e paper koran madura 16 maret 2015

32
[email protected] 0328-6770024 16 MARET 2015 | No. 0566 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 SENIN Presiden Kecewa Penanganan Harga Beras Politisi PKB Membantai Adik dan Kerabat Sendiri Taneyan Lanjang hal A Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan kekecewaannya tidak mendapatkan laporan harga raskin (beras miskin) di pasar dari sejumlah pejabat bawahannya dalam rapat terbatas di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu. BERITA TERKAIT Hal 2

Upload: koran-madura

Post on 08-Apr-2016

269 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

e Paper Koran Madura

TRANSCRIPT

Page 1: e Paper Koran Madura 16 Maret 2015

KORAN MADURASENIN 16 MARET 2015 | No. 0566 | TAHUN IV 1

[email protected]

0328-677002416 MARET 2015 | No. 0566 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000SENIN

Presiden Kecewa Penanganan Harga Beras

Politisi PKB Membantai Adik

dan Kerabat Sendiri

Taneyan Lanjanghal A

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan kekecewaannya tidak mendapatkan laporan harga

raskin (beras miskin) di pasar dari sejumlah pejabat bawahannya dalam rapat terbatas di Istana Bogor,

Jawa Barat, Minggu.

BERITA TERKAIT

Hal 2

Page 2: e Paper Koran Madura 16 Maret 2015

KORAN MADURASENIN 16 MARET 2015 | No. 0566 | TAHUN IV2

Salah satu ironi terbesar negeri ini adalah impor garam. Berdasarkan catatan Kementerian Perindustrian, Indonesia sampai saat ini masih mengimpor sekitar 90 persen kebutu-han garam dalam negeri. Ini artinya kemampuan produksi hanya berkisar sekitar 10 persen kebutuhan garam dalam negeri.

Ketimpangan impor ini benar-benar merupakan berita sangat memprihatikan. Sebuah negeri memiliki garis pan-jang pantai di dunia yang hanya kalah dari Kanada kela-bakan menghadapi kebutuhan garam. Sebuah penegasan riil kompleksitas persoalan garam di negeri ini yang terasa sangat ironis.

Potensi laut seperti tak memberikan berarti sama sekali. Persoalan garam seakan mengikuti jejak kesemrawutan perikanan, yang jauh dari memberikan kesejahteraan kepada nelayan. Rakyat penggarap garam bahkan bisa jadi lebih nestapa nasibnya. Tidak hanya dari problem perhatian, fluktuasi harga karena ketergantungan impor luar biasa, bisa dengan mudah menghancurkan harapan penggarap garam. Bukan hal luar biasa bila belakangan ini banyak penggarap garam beralih profesi hingga produksi dalam negeri malah makin menyusut.

Sebenarnya melihat potensi laut negeri ini persoalan pemenuhan kebutuhan garam relatif mudah. Katakanlah swasta sejauh ini memang kurang tertarik mengembangkan industri garam, pemerintah seharusnya mencari terobosan

dengan memaksimalkan BUMN seperti PT Garam. Namun tam-paknya selama ini pemerintah terkesan mengambil jalan mudah dengan membiarkan impor garam terus berlanjut. Alih-alih petani garam, PT Garam yang menjadi kekuatan produksi garam selama ini juga dibiarkan tanpa perhatian optimal.

Pemerintahan Presiden Jokowi, pada APBN tahun 2015 mulai berupaya keras bagaimana memutus ketergantungan impor

garam yang luar biasa. Pada APBN tahun 2015 ini pemerin-tah melakukan penyertaan modal pada PT Garam sebesar 300 milyar rupiah. Melalui penyertaan modal itu diharapkan problem ketergantungan pada impor segera dikurangi dan pada saatnya diharapkan negeri ini mampu berswasembada garam.

Saat ini yang paling mendesak bagaimana memberikan energi pada masyarakat penggarap garam untuk tertarik kembali mengembangkan produksi garam. Setelah lang-kah penyertaan modal pemerintah perlu memperhatikan penggarap garam antara lain memberikan bantuan dalam wujud teknologi berupa alat-alat produksi garam yang tepat guna yang mudah diimplementasikan. Lalu yang tak kalah penting adalah jaminan harga yang memberikan kepastian hingga masyarakat kembali bergairah menekuni pengem-bangan garam.

PT Garam sebagai BUMN perlu lebih proaktif melakukan pendekatan dan pemberian apresiasi pada penggarap garam. Mereka perlu pula mendapat kepastian bahwa hasil garam garapannya akan dibeli dengan harga yang bernilai ekono-mis.

Dengan mencermati areal pembuatan garam di wilayah Jawa yang semakin menipis, termasuk juga mempertim-bangkan iklim, sudah saatnya perlu dikembangkan produksi garam di luar Jawa. Berdasarkan data Kementrian Perindus-trian, di Luar Jawa yang potensial antara lain NTT, Kupang, Nagakeo, dari Ende. Dengan iklim panas selama 8 bulan daerah-daerah itu potensial memproduksi garam dua kali lipat dibanding di Jawa.

Dengan pamaparan sederhana ini, swasembada garam amat sangat terbuka. Keseriusan perhatian dari pemerin-tah, termasuk mendorong swasta, swasembada garam yang diharapkan dapat pula meningkatkan taraf hidup petani garam bukan sesuatu yang utopia. Itikad dan keseriusan saja yang diperlukan.=

Berita UtamaPAMANGGIKORAN MADURA

SENIN 16 MARET 2015 | No. 0566 | TAHUN IV 2

PT Garam sebagai BUMN perlu lebih

proaktif melakukan pendekatan dan

pemberian apresiasi pada penggarap

garam

JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyata-kan kekecewaannya tidak mendapatkan laporan harga raskin (beras mis-kin) di pasar dari sejum-lah pejabat bawahannya dalam rapat terbatas di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu.

“Kemarin saya cek sendiri melalui orang saya, dan hasilnya akan disampaikan. Ini terbalik, se-harusnya saya mendapat laporan,” ujar Presiden Joko Widodo di depan sejumlah menteri dan kepala ins-tansi terkait.

Jokowi mengatakan bahwa sete-lah hasil operasi pasar dan peng-gelontoran raskin yang dilakukan kira-kira tiga minggu yang lalu, hingga saat ini belum ada laporan harga di pasar kepada dirinya.

“Biasanya saya yang mendapat-kan laporan, tapi kali ini saya yang akan melaporkan hasilnya,” ujar Jokowi.

Berdasarkan hasil pemeriksaan pasar yang dilakukan baru-baru ini harga beras di Pasar Cipinang un-tuk jenis IR3 yang tadinya Rp7.800 dan mengalami kenaikan harga

hingga Rp9.300 per kiligramnya, sekarang menjadi Rp7.900.

Sedangkan untuk beras jenis IR2 yang sebelumnya seharga Rp7.300 dan mengalami kenaikan hingga Rp10.300 sekarang menjadi Rp8.300 per kilogram.

Rapat terbatas tersebut dihadiri oleh sejumlah menteri yaitu Menko Perekonomian, Mensesneg, Men-teri BUMN, Menteri ESDM, Menteri Pertanian, Kepala Bulog, Seskab, Menteri Keuangan, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Menteri PU dan Menteri Perdagangan.

Agenda rapat terbatas tersebut dilakukan untuk membahas anti-sipasi fluktuasi Rupiah terhadap dolar AS dan kebijakan dalam rang-ka menetukan harga beras.

Padi HatzonSementara itu Petani di

Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mencoba teknologi tanam padi hazton yang diklaim hasil panennya bisa mencapai belasan ton gabah kering panen untuk setiap hektarenya.

Sejumlah petani yang men-coba teknologi tanam padi hazton bekerja sama dengan Kodim 0722/ Kudus, salah satunya dari Desa Un-daan Tengah, Kecamatan Undaan, Kudus di atas lahan 0,5 hektare.

Dalam menanam bibit padi model hazton yang dimulai hari ini (15/3) melibatkan puluhan per-sonel TNI dari Kodim 0722/Kudus yang siap mendukung swasembada beras pada tahun 2017.

Kaspono, petani asal Desa Un-daan Tengah, mengaku tertarik menanam tanaman padi dengan teknologi tanam padi hazton ka-rena hasilnya bisa mencapai 11-14 ton per hektarenya.

Teknologi tanam model hazton, kata dia, memang berbeda dengan model jajar legowo karena dari sisi usia bibit dan jumlah bibit setiap gerombolnya juga berbeda.

Teknologi ini sesungguhnya terbilang sederhana karena cukup mengubah masa semaian dari 14 hari menjadi 30 hari dan menam-bah jumlah bibit yang ditanam dari sebelumnya 1-5 batang menjadi 20-30 batang.

Selain itu, lanjut dia, biaya ope-rasional untuk mencoba tanam model hazton juga jauh lebih mahal daripada pola tanam tanaman padi seperti biasanya.

“Kami perkirakan biayanya membengkak hingga 30-an persen dibanding model sebelumnya yang hanya Rp7 jutaan per hektarenya,” ujarnya.

=ANT/AGENG/NAZRUDDIN

Presiden Kecewa Penanganan BerasPasca Operasi Pasar Presiden Belum Mendapat Laporan

ant/andika wahyu RAKOR PENANGANAN HARGA BERAS. Presiden Joko Widodo (tengah) memimpin rapat terbatas kabinet di Istana Kepre-sidenan Bogor, Jabar, Minggu (15/3). Rapat terbatas tersebut membahas perkembangan fluktuasi harga beras dan kurs rupiah. Presiden menyatakan kekecewaannya kepada para pembantunya karena tidak ada satu laporan kepadanya pasca operasi pasar dan penyaluran beras raskin tiga minggu lalu.

GaramOleh : MH. Said Abdullah

Anggota DPR RI, asal Madura

Page 3: e Paper Koran Madura 16 Maret 2015

KORAN MADURASENIN 16 MARET 2015 | No. 0566 | TAHUN IV 3NASIONALPROBOLINGGO SENIN 16 MARET 2015

No. 0566 | TAHUN IV 3NasionalKORAN MADURA

“Mantan polisi, jaksa dan BPKP punya pengaruh. KPK jilid 1 bagus karena latar be-lakang, Pak Ruki Jenderal Polisi, Pak Tum-pak, Jaksa Agung, jadi hubungan lebih baik, komisioner ke depan kayak gitu,” kata He-hamahua dalam diskusi Talkshow Bincang Senator, Minggu (15/3).

Saat pertama kali masuk ke institusi KPK, Hehamahua pernah mengusulkan jika lembaga antirasuah itu untuk menangkap

semua Jenderal di kepolisian yang diduga melakukan tindak pidana korupsi. “Ketika masuk KPK, saya mengusulkan tangkap 1, 2 Jenderal polisi sehingga ada efek jera di bawahannya, seperti yang dilakukan KPK Hongkong,” ujarnya.

Hehamahua menyayangkan langkah penanganan korupsi di Indonesia. Menu-rutnya, cara efektif mengurangi korupsi ada-lah dengan melakukan pencegahan.

“Pak Ruki? Beliau kan Plt, kan darurat, kalau mobil pemadam kan bisa mengatasi, salahnya kita melakukan pendekatan pema-daman, kita tidak menyelesaikan akar per-masalahan. Persoalannya, penyakit aslinya tidak disembuhkan,” paparnya.

Lebih lanjut dia menilai, langkah Presi-den Joko Widodo menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) pengangkatan tiga Plt Pimpinan KPK tak menyelesaikan polemik KPK dan Kepolisian secara menyeluruh.

“Plt itu artinya darurat. Kesalahan pemerintah kita suka melakukan pendekatan pemadam kebakaran. Kita tidak menyelesaikan akar permasalahannya,” ujarnya.

Abdullah menyebut, Presiden Jokowi se-harusnya dapat menyelesaikan permasala-

han ini hingga akarnya. Yakni soal regulasi yang mengatur. “Persoalannya regulasi. Ya itu harusnya disembuhkan persoalan regu-lasi,” sebutnya.

Harus TaatDia meminta penyidik KPK yang berasal

dari kepolisian dan kejaksaan harus menaati setiap perintah pimpinan. Dia juga tidak berharap ada ego sektoral antara penyidik dengan lembaga asalnya.

Dia mencontohkan, ketika terjadi kon-flik antara KPK dengan Polri yang lebih populer dengan istilah cicak vs buaya, sejumlah penyidik yang berasal dari ke-polisian dipanggil ke Mabes Polri. Dia me-negaskan, penyidik KPK tidak boleh dipe-rintah oleh Mabes Polri.

Menurutnya seringkali sejumlah penyi-dik yang menangani kasus korupsi yang melibatkan pimpinan di lembaganya bakal dipindahtugaskan. “Saya kasih contoh, ke-tika jaksa senior ditangkap KPK, jaksa junior dibuang kemana-mana,” ujarnya.

Ke depan, lanjutnya, kasus korupsi seba-iknya hanya ditangani oleh KPK. Di negara lain, polisi tidak menangani kasus korupsi agar tidak saling tumpang tindih. =GAM/ABD

JAKARTA-Mantan Penasi-hat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abdullah Hehamahua mengusulkan agar anggota komisioner lembaga antirasuah ini tidak berasal dari pejabat resmi, melainkan yang sudah pen-siun. Namun syarat utama-nya, pejabat pensiun terse-but haruslah yang memiliki pengaruh.

Pimpinan KPK Harus Tokoh Berpengaruh

ant/r. rekotomoUPACARA MELASTI SEMARANG. Sejumlah umat Hindu berjalan sambil membawa berbagai sesaji, saat berlangsung upacara Melasti untuk menyam-but Hari Raya Nyepi, di Pantai Marina Semarang, Jateng, Minggu (15/3). Upacara Melasti yang diikuti ratusan umat Hindu itu bertujuan untuk member-sihkan diri dan jiwa dari segala bentuk perbuatan buruk di masa lalu serta memohon kepada Sang Hyang Widhi agar diberikan kekuatan saat melak-sanakan Hari Raya Nyepi.

NARKOTIKA

BNN Amankan Sabu Seberat 49.351 Gram

JAKARTA-Badan Narkotika Nasional (BNN) kembali ber-hasil mengamankan 49.351 gram narkotika jenis sabu. Sabu tersebut diamankan dari sindikat narkotika yang melibatkan satu WNI dan tiga WNA.

Menurut Humas BNN, Slamet Pribadi, petugas BNN awalnya menangkap seorang WNI berini-sial LPG alias AN (52) di bilangan Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, Jumat malam.

“LPG ditangkap saat menge-mudi mobil usai menerima sabu seberat tiga kilogram dari seorang pria,” ujar Slamet saat konferensi pers di Gedung BNN, Jalan Letjen MT Haryono, Jakarta Timur, Ming-gu, (15/3).

Petugas, kata dia, kemudian melakukan pengembangan kasus dan menangkap tiga WNA yakni KYC (58), YWB (52), dan KFH (33).

“Dalam satu malam, Tim BNN berhasil mengamankan tiga WNA asal Hong Kong, Tiongkok saat sedang makan di restoran di ka-wasan Hayam Wuruk. Salah satu di antaranya KYC yang memberikan sabu ke LPG,” imbuh dia.

Setelah menangkap ketiga WNA, petugas kemudian menda-tangi apartemen tempat mereka tinggal di kawasan Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat.

“Dari kamar yang mereka tempati, petugas menyita 44 sabu. setelah ditimbang dengan sabu sebelumnya, totak sabu yang disita dari jaringan ini, adalah 49.351 gram,” tegas Slamet.

Pelaku dikenakan pasal 114 ayat 2, 113 ayat 2, 112 ayat 2 jo pasal 132 ayat 1 UU No.35 tahun 2009 dengan ancaman maksimal pidana mati.

“LPG dikendalikan oleh seseorang yang kini masih dalam pengejaran petugas. LPG juga diketahui pernah mendekam di penjara selama tiga tahun karena kasus narkotika,” katanya.

Dari hasil pemeriksaan ter-hadap LPG, ia sudah menjalan-kan misi sebagai kurir sebanyak lima kali dengan upah Rp 30 ribu dari setiap gramnya. Pertama ia mengambil 200 gram, yang kedua 500 gram, ketiga 500 gram, keempat 500 gram, dan terakhir saat ditangkap mengambil tiga kilogram. Untuk misi kali ini ia diiming-imingin mendapatkan upah sebesar Rp 90 juta.

=GAM/ABD

Institusi selain KPK Sebaiknya Tidak Tangani Korupsi

Page 4: e Paper Koran Madura 16 Maret 2015

KORAN MADURASENIN 16 MARET 2015 | No. 0566 | TAHUN IV4 Nasional

E FILING

Ditjen Pajak Kampanye tentang SPTJAKARTA-Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak menyelenggarakan kegiatan funwalk pada even Jakar-ta car-free day yang bertujuan un-tuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang kewajiban penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan.

Tema utama funwalk ini adalah e-filing yaitu sarana penyampaian SPT Tahunan secara online sehingga masyarakat dapat mengisi dan melapor-kan SPT dari mana saja dan kapan saja melalui komputer atau perangkat mobile berbasis Android yang terhubung dengan internet.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Kementerian Keuangan, Sigit Priadi Pra-mudito mengungkapkan, peserta wajib pajak (WP) saat ini dapat melakukan pelaporan lebih mudah, melalui sistem e-filling. Dengan sistem ini, masyarakat dapat melakukan pelaporan tanpa perlu lagi datang ke kantor pajak.

“Sistim e-filling merupakan cara menyampaikan laporan pembayaran pajak dengan mudah melalui sistem online. Langsung saja masuk ke website pajaknya, ada e-filling,” ujarnya dalam kegiatan Fun Walk e-Filling Campaign di Jakarta, Minggu (15/3).

Kegiatan funwalk tersebut mengam-bil tempat di area car-free day Jakarta. Registrasi peserta dimulai pukul 05.30 di Jalan Imam Bonjol tepatnya di depan hotel Mandarin Oriental dan dibagi atas dua rute masing-masing di Jalan Dukuh Atas dan Jalan MH Thamrin dan berakhir di lokasi semula.

Melalui acara funwalk ini, Ditjen Pajak memberikan kesempatan kepada masyarakat umum untuk lebih mema-hami hak dan kewajiban perpajakan. Masyarakat bebas bertanya kepada para penyuluh yang khusus bertugas untuk menjawab pertanyaan masyarakat dan memberikan informasi perpajakan yang akurat.

Kampanye e-filing di car-free day Ja-karta ini dihadiri oleh Direktur Jenderal Pajak beserta jajaran pimpinan dan pegawai Ditjen Pajak beserta keluarga. Selain diadakan di Jakarta, kampanye e-filing hari ini juga diselenggarakan di tiga belas kota besar lainnya di seluruh Indonesia yaitu: Denpasar, Bandung, Pontianak, Medan, Semarang, Yogya-karta, Balikpapan, Sidoarjo, Surabaya, Pekanbaru, Palembang, Bekasi dan Makassar.

Ditjen Pajak kata Sigit akan terus memberikan penyuluhan kepada peserta wajib pajak agar melakukan pelaporan lewat sistim tersebut. Menurutnya ini bisa menjadi sebuah kemudahan.

=GAM

Namun jika tekanan terhadap mata uang garuda ini tak kunjung berakhir maka kemungkinan ke depan harga tele-pon seluler bakal mengalami kenaikan.

Ketua Asosiasi Pedagang dan Im-portir Telepon Genggam (ASPITEG), Alie Cendrawan mengatakan, biasanya jika pelemahan rupiah terjadi dalam jangka pendek, harga-harga telepon seluler tidak akan mengalami kenaikan. Pasalnya, ke-naikan biaya impor telepon seluler masih ditanggung oleh importir sehingga harga tidak naik. “Kalau jangka pendek, biasa-nya disubsidi oleh importir. Kalau kenai-

kan nilai tukar sangat drastis, baru harga akan naik. Tapi sejauh ini masih belum terlalu pengaruh,” ujarnya di Jakarta, Minggu (15/3).

Namun jika rupiah terus melemah, maka importir dan pedagang terpaksa melakukan penyesuaian harga, khusus-nya bagi produk-produk model terbaru. “Kalau terus melemah, untuk produk lama tidak ada penyesuaian, tetapi un-tuk produk baru, harganya juga baru. Ini sudah seperti regulasi sejak jaman dulu, regulasi tidak tertulis, jadi suatu kelazi-man bagi pengusaha,” lanjutnya.

Sedangkan untuk produk lama, ke-mungkinan adanya kenaikan harga relatif kecil karena produknya sudah ada di In-donesia sebelum rupiah berada di level saat ini sehingga seharusnya pedagang juga menjual dengan harga lama. “Ma-kanya, produk yang baru masuk maka disesuaikan dengan harga baru. Sedang-kan yang lama, kan barang sudah di sini, sudah dalam rupiah. Tapi tidak mungkin kalau rupiah lemah harga handphone tidak naik,” katanya.

Meski demikian, dia berharap nilai tu-

kar rupiah bisa kembali menguat sehing-ga harga produk-produk impor seperti telepon genggam bisa tetap stabil. “Kami berharap tadinya turun, tetapi pemerin-tah pun kewalahan. Harapannya harga stabil di Rp 10 ribu saja, tapi kan situasi seperti sekarang kan tidak mungkin, dan ini kan bukan hanya mempengaruhi In-donesia saja, regional juga kena. Mengu-atnya juga dari Amerika-nya. Jadi yang penting stabil,” tandasnya.

Alie juga mengungkapkan, omzet penjualan telepon seluler di dalam nege-ri juga belum terpengaruh pelemahan ru-piah meskipun sebagian besar telepon se-luler yang dijual di Indonesia merupakan produk impor.

Menurutnya, kebiasaan masyarakat Indonesia yang suka gonta-ganti telepon seluler setiap ada model yang baru juga menjadi salah satu penyebab penjualan telepon seluler belum terlalu terganggu pelemahan rupiah. “Untuk telepon seluler model baru, meski harganya naik akibat pelemahan rupiah, namun tetap banyak dicari oleh konsumen,” ujarnya.

=GAM

RUPIAH ANJLOK

Harga Handphone Masih Tetap Stabil

JAKARTA-Meski nilai tukar rupiah terus anjlok hingga menembus level Rp 13.200 per dolar Amerika Serikat (AS) dalam beberapa pe-kan terakhir, harga telepon seluler (handphone) ter-nyata masih stabil.

ant/hafidz mubarak a PEMAKAMAN HARYANTO TASLAM. Keluarga dan kerabat menabur bunga di atas makam Haryanto Taslam (Hartas) di TPU Menteng Pulo, Jakarta, Minggu (15/3). Politisi senior PDI itu meninggal dunia di RS Medistra, Sabtu (14/3) akibat sakit.

Page 5: e Paper Koran Madura 16 Maret 2015

KORAN MADURASENIN 16 MARET 2015 | No. 0566 | TAHUN IV 5EkonomiPROBOLINGGO SENIN 16 MARET 2015

No. 0566 | TAHUN IVEkonomiKORAN MADURA 5

Berdasarkan data Badan Koordinasi Pe-nanaman Modal (BKPM), baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Pe-nanaman Modal Asing (PMA) periode Janu-ari hingga Maret 2015 ini masih mengalami kenaikan jika dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kepala BKPM, Franky Sibarani mene-gaskan, kecenderungan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS belum mempengaruhi minat investasi ke Indo-nesia. Rencana investasi untuk PMDN yang sudah masuk ke BKPM periode Janu-ari- hingga 12 Maret 2015 sebanyak 1.138 proyek dengan nilai investasi Rp 59 triliun, naik dibandingkan periode yang sama ta-hun 2014 sebanyak 689 proyek senilai Rp 40,16 triliun.

