download juga versi pdf di...

4
Fadhilla/Manunggal Pencairan Dana Bidik Misi Lambat dan Tersendat Beasiswa Bidik Misi yang sejatinyadapat membantu mahasiswa kurang mampu, kini sudah tak andal lagi menjalankan fungsinya. Lambatnya proses pencairan dana beasiswa yang turun tiap tiga bulan ini, tetap membuat penerima beasiswa mengalami kesulitan finansial. Bahkan, salah satu penerima beasiswa tak bisa melanjutkan studi karena kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya di kota perantauan ini. Seorang mahasiswa sedang mencari informasi seputar beasiswa di papan informasi kantor Kesma Undip, Jumat (15/3). Kesma-lah yang bertanggungjawab atas pembagian dana Bidik Misi pada mahasiswa. Itulah yang dialami AD (nama inisial), pada semester ganjil lalu. AD merupakah penerima Beasiswa Bidik Misi yang menggantungkan bi- aya hidup sehari-hari pada dana beasiswa. Kini, pencairan dana beasiswa yang sering telat dan tersendat, membuat ia berhenti melanjutkan studi karena tak mampu menanggung biaya hidupnya. Selain AD, banyak pula mahasiswa dengan pengalaman serupa. Banyak di antara penerima beasiswa yang terpaksa meminjam uang sebagai pemenuh kebutuhan harian.Mereka mengeluh- kan pencairan dana tiap tiga bulan itu terlalu lama, hingga mereka kerepotan memenuhi ke- butuhan harian. Setya Indra Arifin, Menteri Kesejahteraan Mahasiswa (Kesma) BEM KM Undip 2013, membenarkan adanya kasus itu. “Banyak sekali permasalahan yang selanjutnya timbul karena memang proses pencairan Bidik Misi ini ter- lalu lama. Banyak juga mahasiswa yang harus meminjam uang kesana-kemari untuk menutupi kebutuhannya,” tutur Indra. Banyak pihak menyayangkan dana Bidik Misi ini turun berjangka waktu tiga bulan. Ma- hasiswa penerima mengaku keberatan jika ha- rus lama menunggu.Selain itu, proses pencairan dana juga sering terlambat. Inilah yang dijelas- kan Ahmad Maulin Naufa, Menteri Kesma BEM KM Undip 2012. Ia menuturkan, pen- cairan dana harus menjalani alur birokrasi yang panjang. “Proses pencairan dana Bidik Misi (di Undip) lama karena alur birokrasi yang panjang dan berbelit-belit. Berbeda dengan perguruan tinggi lain, ketika mendapat dana dari Dikti mereka langsung menyalurkannya kepada ma- hasiswa,” kata Naufa. Naufa berasumsi, pencairan dana Bidik Misi yang harusmelalui banyak pos birokrasi lah pe- nyebab lambatnya dana sampai ke tangan ma- hasiswa. Meski tak dapat dikesampingkan pula, pencairan itu terbenturkurangnya kelengkapan data yang diberikan mahasiswa penerima Bidik Misikepada universitas. “Ada dua permasalahan di sini. Memang yang pertama kekurangan dari pihak birokrat,” ujarnya. Menghadapi problem ini, mahasiswa meng- adakan advokasi dengan pihak kampus. Dalam prosesnya, mahasiswa penerima Beasiswa Bidik Misi didampingi Departemen Kesma BEM KM Undip. Menurut Naufa, praktik ad- vokasi kian efektif jika dilakukan bersama ma- hasiswa dalam jumlah banyak. “Bisa dikatakan lebih efektif jika teman-teman mahasiswa maju bersama-sama, karena memang saat saya me- nanyakan langsung seorang diri pada petugas di sana, jawaban yang saya terima masih bias.” Kelengkapan administrasi Ketika dimintai keterangan terkait keter- lambatan pencairan dana Bidik Misi, Damami, S.H, Kasubbag Kesma Undip periode lalu, menjelaskan beberapa persoalan yang terjadi di bidang ini. “Jika dikatakan terlambat sebetulnya tidak, karena semua tergantung pada kelengka- pan administrasi mahasiswa itu sendiri. Ketika sudah clear, tapi mahasiswa ada yang mundur, yang lainnya juga tertunda,” ujar Damami. Kelengkapan administrasi menjadi poin penting ketika proses pencairan akan dilakukan. Persoalan yang kerap dianggap sepele oleh ma- hasiswa ini, justru dapat memberi dampak besar untuk proses pencairan dana Bidik Misi. Meski begitu, Damami pun memberikan alternatif bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan karena keter- lambatan pencairan dana beasiswa. “Sebetulnya untuk pembayaran SPP, PRKP, SPI dan kontribusinya, bisa dapat dispensasi. Jadi ketika mahasiswa belum membayar, bisa melakukan konsultasi,”katanya menerangkan. Masalah juga kerap terjadi kala maha- siswa penerima Beasiswa Bidik Misi tak dapat melakukan pengisian KRS karena belum me- nyelesaikan pembayaran SPP. Jika sudah be- gini, pihak Kesma dapat memberi jaminan pada pihak fakultas akan segera melunasi SPP setelah proses administrasi pencairan Bidik Misi selesai. Damami menambahkan, pihaknya men- jamin dana beasiswa akan diserahkan pada mahasiswa penerima Bidik Misi, jika memang sudah cair. “Kami juga memberi jaminan dari Kesma, jika uang sudah cair maka SPP akan segera kami bayar. Kami yang bertanggung- jawab dan kami yang tahu persis anggarannya”, jelas Damami. Kesma Undip juga telah memben- tuk koordinator angkatan Bidik Misi dari maha- siswa dan melakukan pembinaan agar penerima beasiswa ini dapat mandiri dan kreatif. Inilah cara agar antara Kesma Undip dan mahasiswa penerima Beasiswa Bidik Misi dapat bersinergi dan berkoordinasi.(Iqbal, Azzahra) Download juga versi PDF di http://www.manunggal.undip.ac.id EDISI I/ TAHUN XIII/ 18 Maret - 01 April 2013 1 GRATIS! Diproduksi oleh UPT Humas Undip Dapatkan di: Rektorat, Widya Puraya, Perpustakaan masing-masing jurusan, PKM Tembalang, Dekanat, Masjid Teknik, Masjid Kampus, dan Kantor Redaksi LPM Manunggal.

