evaluasi kinerja guru sdn bersertifikat pendidik...

140
EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK PROFESIONAL SE KECAMATAN CIPUTAT KOTA TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Disusun Oleh: Tanthowi Jauhari NIM. 11150182100042 JURUSAN STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Upload: others

Post on 08-Nov-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK

PROFESIONAL SE – KECAMATAN CIPUTAT

KOTA TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh:

Tanthowi Jauhari

NIM. 11150182100042

JURUSAN STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru
Page 3: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru
Page 4: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru
Page 5: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru
Page 6: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru
Page 7: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

i

ABSTRAK

Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru SDN

Bersertifikat Pendidik Profesional Se-Kecamatan Ciputat Kota Tangerang

Selatan. Skripsi Program Strata 1 (S1) Jurusan Manajemen Pendidikan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2019.

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja guru SDN bersertifikat

pendidik profesional se-Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan. Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh guru yang sudah memiliki sertifikat pendidik

berjumlah 278 orang. Adapun populasi target terjangkaunya berjumlah 73 orang

dengan sampelnya 54 orang. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis

penelitian campuran yaitu kualitatif dan kuantitatif. Model yang digunakan adalah

model bebas tujuan atau Goal Free Evaluation, dengan instrumen penelitian

angket, wawancara dan studi dokumen untuk memperoleh data hasil penelitian

yang optimal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru-guru bersertifikat pendidik profesional memperoleh kinerjanya dengan kategori baik, hal ini dapat diukur

melalui kinerjanya seperti merencanakan pembelajaran, melaksanakan

pembelajaran, menilai pembelajaran, membimbing pembelajaran dan

pengembangan keprofesian berkelanjutan. Namun masih terdapat satu aspek yang

dinilai kategori cukup yaitu bimbingan dan tindak lanjut pembelajaran untuk

ditingkatkan.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, untuk meningkatkan kinerja guru

SDN bersertifikat pendidik profesional Se-Kecamatan Ciputat Kota Tangerang

Selatan, direkomendasikan agar guru bertanggung jawab untuk mempertahankan

atas kualifikasi yang diraih. Bagi kepala sekolah dan dinas pendidikan Kota

Tangerang Selatan agar mengontrol dan membimbing guru lebih intensif lagi bagi

yang telah memiliki sertifikat pendidik profesional dalam upaya peningkatan

kualitas kinerja guru yang optimal.

Kata Kunci : Evaluasi Kinerja Guru, Sertifikat Pendidik Profesional, dan

Sasaran Kerja Pegawai.

Page 8: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

ii

ABSTRACT

Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Performance Evaluation of SDN

Certified Professional Teacher Educators in Ciputat Sub-district, South

Tangerang. Undergraduate Thesis Program (S1) Department of Education

Management, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. 2019.

This study aims to evaluate the performance of SDN teachers certified by

professional educators throughout the Ciputat Sub-district, South Tangerang. All

of 278 teachers who had educator certificates were employed as the population in

this study. The targeted population were 73 people with a sample of 54 teachers.

Mixed research are qualitative and quantitative research was used in this study. A

goal free model or Goal Free Evaluation was employed as the model in this study,

with questionnaire research instruments, interviews, and document studies to

obtain research data optimally.

The results of the study revealed that certified teachers of professional

educators got their performances in the good category, it could be measured

through performances such as learning planning, learning implementing, learning

assessing, learning guiding, and sustainable developing professional. However,

there was still one aspect that considered sufficient category, namely guidance

and follow-up learning to be improved.

Based on the results of the study, to improve the performance of SDN

teachers certified by professional educators in the Ciputat Sub-District of South

Tangerang, it has recommended that teachers should be responsible for

maintaining the qualifications achieved. Then, for principals and education

offices in South Tangerang should to control and guide teachers more intensively

for those who already have a certificate of professional educators in an effort to

improve the quality of optimal teacher performances.

Keywords: Teacher Performance Evaluation, Certificate of Professional

Educators, and Employee Work Targets.

Page 9: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufik, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis

diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta

salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW

beserta keluarga, sahabat, tabiin dan para pengikut beliau yang setia

menjalankan ajarannya

Penulis sadar bahwa dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak

yang telah memberikan bimbingan serta bantuan baik memberi motivasi

dan moral kepada penulis. Penulis sampaikan ungkapan rasa terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada semua pihak. Dengan kerendahan hati,

penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Sururin, M.Ag Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. Muarif SAM, M.Pd. Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan dan Selaku

pembimbing skripsi I sekaligus dosen pembimbing akademik yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan, arahan,

dan nasihat yang sangat berarti dalam penulisan skripsi ini.

3. Dr. Tengku Rusman N., M.Pd. Selaku pembimbing skripsi II yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan, arahan,

dan nasihat yang sangat berarti dalam penulisan skripsi ini.

4. Bapak/Ibu dosen Program Studi Manajemen Pendidikan yang telah

memberikan ilmu, bimbingan, pelayanan pendidikan dan pengalamannya

kepada penulis.

5. Syamsudin, S.Pd,M.MPd dan Hj. Tuta Rosita, S.Pd,M.Si Kordinator

Pengawas Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan yang sudah

memberikan arahan, bimbingan dan memvaliditas instrumen kuisioner,

sehingga angket yang disebar menjadi valid.

6. Ketua KKG Gugus, seluruh Kepala Sekolah dan dewan guru yang sudah

memberikan izin peneliti, meluangkan waktu dan bersedia menjadi informan

selama penulis penelitian, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan secara baik.

Page 10: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

iv

7. Kedua Orang Tua tercinta, selalu melimpahkan kasih sayang, tidak henti-

hentinya selalu memberikan motivasi kepada penulis, selalu mendoakan dan

membimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

8. Abang, kaka dan adik, Zainal Arifin, Yulia Fudiani, Abdul Rauf, Tazkiah

Ashfia abang dan kaka yang selalu memberikan bimbingan dan arahan

kepada adiknya ketika mengalami kesulitan. Muhammad Nurkholis yang

selalu memberikan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Sugeng Agus Bukhari Om yang selalu memberikan arahan dan dukungan

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

10. Keponakan tercinta, Rafa, Rifqi dan Rifandra kehadirannya yang selalu

membawa suasana baru, pencair suasana ketika penulis mengalami

kebingunan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

11. Sahabat Kecil, Ipan, Yoga dan Akmal yang selalu mendoakan, memotivasi

dan menjadi sahabat traveling ketika penulis mengalami kesulitan sehingga

dapat menyelesaikan skripsi ini.

12. Sahabat De Cloud Oby, Alda, Syifa dan Nadya kalian menjadi tempat

bertukar pikiran yang membuat semangat penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini. Meskipun jarang kumpul.

13. Inkafana Group dan Abu-abu in the genk terima kasih atas motivasi dan cerita

seluk piluk perjalanan kuliah dari awal sampe akhir. Keluarga kedua dalam

berdiskusi berbagai macam. Semoga kita sukses semuanya.

14. MABEST sebuah perkumpulan yang terdiri 20 anak. Berlatar belakang

beragam namun kehadirannya selalu bikin heboh. Terima kasih atas cerita,

kisah, kasih, suka maupun duka selama penulis menjalankan perkuliahan di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

15. Sahabat Dilla yang selalu memberikan motivasi serta dukungan tanpa henti,

selalu mendoakan dan membantu dalam penyusunan skripsi sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

16. Para Sahabat seperjuangan Manajemen Pendidikan 2015 terima kasih sudah

menjadi bagian keluarga dalam perjalanan kuliah 4 tahun.

17. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

Page 11: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

v

Penulis menyadari bahwa skripsi sederhana ini merupakan karya tulis yang

masih jauh dari kata sempurna. penulis hanya dapat membalas dengan do’a

semoga semua amal baik yang mereka lakukan mendapat balasan dan ridha dari

Allah Subhanallah Wa Ta’ala. Penulis berharap semoga skripsi yang sederhana ini

dapat memberi manfaat kepada penulis khususnya dan umumnya bagi kita semua.

Ciputat, 28 Oktober 2019

Penulis

Tanthowi Jauhari

Page 12: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

vi

DAFTAR ISI

Table of Contents

ABSTRAK .............................................................................................................. i

ABSTRACT ........................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL............................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah............................................................................... 4

D. Perumusan Masalah ................................................................................ 4

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 5

BAB II ACUAN TEORITIK ................................................................................ 7

A. Kajian Teori ............................................................................................ 7

1. Evaluasi Program ............................................................................... 7

2. Kinerja Guru Bersertifikat Pendidik ................................................ 12

B. Penelitian yang Relevan ....................................................................... 22

C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 27

BAB III METODOLOGI EVALUASI ............................................................. 29

A. Tempat dan Waktu................................................................................ 29

B. Pendekatan, Metode dan Model Evaluasi............................................. 29

C. Populasi dan Sampel ............................................................................. 30

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 31

E. Instrumen Pengumpulan Data .............................................................. 32

F. Uji Validitas .......................................................................................... 36

G. Teknik Analisis Data ............................................................................ 36

Page 13: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

vii

BAB IV HASIL EVALUASI DAN PEMBAHASAN ....................................... 39

A. Gambaran Umum Guru SDN di Kecamatan Ciputat ........................... 39

B. Deskripsi dan Analisis Data Penelitian ................................................ 39

1. Deskripsi Hasil Angket Per Dimensi ............................................... 39

2. Deskripsi Hasil Wawancara ............................................................. 66

3. Deskripsi Skor Angket Rendah dan wawancara .............................. 69

4. Analisis Data Secara Kuantitatif ...................................................... 74

C. Pembahasan Hasil Temuan ................................................................... 77

1. Pembahasan Hasil Analisis Kualitatif .............................................. 77

2. Pembahasan Hasil Analisis Kuantitatif ............................................ 80

3. Dampak kinerja guru SDN bersertifikat pendidik profesional ........ 80

D. Keterbatasan Evaluasi........................................................................... 83

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ................................................... 85

A. Simpulan ............................................................................................... 85

B. Rekomendasi ........................................................................................ 85

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 88

LAMPIRAN - LAMPIRAN ............................................................................... 91

BIODATA PENULIS ........................................................................................ 124

Page 14: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ......................................................... 28

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Kinerja Guru ................................................... 31

Tabel 3.3 Opsi Peskoran Kinerja Guru ....................................................... 33

Tabel 3.4 Pedoman Wawancara .................................................................. 33

Tabel 3.5 Daftar Ceklist Dokumen ............................................................. 34

Tabel 4.1 Menyusun Program Tahunan/Semester ...................................... 40

Tabel 4.2 Melibatkan Kepala Sekolah ........................................................ 41

Tabel 4.3 Menyusun RPP Sesuai Kompetensi Dasar ................................. 41

Tabel 4.4 RPP Sesuai Prinsip-Prinsip yang Berlaku .................................. 42

Tabel 4.5 Keterlibatan Kepala Sekolah dalam RPP ................................... 43

Tabel 4.6 Terampil Menentukan Media ..................................................... 44

Tabel 4.7 Rekapitulasi Rerata Skor Merancang Pembelajaran ................... 45

Tabel 4.8 Menguasai Materi Pembelajaran ................................................ 46

Tabel 4.9 Memanfaatkan Teknologi ........................................................... 47

Tabel 4.10 Menggunakan Sumber Belajar .................................................... 48

Tabel 4.11 Metode dan Model Pembelajaran ............................................... 49

Tabel 4.12 Menentukan Apersepsi ............................................................... 50

Tabel 4.13 Terampil dalam Mengelola Kelas ............................................... 51

Tabel 4.14 Mengatur Kelompok Diskusi Siswa ........................................... 52

Tabel 4.15 Mengatur Kedisiplinan Siswa Di Kelas ..................................... 53

Tabel 4.16 Memberikan Tugas Sesuai Dengan Kemampuan Siswa ............. 54

Tabel 4.17 Menentukan Alokasi Waktu Sesuai RPP .................................... 55

Tabel 4.18 Rekapitulasi Rerata Skor Melaksanakan Pembelajaran .............. 56

Tabel 4.19 Penilaian Proses Belajar ............................................................. 57

Tabel 4.20 Penilaian Hasil Belajar ............................................................... 58

Tabel 4.21 Rekapitulasi Rerata Skor Menilai Hasil Pembelajaran ............... 59

Tabel 4.22 Menyelenggarakan Kegiatan Pengayaan .................................... 60

Tabel 4.23 Menyelenggarakan Kegiatan Remedial ...................................... 61

Tabel 4.24 Rekapitulasi Rerata Skor Melaksanakan Bimbingan Dan

Tindak Lanjut Hasil Belajar ....................................................... 62

Tabel 4.25 Penguatan Profesi ....................................................................... 63

Tabel 4.26 Mengasah Diri dalam Akademik ................................................ 64

Tabel 4.27 Rekapitulasi Rerata Skor Melaksanakan Pengembangan

Keprofesian Berkelanjutan ......................................................... 65

Tabel 4.28 Rekapitulasi Deskripsi Analisis Hasil Angket ............................ 66

Tabel 4.29 Rekapitulasi Skor Butir Angket Rendah .................................... 73

Tabel 4.30 Hasil Skor Mean, Median dan Modus ........................................ 74

Tabel 4.31 Hasil Korelasi Non Parametrik ................................................... 75

Page 15: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir model Goal Free Evaluation ....................... 27

Page 16: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Angket Kinerja Guru ............................................ 91

Lampiran 2 Instrumen Wawancara Guru .................................................. 97

Lampiran 3 Data Hasil Skor Angket Kinerja Guru ................................... 98

Lampiran 4 Hasil Wawancara Guru .......................................................... 100

Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru ......................................................... 102

Lampiran 6 Hasil Wawancara Guru .......................................................... 104

Lampiran 7 Surat Pernyataan Uji Validitas ............................................... 106

Lampiran 8 Surat Pernyataan Uji Validitas ............................................... 107

Lampiran 9 Daftar Ceklist Dokumen ........................................................ 108

Lampiran 10 Sertifikat Pendidik Guru ......................................................... 109

Lampiran 11 Skor Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Guru ............................... 110

Lampiran 12 Ijazah Guru ............................................................................. 111

Lampiran 13 Daftar Nama Guru SDN Se-Kecamatan Ciputat Kota

Tangerang Selatan ................................................................... 112

Lampiran 14 Rumus Penghitungan Kinerja Guru ....................................... 113

Lampiran 15 Surat Bimbingan Skripsi ......................................................... 115

Lampiran 16 Surat Izin Penelitian ................................................................ 116

Lampiran 17 Lembar Uji Referensi ............................................................. 117

Lampiran 18 Biodata Penulis ...................................................................... 124

Page 17: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan secara umum dipahami sebagai proses kehidupan dalam

mengembangkan diri tiap individu untuk dapat melangsungkan kehidupan.

Pendidikan sudah menjadi hal yang utama bagi manusia dalam kehidupan sehari-

hari. Karena tanpa adanya pendidikan maka manusia tidak dapat menjalankan

kehidupan sebagaimana mestinya. Sepeti yang termuat dalam Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

bahwa: “yang dimaksud pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

kegamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”1

Sekolah merupakan bukti nyata layanan pendidikan yang diselenggarakan

pemerintah untuk peserta didik. Sekolah yang berdiri di Indonesia beragam

bentuk jenjangnya. Dalam hal ini, jenjang paling rendah yaitu Sekolah Dasar

(SD), lalu Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan terakhir Sekolah Menengah

Atas (SMA). Seperti yang termuat dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan (KEMENDIKBUD) Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2017

tentang Hari Sekolah pasal 1 ayat 1 bahwa:

“Sekolah adalah bentuk kelompok layanan pendidikan yang

menyelenggarakan pendidikan Taman Kanak-kanak (TK)/Taman Kanak-

kanak Luar Biasa (TKLB)/Raudhatul Athfal (RA), Sekolah Dasar

(SD)/Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB)/Madrasah Ibtidaiyah (MI),

Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs), Sekolah

Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) dan Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) yang

diselenggarakan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah dan

masyarakat.”

Guru merupakan salah satu faktor utama agar pendidikan di Indonesia

meningkat. Selain itu, guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional

1 Undang undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Page 18: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

2

pada jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menegah,

dan pendidikan menegah atas. Pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai

dengan peraturan perundang-undangan. Pengakuan kedudukan guru sebagai

tenaga profesional tersebut dibuktikan dengan sertifikat pendidik sehingga

dipertegas oleh Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2108 Tentang Guru

menyatakan bahwa:

“Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru

profesional memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1) atau

diploma empat (D.IV), menguasai kompetensi pedagogik, profesional,

sosial dan kepribadian, memiliki sertifikat pendidik, sehat jasmani dan

rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan

nasional”.2

Guru sebagai ujung tombak pendidikan di sekolah, dituntut untuk

menampilkan kinerja terbaiknya. Dengan kinerja guru yang baik maka kualitas

pendidikan akan semakin meningkat, menumbuhkan tingginya tingkat

pemahaman siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Selain itu,

terciptanya siswa yang berprestasi dapat meningkatkan citra sekolah supaya

dipandang baik dimata masyarakat atau orang tua yang menginginkan anaknya di

sekolah tersebut dan menjadikan pendidikan dipandang berkualitas.

Meningkatkan kinerja guru menjadi baik, dapat dilakukan melalui pendidikan

formal, yaitu menempuh pendidikan setara D4/S1 yakni termasuk kedalam

kualifikasi akademik, memenuhi kompetensi yang dilakukan dengan memperoleh

pendidikan profesi yang dikenal dengan PPG/PLPG, pembinaan guru oleh kepala

sekolah, pembinaan oleh pengawas, kepala sekolah sebagai representasi

pemerintah, dan inisiatif guru tersebut.

Namun, kondisi kinerja guru saat ini terutama guru-guru yang telah

bersertifikat pendidik, ternyata belum maksimal dalam meningkatkan kualitas

pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian mengenai guru yang telah bersertifikasi

menunjukkan peningkatan kinerja, namun terdapat permasalahan seperti masih

2 Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru

Page 19: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

3

rendahnya guru dalam mengikuti kegiatan peningkatan kemampuan akademik

sebagai upaya berkelanjutan untuk meningkatkan prestasi akademik. Selain itu,

pada aspek keikutsertaan guru dalam pendidikan dan pelatihan, data menunjukkan

separuh guru 52,5% belum mengikuti diklat dengan biaya yang ditanggung

sekolah atau tidak membayar sendiri. Guru yang belum mengikuti diklat

menjelaskan alasannya karena belum ada kesempatan yang diberikan sekolah

serta kurangnya relevansi diklat dengan bidang studi yang diampunya. 3

Berdasarkan observasi pendahuluan, realitas ini terjadi di banyak lembaga

pendidikan, termsuk di sekitar Ciputat Kota Tangerang Selatan yang 50% guru

SD Negeri sudah bersertifikat pendidik. Berdasarkan data yang sudah bersertifikat

tersebut belum menunjukkan peningkatan kinerjanya. Bahkan menurut Hasyim

Asy’ari (Ketua PTK Kota Tangerang Selatan), guru yang belum bersertifikat

pendidik kinerjanya lebih berkualitas daripada guru yang sudah bersertifikat

pendidik.

Umumnya guru merasa sudah selesai belajar ketika mendapatkan

sertifikat. Jadi, belajar atau meningkatkan kemampuan hanya dilakukan di tempat-

tempat atau ketika mereka melakukan kegiatan PPG/PLPG. Ketika mereka

kembali ke sekolahnya dan mendapatkan sertifikat mereka merasa itu semua

sudah selesai dan tidak ada upaya guru dalam meningkatkan kemampuannya.

Padahal dalam meningkatkan kemampuan pendidik tidak cukup dengan

mendapatkan sertifikat pendidik, tetapi harus diimbangi dengan melakukan

pelatihan atau workshop agar lebih meningkat kualitasnya. Mental pengawas dan

kepala sekolah yang kurang memberikan bimbingan pembinaan terhadap kinerja

guru yang sudah bersertifikat pendidik juga memberikan kontribusi pada

rendahnya kinerja mereka.

Berdasarkan latar belakang yang terjadi tersebut, maka penting dilakukan

sebuah evaluasi pada kinerja guru SDN bersertifikat pendidik. Melalui suatu

penelitian dengan judul ”Evaluasi Kinerja Guru SDN Bersertifikat Pendidik

Profesional Se-Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan”.

3 Badrun Kartowagiran, “Kinerja Guru Profesional (Guru Pasca Sertifikasi) , Jurnal, FT

Universitas Negeri Yogyakarta. Cakrawala Pendidikan,November 2011,Th.XXX,No.3

Page 20: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis

mengidentifikasi masalah yang muncul dalam penelitian ini sebagai

berikut:

1. Rendahnya tingkat penghasilan guru

2. Kurangnya profesionalisme yang dimiliki oleh guru

3. Tidak semua guru yang bersertifikat pendidik memiliki kualitas

yang baik

4. Kurangnya bimbingan kepala sekolah terhadap guru-guru yang

bersertifikat pendidik

5. Kurangnya perhatian yang diberikan pengawas terhadap guru yang

bersertifikat pendidik

6. Minimnya pengetahuan guru yang bersertifikat pendidik dibidang

teknologi dan informasi dalam proses kegiatan belajar mengajar

kepada peserta didik

7. Belum tercapainya dengan baik tujuan dari sertifikasi guru

8. Kurangnya pengawasan pemerintah terhadap guru yang sudah

bersertifikat pendidik

9. Ketidaksiapan guru dalam melaksanakan program sertifikasi

10. Terdapat guru yang melalaikan tugas untuk mengurus administrasi

sertifikasi

11. Terdapat guru yang belum memiliki ijazah S1.

C. Pembatasan Masalah

Agar peneltian ini tidak melebar pada pembahasan dan permasalahan lain,

maka penelitian ini dibatasi pada point kegiatan evaluasi kinerja guru SDN

bersertifikat pendidik profesional se – Kecamatan Ciputat yang ada dalam ruang

lingkup Dinas Pendidikan kota Tangerang Selatan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis mengajukan

rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. “Bagaimanakah kinerja Guru SDN bersertifikat pendidik profesional Se-

Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan?”

2. “Apakah terdapat pengaruh kinerja Guru SDN terhadap sasaran kerja

pegawai Se-Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan?”

3. “Bagaimanakah dampak kinerja Guru SDN bersertifikat pendidik

profesional se-Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan?”

Page 21: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

5

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

a) Menjelaskan kinerja Guru SDN bersertifikat pendidik profesional Se-

Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan.

b) Mengetahui pengaruh kinerja Guru terhadap sasaran kerja pegawai

Guru SDN se-Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan.

c) Mendeskripsikan dampak kinerja Guru SDN bersertifikat pendidik

profesional Se-Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi seluruh

elemen masyarakat, terutama di bidang akademik, baik secara teoritis

maupun praktis, yaitu :

a) Manfaat Teoritis

1) Memperbanyak khasanah Ilmu Pengetahuan dalam dunia akademis

khususnya Ilmu Manajemen Pendidikan dalam bidang kebijakan

publik.

2) Mempertajam dan mengembangkan teori-teori yang ada dalam

dunia akademis khususnya mengenai evaluasi kebijakan publik.

3) Untuk mengetahui realisasi kebijakan publik yaitu program

sertifikasi terhadap kinerja guru.

b) Manfaat Praktis

1) Bagi guru yang sudah tersertifikasi, dapat mengembangkan

kualitas dan kinerja yang terdapat pada dirinya.

2) Bagi seluruh Kepala Sekolah SD Negeri se-Kecamatan Ciputat

Kota Tangerang Selatan, sebagai peskor dan pengawas untuk para

guru yang tersertifikasi agar kualitas mengajarnya makin

meningkat.

Page 22: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

6

3) Bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan,

dapat mengetahui tentang pelaksanaan evaluasi program sertifikasi

guru di Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan.

4) Bagi peneliti lain, semoga penelitian ini dapat dijadikan bahan

acuan dan pembanding untuk melakukan penelitian.

Page 23: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

7

BAB II

ACUAN TEORITIK

A. Kajian Teori

1. Evaluasi Program

a. Pengertian Evaluasi

Banyaknya pengertian yang membahas tentang evaluasi program

secara terperinci, penulis akan membahas beberapa pengertian tersebut.