Sementara untuk PMA, rencana inves-tasi yang sudah masuk ke BKPM periode Januari hingga 12 Maret 2015 sebanyak 596 proyek senilai US$ 16,1 miliar, naik dibandingkan periode yang sama tahun 2014 sebanyak 698 proyek senilai US$ 6,3 miliar.

“Proyek investasi di atas sudah me-ngajukan permohonan perizinan ke BKPM dan sudah teridentifikasi. Jadi, seperti yang saya nyatakan sebelumnya, tren pelema-han nilai tukar rupiah belum berdampak terhadap minat investasi. Kami berharap

rencana investasi ini dapat segera tereali-sasi sehingga dapat mendorong pertumbu-han ekonomi,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (15/3).

Franky menambahkan untuk PMA, ren-cana investasi yang paling besar berasal dari China, di mana periode Januari-Feb-ruari 2015 tercatat senilai US$ 6,77 miliar. Jumlah ini jauh meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2014 senilai US$ 557,22 juta.

Negara lain yang mencatatkan kenai-kan rencana investasi Januari hingga Feb-ruari 2015 adalah Jepang dengan nilai US$ 1,03 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun 2014 senilai US$ 319,68 juta. Kemudian Malaysia di mana rencana in-vestasi periode Januari hingga Februari 2015 senilai US$ 2,23 Miliar, dibandingkan periode yang sama senilai US$ 252,59 juta.

“Kenaikan rencana investasi China tidak mengherankan karena pada kuartal IV Tahun 2014 realisasi investasi dari Chi-na untuk pertama kalinya sejak tahun 2010

masuk lima besar investasi asing ke Indo-nesia senilai US$ 500 juta. Demikian juga dengan Malaysia yang pada tahun 2014, untuk pertama kalinya masuk dalam lima besar investasi asing ke Indonesia senilai US$ 1,8 miliar,” jelasnya.

BKPM juga mencatat adanya penu-runan rencana investasi yang sudah ma-suk ke BKPM sepanjang Januari-Februari 2015, dari beberapa negara, dibandingkan periode yang sama 2014. Negara-negara tersebut antara lain Singapura, di mana sepanjang Januari-Februari 2015 rencana investasi yang sudah masuk senilai US$ 2,32 miliar, sedikit lebih rendah dibanding-kan periode yang sama tahun 2014 senilai US$ 2,66 miliar.

Negara lainnya yang juga mengalami penurunan rencana investasi adalah Korea Selatan di mana sepanjang Januari-Febru-ari 2015 tercatat rencana investasi senilai US$ 140,4 juta, lebih rendah dibandingkan periode yang sama 2014 senilai US$ 669,29 juta. =GAM

Indonesia Masih Jadi Surga InvestasiPelemahan Rupiah Tidak Mempengaruhi Optimisme Investor

JAKARTA-Indonesia masih tercatat sebagai surga inves-tasi yang menjanjikan bagi investor. Meskipun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terus anjlok selama 2015 ini, minat investor dalam negeri maupun investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia ter-catat masih tinggi.

ant/dedhez anggara HARGA CABAI TURUN. Seorang petani memanen cabai yang masih hijau di areal sawah desa Pecuk, Kecamatan Sindang, Indramayu, Jawa Barat, Minggu (15/3). Petani terpaksa memanen cabai merah yang masih hijau untuk mengurangi kerugian akibat banyak cabai yang membusuk dan dijual seharga Rp. 5.000 per kilogram.

Page 6: e Paper Koran Madura 16 Maret 2015

KORAN MADURASENIN 16 MARET 2015 | No. 0566 | TAHUN IV6 Ekonomi

Direktur Direktorat Jenderal Standard-isasi dan Perlindungan Konsumen (SPK) Kemendag, Widodo mengungkapkan, berdasarkan hasil uji laboratorium yang dilakukan oleh kementeriannya, produk pakaian bekas impor mengandung banyak bakteri yang berbahaya bagi kesehatan.

“Pakaian bekas impor setelah uji me-ngandung bakteri sampai 216 ribu koloni per gram. Bahkan sebagian yang dijual pinggir jalan itu seperti celana pendek ada bekas mens wanita,” ujarnya di Gedung RRI, Jakarta, Minggu (15/3).

Menurutnya, dengan menggunakan pakaian bekas impor tersebut, masyarakat bisa terkena berbagai macam penyakit.

Widodo mengakui bahwa sebagian be-

sar pakaian bekas impor tersebut harganya bersaing. Namun melihat risiko yang ada sebaiknya masyarakat menghindarinya. “Setelah diteliti lebih mahal harga Rp 10 ribu, biaya berobatnya Rp 300 ribu. Bisa terinfeksi penyakit saluran kelamin. Kalau seperti itu kan lebih murah produk dalam negeri. Jadi saya memohon jaga kesehatan dari produk seperti itu,” lanjutnya.

Ia menegaskan, dengan membeli produk pakaian bekas, masyarakat juga juga merendahkan harkat dan martabat bangsa.

Selain menganjurkan untuk tidak mem-beli produk bekas, Kemendag juga men-dorong masyarakat untuk membeli produk dalam negeri. Ia bercerita, banyak produk-

produk dalam negeri yang kualitasnya jauh lebih baik jika dibanding dengan produk asing yang bermerek. Banyak juga produk lokal yang telah mendunia sehingga menu-rutnya masyarakat tidak perlu malu meng-gunakan produk dalam negeri.

“Pak menteri pernah marah di forum, ada ibu-ibu bilang ini dalaman (pakaian dalam) mereknya bagus. Pak menteri bilang memang di jalan ibu buka-buka celana? Itu keterlaluan sekali rasa nasionalismenya. Jadi belilah produk dalam negeri yang lebih sehat. Kalau produk luar di perjalanannya kena apa kita tidak tahu,” tandasnya.

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Perteks-tilan Indonesia (API) Ade Sudrajat me-ngungkapkan bahwa semakin maraknya peredaran pakaian bekas impor di Indone-sia membuat industri garmen lokal kesuli-tan untuk perkembang. “Dari sisi ekonomi, IKM hanya tumbuh 8 persen, yang se-harusnya 20 persen tumbuhnya tiap tahun. Sementara 12 persen pertumbuhan IKM tergerus oleh pakaian bekas,” ujarnya.

Menurutnya, minimnya pertumbuhan industri garmen lokal juga salah satunya disebabkan oleh pasar garmen yang direbut oleh pakaian bekas impor tersebut.

=GAM

Pakaian Bekas Impor Tetap BerbahayaKemendag Kembali Ingatkan Bahaya Pakaian Bekas Impor

JAKARTA-Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak lagi membeli dan mengguna-kan produk pakaian bekas impor. Selain mengandung banyak bakteri yang meru-gikan kesehatan, menggu-nakan pakaian bekas impor juga merendahkan marta-bat bangsa.

ist/humas kemenaker/ant PEKERJA ILEGAL. Menaker Hanif Dhakiri (kiri) berbincang dengan tenaga kerja asing ilegal yang ditemuinya saat sidak di perusahaan pertambangan di Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan, Sabtu (14/3). Lima pekerja asing ilegal asal Tiongkok ditangkap dan diserahkan ke imigrasi kelas 1 Banjarmasin untuk proses deportasi.

Page 7: e Paper Koran Madura 16 Maret 2015

KORAN MADURASENIN 16 MARET 2015 | No. 0566| TAHUN IV 7Lintas JatimBangkalanBangkalanBangkalan SENIN 16 MARET 2015

No. 0566 | TAHUN IV 7Lintas JatimKORAN MADURA

RASKIN

Warga Terima Raskin Kurang 15 Kg

JEMBER - Warga miskin di Kabupaten Jember, Jawa Timur, menerima jatah beras untuk masyarakat miskin (raskin) kurang dari 15 kilogram, karena alasan pemerataan.

Penerima raskin warga Kelurahan/Kecamatan Patrang Munipa, mengatakan, warga di kelurahan setempat menerima raskin sebanyak 4,5 kilogram per bulan, karena jatah raskin di kelurahan setempat dibagi rata.

"Setiap bulan saya selalu dapat jatah raskin sebanyak 4,5 kilogram dan harga per kilogram sebesar Rp 1.600, sehingga saya harus mengeluarkan uang sebesar Rp 7.200 untuk menebus raskin per bulan," tuturnya, Minggu (15/3).

Menurut dia, sebagian warga penerima raskin biasanya memoles beras yang diterima dari pihak Bulog Jember, agar warnanya lebih putih dan rasa beras tersebut lebih enak.

"Kami biasanya memoles beras itu melalui Pak Kampung (Kepala Dusun), dan beras yang sudah dipoles seberat 4,5 kilo-gram ditebus seharga Rp 10.000," paparnya.

Hal senada juga disampaikan penerima raskin warga Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, Amin yang mengaku menda-patkan jatah raskin sebesar 4,5 kilogram setiap bulan.

"Saya tidak pernah meneri-ma raskin sebanyak 15 kilogram, karena pihak kelurahan menyam-paikan alasan pemerataan untuk semua warga miskin. Katanya, tidak semua warga miskin dapat raskin, sehingga harus dibagi rata dengan warga miskin lainnya," ungkapnya.

Sementara Wakil Kepala Bulog Sub-Divre XI Jember, Rach-mawati membenarkan realisasi penyaluran raskin di beberapa desa/kelurahan di Jember terse-but.

"Memang ada seperti itu, dengan alasan pemerataan. Kalau seperti itu bukan lagi wilayah Bu-log, karena sesuai dengan aturan seharusnya setiap rumah tangga sasaran (RTS) penerima raskin menerima beras 15 kilogram," ucapnya.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH

Dewan Minta Pemkot Antisipasi ISIS

Wakil Ketua DPRD Surabaya Masduki Toha, mengatakan, pe-merintah harus bersikap terkait

dugaan keterlibatan enam war-ganya dalam jaringan ISIS.

"Bila perlu pemkot buat selebaran yang dikirim ke se-kolah-sekolah. Jadi tidak hanya membuat selebaran pelarangan perayaan Valentine," kata Mas-duki Toha yang juga Anggota De-wan Kehormatan GP Ansor Jatim, Minggu (15/3).

Menurut dia, jika tidak di-antisipasi, pengaruh ISIS bisa masuk dalam dunia pendidikan. "Ini membahayakan, jadi harus diantisipasi," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, sece-patnya juga pemkot membuat surat edaran di tingkat RT/RW, lurah, camat dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Soal keterlibatan warga Sura-

baya yang diduga terlibat dalam jaringan ISIS, Masduki mengata-kan hal itu bisa dilihat dari peri-laku dan kebiasaan yang dilaku-kan di sekitar tempat tinggalnya.

"Ikut jamaah apa, shalat di mana dan hubungannya dengan masyarakat sekitar seperti apa?," ujarnya.

Untuk itu, lanjut dia, saat ini yang perlu dilakukan pemkot adalah upaya preventif, di anta-ranya memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai makna jihad dalam agama Islam.

"Pengertian jihad kalau tidak bisa diterjemahkan ya bahaya," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, peme-rintah kota mengembangkan ko-munikasi secara intensif dengan

sejumlah forum komunikasi, baik dengan pimpinan daerah, tokoh agama dan masyarakat.

Sebelumnya (14/3), Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj saat meluncurkan Sukses Muk-tamar ke-33 NU di Gedung PWNU Jatim, Sabtu (14/3) malam mene-gaskan bahwa ISIS itu lebih ber-bahaya daripada jaringan Imam Amrozi dkk.

"Kalau Amrozi dkk itu me-nye-rang dengan memilih sasa-ran asing, tapi kalau ISIS itu me-nyerang siapapun tanpa pandang bulu, karena itu adanya belasan warga kita yang ingin berga-bung ke ISIS harus diwaspadai, khususnya bila mereka pulang," katanya.

= ANT/ABDUL HAKIM

SURABAYA - DPRD Kota Surabaya memin-

ta pemerintah kota setempat menganti-sipasi pengaruh "Is-

lamic State of Iraq and Syria" (ISIS), seperti membuat selebaran ke sekolah-sekolah

dan lingkungan masyarakat.

ant/zabur karuruLOMBA PERAHU LAYAR SURABAYA. Sejumlah perahu layar bersiap-siap mengikuti lomba perahu layar di Pantai Ria Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (15/3). Lomba yang rutin diadakan tiap tahun tersebut bertujuan sebagai hiburan masyarat dan wisatawan yang berkunjung ke Surabaya.

Page 8: e Paper Koran Madura 16 Maret 2015

KORAN MADURASENIN 16 MARET 2015 | No. 0566| TAHUN IV 8 Lintas Jatim

Said Aqil: Islam Nusantara Mulai Diterima Dunia

"Para ulama Afghanistan, Thailand, Malaysia, Filipina, dan sejumlah negara Timur Tengah juga mulai menyekolahkan anak-anak mereka ke Indonesia untuk belajar Islam ala Ahlussunnah wal Jamaah," katanya dalam sambut-an pada Peluncuran Sukses Muk-tamar ke-33 NU di Gedung PWNU Jatim, Surabaya, Sabtu malam.

Dalam peluncuran yang ditandai dengan istighatsah (doa bersama memohon kese-lamatan), tahlil, shalawat, dan pagelaran wayang dengan lakon "Nur Kala Kalidasa" oleh dalang Ki Enthus Susmono itu, ia menga-ku dirinya juga baru saja meneri-ma penghargaan dari AS sebagai pemimpin dunia nomor 17 yang mewujudkan kedamaian dunia.

"Pak Imam Aziz (salah se-orang Ketua PBNU yang kini

menjabat Muktamar Ke-33 NU) juga akan segera ke Patani, Ko-rea untuk menerima penghar-gaan dari negara itu atas prestasi dalam mengembangkan rekonsi-liasi dengan beberapa keluarga PKI yang masih hidup," katanya.

Di hadapan Gubernur Jatim Soekarwo, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko, Ka-polda Jatim Irjen Pol Anas Yu-suf, ulama dan pengurus cabang NU se-Jatim, ia mengatakan Is-lam Nusantara (Aswaja) yang dikembangkan para ulama NU merupakan jalan tengah yang menyelamatkan masyarakat dari konflik dari zaman ke zaman.

"Konflik politik Mu'tazilah-Khawarij melahirkan Aswaja (Imam Hasan Al-Basri), konflik antara rasionalitas dan spir-itualitas melahirkan Ilmu Kalam

(Imam Abu Hanifah), konflik dalam penafsiran Quran dan Hadits melahirkan Ilmu Fiqih dengan Ijmak dan Qiyas (Imam Syafii), serta konflik hakikat dan syariat yang melahirkan tarekat (Imam Ghazali)," katanya.

Perkembangan terakhir adalah konflik antara negara dengan agama "Konflik nega-ra-agama itu dirumuskan KH Hasyim Asyari (Pendiri NU) den-gan konsep Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan dalam satu aga-ma), Ukhuwah Basyariah (per-saudaraan dalam satu bangsa), dan Ukhuwah Wathoniyah (per-saudaraan dalam satu negara)," katanya.

Bahkan, katanya, Ukhuwah Wathoniyah mungkin lebih uta-ma daripada lainnya. "Itu karena kita lahir, bertindak, bekerja, dan beribadah di atas Tanah Air ini. Tidak mungkin kita bisa beriba-dah kalau kita tidak memiliki Tanah Air, karena itu para ulama NU menyatakan cinta Tanah Air itu sebagian dari iman," katanya.

Oleh karena itu, ajaran Islam

yang dikembangkan para ulama melalui organisasi kemasyaraka-tan Nahdlatul Ulama (NU) yakni Ahlussunnah wal Jamaah (As-waja) itu kini menjadi perhatian dunia, karena itu Muktamar ke-33 NU di Jombang pada 1-5 Agus-tus 2015 mengangkat tema Islam Nusantara.

"Islam Nusantara yang berpa-ham Aswaja yang dimotori NU juga sering tanyakan para dip-lomat asing yang berkunjung ke Kantor PBNU, terutama duta-duta besar dari Eropa," kata Said Aqil yang mencalonkan diri lagi sebagai ketua umum dalam Muk-tamar 2015 di Jombang itu.

Dalam kesempatan itu, Gu-bernur Jatim Soekarwo juga me-nyampaikan terima kasih atas peran NU yang menghargai kebhinnekaan bangsa Indone-sia, karena hal itu menyebab-kan terjadinya titik temu antara agama dan negara, sehingga kehidupan masyarakat menjadi aman dan nyaman yang akhirnya masyarakat bisa sejahtera.

= ANT/EDY M YA'KUB

SURABAYA - Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menegaskan bahwa Islam Nusantara kini mulai di-terima dunia, karena Islam Nusantara yang dikem-bangkan para ulama NU itu bisa bergandengan secara damai dengan siapapun.

ant/bima saktiLAUNCHING MUKTAMAR NU KE-33. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siradj (tengah) bersama Gubernur Jawa Timur Soekarwo (keempat kiri) serta wakil Gubernur Saifullah Yusuf (ketiga kiri) serta beberapa pejabat tinggi jatim dan tokoh NU menabuh rebana sebagai tanda dibukanya Launching Sukses Muktamar ke-33 NU di PW NU Jawa Timur, Surabaya, Sabtu (14/3) malam. Muktamar akan berlangsung tanggal 1-5 Agustus 2015 tersebut.

MUKTAMAR KE-33 NU

Gubernur Siap Sukseskan

SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyatakan dirinya bersama Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko dan Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf siap me-nyukseskan Muktamar ke-33 NU di Jombang pada 1-5 Agustus mendatang.

"Saya mewakili kabupaten/kota se-Jawa Timur bersama Pangdam dan Kapolda siap menyukseskan Muktamar ke-33 NU," katanya dalam sambutan Peluncuran Sukses Muktamar ke-33 NU yang dihadiri ratusan ulama dan pengurus cabang NU se-Jatim di Gedung PWNU Jatim, Surabaya, Sabtu malam.

Dalam peluncuran yang ditandai dengan istighatsah (doa bersama memohon ke-selamatan), tahlil, shalawat dan pagelaran wayang dengan lakon "Nur Kala Kalidasa" oleh dalang Ki Enthus itu, ia menyatakan dukungan itu merupakan ung-kapan terima kasih atas jasa NU selama ini.

"NU lahir di Surabaya dan NU telah membuat bangsa dan negara kita menjadi aman dan nyaman, karena NU melakukan titik temu antara agama dengan budaya, bahkan pembangunan juga sukses dengan pendekatan agama," kata pemimpin yang akrab disapa Pakde Karwo itu.

Selain itu, NU juga menon-jolkan pentingnya (ajaran) musyawarah untuk mufakat, sehingga pertengkaran di tengah masyarakat akan dianggap kuno. "Bahkan, NU juga mengajarkan islah (rujuk) bila ada perteng-karan atau perbedaan pemikiran yang tajam," katanya.

Dalam acara yang juga dihadiri Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, tapi tidak dihadiri Rais Syuriah PWNU KH Miftachul Akhyar itu, Gubernur Jatim menilai Muk-tamar ke-33 NU akan menjadi semacam deklarasi tentang Islam Nusantara untuk (kenai-kan) dunia.

"Karena itu, tepat sekali jika Muktamar ke-33 NU ditempat-kan di Jawa Timur, persisnya di Jombang, apalagi pemikiran-pemikiran besar selama ini banyak yang bersumber dari Jawa Timur," katanya dalam muktamar dengan ketua panitia H Saifullah Yusuf (Wagub Jatim) itu.

= ANT/EDY M YA'KUB

Page 9: e Paper Koran Madura 16 Maret 2015

KORAN MADURASENIN 16 MARET 2015 | No. 0566| TAHUN IV 9

Pedagang khawatir untuk membeli beras dalam jum-lah banyak, sebab harga komoditas tersebut kini

cenderung turun,”

SakipKetua Paguyuban Pedagang Peras

Lintas Jatim

AGUNG BAROKAH KOMPUTER

MENERIMA:Komputer, Laptop, Printer, LCD/LED, Monitor, Proyektor (Peripheral Komputer), Pemasangan Warnet, Setting LAN

Hub: Biro Surabaya085 707 344 863

DIJUAL RUMAH

PERUM. PONDOK MUTIARA INDAHBlok F.4/20 Dengkol Singosari - Malang

Ukuran: 8x 12 M3 / Tipe 36

Hub: Biro Surabaya085 707 344 863

Hidupkan Literasi Lewat Budaya ‘Sabtu’

"Saya sudah memulai budaya 'sabtu' bersama para pendidik. Ka-rena namanya sabtu, maka kami mengadakan pertemuan malam Sabtu. Logikanya, Sabtu itu kan biasanya libur, sementara kalau malam Minggu kan untuk kelu-arga," kata doktor lulusan Univer-sitas Negeri Surabaya (Unesa) itu saat ditemui di Ponorogo, Jawa Timur, Minggu (15/3).

Dosen sastra Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Ponorogo ini me-ngaku prihatin dengan masih ren-dahnya budaya baca dan tulis di masyarakat Indonesia, khususnya para guru, bahkan di kalangan dosen.

"Padahal proses mendidik itu tidak hanya dibatasi oleh ruang kelas. Kita memperluas vibrasi fungsi kita sebagai pendidik lebih luas lagi, yakni melalui tulisan, baik melalui media massa, buku atau dunia maya. Ilmu yang kita sebarkan akan memiliki jang-kauan luas jika disebarkan lewat tulisan," kata penulis belasan buku dan ratusan artikel ini.

Ketua Litbang Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Ponorogo ini menjelaskan bahwa

pertemuan-pertemuan dengan para pendidik itu ia manfaatkan dengan berbagi semangat agar mereka aktif menulis. Karena dengan menulis, maka mereka akan terangsang untuk membaca.

Di sisi lain Sutejo juga memi-liki komunitas yang tersebar di Madiun, Kediri, Pacitan dan Ma-getan. Namun. Diakuinya komu-nitas itu tidak formal, sehingga seolah-olah tidak ada.

"Komunitas yang kami bangun ini adalah membangun semangat membaca dan menulis itu. Komu-nitas ini memang tidak formal, tapi eksistensinya ada," katanya.

Sementara di kalangan NU sendiri, hasil budaya "sabtu" itu tel-ah menghasilkan kumpulan tulisan yang diterbitkan dalam bentuk buku "Membaca dan Menggagas NU ke Depan". Penerbitan yang diga-gas oleh Litbang Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan Ika-tan Sarjana NU (ISNU) Ponorogo itu diluncurkan, Sabtu (14/3).

Acara itu menghadirkan Pe-ngasuh Pondok Pesantren Darut Tauhid Cirebon, Jawa Barat, KH Husein Muhammad dan Pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah K. M Faizi. Selain ulama, keduanya juga

merupakan penulis produktif.Sutejo mengaku kagum den-

gan apa yang dilakukan oleh KH Husein Muhammad yang telah menulis puluhan buku. Demikian juga dengan aktivitas K. Faizi dan upayanya menanamkan budaya menulis di Annuqayah.

"Annuqayah itu luar biasa. Saya ikut bangga dan saya berharap pesantren lain juga meniru seper-ti Annuqayah. Karena beliau biasa menulis, beliau bisa diundang ke Singapura dan Jerman," katanya.

