epidemiologi b16 no.1

18
TUGAS EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF Ketua : Anggota : Anggie Elka Pratiwi (1102013029) Yunica Pratiwi (1102013318) Tegar Maulana (1102014263) Tri Bakti Oktarizal (1102014267) Sry Irma Arischa (1102014257) Syafhira Ayu Alawiyah (1102014258) Syaqofi Elthazar Imanaz (1102014259) Syarafah Dara Gifari W (1102014260) Talista Danin Salsabila (1102014261) Tasya Laresa Putri Sanjung (1102014262)

Upload: tegar-maulana

Post on 12-Dec-2015

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Epidemiologi B16 No.1

TRANSCRIPT

TUGAS EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF

Ketua :

Anggota :

Anggie Elka Pratiwi (1102013029)

Yunica Pratiwi (1102013318)

Tegar Maulana (1102014263)

Tri Bakti Oktarizal (1102014267)

Sry Irma Arischa (1102014257)

Syafhira Ayu Alawiyah (1102014258)

Syaqofi Elthazar Imanaz (1102014259)

Syarafah Dara Gifari W (1102014260)

Talista Danin Salsabila (1102014261)

Tasya Laresa Putri Sanjung (1102014262)

Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

2014

Data Kejadian Penyakit Menular di Puskesmas Kecamatan SEHAT Tahun 2009

Puskesmas kecamatan sehat adalah sebuah puskesmas kecamatan yang sedang melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data statistic dan epidimiologi penyakit menular khususnya penyakit TB Paru, Diare, dan DBD (demam berdarah). Data telah dikumpulkan pada periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2009.

Jumlah penduduk Kecamatan Sehat pada tahun 2010 adalah 236.474, yang meliputi28.928 Kelurahan A, 33026 Kelurahan B, 46.097 Kelurahan C, 61.899 Kelurahan D, 26.246 kelurahan E, 25.867 Kelurahan F, dan 14.411 Kelurahan G.

Data Penyakit TB Paru yang dikumpulkan pada periode tersebut adalah data peyakit TB paru yang terjadi pada keompok umur dewasa (≥14 tahun). Jumlah kasus baru penderita TB paru dengan BTA (+) pada kelompok umur dewasa pada periode tersebut adalah 310 kasus, sedangkan jumlah perkiraan penderita TB Paru dengan BTA (+) 416 orang. Distribusi kasus baru penderita TB Paru dengan BTA (+) perkelurahan sbb: kelurahan A : 63 kasus , Kelurahan B: 35 kasus, Kelurahan C: 60 kasus, Kelurahan D: 41 kasus, Kelurahan E: 42 kasus, Kelurahan F 36 kasus, dan Kelurahan G: 33 kasus. Sedang distribusi perkiraan penderitaTB paru dengan BTA(+) perkelurahan adalah : kelurahan A : 63 orang, kelurahan B:55 orang , kelurahan C : 118 orang, kelurahan D : 95 orang, kelurahan E : 37 orang , kelurahan F : 35 orang dan kelurahan G : 13 orang.

Jumlah kasus baik kasus baru dan kasus lama DBD (Demam Berdarah Dengue) semua umur pada periode tersebut adalah 669 kasus. Distribusi perkelurahan sbb : kelurahan A : 112 kasus , kelurahan B : 99 kasus, keluraha C : 71 kasus, kelurahan D : 206 kasus, kelurahan E : 108 kasus , kelurahan F : 36 kasus dan kelurahan G : 37 kasus . distribusi kejadian DBD perkelurahan perbulan sbb : januari : 40 kasus, februari : 83 kasus, maret : 135 kasus, april : 72 kasus, mei : 78 kasus, juni : 115 kasus, juli : 53 kasus , agustus : 38 kasus, September : 18 kasus, oktober : 15 kasus, November : 9 kasus dan desember : 13 kasus.

Jumlah kasus baru diare pada kelompok umur ≤1 tahun adalah 2319 kasus. Distribusi perkelurahan sbb : kelurahan A : 219 kasus, kelurahan B : 438 kasus, kelurahan C : 62 kasus, kelurahan D : 733 kasus, kelurahan E : 388 kasus, kelurahan F : 322 kasus dan kelurahan G : 157 kasus. Jumlah kasus lama diare pada kelompok umur ≤1 tahun adalah 3426 kasus dengan distribusi perkelurahan sbb : kelurahan A : 502 kasus, kelurahan B : 534 kasus, kelurahan C : 141 kasus, kelurahan D : 1057 kasus, kelurahan E : 489 kasus, kelurahan F : 379 kasus dan kelurahan G : 324 kasus.