Evaluasi berasal dari bahasa inggris yaitu “Evaluation” yang berarti

peskoraan.4Menurut Arikunto, “Evaluasi adalah kegiatan untuk

mengumpulkan informasi tetang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya

informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternative yang tepat

dalam mengambil keputusan”.5 Intinya adalah evaluasi merupakan hasil

kegiatan yang sudah berjalan lalu dibuat alternatif yang akan dijadikan

sebagai solusi, baik kebijakan itu diberhentikan, atau diteruskan.

Sedangkan menurut ratumanan, “evaluasi dapat dinyatakan sebagai suatu

proses sistemmatik dalam menentukan tingkat pencapaiaan tujuan

instruksional”.6 Tujuan instruksional ini sebuah gambaran pengetahuan,

sikap dan keterampilan yang wajib peserta didik miliki sebagai hasil dari

pengajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku (behavior) yang

bisa diamati dan diukur.

Selanjutnya tentang istilah evaluasi, Witherington sebagaimana

dikutip oleh Nurkhasanah mengatakan “an evaluation is a declaration

that something has or does not have value”. Hal senada dikemukakan

pula oleh Wand dan Brown , bahwa evaluasi berarti “…refer to the act or

process to determining the value of something”. Kedua pendapat ini

menegaskan pentingnya skor (Value)dalam evaluasi.Padahal, dalam

evaluasi bukan hanya berkaitan dengan skor saja tetapi juga arti atau

4 Desi Anwar, Kamus Inggris – Indonesia, (Surabaya: Amelia, 2007), h. 127

5 Suharismi Arikunto dan Cepi Syafruddin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan –

Pedoman Teoritis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), H 2. 6 Nurkhasanah, Evaluasi Program Paket C di PKBM Setia Mandiri Jakarta Selatan, diakses

darihttp://repository.uinjkt.ac.id, Sabtu, 24 Februari 2018, H 11.

Page 24: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

8

makna. Sebagaimana dikemukakan Guba dan Lincoln, bahwa evaluasi

sebagai “a process for describing an evaluand and judging its merit and

worth”.7 Jadi, evaluasi adalah suatu kegiatan dimana kita menggambarkan

peserta didik dan menimbangnya dari segi skor dan arti. Definisi ini

menegaskan bahwa evaluasi berkaitan dengan skor dan arti.

b. Pengertian Program

Program adalah kegiatan atau aktivitas yang dirancang untuk

melaksanakan kebijakan dan dilaksanakan untuk waktu yang tidak

terbatas. Kebijakan bersifat umum dan untuk merealisasikan kebijakan

disusun berbagai jenis program.8 Semua program tersebut perlu dievaluasi

untuk menentukan apakah layanan atau intervensinya telah mencapai

tujuan yang ditetapkan. Sehingga, evaluasi program dapat didefinisikan

sebagai suatu aktivitas yang bermaksud mengetahui seberapa kegiatan itu

dapat dilaksanakan atau tidak, berhasil sesuai dengan yang diharapkan.

c. Pengertian Evaluasi Program

Kemudian, evaluasi program adalah metode sistematik untuk

mengumpulkan, menganalisis, dan memakai informasi untuk menjawab

pertanyaan dasar mengenai program. Evaluasi program dapat

dikelompokkan menjadi evaluasi proses (process evaluation), evaluasi

manfaat (outcome evaluation), dan evaluasi akibat (impact evaluation).

Evaluasi proses meneliti dan meskor apakah intervensi atau layanan

program telah dilaksanakan seperti yang direncanakan dan apakah target

populasi yang direncanakan telah dilayani. Evaluasi ini juga meskor

mengenai strategi pelaksanaan program. Evaluasi manfaat meneliti,

meskor, dan menentukan apakah program telah menghasilkan perubahan

yang dimanfaatkan.9 Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa

evaluasi program merupakan suatu aktivitas yang bertujuan untuk

mengetahui seberapa berhasil suatu program pendidikan tersebut benar-

7 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), H 5.

8 Wirawan, Evaluasi: Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi, (Jakarta: Rajawali Pers,

2011), H. 17. 9 Ibid, H. 17.

Page 25: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

9

benar sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan, serta

memberikan dampak yang nyata sesuai dengan yang diinginkan.

d. Manfaat dan Tujuan Evaluasi Program

Untuk mengukur ketercapaian suatu program diperlukan kegiatan

evaluasi yang menyeluruh. Menurut Wirawan, evaluasi program memberikan

manfaat sebagai berikut :

1) Mengetahui hal-hal yang dirumuskan dalam formulasi program tersebut

dapat dilaksanakan ataukah tidak.

2) Mengetahui rumusan-rumusan program yang tertulis telah berhasil

dilaksanakan ataukah belum.

3) Mengetahui kelebihan dan kekuarangan rumusan program dalam

kaitannya dengan factor kondisional dan situasional dimana program

tersebut dilaksanakan.

4) Mengetahui seberapa jauh suatu rumusan program telah dapat

diimplementasikan.

5) Mengetahui keberhasilan dan kekurangan pelaksanaan program.

6) Mengetahui seberapa dampak yang ditimbulkan oleh suatu program

terhadap khalayak yang bermaksud dituju oleh kebijakan, dan khalayak

yang tak bermaksud dituju oleh kebijakan.

7) Mengetahui apakah resiko-resiko yang telah diperhitungkan pada saat

formulasi telah dapat diatasi dengan baik ataukah tidak.

8) Mengetahui langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam hal perbaikan

program.10

Berdasarkan manfaat evaluasi program, maka tujuan evaluasi program

adalah :11

a) Memberi masukan untuk perencanaan kegiatan

b) Memberi masukan untuk kelanjutan, perluasan, dan penghentian program

c) Member masukan untuk modifikasi program

d) Memperoleh informasi tentang factor pendkung dan penghambat program

e) Member masukan, motivasi, pembinaan pengelola dan pelaksanaan

program.

Manfaat dan tujuan dari evaluasi program merupakan suatu hal yang

saling berkesinambungan. Manfaat dan tujuan dari evaluasi program juga

tidak membahas pada satu kegiatan saja, namun berbagai kegiatan yang

dianggap perlu untuk di evaluasi. Sehingga, manfaat dari evaluasi tersebut

dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh suatu program.

10

Ibid, h. 85-86 11

Nurkhasanah, Op.cit., H 16-20.

Page 26: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

10

e. Model Evaluasi Goal Free

Ada beberapa model evaluasi seperti, model evaluasi berbasis

tujuan (Goal Based Evaluation Model), model evaluasi bebas tujuan

(Goal Free Evaluation Model), model Evaluasi formatif dan sumatif,

model evaluasi responsive (Responsive Evaluation Model), model

evaluasi adversary (Adversary Evaluation Model), model evaluasi

ketimpangan (The Discrepancy Evaluation Model), model evaluasi

sistem analisis, dll.12

Dalam hal ini hanya dicantumkan model yang

dipergunakan sebagai strategi atau pedoman kerja pelaksanaan evaluasi,

yaitu model evaluasi Goal Free.

Model evaluasi bebas tujuan (Goal Free Evaluation Model)

dikembangkan oleh Scriven. Chen dan Rossi mengemukakan bahwa

Scriven berpendapat pendekatan goal free evaluation model karena

frustasi tidak puas dengan temuan evaluasi yang tidak mampu

menunjukkan pengaruh dari program yang dievaluasi. Sebagai jalan

keluar Michael Scriven mengemukakan goal free evaluation model yang

meminta para evaluator mengabaikan tujuan yang dirancang oleh

pendesain dan administrator program dan mengkonsentrasikan diri pada

pengaruh program yang muncul dalam proses evaluasi.

Model evaluasi bebas tujuan adalah model evaluasi di mana

evaluator melakukan evaluasi tanpa mempunyai pengetahuan atau

referensi dari gol dan objektif serta pengaruh yang diharapkan oleh

perancang program. Tujuan dari program yang dinyatakan dalam rencana

program umumnya sering abstrak dan tidak cukup spesifik untuk diukur.

Goal free evaluation model berupaya mengukur keluaran dan pengaruh

yang sesungguhnya tanpa dipengaruhi oleh tujuan dan pengaruh yang

diharapkan dalam rencana program.

Sebuah program mempunyai tiga jenis pengaruh, diantara lain:

1) Pengaruh sampingan yang negatif yaitu pengaruh sampingan yang

tidak dikehendaki oleh program. Ini seperti jika orang meminum obat

12

Wirawan, Op.Cit., H. 80-107.

Page 27: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

11

atau pengobatan yang sering mempunyai efek sampingan yang tidak

dikehendaki. Misalnya, program-program untuk orang miskin di

samping membantu kehidupan orang miskin juga dapat membuat

penerima layanan program menjadi malas bekerja dan terus

tergantung hidupnya pada bantuan pemerintah.

2) Pengaruh positif yang ditetapkan oleh tujuan program. Suatu program

mempunyai tujuan yang ditetapkan oleh rencana program. Tujuan

program merupakan apa yang akan dicapai atau perubahan atau

pengaruh yang diharapkan dengan layanan atau perlakuan program.

3) Pengaruh positif sesuai dengan tujuan program yaitu pengaruh positif

yang diharapkan oleh perancang program. Akan tetapi, dalam pseudo

evaluation tujuan dan pengaruh yang dikemukakan dalam program

yang sesungguhnya disembunyikan.

Scriven menyatakan jika menggunakan model evaluasi bebas

tujuan ketiga jenis pengaruh program harus dievaluasi untuk menemukan

tujuan dan pengaruh program yang sesungguhnya.

1) Mengidentifikasi pengaruh sampingan negatif yang mungkin muncul

jika program dilaksanakan.

2) Mengidentifikasi pengaruh positif dari program yang diharapkan

3) Mengidentifikasi pengaruh sampingan positif yang tidak termasuk

tujuan program.

f. Langkah – langkah Evaluasi Goal Free

Pengaruh tersebut harus diidentifikasi dan dipergunakan oleh

evaluator untuk menyusun kriteria pengaruh program yang sesungguhnya

tanpa referensi rencana program yang disusun oleh manajemen program.

Youker dan Ingraham mengemukakan empat langkah untuk menemukan

goal dan pengaruh-pengaruh program yang sesungguhnya dalam Goal

Free Evaluation Model sebagai berikut:

1) Meneliti dan mengidentifikasi pengaruh program yang relevan tanpa

merujuk gol dan objektif yang ada di rencana program

2) Mengidentifikasi apa yang terjadi tanpa referensi kepada gol dan

objektif program.

Page 28: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

12

3) Menentukan pengaruh apa yang muncul secara logis disebabkan oleh

program dan intervensi program

4) Menentukan drajat pengaruh positif, negatif atau netral dari

program13

.

2. Kinerja Guru Bersertifikat Pendidik

a. Pengertian Kinerja Guru

Kinerja merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk

menyelesaikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan tujuan yang

diharapkan. Bisa dilihat dari arti kata kinerja berasal dari kata

performance.

Kata performance memberikan tiga arti, yaitu: (1) “prestasi”

seperti dalam konteks atau kalimat high performance car, atau “mobil

yang sangat cepat”; (2) “pertunjukan” seperti dalam konteks atau kalimat

folk dance performance, atau “pertunjukan tari – tarian rakyat”; (3)

“pelaksanaan tugas” seperti dalam konteks atau kalimat in performance

his/her duties.14

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja

merupakan sebuah kegiatan yang telah diamanahkan untuk dilaksanakan.

Kinerja juga biasa diartikan sebagai prestasi. Karena antara kinerja

dengan prestasi memiliki persamaan.

Kinerja guru merupakan kemampuan yang dimiliki seorang guru

dalam melakukan tugas kegiatan belajar mengajar di sekolah dan

bertanggung jawab atas peserta didik yang telah dibimbingnya agar

meningkatnya prestasi berlajar para peserta didik. Oleh karena itu,

kinerja guru dapat diartikan sebagai kondisi seorang guru dalam

menunjukkan kemampuannya dalam menjalankan tugas dan tanggung

jawabnya terhadap prestasi peserta didik di sekolah.

Kriteria kinerja guru ini diterjemahkan kepada ketentuan yang

berlaku bagi PNS. Di dalam himpunan peraturan perundang – undangan

13

Wirawan, Evaluasi Teori, Model, Metodologi, Standar, Aplikasi dan Profesi, (Jakarta: PT.

Rajagrafindo Persada, 2016), h.129 14

Supardi, Kinerja Guru, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013), h. 45

Page 29: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

13

tentang kepegawaian tahun 1982 yang diterbitkan oleh Depdikbud,

kriteria kinerja guru PNS terdiri atas kesetiaan, prestasi kerja, tanggung

jawab, ketaatan, kejujuran dan kerja sama.15

b. Ruang Lingkup Kinerja Guru

Peran guru sebagai fasilitator kegiatan belajar mengajar yang

bertolak belakang dari harapan dan tujuan yang ingin dicapai.

Implementasinya terjadi pada guru yang telah diberikan peranan tugas

tanggung jawab untuk menyampaikan pengetahuan dan keterampilan.

Peran guru merupakan petunjuk dalam kegiatan belajar dan sebagai pusat

fasilitator belajar. Kinerja guru dalam pembelajaran meliputi, sebagai

berikut:

1) Merencanakan Pembelajaran

Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata

pelajaran Standa Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD),

indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar,

alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, peskoran

hasil belajar, dan sumber belajar.16

Berdasarkan PP 19 Tahun 2105 Pasal 20 dinyatakan bahwa

”Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana

pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan

pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan

peskoran hasil belajar”17

Perencanaan pembelajaran adalah membuat rangkaian

persiapan pembelajaran itu sendiri. Hal ini berdasarkan bahwa jika

tidak mempunyai persiapan pembelajaran yang baik dan sistematis

maka tidak akan terarah, bahkan akan melakukan improvisasi sendiri

15

Ibid, h. 54-55 16

Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta :

PT. Rajagrafindo Persada, 2011), H. 4 17

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.19 tahun 2005 pasal 20 tentang standar

nasional pendidikan

Page 30: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

14

tanpa tujuan yang jelas. Pada dasarnya, rencana pembelajaran menjadi

faktor utama bagi guru untuk menetapkan tujuan yang ingin dicapai

selama pembelajaran. Rencana pembelajaran biasanya dibuat dalam

bentuk tertulis. Bagi guru baru atau yang kurang berpengalaman perlu

membuat rencana pembelajaran secara terperinci, terutama guru yang

sudah bersertifikat dalam membuat rencana pembelajaran harus lebih

baik dan menarik dari guru yang belum bersertifikat.

Guru tentu mempersiapkan perangkat yang harus dilaksanakan

dalam merencanakan program pembelajaran. Perangkat yang perlu

disiapkan dalam kegiatan pembelajaran seperti membuat silabus

pembelajaran, membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, membuat

dan mempersiapkan media atau alat peraga pembelajaran. Dengan

begitu kegiatan pembelajaran akan terarah sesuai tujuan.

2) Melaksanakan Pembelajaran

Peserta didik merupakan subjek utama dalam proses

pembelajaran. Keberhasilan supaya mencapai tujuan banyak

tergantung kepada kesiapan dan cara belajar yang dilakukan siswa.

Cara belajar siswa dapat dilakukan secara kelompok (klasik) atau

individual. Oleh karena itu, guru harus memperhatikan kesiapan,

tingkat kematangan dan cara belajar siswa dalam mengajar.

Pelaksanaan pembelajaran adalah proses yang diatur

sedemikian rupa menurut langah-lagkah tertentu agar pelaksanaan

mencapai hasil yang diharapkan. Pelaksanaan pembelajaran

merupakan implementasi dari rencana pelaksanaan pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran merupakan inti penyelenggaraan pendidikan

yang terdiri dari kegiataan pengelolaan kelas, penggunaan media dan

sumber belajar serta penggunaan metode ataupun strategi

pembelajaran. Itu semua merupakan tugas dan tanggung jawab guru

yang wajib dilaksanakan. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan

oleh guru mencakup sebagai berikut:

a. Pengelolaan Kelas

Page 31: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

15

Kemampuan guru dalam menciptakan suasana yang

kondusif di kelas agar terwujudnya proses pembelajaran yang

menyenangkan dan tidak membuat para peserta didik bosan

adalah sebuah tuntutan seorang guru dalam pengelolaan kelas.

Kemampuan guru dalam mewujudkan kerja sama dan rasa

disiplin siswa dapat dilihat dari : mengatur tempat duduk siswa,

volume, intonasi dan tutur kata yang disampaikan mudah

dimengerti siswa, ketepatan waktu masuk dan keluar kelas,

memakai pakaian yang rapih dan sopan, menciptakan ketertiban,

kedisiplinan dan kenyamanan didalam kelas.

b. Penggunaan media dan sumber belajar

Kemampuan lainnya dalam pelaksanaan pembelajaran

yang perlu dikuasai guru di samping pengelolaan kelas adalah

menggunakan media dan sumber belajar.

Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan (materi pembelajaran), merangsang pikiran,

segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan

(materi pembelajaran), merangsang pikiran, perasaan, perhatian,

dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses

pembelajaran.18

Sedangkan yang dimaksud sumber belajar adalah buku

panduan atau rujukan. Selain mampu menguasai sumber belajar

seperti mengerti dan memahami buku teks, guru dituntut berusaha

mencari dan membaca buku-buku atau sumber lain yang relevan

sesuai dengan materi yang diajarkan. Demi meningkatkan

kemampuan terutama perluasanm, pendalaman materi, dan

penganyaan dalam proses pembelajaran.

Dalam menggunakan media dan sumber belajar guru

harus berusaha mengeluarkan kreativitas lebih supaya tidak

menggunakan media yang sudah tersedia seperti media cetak,

18

Rusman, Op Cit, H.77

Page 32: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

16

media audio, dan media audio visual. Tetapi kemampuan guru

disini lebi ditekankan pada penggunaan objek nyata yang berada

di sekitar sekolah. Dalam pelaksanaan di lapangan guru dapat

memanfaatkan media yang ada di sekolah seperti globe, gambar,

peta dan sebagainya, atau guru bisa mendesain sendiri media yang

ingin digunakan sesuai dengan kepentingan pembelajaran seperti

membuat media film, pembelajaran berbasis komputer dan

sebagainya.

c. Penggunaan metode pembelajaran

Kemampuan berikutnya adalah penggunaan metode

pembelajaran. Guru diharapkan mampu memilih dan

menggunakan metode pembelajaran sesuai dengan materi yang

akan disampaikan.

Siswa memiliki interest yang sangat heterogen, idealnya

seorang guru harus menggunakan multimetode, yaitu

memvariasikan penggunaan metode pembelajaran di dalam keals

seperti metode ceramah dipadukan dengan tanya jawab dan

penugasan atau metode diskusi dengan pemberian tugas dan

seterusnya. Hal ini dimasksudkan untuk menjembatani kebutuhan

siswa dan menghindari terjadinya kejenuhan yang di alami.19

Sangat jelas bahwa penggunaan metode pembelajaran itu

perlu dan penting. Terutama bagi guru yang sudah mendapatkan

sertifikat pendidik dan dikatakan profesional. Mereka dituntut

dalam penggunaan metode pembelajaran lebih beragam supaya

proses pembelajaran tidak membosankan. Dengan begitu peserta

didik akan nyaman dan betah mengikuti pembelajaran

3) Menilai Pembelajaran

Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara dan

penggunaan beragam alat peskoran untuk memperoleh informasi

tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian

19

Ibid, H.78

Page 33: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

17

kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Peskoran

menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar

seorang peserta didik. Hasil peskoran dapat berupa skor kualitatif

(pernyataan naratif dalam kata-kata) dan skor kuantitatif (berupa

angka). Dengan demikian dapat dimengerti bahwa sesungguhnya

peskoran hasil belajar adalah proses mengukur dan meskor terhadap

suatu objek dengan menampilkan hubungan sebab akibat diantara

faktor yang mempengaruhi objek tersebut.20

Peskoran hasil belajar adalah kegiatan atau cara yang

bertujuan untuk mengetahui apakah tercapai atau tidaknya tujuan dan

proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Tujuan peskoran yaitu

untuk mengetahui dan melihat proses yang terjadi ketika proses

pembelajaran. Ada 3 hal penting dalam proses pembelajaran yaitu

input, transfomasi, dan output. Input adalah para siswa yang sudah

diskor dan sudah siap menjalani proses pembelajaran. Transformasi

merupakan segala sesuatu yang mengenai proses pembelajaran

seperti, guru, media dan bahan ajar, metode pengajaran. Dan

outputnya adalah pencapaian hasil dari proses pembelajaran.

Jika dalam peskoran pembelajaran ternyata hasilnya kurang

memuaskan maka ada alternatif supaya tujuan pembelajaran dapat

berjalan dengan sebagaimana mestinya. Guru dapat melakukan

kegiatan remedial yaitu penambahan jam pelajaran, mengadakan tes

dan menyediakan waktu khusus untuk bimbingan siswa. Dengan

begitu siswa lebih menyerap materi yang kurang.

4) Membimbing Pembelajaran

Realita sehari-hari di dalam kelas ketika pelaksanaan

pembelajaran berlangsung beberapa atau sebagian besar siswa belum

melakukan kegiatan belajar dengan serius. Mengakibatkan proses

20

Asep Saepul Rohman, kinerja guru dalam perencanaan, proses pembelajaran dan

penilaian hasil belajar (evaluasi), 2011,

(http://asepsaepulrohman.blogspot.com/2011/10/kinerja-guru-dalam-perencanaan-

proses.html?m=1 ). Diakses tanggal 29 Agustus 2019

Page 34: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

18

pembeajaran menjadi terkendala. Maka guru diharapkan melakukan

bimbingan atau pemantauan saat proses pembelajaran berlangsung.

Kegiatan memantau pelaksanaan pembelajaran harus

dilakukan terus supaya pembelajaran yang dilakukan guru berjalan

dengan baik. Kegiatan memantau pelaksanaan pembelajaran menjadi

suatu urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara

guru dengan para siswa. Dalam melakukan kegiatan pemantauan

pembelajaran guru hendaknya memahami tentang bagaimana cara

siswa melakukan kegiatan belajar. Maksud belajar disini meliputi

pemahaman tentang siapa siswanya, berapa usianya, minat dan

bakatnya, serta bagaimana melengkapi sarana dan prasarana yang

digunakan untuk mencapai tujuan pembelajarannya.

5) Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Bagi guru yang sudah mengikuti pendidikan profesi guru

(PPG) dan mempunyai sertifikat pendidik perlu adanya program

tindak lanjut. Karena beberapa atau sebagian besar guru melakukan

pengembangan diri disaat diklat saja, setelah itu mereka kembali lagi

seperti awal sebelum diklat. Program yang dapat dilakukan yaitu

pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) merupakan kegiatan

secara sadar tentang pengetahuan dan peningkatan kompetensi guru

sepanjang kehidupan kerjanya.

Pada Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur

Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2109 tentang

jabatan fungsional guru dan angka kreditnya, PKB adalah unsur

utama yang kegiatannya juga diberikan angka kredit untuk

pengembangan karir guru, selain kedua unsur utama lainnya, yakni:

(1) pendidikan; (2) pembelajaran/pembimbingan dan tugas tambahan

dan/atau tugas lain yang relevan. Menurut Permennengpan (Peraturan

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara) itu telah pula

dijelaskan bahwa pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB)

Page 35: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

19

terdiri dari 3 komponen, yaitu: pengembangan diri, publikasi ilmiah,

karya ilmiah.21

Pengembangan keprofesian berkelanjutan harus dilaksanakan

berdasarkan kebutuhan guru yang bersangkutan. Kegiatan pengembangan

diri pada kegiatan PKB merupakan sebuah kegiatan yang dilaksanakan

guru untuk meningkatkan kompetensi dan keprofesiannya. Salah satu

kegiatan yang harus dilakukan, membuat prasaran ilmiah atau sebuah

karya tulis ilmiah berbentuk makalah yang mengenai ringkasan laporan

hasil penelitian, gagasan atau tinjauan ilmiah. Kegiatan tersebut dapat

dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan (diklat) fungsional dan atau

melalui kegiatan kolektif guru.

c. Beban Kerja Guru Bersertifikat Pendidik

Dalam undang-undang RI No.14 Tahun 2105 tentang Guru dan

Dosen, di kemukakan bahwa sertifikasi adalah proses pemberian

sertifikat pendidik untuk guru dan dosen. Sertifikat pendidik adalah bukti

formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai

tenaga profesional.

