sistem air minum

38
BAB V ANALISA DATA DAN DESAIN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KECAMATAN PURWODADI 5.1 ANALISA DATA 5.1.1 Daerah Pelayanan Daerah pelayanan yang direncanakan dalam perencanaan sistem penyediaan air minum (SPAM) ini yaitu wilayah Kecamatan Purwodadi yang memiliki luas daerah 53,96 km 2 . Dalam menentukan daerah pelayanan dilakukan dilakukan pembagian blok. Tujuan dari pembagian blok ini adalah agar jaringan pendistribusian air minum dapat melayani daerah seefektif mungkin dan mempermudah jaringan distribusi dan dimensi saluran distribusi. Pada perencanaan ini, kriteria pembagian blok pelayanan didasarkan tata guna lahan serta kontur tiap wilayah. Daerah pelayanan untuk distribusi air bersih secara garis besar melayani 40 desa. Pembagian wilayah dibagi menjadi 12 blok, dapat dilihat pada tabel berikut meliputi. Tabel 5.1 Pembagian Kecamatan Purwodadi Per Blok ( DATA 2011) Blok Desa Jumlah Penduduk (Jiwa) Blok 1 Karangmulyo, Keduren, Sumberejo, Brondongrejo 4529 Blok 2 Sendangsari, Tlogorejo, Kesugihan, Pundendsari 3546 Blok 3 Bragolan, Jenarlor, 6310

Upload: estuning-mugi-rahajeng

Post on 13-Sep-2015

56 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

sistem air minum

TRANSCRIPT

BAB VANALISA DATA DAN DESAIN SISTEM PENYEDIAANAIR BERSIH DI KECAMATAN PURWODADI

5.1ANALISA DATA5.1.1Daerah PelayananDaerah pelayanan yang direncanakan dalam perencanaan sistem penyediaan air minum (SPAM) ini yaitu wilayah Kecamatan Purwodadi yang memiliki luas daerah 53,96 km2. Dalam menentukan daerah pelayanan dilakukan dilakukan pembagian blok. Tujuan dari pembagian blok ini adalah agar jaringan pendistribusian air minum dapat melayani daerah seefektif mungkin dan mempermudah jaringan distribusi dan dimensi saluran distribusi.Pada perencanaan ini, kriteria pembagian blok pelayanan didasarkan tata guna lahan serta kontur tiap wilayah.Daerah pelayanan untuk distribusi air bersih secara garis besar melayani 40 desa. Pembagian wilayah dibagi menjadi 12 blok, dapat dilihat pada tabel berikut meliputi.

Tabel 5.1 Pembagian Kecamatan Purwodadi Per Blok (DATA 2011)

BlokDesaJumlah Penduduk (Jiwa)

Blok 1Karangmulyo, Keduren, Sumberejo, Brondongrejo4529

Blok 2Sendangsari, Tlogorejo, Kesugihan, Pundendsari3546

Blok 3Bragolan, Jenarlor, Ketangi, Plandi6310

Blok 4Jenarkidul, Jenarwetan, Purwosari5129

Blok 5Purwodadi, Guyangan2837

Blok 6Bongkot, Sukomanah, Sumbersari, Tegalaren3818

Blok 7Keponggok, Nampu, Gesing1366

Blok 8Blendung, Bubutan, Kebonsari, Sidoharjo3266

Blok 9Jogoresan, Karangsari, Watukuro, Banjarsari4187

Blok 10Kentengrejo, Nampurejo1456

Blok 11Jatimalang, Geparang2774

Blok 12Gedangan, Jatikontal, Jogoboyo, Karanganyar3229

Sumber: analisa data

5.1.2 Sistem PelayananDesain rencana penyediaan air bersih Kecamatan Purwodadi diutamakan kepada pemerataan penyediaan air bersih di daerah yang belum terjangkau oleh sistem pelayanan dengan jaringan perpipaan. Berdasarkan data yang diperoleh dari laporan perusahaan PDAM Kabupaten Purworejo, saat ini sistem pelayanan didaerah Kabupaten Purworejo meliputi:1. Tingkat pelayanan tahun 2012 adalah 10% dan pada tahun 2027 adalah 80%2. Jumlah penduduk terlayani pada tahun 2012 sebanyak 4327 orang dan pada tahun 2027 adalah 38.074 orang.3. Kebocoran air 20%5.1.3 Pendekatan Teknik Studi

Untuk perencanaan sistem penyediaan air minum Kecamatan Purwodadi berdasarkan kriteria penyediaan air minum, dipertimbangkan juga keadaan kondisi setempat.Tabel 5.2Kriteria Penyediaan Air MinumNoJenis KotaJumlah Penduduk(jiwa)Kebutuhan Air Domestik rata-rata (l/j/h)

12345MetropolitanKota besarKota sedangKota kecilKota kecamatanP > 1.000.000500.000 < P < 1.000.000100.000 < P < 500.00020.000 < P < 100.000P < 20.000190170150130100

Sumber : Dirjen Cipta Karya

Tabel 5.3Kriteria Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih PerpipaanKecamatan PurwodadiNoUraianKriteria/ Standar Perencanaan

