evaluasi cakupan layanan sanitasi dan air minum …
TRANSCRIPT
EVALUASI CAKUPAN LAYANAN SANITASI DAN AIR MINUM UNTUK
PENCEGAHAN STUNTING
24 November 2020
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUMDAN PERUMAHAN RAKYAT
D I R E K T O R A T J E N D E R A L C I P T A K A R Y A
1
PENANGANAN STUNTING ADALAH ISU LINTAS SEKTORAL
70% 30%Sektor
KesehatanLintas Sektor
INTERVENSI GIZI SPESIFIK
Intervensi yang diberikan secaraspesifik pada sektor kesehatan,
khususnya pada 1000 Hari PertamaKehidupan (HPK) anak.
• Pemberian Tablet Tambah Darah(TTD) dan suplemen vitamin A bagiIbu Hamil
• Promosi ASI Eksklusif
• Pemberian MP-ASI
• Pemberian makanan tambahan
• Imunisasi dasar
INTERVENSI GIZI SENSITIF
Intervensi gizi sensitif meliputi:
• ketahanan pangan
• ketersediaan air minum
• sanitasi
• penanggulangan kemiskinan
• pendidikan dan sosial
Sumber: Bappenas (2019), diolah Kementerian PUPR (2020)
INTERVENSI GIZI SENSITIF yang dilaksanakan
lintas sektor berpengaruh lebih besar pada penurunan
angka stunting
Diperlukan intervensi dan integrasi lintas sektoral dalampenanganan stunting
2
Pendidikan kesehatan reproduksi remaja; Bina Keluarga Balita (BKB)
NIK; Akta kelahiran; Fasilitasi program & kegiatan gizi dalam APBD
Kursus calon pengantin; Pendidikankesehatan & gizi untuk madrasah &pondok pesantren; Mendorong peranulama dalam gizi & kesehatan
Keamanan pangan; Monitoring makanan terfortifikasi
Bantuan Pangan Non-Tunai; PKH
PAUD dengan intervensi kesehatan & gizi; Pendidikan kesehatan reproduksi
Ketahanan pangan; Pemanfaatan pekarangan rumah tangga
Dana Insentif Daerah
Suplementasi gizi; Promosi ASI, MP-ASI,Fortifikasi; Pendidikan gizi; Promosi & kampanyegizi seimbang; Kecacingan; Tata Laksana Gizi;JKN
AIR MINUM DAN SANITASI
Dana Desa, Generasi Sehat dan Cerdas
Pembinaan iodisasi garam; Pengawasan fortifikasi garam
MASING-MASING KEMENTERIAN/LEMBAGA BERSAMA-SAMA MELAKUKAN KEGIATANUNTUK MENGATASI STUNTING
BERSAMA MENGHADAPI STUNTING
Sumber: TNP2K, 2020
14
.42
16
.82
19
.93
19
.96
21
.03
21
.04
21
.18
23
.95
24
.11
24
.58
26
.21
26
.25
26
.26
26
.86
26
.86
27
.47
27
.67
27
.68
28
.09
28
.98
29
.07
29
.36
30
.11
30
.38
30
.59
31
.26
31
.44
31
.46
31
.75
32
.3
34
.18
34
.89
37
.85
40
.38
43
.82
Bal
i
Kep
. Ria
u
Kep
. Ban
gka
Bel
intu
ng
DK
I Jak
arta
Jam
bi
DI Y
ogy
akar
ta
Sula
wes
i Uta
ra
Ria
u
Ban
ten
Pap
ua
Bar
at
Jaw
a B
arat
Kal
iman
tan
Uta
ra
Lam
pu
ng
Be
ngk
ulu
Jaw
a Ti
mu
r
Sum
ater
a B
arat
IND
ON
ESIA
Jaw
a Te
nga
h
Kal
iman
tan
Tim
ur
Sum
ater
a Se
lata
n
Mal
uku
Uta
ra
Pap
ua
Sum
ater
a U
tara
Mal
uku
Sula
wes
i Se
lata
n
Sulw
esi t
enga
h
Sula
wes
i Ten
ggar
a
Kal
iman
tan
Bar
at
Kal
iman
tan
Sel
atan
Kal
iman
tan
Ten
gah
Ace
h
Go
ron
talo
Nu
sa T
engg
ara
Bar
at
Sula
wes
i Bar
at
Nu
sa T
engg
ara
Tim
ur
2018 2019
PREVALENSI STUNTING DI INDONESIA
NTT Merupakan Provinsi dengan PrevalensiStunting Tertinggi
POTRET KONDISI SANITASI INDONESIA
77,44% akses layak (dengan 7,5%akses aman)
8,03% akses belum layak dan 6,92%BABS tertutup
