esda responsi

12
KARAKTERISTIK BENDUNGAN BATU TEGI Bendungan yang terletak di Kec.Talang Padang Kab.Tanggamus Lampung ini merupakan bendungan tertinggi di Asia Tenggara. Bendungan Batu Tegi di bangun pada tahun 1995Â dan selesai pada tahun 2003 dan di sahkan pada tahun 2004 oleh Presiden Megawati. Bedungan yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan bantuan Japan Bank for International Coorperation (JBIC) memiliki luas sekitar 3.560 hektar ini memiliki kegunaan sebagai sumber air bagi 66.573 hektare milik petani, yang terdapat di empat kabupaten atau kota, yaitu Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Selatan, dan Kota Metro serta pengendali banjir, pariwisata, dan perikanan. Pembangunan bendungan Batutegi dimulai dari tahun 1995. Biaya yang digunakan untuk membangun bendungan Batutegi diambil dari dana APBN pemerintah pusat. Selain itu pemerintah pusat juga meminjam uang ke Japan Bank For International Cooperation untuk membiayai pembangunan bendungan. Pada saat pembangunan bendungan Batutegi, pemerintah Indonesia menggunakan jasa konsultan dari dalam dan luar negeri. Ada PRC Engineering dari Amerika, Sinotech dari Taiwan, dan Kadenus yang merupa. Sayangnya pada saat proses pembangunan pada tahun 1998, bendungan ini sempat memakan korban jiwa dari para pekerjanya. Mereka tewas setelah tertimpa mesin pengecor semen yang mempunyai

Upload: rizka-shafira-triana

Post on 28-Jan-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Karakteristik Bendungan Batu Tegi, Lampung

TRANSCRIPT

Page 1: Esda Responsi

KARAKTERISTIK BENDUNGAN BATU TEGI

Bendungan yang terletak di Kec.Talang Padang Kab.Tanggamus Lampung ini

merupakan bendungan tertinggi di Asia Tenggara. Bendungan Batu Tegi di

bangun pada tahun 1995  dan selesai pada tahun 2003 dan di sahkan pada tahun

2004 oleh Presiden Megawati. Bedungan yang dibiayai oleh Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara dan bantuan Japan Bank for International

Coorperation (JBIC) memiliki luas sekitar 3.560 hektar ini memiliki kegunaan

sebagai sumber air bagi 66.573 hektare milik petani, yang terdapat di empat

kabupaten atau kota, yaitu Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Selatan,

dan Kota Metro serta pengendali banjir, pariwisata, dan perikanan. Pembangunan

bendungan Batutegi dimulai dari tahun 1995. Biaya yang digunakan untuk

membangun bendungan Batutegi diambil dari dana APBN pemerintah pusat.

Selain itu pemerintah pusat juga meminjam uang ke Japan Bank For International

Cooperation untuk membiayai pembangunan bendungan. Pada saat pembangunan

bendungan Batutegi, pemerintah Indonesia menggunakan jasa konsultan dari

dalam dan luar negeri. Ada PRC Engineering dari Amerika, Sinotech dari Taiwan,

dan Kadenus yang merupa. Sayangnya pada saat proses pembangunan pada tahun

1998, bendungan ini sempat memakan korban jiwa dari para pekerjanya. Mereka

tewas setelah tertimpa mesin pengecor semen yang mempunyai berat puluhan ton

pada saat sedang membangun salah satu terowongan pembuangan air di

bendungan Batutegi.

Total ada 13 korban jiwa yang meninggal pada saat kejadian. Untuk memperingati

para korban yang meninggal pada saat membangun bendungan, pemerintah

membuatkan sebuah tugu peringatan yang berisi ketiga belas nama dari korban

jiwa pekerja bendungan. Tugu peringatan ini bisa anda temui pada salah satu

bagian di puncak bendungan. Bendungan Batutegi selesai di bangun dan mulai

dibuka pada tahun 2004. Peresmian bendungan terjadi pada tanggal 8 Maret 2004.