1

2345

6

789Pelayanan@ Sambungan Rumah@ Hidran UmumPenduduk yang dilayani ( % )Perbandingan SR : HUKehilangan airFaktor pengaliran@ hari maksimum@ Jam puncakPemakaian per unit @ SR@ HUJam operasiKecepatan air dalam pipa Alokasi air untuk non domestik100 lt/orang/hari30 lt/orang/hari20-80 % jumlah penduduk80 % : 20%20 %

1,52

5 Jiwa100 Jiwa24 Jam0,3 3 m / detikkurang lebih 20 % x Q domestik

Sumber: Analisis Data

5.1.4 Kebutuhan Air BersihPelayanan air bersih pada 40 desa di Kecamatan Purwodadi, meliputi kebutuhan domestik dan kebutuhan non domestik. Jumlah kebutuhan domestik ditentukan berdasarkan proyeksi penduduk dari tahun 2012 sampai 2027. Sedangkan kebutuhan nondomestik ditentukan berdasarkan tingkat perekonomian serta perkiraan jumlah fasilitas umum dan perdagangan yang menunjang di kedua wilayah perencanaan tersebut hingga tahun 2027. Perencanaan tingkat pelayanan pada Kecamatan Purwodadi berdasar pada peraturan MDGs yang menyatakan pada tahun 2015 tingkat pelayanan pada daerah pedesaan harus mencapai 65%.Dalam pelayanan kebutuhan air minum tersebut diperkirakan bahwa kehilangan atau kebocoran air yang terjadi pada sistem penyediaan air bersih dapat terjadi pada : a. Transmisi, kemungkinan adanya kebocoran pipa atau pencurian oleh penduduk.b. Distribusi, kebocoran pipa ataupun pencurian oleh penduduk.Untuk mengatasi kehilangan air oleh faktor-faktor tersebut, maka perlu koreksi dengan kapasitas produksi sebesar beberapa persen dari kebutuhan air untuk domestik dan non domestik. Kehilangan air di Indonesia umumnya adalah berkisar 10-60% dari total kebutuhan air. Sedangkan di Kecamatan Purwodadi, 20% pada tahun 2012 dan 20% pada tahun 2027. Sistem penyediaan air bersih Kecamatan Purwodadi dilakukan sampai dengan tahun 2027 dengan berpedoman pada RUTRK Kabupaten Purworejo. perencanaan ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:a. Proyeksi pendudukb. Asumsi kebutuhan air untuk kepentingan domestik dan non domestikc. Asumsi kehilangan air yang di produksi, di instalasi, dan di distribusi.d. Fluktuasi pemakaian aire. Data pendukung lain, seperti daerah pelayanan dan tata guna lahan5.1.4.1 Proyeksi PendudukPertumbuhan penduduk merupakan dasar penentuan kebutuhan air di suatu wilayah. Karena itu, pertumbuhan penduduk harus diproyeksikan terlebih dahulu sebelum merencanakan kebutuhan airnya. Untuk itu, terdapat bermacam-macam metode.Beberapa metode yang sering dipakai diantaranya adalah metode aritmatika, metode logaritmik, dan metode eksponensial. Dari ketiga metode ini, dipilih metode yang paling tepat. Penentuan metode ini dilakukan dengan cara membandingakan nilai regresi linear dari tiap-tiap metode dalam perhitugan pertumbuhan penduduk 5 6 tahun sebelumnya. Nilai regresi yang paling besar menunjukkan bahwa perhitungan pertumbuhan penduduk menggunakan metode tersebut paling mendekati linier, maka proyeksi penduduk tahun 2012 2027 akan menggunakan cara tersebut.Adapun tiga metode yang digunakan untuk menentukan proyeksi penduduk yaitu :1. Metode Aritmatik2. Metode Geometrik3. Metode EksponensialPenentuan metode proyeksi dapat dilakukan dengan pengujian angka korelasi, dimana metode yang dipilih adalah yang mendekati atau sama dengan 1. Adapun rumus korelasi yaitu :r =n ( xy ) - ( x ) ( y ){ ( n ( y ) - ( y ) ) x ( n ( x ) - ( x ) ) }

Tabel 5.4 Jumlah Penduduk Per Blok di Kec. PurwodadiNo Blok20062007200820092010

1Blok 144164420443544994528

2Blok 235023510352235333560

3Blok 361856201625462606283

4Blok 450835095510851245137

5Blok 528122820282428322845

6Blok 637353756378938003809

7Blok 713161318132313441360

8Blok 832393247325332633278

9Blok 941404155416641734186

10Blok 1014241430144314501454

11Blok 1127222730274427562770

12Blok 1231863190319532103227

Sumber : BPS PurworejoHasil perhitungan proyeksi penduduk untuk tahun 2012 2027 ditampilkan dalam tabel 5.1.

