambar 1.2. Produksi, Volume sold dan NRW PT Palyja

Ditinjau dari pola relasi produksi dan volume air terjual pada tahun 2012 dimana volume produksi cenderung stabil dan disisi lain terjadi kecenderungan kenaikan volume air terjual yang dihasilkan dari kenaikan konsumsi rata rata pelanggan dari 30,5 m3/bulan/sambungan pada tahun 2011menjadi 32,6 m3/bulan/sambungan pada tahun 2012 sehingga menghasilkan penurunan NRW dari tahun sebelumnya.

395000,0

400000,0

405000,0

410000,0

415000,0

420000,0

425000,0

430000,0

Jan Mar Mei Jul Sep Nov

Target

Realisasi

Page 8: Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum 2012

BADAN REGULATOR PELAYANAN AIR MINUM DKI JAKARTA

Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum Tahun 2012

I-3

Gambar 1.3 Konsumsi rata rata pelanggan Palyja

Dari karakteristik operasional produksi , distribusi dan pengelolaan pelanggan seperti tergambar pada Gambar 1.2 dan pola konsumsi pelanggan seperti pada gambar 1.3, diasumsikan bahwa penurunan Tingkat Kehilangan Air yang terjadi merupakan hasil dari upaya perbaikan consumer management seperti metoda pencatatan meter air dsb, subsitusi pemakaian air sumur dalam serta upaya pengelolaan tekanan air untuk lebih memeratakan tekanan distribusi sehingga menghasilkan kenaikan volume air terjual sekalipun jumlah sambungan secara total mengalami penurunan, hal ini menyimpulkan upaya penurunan “kehilangan air komersial” tampil lebih signifikan dibanding penurunan kehilangan air teknis . I.4 STANDAR PELAYANAN I.4.1 Aspek Kuantitas . Aspek kuantitas pelayanan air di monitor melalui tekanan air, dimana tekanan air > 0,75 atm merupakan indikator tercukupinya kuantitas air sesuai kebutuhan pelanggan. Berdasarkan data tahun 2012 di wilayah pelayanan PT Palyja terdapat 62 % dari titik pengamatan memenuhi standar tekanan minimum yang ditetapkan sehingga di simpulkan 62 % pelanggan mendapatkan kuantitas air sesuai kebutuhan .

Page 9: Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum 2012

BADAN REGULATOR PELAYANAN AIR MINUM DKI JAKARTA

Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum Tahun 2012

I-4

Gambar 1.4 Pelanggan dengan tekanan > 0,75 atm

I.4.2 Aspek Kualitas

Pengamatan kualitas air dibagi menjadi 2 bagian yaitu :

1. Pengamatan di wilayah DWA (diberlakukan parameter kualitas air minum Permenkes 492 tahun 2010)

2. Pengamatan di wilayah NON DWA (diberlakukan parameter kualitas air bersih Permenkes 416 tahun 1990)

Jika diasumsikan wilayah DWA adalah PC (Primary Cell), maka

1. Palyja memiliki 29 wilayah DWA dari 45 PC. 2. Palyja melakukan pengamatan sebanyak 188 titik sampel di 29 wilayah

DWA. Berdasarkan hasil dari 188 titik pengamatan di DMA, seluruhnya memenuhi standar yang ditetapkan. Tabel 1.2 Jumlah Pelanggan di DMA Pengamatan

Uraian Jumlah PC Jumlah Sambungan 188 titik pengamatan 29 201.226

PALYJA 45 407.459

Page 10: Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum 2012

BADAN REGULATOR PELAYANAN AIR MINUM DKI JAKARTA

Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum Tahun 2012

I-5

Dapat disimpulkan pelanggan yang memenuhi standar layak minum adalah 201.226 sambungan dari 407.459 sambungan atau 49.39%.