K. Faizi menyebutkan bahwa pihaknya membudayakan para santri menggeluti dunia literasi dengan menekankan kebiasaan menulis setiap hari.

"Kalau tidak bisa tiap hari, min-imal tiga kali seminggu," katanya.

Ia mengemukakan, para santri di salah satu pesantren besar di Madura itu juga dibiasakan mem-baca resume buku yang dibuat oleh para guru atau ustadz sebe-lum mereka masuk kelas. Dalam resume itu juga dijelaskan sejum-lah diksi yang diperkirakan kesu-litan dicerna oleh santri.

"Jadi ketika mereka menung-gu masuk kelas, mereka membaca. Nanti kalau tertarik ingin tahu lengkapnya cari di perpustakaan. Jadi bukan mengajak santri datang ke perpustakaan, tapi perpustakaan masuk kelas," kata kiai nyentrik yang dikenal sebagai penyair ini.

= ANT/MASUKI M ASTRO

PONOROGO - Budayawan Dr Sutejo mengajak masyarakat untuk menghidupkan dunia literasi lewat budaya sadar baca tulis atau "sabtu" sebagaimana yang dia rintis bersama sejumlah guru dan dosen.

ant/rahbani sUPACARA MELASTI DI SURABAYA. Sejumlah umat Hindu berjalan ketika mengikuti ritual upacara Melasti untuk meny-ambut Hari Raya Nyepi di Lapangan Aru, Komplek AAL, Surabaya, Jatim, Minggu (15/3). Upacara rangkaian Hari Raya Nyepi yang diikuti ribuan umat Hindu se-Jatim tersebut bertujuan untuk membersihkan diri dan jiwa dari segala bentuk perbuatan buruk.

KOMODITAS

Pedagang Belum Berani "Nyetok" Beras

BOJONEGORO - Sejum-lah pedagang di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, belum berani "nyetok" membeli beras dalam jumlah banyak, karena harga komoditas tersebut masih berfluktuasi, disebabkan mulai panen padi disertai kehadiran pedagang luar daerah.

Ketua Paguyuban peda-gang beras di Pasar Banjarjo, Kecamatan Kota, Kabupaten Bojonegoro, Sakip, mengatakan, hampir semua pedagang beras di daerah itu belum berani "nyetok", melakukan pembelian beras dalam jumlah banyak.

Meskipun, katanya, di sejumlah daerah di Bojonegoro, juga Tuban, panen padi mulai berlangsung.

"Pedagang khawatir untuk membeli beras dalam jumlah banyak, sebab harga komoditas tersebut kini cenderung turun," ucap Sakip, Minggu (15/3).

Tapi, menurut dia, masuk-nya pedagang dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur, yang melakukan pembelian beras, mengakibat-kan harga beras yang semula sudah turun, sejak sepekan lalu kembali naik.

"Mereka melakukan pem-belian beras, karena harga ko-moditas itu di daerah asalnya lebih tinggi dibandingkan harga

beras di sini," kata dia.Lebih lanjut Sakip menjelas-

kan dirinya dalam beberapa hari ini tidak melakukan pembelian beras, padahal biasanya bisa mencapai 10 ton/hari.

"Anda lihat sendiri gudang saya kosong. Sebab saya dalam beberapa hari ini tidak melaku-kan pembelian beras," tan-dasnya.

Hal senada disampaikan pedagang beras lainnya juga di pasar setempat, Waris, yang menyebutkan dirinya hanya berani melakukan pembelian beras maksimal 2 ton/hari, padahal biasanya bisa mencapai 8 ton/hari.

"Saya masih berani melaku-kan pembelian beras, sebab ada pedagang asal Blitar yang rutin membeli 1 ton per harinya," ucapnya.

Data di pasar setempat, harga beras panenan baru yang semula berkisar Rp 8.200-Rp 8.300/kilogram, kembali naik berkisar Rp 8.400-Rp 8.500/kilogram.

Tapi harga beras kualitas super tetap stabil berkisar Rp 9.800-Rp 10.400/kilogram, begitu pula harga beras jatah untuk warga miskin (raskin) juga stabil berkisar Rp 6.500-Rp 6.600/kilogram.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bojonegoro, Basuki, menjelaskan Bulog Subdivre III masih melakukan operasi pasar di daerahnya, karena harga beras kualitas premium masih tinggi.

Operasi pasar, lanjut dia, di-fokuskan di wilayah perkotaan, dengan menjual beras kualitas medium Rp 7.300/kilogram.

"Operasi pasar di Kecamatan Temayang sepi peminat, sebab di perdesaan sedang panen padi," ucapnya.

= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

Page 10: e Paper Koran Madura 16 Maret 2015

KORAN MADURASENIN 16 MARET 2015 | No. 0566| TAHUN IV 10 Lintas Jatim

Pembangunan Alun-alun Dikebut Demi ‘Apeksi’

Wali Kota Malang Moch An-ton, mengatakan, untuk mewu-judkan penyelesaian pembangu-nan Alun-alun Merdeka dan bisa diresmikan sebelum pelaksanaan pertemuan Apeksi itu, seluruh pekerja proyek memang harus lembur dan mereka tidak kebera-

tan serta menyutujuinya."Waktunya memang sudah

mepet, sehingga pengerjaannya harus dilembur agar cepat sele-sai dan diresmikan. Yang penting sebelum pelaksanaan pertemuan Apeksi harus sudah tuntas ka-rena kita akan kedatangan tamu, yakni kepala daerah (bupati dan wali kota) seluruh Indonesia," ka-tanya Minggu (15/3).

Meski pengerjaannya dike-but, kata Anton, dirinya tidak khawatir sama sekali jika alun-alun yang direnovasi pihak ketiga itu bentuknya tak sesuai dengan keinginannya, sebab pimpinan proyek renovasi su-dah memastikan kalau konsep arsitek alun-alun masih sama seperti dulu, belum ada ada pe-rubahan.

Dalam konsep pembangunan dan renovasi alun-alun terse-but bakal dilengkapi dengan air

mancur, tanaman berbagai jenis pohon yang menjulang tinggi, tempat permainan skateboard, dan tempat beristrirahat serta rekreasi keluarga yang berada di tengah kota.

"Harapan kami, pembangu-nan Alun-alun Merdeka dengan berbagai fasilitas pendukungn-ya itu tuntas sebelum gelaran Apeksi akhir bulan depan," ujar-nya.

Pembangunan dan renovasi Alun-alun Merdeka mengguna-kan dana tanggung jawab so-sial perusahaan (CSR) dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar Rp5,9 miliar lebih.

Pada awal pembangunan alun-alun tersebut, Komisi C DPRD Kota Malang menentangn-ya karena di area alun-alun itu bakal dibangun fasilitas bisnis, yakni anjungan tunai mandiri (ATM) "drive thru" atau layanan

bagi pelanggan yang menunggu di kendaraan.

Selain itu, kerja sama BRI yang merenovasi alun-alun tersebut juga tidak ada persetu-juan dari dewan. Namun, me-nurut Wali Kota Malang, Moch Anton, dana CSR untuk pem-bagunan alun-alun ibarat uang sedekah, sehingga tidak perlu persetujuan dewan karena dana yang digunakan merupakan dana milik perusahaan, bukan APBD.

Sebelumnya, sejumlah pegiat lingkungan juga menolak renovasi jika di area alun-alun tetap ada kawasan bisnis. Na-mun, setelah dilakukan koordi-nasi antara legislator, pemkot, dan pihak BRI, pembangunan dilanjutkan tanpa dilengkapi dengan layanan drive thru ATM BRI.

= ANT/ENDANG SUKARELAWATI

MALANG - Pembangu-nan Alun-alun Merde-ka Kota Malang, Jawa Timur, terus dikebut

demi pelaksanaan per-temuan Asosiasi Pe-

merintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi),

yang bakal digelar di kota itu pada 28 April

nanti.

ant/hoHUT TNI MARINIR-KOPASKA. Sejumlah prajurit Pasukan Khusus TNI AL (Taifib dan Kopaska) terjun payung saat olahraga bersama dalam rangka peringatan HUT ke 54 Taifib Korps Marinir dan HUT ke 53 Kopaska di Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Minggu (15/3).

BOLA VOLI

Putri Jakarta Bank DKI Gagal Maju Final

PROBOLINGGO - Tim putri Jakarta Bank DKI dipastikan gagal maju ke empat besar (final four), setelah pada partai terakhir putaran kedua minggu kedua kalah dari Jakarta Pertamina Energi dengan skor 3-0.

Dalam pertandingan yang berlangsung di GOR Mastrip Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (15/3) sore, Jakarta Bank DKI kalah langsung tiga set dari Jakarta Pertamina Energi (25-19, 25-14, 25-20).

Kekalahan ini membuat tim asuhan Eko Waluyo terkunci di posisi enam klasemen sementara Pertamina Proliga 2015, karena tidak mendapatkan nilai, atau nilainya masih sama seperti sebelumnya 8, sehingga me-mastikan gagal maju final four bersama tim putri Manokwari Valeria Papua Barat.

"Fisik kita berat pada pertandingan hari ini, dan kita menemani Manokwari Valeria Papua Barat yang sama-sama tidak lolos ke babak final Four," ucap Eko dalam keterangan pers usai pertandingan.

Eko mengakui, timnya masih menyisakan dua pertandingan pada putaran kedua minggu ketiga yang akan berlangsung di Jakarta pekan depan, namun meski menang tidak akan mampu mengejar nilai untuk lolos ke babak final.

"Tidak bisa, karena kalau pun kita menang tiga angka tidak mampu mengejar nilai tim yang berada di peringkat di atasnya," ujarnya.

Meski demikian, pihak-nya mengaku akan berusaha semaksimal mungkin untuk meraih kemenangan di dua laga sisa, karena menjadi tuan rumah.

Sementara itu, bagi Per-tamina Energi kemenangan atas Jakarta Bank DKI membuat posisinya semakin aman lolos ke babak final four.

"Kita memang sudah aman, namun kemenangan ini mem-buat mental bermain anak-anak meningkat, dan ini baik untuk menghadapi laga final Four," kata pelatih Pertamina Energi, Oktavian.

= ANT/ABDUL MALIK IBRAHIM

Page 11: e Paper Koran Madura 16 Maret 2015

KORAN MADURASENIN 16 MARET 2015 | No. 0566 | TAHUN IV N

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi, Fathol Alif BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni

BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), M. Ridwan BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Zeinul Ubbadi DIREKTUR KEUANGAN: Khalida Alfiana Isaura DIREKTUR IKLAN DAN PEMASARAN: G. Mujtaba ACCOUNTING EKSEKUTIF: Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APA PUN DARI NARASUMBER

Membenahi Lembaga

Salam Songkem

Pemerintah terus berupaya menghemat anggaran. Salah satunya Kementerian Pen-

dayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi juga melakukan upaya itu. Setelah memberlakukan moratorium CPNS selama 5 tahun, di tengah sejumlah daerah mengalami krisis PNS, kini kementerian itu akan membenahi lembaga nonstruktrural (LNS), padahal telah ada 10 LNS di-likuidasi sebelumnya.

Di satu sisi, upaya yang dilakukan Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi itu, memang tepat ketika berupaya menghemat anggaran dengan meli-kuidasi sejumlah LNS yang fungsinya tak jelas atau tumpang tindih dengan lembaga lain. Akan tetapi, berhe-mat secara besar-besaran dengan memangkas LNS secara membabi buta, sama saja dengan memper-panjang daftar angka pengangguran. Juga menjadi tidak masuk akal ketika Menteri PAN-RB memberlakukan mo-ratorium CPNS di daerah-daerah yang sebenarnya sangat membutuhkan tambahan CPNS, karena mengalami krisis guru PNS, seperti di Kabupaten Sumenep dan Pamekasan, Madura. Bukan mustahil krisis guru PNS juga terjadi di daerah lain di Indonesia.

Jika itu dilakukan Menteri PAN-RB, berarti Menteri Yuddy Chrisnandi telah memprioritaskan berhemat dari-pada kebutuhan daerah akan rekrut-men CPNS guru. Sungguh kebijakan itu layak dikaji ulang karena sangat tidak berpihak pada kebutuhan pen-didikan. Berapa banyak anak bangsa sebagai calon regenerasi pemimpin di masa depan yang dikorbankan dengan kebijakan Menteri PAN-RB.

Ada tiga hal yang perlu dilaku-kan untuk menyelesaikan masalah kebutuhan guru di sejumlah sekolah di tengah upaya keras pemerintah melakukan penghematan anggaran. Pertama, pemerintah harus menge-cualikan pemberlakukan moratorium di sejulah daerah yang mengalami krisis guru, jika tidak mau mencabut moratorium. Kedua, Pemerintah mem-PNS-kan honorer guru K2, yang selama ini telah banyak berjasa mencerdaskan anak bangsa di sekolah tempatnya mengabdi masing-masing. Ketiga, perlu pergerakan untuk memberi masukan pada pemerintah agar lebih memerhatikan pendidikan. (*)

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (3500 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tu-lisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email [email protected]. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

Revitalisasi Kurikulum dan Ujian Nasional

Tantangan pemerintah ke depan adalah menata u-lang kurikulum sekolah

dengan membagi tugas antara pusat, provinsi, dan kabupaten/kota dalam penyusunan kuriku-lum, sesuai dengan kepentingan masing-masing. Pemerintah juga perlu memberikan fasilitasi terhadap praktik-praktik ter-baik (best practices) yang telah dilakukan sekolah, serta mem-berlakukan mekanisme insentif atas prestasi yang sudah dica-pai. Indonesia perlu merubah mindset tentang kurikulum na-sional, yang tidak diartikan se-bagai pedoman tertulis yang di dalamnya terdapat daftar mata pelajaran dan pokok bahasan yang harus diilaksanakan oleh guru. Konsep kurikulum seperti itu sudah ”usang”. Kurikulum tidak perlu memuat detail pokok bahasan tetapi pokok-pokoknya saja tetapi harus dibantu oleh buku pelajaran yang diproduksi

oleh industri perbukuan secara kompetitif.

Kurikulum nasional ada-lah arah besar pendidikan dan pembelajaran, seperti dilaku-kan oleh Korea Selatan, ”The Seventh Nastional Curriculum” memuat arah besar pendidikan nasional dan bagaimana impli-kasinya bagi sekolah, seperti: berubahnya pendidikan karak-ter, hubungan proses belajar dengan ”knowledge economy”, billingual currciculum pada kelas dan bidang tertentu, pengenda-lian terhadap bimbingan belajar (private tutoring), dan sejenis-nya. Materi rinci pendidikan harus dimuat dalam buku-buku pelajaran yang mudah diakses dan tersedia di pasaran.

Ujian nasional cenderung telah melestarikan tradisi ”bu-ruk” dari ujian nasional seperti yang dilakukan sebelumnya, yaitu uji pengetahuan (academic achievement) yang menentukan kelulusan siswa. Apalagi jika ujian nasional masih didasar-kan pada standar nasional yang belum teruji secara materil, baik kedalaman, keluasan, mau-pun benchmarking-nya dengan standar di negara lain. Berdasar-kan UU No. 20/2003, hanyalah sekolah yang berwewenang menenetukan keluluskan siswa dengan memperhitungkan perkembangan prestasi belajar anak sejak awal sampai akhir se-kolah. Evaluasi secara nasional tetap diperlukan, tetapi ber-tujuan untuk pemetaan mutu pendidikan secara nasional se-bagai bahan untuk analisis mutu serta umpan baliknya terhadap proses penjaminan mutu yang dilakukan baik oleh sekolah atau pemerintah.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan perlu merubah mindset mengenai konsep kuri-kulum dan pembelajaran. Kuri-kulum tertulis dan pendekatan pembelajaran konvensional (rote learning) terbukti gagal dalam merubah perilaku dan budaya mutu bagi siswa, guru dan pe-ngelola pendidikan. Wawasan tentang mutu pendidikan perlu dirubah dan diarahkan pada

peningkatan kapasitas sekolah (school capacity) dalam me-ngelola kegiatan belajar siswa seoptimal mungkin. Dalam peningkatan mutu pendidikan, pemerintah harus lebih ber-peran dalam memberikan ”ban-tuan” bagi sekolah agar dapat mendorong siswa untuk belajar optimal sesuai sumberdaya yang dimilikinya. Peningkatan mutu tidak lagi dilakukan dengan mensyaratkan siswa menghafal sejumlah pengetahuan dengan tes terstandar yang ”dipaksa-kan” secara nasional. Pertama, perlu merancang kembali ’kuri-kulum tingkat nasional’ dengan melakukan: (1) review dan uji materil standar kompetensi dan standar materi pendidikan se-cara nasional, baik cakupannya, kedalaman maupun keluasan materinya, melalui benchmark-ing secara internasional dan melibatkan tenaga ahli ternama di dunia; (2) review terhadap beban belajar minimal secara nasional yang tidak memaksa-kan siswa, sebagai acuan pe-nyusunan kurikulum tingkat sekolah; (3) review kebijakan buku pelajaran nasional untuk mendorong kualitas buku, per-saingan sehat penulisan buku, pengembangan industri perbuku-an yang sehat, dan mekanisme penyebarannya agar buku men-capai semua sekolah dan siswa; (4) penganturan Kalender Pen-didikan Nasional berkaitan de-ngan jumlah hari belajar, jumlah jam belajar per minggu di kelas dan ’Hari Krida’, hari libur na-sional, serta even-even penting oendidikan nasional lainya.

Kedua, perlu meninjau u-

lang kebijakan pembelian hak paten dan online textbooks, ka-rena dampak sebagai berikut: biaya download yang lama dan mahal, siswa tidak merasa per-lu memiliki dan/atau membeli buku yang bermutu, buku yang dimuat secara online kurang berkualitas karena mekanisme dalam jual-beli hak paten, mati-nya industri buku pelajaran di daerah karena buku pelajaran tidak laku dijual melalui saluran komersil, serta tidak ada insen-tif bagi para penulis buku yang berkualitas. Ketiga, melakukan review nasional kebijakan Ujian Nasional (UN) berkaitan de-ngan kualitas penyelenggaraan-nya sebagai ”uji pengetahuan”, fungsinya dalam menentukan kelulusan, serta akibatnya ter-hadap keresahan publik. Sesuai UU 20/2003, sekolah yang ber-wenang menentukan kelulusan berdasarkan penilalaian terha-dap semua sisi perkembangan anak sejak awal sampai akhir se-kolah. Peranan pemerintah ada-lah akreditasi terhadap obyek-tivitas kelulusan yang dilakukan oleh sekolah.

Keempat, evaluasi secara na-sional diperlukan untuk peme-taan mutu pendidikan, analisis dan umpan baliknya terhadap penjaminan mutu pendidikan; benchmarking antar wilayah; serta untuk pemberian insentif bagi sekolah yang berprestasi. Evaluasi nasional tidak mengukur pengetahuan siswa, tetapi me-ngukur kemampuan belajar siswa, misalnya Basic Scolastic Aptitude Test yang dapat dilaksanakan setiap dua atau tiga tahunan dengan teknik sampling=

Sejarah menunjukkan, berbagai perubahan kurikulum yang telah dilakukan oleh Pemerin-tah sebanyak lima dalam 30 tahun terakhir, tidak berdampak pada peruba-han apapun dalam proses pendidikan di sekolah. Ini menunjukkan bahwa pe-rubahan kurikulum belum mampu merubah kultur pembelajaran (learning culture) siswa di sekolah. Dalam hal ini, pemerintah tetap dituding melaku-kan kesalahan fatal; yaitu memecahkan berjuta permasalahan pendidikan hanya dengan satu solusi, yaitu merubah kurikulum.

Sumenep CPamekasan IPROBOLINGGO SENIN 16 MARET 2015No. 0566 | TAHUN IV OpiniKORAN

MADURA 11

Page 12: e Paper Koran Madura 16 Maret 2015

KORAN MADURASENIN 16 MARET 2015 | No. 0566 | TAHUN IV12 ProbolinggoLintas JatimPROBOLINGGO SENIN 16 MARET 2015

No. 0566 | TAHUN IV 12ProbolinggoKORAN MADURA

Genangan air mencapai ke-tinggian enam puluh centimeter itu terjadi di Jalan Soekarno Hat-ta Kota Probolinggo. Lebih dari seratus kendaraan roda dua yang nekat menerobos genangan banjir menjadi mogok.

Pengendara terpaksa men-dorong kendaraan mereka sejauh satu kilometer agar terbebas dari banjir. Tak hanya motor, belasan mobil juga mengalami mogok saat melintas kawasan tersebut. Tingginya genangan air, mem-

buat mesin kendaraan mati secara tiba-tiba.

Menurut Muhammad Fahru-din (40) pengguna jalan menga-takan kawasan tersebut kerapkali menjadi langganan banjir. Saat air sungai meluap atau sedang terja-di hujan deras.

“Kondisi badan jalan yang rendah dibandingkan dengan per-mukiman warga disekitar lokasi yang memicu terjadinya gena-ngan air,”ujarnya.

Seringnya kawasan terse-

but, menjadi langganan banjir juga dinyatakan oleh warga yang melintas. Ia mengatakan, jika ter-jadi hujan deras lebih dari satu jam maka jalan raya jalur pantura dalam Kota Probolinggo akan ter-genangi air.

“Agar tak terjebak bankir, se-jumlah kendaraan roda empat ter-paksa harus memutar arah menu-ju jalur selatan atau jalur lingkar utara Kota Probolinggo dengan jarak tempuh mencapai lima sampai delapan kiometer,”tandas Misran.

Sementara dari data BPBD se-tempat, sedikitnya terdapat tujuh titik jalan di Kota Probolinggo, ter-genang banjir. Selain itu, banyak rumah warga juga ikut terendam.

Pantauan dilapangan, selang empat jam hujan mulai reda, lam-bat laun air yang menggenang di-

jalur pantura mulai surut, sehing-ga arus kendaraan yang semula dialihkan, kembali diarahkan ke jalur utama.

“Tadi dialihkan ke JLU, seka-rang sudah kembali normal, se-mua kendaraan bisa melintas di jalan utama dengan lancar,”kata Sulaiman salah satu warga diseki-tar lokasi banjir.

Baik warga maupun pengguna jalan berharap, agar pemerintah terkait segera mengambil langkah perbaikan untuk mencari solusi banjir tersebut. Baik berupa pe-ninggian jalan maupun pengeru-kan sungai yang mulai mengalami pendangkalan.

Mengingat kawasan terse-but, masuk sebagai jalur pantura dalam kota yang sering dilalui ribuan kendaraan.

=M.HisbullaH Huda

Air Genangi Jalur PanturaKetinggian Air Mencapai Enam Puluh Centimeter PROBOLINGGO – Banjir setinggi enam puluh centimeter merendam jalur pantura jurusan Surabaya – Banyuwangi di wilayah Probolinggo. Sejumlah kendaraan yang mele-wati jalur tersebut, terjebak hingga menyebabkan mogok. Akibatnya arus lalu lintas sempat mengalami kemacetan panjang.

TERENDAM. Banjir setinggi enam puluh centimeter merendam jalur pantura jurusan Surabaya – Banyuwangi hingga menyebabkan kendaraan banyak yang mogok.

PROBOLINGGO - Pelak-sanaan Ujian Nasional untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Se-kolah Menengah Atas (SMA) sederajat akan berlangsung pada April mendatang. Untuk kesuksesan kegiatan, Pemkab Probolinggo menganggarkan dana APBD sebesar Rp 150 juta.

