e paper koran madura 30 oktober 2013

16
30 OKTOBER 2013 Koran Madura RABU Cak Munali Penumpang dari Arab Ada Turis Arab naik taksi Matrawi keliling Jakarta duduk di depan. Tiba-tiba taxi-nya disalip mobil pick-up yang ngebut, si Arab terkejut dan berteriak: “Ustahiad..!Gak lama ada mobil truk menyalip, si Arab berteriak lagi: “Ishtibustim....! Isthibustim...!” Sang sopir heran mendengar kalimat dzikirnya. Gak lama mobil sport yg atapnya bisa terbuka atau tertutup, si Arab teriak “Adzam... Adzam...” Sopir semakin heran.. Ada pula mobil sedan kecil menyusul dari arah kiri, turis Arab mendesis: “Ya Allah, Ikuzus..., Ikuzus...!Tiba-tiba sebuah mobil mewah ngerem mendadak di depannya.., si turis Arab berteriak: “Irraref..., irraref...!!!Akhirnya Matrawi Penasaran dan berhenti mendadak. Matrawi : Wah, ente lafadz dzikirnya kok aneh.. Ane belum pernah denger tuuh..!??” Turis Arab : Siafa yang zikiran. Ane khan baca tulisan di belakang mobil-mobil yg tadi menyalip Ente!! Bahasa Ana khan bacanya dari kanan ke kiri. Matrawi : Astaghfirlahal Adzimm... #terpejam menepuk jidat# ant/indrianto eko suwarso JANJI KAPOLRI BARU. Pejabat baru Kapolri Komjen Pol Sutarman (kedua kanan) berjabat tangan dengan pejabat lama Jenderal Pol Timur Pradopo (kedua kiri) usai mengikuti acara serah terima jabatan di Mako Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Jabar, Selasa (29/13). Kapolri Komjen Pol Sutarman berjanji dalam tugasnya akan menyukseskan pengamanan penyelenggaraan pemilu 2014 dan mengusut tuntas kasus teror terhadap anggota Polri. JAKARTA-Nama Ketua Komisi VII DPR, Sutan Bhatoegana disebut dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) tersangka kasus suap migas Rudi Rubiandini. Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat ini disebut mem- inta Tunjangan Hari Raya (THR) untuk Komisi VII kepada Rudi selaku Kepala SKK Migas. Juru Bicara Perhimpunan Per- gerakan Indonesia (PPI), Tri Dianto mendesak KPK agar segera me- meriksa Sutan untuk mengklarifikasi kebenaran BAP dalam kasus SKK Mi- gas yang menjerat Rudi Rubiandini. “Saya berharap kepada KPK kalau memang BAP Rudi asli dan benar didalamnya ada nama Sutan Bha- toegana maka orang itu harus panggil serta klarifikasi oleh pe- nyidik KPK,” cetus Tri saat di- hubungi, Selasa (29/10). Seperti diketahui, berkas yang diduga BAP Rudi beredar di kalan- gan wartawan, Selasa (29/10). Pada awal bulan puasa kemarin, Sutan per- nah meminta THR untuk Komisi VII kepada Rudi selaku Kepala SKK Migas. Dalam BAP itu juga menyebut- kan lokasi-lokasi tempat Kepala SKK Migas Non aktif itu dengan Sutan. Seperti di Pacific Place Bellagio dan Plaza Senayan. Sutan, bahkan dalam dokumen itu disebut pernah men- genalkan kepada Rudi seorang pen- gusaha yang mengklaim pernah ikut tender di SKK Migas. Lebih jauh mantan Ketua DPC Partai Demokrat Cilacap ini men- gaku BAP RR yang beredar di kalan- gan wartawan memang asli dari KPK. Untuk itulah dia mengharapkan KPK segera memanggil serta memeriksa Sutan agar permasalahan korupsi di SKK Migas dapat terselesaikan. “Saya merasa yakin jika BAP ini asli anta- ra 60 sampai 70%. Karena itu KPK harus panggil Sutan serta mengklari- fikasinya dan siapa saja yang ber- hubungan dengan SKK Migas harus dipanggil agar kasus ini dapat jelas terungkap,” jelas Tri yang salah satu loyalis Anas Urbaningrum ini. Namun, Juru Bicara KPK, Johan Budi SP mengaku belum mengetahui informasi soal beredarnya dugaan BAP milik Rudi Rubiandini itu. “Saya tidak tahu isi BAP, jadi belum dapat informasi soal itu,” kata Johan Budi saat diklarifikasi. Ketua Komisi VII DPR, Sutan Bathoegana mengaku tak tahu soal beredarnya foto berkas yang diduga BAP atas tersangka Rudi Rubiandini. Namun, politikus Partai Demokrat itu mengaku sering bertemu dengan mantan Kepala SKK Migas itu. “Saya belum tahu apa isi BAP itu,” kata Su- tan melalui pesan singkatnya kepada wartawan, Selasa (29/10) siang. Sutan mengaku, sebagai Ketua Komisi VII DPR, dirinya memang sering bertemu dengan Rudi Rubi- andini. Sebab, SKK Migas merupa- kan mitra kerja Komisi VII DPR. “Be- liau mitra kami, cuma dalam hal-hal yang negatif, Insya Allah tidak ada,” tegasnya. (gam/aji) BAP Rudi Bocor Sutan Disebut Minta Tunjangan Hari Raya Saya berharap kepada KPK kalau memang BAP Rudi asli dan benar didalamnya ada nama Sutan Bhatoegana maka orang itu harus panggil serta klarifikasi oleh penyidik KPK Tri Dianto Juru Bicara Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) SKANDAL KORUPSI KPK Temukan “Fathanah” dalam Kasus Akil Wakil Ketua KPK, Bambang Widjoyanto bahkan menyamakan pihak penerima dalam kasus Akil ini sama dengan ‘Ahmad Fathanah’ dalam kasus dugaan suap kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian yang melibat- kan Mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq. Namun, lelaki yang akrab disapa BW itu enggan mengungkapkan identitas pihak penerima yang dis- ebutnya mirip dengan peran Ahmad Fathanah di kasus dugaan suap impor daging itu. Hal tersebut tengah didalam oleh pihaknya. “Masih proses, nanti akan dikemukakan lebih lanjut,” tandasnya. Menurut dia, KPK tak mau mendahului proses penyidikan yang tengah dilakukan. Dia juga tak mau mengungkapkan sekarang lantaran takut ada per- pindahan barang bukti. “Sebaiknya tidak dibuka dulu, karena nanti saya kha- watir mengganggu proses. Dikhawatirkan nanti kalau ada perpindahan barbuk, aset itu malah menyulitkan penyidik. Insya Allah nanti dalam surat dakwaan akan dirumuskan,” demikian bekas Ketua YLBHI ini. Dalam sangkaan gratifi- kasi, Akil dijerat pasal pasal 12 B. Sebelum itu, Akil ditetapkan sebagai pen- erima suap terkait penan- ganan perkara sengketa Pilkada Lebak, Banten dan Kabupaten Gunung Mas, Kalteng. Terbaru, Akil juga dijerat pasal pencucian uang oleh KPK Ketua MK non aktif, Akil Mochtar sebelumnya telah ditetapkan tersangka oleh KPK terkait sejumlah kasus. Mantan anggota DPR asal Partai Golkar itu setidaknya saat ini menyandang status tersangka dalam empat kasus. Keempat kasus terse- but adalah kasus dugaan suap sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah dan Kabupaten Lebak, Ban- ten, kasus dugaan tindak pidana korupsi penerimaan hadiah atau gratifikasi yang berkaitan dengan penanga- nan perkara di lingkup ke- wenangan MK dan dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). (gam/abd) JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus membongkar modus operandi korupsi yang dilakukan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) nonaktif Akil Mochtar. Salah satunya adalah munculnya penghubung dalam konstruksi sejumlah kasus dugaan suap terhadap Akil. Sebaiknya tidak dibuka dulu, karena nanti saya khawatir mengganggu proses. Dikhawatirkan nanti kalau ada perpindahan barbuk, aset itu malah menyulitkan penyidik. Bambang Widjoyanto Wakil Ketua KPK JELANG PEMILU 2014 Perbaikan DPT Sebaiknya Terbuka JAKARTA- Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Indria Samego mengatakan perbaikan daftar pemilih tetap harus bersifat terbuka agar Pemilu 2014 lebih berkualitas dan bertanggung jawab terhadap publik. Artinya, kata Indria di Jakarta, Selasa, kemungkinan untuk per- baikan dan penyempurnaan daftar pemilih tetap (DPT) harus tetap terbuka meskipun telah ditetapkan. “Karena, jangankan ratusan ribu, satu saja hak politik warga ne- gara tetap harus dijunjung dan di- hormati, tidak boleh di- abaikan,” katanya. Men- urut dia, mekan- isme ini ditempuh meng- ingat sampai saat ini tidak ada pihak yang dinilai kredibel dalam melakukan pendataan DPT. “Kita lihat antara data Kemend- agri dan KPU juga berbeda, dan kita juga telah memiliki pengalaman di masa lalu, dimana pemilu selalu kisruh karena DPT,” katanya. Pembenahan DPT tidak bisa hanya melalui satu sumber, tapi juga menampung berbagai masu- kan. “Termasuk melalui ‘door to door’ (dari pintu ke pintu), dan ten- tunya kartu keluarga, maka disini dibutuhkan kerja ekstra,” katanya. Ia menambahkan, kini bukan jamannya lagi kekisruhan DPT kemudian diselesaikan di tingkat elit. “Kini saatnya kita harus punya pemilu yang berkualitas dengan DPT yang memang benar-benar tidak meninggalkan hak pemilih,” katanya. Menurut dia, perbaikan DPT merupakan hal yang terpenting dari penyelenggaran pemilu. “Meskipun mungkin ada dilema dalam penta- hapan, tentunya mungkin ada yang bergeser, tapi DPT merupakan hak politik dan inti dari demokrasi,” katanya. Untuk itu, kata dia, KPU perlu mempertimbangkan anggaran yang memadai guna mendapatkan DPT yang kredibel. KPU menunda penetapan DPT setelah mendengarkan rekomen- dasi dari Bawaslu. KPU semula menjadwalkan penetapan DPT pada 23 Oktober, namun kemudian ditunda menjadi 4 November. Selama dua pekan tersebut, KPU terus mengupayakan perbai- kan terhadap DPT. Badan Penga- was Pemilu merekomendasikan pengunduran rekapitulasi dan penetapan DPT nasional untuk Pemilu 2014, karena masih ditemu- kan banyak masalah pada nomor induk kependudukan (NIK). (ant/ rief/beth) BUKITTINGGI- Pemerintah menyusun rencana aksi pening- katan produksi lima komoditas pangan pokok 2014 sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan dan mencukupi kebutu- han dalam negeri. Rencana aksi tersebut bertujuan menekan kekurangan kebutuhan pangan dalam negeri yang disusun bersama pemerintah pusat, pemer- intah daerah dan pelaku usaha, kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bukittinggi, Selasa. Ia menyampaikan hal itu usai penandatanganan komitmen dukun- gan pencapaian sasaran ketahanan pangan oleh 11 menteri dan 12 gubernur, serta ketua Kamar Dagang dan Industri dalam rangkaian per- ingatan Hari Pangan Sedunia ke-13 yang dipusatkan di Sumatera Barat. Presiden menyebutkan salah satu butir rencana aksi adalah pening- katan produksi beras pada 2014 di mana kebutuhan 33 juta ton dengan target surplus sebanyak 10 juta ton. Target tersebut ditetapkan mengantisipasi perubahan iklim, kemungkinan gagal panen, peruba- han kebijakan luar negeri dan situasi pasar global. Kemudian, untuk kedelai diperkirakan kebutuhan pada 2014 hampir dua juta ton di mana produksi dalam negeri 2012 hanya 900 ribu ton. Oleh karena itu, pemerintah berupaya meningkatkan produksi ke- delai dalam negeri dengan siginifikan kendati ada sejumlah kendala seperti tidak semua wilayah cocok ditanami kedelai, kata dia. Selain itu tidak semua petani mau menanam kedelai ketika harga rendah, sebab itu butuh kolaborasi pemerintah dan dunia usaha menga- tasi kendala ini, kata dia. Dikatakannya, pemerintah me- nargetkan produksi kedelai pada 2014 mencapai 1 juta ton kendati masih terdapat kekurangan kebutuhan. Berikutnya, untuk jagung walau- pun sudah mengalami surplus pada 2014 ditargetkan produksi mencapai 20 juta ton dengan kebutuhan dalam negeri sebesar 14,26 juta ton. Lalu produksi gula dalam negeri pada 2014 ditargetkan meningkat menjadi 3,1 juta ton dari kebutuhan pada 2012 sebanyak 2,7 juta ton. Sedangkan, kebutuhan daging sapi pada 2014 diperkirakan menca- pai 575,88 ribu ton dengan jumlah produksi 443,22 ribu ton sehingga ada kekurangan 130 ribu ton. Tetapi pemerintah menargetkan kenaikan sekitar 20 ribu ton untuk mengurangi impor, kata dia Pres- iden menambahkan, angka tersebut merupakan target yang konkret dan nyata di mana pemerintah optimistis sasaran tersebut dapat diwudjudkan. (ant/yud/beth) PENINGKATAN PRODUKSI KOMODITAS Pemerintah Susun Rencana Aksi Peningkatan Produksi Pangan Siapa Dapat Ballon d’Or? Berita di hal 8

Upload: koran-madura

Post on 21-Mar-2016

306 views

Category:

Documents


25 download

DESCRIPTION

Satu Hati untuk Bangsa

TRANSCRIPT

RABU 30 OKTOBER 2013 NO.0229 | TAHUN II 1

30 OKTOBER 2013

Koran Madura

RABU

Cak Munali

Penumpang dari Arab

Ada Turis Arab naik taksi Matrawi keliling Jakarta duduk di depan. Tiba-tiba taxi-nya disalip mobil pick-up yang ngebut, si Arab terkejut dan berteriak: “Ustahiad..!”

Gak lama ada mobil truk menyalip, si Arab berteriak lagi: “Ishtibustim....! Isthibustim...!” Sang sopir heran mendengar kalimat dzikirnya.

Gak lama mobil sport yg atapnya bisa terbuka atau tertutup, si Arab teriak “Adzam... Adzam...” Sopir semakin heran.. Ada pula mobil sedan kecil menyusul dari arah kiri, turis Arab mendesis: “Ya Allah, Ikuzus..., Ikuzus...!”

Tiba-tiba sebuah mobil mewah ngerem mendadak di depannya.., si turis Arab berteriak: “Irraref..., irraref...!!!”

Akhirnya Matrawi Penasaran dan berhenti mendadak.Matrawi : Wah, ente lafadz dzikirnya kok aneh.. Ane

belum pernah denger tuuh..!??”Turis Arab : Siafa yang zikiran. Ane khan baca tulisan di

belakang mobil-mobil yg tadi menyalip Ente!! Bahasa Ana khan bacanya dari kanan ke kiri.

Matrawi : Astaghfirlahal Adzimm... #terpejam menepuk jidat#

ant/indrianto eko suwarso

JANJI KAPOLRI BARU. Pejabat baru Kapolri Komjen Pol Sutarman (kedua kanan) berjabat tangan dengan pejabat lama Jenderal Pol Timur Pradopo (kedua kiri) usai mengikuti acara serah terima jabatan di Mako Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Jabar, Selasa (29/13). Kapolri Komjen Pol Sutarman berjanji dalam tugasnya akan menyukseskan pengamanan penyelenggaraan pemilu 2014 dan mengusut tuntas kasus teror terhadap anggota Polri.

JAKARTA-Nama Ketua Komisi VII DPR, Sutan Bhatoegana disebut dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) tersangka kasus suap migas Rudi Rubiandini. Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat ini disebut mem-inta Tunjangan Hari Raya (THR) untuk Komisi VII kepada Rudi selaku Kepala SKK Migas.

Juru Bicara Perhimpunan Per-gerakan Indonesia (PPI), Tri Dianto mendesak KPK agar segera me-meriksa Sutan untuk mengklarifikasi kebenaran BAP dalam kasus SKK Mi-gas yang menjerat Rudi Rubiandini. “Saya berharap kepada KPK kalau

memang BAP Rudi asli dan benar didalamnya ada nama Sutan Bha-toegana maka orang itu harus panggil serta klarifikasi oleh pe-nyidik KPK,” cetus Tri saat di-hubungi, Selasa (29/10).

Seperti diketahui, berkas yang diduga BAP Rudi beredar di kalan-

gan wartawan, Selasa (29/10). Pada awal bulan puasa kemarin, Sutan per-nah meminta THR untuk Komisi VII kepada Rudi selaku Kepala SKK Migas.

Dalam BAP itu juga menyebut-kan lokasi-lokasi tempat Kepala SKK Migas Non aktif itu dengan Sutan. Seperti di Pacific Place Bellagio dan Plaza Senayan. Sutan, bahkan dalam dokumen itu disebut pernah men-genalkan kepada Rudi seorang pen-gusaha yang mengklaim pernah ikut tender di SKK Migas.

Lebih jauh mantan Ketua DPC Partai Demokrat Cilacap ini men-gaku BAP RR yang beredar di kalan-gan wartawan memang asli dari KPK. Untuk itulah dia mengharapkan KPK segera memanggil serta memeriksa

Sutan agar permasalahan korupsi di SKK Migas dapat terselesaikan. “Saya merasa yakin jika BAP ini asli anta-ra 60 sampai 70%. Karena itu KPK harus panggil Sutan serta mengklari-fikasinya dan siapa saja yang ber-hubungan dengan SKK Migas harus dipanggil agar kasus ini dapat jelas terungkap,” jelas Tri yang salah satu loyalis Anas Urbaningrum ini.

Namun, Juru Bicara KPK, Johan Budi SP mengaku belum mengetahui informasi soal beredarnya dugaan BAP milik Rudi Rubiandini itu. “Saya tidak tahu isi BAP, jadi belum dapat informasi soal itu,” kata Johan Budi saat diklarifikasi.

Ketua Komisi VII DPR, Sutan Bathoegana mengaku tak tahu soal beredarnya foto berkas yang diduga BAP atas tersangka Rudi Rubiandini. Namun, politikus Partai Demokrat itu mengaku sering bertemu dengan mantan Kepala SKK Migas itu. “Saya belum tahu apa isi BAP itu,” kata Su-tan melalui pesan singkatnya kepada wartawan, Selasa (29/10) siang.

Sutan mengaku, sebagai Ketua Komisi VII DPR, dirinya memang sering bertemu dengan Rudi Rubi-andini. Sebab, SKK Migas merupa-kan mitra kerja Komisi VII DPR. “Be-liau mitra kami, cuma dalam hal-hal yang negatif, Insya Allah tidak ada,” tegasnya. (gam/aji)

BAP Rudi BocorSutan Disebut Minta Tunjangan Hari Raya

Saya berharap kepada KPK kalau memang

BAP Rudi asli dan benar didalamnya ada nama

Sutan Bhatoegana maka orang itu harus panggil serta klarifikasi oleh

penyidik KPK

Tri Dianto Juru Bicara Perhimpunan

Pergerakan Indonesia (PPI)

SKANDAL KORUPSI

KPK Temukan “Fathanah” dalam Kasus Akil

Wakil Ketua KPK, Bambang Widjoyanto bahkan menyamakan pihak penerima dalam kasus Akil ini sama dengan ‘Ahmad Fathanah’ dalam kasus dugaan suap kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian yang melibat-kan Mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq.

Namun, lelaki yang akrab disapa BW itu enggan mengungkapkan identitas pihak penerima yang dis-

ebutnya mirip dengan peran Ahmad Fathanah di kasus dugaan suap impor daging itu. Hal tersebut tengah didalam oleh pihaknya. “Masih proses, nanti akan dikemukakan lebih lanjut,” tandasnya.

Menurut dia, KPK tak mau mendahului proses penyidikan yang tengah dilakukan. Dia juga tak mau

mengungkapkan sekarang lantaran takut ada per-pindahan barang bukti. “Sebaiknya tidak dibuka dulu, karena nanti saya kha-watir mengganggu proses. Dikhawatirkan nanti kalau ada perpindahan barbuk, aset itu malah menyulitkan penyidik. Insya Allah nanti dalam surat dakwaan akan dirumuskan,” demikian bekas Ketua YLBHI ini.

Dalam sangkaan gratifi-kasi, Akil dijerat pasal pasal 12 B. Sebelum itu, Akil ditetapkan sebagai pen-erima suap terkait penan-ganan perkara sengketa Pilkada Lebak, Banten dan Kabupaten Gunung Mas, Kalteng. Terbaru, Akil juga dijerat pasal pencucian uang oleh KPK

Ketua MK non aktif, Akil Mochtar sebelumnya telah ditetapkan tersangka oleh KPK terkait sejumlah kasus. Mantan anggota DPR asal Partai Golkar itu setidaknya saat ini menyandang status tersangka dalam empat kasus.

Keempat kasus terse-but adalah kasus dugaan suap sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah dan Kabupaten Lebak, Ban-ten, kasus dugaan tindak pidana korupsi penerimaan hadiah atau gratifikasi yang berkaitan dengan penanga-nan perkara di lingkup ke-wenangan MK dan dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). (gam/abd)

JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus membongkar modus operandi korupsi yang dilakukan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) nonaktif Akil Mochtar. Salah satunya adalah munculnya penghubung dalam konstruksi sejumlah kasus dugaan suap terhadap Akil.

Sebaiknya tidak dibuka dulu, karena nanti saya khawatir mengganggu proses.

Dikhawatirkan nanti kalau ada

perpindahan barbuk, aset itu

malah menyulitkan penyidik.

Bambang Widjoyanto Wakil Ketua KPK

JELANG PEMILU 2014

Perbaikan DPT Sebaiknya Terbuka JAKARTA- Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Indria Samego mengatakan perbaikan daftar pemilih tetap harus bersifat terbuka agar Pemilu 2014 lebih berkualitas dan bertanggung jawab terhadap publik.

Artinya, kata Indria di Jakarta, Selasa, kemungkinan untuk per-baikan dan penyempurnaan daftar pemilih tetap (DPT) harus tetap terbuka meskipun telah ditetapkan.

“Karena, jangankan ratusan ribu, satu saja hak politik warga ne-

gara tetap harus dijunjung dan di-hormati, tidak boleh di-abaikan,” katanya.

Men-urut dia, mekan-isme ini ditempuh meng-

ingat sampai saat ini tidak ada pihak yang dinilai kredibel dalam melakukan pendataan DPT.

“Kita lihat antara data Kemend-agri dan KPU juga berbeda, dan kita juga telah memiliki pengalaman di masa lalu, dimana pemilu selalu kisruh karena DPT,” katanya.

Pembenahan DPT tidak bisa hanya melalui satu sumber, tapi juga menampung berbagai masu-kan. “Termasuk melalui ‘door to door’ (dari pintu ke pintu), dan ten-tunya kartu keluarga, maka disini dibutuhkan kerja ekstra,” katanya.

Ia menambahkan, kini bukan jamannya lagi kekisruhan DPT kemudian diselesaikan di tingkat elit. “Kini saatnya kita harus punya pemilu yang berkualitas dengan DPT yang memang benar-benar tidak meninggalkan hak pemilih,” katanya.

Menurut dia, perbaikan DPT merupakan hal yang terpenting dari penyelenggaran pemilu. “Meskipun mungkin ada dilema dalam penta-hapan, tentunya mungkin ada yang bergeser, tapi DPT merupakan hak politik dan inti dari demokrasi,” katanya.

Untuk itu, kata dia, KPU perlu mempertimbangkan anggaran yang memadai guna mendapatkan DPT yang kredibel.

KPU menunda penetapan DPT setelah mendengarkan rekomen-dasi dari Bawaslu. KPU semula menjadwalkan penetapan DPT pada 23 Oktober, namun kemudian ditunda menjadi 4 November.

Selama dua pekan tersebut, KPU terus mengupayakan perbai-kan terhadap DPT. Badan Penga-was Pemilu merekomendasikan pengunduran rekapitulasi dan penetapan DPT nasional untuk Pemilu 2014, karena masih ditemu-kan banyak masalah pada nomor induk kependudukan (NIK). (ant/rief/beth)

BUKITTINGGI- Pemerintah menyusun rencana aksi pening-katan produksi lima komoditas pangan pokok 2014 sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan dan mencukupi kebutu-han dalam negeri.

Rencana aksi tersebut bertujuan menekan kekurangan kebutuhan pangan dalam negeri yang disusun bersama pemerintah pusat, pemer-intah daerah dan pelaku usaha, kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bukittinggi, Selasa.

Ia menyampaikan hal itu usai penandatanganan komitmen dukun-gan pencapaian sasaran ketahanan pangan oleh 11 menteri dan 12 gubernur, serta ketua Kamar Dagang dan Industri dalam rangkaian per-ingatan Hari Pangan Sedunia ke-13 yang dipusatkan di Sumatera Barat.

Presiden menyebutkan salah satu butir rencana aksi adalah pening-katan produksi beras pada 2014 di mana kebutuhan 33 juta ton dengan

target surplus sebanyak 10 juta ton.Target tersebut ditetapkan

mengantisipasi perubahan iklim, kemungkinan gagal panen, peruba-han kebijakan luar negeri dan situasi pasar global. Kemudian, untuk kedelai diperkirakan kebutuhan pada 2014 hampir dua juta ton di mana produksi dalam negeri 2012 hanya 900 ribu ton.

Oleh karena itu, pemerintah berupaya meningkatkan produksi ke-delai dalam negeri dengan siginifikan kendati ada sejumlah kendala seperti tidak semua wilayah cocok ditanami kedelai, kata dia.

Selain itu tidak semua petani mau menanam kedelai ketika harga rendah, sebab itu butuh kolaborasi

pemerintah dan dunia usaha menga-tasi kendala ini, kata dia.

Dikatakannya, pemerintah me-nargetkan produksi kedelai pada 2014 mencapai 1 juta ton kendati masih terdapat kekurangan kebutuhan.

Berikutnya, untuk jagung walau-pun sudah mengalami surplus pada 2014 ditargetkan produksi mencapai 20 juta ton dengan kebutuhan dalam negeri sebesar 14,26 juta ton.

Lalu produksi gula dalam negeri pada 2014 ditargetkan meningkat menjadi 3,1 juta ton dari kebutuhan pada 2012 sebanyak 2,7 juta ton.

Sedangkan, kebutuhan daging sapi pada 2014 diperkirakan menca-pai 575,88 ribu ton dengan jumlah produksi 443,22 ribu ton sehingga ada kekurangan 130 ribu ton.

Tetapi pemerintah menargetkan kenaikan sekitar 20 ribu ton untuk mengurangi impor, kata dia Pres-iden menambahkan, angka tersebut merupakan target yang konkret dan nyata di mana pemerintah optimistis sasaran tersebut dapat diwudjudkan. (ant/yud/beth)

PENINGKATAN PRODUKSI KOMODITAS

Pemerintah Susun Rencana Aksi Peningkatan Produksi Pangan

Siapa Dapat

Ballon d’Or?Berita di hal 8

RABU 30 OKTOBER 2013 NO.0229 | TAHUN II2 NASIONAL

ant/akbar nugroho gumay

EVAKUASI WARGA MERAPI. Seorang anggota TNI, mengevakuasi warga lereng merapi saat terjadinya erupsi Gunung Merapi dalam simu-lasi tanggap bencana di Dataran Tinggi Selo, Boyolali, Jateng, Selasa (29/10). Sebanyak 600 personel TNI dari Korem 074 Warastratama diterjunkan dalam simulasi tersebut guna mempersiapkan diri menghadapi erupsi Gunung Merapi yang diprediksi akan terjadi 2014 mendatang.

APBN 2014

Jangan Sampai Dikorupsi

JAKARTA-DPR akan mengawasi secara ketat penggunaan APBN 2014 agar benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Selain penggunaan anggaran secara tepat sesuai yang telah disepakati bersama DPR, penggunaan anggaran itu juga sampai disalahgunakan atau dikorupsi.

“Kami akan tetap menga-wasi penggunaan dana APBN 2014 tersebut, jangan sampai diselewengkan. Rakyat harus merasakan atau menjadi menerima manfaat nyata dari anggaran sebesar itu. Rakyat harus menikmatinya,” tegas Wakil Ketua Komisi IX DPR Harry Azhar Azis pada di Jakarta, Selasa (29/10).

Menurut dia, APBN harus menjawab dan menyelesaikan persoalan-persoalan rakyat. Artinya, anggaran bukan hanya untuk ketahanan fiskal, tetapi menjadi landasan inv-estasi bagi kepentingan rakyat yang lebih besar. “Sebab, pada akhirnya, bila anggaran itu disalahgunakan atau dikorup-si, maka rakyat juga yang mendapatkan dampaknya. Itu tidak boleh terjadi,” ujarnya.

Beberapa waktu lalu, ekonom senior, Rizal Ramli mensinyalir 45 persen dari jumlah APBN dikorup se-hingga nyaris tidak ada dana cukup bagi pembangunan infrastruktur maupun lainnya. Sebanyak 30 persen pada tahap pelaksanaan dan 15 persen ketika masih dalam rancangan pembahasan de-ngan DPR.

Dalam APBN 2014 tersebut ditetapkan, belanja negara mencapai Rp 1.842,49 triliun. Terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1.249,94 triliun dan transfer ke daerah Rp 592,55 triliun. Defisit anggaran disetap-kan sebesar 1,69% terhadap produk domestik bruto.(gam)

Korupsi di Banten oleh dinasti Ratu Atut diduga sudah menggurita. Hal itu dingkapkan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojato di Jakarta, Selasa (29/10). “Sejak kapan KPK tidak serius?” Tanya BW balik, inisial namanya, saat ditanya wartawan perihal tin-dak lanjut KPK atas laporan masyarakat mengenai dana bansos dan hibah di Banten.

KPK telah menerima sejumlah laporan masyarakat mengenai bansos dan hibah

di Banten. Sekitar September 2011, Indonesia Corruption Watch (ICW) melaporkan kepada KPK mengenai aliran dana hibah dan bansos men-jelang pemilihan kepala dae-rah di Banten. ICW menduga ada indikasi tindak pidana ko-rupsi terkait penyaluran dana tersebut yang mengakibatkan kerugian negara sekitar Rp 34,9 miliar pada 2011.

Ratu Atut Chosiyah beserta kerabatnya mengua-sai 175 proyek di Provinsi

Banten dalam rentang waktu 2011-2013 dengan total nilai Rp 1,148 triliun.Menurut data ICW, ada empat modus penyelewengan anggaran yang dilakukan oknum kepala daerah setempat, yakni lem-baga penerima hibah fiktif, pengulangan alamat lembaga penerima hibah, pemotongan dana hibah, serta aliran dana hibah kepada lembaga yang dipimpin kerabat Gubernur Banten.

Laporan mengenai dana bansos dan hibah Banten juga disampaikan Aliansi Inde-penden Peduli Publik (Alipp) yang tergabung dalam Jarin-gan Warga untuk Reformasi (Jawara) Banten kepada KPK beberapa waktu lalu.