7,61% BABS terbuka
CA
PA
IAN
2
01
9
77,44%
TEKNOKRATIK RENSTRA PUPR 2020-
2024
RPJMN 2020-2024 (Perpres No 18 Tahun 2020)
Meningkatkan proporsi rumah tangga yang menempati hunian dengan akses
air limbah domestik yang layak menjadi 90% (termasuk 15% di
dalamnya akses aman)
Setiap warga negara yang berdomisili pada kabupaten/kota berhakmendapatkan pelayanan pengolahan air limbah domestik
Sumber : BPS, 2019
Standar Pelayanan Minimal (PP No 2 Tahun 2018)
INTERNATIONAL AGENDA: SDGs 2030
Goal 6.2: Pada tahun 2030, mencapai akses terhadap sanitasi dan
kebersihan yang memadai dan merata bagi semua, dan mengentikan
praktik buang air besar di tempat terbuka, memberikan perhatian khusus pada
kebutuhan kaum perempuan serta kelompok masyarakat rentan
TANTANGAN PEMBANGUNAN SANITASI
Capaian akses sanitasi layak hingga 2019 masih adagap 12,56 % menuju 90% akses sanitasi layak
Terdapat Gap target & capaian akses sanitasi layak
1
Masih tingginya persentase penduduk yangmelakukan Buang Air Besar Sembarangan (BABS)
Rendahnya kesadaran masyarakat dalam pencapaian akses layak & aman sanitasi ditunjukkan dengan
tingginya angka BABS
2
Hanya 90 kab/kota yang sudah memiliki operatorpengelola air limbah domestik
Rendahnya jumlah kab/kota yang memiliki operator pengelola air limbah domestik
Belum optimalnya pendanaan pengembangan sektor sanitasi
Dengan kebutuhan investasi pada periode RPJMN2015-2019 sebesar Rp 137 Triliun, realisasipendanaan sebesar 16%.
3
4
Sumber: Rakor Strategi Pencapaian Akses Air Minum Aman. Jakarta, 19 Juni 2020, Bappenas.
POTRET KONDISI AKSES AIR MINUM LAYAK INDONESIA
6
6
PENTINGNYA AIR MINUM DAN SANITASI
Stunting (Kerdil)
Daerah yang tidak memiliki akses jamban sehat akan mempengaruhikualitas air dan berhubungan kuat terhadap kenaikan angka stunting
Terdapat korelasi signifikan antara dinamika (peningkatan)akses air minum dan sanitasi serta IPM
Indeks Pembangunan Manusia
Sumber: RISKESDAS, 2013
Angka korelasi
0,66
Angka korelasi
0,95
7
Sumber: Kemenko PMK, 2018
88
Lingkup Kegiatan Dukungan Stunting Direktorat Jenderal Cipta Karya
a.Sanitasi Perdesaan Padat Karya
b.SPAM Perdesaan Padat Karya
c. Pamsimas
PenangananStunting
Unit Kerja
Penanggung Jawab
Direktorat Sanitasi
Direktorat Air Minum
Lingkup Kegiatan
9
KEGIATAN SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA TA. 2018-2020
NO. PROGRAMJUMLAH LOKASI (DESA)
JUMLAH KK TERLAYANI
JUMLAH SEPTIK TANK (INDIVIDU)
TERBANGUN (UNIT)
TOTAL ANGGARAN (Rp. 000)
1.SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA TA. 2018
176 8.447 6.608 52.800.000
2.SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA TA. 2019
608 15.792 8.595 210.000.000
3.SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA TA. 2020*
820 25.518 -* 287.000.000
* Kemajuan PelaksanaanFisik : 92.13%Keuangan : 99.37%
(Status 20 November 2020)
0.2%
KeberfungsianBerdasarkan data SIM-IBM terdapat1603 lokasi di 33 Provinsi yangterbangun pada tahun 2018-2020 Berfungsi