Proses peresmian itu sendiri dilakukan oleh Presiden Indonesia yang pada waktu

itu dijabat oleh Ibu Megawati Sukarnoputri. Informasi ini bisa terlihat dari prasasti

peresmian yang terbuat dari batu marmer hitam yang terletak pada salah satu

bagian di puncak bendungan.

Page 2: Esda Responsi

Jalanan Menuju Lokasi Bendungan Batutegi

Bendungan Batutegi mempunyai kapasitas penampungan yang mampu menahan

debit air sebanyak 9 juta meter kubik. Pada saat PLTA yang berada di bendungan

ini mampu menghasilkan listrik dengan kapasitas total mencapai 125,2 giga watt

per tahun. Sayangnya kondisi debit air di bendungan Batutegi tidak selalu

mencapai kapasitas puncaknya. Sehingga belum tentu bisa menghasilkan potensi

output listrik sesuai dengan kapasitas maksimumnya. Bahkan pada tahun 2008

bendungan Batutegi sempat ditutup karena kekurangan tinggi air minimal yang

dibutuhkan untuk menggerakkan generator listrik, yaitu setinggi 274 meter diatas

permukaan laut.

Pada saat itu ketinggian permukaan air di bendungan sempat serendah 235 meter

diatas permukaan laut. Beberapa pihak menyalahkan penutupan sementara

bendungan Batutegi karena penggundulan hutan yang terjadi disepanjang aliran

sungai menuju bendungan. Untungnya kini ketinggian permukaan air di

bendungan Batutegi tidak lagi serendah seperti yang terjadi pada tahun 2008.

Selain dimanfaatkan untuk menjalankan PLTA, bendungan Batutegi juga

berfungsi sebagai penyuplai aliran air yang digunakan oleh puluhan ribu hektar

areal persawahan yang dilewati oleh aliran sungai dimana bendungan berada.

Areal persawahan ini terletak di 5 kabupaten dan kota berbeda yang ada di

Lampung mengandalkan air dari bendungan untuk pengairan. Selain itu kota di

Lampung seperti Metro, Beranti, dan Bandar Lampung mengandalkan aliran air

dari bendungan Batutegi sebagai bahan baku air minum.

Bendungan Batutegi digunakan untuk menahan aliran dari dua sungai, yaitu Way

Sekampung dan Seputih. Sekedar informasi saja, way adalah bahasa Lampung

untuk sungai. Bendungan Batutegi adalah salah satu dari tiga bendungan yang ada

di Lampung. Dua bendungan lainnya, yaitu bendungan Way Rarem dan

bendungan Tirta Shinta. Kedua bendungan tersebut terletak di Kotabumi.

Bersama-sama di ketiga PLTA yang beroperasi di bendungan tersebut digunakan

untuk menyuplai listrik bagi penduduk Lampung.

Puncak Bendungan Batutegi

Jalanan menuju ke lokasi bendungan Batutegi sendiri sudah menampakkan

keindahannya. Karena bendungan ini terletak diantara dua bukit, maka jalanannya

Page 3: Esda Responsi

meliuk-liuk mengelilingi dinding bukit. Dari jalanan tersebut bisa terlihat sungai

dalam yang mengalir melewati sisi bukit. Salah satu ujung sungai ini ditahan oleh

bendungan Batutegi. Pemandangan sungai berikut dengan latar belakang

perbukitan yang menghijau bisa terlihat sangat indah dari kejauhan. Bangunan

dari bendungan Batutegi menjulang dari bawah air hingga puncaknya setinggi 113

m. Dengan panjang bagian puncaknya yang membelah aliran sungai sepanjang

690 m. Sementara lebar dari puncak itu sendiri mencapai 5 m. Salah satu sisi

bendungan Batutegi dihubungkan ke sebuah bukit. Dinding bukit yang terhubung

langsung ke bendungan diperkuat dengan konstruksi beton. Mungkin digunakan

untuk mencegah longsoran tanah. Pada dinding tersebut terdapat cetakan nama

Bendungan Batutegi. Dari kejauhan anda bisa melihat cetakan nama berikut

dengan latar belakang dinding betonnya yang kontras dengan hijaunya tanaman

yang memenuhi bukit.