Saat menyambangi Ge-dung KPK, Direktur Eksekutif Aliansi Alipp Uday Suhada

mengatakan, persoalan ko-rupsi di Banten yang menjerat Tubagus Chaery Wardana,

adik dari Ratu Atut, bukan hanya yang berkaitan dengan pemberian suap kepada Ketua

MK nonaktif, Akil Mochtar.Dikatakannya, dalam surat

pencegahan para tersangka dan Ratu Atut yang dikirim-kan KPK kepada Imigrasi tertulis bahwa pencegahan dilakukan bukan terkait penyidikan kasus dugaan suap kepada Akil saja, melainkan berkaitan dengan penyelidi-kan seputar pemilihan kepala daerah dalam periode 2011-2013.

“Artinya tidak menyang-kut persoalan korupsi atau suap di Lebak dan Tangerang, tapi justru yang terjadi ko-rupsi yang lebih besar pada 2011, yakni penggelontoran dana hibah Rp 340 miliar dan bansos Rp 60 miliar oleh Atut pada 221 lembaga pada saat itu. Itu sudah kita laporkan pada Agustus 2011 ke KPK,” kata Uday.

Beberapa proyek di Banten yang diselewengkan, kata dia di antaranya, pengali-han dana penguatan jalan Pandeglang-Serang ke lahan parkir Karang Sari di Pandeg-lang tanpa persetujuan DPRD, pembangunan rumah sakit di Balaraja, serta penyelewengan dana hibah dan bansos yang nilainya meningkat menjadi Rp 400 miliar.

Beri MobilSementara itu, anggota

badan anggaran DPRD Banten Agus Puji Raharjo, mengaku pernah diberi mobil oleh Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan. Tidak ingat persis apakah peristiwa itu terjadi di tahun 2009 atau 2010, Agus membenarkan bahwa adik dari Gubernur Banten Ratut Atut Chosiyah itu pernah

memberikannya mobil. “Saya diberi Mercedez-Benz hitam,” akunya.

Menurutnya, mobil itu suatu hari diantarkan langsung ke rumahnya. Mengaku lupa siapa yang saat itu mengantarkan mobil tersebut, Agus menegaskan bahwa Mercedes itu tidak lama berada di kediaman-nya. Mobil itu pun langsung dikembalikan ke Wawan yang menerima mobil itu kembali tanpa penolakan.

Ditanyai apakah dirinya tahu mobil itu pemberian yang terkait dengan proyek tertentu, Agus menyatakan tidak tahu-menahu. Dia mengindikasikan bahwa pemberian mobil mewah itu tidak terlepas dari jabatannya yang saat itu ketua pelaksana harian anggaran. (gam/aji)

KPK Serius Ungkap Gurita Korupsi Keluarga AtutJAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) se-rius mengungkap sejumlah dugaan korupsi di Provinsi Banten yang sudah dilaporkan ke KPK, termasuk kasus dugaan penyelewengan dana bantuan sosial (bansos) dan hibah di Provinsi Banten. Hanya saja, kedua kasus ini belum memasuki tahap penyelidikan di KPK.

JAKARTA-Komisi Pember-antasan Korupsi (KPK) telah mengantongi bukti permu-laan terjadinya tindak pidana pencucian uang yang dilaku-kan oleh Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Nonaktif Akil Mochtar. Bahkan, dugaan pencucian uang dilakukan Akil bukan hanya saat men-jadi Hakim MK tapi jauh se-belumnya, yaitu saat menjadi anggota DPR. “Tentu saja ada bukti permulaan, tetapi kan bukan untuk konsumsi publik. Kita akan terapkan UU TPPU yang menyangkut UU yang terakhir dan UU yang direvisi sebelumnya. Penerapan pasal itu kan karena berdasarkan konstruksi yang didasarkan

pada fakta,” Kata Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto di Gedung KPK, Jakarta (29/10).

Menurut dia, hakim MK dan anggota DPR termasuk penyelenggara negara yang bisa ditelusuri oleh KPK. Un-tuk itu, KPK tidak hanya akan menggunakan UU No 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang. KPK akan juga menggunakan UU sebe-lumnya tentang pencucian uang yang telah direvisi yaitu UU No 15 tahun 2002.

Tujuannya, kata dia untuk bisa menjangkau lebih jauh lagi dugaan gratifikasi yang

diterima oleh Akil Mochtar. Penerapan ganda UU pencu-cian uang itu pernah diterap-kan saat mendakwa terpidana kasus korupsi simulator SIM Mantan Kakorlantas Mabes Polri Irjen Pol Djoko Susilo dan terbukti berhasil. “UU No 8 itu kan berlakunya untuk tahun 2010. Kalau KPK hanya menggunakan itu, seolah-olah nanti aset-aset kekayaan yang dilacak hanya di atas 2010. Itu sebabnya dikenakan juga UU yang sebelumnya (UU No.15),”ujarnya.

Penerapan UU pencucian uang, jelas Bambang karena Akil sudah dikenakan kasus korupsi, lalu berkembang tindak pidana lainnya yang masih berkaitan dengan korupsi lalu dijerat pencucian uang. Sehingga berdasarkan konstruksi itu, penerapan pencucian uang setelah ada korupsinya.

Bukan hanya itu, KPK juga tengah menelusuri pihak pemberi gratifikasi ke Akil. Namun, KPK belum mau men-gungkap terkait kasus apa ka-rena takut menganggu proses penyidikan yaitu terjadi perpindahan barang bukti, yang akhirnya menyulitkan penyidikan. Padahal, suami Ratu Rita itu telah ditetapkan sebagai tersangka dalam pen-erimaan hadiah (Gratifikasi) atau janji terkait sengketa Pemilu Kada beberapa waktu lalu.

“Konstruksi yang diban-gun itu penerima dan pem-beri. Pak Akil penerima, dan ada pemberi. Nah ada tokoh yang semacam Fathanah. Kita tempatkan dia sebagai penerima juga. Proses itu nanti akan dikemukakan lebih lanjut, tapi jangan dibuka sekarang,” ujarnya.

Lelaki yang akrab disapa BW ini berdalih belum mau mengungkapkan pemberi gratifikasi Akil lantaran proses penyidikannya tengah dilakukan. (gam/aji/abd)

PENCUCIAN UANG

KPK Kantongi Bukti TPPU Sejak Akil Jadi Anggota DPR

Tentu saja ada bukti permulaan, tetapi kan bukan untuk konsumsi publik.

Kita akan terapkan UU TPPU yang

menyangkut UU yang terakhir dan UU yang direvisi sebelumnya

Bambang WidjojantoWakil Ketua KPK

JAKARTA-Penolakan ter-hadap wacana pembentukan Detasemen Khusus (Densus) Antikorupsi semakin men-guat. Anggota Komisi III DPR RI, Ruhut Sitompul menilai pembentukan Densus An-tikorupsi justru mengerdilkan peran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam mem-berantas korupsi.

Untuk itu, politisi Par-tai Demokrat itu meminta agar orang-orang yang terus mewacanakan gagasan terse-but harus ditangkap karena mereka bermasalah. ”Kalau Densus saya tidak setuju. Yang punya gagasan Densus itu pasti yang seharusnya ditangkap. Orang-orang bermasalah,” kata Ruhut saat ditemui seusai acara Sertijab Kapolri di Mako Brimob, Ke-lapa Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa (29/10).

Pasalnya, sambung Ruhut,

gagasan itu dimunculkan karena hanya ingin meleng-serkan KPK. Bahkan kata si poltak ini, para penggagas itu adalah orang-orang alergi dengan KPK. “Itu kan hanya (upaya) untuk melengserkan KPK. Janganlah, KPK itu kan masih sangat dicintai rakyat. Disinilah kepolisian harus meningkatkan kinerjanya,” tukasnya.

Kendati tidak menyebut secara eksplisit nama orang yang dituding alergi dengan KPK, dia mengisyaratkan kalau mereka yang tidak setuju dirinya menjadi Ketua Komisi III DPR berada dibalik wacana ini. ”Orang (penggagas) itu kan adalah orang yang alergi KPK. Ah kalian kan tahu, masa

pura-pura tidak tahu. Kura-kura dalam perahu. Musuh-musuh saya di Komisi III. Kalian sudah tahu kan, terima duit kiri-kanan kayak super-market,” tuntasnya.

Ide soal densus antikorup-si ini mulanya dilontarkan oleh anggota Komisi III, yakni Ahmad Yani (Fraksi PPP) dan Bambang Soesatyo (Fraksi Partai Golkar). Densus antikorupsi dianggap perlu untuk mempercepat kin-erja Polri dalam menangani perkara korupsi.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama juga menolak pembentukan Densus ini. “Kan sudah ada KPK, buat apa itu Densus Antikorupsi?” cetus Ahok di Balaikota, Ja-

karta, Selasa (29/10).Bahkan kata Ahok, bisa

saja terjadi tumpang tindih

dari sisi fungsi antara KPK dengan Densus Antikorupsi.

“Jadi, nggaklah saya kira. Su-dah ada KPK,” ujar Ahok.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menolak wacana pemben-tukan Densus Antikorupsi karena itu tidak perlu direal-isasikan oleh Polri. “Indonesia sudah memiliki satuan khusus yang menangani korupsi yaitu KPK, maka lembaga khusus antikorupsi itu ya KPK. Kalau nanti khusus-khusus lagi malah akan menjadi umum,” tegas Mahfud MD pada wartawan di Gedung DPR RI Jakarta, Rabu (23/10).

Mahfud mempersilakan memperdebatkan densus an-tikorupsi tersebut, tapi kalau Densus itu dimaksudkan sebagai lembaga khusus yang

menangani korupsi, tetap KPK. “Tapi, kalau memang ada gagasan Densus diper-bantukan saja di KPK, biar KPK-nya kuat,” pungkasnya.

Beban AnggaranPakar hukum tata negara

Yusril Ihza Mahendra me-nilai pembentukan Densus antikorupsi hanya akan menambah berat beban anggaran negara karena itu harus ditolak. Hasilnya pun akan sama dengan apa yang telah dilakukan oleh KPK atau malah lebih buruk lagi. “Pem-bentukan satgas atau densus seperti ini hanya memperpan-jang birokrasi dan menambah beban biaya negara, sedang-kan hasilnya tetap akan sama

dengan yang dilakukan KPK,” tegas Yusril.

Yang penting lanjut Yusril, semua institusi penegak su-premasi hukum menjalankan fungsi tugas masing-masing sesuai kewenangannya. “Bahwa KPK sendiri diben-tuk untuk penguatan dan mempercepat pengungkapan kasus-kasus dugaan korupsi,” katanya.

Lembaga KPK ini diberi kewenangan-kewenangan luar biasa besar oleh negara untuk melakukan penyadapan, pen-angkapan, penyelidikan serta penyidikan terhadap pejabat yang terlibat praktik korupsi. Karena itu densus antikorupsi itu tak perlu dibentuk. “Selain menambah beban anggaran negara, bisa saja terjadi tump-ang tindih dalam penaganan sebuah kasus dugaan korup-si,” tambah politisi PBB ini. (gam/aji/abd)

KERDILKAN KPK

Pengusung Wacana Densus Antikorupsi Harus Ditangkap

Pembentukan satgas atau densus seperti ini hanya memperpanjang

birokrasi dan menambah beban biaya

negara, sedangkan hasilnya tetap akan

sama

Yusril Ihza MahendraPakar Hukum

RABU 30 OKTOBER 2013 NO.0229 | TAHUN II 3

“Semua orang, apalagi elit politik sibuk mengurus di-rinya sendiri. Tidak ada yang mengkritik pemerintahan SBY yang tahun ini mencetak surat utang negara Rp 300 triliun,” ujar Direktur Insti-tute for Global Justice (IGJ) Salamuddin Daeng dalam keterangan tertulisnya di Ja-karta, Selasa (29/10).

Data yang dilansir BI men-unjukkan posisi utang luar negeri Indonesia pada akhir Juli 2013 tercatat sebesar USD 259,54 miliar atau setara Rp 2.983 triliun. Utang luar neg-eri Indonesia banyak didomi-nasi utang jangka panjang yaitu sebanyak 82,3 persen. Sedangkan sisanya merupa-kan utang jangka pendek.

Masih dari data BI, total utang pemerintah mencapai USD 133 miliar atau Rp 1.435 triliun. sisanya sebesar USD 117 miliar atau Rp 1.261 trili-un merupakan utang swasta. Pemerintah memandang utang sebagai konsekuensi dari menggeliatnya laju per-tumbuhan ekonomi nasional. Kebutuhan belanja yang besar tidak dibarengi dengan pen-dapatan negara. Akibatnya, hampir setiap tahun pemer-intah harus mengutang untuk

menutupi defisit anggaran.Menurut dia, bangsa In-

donesia sedang menghadapi satu fragmentasi politik san-gat luas akibat liberalisasi politik yang dibuat oleh pen-guasa. Karena itu, tidak ada cara lain bagi pemerintah un-tuk memperbaiki perekono-mian nasional selain dengan mengandalkan utang. Pada-hal, pemerintah telah men-galami defisit perdagangan akibat kecanduan impor, de-fisit neraca pembayaran, serta defisit fiskal karena uang ne-gara dirampok oleh para elit penguasa sendiri.

“Rezim utang ini harus segera dihentikan, kalau SBY dibiarkan berkuasa terus sampai 2014 maka tidak me-nutup kemungkinan akan bertambah lagi utang kita Rp 300 sampai Rp 400 triliun di tahun depan,” jelas Salamud-din.

Sementara itu, Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam mengatakan pemerintah berkomitmen agar Indonesia lebih mandiri dan utang ter-kelola dengan baik, dengan berulang kali memberikan arahan agar dibatasi dan di-hindari penggunaan pinja-man luar negeri terhadap

proyek-proyek yang diminati BUMN, swasta dalam dan luar negeri. “Jadi, tidak perlu dibi-ayai APBN apalagi utang luar negeri karena bisa dilakukan melalui investasi public pri-vate investment atau inves-tasi murni swasta,” kata dia.

Tidak BerimbangSecara terpisah, Direktur

Eksekutif Institute for De-velopment of Economics and Finance (Indef), Ahmad Erani Yustika, melihat, pengelolaan anggaran negara yang tidak berimbang membuat beban utang dan alokasi anggaran untuk membayar utang se-makin besar.

Dari data yang dimilikin-ya, setiap tahun pemerintah

harus merogoh sekitar Rp 120 triliun uang negara untuk menyicil utang. Jika dibagi rata dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai sekitar 240 juta jiwa, maka setiap WNI ikut membayar utang pemerintah sekitar Rp 500.000 per tahun. “Di APBN itu setiap tahun alokasi pem-bayaran utang Rp 120 triliun. Selalu di kisaran itu setiap ta-hun,” ujar Erani.

Erani mengatakan pen-gelolaan fiskal pemerintah tidak sehat. Sebab, hampir setiap tahun Indonesia me-narik utang baru sekitar Rp 150-200 triliun untuk me-nutupi defisit anggaran. Nilai utang baru setiap tahun,

hampir sama dengan besaran pembayaran utang pemer-intah. “Jadi semacam gali lubang tutup lubang karena defisit kita setiap tahun di kisaran Rp 150 triliun,” im-buh dia.

Untuk bisa lepas dari kondisi ini, tidak ada jalan lain selain mulai membenahi sistem pengelolaan fiskal agar berimbang. “Harus berani ambil langkah itu sekarang. Kalau tidak, ke depan kita akan terus terbebani utang yang semakin besar. Ditinjau dari pelbagai indikator, ke-mampuan pemerintah mem-bayar utang semakin lemah karena beban yang semakin besar,” pungkasnya. (gam)

Pengelolaan Fiskal Tidak Sehat JAKARTA- Pemerintah Susilo Bambang Yudhoy-ono (SBY) -Boediono tercatat sebagai rejim yang gemar berutang. Sepanjang 2013, rezim ini telah menciptakan utang negara sebesar Rp 300 trili-un. Sayangnya, tidak ada kritik atau penolakan terhadap kebijakan utang luar negeri yang selalu dibuat SBY selama berkuasa.

Hal tersebut seperti disampaikan Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappe-nas, Dedy S Priatna dalam Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional (KSAN) di Jakarta, Selasa (29/10). “KSAN ini bertujuan untuk memper-luas komitmen pembangunan air minum dan sanitasi di Indonesia dan meningkatkan kesadaran masyarakat men-genai pentingnya sanitasi dan air minum untuk kesehatan,” papar Dedy.

Menurut Dedy, pada tahun ini merupakan periode pelaksanaan Ren-cana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014 dan dua tahun menuju

akhir pencapaian komitmen Indonesia terhadap Mil-lenium Development Goals (MDGs). “Hingga kini sanitasi dan air minum di Indonesia masih jauh dari harapan,” imbuhnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Pekerjaan Umum, kata Dedy, dari 62,41 persen yang diamanatkan MDGs, saat ini hanya 57,35 persen penduduk yang me-miliki akses terhadap sanitasi layak. Sehingga, dibutuhkan penambahan layanan sanitasi bagi 18 juta jiwa.

Pada pencapaian layanan air minum, ujar Dedy, saat ini mencapai 58,05 persen dari target sebesar 68,87 persen.

Maka, masih ada 33 juta jiwa untuk memenuhi target MDGs.

Seama ini, menurut Dedy, beberapa program pembangunan sanitasi dan air minum yang dilakukan pemerintah antara lain, percepatan pembangunan sanitasi permukiman, penye-diaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat hingga rencana pengamanan air minum.

Dedy menyebutkan, pada RPJMN 2010-2014, anggaran untuk air minum mencapai Rp15,6 triliun dan untuk sanitasi sebesar Rp12 triliun. Angka ini lebih tinggi daripada di periode RPJMN 2004-2009 yang dialokasikan melalui APBN sebesar Rp4,6 triliun untuk air minum dan senilai Rp2,6 triliun untuk sanitasi.

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengaku setelah 68 tahun Indonesia merdeka, masyarakatnya belum terpe-nuhi hak untuk mendapatkan air minum dan sanitasi yang laik. “Dampak langsung dari buruknya sanitasi dan air minum adalah keadaan kesehatan masyarakat. Ada sebanyak 1,4 juta anak men-derita diare setiap tahunnya,” ujarnya saat acara ‘Pembu-kaan Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional’ di Gedung Balai Kartini, Jakarta, Selasa (29/10).

Kondisi ini juga menim-bulkan kerugian sebesar Rp 1,4 triliun di sektor pariwisata dan sebesar Rp 29 triliun di sektor kesehatan. Untuk itu, pemerintah berupaya untuk meningkatkan perencanaan pembangunan sanitasi dan air minum dari pembentukan Pokja AMPL di 33 provinsi dan di lebih dari 340 kabu-paten/kota.

“Hingga saat ini tersusun SSK (Sanitasi Kabupaten/Kota) di 225 induk kabupaten/kota dan sistem penyediaan air minum di 212 kabupaten/kota,” ungkapnya. (gam/aji)

SANITASI & AIR MINUM BURUK

Ekonomi Indonesia Rugi Rp 56 Triliun Setahun

ant/m.ali khumaini

PRO-KONTRA MOGOK NASIONAL. Ribuan buruh yang tergabung dari berbagai elemen berunjukrasa di jalan raya Ahmad Yani Karawang, Jabar, Selasa (29/10). Para buruh di Karawang yang menuntut Upah Minimum Kabupaten tahun 2014 menyikapi seruan mogok nasional dengan pro dan kontra.

JAKARTA-Kondisi sanitasi dan air minum ternyata sangat buruk sehingga memicu kerugian bagi ekonomi Indonesia sebesar Rp 56 triliun per tahun atau setara dengan 2,3 persen dari Produk Domes-tik Bruto (PDB). Hal ini membuat pembangunan Indonesia tertinggal jauh dengan Vietnam dan Myanmar.

EKONOMI

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mengindikasikan per-tumbuhan kredit tahun 2013 akan melambat. Hasil survei Perbankan triwulan III-2013 menunjukkan pertumbuhan kredit tahun 2013 diperkira-kan mencapai 20,8%, direvisi lebih rendah dari survei tri-wulan sebelumnya sebesar 22,3%. Demikian hasil survey Departement Statistik BI yang dikutip dari website BI di Jakarta, Selasa (29/10).

BI merilis perkiraan pertumbuhan kredit tahun 2013 tersebut juga menurun dibandingkan pertumbuhan kredit tahun 2012 sebesar 23,0%. Hasil survei menun-jukkan perlambatan kredit dipengaruhi penurunan permintaan kredit baru pada kredit investasi dan kredit konsumsi. Sedangkan permintaan kredit modal kerja masih meningkat. Berdasarkan kelompok bank, perlambatan permintaan kredit terutama terjadi pada kelompok bank besar, sementara permintaan kredit di kelompok bank menengah dan kecil permintaan kredit masih menguat.

Namun demikian, bank sentral menilai revisi ke bawah perkiraan pertumbu-han kredit perbankan tahun 2013 sejalan dengan pen-garuh perlambatan pertum-buhan ekonomi domestik dan kenaikan suku bunga perbankan.

Hasil Survei Perbankan triwulan III-2013 menunjuk-kan suku bunga perbankan, baik suku bunga kredit maupun suku bunga dana, diperkirakan meningkat pada triwulan IV-2013. Kenaikan suku bunga kredit tertinggi diperkirakan terjadi pada suku bunga kredit modal kerja yakni dari 12,7% pada triwulan III-2013 men-jadi 13,06%. Sementara itu, suku bunga kredit investasi meningkat dari 12,0% men-jadi12,2%, dan suku bunga kredit konsumsi meningkat dari 13,7% menjadi 13,8%. Untuk suku bunga dana (cost of fund) diperkirakan naik dari 5,6% pada triwulan III-2013 menjadi 5,8% pada triwulan IV-2013.

Hasil Survei Perban-kan juga mengindikasikan kenaikan suku bunga dana berpotensi meningkatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan. Indikasi ini tercermin pada nilai saldo bersih tertimbang (SBT) perkiraan penghimpu-nan DPK tahun 2013 sebesar 99,5%, meningkat diband-ingkan SBT pada tahun 2012 sebesar 98,7%. Optimisme perbankan terhadap pen-ingkatan pertumbuhan DPK diperkirakan terjadi pada kelompok bank besar dan me-nengah, sedangkan pertum-buhan DPK pada kelompok bank kecil diperkirakan melambat. (gam/abd)

KREDIT 2013

Diperkirakan Melambat Menjadi 20,8 Persen

“Kami optimistis, pada 2014 kredit masih berada di angka 20 persen. Tetapi, kami akan tetap waspada dengan gejolak ekonomi internasion-al,” kata Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja di Jakarta, Selasa (29/10).

Menurut dia, penyaluran kredit pada tiga bulan terakhir di 2013, OCBC NISP masih akan tetap menyasar sektor transportasi, logistik dan con-

sumer goods. “Sektor-sektor yang kami sasar masih tidak akan jauh berbeda dengan yang sudah kami lakukan selama ini,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur OCBC NISP, Hartati mengata-kan pada Triwulan III-2013, perseroan mampu mem-bukukan penyaluran kredit menjadi Rp61,2 triliun atau mengalami pertumbuhan 21 persen dibandingkan periode yang sama di 2012. “Porsi

terbesar penyaluran kredit kami masih pada SME (small medium enterprises/UKM),” ujar Hartati.

Dia menjelaskan, pada kuarta ketiga tahun ini penyaluran kredit ke SME mencapai 46 persen dari total kredit, kedua terbesar pada kredit korporasi sebesar 22 persen dan kredit konsumer mencapai 21 persen.

CAR 17 PersenLebih lanjut, Parwati

mengatakan Bank OCBC NISP menargetkan rasio ke-cukupan modal (CAR) mini-mal 17 persen. Target ini di-yakini akan tercapai apabila rasio-rasio keuangan sejalan dengan capaian di kuartal ketiga tahun ini. “Selain rasio

keuangan yang positif, right issue ketujuh sebesar Rp3,5 triliun juga akan mampu mendukung CAR menjadi minimal 17 di akhir tahun ini,” kata Parwati.

Menurut Parwati, rights issue yang dilakukan OCBC NISP kali ini bukan hanya un-tuk memperkuat permodalan perusahaan di 2014, namun untuk menopang kecukupan modal dalam jangka pan-jang. “Per September ini CAR kami sebesar 14,9 persen,” tegasnya.

Sementara itu, menurut Direktur OCBC NISP, Hartatti, perusahaan mencatat total aset per September 2013 sebesar Rp88,5 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 24 persen dari periode

yang sama di 2012. “Laba bersih perusahaan Rp838 miliar atau tumbuh 28 persen dari tahun sebelumnya,” kata Hartati.

Dia menyebutkan, tingkat rasio kredit bermasalah (NPL) net berada di level 0,4 persen. Sedangkan rasio keuangan lainnya, lanjut dia, Net Inter-est Margin (NIM) 4,1 persen, Return on Equity (ROE) 12,5 persen dan Return on Assets (ROA) 1,8 persen.

Pada periode yang sama, tambah Hartati, OCBC NISP membukukan dana pihak ketiga (DPK sebesar Rp62,9 triliun dengan volume kredit sebesar Rp61,2 triliun atau meningkat 21 persen diband-ingkan dengan setahun lalu. (gam/abd)

WASPADAI KRISIS GLOBAL

OCBC NISP Hati-hati Salurkan KreditJAKARTA- Bank OCBC NISP tidak akan ekspan-sif dalam mengucurkan kredit mengingat dinamika ekonomi global yang masih bergejolak. Karena itu, perseroan memegang prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit, namun masih dalam koridor Ren-cana Bisnis Bank (RBB) dikisaran 20%.

RABU 30 OKTOBER 2013 NO.0229 | TAHUN II4 LINTAS JATIM

Pelabuhan Gresik Kelola Curah Cair hingga 500 TonPENGADAAN TAMBAHAN FASILITAS

Pemilik Sah Tanah Menggugat Djarkoni: Tanah Ciputra Word dan Universitas 45 Surabaya Tak Pernah Dijual

Menurut pengakuan Djarkoni, tanah yang berlokasi di Jalan Mayjen Sungkono di-belinya pada tahun 1968 dari uang dolar yang dikumpul-kannya ketika ditugasi kesatu-annya ke luar negeri. Tanah yang diatasnya berdiri megah mall Ciputra World dibelinya dari Mbok Marjam, sedangkan yang berdiri gedung Univeri-tas 45 dibelinya dari Dermo.

"Sebagian orang mungkin bertanya, bagaimana bisa se-orang tentara berpangkat bin-tara mampu membeli tanah seluas itu? Jangan-jangan ha-nya ngaku-ngaku saja," kata pria menjadi intelegen dike-satuannya tersebut kepada Koran Madura, Selasa (29/10) kemarin.

Djarkoni mengerti jika se-bagian masyarakat tidak per-caya dengan pengakuannya. Namun, pria yang masih terli-hat enerjik diusianya yang su-dah sepuh tersebut memiliki bukti-bukti otentik. Djarkoni masih menyimpan dengan rapi surat perjanjian jual beli tanah seluas 9,5 hektar dari Dermo seharga Rp 10.000 (sepuluh ribu rupiah) pada 2 April 1968. Lokasi tanahnya berada di Du-sun Pakis Tegal dengan batas, sebelah utara jalan setapak dan tanah milik Tuwari, seb-elah timur Pakis Tirtosari dan Punden Pakis, sebelas selatan

tanah milik mbok Marjam dan sebelah barat jalan setapak dan tanah milik mbok Liman. Lokasi tersebut oleh Yayasan Perjuangan 1945 didirikan Universitas 1945 dan sebagi-annya dibangun gedung milik PT Jakarta Internasional Man-diri Center.

Sementara untuk tanah yang sekarang dengan kokoh dibangun Mall Ciputra World yang dilengkapi dengan apar-temennya, Djarkoni memiliki bukti surat perjanjian jual beli dengan Mbok Marjam juga pada 2 April 1968 seharga Rp 9.000 (sembilan ribu rupiah) dengan luas 8,9 hektar. Batas-batas tanah yang dibelinya dari Mbok Marjam, sebelah utara berbatasan dengan tan-ah milik Dermo, sebelah timur kampung pakis, sebelah sela-tan sisi utara berbatasan de-ngan Gunungsari dan sebelah barat tanah milik Kemad, Nas-rim, Darmo dan Kamid.

Menurut Djarkoni, sekitar tahun 1960-an, di kawasan Mayjen Sungkono masih men-jadi hutan belantara. Banyak binatang-binatang buas seper-ti ular yang menjadi penghun-inya. Sehingga banyak warga yang enggan membeli tanah disana. "Jangankan membeli, diberi gratis saja, banyak yang menolak," paparnya.

Djarkoni yang kala itu

masih berusia 33 tahun tertarik membeli tanah di wilayah tersebut karena uang 2000 dolar Amerika yang di-kumpulkannya selama ber-tugas ke luar negeri sebagai intelejen dari kesatuannya da-pat digunakan kembali setelah sempat dilarang oleh Presiden Soekarno akibat adanya per-golakan pada saat tersebut. Namun ketika terjadi pergan-tian kepemimpinan nasional dibawah kendali Soeharto, dolar kembali berlaku di In-donesia. Djarkoni langsung menukarkan dolar simpanan-nya dan langsung membeli tanah. "Sebenarnya tanah saya bukan hanya yang ditempati secara liar oleh Ciputra World, Universitas 45 dan Jakarta In-ternasional Mandiri Center, tapi masih banyak. Nanti akan saya ungkap satu per satu," ungkapnya.

Ia mampu membeli tanah seluas itu, karena harga tanah di dusun Pakis Tegal, Ling-kungan Darmo III Kecamatan

Wonokromo (sekarang Mayjen Sungkono) sangat murah. Dari uang saku yang disisihkannya selama bertugas, veteran ten-tara Hisbullah tersebut

ia membeli tanah. Ketika ditanya mengapa

baru saat ini berani meng-gugat? Dengan wajah sedih, ayah 3 orang anak tersebut mengaku mendapat tekanan dari penguasa di Surabaya. Menurutnya, ia selalu diin-timidasi untuk tidak meng-gunakan jasa pengacara ataupun mengungkapkan ke media mengenai bukti kepe-milikkannya atas tanah-tan-ah tersebut. Namun, ia mulai berani angkat suara, ketika Badan Pertanahan Nasional (BPN) Surabaya I memenuhi surat permintaan blokir atas sertifikat yang dibuat oleh PT Win Win Realty Center un-tuk Mall Ciputra World dan apartemennya, serta sertifi-kat yang diterbitkan untuk Yayasan Perjuangan 45 Jatim dan PT Jakarta Internasional

Mandiri Center. "Saya sepertinya muda

kembali, ketika sertifikat mereka diblokir oleh BPN, ka-rena memang sertifikat mere-ka palsu. Saya pemilik sah dari tanah-tanah tersebut. Saya punya alas hak sebagai syarat penerbitan sertifikat tanah. Sedangkan mereka tidak," ka-tanya.