Terdapat 1596 Lokasiyang bangunannyaberfungsi dari 1603
lokasi
99.5%
Tidak Difungsikan
Terdapat 5 Lokasi yang bangunannya tidak
difungsikan dari 1603 lokasi
0.3%
Tidak Berfungsi
Terdapat 2 Lokasiyang bangunannyatidak berfungsi dari1603 lokasi
* Total lokasi ada 1604 lokasiTerdapat 1 lokasi yang tidak diketahui keberfungsiannya
1. Meningkatkan perluasan akses sanitasi dengan menyediakan prasarana dan sarana sanitasi yang berkualitas, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan kualitas sumber daya air dan lingkungan
2. Meningkatkan akses sanitasi untuk masyarakat miskin, perempuan, anak, dan kelompok marginal kepada pelayanan dasar dengan berbasis pendekatan pemberdayaan
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pemberdayaan masyarakat desa
4. Meningkatkan pemahaman tentang sanitasi dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi masyarakat
5. Menciptakan lapangan kerja sementara yang dapat memberikan tambahan pendapatan bagi warga desa
6. Menekan jumlah penganggur, setengah penganggur dan masyarakat miskin
7. Membangkitkan kegiatan sosial dan ekonomi di desa
OUTCOME SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA
12
KEGIATAN PAMSIMAS DAN SPAM PERDESAAN PADAT KARYATA. 2018-2020
TOTAL ANGGARAN
(Rp. 000)
1
PAMSIMAS DAN SPAM
PERDESAAN PADAT
KARYA TA 2018
350 251.103 1.511 98.185.715
2
PAMSIMAS DAN SPAM
PERDESAAN PADAT
KARYA TA 2019
182 194.730 1.850 64.060.815
3
PAMSIMAS DAN SPAM
PERDESAAN PADAT
KARYA TA 2020
270 172.000 1.593 79.027.688
NO. PROGRAMJUMLAH
LOKASI (DESA)
JUMLAH KK
TERLAYANI
JUMLAH SAMBUNGAN RUMAH
TERBANGUN (UNIT)
PEMBELAJARAN KEGIATAN BIDANG CIPTA KARYA(SPAM PERDESAAN, PAMSIMAS & SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA)
DALAM PENANGANAN PROGRAM STUNTING
ALOKASI PENDANAAN MELALUI APBN MERUPAKAN STIMULAN
KETERLIBATAN AKTIF PEMERINTAH DAERAH RELATIF
MASIH RENDAH
DIPERLUKAN METODE PENDEKATAN MASYARAKAT
YANG LEBIH EFEKTIF(Karena mengubah Mindset dan Menggerakan Pola Hidup Sehat)
KETERBATASAN FASILITATOR YANG MENGUASAI
TEKNIS PEMBANGUNAN INFARSTRUKTUR
AIR MINUM DAN SANITASI SERTAMENGUASAI BAHASA DAERAH
KEADAAN GEOGRAFIS DAN KETERBATASAN AKSES
TRANSPORTASI
KONDISI CUACA YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN
INFRASTUKTUR
13
14
TERIMA
KASIH
15
SANITASI
LOKASI SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA TAHAP I TA. 2018
1. ROKAN
HULU
2. LAMPUNG
TENGAH
SUMATERA
5 KAB/KOTA PRIORITAS
PADAT KARYA
2 STUNTING 4 START UP
1. DHARMASRAYA
2. MUKO MUKO
3. MUSI WARAS
4. LAMPUNG TENGAH
1. CATATAN
UNTUK LAMPUNG
TENGAH, TERDAPAT
SATU DESA TERMASUK
START UP , YAITU DESA
RAMA GUNAWAN
1.KETAPANG
KALIMANTAN
1 KAB/KOTA
PRIORITAS
PADAT KARYA
STUNTING
1.GORONTALO
SULAWESI
3 KAB/KOTA PRIORITAS
PADAT KARYA
1. MALUKU
TENGAH
2. LANNY JAYA
MALUKU -
PAPUA
2 KAB/KOTA
PRIORITAS PADAT
KARYA
1 STUNTING 3 START UP
1.BOLAANG
MIONGONDOW
2.KONAWE
3.GORONTALO
1.CATATAN :
UNTUK GORONTALO
terdapat satu desa yang
dijadikan sebagai START
UP, yaitu desa
BOGOMEME.
