disampaikan pada fgd forum kerjasama kerlitbangan se-sumatera palembang, 24 november 2009

58
Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se- Sumatera Palembang, 24 November 2009 BAHAN DISKUSI DRAFT JAKSTRANAS IPTEK 2010-2014 Dr. Teguh Rahardjo Deputi Bidang Program Riptek Kementerian Negara Riset dan Teknologi

Upload: quasar

Post on 13-Jan-2016

57 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BAHAN DISKUSI DRAFT JAKSTRANAS IPTEK 2010-2014. Dr. Teguh Rahardjo Deputi Bidang Program Riptek Kementerian Negara Riset dan Teknologi. Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009. MATERI PRESENTASI. PENDAHULUAN Latar Belakang - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera

Palembang, 24 November 2009

BAHAN DISKUSIDRAFT JAKSTRANAS IPTEK

2010-2014

Dr. Teguh Rahardjo

Deputi Bidang Program Riptek

Kementerian Negara Riset dan Teknologi

Page 2: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

1. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

b. Potret daya saing di kawasan regional

c. Potret elemen sistem inovasi nasional

d. Kondisi Lingkungan Strategis

2. ANALISIS PERMASALAHAN

3. PENDEKATAN MASALAH

4. VISI DAN MISI PEMBANGUNAN IPTEK

5. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN IPTEK

a. Arah Kebijakan

b. Bidang Prioritas

c. Strategi Kebijakan

MATERI PRESENTASIMATERI PRESENTASI

Page 3: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

PENDAHULUANPENDAHULUAN

Page 4: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG

• Amandemen keempat UUD 1945 Pasal 31(5):

“Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk memajukan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”

• Undang-Undang Nomor 18 tahun 2002: Sisnas PPP Iptek

• Memberikan landasan hukum bagi penelitian, pengembangan, dan penerapan Iptek

• Mengamanatkan penyusunan JAKSTRANAS

• Mengikat semua pihak: pemerintah pusat, pemda, dan masyarakat untuk berperan aktif dalam pembangunan Iptek

Page 5: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG

RPJM2010-2014

RPJM2010-2014

UU No. 18/2002SISNAS IPTEKUU No. 18/2002SISNAS IPTEK

JAKSTRANAS IPTEK2010-2014

JAKSTRANAS IPTEK2010-2014

ARN2010-2014

ARN2010-2014

UU. RPJPN2004 - 2025UU. RPJPN2004 - 2025

PP No. 20/2005

PP No. 41/2006

PP No. 35/2007

PP No. 20/2005

PP No. 41/2006

PP No. 35/2007

Platform PresidenPlatform Presiden

UUD - 1945UUD - 1945

Buku Putih2005 - 2025Buku Putih2005 - 2025

INPRES No. 4/2003INPRES No. 4/2003

mengacumemperhatikan

Program

PLATFORM BANG IPTEK

2009 - 2014

Page 6: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

POTRET DAYA SAING DI KAWASAN REGIONALPOTRET DAYA SAING DI KAWASAN REGIONAL

Sumber: Institute of Management Development (2009)

Negara 2005 2006 2007 2008 2009

Singapore 3 3 2 2 3

Malaysia 26 22 23 19 18

China 29 18 15 17 20

Thailand 25 29 33 27 26

Korea 27 32 29 31 27

Indonesia 50 52 54 51 42

Philippines 40 42 45 40 43

Peringkat Daya Saing 7 negara ASIA menurut IMD (overall)

Page 7: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

POTRET DAYA SAING DI KAWASAN REGIONALPOTRET DAYA SAING DI KAWASAN REGIONAL

Peringkat publikasi ilmiah 7 negara ASIA menurut IMD

Sumber: Institute of Management Development (2008, 2009) Stat 4.3.12

Negara 2005

China 5

Korea 10

Singapore 29

Thailand 39

Malaysia 45

Indonesia 51

Philippines 52

Page 8: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

POTRET DAYA SAING DI KAWASAN REGIONALPOTRET DAYA SAING DI KAWASAN REGIONAL

Publikasi ilmiah Indonesia pada jurnal internasional

Page 9: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

POTRET DAYA SAING DI KAWASAN REGIONALPOTRET DAYA SAING DI KAWASAN REGIONAL

Posisi Negara-negara ASEAN + CHINA berdasarkan Jumlah Paten yang Terregister di WIPO