Tabel 5.1 Hasil Perhitungan Proyeksi Penduduk Blok I Kecamatan PurwodadiTahun 2012 2027NOTAHUNJUMLAH PENDUDUK (JIWA)

120124556

220134584

320144611

420154639

520164667

620174695

720184723

820194752

920204780

1020214809

1120224838

1220234867

1320244897

1420254926

1520264956

1620274986

Sumber: Analisis DataTabel 5.2 Hasil Perhitungan Proyeksi Penduduk Blok II Kecamatan PurwodadiTahun 2012 2027NOTAHUNJUMLAH PENDUDUK (JIWA)

120123557

220133568

320143578

420153589

520163600

620173611

720183622

820193632

920203643

1020213654

1120223665

1220233676

1320243687

1420253698

1520263709

1620273721

Sumber: Analisis DataTabel 5.3 Hasil Perhitungan Proyeksi Penduduk Blok III Kecamatan PurwodadiTahun 2012 2027NOTAHUNJUMLAH PENDUDUK (JIWA)

120126335

220136360

320146386

420156411

520166437

620176463

720186489

820196515

920206541

1020216567

1120226593

1220236620

1320246646

1420256673

1520266700

1620276727

Sumber: Analisis DataTabel 5.4 Hasil Perhitungan Proyeksi Penduduk Blok IV Kecamatan PurwodadiTahun 2012 2027NOTAHUNJUMLAH PENDUDUK (JIWA)

120125139

220135150

320145160

420155170

520165181

620175191

720185201

820195212

920205222

1020215233

1120225243

1220235254

1320245264

1420255275

1520265285

1620275296

Sumber: Analisis DataTabel 5.5 Hasil Perhitungan Proyeksi Penduduk Blok V Kecamatan PurwodadiTahun 2012 2027NOTAHUNJUMLAH PENDUDUK (JIWA)

120122843

220132848

320142854

420152860

520162865

620172871

720182877

820192883

920202888

1020212894

1120222900

1220232906

1320242912

1420252917

1520262923

1620272929

Sumber: Analisis DataTabel 5.6 Hasil Perhitungan Proyeksi Penduduk Blok VI Kecamatan PurwodadiTahun 2012 2027NOTAHUNJUMLAH PENDUDUK (JIWA)

120123825

220133832

320143837

420153842

520163847

620173851

720183855

820193859

920203862

1020213865

1120223868

1220233871

1320243873

1420253876

1520263878

1620273881

Sumber: Analisis DataTabel 5.7 Hasil Perhitungan Proyeksi Penduduk Blok VII Kecamatan PurwodadiTahun 2012 2027NOTAHUNJUMLAH PENDUDUK (JIWA)

120121378

220131389

320141401

420151412

520161423

620171435

720181446

820191458

920201469

1020211480

1120221492

1220231503

1320241515

1420251526

1520261537

1620271549

Sumber: Analisis DataTabel 5.8 Hasil Perhitungan Proyeksi Penduduk Blok VIII Kecamatan PurwodadiTahun 2012 2027NOTAHUNJUMLAH PENDUDUK (JIWA)

120123272

220133279

320143286

420153292

520163299

620173305

720183312

820193319

920203325

1020213332

1120223339

1220233345

1320243352

1420253359

1520263365

1620273372

Sumber: Analisis DataTabel 5.9 Hasil Perhitungan Proyeksi Penduduk Blok IX Kecamatan PurwodadiTahun 2012 2027NOTAHUNJUMLAH PENDUDUK (JIWA)

120124191

220134194

320144198

420154200

520164203

620174205

720184208

820194210

920204211

1020214213

1120224215

1220234216

1320244218

1420254219

1520264221

1620274222

Sumber: Analisis DataTabel 5.10 Hasil Perhitungan Proyeksi Penduduk Blok X Kecamatan PurwodadiTahun 2012 2027NOTAHUNJUMLAH PENDUDUK (JIWA)

120121459

220131462

320141464

420151466

520161468

620171470

720181471

820191473

920201474

1020211476

1120221477

1220231478

1320241479

1420251480

1520261481

1620271482

Sumber: Analisis DataTabel 5.11 Hasil Perhitungan Proyeksi Penduduk Blok XI Kecamatan PurwodadiTahun 2012 2027NOTAHUNJUMLAH PENDUDUK (JIWA)

120122785

220132796

320142807

420152819

520162830

620172841

720182853

820192864

920202875

1020212887

1120222899

1220232910

1320242922

1420252934

1520262945

1620272957

Sumber: Analisis DataTabel 5.12 Hasil Perhitungan Proyeksi Penduduk Blok II Kecamatan PurwodadiTahun 2012 2027NOTAHUNJUMLAH PENDUDUK (JIWA)