Ada tangga yang bisa anda gunakan untuk menaiki puncak bukit tersebut dari atas

bendungan. Hanya saja jumlah anak tangganya begitu banyak sekali. Mungkin

anda perlu berhenti sesekali ketika menaiki tangga tersebut. Karena posisi

bendungan yang begitu tinggi hingga hampir mencapai puncak bukit yang ada

disebelahnya, maka anda bisa melihat pemandangan yang luas dari atas

bendungan. Ada sebuah jalanan beraspal pada bagian puncak bendungan ini yang

diapit oleh trotoar. Karena kendaraan pengunjung tidak boleh memasuki kawasan

puncak bendungan, maka mereka bisa menggunakan trotoar ini untuk berjalan-

jalan di puncak bendungan. Kedua sisi trotoar ini dibatasi oleh pagar pembatas

dimana pemandangan permukaan airnya sangat kontras. Pada satu sisi aliran air di

bagian hulu relatif lebih tenang, tapi mempunyai permukaan air yang sangat tinggi

ketimbang dari sisi yang satunya lagi. Sementara itu pada bagian hilir meskipun

tidak mempunyai permukaan air yang tinggi, namun aliran airnya sangat deras.

Karena langsung keluar dari terowongan air yang ada di badan bendungan. Pada

bagian hilir ini anda bisa melihat beberapa bangunan seperti kantor, pos

pembangkit listrik, dan beberapa tangga yang merupakan bagian dari fasilitas

PLTA bendungan Batutegi. Jika dilihat dari puncak bendungan, maka bangunan

tersebut nampak sangat kecil sekali. Bendungan Batutegi yang merupakan

bendungan terbesar di Asia Tenggara terletak di Kabupaten Tanggamus, Lampung

Page 4: Esda Responsi

yang bisa anda capai dengan kendaraan bermotor dalam waktu sekitar 2 jam bila

dari ibukota Provinsi Bandar Lampung.

https://www.facebook.com/BatuTegi/posts/169373726582584

http://rotasinews.com/bendungan-tertinggi-di-asia-tenggara-berada-di-lampung/

POTENSI WILAYAH BATU TEGI

Batu Tegi adalah nama sebuah bendungan raksasa yang menjadi salah satu obyek

wisata unggulan di Provinsi Lampung. Konon bendungan ini yang terbesar di

Asia Tenggara. Luas genangan airnya saja, mencapai lebih dari 16 kilometer

persegi. Secara administrasi kepemerintahan, lokasi Bendungan Batu Tegi  berada

di wilayah Kecamatan Airnaningan, Kabupaten Tanggamus.

Dari Kota Bandarlampung, bendungan ini berjarak lebih kurang 80 kilometer ke

arah barat. Waktu tempuhnya sekitar 2 jam perjalanan menggunakan mobil atau

sepeda motor.

Untuk mencapai lokasi Bendungan Batu Tegi, dari Kota Bandarlampung, kita

harus menuju Kecamatan Talangpadang melalui Jalan Lintas Barat Sumatera

dengan waktu tempuh sekitar 90 menit. Kondisi jalan cukup mulus dengan arus

lalu lintas sedikit padat pada beberapa titik.

Lebih kurang 500 meter sebelum Pasar Kecamatan Talangpadang, kita akan

sampai di sebuah pertigaan jalan. Tempat ini populer dengan sebutan Simpang

Kecamatan Pulaupanggung.