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabu-paten Probolinggo, Tutug Edi Utomo, melalui Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Kabid-men) Fathurrozi. Ia mengatakan pelaksanan UN tahun ini untuk sekolah tingkat menengah sudah siap digelar.

“Tidak hanya untuk mem-persiapkan kegiatan siswa dan sekolah, namun juga sudah menyiapkan anggaran demi kegiatan tersebut,” katanya ke-pada wartawan, Minggu (15/3).

Menurutnya, dana sebe-sar Rp150 juta yang sudah dipersiapkan Pemerintah Probolinggo, akan digunakan untuk kegiatan pelaksanaan UN. Salah satu realisasinya untuk honor pengawas UN yang akan menjaga dimasing-masing sekolah. “Jadi penga-was UN juga akan mendapat-kan honor nantinya,” tandas Fathurrozi.

Pengawas UN tersebut, kata Fathurrozi, akan diikuti oleh guru yang sudah ditunjuk dari masing-masing sekolah untuk menjadi pengawas UN. Untuk sistem pengawasan UN akan dilakukan secara silang.

“Untuk sekolah yang akan menggelar UN tidak akan diawasi oleh pengawas dari guru pada sekolah setempat,” jelasnya.

Dikatakan, pengawas yang akan menjaga UN nantinya akan dijaga oleh pengawas dari sekolah lalinnya. ”Ter-gantung dimana pengawas tersebut akan ditempatkan.” kata Fathurrozi.

Fathurrozi menyangkal, adanya anggaran untuk UN yang disediakan pemkab bukan untuk kepentingan meloloskan sekolahnya dan bisa meluluskan siswa yang mengikutinya.

“Tidak ada istilah tim sukses atau perjokian dalam UN tersebut. Jadi yang me-nentukan lulus atau tidaknya tergantung dari siswa sendiri,” tegasnya.

=MaHfud HidayatullaH

UN SMP - SMA

Telan Rp150 Juta

Page 13: e Paper Koran Madura 16 Maret 2015

KORAN MADURASENIN 16 MARET 2015 | No. 0566 | TAHUN IV 13Probolinggo

Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Probolinggo Anggit Hermanuadi, melalui Kepala Bidang Pemeliharaan Santoso mengatakan untuk jembatan di wilayah Kabupaten Proboling-go tidak dilakukan pembangu-nan (revitalisasi). Karena un-tuk membangun satu jembatan membutuhkan anggaran yang tidak kecil.

“Satu jembatan untuk jalur Kecamatan biasanya membutuh-kan anggaran kurang lebih satu miliar,” katanya kepada warta-wan, Minggu (15/3).

Menurutnya, jembatan yang ada di wilayah Kabupaten Probolinggo, kondisinya sudah banyak yang memprihatinkan karena sudah dimakan usia. Se-hingga kondisi selayaknya untuk segera dilakukan renovasi.

“Rencana untuk pemba-ngunannya tidak bisa dilaku-kan secara serentak. Jadi di-lakukan secara bertahap,“ terang Santoso.

Dalam tahun kemarin, kata Santoso, pihakanya hanya mam-pu melakukan pembangunan tiga jembatan. Diantaranya berada di

Kecamatan Sumberasih, Besuk, dan Pakuniran.

”Karena kondisi jembatan memang harus disegerakan un-tuk pembangunannya, dan sebe-lumnya terkena bencana banjir. Dan pembangunan jembatan su-dah selesai dilakukan tahun ke-marin,” katanya.

Untuk saat ini, pihaknya juga akan melakukan pembangunan di jembatan Sumberkerang Ke-camatan Gending dan Jembatan Sumberkembar di Kecamatan Pa-kuniran. Karena kedua jembatan tersebut ambruk lantaran diter-jang banjir bandang.

“Untuk saat ini masih di-lakukan pembangunan jembatan darurat. Selanjutnya akan diba-ngunkan jembatan secara per-manen,” papar Santoso.

=Mahfud hidayatulah

Banyak Jembatan Harus DirevitalisasiKondisinya Rapuh karena Berusia TuaPROBOLINGGO- Sejumlah jembatan di wilayah Kabu-paten Probolinggo banyak berumur tua sehingga sangat membahayakan pelintas jalan. Karena itulah perlu segera dilakukan perbaikan atau pembangunan ulang.

BERUSIA TUA. Salah satu jembatan yang sudah ambruk beberapa waktu lalu akibat terjangan banjir.

PROBOLINGGO - Minu-man Keras (miras) nampaknya masih tetap marak diperjualbe-likan di pasaran baik, di mini-market maupun di warung dan toko kelontong. Melihat kondisi tersebut, nampaknya pemerin-tah derah melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) akan melakukan operasi miras serta menindak tegas para penjual.

Kepala Satpol PP Kabupaten Probolinggo, Ahmad Aruman, membenarkan miras masih ba-nyak diperjual belikan di pasa-ran, termasuk yang menjual minuman di mini market yang ada di wilayahnya.

“Memang minuman keras dilarang untuk diperjual be-likan. Bahkan informasi tentang maraknya miras sudah banyak diterimanya,” terangnya kepada wartawan, Minggu (15/3).

Menurutnya, miras yang banyak diperjual belikan tidak hanya dari pabrikan saja. Namun juga miras opolosan dengan kadar alhokol yang tidak bisa diketahui oleh pembelinya.”Ini sangat membahayakan jika situ-asi ini dibiarkan,” tandas Ahmad Aruman.

Dalam waktu dekat, kata Ahmad Aruman, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Per-dagangan (Disperindag) dan

Satker terkait. Sebab Peraturan Daerah (Perda) nomor 03 Tahun 2014 tentang larangan menjual minuman keras sudah dimiliki oleh Pemkab Probolinggo.

“Perda tersebut sudah res-mi diterima oleh pemerintah daerah setelah mendapatkan eveluasi gubenrnur beberapa bulan kemarin. Namun untuk menjalankan perda, masih harus menunggu peraturan Bupati,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dis-perindag Kabupaten Proboling-go, Sidik Wijanarko, mengata-kan untuk minimarket masih banyak terlihat dan terpajang miras yang masih diperjual be-likan.

“Kami sudah memperingat-kan untuk tidak menjual barang yang dilarang Negara tersebut,” terangnya.

Diakui, miras memang sudah dilarang oleh pemerintah. Bah-kan, untuk perda miras Pemkab Probolinggo sudah memilikinya. Maka secara otomatis pereda-ran miras akan dilarang.

“Karena ini miras bukan minuman yang menyehatakan konsumen tetapi justru se-balikanya akan membahaya-kan kepada kesehatan tubuh konsumen,” tegas Sidik Wija-narko.

=Mahfud hidayatullah

KRIMINAL

Penjualan Miras Marak Beredar

MARAK BEREDAR. Satpol PP Kabupaten Probolinggo terus memantau peredaran miras yang diperjualbelikan.

Page 14: e Paper Koran Madura 16 Maret 2015

KORAN MADURASENIN 16 MARET 2015 | No. 0566 | TAHUN IV14 Probolinggo

Rapat dengar pendapat menghadirkan perwakilan Dinas Sosial, Dinas Pertanian, Dinas Tenaga Kerja, Diskoperindag dan Bagian Kesra.

Ketua Komisi C, H.Agus Ri-yanto, mengatakan tujuan RDP ini adalah untuk mengetahui per-siapan data yang sudah dilaku-kan dinas terkait. Karena dengan melihat persiapannya, hal yang tidak baik tidak sampai terjadi.

“Beberapa waktu yang lalu, juga sempat kita jumpai bantuan yang diberikan ada yang tidak sesuai speck, atau baru di gunakan langsung rusak. Kondisi tersebut di harapkan, spesifikasi dan veri-fikasi data penerima bantuan bisa siap seratus persen,” tegasnya.

Mendengar hal itu, Kepa-la Dinas Sosial (Dinsos) Kota Probolinggo, Sukam, menjelaskan

pemberian bantuan hibah atau bansos dilakukan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Dengan begitu, pemberian ban-sos dilakukan untuk penanggu-langan kemiskinan, jaminan so-sial dan perlindungan sosial.

“Untuk penerima bantuan di mulai dari individu dan juga lem-baga yang berperan menangani terjadinya resiko sosial. Tahun 2015 ini, ada 1.813 proposal yang berasal dari individu, jasmas, abang becak, dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS ),” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Di-nas Pertanian (Disperta) Kota Probolinggo, melalui Sekre-taris Disperta, Yoyok Imam S, menyampaikan pihaknya mempunyai tiga kegiatan dalam penyaluran bansos.

“Disperta menyalurkan ban-tuan berupa domba kepada 72 penerima, pengembangan domba 374 orang, bebek petelur, dan pengembangan bibit unggulan pertanian sebanyak 11 orang yang meminta pompa air,” katanya.

Mendengar pemaparan terse-but, Ketua Komisi C, H.Agus Ri-yanto, meminta agar satuan kerja perangkat daerah (SKPD) bisa memastikan spesifikasi bantuan yang diberikan.

“Kami meminta bantuan yang diberikan bisa terjamin kegu-naannya serta penyalurannya dengan benar, tidak sampai ada kongkalikong atau budaya itu-itu saja,” tegasnya.

Sementara itu, Anggota Komi-si C, Hamid Rusdi, menyarankan untuk dibuat Posko pengaduan terkait bansos.

“Posko pengaduan itu untuk mempermudah menangani bila terjadi masalah, serta penyerahan bantuan bisa lebih jeli dan tepat sasaran,” pinta Politisi Partai Ge-rindra ini.

=M.HisbullaH Huda

Dewan Pertanyakan Data Bansos Soal Spesifikasi dan VerifikasiPROBOLINGGO - Komisi C DPRD Kota Probolinggo kembali menggelar rapat dengar pendapat (RDP) terkait persiapan spesifikasi dan verifikasi data penerima ban-tuan sosial (bansos) di Kota Probolinggo, Jumat (13/3) kemarin.

PERTANYAKAN. Komisi C DPRD Kota Probolinggo saat menggelar dengar pen-dapat bersama Dinas Sosial, Dinas Pertanian, Dinas Tenaga Kerja, Diskope-rindag dan Bagian Kesra.

PROBOLINGGO - Pemkab Probolinggo memang banyak memiliki aset. Namun sayangnya, ke-beradaan beberapa aset itu tak memberikan kon-tribusi kepada Pedapatan Asli Daerah Setempat.

Buktinya banyak aset Pem-kab Probolinggo yang diman-faatkan masyarakat Kabupaten Probolinggo. Salah satunya ten-tang pemakaian gedung pem-kab yang digunakan untuk kantin atau koperasi.

Kepala Bidang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah pada Dis-penda Kabupaten Probolinggo, Susilo Isnadi, mengatakan se-andainya ada regulasi maka dis-penda selaku koordinator Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) PAD bisa mendorong kepada sat-ker penanggungjawab aset me-mungut retribusi daerah.

“Karena tidak ada regulasi, maka pihaknya tidak bisa berbuat banyak,”ujarnya kepada warta-wan, Minggu (15/3).

Menurutnya, satu-satunya regulasi yang ada mengenai penggunaan aset adalah pera-

turan bupati (perbup) Nomor 24 tahun 2014 tentang penggunaan aset pemkab berupa tanah eks bengkok di 5 kelurahan yang pada tahun ini ditarget sebesar Rp217 juta.

Selebihnya, tidak ada regulasi. Pejabat menyadari betul jika po-tensi pendapatan pada aset Pem-kab Probolinggo begitu besar.

“Hampir di semua kantor SKPD terdapat warung atau ru-mah makan yang konon biasa di manfaatkan pada kerabat kepala SKPD, dan berencana akan segera mengkoordinasi persoalan itu,”tandas Susilo Isnadi.

Susilo Isnadi berharap, tahun depan esksekutif bersama DPRD bisa membuat regulasi yang mengatur secara teknis penda-patan aset yang dimanafaatkan usaha. Pihaknya mengaggap pemerintah dirugikan. Alasan-nya, pasar yang juga merupakan aset daerah di tarik retribusi setiap hari.

“Kalau pasar saja ditarik. Maka seharusnya aset pemkab yang di-gunakan untuk usaha juga ditarik. Ini kemudian bisa menimbulkan kecemburuan jika dibiarkan ter-lalu lama,”paparnya.

=MaHfud HidayatullaH

TERBENTUR REGULASI

Aset Daerah Tak Terurus

TERBENTUR REGULASI. Salah satu aset pemkab Probolinggo yang dimanfaatkan untuk warung.

Page 15: e Paper Koran Madura 16 Maret 2015

KORAN MADURASENIN 16 MARET 2015 | No. 0566 | TAHUN IV 15 lahragaKORAN

MADURASENIN 16 MARET 2015No. 0566 | TAHUN IV 15

PALERMO - Juventus semakin kokoh di puncak klasemen se-mentara Liga Serie A Italia sete-lah menang tipis 1-0 atas Palermo pada laga di Stadion Renzo Bar-bera, Minggu (15/3) dini hari WIB. Ini adalah kemenangan kedua dengan jumlah gol hanya sebiji si Nyonya Tua dalam dua pertand-ingan terakhir. Meski demikian, tambahan tiga angka itu sudah cukup bagi mereka semakin men-jauh dari kejaran AS Roma yang masih terseok-seok di tempat kedua karena selalu memetik has-il imbang. Juventus kini Unggul 14 poin dari AS Roma.

Gol tunggal La Vecchia Signo pada laga tersebut dicetak peny-erang internasional Spanyol Alvaro Moratta pada menit ke-70, setelah bermain imbang tanpa gol sepan-jang 45 menit babak pertama. Pa-dahal, Moratta bermain sebagai pemain pengganti. Dia kalah bersa-ing dengan Carlos Tevez dan rekan senegaranya Fernando Llorente yang selalu menjadi pilihan utama pelatih Massimiliano Allegri.

Kemenangan itu tidak hanya membuat Juventus menjauh dari kejaran AS Roma, tetapi juga mengakhiri keangkeran kandang milik Palermo itu. Sebab mereka jarang kalah setiap kali bermain di depan publiknya sendiri. Bay-angkan, sepanjang musim ini, Palermo hanya satu kali kalah di markas mereka sendiri.

Hasil positif ini juga menjadi modal berharga untuk Juventus sebelum melakoni babak 16 besar Liga Champions ke markas Borus-sia Dortmund. Pada leg pertama di Juventus Stadium tiga pekan silam, jawara Liga Serie A itu hanya tipis 1-0. Mereka butuh hasil imbang tanpa gol untuk lolos ke perempat final. Sementara Dortmund harus menang lebih dari dua gol untuk menghentikan langkah Juventus.

Pelatih Massimiliano Allegri mengaku puas dengan penampi-lan anak-anak asuhnya yang tam-pak makin matang. “Itu bukan pertandingan yang sederhana, tapi para pemain menunjukkan kematangannya dan nyaris tidak memberi kesempatan pada Paler-mo. Kami bisa saja dan seharusnya lebih baik usai unggul 1-0, meski ada rasa lelah. Ini adalah satu ke-menanangan menuju scudetto,” ujarnya seusai pertandingan.

Dia meneruskan, “Kami harus melihat kenyataan. Kami butuh paling tidak enam kemenangan dan beberapa hasil imbang. Ini adalah langkah penting, clean sheet setelah kami kebobolan enam pertandingan secara berun-tun dan saya sudah katakan kalau saya suka hasil 1-0.”

Sementara itu, bagi Morata, gol tunggalnya pada laga itu adalah gol ke-10nya untuk Juventus musim ini. Dia optismistis bakal bisa men-donasikan lebih banyak gol lagi untuk klub barunya itu setelah dilepas Real Madrid pada musim panas lalu. “Ketika seseorang bek-erja keras, hasilnya akan mengiku-ti. Aku rasa aku akan mencetak gol lebih banyak lagi dan harus men-ingkatkan penampilan. Aku masih ingin di sini beberapa tahun lagi,” ucapnya seusai laga.

Dia melanjutkan, “Kami ber-main sangat bagus padahal tak mu-dah untuk meraih kemenangan di sini. Saya rasa Palermo hanya kalah sekali di kandang. Jadi raihan tiga poin ini sangat penting.”

Terkait laga melawan Dort-mund di leg kedua babak 16 besar Liga Champions, Moratta yang baru berusia 22 tahun berujar, “Kami membutuhkan dorongan ini sebelum ke Jerman. Ini sudah semestinya kami lalukan, meme-nangkan satu demi satu pertand-ingan.” =SKY SPORTS/CAROL AJI

Tetapi Barcelona mendapat modal cukup berarti menjelang dua laga ini. Mereka kini makin mantap di puncak klasemen se-mentara dengan 65 poin, setelah menjinakkan Eibar dengan dua gol tanpa balas pada Minggu (15/3) dini hari WIB. Kedua gol El Barca diborong pemain terbaik mereka Lionel Messi masing-masing di babak pertama (menit ke-33) dan kedua (menit ke-55). Tambahan dua gol ini membuat Messi meninggalkan Cristiano Ronaldo di daftar pencetak gol terbanyak La Liga. Messi kini menjadi top skor dengan 32 gol, unggul dua gol dari Ronaldo yang masih mengoleksi 30 gol.

Azulgrana unggul empat poin dari rival abadi mereka, Real Ma-drid, yang tergusur ke peringkat kedua dan baru bermain mela-wan Levante pada Minggu (15/3) malam waktu setempat di San-tiago Bernabeu. Bila menang, Madrid tetap tertinggal satu poin dari Barcelona. Tetapi bila kalah atau imbang, Ronaldo dan kawan-kawan makin tertinggal dari Li-onel Messi dan kawan-kawan.

Bagi Barcelona, kemenangan

ini sangat penting menjelang pertandingan melawan City yang datang ke Camp Nou dengan misi memetik kemenangan. Sayangn-ya, anak-anak asuh Manuel Pel-legrini ini sedang dalam kondisi yang tidak terlalu bagus menyu-sul kekalahan 0-1 dari tim lemah Burnley Minggu (15/3) dini hari WIB. Pada leg pertama di Etihad Stadium tiga pekan silam, Barce-lona menang 2-1. Pada leg kedua, mereka hanya butuh hasil imbang untuk lolos. Sebaliknya City harus menang minimal 2-0.

Dan, kemenangan atas Man-chester City pada pertengahan pekan ini dan lolos ke babak perempat final Liga Champions sekaligus menjadi modal sangat berharga menjelang pertand-ingan El Clasico melawan Real Madrid akhir pekan mendatang. Menang atas Los Blancos mem-buat mereka semakin menjauhi anak-anak asuh Carlo Ancelotti yang tengah mengalami persoa-lan internal.

“Kami menghadapi laga nanti sebagai pemimpin klase-men dan performa kami sedang bagus-bagusnya. Tapi, saya pikir

laga akhir pekan depan bukanlah yang terpenting. Pekan depan ada dua laga sama penting yang akan kami lakoni di kandang,” kata Enrique soal laga melawan City dan Real Madrid.

Kembali ke laga melawan Eibar di Estadio Municipal de Ipurua, Minggu (15/3) dini hari WIB, Barcelona dikritik karena bermain dengan tempo lamban. Tetapi pelatih Barcelona Luis Enrique menilai, timnya tetap bermain dalam irama mereka yang sebenarnya. Dia pun mem-persilahkan wartawan untuk bertanya ke Eibar tentang tempo permainan anak-anak asuhnya.

“Dalam pertandingan apa pun, penting untuk tampil efisien. Berusaha dominan juga pent-ing. Ini merupakan pertandingan penting buat kedua klub dan pada akhirnya menjadi hari bagus. Kami tampil serius menghadapi sebuah tim yang bisa memberi kami ban-yak problem,” ujar Enrique.

Pada bagian lain, Enrique mengomentari satu gol Messi yang dicetak dengan kepala. Mantan bintang Barcelona itu tidak terlalu kaget dengan cara Messi mencetak gol dengan sundulan, meski hal ini sangat jarang dilakukan kapten Timnas Argentina itu. “Kami amat sering melatihnya. Para pemain juga yakin bahwa kami bisa memukul lawan lewat situasi bola mati. Gol tersebut membuat kami menjadi lebih rileks,” kata Enrique.

=SKY SPORTS/ESPN/CAROL AJI

SERIE A

Juventus Makin Jauh Tinggalkan AS Roma

Modal Penting di Pekan Genting

STRIKER Juventus Alvaro Morata merayakan golnya bersama rekan setimnya pada laga Serie A antara Juventus vs Palermo, Minggu (15/3) dini hari WIB.

BARCELONA - Barcelona menghadapi laga penting sepanjang pekan ini di Liga Champions dan La Liga Spanyol. Pada pertengahan pekan, mereka menjamu Machester City pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Camp Nou. Sedangkan akhir pekan, mereka menjalani laga El Clasico melawan Real Ma-drid di tempat yang sama pada ajang La Liga.

LIonEL MESSI (kanan) merayakan golnya ke gawang Eibar bersama rekan setimnya Neymar pada lanjutan La Liga Spanyol antara Barcelona vs Eibar di Estadio Municipal de Ipurua, Minggu (15/3) dini hari WIB.

Page 16: e Paper Koran Madura 16 Maret 2015

KORAN MADURARABU 11 MARET 2015 | No. 0563 | TAHUN IV16 KORAN MADURA

16SENIN 16 MARET 2015No. 0566 | TAHUN IV

MODAL BARCELONAHADAPI CITY-MADRIDOLAHRAGA | 15

ila Chelsea menang atas Southampon, anak-anak asuh Jose Mourinho itu

menjauh delapan poin plus unggul satu

pertandingan. Kalau menang juga pada satu laga sisa itu, Chelsea di-pastikan menjauh 11 angka di depan City. Dengan jarak yang makin lebar maka makin sulit bagi City mengejar Chelsea di puncak.

Bahkan posisi juara bertahan Liga Utama Inggris itu di tempat kedua terancam dicaplok Arsenal yang menang telak tiga gol tanpa balas atas West Ham United paga terpisah di Emirates Stadium, Sabtu (14/3) malam. Tambahan tiga angka ini membuat Arsenal mengoleksi 57 poin, hanya tertinggal satu angka

dari City yang masih bertengger di posisi kedua.

Pada laga Burnley versus Man-chester City, Burnley memang kalah dominan dalam penguasaan bola. Mereka hanya tercatat me-milik 30% penguasaan bola dan 10 tendangan ke gawang, 4 di antara-nya tepat sasaran. Sementara, City mengoleksi 70% penguasaan bola dan 21 kali melepas tendangan, tetapi hanya 5 (lima) yang menga-rah ke gawang.

Kalah dalam penguasaan bola, Burnley justru mengancam le-wat umpan-umpan panjang yang dilepaskan ke kotak penalti City. Di babak kedua, setidaknya ada dua kali umpan panjang Burnley mengancam pertahanan City. Pada menit ke-56, umpan ke kotak penalti City masih

bisa dihalau oleh Martin Demichelis. Namun, bola muntah langsung di-sambar oleh George Boyd. Sial bagi Boyd, tendangan volinya masih me-lebar.

Lima menit berselang, sebuah skema serangan yang cukup mirip kembali terjadi. Namun, kali ini Burnley sukses mengubahnya men-jadi gol. Bola buangan Vincent Kom-pany langsung disambar oleh Boyd, dan kali ini bola mengarah ke sudut kanan gawang Joe Hart.