120123238

220133248

320143258

420153268

520163277

620173287

720183297

820193307

920203317

1020213327

1120223337

1220233347

1320243357

1420253367

1520263377

1620273387

Sumber: Analisis Data

5.1.4.2 Proyeksi Kebutuhan Air BersihUntuk sistem perpipaan, kebutuhan air dibagi sesuai dengan jenis klasifikasi konsumen dan macam kebutuhannya, selanjutnya dibagi ke dalam kelompok sebagai berikut:a. Kebutuhan air domestik meliputi sambungan rumah dan hidran umum.b. Kebutuhan air non domestik meliputi pendidikan, peribadatan, kesehatan, perdagangan, dll.c. Kehilangan air (kebocoran).d. Kapasitas produksi.e. Kebutuhan maksimum5.1.4.3 Kebutuhan Air DomestikKebutuhan air bersih domestik meliputi kebutuhan sambungan rumah (SR) dan hidran umum (HU). Pada tahun 2012 SR sebesar 20% dan HU sebesar 80%, sedangkan pada tahun 2027 untuk SR 91% dan HU 9%.Kebutuhan air untuk perorang untuk sambungan rumah adalah 100 L/org/hari pada tahun 2012 dan pada tahun 2027 adalah tetap 100 L/org/hari. Satu sambungan melayani satu rumah tangga yang diperkirakan setiap rumah terdiri dari 5 jiwa. Sehingga kebutuhan air sambungan rumah untuk tahun 2027 Kecamatan Purwodadi adalah 36 L/detik.Pelayanan hidran umum pada tahun 2012 adalah 80% dan menjadi 9% pada tahun 2027. Satu sambungan HU melayani 100 jiwa, sehingga kebutuhan air Hidran umum tahun 2027 adalah 1,09 L/detik.Kebutuhan air domestik total untuk tahun 2027 Kecamatan Purwodadi adalah 38,6 L/detik.Untuk proyeksi kebutuhan air Kecamatan Purwodadi 2012 -2027 dapat dilihat pada tabel lampiran.5.1.4.4 Kebutuhan Air Non DomestikKebutuhan air bersih non domestik meliputi kebutuhan :1. Fasilitas sosial, meliputi:a Pendidikan, yang terdiri dari tingkatan TK sampai SLTA yang mempunyai kebutuhan air pada tahun 2012 adalah 19 L/dtk dan pada tahun 2028 kebutuhan air untuk pendidikan 22 L/dtk.Comment by Sinung: KECAMATAN JUGA CYIIIIINb Kesehatan, yang terdiri dari Puskesmas, Puskemas Pembantu, Poliklinik desa, dan Posyandu. Semua fasilitas kesehatan tersebut membutuhkan air pada tahun 2008 sebesar 0,231 L/dtk sedangkan kebutuhan air untuk fasilitas tersebut pada tahun 2030 sama yaitu 0,264 L/dtk.c Tempat ibadah, yang terdiri dari masjid, musholla, pondok pesantren. Kebutuhan air untuk tempat ibadah tahun 2008 adalah 3,681 L/det dan pada tahun 2030 meningkat menjadi 4,205 L/dtk.Untuk kebutuhan air non domestik secara lengkap dapat dilihat pada tabel lampiran.

5.1.4.5 Kehilangan AirKehilangan air pada system penyediaan air minum sebaiknya 20%, namun hal tersebut sulit untuk direalisasikan karena banyak hal yang pada saat sekarang ini sulit untuk diatasi seperti:a.Akurasi meter induk dan meter air konsumen.b.Akurasi pembacaan meter.c.Sambungan liar.d.Kebocoran di sambungan pipa dan akibat pipa yang pecah atau rusak.Jumlah kebocoran di Kecamatan Purwodadi pada tahun 2012 yaitu 2,5 L/detik dan pada tahun 2027 yaitu 10,2 L/detik.

5.1.4.6 Kebutuhan Air Harian Maksimum dan Kebutuhan Jam PuncakKebutuhan hari maksimum di Kecamatan Purwodadi tahun 2012 yaitu 22,93 L/detik dan pada tahun 2027 meningkat menjadi 97,94 L/detik.Sedangkan kebutuhan jam puncak tahun 2012 adalah 30,02 L/detik dan tahun 2027 meningkat menjadi 130,61 L/detik.Untuk lebih lengkap dapat dilihat pada tabel lampiran.

5.1.4.7 Perhitungan Kebutuhan Air per BlokSetelah mendapatkan jumlah penduduk tahun 2027 dari hasil proyeksi, maka langkah selanjutnya adalah menghitung kebutuhan air total satu kecamatan (terlampir), menentukan blok pelayanan dan kemudian menghitung kebutuhan air tiap blok tersebut (terlampir). Berikut ini akan diberikan contoh perhitungan kebutuhan air di blok I Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo.1. PendudukDiketahui jumlah penduduk blok I tahun 2027 = 4986Tingkat pelayanan dari sistem penyediaan air minum adalah 80 %.Maka jumlah penduduk yang terlayani adalah = 80% x 4986 = 3988,8 3989 jiwaAsumsi satu keluarga terdiri dari 5 jiwa, maka jumlah keluarga terlayani :3989 : 5 = 798 KK2. Kebutuhan Air DomestikDari 798 KK yang terlayani, pelayanan dibedakan menjadi Sambungan Rumah (SR) dan Hidran Umum (HU) dengan perbandingan 80% : 20%Sehingga jumlah yang terlayani untuk : SR80% x 798 = 638 unit HU20% x 798 : 20 = 8 unit