Djarkoni mengatakan, di-rinya tidak pernah menjual tanah-tanah tersebut baik ke-pada PT Win Win Realty Cent-er pengembang Ciputra World maupun kepada Yayasan Per-juangan 45 Jawa Timur dan PT Jakarta Internasional Mandiri Center. Rencananya, hari ini, pria yang berpangkat Sersaan Mayor akan melakukan aksi damai di depan Ciputra World dan Universitas 45. Ia ingin menggugah hati pengembang maupun yayasan agar mau membayar ganti rugi atas tanahnya yang secara sepihak telah dimanfaatkan selama bertahun-tahun. (han)

SURABAYA - Setelah bungkam selama berpuluh-pu-luh tahun, Djarkoni (75), pemilik sah tanah seluas 8,9 hektar yang di atasnya dibangun mall Ciputra World serta tanah seluas 9,5 hektar, tempat berdi-rinya Universitas 45 Surabaya muncul kepermukaan publik untuk menggugat haknya atas tanah. Pen-siunan Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) tersebut mengaku tidak pernah menjual tanahnya baik kepada pihak pengembang mall maupun yayasan universitas tersebut.

hana diman/koran madura

DIKUASAI SEPIHAK. Inilah tanah milik Djarkoni yang dikuasai sepihak oleh Yayasan Perjuangan 45 Jawa Timur dan dibangun Universitas 45.

hana diman/koran madura

MALL CIPUTRA WORLD. Tanah Milik Djarkoni yang di atasnya dibangun Mall Ciputra World berlokasi di Jalan Mayjen Sungkono dibelinya pada tahun 1968 dari uang dolar yang dikumpulkannya ketika ditugasi kesatuannya ke luar negeri.

SURABAYA - PT Pelindo III menyatakan Pelabuhan Gresik mendapat tambahan fasilitas baru berupa dermaga curah cair sepanjang 210 meter dan fasilitas pendukung curah cair lainnya. Dengan tam-bahan tersebut, pelabuhan yang merupakan penyangga Pelabuhan Tanjung Perak itu diperkirakan akan meningkat kapasitasnya hingga 500 ribu ton curah cair selama satu tahun.

Direktur Utama (Dirut) PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), Djarwo Surjanto, di Surabaya, Selasa (29/10) mengatakan, fasilitas der-maga curah cair di Pelabuhan Gresik merupakan salah satu dari beberapa rencana pengembangan yang dilaku-

kan di Pelabuhan Gresik. Selain dermaga curah cair, ada juga perkuatan dermaga taluk tegak dan pengadaan alat bongkar muat. “Alat bongkar muat yang akan kita pasang di Pelabuhan Gresik ini berupa fixed crane. Jumlahnya empat unit,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Humas PT Pelindo III, Edi Priyanto mengatakan, fasilitas dermaga curah cair di Pelabuhan Gresik sudah siap dioperasikan. Hal itu mengacu pada hasil uji coba yang telah dilakukan oleh manajemen Pelabuhan Gresik. “Dalam satu minggu ini sudah dilakukan uji coba untuk disandari kapal sebanyak tiga kali,” ujarnya.

Mengenai nilai inves-

tasi yang dibutuhkan untuk pengembangan Pelabuhan Gresik, Edi menjelaskan, nilai investasi yang dibutuh-kan sekitar Rp 141,7 miliar. Jumlah tersebut digunakan untuk pembangunan dermaga curah cair senilai Rp 50,6 miliar, perkuatan dermaga talud tegak Rp 52,8 miliar, dan empat unit fixed crane Rp 38,3 miliar.

General Manager PT Pelindo III Cabang Gresik, Mahmud Syamsudin menga-takan, pihaknya telah memi-liki kesepakatan kerja dengan PT Petro Oxo Nusantara (PON). Mahmud mengata-kan potensi yang didapat dari kesepakatan dengan PT PON ini mencapai 120.000 ton per tahun. “Selain dengan PT

PON, kami juga sedang me-lakukan negosiasi dengan PT Karya Indah Alam Sejahtera (KIAS). Potensi dari PT KIAS ini kurang lebih 300.000 ton per tahun,” ujarnya.

Mahmud menjelaskan, fasilitas curah cair dibangun untuk memenuhi kebutuhan industri di Gresik yang terus meningkat. Pada tahun 2010 lalu arus curah cair yang me-lalui Pelabuhan Gresik hanya tercatat sebanyak 103.031 ton. Jumlah tersebut terus meningkat, dimana pada tahun 2011 tercatat seba-nyak 309.492 ton, tahun 2012 sebanyak 647.604 ton, dan hingga September 2013 sudah mencapai 534.498 ton.

Dermaga curah cair di Pelabuhan Gresik ini, katanya,

didukung dengan instalasi curah cair yang memadahi. Sistem itu memungkinkan untuk menyalurkan produk curah cair dari kapal lang-sung menuju industri dengan menggunakan pipa. Namun demikian, masih dimungkin-kan juga untuk menyalurkan produk curah cair dengan menggunakan angkutan truk tangki yang terlebih dulu disimpan di dalam tangki penimbunan.

Dengan fasilitas terse-but, kata Mahmud, aktivitas bongkar muat curah cair akan menjadi lebih cepat hingga mencapai 100 ton per jam. Selama ini, produktivitas bongkar muat curah cair dengan sistem konvensional hanya 70 ton per jam. (ara)

Polda Menangkap 13 Bandar Judi

SBSI Tuntut Kenaikan UMK 50 Persen

PENYAKIT MASYARAKAT

DEMONSTRASI

Kami sudah minta izin ke perusahaan

dan ini murni sebagai solidaritas

terhadap rekan-rekan kami yang juga

memperjuangkan kenaikan upah 50 persen di Jakarta

maupun Surabaya,”

SudarmajiKoordinator Aksi

SURABAYA - Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Ja-tim menangkap 13 bandar judi berbagai modus, mulai judi bola, judi dadu, dan judi togel. Penangkapan terjadi diberba-gai wilayah di Jawa Timur, seperti Lumajang, Malang, Kediri, Madiun, Blitar dan Ngawi.

"Semuanya ini bandar. Mereka saling berhubungan dalam jaringannya. Jaringan judi togel juga berhubungan sesama bandar togel. Demikian halnya judi dadu, dan judi bola," tutur Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Jatim Kompol Bambang Cahyo Bawono, Selasa (29/10).

Ke 13 bandar tersebut masing-masing MTY (43) asal Yosowilangun Lumajang, Bud (60) asal Yosowilangun Luma-jang, Har (36) Kepanjen Kab Blitar, Sup M (56) Jiwan Madiun, AR (50) Jiwan Madiun, Sul (49) Pakisaji Malang, SY (34) Pa-kisaji Malang, HS alias Liang (32) Malang, MZ (40) Ngasem Kediri, DAK (45) Ngasem Kediri, DS (32) Jogorogo Ngawi, PN (49) Junrejo Batu dan STN (58) Pujon Batu.

Dari ke 13 tersangka tersebut, disita uang tunai Rp 17 juta, 30 ponsel, ratusan lembar rekapan nomor judi togel, 4 buah buku tabungan BCA, 2 laptop, dadu besar dan berbagai perlengkapannya.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, ke 13 tersangka dijerat dengan pasal 303 KUHP Jo UU No. 7 Tahun 1974 Tentang perjudian dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.(ddy)

ddy/koran madura

DIAMANKAN. Para bandar judi saat diamankan oleh Polda Jatim, Selasa (29/10).

MALANG - Puluhan bu-ruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Seluruh In-donesia (SBSI) Kota Ma-lang menuntut kenaikan upah minimum kota tahun 2014 sebesar 50 persen dari tahun ini yang mencapai Rp1.340.300/bulan.

Tuntutan sekitar 50 bu-ruh tersebut disampaikan dalam unjuk rasa damai di lingkungan tempat kerja mereka di PT Usaha Loka di Jalan Peltu Sujono, Kota Ma-lang, Selasa (29/10).

Koordinator unjuk rasa Sudarmaji mengatakan, aksi tersebut tidak ada kaitannya dengan perusahaan. Aksi tersebut murni untuk mem-berikan dukungan kepada rekan-rekannya di Jakarta dan Surabaya yang juga menuntut kenaikan upah sebesar 50 persen.

"Kami sudah minta izin ke perusahaan dan ini murni sebagai solidaritas terhadap rekan-rekan kami yang juga memperjuangkan ke naikan upah 50 persen di Jakarta maupun Surabaya," katanya, menegaskan.

Ia menegaskan buruh

tidak ada konflik atau masalah dengan pihak perusahaan tempat mereka bekerja, tapi murni keinginan buruh untuk memberikan dukungan pada buruh yang ada di Jakarta dan Surabaya dan sedang mem-perjuangkan kenaikan upah buruh di Tanah Air.

Dalam aksi itu, puluhan buruh tersebut juga mela-kukan orasi secara bergan-tian. Pengunjuk rasa yang melakukan orasi rata-rata menuntut perbaikan nasib mereka, baik yang berkaitan dengan upah maupun tuntu-tan normatif lainnya.

Lebih lanjut pengurus Komisariat SBSI Kota Malang itu berharap upah minimum kota (UMK) 2013 di Kota Ma-lang naik 50 persen pada 2014. Tuntutan kenaikan UMK sebesar 50 persen itu berdasarkan pada hasil survei 84 item kebutuhan pokok.

Akan tetapi, lanjutnya, dalam menetapkan UMK 2014 dewan pengupahan hanya melakukan survei sebanyak 60 item kebutuhan pokok un-tuk menentukan kebutuhan hidup layak (KHL).

"Kami minta dewan pen-gupahan melakukan survei untuk 84 item kebutuhan pokok agar buruh juga da-pat hidup layak sesuai KHL," ujarnya.

Untuk menentukan UMK 2014, dewan pengupahan Kota Malang masih mela-kukan pembahasan setelah melakukan survei di tiga pasar tradisional, yakni Pasar Blimbing, Dinoyo dan Pasar Besar Malang (PBM).

Setelah disetujui dan disepakati dewan pengupa-han, UMK tersebut diserah-kan kepada Wali Kota Malang dan selanjutkan diajukan ke Gubernur Jatim. (ant/ela/dik)

RABU 30 OKTOBER 2013 NO.0229 | TAHUN II 5LINTAS JATIM

DPRD Menyetujui Usulan Pansus Pulau GalangSENGKETA PULAU

Berkas perkara kerusuhan ini telah

dilimpahkan dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya. Ada enam kasus yang sudah kami terima dan sudah menunjuk majelis

hakimnya,”

Soedi WibowoWakil Panitera/Sekretaris PN

Surabaya

FPI Disidang di Surabaya

Terminal 2 Memigrasi Pesawat

KASUS FPI VS WARGA LAMONGAN

BANDARA BARU

ant/m risyal hidayat

PULAU GALANG UNTUK LAHAN KONSERVASI. Seorang meniti jembatan Pulau Galang di kawasan Surabaya Barat, Jatim, Selasa (29/10). Menurut Gubernur Jatim, Soekarwo pulau dengan luas 14 hektar yang menjadi perebutan wilayah antara pemerintah kabupaten Gresik dan pemerintah kota Surabaya yang dipicu terbitnya sertifikat hak milik tersebut akan mempertahankan Pulau Galang sebagai lahan konservasi baik mangrove atau pun fauna.

"Kami sudah bertemu de-ngan seluruh jajaran pimpi-nan dewan dan Gubernur Jatim Soekarwo. Dalam per-temuan itu disampaikan ada kesepakatan antar eksekutif

dan legislatif untuk mengu-tamakan kepentingan umum," ujar Wakil Ketua DPRD Jatim Abdul Halim Iskandar, Selasa (29/10).

Tidak itu saja, anggota

Komisi A juga menyepakati pembentukan Pansus untuk menyelesaikan persoalan di Mojokerto, khususnya tentang pelestarian cagar budaya di kawasan Situs Trowulan.

Peresmian Pansus ini berdasarkan surat Komisi A Nomor 162/kom A/X/2013 tentang Usulan Pansus Pulau Galang dan Pembangunan di Area Situs Mojopahit di Trowulan dengan ditandata-ngani 18 anggota dewan asal komisi yang membidangi pe-

merintahan dan hukum itu.Disinggung tentang target

penyelesaiannya, Abdul Halim Iskandar mendesak Pansus segera menuntaskan tugasn-ya, termasuk persoalan Pulau Galang dan Situs Trowulan sebelum awal 2014.

"Mekanisme Pansus dibawa ke paripurna untuk diminta pendapat fraksi dan seluruh anggota dewan Jatim. Targetnya, tidak ada polemik terkait masalah Pulau Galang maupun situs Trowulan dan

arah penyelesaiannya lebih luas," kata dia.

Sebelumnya, Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan pihaknya akan terus menyam-akan persepsi dengan dewan. Hal ini karena memang Pulau Galang menjadi hak pemerin-tah provinsi untuk mengelola.

Dirinya juga mengakui jika usulan Pansus tersebut disampaikan pada pimpinan dewan. Selain itu, Gubernur juga menyampaikan mun-culnya pembangunan pabrik

baja di atas area Situs Mo-jopahit Trowulan, Kabupa-ten Mojokerto yang dicabut izinnya.

Tidak itu saja, gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut juga sempat mengirim surat ke Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi untuk memperkuat status Pulau Galang yang masuk dalam kawasan Koservasi dan Pemprov Jatim yang berhak mengelolannya. Surat pen-guatan status Pulau Galang

tersebut dikirim ke Jakarta, Jumat (25/10).

"Surat ke Mendagri lang-sung dikirim untuk mem-perkuat posisi Pulau Galang agar statusnya semakin jelas sebagai kawasan Konservasi. Suratnya bersifat penguatan, sebab mantan Mendagri Hari Sabarno juga sudah pernah menerima surat serupa dan memberikan balasan bahwa Pulau Galang masuk dalam kawasan Konservasi," katanya. (ant/fqh/dik)

SURABAYA - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Timur menyetujui pembentukan usulan Panitia Khusus Pulau Galang untuk segera menyelesaikan kasus tersebut dan memperjelas status pulau yang menjadi rebutan Pemerintah Kota Surabaya dengan Pemerintah Kabupaten Gresik.

Panlih Wawali Dilarang ke Luar Kota

“Kami sendiri ingin Pil-wawali bisa segera dilaksana-kan, kami tidak akan menan-datangani usulan kerja di luar agenda bagi anggota Panlih,” tandasnya, Selasa (29/10).

Untuk diketahui, posisi Wawali Surabaya kosong se-lama hampir 6 bulan setelah ditinggalkan Bambang Dwi Hartono yang mundur karena maju sebagai calon gubernur Jawa Timur dari PDI Perjuan-

gan bersama Cawagub Said Abdullah. Sejauh ini, kata Mahmud, pihaknya sudah mendorong panlih agar segera menuntaskan kerjanya. Dua nama kader PDIP Perjuangan di DPRD Kota Surabaya yang berpeluang menempati posisi tersebut adalah Whisnu Sakti Buana dan Syaifudin Zuhri. Rencananya, hari ini, Rabu (30/10) panlih akan menggelar rapat untuk memproses berkas

kedua kandidat tersebut. Sekretaris Panlih Wawali

Surabaya, Sudirjo kepada wartawan kemarin menjelas-kan, meski hari ini dilakukan rapat, namun Ketua Panlih, Eddy Budi Prabowo, dan Wakil Ketua Panlih, Fatkurrohman hingga kemarin masih berada diluar kota. Ia khawatir, rapat yang digelar hari ini akan ga-gal juga karena tidak kuorum.

"Kemarin ada Rapat Pimpi-nan (Rapim) DPRD Surabaya bersama Panlih, tapi batal karena tidak kuorum. Dari 7 anggota panlih hanya 3 yang hadir. Jadi rapat kami tunda," paparnya.

Menurutnya, tidak ada niatan dari panlih untuk menghambat proses pengi-sian posisi wawali. Namun karena bersamaan dengan

tugas kedewanan yang lain, maka kerja pansus sedikit terhambat. Akibat lamban-nya kinerja pansus, Senin (28/10) sejumlah mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Surabaya menuntut segera dilakukan proses Pilwawa-li. Mereka mendesak Ketua DPRD Surabaya untuk segera membubarkan Panlih Wawali Surabaya, karena tidak mam-pu memilih Wawali Surabaya dengan cepat, padahal calon-nya sudah ada. Para maha-siswa inipun memberikan batas waktu hingga 15 No-vember mendatang bagi pan-lih menyelesaikan tugasnya. Jika tidak mereka akan me-lakukan aksi kembali dengan jumlah massa yang lebih be-sar. (han)

SURABAYA - Ketua DPRD Kota Surabaya Moc-hammad Machmud melarang seluruh anggota Panitia Pemilihan (Panlih) Wakil Walikota (Wawali) Surabaya untuk melakukan kunjun-gan kerja termasuk melakukan konsultasi ke Ja-karta, sebelum menuntaskan tugasnya memilih Wawali Surabaya.

ara/koran madura

DIGELANDANG. Para tersangka kerusuhan di Desa Dengok, Paciran Lamongan antar warga dan anggota FPI saat digelandang ke Mapolda Jatim beberapa hari yang lalu.

SURABAYA – Pengadilan Negeri (PN) Surabaya me-netapkan kasus kerusuhan antar anggota Front Pembela Islam (FPI) dan warga La-mongan disidangkan, Senin (4/11) depan, setelah berkas perkara para tersangka dilimpahkan ke PN Surabaya Rabu (23/10) lalu.

“Berkas perkara keru-suhan ini telah dilimpah-kan dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya. Ada enam kasus yang sudah kami te-rima dan sudah menunjuk majelis hakimnya,” ujar Wakil Panitera/Sekretaris PN Surabaya, Soedi Wibowo, ke-pada wartawan di Surabaya, Selasa (29/10).

Menurut Soedi, pihaknya telah berkoordinasi de-ngan Polrestabes Surabaya untuk meminta pengamanan selama jalannya sidang, karena kasus ini berpotensi terjadinya kerusuhan.

“Kepolisian menyatakan siap mengamankan sidang dengan jumlah personel diperkirakan mencapai ratu-san,” jelasnya.

Kejari Lamongan memilih

PN Surabaya untuk men-gadili para pelaku kerusuhan antar anggota FPI dan warga Lamongan ini, pasalnya tidak mau kerusuhan lanjutan terjadi di PN setempat.

Dari pelimpahan yang di-terima Kejari Surabaya, total ada sepuluh tersangka. Dari sepuluh tersebut, tujuh ter-

sangka dari warga Lamongan dan tiga diantaranya anggota FPI.

Pada penanganan kasus kerusuhan di Desa Den-gok, Paciran, Lamongan yang diduga dilakukan FPI Lamongan tersebut sekurangnya, 30 jaksa gabungan berasal dari Ke-jaksaan Tinggi, Kejaksaan Negeri Lamongan serta Kejaksaan Negeri Surabaya dilibatkan menangani perkara tersebut.

Sementara itu, Kepala Seksi Pidana Umum Ke-jaksaan Negeri Surabaya, Judhy Ismono mengatakan bahwa pelimpahan berkas memang sudah dilakukan sejak pekan lalu dan pi-haknya telah menentukan dua orang jaksa menan-gani perkara FPI Lamongan tersebut.

“Pelimpahan berkas perkara memang sudah dilakukan, dan kami juga sudah menunjuk dua orang jaksa, masing-masing Djauharul Fushus dan Ririn menangani perkara ini,” te-rangnya. (ara)

SURABAYA - Terminal baru atau Terminal 2 (T2) Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya mulai ber-operasi pada 10 November mendatang, bertepatan de-ngan Hari Pahlawan. T2 yang menghabiskan dana Rp 461,65 tersebut ternyata tidak hanya digunakan Garuda Indonesia tetapi juga Tiger Air, Mandala Air dan Air Asia.

Pelaksana Harian Humas Proyek T2 Juanda, Alip Nu-groho menjelaskan kapasitas penumpang diterminal yang dibangun di atas di lahan 49.738 meter persegi bisa me-nampung 6,5 juta per tahun. Semula dalam program sinergi BUMN, Garuda dijadwalkan menggunakan terminal do-mestik.

Hanya saja, sambungnya,

penumpang Garuda setahun hanya berkisar 3,5 juta orang. Dari jumlah itu, 2,2 juta orang penumpang domestik dan 1,3 juta orang penumpang inter-nasional. "Sehingga beban-nya masih jauh dari kapasitas maksimal. Oleh karena itu Tiger Mandala dan Air Asia dijadwalkan menggunakan terminal baru," jelasnya di se-la-sela peninjauan proyek Ter-minal 2 Juanda, Selasa (29/10).

Beroperasinya Mandala dan Air Asia menyebabkan jumlah penumpang di terminal do-mestik di kisaran 4,5 juta orang. Adapun kapasitas yang belum digunakan bisa untuk pener-bangan internasional.

Operasional Bandara In-ternasional Juanda saat ini mengandalkan terminal per-tama. Sampai September,

jumlah penumpang terminal itu 13,1 juta orang, terdiri dari 11,8 juta penumpang domes-tik dan 1,3 juta penumpang internasional.

Pada periode yang sama tahun lalu, ada 11,76 juta pe-numpang. Dari jumlah itu 10,70 juta penumpang domes-tik dan internasional 1,06 juta orang. Perbandingan antardua periode menunjukkan jumlah penumpang domestik tumbuh 10% dan internasional 25%.

Communication & Legal Section Head Bandar Udara Internasional Juanda, An-drias Yustunian menuturkan terminal pertama sudah kel-ebihan kapasitas, sehingga pembangunan di termi-nal lama itu bisa mengatasi kondisi di terminal yang ek-sisting sekarang.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Provinsi Jawa Timur Ir. Wahid Wahyudi, MT mengatakan pengoperasian T2 diharapkan mampu mem-berikan kenyamanan kepada para penumpang sesuai dengan salah satu persyaratan bandara internasional.

Pada kenyataannya, bandara internasional Juanda masih jauh dari rasa nyaman. Daya tampung terminal 1 mencapai 6,5 juta penumpang per tahun. Dinas Perhubun-gan dan DLLAJ Provinsi Jatim memperkirakan pertumbuhan penumpang di Bandara Juan-da tahun 2013 mencapai 16,3 juta penumpang atau naik 12 persen dari tahun sebelumn-ya yang mencapai 14,7 juta orang. (ara)

RABU 30 OKTOBER 2013 NO.0229| TAHUN II6 PROBOLINGGO

SIMBOLIS, Walikota HM.Buchori menyerahkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) tahap ketiga.

“Sebanyak 4.464 RTSM, mulai dari ibu hamil sebanyak 104 orang, balita 2.442 anak, anak sekolah dasar 3.308 anak, dan SMP 1.725 anak, yang be-rada di lima kecamatan me-nerima dana PKH dengan total anggaran sebesar Rp. 1.397.937.000.,” terang Kepala Dinas Sosial, Soemantri, di Pendopo Kecamatan Wono-asih Kota Probolinggo, Selasa (29/10),

Jumlah tersebut, lanjut Soemantri, RTSM yang berada di Kecamatan Wonoasih yang pada tahap ketiga mencapai 937 RTSM dengan total ang-garan sebesar Rp. 289.125.000. Sedangkan untuk Kecama-

tan Mayangan mencapai 787 RTSM dengan total anggaran Rp.255.862.000, Kecama-tan Kademangan mencapai 786 RTSM dengan anggaran Rp.240.125.000.

Sementara di wilayah Ke-camatan Kedopok sebanyak 849 RTSM dengan anggaran Rp.259.000.000. Terakhir untuk Kecamatan Kanigaran sebanyak 1.105 RTSM de-ngan anggaran mencapai Rp.348.625.000.

“Pencairan dana PKH ini disertai beberapa syarat ter-tentu. Penerima dana PKH diharapkan memanfaatkan fasilitas yang sudah ditentu-kan mulai dari bidang pendid-

ikan maupun kesehatan,” jelas Soemantri.

Soemantri menambahkan, untuk mencegah terjadinya penyimpangan saat pen-cairan, kita telah menyiapkan para petugas baik fisik mau-pun mental. Dalam pencairan dana PKH ini, kita melakukan monitoring ke 29 kelurahan yang tersebar di lima kecama-tan yang menyalurkan dana PKH.

“Hal ini dimaksudkan un-tuk memberikan motivasi dan dukungan kepada teman-te-man yang bertugas di masing-masing kantor kecamatan,” tandas mantan Camat Kaniga-ran ini.

Secara terpisah, Waliko-ta HM.Buchori, menegaskan Program Keluarga Harapan (PKH) untuk membantu ru-mah tangga sangat miskin (RTSM) ternyata membuah-kan hasil. Pemberian ban-tuan ini ditujukan bagi ke-luarga yang memiliki balita,

ibu hamil, dan anak usia SD-SMP. Setiap RTSM akan mendapat bantuan dana sebesar Rp 800 ribu-Rp 2,8 juta per tahun.“Penerima bantuan PKH mengalami penurunan meski tidak sig-nifikan. Ini membuktikan program ini bisa memban-tu warga miskin,”terang orang nomor satu di Kota Probolinggo.

Bantuan yang diberikan berupa uang tunai., lanjut dia, tujuannya agar keluarga miskin yang memiliki balita, anak usia SD-SMP, atau ibu hamil dapat memenuhi biaya transportasi. “Setiap RTSM, mendapat dana dari PKH sesuai dengan anggota ke-luarganya. Besarnya tergan-tung dari banyaknya anggota keluarga itu,”ucap Walikota HM.Buchori.

Walikota HM.Buchori menegaskan, program pemerintah pusat ini me-masuki pembayaran tahap

tiga di lima kecamatan, sedangkan data penerima langsung dari pemerintah pusat. Penyalurannya kepa-da RTSM besarannya berag-am, tergantung data kebu-tuhan di pemerintah pusat yang terus dimonitor, yakni dari Rp 800 ribu sampai Rp.2,8 juta. “Tujuan PKH ini agar masyarakat miskin dapat menyekolahkan anak, dan peningkatan gizi dan kesehatan,” ucapnya.

Selain itu, jika di RTSM ada ibu yang lagi hamil, ke-mudian juga ada anak usia sekolah tahap dasar, maka dana yang diterimanya bisa mencapai Rp 800 ribu. “Kalau dalam keluarga itu terdapat ibu sedang hamil, dananya akan mencapai Rp 800 ribu, dimana seorang ibu kan harus membutuhkan nutrisi, dan anak sekolah juga men-dapatkan tambahan bantuan biaya,” pungkas Walikota HM.Buchori.(hud).

Dana PKH Mulai DicairkanRp. 1. 397.937.000 untuk 4.464 RTSM PROBOLINGGO – Pemkot Probolinggo mulai men-gucurkan dana Program Keluarga Harapan (PKH) tahap ketiga bagi Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM). Melalui Dinas Sosial (Dinsos) bekerja sama dengan Kantor Pos Probolinggo menyalurkan dana PKH tahap ketiga tahun 2013.

PROBOLINGGO - Untuk menghadapi Era Globalisasi, Kantor Pemuda dan Olah-raga (Kanpora) Kabupaten Probolinggo, menyarankan kepada generasi muda untuk bisa cermat menyikapinya.

Menurut Kepala Kanpora Kabupaten Probolinggo, Tja-tur Nyoto Rijanto, mengata-kan keradaan era globalisasi saat ini memang tidak bisa ditinggalkan. Kerana era tersebut menghadapkan masyarakat kepada zaman kebebasan, termasuk cang-gihnya teknologi. “Mau tidak mau era globalisasi harus dihadapi,” katanya, Selasa (29/10) kemarin.

Tjatur Nyoto Rijanto, juga menegaskan, untuk menghadapinya yang perlu dipersiapkan yakni mental para pemudanya. Sebab de-ngan canggihnya teknologi yang lebih dikenal dengan dunia internet. Di dalam du-nia internet tersebut semua hal itu tersedia, baik hal yang sifatnya positif maupun hal yang sifatnya negatif.

“Tergantung orang yang mengahadapinya, terutama para generasi muda. Jika pe-mudanya tidak cermat men-gahadapinya maka dia akan terjebak dan memburamkan masa depannya,” terangnya.

Keberadaan pemuda, lanjut dia, merupakan pem-impin masa depan bangsa. Karena pemuda merupakan generasi penerus. Jika men-tal pemuda sudah lemah, maka akan dibawa kemana

arah bangsa ini. Belakangan ini, banyak

pemuda yang terjerat kasus narkoba. Sehingga mereka harus berurusan dengan hu-kum. Persoalan tersebut ka-rena mental pemuda saat ini sudah jauh berbeda dengan mental pemuda pada zaman dulu.”Ini sudah sering kali kita dengar dan kita lihat diberbagai pemberitaan me-dia massa,” ujar Tjatur Nyoto Rijanto.

Tjatur Nyoto Rijanto, mengharpakan dalam mo-mentum Hari Sumpah pe-muda yang ke 85, para pe-muda yang jiwanya sedang tertidur untuk bangkit kem-bali dan tetap berpegang tegung kepada 4 pilar ke-bangsaan yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika..

“Karena nilai nilai na-sionalisme dan patriotisme sudah lengkap didalamnya. Sehingga jati diri seorang pe-muda tidak bisa pudar,” ucap pria kelahiran Madiun itu.

Ia juga menambahkan, untuk mendidik mental pe-muda tidak lepas dari peran-serta orang tuanya. Karena yang paling bersentuhan langsung adalah keluarg-anya.

“Kalau orang tua dalam keluarganya mengarahkan jalan yang benar bagi anak-anaknya. Maka dia yang jelas akan memiliki mental yang baik,”pungkas Tjatur Nyoto Rijanto.(fud)

ERA GLOBALISASI

Hadapi Era Globalisasi, Pemuda Harus Cermat

PROBOLINGGO - Kendati di beberapa daerah di Jatim dana tunjungan guru ngaji mengalami kenaikan dari Rp.200 ribu menjadi Rp.400 ribu pada tahun 2014 mendatang, na-mun tidak demikian dengan Kabupaten Probolinggo. Di Ka-bupaten Probolinggo dana tunjangan guru ngaji masih tetap Rp.250 ribu.

“Tahun 2014 mendatang belum ada wacana dana tunjan-gan guru ngaji mengalami kenaikan,” ujar Bagian Kesejahter-aan Rakyat (Kesra,red) Pemkab Probolinggo, Moh. Syarifud-din kepada wartawan, Selasa (29/10).

Menurut dia, tunjangan guru ngaji itu berbeda dengan honor. Tunjangan guru ngaji tersebut bentuk dari sebuah penghargaan terhadap para guru ngaji yang ada di Kabupaten Probolinggo dari pemerintah daerah.

Untuk menaikkan besarnya dana tunjangan tersebut, kata Syarifuddin, melihat besarnya anggaran APBD setempat. “Untuk menaikkan dana tunjangan itu, pemerintah melihat anggaran APBD dulu. Karena jumlah guru ngaji yang ada di Kabupaten Probolinggo mencapai ribuan,” terang dia.

Dia menambahkan, tujuan pemberian tunjangan itu un-tuk membantu dan meningkatkan kesejahteraan para guru ngaji. Karena masyoritas mereka mengajar anak-anak dengan ikhlas, khususnya guru ngaji yang ada di pelosok desa.

Berdasarkan data, jumlah penerima tunjangan guru ngaji di Kabupaten Probolinggo sebanyak 4.950 orang dengan to-tal anggaran Rp. 1.,00237.500.000. Masing-masing guru ngaji mendapatkan dana tunjangan sebesar Rp.250 ribu.

Dana tunjangan tersebut diberikan setiap tahun sekali. Melihat anggaran untuk tunjangan tersebut sangat besar, setiap desa hanya dijatah sebanyak 15 orang. (ugi).

KESRA

Tunjangan Guru Ngaji 2014 Tidak Bertambah

PROBOLINGGO - Ting-kat pendonor darah semakin meningkat di Kota Proboling-go. Terbukti, setiap bulan tercatat sebanyak 500 sampai 600 orang yang mendonorkan darahnya di kantor Palang Merah Indonesia (PMI).