Peluang City TipisKekalahan ini membuat Pel-

legrini mulai realistis menatap musim ini. Menurutnya, peluang Manchester City mempertahankan gelar semakin tipis. “Kami harus terus berjuang, tapi melihat situasi saat ini, peluang untuk memenangi gelar jauh. Masih ada peluang, tapi sekarang jadi lebih sulit setelah hasil ini. Kami harus lebih banyak menciptakan peluang daripada yang sudah kami lakukan dan mene-mukan lebih banyak ruang di perta-hanan mereka,” kata Pellegrini.

Pelatih asal Cile itu melanjutkan, “Ini sebenarnya adalah pertandi-ngan penting untuk kami, demikian pula dengan pertandingan setelah ini sampai akhir musim, jadi tentu kami sangat kecewa.”

Sementara itu, bagi Burnley, tambahan tiga poin ini membuat mereka semakin percaya diri bisa keluar dari zona degradasi pada akhir musim. Meskipun, saat ini mereka masih berada di posisi ke-18 dengan 25 angka, terting-gal satu poin dari Sunderland di peringkat ke-17.

Pelatih Burnley, Dyche pun memuji anak-anak asuhnya atas kegigihan mereka melawan sang juara bertahan. “Para pemain sudah menunjuk-kan kegigihannya. Mereka masih punya energi, ke-inginan, dan hasrat. Ada kepercayaan atas apa yang sedang kami lakukan sekarang dan Anda bisa melihatnya dari bagaimana para pemain bermain,” ujarnya. =SKY SPORTS/CAROL AJI

Manuel Pellegrini Lempar Handuk

BURNLEY - Pelatih Manchester City Manuel Pellegrini mulai melempar handuk putih dalam perburuan gelar juara Liga Utama Inggris musim ini menyusul kekalahan 0-1 dari tuan rumah Burnley pada laga Minggu (15/3) dini hari WIB di Turf Moor. Kekalahan ini membuat mereka semakin tertinggal dari Chelsea di puncak klasemen yang menjamu Southampton di Stamford Bridge, Minggu (15/3) malam WIB.

Page 17: e Paper Koran Madura 16 Maret 2015

KORAN MADURASENIN 16 MARET 2015 | No. 0566 | TAHUN IV A4

Taneyan LanjangKORAN MADURA

SENIN16 Maret 2015 No. 0566 | TAHUN IV

Distribusi soal uN taNpa peNgawal

SAMPANG | J

bulaN iNi, KpK aNgKat KaKi Dari buMi salaK

BANGKALAN | L

baNyaK poKtaN garaM taK MeMeNuhi syarat

PEMEKASAN | H

Kakak Bacok Adik dan Kerabatnya

Polisi Belum Bisa Ungkap Motif Pembacokan

SUMENEP – Mutiullah, laki-laki berusia sekitar 35 tahun, warga Desa Ketawang Larangan, Kecamatan Ganding, membacok saudara dan kerabatnya sendiri, Minggu (15/3) sekitar pukul 15.00 di rumah korban.

Mereka yang menjadi kor-ban adalah Qorrutol Ayyun (30), sepupu pelaku; Moyo (35), adik kandung pelaku; Maisura (55), bibi pelaku. Sumber lain menye-butkan, Mai (30), istri pelaku, juga menjadi korban suaminya. Moyo mengalami luka di seku-jur tubuhnya, di antaranya ba-gian kepala, lengan kiri, dan pundaknya.

"Kurang tahu motifnya, tiba-tiba pelaku membacok adiknya saat tidur dalam kamar," kata Sura'ie (35), tetangga korban. Aksi tersebut bisa dilerai setelah petugas dari Koramil Ganding datang untuk melerainya.

Kabar yang berkembang di masyarakat, Mutiullah memi-liki ilmu hitam, dan sumber lain menyebutkan peristiwa tersebut karena perselingkuhan.

Sura’ie mencaritakan, pelaku langsung mengambil parang dan membacok tubuh adiknya. Korban tidak mampu memberikan perlawanam dan berlari keluar kamar. Namun oleh pelaku, korban terus di-

buru sambil tubuhnya dibacok dengan parang.

Melihat sepupunya diban-tai kakaknya sendiri, Ayyun mencoba melerainya, dengan cara memegangi pelaku. Tapi ia juga mendapat bacokan pada lengan kanannya. Maisura juga berusaha melerai pertikaian mereka.

"Baru setelah tiga korban-nya berteriak minta tolong,

masyarakat sekitar berdata-ngan dan meringkus pelaku, serta menyerahkannya ke polsek, sedang masyarakat yang lain menolong korban," ungkap-nya.

Kepala Desa Ketawang La-rangan, Kecamatan Ganding, Zaeni mengaku belum menge-tahui penyebab pembacokan tersebut. ”Benar tadi ada warga kami yang membacok adiknya

sendiri. Tapi, saya tidak tahu persisi kejadiannya, karena saya baru tahu setelah usai istirahat di rumah,” katanya.

Kapolsek Ganding AKP Juha-ri juga belum bisa mengungkap motif kejadian tersebut. Sebab, kasus tersebut sudah ditangani Polres Sumenep. ”Petugas kami telah usai melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara). Jadi, kalau untuk motifnya lebih je-lasnya konfirmasi langsung ke Polres saja,” katanya.

Polres Sumenep tengah memelakukan pemeriksaan dan meminta keterangan dari sejumlah saksi, termasuk ter-sangka. Sementara TKP, saar ini sudah dipasangi garis polisi.

Saat ini, korban sedang mendapatkan perawatan inten-sif di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. Moh. Anwar Sumenep.

=JUNAEDI/MK

KRIMINALITAS. TPolisi memasang garis polisi di depan rumah Moyo, korban pem-bacokan yang dilakukan kakaknya sendiri.

Page 18: e Paper Koran Madura 16 Maret 2015

KORAN MADURASENIN 16 MARET 2015 | No. 0566 | TAHUN IV BPROBOLINGGO SENIN 16 MARET 2015

No. 0566 | TAHUN IVKORAN MADURAB Sumenep

SUMENEP - Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Dis-kominfo) Kabupaten Sumenep, Yayak Nurwahyudi mengatakan, pengembangan program tele-senter untuk daerah kepulauan terkendala sarana.

Hanya saja, meskipun sarana kurang memadai, semangat un-tuk menggenjot pengembangan telesenter terus akan dilaku-kan. Salah satunya dengan cara membangan kerjasama dengan pihak ESDM (Energi Sumber Daya Mineral) setempat.

”Kami sedang menjajaki untuk kerjasama dengan Pak Kahir (Kepala ESDM). Agar atap kantor kecamatan tidak hanya sekadar genteng, melainkan ada panel tenaga surya,” katanya, Minggu (15/3)

Program telesenter merupa-kan program pemerintah yang dikemas seperti warung internet (warnet), dengan jumlah kom-puter sebanyak 8 unit, dan sep-erangkat sambungan internet seperti Speedy dengan kecepa-tan tinggi. Adapun pengadaan

bantuan tersebut dibiayai oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Namun, sekarang sudah dihibahkan kepada pemerintah daerah.

Menurutnya, jika pelayanan penerangan dibiarkan dan tidak ada solusi, akan berdampak ter-hadap pelayanan pemerintahan. Sebab, minimnya penerangan juga berimbas terhadap proses entri data menjadi lamban.

Untuk menjalankan program telesenter itu, dibutuhkan tenga surya yang bisa menghasilkan

energi 500 watt. Sebab, adanya bantuan tersebut diharapkan bisa membantu warga utamanya petani untuk mengakses berba-gai informasi. Misalnya, soal pola tanam, cara cocok tanam yang baik sesuai anjuran pemerintah dan juga soal penanganan hama.

”Kalau saya sendiri yang akan membangunnya sangat sulit untuk dicapai. Sebab, untuk membangun jaringan itu diperkirakan membutuh-kan dana sebesar Rp 400 juta,” terangnya.

Sementara Kepala ESDM Sumenep Abd. Kahir masih belum bisa dihubungi. Saat dihubungi melalui telepon se-lulernya sedang tidak aktif.

Untuk diketahui program telesenter di Sumenep telah berjalan sejak tahun 2008. Hanya saja pengembangannya masih sangat minim. Sebab, se-lama kurang lebih tujuh tahun masih ada dua telesenter, yakni satu unit di Desa Braji Kecama-tan Gapura dan satu unit lagi berada di Pulau Raas. =JUNAEDI/MK

DISKOMINFO

Pengembangan Telesenter Terganjal Sarana

Kata Imam, kisaran masyarakat pengunjung yang pindah ke pasar modern mencapai 10 sampai 15 persen. Hal itu ber-dasarkan frekuensi pengunjung pasar. “Tapi itu tidak sepenuhnya pindah ke pasar modern. Sesekali mereka tetap membeli kebutu-hannya yang di pasar tradisional,” katanya, Minggu (15/3).

Menurut Imam, berpalingnya sebagian pengunjung pasar tradi-sional ke pasar modern salah sa-tunya karena persoalan fasilitas. Ia mengakui, masih ada sebagian pasar tradisional yang fasilitas-nya kalah dengan pasar modern. Selain itu, lanjutnya, secara ke-masan produk pasar tradisional juga kalah kepada pasar modern.

Tak hanya itu, menurutnya, pola pelayanan pasar modern juga menjadi salah satu faktor pengun-jung pasar tradisional berpindah ke pasar modern. Kata Imam, pelayan di pasar modern ramah, sehingga membuat pengunjung pasar mera-sa nyaman berbelanja. “Belum lagi, kalau di pasar modern itu waktu kadaluarsa produk yang dijualnya selalu dikontrol,” imbuhnya.

Untuk itu, kata Imam, agar pasar tradisional semakin hari tak semakin ditinggalkan oleh pengun-jungnya, pihanya mengaku telah memebenahi fasilitas-fasilitas pasar tradisional, seperti pavingi-sasi. “Selain itu, pelaku pasar tradi-sonal juga harus meniru pelayanan

di pasar modern, termasuk para pedagang tradisional harus mem-perhatikan masa kadaluarsa setiap produk yang dijualnya,” tukasnya.

Selebinya, Imam juga me-ngakui bahwa saat ini memang banyak pasar modern yang berdiri berdempetan dengan pasar tradi-

sional, tak sesuai dengan aturan yang berlaku. “Kalau di aturannya yang dulu memang, 200 meter di keliling pasar itu masih area pasar. Makanya dulu tidak boleh mendi-rikan pasar modern di dekat pasar tradisional,” terangnya.

Namun demikian, pihaknya

menyampaikan agar masyarakat tidak terlalu fanatik terhadap atu-ran itu. Karena, tidak semua ke-butuhan masyarakat ada di pasar modern. “Masak kalau mau beli bawang akan ke Indomart? Tidak mungkin itu,” pungkasnya.

=FATHOL ALIF/MK

Pasar Tradisional DitinggalkanDPPKA: Perlu Meniru Pelayanan Pasar Modern

SUMENEP – Kabid Penda-patan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kabupaten Sumenep, Imam Sukandi, mengungkapkan, pengun-jung pasar tradisional saat ini sudah berpindah ke pasar modern.

Pengendara melintas di depan Indomart, Minggu (15/3). Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset mengatakan pasar tradisional ditinggalkan.

Page 19: e Paper Koran Madura 16 Maret 2015

KORAN MADURASENIN 16 MARET 2015 | No. 0566 | TAHUN IV CSumenep

SUMENEP - Sejumlah Warga Desa Lenteng Timur, Kecama-tan Lenteng, mempertanyakan sejumlah aset Koperasi Unit Desa (KUD) Sumber Urip, Kecama-tan Lenteng. Sebab, saat ini keberadaan sejumlah aset KUD ditengarai dijual.

"Sebenarnya kami tidak mau ikut campur soal aset KUD. Tapi, saya selalu mendapat keluhan, baik dari anggota maupun dari pengurus koperasi itu sendiri. Makanya, saya terpaksa menelu-suri keberadaan aset tersebut," kata salah satu tokoh masyarakat Desa Lenteng Timur, Syaiful Bahri.

Sejumlah aset KUD Sumber Urib yang ditengarai dijual, dua buah bangunan GLK bantuan pemerintah pusat yang terletak di Desa Ellak Daya dan Desa Len-teng Barat, Kecamatan Lenteng, satu unit mesin penggiling padi yang juga merupakan bantuan pemerintah.

"Informasi yang kami terima dari salah satu pengurus KUD, penjualan aset itu tanpa sepenge-tahuan anggota maupun pengu-rus inti. Sehingga, menyebabkan pengurus dan sejumlah anggota merasa dirugikan. Karena aset itu bukan milik pemerintah, melain-kan milik anggota dan pengurus," ungkapnya.

Lebih lanjut, Ipunk, sapaan akrab Syaiful Bahri, mengatakan, tidak hanya penjualan aset yang dikeluhkan, melainkan pengelo-laan sewa gedung KUD Sumber Urip yang berada di sebelah sela-tan lapangan Sepakat ditengarai tidak transparan.

"Itu juga yang sering dike-luhkan. Karena sejak disewakan, pengelolaan keuangan hasil sewa itu dinilai tidak transparan," ung-kapnya. Akibatnya, keuntungan-nya diduga hanya dinikmati oleh Ketua KUD Sumber Urip.

Oleh sebab itu, pihaknya meminta agar Ketua KUD Sumber Urip bertanggung jawab. Sebab, meskipun telah berganti, diyakini ada serah terima jabatan yang intinya mengikat sejumlah aset yang ada.

Sementara Ketua KUD Sum-ber Urip yang baru Moh Wasik mengatakan, dirinya tidak tahu soal penjualan sejumlah aset kope-rasi tersebut. “Itu kan kasusnya terjadi pada periode Ketua yang lama. Saaat ini ketuanya sudah meninggal,” terangnya.

=JUNAEDI/MK

KOPERASI

Warga Pertanyakan Aset KUD

Rencana anggaran Aksioma 2015 Kankemenag Sumenep, untuk tingkat madrasah aliyah diperkirakan menghabiskan dana sebesar Rp 224.599.462.500. Rinciannya, untuk seleksi di tingkat kabupaten, dana kesek-retariatan Rp 18.362.750, per-lengkapan Rp 825.000, dana do-kumentasi Rp 2.400.000, dana konsumsi Rp 8.600.000, dana honorarium Rp 36.850.000, dan dana lainnya seperti pembena-han lapangan Rp 21.275.000.

Sedangkan anggaran trans-port pembinaan di setiap per-lombaan selama 10 minggu Rp 12.570.000. Dana transportasi, konsumsi, uang saku, seragam

kontingen saat perlombaan di-gelar Rp 112.457.500, dan dana cadangan 5 persen, yaitu Rp 10.695.212.

"Ada yang mengganjal dalam taksasi anggaran, dalam poin dokumentasi masih terdapat catatan pembelian foto 3 roll film+cetak sebesar Rp 750.000. Padahal saat ini sudah zaman digital. Sehingga, tidak usah beli roll film lagi. Jadi, kecurigaan kami semakin menguat jika acara Aksioma hanya dijadikan bahan bancaan saja," katanya.

Pada tahun 2014, jumlah MTs di Kantor Kemenag Sumenep sebanyak 307 lembaga dengan jumlah murid 27.630 orang, dan

MA sebanyak 138 lembaga dengan jumlah murid 12.420 orang (Koran Madura, 17 Oktober 2014).

Sementara iuran dari semua lembaga, baik yang akan berpar-tisipasi atau tidak mengirimkan murid terbaiknya dalam acara Aksioma 2015, untuk tingkat ma-drasah tsanawiyah (MTs) sebesar Rp 10.000 dan madrasah aliyah (MA) Rp 16.000.

"Yang tidak habis pikir lagi, anggaran Aksioma di Sumenep sangat mahal dibandingkan di kabupaten lain. Informasinya, di Pamekasan setiap lembaga ha-nya dimintai sumbangan untuk MTs Rp 7.000 dan MA Rp 10.000 per murid," ungkapnya.

Kepada Kantor Kemenag Sumenep Moh. Shodiq mengata-kan tidak tahu. Sebab, pengang-garan pelaksanaan kegiatan Ak-sioma 2015 dirinya masih belum menjabat sebagai kepala Kantor Kemenag Sumenep.

“Kegitan Aksioma itu kan merupakan kegitan dua tahunan. Jadi, saya kurang begitu tahu, soalnya saya masih belum men-jabat sebagai kepala. Namun ke-mungkinan besar untuk seluruh Madura anggarannya itu pasti sama,” terangnya.

Menurut Shodiq, anggaran pelaksaan Aksioma 2015 telah dimusyawarahkan oleh KKM Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota. “Jadi, sangat tidak mungkin kalau anggaran itu kalau dikata-kan tidak rasional,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Aksioma 2015 akan digelar di Tuban. Kantor Kemenag Sumenep akan mengirimkan 90 peserta ting-kat MTs dan MA. Masing-masing madrasah di bawah naungan Kan-tor Kemenag Sumenep, harus me-ngirimkan utusannya maksimal 3 orang siswa, untuk diseleksi se-belum dikirim ke Jawa Timur.

=JUNAEDI/MK

Koordinator JCW: Anggaran Aksioma GanjalKepala Kantor Kemenag Mengaku Tak TahuSUMENEP – Koordinator Jatim Corruption Watch (JCW) Abd. Rahman menilai, anggaran pelaksanaan Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Sumenep tidak rasional.

CENDERAMATA. Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sumenep Moh Rifai (kiri) menyerahkan cenderamata kepada anggota MPR RI MH. Said Abdullah pada acara Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, Sabtu (14/3) di Aula Hotel Utami Sumenep.

Page 20: e Paper Koran Madura 16 Maret 2015

KORAN MADURASENIN 16 MARET 2015 | No. 0566 | TAHUN IV D Sumenep

SUMENEP - Anggota Komisi C DPRD Sumenep, Indra Wahy-udi meminta pemerintah tidak abai terhadap kian maraknya reklamasi pantai di Kabupaten Sumenep. Pengawasan terhadap kegiatan penimbunan bibir pan-tai untuk dijadikan lahan dara-tan baru harus dilakukan. Jika ada yang melakukan kegiatan itu tanda ada izin, pemerintah harus tegas melakukan penindakan.

Dikatakan Indra, penindakan tidak harus menunggu adanya Perda. Pasalnya, aturan tentang reklamasi pantai sudah diatur dalam Peraturan Menteri (per-men) Pekerjaan Umum (PU) No-mor 40/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Perencanaan Tata Ru-ang Kawasan Reklamasi Pan-tai. “Apa pun yang dilarang oleh Permin ini harus diaplikasikan di daerah, tanpa harus menunggu Perda,” tuturnya, Minggu (15/3).

Indra menuturkan, selain re-klamasi pantai, persoalan lain di

Sumenep yang berkaitan dengan ekosistem laut yang tak diselesai-kan dengan baik oleh pemerintah juga mengenai penambangan pa-sir. “Padahal, keduanya ini sama-sama membawa dampak negatif terhadap keberlangsungan eko-sistem alam laut. Jangan selalu dibiarkan,” tandasnya.

Dengan demikian, Indra men-gaku kecewa atas sikap pemerin-tah yang membiarkan reklamasi hanya karena alasan regulasi Perda. Bahkan, ia menilai alasan tersebut tidak logis. Pasalnya su-dah ada Permen yang mengatur hal itu.

Selebihnya, politisi partai ber-lambang mercy itu menjelaskan, Perda hanya payung hukum yang bersifat otonom. Karena itu, lan-jutnya, jika di dalam peraturan menteri sudah diatur, namun be-lum diperdakan, harusnya secara otomatis daerah harus menindak lanjuti. “Jangan sampai, karena tidak ada Perda, lantas dibiarkan,”

kata Indra.Terkait izin reklamasi, menu-

rutnya, hal itu sudah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 122 Tahun 2012 Tentang Reklamasi Di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Menurut dia, dalam Perpres itu sudah dijelas-kan, kegiatan reklamasi harus mengantongi izin lokasi dan wajib melakukan studi analisis menge-nai dampak lingkungan (AMDAL).

”Sekarang masih nunggu apalagi, dalam Permen maupun Perpres, kegiatan reklamasi su-dah diatur secara detail. Tinggal pemerintahnya, mau merealisasi-kan Permen dan Perpres itu. Atau justru akan membiarkan lingkun-gan ini rusak,” katanya.

Selebihnya, ia menyebut bah-wa setidaknya ada dua penan-ganan yang bisa dilakukan oleh pemerintah. Pertama dengan tindakan preventif, yaitu men-unggu Perda, baru dilakukan tin-dakan, dan yang kedua dengan

cara represif, meski tak ada Perda, namun pemerintah bisa menggu-nakan peraturan-peraturan yang telah ada, baik itu Permen atau Perpres.

“Jika kedua ini menjdi pertim-bangan, saya kira tidak akan ada saling lempar tanggung jawab antara BLH dengan Satpol PP. Intinya yang berkaitan dengan eko-sistem alam apalagi laut, entah itu diperdakan atau tidak, sudah men-jadi kewajiban bagi setiap kom-ponen masyarakat dan pemerintah untuk sama menjaganya,” jelasnya.

Sebelumnya, Kabid Pen-gawasan dan Penanggulangan Dampak Lingkungan Badan Ling-kungan Hidup (BLH) Kabupaten Sumenep, Ernawan Utomo men-gakui bahwa reklamasi pantai saat ini memang marak dan hal itu bisa berdampak negatif ter-hadap biota laut. Namun begitu, pihaknya mengaku tidak dapat melakukan tindakan, dengan dal-ih bukan domain BLH melakukan

tidakan.Menurutnya, ada tim yang

memang menangani kegiatan re-klamasi tersebut. Pihaknya men-gaku akan melakukan koordinasi dengan tim tersebut. ”Akan segera kami koordinasikan terkait tinda-kan yang akan diambil. Karena segala keputusan tergantung fo-rum,” katanya.

Sementara itu, Kepala Operasi Satpol PP. Kabupaten Sumenep, Moh. Saleh juga mengaku tidak bisa melakukan penindakan terh-adap warga yang melakukan keg-iatan tersebut. Pasalnya, menurut dia, regulasi yang berlaku terkait kegiatan reklamasi pantai itu masih belum jelas.

Sehingga, lanjutnya, kalaupun kegiatan tersebut dinilai mem-bahayakan, ia mengaku hanya bisa memberikan imbauan. ”Ka-rena belum ada dasar yang jelas, kalau memang harus dilakukan penindakan,” tukasnya.

=FATHOL ALIF

LINGKUNGAN

Jangan Abaikan Reklamasi Pantai

“Jangan coba-coba ada yang bilang siap, kecuali alasannya politis,” katanya saat menang-gapi pertanyaan pada Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, Sabtu (14/3) di Hotel Utami Sumenep.

Menurut Wakil Ketua Banggar DPR RI itu, salah satu alasan In-donesia belum siap menghadapi MEA bisa dilihat dari sisi perban-kan yang ada saat ini. Kata dia, dari jajaran perbankan yang ada di Asia, hanya satu dari Indone-sia yang masuk, yaitu bank Man-diri. “Itupun rankingnya di urutan kesembilan,” timpalnya.