No. Negara Jumlah

1. China 128.250

2. Singapura 2.243

3. Thailand 1.021

4. Malaysia 490

5. Philipina 310

6. Indonesia 308

7. Vietnam 189

Sumber: Statistik WIPO, Juli 2008

Page 10: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

POTRET DAYA SAING DI KAWASAN REGIONALPOTRET DAYA SAING DI KAWASAN REGIONAL

Belanja Litbang Indonesia dibandingkan dengan negara lain

Catatan: GERD : Government Expenditure on R&D,

BERD : Business Expenditure on R&D

Page 11: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

POTRET DAYA SAING DI KAWASAN REGIONALPOTRET DAYA SAING DI KAWASAN REGIONAL

Perbandingan Kontribusi bisnis dalam belanja litbang

Catatan: Data Indonesia merupakan data asumsi

Page 12: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

POTRET DAYA SAING DI KAWASAN REGIONALPOTRET DAYA SAING DI KAWASAN REGIONAL

Tren TFP Negara – negara Asia

Sumber: APO (2004)

Page 13: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

KELEMBAGAAN IPTEK -- PERGURUAN TINGGI: 82 PTN + 2556 PTS

-- LEMBAGA LITBANG PEMERINTAH : a. LPND : LIPI, BPPT, LAPAN, BATAN, BAKOSURTANAL,

BSN, BAPETENb. Departemen: Balitbang Deptan, BRKP, Balitbang Dep.

ESDM, Balitbang Dephub, Balitbang Depkominfo, Balitbang Depkes, Balitbang Dephan, dll

c. TNI + Polri: Dislitbang AD, AU, AL, Biro Litbang Polric. Daerah: Balitbangda

POTRET POTRET ELEMEN SISTEM INOVASI NASIONALELEMEN SISTEM INOVASI NASIONAL

Page 14: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

KELEMBAGAAN IPTEK -- INDUSTRI: Industri pangan, energi, transportasi

komputer dan telekomunikasi, pharmasi dan alat kesehatan, pertahanan dan keamanan, dll

-- LEMBAGA PENUNJANG:•AIPI, DRN, DRD•Organisasi profesi; •Badan Standardisasi Nasional•Lembaga HKI (kantor paten dan sentra HKI);•Badan Pengawas Tenaga Nuklir •Lembaga jasa konsultasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi;•Lembaga yang mewakili kepentingan konsumen; •Lembaga penyedia informasi ilmu pengetahuan dan teknologi; •Lembaga keuangan yang mendanai kegiatan Ipteki; dll

POTRET POTRET ELEMEN SISTEM INOVASI NASIONALELEMEN SISTEM INOVASI NASIONAL

Page 15: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

Sumber: Statistik Pendidikan Tinggi (2005, 2006, 2007, 2008)

Tren pertumbuhan Perguruan Tinggi

No. Kategori

Negeri Swasta Total

2005 2006 2007 2005 2006 2007 2005 2006 2007

1. Universitas 46 48 48 356 371 371 402 419 419

2. Institut 6 6 6 43 37 37 49 43 43

3. Sekolah Tinggi 4 2 2 1.130 1.164 1.164 1.134 1.166 1.166

4. Akademi - - - 794 869 869 794 869 869

5. Politeknik 25 26 26 112 115 115 137 141 141

Jumlah 81 82 82 2.435 2.556 2.556 2.516 2.638 2.638

POTRET POTRET ELEMEN SISTEM INOVASI NASIONALELEMEN SISTEM INOVASI NASIONAL

Page 16: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

KAPASITAS PERGURUAN TINGGI (NEGERI + SWASTA)

Jenjang Jumlah Calon Mahasiswa Jumlah Mahasiswa Baru Jumlah Lulusan

S0 802.917 191.833 61.218

S1 2.768.606 838.187 212.521

S2 208.788 54.150 17.059

S3 24.976 6.247 1.687

POTRET POTRET ELEMEN SISTEM INOVASI NASIONALELEMEN SISTEM INOVASI NASIONAL

Page 17: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

1. BUSINESS TECHNOLOGY CENTER (BTC)• BTC Batam• BTC Bandung • BTC Yogjakarta• BTC Jawa Timur• BTC Makasar• BTC Yogjakarta (BBTIY)• BTC Salatiga• BTC Bandung • BTC Jababeka

