direktorat jenderal cipta karya 1 direktorat...

112

Upload: dinhthuy

Post on 19-Mar-2019

243 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

1DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Page 2: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 2

Page 3: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

3DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Laporan akuntabiLitas kinerja tahun 2017 sebagai wujud pertanggungjawaban kinerja

direktorat keterpaduan infrastruktur permukiman

Page 4: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 4

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman tahun 2017. Laporan ini merupakan wujud pertanggungjawaban kinerja Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman dalam melaksanakan fungsi dan kewajibannya dalam rangka mendukung pencapaian tujuan

unit organisasi secara transparan, serta memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden Nomor 29

Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Penyusunan laporan ini dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja.

LaKIP Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman menyajikan berbagai keberhasilan

Page 5: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

5DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

atas capaian sasaran strategis Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman, kendala serta langkah perubahan, dan rencana ke depan agar dapat memberikan gambaran yang obyektif terkait kinerja Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Tahun 2017. Capaian sasaran kegiatan dapat tercermin dalam analisis indikator kinerja yang diukur atas dasar penilaian indikator keberhasilan, sebagaimana telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Tahun 2017.

Dengan tersusunnya LaKIP ini, kami sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran dan pemangku kepentingan pada Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman yang telah bekerjasama melaksanakan dan menyelesaikan kegiatan hingga tercapaianya kinerja Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman. Semoga laporan kinerja akuntabilitas ini dapat memberikan manfaat dan memberikan informasi pertanggung jawaban kepada publik atas penyelenggaraan fungsi unit kerja Pemerintah dalam rangka terwujudnya good government.

Jakarta, Januari 2018Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman

Dwityo A. SoerantoNIP. 196109301989031001

Page 6: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 6

Page 7: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

7DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Daftar Isi

Page 8: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 8

Daftar IsiKATA PENGANTAR 4DAFTAR ISI 8DAFTAR GAMBAR 10DAFTAR TABEL 11

BAB I PENDAHULUAN 14 1.1 Tugas Dan Fungsi 15 1.2 Struktur Organisasi 15

BAB II PERENCANAAN KINERJA 21 2.1 Perencanaan Strategis 22 2.2 Perjanjian Kinerja 23 2.3 Metode Pengukuran 26

BAB III KAPASITAS ORGANISASI 293.1 Sumber Daya Manusia 303.2 Sarana dan Prasarana 323.3 Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran 33

BAB IV AKUNTABILITAS KINERJA 354.1 Dukungan Sumber Daya 36 4.1.1 Peningkatan Kualitas SDM Direktorat KIP 36 4.1.2 Peningkatan Kualitas Tata Laksana 39 4.1.3 Peningkatan Kualitas Tata Kelola Keuangan dan BMN 41 4.1.4 Peningkatan Kualitas Tata Kelola Teknologi dan Sistem Informasi 41

Page 9: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

9DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

4.2 Capaian Kinerja 43 4.2.1 Jumlah Kab./Kota yang Mempunyai Program Sesuai RPIJM 43 4.2.2 Konsistensi Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman Terhadap RPIJM 44 4.2.3 Tingkat Akuntabilitas Kinerja 45 4.2.4 Capaian Lainnya 474.3 Realisasi Anggaran 56 4.3.1 Penyerapan Anggaran 56 4.3.2 Konsistensi Antara Perencanaan dan Implementasi 58 4.3.3 Pencapaian Keluaran 58 4.3.4 Efisiensi 61 4.3.5 Aspek Manfaat 61

BAB V PENUTUP 635.1 Kesimpulan 655.2 Rencana Tindak Lanjut 65

LAMPIRAN 67

Page 10: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 10

Daftar GambarGambar 1.1 Struktur Organisasi Direktorat KIP 17

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Satker. P2PIP Pusat 19

Gambar 2.1 Peta Strategi Ditjen. Cipta Karya 22

Gambar 3.1 Komposisi ASN Direktorat KIP Berdasarkan Status Kepegawaian 30

Gambar 3.2 Komposisi ASN berstatus PNS Berdasarkan Jabatan dan Pendidikan Pada Direktorat KIP 31

Gambar 3.3 Komposisi ASN berstatus Non PNS Berdasarkan Jabatan dan Pendidikan Pada Direktorat KIP 31

Gambar 3.4 Komposisi Total ASN Direktorat KIP Berdasarkan Jabatan dan Pendidikan 31

Gambar 4.1 Tingkat Kehadiran Pegawai Direktorat KIP Tahun 2017 37

Gambar 4.2 Tingkat Kepulangan Pegawai Direktorat KIP Tahun 2017 37

Gambar 4.3 Rencana Induk Pengembangan Sistem Informasi Ditjen. Cipta Karya Tahun 2016-2019 41

Gambar 4.4 Tingkat Akuntabilitas Kinerja Ditjen. Cipta Karya Tahun 2015-2017 46

Gambar 4.5 Hasil Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman di 19 Lokasi Tahun 2017 48