STUNTING
1. LOMBOK
TENGAH
NUSA TENGGARA BARAT
1 KABUPATEN/KOTA PRIORITAS
PADAT KARYA
STUNTING1. CIANJUR
2. BREBES
3. PEMALANG
JAWA
8 KABUPATEN/KOTA PRIORITAS
PADAT KARYA
3 STUNTING 5 START UP
1. MAJALENGKA
2. CILACAP
3. SRAGEN
4. GROBOGAN
5. KOTA SERANG
39 KABUPATEN/KOTA PRIORITASPADAT KARYA
1. RUKAM2. AIR DUREN3. KOTA KAPUR4. RIDING PANJANG5. MENDO6. MARAS SENENG7. PENAGAN8. CENGKONG ABANG9. NEKNANG10.SAING
1. SAGARANTEN2. CITUNDUN3. PAKEMBANGAN4. KADURAMA5. CIPUTAT6. SUKARAJA7. CIKEUSIK8. CISANTANA9. CIASIH10.BUNIGEULIS
JAWA BARAT
2 KABUPATEN/KOTA PRIORITAS PADAT KARYA
SULAWESI TENGAH
BANGKA
LAMPUNG SELATAN
KUNINGAN INDRAMAYU
1. JAYAMULYA2. KARANGMULYA3. WIRAPANJUAN4. ILIR5. ERETAN WETAN6. CILANDAK7. MEKARJAYA8. KARANGANYAR9. KARANGKERTA10.MEKARSARI
PARIGI MOUTONG
1. BAINAA BARAT2. TANAM PEDAGI3. SIDOLE4. SINEY TENGAH5. PEBOOUNANG6. ULATAN7. OGOALAS8. LOBU9. BAMBASIANG10.DONGKALAN
1. PERADONG2. AIR NYATOH3. BERANG4. SIMPANG TIGA5. IBUL6. PANGEK7. TUMBAR PETAR8. RUKAM9. TUIK10.TUGANG
BANGKA BELITUNG
2 KAB/KOTA PRIORITAS
PADAT KARYA
1. SIRNA GALIH2. TAMPANG MUDA3. BANJAR MANIS4. SINAR PETIR5. DADISARI6. WONOSOBO7. UMBUL BUAH8. PARDASUKA9. KARANG BRAK10.RAJABASA
TANGGAMUS
1. PANCASILA2. TAJIMELA3. TAMAN AGUNG4. BANJARMASIN5. BANGUN REJO6. KEMUKUS7. BATU BALAK8. WAY GELAM9. KARYA MULYA SARI10.MEKARSARI
BANGKA BARAT
4 PROVINSI DAN7 KABUPATEN /
KOTA
LOKASI SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA TAHAP II TA. 2018
1 KABUPATEN / KOTA PRIORITAS PADAT
KARYA
2 KAB/KOTA PRIORITAS
PADAT KARYA
LAMPUNG
SUMATERA
14 KAB/KOTA PRIORITAS
11 KAB/KOTA PRIORITAS
BALI - NUSA TENGGARA
KALIMANTAN
SULAWESI
9 KAB/KOTA PRIORITAS
10 KAB/KOTA PRIORITAS
MALUKU - PAPUA
10 KAB/KOTA PRIORITAS
TOTAL = 608 Lokasi
Di 61 Kab/Kota
26 Banten1 Pandeglang
2 Lebak
27 Jawa Barat3 Cirebon
4 Tasikmalaya
28 Jawa Tengah
5 Grobogan
6 Blora
7 Wonosobo
29 Jawa Timur8 Bondowoso
9 Sumenep
30DI
Yogyakarta
10 Kulon Progo
11 Bantul
31 Bali1 Gianyar
2 Buleleng
32 NTB
3Lombok
Barat
4Lombok
Utara
33 NTT
5 Belu
6 Ngada
7
Timor
Tengah
Selatan
11Kalimantan
Barat
1 Sambas
2 Sintang
12Kalimantan
Selatan
3 Tanah Bumbu
4 Hulu Sungai Utara
13Kalimantan
Tengah
5Kotawaringin
Timur
6 Kapuas
14Kalimantan
Timur
7Penajam Paser
Utara
8 Kutai Barat
15Kalimantan
Utara
9 Nunukan