2. BUSINESS INNOVATION CENTER (BIC)

3. PUSAT INOVASI – LIPI

4. PUSAT KEMITRAAN TEKNOLOGI NUKLIR (PKTN) – BATAN

5. BALAI INKUBATOR TEKNOLOGI – BPPT (BIT-BPPT)

POTRET POTRET ELEMEN SISTEM INOVASI NASIONALELEMEN SISTEM INOVASI NASIONAL

Page 18: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

Sumber: Data dikumpulkan dan diolah oleh Tim (2009)

Jumlah SDM pada LPND-Ristek dan 7 Balitbang Departemen

POTRET POTRET ELEMEN SISTEM INOVASI NASIONALELEMEN SISTEM INOVASI NASIONAL

Page 19: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

Sumber: Data dikumpulkan dan diolah oleh Tim (2009)

Jumlah SDM pada LPND dan Balitbang Departemen terkait 6 bidang fokus Iptek berdasarkan jabatan fungsional

No. Jabatan Fungsional 2005 2006 2007 2008

1. Peneliti 4.656 4.688 4.432 4.666

2. Perekayasa 239 231 240 318

3. Litkayasa 2.110 1.947 1.846 1.727

4. Pranata Komputer 85 77 65 77

5. Pranata Nuklir 401 437 452 442

6. Pranata Humas 313 409 387 380

7. Arsiparis 144 109 165 167

8. Pustakawan 247 258 198 350

9. Analis Kepegawaian 263 301 244 180

10. Teknisi Litkayasa 108 105 84 167

11. Widyaiswara 10 19 49 49

12. Auditor 55 72 64 53

13. Perencana 232 228 156 119

14. Pengemdali Dampak Lingkungan 53 51 42 27

15. Perancang Perundang-Undangan 23 20 17 16

16. Surveyor Pemetaan 113 116 111 112

17. Penyelidik Bumi 51 50 38 49

18. Pengawas Radiasi 3 3 3 3

19. Statistisi 3 3 2 2

20. Penyuluh 220 226 204 197

Jumlah 9.329 9.350 8.799 9.101

POTRET POTRET ELEMEN SISTEM INOVASI NASIONALELEMEN SISTEM INOVASI NASIONAL

Page 20: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

Sumber: DJA (2005, 2006, 2007, 2008)

Tren anggaran litbang pemerintah

2468.5

3627.7

2584.6

4914.8

3,037.1

6,634.7

3,455.3

7,349.4

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000

2005 2006 2007 2008

total anggaran litbang

Anggaran belanjalembaga

Rp milyar

Tahun

POTRET POTRET ELEMEN SISTEM INOVASI NASIONALELEMEN SISTEM INOVASI NASIONAL

Page 21: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

Sumber: Survai Penelitian dan Pengembangan Pemerintah tahun 2007 (2008)

Anggaran lembaga litbang berdasarkan sumber pendanaan

POTRET POTRET ELEMEN SISTEM INOVASI NASIONALELEMEN SISTEM INOVASI NASIONAL

Page 22: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

Tren publikasi ilmiah LPND-Ristek dan 7 Balitbang Departemen

Sumber: Data dikumpulkan dan diolah oleh Tim (2009)

POTRET POTRET ELEMEN SISTEM INOVASI NASIONALELEMEN SISTEM INOVASI NASIONAL

Page 23: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

Tren publikasi ilmiah internasional berdasarkan jenis lembaga

Sumber: SCOPUS, diolah oleh Tim (2009)

POTRET POTRET ELEMEN SISTEM INOVASI NASIONALELEMEN SISTEM INOVASI NASIONAL

Page 24: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

Tren paten yang didaftarkan ke Dirjen HaKI berdasarkan lembaga pengusul

Sumber : Direktorat Teknologi Informasi, Dirjen HKI (2009) diolah oleh Tim (2009)