Upload: doandat

Post on 31-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Download juga versi PDF di ...manunggal.undip.ac.id/wp-content/uploads/Joglo-Pos-1-fix-bgt-bgt.pdfSalah satu aset bangunan Undip yang masih digunakan oleh Kosuma, Sabtu (10/11). Meski

Fadhilla/Manunggal

Pencairan Dana Bidik Misi Lambat dan TersendatBeasiswa Bidik Misi yang sejatinyadapat membantu mahasiswa kurang mampu, kini sudah tak andal lagi menjalankan fungsinya. Lambatnya proses pencairan dana beasiswa yang turun tiap tiga bulan ini, tetap membuat penerima beasiswa mengalami kesulitan finansial. Bahkan, salah satu penerima beasiswa tak bisa melanjutkan studi karena kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya di kota

perantauan ini.

Seorang mahasiswa sedang mencari informasi seputar beasiswa di papan informasi kantor Kesma Undip, Jumat (15/3). Kesma-lah yang bertanggungjawab atas pembagian dana Bidik Misi pada mahasiswa.

Itulah yang dialami AD (nama inisial), pada semester ganjil lalu. AD merupakah penerima Beasiswa Bidik Misi yang menggantungkan bi-aya hidup sehari-hari pada dana beasiswa. Kini, pencairan dana beasiswa yang sering telat dan tersendat, membuat ia berhenti melanjutkan studi karena tak mampu menanggung biaya hidupnya.

Selain AD, banyak pula mahasiswa dengan pengalaman serupa. Banyak di antara penerima beasiswa yang terpaksa meminjam uang sebagai pemenuh kebutuhan harian.Mereka mengeluh-kan pencairan dana tiap tiga bulan itu terlalu lama, hingga mereka kerepotan memenuhi ke-butuhan harian.