Berdasarkan pengertian tersebut, sertifikat pendidik merupakan

sebuah bukti nyata seorang guru sudah diskor profesional dalam kualitas

mengajarnya. Pemberian sertifikat pendidik juga sebagai pengakuan

bahwa guru dalam kompetensi menjalankan pelayanan pendidikan

melalui uji kompetensi yang diselenggarakan suatu lembaga sertifikasi

Tujuan utama dari pemberian sertifikat pendidik pada guru-guru

hakekatnya adalah untuk meningkatkan kinerja guru agar mampu

melaksanakan tugas mengajar sesuai kompetensinya sehingga mutu

pendidik di Indonesia semakin meningkat.22

Secara yuridis tidak ada perbedaan tuntutan kinerja Guru

bersertifikat pendidik dengan guru yang belum bersertifikat pendidik.

21

Daryanto, Tasrial, pengembangan karir profesi guru, (Yogyakarta: Gava Media, 2015), H.

165-166 22

Lukman, Kinerja Guru Bersertifikat Pendidik, 2014, p. 311-313,

(https://ejournal.unib.ac.id). diakses tanggal 27 juli 2019

Page 36: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

20

Namun, ada semacam tanggung jawab moral karena dia sudah

mendapatkan sertifikat pendidik. Otomatis masyarakat mengetahui dan

menuntut bahwa guru tersebut sudah profesional lalu dia harus mengabdi

untuk profesinya. Seharusnya guru bersertifikat pendidik dalam mengajar

menampilkan performa yang lebih baik dari guru yang belum

bersertifikat pendidik. Karena hal itu menjadi kewajiban bahwa dia sudah

dikatakan profesional. Sehingga dapat terlihat perbedaan sikap antara

guru yang sudah bersertifikat dengan yang belum. Sebenarnya antara

beban kerja dan kinerja guru itu sama saja ukurannya.

Kinerja guru yang sudah bersertifikat pendidik wajib memenuhi

beban kerja sebanyak 24 jam perminggunya. Tetapi, bagi guru yang

belum bersertifikat tidak harus 24 jam perminggu dalam mengajarnya.

Karena yang wajib 24 jam itu bagi yang sudah bersertifikat dan

mendapatkan tunjangan profesi. Jika tidak memenuhi jam kerja sebanyak

24 jam maka tunjangan profesinya tidak bisa diberikan. Seperti

tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pasal 2

dan 6 nomor 15 tahun 2018 tentang pemenuhan beban kerja guru, kepala

sekolah dan pengawas sekolah pada pasal 2 dinyatakan sebagai berikut:

1. “Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah melaksanakan

beban kerja selama 40 (empat puluh) jam dalam 1 (satu)

minggu pada satuan administrasi pangkal.

2. Beban kerja selama 40 (empat puluh) jam dalam 1 (satu)

minggu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas 37,5

(tiga puluh tujuh koma lima) jam kerja efektif dan 2,5 (dua

koma lima) jam istirahat.

3. Dalam hal diperlukan, sekolah dapat menambah jam istirahat

yang tidak mengurangi jam kerja efektif sebagaimana

dimaksud pada ayat (2).”23

Bahwa beban kerja guru meliputi tugas pokok seperti

merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, meskor hasil

pembelajaran, membimbing dan melatih para siswa, serta melaksanakan

23

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pasal 2 dan 6 Nomor 15 Tahun 2018

tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah

Page 37: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

21

tugas tambahan lainnya jika dalam tugas pokok belum mencapai kriteria

24 jam mengajar.

d. Peningkatan Kinerja Guru Bersertifikat Pendidik

Kinerja guru merupakan sebuah kemampuan dan prestasi kerja

guru dalam merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran

dan mengevaluasi pembelajaran. Baik tidaknya kinerja seorang guru

dapat terlihat dalam pelaksanaan kompetensi yang dimiliki, selain

memiliki kualifikasi akademik. Supaya kinerja guru terus meningkat

maka ada beberapa upaya yang harus dilakukan sebagai berikut:

1) Memotivasi

Tinggi rendahnya prestasi kerja guru sangat dipengaruhi oleh

berbagai faktor. Selain faktor intrinsik dari dalam guru sendiri,

terdapat pula kepala sekolah yang merupakan faktor ekstrinsik di

mana kepala sekolah dapat memotivasi kerja dari guru yang

bersangkutan untuk meningkatkan prestasi kerjanya di sekolah

dengan mengikutsertakan atau melibatkan guru secara optimal untuk

diberdayakan dalam segala aktivitas pendidikan dengan

memanfaatkan segala potensinya.24

Selain itu, guru-guru yang bersertifikat pendidik diberikan

motivasi dengan cara diberikan tugas untuk membimbing guru-guru

junior atau pemula sehingga guru yang sudah bersertifikat terdorong

untuk selalu belajar. Dengan begitu secara tidak langsung guru

tersebut selalu belajar.

2) Pengawasan dan Pengendalian

Guru merupakan sasaran dalam pengawasan karena tumbuh

kembangnya sekolah sangat ditentukan oleh kinerja guru di

dalamnya. Baik buruknya kinerja guru bisa dilihat dalam perilaku

nyata yang ditampilkan sesuai dengan peran guru di sekolah, di

24

Ahmad Susanto, Manajemen Peningkatan Kinerja Guru : Konsep, Strategi, dan

Implementasi, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2016) Cet. 1, h. 56-57.

Page 38: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

22

mana perilaku ini terkait dengan proses pencapaian hasil kinerja

yang dicapai. Pengawasan dan pengendalian bertujuan agar tenaga

kependidikan tidak menyimpang dalam melaksanakan

pekerjaannya.25

3) Memberikan Insentif yang memadai bagi guru

Pemberian insentif yang memadai bagi guru dimaksudkan untuk

memenuhi kebutuhan guru dan keluarganya sesuai standar

kebutuhan ekonomi saat itu. Jadi guru tidak perlu mencari

penghasilan tambahan di luar tugasnya demi memenuhi kebutuhan

dirinya dan keluarganya. Hal ini bertujuan agar guru fokus pada

pekerjaannya, sehingga guru dapat mengembangkan kreativitasnya

dan innovasinya dalam pendidikan26

Jika ingin kinerja guru terus meningkat. Pemerintah harus kerja

extra dalam pengawasan agar mengetahui siapa saja yang kinerjanya

menurun atau meningkat. Selain itu, pemerintah berupaya memerhatikan

kondisi guru dari segala sisi. Dengan begitu para guru akan termotivasi

dalam memberikan kualitas kinerja mereka.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang evaluasi kinerja guru bersertifikat pendidik profesional

belum banyak dilakukan apalagi di wilayah kota Tangerang Selatan.

Berdasarkan hasil penelusuran, ditemukan beberapa kajian tentang kinerja guru,

diantaranya:

1. Rini Dwi Rofina, berjudul tentang Evaluasi Program Sertifikasi Guru di

Kota Tanjung Pinang Tahun 2015, (skripsi) Hasil penelitian menunjukkan

pelaksanaan Program Sertifikasi Guru di Kota Tanjung Pinang berhasil

karena telah mencapai 100%”. Dalam hal tersebut input/masukan yang

merupakan acuan pelaksanaan program sertifikasi dapat dipahami oleh guru

di Kota Tanjungpinang, output/keluaran program sertifikasi guru sudah

25

Ibid., h. 240. 26

Sulastri, Upaya Meningkatkan Kinerja Guru Agar tercapainya Pendidikan yang Bermutu,

2019, (http://lastriridwan.blogspot.com/2008/07/upaya-meningkatkan-kinerja-guru-agar.html, s)

diakses pada tanggal 23 Mei 2019 jam 06.30.

Page 39: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

23

sesuai dengan kebutuhan, program sertifikasi dapat meningkatkan mutu

pendidikan di Kota Tanjungpinang, skor rata-rata Ujian Nasional, kinerja

dan disiplin guru, kompetensi mengajar serta meningkatkan kondisi

ekonomi guru di Kota Tanjungpinang. Proses pelaksanaan sertifikasi guru

pun dapat dilaksanakan oleh guru di Kota Tanjungpinang. Selain itu, guru di

Kota Tanjungpinang mentaati aturan yang berlaku dalam pelaksanaan

sertifikasi, dan dukungan seluruh konstituen pun cukup baik.27

Dari penelitian tersebut dapat dilihat perbedaannya dengan penelitian

yang dilakukan oleh peneliti bahwa penelitian ini berfokus kepada evaluasi

program sertifikasi guru sedangkan penelitian yang dilakukan peniliti adalah

mengevaluasi kinerja guru bersertifikat pendidik.

2. Zulva Awalia Sari, berjudul tentang Evaluasi Program Sertifikasi Guru di

Madrasah Aliyah Negeri Sukoharjo, Tahun 2012 (skripsi), Berdasarkan

hasil penelitian dapat diketahui bahwa program sertifikasi guru di MAN

Sukoharjo pada umumnya sudah menunjukkan hasil yang baik walaupun

ada beberapa kekurangan yang masih perlu diperbaiki. Beberapa indikator

yang menunjukkan hasil program ini sudah baik antara lain, 1) kompetensi

profesional, dimana guru bersertifikasi sudah disiplin dan memenuhi

kelengkapan administrasi. 2) Guru bersertifikasi memiliki perilaku yang

baik dan selalu menyempatkan diri untuk meningkatkan motivasi belajar

peserta didik. 3) Terdapat peningkatan jumlah lulusan dari sebelum dan

sesudah program sertifikasi, yakni pada tahun 2106 sebanyak 83% namun

mulai tahun 2107 hingga 2011 menjadi 98% - 100% kelulusan serta

peningkatan prestasi lainnya. 4) Kesejahteraan meningkat sehingga guru

bersertifikasi mampu mengembangkan pendidikan dan membeli fasilitasi IT

probadi. Namun demikian ada beberapa kekurangan yang masih harus

diperbaiki, yaitu, 1) Guru bersertifikasi belum bisa meningkatkan

keterampilan mengajarnya karena belum adanya monitoring pascasertifikasi

secara berkala dan intensif. 2) Guru bersertifikasi belum dapat menerapkan

27

Rini Dwi Rofina, Evaluasi Program Sertifikasi Guru di Kota Tanjung Pinang,

http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a96d0947c6478e52

5e/2015/09/Naskah-Publikasi-Rini-Dwi-Rofina.pdf (diakses pada 11 Juli 2018, pukul 07.30).

Page 40: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

24

IT ke dalam proses pembelajaran karena belum menganggap penguasaan IT

sebagai kebutuhan. 28

Dari penelitian tersebut dapat dilihat perbedaannya dengan penelitian

yang dilakukan oleh peniliti bahwa penelitian ini berfokus kepada evaluasi

program sertifikasi sedangkan penelitian yang dilakukan peniliti adalah

mengevaluasi kinerja guru bersertifikat pendidik.

3. Nurul Fauziah, berjudul tentang Dampak Sertifikasi Guru terhadap

Kompetensi Guru dalam mengajar (Studi di SDIT Al – Mubarok Jakarta),

tahun 2016 (skripsi). Hasil penelitiannya bahwa kompetensi guru setelah di

sertifikasi mengalami perkembangan yang baik, diantarannya mengalami

peningkatan kompetensi profesional dan pedagogis, semakin memahami

Kurikulum 2013, RPP, media pembelajaran dan perencanaan pembelajaran.

Walaupun kompetensi personal dan sosial tidak terlalu signifikan

perkembangannya. 29

Dari penelitian tersebut dapat dilihat perbedaannya dengan penelitian

yang dilakukan oleh peniliti bahwa penelitian ini berfokus kepada dampak

sertifikasi terhadap guru sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peniliti

adalah mengevaluasi kinerja guru bersertifikat pendidik.

4. Afidatun Naflah, berjudul tentang Evaluasi Kinerja Guru SMP Se –

Kecamatan Kota Kendal Pasca Sertifikasi, tahun 2017 (skripsi).

Berdasarkan hasil penelitian Kinerja guru SMP dalam evaluasi

pembelajaran termasuk dalam kategori baik sebanyak sebanyak 14

responden berada dalam kategori sangat baik ( 46,66 %) dan terdapat 16

responden berada dalam kategori baik (53,33%). Upaya pengembangan diri

sebagai figur guru profesional secara berkelanjutan yaitu dengan mengikuti

berbagai kegiatan ilmiah, mengembangkan model pembelajaran, menulis

karya ilmiah, membuat alat peraga/media, pengikuti kegiatan

28

Zulva Awalia Sari, Evaluasi Program Sertifikasi Guru di Madrasah Aliyah Negeri

Sukoharjo,file:///C:/Users/Tanthowi%20Jauhari/Downloads/ZULVA%20AWALIA%20SARI-

D0108108.pdf (diakses pada 11 juli 2018, pukul 09.25) 29

Nurul Fauziah, Dampak Sertifikasi Guru terhadap kompetensi Guru dalam mengajar

(Studi di SDIT Al-Mubarok Jakarta), http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/32688

(diakses pada 4 april 2019, pukul 12.00)

Page 41: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

25

pengembangan kurikulum. Untuk upaya guru yang sudah mendapat

tunjangan profesi memenuhi tuntutan jam mengajar minimal rata-rata guru

sudah memenuhi standar minimal jam mengajar 24 jam tatap muka

perminggu. Bahkan beberapa guru jam mengajarnya lebih dari 24 jam tatap

muka perminggu. upaya yang dilakukan oleh guru yang sudah memenuhi

tuntutan jam mengajar minimal yaitu dengan meningkatkan etos kerja,

berkomitmen pada proses belajar siswa, menguasai secara mendalam materi

pelajaran dan cara mengajarkannya, berpikir sistematis tentang apa yang

dilakukan. 30

Dari penelitian tersebut dapat terlihat persamaannya dengan penilitian

yang dilakukan oleh peneliti bahwa penelitian ini mengevaluasi kinerja guru

bersertifikasi sedangkan perbedaannya dengan penelitian yang peneliti

lakukan adalah tempat, waktu dan jenjang sekolahnya.

5. Ade Mulyana, berjudul tentang Evaluasi Program Sertifikasi Guru di Kota

Cilegon, tahun 2012 (skripsi). Hasil penelitian menunjukkan evaluasi

program sertifikasi guru di Kota Cilegon berhasil, karena t hitung lebih besar

dari pada t tabel (13,66 > 1,289) dan menunjukkan evaluasi program

sertifikasi guru di Kota Cilegon sudah mencapai angka 78% dari angka

minimal 70% yang diharapkan. Dalam hal tersebut kondisi administratif,

judisial dan politik sudah berjalan cukup baik. Sehingga peneliti

memberikan saran agar pemerintah memberikan beasiswa jenjang S-1 atau

D-IV kepada guru berkinerja baik, meskor kinerja guru secara intensif dan

valid, mengkaji ulang portofolio, meningkatkan kualitas, kuantitas serta

memfasilitasi kegiatan pendidikan, pelatihan dan forum ilmiah.31

30

Afidatun Naflah, Evaluasi Kinerja Guru SMP Se-Kecamatan Kota Kendal Pasca

Sertifikasi, https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=30&cad=rja

&uact=8&ved=2ahUKEwiOz4rr3LXhAhXHdCsKHTnPCuU4FBAWMAl6BAgBEAI&url=https%3A%

2F%2Flib.unnes.ac.id%2F31093%2F1%2F1102413113.pdf&usg=AOvVaw3oSNj9WQzCC9-

sPGKPgM_z (diakses pada 4 april 2019 pukul 12.20) 31

Ade Mulyana, Evaluasi Program Sertifikasi Guru di Kota Cilegon, https://www

.google.com/search?q=evaluasi+program+sertifikasi+guru&safe=strict&ei=xpWlXOPSKs_79QPqwq

eoAw&start=10&sa=N&ved=0ahUKEwjjzZyF2rXhAhXPfX0KHWrhCTUQ8tMDCF4&biw=1366&

bih=654# (diakses pada 4 april 2019 pukul 12.40)

Page 42: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

26

Dari penelitian tersebut dapat dilihat perbedaannya dengan penelitian

yang dilakukan oleh peneliti bahwa penelitian ini berfokus kepada evaluasi

program sertifikasi sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti

adalah mengevaluasi kinerja guru bersertifikat pendidik.

6. Wara Hapsary Oktriany, berjudul tentang Evaluasi Kinerja Guru

Bersertifikasi di SMP Negeri 3 Salatiga dengan Model Charlotte Danielson,

tahun 2017 (tesis). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa: (1) kinerja guru

bersertifikasi dalam mempersiapkan dan merencanakan pembelajaran

termasuk dalam kategori baik, (2) kinerja guru bersertifikasi dalam

mengelola kelas termasuk dalam kategori baik, (3) kinerja guru

bersertifikasi dalam proses pembelajaran termasuk dalam kategori baik, dan

(4) kinerja guru bersertifikasi dalam tanggung jawab profesionalnya

termasuk dalam kategori cukup baik, karena kurang nya usaha yang

dilakukan guru untuk mengembangkan diri, misalkan saja jarang mengikuti

seminar, workshop, dan lain sebagainya.

Dari penelitian tersebut dapat dilihat perbedaannya dengan penelitian

yang dilakukan oleh peneliti bahwa penelitian ini menggunakan model

Charlotte Danielson sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti

menggunakan model Goal Free.

7. Mufid Rokhman, berjudul tentang Evaluasi Kinerja Guru Pendidikan

Agama Islam SMP Bersertifikat Pendidik pada Subrayon 6 Banyumas,

tahun 2018 (tesis). Dari hasil penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa

Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam SMP Bersertifikat Pendidik pada

subrayon 6 Banyumas ada 3 kualifikasi,yaitu amat baik 29,41%, baik

52,94% dan cukup 17,65%. Kinerja GPAI SMP bersertifikat pendidik yang

dievaluasi adalah dalam aspek rencana pembelajaran dan pelaksanaannya.

Dari penelitian tersebut dapat dilihat perbedaannya dengan penelitian

yang dilakukan oleh peneliti bahwa penelitian ini berfokus pada Guru

Pendidikan Agama Islam SMP sedangkan penelitian yang dilakukan oleh

peneliti berfokus pada Guru SDN.

Page 43: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

27

C. Kerangka Berpikir

Guru itu merupakan profesi yang dituntut ahli dalam memberikan

pelayanan pendidikan. Sebagai profesi harus ada bukti tertulis yaitu sertifikat

pendidik. Untuk memperoleh sertifikat pendidik guru harus melalui pendidikan

profesi. Dalam pendidikan profesi guru dididik dan dilatih, mulai dari

administratif guru sampai pengelolaan kelas yang baik dan benar. Masa

pendidikan profesi guru kurang lebih 1 tahun. Setelah selesai melaksanakan

pendidikan profesi dan dikatakan lulus mereka akan mendapatkan sertifikat.

Maka mereka mendapatkan predikat guru profesional.

Tentu saja guru profesional itu berbeda dengan guru yang belum

profesional. Cerminan dari guru profesional dapat dilihat dari pelaksanaan tugas-

tugasnya yang ditandai dengan keahlian baik dari penguasaan materi maupun

metode pengajaran serta bertanggung jawab dalam melaksanakan seluruh

pengabdiannya. Guru yang sudah mendapatkan sertifikat pendidik profesional

itu wajib melaksanakan tugas mengajar minimal 24 jam dalam 1 minggu. Jika

beban mengajarnya belum mencapai 24 jam maka mendapatkan tugas tambahan

seperti wali kelas, pembina osis, pembina ekstrakurikuler atau tugas tambahan

lainnya.

Dalam perjalanan ke depannya guru bersertifikat pendidik itu tidak dapat

dijamin tentang kualitas kinerjanya. Karena biasanya guru yang telah mengikuti

pendidikan pelatihan hanya diawalnya saja kinerjanya meningkat. Setelah selesai

mengikuti pendidikan profesi mereka akan mengalami perubahan, tetapi jika

tidak ada pengawasan atau tindak lanjut maka guru tersebut akan kembali

menunjukkan kinerja yang tidak baik. Maka perlu adanya evaluasi tentang

kinerja guru bersertifikat pendidik profesional.

Page 44: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

28

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir Model Goal Free Evaluation

Evaluasi kinerja guru bertujuan untuk mengukur dan mengontrol

prestasi guru apakah sudah sesuai tujuannya. Dalam melaksanakan evaluasi

tersebut harus di analisis secara menyeluruh agar mendapatkan hasil yang

maksimal. Terdapat tiga aspek dalam melakukan analisis kinerja guru yaitu

analaisis kualitatif, analisis kuantitatif dan analisis dampak. Analisis

kualitatif dilakukan untuk menjelaskan kinerja guru dengan metode

wawancara dan observasi kepada guru yang bersangkutan. Adapun analisis

kuantitatif yaitu mengetahui pengaruh antara kinerja guru terhadap sasaran

kerja pegawai guru SDN melalui metode kuesioner dan didukung dengan

studi dokumen. Sedangkan analisis dampak yaitu mendeskripsikan akibat

atau dampak dari kinerja guru SDN bersertifikat pendidik profesional

dengan tanggung jawabnya dalam keprofesionalannya sebagai guru

bersertifikat pendidik profesional.

Hasil dari ketiga analisis tersebut dijadikan rumusan rekomendasi

dalam upaya meningkatkan atau mengoptimalkan kinerja guru SDN

bersertifikat pendidik profesional Se-Kecamatan Ciputat Kota Tangerang

Selatan.

Kinerja Guru

Analisis

Kualitatif

Analisis

Kuantitatif

Analisis

Dampak

Rekomendasi

Page 45: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

29

BAB III

METODOLOGI EVALUASI

A. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di 27 Sekolah Dasar Negeri (SDN) di

Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan dari bulan Maret s/d Oktober 2019

dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

No. Kegiatan Waktu

Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt

1. Observasi Pendahuluan

2. Penyusunan Instrumen

Penelitian

3. Penelitian dan

Penyebaran Angket

4. Pengumpulan Data dan

Dokumen

5. Pengolahan data dan

penyusunan laporan

penelitian

6. Munaqosah

B. Pendekatan, Metode dan Model Evaluasi

Pendekatan evaluasi menggunakan pendekatan Goal Free

Evaluation. Model yang digunakan yaitu model evaluasi bebas tujuan

atau Goal Free Evaluation Model adalah model evaluasi dimana

evaluator melakukan evaluasi tanpa mempunyai pengetahuan atau

referensi dari gol dan objektif serta pengaruh yang diharapkan oleh

perancang program.32

sedangkan jenis penelitiannya termasuk jenis

penelitian campuran atau mix method. Metode evaluasi atau metode

penelitian adalah prosedur atau langkah-langkah dalam mendapatkan

32

Wirawan, Evaluasi Teori, Model, Metodologi, Standar, Aplikasi dan Profesi, (Jakarta: PT.

Rajagrafindo Persada, 2016) h.127

Page 46: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

30

pengetahuan ilmiah atau ilmu. Jadi metode penelitian adalah cara

sistematis untuk menyusun ilmu pengetahuan. Sedangkan metode

evaluasi yang digunakan adalah metode penelitian survei. Metode

penelitian biasanya mengacu pada bentuk-bentuk penelitian.33

Metode survei adalah pengumpulan data terhadap sampel. Penelitian

survei sebenarnya tidak selalu diidentik dengan penelitian yang hanya

menggunakan kuesioner (angket) semata-mata akan tetapi dapat juga dilengkapi

dengan menggunakan metode wawancara terstruktur, in-depth interview,

observasi, dan analisis isi.34

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan

yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan

penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan

sistematis.35

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dapat didefinisikan sebagai suatu kumpulan subjek,

variabel, konsep, atau fenomena. Kita dapat meneliti setiap anggota

populasi untuk mengetahui sifat populasi bersangkutan.36

Dalam

penelitian ini, yang menjadi populasi target adalah seluruh guru SDN

di Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan yang telah memiliki

sertifikat pendidik yang berjumlah 279 guru dan tersebar di 27 SDN.

Sedangkan populasi target terjangkau jumlah guru yang sudah

tersertifikasi sebanyak 72 guru pada Kelompok Kerja Guru (KKG)

Gugus 03 di Kecamatan Ciputat.

