ebn strain and burden
TRANSCRIPT
LATAR BELAKANG
Banyak individu dengan kanker membutuhkan perawatan dari informsl
csregiver dalam berbagai hal sepanjang proses sakitnya.
Keluarga sebagai caregiver, merupakan mitra penting dalam pemberian
pelayanan perawatan kesehatan yang kompleks, seperti halnya selama pengobatan
kanker. Menurut Wilkinson (2009), dengan trend penyakit kronis saat ini, seperti
kanker yang menimbulkan ketidakberdayaan, kebutuhan perawatan jangka
panjang, keberadaan caregiver keluarga dalam memberikan perawatan sangat
berarti bagi perkembangan pasien. Cargiver tidak saja mendampingi pasien,
namun turut membantu dalam pemenuhan kebutuhan fisik, sosial dan emosional
mereka.
Blum dan Sherman (2010) menyatakan bahwa caregiver keluarga terkadang
tidak siap akan beban peran yang dihadapinya. Caregiver yang kewalahan dengan
pekerjaannya, sering mengabaikan kebutuhan pribadi mereka, sehingga kemudian
mengarah pada masalah fisik dan emosional. Dengan mongoptimalkan pengkajian
kondisi caregiver dan pemahaman perawat terhadap caregiver, perawat dapat
mengarahkan intervensi dan mengalokasikan sumber daya yang tepat untuk
membantu mereka dalam menjalani perannya sehingga dapat menurunkan strain
dan burden pada caregiver.
TINJAUAN TEORI
Definisi Caregiver Burden
Timonen (2009) menyebutkan terdapat 2 jenis caregiver, yaitu formal dan
informal. Cargiver formal disebut juga penyedia layanan kesehatan adalah
angggota suatu organisasi yang dibayar dan dapat menjelaskan norma praktek,
profesional, perawat atau relawan. Sedangkan informal caregiver bukanlah
anggota suatu organisasi, tidak memiliki pelatihan formal dan tidak
bertanggungjawab terhadap standar praktek, dapat berupa anggota keluarga
ataupun teman. Honea, et al (2008) menyebutkan bahwa informal caregiver
adalah seseorang yang tidak dibayar dan menyediakan dukungan fisik, emosional,
atau finansial untuk pasien dengan penyakit kanker.
Family cargiver atau cargiver keluarga adalah pasangan, anak dewasa,
kenalan pasangan atau teman yang memiliki hubungan pribadi dengan, dan
memberikan berbagai bantuan yang tidak dibayar untuk orang dewasa yang lebih
tua dengan kondisi kronis atau lemah (Wenberg, 2011). Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa caregiver keluarga adalah anggota keluarga pasien, yang
bersedia dan bertanggung jawab dalam merawat, memberikan dukungan secara
fisik, sosial, emosional serta menyediakan waktunya untuk pasien yang menderita
kanker hingga akhir hayat.
Caregiver strain adalah perasaan sulit dalam menunjukkan peran sebagai
caregiver (Archbold, Stewart, Greenlick, & Harvart, 1990). Sedangkan cargiver
burden (beban caregiver) adalah perubahan kesehatan emosional dan fisik
caregiver yang terjadi ketika tuntutan perawatan lebih berat dari sumber daya
yang tersedia (Given, et al, 1992). Kozier et al (2004) menyatakan burden sebagai
stres yang dialami anggota keluarga yang merawat anggota keluarga yang lain
dalam jangka waktu lama. Pengalaman dan tuntutan caregiver dalam memebrikan
perawatan berbeda-beda tergantung pada fase kanker, yang secara signifikan
dapat mempengaruhi fungsi dan kualitas hidup.
Pengkajian Caregiver Burden
Beban caregiver dalam memberikan perawatan pasien kanker dapat
mempengaruhi kualitas hidup caregiver itu sendiri. Oleh karena itu, perawat perlu
mengkaji kemampuan caregiver dalam memberikan perawatan. Beberapa
instrumen telah dikembangkan untuk mengkaji beban penyedia
perawatan/caregiver bagi anggota keluarga dengan kanker. Instrumen yang
digunakan seharusnya mampu menilai berbagai aspek beban caregiver, memiliki
validitas dan reliabilitas pada populasi caregiver pasien kanker, mudah diperolah
dan dilakukan scoring. Satu hal yang penting adalah, instrumen tersebut mampu
untuk mengkaji burden secara objektif, subjektif, atau keduanya.