Setya Indra Arifin, Menteri Kesejahteraan Mahasiswa (Kesma) BEM KM Undip 2013, membenarkan adanya kasus itu. “Banyak sekali permasalahan yang selanjutnya timbul karena memang proses pencairan Bidik Misi ini ter-lalu lama. Banyak juga mahasiswa yang harus meminjam uang kesana-kemari untuk menutupi kebutuhannya,” tutur Indra.

Banyak pihak menyayangkan dana Bidik Misi ini turun berjangka waktu tiga bulan. Ma-hasiswa penerima mengaku keberatan jika ha-rus lama menunggu.Selain itu, proses pencairan dana juga sering terlambat. Inilah yang dijelas-kan Ahmad Maulin Naufa, Menteri Kesma BEM KM Undip 2012. Ia menuturkan, pen-cairan dana harus menjalani alur birokrasi yang panjang. “Proses pencairan dana Bidik Misi (di Undip) lama karena alur birokrasi yang panjang dan berbelit-belit. Berbeda dengan perguruan tinggi lain, ketika mendapat dana dari Dikti mereka langsung menyalurkannya kepada ma-hasiswa,” kata Naufa.

Naufa berasumsi, pencairan dana Bidik Misi yang harusmelalui banyak pos birokrasi lah pe-nyebab lambatnya dana sampai ke tangan ma-hasiswa. Meski tak dapat dikesampingkan pula,

pencairan itu terbenturkurangnya kelengkapan data yang diberikan mahasiswa penerima Bidik Misikepada universitas. “Ada dua permasalahan di sini. Memang yang pertama kekurangan dari pihak birokrat,” ujarnya.

Menghadapi problem ini, mahasiswa meng-adakan advokasi dengan pihak kampus. Dalam prosesnya, mahasiswa penerima Beasiswa Bidik Misi didampingi Departemen Kesma BEM KM Undip. Menurut Naufa, praktik ad-vokasi kian efektif jika dilakukan bersama ma-hasiswa dalam jumlah banyak. “Bisa dikatakan lebih efektif jika teman-teman mahasiswa maju bersama-sama, karena memang saat saya me-nanyakan langsung seorang diri pada petugas di sana, jawaban yang saya terima masih bias.”

Kelengkapan administrasi

Ketika dimintai keterangan terkait keter-lambatan pencairan dana Bidik Misi, Damami, S.H, Kasubbag Kesma Undip periode lalu, menjelaskan beberapa persoalan yang terjadi di bidang ini. “Jika dikatakan terlambat sebetulnya tidak, karena semua tergantung pada kelengka-pan administrasi mahasiswa itu sendiri. Ketika sudah clear, tapi mahasiswa ada yang mundur, yang lainnya juga tertunda,” ujar Damami.

Kelengkapan administrasi menjadi poin penting ketika proses pencairan akan dilakukan. Persoalan yang kerap dianggap sepele oleh ma-hasiswa ini, justru dapat memberi dampak besar untuk proses pencairan dana Bidik Misi. Meski

begitu, Damami pun memberikan alternatif bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan karena keter-lambatan pencairan dana beasiswa. “Sebetulnya untuk pembayaran SPP, PRKP, SPI dan kontribusinya, bisa dapat dispensasi. Jadi ketika mahasiswa belum membayar, bisa melakukan konsultasi,”katanya menerangkan.

Masalah juga kerap terjadi kala maha-siswa penerima Beasiswa Bidik Misi tak dapat melakukan pengisian KRS karena belum me-nyelesaikan pembayaran SPP. Jika sudah be-gini, pihak Kesma dapat memberi jaminan pada pihak fakultas akan segera melunasi SPP setelah proses administrasi pencairan Bidik Misi selesai.