Kebutuhan air SR= 100 x Jumlah SR x 5 : 86400 = 100 x 638 x 5 : 86400 = 3,692 l/s Kebutuhan air HU = 30 x Jumlah HU x 100 : 86400= 30 x 8 x 100 : 86400 = 0,278 l/sTotal kebutuhan Domestik = 3,692 l/s + 0,278 l/s = 3,970 l/s

3. Kebutuhan Air Non Domestika. PendidikanTabel 4.3Jumlah Fasilitas Pendidikan pada Blok IFasilitasJumlah (unit)Kebutuhan Air (l/s)

TK20,011

SD20,044

SLTP00

SLTA10,035

Maka, total kebutuhan air pendidikan untuk blok I= 0,09 l/s

b. PeribadatanTabel 4.4Jumlah Fasilitas Ibadah pada Blok IFasilitasJumlah (unit)Kebutuhan Air

(l/s)

Masjid70,06

Mushola80,06

Gereja20,02

Pura/wihara00

Jumlah kebutuhan air fasilitas peribadatan untuk blok I= 0,06 + 0,06 + 0,02 = 0,14 l/s

c. KesehatanFasilitasJumlah (Unit)Kebutuhan Air (l/s)

Puskesmas00

Puskesmas Pembantu00

Poliklinik Desa10,02

Pos KB Desa40,09

Jumlah kebutuhan air fasilitas kesehatan untuk blok I= 0,02 + 0,09 = 0,1 l/s

d. Perdagangan dan JasaTabel 4.5Jumlah Fasilitas Perdagangan dan Jasa pada Blok IFasilitasJumlah (unit)Kebutuhan Air (l/s)

Kios/Toko170,04

Jumlah kebutuhan air fasilitas perdagangan dan jasa untuk blok I= 0,04

e. PerindustrianTabel 4.6Jumlah Fasilitas Perindustrian pada Blok IFasilitasJumlah (unit)Kebutuhan Air

(l/s)

Industri sedang10,12

Industri kecil30,12

Industri rumah tangga170,03

Maka kebutuhan air untuk industri untuk blok I= 0,12 + 0,12 + 0,03 = 0,27 l/s

Total Kebutuhan Non Domestik = 1,33 l/sTotal Kebutuhan Air = Total kebutuhan air domestik + Total kebutuhan air non domestik= 1,67 + 0,81 = 2,48 L/s.Untuk kebutuhan air non domestik secara lengkap dapat dilihat pada lampiran.Tambahin dari excelComment by Sinung: Gambar pembagian blok Kecamatan Purwodadi terdapat dalam lampiran.Proyeksi Kebutuhan Air per Blok Kecamatan Purwodadi tahun 2030 terdapat dalam lampiran.

5.1.5 Sumber Air BakuSistem penyediaan air minum yang direncanakan untuk Kecamatan Purwodadi menggunakan sumber air baku dari sungai untuk memenuhi kebutuhan airnya, dengan debit 12 L/s.5.1.6. Perhitungan Volume dan Dimensi ReservoirUntuk menentukan kapasitas dan dimensi reservoir, data yang diperlukan adalah nilai kapasitas instalasi (Q max day) yang sebelumnya telah dihitung dari kebutuhan air total dan besarnya pemakaian air perjam. Kapasitas reservoir adalah 20% dari Qmax day Menurut standar yang berlaku, kapasitas reservoir harus dapat menyimpan air untuk melayani kebutuhan selama 8-12 jam atau minimal selama 6 jam pemakaian. Dasar Perhitungan Reservoir Comment by Sinung: Alayla 74, Joko, Grafik Debit Rata-rata = 146,387 l/s Debit maksimum harian, Qmd 2030 = 86400 x Q rata-rata = 86400 x 175,664 l/s = 15,177 x 106 l/s Fungsi reservoir Tempat Klorinasi-0new Penyeimbang fluktuasi pemakaian air Kapasitas reservoir = 20 % dari Qmd

Kapasitas reservoir V = 20% x 15,177 x 106 l/s = 3,035473 x 106 l/s = 3035,473 m3Reservoir terbuat dari beton berbentuk silinder dengan dimensi sebagai berikut :- Kedalaman efektif / Tinggi= 6 m- Diameter = 25 m- Free Board = 15 % x kedalaman efektif = 0.9 mPerlengkapan Reservoir InletInlet berupa pipa dengan diameter 500 mm, dan inlet tersebut diletakkan 30 cm di atas level air maksimum.

OutletPipa outlet berdiameter 250 mm, diletakkan 10 cm di atas dasar lantai reservoir. Pada pipa outlet dilengkapi dengan meter induk. Overflow Pipa Pipa overflow memiliki diameter 200 mm PengurasPipa penguras memiliki diameter 200 mm. VentilasiDipasang pipa ventilasi dengan diameter 75 mm sebanyak 10 tempat.