Hal ini disampaikan petu-gas Administrasi Unit Donor Darah PMI Kota Probolinggo, D.A.U Widodo kepada warta-wan, Selasa (29/10). “Setiap bulannya bahkan sampai 600 orang yang mendonorkan darahnya,” katanya.

Para pendonor darah itu tidak hanya berasal dari masyarakat biasa. Namun juga ada yang menjadi pen-donor darah tetap. Seperti perusahaan PT Timber Kutai Indonesia (KTI), PT Kertas Leces (PTKL), Polres, Dan-dim dan karyawan Pemkot Probolinggo.

Widodo menjelaskan, untuk meningkatkan kesa-daran masyarakat terhadap pentingnya donor darah, PMI Kota Probolinggo seringkali menggelar kegiatan berupa sosialisasi. “Sekarang itu

masyarakat semakin tinggi kesadarannya terhadap pentingnya mendonorkan darahnya,” tandasnya.

Salah satu manfaat men-donorkan darah, kesehatan seseorang menjadi fit. Karena aliran darah yang membeku

mengalami sirkulasi dengan menggantinya darah baru melalui donor darah.

Tingginya masyarakat yang mendonorkan darah, membuat stok darah di Kantor PMI cukup. Bahkan, perse-diaan stok darah yang ada bisa untuk luar wilayah Kota Probolinggo. “Darahnya itu gratis. Hanya saja, masyarakat yang membutuhkan darah di PMI hanya mengganti biaya pengelolaan darah saja,” kata Widodo.

Besarnya biaya pengganti tersebut sebesar Rp.240 ribu untuk rumah sakit umum (RSU). Sedangkan untuk ru-mah sakit swasta biaya peng-ganti pengelolaan sebesar Rp.250 ribu per-kantong.

Widodo menjelaskan, meski stok darah di Kantor PMI untuk bulan ini cukup, namun PMI terus menggelar giat sosialisasi. Rencananya, 2 Nopember 2013 mendatang, PMI akan menggelar kegiatan donor darah di alun-alun Kota Probolinggo, serta giat donor darah di hari ulang tahun Korpri.(ugi).

DONOR DARAH

Pendonor Darah Semakin Sadar DiriPROBOLINGGO - Untuk

meningkatkan dan memanc-ing pengunjung masuk Rest Area Kecamatan Tongas, Pemkab Probolinggo akhirn-ya membongkar pagar depan. Pasalnya pagar tersebut dinilai kurang efektif diban-gun.

Kepala Dinas Pergada-gangan dan Perindustri-an (Dspridag) Kabupaten Probolinggo, Erlin Sulistio-wati, mengatakan pembong-karan pagar tersebut untuk meningkatkan dan mem-bangkitkan Rest Area. Ka-rena tempat tersebut masih sepi pengunjung yang masuk untuk berbelanja oleh-oleh khas Kabupaten Probolinggo.

“Tempat tersebut tidak lagi menggunakan pagar depan. Sehingga lokasinya bisa terlihat lebih jelas ketika pengendara melintas di de-pannya,” terangnya, kepada wartawan, Selasa (29/10).

Erlin Sulitiowati, menga-takan pedagang yang memil-ki bedak disana banyak yang tutup. Sebab pengunjung yang ke Rest Area, utamanya

masyarakat luar kota enggan masuk kelokasi tersebut. “Itu yang membuat pedagang memilih tutup karena pen-gunjung sepi,” tandasnya.

Sepinya pengujung ke Rest Area Tongas, lanjut Erlin Sulitiowati, upaya Pemkab Probolinggo terus melakukan terobosan untuk bisa meramaikan tempat tersebut. Tetapi, harus se-cara bertahap. Apalagi, jum-lah bedak yang ada di Rest Area kurang lebih sekitar 35 bedak.

“Saat ini pagar depan su-dah dibongkar. Dengan adan-

ya pagar mungkin pengun-jung enggan untuk masuk. Di samping itu pada APBD 2014 akan ada penambahan fasili-tas seperti penambahan toi-let, penerangan lampu, dan upaya pengecatan,” terang Erlin Sulitiowati.

Sementara itu, salah satu pedagang Ahmad (35) mengaku kalau pengun-jung memang sepi, tetapi kemungkinan besar dengan dibongkarnya pagar depan, jumlah pengunjung Rest Area bisa mengalami kenai-kan dan ramai.

“Kalau pagarnya sudah tidak ada , kemungkinan pengenadara mobil dan mo-tor bisa masuk. Karena pada waktu ada pagar lokasi terse-but terlihat kurang menarik pengunjung untuk berhenti,” ucapnya.

Dia juga mengatakan, nantinya kalau Rest Area terlihat ramai lagi dengan pengujung maka pedagang akan giat lagi untuk berjua-lan “Pedagang tidak lagi memilih untuk tutup bedak,” pungkas Ahmad. (fud)

PANcING PENGuNjuNG MASuK

Pagar Resta Area Dibongkar

Karena tempat tersebut masih

sepi pengunjung yang masuk

untuk berbelanja oleh-oleh khas

Kabupaten Probolinggo.

RABU 30 OKTOBER 2013 NO. 0229 | TAHUN II 7OPINI

salam songkem

Religiusitas Hari-hari

Di era digital, kegiatan berkesenian semakin me-munah. Meski sebagian masih eksis, kehadiran-nya ibarat hidup segan mati tak mau. Dengan

nafas sengal yang tersisa, masih ada teater yang men-coba bertahan pada abad yang berlari dan terus menin-ggalkannya. Hampir setiap orang sibuk dengan dirinya masing-masing, dengan digitalnya, dengan mimpi-mimpinya. Tidak hanya teater yang mati suri, tetapi di luar aspek itu yang selama ini mendedahkan kebaikan, kini nyaris tak terdengar. Meminjam puisi WS Rendra, mereka melakukan onani.

Inilah potret bangsa dimana setiap warganya sudah melampaui ambang batas. Pada teater, plot yang men-yuguhkan peran antagonis dan protagonis, selalu ada jalan tengah dan protagonis menang. Tetapi pada teater kehidupan, antagonis selalu menang dan negeri ini tak ubahnya Sisilia dalam wajah yang berbeda dengan prilaku substantif yang sama.

Ada beberapa hal yang nyata-nyata merusak ekosis-tem bangsa. Antara lain, korupsi yang tidak lagi bersandar pada limitasi kebijakan hukum, tetapi terkait dengan masalah ekonomi dan politik. Karena itu, pertumbuhan hukum korupsi tidak dapat dipisahkan dari perubahan dalam kerangka sosial-ekonomi. Pembentukan aturan hukum dalam rangka memberantas korupsi tidak begitu saja dapat dipisahkan dari soal ekonomi dan politik. Di Indonesia, stigma korupsi dapat menjadi simbol elastis mengakarnya korupsi ketatanegaraan sebagai korupsi sistemik atau korupsi kelembagaan.

Selain itu, narkoba juga masuk dalam daftar riwayat perusak bangsa. Semesta kedokteran melaporkan bahwa sekitar 70 persen pelaku penyalahgunaan narkotika ada-lah para remaja. Belakangan ini, dijumpai pelajar terlibat baik sebagai pemakai maupun pengedar narkoba. Fenom-ena ini sangat mengkhawatirkan. Narkoba menghancur-kan masa depan remaja itu sendiri. Bahkan jika massif, narkoba merusak bangsa masa depan. Pecandu seperti koruptor juga memuaskan diri dan tidak peduli terhadap orang lain. Cara apapun akan dilakukannya untuk men-dapatkan kesenangan diri itu.

Termasuk juga yang menghancurkan bangsa per-gaulan bebas. Remaja termasuk orangtua mengikuti trend budaya barat kaum muda terinspirasi oleh digi-talisasi zaman yang berserak dan untuk melupakan norma dan dogma. Pergaulan bebas inilah yang telah merusak para generasi bangsa. Ekosistem kerusakan bangsa ini memarah ketika orangtua dan lingkungan memunculkan permakluman yang tidak diharapkan. It-ulah sebabnya tugas kita semua untuk meminimalisasi gerakan yang menghancurkan bangsa dari dalam. (*)

Kiblat Negara

Negara Indonesia tampaknya akan puas menjadi negara berkembang. Jadi negara berkembang se-jatinya bukan membanggakan, karena berkem-

bang sebenarnya amelioratif yang searti dengan negara tak maju. Pandangan ini kiranya menemukan pembe-naran dengan kasus-kasus petinggi negeri ini, baik di da-erah hingga pusat, yang selalu menjadikan negeri barat sebagai kiblat negara ini.

Baru-baru ini, sejumlah legislatif di Senayan kem-bali dikabarkan melakukan kunker ke Belanda, ke China, dan ke Korea Selatan. Tentu saja, masing-masing kunker tersebut memiliki alasan yang dicari-cari, yaitu untuk ke-pentingan negeri ini ke depan. Kunker ke Belanda yang dipimpin anggota Komisi I DPR dari Partai Demokrat, Yahya Sacawiria, dimaksudkan untuk kepentingan tugas pengawasan khususnya perkembangan hubungan bilat-eral Indonesia-Belanda.

Kunker ke China dipimpin Ketua Komisi I DPR Mah-fudz Siddiq dan kunker ke Korea Selatan dipimpin oleh Tantowi Yahya. Juga masing-masing memiliki argumen-tasi tersendiri, yang juga dicari-cari atas nama kepen-tingan masa depan negeri ini. Kunker-kunker tersebut merupakan sebagian peristiwa yang mengindikasikan negeri ini masih tertinggal, sehingga berkiblat pada negeri tetangga. Padahal kiblat negara tersebut tidak selamanya membawa perbaikan untuk negara ini, ka-rena perbedaan struktur kehidupan di antara Indonesia dengan berbagai negara yang dijadikan kiblat pemerin-tahan untuk Indonesia.

Sebagai salah satu contohnya, pendidikan di Indone-sia akibat berkiblat kepada negara barat, kata Guru Be-sar Ilmu Politik dan Hubungan Internasional Universitas Gajah Mada, Prof. Budi Winarno, telah membuat sistem pendidikan di Indonesia diracuni liberalisme sehingga bermunculan pendidikan yang eksklusif. Maka dampakn-ya mempertajam kesenjangan antara yang kaya dengan yang miskin.

Pendidikan di Indonesia menjadi milik kalangan orang berduit. Sedangkan orang yang berekonomi lemah menjadi tidak bisa menikmati pendidikan di negeri ini. Itu yang terjadi dalam pendidikan di tanah air.

Kesalahan berkiblat itu tampaknya akan terulang. Sebab saat ini, pemerintahan di Indonesia mulai me-nyiapkan diri untuk berkiblat ke Belanda. Setidak-tidaknya itu terlihat dari upaya sejumlah legislatif di Komisi I DPR RI.

Indonesia tertarik berkiblat pada Belanda karena melihat potensi keberhasilan negara penjajah Indonesia tersebut. Semestinya Indonesia berpikir ulang untuk se-lalu berkiblat pada negeri orang, karena itu tidak mem-buat Indonesia menjadi lebih baik. Bahkan selamanya Indonesia akan menjadi negara tertinggal selama terus berkiblat pada negara orang. Berkiblat pada negeri orang, mengindikasikan tak ada kepercayaan terhadap potensi negeri sendiri. Lantas kapan Indonesia bisa menjadi kib-lat bagi negara lain? (*)

A Pemimpin Redaksi Abrari (Non Aktif), Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Admin Indriani Y.M, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Desain Grafis Ach. Sunandar, Khoiril Anwar, Fotografer Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif), Website Hairil Anwar, Biro Sumenep M. Hayat (Kepala) Syah A. Latief, Syamsuni, Junaidi, Biro Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Ali Syahroni Biro Sampang Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Junaidi, Biro Bangkalan Moh. Ridwan (Kepala), Doni Harianto, Biro Surabaya Hana Diman (Kepala), Ari Armadianto, Joeli Hidayati, Dedy Bashori, Biro Probolinggo M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah, Biro Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Kontributor FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Manajer Pemasaran Moh. Rasul Accounting Ekskutif Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) Penerbit PT. Koran Madura, Komisaris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Abrari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email [email protected], [email protected], Telepon/Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 http://www.koranmadura.com/ | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari narasumber

Suramadu sebagai Jembatan Semiotik

Mengembalikan Spirit Nasionalisme Pemuda

Selain itu ditelisik dengan peng-gunaan nama “Suramadu” pada jembatan tersebut memiliki kon-

sekwensi semantik—liturgis, yakni dengan penempatan awal kata “Sura” sebagai penanda kota “Surabaya”, dan “madu” sebagai penanda pulau “Madura”. Kata tersebut membentuk sistem tanda sebagai penanda dan petanda yang dibentuk oleh konvensi relasional antara pemerintah Jawa Timur dengan pemerintah kota di Madura (Bangkalan, Sampang, Pame-kasan dan Sumenep). Bangunan sis-tem tanda melajur dan membentuk konvensi—ekstralinguistik sebagai rentetan dari proses yang mempen-garuhi masyarakat. Walhasil, bangu-nan sistem tanda yang diciptakan dan disepakati menjadi runutan sejarah pemakaian kata “Suramadu” sampai pada kilatan makna yang harus dite-lusuri efeknya, karena bahasa menjadi bagian substansial di dalam menentu-kan arah kemajuan dan perkembang-an yang diinginkan. Jadi, pemakaian kata ‘Suramadu” perlu ditelaah ke-beradaannya.

Menurut Saussure dalam Barthes (2010:xxxiii-xxxiv) sebuah tanda me-

miliki maknanya bukan karena hubun-gan langsung apa pun dengan objek di dunia, tetapi karena posisinya dalam sebuah sistem tanda. Karenanya, tanda itu bersifat arbitrer, maknanya merentang dari asosiasi konvensional dalam sistem bahasa tertentu antara penanda (bunyi atau tanda tertulis) dan petanda (konsep). Tentu saja, se-buah tanda adalah gabungan penanda dan petanda yang membentuk ke-satuan yang tak terpisahkan seperti dua permukaan dari selembar kertas. Maka istilah tanda digunakan untuk menandai total asosiatif dari penanda dan petanda. Bagaimanapun, tanda linguistik, yang juga arbitrer, merupa-kan entitas relasional atau diferensial.

Dari sinilah bahwa kata “Surama-du” seperti bangunan semiotik yang membentuk relasi—semantis yang diciptakan dan dicetuskan oleh para penentu kebijakan sebagai wacana linguistik sekaligus untuk mencipta-kan opini publik, bahwa penggunaan dan penyebutan kata “Suramadu” se-bagai asosiatif sekaligus diferensial. Walhasil, “Suramadu” dari struktur bunyi lebih enak pengucapannya dari-pada “Madusura”, lantaran asosiasi bunyi yang dikembangkan berdasar-kan konvensi wacana publik yang dikembangkan pada saat itu. Padahal, asosiasi bunyi dalam fitur-fitur lin-guistik memiliki relasi semantis yang pada gilirannya akan mempengaruhi terhadap makna yang berada dibalikn-ya. Jadi, kata “Suramadu” memiliki re-lasi—kekuasaan yang berjarak antara Surabaya dan Madura, yakni Madura dianggap tertinggal dari berbagai sek-tor, sehingga diperlukan jembatan penghubung, dengan harapan ada perkembangan yang signifikan, baik dari sektor sosial, politik, budaya dan ekonomi.

Relasi yang berjarak berada pada asosiasi bunyi “Sura-madu” sebagai petanda sekaligus penanda dengan signifikansi jarak yang begitu luas dan lebar, yakni madura menjadi da-erah tujuan bagi kaum kapitalis un-tuk mengeruk keuntungan di madura. “Suramadura” sebagai jembatan se-miotik menemukan maknanya di sini, sebagai peretas bahwa gelombang ka-pital akan menyapu bersih kekayaan-kekayaan yang ada di Madura, lanta-

ran kita tahu bahwa sumber daya alam Madura menyimpan berbagai macam kekayaan, semacam gas, terumbu ka-rang, ikan-ikan, batu kapur, pasir yang memuat oksigen, dan fosfat sebagai sumber energi alam.

Jadi, madura sebagai daerah tu-juan dapat diinterpretasikan sebagai sebuah pulau yang memiliki kekayaan berlimpah ruah, dan orang madura sendiri belum mampu untuk mengek-splorasinya, yakni sumber daya ma-nusia yang kurang mumpuni, sumber daya manusia yang mampu menyeim-bangkan antara ilmu pengetahuan dan agama, sehingga pembangunan jembatan ‘Suramadu’ memberi limpa-han berkah dari sektor ekonomi, dan memberi limpahan rahmat bagi se-mesta alam.

Pembangunan jembatan ‘Suram-adu’ sebagai jembatan semiotik aca-pkali hanya menguntungkan peng-usaha kapital, yang hanya memiliki tujuan ‘satu’ yakni mengeruk sedalam-dalamnya apa yang ada di bumi ma-dura. Mereka membawa isi perut bumi madura keluar dari bumi madura, yak-ni dengan eksploitasi sejadi-jadinya, sehingga madura kehilangan potensi dirinya. Potensi alam, potensi budaya, potensi wisata, potensi ekonomi, yang berimplikasi terhadap ‘kegersangan’ alam madura, bukan lantaran curah hujan yang kurang, melainkan segala isi alam di bumi madura telah berpin-dah tangan, sehingga madura seperti museum kuburan yang telah kehilang-an penghuninya. Neokolonialisme menjadi sebentuk jawaban terhadap realitas eksploitasi yang berkembang di madura. Penjajahan baru dengan sistem korporasi antara penguasa dan pengusaha. Relasi kuasa—peng-usaha menjadi petanda bahwa ma-dura berada diambang kehancuran, madura berada diantara dua raksasa yang membawa bouldoser di kedua belah tangannya. Bouldoser yang siap mengeruk bumi madura, sehingga akan menciptakan ketidakseimbang-an terhadap bumi madura. Implikas-inya ‘bencana’ akan melanda dan akan menggoyahkan manusia madura. Hal tersebut juga ditopang oleh relasi kua-sa—tanda sejak kata ‘Sura-madu’ di-jadikan pelambang terhadap jembatan yang membentangkan madura ke laut

jawa. Sebagai pelambang ‘Suramadu’ membawa intimidasi semantik ter-hadap wacana yang berkembang di dalam masyarakat madura. Awalan ‘Sura’ bukan hanya representasi kota Surabaya, tetapi juga representasi dari masyarakat global—kapital yang berkeinginan untuk mengeksploitasi madura sebagai daerah tujuan ekono-mi, yang dapat menghasilkan keun-tungan sangat besar. Sedangkan kata ‘Madu’ sebagai kata kedua memiliki daya tarik, memiliki daya magnetik yang dapat membuat tubuh seseorang sehat apabila meminumnya. Jadi, ‘Madu’ pada kata kedua merepresen-tasikan sebagai objek pelepas dahaga, sebagai penyehat badan, sebagai pe-muas nafsu serakah kaum kapital.

Selain itu kata ‘Madu’ ditinjau dari aspek sosiologis maka dia merepre-sentasikan sebagai makhluk sosial yang nomor dua, dengan konsekwensi bahwa madura tidak dapat menentu-kan arah tujuannya sendiri. Bahkan penggunaan kata tersebut memang disengaja untuk memposisikan orang madura sebagai orang yang nomor dua. Pengucapan yang tidak memiliki kehendak atas dirinya, dibentuk dan dibuat, lalu menjadi wacana arbitrasi sekaligus melakukan intimidasi se-mantik terhadap masyarakat madura.

Hal ini bisa kita lihat semenjak ‘Suramadu’ dibangun dengan hara-pan akan menciptakan perkembangan ekonomi yang pesat di madura belum terealisir, belum menemukan formulasi yang tepat dan sesuai dengan karak-ter—sosiokultural orang madura. Sung-guh ironis dan naif semenjak jembatan tersebut dibangun, masyarakat madura hanya menjadi pengusaha ‘toilet’ bagi orang-orang (wisatawan) yang bakal menuju madura.

Maka, jembatan ‘Suramadu’ ha-nya menjadi jembatan semiotik de-ngan mitos-mitos benda, mencipta berhala dan euforia—semantik yang harus dikenang bahwa madura ada-lah objek eksploitasi dari sebuah mi-tos yang diciptakan di dalam wacana besar (grand narasi), dan perkuat oleh relasi atas kuasa, tanda dan pengusa-ha. Semoga!=

*) Dosen STKIP PGRI Sumenep dan Budayawan tinggal di Sumenep

Jembatan Suramadu sejak diresmikan pada tanggal 10 Juni 2009 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono seperti menjadi jembatan semiotik, yakni jembatan tersebut seba-gai petanda sekaligus penanda bahwa masyarakat Madura tertinggal diberbagai bidang, khususnya dibidang ekonomi.

Deklarasi sumpah pemuda ini pula sebagai implementasi ke-cintaan muda-mudi bangsa

Indonesia kepada budaya, nusa dan bangsa. Peristiwa itu terjadi setelah pemuda kita melihat dunia luar, pe-muda kita melihat keadaan di luar negeri sudah merdeka, tetapi kenapa bangsa Indonesia pada saat itu belum merdeka. Proses kemerdekaan kita tidak langsung didapatkan begitu saja, tetapi dengan proses.

Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 Okto-ber 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan. Proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rak-yat yang selama ratusan tahun tertin-das dibawah kekuasaan kaum kolonia-lis. Kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda

pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia. Tekad inilah yang menjadi komitmen perju-angan rakyat Indonesia hingga berha-sil mencapai kemerdekaannya 17 ta-hun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.

Secara subtansial, Sumpah Pemu-da adalah gerakan pemuda yang sa-ngat gemilang. Memiliki makna sangat mendalam bagi bangsa ini. Karena di dalamnya terdapat ikrar bersatunya dan disatukannya tunas-tunas bangsa oleh kesamaan tanah air, bangsa dan bahasa. Tentu hal ini mengingat-kan kembali jati diri kita sebagai ba-gian dari NKRI yang harus senantiasa menjaga dan mempertahankan NKRI dari segala macam tantangan, anca-man maupun krisis. Sumpah Pemuda seakan membawa angin segar dalam gerakan-gerakan pemuda selanjutnya.

Tapi ironis, di tengah kompleksn-ya persoalan-persoalan bangsa, mulai dari krisis ekonomi, korupsi, teroris, konflik horizontal dan krisis politik, para pemuda tidak lagi menjadi motor gerakan dalam memperbaiki tatanan sosial politik tanah air ini. Para pemu-da kita saat ini telah larut dalam eu-foria modernitas dan globalisasi tanpa melihat aspek-aspek penting yang harus dilakukan dalam pembangunan bangsa ini. Kecintaan terhadap local wisdom (kearifan lokal) seakan sudah tercabik oleh kuatnya pengaruh mo-dernitas. Budaya-budaya luar yang menghegemonik terus merongrong karakter kebangsaan para pemuda.

Dewasa ini, banyak pemuda-pe-muda yang tidak lagi mempunyai nilai idealisme. Kesadaran berbangsa dan bernegara mulai tergerus dalam diri “pemuda”. Banyak diantara mereka yang terlibat, narkoba, pergaulan be-bas, teroris, tawuran dan lain seba-gainya. Sikap-sikap itu secara tidak langsung telah meruntuhkan sakrali-tas pemuda yang dikenal sebagai agen

perubahan. Kesadaran berbangsa dan bernegara tidak lagi tampak dalam prilaku individu mereka baik sebagai pemuda biasa, pelajar dan mahasiswa. Mereka lebih suka menunjukan tinda-kan-tindakan yang cenderung amoral dan asusila. Nilai-nilai etika tidak lagi menjadi pegangan hidupnya. Prinsp kebersamaan dan persatuan tidak lagi mengitari keseharian mereka. lalu kondisi ini siapa yang bertanggung jawab? Jawabnya tentu kita semua.

Momentum Penyadaran PemudaIndonesia, dikenal sebagai negara

yang damai, kaya Sumber Daya Alam (SDA), plural, demokratis dan lain se-bagainya. Tapi itu semua tidak tam-pak, bahkan tidak bisa memberi efek positif pada pembangunan kesejahte-raan bangsa ini. Indonesia justru larut dalam hegemoni barat. Padahal, jika kita mau mengelola potensi-potensi yang dimiliki, maka kita akan bisa merealisasikan cita-cita Indonesia, yaitu menciptakan tatanan sosial yang kondusif, tenteram dan sejahtera.

Memang, di era yang serba maju ini Indonesia sebagai negara berkembang, tentu akan banyak tan-tangan yang akan menimpanya. Ge-jolak politik akan terus menimbul-kan disintegrasi bangsa. Kesadaran dalam berbangsa dan bernegara rak-yat Indonesia mulai melemah. Se-lain itu, berbagai peristiwa terjadi di negeri tercinta ini. Hal ini dapat kita saksikan di media massa, bagaimana tingkah laku para “pemuda, pelajar dan mahasiswa” yang menunjukan mereka masih kurang memiliki ke-sadaran berbangsa dan bernegara. Banyaknya keterlibatan pemuda ke dalam jaringan teroris dan tawuran antar pemuda merupakan bukti konkrit bahwa nilai-nilai kebang-saan dan keindonesiaan (persatuan) telah runtuh dalam dirinya.

Padahal, keterpurukan bangsa ini adalah tanggung jawab bersama un-

tuk memperbaikinya terutama para pemuda. Dalam konteks saat ini, hakikatnya menjadi keharusan bagi pemuda untuk ikut andil dalam men-ciptakan stabilitas politik, ekonomi, budaya dan pendidikan. Bila pemuda sudah tidak memiliki kesadaran ter-hadap hal itu, maka ini merupakan ba-haya besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara juga sebagai indikasi suramnya masa depan bangsa.

Dalam konteks bernegara, mes-tinya pemuda mengambil posisi ter-depan dalam mengatasi persoalan-persoalan yang terjadi di tengah masyarakat, bangsa dan negara. Dan terdepan pula menyuarakan kritik yang membangun, dalam rangka menciptakan kesejahteraan so-sial dengan menjaga keutuhan Ne-gara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), karena ini merupakan harga mati yang tidak dapat ditawar-tawar.

Karena itu, momentum peringa-tan hari “Sumpah Pemuda” mesti menjadi media untuk mengembalikan kesadaran kebangsaan dan persatuan pemuda sebagaimana yang telah di-lakukan para pejuang sumpah pemu-da. Tentu, hal ini tidak cukup hanya dengan prosesi seremonial peringa-tan hari Sumpah Pemuda, tapi harus ada pengawalan efektif dari pemerin-tah dan masyarakat, baik melalui or-ganisasi kepemudaan (OKP) maupun melalui UU Kepemudaan.

Akhirnya, kita sebagai genera-si bangsa patut meneladani apa yang telah dilakukan para founding fathers negara ini. Spirit kebangsaan dan persatuan yang terkandung dalam teks-teks Sumpah Pemuda perlu kita transformasikan ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga kita (bangsa) Indonesia tetap solid dalam menjaga keutuhan Negara Ke-satuan Republik Indonesia (NKRI).=

*) Ketua RMI NU Kota Probolinggo

Kemarin, tepatnya tanggal 28 Oktober merupakan hari ber-sejarah bagi bangsa Indonesia. Pada tanggal ini, merupakan awal mula lahirnya bangsa In-donesia yang dipelopori oleh pemuda Indonesia. Pada hari ini pula menjadi momentum penyatuan komitmen kebang-saan pemuda yang terdiri dari berbagai macam etnis di nusantara ini.

RABU 30 OKTOBER 2013 NO. 0229 | TAHUN II8RABU 30 OKTOBER 20138

Jadwal tayang sewaktu-waktu bisa berubah.

Kamis, 31 Oktober 2013SERIE A

Milan vs Lazio02:45 WIB TVRI

LA LIGAReal Madrid vs Sevilla

04:00 WIB RCTI

Jumat, 01 November 2013SERIE A

Roma vs Chievo 02:45 WIB TVRI

LIVEONTV

NEWCASTLE - Mantan pemain Liverpool yang kini dipinjamkan ke Sunderland, Fabio Borini berharap kembali ke Anfield ketika masa pinjamannya berakhir. Pemain asal Ita-lia ini gagal bersinar di Anfield karena dililit cedera. Sepanjang musim lalu dia dibekap cedera yang memaksa pelatih Brendan Rodgers meminjamkannya ke Sunderland pada jendela transfer musim panas 2013 ini.

Tetapi sejak bergabung bersama “The Cats” pada 2 September 2013 lalu, pemain 22 tahun ini mulai tampil bagus. Dia mencetak gol pertamanya untuk tim itu saat Sunderland memetik kemenangan pertama mereka atas Newcastle United dalam derby Newcastle atau derby Tyne pada akhir pekan lalu. Anak-anak asuh Gustavo Poyet itu memetik kemenangan 2-1 atas Newcastle United.

Padahal, akibat cedera, dia tersingkir oleh cemerlangnya penampilan Luis Suarez dan Daniel Sturridge. Sebelum Sturridge menyeberang dari Stamford Bridge ke Anfield, Borini diproyeksikan sebagai pemain andalan Brendan Rodgers di lini depan. Ternyata rencana ini gagal. Meski de-mikian, dia berharap bisa belajar banyak di Sunderland sebelum pulang ke Anfield.

“Ada revolusi skuat di sana, tetapi hal terburuk untuk saya adalah mengalami cedera ketika musim 2012-2013 baru saja dimulai. Saya masih sebagai seorang pemain Liverpool. Saya hanya dipinjamkan karena mereka tidak punya tempat untuk saya dan setelah satu tahun mengalami cedera, saya harus mengembalikan kepercayaan diri dan bermain pada lebih banyak pertandingan. Tetapi akar saya masih di sana,” kata pemain yang didatangkan Liverpool dari AS Roma pada musim panas 2012 itu.

Sementara itu, Daniel Agger akan meninggalkan Liverpool pada Januari mendatang bila gagal merebut kembali tempat utamanya di jantung pertahanan “The Reds”. Pemain 28 tahun ini tidak per-nah dipasang sebagai starter sejak pelatih Brendan Rodgers merombak total barisan pertahanannya pada akhir September lalu.

Rodgers mengubah sistem pertahanan-nya dengan memasang tiga bek tengah yang masing-masing diisi oleh Kolo Toure, Martik Skrtel dan Mamadou Sakho. Penampilan terakhirnya sebagai starter terjadi pada 21 September 2012 lalu saat Liverpool kalah 0-1 dari Southampton.

Tersingkirnya pemain internasional Denmark ini membuatnya mempertim-bangkan untuk segera hengkang dari Anfield pada jendela transfer musim dingin nanti. Liverpool pernah menolak ta-waran 14,6 juta pound dari Barcelona pada jendela transfer musim panas lalu. Pemain ini juga tahun 2012 silam juga sempat diminati oleh Manchester City.

“Bila saya tidak dimainkan dan bila pelatih berpikir bahwa saya tidak cukup bagus, maka saya harus meninggalkan Liverpool. Saya berada di sini untuk ber-main sepakbola, bukan sesuatu yang lain. Karena itu bila tidak bermain sepakbola, maka saya sama sekali tidak ingin berada di sini,” kata Agger kepada Daily Telegraph.