1.4.3 Aspek Kontinuitas . Kesinambungan pelayanan aliran air ke pelanggan di wujudkan dengan terselenggaranya aliran air ke pelanggan selama 24 jam setiap hari, berdasarkan hasil survey yang dilaksanakan pada tahun 2012 untuk wilayah pelayanan PT Palyja terdapat 54,1 %pelanggan yang mendapat pelayanan aliran air 24 jam setiap hari. Gambar 1.5 Pelayanan Aliran 24 Jam

Page 11: Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum 2012

BADAN REGULATOR PELAYANAN AIR MINUM DKI JAKARTA

Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum Tahun 2012

II-1

PELAYANAN WILAYAH KERJA SAMA TIMUR

2.1 UMUM

Berdasarkan target yang telah ditetapkan,sepanjang tahun 2012 untuk wilayah kerjasama Timur PT Aetra terdapat 2 parameter target teknis tidak tercapai yakni Cakupan pelayanan dan jumlah pelanggan Tabel 2.1. Target dan realisasi target teknis PT AETRA

Uraian Note Unit Besaran Deviasi Jumlah Sambungan Target (unit) 410.879 -4,44% Realisasi (unit) 392.634

Produksi Air Target (m3) 260.090.000 6,03%

Realisasi (m3) 275.763.820 Cakupan Pelayanan Target (%) 69,68% -11,07% Realisasi (%) 58,61%

Vol Air Terjual Target (m3) 139.150.000 7,93%

Realisasi (m3) 150.190.869 Tingkat Kebocoran Target (%) 46,50% 1,07% Realisasi (%) 45,43%

2.2 CAKUPAN PELAYANAN DAN JUMLAH SAMBUNGAN Cakupan pelayanan di wilayah kerja sama Aetra pada Desember 2012 adalah 58,61%, mengalami penurunan 0,65 % .dibanding cakupan pelayanan pada tahun 2011 yakni 59,26 %. Perkembangan jumlah pelanggan sepanjang yahun 2012 untuk wilayah pelayanan AETRA terjadi penambahan jumlah sambungan sebanyak 4.468 sambungan, dari 388.166 unit pada Desember 2011, menjadi 392.634 unit pada Desember 2012

BAB II

Page 12: Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum 2012

BADAN REGULATOR PELAYANAN AIR MINUM DKI JAKARTA

Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum Tahun 2012

II-2

Gambar 2.1 Perkembangan Sambungan PT AETRA

2.3 TINGKAT KEHILANGAN AIR . Tingkat kehilangan Air rata rata tahun 2012 untuk PT Aetra adalah 45,43% mengalami penurunan 1,6 % dibandingkan tingkat kehilangan air rata rata tahun 2011 sebesar 47,03 %. Gambar 2.2. Produksi, Volume sold dan NRW PT AETRA

Ditinjau dari pola relasi produksi dan volume air terjual pada tahun 2012 dimana volume produksi cenderung stabil dan disisi lain terjadi kecenderungan kenaikan volume air terjual yang dihasilkan dari kenaikan konsumsi rata rata pelanggan sehingga menghasilkan penurunan NRW dari tahun sebelumnya.

380.000

385.000

390.000

395.000

400.000

405.000

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des

Sambungan Rumah AETRA 2012

Target

Realisasi

-

5

10

15

20

25

30

Mil

lio

ns

Produksi

Vol Sold

UFW

Page 13: Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum 2012

BADAN REGULATOR PELAYANAN AIR MINUM DKI JAKARTA

Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum Tahun 2012

II-3

Gambar 2.3 Konsumsi rata rata pelanggan Aetra

Realisasi produksi air diatas target menggambarkan belum terjadinya saving water yang biasanya terjadi / dihasilkan apabila terjadi penurunan NRW teknis secara signifikan, Penurunan NRW yang terjadi lebih disebabkan upaya peningkatan volume air tercatat / tercetak yang dihasilkan dari peningkatan konsumsi rata-rata pelanggan dari 31,2 m3/bulan/sambungan pada tahun 2011 menjadi 32,2 m3/bulan/sambungan pada tahun 2012 . 2.4 STANDAR PELAYANAN 2.4.1 Aspek Kuantitas . Aspek kuantitas pelayanan air di monitor melalui tekanan air, dimana tekanan air > 0,75 atm merupakan indikator tercukupinya kuantitas air sesuai kebutuhan pelanggan, berdasarkan data tahun 2012 di wilayah pelayanan PT Aetra terdapat 38 % dari titik pengamatan memenuhi standar tekanan minimum yang ditetapkan sehingga di simpulkan 38 % pelanggan mendapatkan kuantitas air sesuai kebutuhan .