POTRET POTRET ELEMEN SISTEM INOVASI NASIONALELEMEN SISTEM INOVASI NASIONAL

Page 25: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

LLINGKUNGAN STRATEGIS PEMBANGUNAN IPTEKINGKUNGAN STRATEGIS PEMBANGUNAN IPTEK

1. Peluang dan Tantangan: Globalisasi-Globalisasi memberi tantangan tersendiri dalam upaya pencapaian pertumbuhan ekonomi.-Eksploitasi sumberdaya alam tidak hanya meninggalkan pertanyaan bagaimana menjaga keberlanjutannya (sustainability), tetapi juga berimplikasi pada rendahnya daya saing produk pada tataran level perdagangan internasional. -Iptek diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dengan memperbaiki QCD (Quality, Cost & Delivery); menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas; meningkatkan efisiensi biaya produksi agar menghasilkan barang dan jasa yang bernilai kompetitif; serta menambah kecepatan pelayanan yang diberikan. -Keunggulan kompetitif (competitive advantages) tumbuh dari inovasi yang terus menerus (continuous innovation) dan penciptaan pengetahuan baru melalui socialization, Externalization, Combination dan Internalization (SECI).-Berdasarkan data WEF (2009) fase pembangunan Indonesia berada pada transisi dari factor driven menuju efficiency driven, artinya pembangunan kita masih bertumpu pada sumber daya alam, belum bertumpu pada inovasi dan teknologi.

Page 26: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

LLINGKUNGAN STRATEGIS PEMBANGUNAN IPTEKINGKUNGAN STRATEGIS PEMBANGUNAN IPTEK

2. Potensi dan Permasalahana. Potensi:

- Sumber Daya Alam: sebagai negara kepulauan, kekayaan laut Indonesia yang luas yang tidak dimiliki oleh negara lain di dunia merupakan modal pembangunan dimana untuk peningkatan nilai tambahnya diperlukan sentuhan Iptek.

- Populasi penduduk sebagai aset human capital

- Perguruan tinggi (PT), lembaga litbang dan industri menjadi pihak-pihak yang kompeten. Saat ini, jumlah perguruan tinggi negeri (PTN) sebesar 82 buah dan 2556 perguruan tinggi swasta (PTS) merupakan sarana untuk menghasilkan SDM yang berkualitas serta dapat didorong menjadi universitas riset yang menghasilkan inovasi-inovasi teknologi yang dibutuhkan oleh industri nasional.

Page 27: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

LLINGKUNGAN STRATEGIS PEMBANGUNAN IPTEKINGKUNGAN STRATEGIS PEMBANGUNAN IPTEK

2. Potensi dan Permasalahanb. Permasalahan:

1. Kelembagaan

a) Kendala eksternal kelembagaan litbang:

• Sebagai lembaga pemerintah tanpa kualifikasi sebagai lembaga litbang dengan kebutuhan-kebutuhan yang khusus;

• Mekanisme pendanaan pemerintah yang ada lembaga litbang kurang termotivasi untuk bekerja sama dengan pihak luar untuk menunjang pengembangan teknologi industri;

• Lemahnya kaitan dengan pihak permintaan, karena: perubahan teknologi industri yang sangat cepat, yang sukar diikuti oleh lembaga riset karena keterbatasan SDM;

• Sistem operasional lembaga litbang pemerintah kurang memberi peluang untuk menjalin kaitan aktif dengan sektor swasta;

Page 28: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

LLINGKUNGAN STRATEGIS PEMBANGUNAN IPTEKINGKUNGAN STRATEGIS PEMBANGUNAN IPTEK

2. Potensi dan Permasalahanb. Permasalahan:

1. Kelembagaan

b) Masih rendahnya kapasitas Perguruan Tinggi dalam menghasilkan SDM Iptek

c) Kompetensi atau kualitas lembaga litbang masih rendah: Data WEF (2007) menunjukkan kualitas lembaga riset Iptek Indonesia menempati posisi ke-28 dari 133 negara

d) Belum efektifnya implementasi insentif bagi badan usaha yang ditetapkan melalui PP 35/2007 tentang pengalokasian sebagian pendapatan badan usaha untuk peningkatan kemampuan perekayasaan, inovasi, dan difusi teknologi.