Padahal, posisi Agger di Anfield cukup penting. Pasca pengunduran Jamie Car-ragher sebagai pemain sepakbola, dia dinobatkan sebagai kapten kedua setelah Steven Gerrard. (espn/aji)

Borini Berharap Kembali ke Anfield

OLAHRAGA

ABU DHABI - Tim-tim Asia akhirnya terhenti di babak per-empat final Piala Dunia U-17 2013. Jepang dan Uzbekistan harus angkat koper setelah kalah dari lawan-lawannya. Jepang U-17 harus menyerah 1-2 atas Swedia U-17, sementara Uzbeki-stan U-17 dikalahkan Honduras U-17 dengan skor tipis 0-1. Satu-satunya harapan bagi Asia tinggal bertumpu kepada Iran yang saat berita ini dibuat sedang melawan Nigeria pada Rabu (29/10).

Berlaga di Sharjah Stadium, Senin (28/10), Jepang yang tampil gemilang dengan meraih tiga ke-menangan di babak penyisihan grup, kali ini terlihat inferior dari sang lawan. Pertandingan baru berjalan 11 menit, tim “Samurai” belia sudah tertinggal lewat aksi Valmir Berisha. Swedia bahkan mampu menggandakan keunggu-lan melalui kaki Gustav Engvall pada menit ke-36.

Jepang mencoba mengubah permainan menjadi lebih meny-erah di interval kedua. Namun, mereka hanya bisa membalas satu gol melalui gol bunuh diri bek Swedia Linus Wahlqvist ke-tika laga memasuki menit ke-56. Kemenangan ini sekaligus men-jadi sejarah bagi Swedia setelah mampu menembus babak de-lapan besar pada keikutsertaan perdana mereka.

Meskipun kalah, pelatih Jepang Hirofumi Yoshitake eng-

gan menyalahkan para pemainn-ya. Ia menilai kegagalan di tahun ini akan menjadi pembelajaran yang berharga bagi anak-anak asuhnya kedepan.”Kekalahan dan pengalaman yang menyakitkan ini akan berguna bagi pemain. Mereka akan belajar dari hasil ini untuk bekal lima atau sepuluh ta-hun mendatang,” ujar Yoshitake.

Di laga lain, Uzbekistan yang tampil mengejutkan setelah

mampu lolos dari babak penyisi-han grup, tidak sanggup mem-bendung ketangguhan Hondu-ras. Tampil spartan sepanjang pertandingan, Uzbekistan yang bermain dengan sepuluh orang sejak babak pertama, harus keco-longan lewat gol semata wayang yang dilesakan pemain pengganti Honduras Jorge Bodden pada menit ke-74.

Selain Swedia dan Honduras, dua tim lainnya juga memastikan melaju ke babak delapan besar. Meksiko tampil mengejut-kan dengan mengalahkan salah satu favorit juara, Ita-lia, dengan skor 2-0. Dua gol dari Alejandro Diaz dan Ivan Ochoa memastikan ke-menangan Meksiko.

Sementara, Brazil tidak men-emui rintangan berarti ketika berhadapan dengan Rusia. Wakil Amerika Latin mengemas ke-menangan meyakinkan 3-1 atas juara Piala Eropa U-17 terse-but. Dua gol dari striker Brasil Boschilia dan ditambah satu gol dari Mosquito hanya mampu dibalas oleh Aleksandr Makarov.

Di babak perempat final, Hon-duras akan menantang Swedia. Sementara, Meksiko menemui

rintangan berat kala harus bersua Brasil. Kedua laga itu akan digelar pada 1 November mendatang. Se-dangkan, empat laga lainnya akan digelar pada Rabu (29/10) ini. Uru-guay akan menantang Slovakia, Iran menghadapi Nigeria, Argen-tina melawan Turki, dan Maroko bentrok dengan Pantai Gading.

Aksi ProtesDari Brasil dilaporkan, men-

teri Olahraga Brasil Aldo Rebelo tidak mengharapkan adanya aksi

protes selama berlang-sungnya pagelaran Piala Dunia 2014. Ia juga yakin warga Brasil akan lebih tertarik untuk merayakan perhelatan empat tahunan itu daripada protes tentang

dana pemerintah yang tersedot di turnamen garapan FIFA tersebut.

“Saya percaya kita tidak akan lagi melihat demonstrasi di Pi-ala Dunia. Saya pikir Piala Du-nia akan dilindungi dengan niat masyarakat untuk mendukung event besar ini. Antusiasme akan digunakan untuk berpesta, bukan protes ketika tim-tim ne-gara lain dan turis tiba di Bra-sil,” ujar Rebelo, Senin (28/10) waktu setempat. (aji)

Siapa Dapat Ballon d’Or?Muenchen Dominasi Calon Pemain Terbaik Dunia

ZURICH - Bayern Muenchen mendominasi daftar calon pe-main terbaik dunia atau Ballon d’Or 2013 yang dikeluarkan Fed-erasi Sepakbola Dunia atau FIFA pada Selasa (29/10). Hal ini bisa dipahami karena mereka m e r a i h tiga gelar

pada tahun ini yakni

gelar Bundesli-ga dan Piala Jerman

serta Liga Champions.Berkat keberhasilan ini,

pemain mereka Franck Ribery dinobatkan sebagai pemain ter-baik Eropa tahun 2013 ini meny-isihkan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Pemain internasional Prancis ini sekarang masuk dalam daftar calon penerima Ballon d’Or bersama rekan-rekan satu timnya Philipp Lahm, Thomas Mueller, Manuel Neuer, Arjen Robben dan Bastian Schweinsteiger.

Nama-nama lain yang masuk dalam daftar ini adalah Gareth Bale dari Real Madrid dan Luis Suarez dari Liverpool. P e -main terbaik du-nia empat kali berturut-turut, Lionel Messi

juga masuk dalam daftar terse-but. Begitu juga Cristiano Ronaldo yang selalu bersaing ketat dengan Messi. Selain keduanya, Xavi Her-nandez, Andres Iniesta, dan Ney-mar dari Barcelona juga masuk dalam daftar.

Mesut Oezil dari Arsenal dan Robert Lewandowski dari Borus-sia Dormund masuk dalam bursa calon penerima penghargaan pal-ing bergengsi ini. Dua penyerang terbaik Paris Saint-Germain (PSG) Zlatan Ibrahimovic dan Edinson Cavani serta penyerang Monaco Radamel Falcao melengkapi daftar calon penerima Ballon d’Or tahun ini. Bahkan nama Ibrahimovic se-makin menjulang setelah menc-etak empat gol ke kandang Ander-lecht pada laga Liga Champions pertengahan pekan lalu.

Sedangkan calon pelatih ter-baik antara lain adalah mantan pelatih Bayern Muenchen Jupp Heynckes dan Sir Alex Ferguson. Kedua pelatih ini sudah berhenti melatih. Calon lainnya adalah pelatih Tim Nasional Spanyol Vi-cente Del Bosque. (espn/aji)

POTENSI RIBERY GANGGU DOMINASI MESSI-RONALDO

KARAKTERISTIK BERMAIN

POSISI BERMAIN

RAPOR PENAMPILAN 2013

Piala Dunia u-17

Dua Tim Asia Angkat Koper

N A M A Philipp Lahm Thomas Mueller Manuel Neuer Bastian Schweinsteiger Franck Ribery Arjen Robben Robert Lewandowski Gareth Bale Cristiano Ronaldo Andres Iniesta Lionel Messi Neymar Xavi Mesut Oezil Luis Suarez Yaya Toure Robin Van Persie Radamel Falcao Edinson Cavani Zlatan Ibrahimovic Thiago SilvaEden Hazard

Andrea Pirlo

NOMINASI PENERIMA BALLON D’OR 2013NEGARAJermanJermanJermanJermanPrancisBelandaPolandiaWalesPortugalSpanyolArgentinaBrasilSpanyolJermanUruguayPantai GadingBelandaKolombiaUruguaySwediaBrasilBelgiaItalia

K L U B Bayern MuenchenBayern MuenchenBayern Muenchen Bayern Muenchen Bayern MuenchenBayern MuenchenBorussia DortmundReal MadridReal MadridBarcelonaBarcelonaBarcelonaBarcelonaArsenalLiverpoolManchester CityManchester UnitedAS MonacoParis Saint-GermainParis Saint-GermainParis Saint-GermainChelseaJuventus

+ KEKUATANUmpan Umpan Kunci Dribel Umpan Terobosan Umpan Silang Penguasaan bola Set-Piece

- KELEMAHANKonribusi Bertahan

GAYA BERMAIN

Suka mendribel bolaMelakukan gerakan cut inside

Sangat KuatSangat KuatSangat Kuat

KuatKuatKuatKuat

Lemah

Meraih penghargaan sebagai Pemain Terbaik Eropa, Franck Ribery digadang-gadang akan memberi persaingan sengit kepada Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo yang selalu mendominasi ajang perebutan FIFA Ballon d’Or 2013. Mampukah?

FAKTOR PENDUKUNG

• Ribery tampil cemerlang musim lalu dengan membawa klubnya, Bayern Muenchen, meraih tiga trofi: Liga Champions, Bundesliga, dan Piala Jerman.

• Pemain Terbaik Eropa 2012/2013

FAKTOR PENGHALANG

• Kurang disiplin menjalankan taktik.

• Terlibat skandal seks pada tahun 2010.

• Memukul rekan satu timnya sendiri, Arjen Robben, dalam perselisihan ruang ganti ketika menghadapi Real Madrid di Liga Champions

• Ribery belum bisa memastikan timnas Prancis tampil di Piala Dunia tahun depan karena mesti melewati fase playoff. Namun, hal serupa juga terjadi dengan Ronaldo dan Portugal.

PenampilanGolAsisKartu KuningKartu MerahTendangan per LagaAkurasi UmpanMenang Bola AtasMan of The Match

11 (1)64202.784.6%0.34

RaTinG PEnaMPilan

(Bundesliga, Liga Champions)

RABU 30 OKTOBER 2013 NO.0229 | TAHUN II 1Taneyan Lanjang30 OKTOBER 2013 RABU 9

Lembar Soal Diperkirakan Bakal Tiba Besok

Jangan Sampai Kehilangan Substansinya

WTP Bukan Penilaian Bebas Korupsi

PERSIAPAN TES CPNS

KONTROFERSI PAKAIAN ADAT

STATUS DAERAH

Ini menunjukkan adanya

keterlambatan kinerja SKPD dalam

merealisasikan anggaran

pembangunan di Kabupaten

Bangkalan, karena kinerjanya yang

kurang maksimal,”

Syafiuddin Asmoro Ketua Komisi A DPRD

Bangkalan

Neter Kolenang

Tari Rela

Pekerjaan yang paling menyenangkan bu-kan diukur dari besaran gaji atau jenis pekerjaannya. Menurut Rela Al Hik-

mahillah, sebuah pekerjaan dikatakan me-nyenangkan tatkala yang bersangkutan saat bekerja tidak merasa bekerja. Tidak merasa ter-bebani dengan tugas dan tanggung jawab yang dikerjakan.

Itulah pekerjaan yang Rela, panggilan akrabnya, geluti. Perempuan kelahiran 31 Ok-tober 1990 itu selain kuliah, aktivitasnya men-gajari anak belajar menari. “Saya tidak merasa bekerja saat mengaji anak menari,” ujarnya.

Mengajar seni tari tak hanya mengajari anak-naka melakukan gerak tubuh. Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, mak-sud, dan pikiran. Bunyi-bunyian yang disebut musik pengiring tari mengatur gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin disampai-kan. (mk)

Rela Al-HikmahillahGuru Tari

Lima Koruptor Menempati Blok BKepala Rumah Tahanan: Tidak Ada Perlakuan Khusus

Mohammad Sayuti dan Fathur Rozi Farouq dipenjara karena terjerat kasus korupsi dana pesangon anggota DPRD periode 1999-2004. Ach Rifai dan Andre Prawita dipenjara terkait kasus korupsi dana personi dinas pendidikan tahun 2007. Sedangkan Suri, Kapala Desa Lar-lar Kecamatan Banyuates, dipidana ka-rena kasus korupsi raskin tahun 2010.

Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Klas II B Sampang Ach Supriyadi me-ngatakan, Mohammad Sayuti, Fathur Rozi Farouq, dan Suri baru masuk, Senin (28/10). "Jadi tiga terpidana itu karena sudah divonis bukan dikaran-tina lagi, sehingga masuk ke kamar blok B," ucapnya di hadapan media.

Sedangkan dua oknum PNS yang terjerat kasus korupsi dana personi ta-hun 2007 sudah menempati kamar nara-

pidana sejak minggu yang lalu. "Kalau di kamar nomor 3 ditempati Moh Sayuti serta Ach Fathur Rozi Farouq. Sedang-kan Suri, Kades Desa Lar-lar, menempati kamar nomor 4. Begitu juga, untuk kamar nomor 2 di tempati Andre Prawita de-

ngan Ach Rifa'i. Semuanya berada di Blok B dalam kondisi sehat," jelasnya.

Supriyadi menegaskan, semua ter-pidana yang sudah mendekam di kamar tahanan tidak ada perlakuan khusus, dan semuanya diberlakukan sama dengan terpidana lainnya. "Tidak ada perlakuan khusus, semuanya sama, apalagi me-mang tidak ada tempatnya lagi," katanya.

Ditanya terkait pihak rutan mereno-vasi sebuah kamar, pria berkacamata itu mengaskan bahwa kamar yang direno-vasi bukan untuk ruangan khusus ter-pidana korupsi tersebut. Melainkan, sesuai dengan kunjungan sidak dari Dirjen Kamtip beberapa waktu lalu bah-wa temuannya agar bisa mempunyai kamar tahanan untuk kasus narkoba, kamar korupsi, maupun tahanan anak.

"Jadi masalah yang diperbaiki atau direnovasi itu setelah ada sidak te-muannya bahwa di rutan ini tidak ada kamar narkoba, anak, kamar korupsi, maka itu sementara itu bisa melakukan rehab beberapa kamar saja," ungkap-nya. (ryn/lum)

SAMPANG - Lima terpidana tindak pidana korupsi di Kabupaten Sampang menempati Rumah Tahanan (Rutan) Klas II B Sampang, Blok B. Lima koruptor tersebut adalah Mohammad Sayuti, Fathur Rozi Farouq, Ach Rifai, Andre Prawita, dan Suri.

BANGKALAN - Perolehan status manajemen pengelolaan keuangan dengan Predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diraih Kabupaten Bangkalan bukan menjadi jaminan suatu daerah bebas korupsi dan tepat sasaran. Hal itu disam-paikan ketua komisi A DPRD Bangkalan Syafiud-din Asmoro, dalam hearing dengan mitra kerjanya kemarin (29/10).

"WTP tidak menjamin suatu daerah bebas Korupsi. Sebab, itu merupakan penghargaan tertib administrasi," kata Syafi, panggilan akrab Ketua Komisi A DPRD Bangkalan ini.

Dia menerangkan sejauh ini capaian serapan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) dalam tahun anggaran berjalan ini masih mencapai rata-rata 60 hingga 70% saja. Sehingga perlu percepatan dalam menuntaskan target yang telah

ditentukan."Ini menunjuk-

kan adanya keter-lambatan kinerja SKPD dalam mere-alisasikan anggaran pembangunan di Ka-bupaten Bangkalan, karena kinerjanya yang kurang maksi-mal," terangnya.

Meskipun begitu, dirinya mengaku tidak yakin setiap SKPD mitranya bisa menuntaskan serapan hingga 100 persen. Sebab waktu dua bulan dinilai sudah minim. "Mak-simal kami targetkan hingga 80 sampai 90

persen penyerapannya," ungkapnya.Menurutnya, rata-rata anggaran capaian

kinerja dengan pagu yang kecil saja yang tidak terserap. Sebab, SKPD biasanya lebih memfokus-kan pagu anggaran yang lebih besar, sehingga terkesan melupakan yang lebih kecil. Padahal hal itu juga merupakan indikator prestasi kinerja masing-masing SKPD.

Seharusnya, jangan melihat besar kecil sera-pannya. Namun efektifitas efisiensi dan ketepa-tan sasaran dari penyerapan anggaran itu yang harusnya menjadi prioritas. "Rata-rata kendalanya pada pencapaian serapan mengenai dana yang kecil antara 5-10 juta," jelasnya.

Bahkan seandainya anggaran tersebut berhasil diserap 100% sekalipun, bila tidak tepat sasaran dan tak sesuai pemanfaatannya, maka hal ini berpengaruh pada penilaian kinerja SKPD yang bersangkutan. Sebab anggaran tersebut harus sinergi dengan sasaran.

Untuk itu, ada jangka waktu dua bulan untuk menyelesaikan realisasi penyerapan anggaran. Empat SKPD yang dimaksud adalah Bakesbangpol dan Linmas, Dispenduk Capil, BKD, juga Arsip dan Perpustakaan. "Masih kurang 12 SKPD lagi, yang belum melakukan hearing dengan komisi," ujar-nya. (ori/rah)

PAMEKASAN - Logistik tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) diperkira-kan akan diterima panitia penyeleng-gara di Kabupaten Pamekasan, besok (Jumat, 1/11). Tes penerimaan pegawai negeri di wilayah itu akan dilaksanakan pada Minggu (3/11).

Kepala Sub Bidang (Kasubid) For-masi dan Pengembangan Pegawai Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pamekasan, Abdul Malik mengatakan Jumat pagi pihaknya bersama tim di-kawal petugas Kepolisian dan Inspek-torat setempat akan menjemput se-luruh logistik yang terdiri dari lembar

soal dan Lembar Jawaban Komputer (LJK) di BKD Provinsi Jawa Timur dan diperkirakan sore harinya sudah tiba di Pamekasan.

"Jumat sore soal-soal tes sudah tiba di Pamekasan, yang rencananya akan diletakkan di sini (BKD) dengan dijaga oleh tim, baik dari Inspektorat maupun Kepolisian," katanya.

Seluruh logistik itu akan dilakukan pemilahan pada keesokan harinya, Sab-tu (2/11) untuk disesuaikan dengan bi-dang pekerjaan, pendidikan, dan jalur, dengan dijaga oleh petugas kepolisian.

Pada tes tahun ini, jelas Abdul Ma-

lik, tidak jauh berbeda dengan tes CPNS sebelumnya. Perbedaannya hanya pada lembaran soal yang lebih banyak tipe karena pada tes kali ini ada jalur kat-egori dua (K2) dan umum.

Untuk jalur umum hanya satu tipe soal dengan kode berbeda, karena bi-dang pekerjaan dan pendidikannya sama, yaitu guru dan S1.

Sedang untuk lembaran soal jalur khusus K2 tipe soalnya lebih banyak, ka-rena para peserta ada perbedaan bidang pekerjaan dan pendidikan para peserta.

Setiap satu tipe soal akan ada empat kode, yaitu kode A,B,C, dan D. Sehingga

sangat sulit untuk dapat bekerjasama antar peserta. Pihaknya berharap ke-pada semua peserta untuk memper-siapkan diri secara matang.

Tahun ini, jumlah perserta tes CPNS dari jalur umum yang dinyatakan me-menuhi syarat sebanyak 1.265 orang. Mereka akan memperebutkan 50 for-masi guru, terdiri dari 43 guru kelas dan 7 guru keterampilan.

Sedang pada jalur K2 ada 1.443 orang terdiri dari tenaga guru sebanyak 585 orang, tenaga kesehatan 42 orang, dan tenaga teknis berjumlah 816 orang. (oni/muj/rah)

"Mengenakan pakaian adat saat hari jadi itu memang bukan sesuatu yang salah. Tapi, itu hanya menghad-irkan identitas kemaduraan mela-lui simbol yang hanya nampak dari luar, substansinya kemudian menjadi hilang. Itu sering dilakukan pemkab, seperti halnya kacong cebbing, yang hanya dari simbol luar saja," tuturnya.

Yang lebih penting, menurut penulis buku Rahasia Perempuan Madura, untuk menegaskan identitas kebudayaan harus mengubah pola pikir dan cara pandang. "Ini justru tidak ada bedanya dengan pemilihan kacong cebbing yang seringkali tampil secara

identitas simbol. Tak ada artinya jika itu hanya dipahami sebagai cara untuk menampikan identitas lokal, sehingga proses pembudayaan identias kema-duraan menjadi hilang," paparnya.

Inti dari proses pembudayaan itu, lanjutnya, keprihakan kepada masyarakat tentang nilai budaya yang lebih substantif. Sehingga, masyarakat tahu identitas budaya Sumenep yang sebenarnya perlu dijaga dan dilestari-kan. "Konon, dahulu semasa Sultan Abdurrahman, ada orang luar negeri sempat belajar tentang etika kekua-saan kepada raja-raja di Sumenep. Ini bukan simbol belaka,” ucapnya.

Sementara, Budayawan Ibnu Hajar menyatakan, bahwa apa yang dilaku-kan oleh pemkab dalam memperingati hari jadi merupakan proses pembu-dayaan kebudayaan.

"Saya tidak tahu pasti kenapa dewan menolak, padahal ini merupa-kan proses pembudayaan kebudayaan. Artinya, paling tidak dengan surat edaran tersebut, Sumenep ingat bahwa Sumenep itu sarat budaya dan memi-liki raja-raja yang perlu disanjung dan diingat,” katanya.

Kendati demikian, pihaknya berharap tidak membuat kebijakan musiman. Melainkan berani membuat terobosan baru untuk benar-benar melakunan proses pembudayaan di Sumenep. Wakil Ketua DPRD Kabu-paten Sumenep, Hunain Santoso, menjelaskan edaran penggunaan pakaian adat keraton dikhawatirkan menuai sensi dari tokoh agama. Sebab, itu menuntut perempuan harus pakai

sanggul, sehingga para PNS yang pakai kerudung dituntut untuk melepas.

Jadi, lanjut Hunain, agar tidak mengundang reaksi, pemerin-tah benar-benar menginstruksikan pakaian adat perlu dipertimbangkan. Sebab, di Sumenep ini dikenal de-ngan masyarakat religius yang kental dengan tradisi, adat, etika dan moral. (sym/yat)

A. Dardiri ZubairiPemerhati Kebudayaan

SUMENEP – Pemerhati Kebudayaan Madura A. Dardiri Zubairi mengingatkan, euforia perayaan Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke-744 jangan sampai melupakan substansi dari peringatan hari tersebut. Menurutnya, perbedaan sudut pandang antara pemerin-tah dan dewan terkait SE pakaian hanya soal simbol saja.

riyan hariyanto/koran madura

NARAPIDANA. Aktivitas narapidana di dalam sel tahanan, Selasa (29/10). Lima terpidana korupsi telah dijebloskan ke penjara.

RABU 30 OKTOBER 2013 NO.0229| TAHUN II10 SURAMADU

Ketiga truk diketahui sekitar pukul 08.00 WIB akan mengisi BBM jenis solar ke Kapal Sapporo di pelabuhan Kalimas Surabaya.

“Kami amankan tiga mo-bil tangki tersebut, saat akan melakukan pengisian bbm ke kapal Sapporo,” terang Kasat Reskrim AKP Anton Prasetyo.

Tiga truk tangki nopol E 9585 PA, E 9395 PA dan E 9384 PA, milik perusaahaa SEEOIL yang terdapat muatan so-lar 16 ton. Untuk sementara, petugas hanya mengamankan 1 tersangka, Ratno (36) warga Surabaya. Ratno merupakan pemasok bbm.

“Saya baru melakukannya sekali mas,” ujar Ratno kepa-da wartawan.

Saat ini petugas sedang memerikasa tiga saksi yakni,

MFT (42), BHR, (46) dan SKH (34), serta menetapkan dua DPO yaitu, DRT warga Bojon-egoro dan IBD warga Pasuru-an. Namun Kasat reskrim pol-res TJ Perak saat dikonfirmasi ketiga saksi, enggan menye-butkan nama demi kepentin-gan penyidikan.

“Tersangka Ratno man-tan karyawan SEEOIL, dirinya menggunakan mobil tersebut, dan memalsukan surat yang mengatasnamakan SEEOIL,” jelas mantan kasat Reskrim polres Nganjuk tersebut.

Tersangka masih diaman-kan di Polres Pelabuhan Tan-jung Perak Surabaya, untuk menjalani pemeriksaan.

“Untuk tersangka kami kenakan pasal 55 atau 53 UU no 22 tahun 2001,” tandasn-ya.(ddy)

Polisi Gagalkan Penyelundupan 13 Ton S olarSURABAYA - Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya gagalkan penyelundupan bbm jenis solar bersubsidi dengan menggunakan 3 truk tangki, selasa (22/10).

Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya gagalkan penyelundupan bbm jenis solar bersubsidi dengan menggunakan 3 truk tangki, selasa (22/10).

ddy/koran madura

SURABAYA - Panglima Daerah Militer V/Brawi-jaya Mayjen TNI Ediwan Prabowo berjanji akan ter-buka dalam menangani per-soalan oknum prajuritnya yang terlibat dalam kasus penembakan terhadap se-orang satuan pengamanan di Mojokerto.

“Semua persoalan yang terkait pelanggaran oleh oknum prajurit tidak akan kami tutup-tutupi. Tapi itu semua kalau sudah pasti dan setelah melalui pros-es penyelidikan,” katanya kepada wartawan, Selasa (29/10).

Ia mengaku sudah mendengar kasus penemba-kan terhadap seorang sat-pam di Mojokerto yang tern-yata salah sasaran pada awal September 2013. Bahkan, Ediwan mendapat informasi bahwa pelakunya adalah se-orang oknum TNI.

“Saya mendengar infor-masi keterlibatan oknum TNI dalam kasus tersebut. Kalau memang terbukti maka pasti akan diproses sesuai aturan yang berlaku,” kata dia.

Ediwan mengungkap-kan, saat ini Pomdam V/Brawijaya masih melaku-kan penyelidikan untuk memastikannya. Bahkan, pihaknya mendapat lapo-ran bahwa saat ini penyidik dari TNI bersama Polda Ja-tim bekerja sama mendala-mi kasus itu.

“Saya belum bisa menjelaskan secara detil tentang siapa dan apa motifnya karena masih dilakukan pemeriksaan dan mengumpulkan ba-rang bukti. Yang pasti, jika memang ada keterli-batan oknum maka akan ditindak sesuai aturan berlaku,” katanya.

Mantan Kepala Badan Sarana Pertahanan Ke-menterian Pertahanan RI tersebut mengaku sanksi yang diterima jika nantinya terbukti dilakukan oknum maka sesuai apa yang di-lakukannya.

Hanya saja, karena menghormati asas praduga tak bersalah maka pihaknya belum memastikan keterli-batan oknum anggotanya.

“Kalau pengusutan me-

mang mengarah ke oknum, tetapi apakah statusnya nanti saksi atau tersangka, pasti akan disampaikan. Kalau terbukti oknum, tentu saya sangat menyesalkan-nya,” kata jenderal bintang dua itu.

Sementara itu, dising-gung tentang motif pen-embakan yang dilakukan pelaku terhadap satpam ka-rena salah sasaran dan men-cari seorang anggota Polri, Ediwan mengaku sudah mendengarnya.

“Tapi sekali lagi, kami tidak bisa menjelaskan detil karena menghormati proses penyelidikan yang sedang berjalan,” kata mantan Dan-pussenarmed Kodiklat TNI AD tersebut.

Hal senada disampaikan Kapolda Jatim Irjen Pol Ung-gung Cahyono ketika dikon-firmasi. Pihaknya mengaku menunggu proses pemerik-saan dari penyidik, termasuk dugaan yang disasar seorang anggota Polri.

“Masih diselidiki kasusnya. Biarkan ditan-gani dulu oleh penyidik dan pasti akan kami pantau terus,” kata dia.

Seperti diberitakan, se-orang satpam di yang ting-gal di rumah kontrakan di Dusun Ketok, Desa Tung-galpager, Kecamatan Pung-ging, Kabupaten Mojokerto, Fahmi (25), ditembak oleh seseorang tak dikenal pada awal September 2013.

Dalam penembakan itu, yang menjadi sasaran sebe-narnya Brigadir Fadli, ang-gota Polresta Mojokerto yang pernah mengontrak di rumah tersebut.

Penyidik Polda Jatim se-dang melakukan penyelidi-kan dan memeriksa sekitar lima orang yang diduga ter-libat. Dalam perkemban-gannya, nama tersangka mengerucut menjadi dua nama, yakni seorang warga sipil dan oknum TNI ber-pangkat kapten.

Penanganan terhadap seorang warga sipil yang bertugas sebagai pengantar ke rumah korban ditangani Polda Jatim, sedangkan ok-num TNI yang diduga seba-gai eksekutor dilimpahkan ke Pomdam V/Brawijaya. (ant/fqh/dik)

KASUS PENEMBAKAN

Pangdam Janji Tangani Oknum Penembakan

SURABAYA - Sebanyak 16 dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur ditargetkan sudah mengimplentasikan program “digital society” hingga akhir Oktober melalui pembangunan infrastruktur jaringan internet guna men-dukung kegiatan perekono-mian dan pemerintahan.

Data yang dirilis Telkom Timur di Surabaya, Selasa, mencatat ke-16 kabupaten/kota yang terkoneksi digital society adalah Banyuwangi, Sidoarjo, Surabaya, Lamon-gan, Bojonegoro, Kediri, Pamekasan, Pacitan, Ngawi, Magetan, Madiun, Ponorogo, Jember, Sumenep, Mojokerto, dan Situbondo. Dari ke-16 daerah tersebut, Kabupaten Sumenep baru diluncurkan pada Senin (28/10), diikuti Mojokerto pada hari ini, dan menyusul Situbondo dijad-walkan resmi diimplementasi-kan pada Rabu (30/10).

Executive General Manag-er Divisi Telkom Timur Iskrio-

no Windiarjanto mengatakan kabupaten/kota di Jatim san-gat agresif dan cepat melihat peluang pentingnya digital-isasi sebagai pendorong dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi, sekaligus menguat-

kan daya saing di pasar global.

“Dengan melihat berag-amnya hasil budidaya lokal dari masing-masing daerah yang potensi dan peluangnya sangat besar untuk diper-dagangkan tanpa hambatan di lingkup negara anggota

APEC, maka digitalisasi akan

menggerakkan arus per-dagangan lintas negara,” ka-tanya.

Menurut ia, Jatim menjadi provinsi di Indonesia yang ka-bupaten/kota-nya paling ban-yak mengimplementasikan digital society.

Secara nasional, hingga akhir Oktober terdapat 375 ka-bupaten/kota yang terkoneksi dengan jaringan kabel optik yang dibangun Telkom. Dari jumlah itu, sebanyak 64 kabu-paten/kota sudah menerapkan “G-Diso” (Goverment Digital Society).

Direktur Enterprise Busi-ness Telkom Muhammad Awaluddin mengatakan pro-gram “Indonesia Digital Gov-ernment” (IndiGov) adalah sebuah proyek unggulan Tel-kom dalam membangun in-frastruktur jaringan teknologi informasi dan komunikasi di lembaga pemerintah daerah yang berbasis fiber optik sejak awal 2013.

“Program ini sejalan

dalam kerangka besar ‘In-donesia Digital Network’ dalam mendukung MP3EI (Rencana Induk Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) yang dicanangkan pemerintah,” katanya.

Khusus untuk IndiGov, lanjut Awaluddin, konsepnya dimulai dengan pembentukan komunitas pemerintahan (G-Society) bagi 501 kabupaten/kota, 33 provinsi, dan lembaga pemerintah daerah di seluruh Indonesia.

IndiGov dalam implemen-tasinya dikenal dengan istilah G-DiSo yang arahnya pada penyediaan infrastruktur ICT pada sektor sektor pemerin-tahan, area publik, dan dunia usaha.