Berdasarkan data pada Kecamatan Sehat kejakanlah tugas berikut:

EPIDEMIOLOGI DESKRIPTI

Tabel 1. Jumlah penduduk pada kecamatan “Sehat” tiap kelurahan

No Kelurahan Jumlah Penduduk (org)

1 A 289282 B 330263 C 460974 D 618995 E 262466 F 258677 G 14411

Jumlah 236474

1. Kejadian penyakit TB paru BTA (+)

a. Jelaskanlah distribusi kejadian penyakit TB paru BTA(+) berdasarkan tempat!

Jawab:

Jumlah kasus penderita TB paru BTA(+) di dalam Kecamatan “Sehat” periode 1 Januari-31 Desember 2009, berjumlah 310 kasus. Dari data tersebut, terlihat bahwa kelurahan A memiliki kasus TB paru BTA(+) terbanyak diantara kelurahan lain, sebesar 63 kasus. Sedangkan kelurahan G memiliki kasus TB paru BTA(+) paling sedikit di antara kasus yang lain, sebanyak 33 kasus.

Tabel 1. Distribusi kejadian penyakit TB paru BTA(+) per kelurahan di kecamatan Sehat

No KelurahanDistribusi kasus

baru (kasus)

Distribusi perkiraan

penderita (org)

Selisih Perkiraan

dengan kasus baru

1 A 63 63 02 B 35 55 203 C 60 118 584 D 41 95 545 E 42 37 (-)56 C 36 35 (-)17 G 33 13 (-)20

Jumlah 310 416

b. Jelaskanlah dan hitunglah proporsi kejadian penyakit TB paru BTA (+) masing-masing kelurahan terhadap kejadian penyakit TB paru (+) kecamatan ?

Jawab:

Proporsi kejadian penyakit adalah perbandingan antara jumlah kejadian penyakit pada suatu daerah spesifik dengan jumlah seluruh kejadian penyakit pada seluruh daerah. Dalam hal ini, kejadian penyakit pada tiap kelurahan dibandingkan dengan seluruh kejadian penyakit pada seluruh kelurahan.

Rumus Proporsi ;

Proporsi rate :Kasus baru per kelurahan

Jumlahkasus seluruh kelurahan×100 %

Contoh:

Proporsi rate kelurahan A :63

310×100%=20,32 %

Sehingga didapat proporsi rate untuk tiap kelurahan:

Kelurahan A : 63/310 x 100% = 20,32 %

Kelurahan B : 35/310 x 100% = 11,29 %

Kelurahan C : 60/310 x 100% =19,35 %

Kelurahan D : 41/310 x 100% =13,22 %

Kelurahan E : 42/310 x 100% = 13,54 %

Kelurahan F : 36/310 x 100% = 11,61 %

Kelurahan G : 33/310 x 100% = 10,65 %

Tabel 2. Proporsi kejadian

No Kelurahan Proporsi rate1 A 20,32%2 B 11,29%3 C 19,35%4 D 13,23%5 E 13,55%6 F 11,61%7 G 10,65%

c. Jelaskan dan hitunglah cakupan penemuan kasus (CDR/case detection rate) penyakit TB paru BTA (+) per kelurahan dan kecamatan?

Jawab:

Case detection rate adalah kejadian penyakit pada suatu daerah dibagi jumlah perkiraan penderita penyakit seluruh daerah (hanya jumlah kasus perkiraan saja)

Rumus CDR :

Case Detection Rate :Kasus baru per kelurahan

Perkiraan kasusbaru per kelurahan

Contoh:

Case Detection Rate KelurahanG :6363

×100 %=100 %

Sehingga didapat case detection rate tiap kelurahan:

Kelurahan A : 63/63 x 100% = 100 %

Kelurahan B : 35/55 x 100% = 63,64 %

Kelurahan C : 60/118 x 100% =50,85 %

Kelurahan D : 41/95 x 100% = 43,16 %

Kelurahan E : 42/37 x 100% = 113,51 %

Kelurahan F : 36/35 x 100% = 102,86 %

Kelurahan G : 33/13 x 100% = 253,85 %

Sedangkan case detection rate untuk sekecamatan sebesar:

CDR TB Paru Kecamatan “Sehat”:

310/416 x 100% = 74,52%

Tabel 3. Case detection rate penderita TB BTA (+) tiap kelurahan

No Kelurahan Case detection rate1 A 100,00%2 B 63,64%3 C 50,85%4 D 43,16%5 E 113,51%6 F 102,86%7 G 253,85%

d. Jelaskanlah dan hitunglah incidence rate atau angka insiden kejadian penyakit TB paru BTA (+) per kelurahan dan kecamatan :