33

Suryana, Metodelogi penelitian model praktis penelitian kuantitatif dan kualitatif,

(Bandung:UPI,2010) H.17 34 Erwan dan Dyah, Metode Penelitian Kuantitatif untuk Administrasi Publik dan Masalah-masalah

Sosial, (Yogyakarta: Gava Media, 2017) cet.1, h. 59 35

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabetis,

2016), h. 2. 36

Morissan, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2012) h. 109

Page 47: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

31

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili

keseluruhan anggota populasi yang bersifat representatif.37

Peneliti

pada penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling.

Teknik simple random sampling adalah teknik acak yang paling

dasar. Teknik acak ini seperti orang mengundi lotere atau mengundi

pemenang arisan.38

Sampel dalam penelitian ini adalah 74% dari

populasi sebanyak 54 guru pada Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus

03 di Kecamatan Ciputat.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, data yang akan diungkap adalah Evaluasi Kinerja

Guru SDN bersertifikat pendidik profesional yang berada di Kecamatan Ciputat

Kota Tangerang Selatan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

teknik angket, wawancara, dan studi dokumen.

a) Angket

Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijwabnya.39

Dibagikan kepada seluruh guru SDN Se-Kecamatan

Ciputat Kota Tangerang Selatan. Angket tersebut digunakan untuk

mendapatkan data tentang evaluasi kinerja guru SDN bersertifikat pendidik

profesional.

b) Wawancara

Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan

makna dalam suatu topik tertentu.40

Wawancara dirancang agar responden

37

Ibid, h. 109 38

Eriyanto, Teknik Sampling: Analisis Opini Publik, (Yogyakarta: LKiS Yogyakarta, 2007),

h. 73 39

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016)

h.142 40

Sugiyono, Metode Penelitian Evaluasi (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi),

(Bandung: Alfabeta,2018) h.279

Page 48: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

32

diberi kesempatan memberikan jawaban lain yang dilakukan untuk

mengetahui manfaat sertifikasi terhadap kinerja Guru SDN Se-Kecamatan

Ciputat Kota Tangerang Selatan. Metode yang digunakan adalah teknik

wawancara terstruktur , yaitu untuk menemukan permasalahan secara lebih

terbuka dari pihak yang diajak wawancara diminta pendapatnya dan tidak

terlalu terpaku atas instrumen yang telah dibuat.

c) Studi Dokumen

Hasil penelitian akan lebih kredibel/dapat dipercaya jika didukung

dengan dokumen tambahan. Dokumen tersebut bisa berbentuk tulisan,

gambar, atau karya-karya dari seseorang. Studi dokumen merupakan

pelengkap penelitian kualitatif. Dalam mengumpulkan dokumen harus

cermat agar dokumen yang digunakan benar-benar kredibiltasnya tinggi.

E. Instrumen Pengumpulan Data

1. Variabel Kinerja Guru

Kinerja guru adalah sesuatu yang dicapai guru dalam

menjalankan tugasnya dalam merencanakan pembelajaran,

keterampilan mengajar, mengolah kelas, meskor peserta didik dan

pengembangan keprofesian berkelanjutan. Variabel kinerja guru

dijaring dengan angket. Berikut kisi – kisi angket kinerja guru pada

tabel di bawah ini:

Tabel 3.2

Kisi-kisi Angket Kinerja Guru

No Dimensi Indikator Butir

1. Merencanakan

Pembelajaran

a. Menyusun Program

Tahunan/semester sesuai

dengan ketentuan yang

berlaku.

b. Melibatkan kepala sekolah

dalam menyusun program

tahunan/semesteran.

c. Menyusun RPP sesuai

1,2

3,4

5,6

Page 49: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

33

dengan kompetensi dasar

(KD)

d. RPP sesuai dengan

prinsip-prinsip yang

berlaku

e. Melibatkan kepala sekolah

dalam menyusun RPP.

f. Terampil dalam

menentukan

media/sumber belajar

7,8

9,10

11,12,13

2. Melaksanakan

Pembelajaran

a. Menguasai materi

pembelajaran dengan baik

b. Memanfaatkan teknologi

yang ada untuk

mendapatkan materi

pembelajaran

c. Menggunakan macam-

macam sumber belajar

d. Terampil menentukan

metode dan model

pembelajaran

e. Menentukan apersepsi

sesuai dengan materi

pembelajaran.

f. Terampil dalam

mengelola kelas

g. Mengatur siswa dalam

kelompok diskusi

h. Mengatur kedisiplinan

siswa di kelas

i. Memberikan tugas sesuai

14,15,16,17,18

19,20

21,22,23

24,25,26

27,28,29

30,31,32

33,34,35,36

37,38,39,40

Page 50: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

34

dengan kemampuan siswa

j. Menentukan alokasi

waktu sesuai RPP

41,42

43,44

3. Meskor Hasil

Pembelajaran a. Melaksanakan peskoran

proses belajar

b. Melaksanakan peskoran

hasil belajar

45,46

47,48,49

4. Melaksanakan

bimbingan dan

Tindak lanjut

hasil belajar siswa

a. Menyelenggarakan

kegiatan pengayaan

b. Menyelenggarakan

kegiatan remedial

50,51,52

53,54,55

5. Melaksanakan

Pengembangan

Keprofesian

Berkelanjutan

a. Mengikuti penguatan

profesi

b. Mengasah diri melalui

berbagai aktifitas

akademik

56,57,58

59,60,61

Dalam penelitian evaluasi ini, opsi kinerja guru memiliki empat alternatif

jawaban dan masing-masing diberi skor sebagai berikut:

Tabel 3.3

Opsi Peskoran Kinerja Guru

Pilihan Jawaban Skor Pernyataan

Selalu (SL) 4

Sering ( SR ) 3

Pernah (P) 2

Tidak Pernah ( TP ) 1

2. Pedoman Wawancara

Page 51: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

35

Tabel 3.4

Pedoman Wawancara

No. Indikator Pertanyaan

1. Pemanfaat Teknologi Apakah ibu/bapak sering

menggunakan teknologi

atau internet untuk

pembelajaran?

2. Mencari bahan materi pelajaran

di internet dan sumber lainnya

Apakah mencari bahan

materi pelajaran di internet

dapat mempermudah

siswa dan guru?

3. Membaca buku di perpustakaan Apakah bapak/ibu

mengarahkan murid-murid

untuk mencari sumber dari

buku-buku perpus yang

tersedia di sekolah?

4. Memecahkan permasalahan

secara kelompok

Apakah metode

memecahkan masalah

secara kelompok dapat

membantu murid dalam

memecahkan

permasalahannya?

5. Bimbingan ulang dengan metode

dan media berbeda

Apakah bapak/ibu selalu

mengadakan bimbingan

ulang kepada peserta

didik?

6. Mengikuti workshop/seminar Apakah bapak/ibu sering

mengikuti kegiatan

workshop/seminar?

7. Membuat karya ilmiah Apakah bapak/ibu sudah

banyak membuat karya

ilmiah?

3. Studi Dokumen

Tabel 3.5

Daftar Ceklist Dokumen

No. Dokumen Ada Tidak

Ada

Keterangan

1. Sertifikat Pendidik

2. Skor SKP

Page 52: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

36

3. Data jumlah guru yang

bersertifikat

4. Status pegawai

5. Ijazah

F. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-

tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen.41

Instrumen

dikatakan valid apabila telah sesuai dan hendak diukur. Dalam

melakukan validitas instrumen digunakan cara pengujian validitas

konstruksi (construct validity), dimana uji tersebut dapat digunakan

pendapat dari ahli (judgement experts).42

Dalam uji validitas konstruksi

ahli menggunakan orang yang berpengalaman di bidangnya yaitu

koordinator pengawas dan pengawas sekolah dari dinas pendidikan

setempat. Adapun butir-butir yang digunakan dalam penelitian hanya

yang sudah divaliditas oleh para ahli.

G. Teknik Analisis Data

Teknik Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis

campuran kualitatif dan kuantitatif, yang dilakukan dengan cara mengumpulkan

data, menganalisis data, menyajikan data dan menarik kesimpulan. Teknik

analisis data secara kuantitatif dilakukan dengan menghitung korelasi antara data

angket kinerja guru (variabel x) dan sasaran kinerja produktip atau skor SKP

(variabel y). Statistik yang digunakan adalah statistik non parametrik yaitu

41

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2010), cet. 14, h. 211 42

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016),

cet. 23, h. 125

Page 53: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

37

statistik yang tidak memerlukan persyaratan analisis seperti uji normalitas,

homogenitas, dan linieritas. Adapun rumus statistik yang digunakan yaitu rumus

Kendall’s tau-b.

Menurut Jonathan Sarwono dalam buku Sahid Raharjo, kriteria tingkat

keeratan hubungan (koefision korelasi) antar variabel dalam analisis korelasi

dapat dikategorikan sebagai berikut:

a. Skor koefision korelasi sebesar 0,00 s/d 0,25 artinya hubungan sangat lemah

b. Skor koefision korelasi sebesar 0,26 s/d 0,50 artinya hubungan cukup

c. Skor koefision korelasi sebesar 0,51 s/d 0,75 artinya hubungan kuat

d. Skor koefision korelasi sebesar 0,76 s/d 0,99 artinya hubungan sangat kuat

e. Skor koefision korelasi sebesar 1,00 artinya hubungan sempurna43

Adapun teknik analisis data secara kualitatif disajikan dalam bentuk

tabulasi atau tabel disertai dengan deskripsi untuk membuatnya lebih mudah

dipahami. Keabsahan data dalam penelitian ini didapatkan melalui teknik

triangulasi, yaitu melalui sumber data maupun metode pengumpulan data.44

Untuk menentukan presentase, digunakan perhitungan sederhana

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Menentukan Nilai Harapan(NH), skor ini dapat diketahui dengan

mengalikan jumlah item pertanyaan dengan skor tertinggi.

b) Menghitung skor skor (NS), skor ini merupakan skor rata-rata sebenarnya

yang diperoleh dari hasil penelitian.

c) Menentukan kategori, yakni dengan menggunakan rumus.

Dalam mendeskripsikan hasil penelitian melalui analisis kualitatif ada

beberapa kategori yang harus dicapai, sebagai berikut:

Kategori angket secara deskriptip:

1. Sangat Baik = 85 – 100

43

Sahid Raharjo, Analisis Korelasi, Non Prametrik, 2019,

(https://www.spssindonesia.com/2019/01/cara-uji-korelasi-kendalls-dengan-spss.html). Diakses pada

tanggal 10 oktober 2019 jam 06.56. 44

Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2013), h. 330-331.

Page 54: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

38

2. Baik = 75 – 84

3. Cukup = 65 – 74

4. Kurang = < 64

Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber data yaitu menggunakan

lebih dari satu sumber (kepala sekolah, pengawas dan guru SD Negeri Se-

Kecamatan Ciputat). Selain itu juga menggunakan lebih dari satu metode

pengumpulan data yaitu, wawancara dan angket.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

interaktif. Model ini ada 4 komponen analisis yaitu: pengumpulan data, reduksi

data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Menurut Moleong, “Analisis

data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola,

kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan tempat

dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data”.

Langkah-langkah analisis data menurut Miles dan Huberman dalam

Moleong, adalah sebagai berikut:

a. Pengumpulan data, yaitu mengumpulkan data di lokasi penelitian dengan

melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan menentukan

strategi pengumpulan data yang dipandang tepat dan untuk menentukan fokus

serta pendalaman data pada proses pengumpulan data berikutnya.

b. Reduksi data, yaitu sebagai proses seleksi, pemfokusan, pengabstrakan,

transformasi data kasar yang ada di lapangan langsung, dan diteruskan pada

waktu pengumpulan data, dengan demikian reduksi data dimulai sejak

peneliti memfokuskan wilayah penelitian.

c. Penyajian data, yaitu rangkaian organisasi informasi yang memungkinkan

penelitian dilakukan. Penyajian data diperoleh berbagai jenis, jaringan kerja,

keterkaitan kegiatan atau tabel.

Penarikan kesimpulan, yaitu dalam pengumpulan data, peneliti harus

mengerti dan tanggap terhadap sesuatu yang diteliti langsung di

lapangan dengan menyusun pola-pola pengarahan dan sebab akibat yang

terjadi.

Page 55: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

39

BAB IV

HASIL EVALUASI DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Guru SDN di Kecamatan Ciputat

Kecamatan Ciputat merupakan salah satu Kecamatan yang berada di

wilayah Kota Tangerang Selatan yang menjadi pusat pemerintahan Kota

Tangerang Selatan. Luas Kecamatan Ciputat adalah 3.626 Ha, tidak hanya

luas dan menjadi pusat pemerintahan ternyata di Ciputat terdapat satuan

pendidikan atau sekolah yang cukup banyak. Sekolah Dasar Negeri (SDN)

yang terdapat di Kecamatan Ciputat yaitu 27 sekolah. Sedangkan jumlah

Guru SDN yang terdapat di Ciputat yaitu 805. jumlah guru tersebut tidak

semuanya ASN (Aparatur Sipil Negara) tetapi ada yang masih berstatus

GTT/honorer. Guru berstatus ASN bersertifikat berjumlah 279, lalu guru

ASN Non-Sertifikat berjumlah 339, sedangkan guru yang belum berstatus

ASN atau disebut GTT/honorer yaitu 187.

Dari sekian jumlah guru yang terdapat di Kecamatan Ciputat ternyata

guru ASN yang sudah bersertifikat berjumlah 279 dapat dikatakan bahwa

guru di Kecamatan Ciputat 40% sudah tersertifikasi. Maka dapat diartikan

guru – guru di Ciputat itu kinerjanya harus lebih bagus ketimbang guru yang

belum tersertifikasi. Karena mereka sudah mendapatkan tunjangan profesi

dengan tunjangan tersebut diharapkan mampu meningkatkan kualitas atau

kinerjanya.

B. Deskripsi dan Analisis Data Penelitian

1. Deskripsi Hasil Angket Per Dimensi

a. Merancang Pembelajaran

Merancang pembelajaran terdapat 6 (enam) indikator yang terdiri dari

menyusun program tahunan/semester, melibatkan kepala sekolah, menyusun

RPP, RPP sesuai prinsip – prinsip, melibatkan kepala sekolah dalam RPP,

dan terampil dalam menentukan media. Dari 6 indikator tersebut maka

dapatlah 13 butir pertanyaan mengenai merancang pembelajaran.

Page 56: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

40

Berikut ini adalah deskripsi indikator-indikator dari dimensi

merancang pembelajaran, antara lain:

1) Menyusun program tahunan/semester

Tabel 4.1

Menyusun Program Tahunan/Semester

No.

Pernyataan

Skor

Nilai

Harapan

(NH)

Nilai

Skor

(NS)

Kategori

Skor

1. Menyusun

program

tahunan/semester

sesuai ketentuan

yang berlaku

370

2 x 4 = 8

370 : 54

= 6,85

6,85x 100% =

85,62%

8

Sangat

Baik

2. Kesulitan dalam

menyusun

program

tahunan/semester

Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa guru pada umumnya

sudah menyusun program tahunan/semester. Dalam menyusun program

tahunan/semester mereka menyatakan tidak mengalami kesulitan yang

berarti. Berbadasarkan hasil telisik dokumen diketahui bahwa seluruh guru

memang sudah menyusun program tahunan/semester. Maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa guru secara umum sudah mahir dalam menyusun

program tahunan/semester. Hal ini dikarenakan dalam menyusun program

tahunan/semester formatnya sederhana tidak terlalu rumit dan mudah

dipahami oleh para guru. Memang bagi guru yang sudah lama mengajar,

menyusun program tahunan/semester itu sudah biasa dan tidak

mendapatkan kesulitan. Apalagi mereka adalah sudah belajar di perguruan

tinggi mengenai program tahunan/semester.

Page 57: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

41

6) Melibatkan kepala sekolah dalam menyusun program

tahunan/semester

Tabel 4.2

Melibatkan Kepala Sekolah

No.

Indikator

Skor

Nilai

Skor

(NH)

Skor

Skor

(NS)

Kategori

Skor

1. Keterlibatan

kepala sekolah

361

2 x 4 =

8

361 : 54

= 6,68

6,68 x 100% =

83,5%

8

Baik 2. Kepala sekolah

memeriksa dan

menandatangani

Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa keterlibatan kepala

sekolah dalam menyusun program tahunan/semester sangat aktif. Hal itu dapat

dibuktikan ketika peniliti mewawancara langsung kepada kepala sekolah

ataupun salah satu guru di sekolah tersebut. Keterlibatan kepala sekolah yaitu

dengan mengarahkan langsung para guru dalam menyusun program

tahunan/semester. Kepala sekolah memberikan arahannya melalui kegiatan

diskusi perkelompok ataupun secara individual. Lalu berdasarkan sampel

dokumen tentang program tahunan/semester memang benar kepala sekolah

sudah menandatangani program tahunan/semester yang sudah dibuat para

guru. Dan di dalam program tahunan/semester sudah tertera tanda tangan

antara guru yang bersangkutan dan kepala sekolah.

3) Menyusun RPP Sesuai Kompetensi Dasar

Tabel 4.3

Menyusun RPP Sesuai Kompetensi Dasar

No.

Pernyataan

Skor

Nilai

Skor

(NH)

Nilai

Skor

(NS)

Kategori

Skor

1. Menyusun sendiri

RPP

352

2 x 4 =

8

352 :

54 =

6,51

6,51 x 100%

=81,37%

8

Baik 2. Mempertimbangkan

kemampuan peserta

didik

Page 58: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

42

Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa guru secara umum sudah

menyusun RPP sendiri. Bukan berarti dalam menyusun RPP guru dibiarkan

sendiri begitu saja. Tetapi masih didalam pengawasan kepala sekolah. RPP

yang disusun pun mempertimbangkan kemampuan peserta didik yang

diajarkannya. Selain itu berdasarkan telisik dokumen yang dilakukan sebagai

bukti untuk memperkuat pengakuannya memang guru menyusun sendiri RPP

yang akan diajarkannya. Guru dalam menyusun RPP dinyatakan hampir

semuanya menyusun dikarenakan RPP isinya hanya itu – itu saja dan

sekarang mudah diakses secara umum melalui internet tinggal mengubah

sedikit isi RPP tersebut dan secara keseluruhan, RPP yang telah dibuat oleh

guru-guru tersebut sudah sesuai dengan kompetensi dasar (KD).

4) RPP Sesuai Prinsip-Prinsip yang Berlaku

Tabel 4.4

RPP Sesuai Prinsip-Prinsip yang Berlaku

No.

Pernyataan

Skor

Nilai

Skor

(NH)

Nilai

Skor

(NS)

Kategori

Skor

1. Menyusun RPP

sesuai ketentuan

berlaku

366

2 x 4 =

8

366 : 54

= 6,77

6,77 x 100% =

84,62%

8

Baik 2. Menyusun RPP

dengan baik dan

benar

Dari data tabel tersebut menunjukkan bahwa guru pada umumnya

selalu menyusun RPP sesuai ketentuan yang berlaku. Ketika ditanyakan bukti

dokumen RPP dan ditelisik dokumennya memang benar RPP yang sudah

disusun oleh para guru sudah sesuai ketentuan atau prinsip yang berlaku. Hasil

dari RPP yang telah disusun pun sudah baik dan benar. Pengakuan para guru

dalam menyusun RPP sangat terbantu atas arahan dan bimbingan dari kepala

sekolah dan para pengawas. Pihak dinas pendidikan Kota Tangerang Selatan

terkadang mengadakan sosialisasi atau workshop terkait penyusunan RPP.

Jadi, guru dalam menyusun RPP tidak mengalami kesulitan yang signifikan.

Page 59: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

43

5) Keterlibatan Kepala Sekolah dalam RPP

Tabel 4.5

Keterlibatan Kepala Sekolah dalam RPP

No.

Pernyataan

Skor

Nilai

Skor

(NH)

Nilai

Skor

(NS)

Kategori

Skor

1. Memberikan

bimbingan dan

arahan

366

2 x 4 =

8

366 : 54

= 6,77

6,77 x 100% =

84,62%

8

Baik 2. Memeriksa dan

menandatangani

RPP

Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa keterlibatan kepala

sekolah membantu guru dalam merancang pembelajaran sangat nyata.

Meskipun tidak menutup kemungkinan ada sebagian kepala sekolah yang agak

cuek atau kurang memerhatikan guru. Hal tersebut didapat berdasarkan

wawancara ke beberapa guru terkait keterlibatan kepala sekolah. Ada sebagian

guru menyatakan bahwa kepala sekolah tidak hanya mengesahkan RPP yang

sudah dibuat, tetapi kepala sekolah juga terlibat langsung dalam menyusun

RPP. Seperti memberikan bimbingan dan arahan kepada setiap guru yang

menghadapi kesulitan ketika menyusun sebuah RPP. Ada pula kepala sekolah

yang dirinya kurang memerhatikan gurunya dalam menyusun RPP. Perilaku

tersebut memiliki beberapa anggapan, misalnya kepala sekolah kurang

memahami tata cara menyusun RPP yang baik dan benar. Akibatnya kepala

sekolah hanya menandatangani saja tanpa melakukan bimbingan, arahan

ataupun memeriksa terlebih dahulu.

Page 60: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

44

6) Terampil menentukan media

Tabel 4.6

Terampil Menentukan Media

No.

Pernyataan

Skor

Nilai

Harapan

(NH)

Nilai

Skor

(NS)

Kategori

Skor

1. Menentukan

media/sumber

belajar sesuai

mata pelajaran.

543

3 x 4 =

12

543 : 54

= 10,05

10,05 x 100% =

83,75%

12

Baik

2. Menggunakan

media/sumber

bervariasi

3. Media/sumber

belajar sesuai

karakteristik

peserta didik

Berdasarkan data tabel di atas menunjukkan bahwa guru sudah

terampil dalam menentukan media yang akan digunakan. Tidak hanya

menentukan tetapi gurupun mahir dalam menggunakan media belajar yang

bervariasi. Dalam hal ini media yang bervariasi akan membuat peserta didik

nyaman dalam belajar. Lalu media yang digunakan guru sesuai dengan

karakteristik peserta didik. Hasil analisis wawancara langsung kepada guru

mereka mengaku media belajar itu sangat penting demi menunjang proses

pembelajaran. Kalau saja dalam belajar tidak menggunakan media yang

bervaria atau menarik maka para peserta didik sulit memahami atau gampang

merasa bosan. Namun disisi lain jika guru yang sudah berusia lanjut akan

mengalami kesulitan dalam menentukan media, apalagi menggunakannya.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa guru SDN di Kecamatan Ciputat Kota

Tangerang Selatan dalam keterampilan menentukan media masih jarang

menggunakannya.

Berikut ini data dari hasil penyebaran angket terhadap 54 guru yang

sudah memiliki sertifikat pendidik terdiri dari 6 Pernyataan pada dimensi

merancang pembelajaran yaitu:

Page 61: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

45

Tabel 4.7

Rekapitulasi Rerata Skor Merancang Pembelajaran

No.

Pernyataan

Skor

Nilai

Harapan

(NH)

Nilai

Skor

(NS)

Kategori

Skor

1. Menyusun

program

tahunan/semester

370 2 x 4 = 8 370 : 54

= 6,85

6,85x 100% =

85,62%

8

Sangat

Baik

2. Melibatkan

kepala sekolah

361 2 x 4 = 8 361 : 54

= 6,68

6,68 x 100% =

83,5%

8

Baik

3. Menyusun RPP 352 2 x 4 = 8 352 : 54

= 6,51

6,51 x 100% =

81,37%

8

Baik

4. RPP sesuai

prinsip-prinsip

366 2 x 4 = 8 366 : 54

= 6,77

6,77 x 100% =

84,62%

8

Baik

5. Melibatkan

kepala sekolah

dalam RPP

355 2 x 4 = 8 355 : 54

= 6,57

6,57 x 100% =

82,12%

8

Baik

6. Terampil

menentukan

media

543 3 x 4 =

12

543 : 54

= 10,05

10,05 x 100% =

83,75%

12

Baik

b. Melaksanakan Pembelajaran

Melaksanakan pembelajaran terdapat 10 (sepuluh) indikator yang

terdiri dari menguasai materi, memanfaatkan teknologi, menggunakan

sumber-sumber belajar, terampil menentukan metode dan model

pembelajaran, menentukan apersepsi, terampil mengelola kelas, mengatur

keloompok diskusi siswa, mengatur kedisiplinan siswa di kelas, memberikan

tugas sesuai kemampuan siswa dan alokasi waktu sesuai RPP. Dari 10

indikator tersebut maka dapatlah 31 butir pertanyaan mengenai pelaksanaan

pembelajaran.