Awaluddin menambah-kan Telkom mengalokasikan anggaran sekitar Rp102 mil-iar yang masuk dalam belanja modal perusahaan untuk membangun infrastruktur In-diGov. (ant/rah)

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

16 Daerah di Jatim Implementasikan Digital Society

SUMENEP - Pesawat Trans Nusantara yang berencana siap landas di Lapangan Trun-ojoyo gagal beroperasi. Hingga saat ini, belum ada keputusan pasti dari pihak Trans Nusan-tara tentang kejelasannya un-tuk siap landas.

Demikian disampaikan Wakil Bupati Soengkono Sidik kepada wartawan, Selasa (29/10). Menurut Soengkono, terancam gagalnya Trans Nu-santara tersebut karena belum ada kejelasan dari pimpinan Trans Nusantara terkait siap landasnya di Lapter Trunojoyo.

“Sebenarnya, beberapa be-

berapa waktu lalu, mengenai rencana penerbangan sudah ada pesawat yang hadir di sini, bahkan mereka sempat me-nawarkan sekolah penerban-gan kepada kami, termasuk mereka juga menawarkan dua pesawat domestik yang siap landas di Lapter Trunojoyo dengan kapasitas penumpang 20 hingga 50 orang,” katanya.

Beberapa waktu lalu, So-engkono Sidik sempat ber-temu dengan pimpinam Trans Nusantara di Surabaya, dan pihak perusahaan memang siap landas di Lapter Truno-joyo, tetapi agak sulit melihat

kondisi ketebalan dan lapter yang ada di lapter yang baru memasuki masa rehap itu.

“Kami juga tak tahu pasti alasan kegagalan Trans Nu-santara tersebut, tetapi Pak Bupati sudah punya petun-juk. Menurut Pak Bupati, jika mereka gagal beroperasi, maka tidak usah ada sekolah-sekolah penerbangan di sini,” jelasnya.

Tetapi, lanjut Mantan Kepala Bappeda tersebut, pihak Trans berjanji akan da-tang ke Kabupaten Sumenep untuk menghadap dan men-emui sendiri Bupati. “Mereka

akan menjelaskan sendiri secara detail terkait dengan kegagalannya beroperasi di Sumenep,” imbuhnya.

Ketika ditanya lebih jauh terkait terancam gagalnya pe-sawat domestik tersebut, Soeng-kono pun tak bisa menjelaskan, menurut Soengkono, agak mung-kin selain landasan, juga ada kaitannya dengan harga. “Kalau landasan kita sudah siap, kecuali pemanjangan ranwil, tetapi itu pun tanahnya sudah selesai kita bebaskan, tinggal pelaksanaanya yang dari pusat. Jadi, soal kepas-tiannnya kita masih menunggu kedatangan untuk bertemu Bu-pati, dan jelaskan kepada kami apa masalah dan keberatannya beroperasi di langangan kita,” terangnya.

Disinggung soal rencana beroperasinya Lapter Truno-joyo yang diagendakan pada tahun 2014 nanti, sementara Pesawat Trans Nusantara ga-gal beroperasi, menurut So-engkono, pemerintah tetap akan berusaha bahwa pada akhir tahun 2014 sudah ada pesawat yang beroperasi.

“Soal rencana operasinya lapangan terbang tetapi kami akan berusaha mencara mitra lain jika dari Trans terpaksa tidak bisa dilobi, mungkin kami bisa ke Lion Air atau yang lainnya agar bisa men-jalin kerjasama dengan kami. Jadi, nanti kami bersama Koordinator Lapter, Pak Dwi untuk tetap mengusahakan agar ada pesawat terbang yang siap beroperasi,” jelasnya. (sym/mk)

KAPAL TERBANG

Pesawat Trans Nusantara Gagal Beroperasi

RABU 30 OKTOBER 2013 NO. 0229 | TAHUN II 11BANGKALAN

Berdasarkan data Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bape-dda) Bangkalan, DBHCHT yang dikucurkan ke Disperin-

dag tahun 2013 sebesar Rp 575 juta. Dibandingkan DBHCHT 2012 lalu yang hanya sebesar Rp 361.370.000. Dana terse-but mengalami kenaikan yang

cukup signifikan. Dengan de-mikian, DBHCHT untuk Dis-perindag bertambah sekitar Rp 213 juta.

Akan tetapi, peningkat-an dana segar itu tampaknya kurang dimanfaatkan pihak Disperindag. Hal ini dibukti-kan dengan belum jelasnya program realisasi DBHCHT ta-hun 2013 ini.

Kepala Disperindag Bang-kalan Abd. Rozak saat di-mintai keterangan terkait hal itu mengakui sudah menerima dana DBHCHT.

Menurutnya, DBHCHT terse-but diterima beberapa bulan yang lalu. Hanya saja belum digunakan, karena belum menentukan jenis program DBHCHT yang akan dilaku-kan dalam realisasi DBHCHT pada 2013 ini.

”Anggaran ada tapi untuk apa masih belum tahu. Mohon maaf, saya masih mau tanya dulu kebagian PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan),” ujar Abd. Rozak.

Perlu diketahui, pada 2013 ini DBHCHT yang di-

gelontorkan ke Pemkab Bangkalan sebesar Rp 9,3 miliar. Dana itu disebar ke lima satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Kabupaten Bangkalan. Dengan rincian, Dinas Kesehatan (Dinkes) sebesar Rp 2,2 miliar, Di-nas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsos-nakertrans) Rp 234 juta, Disperindag Rp 575 juta, RSUD Syamrabu Rp 6,3 mi-liar, dan Setkab melalui Ba-gian Perekonomian sebesar Rp 33 juta. (dn/rah)

Realisasi DBHCHT Tak JelasAda Tambahan sekitar Rp 213 Juta ke Disperindag.BANGKALAN - Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tem-bakau (DBHCHT) yang dialokasikan ke Dinas Perin-dustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bangkalan mengalami peningkatan . Namun peningkatan tersebut tidak diimbangi dengan program yang jelas dari instansi penerima dana. Sebab Disperindag be-lum menentukan jenis program DBHCHT yang akan dilakukan dalam realisasi DBHCHT pada 2013 ini.

Ayah Shofi mengalami cacat permanen pada tan-gannya, karena peristiwa kecelakaan, sedangkan Ibunya menderita penyakit darah tinggi yang menyulitkan untuk beraktifitas. Sehingga kehidupan keluarganya ber-gantung pada saudaranya.

Siswi kelas 3 SDN Sukolilo Timur Bangkalan ini merupa-kan anak bungsu dari empat bersaudara. Meski hidup dengan kondisi yang sangat terbatas, ia menginginkan

terus belajar dengan menem-puh pendidikan formal. Tekad yang kuat selalu menjadi mo-tivasi baginya. Sebab, dirinya menyadari bahwa keadaan orangtunya tidak seper-ti orang tua teman-teman sebayanya. "Saya pengin tetap sekolah, meski bapak dan ibu tidak bisa bekerja," ungkpanya polos.

Demi kelangsungan biaya pendididikanya, Shofi pang-gilan akrabnya harus harus bergantung pada saudara

perempuannya Anisaturrah-mah (20) yang bekerja sebagai buruh di Surabaya itu pun tidak menentu.

Dalam 1 bulan hanya

mengirimkan uang tiga ratus ribu untuk kebutuhan sekolahnya dan keperluan ke-dua orang tuanya. Kadangkala kakak Shofi tidak mengirim-

kan uang, karena hanya cukup untuk kebutuhan hidupnya di Surabaya. "Ya hanya berharap kiriman mbak Nisa, karena hanya dia yang bekerja" im-

buhnya.Untuk berangkat ke se-

kolah, Shofi harus menempuh jarak 3 km dengan berjalan kaki, hal ini sudah menjadi

rutinitas baginya. Tidak se-perti teman-teman sebayanya yang menggunakan sepeda mini saat berangkat sekolah. Itulah semangat tinggi yang ditunjukkan Shofi demi se-buah pendidikan.

Putri dari Yumimahrom dan Satumi ini tidak pernah mengeluh soal jarak yang harus ditempuh untuk belajar di sekolah. Shofi juga tidak pernah mengeluhkan kondisi orangtuanya yang cacat akibat kecelakaan beberepa tahun lalu yang membuat tangan kanannya lumpuh sehingga tidak dapat bekerja.

Saat ini, Shofi hanya bisa berharap kiriman dari saudara perempunnya tersebut. Sebab, itulah satu-satunya tulang punggung keluargannya. Ia berharap keterbatasan ekonomi tidak menjadi penghalang baginya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya dimasa akan datang. Semangat yang tinggi itulah modal Shafi un-tuk terus belajar dan belajar. "Saya ingin pintar dan terus bersekolah. Jadi, tetap sema-ngat," tandasnya tersenyum. (dn/rah)

POTRET KEMISKINAN

Tetap Sekolah Meski Orang Tua Tidak KerjaBANGKALAN - Keterbatasan ekonomi seringkali membuat kebanyakan anak usia produktif tidak bisa mengenyam pendidikan. Dengan alasan itulah yang menjadikan kebanyakan anak-anak kehilangan masa depan. Namun, bagi Badiyatusshofiya (8) keter-batasan ekonomi karena orang tuanya tak lagi dapat bekerja, tidak lantas mengahalagi keiinginannnya untuk terus bersekolah.

TETAP SEMANGAT. Badiyatusshofiya (8) bersama kedua orangtuanya di depan rumah yang hanya terbuat dari gubuk.

BANGKALAN - Fenom-ena hujan es di Bangkalan mungkin jarang sekali ter-jadi. Akan tetapi, angin ken-cang yang disertai hujan es yang datang secara tiba-tiba, telah beraksi di Kecamatan Galis, Selasa (29/10). Se-rangan angin itu telah mem-porak-porandakan puluhan rumah warga di kecama-tan Galis, tepatnya di Desa Lantek Timur, Desa Kelbung, dan Desa Banyubuneh.

"Petir dan anginnya me-nakutkan, sehingga warga banyak yang berhamburan menyelamatkan diri," kata Yeni, salah seorang warga se-tempat.

Dia menjelaskan awal kejadian peristiwa tersebut. Pada mulanya hujan geri-mis yang datang. Tak lama setelah itu, hujan dibarengi dengan turunnya hujan. Na-mun, tiba-tiba angin datang disertai hujan deras dan ber-langsung kurang lebih sete-ngah jam.

Akibat kejadian tersebut banyak rumah warga yang rusak, sehingga atap gen-tengnya dibawa angin, beter-bangan di angkasa sebelum jatuh juga ke bumi, cukup menggetarkan nyali orang yang melihatnya. Selain itu, banyak rumah warga yang tertimpa pepohonan yang

tumbang, hingga keadaan menjadi lebih menakutkan warga.

"Pepohonan banyak yang tumbang ke rumah warga dan juga tumbang ke jalan raya, sehingga me-nyebabkan jalan desa teri-solasi, listrik juga padam total," ungkapnya.

Sementara itu, dari ke-jadian tersebut belum bisa diketahui kerugian material yang menimpa warga sekitar daerah tersebut. Namun, ada sebagian warga yang dirawat di puskesmas setempat, ka-rena tertimpa reruntuhan rumah yang roboh.

"Jumlah rumah yang disapu puting-beliung yang terparah dan terbanyak ada di Desa Banyubunih bagian timur," terang Naimah, warga Galis lainnya. (ori/rah)

HUJAN ES

Puting Beliung Beraksi di Galis

ROBOH. Salah satu rumah warga yang roboh akibat diterpa angin puting-beliung, Selasa (29/10).

BANGKALAN – DPRD Bangkalan berupaya meng-ajukan rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang pelaksanaan karapan sapi tanpa kekerasan. Raparda karapan sapi tanpa kekerasan yang dikenal dengan sistem pakkopak itu diajukan un-tuk pegangan pelaksanaan karapan sapi, terutama yang karapan sapi piala presiden. Sebab selama ini pelaksana-an karapan sapi dengan sis-tem pakkopak masih menjadi perdebatan dan kontroversi, sehingga mengganggu kelang-sungan budaya karapan sapi Madura.

“Ini berangkat dari rasa keprihatinan kami, kera-pan sapi dengan pola rekeng (kekerasan) dinilai tak lagi sesuai dengan ruh kerapan sapi yang ada pada asalnya. Maka fraksi PKB mengusulkan Raperda ini agar dapat disah-kan nantinya dalam pemba-hasan Prolegda 2014,” terang Hotib Marzuki, salah satu ang-gota dewan yang mengusul-kan raperda tersebut.

Pihaknya mengatakan dengan adanya aturan ini nantinya diharapkan mampu

meredam konflik yang terjadi di bawah. Hotib juga mengaku sangat menyayangkan masih adanya perdebatan tentang model pelaksanaan karapan sapi hingga hari ini.

Padahal, Presiden melalui

surat edarannya telah memu-tuskan bahwa pelaksanaan karapan sapi dilakukan de-ngan tanpa kekerasan, berikut ditindaklanjuti dengan in-struksi Gubernur ke 4 kabupa-ten yang ada di Madura.

"Semuanya sudah jelas, namun masih saja diperdebat-kan oleh sebagian kalangan. Dengan demikian, kita harus buat sebuah aturan agar bu-daya Madura ini dapat dile-starikan dengan cara yang

lebih arif dan bijaksana," tan-dasnya.

Pelaksanaan karapan sapi pakkopak (tanpa kekerasan) terus menuai dukungan dari semua pihak, meskipun ada sebagian aspirasi dari pemi-lik sapi karapan (pangerap) yang masih menginginkan sis-tem rekeng (kekerasan). Bagi masyarakat Madura, apa pun sistem yang digunakan, entah berupa pakkopak atau dengan rekeng, karapan tetap menjadi hiburan yang bernilai budaya.

Di tempat terpisah, H.Toyyib, salah satu pengerap sapi, warga Kelurahan Mlajah, kecamatan Kota Bangkalan, menyatakan dukungannya terhadap rencana sistem pa-kkopan diatur dalam Perda. Menurutnya, sejarah awal karapan pada masa awal berdirinya tidak mengguna-kan kekerasan. Namun, seiring berjalannya waktu terutama ketika terjadi penjajahan di negeri ini terjadi pergeseran nilai, sehingga karapan sapi berubah menjadi diwarnai kekerasan. "Saya sangat men-dukung jika akhirnya benar-benar diatur dalam Perda," ungkapnya. (dn/rah)

BUDAYA

Karapan Sapi Sistem Pakkopak Akan Diperdakan

BANGKALAN - Realisa-si Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Dinas Kesehat-an (Dinkes) Bangkalan ha-nya mencapai 35 Persen. Padahal, jangka waktu tutup tahun sudah kurang dua bulan lagi. Tidak profesionalnya lembaga tersebut dalam mengelola laporan anggaran diten-garai menjadi penyebab utama. Tidak hanya itu, Dinkes juga mendasarkan minimnya serapan PAD di SKPDnya itu karena terkendala profesional-isme petugas di sejumlah puskesmas yang dibawa-

hinya.Dari Rp 23,491 mili-

ar target yang diberikan, realisasinya hanya men-capai kisaran Rp 8 mili-ar. Alasannya puskesmas di bawah naungan Dinkes Bangkalan tak tertib ad-ministrasi dalam pembua-tan SPJ. Sehingga pelapo-ran mengenai realisasi pendapatan masih belum rampung.

"Memang hanya 35 per-sen saja anggaran yang terserap, karena kami mengalami kesulitan pe-laporan di tingkat puskes-mas," jelas drg. Yusro, Plt

Kepala Dinkes Bangkalan, saat hearing dengan Komisi D DPRD Bangkalan.

Dia menambahkan ken-dalanya adalah SPJ dari p u s ke s m a s - p u s ke s m a s yang terlambat selesainya. Otomatis untuk pengang-garan berikutnya akan terk-endala bila SPJ masih be-lum rampung.

"Kami sudah melaku-kan upaya agar laporan segera diselesaikan. Bah-kan, kami juga mengan-cam puskesmas agar cepat menuliskan laporannya," imbuhnya.

Untuk itu, wakil ketua

Komisi D, Ismail Hasan me-nyarankan agar segera me-lakukan supervisi. Sebab yang belum terealisasi se-banyak 64 persen terutama yang paling dominan dari pendapatan Jamkesmas, Jamkesda, dan Jampersal.

Bimbingan dan pelati-han bagi tenaga admin-istratif di masing-masing puskesmas mutlak harus dilakukan segera guna merampungkan pelaporan secara administratif. "Bila kendala ini berkelanjutan, maka realisasi anggaran akan berjalan di tempat," terangnya. (ori/rah)

REALISASI PAD RENDAH

Dinkes Mengkambinghitamkan Puskesmas

Petir dan anginnya menakutkan,

sehingga warga banyak yang berhamburan

menyelamatkan diri,”

YeniWarga

TANPA KEKERASAN. Salah satu pasangan sapi yang mengikuti karapan tanpa kekerasan di lapangan Raden Panji Muhammad Noer Bangkalan, Minggu (20/11).

RABU 30 OKTOBER 2013 NO. 0229 | TAHUN II12 SAMPANG

Anggota DPRD yang telah dieksekusi, yaitu Fathur Rozi Farouq (wakil ketua 1 DPRD periode 1999-2004) dan Mo-hammad Sayuti (wakil ketua 2). Keduanya dijebloskan ke Rumah Tahanan Klas II B Sampang. Senin (28/10).

Sementara Herman Hi-dayat (wakil ketua 3) belum

dieksekusi karena menu-rut sumber kejari, yang ber-sangkutan sakit. Sementara terhadap Hasan Asy'ari (ketua DPRD) tidak dapat dieksekusi karena telah meninggal dunia.

Kasi Intelkam Kejari Sam-pang Sucipto mengatakan, dari hasil eksekusi dua ang-

gota DPRD itu nantinya akan terus dievaluasi dan dikaji, termasuk pihak eksekutif. Hal itu dilakukan agar sebanyak 41 dari 45 orang anggota de-wan bisa diketahui apakah memang benar atau tidak me-nerima dana pesangon.

"Kalau masalah 41 anggota dewan dari sisa itu akan kita evaluasi dan mengkaji dulu dengan tim dan pimpinan ke-jari kami, termasuk pihak ek-sekutifnya. Apakah memang benar atau tidak peranan ang-gota dewan menerima dana itu," ucapnya kepada Koran Madura.

Dirinya berjanji, dalam waktu dekat pihaknya akan segera mengeksekusi terpi-dana kasus korupsi dana pe-sangon yang lain, yaitu Her-man Hidayat. "Dalam waktu dekat ini setelah dua ter-pidana dieksekusi ke rutan ada sisa satu yaitu Herman Hidayat belum di eksekusi. Karena alasan dari keluarga Herman masih sakit," jelasn-nya.

Sucipto menuturkan, dari 41 anggota DPRD diketahui beberapa anggota dewan te-lah mengembalikan dana pe-sangon tersebut. Hanya saja,

sekitar 8 orang anggota belum mengembalikannya. "Sudah ada lebih separuh anggota de-wan mengembalikan dana pe-sangon itu. Hanya ada 8 orang yang belum," katanya.

Sebelumnya, kuasa hu-kum para terpidana, Arman Saputra, usai mendampingi kedua terpidana dieksekusi ke Rutan Sampang, Senin (28/10) sekitar pukul 15.00 WIB, meminta kejari menun-taskan kasus korupsi di Ka-bupaten Sampang, dan tidak hanya anggota yang telah di-vonis oleh Mahkamah Agung saja.

Menurut Arman, masih ada anggota dewan lainnnya sebanyak 41 anggota DPRD yang telah menikmati dana pesangon tersebut. Per ang-gota dewan dinilai menikmati dana sebesar Rp. 50 juta.

"Apakah terpotongnya pajak itu termasuk korupsi juga termasuk korupsi ber-arti negara juga terlibat kan. Kalau memang kejari ber-sungguh memberantas ko-rupsi masih banyak lagi dan masih banyak barisan lain-nya juga, nantinya eksekutif sekwan juga akan kena," tu-turnya. (ryn/lum)

Kejari Berencana Mengusut TipikorTerkait Korupsi Dana Pesangon 41 Anggota DPRD 1999 - 2004SAMPANG – Mahkamah Agung (MA) telah menge-luarkan hukum tetap (inkrah) bahwa ada 4 anggota DPRD Kabupaten Sampang yang terbukti melaku-kan tindak pidana korupsi dana pesangon anggota DPRD setempat periode 1999-2004. Namun, masih dua orang yang telah dieksekusi.

SAMPANG – Sebagian jemaah haji sudah tiba di tanah air. Namun, jemaah haji asal Kabupaten Sampang masih akan melaksanakan ibadah di Madinah. Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Sampang Modjalli mengatakan, mulai Selasa (29/10) pukul 15.00 jemaah haji akan berang-kat ke Madinah.

Jemaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang 33 dan 34 itu akan melaksanakan sholat berje-maah selama 40 kali (arbain). Mereka akan tiba di Kabupaten Sampang pada 6 November 2013.

“Jemaah haji yang berangkat ke Madinah dari kloter 33 sekitar pukul 15.00 dan kloter 34 sekitar pukul 16.00 sampai nanti tanggal 6 (No-vember). Dan alhamdulillah selama pelaksanaan ibadah haji tidak ada masalah,” ujar Modjalli.

Selama tinggal di Madinah, mereka berada di dua maktab yang letaknya tidak jauh dari Masjid Na-bawi. (jun/lum)

IBADAH HAJI

Jemaah Masih di Madinah

SAMPANG - Dua ter-sangka penggelapan dana uang milik nasabah Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Madura di Ke-camatan Ketapang Kabu-paten Sampang senilai 3.075.974.000 terancam masuk kasus tindak pidana korupsi.

Kasi Intel Kejari Sam-pang Sucipto mengatakan, pihaknya saat ini sedang mendalami kasus pengge-lapan uang nasabah senilai miliaran rupiah terseebut

yang menyeret Kepala Kas BNI Ketapang, Eka Firdaus (44) beserta pegawai teller BNI bernama Damai Ami (30). "Kita memang masih mendalami kasus pengge-lapan uang Bank BNI itu," ucapnya, Selasa (29/10).

Dikatakan Sucipto, dari hasil kajian diindi-kasikan bahwa kasus yang menimpa pada dua ter-sangka merupakan tindak pidana korupsi. Sebab, apa yang dilakukan ke dua tersangka masuk dalam

kasus penggelapan dalam jabatan. "Kenapa teran-cam tindak pidana korupsi karena sudah melaku-kan penggelapan dalam jabatan," tuturnya.

Maka dari itu, pihak kejari sendiri nantinya dari hasil kajian dinyata-kan tindak pidana korupsi. Sehingga, hukuman serta pasal yang diterima ke dua tersangka akan berbeda. Diketahuinya, ke dua ter-sangka tersebut dijerat de-ngan pasal 374 tentang

penggelapan dengan hu-kuman maksimal 5 tahun penjara. "Yang jelas kalau mengacu kepada perbuatan dua tersangka akan berbeda pasalnya," jelasnya.

Seperti diberitakan se-belumnya, ditangkapnya Eka Virdaus (44) warga ja-lan raya Nyalaran I No 10 kabupaten pamekasan yang berhasil diamankan oleh Satreskrim Polres sampang. Selanjutnya, disusul dengan penangkapan Damai Ami H (30) warga kota sidoarjo,

tak lain pegawai teller Bank BNI.

Ditangkapnya ke dua tersangka lantaran te-lah menggelapkan uang milyaran rupiah. Dimana, uang itu digunakan de-ngan cara berfoya-foya yang juga di duganakan untuk berjudi togel via online. Sehingga, kedua tersangka di jerat de-ngan pasal 374 tentang penggelapan dengan hu-kuman maksimal 5 tahun penjara. (ryn/lum)

PENGGELAPAN UANG NASABAH

Tersangka Terancam Pidana Korupsi

Dan alhamdulillah selama pelaksanaan

ibadah haji tidak ada masalah,”

ModjalliKepala Kemenag

Kabupaten Sampang

Kalau masalah 41 anggota dewan

dari sisa itu akan kita evaluasi dan

mengkaji dulu dengan tim dan pimpinan

kejari kami, "

Sucipto Kasi Intelkam

Kejari Sampang

LATIHAN MANASIK HAJI. Anak-anak pendidikan usia dini mengikuti manasik haji di asrama haji, Banda Aceh, Selasa (29/10). Manasik haji Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diikuti 1.700 peserta dari 95 PAUD di Kota Banda Aceh yang diselenggarakan untuk memperkenalkan tata cara beribadah haji sejak usia dini.

RABU 30 OKTOBER 2013 NO.0229| TAHUN II 13PAMEKASAN

PAMEKASAN - Rumah milik Syarifah (60), warga Jalan Bazar, Kelurahan Jun-gcancang, Kecamatan Kota Kabupaten Pamekasan diserang puluhan orang tak dikenal. Akibat peny-erangan itu, kondisi rumah penjual rujak itu mengala-mi rusak parah di bagian depan.

Menurut keterangan warga sekitar, puluhan pe-nyerang itu datang dengan menggunakan sejumlah kendaraan bak terbuka dan sepeda motor. Diperkirakan jumlah mereka sekitar 60 orang.

Mereka langsung mel-akukan pengrusakan de-ngan cara melempari ru-mah itu dengan batu hingga kaca jendelanya pecah dan bagian atapnya rusak pa-rah. Beruntung pemilik rumah sedang menonton televisi di ruang tengah ru-mah itu sehingga luput dari penyerangan.

Mendapati rumahnya diserang, Syarifah berteriak minta tolong hingga warga sekitar berdatangan dan sebagian menelepon poli-si. Para penyerang segera melarikan diri ke arah Desa Samiran, Kecamatan Prop-po.

Sejumlah petugas ke-polisian datang dan beru-saha melakukan pengejaran. Tiga orang pelaku berikut sepeda motor yang diguna-kan melakukan penyeran-gan, berhasil ditangkap dan diamankan ke Markas Polres setempat.

Diduga aksi perusakan itu merupakan buntut dari tawuran yang terjadi pada Sabtu malam pekan lalu, di Jalan Kabupaten Pame-kasan. Para pelaku ber-maksud membalas dendam mereka pada Mamat (22), yang ketika itu berada di halaman rumah Syarifah.

Mereka mengira, rumah itu merupakan rumah Mamat. Pemuda itu merupakan te-tangga Syarifah.

Kepada wartawan, Syarifah mengaku tidak tahu mengapa rumahnya menjadi sasaran perusa-kan. Bahkan ia merasa ka-get dengan aksi itu, karena saat kejadian dia berada di ruang tengah sedang menonton televisi bersama keponakannya, Maulidi dan kakeknya, Sunani.

Syarifah mengatakan be-berapa hari lalu ia mendeng-ar Mamat terlibat perkelahi-an karena faktor cemburu. Di tempat berbeda, aksi peny-erangan juga terjadi di Desa Larangan Slampar, Kecama-tan Tlanakan. Penyerangan itu menimpa rumah Tamkin (35), warga setempat. Pe-nyerangan dilakukan oleh Kepala Urusan Teknis di desa itu, Bambang Sutejo. Akibat aksi tersebut, kaca jendela dan etalase toko milik warga Dusun Nyabagan, Larangan Slampar itu hancur.

Kapolsek Tlanakan, In-spektur Satu Agus Sutanto mengatakan motif pengru-sakan rumah tersebut masih belum diketahui. Sebab, saat dimintai keterangan, korban tidak memberi penjelasan secara rinci.

Agus menyatakan pihaknya tidak bisa mem-proses kasus tersebut, kare-na korban enggan melapor-kannya secara resmi dan menolak memberi keteran-gan sehingga kasus tersebut tidak bisa dilakukan penye-lidikan.

Agus juga menolak men-gaitkan kasus tersebut de-ngan penahanan Kepala Desa Larangan Slampar oleh polisi, karena kasus raskin sekalipun korban merupa-kan salah satu saksi dalam kasus tersebut. (awa/muj/rah)

DIDUGA BALAS DENDAM

Orang Tak Dikenal Merusak Rumah Penjual Rujak

Dengan ditahannya Kades Larangan tersebut, jumlah kades yang ditahan sudah menjadi dua orang, setelah sebelumnya Kejak-saan Negeri Pamekasan juga telah menahan Kades Tan-jung Kecamatan Pademawu, Urip, atas dugaan kasus yang sama, beras raskin.

Kasatreskrim Polres Pamekasan AKP. Moh. Nur Amin menjelaskan pena-hanan terhadap tersangka dilakukan untuk kepentin-gan penyidikan. Tersangka dikhawatirkan melarikan diri atau menghilangkan barang bukti yang dapat mengham-bat penyidikan sehingga di-lakukan penahanan.

“Memang benar, kami sudah menahan tersangka dalam perkara korupsi beru-pa penyalahgunaan raskin. Masa penahanan ini bisa diperpanjang sesuai kebutu-han penyidik,” katanya.

Dalam dugaan tipikor ini, penyidik Polres Pamekasan sudah mengajukan audit ke Badan Pengawasan Keuan-gan dan Pembangunan (BPKP) Jawa Timur pada Kamis (13/6) lalu. Bahkan perkara ini sudah dieks-pose di BPKP dan tinggal menunggu hasil akhir atas perhitungan kerugian ne-gara yang ditimbulkan dari perbuatan pelaku. Selain menghitung kerugian nega-ra, BPKP nantinya juga akan dijadikan sebagai saksi ahli dalam dugaan tipikor ini.

Pemeriksaan saksi-saksi dalam dugaan tipikor ini su-dah rampung termasuk be-berapa kepala dusun yang diyakini mengetahui alur penyaluran raskin selama

tiga tahun terakhir. Diantara Kadus yang sudah dimintai keterangan yaitu Kadus Nangger, Sahrim, Plt. Kadus Tengah, yang semula dijabat Almarhum Subhan, Kadus Gergunung, Umar, dan Ka-dus, Morlaok Juhram.

Dari pemeriksaan sak-si dari unsur masyarakat dan Kadus masih terda-pat perbedaan keterangan. Masyarakat menyebut hanya menerima raskin sebanyak 3 kali dalam setahun, sedang-kan sejumlah Kadus menya-takan disalurkan sebanyak 8 kali dalam setahun. Sedan-gkan sejumlah saksi ting-kat kecamatan menyatakan bahwa jatah raskin itu sudah didistribusikan secara utuh sesuai jatah desa itu.

Kesaksian ini berdasar dari keterangan saksi-saksi dari unsur pejabat kecama-tan, yaitu Camat Tlanakan periode 2009-20011 Sug-ianto, Camat periode 2011-2012 Willy Agusta Saputra dan Camat Tlanakan periode 2012-2013 Fathorrasyid. Se-dangkan Korlap Raskin yang sudah dimintai keterangan masing-masing Ali Usman, Korlap periode 2008-2011 dan Samsul Arif korlap 2013.

Dugaan Tipikor Raskin ini ditangani Polres Pamekasan setelah menerima laporan dari ketua Badan Permusya-waratan Desa (BPD) desa se-tempat Subianto, beberapa bulan lalu. Dalam laporan-nya, raskin di desa itu hanya didistribusikan sebanyak tiga kali dalam setahun. Hal tersebut sudah berlangsung selama tiga tahun terhitung sejak 2010 lalu. Sehingga kerugian negera diperkirakan

mencapai Rp 2,6 miliar un-tuk 30 kali pendistribusian, termasuk raskin ke-13.