Damami menambahkan, pihaknya men-jamin dana beasiswa akan diserahkan pada mahasiswa penerima Bidik Misi, jika memang sudah cair. “Kami juga memberi jaminan dari Kesma, jika uang sudah cair maka SPP akan segera kami bayar. Kami yang bertanggung-jawab dan kami yang tahu persis anggarannya”, jelas Damami. Kesma Undip juga telah memben-tuk koordinator angkatan Bidik Misi dari maha-siswa dan melakukan pembinaan agar penerima beasiswa ini dapat mandiri dan kreatif. Inilah cara agar antara Kesma Undip dan mahasiswa penerima Beasiswa Bidik Misi dapat bersinergi dan berkoordinasi.(Iqbal, Azzahra)

Download juga versi PDF di http://www.manunggal.undip.ac.id

EDISI I/ TAHUN XIII/ 18 Maret - 01 April 2013 1

GRATIS!Diproduksi oleh UPT Humas Undip

Dapatkan di: Rektorat, Widya Puraya, Perpustakaan masing-masing jurusan, PKM Tembalang, Dekanat, Masjid Teknik, Masjid Kampus, dan Kantor Redaksi LPM Manunggal.

Page 2: Download juga versi PDF di ...manunggal.undip.ac.id/wp-content/uploads/Joglo-Pos-1-fix-bgt-bgt.pdfSalah satu aset bangunan Undip yang masih digunakan oleh Kosuma, Sabtu (10/11). Meski

Salah satu aset bangunan Undip yang masih digunakan oleh Kosuma, Sabtu (10/11). Meski sudah berbadan hukum, Kosuma masih menggunakan aset Undip.

2

Salam dari Joglo

UKM Nanti Kepindahan ke Gedung Baru PKM

Gedungbaru Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Undip akan segera diresmikan, dan di sinilah seluruh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) akan bertempat. Diharapkan, gedung yang berlokasi di kampus Undip Tembalang ini mampu memfasilitasi UKM berkembang

ke arah kemajuan.

EDISI I/ TAHUN XIII/ 18 Maret - 01 April 2013

Fadhila/Manunggal

Kepindahan Undip ke Tembalang ber-dampak pada aktivitas UKM yang sebelumnya terpusat di kampus Pleburan. Meski sekretariat UKM itu masih terbagi di gedung lama PKM Tembalang dan Pleburan, kini telah dibangun gedung baru yang siap menampung sekitar 40 UKM seluruh Undip dengan beragam aktivi-tasnya. Pembangunan gedung baru ini meru-pakan inisiatif pihak kampus untuk menampung kegiatan mahasiswa. Rencananya, gedung ini akan difungsikan mulai pertengahan hingga akhir Maret.

Hingga sekarang, mayoritas UKM menem-pati gedung lama PKM Tembalang, dan saling berbagi tempat karena keterbatasan ruangan. Kondisi gedung itu tak terurus, dengan sampah berserakan serta minim lahan parkir dan pe-nerangan. Mahasiswa anggota UKM pun kerap mengeluhkan gedung sebagai penghambat peng-optimalan aktivitas organisasi.

Pembangunan PKM baru Tembalang, berdekatan dengan gedung yang lama. Gedung ini belum bisa difungsikan, lantaran masih dalam perawatan kontraktor. Di gedung ini, ter-dapat 40 ruangan berukuran 4x5 meter persegi untuk sekretariat UKM dan empat ruangan yang dapat difungsikan sebagai ruang rapat.Sarana dan prasana seperti toilet bersih, listrik, petugas keamanan, serta petugas kebersihan juga turut disediakan, demi menunjang kegiatan UKM. Pembatasan waktu pemakaian ruangan di ge-dung PKM baru pun akan diberlakukan pihak universitas, hanya sampai pukul 21.00 WIB. Selain itu,di sini juga akan menjadi sekretariat Bagian Administrasi Kemahasiswaan (BAK), sehingga memudahkan mekanisme koordinasi antara UKM dengan pihak universitas.