10 Malinau
16 Gorontalo1 Boalemo
2 Pohuwato
17Sulawesi
Barat
3 Majene
4Polewali
Mandar
18Sulawesi
Selatan5 Enrekang
19Sulawesi
Tengah6 Banggai
20Sulawesi
Tenggara
7 Buton
8 Kolaka
21Sulawesi
Utara9
Bolaang
Mongondo
w Utara
22 Maluku
1 Kep. Aru
2Seram Bagian
Barat
23Maluku
Utara
3Halmahera
Selatan
4 Kep. Sula
24 Papua
5 Dogiyai
6 Keerom
7 Jayawijaya
25Papua
Barat
8 Sorong Selatan
9 Manokwari
10 Tambrauw
1 Aceh1 Aceh Tengah
2 Pidie
2 Sumatera Utara3 Langkat
4 Padang Lawas
3 Sumatera Barat
5 Pasaman
6Pasaman
Barat
4Sumatera
Selatan7
Ogan
Komering Ilir
5 Bengkulu
8 Kaur
9Bengkulu
Utara
6 Riau 10 Kampar
7 Kep Riau 11 Natuna
8 Jambi 12 Kerinci
9Kep. Bangka
Belitung13
Bangka
Selatan
10 Lampung 14Lampung
Timur
7 KAB/KOTA PRIORITAS
LOKASI SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA TA. 2019
JAWA
1. Kab. Aceh Timur2. Kab. Gunung Sitoli3. Kab. Simalungun4. Kab. Nias Utara5. Kab. Solok6. Kab. Pasaman Barat7. Kab. Pasaman8. Kab. Muara Enim9. Kab. Lingga10.Kab. Tanjung Jabung Timur11. Kab. Kaur
Sumatera11 KAB/KOTA PRIORITAS
Kalimantan1 KAB/KOTA
PRIORITAS1. Kab. Barito Timur
Sulawesi5 KAB/KOTA
PRIORITAS1. Kab. Mamuju2. Kab. Mamasa3. Kab. Bone4. Kab. Bolaang Mongondow5. Kab. Bolaang Mongondow
Utara
1. Kab. Biak Numfor2. Kab. Boven Digoel3. Kab. Kepulauan Yapen4. Kab. Mamberamo Raya5. Kab. Nabire6. Kab. Paniai7. Kab. Halmahera Selatan8. Kab. Pegunungan Bintang9. Kab. Puncak10. Kab. Puncak Jaya11. Kab. Supiori
Maluku - Papua11 KAB/KOTA PRIORITAS
12. Kab. Yahukimo13. Kab. Yalimo14. Kab. Tolikara15. Kota Sorong16. Kab. Pegunungan Arfak
26 KAB/KOTAPRIORITAS1. Kab. Majalengka
2. Kab. Bogor3. Kab. Sukabumi4. Kab. Bandung5. Kab. Garut6. Kab. Sumedang7. Kab. Subang8. Kab. Karawang9. Kab. Bandung Barat10. Kab. Cilacap11. Kab. Banyumas
12. Kab. Purbalingga13. Kab. Kebumen14. Kab. Pekalongan15. Kab. Klaten16. Kab. Demak17. Kab. Trenggalek18. Kab. Malang19. Kab. Jember20. Kab. Probolinggo21. Kab. Nganjuk22. Kab. Lamongan
23. Kab. Bangkalan24. Kab. Sampang25. Kab. Pamekasan26. Kab. Kediri
Jawa - Bali23 KAB/KOTA
PRIORITAS1. Kab. Lombok Timur2. Kab. Dompu3. Kab. Sumba Barat4. Kab. Sumba Timur5. Kab. Bima6. Kab. Sumba Barat Daya7. Kab. Sumbawa8. Kab. Sumba Tengah9. Kab. Timor Tengah Utara10.Kab. Alor11.Kab. Lembata