Kasus penyimpangan bantuan raskin di Pamekasan tergolong parah. Hasil pe-nelitian sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) menyebutkan dugaan korupsi raskin yang terjadi di wilayah itu sekitar Rp 58,8 miliar per tahun. Perhitungan jumlah kerugian negara ini, dengan asumsi pembagian raskin di-lakukan sebanyak enam bulan dalam setahun.

Asumsi enam bulan tersebut merupakan asumsi terendah sebab faktanya di beberapa desa di Pamekasan ada yang hanya didistribusi-kan selama 3 kali dalam dua tahun, seperti y a n g t e r j a -di di D e s a L a r -angan S l a m -par, Ke-camatan Tlanakan.

Sedangkan, jumlah ru-mah tangga sasaran penerima manfaat sebanyak 109.017 RTS atau setara dengan 1.635.255 kilogram per bulan. Jumlah ini setara Rp. 9. 811. 530. 000 per bulan dengan harga tebus Rp. 6. 000 per kilogram. Alokasi dana yang harus dikeluarkan pemerintah untuk bantuan raskin kepada masyarakat Pamekasan se-banyak Rp 127,5 miliar, ter-masuk bantuan raskin ke-13 setiap tahunnya.

Dari berbagai dugaan penyimpangan raskin di Pamekasan, penyidik Polres Pamekasan sempat beren-cana melakukan pengem-bangan ke Pihak Bulog. Namun sampai saat ini, ren-cana itu belum menunjukkan perkembangan. Dari bebera-pa dugaan penyimpangan raskin, pihak Bulog masih

sebatas diperiksa sebagai saksi.

Diberhentikan Sementara Sementara itu, Pemerin-

tah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mem-berhentikan sementara dua kepala desa yang terlibat kasus dugaan korupsi ban-tuan beras bagi masyarakat miskin tersebut.

Menurut Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Pemkab Pame-kasan Moh Zakir, kedua kepala desa yang diberhentikan se-mentara karena ditahan se-hingga tidak dapat menjalan-kan tugas pokok dan fungsinya sebagai pimpinan desa ialah Kades Tanjung, Kecama-

tan Pademawu dan Kades Larangan

S l a m p a r ,

K e c a m a - t a n Tlanakan. “Penggantinya atau yang ditunjuk sebagai pelak-sana tugas ialah sekretaris de-sanya dan itu otomatis, tanpa harus SK Bupati,” katanya.

Kepala Desa Tanjung, Ke-camatan Pademawu yang terlibat dalam kasus dugaan korupsi bantuan raskin itu bernama Moh Urip, sedangkan Kepala Desa Larangan Slam-par, Kecamatan Tlanakan ber-nama Mustahep.

Keduanya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi ban-tuan raskin lalu ditahan oleh aparat penegak hukum. Urip ditahan oleh tim penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari), se-dangkan Mustahep oleh tim penyidik Polres Pamekasan.

Zakir menjelaskan pemkab belum memberhentikan ked-

ua Kepala Desa yang disanksi terlibat dalam kasus dugaan korupsi bantuan raskin ini, ka-rena masih menunggu proses hukum lebih lanjut.

“Pemkab sendiri sampai saat ini belum mengetahui ancaman hukumannya be-rapa tahun, karena belum menerima surat pemberita-huan dari tim penyidik Polres Pamekasan,” kata Moh Zakir.

Menurut Wakil Ketua DPRD Pamekasan Khairul Kalam, jika ancaman huku-man atas kasus pelanggaran hukum kepada dua kepala desa itu mencapai lima ta-hun, maka yang bersangku-tan bisa dinonaktifkan.

“Ini sesuai dengan keten-tuan sebagaimana telah tertu-ang dalam Peraturan Daerah (Perda) tentang Pemerintahan Desa,” katanya.

Kasus dugaan korupsi bantuan raskin di Kabupaten Pamekasan yang dilakukan oleh oknum kepala desa se-bagaimana terjadi pada dua kades di dua kecamatan ber-beda ini diusut petugas, sete-lah sejumlah warga penerima bantuan melaporkan pada aparat penegak hukum.

Menurut Ketua Komisi D DPRD Pamekasan Makmun, kasus dugaan penggelapan ban-tuan raskin oleh oknum aparat desa di Kabupaten Pamekasan sebenarnya hampir terjadi di semua desa di wilayah itu.

Hal itu berdasarkan lapo-ran dan hasil serap informasi institusi itu dengan sejum-lah masyarakat penerima bantuan, serta berdasarkan laporan yang disampaikan ke Komisi D.

Oleh karenanya, Mak-mun mendorong aparat pen-egak hukum lebih bersikap proaktif atas berbagai bentuk penyimpangan dan dugaan kasus korupsi, terutama yang menyangkut hak warga mis-kin di Kabupaten Pamekasan. (uzi/ant/rah)

Kades Larangan DitahanDugaan Korupsi Raskin sekitar Rp 58,8 M per TahunPAMEKASAN – Kejari menahan Kades Larangan Slampar, Mustahep, karena diduga melakukan tipikor. Mustahep resmi masuk tahanan Polres Pamekasan terhitung sejak Senin malam.

PELAKU PENUSUKAN PELAJAR. Kabag Humas Polresta Depok AKP Syahjohan menunjukkan barang bukti dan dua tersangka MLS (16) dan MPI (16) pelaku penusukan yang menewaskan pelajar SMK Wirabuana Bogor, Adi Nugraha (17), di Satreskrim Polresta Depok, Jawa Barat, Selasa (29/10). Polres Depok berhasil menangkap kedua tersangka penusuk pelajar SMK Wirabuana setelah mendapatkan keterangan dari sejumlah saksi dan olah tempat kejadian perkara (TKP).

SEGERA PROMOSIKAN BISNIS ANDA HUBUNGI:

SUMENEP : 081939363544 (HOSNAN)PAMEKASAN : 087850600243 (MUSLIM)SAMPANG : 087775094464 (ULUM)BANGKALAN : 087750670878 (RIDWAN)SURABAYA : 081235249119 (ARI)

Iklan Bisnis, Iklan Baris Bergambar

Rp. 350.000PERBULAN

Satu Hat i untuk Bangsa

RABU 17 JULI 2013 NO.0161 | TAHUN II 1

Kalah

17 JULI 2013

Koran Madura

RABU Harga Eceran Rp 3.500,- Langganan Rp 70.000,-

Oleh : Benazir NafilahKolumnis, tinggal di Sumenep

Cak Munali

Bersyukur dengan apa yang ada pada diri, memang sulit. Teruta-ma terkait keberadaan fisik. Selalu saja ada rasa tak puas, merasa kurang ini, kurang itu dan sebagainya. Ini

terutama dirasakan oleh mereka yang merasa penampilan fisik di atas segalan-ya. Menganggap orang lain, hanya akan tertarik pada penampilan fisik.

Perasaan itu, makin mengemuka ter-utama bila yang bersangkutan seorang selebrity, yang mengandalkan penampi-lan permukaan fisik. Bukan pada kualitas kemampuan pada bidang yang ditekuni. Seorang penyanyi, yang suaranya pas-pasan, paling mudah terjebak ketakpua-san fisik. Maklum saja, ia ingin penonton lebih memperhatikan fisiknya ketim-bang suaranya, yang memang kurang memadai.

Yang ironis lagi, banyak artis yang penampilan fisiknya sebenarnya oke, tetap merasa kurang puas. Ini terkait tak hanya karena memang itu tadi, ket-akmampuan pada bidang yang ditekuni, juga pada rasa percaya diri yang ren-dah. Selalu merasa dirinya kurang dan

kurang.Lalu ber-

bagai cara d i t e m p u h . Melalui sun-tik, bedah dan s e j e n i s n y a . Hasilnya? Me-mang bertam-bah mancung. Bibir kadang b e r t a m b a h tebal. Pokokn-

ya, bertambah. Termasuk dada, bertam-bah berisi.

Yang jadi masalah, apakah pertam-bahan itu membuat penampilan fisik seseorang bertambah oke? Karena men-yangkut pandangan, jelas terkait selera. Namun di sini, yang mengemuka bi-asanya terkait proporsi. Ketepatan dan kesesuaian.

Mungkin bertambah mancung, tapi apa memang pas dengan postur wajah dia? Belum tentu. Dan sejujurnya, ban-yak artis di negeri ini, yang merobah bentuk fisiknya, hampir semuanya tern-yata justru makin terlihat lucu. Aneh. Seperti menempatkan barang bukan pada tempatnya. Saya sengaja menyebut aneh, untuk menghaluskan dari menye-but tambah buruk. Karena nyatanya me-mang menjadi lebih buruk.

Ini belum terkait jangka panjang, yang kadang berakibat maaf, makin tak karuan. Tak usah dibandingkan de-ngan artis Korea Hang Mioku, yang ka-rena kecanduan suntik silikon akhirnya wajahnya rusak parah. Banyak mereka yang operasi plastik, suntik silikon, tak berapa lama kemudian memperlihatkan penampilan yang tak lagi jelas bentukn-ya.

Bagi mereka yang berpikir jernih, yang mempermak fisik itu memang tera-sa aneh. Lha, kadang ketika ada benda asing pada gigi, yang memang diper-lukan karena ompong misalnya, terasa kurang nyaman, apalagi yang masuk ke tubuh dalam bentuk silikon dan sejenis-nya.

Sampai saat ini maaf- mungkin saya salah- tak ada manusia yang dipermak wajahnya menjadi lebih baik. Selalu leb-ih buruk. Kalau tidak saat ini, pada masa-masa mendatang. Alam memang tak bisa ditentang!

Jadi, terkait fisik, ketakmampuan bersyukur, serta cara pandang yang melihat penampilan hanya fisik, sering membuat seseorang merasa lebih pintar dari Tuhan. Tuhan dianggap kalah pintar

dalam membentuk fisik manusia. Dan ternyata, anggapan

manusia itu terbukti. Ya terbukti salah! =

g PAMANGGHI

Tuhan dianggap kalah pintar

dalam membentuk

fisik manusia

Video PanasMatrawi, seorang anggota dewan

yang ingin nyalon lagi pada Pileg 2014 nanti, suatu hari diancam seseorang perempuan berinisial W lewat tel-epon. W adalah sejawatnya di gedung parlemen.

W: “Masih ingat sama aku?”Matrawi: (mengingat-ingat) “Ya,

ada apa?”W: “Kalau ingin selamat, transfer

uang Rp. 2 M ke rekeningku, maka ra-hasia kita berdua akan aman,”

Matrawi: (kaget) “Emangnya apa rahasia kita?”

W: “Kita pernah tidur bersama! Aku tetap menyimpan videonya.”

Matrawi: “Dimana?”W: “Saat rapat paripurna…”Matrawi: !!!

Jadwal

1434 HMaghrib Isya Imsak Subuh

*Untuk Surabaya dan sekitarnya

17:29 18:43 04:12 04:22

ant/yusran uccang

MENUNGGU BUKA DI PANTAI LOSARI Matahari terbenam dibalik masjid di Pantai Losari Makassar, Sulsel, Selasa (16/7). Sebagian besar warga Makassar menunggu saat berbuka puasa di tempat-tempat wisata bersama keluarga sambil meninkmati matahari tenggelam (sunset).

JAKARTA- Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar menocopt Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur, Martono dari jabatannya. Pencopotan ini terkait pembangkangan yang dilakukannya terhadap perintah DPP Golkar.

“Sudah dicopot karena tidak melak-sanakan kebijakan partai tentang DCS dan itu artinya masalah loyalitas,” kata Sekjen Partai Golkar Idrus Marham, di Jakarta, Selasa (16/7)

Menurut Idrus, Martono malah me-nantang DPP Partai Golkar agar meno-naktifkan dirinya terkait penetapan DCS. Padahal penyusunan DCS harus berkoor-dinasi dengan tingkat di atasnya. Dalam hal ini untuk Ketua DPD Jatim harus berkoordinasi dengan DPP Partai Golkar. “Dia menyerahkan DCS kemudian ada perubahan satu atau dua, dia tidak mau melaksanakan itu. Dia malah mengatakan silakan nonaktifkan saya dulu baru dilak-sanakan,” tambahnya.

Lebih jauh kata Idrus, DPP Golkar bek-

erja berdasarkan aturan. Karena itu, tidak boleh ada kader yang membangkang. “Kan ada aturan kita bahwa kebijakan partai yang diambil harus diamankan dan di-laksanakan. Dia melakukan pembangkan-gan,” ucapnya

Diakui mantan Ketua KNPI ini, DPP Partai Golkar sudah menunjuk pelaksana tugas Ketua DPD Golkar Jatim. “Pelaksana tugas sudah ditunjuk yaitu Pak Zainud-din Amali. Dia ketua DPP Golkar bidang pemenangan Pemilu Jawa III,” tegasnya

Ditempat terpisah, Sekretaris DPD Partai Golkar Jatim Gesang Budiarso tak membantah kabar pemecatan Martono tersebut. Hanya saja pihaknya belum me-nerima salinan surat DPP tersebut. “Tadi malam suratnya diantarkan kurir dan di-terima langsung oleh Pak Martono. Jadi saya belum tahu, konsideran alasan per-gantian tersebut karena apa, apakah mun-dur ataukah dimundurkan?,” paparnya

Menurut Gesang, DPD Golkar Jatim akan menggelar rapat harian di Kantor DPD Golkar Jatim, Jalan A Yani Surabaya, sekitar pukul 17.00, Rabu (17/7). “Nah, dalam rapat itulah nanti akan diketahui alasan pasti, mengapa Pak Martono di-ganti,” ucapnya

Sedangkan Ketua DPD Golkar Jatim, Martono mengakui DPP Partai Golkar menonaktifkan dirinya dari jabatan Ketua DPD Golkar Jatim. “Ya memang saya di-nonaktifkan. Dan surat SK-nya dari DPP sudah saya terima menjelang subuh tadi pagi,” ucapnya.

Namun, Martono membantah keras pencopotannya terkait Pilgub Jatim. “Ini tidak ada kaitannya dengan Pilgub. Ini kaitannya dengan pencalegan,” tegasnya.

Yang jelas pencopotan Martono me-mang terkait DCS di Jawa Timur yang berlangsung sengit. “Pedoman rekruit-men sudah jelas, sekaligus dipakai sebagai pedoman tentang prioritas. Jadi sudah ada alat ukurnya dalam menyusun DCS,” pa-parnya.

Namun, ketika DCS sudah disusun, pihak DPP meminta dirubah. Perubahan DCS dari DPP diterima Golkar Jatim 1 hari menjelang penyerahan ke KPU. Peru-bahan tersebut hanya pada penempatan DCS DPRD Jatim dari dapil Bojonegoro. Sebelumnya Sudiyati dari nomor urut 1, dirubah Fredy (sebelumnya nomor urut 2). “Kan nggak mudah merubah DCS. Penyu-sunannya membutuhkan tenaga ekstra,” pungkasnya. (gam/cea)

Ical Nonaktifkan Ketua DPD Golkar Jatim

PENYELUNDUPAN

Polisi Amankan Puluhan Ton Bawang Merah JAMBI - Anggota Kepolisian Sektor Kuala Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, mengamankan puluhan ton bawang merah tak ber-tuan dari sebuah kapal motor yang tengah bersandar di Desa Majelis Hidayah, Kecamatan Kuala Jambi.

Kapolsek Kuala Jambi Iptu Yawan Feri-yandi ketika dikonfirmasi, Selasa, membe-narkan adanya puluhan ton bawang merah yang diamankan polisi pada Senin (15/7).

“Saat kami tiba di lokasi, tidak satupun pihak yang bertanggung jawab atas kepe-milikan bawang merah tersebut. Yang ada hanya beberapa buruh yang ditugaskan un-tuk mengangkut barang dari kapal ke mobil truk,” katanya.

Ia mengatakan, awak kapal yang mem-bawa bawang tersebut diduga melarikan diri saat melihat polisi datang ke lokasi.

Bawang merah yang diamankan terse-but dikemas dalam sebuah karung kemasan dengan berat 10 Kg, kemudian setiap lima karung kemasan 10 Kg tersebut, disatukan dalam karung yang ukurannya lebih besar lagi.

Ketika ditanya, Yawan belum bisa me-mastikan jumlah bawang merah yang dia-mankan. Selain menyita bawang, pihaknya juga mengamankan satu unit kapal motor dan satu unit mobil truk.

Kasus ini akan dilimpahkan ke Polres Tanjabtim untuk diproses lebih lanjut, tambahnya.

Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang be-rada di pantai timur Provinsi Jambi selama ini dikenal sebagai pintu masuknya barang-barang ilegal.

Di dua kabupaten tersebut banyak terdapat pelabuhan kecil atau pelabuhan tikus yang cukup sulit dipantau mengingat lokasinya yang terpencil dan cukup jauh.

Selain bawang, di dua daerah tersebut polisi juga sering mengamankan gula putih, telepon genggam dan minuman kaleng yang masuk secara ilegal. (ant/bang/beth)

“Sesaat setelah menemn-bak orang ke empat di dekat kamar mandi, saya sempat gemetar dan syok, sampai ke-mudian saya merasa ada yang menepuk pundak saya dan menarik ke luar ruangan sel,” kata Ucok di Pengadilan Mi-liter II-11 Yogyakarta, Selasa.

Pengakuan tersebut disampaikan Ucok ketika menjadi saksi pada sidang lanjutan kasus penyeran-gan Lapas Cebongan pada berkas dua dengan lima ter-dakwa yakni Sertu Tri Ju-wanto, Sertu Anjar Rohman-to, Sertu Martinus Roberto,

Sertu Suprapto, dan Sertu Hermawan Siswoyo.

Menurut dia, sebelumnya tidak pernah terpikir olehn-ya untuk menembak para tersangka pengeroyokan terhadap anggota Kopassus Sertu Heru Santosa di Hu-gos Cafe hingga meninggal dunia.

“Saya ke Yogyakarta un-tuk mencari kelompok Marcel yang telah membacok Sertu Sriyono, saya hanya bermak-sud membalaskan dendam. Saya hanya akan memberi

pelajaran dan menghajarnya,” kata Ucok.

Namun, setelah berputar-putar Yogyakarta dan tidak menemukan kelompok Marcel, Ucok saat istirahat di dekat UTY mendapat informasi bah-wa kelompok Dicky Cs yang mengeroyok Sertu Heru San-tosa sudah dipindahkan ke Lapas Cebongan.

Dari situlah kemudian penembakan di lapas cebon-gan itu bermula dan meny-eretnya ke meja hijau. (ant/vic/beth)

KASUS LAPAS CEBONGAN

Ucok Mengaku Syok Usai Tembak Tahanan

ant/sigid kurniawan

SIDANG LANJUTAN BERKAS DUA. Anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan Kartasura, Serda Ucok Tigor Simbolon memberikan kesaksian dalam sidang berkas 2 di Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta, Bantul, Yogyakarta, Selasa (16/7). Kanan- Lima anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan Kartasura terdakwa kasus Lapas Cebongan mendengarkan kesaksian dari Serda Sugeng Sumaryanto.

YOGYAKARTA- Eksekutor kasus penyerangan Lem-baga Pemasyarakatan Kelas IIB Cebongan Sleman, Serda Ucok Tigor Simbolon mengaku sempat syok seusai menembak empat tahanan titipan Polda Dae-rah Istimewa Yogyakarta.

PAMEKASAN - Idi (35), warga Desa Banyubulu, Ke-camatan Proppo, Kabupat-en Pamekasan, ditemukan warga dalam keadaan men-inggal dunia dengan posisi tergantung di sebuah rumah kosong di desa itu, Selasa (29/11). Diduga pria yang dikenal mengalami sakit jiwa itu bunuh diri.

Saat ditemukan Idi tergantung di sarung yang dililitkan pada rangka atap rumah milik Suadi, warga setempat itu, dengan ket-inggian tujuh meter. Kondi-si tubuhnya sudah mulai membusuk dan mengelu-arkan bau menyengat. Diperkirakan pria yang su-dah bercerai dengan ister-inya itu meninggal dua hari lalu.

Peristiwa itu pertama kali ditemukan Hasan, warga setempat yang pe-nasaran dengan bau busuk yang tercium dari rumah yang baru sebulan diban-gun itu.

Awalnya, bau itu dikira berasal dari bangkai bina-tang yang mati di dalam ru-mah, namun setelah dicari ke dalam rumah, ia melihat

sosok tubuh yang tergan-tung di rangka atap.

“Saat ditemukan, tu-buh itu sudah dikerubungi lalat dan dikerubut semut. Di sampingnya ada sebilah bambu yang kemungkinan dijadikan alat untuk me-masang sarung untuk gan-tung diri,” kata Hasan.

Kapolres Pamekasan, Ajun Komisaris Nanang Cha-darusman, melalui Kasubag Humas, Ajun Komisaris Siti Maryatun menyatakan dari hasil olah tempat kejadian perkara, pihaknya memas-tikan kematian Idi murni karena bunuh diri. Hal itu dibuktikan dengan adanya tangga kayu di dekat jasa-dnya.

Selain itu, dari hasil otopsi luar yang dilakukan tim Laboratorium Forensik Polres, tidak terlihat adanya bekas penyiksaan atau luka di tubuh korban.

“Kami belum dapat me-mastikan apa penyebab dia melakukan gantung diri. Namun dari keterangan masyarakat sekitar, korban diketahui mengalami gang-guan jiwa,” kata Siti Marya-tun. (oni/muj/rah)

KRIMINAL

Seorang Duda Ditemukan Tergantung

RABU 30 OKTOBER 2013 NO.0229| TAHUN II14 SURAMADUPAMEKASAN

PERBAIKI PAGAN PAMEKASAN. Nelayan memperbaiki pagan yang rusak akibat dihamtam ombak besar di Pantai Talang Siring, Pamekasan, Jatim. Beberapa hari terakhir, nelayan pagan di daerah itu tidak melaut akibat ombak dan angin kencang.

Sekretaris Badan Peren-canaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pamekasan, Mo-hammad Noer Kodim menga-takan berdasar evaluasi hasil capaian kegiatan penanggu-langan kemiskinan di Pame-kasan, terjadi penurunan ang-ka keluarga miskin dari tahun ke tahun meski tidak terlalu signifikan.

Pada tahun 2008, jum-lah keluarga miskin menca-pai 213.055 jiwa atau 25,51 persen dari total penduduk di Pamekasan. Namun pada ta-hun 2009 angka tersebut men-jadi 200.980 atau 23,60 persen sehingga terjadi penurunan sebesar 1,91 persen.

Pada tahun 2010, angka jumlah warga miskin di kota batik itu menjadi 200.897 jiwa atau 23,14 persen dari total

penduduk Pamekasan, se-hingga mengalami penurunan sebesar 0,46 persen diband-ingkan tahun sebelumnya.

“Meski tidak terlalu signifi-kan, namun penurunan angka kemiskinan ini menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan selama ini telah menunjukkan hasil. Hanya saja, perlu dilaku-kan perbaikan agar hasil yang dicapai bisa lebih maksimal,” katanya.

Selain mengalami penu-runan angka kemiskinan, kata Noer Kodim, terjadi kenaikan angka IPM di kabupaten terse-but. Pada tahun 2008, capaian IPM sebesar 63,13 poin mam-pu dinaikkan menjadi 63,72 poin pada tahun 2009 atau naik 0,59 poin.

Begitu pula pada tahun 2010, angka tersebut naik

0,69 poin dibanding tahun sebelumnya menjadi 64,41 poin. Penurunan angka warga miskin dan kenaikan Indeks Pembangunan Manusia itu terus terjadi hingga 2012.

Tahun 2011 angka kemiski-nan kembali turun menjadi 179.200 jiwa atau 22,48 persen dari penduduk Pamekasan be-rarti turun 0,66 persen dari ta-hun sebelumnya, sedang IPM naik menjadi 65,16 poin atau naik 0,75 poin dibandingkan tahun 2011.

“Tahun ini kami memasti-kan angka kemiskinan kembali turun dan IPM naik dari tahun 2011. Hanya angka yang pasti masih dalam proses pengola-han data,” jelas Noer Kodim.

Untuk terus mengurangi angka kemiskinan, pemerin-tah setempat pada tahun ang-garan 2012 mengalokasikan dana program penanggulan-gan kemiskinan yang menca-pai Rp. 154,911 miliar. Angka tersebut mencapai 32,36 pers-en bila dibandingkan dengan nilai belanja tetap tahun 2012 yang mencapai Rp. 478, 7 mil-iar.

Menurut mantan pimpinan di salah satu lembaga pendidi-kan kejuruan di Pamekasan itu, salah satu faktor penyebab kenaikan angka IPM dan pen-urunan angka kemiskinan be-lum signifikan, adalah masih adanya ego sektoral dan ego program dari masing-masing pelaku.

Sehingga upaya penang-gulangan kemiskinan belum menjadi sebuah gerakan ter-padu karena masing-masing seperti bergerak sendiri-sendiri. Seharusnya, upaya tersebut dilakukan secara ter-padu, meski masing-masing sektor dan program memiliki acuan yang berbeda.

Sementara itu, Ketua Lem-baga Pengkajian dan Pember-dayaan Masyarakat (LP2M) Pamekasan, Heru Budi Pray-itno mengatakan ada ke-cenderungan pelaku program penanggulangan kemiskinan belum menjalankan pro-gramnya secara kualitatif. Program-program tersebut masih dijalankan secara kuan-titatif dan parsial.

Akibatnya, meski telah

banyak program yang dijalan-kan dan menggunakan angga-ran negara yang cukup besar, hasil yang dicapai belum mak-simal.

“Apabila diukur antara nilai anggaran yang dikelu-arkan negara untuk berbagai program untuk mengatasi kemiskinan tersebut dengan capaian yang dihasilkan, san-gatlah tidak imbang,” katanya.

Karenanya, pemerintah melalui lembaga pengawasan yang dimiliki harus melaku-kan pengawasan terhadap program-program tersebut, bukan sekedar pada aspek for-mal, namun juga pada aspek yang lebih substansial.

“Inspektorat dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan harus mel-akukan pengawasan dan audit secara kualitatif, dan bukan sekedar pemerik-saan terhadap angka-angka. Sebab, ini adalah bagian dari peran lembaga tersebut un-tuk mengawal agar program pemerintah bisa mendekati capaian yang ditargetkan,” kata Heru. (muj/rah)

Angka Kemiskinan MenurunLP2M : Hasil Penanggulangan Kemiskinan Tak Sesuai HarapanPAMEKASAN - Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mengklaim jumlah warga miskin di kabupaten tersebut dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Penurunan jumlah warga miskin itu diimbangi dengan kenaikan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

PAMEKASAN - Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Jawa Timur, Khairul Kalam meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) lebih tegas men-egakkan aturan pemasangan alat peraga kampanye, se-bagaimana telah ditetapkan oleh KPU pusat.

“Sampai saat ini Panwa-slu dan KPU belum tegas, memberlakukan ketentuan pemasangan alat peraga kampanye, sehingga pelang-garan semakin marak dan terkesan dibiarkan,” kata Khairul Kalam di Pamekasan, Selasa.

Seharusnya, kata dia, semua calon legislatif yang memasang alat peraga dan melanggar ketentuan hukum yang berlaku, harus ditindak tegas, tidak dibiarkan.

Ia mencontohkan seperti alat peraga kampanye caleg yang terpasang di sepanjang Jalan Trunojoyo, Pamekasan. Di lokasi itu, kata dia, meru-pakan zona terlarang, karena merupakan jalan protokol, sebagaimana telah diatur dalam Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2013.

Akan tetapi, hingga saat ini belum dilakukan pen-ertiban, baik oleh Panwaslu maupun KPU, bahkan alat peraga kampanye caleg yang dipasang caleg semakin ban-yak.

Mantan aktivis Himpi-nan Mahasiswa Islam (HMI) Pamekasan ini juga mem-inta, agar kedua lembaga itu tidak hanya berpolemik di media dengan saling me-lempar tanggung jawab un-tuk melakukan penertiban. Sebab jika hal itu terus ber-lanjut, maka pada akhirnya akan berpotensi menimbul-kan suasana yang tidak kon-dusif antarsesama penye-lenggaran pemilu.

“Jika tidak ada tindakan

tegas, jangan salah jika caleg akhirnya berlomba-lomba memasang baliho,” tuturnya.

Jumlah caleg partai politik di Pamekasan yang memasang alat peraga kampanye di sepanjang ja-lan ptotokol di dalam Kota Pamekasan, khususnya di Jalan Trunojoyo Pamekasan memang terpantau semakin banyak.

Pada September 2013, alat peraga yang terpasang di sepanjang jalan itu hanya 2 baliho caleg, akan tetapi me-masuki Oktober hingga akhir bulan ini sudah mencapai enam baliho caleg.

Padahal, sesuai dengan ketentuan, sebagaimana juga diatur dalam Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2013, para caleg dilarang memasang alat peraga kampanye atas nama pribadi dan memasang foto yang bersangkutan.

Ketua Panwaslu Pame-kasan Zaini mengakui, alat peraga kampanye yang terpasang di sepanjang Ja-lan Trunojoyo Pamekasan termasuk dua baliho milik dua Kiai bersaudara yang bergelar Raden Panji, yakni KH Toriq Syakrani dan KH Mujahid Anshori juga mel-anggar.

Hanya saja, kata dia, pihak Panwaslu belum mel-akukan penertiban, karena kewenangan melakukan penertiban adalah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkab Pamekasan.

Pihaknya mengaku, telah berkoordinasi dengan insti-tusi itu, termasuk dengan para pengurus partai politik peserta pemilu, terkait ke-tentuan pemasangan alat peraga yang melanggar atu-ran.

“Insya Allah dalam waktu akan ditertibkan. Kami kan sosialisasi dulu sebelum melakukan penertiban,” ujar Zaini.(ant/rah)

ATURAN KAMPANYE

KPU-Panwaslu Diminta Tegas

PAMEKASAN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Pamekasan, Ma-dura, Jawa Timur, melakukan pengecekan ulang data pe-milih Pemilu Legislatif 2014 di aula SMK Negeri 3 setem-pat, Selasa.

Menurut Ketua Panwaslu Pamekasan Zaini, pengece-kan ulang data pemilih ini dilakukan karena masih dite-mukan adanya perbedaan jumlah pemilih antara pihak KPU dengan Panwaslu.

“Panwaslu menemukan banyak data pemilih yang sebelumnya telah direko-mendasikan untuk dihapus, semisal karena ganda atau pindah tempat, ternyata masih masuk dalam daftar pemilih,” kata Zaini.

Selain itu, ada juga warga yang tidak terdata sebagai daftar pemilih, sehingga hak mereka bisa terhapus untuk menggunakan hak pilihnya pada pemilu legislatif 2014.

Pengecekan data pemilih secara bersama-sama yang dilakukan KPU dan Panwa-slu Pamekasan itu dengan menghadirkan semua ang-gota panitia pemilihan ke-camatan (PPK) dan anggota panitia pengawas kecamatan (Panwascam) se-Kabupaten Pamekasan.

Pengecekan dilaku-kan perkecamatan untuk mengecek validitas data pe-milih dan memastikan bahwa semua data sudah valid dan semua warga di Kabupaten Pamekasan telah masuk se-bagai daftar pemilih.

“Bagi kami, semua warga harus terdata, karena ini per-soalan hak dasar bagi warga untuk ikut menentukan pilihan siapa yang dipercaya mereka menjadi wakil raky-at,” kata anggota Panwaslu lainnya, Sapto Wahyono.