Pembantu Rektor III, Drs. Warsito SU, me-ngatakan musyawarah antara pihak universitas dan seluruh UKM akan digelar untuk menentu-kan pembagian ruangan dan pengelolaan gedung

PKM baru. Jika ada UKM yang tidak berkenan pindah dari gedung lama PKM Tembalang atau Pleburan, Warsito menyerahkan keputusan itu pada UKM masing-masing. Maksudnya, pi-hak universitas mempersilakan UKM tetap menem-pati gedung lama PKM Tembalang atau Pleburan. Ke depan, gedung PKM lama Tembalang dan Pleburan akan di disain kembali agar lebih representatif bagi aktivitas mahasiswa.Warsito berharap, gedung baru PKM Tembalang dapat menunjang minat mahasiswa dalam mengem-bangkan kemampuannya. “Diharapkan dengan PKM baru ini, dapat menarik perhatian maha-siswa untuk terus mengembangkan soft skill melalu UKM. Sehingga, Undip dapat mencetak mahasiswa yang tidak hanya mempunyai hard skill tetapi juga soft skill,” kata Warsito.

Warsito menambahkan, adanya gedung baru PKM Tembalang ini akan membuat UKM di Undip saling berkoordinasi dan bersinergi se-hingga kegiatan di PKM Tembalang kian sema-rak. Lebih dari itu, kondisi yang harmonis itu dapat dapat memicu mahasiswa berkembang lebih kreatif, inisiatif, dinamis dan sinergis. Jika semua begitu, pihak universitas akan menata

ulang mekanisme organisasi kelembagaan ma-hasiswa.Tanggapan Positif

Kepindahan UKM ke PKM baru Tembalang, mendapat sambutan dari mahasiswa. “Suatu gerakan yang baik dari Undip, sebagai wadah UKM berkem-bang menuju kemajuan,” ujar Naim, ketua Teater Dipo. Ia berharap, gedung PKM baru dapat dimak-simalkan mahasiswa, karena akan tersedia sa-rana yang baik, terutama petugas yang menjaga keamanannya.

Senada dengan Naim, Verawati Triastuti, sekretaris UKM Kronik Filmedia pun memberi-kan sambutan. Vera mengatakan, Kronik Filmedia yang belum memiliki sekretariat, sangat menan-tikan kepindahan ini. “Dengan adanya ruang sekretariat, kami berharap Kronik semakin jelas keberadaannya. Selain itu, PKM ini akan mempermudah anggota berkumpul,” katanya. (Shela, Azzahra)

Mahasiswa sebagai pengemban Tri Dharma perguruan tinggi, diharapkan mampu menerapkan tiga unsur dharma secara konkret. Selain di lingkungan kam-pus, dharma itu pun memberi amanat agar mahasiswa senantiasa bermanfaat bagi ma-syarakat. Pengamalan dharma terlebih un-sur pendidikan,dipengaruhi beberapa hal, termasuk ketersediaan dana di kampus. Pemenuhan dana itu berasal dari pribadi mahasiswa atau beasiswa. Salah satu bea-siswa dengan kuota besar untuk mahasiswa adalah Bidik Misi.

Beasiswa Bidik Misi yang diper-untukkan bagi mahasiswa kurang mampu ini akan menanggung dana kuliah dan bi-

aya hidup. Sayangnya, pencairan dana bea-siswa ini sering terlambat hingga membuat penerimanya kesulitan memenuhi kehidu-pan hariannya.

Selain dana, mahasiswa juga me-merlukan sarana dan prasarana penunjang dalam melaksanakan kegiatan. Kini, Undip telah membangun Pusat Kegiatan Maha-siswa (PKM) di kampus Undip Tembalang. PKM inilah yang diharapkan mampu mengin-tegrasi seluruh UKM di Undip, serta mem-fasilitasi mahasiswa agarterus berkarya mengaplikasikan Tri Dharma perguruan tinggi.

Pemenuhan dharma pendidikan dan penelitian, dapat dilakukan di ling-

kungan kampus. Namun, pengabdian masyarakat yang menjadi dharma ketiga, menjadi sarana bagi sivitas akademika mengimplementasikan ilmu yang diper-oleh di kampus secara langsung.Berawal dari kisah unsur ketiga Tri Dharma pergu-ruan tinggi inilah, tim Joglo Pos mengu-las pengabdian masyarakat Undip melalui desa binaan pada rubrik Sorotan. Ternya-ta, dalam melaksanakannya, sivitas aka-demika Undip mampu menggandeng desa sekitar kampus dengan memberi pembi-naan dan penyuluhan sesuai potensinya.