5.2 DESAIN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM5.2.1 Sistem Transmisi5.2.1.1Pemilihan Sistem TransmisiSesuai dengan deskripsi daerah dan profil muka tanah yang ada, serta pertimbangan fungsional dan ekonomis untuk satu periode desain, maka dipilih sistem perpipaan yang memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan sistem lainnya. Kelebihan transmisi dengan sistem perpipaan antara lain adalah : Kecepatan tinggi karena aliran berada di bawah tekanan. Dapat dioperasikan tanpa gangguan. Dilihat dari segi konstruksi, pemasangan pipa relatif lebih mudah dibandingkan dengan membuat saluran terbuka atau aquaduct.Untuk memilih pipa yang akan digunakan, perlu pertimbangan : Kekuatan pipa, baik dari tekanan dalam maupun luar pipa. Bahan pipa. Mempunyai sedikit gangguan pada pengoperasiannya. Harga. Kapasitas.Jenis-jenis pipa yang biasa digunakan adalah : Pipa besi (Cast Iron Pipe / CIP), dapat digunakan selama kurang lebih 100 tahun. Kelemahan pipa ini adalah mudahnya terkena korosi sehingga akan menimbulkan penipisan pipa dan menambah kekasaran pipa. Pipa baja (Steel Pipe), digunakan untuk air dengan tekanan tinggi dan dengan keperluan besar (diameter besar). Harga lebih murah dibandingkan dengan pipa besi, di samping itu lebih kuat dan lebih mudah ditransportasikan. Pipa beton, tidak akan terkena korosi dan tidak akan kehilangan energi hidrolis seiring dengan bertambahnya waktu, dan dapat digunakan sampai 75 tahun. Pipa plastik, biasa digunakan untuk plambing domestik. Lebih mudah ditangani, lebih ringan dan lebih murah dibandingkan dengan jenis pipa lainnya. Pipa asbestos cement (ACP), bagian dalam pipa sangat licin dan mempunyai karakter hidrolik yang sangat baik. Kelemahannya adalah sifatnya yang karsinogen.

Dengan pertimbangan di atas, maka digunakan pipa baja yang memiliki koefisien kekasaran (c) antara 90 130. Untuk perhitungan sistem transmisi ini, digunakan nilai c sebesar 130 agar perhitungan dapat digunakan sampai tahun ke 15 masa perencanaan yaitu tahun 2023.5.2.1.2 Dasar-dasar PerencanaanDi dalam dasar perencanaan sistem transmisi, ada beberapa hal yang harus diketahui sebelum menentukan dimensi pipa, antara lain :a. Debit.Desain penyediaan air bersih menggunakan Qmax day, yaitu debit kebutuhan yang tertinggi pada satu hari dalam satu tahun.b. Kecepatan aliran.Kecepatan aliran yang terlalu tinggi akan merusak pipa karena gesekan antara padatan (pasir) yang terbawa aliran dengan dinding pipa. Sebaliknya, aliran yang terlalu pelan akan menimbulkan masalah pada endapan yang mungkin terjadi di dalam pipa. Aliran yang terlalu pelan memerlukan diameter pipa yang lebih besar (investasi lebih mahal). c. Perlengkapan pipa.Yang dimaksud di sini adalah bangunan dan perlengkapan pipa yang diperlukan dalam sistem, antara lain : Gate ValveFungsinya untuk mengatur debit aliran dan memungkinkan untuk pemeriksaan, pemeliharaan serta perbaikan. Dipasang pada percabangan pipa, awal atau akhir saluran dan pemasangannya tiap jarak 304,8 457,2 m. Blow OffBerfungsi untuk menguras kotoran dan endapan dalam pipa, juga sangat diperlukan dalam keadaan darurat, misalnya saat pipa akan terputus. Pemasangannya pada bagian terendah / tekanan terendah dari jalur pipa.

Air ValveBerfungsi untuk mengeluarkan udara yang terakumulasi dalam pipa. Udara yang terakumulasi dalam pipa dapat disebabkan perhitungan desain yang kurang baik, dekatnya jarak inlet dan permukaan debit minimum, turbulensi aliran dan kemiringan yang terlalu tinggi. Pemasangannya umumnya pada pipa elevasi tertinggi atau pada lokasi dimana kemiringan lintasan berubah menjadi lebih curam. BendSambungan pipa untuk belokan. Jembatan PipaApabila sistem perpipaan melewati medan berupa lembah atau sungai maka harus dibangun jembatan khusus untuk pipa atau dapat juga dengan pemanfaatan jembatan yang sudah ada dengan mempertimbangkan perubahan konstruksi pondasi.Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan rinci jembatan pipa adalah :1. Konstruksi jembatan diperhitungkan dengan beban pipa dalam kondisi yang terisi penuh.2. Pipa yang digunakan adalah pipa baja.3. Sambungan pada kedua ujung memiliki fleksibilitas untuk mencegah resiko kerusakan pipa akibat deformasi dari jembatan, yaitu dengan memasang expansion joint. Expansion JointFungsinya untuk mengatasi kemungkinan adanya pergerakan pipa akibat penyusutan atau pemuaian pipa karena perubahan temperatur. Flexible JointDipasang di antara dua pipa yang diragukan kestabilan posisinya satu sama lain atau untuk sambungan pipa pada belokan dengan sudut yang kecil (kurang dari 11,25)