Berikut ini adalah deskripsi indikator-indikator dari dimensi

melaksanakan pembelajaran, antara lain:

Page 62: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

46

1) Menguasai Materi Pembelajaran

Tabel 4.8

Menguasai Materi Pembelajaran

No.

Pernyataan

Skor

Nilai

Harapan

(NH)

Nilai

Skor

(NS)

Kategori

Skor

1. Materi pelajaran

sesuai RPP

918

5 x 4 =

20

918 : 54

= 17

17 x 100% = 85%

20

Sangat

Baik

2. Menguasai

setiap materi

pelajaran yang

diampu

3. Mampu

menjelaskan

materi pelajaran

dengan baik

4. Menyelesaikan

permasalahan

siswa pada

materi

pembelajaran

5. Mampu

menjawab

pertanyaan

setiap siswa

Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa guru secara umum

sangat baik dalam menguasai materi pembelajaran. Hal ini berdasarkan hasil

observasi langsung ke lapangan saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

Observasi meliputi pernyataan tabel di atas memang benar guru sudah mampu

dalam segi menjelaskan mata pelajaran, menyelesaikan permasalahan yang

dihadapi siswa ataupun mampu menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan

siswa kepada guru bersangkutan. Meskipun observasi yang dilakukan tidak

seluruh guru yang menjadi responden. Namun, sudah mencakup seluruhnya

Page 63: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

47

bahwa guru sangat baik dalam menguasai materi pembelajaran dan materi

pembelajarannya pun sesuai dengan RPP yang mereka susun.

7) Memanfaatkan Teknologi

Tabel 4.9

Memanfaatkan Teknologi

No.

Pernyataan

Skor

Nilai

Harapan

(NH)

Nilai

Skor

(NS)

Kategori

Skor

1. Memanfaatkan

teknologi sesuai

materi yang

diajarkan

328

2 x 4 = 8

328 : 54

= 6,07

6,07 x 100% =

75,87%

8

Baik

2. Menggunakan

internet untuk

memperluas

wawasan dan

gagasan

Berdasarkan data tabel di atas diketahui bahwa guru dalam

memanfaatkan teknologi dapat dikatakan baik. Hal tersebut didapat dari hasil

pengakuan guru yang bersangkutan. Namun, tidak semua guru yang

menyatakan bahwa setiap melaksanakan pembelajaran itu memanfaatkan atau

menggunakan teknologi. Karena materi pelajaran yang diajarkan tidak selalu

berkesinambungan dengan penggunaan teknologi. Sebagian mereka mengaku

menggunakan teknologi saat pembelajaran agak sedikit rumit, meskipun itu

merupakan tuntutan dalam proses pembelajaran.

Pernyataan terkait menggunakan internet diakuin sangat bermanfaat

bagi guru. Dengan menggunakan internet para guru merasakan dampak yang

nyata seperti memperluas wawasan dan gagasan yang mereka miliki.

Page 64: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

48

3) Menggunakan Sumber Belajar

Tabel 4.10

Menggunakan Sumber Belajar

No.

Pernyataan

Skor

Nilai

Harapan

(NH)

Nilai

Skor

(NS)

Kategori

Skor

1. Menggunakan

buku yang

relevan.

532

3 x 4 =

12

532 : 54

= 9,85

9,85 x 100% =

82,08%

12

Baik

2. Mencari materi

tambahan dari

sumber lainnya.

3. Menyarankan

peserta didik

mencari bahan

materi pelajaran

melalui internet

dan sumber

lainnya.

Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa guru sudah baik

dalam menggunakan sumber belajar. Berdasarkan hasil observasi di lapangan

bahwa guru tidak hanya menggunakan buku paket yang disediakan oleh pihak

dinas pendidikan setempat. Namun, guru menggunakan buku-buku yang dari

sumber lain yang relevan dengan materi yang diajarkan. Ketika di wawancara

mengenai sumber belajar mereka mengaku sangat perlu mencari dan

menggunakan buku lainnya. Karena buku yang disediakan oleh pihak dinas

terkadang terbatas dalam pembahasannya. Hal tersebut membuat guru

berinisiatif untuk mencari materi tambahan dengan menggunakan buku atau

sumber lainnya yang relevan.

Demi meningkatkan hasil pembelajaran guru tidak hanya mencari

sendiri materi dari sumber lain. Mereka menyarankan kepada para peserta

didik untuk dapat mencari bahan materi pelajaran tambahan. Materi tambahan

Page 65: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

49

tersebut dapat dicari melalui internet ataupun sumber lain. Dengan demikian

peserta didik dapat mengembangkan materi pelajaran dari buku paket dan

sumber yang mereka cari.

4) Metode dan Model Pembelajaran

Tabel 4.11

Metode dan Model Pembelajaran

No.

Pernyataan

Skor

Nilai

Harapan

(NH)

Nilai

Skor

(NS)

Kategori

Skor

1. Metode dan

model sesuai

materi

pembelajaran

523

3 x 4 =

12

523 : 54

= 9,68

9,68 x 100% =

80,66%

12

Baik

2. Menggunakan

metode dan

model bervariasi

3. Metode dan

model sesuai

karakteristik

peserta didik

Data pada tabel di atas diketahui bahwa guru dalam kegiatan

pembelajaran sudah baik menggunakan metode dan model pembelajarannya.

Hal ini berdasarkan observasi ketika proses pembelajaran berlangsung.

Peneliti mengamati kegiatan pembelajaran yang diberikan oleh guru di kelas.

Metode dan model yang digunakan sudah sesuai dengan materi pembelajaran.

Tidak cuman asal menggunakan metode dan model tetapi mereka

mengeluarkan kreatifitas dan imajinasinya agar metode dan model yang

mereka gunakan bervariasi.

Selain metode dan model pembelajaran yang bervariasi, guru juga

mempertimbangkan karakteristik peserta didik dalam memilih metode dan

model pembelajaran. Dengan demikian para guru bermaksud agar peserta

didik mudah menyerap dan memahami materi pembelajaran yang mereka

sampaikan.

Page 66: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

50

5) Menentukan Apersepsi

Tabel 4.12

Menentukan Apersepsi

No.

Pernyataan

Skor

Nilai

Harapan

(NH)

Nilai

Skor

(NS)

Kategori

Skor

1. Mengaitkan

materi

sebelumnya

dengan materi

yang akan

diajarkan.

572

3 x 4 =

12

572 : 54

= 10,59

10,59 x 100% =

88,25%

12

Sangat

Baik

2. Menyampaikan

garis besar

cakupan materi

sebelum

pelajaran.

3. Menyampaikan

manfaat materi

dalam kehidupan

sehari-hari.

Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa guru dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran secara umum sudah melakukan

apersepsi sebelum pelajaran dimulai. Berdasarkan hasil observasi di lapangan

memang benar guru sebagian besar sudah melakukan apersepsi. Aspek dalam

menentukan apersepsi seperti yang tertera dalam tabel di atas sudah terpenuhi

oleh sebagian guru. Lalu diperdalam lagi mealui wawancara langsung kepada

guru bersangkutan terkait apersepsi. Mereka menyatakan bahwa apersepsi itu

penting sebelum pelajaran dimulai. Karena peserta didik perlu diberikan

pengertian dan pemahaman dasar terlebih dahulu mengenai materi yang akan

diajarkan pada hari itu. Dengan begitu peserta didik akan lebih mudah

memahami.

Page 67: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

51

6) Terampil dalam Mengelola Kelas

Tabel 4.13

Terampil dalam Mengelola Kelas

No.

Pernyataan

Skor

Nilai

Harapan

(NH)

Nilai

Skor

(NS)

Kategori

Skor

1. Mengatur tempat

duduk siswa

agar mudah

bergerak.

523

3 x 4 =

12

523 :

54 =

9,68

9,68 x 100% =

80,00%

12

Baik 2. Mengubah posisi

tempat duduk

agar saling

mengenal dan

mudah

berkomunikasi.

3. Mengatur tempat

duduk agar

mudah

menjangkau

media/alat

pembelajaran.

Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa guru secara umum

sudah terampil dalam mengelola kelas. Dalam mengelola kelas guru tidak

mengalami kesulitan yang berarti. Berdasarkan hasil observasi bahwa guru

sudah terampil dalam mengelola kelas. Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh

guru memiliki beragam macam. Seperti mengatur tempat duduk siswa,

mengubah posisi tempat duduk siswa. Hal tersebut dilakukan demi

tercapainya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Selain itu, dengan

mengatur dan mengubah posisi tempat duduk guru berpendapat supaya para

peserta didik mudah bergerak. Kalau dalam duduk para peserta didik sulit

bergerak maka akan mengganggu konsentrasi belajar.

Tujuan lain mengubah posisi tempat duduk agar peserta didik dapat

berkomunikasi dan saling mengenal satu sama lain. Selain itu jika guru

menggunakan media/alat pembelajaran saat belajar peserta didik mudah

menjangkaunya. Kegiatan mengatur dan mengubah posisi tempat duduk rutin

Page 68: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

52

dilakukan oleh guru. Sebagian guru menerapkan pertukaran tempat bangku

beberapa hari dan ada juga yang seminggu sekali.

7) Mengatur Kelompok Diskusi Siswa

Tabel 4.14

Mengatur Kelompok Diskusi Siswa

No.

Pernyataan

Skor

Nilai

Harapan

(NH)

Nilai

Skor

(NS)

Kategori

Skor

1. Membuat

kelompok

diskusi secara

adil dan merata.

727

4 x 4 =

16

727 : 54

= 13,46

13,46 x 100% =

84,12%

16

Baik

2. Membuat

kelompok

diskusi

seimbang antara

laki-laki dan

perempuan.

3. Membuat

kelompok

diskusi sesuai

kemampuan

yang seimbang.

4. Memastikan

setiap anak

dapat

bekerjasama

dalam

kelompok.

Data pada tabel tersebut diketahui bahwa guru secara umum sudah

baik dalam mengatur kelompok diskusi siswa. Berdasarkan hasil observasi di

lapangan memang sebagian besar guru mengatur kelompok diskusi siswa.

Dalam mengatur kelompok diskusi siswa guru membuat kelompok diskusi

secara adil dan merata. Guna tidak ada siswa yang terkucilkan. Pembagian

kelompok antara laki-laki dan perempuan harus seimbang antara satu

kelompok dengan kelompok lainnya. Tidak hanya seimbang antara laki-laki

dan perumpuan, tetapi pembagian kelompok juga mempertimbangkan

Page 69: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

53

kamampuan yang seimbang. Kalau tidak seimbang maka kegiatan diskusi

kelompok tidak akan berjalan dengan efektif.

Selain membuat kelompok diskusi secara adil, merata dan seimbang

antara satu kelompok dengan satu kelompok lainnya. Guru juga memastikan

bahwa setiap siswa dapat bekerjasama dalam kelompoknya. Supaya tidak ada

siswa yang hanya memanfaatkan temannya dalam ngerjakan tugas kelompok.

Sedangkan dia hanya asik bercanda tanpa membantu mengerjakan tugas

kelompok.

8) Mengatur Kedisiplinan Siswa Di Kelas

Tabel 4.15

Mengatur Kedisiplinan Siswa Di Kelas

No.

Pernyataan

Skor

Nilai

Harapan

(NH)

Nilai

Skor

(NS)

Kategori

Skor

1. Memeriksa

kerapihan siswa

sebelum masuk

kelas.

782

4 x 4 =

16

782 : 54

=

14,48

14,48 x 100% = 90%

16

Sangat

Baik

2. Mengingatkan

siswa

membuang

sampah pada

tempatnya.

3. Menegur siswa

yang tidak taat

aturan.

4. Membuat jadwal

piket rutin.

Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa guru sangat baik dalam

mengatur kedisiplinan siswa di kelas. Dalam mengatur kedisiplinan siswa di

kelas mereka merasa tidak terlalu sulit. Berdasarkan hasil observasi dan

wawancara diketahui bahwa guru sudah sangat baik dalam mengatur

kedisiplinan siswa di kelas. Maka dapat ditarik kesimpulan guru secara umum

Page 70: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

54

mengatur kedisiplinan siswa. Mengatur disiplin siswa seperti memeriksa

kerapihan, mengingatkan siswa agar membuang sampah pada tempatnya, jika

mendapati siswa yang tidak taat aturan maka guru memberikan teguran

kepada siswa yang bersangkutan. Selain itu demi menjaga kebersihan dan

disiplin yang nyata guru membuat jadwal rutin piket siswa. Dengan diadakan

jadwal piket guru berharap rasa disiplin siswa semakin tinggi terhadap

menjaga kebersihan.

9) Memberikan Tugas Sesuai Dengan Kemampuan Siswa

Tabel 4.16

Memberikan Tugas Sesuai Dengan Kemampuan Siswa

No.

Pernyataan

Skor

Nilai

Harapan

(NH)

Nilai

Skor

(NS)

Kategori

Skor

1. Memberikan tugas

dengan

mempertimbangkan

kemampuan

karakteristik siswa.

370

2 x 4 : 8

370 :

54 =

6,85

6,85 x 100% = 85%

8

Sangat

Baik

2. Membuat tugas

sesuai materi

pelajaran.

Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa guru pada umumnya

sudah memberikan tugas sesuai dengan kemampuan siswa. Dalam

memberikan tugas kepada siswa guru selalu mempertimbangkan kemampuan

karakteristik siswa dan tugasnya pun sesuai dengan materi yang dipelajari.

Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa guru secara umum memang

sudah memberikan tugas sesuai dengan kemampuan siswa. Hal ini disebabkan

karena memberikan tugas itu sudah menjadi rutinitas dalam proses

pembelajaran. Selain menjadi rutinitas pemberian tugas berfungsi agar peserta

didik lebih terasah lagi dalam belajarnya. Tugas yang diberikan terkadang

berupa tugas individual atau tugas kelompok.

Page 71: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

55

10) Menentukan Alokasi Waktu Sesuai RPP

Tabel 4.17

Menentukan Alokasi Waktu Sesuai RPP

No.

Pernyataan

Skor

Nilai

Harapan

(NH)

Nilai

Skor

(NS)

Kategori

Skor

1. Menentukan

alokasi waktu

sesuai RPP

381

2 x 4 : 8

381 :54

= 7,05

7,05 x 100% =

88,12%

8

Sangat

Baik

2. Masuk dan keluar

kelas tepat waktu

Data pada tabel tersebut diketahui bahwa pada umumnya guru

sudah menentukan alokasi waktu sesuai RPP yang sudah disusun. Dalam

menentukan alokasi waktu guru tidak mengalami kesulitan yang berarti.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dapat diketahui bahwa seluruh

guru sudah menentukan alokasi waktu sesuai RPP. Dapat ditarik kesimpulan

bahwa menentukan alokasi waktu itu hanya implementasi dari isi RPP yang

sudah mereka susun dan guru hanya melaksanakan saja. Masuk dan keluar

kelas pada jam pembelajaran tepat waktu merupakan alokasi waktu. Guru

umumnya selalu tepat waktu dalam hal tersebut.

Berikut ini data dari hasil penyebaran angket terhadap 54 guru yang

sudah memiliki sertifikat pendidik terdiri dari 10 indikator pada dimensi

melaksanakan pembelajaran yaitu:

Page 72: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

56

Tabel 4.18

Rekapitulasi Rerata Skor Melaksanakan Pembelajaran

No.

Indikator

Skor

Nilai

Harapan

(NH)

Nilai

Skor

(NS)

Kategori

Skor

1. Menguasai

materi

918 5 x 4 =

20

918 :

54 =

17

17 x 100% = 85%

20

Sangat

Baik

2. Memanfaatkan

Teknologi

328 2 x 4 = 8 328 :

54 =

6,07

6,07 x 100% = 75,87%

8

Baik

3. Menggunakan

sumber belajar

532 3 x 4 =

12

532 :

54 =

9,85

9,85 x 100% = 82,08%

12

Baik

4. Metode dan

model

pembelajaran

523 3 x 4 =

12

523 :

54 =

9,68

9,68 x 100% = 80,66%

12

Baik

5. Apersepsi 572 3 x 4 =

12

572 :

54 =

10,59

10,59 x 100% = 88,25%

12

Sangat

Baik

6. Terampil dalam

mengelola kelas

523 3 x 4 =

12

523 :

54 =

9,68

9,68 x 100% = 80,00%

12

Baik

7. Mengatur

kelompok

diskusi siswa

727 4 x 4 =

16

727 :

54 =

13,46

13,46 x 100% = 84,12%

16

Baik

8. Mengatur

kedisiplinan

siswa di kelas

782 4 x 4 =

16

782 :

54 =

14,48

14,48 x 100% = 90%%

16

Sangat

Baik

9 Memberikan

tugas sesuai

dengan

kemampuan

siswa

370 2 x 4 : 8 370 :

54 =

6,85 x 100% = 85%%

8

Sangat

Baik

10. Menentukan

alokasi waktu

sesuai RPP

381 2 x 4 : 8 381 :

54

70 x 100% = 85%%

8

Sangat

Baik

Page 73: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

57

c. Menilai Hasil Pembelajaran

Menilai hasil pembelajaran terdapat 2 (dua) indikator yang terdiri dari

penilaian proses belajar dan penilaian hasil belajar. Dari 2 indikator tersebut

maka terdapatlah 5 butir pertanyaan mengenai penilaian hasil pembelajaran.

Berikut ini adalah deskripsi indikator-indikator dari dimensi

penilaian hasil pembelajaran, antara lain:

1). Penilaian Proses Belajar

Tabel 4.19

Penilaian Proses Belajar

No.

Pernyataan

Skor

Nilai

Harapan

(NH)

Nilai

Skor

(NS)

Kategori

Skor

1. Memberikan

soal pretest

untuk menilai

pengetahuan.

370

2 x 4 : 8

370 : 54

= 6,85

6,85 x 100% = 85%

8

Sangat

Baik

2. Melakuakan

penilaian

keterampilan.

Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa guru pada umumnya

sudah melakukan penilaian proses belajar. Dalam menilai proses belajar

memiliki 2 aspek yang harus di lakukan yaitu memberikan soal pretest guna

menilai pengetahuan dan melakukan penilaian keterampilan. Berdasarkan

hasil telisik dokumen bahwa benar guru umumnya sudah melakukan penilaian

proses belajar. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa guru tidak mengalami

kesulitan dalam melakukan penilaian proses belajar. Hal ini dikarenakan

dalam melakukan penilaian belajar formatnya sederhana tidak rumit. Bagi

guru yang sudah lama mengajar menilai belajar itu sudah biasa.

Page 74: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

58

2) Penilaian Hasil Belajar

Tabel 4.20

Penilaian Hasil Belajar

No.

Pernyataan

Skor

Nilai

Harapan

(NH)

Nilai

Skor

(NS)

Kategori

Skor

1. Penilaian sikap

siswa untuk

mengetahui hasil

belajar.

560

3 x 4 =

12

560 : 54

= 10,37

10,37 x 100% =

86,41%

12

Sangat

Baik 2. Menentukan

metode

penilaian sesuai

rambu-rambu

yang berlaku.

3. Menggunakan

hasil penilaian

untuk

pertimbangan

tindak lanjut.

Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa guru pada umumnya

sudah melakukan penilaian hasil belajar. Dalam menilai hasil belajar memiliki

3 aspek yang harus di lakukan yaitu penilaian sikap siswa untuk mengetahui

hasil belajar, menentukan metode penilaian sesuai rambu-rambu yang berlaku

dan menggunakan hasil penilaian untuk pertimbangan tindak lanjut.

Berdasarkan hasil telisik dokumen bahwa benar guru umumnya sudah

melakukan penilaian hasil belajar. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa guru

tidak mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian hasil belajar. Hal ini

dikarenakan dalam melakukan penilaian belajar formatnya sederhana tidak

rumit. Bagi guru yang sudah lama mengajar menilai belajar itu sudah biasa.

Page 75: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

59

Dalam melakukan penilaian hasil belaajar maka hasil dari penilaian

tersebut akan dijadikan sebagai pertimbangan tindak lanjut. Kegiatan tindak

lanjut yang dimaksud seperti kegiatan remedial, pengayaan atau yang lainnya.

Berikut ini data dari hasil penyebaran angket terhadap 54 guru yang sudah

memiliki sertifikat pendidik terdiri dari 2 indikator pada dimensi menilai hasil

pembelajaran, yaitu:

Tabel 4.21

Rekapitulasi Rerata Skor Menilai Hasil Pembelajaran

No.

Pernyataan

Skor

Nilai

Harapan

(NH)

Nilai

Skor

(NS)

Kategori

Skor

1. Penilaian Proses

Belajar

344 2 x 4 = 8 344 : 54

= 6,37

6,37 x 100% =

79,62%

8

Baik

2. Penilaian Hasil

Belajar

560 3 x 4 =

12

560 : 54

= 10,37

10,37 x 100% =

86,41%

12

Sangat

Baik

d. Melaksanakan Bimbingan dan Tindak Lanjut Hasil Belajar

Melaksanakan bimbingan dan tindak lanjut terdapat 2 (dua) indikator

yang terdiri dari menyelenggarakan kegiatan pengayaan dan

menyelenggarakan kegiatan remedial. Dari 2 indikator tersebut maka

terdapatlah 6 butir pertanyaan mengenai penilaian hasil pembelajaran.

Berikut ini adalah deskripsi indikator-indikator dari dimensi

bimbingan dan tindak lanjut hasil belajar, antara lain:

Page 76: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

60

1) Menyelenggarakan Kegiatan Pengayaan

Tabel 4.22

Menyelenggarakan Kegiatan Pengayaan

No.

Pernyataan

Skor

Nilai

Harapan

(NH)

Nilai

Skor

(NS)

Kategori

Skor

1. Meminta siswa

membaca buku

di perpustakaan.

466

3 x 4 =

12

466 : 54

= 8,62

8,62 x 100% =

71.91%

12

Cukup

2. Memberikan

tugas untuk

memecahkan

permasalahan

secara kelompok

sesuai bahasan.

3. Memberikan

tugas pengayaan

sesuai

karakteristik

siswa.

Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa guru pada umumnya

cukup dalam menyelenggarakan kegiatan pengayaan. Dalam

menyelenggarakan kegiatan pengayaan guru sudah cukup. Namun sebagian

guru ada yang masih jarang melakukannya. Hal ini dikarenakan beberapa

faktor seperti kurangnya waktu untuk mengadakan pengayaan, terlalu

padetnya jam pelajaran atau sulitnya siswa untuk diberikan pengayaan.

Berdasarkan hasil observasi dan telisik dokumen dapat diketahui memang

benar dalam hal kegiatan pengayaan masih sebagian guru belum maksimal

melakukan pengayaan. Pengakuan dari guru aspek pengayaan yang jarang

dilakukan yaitu meminta siswa untuk membaca buku di perpustakan. Karena

kondisi perpustakaan yang masih kurang dalam segi ruangan ataupun koleksi

Page 77: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

61

buku bacaannya. Dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam menyelenggarakan

kegiatan pengayaan sudah dilakukan namun belum begitu optimal hasilnya.

2) Menyelenggarakan Kegiatan Remedial

Tabel 4.23

Menyelenggarakan Kegiatan Remedial

No.

Pernyataan

Skor

Nilai

Harapan

(NH)

Nilai

Skor

(NS)

Kategori

Skor

1. Memberikan

tugas tambahan

secara kelompok

bagi siswa yang

belum

memenuhi

standar KKM.

492

3 x 4 =

12

492 : 54

= 9.11

9.11 x 100% =

75,92%

12

Baik

2. Memberikan

bimbingan ulang

dengan metode

dan media yang

berbeda.

3. Memberikan

bimbingan

intensif secara

individu kepada

siswa yang

belum

memenuhi

standar KKM.