Jawab:Incidence rate adalah jumlah kasus baru pada periode tertentu dibagi jumlah populasi yang beresiko pada periode waktu yang sama

Rumus Incidence Rate :

Incidence Rate :Kasusbaru per kelurahan

populasiberesiko× K (10.000)

:63

28.928−63×10.000=21 ,,83

“ Jumlah kasus baru dibagi jumlah populasi berisko di x Konstanta “

Kelurahan A : 63/(28.928-63) x 10.000 = 21,83

Kelurahan B : 35/(33.026-35) x 10.000 = 10,61

Kelurahan C : 60/(46.097-60) x 10.000 = 13,03

Kelurahan D : 41/(61.899-41) x 10.000 = 6,63

Kelurahan E : 42/(26.246-42) x 10.000 = 16,03

Kelurahan F : 36/(25.867-36) x 10.000 = 13,94

Kelurahan G : 33/(14.411-33) x 10.000 = 22,95

Insidens Rate per kecamatan :

Insiden rate= 310/(236.474-310) x 100% = 0,13 %

2. Kejadianpenyakit DBD (demamberddarah dengue)

a. Distribusi kejadian penyakit DBD berdasarkan tempat, perkelurahan

Jumlah kasus Kelurahan A : 112

Jumlah kasus Kelurahan B: 99

Jumlah kasus Kelurahan C : 71

Jumlah kasus Kelurahan D : 206

Jumlah kasus Kelurahan E : 108

Jumlah kasus Kelurahan F :36

Jumlah kasus Kelurahan G :37

Distribusi kejadian penyakit DBD berdasarkan waktu perkelurahan dan perbulan

Jumlah kasus Januari :40 kasus

Jumlah kasus februari B : 83 kasus

Jumlah kasus maret C :135 kasus

Jumlah kasus april D :72 kasus

Jumlah kasus mei E :78 kasus

Jumlah kasus juni F :115 kasus

Jumlah kasus juli G :53 kasus

Jumlah kasus agusutus ; 38 kasus

Jumlah kasus September: 18 kasus

Jumlah kasus October : 15 kasus

Jumlah kasus November : 9 kasus

Jumlah kasus desember : 13 kasus

b. Proporsi kejadian penyakit DBD masing-masing kelurahan terhadap kejadian penyakit DBD kecamatan

Rumus Proporsi :

“Jumlah kejadian dibagi jumlah penyakit lalu dikalikan 100%”

Distribusi berdasarkan waktu per kelurahan:

Jumlah kasus kepada kelurahan A : 40

Jumlah kasus kepada kelurahan B : 83

Jumlah kasus kepada kelurahan C : 135

Jumlah kasus kepada kelurahan D :72

Jumlah kasus kepada kelurahan E :78

Jumlah kasus kepada kelurahan F :115

Jumlah kasus kepada kelurahan G : 53

c. Periode prevalence kejadian penyakit DBD BTA (+) perkelurahan dan kecamatan

Rumus : “kasus (baru+lama) dibagi jumlah penduduk dikali konstanta”

Kelurahan A Januari : (112 + 40) / 236.474 x 100% = 0,06 % Februari : (112 + 83) / 236.474 x 100% = 0,08% Maret : (112 +135)/ 236.474 x 100% = 0,1% April : (112 +72)/ 236.474 x 100% = 0,07% May : (112 + 78)/ 236.474 x 100% = 0,08% Juni : (112 +115)/ 236.474 x 100% = 0,09% July : (112 + 53) / 236.474 x 100% = 0,07% Agustus : (112 + 38)/ 236.474 x 100% = 0,06% September : (112 + 18)/ 236.474 x 100% = 0,06% Oktober : (112 + 15) / 236.474 x 100% = 0,05% November : (112 + 9)/ 236.474 x 100% = 0,05% Desember : (112 + 13)/ 236.474 x 100% = 0,05%

Kelurahan B : Januari : (99 + 40) / 236.474 x 100% = 0,05 % Februari : (99 + 83) / 236.474 x 100% = 0,07% Maret : (99 +135)/ 236.474 x 100% = 0,09% April : (99 +72)/ 236.474 x 100% = 0,07% May : (99 + 78)/ 236.474 x 100% = 0,07% Juni : (99 +115)/ 236.474 x 100% = 0,09% July : (99 + 53) / 236.474 x 100% = 0,06% Agustus : (99 + 38)/ 236.474 x 100% = 0,05% September : (99 + 18)/ 236.474 x 100% = 0,05% Oktober : (99 + 15) / 236.474 x 100% = 0,04% November : (99 + 9)/ 236.474 x 100% = 0,04% Desember : (99 + 13)/ 236.474 x 100% = 0,04%