12. Kab. Manggarai13. Kab. Rote Ndao14. Kab. Manggarai Timur15. Kab. Sabu Raijua16. Kab. Ende17. Kab. Flores Timur18. Kota Kupang19. Kab. Malaka20. Kab. Manggarai Barat21. Kab. Nagekeo22. Kab. Sikka
23. Kab. Lombok Utara
Nusa Tenggara
LOKASI SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA TA. 2020REKAPITULASI NASIONAL
Jumlah Provinsi 19
Jumlah Kab/Kota 82
Jumlah Kecamatan 474
Jumlah Desa 806
Jumlah
Lokasi/KSM820
Terdapat 14 desa yang mendapatkan 2 paket per desanya, yaitu:1. Sumatera Barat (3 desa)2. Kalimantan Tengah (2 desa)3. Jawa Timur (1 desa)4. Maluku Utara (1 desa)5. Papua (7 desa)
20
AIR MINUM
21
Program Prioritas Nasional Pencegahan dan Penanganan Stunting
Ditjen Cipta Karya KemenPUPR
Melalui Program Pamsimas
Untuk desa stunting yang berada di Kabupaten lokasiPamsimas
Mekanisme penanganan stunting dalam bidang air minum:
Melalui Program PadatKarya
Untuk desa stunting yang berada di luar Kabupatenlokasi Pamsimas
22
PERAN PAMSIMAS
KONTRIBUSI INTERVENSI SENSITIF (70% PENGARUH) DALAM PENCEGAHAN STUNTING
Stop BABS
AdopsiCTPS
Masyarakat menerapkanhidup bersih sehat(PHBS) melalui
penerapan STBM
KETERSEDIAAN AKSES AIR MINUM AMAN di 28.849 DESA PASCA (2008 – 2019) dan 2.793 DESA BARU (2020), 191
desa STUNTING APBN
UJI KUALITAS AIR
PENURUNAN DIARE PADA MASY RENTAN STUNTING (1000
HPK)
PENURUNAN RESIKO
STUNTING
Ditambah perilaku PENGAMANAN SAMPAH+ LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA
KETERSEDIAAN AKSES SANITASI dan
PERUBAHAN PERILAKU
1
2
Sebaran Lokasi dan Capaian SR Desa Stunting Pamsimas TA. 2018
24
Provinsi
49
Kab/Kota
230
Desa
11.340
Jumlah SR dengan Meteran
Nama Provinsi Kab/Kota Desa
Aceh 2 7
Sumatera Utara 3 13
Sumatera Barat 1 5
Riau 1 1
Jambi 2 8
Lampung 1 17
Kep. Bangka Belitung 10 4
Jawa Barat 2 54
Jawa Tengah 6 3
Jawa Timur 1 27
Banten 3 9
Nusa Tenggara Barat 3 17
Nusa Tenggara Timur 1 11
Kalimantan Barat 1 6
Kalimantan Tengah 1 3
Kalimantan Utara 1 3
Sulawesi Utara 1 4
Sulawesi Tengah 1 4
Sulawesi Selatan 1 7
Sulawesi Barat 2 4
Maluku 2 7
Maluku Utara 1 7
Papua Barat 1 2
Papua 1 7
Catatan:• Alokasi awal adalah sebanyak 24 provinsi, 52 kab/kota dan 249 desa
dengan total alokasi BLM sebesar 59.563.755.000, namun sebanyak 19 desa di kabupaten tidak jadi dilaksanakan, sehingga alokasi BLM berkurangsebesar 4.428.040.000.