Data pada tabel tersebut diketahui bahwa guru pada umumnya

sudah menyelenggarakan kegiatan remedial secara baik. Dalam

menyelenggarakan kegiatan remedial mereka menyatakan bahwa sudah

dijalan semua. Namun ada aspek yang jarang dilakukan yaitu memberikan

bimbingan ulang dengan metode dan media yang berbeda. Hal ini

dikarenakan mereka masih bingung dalam menjalankannya. Sedangkan yang

Page 78: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

62

melakukan remedial tidak semuanya, hanya beberapa saja. Berdasarkan hasil

observasi dan telisik dokumen memang benar mereka mengaku dalam

memberikan bimbingan ulang dengan metode dan media yang berbeda masih

jarang. Tetapi aspek yang lainnya seperti memberikan tugas tambahan secara

individu ataupun kelompok bagi siswa yang belum memenuhi standar KKM

selalu mereka lakukan.

Berikut ini data dari hasil penyebaran angket terhadap 54 guru yang sudah

memiliki sertifikat pendidik terdiri dari 2 indikator pada dimensi melaksanakan

bimbingan dan tindak lanjut hasil belajar yaitu:

Tabel 4.24

Rekapitulasi Rerata Skor Melaksanakan Bimbingan Dan Tindak

Lanjut Hasil Belajar

No.

Indikator

Skor

Nilai

Harapan

(NH)

Nilai

Skor

(NS)

Kategori

Skor

1. Menyelenggarakan

Kegiatan Pengayaan

466 3 x 4 =

12

466 :

54 = 8,62

8,62 x 100% =

71.91% 12

Cukup

2. Menyelenggarakan

Kegiatan

Remedial

492 3 x 4 =

12

492 :

54 =

9.11

9.11 x 100% =

75,92%

12

Baik

e. Melaksanakan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Melaksanakan pengembangan keprofesian berkelanjutan terdapat 2

(dua) indikator yang terdiri dari mengikuti penguatan profesi dan mengasah

diri melalui bidang akademik. Dari 2 indikator tersebut maka terdapatlah 6

butir pertanyaan mengenai penilaian hasil pembelajaran.

Berikut ini adalah deskripsi indikator-indikator dari dimensi

melaksanakan pengembangan keprofesian berkelanjutan, antara lain:

Page 79: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

63

1) Penguatan Profesi

Tabel 4.25

Penguatan Profesi

No.

Pernyataan

Skor

Nilai

Harapan

(NH)

Nilai

Skor

(NS)

Kategori

Skor

1. Mengikuti

workshop/seminar

keprofesiaan guru

538

3 x 4 =

12

538 : 54

= 9,96

9,96 x 100% =

83,02%

12

Baik

2. Bersedia

mengikuti

pendidikan

profesi guru.

3. Mengikuti

pelatihan dan

pembinaan secara

berkelanjutan.

Data pada tebel tersebut menunjukkan bahwa guru pada umumnya

sudah mengikuti penguatan profesi secara baik. Hasil wawancara dan telisik

dokumen diketahui bahwa seluruh guru memang sudah mengikuti penguatan

profesi. Namun ada sebagian guru mengaku dalam aspek mengikuti

workshop/seminar keprofesian mereka mengalami kendala. Karena kegiatan

workshop/seminar itu jarang sekali diadakan oleh pemerintah setempat.

Selain jarang diadakan keterbatasan peserta dalam kegiatan

workshop/seminar pun mereka keluhkan. Sedangkan kegiatan

workshop/seminar sangat penting demi memperluas wawasan dan menunjang

penguatan keprofesian mereka.

Page 80: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

64

Dibalik kendala tersebut mereka selalu mengikuti dalam pelatihan

dan pembinaan secara berkelanjutan. Agar potensi dan kompetensi yang

dimiliki akan terus berkembang. Mereka berpendapat selalu bersedia jika

diperintahkan untuk mengikuti pendidikan profesi guru yang diadakan oleh

pemerintah setempat atau instansi dan lembaga terkait. Dapat ditarik

kesimpulan bahwa guru secara umum sudah baik dalam penguatan profesi

seperti mengikuti pelatihan dan pembinaan secara berkelanjutan. Tidak bisa

dipungkiri dalam aspek workshop/seminar mereka masih merasa kurang

karena keterbatasan tersebut.

2) Mengasah Diri dalam Akademik

Tabel 4.26

Mengasah Diri dalam Akademik

No.

Pernyataan

Skor

Nilai

Harapan

(NH)

Nilai

Skor

(NS)

Kategori

Skor

1. Membuat karya

ilmiah sendiri.

491

3 x 4 =

12

491 : 54

= 9.09

9.02 x 100% =

75,77%

12

Baik

2. Belajar untuk

mengembangkan

keilmuan yang

dimiliki.

3. Tidak malu untuk

belajar kepada

teman sejawat

yang lebih senior.

Data pada tabel di atas diketahui bahwa guru secara umum sudah

mengasah diri dalam akademik. Hal itu dapat diketahui ketika peneliti

mengadakan wawancara dan telisik dokumen kepada guru bersangkutan.

Mengasah diri dalam akademik yang dilakukan para guru yaitu membuat

karya ilmiah, belajar untuk mengembangkan keilmuan yang dimiliki dan

tidak merasa malu untuk belajar kepada teman sejawat yang lebih senior.

Mereka mengaku sudah melakukan secara baik. Namun dalam membuat

karya ilmiah sendiri mereka masih terkendala dan kesulitan. Hal ini

Page 81: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

65

disebabkan oleh beberapa faktor seperti masih minimnya pengetahuan dan

wawasan terkait cara membuat karya ilmiah yang baik dan benar. Adapun

beberapa guru yang sudah pernah membuat karya ilmiah tetapi belum

berhasil lolos.

Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa guru secara

umumnya sudah baik dalam mengasah diri dalam akademik. Namun masih

ada kendala dan kesulitan yang dihadapi mereka. Kendala dan kesulitan yang

dihadapi terutama dalam aspek pembuatan karya ilmiah. Tetapi mereka tetap

semangat untuk terus berjuang dan belajar kepada teman sejawat yang lebih

senior tanpa harus merasakan malu. Itu semua demi mengasah diri dalam

akademik yang mereka miliki.

Brikut ini data dari hasil penyebaran angket terhadap 54 guru yang sudah

memiliki sertifikat pendidik terdiri dari 2 indikator pada dimensi melaksanakan

pengembangan keprofesian berkelanjutan yaitu:

Tabel 4.27

Rekapitulasi Rerata Skor Melaksanakan Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan

No.

Indikator

Skor

Nilai

Harapan

(NH)

Nilai

Skor

(NS)

Kategori

Skor

1. Penguatan

Profesi

538 3 x 4 =

12

538 : 54

= 9,96

9,96 x 100% =

83,02%

12

Baik

2. Mengasah Diri

dalam

Akademik

491 3 x 4 =

12

491 : 54

= 9.09

9.02 x 100% =

75,77%

12

Baik

Di bawah ini data tabel hasil rekapitulasi deskripsi analisis hasil angket di

atas mengenai 5 dimensi yang terdiri dari merencanakan pembelajaran,

melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, bimbingan dan tindak

lanjut dan pengembangan keprofesian berkelanjutan, antara lain:

Page 82: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

66

Tabel 4.28

Rekapitulasi Deskripsi Analisis Hasil Angket

No. Dimensi Skor

Angket

Kategori

1. Merencanakan pembelajaran 83,58 Baik

2. Melaksanakan pembelajaran 84,88 Baik

3. Meskor pembelajaran 83,70 Baik

4. Bimbingan dan tindak lanjut 73,91 Cukup

5. Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan

79,39 Baik

2. Deskripsi Hasil Wawancara

Terdapat tujuh pertanyaan wawancara yang dilakukan peneliti dengan 3

guru, berikut ini adalah deskripsi jawaban dari hasil wawancara tersebut, antara

lain:

a. Penggunaan teknologi atau internet untuk pembelajaran

Informan 1:“Sangat jarang menggunakan media internet untuk kebutuhan

pembelajaran, karena kondisi anak SD belum begitu memahami

dengan penggunaannya.”

Informan 2:“Belum menggunakan teknologi lain terutama internet dikarenakan

belum begitu membutuhkannya dalam pembelajaran saat ini.”

Informan 3:“Pernah menggunakan media internet untuk membantu mencari

sumber dalam pembelajaran, namun hanya beberapa kali. Jadi,

sangat jarang.”

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa

penggunaan internet dan teknologi masih jarang digunakan oleh guru-guru dalam

pengajaran dan pembelajaran, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

karena belum sesuai dengan kemampuan peserta didik SD, kondisi anak SD

belum begitu memahami dengan penggunaan internet, begitu pula dengan kondisi

guru-guru, tidak semua guru memahami cara penggunaan internet. Selain itu,

penggunaan internet dikarenakan belum begitu membutuhkannya dalam

pembelajaran saat ini.

b. Mencari bahan materi pelajaran di internet dapat mempermudah

siswa dan guru.

Page 83: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

67

Informan 1:“Belum pernah menggunakan internet untuk pembelajaran, jadi

belum bisa menyatakan bisa mempermudah atau tidak.”

Informan 2:“Tidak semua peserta didik sudah memahami bagaimana cara

menggunakan internet, jadi belum bisa menjadikan internet sebagai

media pembelajaran.”

Informan 3:“Narasumber ketiga menyampaikan bahwa masih minimnya akses

jaringan internet, pembelajaran pun mendapatkan kesulitan jika para

peserta didik mencari bahan materi sendiri.”

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa mencari

bahan materi pelajaran di internet belum bisa dinyatakan dapat mempermudah

siswa dan guru, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: terdapat

guru-guru yang belum pernah menggunakan internet untuk pembelajaran di

sekolah, tidak semua peserta didik SD yang sudah terbiasa menggunakan internet

atau belum begitu memahami penggunaan internet, begitu pula dengan kondisi

akses jaringan internet, hal ini menyebabkan pembelajaran dengan menggunakan

internet mendapatkan kesulitan.

c. Mengarahkan murid-murid untuk mencari sumber atau bahan materi

dari buku-buku perpustakaan sekolah.

Informan 1:“Murid-murid jarang sekali mencari bahan materi di perpustakaan

sekolah, karena ketersediaan buku yang kurang mendukung.”

Informan 2:“Kemauan murid tidak besar untuk mencari buku di perpustakaan

sekolah, karena tidak ada buku yang dibutuhkan setiap mereka

mencarinya.”

Informan 3:“Murid-murid masih suka pergi ke perpustakaan sekolah untuk

mencari sumber, namun tidak sering, karena keterbatasan buku dan

waktu yang ada.”

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa guru-

guru belum maksimal dalam mengarahkan murid-murid untuk mencari sumber

atau bahan materi dari buku-buku yang tersedia di perpustakaan sekolah, hal ini

disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: kurangnya ketersediaan buku di

perpustakaan sekolah sehingga murid menjadi tidak termotivasi untuk mencari

buku di perpustakaan sekolah, walaupun masih ada beberapa murid SD yang pergi

ke perpustakaan sekolah, namun murid-murid masih sering tidak mendapatkan

buku yang dicari.

Page 84: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

68

d. Metode memecahkan masalah secara kelompok dapat membantu

murid dalam memecahkan permasalahannya.

Informan 1):“Tidak semua permasalahan dalam tugas bisa diselesaikan secara

kelompok, jadi jika ada permasalahan pada tugas murid, dilihat dulu

permasalahannya untuk dipertimbangkan solusinya.”

Informan 2):“Setiap tugas tidak diharuskan untuk diselesaikan secara kelompok,

karena ada beberapa pertimbangan yang bisa memberi efek buruk

bagi peserta didik lain.”

Informan 3):“Sering memberi tugas untuk diselesaikan secara kelompok, namun

tidak begitu efektif.”

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa metode

memecahkan masalah secara kelompok belum tentu dapat membantu murid dalam

memecahkan permasalahan tugasnya, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor,

antara lain: permasalahan yang ada selama ini belum tentu dapat diselesaikan

secara kelompok, guru-guru tidak selalu memberi arahan untuk memecahkan

masalah secara kelompok, karena masih bisa dipertimbangkan secara individu

maupun dengan guru.

e. Selalu mengadakan bimbingan ulang kepada peserta didik.

Informan 1):“Sebenarnya bimbingan ulang ini sangat penting, namun belum

maksimal karena keterbatasan waktu yang ada.”

Informan 2):“Sering mengadakan bimbingan ulang, namun tidak begitu

signifikan hasilnya karena waktu yang tidak efektif.”

Informan 3):“Bimbingan ulang itu perlu, karena tidak semua peserta didik sudah

paham dengan materi yang sudah disampaikan, walaupun waktu

terbatas dan harus mengejar target kurikulum, bimbingan ulang tetap

diusahakan.”

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa

mengadakan bimbingan ulang kepada peserta didik tidak selalu dilakukan oleh

guru, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: keterbatasan waktu

untuk mengadakan bimbingan ulang tersebut sehingga tidak begitu signifikan

hasilnya. Walaupun masih sering diusahakan untuk mengadakan bimbingan ulang

kepada peserta didik yang belum paham dengan materi yang dipelajari, namun

berjalan dengan kurang baik karena waktu yang kurang efektif.

f. Sering mengikuti kegiatan workshop/seminar.

Informan 1):“Sangat jarang mengikuti kegiatan workshop, karena jarang sekali

mendapatkan undangan untuk mengikutinya.”

Page 85: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

69

Informan 2):“Pernah mengikuti kegiatan workshop, namun sangat jarang, hanya

beberapa kali telah mengikutinya, karena belum mendapat

kesempatan untuk dapat mengikutinya.”

Informan 3):“Jarang sekali mendapatkan info kegiatan workshop dari dinas

Pendidikan maupun dinas terkait lainnya, jadi belum sering

mengkuti kegiatannya.”

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa sebagian

besar guru sangat jarang mengikuti mengikuti kegiatan workshop/seminar, hal ini

disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: sebagian besar guru sangat jarang

mendapatkan undangan yang berisi kegiatan workshop atau seminar, adapun yang

pernah mengikuti namun hanya beberapa kali saja, karena tidak mendapatkan

kesempatan untuk mengikuti setiap ada undangan yang datang.

g. Apakah bapak/ibu sudah banyak membuat karya ilmiah?

Informan 1):“Belum begitu banyak pengetahuan untuk membuat karya ilmiah

yang bisa diterima, jadi masih dalam tahap proses membuat.”

Informan 2):“Pernah membuat karya ilmiah, namun belum bisa lolos karena

masih banyak kekurangannya.”

Informan 3):“Pembuatan karya ilmiah untuk mengembangkan profesi sebagai

guru itu cukup rumit, jadi masih dalam proses pembuatan belum bisa

menghasilkannya.”

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa

pembuatan karya ilmiah untuk mengembangkan profesi sebagai guru belum

dinyatakan berjalan baik, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

masih minimnya pengetahuan dan wawasan terkait cara embuat karya ilmiah yang

baik dan benar, adapun beberapa guru yang sudah pernah membuat karya ilmiah

tersebut namun belum berhasil lolos. Oleh karena itu, sebagian besar guru

ternyata belum sering menghasilkan karya ilmiah.

3. Deskripsi Skor Angket Rendah dan wawancara

a.Pemanfaatan Teknologi

Dapat diketahui pada butir soal nomor 19 mengenai aspek

memanfaatkan teknologi sesuai materi pembelajaran mendapatkan

sekor rendah yaitu 154, sedangkan skor rata – rata dari seluruh butir

pertanyaan yaitu 210. Dari 61 butir soal angket yang diberikan pada

responden bahwa butir soal nomor 19 mendapatkan sekor dibawah

skor rata – rata butir soal yang lainnya.

Page 86: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

70

Peneliti meskor bahwa guru SDN se-Kecamatan Ciputat Kota

Tangerang Selatan dalam aspek ini tidak semua guru menggunakan

dan memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Boleh jadi guru –

guru di Kecamatan Ciputat kurang memahami pentingnya teknologi

dan belum dapat mengoperasikan teknologi yang sudah ada.

Mengakibatkan minimnya penggunaan teknologi saat pembelajaran

di Ciputat. Alasan lain siswa SD dianggap belum akrab dengan

Teknologi.

b. Peserta didik mencari bahan materi pelajaran di internet dan

sumber lainnya

Dapat diketahui pada butir soal nomor 23 mengenai aspek

menyarankan peserta didik mencari bahan materi pelajaran melalui

internet dan sumber lainnya mendapatkan sekor rendah yaitu 157,

sedangkan skor rata – rata dari seluruh butir pertanyaan yaitu 210.

Dari 61 (enam puluh satu) butir soal angket yang diberikan pada

responden bahwa butir soal nomor 23 mendapatkan sekor dibawah

skor rata – rata butir soal yang lainnya.

Peneliti meskor bahwa guru SDN se-Kecamatan Ciputat Kota

Tangerang Selatan dalam aspek ini berasumsi bahwa tidak semua

peserta didik mampu untuk mencari bahan materinya sendiri.

Apalagi mencari bahan materinya itu melalui internet atau sumber

lainnya. Karena daya tanggap setiap peserta didik berbeda. Boleh

juga minimnya akses jaringan internet setiap peserta didik. Guru

mendapatkan kesulitan jika para peserta didik mencari bahan materi

sendiri melalui internet atau sumber lain.

c. Membaca buku di perpustakaan

Dapat diketahui pada butir soal nomor 50 mengenai aspek

membaca buku di perpustakaan terkait KD, mendapatkan sekor

rendah yaitu 144, sedangkan skor rata – rata dari seluruh butir

pertanyaan yaitu 210. Dari 61 (enam puluh satu) butir soal angket

Page 87: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

71

yang diberikan pada responden bahwa butir soal nomor 50

mendapatkan sekor dibawah skor rata – rata butir soal yang lainnya

Peneliti meskor bahwa guru SDN se-Kecamatan Ciputat Kota

Tangerang Selatan dalam aspek ini memang betul jarang sekali

mengarahkan peserta didik untuk membaca buku di perpustakaan.

Hal tersebut dapat terjadi karena minimnya koleksi buku bacaan

yang ada di perpustakaan sekolah. Keterbatasannya waktu

pembelajaran mengakibatkan jarangnya mereka membaca buku di

perpustakaan.

d. Memecahkan permasalahan secara kelompok

Dapat diketahui pada butir soal nomor 51 mengenai aspek

memberikan tugas kepada siswa untuk memecahkan permasalahan

secara kelompok, mendapatkan sekor rendah yaitu 160, sedangkan

skor rata – rata dari seluruh butir pertanyaan yaitu 210. Dari 61

(enam puluh satu) butir soal angket yang diberikan pada responden

bahwa butir soal nomor 51 mendapatkan sekor dibawah skor rata –

rata butir soal yang lainnya.

Peneliti meskor bahwa guru SDN se-Kecamatan Ciputat Kota

Tangerang Selatan dalam aspek ini tidak semua guru memberikan

tugas kepada siswa untuk memecahkan permasalahan secara

kelompok. Karena tidak serta merta setiap permasalahan yang terjadi

atau muncul dalam pokok bahasan dapat dibahas secara kelompok.

Bisa juga diselesaikan secara individual.

e. Bimbingan ulang dengan metode dan media yang berbeda

Dapat diketahui pada butir soal nomor 54 mengenai aspek

memberikan bimbingan ulang dengan metode dan media yang

berbeda mendapatkan sekor rendah yaitu 160, sedangkan skor rata –

rata dari seluruh butir pertanyaan yaitu 210. Dari 61 (enam puluh

satu) butir soal angket yang diberikan pada responden bahwa butir

soal nomor 54 mendapatkan sekor dibawah skor rata – rata butir soal

yang lainnya.

Page 88: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

72

Peneliti meskor bahwa guru SDN se-Kecamatan Ciputat Kota

Tangerang Selatan dalam aspek ini masih jarang dan belum

maksimal melakukan bimbingan ulang kepada peserta didik

dikarenakan keterbatasan dan kepadatan waktu belajar mengajar,

target kurikulum. Guru kurang dalam melaksanakan bimbingan

ulang agar peserta didik yang belum memahami pelajaran menjadi

paham dan mengerti.

f. Mengikuti workshop atau seminar

Dapat diketahui pada butir soal nomor 56 mengenai aspek

mengikuti workshop/seminar keprofesian guru mendapatkan sekor

rendah yaitu 160, sedangkan skor rata – rata dari seluruh butir

pertanyaan yaitu 210. Dari 61 (enam puluh satu) butir soal angket

yang diberikan pada responden bahwa butir soal nomor 56

mendapatkan sekor dibawah skor rata – rata butir soal yang lainnya.

Peneliti meskor bahwa guru SDN se-Kecamatan Ciputat Kota

Tangerang Selatan memang betul jarang sekali mengikuti yang

namanya kegiatan workshop ataupun seminar. Ketika turun ke

lapangan dan berbincang kepada beberapa guru di Ciputat mereka

memberikan pernyataan mengapa butir soal nomor 56 tentang

mengikuti workshop/seminar jawabnya jarang. Karena yang

namanya workshop/seminar itu jarang sekali diadakan mau dari

dinas pendidikan ataupun dinas terkait lainnya. Sekalipun kegiatan

tersebut diadakan jumlah pesertanya terbatas. Misalnya dalam sekali

kegiatan workshop/seminar hanya diperbolehkan mengirim 1 orang

untuk mengikutinya.

g. Membuat karya ilmiah

Dapat diketahui pada butir soal nomor 59 mengenai aspek

membuat karya ilmiah sendiri untuk mengembangkan profesi guru

mendapatkan sekor paling rendah yaitu 130, sedangkan skor rata –

rata dari seluruh butir pertanyaan yaitu 210. Dari 61 (enam puluh

satu) butir soal angket yang diberikan pada responden bahwa butir

Page 89: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

73

soal nomor 59 mendapatkan sekor jauh dibawah skor rata – rata butir

soal yang lainnya.

Peneliti meskor bahwa guru SDN se-Kecamatan Ciputat Kota

Tangerang Selatan sepenuhnya belum membuat karya ilmiah sendiri.

Dalam aspek tersebut ada beberapa hal yang terjadi pada guru – guru

di Ciputat. Misal, kurangnya wawasan pengetahuan dan akademik

mengenai pentingnya membuat karya ilmiah itu sendiri demi

mengembangkan profesi mereka sebagai guru.

Tabel 4.29

Rekapitulasi Skor Butir Angket Rendah

No. Butir Rerata Skor

Angket

Keterangan

1. Pemanfaatan

Teknologi

210 154 Sebagian besar guru

di Kecamatan

Ciputat Kota

Tangerang Selatan

kurang familiar

menggunakan

teknologi.

2. Peserta didik

mencari bahan

materi pelajaran di

internet

210 157 Meskor bahwa

peserta didik akan

mendapatkan

kesulitan jika

mencari bahan

materi pelajaran di

internet.

3. Membaca buku di

perpustakaan

210 144 Minimnya koleksi

buku di

perpustakaan,

keterbatasan jam

kunjungan

perpustakaan.

4. Memecahkan

permasalahan

secara kelompok

210 160 Tidak semua tugas

permasalahan dapat

diselesaikan secara

kelompok.

5. Bimbingan ulang

dengan metode dan

media yang

berbeda

210 160 Keterbatasan waktu

untuk melakukan

bimbingan ulang

terhadap peserta

didik.

Page 90: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

74

6. Mengikuti

workshop/seminar

210 160 Terbatasnya peserta

dan jarang diadakan

kegiatan

workshop/seminar.

7. Membuat karya

ilmiah

210 130 Kurangnya

wawasan

pengetahuan dan

akademik tentang

pentingnya karya

ilmiah.

4. Analisis Data Secara Kuantitatif

a. Analisis Data Mean, Median, dan Modus

Tabel 4.30

Hasil Skor Mean, Median dan Modus

Statistics

Kinerja SKP

N Valid 54 54

Missing 0 0

Mean 210,37 85,44

Median 212,00 85,80

Mode 212a 84

Std. Deviation 17,454 1,759

Range 86 7

Minimum 154 82

Maximum 240 89

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Pada bagian hasil statistik deskriptif angket melalui aplikasi

SPSS dapat ditarik kesimpulan bahwa dari 54 responden yang

tersebar di Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan, hasil

angket variabel (X) atau kinerja guru diperoleh skor mean sebesar

210,37 dibulatkan menjadi 210, skor tersebut dijadikan sebagai

ajuan rerata skor dari hasil angket. Lalu skor median dan modus

dari variabel (X) atau kinerja Guru sebesar 212,00.

