air minum harus berkualitas

33
Air Minum Harus Berkualitas Air merupakan salah satu kebutuhan utama, selain oksige sangat diperlukan bagi seekor ayam untuk tumbuh, berkembang Ketidaktersediaan salah satu unsur tersebut bisa dipastikan gangguan produktivitas ayam. Tidak hanya dari segi kuantitas atau terpenuhi, kualitasnya pun tidak boleh diabaikan. Air dan Peranannya Air terbentuk dari 2 unsur yaitu hidrogen dan oksigen deng Kedua unsur yang membentuk senyawa air pada awalnya berbentuk ga tertentu akan berikatan membentuk suatu senyawa yang stabil, yaitu

Upload: devinamuljono

Post on 27-Dec-2015

80 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

air minum

TRANSCRIPT

Page 1: Air Minum Harus Berkualitas

Air Minum Harus BerkualitasAir merupakan salah satu kebutuhan utama, selain oksigen dan ransum yang sangat diperlukan bagi

seekor ayam untuk tumbuh, berkembang dan berproduksi. Ketidaktersediaan salah satu unsur tersebut bisa dipastikan akan menimbulkan gangguan produktivitas ayam. Tidak hanya dari segi kuantitas atau jumlah yang harus terpenuhi, kualitasnya pun tidak boleh diabaikan.

Air dan Peranannya

Air terbentuk dari 2 unsur yaitu hidrogen dan oksigen dengan rumus kimia Hmembentuk senyawa air pada awalnya berbentuk gas dan pada kondisi tertentu akan berikatan membentuk suatu senyawa yang stabil, yaitu air.

Telur, anak ayam dan ayam dewasa sebagian besar tersusun atas air.

Air merupakan komponen penyusun tubuh anak ayam dengan persentase terbesar, yaitu 85% dan persentase ini sedikit menurun saat anak ayam tumbuh menjadi dewasa, menjadi 60%. Pada telur, persentase air

Page 2: Air Minum Harus Berkualitas

bisa mencapai 70%. Dan yang mengesankan di setiap organ dan komponen tubuh sebagian besar terdiri atas air, yaitu darah 83%, otot 75-80%, otak 75% bahkan di dalam tulang persentase kandungan air mencapai 20%. Dari data ini, bisa kita prediksikan andaikata air di dalam tubuh ayam dihilangkan maka berat badan anak ayam broiler hanya sekitar 6 gram (berat badan anak ayam normal sebesar 40 gram per ekor). Dari angka dan persentase ini bisa kita ketahui bahwa air mempunyai fungsi dan peranan yang begitu besar dan signifikan.

Secara fisiologis, air berfungsi sebagai media berlangsungnya proses kimia di dalam tubuh ayam. Selain itu, air juga berperan sebagai media pengangkut, baik mengangkut zat nutrisi maupun zat sisa metabolisme, mempermudah proses pencernaan dan penyerapan ransum, respirasi, pengaturan suhu tubuh, melindungi sistem syaraf maupun melumasi persendian. Hampir semua proses di dalam tubuh ayam melibatkan dan memerlukan air.

Ayam yang tidak diberi ransum akan mampu bertahan selama 15-20 hari. Namun tidak demikian jika tidak memperoleh air, ayam akan mati dalam waktu 2-3 hari saja. Ayam akan tetap bertahan saat kehilangan sebagian besar lemak di dalam tubuhnya atau 50% dari jumlah protein tubuhnya, namun saat ayam kehilangan 20% cairan tubuh bisa mengakibatkan kematian. Ketersediaan air minum yang kurang akan menyebabkan hambatan produktivitas ayam, baik pertumbuhan maupun produksi telur. Selain itu, proses pembuangan zat sisa metabolisme juga terhambat, akibatnya bisa meracuni tubuh ayam sendiri.

Air memiliki kemampuan melarutkan berbagai macam senyawa. Secara normal, air dapat mengandung sampai 58 unsur, namun sekitar 99%nya ialah senyawa terlarut, seperti hidrogen, oksigen, nitrogen, natrium, kalium, magnesium, kalsium, belerang maupun fosfor. Kemampuan air melarutkan berbagai zat dan senyawa ini menjadi salah satu faktor yang mempermudah air terkontaminasi oleh zat-zat kimia dengan kadar yang berlebih maupun oleh mikroorganisme patogen. Menjaga dan memelihara air tetap berkualitas menjadi faktor yang sangat vital bagi keberlangsungan produktivitas ayam.

Sumber dan Kualitas Air

Air yang terdapat di bumi kita sangatlah melimpah, namun sebagian besar berupa air laut (asin) yang mencapai 97,5%, sedangkan sisanya (2,5%) berupa air tawar. Air tawar tersebut 29,9% merupakan air dalam tanah; 0,3%nya ialah air danau dan sungai; 0,9% berupa kelembaban tanah atau rawa dan sisanya, yaitu 68,9% terdapat dalam bentuk air es dan salju abadi. Nah, ini berarti air yang bisa kita manfaatkan untuk peternakan hanya 0,75% dari total air yang terdapat di bumi.