26

27

28

29

30

31

32

33

34

2011

2012

Page 14: Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum 2012

BADAN REGULATOR PELAYANAN AIR MINUM DKI JAKARTA

Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum Tahun 2012

II-4

Gambar 2.4 Pelanggan dengan tekanan > 0,75 atm

2.4.2 Aspek Kualitas Pengamatan kualitas air dibagi menjadi 2 bagian yaitu :

1. Pengamatan di wilayah DMA (diberlakukan parameter kualitas air minum Permenkes 492 tahun 2010)

2. Pengamatan di wilayah NON DWA (diberlakukan parameter kualitas air bersih Permenkes 416 tahun 1990)

Dengan Asumsi bahwa wilayah DMA adalah PC (Primary Cell), maka 1. Aetra memiliki 8 wilayah DMA dari 76 PC 2. Aetra melakukan pengamatan sebanyak 41 titik sampel di 8 wilayah DMA.

Berdasarkan hasil dari41 titik pengamatan di DMA, seluruhnya memenuhi standar yang ditetapkan. Tabel 2.2 Jumlah Pelanggan di DMA Pengamatan

Uraian Jumlah PC Jumlah Sambungan 41 titik pengamatan 8 55.136

AETRA 76 392.634

Page 15: Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum 2012

BADAN REGULATOR PELAYANAN AIR MINUM DKI JAKARTA

Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum Tahun 2012

II-5

Dapat disimpulkan pelanggan yang memenuhi standar layak minum adalah 55.136 sambungan dari 392.634 sambungan atau 14%. 2.4.3 Aspek Kontinuitas . Kesinambungan pelayanan aliran air ke pelanggan di wujudkan dengan terselenggaranya aliran air ke pelanggan selama 24 jam setiap hari, berdasarkan hasil survey yang dilaksanakan pada tahun 2012 untuk wilayah pelayanan PT Aetra terdapat 52,1 %pelanggan yang mendapat pelayanan aliran air 24 jam setiap hari. Gambar 2.5 Pelayanan Aliran 24 Jam

Page 16: Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum 2012

BADAN REGULATOR PELAYANAN AIR MINUM DKI JAKARTA

Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum Tahun 2012

III-1

EVALUASI TINGKAT PELAYANAN DAN UPAYA PENINGKATAN

3.1 REALISASI TARGET TEKNIS DAN STANDAR PELAYANAN

3.1.1 Realisasi Target Teknis .

Kinerja pencapaian target teknis untuk kedua wilayah kerja sama pada tahun 2012 menghasilkan pemenuhan taget untuk aspek Volume air terjual, Produksi dan Tingkat kehilangan air (NRW), sedangkan untuk aspek rasio pelayanan selain ketidak tercapaian target juga terjadi penurunan Rasio pelayanan dan Jumlah pelanggan dibanding tahun sebelumnya. Tabel 3.1 Realisasi target Teknis tahun 2012

Cakupan pelayanan untuk tahun 2012 mencapai 61,93 % untuk wilayah barat kerja sama ( PT Palyja ) dan 58,61 % untuk wilayah timur kerja sama ( PT Aetra ),secara umum menggambarkan masih rendahnya cakupan pelayanan saat ini khususnya bila dibandingkan dengan target Millennium Development Goals tahun 2015 sebesar 80 %. . Tingkat kehilangan air sebesar 38,66 % untuk wilayah barat dan 45,43 % untuk wilayah timur termasuk tingkat kehilangan air yang tinggi khususnya apabila dibandingkan dengan angka tingkat kehilangan air yang dapat di tolerir secara nasional yakni 20%. Tingginya tingkat kehilangan air juga sering disebut sebagai penyebab tingginya biaya operasional PDAM yang berakibat langsung pada tingginya beban biaya yang harus ditanggung pelanggan dalam bentuk tarif air minum .