5.2.1.3 Perencanaan Dimensi Jalur Pipa TransmisiUntuk mengalirkan air dari sumber air ke instalasi pengolahan air yang jaraknya sangat dekat, tidak perlu menggunakan alternatif sistem transmisi. Apabila menggunakan alternatif transmisi, maka kriteria dalam menetapkan jalur terpilih antara lain :a. Hidrologis.Diharapkan sisa tekan harus lebih atau sama dengan 10 meter.b. Ekonomis. Jarak pipa terpendek Diameter ekonomis Pemasangan mudah Pemeliharaan dan pengontrolan mudahc. Peralatan Tidak menggunakan peralatan yang terlalu banyak.5.1.2.4 Perhitungan Sistem Transmisi Qmax day pada tahun 2023 = 0,12708 m3/s Panjang pipa transmisi dari sumber ke reservoir distribusi = 430 m Kecepatan air dalam pipa = 2 m/sBerdasarkan persamaanQ = V.AA = 1/4 D2

D = = = 0.2845 mJadi diameter pipa transmisi = 0,2845 m = 284.5 mmDigunakan pipa yang ada dipasaran yaitu 300 mm

v = = = 1.01178 m/sKehilangan tekanan pada pipaPipa yang digunakan adalah pipa steel

Head statis (HS) = elevasi sumber elevasi reservoir = 506 455 = 51Hmin= 1 mTinggi kecepatan (HV)

HV = = = 0.22Head pompa = Hf + Hs + Hmin + HV = 10.41+51+ 1 + 0.22 = 62.63Daya hidrolik pompa (WHP)

Nh= 0.120 x Q x H x = 0.120 x 0.12708 x 62.63 x 1= 0.955 Kwatt = 0.01273Break horse power (BHP)

Np = = = 1.3643 kWatt (nilai dilihat dari table 3.85, Noerbambang dan Morimura, 1999) Daya motor penggerak pompa (Nm)

Nm = Np ( 1 + A ) / ( p x k ) = 1.3643 (1 + 0.1 ) / ( 0.70 x 1) = 2.14395.2.2Sistem DistribusiSistem distribusi merupakan salah satu komponen yang sangat penting dan paling besar dalam sistem penyediaan air minum. Dalam sistem distribusi, terdapat kriteria-kriteria yang harus dipenuhi agar diperoleh keuntungan dengan manfaat optimal bagi pelaksanaan proyek umumnya dan bagi masyarakat yang dilayani khususnya.Tujuan pokok perencanaan sistem distribusi adalah agar kebutuhan masyarakat akan air dapat terlayani dengan baik. Adapun kriteria-kriteria yang harus dipenuhi adalah :a. Secara kualitas air yang dialirkan harus tersedia dalam jumlah yang cukup dan memenuhi kebutuhan dimanapun dan setiap saat kapan pun.b. Penurunan mutu air harus diusahakan sekecil mungkin.c.Secara kualitas, air harus sampai ke masyarakat layanan dalam kondisi memenuhi standar, jadi air yang dialirkan sepanjang perpipaan tidak boleh mengalami kontaminasi.d.Kebocoran dalam sistem perpipaan sedapat mungkin dihindari. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan pipa yang bermutu baik melalui penggunaan seluruh jaringan dan peralatan seefektif mungkin.e. Harus ada tekanan yang cukup agar pengaliran berjalan dengan normal.f. Jalur perpipaan harus sependek mungkin, tetapi mudah untuk dilakukan pemeriksaan dan perawatan yang dilakukan secara rutin oleh pihak PDAM.g.Jalur perpipaan diusahakan seefektif mungkin untuk mengurangi biaya operasional.h.Jalur yang direncanakan harus diamankan dari gangguan-gangguan luar yang dapat merusak pipa.

Sistem distribusi terdiri dari dua bagian pokok, yaitu :1. Sub sistem jaringan distribusi.2. Sub sistem jaringan reservoir.

5.2.2.1 Perencanaan Sistem DistribusiUntuk mendistribusikan air ke suatu daerah pelayanan, diperlukan suatu sistem distribusi berupa sistem perpipaan yang mencakup daerah pelayanan tersebut. Di daerah distribusi, pipa utama dibagi menjadi pipa-pipa cabang.Sistem distribusi berfungsi sebagai pembagi air kepada konsumen, baik dengan sambungan langsung maupun sambungan tidak langsung seperti sambungan halaman atau kran umum.Dalam pengembangan sistem distribusi, masalah pokok yang harus diperhatikan adalah :a. Perpipaan distribusi. Sistem lingkaran tertutup Sistem cabangb. Sistem zoningPembagian sistem distribusi atau zone-zone distribusi. Hal ini tergantung pada : Luas kota, menyangkut pertimbangan efisiensi dan kelancaran pelayanan Perbedaan elevasi kotac. Sistem pengaliran Gravitasi Pemompaan Gravitasi dan pemompaand. Masalah teknis dan kerekayasaan Kapasitas sistem Konstruksi Peralatan / perlengkapan Bahan pipa Perhitungan engineering