Kelurahan C : Januari : (71 + 40) / 236.474 x 100% = 0,04 % Februari : (71 + 83) / 236.474 x 100% = 0,06% Maret : (71 +135)/ 236.474 x 100% = 0,08% April : (71 +72)/ 236.474 x 100% = 0,06% May : (71 + 78)/ 236.474 x 100% = 0,06% Juni : (71 +115)/ 236.474 x 100% = 0,07% July : (71 + 53) / 236.474 x 100% = 0,05% Agustus : (71 + 38)/ 236.474 x 100% = 0,04% September : (71 + 18)/ 236.474 x 100% = 0,03% Oktober : (71 + 15) / 236.474 x 100% = 0,03% November : (71 + 9)/ 236.474 x 100% = 0,03% Desember : (71 + 13)/ 236.474 x 100% = 0,03%

Kelurahan D : Januari : (206 + 40) / 236.474 x 100% = 0,1 % Februari : (206 + 83) / 236.474 x 100% = 0,12% Maret : (206 +135)/ 236.474 x 100% = 0,14% April : (206 +72)/ 236.474 x 100% = 0,17% May : (206 + 78)/ 236.474 x 100% = 0,12% Juni : (206 +115)/ 236.474 x 100% = 0,13% July : (206 + 53) / 236.474 x 100% = 0,11% Agustus : (206 + 38)/ 236.474 x 100% = 0,1% September : (206 + 18)/ 236.474 x 100% = 0,09% Oktober : (206 + 15) / 236.474 x 100% = 0,09% November : (206 + 9)/ 236.474 x 100% = 0,09% Desember : (206 + 13)/ 236.474 x 100% = 0,09%

KelurahanE : Januari : (108 + 40) / 236.474 x 100% = 0,06 % Februari : (108 + 83) / 236.474 x 100% = 0,08% Maret : (108 +135)/ 236.474 x 100% = 0,1% April : (108 +72)/ 236.474 x 100% = 0,07% May : (108 + 78)/ 236.474 x 100% = 0,07% Juni : (108 +115)/ 236.474 x 100% = 0,09% July : (108 + 53) / 236.474 x 100% = 0,06% Agustus : (108 + 38)/ 236.474 x 100% = 0,06% September : (108 + 18)/ 236.474 x 100% = 0,05% Oktober : (108 + 15) / 236.474 x 100% = 0,05% November : (108 + 9)/ 236.474 x 100% = 0,05% Desember : (108 + 13)/ 236.474 x 100% = 0,05%

KelurahanF : Januari : (36 + 40) / 236.474 x 100% = 0,03% Februari : (36 + 83) / 236.474 x 100% = 0,05% Maret : (36 +135)/ 236.474 x 100% = 0,07% April : (36 +72)/ 236.474 x 100% = 0,04% May : (36 + 78)/ 236.474 x 100% = 0,04% Juni : (36 +115)/ 236.474 x 100% = 0,06% July : (36 + 53) / 236.474 x 100% = 0,03% Agustus : (36 + 38)/ 236.474 x 100% = 0,03% September : (36 + 18)/ 236.474 x 100% = 0,02% Oktober : (36 + 15) / 236.474 x 100% = 0,02% November : (36 + 9)/ 236.474 x 100% = 0,01% Desember : (36 + 13)/ 236.474 x 100% = 0,02%

Kelurahan G : Januari : (37 + 40) / 236.474 x 100% = 0,03 % Februari : (37 + 83) / 236.474 x 100% = 0,05% Maret : (37 +135)/ 236.474 x 100% = 0,07% April : (37 +72)/ 236.474 x 100% = 0,04% May : (37 + 78)/ 236.474 x 100% = 0,04% Juni : (37 +115)/ 236.474 x 100% = 0,06% July : (37 + 53) / 236.474 x 100% = 0,03% Agustus : (37 + 38)/ 236.474 x 100% = 0,03% September : (37 + 18)/ 236.474 x 100% = 0,02% Oktober : (37 + 15) / 236.474 x 100% = 0,02% November : (37 + 9)/ 236.474 x 100% = 0,01% Desember : (37 + 13)/ 236.474 x 100% = 0,02%

d. Ratio kejadian penyakit DBD antara kelurahan A dan B , B dan C , C dan D , D dan F, F dan GBerikut ratio penyakit DBD antara kelurahan :

A dan B = 112 : 99

B dan C = 99 : 71

C dan D = 71 : 206

D dan F = 206 : 36 = 103 : 18

F dan G = 36 : 37

ternyata ratio tertinggi pada kelurahan A dan B. Sebaliknya ratio penyakit DBD terendah pada kelurahan F dan G.

