eksperimen tetes minyak millikan
DESCRIPTION
Laporan tetes milikanTRANSCRIPT
Proposal Penelitian
Eksperimen Tetes Minyak Milikan
Ali Ikhsanul Qauli 1006659123
Khairi Trisnayadi 1006703465
Fera Gustina Purwati 1006774165
Departemen Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Indonesia
2013
Eksperimen Tetes Minyak Millikan
1. Pendahuluan
Fenomena kelistrikan telah dikenal oleh banyak orang bahkan pada saat sebelum
masehi. Adanya perkembangan pemahaman mengenai fenomena tersebut secara
tidak langsung berhubungan dengan perkembangan atom. Democritus (460-370
S.M) telah mencetuskan bahwa atom adalah suatu materi penyusun benda-benda
yang tidak bisa dibagi lagi. Selanjutnya Benjamin Franklin (1706-1790 M)
menyebutkan adanya muatan positif dan negatif, namun belum menemukan
muatan elementer. Muatan dalam suatu benda masih dianggap suatu hal yang
kontinyu, tidak diskrit. Lalu Dalton (1766-1844) menyebutkan bahwa didalam
atom terdapat persebaran muatan postif dan negatif, dengan demikian benda yang
disusun oleh atom memiliki muatan.
Robert Andrew Millikan (1910) mengusulkan penelitian muatan elementer dapat
didapat dari perhitungan suatu gaya pada elektron dengan medan listriknya.
Penelitian tersebut dilakukan dengan melihat perilaku dari partikel yang memiliki
muatan q dan massa m dalam medan listrik atau medan magnet dengan rasio q/m.
2. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari nilai muatan elemeter dengan
menggunakan sampel liquid (minyak).
3. Alat dan bahan
1. Perangkat alat percobaan Milikan (LeyboldTM
)
2. 2 buah jam henti digital
3. Barometer
4. Kabel konektor
5. Condenser
6. Minyak sebagai sampel
4. Teori Dasar
Perhitungan besaran muatan elementer dilakukan dengan prinsip gerakan dari
benda yang membawa muatan positif dan negatif. Maka digunakan hukum
Newton II mengenai gerak, lalu disesuaikan dengan keadaan sistem. Pada
penelitian ini sistem meliputi piringan logam yang diberi beda potensial, tetesan
cairan dengan massa dan radius tertentu, serta pengkondisian udara dalam wadah
sehingga memiliki suhu dan terkanan yang tertentu juga. Sampel yang digunakan
adalah liquid yang berupa minyak, karena dapar mengurangi kemungkinan eror
saat proses evaporasi. Tetesan minyak didapat dengan menggunakan atomizer.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan besar muatan
elementer, salah satunya adalah dengan membandingkan kecepatan terminal tetes
minyak saat turun (tidak ada gaya listrik yang bekerja) dan kecepatan terminal
saat naik (ada gaya listrik yang mengenai partikel).
Satu tetes minyak yang memiliki radius r dan massa m akan mengalami gaya
gravitasi dan gaya hambat fluida selama jatuh. Sehingga bisa dirumuskan dengan:
∑
0 (1)
Kemudian gerakan tetesan minyak yang berada dalam medan listik E saat naik
dapat dirumuskan :
∑
0 (2)
Dengan mengeliminasi faktor k dari persamaan (1) dan (2), akan diperoleh
persamaan :
(3)
dengan
Kemudian kita mengeliminasi jari-jari tetesan minyak r dengan perumusan:
(
)
Dengan b adalah faktor koreksi dan P adalah tekanan udara. Untuk mendapatkan
jari-jari tetesan minyak dari hasil percobaan ini, dikalkulasikan dari persamaan
diatas dengan menyusunnya menjadi persamaan :
Dapat disederhanakan dengan menggunakan
dan
Sehingga didapatkan dengan mengambil solusi persamaan
akar yang bernilai positif maka dihasilkan
√ (4)
Maka dengan persamaan (4) dan (3) bisa kita cari nilai muatan q dari tetesan
minyak dari sampel.
5. Metode Penelitian
Proses pencarian muatan elementer elektron bisa diukur secara langsung dengan
menyusun kembali percobaan yang dilakukan oleh R.A Milikan. Selain itu
peneliti mengumpulkan informasi dari buku dan jurnal sebagai studi literatur agar
pengukuran dilakukan secara benar dan data diolah dengan tepat. Data hasil
percobaan yang sudah diolah dan juga informasi yang didapat disusun dalam
laporan hasi penelitian.
Prosedur percobaan
1. Merakit peralatan eksperimen secara benar, cocokan tabung atomizer pada
tempat yang sudah disediakan, pastikan nozzle untuk menyemprotkan
minyak berada pada posisi diantara dua boreholes pada penutup akrilik
dari Millikan chamber;
2. Memasukkan minyak yang digunakan sebagai sampel percobaan pada
tabung atomizer;
3. Mengkondisikan percobaan dalam ruangan gelap, untuk membantu
penulisan data menggunakan penerangan kecil;
4. Memasang beda potensial dari 500 Volt sampai 600 Volt pada power
supply;
5. Memasukan minyak yang sudah di atomisasi dengan menyemprotkannya
ke arah Millikan chamber ( piringan kapasitor);
6. Mengamati tetesan minyak dalam Millikan chamber akan berada dalam
medan listrik sehingga secara perlahan-lahan naik (dalam pengamatan ini
terlihat sebagai tetesan yang jatuh karena microscopic image). Memilih
tetesan minyak yang jatuhnya konstan, karena ini berhubungan dengan
massa tetesan tersebut. Jika massanya besar maka tetesan akan jatuh
dengan cepat dan jika massanya terlalu kecil maka akan terjadi loncatan
yang disebabkan oleh gerak Brownian sehingga perhitungan waktu yang
didapatkan tidak sesuai;
7. Mengukur waktu tetesan minyak yang jatuh secara konstan;
8. Memutar tombol secara cepat kearah sebaliknya untuk mendapatkan beda
tegangan kearah 0 Volt;
9. Mengamati tetesan yang naik (kenyataannya turun) dan mengukur
waktunya;
10. Melakukan pengamatan untuk mendapat 10 data pengukuran masing-
masing;
11. Memvariasikan pengukuran dengan mengkondisikan bebas dari medan
listrik;
12. Mengamati tetesan minyak yang terjadi, menghitung waktunya.
6. Jadwal Kegiatan
N
o Kegiatan
Pekan ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2 Studi literature
3 Perumusan proposal awal
4 Presentasi proposal awal
5 Menyelidiki sampel
6 Pengambilan data eksperimen
7 Pengolahan data dan analisis
8 Laporan hasil percobaan
7. Referensi
1. http://web.neo.edu/rjones/Pages/1014new/Lecture/chemistry/chapter_8/page
s/history_of_atom.html#democritus%20anchor, diakses 9 Maret 2013 pukul
10.30
2. Advanced Laboratory, Physics 407. Milikan Oil-Drop Experiment,
Universiti of Wisconsin, Madison, Wascinson 53706.
3. Brandt Siegmund, The Harvest of a Century, Oxford, New York, 2009.