• Air sumur atau air tanah

Pembuatan sumur, baik sumur gali maupun bor (sumur artesis) merupakan suatu upaya untuk memanfaatkan air dalam tanah. Kebanyakan air yang digunakan di peternakan bersumber dari sumur bor atau artesis.

Dalam pembuatan sumur di dalam lokasi peternakan sebaiknya diperhitungkan jaraknya dengan tempat feses. Mengingat feses tersebut bisa menjadi sumber kontaminasi bakteri Eschericia colikadar nitrat dan nitrit dalam air. Alangkah lebih baiknya juga jika lapisan lubang bagian dalam sumur tersebut ditutup atau dilapisi dengan semen atau beton. Pemakaian paralon pada sumur bor (artesis) juga menjadi

Page 3: Air Minum Harus Berkualitas

solusi.

Perhatikan jarak sumur dengan kandang yang terdapat feses. Kedalaman sumur juga harus diperhatikan.

Permasalahan yang relatif sering ditemukan pada penggunaan air dari sumur ialah pH air yang cenderung asam atau kadar garam yang terlampau tinggi. Air yang berasal dari sumur sebaiknya ditampung dan diendapkan terlebih dahulu di “water ground”. Tujuannya ialah untuk mengendapkan partikel-partikel yang mencemari air.

Page 4: Air Minum Harus Berkualitas

Salah satu fasilitas penampungan air dari sumur sebelum disalurkan ke kandang untuk dikonsumsi oleh ayam

• Air permukaan

Air sungai atau air danau merupakan air permukaan yang mungkin bisa dimanfaatkan sebagai air minum ayam. Namun dengan kondisi sungai seperti sekarang ini, maka pemanfaatan air sungai dalam aktivitas peternakan, baik sebagai air minum maupun proses pembersihan kandang dan peralatan sebaiknya dihindari.

Pencemaran sungai oleh kotoran manusia maupun kotoran ternak, bahan kimia (deterjen dan pestisida) maupun limbah, baik dari limbah keluarga maupun limbah industri menjadi alasan untuk tidak memanfaatkan air sungai maupun danau dalam aktivitas peternakan.

Air permukaan yang berasal dari air hujan bisa dimanfaatkan sebagai air minum ayam karena air hujan termasuk air yang jernih dan sehat. Hanya saja perlu diperhatikan adanya kontaminasi yang berasal dari tempat penampungannya maupun dari udara di sekitar kandang.

• Air PDAM

Ada beberapa peternak yang telah menggunakan air dari PDAM sebagai air minum ayam maupun untuk

Page 5: Air Minum Harus Berkualitas

aktivitas kandang lainnya.

Kendala dari penggunaan air PDAM ini ialah dari segi harga, dimana peternak harus mengeluarkan biaya tambahan. Selain itu, kualitas air PDAM juga perlu diperhatikan mengingat instalasi saluran air dari PDAM seringkali telah terdapat lapisan biofilm yang menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya berbagai mikroorganisme. Adanya lapisan biofilm itu juga mengakibatkan klorinasi yang dilakukan secara periodik oleh PDAM kurang efektif dalam menekan jumlah mikroorganisme. Alasannya adanya lapisan menghalangi kontak klorin dengan mikroorganisme sehingga daya kerja klorin menjadi tidak optimal. Oleh karenanya jika akan memakai air PDAM sebagai air minum alangkah lebih baiknya dilakukan terlebih dahulu. Selain itu, perlu diketahui jadwal klorinasi yang dilakukan PDAM sehingga bisa diantisipasi pada saat pemberian obat maupun vaksin.

Page 6: Air Minum Harus Berkualitas

Adapun pemilihan penggunaan sumber air di dalam peternakan sebaiknya ditekankan pada aspek kualitas

Page 7: Air Minum Harus Berkualitas

 

Sumber pencemar air

Banyak penyebab pencemaran air tetapi secara umum dapat dikategorikan sebagai sumber kontaminan langsung dan tidak langsung. Sumber langsung meliputi efluen yang keluar dari industri, TPA (tempat Pembuangan Akhir Sampah), dan sebagainya. Sumber tidak langsung yaitu kontaminan yang memasuki badan air dari tanah, air tanah, atau atmosfer berupa hujan. Tanah dan air tanah mengandung mengandung sisa dari aktivitas pertanian seperti pupuk dan pestisida. Kontaminan dari atmosfer juga berasal dari aktivitas manusia yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam.

Pencemar air dapat diklasifikasikan sebagai organik, anorganik, radioaktif, dan asam/basa. Saat ini hampir 10 juta zat kimia telah dikenal manusia, dan hampir 100.000 zat kimia telah digunakan secara komersial. Kebanyakan sisa zat kimia tersebut dibuang ke badan air atau air tanah. Pestisida, deterjen, PCBs, dan PCPs (polychlorinated phenols), adalah salah satu contohnya. Pestisida digunakan di pertanian, kehutanan dan rumah tangga. PCB, walaupun telah jarang digunakan di alat-alat baru, masih terdapat di alat-alat elektronik lama sebagai insulator, PCP dapat ditemukan sebagai pengawet kayu, dan deterjen digunakan secara luas sebagai zat pembersih di rumah tangga.

Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda:

• Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.

• Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.

Page 8: Air Minum Harus Berkualitas

• Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.

Pencemaran air disebabkan oleh aktifitas manusia sehari hari yang dapat mengakibatkan adanya perubahan pada kualitas air tersebut. Pencemaran air ini terjadi di sungai, lautan, danau dan air bawah tanah.

Menurut Wardhana (1995), komponen pencemaran air yang berasal dari industri, rumah tangga (pemukiman) dan pertanian dapat dikelompokkan sebagai bahan buangan:

ü  Padat

ü  Organik dan olahan bahan makanan

ü  Anorganik

ü  Cairan minyak

ü  Zat kimia

 

Yang dimaksud bahan buangan padat adalah adalah bahan buangan yang berbentuk padat, baik yang kasar atau yang halus, misalnya sampah. Buangan tersebut bila dibuang ke air menjadi pencemaran dan akan menimbulkan pelarutan, pengendapan ataupun pembentukan koloidal. Apabila bahan buangan padat tersebut menimbulkan pelarutan, maka kepekatan atau berat jenis air akan naik. Kadang-kadang pelarutan ini disertai pula dengan perubahan warna air. Air yang mengandung larutan pekat dan berwarna gelap akan mengurangi penetrasi sinar matahari ke dalam air. Sehingga proses fotosintesa tanaman dalam air akan terganggu. Jumlah oksigen terlarut dalam air menjadi berkurang, kehidupan organism dalam air juga

Page 9: Air Minum Harus Berkualitas

terganggu.

Bahan buangan organik umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga bila dibuang ke perairan akan menaikkan populasi mikroorganisme. Kadar BOD dalam hal ini akan naik. Tidak tertutup kemungkinan dengan berambahnya mikroorganisme dapat berkembang pula bakteri pathogen yang berbahaya bagi manusia. Demikian pula untuk buangan olahan bahan makanan yang sebenarnya adalah juga bahan buangan organic yang baunya lebih menyengat. Umumnya buangan olahan makanan mengandung protein dan gugus amin, maka bila didegradasi akan terurai menjadi senyawa yang mudah menguap dan berbau busuk (misal. NH3).

Bahan buangan anorganik sukar didegradasi oleh mikroorganisme, umumnya  adalah logam. Apabila masuk ke perairan, maka akan terjadi peningkatan jumlah ion logam dalam air. Bahan buangan anorganik ini biasanya berasal dari limbah industri yag melibatkan penggunaan unsure-unsur logam seperti timbal (Pb), Arsen (As), Cadmium (Cd), air raksa atau merkuri (Hg), Nikel (Ni), Calsium (Ca), Magnesium (Mg) dll. Kandungan ion Mg dan Ca dalam air akan menyebabkan air bersifat sadah. Kesadahan air yang tinggi dapat merugikan karena dapat merusak peralatan yang terbuat dari besi melalui proses pengkaratan (korosi). Juga dapat menimbulkan endapan atau kerak pada peralatan. Apabila ion-ion logam berasal dari logam berat maupun yang bersifat racun seperti Pb, Cd ataupun Hg, maka air yang mengandung ion-ion logam tersebut sangat berbahaya bagi tubuh manusia, air tersebut tidak layak minum.

Bahan buangan berminyak yang dibuang ke air lingkungan akan mengapung menutupi permukaan air. Jika bahan buangan minyak mengandung senyawa yang volatile, maka akan terjadi penguapan dan luas permukaan minyak yang menutupi permukaan air akan menyusut. Penyusutan minyak ini tergantung pada jenis minyak dan waktu. Lapisan minyak pada permukaan air dapat terdegradasi oleh mikroorganisme tertentu,

Page 10: Air Minum Harus Berkualitas

tetapi membutuhkan waktu yang lama. Lapisan minyak di permukaan akan mengganggu mikroorganisme dalam air. Ini disebabkan lapisan tersebut akan menghalangi diffusi oksigen dari udara ke dalam air, sehingga oksigen terlarut akan berkurang. Juga lapisan tersebut akan menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam air, sehingga fotosintesapun terganggu. Selain itu, burungpun ikut terganggu, karena bulunya jadi lengket, tidak dapat mengembang lagi akibat kena minyak.

Perubahan kecil pada temperatur air lingkungan bukan saja dapat menghalau ikan atau spesies lainnya, namun juga akan mempercepat proses biologis pada tumbuhan dan hewan bahkan akan menurunkan tingkat oksigen dalam air. Akibatnya akan terjadi kematian pada ikan atau akan terjadi kerusakan ekosistem. Untuk itu, polusi thermal inipun harus dihindari. Sebaiknya industri-industri jika akan membuang air buangan ke perairan harus memperhatikan hal ini.

Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya, tetapi dalam bahan pencemar air ini akan dikelompokkan menjadi :

a. Sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih lainnya),

b. Bahan pemberantas hama (insektisida),

c. Zat warna kimia,

d. Zat radioaktif

Adanya bahan buangan zat kimia yang berupa sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih lainnya) yang berlebihan di dalam air ditandai dengan timbulnya buih-buih sabun pada permukaan air. Sebenarnya ada perbedaan antara sabun dan deterjen serta bahan pembersih lainnya. Sabun berasal dari asam lemak (stearat, palmitat atau oleat) yang direaksikan dengan basa Na(OH) atau K(OH), berdasarkan reaksi kimia berikut ini :

C17H35COOH + Na(OH) → C17H35COONa + H2O

Page 11: Air Minum Harus Berkualitas

Asam stearat     basa sabun

Sabun natron (sabun keras) adalah garam natrium asam lemak seperti pada contoh reaksi di atas. Sedangkan sabun lunak adalah garam kalium asam lemak yang diperoleh dari reaksi asam lemak dengan basa K(OH). Sabun lemak diberi pewarna yang menarik dan pewangi (parfum) yang enak serta bahan antiseptic seperti pada sabun mandi. Beberapa sifat sabun antara lain adalah sebagai berikut:

a. Larutan sabun mempunyai sifat membersihkan karena dapat mengemulsikan kotoran yang melekat pada badan atau pakaian

b. Sabun dengan air sadah tidak dapat membentuk busa, tapi akan membentuk endapan (C17H35COO)2Ca) dengan reaksi:

2(C17H35COONa) + CaSO4 → (C17H35COO)2Ca + Na2SO4

c. Larutan sabun bereaksi basa karena terjadi hidrolisis sebagian.

Sedangkan deterjen adalah juga bahan pembersih sepeti halnya sabun, akan tetapi dibuat dari senyawa petrokimia. Deterjen mempunyai kelebihan dibandingkan dengan sabun, karena dapat bekerja pada air sadah. Bahan deterjen yang umum digunakan adalah dedocylbenzensulfonat. Deterjen dalam air akan mengalami ionisasi membentuk komponen bipolar aktif yang akan mengikat ion Ca dan/atau ion Mg pada air sadah. Komponen bipolar aktif terbentuk pada ujung dodecylbenzen-sulfonat. Untuk dapat membersihkan kotoran dengan baik, deterjen diberi bahan pembentuk yang bersifat alkalis. Contoh bahan pembentuk yang bersifat alkalis adalah natrium tripoliposfat. Bahan buangan berupa sabun dan deterjen di dalam air lingkungan akan mengganggu karena alasan berikut :

• Larutan sabun akan menaikkan pH air sehingga dapat mengganggu kehidupan organisme di dalam air. Deterjen yang menggunakan bahan non-Fosfat akan menaikkan pH air sampai sekitar 10,5-11.

Page 12: Air Minum Harus Berkualitas

• Bahan antiseptic yang ditambahkan ke dalam sabun/deterjen juga mengganggu kehidupan mikro organisme di dalam air, bahkan dapat mematikan.

c.     Ada sebagian bahan sabun atau deterjen yang tidak dapat dipecah (didegradasi) oleh mikro organisme yang ada di dalam air. Keadaan ini sudah barang tentu akan merugikan lingkungan. Namun akhir-akhir ini mulai banyak digunakan bahan sabun/deterjen yang dapat didegradasi oleh mikroorganisme.

Tingkat pencemaran yang terberat adalah akibat limbah industri yang dibuang ke sungai dan juga tumpahan minyak dilautan. Pencemaran di sungai dan dilautan ini telah menyebabkan ekosistem dan habitat air menjadi rusak bahkan mati. Untuk sungai, pembuangan limbah industri / pabrik telah merusak habitat sungai sepanjang puluhan kilometer.

Limbah industri ini mengandung logam berat, toksin organik, minyak dan zat lainnya yang memiliki efek termal dan juga dapat mengurangi kandungan oksigen dalam air. Limbah berbahaya ini selain menyebabkan kerusakan bahkan matinya habitat sungai, juga mengakibatkan timbulnya masalah kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di sepanjang sungai yang menggunakan air sungai tsb untuk keperluan MCK (Mandi, Cuci dan Kakus).

Tidak hanya sepanjang aliran sungai, resapan bahan kimia juga mencemari air bawah tanah sepanjang belasan bahkan puluhan meter dari sungai tsb. Pengeboran air bawah tanah yang dilakukan penduduk di dekat aliran sungai sering kali mendapatkan air bawah tanah yang keruh kehitaman, berbau bahkan berlendir. Dan bila dipaksakan untuk keperluan MCK akan mengakibatkan penyakit dan gatal gatal pada kulit.

Selain limbah industri, limbah rumah tangga juga memiliki peranan yang besar dalam pencemaran air. Limbah rumah tangga ini terbagi menjadi 2 golongan, yakni limbah organik dan anorganik. Limbah organik adalah limbah yang dapat diuraikan oleh bakteri seperti sisa sayuran, buah dan daun daunan.