Page 3: Download juga versi PDF di ...manunggal.undip.ac.id/wp-content/uploads/Joglo-Pos-1-fix-bgt-bgt.pdfSalah satu aset bangunan Undip yang masih digunakan oleh Kosuma, Sabtu (10/11). Meski

Diterbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa Manunggal Universitas Diponegoro Pelindung: Prof Drs. Sudharto P. Hadi, MES., Ph.D. Penasehat: Prof. Dr. dr. Hertanto W. Subagio, M.S., Sp.GK., Dr. Mohammad Chabachib, M.Si, Akt, Drs. Warsito, S.U., Prof. dr. Sultana, Ph.D., Dr Adi Nugroho, Agus Naryoso, S.Sos Pemimpin Umum: M. Fakhrulzami K. P. Sekretaris Umum: Adkha Iriani Pemimpin Redaksi: Dian Kurniati Pemimpin Litbang: Nur Lailatul K. Pemimpin Perusahaan: Shahnaz Natasha Anya Sekretaris Redaksi: Devi Novita R. Redaktur Pelaksana: Azzahra Noor Hawa Al Hadawiyah Staf Redaksi: M. Iqbal T., Monaliza Sekar Rini, Shela K.. Redaktur Fotografi: I. Vellayati Widjaja Staf Fotografi: Fadhila K., Fikri Maulana Redaktur Artistik: Dian Ayu Nurul Ihsani Staf Artistik: Alvita Rachma Devi, Febrianna Chadijah. Manajer Iklan: Robert Fredo Staf Iklan: Rodhiyah, Indraswari Nur I. Manajer Rumah Tangga: Andhika Galuh K. Manajer Produksi dan distribusi: Yohanes Ricky Basuki Produksi dan distribusi: Asep Virgo, Regita Andriani, Febriansyah Alamat Redaksi, Iklan dan Sirkulasi: Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM)

Joglo Universitas Diponegoro Jln. Imam Bardjo, SH No.2 Semarang 50241 Telp: (024) 8446003 Email: [email protected] Website: www.manunggal.undip.ac.id

Masukkan agenda anda lewat twitter: @LPM_Manunggal

3

Break

EDISI I/ TAHUN XIII/ 18 Maret - 01 April 2013

Agenda

Pak Bambang gimana ini kok di FT diberlakukan parkir berbayar, gak seperti di FISIP atau FIB? Gak ada anggaran buat bayar petugas parkir di tiap jurusan? Kok masih ada yang kehilangan juga? Mohon perhatiannya. 085640608xxx

FK bukan kloter terakhir yang pindah ke Tembalang. Masih ada S1 Ilmu Gizi yang kampusnya di Karyadi. Jangan lupakan ya pak rektor. 085740000xxx

Depan Psikologi-Ekonomi sering banjir kalau hujan. Itu yang salah siapa? 083838943xxx

Saya sebagai orang luar civitas Undip SANGAT MENYESALI pelayanan UPT perpustakaan Undip yang kurang baik. Jam 12 memang waktu istirahat, namun bukan berarti perpustakaan 100% ditutup. Saya juga merasa terganggu dengan cara petugas yang berkesan mengusir anak ayam para pengunjung perpustakaan ketika waktu istirahat. Petugas UPT Perpustakaan Undip sebaiknya menerapkan sistem yang lebih baik dalam pelayanan kepada siapapun pengguna perpustakaan, bahkan di waktu istirahat.08576703xxx

PERHIMPUNAN Seni Foto Mahasiswa (PRISMA) Undip kembali menggelar Free Class Photography, Rabu (13/3). Di tahun kieempatnya ini, PRISMA mengusung tema “Komposisi dalam Fotografi.” Acara yang di-gelar di Ruang Teater Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) ini diikuti sekitar 50 peser-ta dari berbagai fakultas dan jurusan.

Dalam acara ini, dua anggota PRISMA, Abdul Hakim dan Deskiniel, tampil sebagai pemateri. Abdul menyajikan materi pertama mengenai unsur dan teknik komposisi fotografi. .“Definisi komposisi simple aja, bagaimana menyusun elemen-elemen dalam sebuah foto,” kata Abdul menerangkan. Sedangkan teknik komposisi dalam fotografi yang ia jelaskan adalah rule of third, pattern, framing, dan lead-ing lines.

