disolusi-absorpsi

2
Agar suatu obat diabsorpsi, mula-mula obat tersebut harus larut dalam cairan pada tempat absorpsi. Dalam hal ini dimana kelarutan suatu obat tergantung dari apakah medium asam atau medium basa, obat tersebut akan dilarutkan berturut-turut dalam lambung dan dalam usus halus. Proses melarutnya suatu obat disebut disolusi. Jika proses disolusi untuk suatu partikel obat tertentu adalah cepat, atau jika obat diberikan sebagai suatu larutan dan tetap ada dalam tubuh seperti itu, laju obat yang terabsorpsi terutama akan tergantung pada kesanggupannya menembus pembatas membran. Tetapi, jika laju disolusi untuk suatu partikel obat lambat, proses disolusinya sendiri akan merupakan tahap yang menentukan laju dalam proses absorpsi (Anief, 2000). Setelah terjadi pelepasan yang bersifat setempat, maka tahap kedua adalah pelarutan zat aktif yang terjadi secara progresif, yaitu pembentukan dispersi molekuler dalam air. Tahap kedua ini merupakan keharusan agar selanjutnya terjadi penyerapan. Jadi, kecepatan disolusi suatu obat memengaruhi waktu kapan obat tersebut dapat terabsorpsi di dalam saluran cerna. Kesimpulan : 1. Disolusi adalah proses ketika molekul obat dibebaskan dari fase padat dan masuk ke dalam fase larutan. 2.Kecepatan disolusi adalah jumlah zat aktif yang dikandung sediaan zat padat yang dapat larut di dalam suatu waktu tertentu pada kondisi antarmuka cair-padat, suhu, dan komposisi medium yang dibakukan. 3. Obat mengalami proses disintegrasi, deagregasi, dan disolusi sebelum obat siap diabsorpsi. kecepatan disolusi suatu obat memengaruhi waktu kapan obat tersebut dapat terabsorpsi di dalam saluran cerna.

Upload: sri-sumartini

Post on 31-Jan-2016

218 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

disolusi

TRANSCRIPT

Page 1: disolusi-absorpsi

Agar suatu obat diabsorpsi, mula-mula obat tersebut harus larut dalam cairan pada tempat absorpsi. Dalam hal ini dimana kelarutan suatu obat tergantung dari apakah medium asam atau medium basa, obat tersebut akan dilarutkan berturut-turut dalam lambung dan dalam usus halus. Proses melarutnya suatu obat disebut disolusi.

Jika proses disolusi untuk suatu partikel obat tertentu adalah cepat, atau jika obat diberikan sebagai suatu larutan dan tetap ada dalam tubuh seperti itu, laju obat yang terabsorpsi terutama akan tergantung pada kesanggupannya menembus pembatas membran. Tetapi, jika laju disolusi untuk suatu partikel obat lambat, proses disolusinya sendiri akan merupakan tahap yang menentukan laju dalam proses absorpsi (Anief, 2000). Setelah terjadi pelepasan yang bersifat setempat, maka tahap kedua adalah pelarutan zat aktif yang terjadi secara progresif, yaitu pembentukan dispersi molekuler dalam air. Tahap kedua ini merupakan keharusan agar selanjutnya terjadi penyerapan. Jadi, kecepatan disolusi suatu obat memengaruhi waktu kapan obat tersebut dapat terabsorpsi di dalam saluran cerna.

Kesimpulan :

1. Disolusi adalah proses ketika molekul obat dibebaskan dari fase padat dan

masuk ke dalam fase larutan.2. Kecepatan disolusi adalah jumlah zat aktif yang dikandung sediaan zat

padat yang dapat larut di dalam suatu waktu tertentu pada kondisi

antarmuka cair-padat, suhu, dan komposisi medium yang dibakukan.

3. Obat mengalami proses disintegrasi, deagregasi, dan disolusi sebelum obat siap diabsorpsi. kecepatan disolusi suatu obat memengaruhi waktu kapan obat tersebut dapat terabsorpsi di dalam saluran cerna.

Page 2: disolusi-absorpsi

Sipahutar. 2010. Diakses melalui http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19649/4/Chapter%20II.pdf pada Kamis, 19 Nopember 2015 pukul 19.00 WIB