Page 13: Air Minum Harus Berkualitas

Sementara limbah anorganik tidak dapat diurai oleh bakteri seperti bekas kaca, karet, plastik, logam, kain, kayu, kulit, dan lain – lain.

Penyebab dan Dampak Pencemaran Air :

• Limbah PemukimanLimbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri. Contohnya sisa-sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan. Sedangkan sampah anorganik sepertikertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. Sampah-sampah ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non biodegrable). Sampah organik yang dibuang ke sungai menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen terlarut, karena sebagian besar digunakan bakteri untuk proses pembusukannya. Apabila sampah anorganik yang dibuang ke sungai, cahaya matahari dapat terhalang dan menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga yang menghasilkan oksigen.

Tentunya kita pernah melihat permukaan air sungai atau danau yang ditutupi buih deterjen. Deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling potensial mencemari air. Pada saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan deterjen, padahal limbah deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri. Sehingga tetap aktif untuk jangka waktu yang lama. Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai atau danau. Fosfat ini merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok. Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air danau atau sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari dan mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis. Jika tumbuhan air ini mati, akan terjadi proses pembusukan yang menghabiskan persediaan oksigen dan pengendapan bahan-bahan yang menyebabkan pendangkalan.

Bahan – bahan kimia yang dapat mengganggu

Page 14: Air Minum Harus Berkualitas

No Bahan-bahan kimia Keterangan

1. Arsen Bersifat karsinogenik dengan melalui kontak pada makanan

2. Barium Bersifat toxis terhadap hati, aliran darah dan nervous3. Cadmium Sebagai racun yang akut bagi manusia seperti batu ginjal.4. Chromium Carsinogenik pada pernapasan5. Timah hitam Sebagai racun pada pekerja dan ikan6. Merkuri Sebagai racun pada pekerja dan ikan7. Nitrat Menyebabkan methemogloinema pada bayi8. Selenium Menyebabkan keracunan pada anak9. Silver Menyebabkan penyakit agria10. Sulfat Menyebabkan laxative11. Besi Menimbulkan koloid yang berwarna dalam air12. Tembaga Menyebabkan air mempunyai rasa tertentu13. Klorida Menyebabkan air menjadi asin rasanya14. Flour Menyebabkan penyakit flur esis 

Mencegah/Mengurangi Dampak Pencemaran Air

Limbah atau bahan buangan yang dihasilkan dari semua aktifitas kehidupan manusia, baik dari setiap rumah tangga, kegiatan pertanian, industri serta pertambangan tidak bisa kita hindari. Namun kita masih bisa mencegah atau paling tidak mengurangi dampak dari limbah tersebut, agar tidak merusak lingkungan yang pada akhirnya juga akan merugikan manusia.Untuk mencegah atau paling tidak mengurangi segala akibat yang ditimbulkan oleh limbah berbahaya, setiap rumah tangga sebaiknya menggunakan deterjen secukupnya. Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.

Kemudian  memilah sampah organik dari sampah anorganik. Sampah organik bisa dijadikan kompos, sedangkan sampah anorganik bisa didaur ulang. Pemerintah bekerjasama dengan

Page 15: Air Minum Harus Berkualitas

World Bank, pada saat ini tengah mempersiapkan pemberian insentif berupa subsidi bagi masyarakat yang melakukan pengomposan sampah kota.

Beberapa manfaat pengomposan sampah antara lain :

• Mengurangi sampah di sumbernya• Mengurangi beban volume di TPA• Mengurangi biaya pengelolaan• Menciptakan peluang kerja• Memperbaiki kondisi lingkungan• Mengurangi emisi gas rumah kaca• Penggunaan kompos mendukung produk organikSetiap pabrik / kegiatan industri sebaiknya memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), untuk mengolah limbah yang dihasilkannya sebelum dibuang ke lingkungan sekitar. Dengan demikian diharapkan dapat meminimalisasi limbah yang dihasilkan atau mengubahnya menjadi limbah yang lebih ramah lingkungan.

Mengurangi penggunaan bahan-bahan berbahaya dalam kegiatan pertambangan atau menggantinya dengan bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan. Atau diharuskan membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah pertambangan, sehingga limbah bisa diolah terlebih dahulu menjadi limbah yang lebih ramah lingkungan, sebelum dibuang keluar daerah pertambangan.