Selanjutnya, Deskiniel memaparkan materi yang telah diterangkan Abdulsecara lebih de-tail dengan menampilkan berbagai foto sebagai contoh. “Komposisi ini adalah pedoman awal untuk belajar fotografi, tapi bukan berarti se-bagai patokan,” ujarnya.

Sischa Nardana, salah satu peserta, me-ngatakan ketertarikannya pada acara ini, ter-lebih didorong kecintaan pada fotografi. Ma-hasiswa jurusan Manajemen Ekonomi ini juga menuturkan manfaat yang diperoleh, karena menambah pengetahuan untuk menghasilkan foto yang lebih bagus.

Usai penyampaian materi, acara dilanjutkan dengan lomba fotografi yang dilakukan secara on the spot. Rencananya, kelanjutan acara ini akan dilanjutkan pada 21-23 Maret mendatang. (Adkha & Nina)

Lembaga Pers Mahasiswa Manunggal Undip

menyelenggarakan LPM Manunggal Undip

menyelenggarakan Diskusi “Manunggal Menyapa”, Rabu

27 Maret 2013. Bertempat di Gedung A Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Undip, Tembalang.

CP: Ilham (087888022776)

PRISMA Bagi Ilmu di Kelas Fotografi

Pembaca yang ingin menyampaikan komentar, keluhan, kritik, atau saran seputar persoalan di Undip, dapat mengirimkan pesan lewat sms ke nomor 085641150193

Page 4: Download juga versi PDF di ...manunggal.undip.ac.id/wp-content/uploads/Joglo-Pos-1-fix-bgt-bgt.pdfSalah satu aset bangunan Undip yang masih digunakan oleh Kosuma, Sabtu (10/11). Meski

4

Sorotan

Implementasi Tri Dharma melalui Desa Binaan

EDISI I/ TAHUN XIII/ 18 Maret - 01 April 2013

Dunia pendidikan tinggi Indonesia mengenal Tri Dharma perguruan tinggi sebagai pilar dasar yang selalu dijunjung. Tri Dharma yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian ini dapat saling berintegrasi hingga dapat diimplementasikan pada masyarakat.Salah satu buktinya, Undip telah melakukan inisiasi program desa binaan sejak 2010,

dan terus berkembang hingga kini.

Bang Jo

Secara terminologi, Tri Dharma perguruan tinggi berarti tiga kewajiban yang harus di-jalankan demi mengembangkan budi pekerti luhur, memberi pengalaman praktis yang men-dorong pelakunya menemukan, mematuhi, menghayati sistem dan nilai yang berkaitan erat dengan masyarakat. Singkatnya, tiga unsur pada Tri Dharma inilah yang harus dijalankan sege-nap sivitas perguruan tinggi.

Tri Dharma perguruan tinggi dilaksanakan secara sinergis oleh segenapsivitas akademika, khususnya dosen dan mahasiswa dengan ma-syarakat luar kampus. Pemenuhan kewajiban terhadap Tri Dharma, Universitas Diponegoro (Undip) hadir dengan program desa binaan yang salahsatunya di Kelurahan Jabungan, terletak sekitar empat kilometer dari kampus Undip Tembalang. Desa binaan ini diasuh di bawah asuhan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) Undip.

Desa binaan ini terus bergeliat, terlebih se-jak 2012 lalu, Undip menggandeng Pertamina dalam pengembangan potensi Kelurahan Jabungan. Kerja sama itu diresmikan langsung oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, kala berkunjung ke Undip September 2012 lalu.

Warga Dituntut MandiriEdris, Lurah Jabungan, menuturkan apresiasi

positif warga Jabungan terhadap program Undip ini. Menurutnya, perubahan besar sangat terasa sejak peresmian kerja sama itu, khususnya pada perekonomian warga. “Pengembangan pereko-nomian jelas menjadi fokus utama program binaan. Bahkan, warga juga dituntut mandiri dalam permasalahan ekonomi.” katanya.