e) Lemahnya lembaga intermediasi

f) Belum berkembangnya budaya ilmiah di kalangan peneliti dan masyarakat

g) Belum optimalnya dukungan lembaga penunjang

h) Belum optimalnya sinergi kebiajakn Iptek

Page 29: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

LLINGKUNGAN STRATEGIS PEMBANGUNAN IPTEKINGKUNGAN STRATEGIS PEMBANGUNAN IPTEK

2. Potensi dan Permasalahanb. Permasalahan:

2. Sumber Daya

a) Sumber Daya Manusia

• Persentase penduduk yang berpendidikan tinggi masih rendah

• Jumlah peneliti (SDM Iptek) masih kurang

• Kualitas SDM Iptek masih rendah

• Produktivitas SDM Iptek masih rendah

• Kesejahteraan SDM Iptek masih rendah

Page 30: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

LLINGKUNGAN STRATEGIS PEMBANGUNAN IPTEKINGKUNGAN STRATEGIS PEMBANGUNAN IPTEK

2. Potensi dan Permasalahanb. Permasalahan:

2. Sumber Daya

b) Kekayaan Intelektual dan Informasi

• Jumlah publikasi ilmiah masih rendah

• Jumlah paten masih rendah

• Manajemen KI dan informasi Iptek masih lemah

• Promosi, perlindungan, dan pemanfaatan HKI masih kurang

c) Sarana Prasarana

• Pranata litbang yang terakreditasi masih kurang

• Sarana prasarana litbang tidak dapat berfungsi secara optimal karena lemahnya dukungan perawatan

• Pemanfaatan sarana prasarana litbang yang ada belum optimal karena kendala birokrasi untuk resource sharing dan kurangnya promosi

Page 31: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

LLINGKUNGAN STRATEGIS PEMBANGUNAN IPTEKINGKUNGAN STRATEGIS PEMBANGUNAN IPTEK

2. Potensi dan Permasalahanb. Permasalahan:

2. Sumber Daya

d) Anggaran

• Anggaran Iptek belum memadai: Rasio anggaran Iptek nasional terhadap PDB sangat rendah

• Partisipasi dunia usaha dalam penyediaan anggaran Iptek masih rendah

3. Jaringan

a) Jaringan kerjasama antar peneliti dan antar lembaga litbang masih lemah

b) Kerjasama riset antara perguruan tinggi – industri masih lemah: WEF (2009) menempati posisi ke-43 dari 56 negara

c) Kerjasama antar lembaga Iptek pusat dan daerah belum optimal

d) Kerjasama antar lembaga Iptek nasional dan internasional belum optimal

Page 32: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

LLINGKUNGAN STRATEGIS PEMBANGUNAN IPTEKINGKUNGAN STRATEGIS PEMBANGUNAN IPTEK

2. Potensi dan Permasalahanb.Permasalahan:

4. Produktivitas Litbang

• Produktivitas litbang masih rendah, tercermin dari rendahnya publikasi ilmiah, paten, dan ketersediaan teknologi yang siap pakai

• Masih lemahnya fokus – sinergi pembangunan Iptek menyebabkan hasil litbang yang dicapai belum signifikan

• Rendahnya produktivitas SDM ini tidak dapat dilihat sebagai faktor yang berdiri sendiri karena dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kuantitas dan kualitas SDM, kesejahteraan SDM, ketersediaan anggaran, ketersediaan sarana prasarana, efektivitas kelembagaan, menajemen Kekayaan Intelektual (HKI), efektivitas jaringan, dan lain-lain

Page 33: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

LLINGKUNGAN STRATEGIS PEMBANGUNAN IPTEKINGKUNGAN STRATEGIS PEMBANGUNAN IPTEK

2. Potensi dan Permasalahanb. Permasalahan:

5. Pendayagunaan Hasil Litbang

• Hasil litbang yang berhasil dikomersialisasikan masih rendah• Penggunaan paten dalam dalam negeri juga masih rendah• Ekspor produk berteknologi tinggi masih rendah• Daya serap industri terhadap teknologi hasil litbang dalam negeri

masih rendah• Pendayagunaan Iptek untuk layanan dan kesejahteraan publik

masih kurang

Disebabkan oleh:

• Rendahnya produktivitas litbang: paten dan teknologi yang siap pakai

• Kurangnya sosialisasi dan komersialisas• Kurang efektifnya mekanisme intermediasi• Belum adanya insentif yang efektif untuk mendorong

pemanfaatan hasil litbang dalam negeri: insentif alih teknologi, modal ventura, start up capital dan spin off, asuransi teknologi