Kita harus bertanggung jawab terhadap berbagai sampah seperti makanan dalam kemasan kaleng, minuman dalam botol dan sebagainya, yang memuat unsur pewarna pada kemasannya dan kemudian terserap oleh air tanah pada tempat pembuangan akhir. Bahkan pilihan kita untuk bermobil atau berjalan kaki, turut menyumbangkan emisi asam satu hidrokarbon ke dalam atmosfir yang akhirnya berdampak pada siklus air alam. Menjadi konsumen yang bertanggung jawab merupakan tindakan yang bijaksana. Sebagai contoh, kritis terhadap barang yang dikonsumsi, apakah nantinya akan menjadi sumber

Page 16: Air Minum Harus Berkualitas

bencana yang persisten, eksplosif, korosif dan beracun atau degradable (dapat didegradasi alam)? Apakah barang yang kita konsumsi nantinya dapat meracuni manusia, hewan, dan tumbuhan aman bagi makhluk hidup dan lingkungan? Teknologi dapat kita gunakan untuk mengatasi pencemaran air. Instalasi pengolahan air bersih, instalasi pengolahan air limbah, yang dioperasikan dan dipelihara baik, mampu menghilangkan substansi beracun dari air yang tercemar. Dari segi kebijakan atau peraturanpun mengenai pencemaran air ini telah ada. Bila kita ingin benar-benar hal tersebut dapat dilaksanakan, maka penegakan hukumnya harus dilaksanakan pula. Pada akhirnya, banyak pilihan baik secara pribadi ataupun social (kolektif) yang harus ditetapkan, secara sadar maupun tidak, yang akan mempengaruhi tingkat pencemaran dimanapun kita berada. Walaupun demikian, langkah pencegahan lebih efektif dan bijaksana.

Melalui penanggulangan pencemaran ini diharapkan bahwa pencemaran akan berkurang dan kualitas hidup manusia akan lebih ditingkatkan, sehingga akan didapat sumber air yang aman, bersih dan sehat. Kendala dalam mengatasi pencemaran air :

1. Kurangnya kesadaran diri dari orang – orang untuk membuang sampah pada tempatnya.

2. Kurangnya sistem drainase di jalan – jalan.

3.  Limbah – limbah yang tidak diolah oleh manajemen pabrik dengan baik, sehingga mencemari lingkungan sekitar.

4. Kurangnya perhatian dari pemerintah mengenai pencemaran lingkungan.

 

Syarat kadar kualitas air yang baik

Page 17: Air Minum Harus Berkualitas

Secara fisik kualitas air yang baik adalah bening, tidak keruh, tidak berbau, berasa tawar dan tidak berwarna, serta suhu air hendaknya di bawah suhu udara. Secara kimiawi kualitas air yang baik meliputi pH yang bersifat normal/netral, bahan kimia yang tidak melebihi ambang batas ketetapan serta tingkat kesadahan yang rendah, kekurangan atau kelebihan suatu zat kimia dalm air akan menyebabkan gangguan fisiologis pada manusia.

Sedangkan secara biologis kualitas air yang sehat  harus bebas dari segala bakteri terutama bakteri patogen dan nonpatogen walaupun tidak menimbulkan penyakit namun menyebabkan bau dan rasa tidak enak pada air, serta menyebabkan adanya lendir pada air, serta tidak mengandung bakteri coli lebih dari 1 coli/100 mL air. Bakteri patogen menyebabkan penyakit pada manusia, organisme ini bersal dari bakteri, protozoa dan virus.. yang mungkin ada dalam air misalnya bakteri typhsum, vibrio colerae, bakteri dysentriae, bakteri enteritis, dan entamoeba hystolotica. Air yang mengandung golongan coli, dianggap telah terkontaminasi dengan kotoran manusia. dalam pemerikasaan bakteriologik, tidak langsung diperiksa air tersebut mengandung bakteri patogen, tetapi diperiksa dengan indikator bakteri golongan coli. Pencemaran air akan menimbulkan terganggunya/hilangnya persyaratan kualitas air tersebut baik secara fisik, kimia maupun biologi.

Syarat fisikKadar yang disyaratkan

Kadar yang tidak boleh dilampaui

Keasaman 7,0 – 8,5 Di bawah 6,5 dan di atas 9,5

Bahan-bahan padat Tidak melebihi 50 mg/L Tidak melebihi 1500 mg/L

Warna Tidak melebihi 6 satuan Tidak melebihi 50 satuan

Rasa Tidak mengganggu -

Bau Tidak mengganggu -

Page 18: Air Minum Harus Berkualitas

Jenis Bahan Kadar yang dibenarkan (mg/liter)

Flour (F) 1-1,5

Clor (Cl) 250

Arsen (As) 0,05

Ph 6,5 – 9,0

CO20

Besi (Fe) 0,3

Tembaga (Cu) 1

Zat organik 10

Komposisi ideal bahan kimia dalam air

 

 

Cara memperoleh air bersih

Air yang kita minum harus bersih sesuai standar, demikian juga air yang kita gunakan untuk mandi, mencuci, memasak, juga harus bersih. Bersih disini artinya bersih dari segi fisik, kimiawi dan biologis. Bersih secara fisik artinya jernih, tidak berwarna, tawar dan tidak berbau.

Secara kimiawi air yang kualitasnya baik adalah yang memiliki pH netral, tidak mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) dan ion-ion logam, serta bahan organik. Sedangkan bersih secara biologis artinya tidak mengandung mikroorganisme seperti bakteri baik yang patogen/ menyebabkan penyakit atau

Page 19: Air Minum Harus Berkualitas

yang apatogen.