Di Kelurahan Jabungan, Undip menitikbe-ratkan program pada sektor pertanian. Alasan-nya, warga Jabungan telah akrab dengan mata pencaharian ini. Tim Undip pun mengunggul-kan program Mina Padi, yang meliputi budidaya lele, serta teknik tumpang sari untuk tanaman kacang-kacangan, kangkung, dan padi super. Tak sampai di situ, kini warga mulai mereplikasi lahan dengan mengadaptasi program Mina Padi, sehingga keberadaan lahan serupa lebih banyak dan hasil panen diharapkan kian melimpah.

Selain sektor pertanian, keadaan fisik Jabungan tak luput dari perhatian program bi-naan ini. Menurut Edris, Jabungan perlu pem-bangunan fisik yang dinamis dan masif. Anggap-an ini berkaca dari keadaan akses jalan masuk kelurahan yang minim penerangan dan masih berlubang. “Ditambah lagi, belum adanya akses jembatan perlintasan sungai yang permanen.

Itu dirasa mengancam ketika musim penghujan tiba,” ujarnya.

Mahasiswa Turut BerperanTak berbeda dari yang dilakukan pihak Undip,

mahasiswa yang dihimpun Badan Eksekuif Maha-siswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Undip juga memiliki desa binaan, tepatnya di desa Rowosari Rukun Warga (RW) 01. BEM KM menginisiasi program desa binaan ini dengan merangkul sebelas BEM Fakultas di Undip. Dari himpunan ini, terbentuklah Training Re-search and Comdev (TRC) dan Forum Lingkar Pengabdian Masyarakat (FLD). Desa Rowosari RW 01 inilah yang menjadi desa binaan bersa-ma untuk tiga tahun ke depan.

Yulia, Menteri Pengabdian Masyarakat (Dimas) BEM KM Undip periode 2012, menyebutkan ada empat cluster yang menjadi perhatian khu-sus program ini, meliputi ekonomi, pendidi-kan, lingkungan, dan kesehatan. Bukan hanya merangkul sebelas BEM fakultas, BEM KM juga meminta dukungan terhadap stakeholder, pemerintah, masyarakat, maupun pengusaha. Potensi Desa Rowosari RW 01 yang diangkat program binaan mahasiswa ini adalah rebung atau tunas bambu. Bentuk nyata kegiatan binaan ini, dengan mengikutsertakan perwakilan warga Rowosari RW 01 pada seminar dan pembinaan tentang bambu.

Tahun pertama program desa binaan di Rowosari RW 01 sudah terlihat kemajuan yang signifikan, seperti didapatnya bantuan lima ratus bibit bambu unggul dari Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (KLH RI). Yulia pun mengaku, tak sedikit hambatan yang muncul kala pelaksanaan program desa binaan ini. Salah satu masalah yang dihadapi adalah sulitnya memperoleh lahan yang akan

ditanami bambu, karena terbentur proses ke-sepakatan dengan pemilik tanah. Namun, itu tak mengurangi semangat tim melanjutkan program desa binaan. Adanya program desa binaan bah-kan menumbuhkan kesadaran warga tentang po-tensi desanya yang layak dikembangkan.

Yulia berharap Desa Rowosari RW 01 dapat segera menjadi desa yang mandiri. “Semoga satu langkah kecil ini dapat menjadi sebuah pe-rubahan besar pada masyarakat, ke arah yang lebih baik. Mari aktif memberikan kontribusi untuk sebagian kecil dari negeri kita,” katanya.

Kini, Undip telah membuktikan eksisten-sinya dalam menjalankan salah satu fungsi per-guruan tinggi sebagai pengembangan potensi masyarakat.

Alvita/Manunggal

Pencarian Bidik MIsi lambat dan tersendatAsal jangan di embat saja.

Undip bangun PKM baru di TembalangYes, dapat sekretariat baru...

Undip implementasikan Tri Dharma lewat Desa BinaanSemoga bermanfaat bagi kita semua.

Oleh : M. Iqbal Tawakal , Monaliza S.