Selain itu, produk-produk yang ada di Indonesia ternyata di Asea tidak laku, misalnya batik. Menurut dia, batik bagus yang ada di Indonesia yang harga pokok penjualannya Rp. 23.000, ternyata China bisa menjual hanya dengan harga Rp. 9 000 dengan kualitas

lebih bagus. “Jadi Singapura ka-lau membeli batik lebih memilih membeli kepada China. Setelah itu, Singapura menjual ke Indo-nesia,” jelasnya.

Lebih lanjutnya, ia menjelas-kan bahwa kebanyakan produk yang dibuat Indonesia ternyata tidak murni buatan Indonesia. Salah satu contohnya adalah besi

beton. Menurutnya, meski besi beton itu bermerk Made In Kraka-tau, ternyata pabrik dan pera-latannya harus membeli keluar, misalnya biji besinya harus mem-

beli kepada China. “Kita ini me-mang bangsa penjahit,” tukasnya.

Dikatakan olehnya, hal itu se-mua terjadi karena kebanyakan bangsa Indonesia masih tidak bisa melepaskan diri dari kungkungan pragmatisme, individualisme, he-donisme, konsumerisme, dan lain sebagainya. “Pragmatisme, he-donisme, konsumerisme lengkap semuanya,” tandasnya.

Oleh sebab itu, menurutnya, agar Indonesia siap bersaing de-ngan negera lain, bangsa Indo-nesia harus menjadi bangsa yang mandiri. Salah satunya, peme-rintah harus berani untuk tidak lagi mengimpor barang dari luar. “Tak kenapa, misalnya, di awal harga daging sapi mahal, yang penting kita tidak impor lagi,” pungkasnya.

=FATHOL ALIF

Indonesia Belum Siap Hadapi MEASaid Minta Pemerintah Hentikan ImporSUMENEP - Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, MH. Said Abdullah mengatakan, Indonesia secara umum masih belum siap meng-hadapi MEA tahun 2015. Masih ada beberapa hal perlu dibenahi.

Anggota MPR RI MH. Said Abdullah saat melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan, Sabtu (14/3). Ia mengata-kan Indonesia belum siap menghadapi MEA.

Page 21: e Paper Koran Madura 16 Maret 2015

KORAN MADURASENIN 16 MARET 2015 | No. 0566 | TAHUN IV ESumenep

Hal itu menyusul ditemukan-nya OPK CBP di salah satu gudang di pelabuhan rakyat Gersik Putih, Kecamatan Gapura, Kamis (12/3) sekitar pukul 13.00. Beras yang akan didistribukan kepada empat desa di Kepulauan/Kecamatan Sapeken, berjumlah 30 ton. Namun setelah dicek di lapangan, beras tersebut sudah tinggal 24 ton.

”Saya mencurigai ada ketidak-beresan dalam distribusi beras OPK ke Sapeken. Masak beras yang semestinya 30 ton sudah tinggal 24 ton,” tanyanya, Minggu (15/3).

Menurutnya, kejanggalan tersebut diketahui dari keterangan Ilham, yang mengaku jumlah beras untuk Pulau Sapeken tersebut hanya berjumlah 24 ton. Semen-tara keterangan dari Kabag Pereko-nomian dan Bulog, beras OPK itu

berjumlah 30 ton.Selain masalah tekornya beras,

pihaknya juga meragukan kete-rangan Ilham yang mengatakan bahwa keterlambatan pengiriman disebabkan kendala cuaca. Pada-hal, katanya, selama dua minggu terakhir, cuaca di perairan Sume-nep dalam kondisi normal.

Sementara Ilham mengaku tidak bermaksud menimbun beras di pelabuhan Gersik Putih. Pihak-nya hanya tidak bisa memaksa kapal yang akan mengangkut beras tersebut, karena cuaca ekstrem dan takut tenggelam.

”Tidak ada maksud kami menimbun beras di pelabuhan, karena waktu beras kami pindah dari Bulog, cuaca laut sedang tidak normal, dan tidak kapal yang mau mengangkut beras tersebut,”

elaknya.Disinggung soal jumlah beras

yang tidak sesuai dengan ketera-ngan Bagian Perekonomian, Ilham berdalih beras yang 6 ton sudah di-ambil oleh pemiliknya, yakni Desa Sabuntan, Kecamatan Sapeken, dengan menggunakan perahu sendiri.

Beras itu nantinya akan di-berikan kepada empat desa, yakni Desa Saur Saebus, Pagerungan Besar, Sadulang Besar, dan Paliat. Namun, meski beras tersebut sudah ada daftar penerimanya, sebagaimana tertulis dalam Daftar Penerima Manfata (DPM), beras tersebut akan diberikan secara merata pada masyarakat, karena daftar di-DPM banyak yang tidak sesuai dengan fakta di lapangan.

Kabag Perekonomian Setkab Kabupaten Sumenep, Moh. Hanafi, sudah memerintahkan petugas agar beras itu segera didistribusi-kan ke penerimanya. “Saya sudah perintahkan beras itu segera didistribusikan, dan informasinya sudah diangkut menggunakan perahu,” pungkasnya. =JUNAEDI/MK

BERAS BANTUAN MENYUSUT

Warga Ancam Lapor Kejaksaan NegeriSUMENEP – Sarkawi (50), warga Desa Kalianget Timur, Kecamatan Kalianget, berencana melaporkan Ilham, Koordinator Operasi Pasar Khusus Beras Cadangan Pemerintah (OPK CBP) untuk Kecamatan/Kepulauan Sa-peken kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat.

SUMENEP - Majelis Ula-ma Indonesia (MUI) Sume-nep mengimbau agar setiap warga mewaspadai gerakan jaringan Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS). Pasalnya, tidak menutup kemungkinan ISIS masuk ke Sumenep.

Hal itu menanggapi di-tangkapnya 16 warga negara Indonesia (WNI) di Turki yang didugi hendak berga-bung dengan ISIS di Syiria beberapa waktu lalu.

Ketua MUI Sumenep, KH. Safraji mengungkapkan, ISIS merupakan gerakan jihadis yang sangat berbahaya. Bah-kan, jika diarkan “menjamur” di Indonesia, keberadaannya akan mengancan ideologi Pancasila, dan akan meru-sak tatanan kerukunan antar umat beragama.

Menurut dia, ditangkap-nya16 WNI di Turki yang di-duga akan bergabung dengan ISIS di mana tujuh orang di antaranya adalah warga Jawa Timur, menjadi sinyal bahwa gerakan ISIS di Indonesia su-dah mulai masif. Karena itu, imbuhnya, tidak menutup kemungkinan gerakan ISIS juga akan merambah sampai ke Sumenep.

"Itu mungkin saja terjadi. Tidak menutup kemungki-nan, ISIS juga akan masuk di Sumenep. Makanya kita harus waspada," tegasnya saat ditanya apa ada kemung-kinan ISIS sampai di Sume-nep, Minggu (15/3).

Sebagai upaya mencegah masuknya ISIS ke Sume-nep, beberapa waktu lalu, ia mengaku pihaknya sudah melakukan koordinasi de-ngan Polres setempat dan beberapa pihak terkait lain-nya. Dalam kesempatan itu, katanya, telah dibicarakan langkah-langkah yang akan dilakukan agar ISIS tak sam-pai masuk di Sumenep.

Selain itu, Dafraji juga mengungkapkan bahwa Min-ggu (22/3) depan, pihaknya akan mengadakan koordinasi daerah (Koorda) dengan se-luruh MUI yang ada di Ma-dura, yaitu MUI Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep sendiri. “Tujuan-nya, berkoordinasi agar ISIS tak sampai berkembang di Madura,” sergahnya.

Kepada masyarakat Sumenep, ia menghimbau agar setiap masyarakat, baik

persorangan maupun kelom-pok ikut "menolak" ISIS masuk ke Sumenep, dengan cara tidak mudah terpe-ngaruh terhadap ISIS. Bagi tokoh-tokoh agama yang ada di daerah-daerah, lanjutnya, mereka harus senantiasa menyampaikan dakwah ke-pada masyarakat dengan cara yang baik.

"Artinya, menyampaikan dakwah yang baik itu tidak dengan kekerasan. Karena dakwah yang baik itu adalah dakwah yang disampaikan dengan penuh hikmah. Tidak boleh sampai bakar-bakar dan bentuk kekerasan lain-nya," pungkasnya.

Terkait, salah seorang anggota DPR RI asal Sume-nep, MH. Said Abdullah tidak memungkiri bahwa di Indo-nesia memang sudah berkem-bang banyak “isme” yang akan membahayakan generasi bangsa, salah satunya ISIS. Ia menilai, keberadaan ISIS di Indonesia akan mengancam ideologi Pancasila.

Oleh sebab itu, Said menghimbau agar bangsa Indonesia tetap menjunjung tinggi ideologi pancasila. Menurutnya, bangsa Indone-sia tidak boleh terkotak-ko-tak hanya karena perbedaan agama. Pasalnya, selagi tidak melanggar hukum positif, setiap bangsa Indonesia bisa menjalankan agamanya mas-ing-masing.

“Ideologi kita sudah fi-nal, yaitu Pancasila. Jika kita menjungjung tinggi idelogi itu, niscaya setiap bangsa akan bisa hidup di daerah mana saja di Indonesia. Dan perlu diingat, agama tidak bisa dijadikan dasar untuk saling pukul,” tandasnya saat menyampaikan sosialisasi empat pilar kebangsaan di Hotel Utami Sabtu (14/3) lalu.

Namun begitu, lanjutnya, bangsa Indonesia tak perlu terlalu khawatir dengan ke-beradaan “isme-isme” itu, termasuk ISIS. Pasalnya, se-lain Indonesia berideologi Pancasila, di Indonesia juga masih ada dua organisasi keagamaan yang besar, yaitu Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. “Selagi ke-dua organisasi itu eksis, ke-beragamaan dalam keberaga-man di Indonesia akan tetap utuh,” pungkasnya.

=FATHOL ALIF

ISLAM RADIKAL

ISIS Berpotensi Masuk Sumenep

TETAP RAMAI. Klinik dr. Dominicus Husada, SpA tetap ramai meski beberapa waktu lalu sempat menjadi perhatian karena pasien kurang mendapat perhatian dan keluarga pasien dimarahi.

Page 22: e Paper Koran Madura 16 Maret 2015

KORAN MADURASENIN 16 MARET 2015 | No. 0566 | TAHUN IVF PamekasanBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA FSENIN 16 MARET 2015No. 0566 | TAHUN IV

Wakil rakyat ini akan melaku-kan penelusuran terhadap pemo-tongan tunjangan sertifikasi guru. Langkah awal yang akan ditem-puh, yakni akan memintai ke-terangan Kepala Kemenag Pame-kasan Juhedi, yang bertanggung jawab melakukan kontrol terha-dap seluruh pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh stafnya, ter-masuk PPAI.

Selain Juhedi, Kepala Seksi Pen-

dma (Pendidikan Madrasah) Keme-nag Pamekasan juga akan dipang-gil untuk mengkonfirmasi keluhan guru penerima sertifikasi itu.

Ketua Komisi IV, DPRD Pame-kasan Apik menyesalkan hal itu dilakukan oleh PPAI. Apa pun ala-sannya, tunjangan sertifikasi guru merupakan hak guru dan tidak boleh dipotong oleh siapa pun. “Itu tidak boleh terjadi, dalam waktu dekat ini DPRD Pamekasan

akan memanggil kasi pendma (pendidikan madrasah), tujuan-nya untuk mengklarifikasi benar tidaknya pungli yang dilakukan PPAI tersebut,” terangnya.

Kader Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini mengaku sudah menjadwalkan pemang-gilannya. Langkah itu penting segera dilakukan agar kejadian serupa tidak terjadi kembali di ke-camatan-kecamatan lain. Sebab PPAI hanya bertugas memberi-kan pembinaan kepada guru dan sekolah serta melakukan kontrol terhadap perjalanan proses kegi-atan belajar mengajar dan tidak dibenarkan melakukan pungli.

Jika pada perjalanannya pung-li tersebut betul-betul terjadi, maka pihaknya meminta pihak Kemenag untuk memberikan

sanksi tegas kepada PPAI yang melakukan pungli serta mengem-balikan hasil pungli kepada guru.

Selain memanggil Kemenag, pihaknya juga berencana akan memanggil salah satu guru pene-rima tunjangan sertifikasi seba-gai sampel guna mencari tahu kebenaran informasi itu. “Kalau sudah dipertemukan akan mem-permudah kami untuk melakukan investigasi dan agar tidak terjadi fitnah,” ungkapnya.

Apik mengatakan sekalipun informasi pungli sertifikasi itu su-dah menyebar, tetapi lembaganya belum menerima laporan dari guru. Baik secara langsung atau-pun tidak langsung.

Sebelumnya, sejumlah aktivis mahasiswa meminta penegak hu-kum untuk melakukan penelusuran

terhadap dugaan pungli sertifikasi yang dilakukan oknom Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) di lingkungan Pemenag Pamekasan. Diduga pungli ini terorganisir dan tidak hanya dinikmati oleh pe-ngawas sehingga perlu ditelusuri aliran dananya. Jika pungutan itu dianggap pelanggaran hukum, maka penegak hukum harus segera memprosesnya.

Keluhan yang disampaikan se-jumlah guru, pungli sertifikasi rata-rata Rp 100 ribu perguruan disetor melalui oknum PPAI kecamatan dan diduga merata dilakukan di setiap kecamatan di Pamekasan. Hal ini bisa dijadikan bukti permu-laan oleh penegak hukum, untuk mengungkap siapa oknom PPAI yang melakukan pungli tersebut.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Ungkap Pungli Sertifikasi GuruKemenag dan Guru Akan Dimintai KeteranganPAMEKASAN - Dugaan pungutan liar (pungli) kepada guru penerima tunjangan sertifikasi yang diduga meli-batkan Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) dan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan terus menjadi perhatian sejumlah pihak. Salah satunya dari kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan.

HARGA BAHAN BAKU NAIK. Perajin menyelesaikan Proses pembuatan batik tulis, di kampung batik Desa Klampar, Proppo, Pamekasan, Jatim, Minggu (15/3). Perajin mengeluhkan naiknya harga se-jumlah bahan pokok batik, seperti malan dari Rp 23 ribu menjadi Rp 27 ribu per kg, obat pewarna dari Rp 40 ribu menjadi Rp 55ribu, kain dari Rp 9.250 menjadi Rp 9.500 per meter, sementara harga jual batik tetap Rp 45 ribu sampai Rp 65 ribu per lembar.

Page 23: e Paper Koran Madura 16 Maret 2015

KORAN MADURASENIN 16 MARET 2015 | No. 0566 | TAHUN IV GPamekasan

Padahal dalam peraturan Menteri Dalam Negeri (Permen-dagri) Nomor 112 Tahun 2014 Tentang Pilkades diatur bahwa biaya pilkades tidak diperkenan-kan ada sumbangan pihak ketiga, tapi menggunakan uang negara, yaitu dari APBD Pamekasan, dan Angaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).

Aturan itu tertuang dalam pasal pasal 48, ayat 1, biaya pe-milihan kepala desa dibebankan pada APBD kabupaten/kota. Lalu, ayat 2, dana bantuan dari Angga-ran Pendapatan dan Belanja Desa untuk kebutuhan pada pelaksana-

an pemungutan suara.Sekretaris Kabupaten (Sek-

kab) Pamekasan, Alwi Beiq me-ngatakan, Pemkab Pamekasan menganggarkan dana sebesar Rp 4,8 miliar dalam APBD 2014 untuk biaya pilkades. Jumlah itu dengan asumsi adanya sumba-ngan pihak ketiga.

Dengan adanya Permendagri yang melarang adanya sumba-ngan pihak ketiga, tentu dana yang disiapkan masih membu-tuhkan dana tambahan. Sesuai aturan yang ada, kekurangannya akan mengunakan dana desa.

“Kalau soal pendanaan

pilkades, kami tidak bisa men-jelaskan banyak, pastinya akan sesuai aturan yang terbaru. Ka-rena saat ini raperdanya sedang dibahas di legislatif, kami tidak bisa mendahuluinya. Yang jelas sumbernya dari APBD dan dan desa,” kata Alwi.

Di tempat terpisah, Ketua Komisi I DPRD Pamekasan, Ismail mengatakan mekanisme pemba-gian dana yang disiapkan APBD Pamekasan, masih akan diatur dalam Raperda Pilkades, yang akan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan masing-masing desa, bukan dibagi rata.

Menurut Ismail, dengan ada-nya aturan biaya pilkades yang bersumber dari APBD dan APB-Des, secara otomatis calon kepa-la desa (kades) tidak lagi dibe-bani biaya pelaksanaannya. Jika tahun-tahun sebelumnya biaya dibebankan kepada calon kades, ke depan sudah tidak lagi.

Dana pilkades yang sumber-nya dari APBD akan digunakan untuk beberapa item, seperti pe-ngadaan surat suara, pengadaan kotak suara, pengadaan keleng-kapan peralatan lainnya, hono-rarium panitia pilkades, dan biaya pelantikan.

“Pembagian dana itu sesuai kebutuhan, bukan bagi rata, dengan tetap memperhatikan prinsip efisiensi, akuntabilitas, dan transparansi. Ketentuan ini juga berlaku bagi pemilihan ulang. Tapi bagaimana pemba-gian besaran dana antara dari APBD dan desa, sedang kami bahas di Pansus I,” kata politisi Partai Demokrat ini.

Catatan Koran Madura, su-dah ada 68 desa di Pamekasan, yang antre menunggu kesiapan pelaksanaan pilkades, yang masih dalam proses pembuatan peratu-ran daerah.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Dana APBD Terancam Tidak MencukupiAnggaran Pilkades Bisa Menggunakan BUMDesPAMEKASAN - Dana Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang disiapkan dalam anggaran dan pendapatan belanja daerah (APBD) Pamekasan terancam tidak cukup. Sebab anggaran yang telah ditetapkan tahun 2015 ini, masih berasumsi pada sumbangan pihak ketiga seperti tahun-tahun sebelumnya.

BERSAMA. Sekda Pamekasan, Alwi Beiq (kanan) sedang mendampingi Bupati Pamekasan, Ach Syafii (kiri), dalam salah satu acara di pendopo Ronggosukowati, Pamekasan.

PAMEKASAN – Pemerintah Pamekasan melalui Bagian Sumber Daya Manusia (SDA) menganggap rencana Petronas untuk melakukan sosialisasi bagi masyarakat di wilayah pantai utara (Pantura) Pame-kasan, batal karena hingga saat ini masih belum ada kejelasan.

Janji dari Petronas itu akan dilakukan di akhir tahun 2014 lalu. Namun, hingga me-masuki bulan ketiga di tahun 2015. Rencana sosialisasi itu tidak jelas juntrungannya. Sosialisasi itu terkait dengan rencana Petronas, yang akan melakukan eksplorasi minyak dan gas (migas) di perairan utara Kabupaten Sumenep.

Karena berdekatan dengan wilayah pantai Kabupaten Pamekasan, diprediksi akan berdampak pada dua kecama-tan di wilayah utara, yaitu di Kecamatan Batumarmar dan Kecamatan Pasean. Terutama warga di pesisir pantai yang bekerja sebagai nelayan. Sebab titik eksplorasi tidak terlalu jauh dari titik pantai.

Kepala Bagian SDA Ka-bupaten Pamekasan, Shalah Syamlan mengatakan sekitar bulan Agustus 2014 lalu, pihak Petronas sudah melakukan sosialisasi secara terbatas, yang hanya melibatkan Kepala Desa, Camat, Danramil. Namun, pihak Petronas berjanji masih akan kembali melakukan sosialisasi yang akan melibatkan tokoh dan masyarakat di pantura.

Sampai saat ini, tidak ada perkembangan dan komuni-kasi antara perusahaan migas dengan Pemkab Pamekasan. Namun,pihaknya memastikan jika nantinya eksploitasi itu dilaksanakan dan berdampak ke wilayah Pamekasan, masyarakat harus dilibatkan dalam musyawarahnya.

”Petronas sempat da-tang memberikan sosialisasi di Pamekasan, tapi terbatas. Waktu itu Petronas berjanji akan me-lakukan sosialisasi lagi dengan menghadirkan tokoh masyarakat lebih banyak lagi. Tapi sekarang sudah tidak ada komunikasi lagi, kapan sosialisasi itu akan dilakukan,”kata Shalah.

=ALI SYAHRONI/RAH

EKSPLORASI MIGAS

Pemkab Anggap Sosialisasi Petronas Batal

Page 24: e Paper Koran Madura 16 Maret 2015

KORAN MADURASENIN 16 MARET 2015 | No. 0566 | TAHUN IVH PamekasanPamekasan

Salah satu syarat agar poktan mendapat bantuan, poktan yang bersangkutan harus mempunyai lahan seluas 10 hektare di satu lokasi atau tidak terpisah-pisah. Akibat kebijakan itu, hanya 4 pok-tan yang dipastikan dapat bantu-an teknologi geo membrane.

Padahal, data penerima pada Program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (Pugar) sebelum-nya menyebutkan jumlah poktan garam di Pamekasan sebanyak 170 kelompok. Dari jumlah itu,

baru 40 poktan garam yang su-dah menikmati teknologi bantuan dari pemerintah tahun 2014 lalu. Sedang 130 poktan garam lainn-ya, masih tetap melakukan proses kristalisasi garam secara manual.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pamekasan, Nu-rul Widiastuti mengatakan ban-tuan kepada poktan garam ber-beda jauh dengan bantuan pugar tahun-tahun sebelumnya. Salah satunya bentuk bantuan tidak lagi berupa uang seperti pada bantuan

pugar sebelumnya.Menurut Nurul, kebijakan

Presiden Joko Widodo, semua ke-menterian teknis dilarang mem-berikan bantuan berupa uang. Sebab semua bantuan yang beru-pa uang harus melalui hibah dari Kementerian Sosial. Sehingga un-tuk bantuan kepada poktan garam nantinya akan berupa barang.

Kemudian, dengan ada syarat luas lahan yang dikeluarkan oleh KKP untuk poktan garam pene-rima bantuan tersebut, hanya 4 poktan garam dari Desa Bunder, Kecamatan Pademawu, Pame-kasan, yang memenuhi persyara-tan tersebut.

“Luas lahan yang akan men-dapat bantuan teknologi geo membrane itu 40 hektare, karena salah satu syaratnya satu kelom-

pok harus punya 10 hektare tam-bak garam. Sekarang, pekerjaan di dinas lebih mudah karena bantu-annya berupa barang yang dikirim dari pusat langsung,” kata Nurul.

Dalam sosialisasi bantuan tersebut, tambah Nurul, selain bantuan geo membrane, poktan yang akan dapat bantuan juga akan menerima bantuan perbai-kan lahan tambak dan pemba-ngunan gudang untuk menam-pung garam milik kelompok yang bersangkutan.

“Kalau dari sosialisasinya, poktan penerima bantuan itu tidak hanya mendapat bantuan geo membrane saja, tapi ada juga bantuan lain, seperti peningkatan lahannya dan gudang,” ungkap-nya.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Banyak Poktan Garam Tak Memenuhi SyaratPenerima Bantuan Harus Memiliki 10 Haktare Tambak GaramPAMEKASAN - Pada tahun 2015, pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan memberikan bantuan pada kelompok petani (poktan) garam. Sayang, banyak poktan garam di Pamekasan yang tidak memenuhi syarat mendapat bantuan itu.

ILUSTRASI. Salah seorang petambak garam sedang membersihkan tambaknya di Dusun Mandala, Desa Bunder, Kecamatan Pademawu, Pamekasan.