Ada 2 cara untuk mendapatkan air bersih dalam skala terbatas yaitu :

• Tanpa Bahan Kimia, dan• Dengan Menambahkan Bahan Kimia.Kedua cara penjernihan air ini melalui 2 tahap, yaitu tahap pengendapan dan tahap penjernihan. Media penyaring yang digunakan adalah; pasir, arang batok, ijuk dan kerikil. Pada cara yang kedua, ditambahkan bahan kimia berupa tawas, kapur dan kaporit ke dalam bak pengendap untuk membantu menggumpalkan zat kimia pencemar.

Cara memperoleh air bersih tanpa bahan kimia

Cara ini biasanya digunakan untuk sumber air terbuka dengan menggunakan 3 macam bak yaitu bak pengendap, bak penyaring dan bak penampung air bersih, yang ukurannya tergantung volume air yang akan dialirkan. Mula-mula air dari sumbernya dialirkan ke bak pengendap. Selanjutnya lewat saluran bambu yang pada bagian ujungnya di beri kawat kasa, dari bak pengendap air dialirkan ke dalam bak penyaring melalui parit yang berbelok-belok dan berbatuan untuk mendapatkan kandungan oksigen. Atau jika tidak mungkin parit dapat diganti dengan saluran bambu. Bak penyaring ini telah diisi dengan media penyaring, yang disusun berturut-turut dari bagian dasar bak berupa batu setinggi 10 cm, kerikil 10 cm, pasir halus setinggi 20 cm, arang 5 cm, ijuk 10 cm, pasir halus 15 cm dan lapisan paling atas diisi ijuk lagi setinggi 10 cm. Setelah melewati bak penyaring air di tampung di dalam bak penampung air bersih. Untuk keperluan minum dan masak, air ini tetap harus dimasak agar kumannya mati.

Cara memperoleh air bersih dengan menambahkan bahan kimia

Pada cara kedua ini digunakan 2 buah drum yang berukuran

Page 20: Air Minum Harus Berkualitas

sama yang dilengkapi dengan keran air, sebagai bak pengendap dan bak penyaring. Tinggi keran air dari dasar drum kira-kira 5-10 cm (harus lebih tinggi dari lumpur yang akan terkumpul). Tetapi drum bisa juga diganti dengan gentong. Setelah air kotor masuk ke drum pengendap, masukkan 1 gr tawas/ 1 gr kapur/ 2,5 gr kaporit untuk setiap 10 liter air, lalu diaduk perlahan ke satu arah. Pengadukan sebaiknya dilakukan pada malam hari sehingga pengendapan berlangsung sempurna pada keesokan paginya.

Pada drum yang berfungsi sebagai bak pengendap diberi media penyaring yang terdiri dari kerikil setinggi 5 cm di bagian dasar, kemudian berturut-turut ke atas diberi arang batok setinggi 10 cm, ijuk setinggi 10 cm dan pasir halus setinggi 20 cm. Ketika air yang dialirkan dari drum pengendap melewati media penyaring ini, air akan dijernihkan lagi melalui proses penyaringan. Sehingga ketika kran dibuka akan diperoleh air yang bersih. Apabila air yang keluar dari drum kedua sudah tidak jernih, media penyaring harus dicuci atau diganti dengan yang baru.

 SALAH satu cara untuk menjaga kesehatan tubuh adalah dengan mengonsumsi air yang sehat dan bersih.Tapi sayang,belakangan kualitas air di kotakota besar sudah tercemar. Pencemaran air semakin tinggi saja belakangan ini.

Padahal, air merupakan bagian penting bagi tubuh. Air yang tercemar bila dikonsumsi bisa memicu berbagai penyakit. Untuk itulah,sebaiknya pilih air secara cermat. Pilihlah hanya air yang bersih untuk konsumsi sehari-hari. Jika tidak pintar memilih, maka air yang harusnya menunjang kesehatan tubuh malah menjadi bumerang. Bakteri dalam air bisa membuat tubuh meradang.Penelitian menyebutkan, hampir 50% penyakit yang diderita masyarakat Indonesia disebabkan oleh air minum

Page 21: Air Minum Harus Berkualitas

yang tercemar.

Penyakit diare misalnya. Dijelaskan oleh pakar kesehatan lingkungan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Dr R Budi Haryanto SKM MKes, penyakit ini pada 2006 lalu diderita oleh 124 juta orang di Indonesia. Jumlah kasus diare menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun dan balita yang minum air tercemar memiliki risiko lebih tinggi terkena diare dibanding balita yang air minumnya aman.

“Bahkan diare disebut sebagai peringkat kedua penyebab kematian balita dengan 162.000 kematian setiap tahunnya,” ujarnya dalam acara peluncuran inovasi pemurni air Unilever Pureit “Teknologi Pemurni Air Siap Minum Terlindung dari Kuman Berbahaya Penyebab Penyakit”yang diadakan oleh Unilever di Planet Hollywood,Jakarta, beberapa waktu lalu. Budi mengatakan, jika tidak ditangani dengan baik dan tepat, maka diare yang sering dianggap remeh ini bisa mengakibatkan kematian.