Page 34: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

ANALISIS PERMASALAHANANALISIS PERMASALAHAN

Page 35: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

Situasi Masalah

Meta Masalah

Masalah Formal

Substantif Masalah-nilai tambah produk ekspor (bahan baku, tekn rendah)-daya saing nasional rendah-pemanfaatan hasil litbang DN

Investasi Litbang: - SDM, Diklat, Fokus – Sinergi program, Sarpras Litbang- Dukungan publikasi & paten, Public Private Parternship- Kesejahteraan fungsionalOrganisasi dan Kelembagaan Litbang- Bentuk organisasi, Manajemen R&D, Kompetensi inti- Pembinaan fungsional, manajemen pelayanan teknologiIntermediasi:- Kelembagaan, Promosi, Pemasaran & Komersialisasi- Finansial framework, inkubator, pengelolaan aset mayaKomersialisasi- Peraturan komersialisasi aset negara- Insentif alih teknologi- Asuransi teknologi- Spin-off-start up capital

Tinjauan :Ek. : index TFP rendah, konstribusi litbang DN thd ekonomi dan penciptaan lapangan kerjaIptek: index infrastruktur iptekSosbud: budaya N3 dan meman- faatkan dan menggunakan hasil litbang DNPolitik: politik teknologiHukum: -

-Investasi Litbang-Organisasi dan Kelembagaan Litbang-Intermediasi-Komersialisasi

PencarianMasalah

PendefinisianMasalah

SpesifikasiMasalah

PengenalanMasalah

Page 36: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

Situasi Masalah

Meta Masalah

Masalah Formal

Substantif Masalah- Produktivitas Litbang rendah- Nilai tambah produk ekspor - Ketergantungan pada bahan

baku import- Daya saing nasional masih

rendah- Pemanfaatan hasil litbang

(interaksi lemlitbang- industri) lemah

Tinjauan :Ek. : index TFP rendah, konstribusi litbang DN thd ekonomi dan penciptaan lapangan kerjaIptek: index infrastruktur iptekSosbud: budaya N3 dan meman- faatkan dan menggunakan hasil litbang DNPolitik: politik teknologiHukum: Penegakan hukum perlindungan HKI

-Investasi Litbang-Organisasi dan Kelembagaan Litbang-Intermediasi-Komersialisasi-Sinergi Kebijakan

PencarianMasalah

PendefinisianMasalah

SpesifikasiMasalah

PengenalanMasalah

Investasi Litbang: - SDM, Diklat, Fokus – Sinergi program, Sarpras Litbang- Dukungan publikasi & paten, Public Private Parternship- Kesejahteraan fungsionalOrganisasi dan Kelembagaan Litbang- Organisasi terlalu gemuk, Manajemen PNS, Kompetensi inti- Pembinaan fungsional, manajemen pelayanan teknologiIntermediasi:- Lembaga intermediasi, Promosi & Komersialisasi- Finansial framework, inkubator, pengelolaan aset mayaKomersialisasi- Peraturan komersialisasi aset negara- Insentif alih teknologi- Asuransi teknologi- Spin-off-start up capitalSinergi Kebijakan lintas sektoral- Kebijakan pendidikan- Kebijakan Industri- Kebijakan Keuangan

Page 37: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

PENDEKATAN MASALAHPENDEKATAN MASALAH

Page 38: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

PPARADIGMA LAUTAN DARWINARADIGMA LAUTAN DARWIN

Page 39: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

PPROSES BISNIS LITBANGROSES BISNIS LITBANG

Page 40: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

DDEMAND-DRIVEN EMAND-DRIVEN KEGIATANKEGIATAN LITBANGLITBANG

Page 41: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

HHUBUNGAN FUNGSIONAL KELEMBAGAAN IPTEKUBUNGAN FUNGSIONAL KELEMBAGAAN IPTEK

Page 42: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

PPILAR PEMBANGUNAN IPTEK NASIONALILAR PEMBANGUNAN IPTEK NASIONAL

6-Bidang Fokus:6-Bidang Fokus:

1.1. PanganPangan

2.2. EnergiEnergi

3.3. ICTICT

4.4. TransportasiTransportasi

5.5. PertahananPertahanan

6.6. KesehatanKesehatan

ProgramProgramPendayagunaPendayaguna

an Iptekan Iptek

ProgramProgramPendayagunaPendayaguna

an Iptekan Iptek

ProgramProgramLitbang IptekLitbang Iptek

ProgramProgramLitbang IptekLitbang Iptek

Kelembagaan Kelembagaan IptekIptek

Kelembagaan Kelembagaan IptekIptek

Sumber Daya Sumber Daya IptekIptek

Sumber Daya Sumber Daya IptekIptek

Jaringan Jaringan IptekIptek

Jaringan Jaringan IptekIptek

1

2

3

4 5

Page 43: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

VISI DAN MISI PEMBANGUNAN IPTEKVISI DAN MISI PEMBANGUNAN IPTEK

Page 44: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

IPTEK UNTUK KESEJAHTERAAN DAN KEMAJUAN PERADABAN

VVISIISI

1. Memperkuat daya dukung Iptek bagi keperluan mempercepat pencapaian tujuan negara, yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa; serta turut serta menjaga ketertiban dunia.

2. Meningkatkan penelitian, pengembangan dan pendayagunaan Iptek sebagai basis dalam membangun daya saing, kemandirian dalam memperjuangkan kepentingan negara dalam pergaulan internasional, serta mencapai kemajuan peradaban bangsa.

MMISIISI

Page 45: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN IPTEKKEBIJAKAN PEMBANGUNAN IPTEK

Page 46: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

Terwujudnya Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang kokoh untuk memberikan kontribusi nyata bagi upaya-upaya

meningkatkan kesejahteraan rakyat dan kemajuan peradaban melalui Penguatan Kelembagaan, Penguatan Sumber Daya,

Penguatan Jaringan, Peningkatan Penelitian dan Pengembangan, dan Pendayagunaan

Iptek

AARAH KEBIAJAKANRAH KEBIAJAKAN

Page 47: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

AARAH KEBIAJAKANRAH KEBIAJAKAN

1. Penguatan kelembagaan Iptek:

a. Pembangunan pusat unggulan iptek berlevel internasional,

b. Penerapan Organisasi & manajemen profesional di lembaga litbang,

c. Restrukturisasi dan penataan kelembagaan iptek

2. Penguatan sumber daya Iptek:

a. Meningkatkan investasi litbang khususnya investasi R&D swasta

b. Meningkatkan produktivitas dan jumlah SDM litbang

c. Meningkatkan sarana dan prasarana litbang

Page 48: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

AARAH KEBIAJAKANRAH KEBIAJAKAN

3. Penguatan jaringan Iptek:

a. Memperkuat jaringan kelembagaan dalam dan luar negeri,

b. Membangun infrastruktur penghubung iptek-industri (science and technopark, lembaga intermediasi, modal ventura, inkubator teknologi)

4. Peningkatan produktivitas litbang:

a. Penajaman fokus bidang Iptek dalam mendukung ketahanan pangan, energi (dan lingkungan), transportasi, TIK, kesehatan dan obat, pertahanan untuk mendorong klaster-klaster industri unggulan serta merespon isu perubahan iklim

b. Kerjasama riset pemerintah, perguruan tinggi dan swasta,

c. Reorientasi pelaksanaan riset: riset terpadu, alih pengetahuan, human capital, UKM, aliansi riset national / regional / international

Page 49: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

AARAH KEBIAJAKANRAH KEBIAJAKAN

5. Pendayagunaan dan pemanfaatan Iptek:

a. Optimalisasi pemanfaatan kekayaan intelektual,

b. Penguatan kapasitas adopsi teknologi di sektor produksi,

c. Peningkatan difusi dan diseminasi hasil litbang,

d. Spin-off lembaga litbang,

e. Otimalisasi proses alih teknologi (FDI, lisensi, sistim procurement).