PAMEKASAN - Ketua DPRD Pamekasan, Ma-dura, Jawa Timur, Halili menyatakan, kedaulatan Bangsa Indonesia harus tetap ditegakkan dan tidak boleh ada intervensi luar negeri.

“Kewibawaan bangsa ini harus terjaga, dan jangan sampai negara kita ini bisa dipengaruhi kepentingan a-sing, karena kita bangsa yang telah merdeka,” katanya di Pamekasan, Jumat, menang-gapi adanya upaya intervensi negara asing atas rencana eksekusi terpidana hukuman mati, kasus narkoba.

Halili menyatakan, kasus narkoba, bukan tergolong kasus yang ringan, karena barang yang diedarkan itu merupakan racun bagi masa depan generasi bangsa. Oleh karenanya, sambung dia, ek-sekusi mati terhadap narapi-dana kasus narkoba itu harus tetap dilaksanakan. “Kami sangat mendukung kebijakan untuk segera mengeksekusi terpidana hukuman mati para bandar narkoba itu,” katanya.

Jika, eksekusi terpidana mati itu digagalkan, karena adanya interfensi asing, maka hal itu sama halnya dengan tidak memiliki kedaulatan.

Kejaksaan Agung bebera-pa waktu lalu merilis 10 nama terpidana mati kasus narkoba yang akan dieksekusi, yakni Andrew Chan (warga negara Australia), Myuran Suku-maran (Australia), Raheem Agbaje Salami (Nigeria), Zai-nal Abidin (Indonesia), Serge Areski Atlaoui (Prancis), dan Rodrigo Gularte (Brasil).

Selanjutnya, Silvester Obiekwe Nwaolise alias Mustofa (Nigeria), Martin Anderson alias Belo (Ghana), Okwudili Oyatanze (Nigeria), dan Mary Jane Fiesta Veloso (Filipina).

Eksekusi tersebut diren-canakan akan dilaksanakan serentak di Pulau Nusakam-bangan pada waktu yang belum ditentukan. “Saya secara pribadi, justru i-ngin pelaksanaan eksekusi sesegera mungkin, sehingga tidak menimbulkan po-lemik berkepanjangan di masyarakat,” kata Halili.

=ANtARA/RAH

MENJAGA KEWIBAWAAN

Kedaulatan Bangsa Harus Ditegakkan

Page 25: e Paper Koran Madura 16 Maret 2015

KORAN MADURASENIN 16 MARET 2015 | No. 0566 | TAHUN IV IPamekasan

Salah satu Mahasiswa Se-kolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan, Akh Fakih mengatakan rilis daerah rawan bencana yang dikeluarkan BPBD sudah terlambat. Seharusnya, rilis itu dikeluarkan menjelang musim hujan, sehingga masyarakat dapat mempersiapkan diri mengantisi-pasi terjadinya bencana alam.

Menurut mahasiswa Fakul-tas Perbankan Syariat ini, BPBD belum aktif mengsosialisasikan

antisipasi bencana. BPBD justru lebih aktif melakukan tindakan saat terjadi bencana.

Menurut Fakih, seharusya, BPBD lebih aktif menanggulangi terjadinya bencana dengan me-maksimalkan sosialisasi siaga bencana. Salah satunya, dengan cara mengumpulkan kepala desa dan perwakilan tokoh masyarakat untuk disampaikan bahwa di ke-camatan dan desa tertentu paling rawan terjadi bencana longsor,

angin puting beliung, petir, gem-pa bumi, banjir ataupun bencana lain. Yang terjadi saat ini, BPBD hanya bertindak saat terjadi ben-cana.

Selain itu, BPBD dalam me-lakukan penanggulangan benca-na harus lebih aktif menggandeng media massa, baik cetak ataupun elektronik, untuk menginformasi-kan kepada masyarakat daerah rawan bencana dan langkah me-waspadainya. ”Kalau sekarang, BPBD banyak tampil di media ka-rena ada bencana, sementara an-tisipasi bencana belum tersentuh, ini yang seharusnya dilakukan ke depannya,” katanya.

BPBD Pamekasan merilis enam kecamatan di Kabupaten Pamekasan, yang ditetapkan

sebagai daerah rawan benca-na beberapa pada Jumat (13/3) lalu. Masing-masing Kecamatan Pegantenan, Kadur, Palengaan, Larangan, Tlanakan, dan Kecama-tan Pamekasan.

Kepala Badan Penanggu-langan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, Akmalul Firdaus mengaku sudah menyiapkan tim guna mengantisipasi bencana di daerah rawan bencana. Khu-susnya di enam titik tersebut. Baik bencana longsor, puting be-liung, banjir, dan jenis bencana lainnya.

Selain menyiapkan di kecama-tan, pihaknya juga menyiagakan di Kantor BPBD Pamekasan jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk membantu kekuatan tim yang be-

rada di kecamatan. Sebelumnya, Bupati Pame-

kasan, Achmad Syafii meminta masyarakat untuk aktif terli-bat melakukan antisipasi terjadi bencana daerah. Juga turut aktif melaporkan kejadian bencana ke Pemkab Pamekasan, agar segera tertangani.

Menurutnya, BPBD sudah sigap dalam rangka mengatasi bencana di Pamekasan. Sehingga semangat penanggulangan ben-cana ini, harus diiringi oleh parti-sipasi masyarakat untuk mengan-tipasi terjadinya di Pamekasan. ”Partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan, paling tidak mem-berikan informasi tentang adanya bencana,” ungkapnya.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Terlambat Rilis Daerah Rawan BencanaBPBD Jangan Menunggu Bencana Alam TerjadiPAMEKASAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dinilai terlambat merilis daerah rawan bencana di Pamekasan. Seharusnya rilis daerah rawan bencana itu dikeluarkan jauh-jauh hari sebelum terjadinya musibah bencana alam.

TANAMAN POHON. Anggota Kodim 0826 Pamekasan menanam pohon di sepanjang Jl Raya Kecamatan Larangan Pamekasan mengantisipasi terjadinya bencana alam.

Page 26: e Paper Koran Madura 16 Maret 2015

KORAN MADURARABU 11 MARET 2015 | No. 0563 | TAHUN IVJ SENIN 16 MARET 2015

No. 0566 | TAHUN IV JSampangKORAN MADURA

“Di dalam POS UN (Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional), pendistribusian soal UN sudah tidak perlu dikawal kepolisian lagi dan dipasrahkan langsung ke dinas masing-masing,” kata Arif Budiansor pada Koran Madura, Minggu (15/3).

Dikatakan, adanya pengawalan ketat dari kepolisian yang dimulai dari proses pendistribusian soal ke sekolah hingga pelaksanaan UN menakutkan kepada peserta. Sehingga, ketakutan siswa meng-hilangkan konsentrasi mereka untuk menjawab soal yang sudah disediakan. Bahkan, siswa grogi untuk menjawab soal katika meli-hat petugas kepolisian berkeliaran di lingkungan sekolah.

“Tahun ini memang tidak seperti tahun lalu. Karena, adanya petugas kepolisian mena-kutkan bagi siswa. Maka dari itu, pengawasan ketat dari kepolisian tidak perlu lagi,” paparnya.

Kata Arif, satu yang men-

jadi pertimbangan kementerian mengeluarkan kebijakan tidak perlu ada pengawasan dari kepoli-sian, yaitu UN tahun ini hanya se-batas alat pemetaaan saja dengan fungsi untuk mengetahui sekolah yang memenuhi standar mutu atau tidak, yang ada di daerah. Sehing-ga, pengawasan UN tahun ini tidak terlalu ketat.

Sebagai pengganti penga-wasan dari pihak kepolisian, lanjut Arif, pihak sekolah menggunakan sistem silang antar sekolah untuk melakukan pengawasan kepada peserta UN. “Misalnya, perwakilan guru SMA 1 Sampang mengawasi SMA 2 dan sebaliknya. Tapi tidak perlu disilang antara sekolah di bawah nauangan Disdik dengan Keme-nag,” jelasnya.

Menurutnya, prediksi tingkat kecurangan dalam UN tahun ini dimungkinkan sangat kecil. Mengingat UN saat ini bukan penentu kelulusan. Akan tetapi

sebagai pemetaan saja. Sehingga, tingkat kecurangan nanti sedikit.

“Meskipun ada nanti, tingkat kecurangan kecil dibandingkan tahun sebelumnya. Kerena ke-lulusan siswa tahun ini diten-tukan sekolah masing-masing,” imbuhnya.

Lebih detail Arif menjelaskan, yang paling prinsip dalam men-jalankan pendidikan saat ini anak didik daerah bisa tuntas sekolah dengan mutu yang bagus serta sekolah terus introspeksi diri dalam mengambangkan pendidi-kan di sekolah masing-masing

“Disdik Provinsi dan Disdik Kabupaten siap mengawal proses pendidikan untuk terus mening-katkan mutu anak didik agar hasil dari UN benar-benar murni atas kemampuan siswa,” tukasnya.

Katanya, pemerintah meren-canakan pelaksanaan UN tahun 2015 pada tanggal 14-15 April mendatang untuk SMA/SMK. Dan untuk SMP pada tanggal 4-7 Mei. Sementara untuk SD masih belum direncanakan.

“Ini masih sebatas rencana dari pemerintah pusat. Divalid-kan pada tanggal itu atau tidak daerah masih belum tahu. Artinya, pelaksanaan UN belum divalidkan,” tutupnya.

=RIDWAN/LUM

UJIAN NASIONAL

Distribusi Soal Tanpa Pengawal

SAMPANG – Kantor Kemen-terian Agama (Kankemenag) Kabupaten Sampang mengaku tidak tahu proses pencairan dana tunjangan sertifikasi untuk non Pengawai Negeri Sipil (PNS) tahun 2015. Pasalnya, masih terjadi revisi Daftar Isian Peng-guna Anggaran (DIPA).

Hal itu diungkapkan Benda-hara Kantor Kemenag Sampang, Wahyu Hidayat. Dia mengakui dana tunjungan sertifikasi non PNS memang belum cair meng-ingat terjadi revisi DIPA. Bahkan, Kantor Kemenag tidak tahu soal kapan proses pencairannya. Ka-rena, sampai saat ini belum ada informasi dari pemerintah pusat.

“Proses pencairan tunjangan ini belum diketahui proses pen-cairannya kapan. Sebab, terjadi revisi Dipa. Bahkan, kami tidak tahu kapan proses pencairan-nya,” kata Wahyu pada Koran Madura, Minggu (15/3).

Menurutnya, tidak cairnya tunjungan dana sertifikasi tidak hanya terjadi di wiyalah Sam-pang. Akan tetapi, se-Indone-sia. Bahkan, tunjangan 2014 lalu masih nunggak dua bulan. Mengingat terjadi keterbatasan anggaran DIPA. Sehingga, sisa dari tunggakan dua bulan itu akan dicairkan 2015.

“Kami tidak bisa berbuat apa-apa, karena proses pen-cairannya kami menunggu dari pemerintah pusat. Sementara saat ini kendalanya revisi DIPA. Jadi, kami hanya bisa menunggu proses revisi itu,” ungkapnya.

Dikatakan, untuk penerima sertifikasi bagi non PNS 2014 lalu mendapatkan tunjangan senilai Rp 15 miliar . Namun, itu hanya cukup membayar selama 10 bulan. Tetapi sayang, Wahyu enggan menyebutkan jumlah penerima tunjangan tersebut secara keseluruhan dengan dalih

tidak hafal jumlah penerimanya. Akan tetapi, sisa dua bulan yang belum terbayarkan kurang lebih Rp 4 miliar.

”Mohon maaf kalau berapa jumlah penerimanya saya tidak hafal, yang jelas Rp 15 miliar itu hanya cukup pembayaran selama 10 bulan. Sehingga, sisa dua bulannya akan dicairkan di 2015 itu pun kalau anggaran 2015 mencukupi,” kilah Wahyu saat di wawancara.

Lebih detail Wahyu mema-parkan, pencairan tunjangan tersebut langsung ke reken-ing penerima dengan catatan, penerima harus melengkapi pemberkasan sebagai salah satu syarat tunjangan itu bisa dicairkan. ”Kalau tidak lengkap berkasnya yang jelas tidak bisa cair,” tuturnya.

Sementara anggaran keselu-rahan untuk tunjungan sertifi-kasi 2014 untuk PNS senilai Rp. 22 miliar yang sudah diterima langsung melalui rekening mas-ing-masing dengan nilai Rp 2,2 juta. “Memang anggaran kes-elurahan tunjungan sertifikasi lebih besar PNS dibandingkan non PNS,” tuturnya.

Wahyu menjelaskan, tung-gakan selama dua bulan di tahun 2014 lalu, proses pem-bayaranya kepada penerima harus menunggu pencairan tunjungan sertifikasi 2015. Bah-kan, kalau anggaran 2015 tidak cukup. Tunggakan itu terancam tidak terbayarkan. Sebab, DIPA hanya menyediakan anggaran untuk tahun ini.

“Tanggung jawab yang pal-ing berat Kemenag saat ini ada-lah tunggakan yang masih be-lum terbayarkan. Sebab, kalau anggaran tunjangan 2015 tidak cukup. Sisa tunggakan itu po-tensi tidak terlunasi,” tutupnya.

=RIDWAN/LUM

PENCAIRAN TUNJANGAN SERTIFIKASI NON PNS

Kantor Kemenag: Belum Diketahui

SAMPANG - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang Heri Purnomo melalui Kabid Kurikulum Arif Budian-sor mengatakan, distribusi soal UN tidak lagi dikawal oleh pihak kepolisian seperti tahun-tahun sebelumnya. Mengingat pelaksanaan UN pada tahun ini hanya seba-gai alat pemetaan saja.

Para pekerja sedang menurunkan kardus berisi soal-soal ujian nasional. Untuk tahun ini, pendistribusian soal UN tidak akan dikawal pihak kepolisian karena pelaksanaan UN hanya sebagai alat pemetaan saja.

Banyak MataMelihat

Iklan Anda

PASANG IKLAN?Hubungi

0328-6770024

Page 27: e Paper Koran Madura 16 Maret 2015

KORAN MADURASENIN 16 MARET 2015 | No. 0566 | TAHUN IV KSampang

”Jujur saya masih kesulitan untuk mengambangkan usaha genteng ini, karena fasilitas tidak memadai. Terutama mesin pence-tak genteng, saya hanya memiliki dua mesin cetak, Pak. Satunya sudah tidak bisa digunakan lagi alias rusak,” kata Roji’on (51), pengrajin genteng Desa Bluuran, Minggu (15/3).

Selain itu, Roji’on juga ke-sulitan mempromosikan hasil produksinya. Bahkan, sulit untuk cepat laku. Di sisi lain, juga ter-kendala oleh akses jalan, sebab di daerahnya jalan yang ada banyak yang rusak.

”Selama ini memang tidak ada campur tangan pemerintah dalam memproduksi genteng. Bahkan, saya tidak pernah mendapatkan bantuan mesin dari pemerintah. Saya berharap pemerintah mem-berikan bantuan kapada pengrajin genting yang ada di sini,” jujurnya.

Pengrajin genteng lainnya, Ahmadi (36) mengatakan, selama ini pengrajin genteng di dae-rahnya tidak diperhatikan oleh pemerintah, bahkan Pemerintah Kabupaten Sampang terkesan tidak mau tahu kecamatan yang terkenal produksi gentengnya itu.

”Sejak saya menggantikan orangtua mulai dari tahun 2005, tidak ada pemerintah memberikan bantuan mesin cetak genteng atau

berupa uang kepada pengrajin di sini. Bahkan, meninjau saja tidak pernah, apalagi (menyerahkan) bantuan,” ujar pria asal Bluuran itu.

Maniri, anggota DPRD Sam-pang asal Kecamatan Karang Penang, membenarkan bahwa pengrajin genteng di wilayahnya tidak pernah diperhatikan oleh pemerintah. Sebab, selama ini pemerintah tidak pernah menin-jau pengrajin. Bahkan, terkesan mengabaikan.

Katanya, genteng merupa-kan produk unggulan yang ada di Kecamatan Karang Penang, terutamanya di Desa Tlambah, Onjur, dan Bluuran. ”Kami sa-ngat kecewa peran pemerintah untuk mengembangkan usaha masyarakat memproduksi gen-teng tidak ada. Padahal sudah ratusan tahun produksi genteng di daerah itu sudah berlangsung hingga sekarang,” kecewanya.

Selama ini, kata Maniri, ratu-san pengrajin genteng yang ada di daerahnya berusaha keras tanpa ada bantuan dari pemerintah dalam bentuk apa pun. Bahkan, mereka mengembangkan produk-si itu bersifat ala kadarnya. Se-hingga, hasil produksinya kadang kurang bagus.

”Dalam kondisi seperti itu, pemerintah harus peka terhadap kondisi para pengrajin di Karang

Penang. Namun, lagi-lagi peme-rintah tutup mata terhadap mere-ka. Dan seharunya pemerintah memberikan bantuan berupa fasili-tas yang diinginkan mereka agar tidak lagi kesulitan,” tandanya.

Dikatakan, para pengrajin saat ini membutuhkan perhatian serius dari pemerintah untuk mengembangkan usahanya dalam

memproduksi genteng. Mereka mengharapkan kepada pemerin-tah untuk membantu beban yang mereka pikul selama ini.

“Dalam mengambangkan produksi genteng para pengrajin membutuhkan fasilitas berupa alat cetak, alat pengangkut ta-nah serta membutuhkan bantuan mempromosikan hasilnya. Karena

selama ini mereka mempromosi-kan hasil produksinya dengan ala kadarnya,” tuturnya.

Semenatara itu Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pertambangan (Disprindagtam) Sampang Misdi masih belum bisa dikonfirmasi. Sebab, telepon se-lulernya bernada tidak aktif.

=RIDWAN/LUM

Pengrajin Genteng Kesulitan Kembangkan UsahaSAMPANG - Pengrajin genteng di Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang, mengaku kesulitan mengembangkan usaha karena keterbatasan fasili-tas. Pasalnya, sampai saat ini, mereka tidak menda-patkan perhatian dari pemerintah

Page 28: e Paper Koran Madura 16 Maret 2015

KORAN MADURASENIN 16 MARET 2015 | No. 0566| TAHUN IV L BangkalanBangkalan SENIN 16 MARET 2015

No. 0566 | TAHUN IV LBangkalanKORAN MADURA

Bulan ini, KPK Angkat Kaki dari Bumi SalakPenyidik KPK: Berkas Kasus Fuad Telah Rampung

Akan tetapi, akhir bulan Ma-ret ini sejumlah penyidik KPK yang selama ini berkantor di ru-ang serba guna Mapolres, harus angkat kaki dari bumi Bangkalan. Bukan karena diusir, melainkan KPK harus angkat kaki karena masa tugas penyidikan sudah be-rakhir. Dengan demikian, berkas kasus mantan penguasa Kota Salak tersebut dinilai sudah ram-pung dan akan dilimpahkan ke Pengadilan Tindak Pidana Ko-

rupsi (Tipikor)."Akhir Maret ini harus ram-

pung semua, baik pemeriksaan dan penyitaan atau lain seba-gainya, karena kasus ini harus segera dilimpahkan ke Pengadil-an Tipikor," kata salah satu pe-nyidik KPK yang biasa dipanggil dengan sebutan Pak Eko ini.

Selama menjalankan tugas di Bangkalan, KPK telah menyita puluhan aset berupa mobil, la-han, dan bangunan. Setidaknya,

terdapat 6 mobil mewah yang disita. Sebut saja, Odyssey warna hitam dengan nomor polisi (no-pol) L 1607 VL dan mobil Honda Mobilio warna silver nopol M 393 AW serta Hyundai Silver Metalic nopol L 1833 WK. Kemudian Al-phard warna putih dengan no-pol L 1956 M dan mobil Kijang Innova warna silver dengan nopol M 1299 GC serta Toyota Land Cruiser bernomor polisi L 81 SM.

Selain itu, beberapa aset lahan kosong yang terletak di Kecamatan Labang, Kecama-tan Kota, dan Kecamatan Socah juga telah disita. Selanjutnya, rumah mewah milik ketua Ge-rindra itu, yang terletak di Jalan Letnan Mestu, Kampung Sak-sak, Kelurahan Kraton, menjadi sasaran penyitaan. Rumah Ma-kan Suramadu Di Desa Burneh, Kecamatan Burneh dan sebuah rumah di gang kecil Jalan A Yani, Kelurahan Demangan, serta ru-

mah batik di Jalan Teuku Umar telah terpasang papan sita milik KPK.

Berdasarkan informasi yang dihimpun sekalipun sejumlah aset telah disita, namun tetap bisa digunakan sebagaimana mestinya. Sebab, penyitaan ini tidak lantas menghentikan ak-tivitas objek yang disita. Kecu-ali ketika aset itu sudah dile-lang, maka hak sepenuhnya diberikan kepada pemilik yang baru. Secara keseluruhan, total aset milik Fuad Amin berkisar 80 yang tediri dari lahan kosong dan bangunan.

"Meskipun kami sita, tetap bisa digunakan seperti biasanya. Misalnya, rumah makan ya tetap bisa jualan. Dan ini menjadi pe-ngalaman paling banyak mela-kukan penyitaan. Jumlah kese-luruhan kurang lebih 80 aset lahan dan bangunan," ujar penyi-dik bertubuh tegap itu.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Sejak penangkapan Ketua DPRD Bangkalan, Fuad Amin Imron atas kasus dugaan korupsi pasokan gas dan penetapan tersangka Tin-dak Pidana Pencucian Uang (TPPU), Komisi Pem-berantasan Korupsi (KPK) melakukan serangkaian pemeriksaan dan penyitaan sejumlah aset milik mantan bupati dua periode itu. Terhitung sejak bu-lan Desember 2014, sudah 3 bulan lamanya lembaga anti rasuah tersebut menjalankan tugasnya secara maraton.

doni heriyanto/koran maduraDISITA. Papan sita milik KPK yang dipasang di dua petak lahan kosong yang terletak di Desa Pangpong Kecamatan Labang seluas 5.276 meter persegi beberapa waktu lalu.

KRIMINAL

Pembunuh Gadis ABG Diringkus Polisi

BANGKALAN - Kasus pembunuhan yang merenggut korban jiwa seorang gadis Anak Baru Gede (ABG) Sakwamah (15) sudah menemukan titik terang. Polisi telah meringkus tersangka yang merupakan te-man dekatnya sendiri. Bahkan, pelaku yang diketahui bernama Maskur (18), warga Dusun Ta-man Seonjur Desa Durin Timur, kecamatan Konang tersebut pernah menjalin cinta seba-gai sepasang kekasih dengan korban.

Korban tewas akibat luka tusukan di perut. Mayatnya ditemukan warga Dusun Gubu-gen, Desa Genteng, Kecamatan Konang tergeletak di pinggir jalan desa. Kasus pembunuhan itu terjadi Sabtu (14/3) pagi. Motif di balik peristiwa tragis tersebut lantaran pelaku kecewa atas tindakan Sakwamah, yang memutuskan hubungan cinta mereka tanpa alasan jelas.

"Kami berhasil menangkap pelaku yang masih merupakan satu desa dengan korban. Motif kejadian tersebut disebabkan lantaran pelaku merasa kesal dan sakit hati atas sikap korban yang tiba-tiba saja memutuskan hubungan cintanya," terang Ka-polsek Konang, Iptu Daryanto.