No Uraian Satuan PALYJA AETRA

1 Cakupan Pelayanan % 61,93 58,61

2 Jumlah Pelanggan Sambungan 407.459 392.634

3 Volume Air Terjual m3

159.812.483 150.190.869

4 NRW % 38,66 45,43

BAB III

Page 17: Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum 2012

BADAN REGULATOR PELAYANAN AIR MINUM DKI JAKARTA

Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum Tahun 2012

III-2

3.1.2 Realisasi Standar Pelayanan . Standar pelayanan penyediaan air minum dijabarkan dalam 3 aspek utama

pelayanan yakni Aspek Kuantitas, Aspek Kualitas dan aspek Kontinuetas dimana

secara operasional direpresentasikan dengan 3 Indikator utama yakni untuk

aspek Kuantitas indikatornya Tekanan air > 0,75 Atm, Aspek kualitas

indikatornya pemenuhan kualitas air minum sesuai Permenkes 492 tahun 2010

dan untuk aspek kontinuetas indikatornya aliran air 24 jam .

Tabel 3.2 Realisasi standar pelayanan tahun 2012

Secara umum tingkat pelayanan untuk penyediaan air minum yang di

selenggarakan pada tahun 2012 di wilayah DKI Jakarta baru mencapai 40 % s/d

60 % dari tingkat pelayanan yang seharusnya , angka tersebut terbilang rendah

untuk pelayanan penyediaan air minum Ibu kota Negara .

3.2 UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN 3.2.1 Peningkatan Cakupan Pelayanan . Sebagai ibukota negara Jakarta memiliki fungsi yang khas karena merupakan etalase bagi negara Republik Indonesia terhadap komunitas internasional, di bandingkan dengan kota kota besar lainnya di Indonesia pelayanan air minum khususnya cakupan pelayanan di DKI Jakarta masih tergolong rendah . Tabel 3.4 Cakupan pelayanan kota kota di Indonesia

No Aspek Indikator Satuan PALYJA AETRA

1 Kuantitas Tekanan Air > 0,75 atm % 62 38

2 Kualitas Kualitas Air Siap Minum % 49,4 14,0

3 Kontinuetas Aliran air 24 jam % 54,1 52,1

No Operator Cakupan Pelayanan Catatan

1 Palyja 61,93% Ibu kota negara2 Aetra 58,61% Ibu kota negara3 PDAM Surabaya 85,50% Ibu kota Provinsi4 PDAM Palembang 93% Ibu kota Provinsi5 PDAM Banjarmasin 98,50% Ibu kota Provinsi

Page 18: Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum 2012

BADAN REGULATOR PELAYANAN AIR MINUM DKI JAKARTA

Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum Tahun 2012

III-3

Terdapat 2 masalah dalam hal cakupan pelayanan penyediaan air minum di wilayah DKI Jakarta saat ini yakni : .1. Terjadinya penurunan cakupan pelayanan , hal ini harus ditindak lanjuti Secara serius dimulai dari inventarisasi penyebab , serta upaya penangulangannya . 2. Masih rendahnya cakupan pelayan dibanding dengan target MDGs cakupan pelayanan di tahun 2015 sebesar 80 % . Diperlukan percepatan pertambahan sambungan pelanggan dengan mempertimbangkan faktor pendukung seperti tersedianya tambahan sumber air yang berasal dari : 1. Saving Water sebagai hasil penurunan NRW teknis . 2. Tambahan air baku atau air curah . Sejalan dengan upaya penurunan NRW yang sepenuhnya “Controllable” bagi Pam Jaya dan operator yang diharapkan mampu menyisihkan saving Water yang dapat menjadi sumber bagi calon pelanggan baru, diperlukan pula upaya koordinasi dengan pihak pemerintah pusat dan pemangku kepentingan lainnya berkenaan tambahan air baku / air curah bagi air minum DKI Jakarta guna memenuhi kebutuhan sumber air bagi peningkatan jumlah sambungan pelanggan / cakupan layanan kususnya dalam rangka pemenuhan target MDGs . 3.2.2 Peningkatan Standar Pelayanan Untuk peningkatan standar pelayanan dalam aspek kuantitas dan kontinuetas diperlukan adanya tambahan sumber air baik dari penurunan NRW teknis maupun dari sumber air baku / air curah baru . Berkenaan aspek kualitas selain diperlukan penyempurnaan sistim pemantauan kualitas, penyempurnaan sistim disinfeksi, pola pemeliharaan berkala jaringan ( flushing ) yang menjamin proteksi kualitassesuai Permenkes 492 tahun 2010 keseluruh pelanggan, diperlukan segera penyelesaian permasalahan pajak air minum agar tidak menjadi hambatan bagi upaya peningkatan pelayanan pelanggan . 3.3. FAKTOR PENDUKUNG Untuk peningkatan pelayanan penyediaan air minum di wilayah DKI Jakarta diperlukan tambahan sumber air yang dapat berasal dari saving water penurunan NRW teknis atau dari tambahan air baku / air curah. Potensi sumber air sebagai tambahan sumber air bagi wilayah DKI Jakarta untuk saat ini dan masa mendatang bersumber dari : 3.3.1 Sumber air di wilayah DKI Jakarta . Saat ini wilayah DKI Jakarta di aliri oleh beberapa sungai yang secara