• Terdapat SPAM yang tidak berfungsi umumnya karena permasalahan pada sumber air baku
6.560
Jumlah SR tanpa Meteran
55,135.715.000
Total Alokasi BLM
240.303
Jumlah KK
829.348
Jumlah Jiwa
207
Berfungsi Baik
1310
BerfungsiSebagian
Tidak Berfungsi
Sebaran Lokasi Desa Stunting Pamsimas TA. 2019
20
Provinsi
32
Kab/Kota
79
Desa
19,110,815,000
Total Alokasi BLM
Nama Provinsi Kabupaten DesaSumatera Utara 1 4
Jambi 1 3
Lampung 2 9
Daerah Istimewa Yogyakarta 1 1
Bali 1 2
Nusa Tenggara Barat 1 1
Nusa Tenggara Timur 4 9
Kalimantan Barat 2 2
Kalimantan Tengah 1 4
Kalimantan Timur 1 3
Kalimantan Utara 1 4
Sulawesi Utara 1 3
Sulawesi Tengah 1 3
Sulawesi Selatan 1 2
Sulawesi Tenggara 1 3
Sulawesi Barat 1 2
Maluku 1 5
Maluku Utara 1 2
Papua Barat 2 4
Papua 7 13
10.203 41.857 1.541 2.093
Jumlah KK Jumlah Jiwa Jumlah SR dengan Meteran
Jumlah SR Tanpa Meteran
77 2
Berfungsi Baik BerfungsiSebagian
Sebaran Lokasi Desa Stunting Pamsimas TA. 2020
Desa
Total Alokasi BLM APBN
Nama Provinsi Kabupaten Desa
Jawa Barat 1 8
Jawa Timur 8 20
Nusa Tenggara Barat 5 19
Nusa Tenggara Timur 16 106
Kalimantan Barat 1 9
Kalimantan Tengah 1 4
Kalimantan Timur 2 6
Sulawesi tengah 1 2
Gorontalo 1 1
Sulawesi Barat 2 5
Papua 2 11
11
BLM APBN
19140Provinsi Kab/Kot
a
46,827,488,100
Nama Provinsi Kabupaten Desa
Kepulauan Bangka belitung 1 1
Jawa Timur 5 7
Nusa Tenggara Barat 1 1
Nusa Tenggara Timur 12 22
Kalimantan Barat 1 2
Kalimantan Tengah 1 1
Sulawesi Barat 1 2
Papua 3 6
BLM APBD
8 25 42
Provinsi Kab/Kota
Desa
10,717,500,000
Total Alokasi BLM APBD
Progres Penyerapan Desa Stunting Pamsimas TA. 2020
Target BLM T.1
18,731,075,240
40%
Realisasi BLM T.1
18,683,574,440
40%
Target BLM T.2
28,096,612,860
60%
Realisasi BLM T.2
27,651,561,660
60%
Target Total
46,827,488,100
100%
Realisasi Total
46,335,136,100
98.9%
GAMBARAN PROGRAM
SPAM PERDESAAN PADAT KARYA (PAMSIMAS)
“SPAM Perdesaan Padat Karya merupakan salah satu program penyelenggaraan prasarana dan sarana air minum yang dalam
pelaksanaannya menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat”
(SE Dirjen CK No. 03/SE/DC/2020 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Padat Karya DJCK)
Prinsip:
• Masyarakat berperan langsung dalam pembangunan
• Pemerintah memfasilitasi serta memberikan pendampingan pelaksanaan kegiatan
• Diprioritaskan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)
Jenis Kegiatan:
• Pembangunan SPAM Baru
• Perluasan SPAM eksisting dengan modul sambungan rumah;
• Optimalisasi SPAM eksisting (rehabilitasi dan perluasan) dengan modul sambungan
rumah.
27
Lokasi SPAM Perdesaan Padat Karya TA. 2018
Nama Provinsi Kab/Kota Desa
Sumatera Utara 1 10
DKI Jakarta 1 6
Banten 1 1
Jawa Barat 3 20
Kalimantan Timur 1 10
Sulawesi Tenggara 1 1
Papua Barat 1 11
Papua 5 61
8
Provinsi
14
Kab/Kota
120
Desa
43.050.000.000
Total Alokasi BLM
Catatan:Alokasi awal adalah 8 provinsi di 14 kab/kota sebanyak 121 desadengan total alokasi BLM sebesar 43.400.000.000, namunmundur 1 desa di Kab. Karawang senilai 350 juta sehinggaalokasi BLM berkurang menjadi 43.050.000.000.