Sedangkan hasil statistik deskriptif hasil angket melalui aplikasi

SPSS dapat ditarik kesimpulan bahwa dari 54 responden tersebar di

Page 91: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

75

Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan, variabel (Y) atau SKP

diperoleh skor mean atau rerata sebesar 85,44, lalu skor median diperoleh

sebesar 85,80 dan skor modusnya diperoleh sebesar 84.

b. Analisis Korelasi Statistik Non-Parametrik

Pada bagian analisis ini peneliti menggunakan analisis kuantitatif

dengan menghitung hasil penelitian dengan korelasi statistik non

parametrik. Statistik non parametrik adalah statistik bebas sebaran (tidak

mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi, baik normal atau tidak).

Selain itu, statistik non-parametrik biasanya menggunakan opsi

pengukuran sosial, yakni nominal dan ordinal yang umumnya tidak

berdistribusi normal.

Rumus yang digunakan dalam menghitung statistik non parametrik

yaitu rumus Kendall’s tau-b. Rumus ini digunakan untuk mengetahui

hubungan antara dua variabel beropsi ordinal atau dapat juga salah satu

data ordinal sementara data yang lainnya beropsi nominal maupun rasio.

Dibawah ini merupakan hasil statistik korelasi non parametrik dengan

rumus Kendall’s tau-b.

Tabel 4.31

Hasil Korelasi Non Parametrik

Correlations Kinerja Guru Skor SKP

Kendall's tau_b Kinerja Guru Correlation Coefficient 1,000 ,199*

Sig. (2-tailed) . ,036

N 54 54

Skor SKP Correlation Coefficient ,199* 1,000

Sig. (2-tailed) ,036 .

N 54 54

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Untuk melakukan interpretasi terhadap hasil output SPSS di atas, ada

beberapa cara yang perlu kita lakukan, antara lain:

1) Melihat hubungan antar variabel beradasarkan skor signifikansi

(Sig.)

Page 92: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

76

Beradasarkan output hasil uji korelasi Kendall’s tau-b di atas,

diketahui skor signifikansi atau sig. (2-tailled) antara variabel kinerja

guru dan skor SKP adalah 0,036 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa

ada hubungan yang signifikan (nyata) antara variabel kinerja guru dengan

skor SKP.

Catatan: jika skor sig. (2-tailled) > 0,05 maka artinya hubungan antar

variabel tidak signifikan atau dengan kata lain tidak ada hubungan antar

variabel.

2) Keeratan hubungan antar variabel dalam korelasi Kendall’s tau-b

Untuk memaknai tingkat keeratan atau kekuatan hubungan antar

variabel ini, maka terlebih dahulu kita harus mengetahui kriteria tingkat

keeratan hubungan dalam analisis korelasi.

Berdasarkan tabel output uji korelasi Kendall’s tau-b di atas,

diketahui skor koefision korelasi antara variabel kinerja guru dengan skor

SKP adalah sebesar 0,199* atau 0,20* (dibulatkan). Dengan demikian,

maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel kinerja guru

dengan skor SKP adalah “sangat lemah”, sementara tanda bintang (*)

menunjukkan hubungan yang terbentuk adalah signifikan pada angka

signifikansi sebesar 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa korelasi skor

SKP dengan kinerja guru sangat lemah. Skor SKP belum mencerminkan

kinerja dari setiap guru.

Catatan: jika ada dua tanda bintang (**) maka artinya hubungan yang

terbentuk signifikan pada angka signifikansi sebesar 0,01.

3) Melihat arah hubungan antar variabel dalam analisis korelasi

Arah hubungan dilihat dari angka koefision korelasi apakah

hasilnya berskor positif atau negatif. Berdasarkan tabel output di atas,

diketahui koefision korelasi antara variabel kinerja guru dengan skor

SKP berskor positif yakni sebesar 0,199. Maka dapat disimpulkan bahwa

ada hubungan yang “positif” antara variabel kinerja guru dengan skor

SKP. Hubungan positif atau searah bermakna bahwa jika kinerja guru

semakin tinggi maka peskoran SKP akan semakin meningkat.

Page 93: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

77

Mengacu pada ketiga interpretasi dalam uji korelasi Kendall’s tau-

b di atas, maka peneliti membuat sebuah kesimpulan bahwa “hubungan

antara kinerja guru dengan nilai SKP Guru SDN Bersertifikat Pendidik

Profesional di Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan adalah

signifikan, sangat rendah dan searah.

C. Pembahasan Hasil Temuan

1. Pembahasan Hasil Analisis Kualitatif

a. Bimbingan dan Tindak Lanjut

Hasil skor dari 2 (dua) indicator dan 6 (enam) butir pertanyaan

mengenai pelaksanaan bimbingan dan tindak lanjut hasil belajar yang

sudah disebarkan dan dijawab oleh 54 responden yang tersebar se-

Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan terdapat yaitu sebesar 73,91.

Angka tersebut masuk ke dalam kategori “Cukup”.

Hasil skor dari indikator pengayaan secara umum cukup. Skor

yang diperoleh yaitu sebesar 71,91%. Angka tersebut masuk ke dalam

kategori “Cukup”. Pada indikator pertama ini terdapat tiga butir

pernyataan, yaitu meminta siswa agar membaca buku di perpustakaan

terkait KD yang dipelajari, memberikan tugas kepada siswa untuk

memecahkan permasalahan secara kelompok sesuai pokok bahasan, dan

memberikan tugas pengayaan sesuai karakteristik siswa. Berhubungan

dengan hasil pernyataan dari indikator pertama di atas, jumlah guru yang

menyatakan selalu meminta siswa agar membaca buku di perpustakaan

terkait KD yang dipelajari, selalu memberikan tugas kepada siswa untuk

memecahkan permasalahan secara kelompok sesuai pokok bahasan, dan

selalu memberikan tugas pengayaan sesuai karakteristik siswa lebih

sedikit daripada guru yang hanya menyatakan dengan opsi sering.

Hal ini disebabkan karena keterbatasan dan minimnya buku-

buku yang tersedia di perpustakaan sekolah dan waktu yang kurang

Page 94: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

78

mendukung siswa untuk selalu pergi ke perpustakaan sekolah. Oleh

karena itu, guru SDN se-Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan

jarang mengarahkan peserta didik untuk pergi ke perpustakaan sekolah,

begitu juga dengan para peserta didik, sebagian besar dari mereka jarang

mau untuk pergi ke perpustakaan sekolah karena jarang mendapatkan

buku yang dibutuhkan. Selanjutnya, tidak semua guru mengarahkan

siswa untuk memecahkan tugas permasalahan secara kelompok karena

tidak semua pokok bahasan atau permasalahan dalam tugas dapat

dibahas dan dikerjakan secara kelompok. Selanjutnya, tidak semua tugas

pengayaan yang diberikan sesuai dengan karakteristik siswa karena

keterbatasan waktu pada guru untuk mengejar target kurikulum dan

kurangnya keefektifan proses mengerjakan tugas pengayaan yang

diberikan.

Begitu juga dengan hasil skor dari indikator remedial secara

umum baik. Skor yang diperoleh yaitu sebesar 75,92%. Angka tersebut

masuk ke dalam kategori “Baik”. Pada indikator ini terdapat tiga butir

pernyataan yang menyatakan opsi selalu lebih sedikit daripada yang

menyatakan opsi sering.

Hal ini disebabkan karena keterbatasan dan kepadatan waktu

belajar-mengajar, target kurikulum, dan guru kurang maksimal dalam

melaksanakan bimbingan ulang kepada para peserta didik yang belum

memahami materi pembelajaran. Oleh karena itu, guru SDN se-

Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan masih jarang dan belum

baik dalam melakukan bimbingan ulang kepada para peserta didik.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kinerja guru SDN bersertifikat

pendidik profesional se-Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan

seluruhnya sudah dinyatakan “Cukup” pada dimensi pelaksanaan

bimbingan dan tindak lanjut hasil belajar. Pernyataan tersebut dapat

dibuktikan dari hasil kuisioner atau angket yang sudah peneliti sebar dan

diisi oleh para guru.

b. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Page 95: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

79

Hasil skor dari kuesioner yang sudah disebarkan dan dijawab

oleh 54 responden yang tersebar se-Kecamatan Ciputat Kota Tangerang

Selatan terdapat (2) dua indikator 6 (enam) butir pertanyaan mengenai

pelaksanaan pengembangan keprofesian berkelanjutan. Skor yang

diperoleh yaitu sebesar 79,39. Angka tersebut masuk ke dalam kategori

“Baik”. Namun, skor yang diperoleh dari indikator penguatan profesi

sebesar 83,02%. Angka tersebut masuk ke dalam kategori “Baik”.

Selanjutnya, hasil dari butir mengikuti workshop seminar keprofesian

guru kurang baik, skor opsi selalu lebih kecil daripada skor opsi jarang

serta terdapat 3 opsi tidak pernah.

Hal ini disebabkan oleh jarangnya mendapatkan undangan

workshop/seminar dari Dinas Pendidikan maupun dinas terkait,

sekalipun mendapatkan undangan kegiatan tersebut, jumlah pesertanya

terbatas, misalnya dalam sekali kegiatan workshop/seminar hanya

diperbolehkan mengirim 1 orang untuk mengikutinya, dan sebagian

besar guru tidak berkesempatan untuk mengikutinya. Oleh karena itu,

sebagian besar guru SDN se-Kecamatan Ciputat Kota Tangerang

Selatan jarang sekali mengikuti kegiatan workshop atau seminar.

Begitu juga dengan hasil skor dari butir pernyataan membuat

karya ilmiah sendiri untuk mengembangkan profesi guru, terdapat 10

(18,51%) guru yang selalu membuat karya ilmiah sendiri untuk

mengembangkan profesi guru, 8 (14,81%) guru yang sering membuat

karya ilmiah sendiri untuk mengembangkan profesi guru, namun

sebanyak 32 (59,25%) guru yang jarang membuat karya ilmiah sendiri

untuk mengembangkan profesi guru, serta terdapat 4 (7,40%) guru yang

tidak pernah membuat karya ilmiah sendiri untuk mengembangkan

profesi guru.

Hal ini disebabkan oleh kurangnya wawasan pengetahuan

mengenai pentingnya membuat karya ilmiah maupun cara membuat

karya ilmiah yang baik dan benar, walaupun ada beberapa guru yang

mengatakan sering mencoba membuat karya ilmiah, namun tidak

Page 96: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

80

sampai selesai karena keterbatasan waktu. Oleh karena itu, guru SDN

se-Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan jarang membuat karya

ilmiah dan belum sepenuhnya menghasilkan karya ilmiah.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kinerja guru SDN bersertifikat

pendidik profesional se-Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan

seluruhnya belum dinyatakan “Baik” pada beberapa indikator.

2. Pembahasan Hasil Analisis Kuantitatif

Berdasarkan hasil analisis statistik non parametrik dengan

menggunakan rumus kendall’s tau-b diperoleh lah nilai (r) sebesar 0,199 atau

0,20 (dibulatkan). Ketika dikonsultasikan dengan pengkelompokan kategori

dari pendapat Rahardjo maka nilai 0,20 itu termasuk kategori sangat lemah.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa hubungan antara atau pengaruh variabel (X)

kinerja guru terhadap variabel (Y) sasaran kerja pegawai itu sangat lemah.

Dengan kata lain bahwa Y dan X hampir tidak memiliki pengaruh. Dan itu

berarti bahwa Y dan X merupakan dua hal yang berbeda. Dengan demikian

bahwa kinerja guru tidak mencerminkan dari hasil nilai SKP. Sasaran kerja

pegawai itu merupakan nilai yang memang dibuat oleh Kepala Sekolah

dengan rentang yang begitu sangat ketat dari skor minimum 82 hingga skor

maksimum 89. Karena Kepala Sekolah beranggapan nilai SKP itu harus di

atas angka 80 supaya masuk pada kategori baik.

3. Dampak kinerja guru SDN bersertifikat pendidik profesional

a) Dampak positif

Pelaksanaan sertifikasi guru memiliki dampak positif meskipun

dampak sertifikasi guru dalam peningkatan mutu pendidikan belum

terlihat jelas. Peneliti melihat adanya dampak positif dari sertifikasi guru

tersebut, antara lain:

1) Perbaikan kualitas guru

Guru yang telah tersertifikasi akan memperoleh pendidikan dan

latihan melalui jalur pendidikan dan latihan atau jalur pendidikan profesi

Page 97: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

81

ini. Dengan pendidikan dan latihan ini mestinya kompetensi guru akan

lebih baik. Karena pada hakikatnya sertifikasi merupakan suatu usaha

pemerintah untuk meningkatkan kualitas guru serta kesejahteraannya

demi meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.

2) Perlindungan profesi guru

Dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005, tentang Guru dan

Dosen disebutkan bahwa, “Guru adalah pendidik profesional dengan

tugas utama mendidik, mengajar, mengarahkan, melatih, meskor, dan

mengevaluasi peserta didik pada pendikan anak usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.

Undang-undang ini secara jelas dan tegas menyebutkan guru

adalah pendidik profesional. Hal ini menunjukkan bahwa untuk menjadi

guru perlu memiliki kriteria tertentu. Seseorang ditetapkan menjadi guru

profesional setelah memiliki kualifikasi keahlian yang dipersyaratkan.

Jika guru telah memperoleh sertifikat pendidik melalui program

sertifikasi guru maka guru yang bersangkutan akan dipandang telah

memenuhi keahlian sebagai guru. Sebelum adanya sertifikasi guru

hampir setiap orang dapat menjadi guru. Dengan adanya sertifikasi guru

ini berarti program sertifikasi guru telah memberikan perlindungan bagi

profesi guru.

3) Perbaikan kesejahteraan guru

Selain untuk meningkatkan mutu pendidikan, program sertifikasi

guru juga memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan guru.

Selama ini, perhatian pemerintah terhadap pemberian gaji guru masih

rendah. Dengan sertifikasi guru, pemerintah telah berusaha memperbaiki

kesejahteraan guru. Guru yang telah disertifikasi akan memperoleh

tunjangan fungsional juga memperoleh tunjangan profesi guru yang

besarnya satu kali gaji.

Perbaikan kesejahteraan guru melalui program sertifikasi tentunya

akan berdampak positif bagi peningkatan kinerja guru. Selama ini guru

seringkali mencari pekerjaan lain yang tidak terkait dengan profesi

Page 98: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

82

keguruan untuk mencukupi kebutuhannya. Bahkan rendahnya gaji guru,

terutama guru swasta terpaksa melakukan pekerjaan lain untuk

menambah penghasilan mereka. Dengan sertifikasi guru ini diharapkan

para guru benar-benar bekerja secara baik dalam pekerjaaanya.

4) Meningkatkan administrasi pendidikan

Sertifikasi guru melalui peskoran fortofolio dapat meningkatkan

kinerja guru dalam melaksanakan administrasi pendidikan. Sebelum ada

sertifikasi guru, sebagian besar guru enggan melaksanakan administrasi

pendidikan. Alasannya, mereka tidak merasa memperoleh manfaat dari

pelaksanaan administrasi pendidikan tersebut. Dengan adanya menyusun

fortofolio dalam sertifikasi guru, guru diwajibkan menyertakan

dokumen-dokumen administrasi pendidikan seperti Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Program Semester, Program Tahunan,

dan dokumen lainnya.

5) Meningkatkan motivasi guru dalam melaksanakan kerja ilmiah

Dengan adanya sertifikasi guru, motivasi guru dalam kegiatan

kerja ilmiah dapat meningkat secara otomatis. Keaktifan guru dalam

kerja ilmiah tersebut diharapkan dapat meningkatkan pengembangan diri

guru. Program sertifikasi guru ternyata berdampak positif terhadap

kinerja para guru yang telah mendapatkan sertifikat pendidik. Ada

peningkatan dalam aspek kedisiplinan kerja dan kedisiplinan

administratif akademik. Para guru yang telah mendapatkan sertifikat

sudah cukup aktif mengikuti berbagai kegiatan akademik di sekolah

seperti upacara bendera, rapat-rapat, Musyawarah Guru Mata Pelajaran

(MGMP), pembimbingan siswa, dan kegiatan ekstrakurikuler.

b) Dampak negatif

Adapun dampak negatif dari sertifikasi guru terhadap kinerja dan

kompetensi guru adalah:

1) Sertifikasi kurang berdampak pada mutu pembelajaran

Berdasarkan analisis data yang diperoleh melalui dokumentasi,

observasi, serta wawancara dengan para guru yang telah lulus sertifikasi,

Page 99: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

83

muncul beberapa kasus yang tidak diharapkan, yakni guru menjadi lebih

tidak disiplin pasca sertifikasi, bahkan terdapat guru yang tidak

memanfaatkan sertifikasi profesi sebagai guru dengan baik. Sebagian

guru melaksanakan administrasi pendidikan seperti, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan administrasi pendidikan lainnya

hanya ketika sertifikasi. Tidak hanya itu, sebagian guru tidak maksimal

dalam mengajar dan membimbing dikarenakan beberapa faktor yang

dinyatakan tekah menghambat. Padahal telah kita ketahui, salah satu

penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia adalah komponen

mutu guru. Berdasarkan hasil penelitian kami, sertifikasi kurang

berdampak terhadap peningkatan mutu pembelajaran. Kebanyakan

beranggapan bahwa sertifikasi guru adalah kondisi final dari profesi

guru, sehingga apa yang mereka lakukan setelah itu tidak banyak

berubah menjadi lebih baik bahkan sebagian menurun.

2) Munculnya sifat konsumtif pada guru yang bersertifikasi

Sifat konsumtif ternyata banyak terjadi pada Guru yang telah

mendapatkan sertifikasi keprofesian guru. Sebagian besar dari mereka

terus berlomba-lomba dalam membeli barang-barang untuk pribadi.

Guru yang bersangkutan terus membeli, memakai, dan bergantung pada

hasil produksi pihak lainnya. Misalnya mengkredit rumah, kendaraan

roda 2 atau 4, membeli perhiasan, alat komunikasi dan lain sebagainya.

D. Keterbatasan Evaluasi

Selama dilakukannya penelitian Evaluasi Kinerja Guru SDN

Bersertifikat Pendidik Profesional Se-Kecamatan Ciputat Kota

Tangerang Selatan terdapat beberapa kendala yang mengakibatkan

tidak seluruh data yang dibutuhkan peneliti dapat diperoleh. Selain itu

keterbatasan waktu yang dimiliki menjadi kendala yang dialami oleh

peneliti sehingga mengakibatkan penelitian ini kurang optimal.

Kemudian, terdapat beberapa dokumen yang tidak lengkap

pada Kinerja Guru SDN Bersertifikat Pendidik Profesional Se-

Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan. kompetensi yang dimiliki

Page 100: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

84

oleh peneliti dalam melakukan evaluasi menjadi salah satu keterbatasan

yang mengakibatkan hasil penelitian tidak optimal.

Keahlian peneliti dalam bidang evaluasi dengan menggunakan

model Goal Free Evaluation masih terbatas dan masih jarangnya

penelitian evaluasi kinerja Guru SDN Bersertifikat Pendidik Profesional

yang menggunakan model Goal Free Evaluation.

Selain keterbatasan di atas peneliti juga sangat terbatas

terhadap waktu dalam melakukan penelitian di lapangan. Karena ada

beberapa sekolah yang dijadikan lokasi penelitian sedang sibuk

melakukan persiapan akreditasi sekolah. Diwaktu yang bersamaan juga

akan dilaksanakan ujian semester. Kendala tersebut lah yang dihadapi

peneliti saat penelitian yang mengakibatkan keterbatasan dokumen dan

kurang optimal hasilnya.

Page 101: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

85

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil evaluasi, dapat

diperoleh gambaran bahwa evaluasi kinerja guru SDN bersertifikat pendidik

profesional se-Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan sudah terlaksana

dengan baik. Dengan analisis secara kualitatif dan kuantitatif dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Kinerja Guru SDN Bersertifikat Pendidik Profesional secara umum sudah

sesuai yang diharapkan, tujuan, dan manfaat Sertifikasi Keprofesian Guru.

Kinerja tersebut dapat diukur dari merencanakan pembelajaran,

melaksanakan pembelajaran, menilai pembelajaran, membimbing

pembelajaran dan pengembangan keprofesian berkelanjutam. Namun

masih terdapat satu aspek yang dinilai belum cukup pada bimbingan dan

tindak lanjut pembelajaran.

2. Sasaran kerja pegawai guru kurang berpengaruh terhadap kinerja guru

SDN bersertifikat pendidik profesional karena korelasinya sangat lemah.

Hasilnya pun hampir tidak memiliki pengaruh antara keduanya. Bahkan

sasaran kerja pegawai tidak bisa menjadi cerminan bahwa kinerja guru itu

baik.

3. Terdapat beberapa dampak positif dan negatif dari Kinerja Guru

Bersertifikat Pendidik Profesional. Dampak tersebut berpengaruh terhadap

peningkatan mutu Pendidikan dan mutu peserta didik di SDN Se-

Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan

B. Rekomendasi

1. Guru

Bagi guru yang sudah dapat sertifikat pendidik sebaiknya terus

bertanggung jawab terhadap kualifikasi yang sudah diraih. Guru yang telah

mendapatkan sertifikasi profesi guru seharusnya menyadari akan

pentingnya manfaat dari sertifikasi guru agar terus termotivasi untuk

Page 102: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

86

meningkatkan kinerja terhadap guru yang bersangkutan. Selanjutnya, guru

yang bersangkutan harus mampu untuk melaksanakan perangkat

pembelajaran secara profesional sehingga sertifikasi yang diterima layak

dijadikan seorang guru profesional. Selain itu, guru yang sudah

tersertifikasi seharusnya berkewajiban untuk menjaga kondisi tersebut

bahkan meningkatkannya menjadi sangat baik, melalui berbagai kegiatan

seperti pertemuan ilmiah asosiasi profesi, workshop atau kegiatan yang

membicarakan mengenai pemecahan masalah yang dihadapi di kelas. Serta

melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan.

2. Kepala Sekolah SDN Se-Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan

Sebaiknya kepala sekolah terus mengontrol dan mengingatkan

kepada guru yang sudah tersertifikasi agar selalu menjaga profesinya.

Kepala sekolah mengadakan kegiatan-kegiatan guna meningkatan kualitas

guru, melalui training, penataran, workshop, dan semacamnya. Kepala

sekolah juga seharusnya selalu terlibat dalam membimbing dan mengecek

kinerja para guru di sekolah pasca sertifikasi untuk memberikan penguatan

terhadap pengembangan kapasitas individu dalam berbagai hal, dan untuk

menjadikan sertifikasi guru sebagai media atau sarana peningkatan mutu

Pendidikan. Selain itu, kepala sekolah juga harus menerapkan sistem

reward dan punishment sebagai motivasi guru dalam menjalankan tugas

profesinya.

3. Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan

Sebaiknya pemerintah membuat aturan guru yang bersertifikasi

untuk siap segalanya, baik data, sertifikat, karya tulis, dan lain-lain.

Peningkatan kualitas guru harus memperhatikan sumber-sumber daya

manusia yang berasal dari guru itu sendiri dan mendapat perhatian yang

lebih besar daripada sekedar peningkatan gaji. Alokasi dana tidak semata-

mata diperuntukkan untuk meningkatkan tunjangan profesi, melainkan

juga untuk peningkatan profesionalisme kerja guru yang dilakukan secara

reguler dan terus-menerus. Selain itu, kepala dinas pendidikan kab./kota

dan jajarannya sebaiknya mengembangkan program lebih jauh mengenai

Page 103: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

87

upaya-upaya pemeliharaan mutu pendidikan yang harus dilakukan

terhadap guru-guru pasca sertifikasi.

Page 104: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

88

DAFTAR PUSTAKA

Agus Purwanto, Erwan & Ratih Sulistyastuti, 2017. ”Metode Penelitian

Kuantitatif untuk Administrasi Publik dan Masalah-masalah Sosial”.

Yogyakarta: Gava Media.