Page 19: Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum 2012

BADAN REGULATOR PELAYANAN AIR MINUM DKI JAKARTA

Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum Tahun 2012

III-4

kuantitas maupun kualitas berfluktuasi dari musim kemarau ke musim hujan Adapun data kualitas air pada musim kemarau untuk sungai sungai di wilayah DKI Jakarta berdasarkan pemeriksaan terhadap parameter Kekeruhan, Organik dan Total Dissolve Solid ( TDS ) menghasilkan keragaman kualitas dari mulai rendah, sedang sampai tinggi . Tabel 3.5 Kualitas air sungai sungai wilayah DKI Jakarta

Di sebabkan terjadinya pencemaran terhadap sungai sungai di wilayah DKI Jakarta yang menurunkan kualitas air secara signifikan , sebagai akibatnya kondisi kualitas air sungai sebagai air baku memerlukan teknologi pengolahan lebih dari pengolahan air lengkap konvensional standar sehingga membutuhkan biaya investasi dan biaya operasional yang cukup besar . Tabel 3.6 Potensi Debit dan biaya

NTU Kategori mg/L Kategori mg/L Kategori

1 Kali Cengkareng H Tinggi 26 Tinggi 1.538 Tinggi

2 Kali Cipinang 217 Tinggi 119 Tinggi 563 Tinggi

Mookervat 69 Sedang 41 Tinggi 484 Sedang

Danau Setia Budi 120 Sedang 33 Tinggi 462 Sedang

Kali Jati Kramat 307 Tinggi 28 Tinggi 384 Sedang

Kali Angke 35 Sedang 16 Sedang 357 Sedang

Kali Krukut 124 Sedang 14 Sedang 208 Rendah

Kali Pesanggrahan 77 Sedang 12 Sedang 99 Rendah

Kali Baru Timur 90 Sedang 8 Rendah 182 Rendah

Kali Grogol 15 Sedang 5 Rendah 234 Rendah

Kali Sunter 17 Sedang 4 Rendah 189 Rendah

Kali Ciliwung 14 Rendah 10 Rendah 93 Rendah

4

3

Klasifikasi Sumber Air

Kualitas

Kekeruhan Organik TDS

Q Potensial

(0,2 x Qmin)