Pengukuran objektif dari beban caregiver meliputi banyaknya jam yang
diperlukan untuk perawatan atau banyaknya tugas yang dilakukkan caregiver atas
nama pasien (Bookwala & Schulz, 2000; Gaugler et al., 2005). Keuntungan
dari pengukuran ini adalah sedikit rentan merespon bias sebagai hasil dari
perasaan stres caregiver (Porter et al., 2002). Pengukuran objektif seringkali
singkat, mudah dilakukan, dan memberikan keterangan untuk mengidentifikasi
area nyata untuk diintervensi.Kerugiannya adalah tidak dapat dikajinya dampak
menyediakan/memberikan perawatan terhadap kehidupan caregiver. Oleh karena
itu, pengkajian pada satu komponen cargeiver burden tidak akurat untuk
menunjukkan kompleksitas distres caregiver.
Pengukuran subjektif dari beban caregiver memeriksa derajat distres
emosional caregiver dalam memberikan perawatan (Given et al., 1992; Robinson,
1983; Zarit, Reever, & Bach-Peter-son, 1980). Pengukuran subjektif lebih akurat
dalam menunjukkan reaksi emosional sebagai dampak dari memberikan
perawatan, terutama yang berhubungan dengan berkembangnya gejala depresif
(Sherwood, Given, Given, & von Eye, 2005). Keterbatasan menggunakan
pengukuran subjektif adalah lebih sulit dijawab oleh caregiver, dan biasanya
terdiri dari berbagai macam item, panjang sehingga kurang aplikatif jika
digunakan di klinik.
Beberapa instrumen telah dikembangkan untuk mengkaji keduanya,
pengukuran secara subjektif dan objektif (Portenoy et al., 1994; Stetz, 1987).
Keuntungan menggunakan instrumen ini adalah mampu mengukur berbagai
macam aspek dari burden, yang mana hal ini penting karena level burden secara
objektif dan subjektif sering kali berubah sebagai hasil dari perubahan tuntutan
perawatan.
Pengukuran beban caregiver di area klinis dan penelitian idealnya harus
dilakukan dengan alat/instrumen yang multidimensional, valid, reliabel dan
relevan secara klinis. Keberlanjutan untuk menerapkan dan mengevaluasi
bagaimana melakukan pengukuran sangatlah penting untuk menentukan dapat
dipakainya untuk caregiver pasien kanker.
Berikut ini adalah beberapa instrumen yang dapat digunakan untuk
mengukur caregiver strain and burden.
Caregiver Strain and Burden Measurement Tools
Instrumen Penulis/Tahun Domain Jumlah
item
Skala Skoring Populasi Kegunaan klinis
Caregiver
Strain Index
(CSI)
Robinson,
1983
Burden
berhubungan
dengan aspek
pekerjaan,
keuangan,
fisik, sosial,
waktu
13 Ya/Tidak Skor Item
dijumlah
untuk
mendapatkan
skor sub
skala dan
skor total.
Caregiver
pasien
dengan
advance
kanker,
caregiver
pasien
dengan
nyeri kanker
Skala mudah dipahami
dan pendek; tetapi
tidak
multidimensional,
mungkin terbatas jika
diterapkan di klinis.
Zarit Burden
Inventory
(ZBI)
Zarit,
Reever, &
Bach-
Peterson,
1980
Burden
berhubungan
dengan
kesehatan,
kesejahteraan
psikologis,
keuangan,
22 Skor Item
dijumlah
untuk
mendapatkan
skor sub
skala.
Caregiver
pasien
dengan
diagnosa
kanker
paling tidak
3 bulan;
Skala ini biasanya
digunakan untuk
caregiver pasien
dengan gangguan
kognitif. Terutama
digunakan ketika
defisit kognitif terajdi
kehidupan
sosial, dan
hubungan
dengan
impaired
person
caregiver
pasien
dengan
kanker yang
menjalani
palliative
care
karena malignansi
tumor otak atau
metastase ke otak.
Caregiver
Reaction
Assesment
(CRA)
Given et al.,
1992;
Stommel et
al., 1992
Burden
berhubungan
dengan harga
diri,
kurangnya
dukungan
keluarga,
dampak pada
keuangan,
jadwal dan
kesehatan
24 5 grade
1(sangat
setuju)-
5(sangat
tidak
setuju)
Skor Item
dijumlah
untuk
mendapatkan
skor sub
skala.
Cargiver
pasien
dengan
solid tumor,
caregiver
pasien
kanker yang
menjalani
home care.
Panjang tetapi
multidimensional
INTERVENSI
Berdasarkan sistematik review/ meta analisis dari Oncology Nursing
Society (ONS) Putting Evidence Into Practice (PEP), diperoleh beberapa
intervensi yang dapat dilakukan perawat untuk menurunkan strain dan burden
pada family caregiver pasien kanker. Klasifikasi evidence meliputi Recommended
for practice, Likely to be effective, Benefts balanced with harms, Effectiveness
not established, Effectiveness unlikely, dan Not recommended for practice.