Dalam rapat koordinasi

bersama di ruang SMK Negeri 3 Pamekasan itu terungkap bahwa banyaknya data pemil-ih yang amburadul itu, karena sistem data pemilih (sidalih) milik KPU pusat rusak.

Hal itu menyebabkan se-mua data pemilih yang se-belumnya telah diperbaiki, seperti adanya nomor induk ganda, ataupun data pemilih yang ganda masih ditemu-kan kembali dalam daftar pe-milih yang diumumkan oleh KPU pusat dan Jawa Timur.

“Jadi pengecekan ber-sama yang kami lakukan ini, guna menemukan persoalan benang kusut yang selama ini menjadi persoalan pendataan pada pemilu 2014 ini,” kata Ketua Panwaslu Pamekasan, Zaini menjelaskan.

Rapat koordinasi mel-akukan pengecekan ulang data pemilih pemilu legis-latif 2014 antara KPU dan Panwaslu Pamekasan ini mulai pukul 08.30 WIB dan hingga pukul 11.30 WIB masih berlangsung.(ant/rah)

PILEG

Pengecekan Ulang Data Pemilih Mulai Dilakukan

Pengecekan data pemilih secara bersama-sama yang dilakukan

KPU dan Panwaslu Pamekasan itu dengan

menghadirkan semua anggota

panitia pemilihan kecamatan (PPK)

dan anggota panitia pengawas

kecamatan (Panwascam) se-Kabupaten Pamekasan.

Secara tradisional pengob-atan pemanfaatan akar, daun, dan biji Kelor sebagai obat, di-anggap manjur untuk bebera-pa jenis penyakit antara lain:

1. Kurap (Herpes) Luka Bernanah. Cara pengobatan: Tumbuk daun Kelor dengan kapur lalu balurkan pada kurap atau luka.

2. Kurang Nafsu Makan, epilepsi, histeri, sariawan, sulit buang air kecil, badan lemah, sakit kuning, rematik serta pegal linu. Cara pengobatan: Rebus akar kelor sebanyak 1 jari dengan 2 gelas air sampai ter-sisa 1 gelas, lalu saring. Minum air rebusan dua kali sehari mas-ing-masing ½ gelas.

3. Beri-Beri dan Udim. Cara pengobatan: Giling akar kelor, akar pepaya, dan kulit lawang atau cengkih masing-masing 1 jari. Tambahkan air, peras, dan saring. Bagi air saringan menjadi 2 bagian yang sama. Minum air hasil saringan sebanyak 2 kali se-hari.

4. Biduran dan Alergi. Cara pengobatan: Rebus 3 tangkai daun kelor, 1 siung bawang merah, serta adas dan pulasari secukupnya dalam 3 gelas air sampai tersisa 2 ge-las. Saring lalu minum air re-busan dua kali sehari masing-masing satu gelas.

5. Rabun Ayam. Cara pengobatan: Tumbuk 3 tang-kai daun kelor sampai halus, lalu seduh dengan 1 cangkir air masak dan saring. Tambah-kan madu secukupnya pada air hasil saringan tadi, lalu aduk sampai merata. Minum sebe-lum tidur.

6. Beberapa sumber di masyarakat tradisional me-nyebutkan bahwa akar Kelor sangat baik untuk pengob-atan malaria, mengurangi rasa sakit, penurun tekanan darah tinggi, dan sebagainya. Se-dang daunnya untuk penurun tekanan darah tinggi, diare, diabetes melitus (kencing ma-nis), dll. (Diolah dari berbagai sumber)

PENGOBATAN ALAMIAH

Manfaat Daun Kelor Secara Medis

RABU 30 OKTOBER 2013 NO. 0229 | TAHUN II 15SUMENEP

LOWONGAN KERJAGrup PJTKI resmi, terbesar & terpercaya butuh banyak tenaga :

1. KONSTRUKSI / BANGUNAN (Tukang & Helper)2. PENATA RUMAH TANGGA (PRT), BABY SITTER &

PERAWAT LANSIA3. SUPIR, CLEANING SERVICE & BEBERAPA POSISI LAIN

KETENTUAN• Tujuan TIMUR TENGAH (ARAB SAUDI, Qatar Dubai, dll), SINGAPORE, HONGKONG & TAIWAN• TANPA BIAYA/GRATIS (2), Biaya Proses (1 & 3) dapat dibayar 3X• Uang Saku PRT (2) Rp 2 s/d 7 juta ( TERBESAR !!!)• Berkesempatan ibadah HAJI (1 & 3)

Pendaftaran: 021-8366 6869 / 0815 85 696969 / 0823 12 116116Butuh banyak Perekrut/Sponsor daerah

Pekerjaan proyek senilai Rp 84.580.000 di Dusun Lao’, Desa Talang, Kecama-tan Saronggi, diduga tidak sesuai dengan spek. Proyek dari nada APBD itu tidak menggunakan batu kapur, melainkan hanya tanah. Juga, jalan itu tidak diwales (dipadatkan).

Ketua Komisi D DPRD Sumenep Moh. Subaidi menjelaskan, pihaknya akan

menelusuri pekerjaan yang disinyalir tidak sesuai spek itu. Pihaknya mengaku sudah menerima laporan dari warga Talang. ”Kami tentu akan melakukan penelusuran terkait itu. Warga sudah mengadu kepada kami,” katanya.

Politisi PPP itu akan meminta keterangan dinas tenaga kerja dan transmi-grasi (disnakertrans). Sebab,

yang melakukan penga-wasan dalam pekerjaan itu disnakertrans. ”Pertama yang akan kami lakukan meminta klarifikasi dulu. Nanti, kami padukan de-ngan aduan masyarakat. Dalam waktu dekat pasti akan kami lakukan peman-ggilan,” ujarnya.

Setelah pemanggilan, pihaknya langsung akan melakukan kroscek lapangan. Hal itu untuk memastikan pekerjaan itu sesuai petunjuk teknis (juknis) atau tidak. ”Kalau memang tidak sesuai, kami minta untuk dilakukan perbaikan. Apabila, masa pemeliharaannya sudah habis, maka rekanan harus di-black list,” ungkapnya secara datar.

Sebab, sambung dia,

pihaknya tidak mau proyek dari APBD itu hanya dijadikan bancakan ok-num tertentu. Makanya, pekerjaan itu harus sesuai dengan aturan yang berlaku. Sehingga, masyarakat bisa menikmati secara maksimal. ”Kalau masyarakat men-gadu, berarti APBD tidak tepat sasaran,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Disnakertrans Sustono eng-gan memberikan keterangan terkait dugaan pekerjaan yang tidak sesuai dengan spek. Alasannya, pihaknya selama lima hari tidak masuk kantor. Sebab, se-dang mengikuti Diklat PIM II. ”Langsung ke kabidnya, Mas, saya tidak masuk, karena masih mengikuti diklat,” ungkapnya.

Sementara Kabid Penem-patan dan Perluasan Kerja Disnakertrans Sukirman tidak bisa dikonfirmasi. Saat wartawan Koran Madura menghubungi telepon geng-gamnya sekitar pukul 17.45 tidak direspon..

Pantaun Koran Madura, pelaksaan proyek itu berada di dua tempat di dusun tersebut. Satu proyek pada akses jalan menuju SDN I Talang, dengan panjang 850 meter. Sedangkan satunnya, arah menuju musala di du-sun setempat, dengan pan-jang 100 meter. Untuk yang di SDN itu hanya meng-gunakan serbuk, sedangkan yang arah musala meng-gunakan tanah, padahal semestinya batu. (yat)

SUMENEP – Pelayanan Pondok Bersalin Desa (Polindes) di Dusun Tanjung, Desa Paliat, Kepulauan Sapeken, dikeluhkan. Pelayanan medis yang diberikan ditengarai tidak maksimal. Bahkan, petugas kesehatan yang ada di polindes jarang masuk.

Informasinya, perawat Polindes Dusun Tanjung terdapat tiga orang. Namun, ketiga perawat itu tidak menetap di polindes se-tempat. Kabarnya, tiga petugas sering berada di rumahnnya di Desa Sapeken.

Sugiyanto, warga Desa Paliat, mengatakan, dirinya sangat kecewa dengan pelayanan kesehatan polindes setempat. Ka-tanya, banyak warga yang mengeluhkan pelayanan itu. ”Kami sangat kecewa, mau berobat malah tidak ada orangnya. Ya, kami terpaksa balik kanan. Ini bagi kami cukup memprihatinkan,” ka-tanya.

Padahal, sambung dia, fungsi dari polindes sangat penting untuk memudahkan masyarakat mengakses pelayanan keseha-tan. Apalagi, di daerah kepulauan tidak ada rumah sakit. ”Karena tidak ada petugasnnya kami kesulitan. Masak, kami masih mau berobat ke pulau tetangga. Kalau cuaca baik mungkin masih bisa dipaksakan, tapi kalau ekstrem ini yang bikin ribet,” ujarnya.

Menurutnya, dalam satu bulan biasanya petugas hanya da-tang satu kali saja. Sehingga, pelayanan kesehatan di Desa Paliat tersendat. ”Ini harus ditindak tegas. Ini bukti ketidakseriusan pemkab dalam menangani masalah kesehatan. Jadi, kami minta dinkes melakukan pengawasan dan memberikan sanksi tegas,” ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep, Rizka Rahadi, mengatakan, dirinya mengaku tidak akan tinggal diam, bahkan dirinya akan memberikan sanksi jika memang petugas di lapangan itu tidak serius dalam menjalankan tugasnya.

”Kami harap, jika memang ada petugas yang sering kali tidak masuk, silakan warga sekitar mengajukan laporan tertulis pada kami. Dan kami akan segera akan menindaklanjuti nanti,” tegasnya. (edy/yat)

SUMENEP - Setelah mela-lui proses panjang, akhirnya usulan Upah Minimum Kabu-paten (UMK) 2014 ke Guber-nur Jawa Timur tuntas dibahas Dewan Pengupahan Kabupat-en, Selasa (29/10).

Hasil sidang usulan UMK oleh Dewan Pengupahan Ka-bupaten yang berlangsung di Aula Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sumenep ditetapkan sebesar Rp1.090.000 per bulan.

”Per tanggal 1 November 2013 usulan UMK sudah harus masuk ke Gubernur, sehingga kami langsung proses un-tuk ditandatangani Bupati,” terang Plt Kepala Disnaker-trans, Syafiuddin.

Berdasarkan sidang De-wan Pengupahan Kabupaten itu, UMK yang akan diusul-kan itu naik Rp 2 ribu dari hasil survei Kebutuhan Hidup Layak (KHL) 2013 sebesar Rp. 1.088.000. Sementara diband-ing UMK 2013 sebesar Rp 985 ribu, maka usulan UMK 2013 itu dinilai naik 14 persen atau sekitar Rp. 125 ribu.

”Jadi survei KHL Sumenep itu sebesar Rp. 1.088.000, se-hingga untuk membulatkan bilangan pemerintah mena-warkan Rp1.100.000, namun ternyata dari pihak pengusaha keberatan sehingga ditetap-kan Rp1.090.000,” jelasnya.

Dia menjelaskan, sidang UMK oleh Dewan Pengupahan itu terdiri dari unsur pemerin-tah, perwakilan pekerja melalui Serikat Pekerja Seluruh Indone-

sia (SPSI), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), dan Organ-isasi Angkutan Darat (Organda).

Meski pembahasannya berlangsung alot, namun akh-irnya besar UMK yang akan diusulkan ditetapkan men-gacu pada Permenaker Nomor 1 Tahun 2009 Tentang UMK yang salah satunya memper-timbangkan KHL.

”Sebenarnya antara per-wakilan pekerja dan pengu-saha memang biasa jika terjadi tarik ulur mengenai penetapan usulan UMK ini. Namun, sete-lah melihat beberapa variabel, akhirnya ada keputusan yang dianggap tidak memberatkan sebagian pihak,” tandasnya.

Syafiuddin menyata-kan, Disnakertrans Sumenep segera merekomendasikan hasil sidang Dewan Pengupa-han mengenai usulan UMK ke Gubernur Jawa Timur sete-lah ditandatangani bupati. Pihaknya tidak bisa memas-tikan UMK Sumenep 2014 itu lebih tinggi dari yang diusu-kan atau justru lebih rendah karena perlu menunggu kepu-tusan gubernur.

Disnakertrans memasti-kan per tanggal 1 Januari 2014 besaran pengupahan pekerja menggunakan ketentuan UMK 2014. ”Sesuai ketentuan pen-gupahan kepada pekerja harus sesuai dengan ketentuan UMK. Dan apabila perusahaan atau pengusaha tidak sanggup mematuhi UMK, maka seyog-yanya mengusulan penanggu-han,” pungkasnya. (sai/mk)

SUMENEP – Peraturan Daerah (Perda) tentang Per-lindungan Terumbu Karang menuai protes dari anggota DPRD Sumenep. Menurut kalangan dewan, keberadaan perda itu hanya akan mem-berikan kesan membatasi kegiatan para nelayan. Bah-kan, perda ini juga sudah dikeluhkan nelayan.

Anggota Komisi C DPRD Sumenep Tamam menjelas-kan, adanya perda itu hanya menambah masalah bagi ne-layan kota Sumekar ini. Gerak gerik nelayan tidak bebas seperti belum adanya perda. ”Ketika dibatasi, otomatis berpengaruh kepada ekonomi nelayan. Tentu, nelayanlah yang jadi korban,” katanya kepada Koran Madura.

Sebab, sambung politisi PKB, adanya perda terumbu karang hanya menuai ban-yak masalah. Apalagi, nanti akan dibagi zona peman-faatan dan zona produksi.

“Pada dua zona itu biasanya tidak bisa dilewati oleh ka-pal, sebab jangkarnya dapat merusak terumbu karang yang ada, apalagi nelayan yang menggunakan jaring. Ini jelas sudah merugikan petani,” terangnya.

Memang, sambung dia, perda ini belum direalisasi-

kan untuk tahun ini, ke-mungkinan masih di 2014. Namun, dampaknya sudah mulai terasa bagi masyarakat kepulauan yang notabennya adalah nelayan. ”Memang, saat ini masih dalam tahap pemetakan wilayah terumbu karang yang ada di perairan Kepuluan Sumenep,” ujarnya.

Dirinya berharap sebelum diterapakannya perda itu, pemkab bisa menyembatani perekonomian masyarakat kepulauan, sehingga pere-konimina masyarakat tetap stabil. ”Kalau di daerah lain, seperti di Manado, nelayan diberi pekerjaan lain. Jadi, kami juga mengarap agar ada

perhatian juga dari Pemerin-tah Sumenep,” tuturnya.

Sementara Kepala DKP Sumenep, Moh. Ja’far, mem-bantah jika perda itu akan mempersempit ruang gerak nelayan. Sebab, perda itu sifatnya hanya melindungi terumbu karang. ”Bukan menjadikan wilayah nelayan itu semakin sempit, namun itu untuk melindungi ter-umbu karang, sehingga ikan itu bisa berkembang dengan baik,” katanya.

Selain itu, lanjut Ja’far, jika nantinya sudah ditera-pkan, maka lokasi itu akan terpetak sendiri, yakni ada zona industri dan ada zona pemanfaatan. ”Jadi, tidak semuanya itu dilarang, hanya di zona tertentu saja yang tidak bisa dilewati. Jika semuanya dilarang maka para nelayan mau makan apa nantinya. Jadi, nelayan masih bebas,” terangnya. (edy/yat)

KESEHATAN

Pelayanan Polindes Kepulauan Dikeluhkan

DUGAAN PENYIMPANGAN PADAT KARYA

Dewan: Kami Melakukan PenelusuranSUMENEP – Dugaan penyimpangan pelaksanaan proyek pengerasan jalan makadam (padat karya) di Dusun Lao’, Desa Talang, Kecamatan Saronggi, direspon Komisi D DPRD Sumenep. Komisi yang membidangi masalah pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial itu berjanji akan menelusuri pekerjaan yang disinyalir tidak sesuai spek itu.

PERUNDANG-UNDANGAN

Perda Terumbu Karang Menuai Protes

SUMENEP – Pemerin-tah Kabupaten (Pem-kab) Sumenep mela-

lui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bap-peda) menggelar Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 12 Tahun 2013 ten-tang Tata Ruang (RT) dan Tata Wilayah (RW) Tahun 2013-2033, Selasa (29/10) di Hotel Utami Sumenep.

Acara sosilisasi itu ber-jalan dengan penuh khid-mat. Acara sosialsiasi yang berlangsung sekitar 4 jam lebih itu diawali dengan

pembacaan SK (Surat Keter-angan) yang disampai oleh Kepala Bappeda Sumenep R. Idris, serta dilangsungkan sambutan dari Bupati Sume-nep A. Busyro Karim. Baru setelah itu acara sosialisasi RT RW berlangsung.

Tampak hadir pada acara tersebut Bupati Sumenep A. Busyro Karim, Wakil Bupati Soengkono Sidik dan Ketua DPRD Imam Hasyim. Selain itu, acara sosialisasi juga di-hadiri oleh seluruh Satuan kerja perangkat daerah dan ca-mat se-Kabupaten Sumenep.

Kepala Bappeda Sume-nep, R. Idris, menjelaskan, peraturan daerah ini harus mempertimbangkan kondisi riil saat ini, dan kondisi riil yang mungkin terjadi di masa depan. Dengan kata lain, wajah dan potret Ka-bupaten Sumenep 20 tahun mendatang, setidaknya da-pat dilihat dan digambarkan dari apa yang tercermin dari Perda RTRW.

“Intinya, ini demi kese-jahteraan masyarakat di berb-agai bidang sebagaimana visi RTRW, yakni terwujudnya ru-

ang wilayah Kabupaten seba-gai pusat kawasan minapoli-tan yang didukung dengan pengembangan kawasan ag-ropolitan, pariwisata dan in-dustri,” tambahnya. (*/edy)

Bappeda Gelar Sosialisai RT RW

UPAH MINIMUM

UMK diusulkan Rp 1.090.000

SEREMONIAL

WARTA KEPULAUANKAMPANYE POLA HIDUP SEHATRibuan anak sekolah mengikuti gerakan instruktur Kampanye Pola Hidup Sehat saat memeragakan olah raga ringan. Organisasi Kesehatan Dunia WHO bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan itu dimaksudkan untuk menekan wabah diare, penyakit kulit serta filariasis (penyakit kaki gajah) yang mudah menjangkit secara luas akibat pola hidup tidak sehat, lingkungan kotor serta sumber air yang tercemar

Foto: Asep Fathulrahman/ Antara

Seekor ikan berenang di antara terumbu karang. Peraturan daerah tentang Perlindungan Terumbu Karang menuai protes dari anggota BPRD Sumenep karena dinilai akan membatasi kegiatan nelayan di Sumenep.

SERIUS. Bupati Sumenep A. Busyro Karim (tengah), Wabup Soengkono Sidik (kiri), dan Moh. Hanif (kanan) saat sosialisasi RT RW.

RABU 30 OKTOBER 2013 NO. 0229 | TAHUN II16 SUMENEP

Semarak

Pembukaan

PembangunanPameran

SEREMONIAL HARI JADI KABUPATEN SUMENEP KE-744

SUMENEP – Komisi Infor-masi (KI) Sumenep me-nerima kunjungan kerja

(kunker) dari Pemkab Banyu-asi, Sulawesi Selatan, Selasa (29/10). Pegawai Pemkab Bany-uasi belajar proses pemben-tukan KI. Rencananya, dalam waktu dekat, Pemkab Banyuasi akan membentuk KI itu.

Informasinya, pemilihan Sumenep sebagai tempat shar-ing pembentukan KI karena Sumenep dianggap paling ba-gus di antara KI yang lain yang ada di Indonesia. Bahkan, pe-milihan lokasi Sumenep meru-pakan arahan dari pemerintah pusat. Sedangkan di Indonesia, baru ada tiga kabupaten yang punya KI, yakni Bangkalan, Sumenep dan Bojonegoro.

Pada acara kunker itu ter-jadi sharing terkait pemben-tukan KI. Pemaparan selayang pandang tentang KI di Sume-nep disampaikan Sekkab Hadi Soetarto. Sedangkan detail pembentukan KI itu dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Yayak Nurwahyudi.

Diskusi soal pembentukan KI berlangsung cukup panjang, sampai mengahbiskan waktu sekitar 4 jam. Katanya, pema-paran itu akan dijadikan juju-kan untuk pembentukan KI di Kabupaten Banyuasi.

Sebelum acara diskusi pan-jang tentang KI, Pemkab Banyu-asi berkesemapatan menyampai-kan potensi alam di daerahnya. Penyampaian itu disampaikan langsung oleh Asisten Pereko-nomian Pemkab Banyuasi Ir. Su-laiman Zakaria, MP.

Acara yang berlangsung di Graha Arya Wiraraja ber-langsung khidmat dan penuh keakraban. Untuk menambah

keakraban kedua belah pihak saling memberi cinderamata. Sedangkan Pemkab Sumenep, selain memberikan cinder-amata juga memberikan sebi-lah keris.

Kunjungan Pemkab Banyu-asi itu diterima langsung oleh Sekkab Sumenep Hadi Soetarto dan kepala Diskomifo Yayak Nurwahyudi. Ikut juga Adm-initrasi Umum Ach. Aminullah, Sekretaris Bappeda Abd. Rah-man, dan sejumlah komisioner KI Kota Sumekar.

Kepala Diskominfo Yayak Nurwahyudi, menjelaskan, pihaknya mengaku sangat bangga bisa dijadikan tempat kunjungan dari kabupaten lain. Apalagi, sambil belajar tentang pembentukan KI.

”Dengan adanya kunjun-gan itu setidaknya mengindi-kasikan keberhasilan seluruh komisioner KI dalam men-jalankan tugas dan fungsi. Sumenep memang terbaik,

dibandingkan dengan KI kabu-paten lain,” katanya.

Mantan Sekretaris Dinas Pendidkan (Disdik) ini men-gatakan pengurus KI pusat mengarahkan tim panitia pembentukan KI di Kabupaten Banyuasi untuk mengadakan studi banding ke Kabupaten Sumenep. ”Mungkin keber-hasilan itu yang menjadikan pusat mengarahkan ke Sume-nep. Ini prestasi yang luar bia-sa,” terangnya.

Dia beraharap pengurus KI di Kabupaten Sumenep terus berupaya untuk meningkatakn kenerja. Sehingga, KI di Sume-nep tidak hanya bisa men-jadi yang terbaik, namun bisa memberian kontribusi nyata bagi masyarakat. ”Kami harap ini menjadi cambuk untuk leb-ih aktif dalam menjalankan tu-gas masing-masing, sehingga fungsi KI bisa dinikmati oleh kalangan masyarakat umum,” tukasnya (adv/edy/yat)

SEREMONIAL

Banyuasi Belajar KI di Sumenep

SEMARAK. Bupati Sumenep A. Busyro Karim didampingi Kepala Dinas Komunikasi da Informasi (Diskominfo) Yayak Nurwahyudi (baju putih) pada pembukaan pameran pembangunan.

MANTAP. Salah satu perusahaan swasta memberikan kenang-kenangan usai penandatangan kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sumenep terkait Sumekar Digital Society (SDS)

SUMENEP - Rangkaian kegiatan Hari Jadi Kabu-paten Sumenep ke-744 cukup semarak. Setelah

dimeriahkan dengan kirap budaya dan gerak jalan, pa-

meran pembangunan dan Expo Pesant-ren juga ikut ditampilkan guna me-meriahkan hari jadi Kota Sumekar ini. Pemeran tersebut dibuka secara lang-sung oleh Bupati Sumenep A. Busyro Karim, Senin (28/10) malam sekitar pukul 20.00.

Pembukaan pameran, pekan raya dan expo pesantren itu ditandai dengan pe-mukulan gong oleh Bupati Sumenep A. Busyro Karim. Usai penabuhan gong itu, langsung disambut dengan pesta kem-bang api. Sehingga, lokasi acara di GOR A. Yani cukup ramai dan cukup semarak.

Tidak hanya itu, Pemkab Sumenep melalui Dinas Komunikasi dan Infor-masi juga melauching Sumekar Digital Society (SDS). Penggunaan Sistem SDS bekerjasama dengan salah satu peru-sahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia. Tujuan dari SDS ini diharap-kan Sumenep bisa melek teknologi.

Pada kesempatan itu, Wabup So-engkono Sidik, Sekkab Hadi Soetarto, dan sejumlah forum pimpinan daerah (forpimda) Sumenep. Sejumlah pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan pemkab juga tampak hadir. Bahkan, sejumlah pimpinan BUMD juga hadir pada acara tahunan itu.

Informasinya, pameran pembangunan dan ekspo pesantren ini akan digelar selama lima hari, yakni se-jak 28 Oktober hingga 2 November ini. Pameran ini akan diikuti sebanyak 105 stan dari sejumlah elemen, misalnya dari kecamatan, SKPD, BUMD dan pondok pesantren yang ada di Kota Sumekar ini.

Kepala Diskominfo Sumenep, Yayak Nurwahyudi, menjelaskan, pelaksan-aan pameran tahun ini tentu lebih me-narik. Sebab, dikemas lebih kreatif dan inovatif. Itu supaya kegiatan pameran pembangunan punya manfaat besar bagi masyarakat Sumenep. “Intinya, hari jadi ini edukasi. Selain itu, proses bisnis juga ada. Sebab, di dalamnya ada penjualan,” katanya.

Yayak mengungkapkan, edukasi yang sangat kental bisa dilihat pada pameran teknologi. Sehingga, arena pameran bisa menjadi laboratorium bagi masyarakat Sumenep. “Apalagi, disitu disediakan tema-tema pelajaran yang dibutuhkan oleh sekolah. Utamanya, membumikan teknologi. Kami ingin Sumenep berkem-bang secara teknologi,” ungkap mantan Sekretaris Disdik ini.

Yayak menuturkan, momentum pameran pembangunan dan hari jadi tahun ini mengusung tema “Dengan Semangat Hari Jadi ke-744 Kabupaten Sumenep, Kita Perkokoh Kebersamaan dalam Membangun Pembangunan dan Peningkatan Kesejahteaan Masyarakat Yang Super Mantap”. (adv/sym/yat)

Satu Hat i untuk Bangsa

SUMENEP – Sidang putusan sengketa lahan peninggalan raja Sumenep, Selasa (29/10) berakhir ricuh. Tergugat, Husin Satriawan, menilai majelis hakim yang dipimpin Eny Sri Rahayu tidak netral dalam memu-tus perkara perdata.

Putusan sengketa lahan warisan keturunan raja digelar sekitar pukul 13.00. Dalam amar putusannya, ma-jelis hakim memutus dengan meme-nangkan penggugat, Didik Suyuti. Didik dianggap paling berhal terha-dap lahan seluas 1,5 hektare itu.

Usai membacakan putusan, ma-jelis hakim memberikan kesempatan kepada tergugat untuk menyampaikan aspirasinya. Namun, sontak tergugat, Husin Satriawan, maju ke hadapan ma-jelis hakim dan memarahinya.

Aksi spontan tergugat memanc-ing emosi pengunjung sidang lainnya, sehingga majelis hakim beserta hakim anggota harus digereng petugas kepoli-sian keluar dari ruang sidang. Namun, hal itu tidak menyurutkan tergugat. Keluarga tergugat langsung memburu majelis hakim, sambil menggebrak meja dan menggedor jendela dan pintu ruang sidang.

Tidak puas, para tergugat dan keluarga terus memburu ketiga me-jelis hakim hingga ke ruang ketua pengadilan. Tidak berhentik sampai di situ, puluhan massa juga menda-tangi rumah dinas Ketua Pengadilan Sumenep Eny Sri Rahayu di Jalan KH Mansur Sumenep, dengan pengawa-lan puluhan polisi.

Ketidakpuasan para tergugat ter-jadi karena selama masa persidan-gan, mereka menilai hakim memu-tuskan tidak sesuai fakta yang terjadi. Sebab, tidak ada kesesuaian lahan yang disengketan, dimana dalam la-han yang disengketakan merupakan Leter C dengan Kohir Nomor 32 ke-las IV, yang posisinya berada sekitar

SMPN 6 Sumenep. Namun dalam pu-tusan disebut lahan yang disengke-takan Kohir Nomor 32 kelas VI yang terletak di Pom Bensin Pamolokan. “Kami mempertanyakan keputusan ini. Tanah yang disengketakan ber-beda dengan fakta yang ada,” ungkap Husin Satriawan, salah satu tergugat dengan nada tinggi, Selasa (29/10).

Menurut Ketua Takmir Masjid Agung Sumenep itu, pihaknya akan melakukan banding. Selain itu, dia mengancam akan melaporkan ketiga hakim itu kepada Komisi Yudisial (KY), karena ditegarai putusan yang diberikan cacat dan terindikasi men-erima suap. “Kami tidak akan tinggal diam, kami akan laporkan nanti. Pasti mereka disuap, bagaimana mungkin mereka yang berdasarkan cerita bisa menang. Sedangkan kami punya buk-ti yang sah kalah,” ungkapya.

Kepala Desa Pamolokan, Rahmad Riadi, juga menyatakan hal yang sama. Readi mempertanyakan dasar hukum majelis hakim mengabulkan gugatan penggugat. Sebab, mejelis hakim tidak mempercayai Peta Desa dan Leter C yang tersimpan di Desa Pamolokan, kecamatan Kota. Dia juga mempertan-yakan keputusan majelis hakim yang

meminta kepala desa menerbitkan ulang surat Leter C kepada penggu-gat. Sebab, menurutnya, hal tersebut tidak sesuai dengan data-data yang tersimpan di dalam buku tanah desa yang ada.

Dirinya melihat hal tersebut akan menjadi ancaman terhadap masalah sengketa lahan yang lain, jika buku tanah desa tidak diakui. “Data ini je-las-jelas fakta di lapangan, kalau ini tidak diakui. Ini mengancam seluruh kepala desa yang ada” ungkapnya.

Sementara Ketua PN Sumenep Eny Sri Rahayu menjelaskan, sesuai dengan aturan yang berlaku jika ada yag tidak puas dengan keputusan yang ditetap-kaan, mereka diberi waktu 14 hari un-tuk mengajukan banding.

Sementara itu, kasus sengketa lahan sidang perdata dengan No-mor Perkara 8/PDT.G/2013/PN.SMP tersebut terjadi saat bidang tanah kosong peninggalan Raja Sumenep dengan luas 15 ribu meter persegi di Jalan Saluran Air, Desa Pamolokan, Kecamatan Kota Sumenep. Lahan itu didugat Siti Diana Hariany CS, terha-dap keturunan Raja Sumenep Sultan Abdurrahman, yakni RA. Siti Hatijah CS. (edy/mk)

Majelis Hakim Dilaporkan ke KY

Putusan Sengketa Lahan Berakhir Ricuh

Pulau Madura (Rabu 30 Oktober 2013)SUMENEP PAMEKASAN SAMPANG BANGKALAN

Suhu : 26°c - 34°c Kelembaban : 50% - 85%

Suhu : 24°c - 31°c Kelembaban : 61% - 96%

Suhu : 25°c - 32°c Kelembaban : 54% - 95%

Suhu : 24°c - 31°c Kelembaban : 59% - 94%

Cerah Berawan Hujan Sedang Hujan Sedang Hujan Sedang