Anwar, Desy. 2007. “Kamus Lengkap 100 Miliard”. Yogyakarta: Amelia

Arifin, Zainal. 2013. “Evaluasi Pembelajaran”. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Arikunto, Suharismi, dan Abdul Jabar, Cepi Syafruddin. 2009. “Evaluasi Program

Pendidikan-Pedoman Teoritis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara.

Arikunto, Suharismi. 2010. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”.

Jakarta: Rineka Cipta.

As’ary, Hasim. Wawancara. Tangerang Selatan, 24 Maret 2018

Eriyanto. 2107. Teknik Sampling: Analisis Opini Publik. Yogyakarta: LKiS

Yogyakarta. Fauziah, Nurul. “Dampak Sertifikasi Sertifikasi Guru terhadap Kompetensi Guru

dalam Mengajar (Studi di SDIT Al-Mubarok Jakarta)”,

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/32688 (diakses

pada 4 april 2019, pukul 12.00)

Hamalik, Oemar. 2109 Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan

Sistem. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Jalal, Fasli. 2107. Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru (Sertifikasi

Guru). Jakarta: Direktorat Profesi Pendidik

Kartowgiran, Badrun. 2011. “Kinerja Guru Profesional (Guru Pasca Sertifikasi)”,

Jurnal, FT Universitas Negeri Yogyakarta: Cakrawala Pendidikan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Data Pokok Pendidikan Dasar dan

Menengah”, http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/sp/3/286301, 17 mei

2019

Lukman. 2014. “Kinerja Guru Bersertifikat Pendidik. https://ejournal.unib.ac.id.

M. Echols, John. 2016. “Kamus Inggris – Indonesia”, Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Page 105: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

89

Moleong, J.L. 2013. “Metodologi Penelitian Kualitatif”. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Morissan. 2012. “Metode Penelitian Survei”. Jakarta: Prenadamedia Group.

Morissan. 2012. Metode Penelitian Survei, Jakarta: Prenadamedia Group.

Naflah, Afidatun. “Evaluasi Kinerja Guru SMP Se-Kecamatan Kota Kendal

Pasca Sertifikasi”, https://www.google.com/url? (diakses pada 4 april

2019 pukul 12.35)

Nini, Subini. 2012. Awas, Jangan Jadi Guru Karbitan! . Jakarta : Buku Kita .

Nurkhasanah. 2007. “Evaluasi Program Paket C di PKBM Setia Mandiri Jakarta

Selatan” http://repository.uinjkt.ac.id.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pasal 2 dan 6 nomor 15 tahun

2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah dan

Pengawas Sekolah.

Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 pasal 20

”Tentang Standar Nasional Pendidikan”.

Rahardjo, Sahid. 2019. “Analisis Korelasi Non Parametrik”.

https://www.spssindonesia.com/2019/01/cara-uji-korelasi-kendalls-

dengan-spss.html.

Rofina, Rini Dwi. “Evaluasi Program Sertifikasi Guru di Kota Tanjung

Pinang”,http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-

ec61c9cb232a03a96d0947c6478e525e/2015/09/Naskah-Publikasi-Rini-

Dwi-Rofina.pdf (diakses pada 11 Juli 2018, pukul 07.30).

Rohman, Asep Saepul. 2011. “Kinerja Guru dalam Perencanaan, Proses

Pembelajaran, dan Penilaian Hasil Belajar (evaluasi)”.

http://asepsaepulrohman.blogspot.com/2011/10/kinerja-guru-dalam-

perencanaan-proses.html?m=1.

Rusman. 2011. “Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru”. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Sari, Zulva Awalia. “Evaluasi Program Sertifikasi Guru di Madrasah Aliyah

NegeriSukoharjo”,

file:///C:/Users/Tanthowi%20Jauhari/Downloads/ZULVA%20AWALIA%

20SARI-D0108108.pdf (diakses pada 11 juli 2018, pukul 09.25)

Page 106: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

90

Sudiyono. 2107. Kebijakan Pendidikan. Yogyakarta: Jurusan Manajemen

Pendidikan FIP UNY.

Sugiyono. 2014. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung:

Alfabetis.

Sugiyono. 2018. “Metode Penelitian Evaluasi (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan Kombinasi”. Bandung: Alfabeta.

Sulastri. 2019. Upaya Peningkatan Kinerja Guru Agar tercapainya Pendidikan

yang Bermutu. http://lastriridwan.blogspot.com/2008/07/upaya-

meningkatkan-kinerja-guru-agar.html,s .

Supardi. 2013. “Kinerja Guru”. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Suryana. 2010. “Metodelogi Penelitian Model Praktis Peneletian Kuantitatif dan

Kualitatif ”. Bandung: UPI.

Susanto, Ahmad. 2016. “Manajemen Peningkatan Kinerja Guru: Konsep, Strategi

dan Implementasi”. Jakarta: Prenadamedia Group. Cet. 1

Tasrial, Daryanto. 2015. “Pengembangan Karir Profesi Guru”. Yogyakarta: Gava

Media.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Wirawan. 2011. “Evaluasi: Teori, Model, Srandar, Aplikasi, dan Profesi”. Jakarta:

PT. Rajawali Pers.

Wirawan. 2016, Evaluasi Teori, Model, Metodologi, Standar, Aplikasi dan

Profesi (Ed. Rev-3), Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada

Yamin, Martinis. 2107. Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia. Jambi: Gaung

Persada Press

Page 107: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

91

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Angket Kinerja Guru

Nama Guru :

Asal Sekolah :

Petunjuk

1. berilah tanda ceklis (√) pada kolom alternatif

jawaban yang tersedia sesuai dengan penilaian

anda.

2. Jawaban yang anda berikan tidak bersifat benar –

salah, jawab sesuai dengan keadaanya yang

sebenarnya.

3. Usahakan agar semua nomor terjawab dan tidak ada yang

terlewatkan.

4. Terimakasih atas partisipasi anda

Keterangan alternatif jawaban:

SL: Selalu SR: Sering

JR: Jarang – jarang TP: Tidak Pernah

N

o

Pernyataan S

L

S

R

J

R

T

P

1. Saya menyusun program tahunan/semester

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Saya tidak mendapatkan kesulitan dalam

membuat program tahunan/semester.

3. Kepala sekolah memberikan arahan dalam

menyusun program tahunan/semester.

4. Kepala sekolah memeriksa dan

menandatangani Program tahunan/semester

yang telah saya susun.

5. Saya menyusun sendiri RPP untuk mata

pelajaran yang saya ajarkan.

6. Saya menyusun RPP dengan

mempertimbangkan kemampuan peserta

Page 108: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

92

didik.

7. Saya menyusun RPP sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

8. Saya mampu menyusun RPP dengan baik

dan benar.

9. Kepala sekolah memberikan bimbingan dan

arahan dalam menyusun RPP.

10. Kepala sekolah memeriksa dan

menandatangani RPP yang telah saya susun.

11. Saya mampu menentukan media/sumber

belajar sesuai dengan mata pelajaran.

12. Saya menggunakan media/sumber belajar

yang bervariasi.

13. Media/sumber belajar yang saya gunakan

sesuai karakteristik peserta didik.

14. Materi pelajaran yang saya sampaikan

sesuai dengan RPP yang telah disusun.

15. Saya menguasai setiap materi pelajaran

yang saya ampu.

16. Saya mampu menjelaskan setiap materi

pelajaran dengan baik.

17. Saya mampu menyelesaikan permasalahan

siswa pada materi pembelajaran.

18. Saya mampu menjawab pertanyaan setiap

siswa pada materi pembelajaran yang saya

ajarkan.

19. Saya memanfaatkan teknologi sesuai materi

pembelajaran yang diajarkan.

20. Saya menggunakan internet untuk

memperluas wawasan dan gagasan.

Page 109: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

93

21. Saya menggunakan buku-buku yang relevan

sesuai materi pembelajaran.

22. Selain buku pelajaran yang disediakan saya

mencari materi tambahan dari sumber

lainnya.

23. Saya menyarankan peserta didik untuk

mencari bahan materi pelajaran melalui

internet dan sumber lainnya pada setiap

pokok bahasan.

24. Metode dan model pembelajaran yang saya

pilih sesuai dengan materi pembelajaran.

25. Saya menggunakan metode dan model

pembelajaran yang bervariasi pada meteri

pembelajaran.

26. Saya menggunakan metode dan model

pembelajaran sesuai dengan karakteristik

peserta didik.

27. Saya mengaitkan materi sebelumnya dengan

materi yang akan dipelajari.

28. Saya menyampaikan garis besar cakupan

materi sebelum pelajaran.

29. Saya menyampaikan manfaat materi

pembelajaran yang akan dipelajari dalam

kehidupan sehari-hari.

30. Saya mengatur / meminta siswa mengatur

tempat duduk agar mudah bergerak.

31. Saya mengubah posisi tempat duduk siswa

agar saling mengenal dan mudah

berkomunikasi sesuai kebutuhan.

32. Saya mengatur tempar duduk siswa agar

Page 110: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

94

mudah menjangkau media/alat

pembelajaran.

33. Saya membuat kelompok diskusi saat

pembelajaran secara adil dan merata.

34. Saya membuat kelompok diskusi dengan

jumlah anak yang seimbang antara laki-laki

dan perempuan setiap kelompok.

35. Saya membuat kelompok diskusi sesuai

kemampuan yang seimbang.

36. Saya memastikan setiap anak dapat

bekerjasama dalam kelompoknya.

37. Saya memeriksa kerapihan siswa sebelum

masuk kelas.

38. Saya selalu mengingatkan siswa agar

membuang sampah pada tempatnya.

39. Saya selalu menegur siswa yang tidak taat

pada aturan.

40. Saya membuat jadwal piket rutin siswa

untuk membersihkan ruang kelas.

41. Saya memberikan tugas dengan

mempertimbangkan kemampuan

karakteristik siswa.

42. Saya membuat tugas sesuai materi pelajaran

yang diajarkan.

43. Saya menentukan alokasi waktu

pembelajaran sesuai RPP yang telah

disusun.

44. Saya masuk dan keluar kelas pada

pembelajaran tepat waktu.

45. Saya memberikan soal pretest untuk menilai

Page 111: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

95

pengetahuan siswa dalam proses belajar.

46. Saya melakukan penilaian keterampilan

siswa dalam proses belajar.

47. Saya melakukan penilaian sikap siswa untuk

mengetahui hasil belajar.

48. Saya menentukan metode penilaian sesuai

dengan rambu-rambu yang berlaku.

49. Saya menggunakan hasil penilaian untuk

pertimbangan tindak lanjut.

50. Saya meminta siswa agar membaca buku di

perpustakaan terkait KD yang dipelajari.

51. Saya memberikan tugas kepada siswa untuk

memecahkan permasalahan secara

kelompok sesuai pokok bahasan.

52. Saya memberikan tugas pengayaan sesuai

karakteristik siswa.

53. Saya memberikan tugas tambahan secara

kelompok sebagai remedial bagi siswa yang

belum memenuhi standar KKM.

54. Saya memberikan bimbingan ulang dengan

metode dan media yang berbeda.

55. Saya memberikan bimbingan intensif secara

individu kepada siswa yang belum mencapai

standar KKM.

56. Saya mengikuti workshop/seminar

keprofesian guru untuk mengembangkan

diri setiap ada kesempatan.

57. Saya bersedia mengikuti pendidikan profesi

guru sebagai penguatan profesi.

58. Saya bersedia mengikuti pelatihan dan

Page 112: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

96

pembinaan secara berlanjut.

59. Saya membuat karya ilmiah sendiri untuk

mengembangkan profesi guru.

60. Saya belajar untuk mengembangkan

keilmuan yang dimiliki.

61. Saya tidak malu untuk belajar kepada teman

sejawat yang lebih senior.

Page 113: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

97

Lampiran 2 Instrumen Wawancara Guru

1. Apakah ibu/bapak sering menggunakan teknologi atau internet untuk

pembelajaran?

2. Apakah mencari bahan materi pelajaran di internet dapat

mempermudah siswa dan guru?

3. Apakah bapak/ibu mengarahkan murid-murid untuk mencari sumber

dari buku-buku perpus yang tersedia di sekolah?

4. Apakah metode memecahkan masalah secara kelompok dapat

membantu murid dalam memecahkan permasalahannya?

5. Apakah bapak/ibu selalu mengadakan bimbingan ulang kepada

peserta didik?

6. Apakah bapak/ibu sering mengikuti kegiatan workshop/seminar?

7. Apakah bapak/ibu sudah banyak membuat karya ilmiah?

Page 114: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

98

Lampiran 3 Data Hasil Skor Angket Kinerja Guru

Page 115: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

99

Page 116: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

100

Lampiran 4 Hasil Wawancara Guru

Nama Responden : Annisa Anami, S.Pd

Asal Sekolah : SDN Sawah Baru

Hari/Tanggal Pelaksanaan : Selasa, 11 September 2019

Tempat wawancara : SDN Sawah Baru

1. Apakah ibu/bapak sering menggunakan teknologi atau internet untuk

pembelajaran?

Jawab: :Pernah menggunakan media internet untuk membantu

mencari sumber dalam pembelajaran, namun hanya beberapa kali.

Jadi, sangat jarang.

2. Apakah mencari bahan materi pelajaran di internet dapat

mempermudah siswa dan guru?

Jawab: Narasumber ketiga menyampaikan bahwa masih minimnya

akses jaringan internet, pembelajaran pun mendapatkan kesulitan jika

para peserta didik mencari bahan materi sendiri.

3. Apakah bapak/ibu mengarahkan murid-murid untuk mencari sumber

dari buku-buku perpus yang tersedia di sekolah?

Jawab: Murid-murid masih suka pergi ke perpustakaan sekolah untuk

mencari sumber, namun tidak sering, karena keterbatasan buku dan

waktu yang ada.

4. Apakah metode memecahkan masalah secara kelompok dapat

membantu murid dalam memecahkan permasalahannya?

Jawab: Sering memberi tugas untuk diselesaikan secara kelompok,

namun tidak begitu efektif.

5. Apakah bapak/ibu selalu mengadakan bimbingan ulang kepada

peserta didik?

Jawab: Bimbingan ulang itu perlu, karena tidak semua peserta didik

sudah paham dengan materi yang sudah disampaikan, walaupun

waktu terbatas dan harus mengejar target kurikulum, bimbingan ulang

tetap diusahakan.

Page 117: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

101

6. Apakah bapak/ibu sering mengikuti kegiatan workshop/seminar?

Jawab: Jarang sekali mendapatkan info kegiatan workshop dari dinas

Pendidikan maupun dinas terkait lainnya, jadi belum sering mengkuti

kegiatannya.

7. Apakah bapak/ibu sudah banyak membuat karya ilmiah?

Jawab: Pembuatan karya ilmiah untuk mengembangkan profesi

sebagai guru itu cukup rumit, jadi masih dalam proses pembuatan

belum bisa menghasilkannya.

Page 118: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

102

Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru

Nama Responden : Bahrudin, S.Pd

Asal Sekolah : SDN Jombang 02

Hari/Tanggal Pelaksanaan : Senin, 23 September 2019

Tempat wawancara : SDN Jombang 02

1. Apakah ibu/bapak sering menggunakan teknologi atau internet untuk

pembelajaran?

Jawab: Belum menggunakan teknologi lain terutama internet

dikarenakan belum begitu membutuhkannya dalam pembelajaran saat

ini.

2. Apakah mencari bahan materi pelajaran di internet dapat

mempermudah siswa dan guru?

Jawab: Tidak semua peserta didik sudah memahami bagaimana cara

menggunakan internet, jadi belum bisa menjadikan internet sebagai

media pembelajaran.

3. Apakah bapak/ibu mengarahkan murid-murid untuk mencari sumber

dari buku-buku perpus yang tersedia di sekolah?

Jawab: Kemauan murid tidak besar untuk mencari buku di

perpustakaan sekolah, karena tidak ada buku yang dibutuhkan setiap

mereka mencarinya.

4. Apakah metode memecahkan masalah secara kelompok dapat

membantu murid dalam memecahkan permasalahannya?

Jawab: Setiap tugas tidak diharuskan untuk diselesaikan secara

kelompok, karena ada beberapa pertimbangan yang bisa memberi

efek buruk bagi peserta didik lain.

5. Apakah bapak/ibu selalu mengadakan bimbingan ulang kepada

peserta didik?

Jawab: Sering mengadakan bimbingan ulang, namun tidak begitu

signifikan hasilnya karena waktu yang tidak efektif.

Page 119: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

103

6. Apakah bapak/ibu sering mengikuti kegiatan workshop/seminar?

Jawab: Pernah mengikuti kegiatan workshop, namun sangat jarang,

hanya beberapa kali telah mengikutinya, karena belum mendapat

kesempatan untuk dapat mengikutinya.

7. Apakah bapak/ibu sudah banyak membuat karya ilmiah?

Jawab: Pernah membuat karya ilmiah, namun belum bisa lolos karena

masih banyak kekurangannya.

Page 120: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

104

Lampiran 6 Hasil Wawancara Guru

Nama Responden : Iin Karlina, S.Pd

Asal Sekolah : SDN Jombang 03

Hari/Tanggal Pelaksanaan : Kamis, 19 September 2019

Tempat wawancara : SDN Jombang 03

8. Apakah ibu/bapak sering menggunakan teknologi atau internet untuk

pembelajaran?

Jawab: Sangat jarang menggunakan media internet untuk kebutuhan

pembelajaran, karena kondisi anak SD belum begitu memahami

dengan penggunaannya.

9. Apakah mencari bahan materi pelajaran di internet dapat

mempermudah siswa dan guru?

Jawab: Belum pernah menggunakan internet untuk pembelajaran, jadi

belum bisa menyatakan bisa mempermudah atau tidak.

10. Apakah bapak/ibu mengarahkan murid-murid untuk mencari sumber

dari buku-buku perpus yang tersedia di sekolah?

Jawab: Murid-murid jarang sekali mencari bahan materi di

perpustakaan sekolah, karena ketersediaan buku yang kurang

mendukung.

11. Apakah metode memecahkan masalah secara kelompok dapat

membantu murid dalam memecahkan permasalahannya?

Jawab: Tidak semua permasalahan dalam tugas bisa diselesaikan

secara kelompok, jadi jika ada permasalahan pada tugas murid, dilihat

dulu permasalahannya untuk dipertimbangkan solusinya.

12. Apakah bapak/ibu selalu mengadakan bimbingan ulang kepada

peserta didik?

Jawab: Sebenarnya bimbingan ulang ini sangat penting, namun belum

maksimal karena keterbatasan waktu yang ada.

13. Apakah bapak/ibu sering mengikuti kegiatan workshop/seminar?

Page 121: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

105

Jawab: Sangat jarang mengikuti kegiatan workshop, karena jarang

sekali mendapatkan undangan untuk mengikutinya.

14. Apakah bapak/ibu sudah banyak membuat karya ilmiah?

Jawab: Belum begitu banyak pengetahuan untuk membuat karya

ilmiah yang bisa diterima, jadi masih dalam tahap proses membuat.

Page 122: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

106

Lampiran 7 Surat Pernyataan Uji Validitas

Page 123: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

107

Lampiran 8 Surat Pernyataan Uji Validitas

Page 124: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

108

Lampiran 9 Daftar Ceklis Dokumen

No.

Dokumen

Ada

Tidak

Ada

Keterangan

1. Sertifikat Pendidik Terlampir

2. Skor SKP Terlampir

3. Data jumlah guru yang

bersertifikat Terlampir

4. Status pegawai Terlampir

5. Ijazah Terlampir

Page 125: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

109

Lampiran 10 Sertifikat Pendidik

Page 126: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

110

Lampiran 11 Skor Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Guru

Page 127: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

111

Lampiran 12 Ijazah Guru

Page 128: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

112

Lampiran 13 Daftar Nama Guru SDN Se-Kecamatan Ciputat Kota

Tangerang Selatan.

No. NAMA SEKOLAH JUMLAH

GURU ASN

BERSERTIFIKAT ASN NON

SERTIFIKAT GURU

GTT/HONOR

1 SDN Cipayung 1 21 7 0 14

2 SDN Cipayung 2 27 6 18 3

3 SDN Cipayung 3 19 5 8 6

4 SDN Ciputat 1 40 23 17 0

5 SDN Ciputat 2 26 12 11 3

6 SDN Ciputat 3 26 6 12 8

7 SDN Ciputat 4 36 17 15 4

8 SDN Ciputat 5 13 3 6 4

9 SDN Ciputat 6 36 12 22 2

10 SDN Ciputat 7 27 12 10 5

11 SDN Jombang 1 49 19 19 11

12 SDN Jombang 2 56 18 22 16

13 SDN Jombang 3 37 8 16 13

14 SDN Jombang 4 47 10 20 17

15 SDN Jombang 5 10 1 8 1

16 SDN Jombang 6 34 5 16 13

17 SDN Sawah 1 11 2 6 3

18 SDN Sawah 2 32 13 19 0

19 SDN Sawah 3 25 5 11 9

20 SDN Sawah 4 24 4 10 10

21 SDN Sawah Baru 33 11 12 10

22 SDN Serua 1 24 15 9 0

23 SDN Serua 2 23 8 9 6

24 SDN Serua 3 44 15 18 11

25 SDN Serua 4 21 13 5 3

26 SDN Serua Indah 1 42 22 11 9

27 SDN Serua Indah 2 22 7 9 6

JUMLAH 805 279 339 187

Page 129: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

113

Lampiran 14 Rumus Penghitungan Angket Kinerja Guru

1. Merancang Pembelajaran

Rumus :

NA =

NA =

NA =

=

= 84

1. Melaksanakan Pembelajaran

Rumus :

NA =

NA=

NA =

=

= 85

2. Meskor Hasil Pembelajaran

Rumus :

NA =

NA =

NA =

=

= 84

3. Melaksanakan Bimbingan dan Tindak Lanjut Hasil Belajar

Rumus :

NA =

NA =

NA =

=

= 74

4. Melaksanakan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Rumus :

NA =

Page 130: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

114

NA =

NA =

=

= 79

Page 131: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

115

Lampiran 15 Surat Bimbingan Skripsi

Page 132: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

116

Lampiran 16 Surat Izin Penelitian

Page 133: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

117

Lampiran 17 Lembar Uji Referensi

Page 134: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

118

Page 135: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

119

Page 136: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

120

Page 137: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

121

Page 138: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

122

Page 139: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

123

Page 140: EVALUASI KINERJA GURU SDN BERSERTIFIKAT PENDIDIK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK Tanthowi Jauhari, NIM 11150182000042, Evaluasi Kinerja Guru

124

BIODATA PENULIS

Lampiran 18 Biodata Penulis

Tanthowi Jauhari, mahasiswa Manajemen Pendidikan lahir di Tangerang,

17 Mei 1997. Dibesarkan di Tangerang, anak dari pasangan Bapak Drs. H. Hely

Syukrin dan dan Ibu Hj. Nahroh, S.Pd Penulis merupakan putra ketiga dari empat

bersaudara. Alamat email penulis yaitu: [email protected]. Penulis

menempuh pendidikan diantaranya di RA Islam Darunnajah Jakarta tahun

2001/2002, MIN 15 Bintaro Kota Jakarta Selatan tahun 2003-2009, MTsN 3

Jakarta tahun 2009-2012, MAN 19 Jakarta tahun 2012-2015 dan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2015-2019. Jurusan Manajemen Pendidikan pada

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan lulus dengan menyandang gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd).

Penulis juga aktif dalam organisasi yaitu anggota bidang politik dan

kepemimpinan di MAN 19 Jakarta, Anggota OSIS MAN 19 Jakarta, Tim

Marawis Al-Amir di MAN 19 Jakarta, Kepala Departemen Seni dan olahraga

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Manajemen Pendidikan, Wakil Ketua

Ikatan Remaja Masjid Rengas (IRMAS) dan Anggota Himpunan Mahasiswa

Banten (HMB) Jakarta.

Dengan ketekunan dan motivasi yang tinggi untuk terus belajar, berusaha

dan memperbaiki diri, penulis telah menyelesaikan tugas akhir ini. Semoga

dengan adanya karya ini mampu memberikan kontribusi positif bagi dunia

pendidikan.

Motto: “Percaya, Bersyukur dan Ikhlas.”