5.2.2.2 Sistem Perpipaan DistribusiSistem perpipaan distribusi merupakan faktor yang menentukan baik tidaknya sistem pelayanan. Investasi sistem distribusi sebesar 60 70% dari seluruh sistem.Jaringan distribusi terdiri dari :a. Feeder SystemDisebut juga jaringan utama atau pipa induk atau pipa hantar dalam daerah distribusi. Sistem feeder ini mempunyai dua pola yaitu :1) Sistem cabangDigunakan di daerah distribusi yang mempunyai elevasi menurun ke satu arah. Ciri-ciri : Arah aliran satu arah dan bentuknya cabang. Gradasi pipa jelas terlihat, dimana diameter pipa makin ke bawah makin kecil. Mempunyai banyak titik mati.Kelebihan : Tidak perlu balancing pressure. Investasi lebih murah. Perhitungan lebih mudah. Pipa distribusi lebih pendek. Tekanan air dapat tinggi.Kerugian : Bila terjadi kerusakan pipa, daerah di bawahnya tidak mendapatkan suplai air. Terdapat endapan pada pipa sehingga diperlukan pengurasan dan kran pembuang. 2) Sistem ringCiri-ciri : Tidak ada titik mati (dead end). Arah aliran dapat bolak-balik. Gradasi pipa tidak terlalu jelas. Ukuran diameter pipa hampir-hampir sama.Kelebihan : Bila ada kerusakan, tidak mengganggu sektor lain. Tidak terjadi pengendapan di titik tertentu, sehingga tidak diperlukan pengurasan dan konstruksi pengurasan Lumpur. Tekanan air cukup merata sehingga distribusi dapat merata. Satu titik tujuan aliran dapat disuplai air dari dua arah atau lebih.Kekurangan : Perlu balancing pressure di titik junction. Perhitungan dimensi rumit. Tekanan dalam pipa rendah. Investasi lebih besar daripada sistem cabang.b. Pipa pelayanan distribusiTerdiri dari : Pipa pelayanan utama (small distribution main). Pipa pelayanan (service line).Sistem distribusi yang digunakan pada kecamatan Ajibarang adalah sistem lingkaran (loop), dengan pertimbangan penentuan alternatif loop adalah sebagai berikut : Peletakan pipa. Topografi. Penyebaran penduduk. Ketersediaan energi gravitasi yang dapat digunakan.

5.2.2.3 Diameter Pipa Distribusi (Dari Reservoir Ke Junction 3)Q =200 l/s = 0.2 m3/det L = 500 mBerdasarkan persamaan S = ` S = 400 = 0,8 500 Q =0,2 m3/det = 0,279x130D2,630,80,54 D = 0,4 mmjadi diameter pipa distribusi (reservoir- junction 3) = 0,4 m = 400 mm = 16 inch.cek kecepatan

5.2.2.4 Diameter Pipa Distribusi (Dari Junction 3 Ke Junction 4)Q =200 l/s = 0.2 m3/det L = 650 mBerdasarkan persamaan S = ` S = 395= 0,6 650 Q = 0,2 m3/det = 0,279x130D2,630,60,54 D = 0,275 mmjadi diameter pipa distribusi (junction3- junction 4) = 0,275 m = 275 mm = 11 inch.cek kecepatan

5.3.SIMULASI PERENCANAAN DENGAN EPANET VERSI 2.0Dalam simulasi ini bertujuan untuk mendapatkan nilai tekanan dan aliran yang maksimal dan minimal yang terjadi pada wilayah perencanaan (dengan pola simulasi single period maupun multiple period) simulasi ini menggunakan ketentuan kecepatan aliran dan tekanan air yang telah ditetapkan.Pada simulasi ini akan ditampilkan gambaran jaringan perpipaan pada kecamatan Sedan, beserta node-nodenya, detail pipa, (panjang, diameter, velocity, headloss) dan detail node (elevasi dan pressure).Pada simulasi ini menggunakan pola simulasi 24 hours period, semua ketentuan baik besar kecepatan aliran / velocity (0,3 3 m/s) maupun besar tekanan/pressure yang terjadi pada pipa (10 60 m) telah memenuhi persyaratan. Oleh karena itu sistem perencanaan jaringan distribusi air bersih pada kecamatan Wedung pada akhir tahun perencanaan telah normal dan berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.Sistem distribusi menggunakan sistem jaringan pipa tertutup (sistem loop).Cara pengalirannya menggunakan sistem gravitasi. Sistem pengalirannya disebut ; gravitasi karena reservoir berada pada tempat yang lebih tinggi dari daerah perencanaan. . Kemudian dibuat jaringan pipa distribusi dilengkapi dengan titik node dan tapping, lalu dihitung menggunakan program Loop metode Hardy Cross. Pipa distribusi direncanakan menggunakan data pada tahun 2028. Analisa Hardy CrossBerdasarkan perhitungan Hardy Cross dapat diketahui bahwa pada beberapa pipa memiliki velocity yang rendah atau headloss yang tinggi, untuk mengatasi hal tersebut maka perlu diberi perlengkapan pipa untuk mengatasi rendahnya velocity atau tingginya headloss.