Di pertigaan jalan itu, berdiri sebuah plang besar bertuliskan Bendungan Batu

Tegi, lengkap dengan petunjuk arah dan keterangan jarak lebih kurang 20

kilometer. Dari tempat ini, hanya butuh waktu sekitar 30 menit untuk mencapai

lokasi Bendungan Batu Tegi. Setelah melintasi Pasar Kecamatan Pulaupanggung,

kita akan sampai di sebuah Gapura Besar berornamen tradisional Lampung

bertuliskan Selamat Datang di Bendungan Batu Tegi. Gapura ini, sekaligus

menandai, kita sudah memasuki wilayah Kecamatan Airnaningin.

Page 5: Esda Responsi

Kondisi aspal jalan yang mulus, menanjak, menurun dan berkelok, dihiasi

hamparan perkebunan penduduk dengan hembusan udara segar nan lembut,

niscaya menciptakan perasaan berbeda bagi yang biasa hidup di tengah hiruk

pikuk suasana perkotaan. Sampai di pintu gerbang Bendungan Batu Tegi,

pengunjung akan dikenakan tiket masuk Rp3 ribu per orang. Petugas penjual tiket

dengan ramah akan menunjukkan arah lokasi kawasan bendungan yang biasa

dikunjungi wisatawan. Ada beberapa lokasi yang biasa dikunjungi para pelancong

di kawasan ini. Tapi yang menjadi favorit yakni, lokasi DAM (bendungan) dan

dermaga. Hamparan hutan membentang di sisi jalan aspal yang melingkari lereng

perbukitan menuju lokasi DAM Batu Tegi. Sekitar 200 meter sebelum lokasi

DAM, dari sisi jalan terhampar pemandangan ngarai yang terbentang membelah

bukit.

Di dasar ngarai tampak aliran sungai berkelok mengikuti celah perbukitan. Bagi

yang hobi fotografi, landscape (pemandangan) alam di lokasi ini memang cocok

sekali diabadikan lewat bidikan kamera.

Di ujung atas aliran sungai itu, berdiri bangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air

(PLTA). Sumber tenaga utama penggerak generator PLTA tersebut berasal dari

air Bendungan Batu Tegi. Konon, PLTA ini dapat menghasilkan daya listrik

berkapasitas total mencapai 125,2 Giga Watt per tahun.

Page 6: Esda Responsi

Di lokasi DAM, memang belum ada fasilitas penunjang wisata yang memadai,

hanya tersedia lahan parkir yang bisa menampung sekitar 20 mobil. Selain

fasilitas MCK (mandi, cuci, kakus) yang terkesan kurang terawat,  di sekitar lahan

parkir ini berdiri beberapa lapak tenda kecil milik penduduk sekitar yang menjual

makanan dan minuman ringan untuk para pengunjung. Dari tempat ini, untuk

mencapai  lokasi DAM, pengunjung harus melapor pada petugas di pos jaga.

Petugas akan memberikan beberapa arahan dan aturan yang wajib dipatuhi

pengunjung saat berada di lokasi DAM. Aturan yang wajib dipatuhi pengunjung

diantaranya, tidak boleh menaiki dinding pembatasan DAM dan turun ke danau.

Bentuk DAM Batu Tegi mirip bangunan tembok besar dengan panjang mencapai

690 meter dan tinggi sekitar 10 meter dari atas permukaan air danau. Lebar bagian

atas yang berupa jalan beraspal mencapai 5 meter. Dari atas DAM ini, kita dapat

menyaksikan genangan air Bendungan Batu Tegi yang terhampar menyerupai

danau raksasa dikelilingi perbukitan. Danau buatan terluas di Asia Tenggara ini

berasal dari aliran Way (sungai) Sekampung dan Way Seputih. Konon aliran air

dari kedua sungai ini dibendung, hingga menenggelamkan sejumlah bukit di

kawasan itu dan menjadi genangan air menyerupai danau seluas 16 juta kilometer

persegi .Dalam kondisi normal, volume air Bendungan Batu Tegi mencapai

687,767 juta meter kubik . Saat banjir, volumenya meningkat menjadi 859,827

juta meter kubik. Bendungan ini diresmikan Presiden RI ke 5, Megawati Soekarno

Putri pada tanggal 8 Maret 2004.