m3/detik IPA 50 Lpd IPA 100 Lpd IPA 50 Lpd IPA 100 Lpd

1 Kali Cengkareng 4 524 337 10.150 10.050

2 Kali Cipinang 0,1 338 249 5.300 5.150

Mookervat 0,14

Danau Setia Budi

Kali Jati Kramat

Kali Angke 0,26

Kali Krukut 0,288

Kali Pesanggrahan 0,822

Kali Baru Timur 0,69

Kali Grogol 0,11

Kali Sunter 0,15

Kali Ciliwung 2,6

Klasifikasi

Biaya Investasi Biaya Operasional

Sumber Air Rp (Juta) / Lpd Rp / m3

4

3 338 249 5.300 5.150

188 129 5.000 4.850

Page 20: Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum 2012

BADAN REGULATOR PELAYANAN AIR MINUM DKI JAKARTA

Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum Tahun 2012

III-5

3.3.2 Sumber air dari Jatiluhur Direncanakan pada akhir tahun 2014 telah beroperasi IPA di daerah Bekasi dengan debit sejumlah 4.000 liter per detik di peruntukan bagi kebutuhan air minum DKI Jakarta . Perlu koordinasi dan penyusunan rencana tindak secepatnya meliputi rencana pipa transmisi, Distribusi utama dan pipa retikulasi serta perencanaan / perhitungan lainnya sebagi upaya “ link & Match” dengan Perjanjian Kerjasama Operator pelayanan air minum yang ada saat ini guna pemanfaatan tambahan debit air bagi peningkatan pelayanan penyediaan air minum di wilayah DKI Jakarta . 3.3.3. Proyek Giant Sea Wall . Direncanakan untuk reklamasi pantai utara Jakarta namun juga memiliki potensi sebagai sumber air baku untuk wilayah DKI Jakarta di masa mendatang dengan pra syarat pengelolaan daerah aliran sungai bagi sungai sungai yang bermuara ke utara Jakarta dilaksanakan dengan ketat sehingga mampu menjaga kualitas sungai sungai tersebut, untuk terlaksananya hal tersebut upaya konservasi terhadap sungai /badan air tersebut harus dimulai dari saat ini karena menyangkut berbagai aspek dan pihak secara holistik danberdasarkan pengalaman di negara lain memerlukan waktu yang panjang . .

Page 21: Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum 2012

BADAN REGULATOR PELAYANAN AIR MINUM DKI JAKARTA

Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum Tahun 2012

IV-1

KESIMPULAN & SARAN

4.1 KESIMPULAN

- Untuk kinerja tahun 2012 Wilayah Kerjasama Barat / PT Palyja dari 5

parameter target teknis, terpenuhi 3 parameter target teknis yakni Produksi air,

Volume air terjual dan Tingkat kehilangan air sedangkan 2 parameter target

teknis yakni cakupan pelayanan dan jumlah pelanggan tidak tercapai targetnya.

- Untuk kinerja tahun 2012 Wilayah Kerjasama Timur / PT Aetra dari 5

parameter target teknis, terpenuhi 3 parameter target teknis yakni Produksi air,

Volume air terjual dan Tingkat kehilangan air sedangkan 2 parameter target

teknis yakni cakupan pelayanan dan jumlah pelanggan tidak tercapai targetnya.

- Standar pelayanan mencakup 3 aspek utama pelayanan penyediaan air minum

yakni Aspek Kuantitas, Aspek Kualitas dan aspek Kontinuetas dimana secara

operasional direpresentasikan dengan 3 Indikator utama yakni untuk aspek

Kuantitas indikatornya Tekanan air > 0,75 Atm, Aspek kualitas indikatornya

pemenuhan kualitas air minum sesuai Permenkes 492 tahun 2010 dan untuk

aspek kontinuetas indikatornya aliran air 24 jam .

- Secara umum tingkat pelayanan untuk penyediaan air minum yang

terelisasikan pada tahun 2012 di wilayah DKI Jakarta baru mencapai 40 %

sampai dengan 60 % dari tingkat pelayanan yang ditetapkan , angka tersebut

terbilang rendah untuk pelayanan penyediaan air minum Ibu kota Negara .

BAB IV

Page 22: Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum 2012

BADAN REGULATOR PELAYANAN AIR MINUM DKI JAKARTA

Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Minum Tahun 2012

IV-2

4.2 SARAN .

- Perlu peningkatan cakupan layanan khususnya dalam upaya pencapaian

target MDGs pada tahun 2015 sebesar 80%

- Perlu peningkatan standar pelayanan baik dari aspek kuantitas, kualitas

maupun kontinuetas .

- Untuk peningkatan cakupan layanan dan standar pelayanan diperlukan

tambahan sumber air yang di dapat dari saving water upaya penurunan tingkat

kehilangan air teknis serta dari tambahan supply air baku atau air curah .

- Perlu langkah koordinasi dan penyusunan rencana tindak dengan berbagai

pihak dalam upaya mendapatkan tambahan air baku / air curah serta upaya

pemanfatannya bagi pelayanan air minum pelanggan .

- Agar dilaksanakan penyempurnaan terhadap indikator / parameter standar

pelayanan dalam perjanjian kerja sama khususnya untuk aspek kontinuetas

pelayanan yang di indikasikan dengan aliran air 24 Jam .