Page 50: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

PPRIORITAS UTAMA (NASIONAL)RIORITAS UTAMA (NASIONAL)

1. Reformasi birokrasi dan “good governance” 2. Pendidikan 3. Kesehatan 4. Penanggulangan kemiskinan 5. Ketahanan pangan 6. Infrastruktur 7. Iklim investasi dan bisnis8. Energi9. Lingkungan hidup dan penanggulangan bencana

10. Pembangunan daerah tertinggal, terdepan dan pasca konflik

11. Kebudayaan, kreatifitas dan inovasi teknologi

Page 51: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

Penguasaan Iptek diarahkan untuk mendukung :

Ketahanan pangan untuk mendukung ketersediaan, distribusi, dan keamanan pangan

Penciptaan dan pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan untuk mendukung tercapainya bauran energi

Teknologi Transportasi untuk meningkatkan komponen lokal Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk meningkatkan belanja

teknologi dalam negeri Teknologi Pertahanan dan Keamanan untuk meningkatkan belanja

alutsista dalam negeri Teknologi Kesehatan dan Obat untuk kemandirian Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Pembangunan Daerah Tertinggal, Terdepan dan Pasca Konflik Kebudayaan, Kreatifitas dan Inovasi Teknologi

PPRIORITAS UTAMA (IPTEK)RIORITAS UTAMA (IPTEK)

Page 52: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

Pembangunan sistem yang mengatur hubungan antara unsur-unsur yang mampu menyediakan iklim yang mendorong inovasi di tanah air dalam satu Sistem Inovasi Nasional (SIN) serta meningkatkan penguasaan dan pemanfaatan Iptek, yaitu meliputi: 1.Sinergi kebijakan iptek dengan kebijakan keuangan, industri, pendidikan, perencanaan pembangunan nasional, dan lain-lain, 2.Membangun konsorsium riset, 3.Mempertajam fokus program (produk target), 4.Memberikan insentif untuk peningkatan produktivitas SDM litbang, penguatan interaksi lemlitbang-industri, asuransi teknologi dan insentif sistim inovasi lainnya, 5.Meningkatkan kesejahteraan SDM litbang, 6.Menghilangkan hambatan investasi swasta untuk litbang, 7.Dukungan peraturan perundang-undangan sebagai landasan hukum.

SSTRATEGI KEBIJAKANTRATEGI KEBIJAKAN

Page 53: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

KKOORDINASI PELAKSANAAN OORDINASI PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN IPTEKPEMBANGUNAN IPTEK

Level 1 : Koordinasi lingkup Ristek

Level 2 : Koordinasi lingkup Pemerintah Pusat

Level 3 : Koordinasi lingkup nasional

Page 54: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

PRESIDEN

MENTERI-1 MENTERI-2 MENRISTEK

BALITBANG-1

BALITBANG-2

DEPUTI

PEMDA-1

PEMDA-2

PEMDA-3

BPPT

LIPI BATAN

BPTEN

LAPAN

BAKOS

BSN

Level-1 RENSTRA

KKOORDINASI PELAKSANAAN OORDINASI PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN IPTEKPEMBANGUNAN IPTEK

Page 55: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

PRESIDEN

MENTERI-1 MENTERI-2 MENRISTEK

BALITBANG-1

BALITBANG-2

DEPUTI

PEMDA-1

PEMDA-2

PEMDA-3

BPPT

LIPI BATAN

BPTEN

LAPAN

BAKOS

BSN

Level-2 RPJMN

KKOORDINASI PELAKSANAAN OORDINASI PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN IPTEKPEMBANGUNAN IPTEK

Page 56: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

PRESIDEN

MENTERI-1 MENTERI-2 MENRISTEK

BALITBANG-1

BALITBANG-2

DEPUTI

PEMDA-1

PEMDA-2

PEMDA-3

BPPT

LIPI BATAN

BPTEN

LAPAN

BAKOS

BSN

Level-3 Jakstranas

KKOORDINASI PELAKSANAAN OORDINASI PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN IPTEKPEMBANGUNAN IPTEK

Page 57: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

LPND

LPNDLPND

LPND

LPND

LPND

LPND

L-1

L-2

L-3

LPNDLPDPEMDA

KKOORDINASI PELAKSANAAN OORDINASI PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN IPTEKPEMBANGUNAN IPTEK

Page 58: Disampaikan pada FGD Forum Kerjasama Kerlitbangan se-Sumatera Palembang, 24 November 2009

TERIMA KASIHTERIMA KASIH