Di ujung bangunan DAM,  terdapat liang (lubang) besar.  Lebar liang tersebut

mencapai sekitar 30 meter. Dari liang inilah air Bendungan Batu Tegi mengalir

deras bak air terjun memasuki terowongan besar untuk menggerakan generator

PLTA di bagian bawah DAM. Tak jauh dari liang air terjun, berdiri sebuah

monumen bertuliskan nama-nama korban tewas saat proses pembangunan. Ada 

tiga belas nama pekerja yang tewas dan diabadikan pada monumen tersebut . Sulit

memang untuk menggambarkan keindahan Bendungan Batu Tegi dengan katak-

kata. Di tempat ini, kita hanya dapat merasakan, betapa kecilnya di hadapan Sang

Pencipta.  Luasnya hamparan genangan air Bendunga Batu Tegi memang hasil

rekayasa manusia yang mengundang decak kagum siapa pun yang datang ke

Page 7: Esda Responsi

tempat ini.  Jika hasil rekayasa manusia saja membuat kita takjub, bagiamana

dengan ciptaan Tuhan yang telah menganugerahkan fenomena alam sedemikian

rupa.

http://harianlampung.com/index.php?k=pariwisata&i=6782-batu-tegi-

potensi-wisata-yang-hening-dari-promosi

METODE PENANGGULANGAN ECENG GONDOK

Ada 5 metode yang biasa dipakai dalam Penanggulangan eceng gondok

diantaranya adalah sebagai berikut:

1.    Metode Fisik

Metode ini adalah penanggulangan yang dilakukan berhubung dengan kontak

fisik, dengan cara mengankat dan dikumpulkan tumbuhan eceng gondok itu

dengan menggunakan tangan tanpa bantuan penunjang lain atau dengan tangan

kosong.

2.    Metode Kimiawi

Metode ini adalah penanggulangan yang dilakukan dengan menggunakan bahan

kimia herbisida, caranya menyemprot larutan kimia tersebut pada daerah atau

kawasan yang ditumbhi eceng gondok.

3.    Metode Mekanis

Metode ini adalah penanggulangan yang dilaksanakan berhubung dengan alat

bantu, dengan cara membajak atau mengangkat eceng gondok itu dari darat atau

dari pinggiran dimana pengoprasian alat terjangkau untuk mengangkat-Nya.

4.    Metode Biologis

Metode ini adalah penanggulangan yang dilakukan dengan kontak alam tanpa ada

campur tangan manusia, dengan cara menebar organisme pemakan (herbirvor).

Page 8: Esda Responsi

Organisme yang biasa dipakai di berbagai perairan danau di indonesia adalah ikan

grass carp atau ikan koan.

5.    Metode Kombinasi

Metode ini adalah penanggulangan yang pelaksanaannya digabungkan dengan ke

empat metode baik secara fisik, kimia, mekanik, biologis dan kombinasi, dengan

cara yang dipakai pada metode ini kompak dalam pekerjaannya. cara ini akan

cepat selesai pekerjaannya, tetapi dampak aktivitas penanggulangannya besar

sekali.

Catatan: Diantara ke-lima metode ini memiliki kelebihan dan kelemahan. Pada

biologis ini membutuhkan biaya yang sangat besar dan waktu yang lama, namun

aman bagi kehidupan hewani dan tumbuhan air lain. Pada metode fisik, mekanik,

kimia dan campuran ini biaya murah dan waktu yang sangat singkat, namun

pengaruh terhadap kehidupan hewan dan tumbuhan bahkan kita manusia itu

besar. Metode ini penanggulangannya sangat susah karena pertumbuhannya

sangat cepat 1x3 per hari.

http://yogimatoyaifransiskusyumagopeumspunip.blogspot.com/2013/11/upaya-

penanggulangan-dan-penanganan.html