3. Kejadian penyakit diare

a. Distribusi kejadian penyakit diare menurut waktu ( kasus baru atau kasus lama)Kelurahan A : kasus baru :219

Kasus lama :502

Kelurahan B : kasus baru :438Kasus lama :234

Kelurahan C: kasus baru :62Kasus lama :141

Kelurahan D: kasus baru :733Kasus lama :1057

Kelurahan E: kasus baru :388Kasus lama :489

Kelurahan F: kasus baru :322Kasus lama :379

Kelurahan G: kasusbaru :157Kasuslama :324

b. Proporsi kejadian kasus lama diare masing-masing kelurahan terhadap kasus lama Diare kecamatan :

Rumus Proporsi :

“Jumlah kejadian :jumlah penyakit lalu dikalikan 100%”

Jumlah kasus lama pada kelurahan A : 502

Jumlah kasus lama pada kelurahan B : 534

Jumlah kasus lama pada kelurahan C : 141

Jumlah kasus lama pada kelurahan D : 1057

Jumlah kasus lama pada kelurahan E: 489

Jumlah kasus lama pada kelurahan F : 379

Jumlah kasus lama pada kelurahan G : 324

Jumlah :3426

Menurut tabel di atas, Kelurahan D memiliki kasus diare tertinggi, sedangkan Kelurahan C memiliki kasus diare terendah

c. Proporsi kejadian kasus baru diare masing-masing kelurahan terhadap kasus baru diare kecamatan :

Rumus Proporsi :

“Jumlah kejadian :jumlah penyakit lalu dikalikan 100%”

Kelurahan A : 502/3426 x 100% =14,65 %

Kelurahan B : 534/3426 x 100% = 15,58%

Kelurahan C : 141/3426 x 100% = 4,11%

Kelurahan D : 1057/3426 x 100% = 30,85%

Kelurahan E : 489/3426 x 100% = 14,27%

Kelurahan F :379/3246 x 100% = 11,06%

Kelurahan G :324/3246 x 1100% = 9,45%

d. Hitunglah insidens rate/angka insiden kejadian penyakit diare per kelurahan dan kecamatan

Rumus Incidence Rate :

“ Jumlah kasus baru : jumlah populasi berisko di x Konstanta “

Kelurahan A : 219Kelurahan B :438Kelurahan C :62Kelurahan D :733Kelurahan E :388Kelurahan F :322Kelurahan G :157

Jumlah :2319

Insiden rate per kelurahan:

Kelurahan A : 219/(2319-219) x 100%=10,42%

Kelurahan B : 438/(2319-438) x 100 % = 23,28 %

Kelurahan C : 62/(2319-62) x 10% = 0,27 %

Kelurahan D : 733/(2319-733) x 100 % = 46,21 %

Kelurahan E : 388/(2319-388) x 100 % = 20,09 %

Kelurahan F : 322/(2319-322) x 100 % = 16,12 %

Kelurahan G : 157/(2319-157) x 100 % = 7,26 %

Insiden rate per kecamatan :

Jumlah penduduk yang rentan penyakit = 5.745 orang

Insiden rate = 236.474/(236.474-2319) x 1000 % = 1009,9

e. Periode prevalence kejadian penyakit diare perkelurahan dan kecamatan

Rumus : kasus (baru+lama)

Kelurahan A : 219+502 = 721

Kelurahan B : 438 +534 = 972

Kelurahan C : 62 + 141 = 203

Kelurahan D : 733 + 1057 = 1790

Kelurahan E : 388 + 489 = 877

Kelurahan F : 322 + 379 = 701

Kelurahan G : 157 + 324 = 481

Jumlah total : 5745

Periode prevalence per kelurahan

Kelurahan A = 721/236.474 x 100 % = 0,304 %

Kelurahan B =972/236.474 x 100 % = 0.411 %

Kelurahan C =203/236.474 x 100 % = 0,08 %

Kelurahan D = 1790/ 236.474 x 100 % = 7,56 %

Kelurahan E = 877/236.474 x 100 % = 0,37 %

Kelurahan F = 701/236.474 x 100 % = 0.29 %

Kelurahan G = 481/236.474 x 100 % =0,20 %

Periode prevalence per kecamatan

Jumlah penduduk yang rentan terhadap penyakit : 5745 orang

Periode prevalence : 5745/236.474 x 1000 % = 24,29