Dia menjelaskan, kronologis pembunuhan itu terjadi, saat pelaku mengetahui kalau dirinya diputuskan sepihak oleh korban. Pelaku menghubungi korban melalui telepon selulernya dan berniat untuk melakukan perte-muan guna menanyakan alasan penyebab putusnya hubungan mereka. Setelah bertemu, korban rupanya tidak ingin menjelaskan alasan kandasnya kisah cinta mereka.

"Karena merasa tersing-gung dan sakit hati, pelaku tiba-tiba mengeluarkan sebilah pisau dan langsung menusukkannya kepada perut korban," jelasnya.

Tersangka ditangkap di rumahnya atas bantuan tokoh masyarakat. Atas perbuatan menghilangkan nyawa orang lain, tersangka harus memper-tanggungjawabkan perbuatan-nya. Saat ini tersangka berada di balik jeruji besi Mapolres Bangkalan.

= MOH RIDWAN/RAH

Page 29: e Paper Koran Madura 16 Maret 2015

KORAN MADURASENIN 16 MARET 2015 | No. 0566| TAHUN IV MBangkalan

Sejak tahun 2014 desa sudah tidak pernah lagi

menerima dana SIAK Terpadu yang semes-

tinya menjadi hak desa. Padahal anggaran itu

ada yang biasanya tiap enam bulan sekali tu-

run, tapi sampai saat ini tidak ada wujudnya. Be-nar atau tidaknya kami

tidak tahu,”

H. Abd MunipKepala Desa Pernajuh

Penyelundupan Pupuk Harus Ditelusuri

"Sekarang kami merasa pu-nya kawan dalam masalah pu-puk subsidi bagi petani. Seperti produk bersubsidi lainnya, pupuk bersubsidi juga sangat rawan dis-elewengkan dan diselundupkan," ujar Humas STM, Nur Rahmad Akhirullah.

Menurutnya, dalam hal pu-puk urea yang telah disita sebel-umnya oleh TNI AD, menghasil-kan kesimpulan sejumlah poin. Kemungkinan besar pupuk yang

sebelumnya disita TNI adalah il-egal. Sebab alokasi pupuk bersub-sidi berdasarkan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK). Itu pun pendistribusiannya sangat rapi ke tiap kabupaten sesuai RDKK dan kuota kabupaten. Se-hingga tidak mungkin ada per-edaran pupuk bersubsidi dari satu kabupaten ke kabupaten lain, ke-cuali dilakukan oleh produsen pu-puk bersubsidi itu sendiri.

"Yang menjadi sorotan kami

adalah bagaimana sebenarnya proses pembuatan RDKK. Sejak dua bulan lalu kami menemukan di Kabupaten Bangkalan banyak terjadi kesulitan pupuk bersub-sidi. Setelah kami kumpulkan data ternyata sesungguhnya tak seharusnya ada kelangkaan pu-puk bersubsidi karena sudah ada proses pengiriman antisipatif oleh distributor sebelum musim tanam. Namun kenyataannya kesulitan pupuk tetap terjadi," papar pria yang akrab disapa Yoyonk itu.

Penyitaan pupuk seharus-nya menjadi tamparan keras dan bahan evaluasi oleh pihak terkait. Terutama Dinas Perta-nian Sumenep dan Bangkalan. Bahwa apa yang sudah disam-paikan pada awal musim tanam lalu bukanlah isapan jempol belaka. Maka sangatlah diper-lukan ada evaluasi tentang pembuatan RDKK, pember-lakuan RDKK, dan proses pen-yaluran pupuk.

"Kinerja Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) di Sumenep dan Bangkalan patut dipertanyakan. Yang pasti kami sangat bersyukur TNI bisa ambil peran besar dalam menyelamat-kan kebutuhan pokok petani," im-buhnya.

Munculnya kasus ini mem-buat STM semakin bersemangat untuk mengawasi dan mengan-tisipasi adanya penyelewengan. Saat ini, STM sedang turun ke lapangan untuk mendeteksi kemungkinan kasus serupa di Sumenep. Jika menemukan dugaan penyelewengan akan dilaporkan TNI agar segera di-tangkap. Di sisi lain, pihaknya minta kepolisian mengusut tun-tas temuan TNI tersebut.

"Ada dugaan penyelewengan pupuk dilakukan sangat rapi oleh apa yang kami sebut mafia pu-puk," tandasnya.

Sementara itu, Kabid Sarana Prasarana dan Agribisnis Dinas Pertanian dan Peternakan (Dis-pertanak) Kabupaten Bangkalan, Ir. Supriadi MMP tidak memberi-kan respons. Saat dihubungi me-lalui telepon selulernya tidak ada tanggapan hingga berita ini diter-bitkan.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Dugaan adanya penyelundupan pu-puk bersubsidi setelah penyitaan yang dilakukan TNI AD di Kecamatan Ambunten Sumenep, seharusnya membuat Dinas Pertanian Kabupaten Bangkalan mu-lai introspeksi diri. Pupuk tersebut disinyalir berasal dari Kecamatan Galis. Sesungguhnya upaya penye-lundupan telah lama terjadi.

Kinerja KP3 di Sumenep dan Bangkalan Layak Dipertanyakan

ANGGARAN

Dana SIAK Terpadu Diduga Digelapkan

BANGKALAN - Alokasi Dana Sistem Informasi Administrasi Kependudu-kan (SIAK) Terpadu 2014 yang dikhususkan untuk program pembenahan data kependudukan disinyalir tak tepat sasaran. Ada dugaan penggelapan sehingga dana tersebut bermasalah. Salah sa-tunya, dana SIAK yang turun di Kecamatan Socah men-jadi sorotan para perangkat desa, terutama kepala desa. Diduga ada ketidakberesan dalam program pembinaan atau pelatihan pencatatan kependudukan untuk desa tersebut.

Dana yang biasa cair tiap tri wulan, pada tahun 2014 lalu tidak ada sama sekali, sehingga itu membuat curiga semua kepala desa yang ada di Kecamatan tersebut. Lebih lanjut, aparatur desa telah mendatangi pihak kecamatan, untuk menanyakan ke-beradaan dana SIAK Terpadu pada tahun 2014. Sebab, secara prosedural seharusnya sudah cair pada akhir tahun lalu. Anehnya, pihak kecama-tan selalu beralasan kalau pencairan dana SIAK Terpadu belum ditandatangani oleh Bupati.

"Sejak tahun 2014 desa sudah tidak pernah lagi me-nerima dana SIAK Terpadu yang semestinya menjadi hak desa. Padahal anggaran itu ada yang biasanya tiap enam bulan sekali turun, tapi sampai saat ini tidak ada wujudnya. Benar atau

tidaknya kami tidak tahu," terang H. Abd Munip, kepala desa Pernajuh.

Selain itu, kepala desa Keleyan Marlihan juga mengeluh dan menyayang-kan kepada pihak kecama-tan yang seolah-olah tidak memperdulikan hak-hak desa.

"Seharusnya desa lebih diutamakan dan diperhatikan, karena data kependudukan semuanya berawal dari desa. Kalau desa dikesampingkan, jangan harap penertiban data kependudukan akan terlak-sana secara maksimal. Siapa yang makan dana SIAK," kata Marlihan yang saat ini sudah di Pjs

Ketika dikonfir-masi mengenai program kependudukan pada ta-hun 2014 tersebut, pihak kecamatan mengaku semua program sudah berjalan lancar, tidak ada kendala karena pelaporan kepada pemkab sudah selesai. Menurutnya, dana SIAK Terpadu merupakan honor bagi tim kecamatan.

"Menurut pandangan saya pelaksanaan kegiatan pembenahan kependudukan dan alokasi dana SIAK, sudah berjalan lancar walaupun tidak terlalu maksimal," ungkap Camat Socah, Hosin Jamili.

Sementara itu, Kepala Dispendukcapil Bangkalan Rudiyanto mengatakan, pada bulan Januari sampai bulan Juni 2014, pencairan dana SIAK masih melalui Dispenduk, dilanjutkan ke kecamatan. Namun setelah itu, berdasarkan beberapa pertimbangan pemkab Bangkalan mengadakan perubahan penyalurannya. "Sejak bulan Juli 2014, dana SIAK langsung masuk re-kening kecamatan," terang Rudi.

Diketahui, berdasarkan surat edaran bupati Bangka-lan terkait pemberian honor bagi petugas pengelola SIAK 2014 mencapai Rp 30 juta. Rincian penggunaan dana tersebut 22 orang petugas berasal dari desa, dalam hal ini kepala desa dan sek-desnya. Sedangkan 10 orang berasal dari jajaran pegawai kecamatan. = MOH RIDWAN/RAH

Page 30: e Paper Koran Madura 16 Maret 2015

KORAN MADURASENIN 16 MARET 2015 | No. 0566| TAHUN IV NBangkalan SENIN 16 MARET 2015

No. 0566 | TAHUN IV NLaporan KhususKORAN MADURA

Masa Depan Lahan Petani

Di Kabupaten Pamekasan, ke-inginan untuk bisa dapat menca-pai swasembada pangan terlalu dini karena hingga saat ini belum ada perencanaan masa depan per-tanian.

Pada 2015 ini, pemerinath ka-bupaten Pamekasan sedang mem-buat perencanaan (masterplan) pertanian, agar keinginan untuk bisa swasembada pangan semakin terarah. Mulai dari kesiapan sara-na dan prasarana pertanian hing-ga kesiapan pengetahuan petani tentang cara meningkatkan hasil produksi pertanian.

Secara administratif luas wilayah Kabupaten Pamekasan mencapai 79.230 hektare atau 792,3 km². Dengan luas lahan tanaman pangan yang mencapai sekitar 64 ribu hektare, terdiri dari tanaman padi sekitar 24 ribu

hektare dan jagung kurang lebih seluas 40 ribu hektare. Kabupa-ten Pamekasan masih belum bisa swasembada pangan. Sehingga perlu ada formula yang cukup ba-gus untuk bisa terus mendorong pertumbuhan hasil pangan di Pamekasan.

Bupati Pamekasan, Ach Syafii mengatakan untuk percepatan swasembada pangan di Pame-kasan, pihaknya tengah membuat masterplan berupa pemetaan per-tanian untuk wilayah Pamekasan.

Dari hasil pemetaan tersebut baru akan dilakukan perencanaan secara mendetail. Pihaknya me-nargetkan perencanaan tersebut akan selesai tahun 2015. Agar pada tahun 2016 perencanaan itu sudah bisa dijalankan.

Nantinya, terang Bupati Syafii, hasil perencanaan yang kini se-dang digarap oleh Badan Peren-canaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan dinas terkait itu, akan dijalankan secara bertahap, berupa peningkatan infrastuktur pertanian dan bantuan kepada petani.

Dengan hasil produksi per-tanian maka akan berdampak positif terhadap peningkatan ke-sejahteraan masyarakat Pame-kasan, yang juga akan mendorong peningkatan ekonomi. Sebab mayoritas masyarakat Pamekasan menjadi bekerja dalam bidang pertanian.

Sebenarnya, Pemerintah Pamekasan sudah mulai melaku-kan langkah-langkah untuk mem-perbaiki kondisi pertanian. Salah satunyaperbaikan infrastruktur irigasi pertanian, yang melibat-kan TNI, di kelurahan Kangenan, Kecamatan Kota, Pamekasan, pada Februari lalu.

Irigasi pertanian sangat dibu-tuhkan petani untuk lebih men-ingkatkan hasil produksi padi petani dalam satu tahun. Dengan adanya irigasi yang cukup mema-dai, lahan yang berdekatan den-gan irigasi bisa dilakukan penan-aman padi hingga tiga kali panen dalam setahun.

Kepala Dinas pertanian (Dis-perta) Pamekasan, Isye Windarti mengatakan perbaikan irigasi

adalah upaya untuk menampung ketersediaan air. Kegiatan itu sebagai langkah awal, sebab di Kelurahan Kangenan akan men-jadi lahan unggulan dalam bidang pertanian.

“Kami berharap dengan perse-diaan air dan pendampingan dari petugas, petani dapat menanam padi minimal dua kali dalam se-musim. Untuk Pamekasan HIPPA (Himpunan Petani Pengguna Air) unggul di kelurahan Kangenan,” kata Isye.

Dengan adanya irigasi dan ketersediaan air yang mencukupi. Ada 3.565 hektare lahan petani di Pamekasan yang ditanami padi dan jagung saat musim kemarau 2014 lalu. Terdiri dari tanaman padi seluas 2.204 hektare dan ja-gung 1.361 hektare.

Data pada Disperta Pamekasan menyebutkan dengan rincian un-tuk tanaman padi tersebar di 13 kecamatan di Pamekasan. Pa-ling luas terdapat di Kecamatan Pademawu, yaitu 463 hektare, Kecamatan Kota Pamekasan se-luas 451 hektare, Waru seluas 327

hektare, Pakong seluas 238 hek-tare, Proppo seluas 171 hektare, Pasean seluas 164 hektare, Galis seluas 94 hektare, Kadur seluas 75 hektare, dan Palengan seluas 64 hektare.

Tanaman padi di Kecamatan Tlanakan seluas 63 hektare, Batu Marmar seluas 41 hektare, Pegan-tenan seluas 36 hektare, dan pa-ling sedikit terdapat di Kecama-tan Laranngan, dengan luas lahan yang ditanami padi hanya 18 hek-tare.

Luas lahan di Pamekasan yang ditanami jagung di musim kema-rau tahun 2014 lalu, tersebar di 13 kecamatan. Lahan paling luas yang ditanami jagung terdapat di Kecamatan Batu Marmar, seluas 811 hektare, Kecamatan Kadur seluar 220 hektare, Palengan seluas 137 hektare, Tlanakan seluas 49 hektare, Kota Pame-kasan, Pegantenan, dan Pasean luas lahan yang ditanami jagung 30 hektare.

Di Kecamatan Proppo seluas 18 hektare, Waru seluas 10 hek-tare, Pakong seluas 8 hektare, Larangan seluas 5 hektare, dan paling sedikit luas lahan yang ditanami jagung terdapat di ke-camatan Galis, yaitu 3 hektare saja.

= ALI SYAHRONI/RAH

PAMEKASAN – Peme-rintah pusat sedang mendorong pemerintah di daerah untuk dapat mencapai swasembada pangan. Salah satunya upaya pemerintah itu, melibatkan Tentara Na-sional Indonesia (TNI).

ali syahroni/koran madura

SUBUR. Salah satu lahan pertanian padi yang berdekatan dengan irigasi, di Desa

Panempan, Kecamatan Kota, Pamekasan.

Page 31: e Paper Koran Madura 16 Maret 2015

KORAN MADURASENIN 16 MARET 2015 | No. 0566 | TAHUN IV O Madura SportKORAN

MADURASENIN 16 MARET 2015No. 0566 | TAHUN IV O

Manajer Tim Sepakbola Porprov Pamekasan, Farid me-ngungkapkan bila pihaknya su-dah melakukan komonikasi dan koordinasi dengan dua pengelo-la tim sepakbola kedua kota itu dan keduanya menyanggupinya. Tinggal selanjutnya, Tim Por-prov Pamekasan melakukan per-siapan dan menentukan jadwal uji coba.

Menurut Farid, Malang dan

Batu merupakan tim kuat di pentas sepakbola Porprov Jatim. Dua kota itu selalu berada di pa-pan atas dalam pergelaran pen-tas dua tahunan itu. Sehingga tidak salama jika Tim Porprov Pamekasan belajar ke dua kota itu untuk memantangkan kon-sep menuju Porprov kelima di Banyuwangi.

Farid menambahkan, dengan adanya uji coba nanti akan dike-

tahui kelemahan tim secara me-nyeluruh. Para pemain diharap-kan dapat menimba ilmu kepada dua kota itu dan mampu diterap-kan saat berkompetisi di porprov mendatang.

Saat ini tim sepakbola Pamekasan melahap menu latihan di Lapangan Sedan-dang Pamekasan. Baik secara individu maupun secara kerja sama tim. ”Selain berencana menggelar uji coba, latihan dibawah (arahan) coach We-nedy juga kami tingkatkan,” ungkapnya.

Ia memastikan, uji coba den-gan dua tim itu akan dilakukan malam hari. Sebab, dalam por-prov nanti ada pertandingan yang harus dilakukan malam hari. Sementara anak asuh We-nedy tidak pernah melakukan uji coba malam hari.

Farid belum menentukan kapan uji coba ini akan dilak-sanakan karena perlu menyi-apkan beberapa hal yang bersifat teknis. ”Masalah waktu nanti kami informasikan menyusul ka-rena masih ada beberapa persia-pan yang harus kami lakukan,” katanya.

Farid mengaku salut kepada Ketua PSSI Pamekasan, Achmad Syafii yang selalu memberikan dorongan kepada tim sepakbola porprov. Baik kepada pemain saat latihan maupun ketika pertandingan berlangsung.

Ia berharap agar semangat Bupati Syafii juga menular ke warga Pamekasan dan pecinta sepakbola Madura untuk turut serta memberikan dukungan kepada Tim Porprov Pamekasan saat berlaga nanti.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

FOKUS MENDENGARKAN: Para Pemain Tim Sepakbola Pamekasan tengah fokus mendengarkan pengarahan dari Manajer Tim Porprov Farid dan Ketua PSSI Pamekasan Achmad Syafii.

Rencanakan Uji Coba dengan Tim-tim MalangPAMEKASAN - Tim Sepakbola Pamekasan yang dipersiapkan untuk mengikuti Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Porprov Jatim) kelima di Banyuwangi pada Juni mendatang akan menjajal kemampuan Tim Sepakbola Porprov Malang dan Kota Wisata Batu. Sebab, dua tim sepakbola itu memiliki catatan positif yang baik dalam pentas olahraga dua tahunan yang diselenggarakan KONI Jawa Timur.

fakih amyal/koran madura

Seperti diberitakan sebel-umnya, manajemen Persepam Madura Utama (Persepam MU) menonaktifkan kegiatan tim se-lama setengah bulan, dari tanggal 1 hingga 15 Maret 2015. Libur diberikan karena jadwal kick-off kompetisi Divisi Utama molor.

Libur selama dua minggu tidak benar-benar membuat asisten pelatih teknik Suwandi HS menjauh dari aktivitas sepak bola. Saat pulang ke rumahnya di Gresik, Suwandi menyempatkan diri melatih para pemain yang tergabung di Akademi Wahana Cita Pesepakbola (WCP) milik re-kannya yang juga pelatih kepala Persepam MU, Widodo Cahyono Putro. Hampir setiap sore Su-wandi membimbing para siswa WCP yang berlatih di Lapangan Sialo, Desa Kembangan, Kecama-tan Kebomas, Gresik.

“Bisa melatih pemain muda menjadi kepuasan tersendiri. Itulah mengapa saya selalu menyempatkan waktu untuk para pemain muda di WCP,” ujar Suwandi.

Selain beraktivitas di WCP, kesempatan libur juga diman-faatkannya untuk bersilaturahmi dengan rekan-rekannya saat masih aktif bermain.

Mulai hari ini, Senin (16/3), Suwandi HS bersama dua asisten pelatih lainnya akan memimpin latihan Persepam MU karena pelatih kepala Widodo C. Putro saat ini membantu Benny Dollo menangani tim nasional Indo-nesia sebagai asisten pelatih sementara.=IST/BN

SISI LAIN

MengintipAktivitas Suwandi HS di Masa Libur?

Page 32: e Paper Koran Madura 16 Maret 2015

KORAN MADURARABU 11 MARET 2015 | No. 0563 | TAHUN IVP

KORA

N M

ADU

RA

ant/saiful bahri

PSENIN 16 MARET 2015No. 0566 | TAHUN IV

Manajemen Laskar Sape Ngamok meliburkan pemain mulai tanggal 1 sampai 16 Maret. Agar pemain tidak jenuh dan bisa berlibur dengan keluarga. Sebab, setelah kompetisi dimulai, para pemain akan jarang bertemu keluarga mengingat padatnya jadwal kompetisi mulai dari Di-visi Utama (DU), hingga rencana Persepam MU untuk mengikuti Piala Indonesia (PI).

Asisten Manajer Persepam MU, Nadi Mulyadi mengatakan pada sesi pemusatan latihan ini, tim pelatih akan lebih fokus memberikan materi latihan yang menyangkut kerjasama tim, fisik pemain, skil individu, dan mem-benahi beberapa kelemahan lainnya sebagaimana hasil eva-luasi tim pelatih.

Berdasarkan informasi yang diterima manajemen, kick off DU akan digelar pada 20 April mendatang. Artinya, pemain memiliki waktu 45 hari untuk melakukan persiapan menuju kompetisi bergulir. Sehingga tim pelatih akan lebih fokus mem-berikan latihan.

Nadi menegaskan, selama

Widodo mendampingi Bendol di tim nasional, maka latihan akan dipandu asisten pelatih, sesuai tugas dan fungsinya. Yakni Su-wandi Hs sebagai asisten pelatih teknik, asisten fisik dipercaya-kan kepada Mohtar Hendra, dan asisten gol kiper dipercayakan kepada Edy Harto.

Yang jelas terang Nadi, ber-dasarkan surat yang diterima oleh manajemen dari pengurus pusat PSSI, Widodo akan men-dampingi Bendol mengarsiteki timnas senior hingga tanggal 30 Maret mendatang. Selan-jutnya, Widodo akan kembali fokus menangani Laskar Sape Ngamok.

Sementara untuk tempat latihan, Lapangan Sepakbola Kowel Pamekasan akan men-jadi tempat latihan Laskar Sape Ngamok. Selain itu, Persepam MU akan menggunakan Stadion R. Soenarto.

Selama menjalani liburan, para pemain tetap berkewajiban melatih kemampuan serta ke-bugaran fisik. Kapten Persepam MU, Busari mengatakan para pemain sudah memiliki jadwal

masing-masing sebagaimana arahan pelatih fisik maupun teknik. Misalnya, pada hari Senin harus melaksanakan lari selama 30 menit, set up 30 menit dan push up selama 30 menit.

Untuk hari Selasa para pe-main diwajibkan melakukan interval traning dan pada hari Rabu pemain harus melakukan latihan selama 7 menit dan 190 menit untuk mengetahui denyut nadi. Juga melakukan game di

lapangan sepakbola selama 10 x interval.

Sementara untuk hari Kamis, para pemain melakukan latihan ringan dan pemanasan fisik, hingga hari Jum’at. Jadwal itu berlaku setiap minggu dan para pemain harus menyampaikan laporan ke asisten pelatih fisik. Laporan ini akan disesuaikan, setelah para pemain melaksana-kan latihan rutin di Pamekasan. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH

P-MU KembaliFokus Latihan

Pemain Persepam Madura Utama saat menjalani latihan beberapa waktu yang lalu. Setelah diliburkan selama hampir dua minggu, para pemain akan kembali menjalani latihan pada Senin (16/3). Latihan akan dipimpin oleh para asisten pelatih, karena pelatih kepala Persepam MU Widodo C. Putro saat ini menjadi asisten pelatih sementara tim nasional Indonesia.

PAMEKASAN – Hari ini, seluruh pemain Persepam Madura Utama (Persepam MU) akan kembali men-jalani pemusatan latihan di Kabupaten Pamekasan, setelah hampir dua minggu diliburkan.

TIM PORPROV RENCANAKAN

UJI COBA DENGAN TIM-TIM MALANG

MADURA SPORT | O