Berikut ini adalah Evidence-Based Interventions for Caregiver Strain &
Burden:
Recommended For Practice
a. Cognitive Behavioral Interventions/Approach
Cognitive Behavioral Interventions/intervensi perilaku kognitif berpusat
pada mengubah persepsi caregiver terhadap kemampuannya untuk mengontrol
situasi (Sorensen, Pinquart, & Duberstein, 2002). Meliputi ketrampilan berikut
ini:
- menarik pemikiran atau asumsi negatif
- menggunakan strategi yang memfasilitasi pengembangan kemampuan
penyelesaian masalah
- memfokuskan pada manajemen waktu, beban kerja yang terlalu berat, atau
manajemen reaktivitas emosi
Intervensi perilaku kognitif direkomendasikan dipraktekkan dalam
membantui family caregiver pasien kanker untuk membantui manajemen gejala
pasien (2Given, et al, 2006). Intervensi ini paling efektif dalam menurunkan
caregiver strain dan burden pada:
- caregiver yang lebih muda daripada pasien
- caregiver perempuan
b. Psychoeducation/Psychoeducational Interventions
Intervensi psikoedukasi melibatkan program yang terstruktur dengan
memberikan pendidikan untuk caregiver, dapat diberikan secara individu (Mc
Millan et al, 2006) atau kelompok (Sorensen et al, 2002). Kelompok biasanya
dipimpin oleh leader, dan bisa dilakukan dalam kuliah, diskusi kelompok, dan
written material. Isi dari intervensi psikoedukasi dapat meliputi:
- Proses penyakit pasien
- informasi tentang sumber dan pelayanan
- pelatihan caegiver untuk berespon secara efektif terhadap masalah yang
berhubungan dengan penyakit atau treatment
Intervensi psikoedukasi direkomndasikan dapat menurunkan caregiver
strain dan burden, terutama ketika:
- dilakukan berkali-kali sesi dalam waktu yang lama
- mengajarkan ketrampilan penyelesaian masalah
- memasukkan pengkajian dan manajemen gejala pasien
- mengajarkan ketrampilan koping
- langsung dilakukan pada caregiver dengan burden yang lebih tinggi
Likely To Be Effective
a. Caregiver Training and Skill Development
b. Couples Therapy
c. Decision Aids
d. Multicomponent Interventions
Intervensi multikomponen menggunakan berbagai macam combinasi
seperti edukasi, suportiv, psikoterapi, respite, intervensi miscellaneous
(Sorensen et al, 2002). Intervensi ini mungkin efektif menurunkan strain dan
beban caregiver karena menggunakan berbagai macam teknik untuk
menurunkan burden dan mampu menangani berbagai macam kebutuhan
caregiver. Intervensi ini juga mempunyai efek moderat/sedang dalam
menurunkan beban caregiver, sedangkan intervensi yang berfokus pada single
therapeutic activity seperti terapi suportiv (support group) hanya memberikan
efek kecil dalam menurunkan burden (Martire, Lustig, Schulz, Miller, &
Helhgeson, 2004; Sorensen et al, 2002).
Situasi spesifik yang ada dalam intervensi multicomponen yang mungkin
efektif untuk menurunkan burden caregiver. Penurunan burden yang lebih
besar dapat dilihat ketika intervensi diberikan kepada:
- caregiver yang lebih tua daripada caregiver yang lebih muda
- caregiver dari penerima perawatan yang lebih tua dari pada penerima
perawatan yang lebih muda
- acaregiver perempuan dari pada caregiver laki-laki
- caregiver yang melaporkan subjektif burden lebih tinggi
e. Supportive Care/Support Interventions
Intervensi suportif dapat dilakukan secara individual atau dalam kelompok
yang dipimpin oleh profesional atau teman sebaya (McMillan et al, 2006,
Sorensen et al, 2002). Intervensi berfokus pada membangun hubungan dan
menciptakan kesempatan untuk mendiskusikan masalah dan perasaan
caregiver. Penemuan dari satu meta analisis mengindikasikan bahwa intervensi
suportif yang mungkin efektif termasuk:
- mengajarkan caregiver ketrampilan problem solving
- mengajarkan caregiver ketrampilan coping
Effectiveness Not Established
a. Art Making/Art Therapy
b. Communication Tools
c. Family Focused Grief Therapy
d. Massage Provided by the Caregiver
e. Massage/Aromatherapy Massage
f. Mindfulness-Based Stress Reduction
g. Music/Music Therapy
h. Palliative Care Advisor Services
i. Provider Communication Skill Training
j. Structured Assessment
IMPLIKASI KEPERAWATAN