Diare selain disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, tercemarnya sumber air minum oleh kuman berbahaya, juga bisa disebabkan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai metode pengolahan air minum yang ideal. “Salah satu penyebab tingginya angka kejadian berbagai penyakit infeksi di Indonesia, seperti diare, tifus, kolera, dan disentri adalah karena kurangnya pengetahuan masyarakat akan air minum yang sehat,” kata dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat UI ini.

Page 22: Air Minum Harus Berkualitas

Untuk memantau kebersihan air, Unilever bekerja sama dengan Sucofindo mengadakan survei terhadap 300 sumber air tanah di wilayah Jabodetabek dan Bandung.Hasilnya, 48% sumber air di Jabodetabek dan Bandung tersebut tercemar oleh bakteri coliform dan 50% berada pada tingkat keasaman (pH) yang rendah di luar ambang batas wajar. Itu sebabnya, mengapa kebersihan air yang diminum akan memengaruhi kesehatan seseorang.

Budi menyarankan, masyarakat bisa mengetahui air minum yang akan dikonsumsi aman atau tidak dengan mengambil air lalu dan kemudian lihat kejernihannya. Kemudian mencium untuk tahu apakah berbau atau tidak serta menjilat air tersebut untuk mengetahui berasa atau tidak. “Sebenarnya secara visual masyarakat bisa mengetahui apakah air yang dikonsumsinya layak atau tidak,baik dari mikroorganisme maupun dari senyawa-senyawa kimia seperti logam berat.

Air yang layak seharusnya berwarna jernih, tidak berbau, dan tidak memiliki rasa, ”ungkapnya. Masih dijelaskan Budi, untuk mengetahui apakah air minum mengandung senyawa-senyawa kimia seperti logam berat dapat dilihat dan umumnya berbau. Semisal untuk logam Fe (besi) atau mangan, begitu air ditampung, maka akan terlihat seperti ada lapisan kaca atau minyak di atasnya. Jika didiamkan beberapa lama akan timbul endapan cokelat di tempat air tersebut ditampung.

Tetapi untuk senyawa kimia seperti arsen, umumnya tidak berwarna. Umumnya, dalam mengonsumsi air sehari-hari,masyarakat menggunakan air tanah dangkal atau dalam. Di Jakarta, air tanah yang digunakan oleh biasanya air

Page 23: Air Minum Harus Berkualitas

tanah dangkal.Padahal semakin rendah kedalamannya, semakin tidak bagus kualitasnya.“Hal ini karena tanah dan geologinya masih labil serta memungkinkan terjadinya kontaminasi dengan permukaan tanah,”ungkap Budi.

Adapun air PAM juga banyak digunakan selain air tanah, untuk air PAM bahan baku yang digunakan biasanya berasal dari air sungai. Seperti diketahui, beban air sungai saat ini cukup berat karena dari hulunya sudah tercemar oleh limbah rumah tangga, industri, dan pestisida hutan,sehingga kinerja penyaringannya pun makin berat. Nah, jika Anda memilih air minum depot isi ulang sebagai air minum, maka sebaiknya air yang dibeli dari depot dimasak lagi sebelum diminum.

Walaupun depot air isi ulang tersebut mendaur air bersih dengan standar yang menggunakan alat penyaring seperti ultraviolet, tetapi belum ada jaminan bakteri tersebut akan hilang.“Masyarakat disarankan untuk memasaknya kembali sebelum diminum,” tandasnya. Saat ini masyarakat harus memiliki strategi untuk mencari metode pengolahan air tepat guna agar menghasilkan air minum yang layak dan aman.

Tanpa metode yang tepat, setelah direbus sekalipun air tersebut masih belum aman sepenuhnya untuk dikonsumsi karena masih ada kemungkinan mengandung kuman berbahaya. Metode pengolahan air yang efektif dan efisien untuk menghasilkan air minum yang terlindungi dari kuman berbahaya bisa menjadi salah satu alternatif yang tepat. Teknologi Unilever Pureit misalnya, suatu alat pemurni air dengan teknologi

Page 24: Air Minum Harus Berkualitas

canggih.

Lewat empat tahap pemurnian airnya mampu menghasilkan air siap minum yang terlindungi darikuman berbahaya. Pureit juga mampu menghilangkan partikel terlihat, parasit dan pestisida,menurunkan kandungan logam berat, sehingga air yang dihasilkan jernih, tidak berbau,dengan rasa yang alami.

“Metode yang digunakan pada alat ini juga efisien tanpa membuang air,juga tanpa gas dan listrik,” ujar Felicia Julian,Brand Manager Pureit. Dijelaskan Felicia,kinerja Unilever Pureit telah dinyatakan dapat memenuhi kriteria ketat internasional dari Environmental Protection Agency (EPA), Amerika Serikat, untuk menghilangkan parasit, bakteri, dan virus berbahaya (log 6 untuk bakteri, log 4 untuk virus,log 3 untuk parasit). (inggrid namirazswara)