Lokasi SPAM Perdesaan Padat Karya 2019
127 Desa/Kelurahan
14 Kabupaten/Kota
7 Provinsi
Kondisi SemulaSK DIRJEN CK PER 1 APRIL 2019 Status s/d Akhir 2019
103 Desa/Kelurahan
13 Kabupaten/Kota
6 Provinsi
Penyebab Berkurangnya Lokasi:
Terdapat pembatalan 10 lokasi di Kota Kediri, sesuai surat Walikota Kediri No. 050/2502/419.202/2019 tgl. 27 Juni 2019 dengan alasan Kota Kediri tidak termasuk dalam lokus 160 kabupaten/kota penurunan stunting 2018/2019.
Surat Ka. Balai PPW Papua nomor: 4M.01.03/BPP-WP/115 tanggal 30 September 2019 tentang Pemberitahuan desa sasaranSPAM Perdesaan Padat Karya semula 80 lokasi menjadi 66 lokasi.
14 lokasi di wilayah Provinsi Papua tidak dapat dilaksanakan karena mahalnya biaya operasional Tim Fasilitator Masyarakatdalam melakukan kegiatan pendampingan, mahalnya biaya mobilisasi bahan & material ke lokasi tersebut serta merupakandaerah rawan.
Lokasi SPAM Perdesaan Padat Karya 2020
NAMA PROVINSI KABUPATEN DESA
NANGGROE ACEH DARUSSALAM Kota Subulussalam 5SUMATERA UTARA Kota Medan 5JAWA BARAT Kota Bandung, 5
Kota Bekasi 4Kota Depok 3
PAPUA Kota Jayapura 20Kabupaten Sarmi 20
PAPUA BARAT Kabupaten Teluk Wondama 5Kabupaten Teluk Bintuni 7
NUSA TENGGARA BARAT Kota Bima 579
Progres Fisik dan Penyerapan Dana BLM TA 2020
Target BLM T.1
31.465.000.000
70%
Realisasi BLM T.1
25.340.000.000
56.37%
Target BLM T.2
13.485.000.000
30%
Realisasi BLM T.2
10.860.000.000
24.16%
Target Total
44.950.000.000
100%
Realisasi Total
36.200.000.000
80.53%
Terhadap 127 Lokasi
Progres Pencairan T1
Progres Fisik
56.37%
81.10%
Terhadap 103 Lokasi
Progres Pencairan T1
Progres Fisik
70.00%
100%
Progres Pencairan T2 24.16%
Progres Pencairan T2 30.00%
RINGKASAN KEGIATAN BIDANG CIPTA KARYADALAM PENANGANAN STUNTING
• Direktorat Jenderal Cipta Karya telah mendukung intervensi gizi sensitif pada lokasi prioritas
stunting melalui penyediaan infrastruktur air bersih dan sanitasi sejak tahun 2018.
• Penyediaan infrastruktur sanitasi dilaksanakan di 1.604 lokasi melalui Program Sanitasi Perdesaan
Padat Karya berupa pembangunan/rehabilitasi toilet dan tangki septik individual.
• Program Penanganan Stunting Bidang Air Minum Tahun untuk tahun 2018 di 230 desa melalui
kegiatan Stunting Regular (Pamsimas) dengan total alokasi anggaran sebesar Rp. 55,1 M dan pada
tahun 2019 telah dilakukan di 79 desa dengan total alokasi anggaran sebesar Rp. 19,8 M.
• Program Penanganan Stunting bidang Air Minum TA 2020 dilaksanakan di 127 desa dengan
rencana alokasi anggaran sebesar Rp.31,1 M.
• Penyediaan infrastruktur air bersih dan sanitasi secara berkelanjutan diharapkan mampu mengurangi
angka stunting pada bayi dan anak di Indonesia.