Gambar 4.6 Kinerja Output Pendukung Indikator Jumlah Kab/Kota yang Mempunyai

Program Sesuai RPIJM Tahun 2017 59

Gambar 4.7 Kinerja Output Pendukung Indikator Konsistensi Penyelenggaraan

Infrastruktur Permukiman Terhadap RPIJM Tahun 2017 59

Gambar 4.8 Kinerja Output Pendukung Peningkatan Pengendalian dan Pengawasan Tahun 2017 60

Gambar 5.1 Capaian Kinerja Pelaksanaan Output Direktorat KIP Tahun 2017 65

Page 11: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

11DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Daftar TabelTabel 2.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2017 Direktorat KIP 24

Tabel 2.2 Cakupan Evaluasi 27

Tabel 3.1 Barang Milik Negara Direktorat KIP 32

Tabel 3.2 Rincian Pagu Awal Direktorat KIP 33

Tabel 3.3 Riwayat Alokasi Dana Direktorat KIP TA. 2017 34

Tabel 4.1 Workshop/Pelatihan yang Diselenggarakan Sub Bagian Tata Usaha Direktorat KIP Tahun 2017 38

Tabel 4.2 Rincian Keikutsertaan SDM Direktorat KIP pada Pendidikan/Diklat Tahun 2017 38

Tabel 4.3 Rincian Penerima Manfaat Pelaksanaan Workshop Persiapan Pelaksanaan Kegiatan P2PIP

Provinsi Tahun 2017 39

Tabel 4.4 Pedoman Pendukung Tata Laksana Direktorat KIP Tahun 2017 40

Tabel 4.5 Daftar Arsip Inaktif 40

Tabel 4.6 Pelaksanaan Program Hibah Air Minum dan Sanitasi TA 2017 53

Tabel 4.7 Pagu dan Realisasi Output dan Anggaran Tahun 2017 Direktorat KIP 57

Tabel 4.8 Pagu dan Realisasi Output dan Anggaran Tahun 2017 Direktorat KIP 57

Tabel 4.9 Penyerapan Anggaran Terhadap Pencapaian Indikator Kinerja Outcome

Direktorat KIP Tahun 2017 58

Tabel 4.10 Sandingan Capaian Output Direktorat KIP Tahun 2017

terhadap Renstra Ditjen. Cipta Karya 2015-2019 59

Tabel 4.11 Sandingan Capaian Output

Direktorat KIP Tahun 2017 terhadap Renstra Ditjen. Cipta Karya 2015-2019 60

Tabel 4.12 Sandingan Capaian Output Direktorat KIP Tahun 2017

terhadap Renstra Ditjen. Cipta Karya 2015-2019 61

Page 12: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 12

Page 13: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

13DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Bab IPendahuluan

Page 14: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 14

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) Direktorat KIP disusun untuk memberikan gambaran yang jelas dan transparan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan dan capaian kinerja yang telah dilaksanakan

selama 1 (satu) tahun, serta sebagai alat untuk mengkomunikasi kan pencapaian kinerja Direktorat KIP kepada masyarakat dan stakeholders lainnya.

Rencana Strategis Ditjen. Cipta Karya 2015 – 2019 mengamanatkan bahwa Ditjen. Cipta Karya melaksanakan Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman, dengan tingkat keberhasilan pelaksanaan program yang dijabarkan dalam 3 (tiga) sasaran program, yaitu:1. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan

kebutuhan air minum bagi masyarakat dengan indikator kinerja cakupan pelayanan akses air minum;

2. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak dengan indikator kinerja penurunan luasan permukiman kumuh;

3. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat dengan indikator kinerja cakupan pelayanan akses sanitasi.

Berdasarkan arahan kebijakan dalam Renstra Ditjen. Cipta Karya tahun 2015 – 2019 serta memperhatikan peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur permukiman, maka misi yang akan dicapai oleh Ditjen. Cipta Karya dalam periode lima tahun ke depan adalah:1. Melaksanakan fungsi pengaturan, pembinaan,

dan pengawasan dalam bidang Cipta Karya dengan mengedepankan prinsip keterpaduan, inklusifitas, dan berkelanjutan;

2. Melaksanakan keterpaduan pembangunan infrastruktur permukiman serta penataan bangunan dan lingkungan berdasarkan penataan ruang dan Wilayah Pengembangan Strategis (WPS);

3. Menyediakan infrastruktur air minum dan sanitasi di perkotaan dan perdesaan dalam rangka pemenuhan target RPJMN 2015-2019;

4. Meningkatkan kemandirian pemerintah daerah serta mendorong kemitraan dengan masyarakat dan dunia usaha dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur permukiman;

5. Mewujudkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif dan SDM yang profesional dengan menerapkan prinsip good governance.

Dalam rangka pencapaian sasaran program tersebut di atas, Unit Organisasi Ditjen. Cipta Karya melaksanakan beberapa beberapa fungsi sebagai berikut: 1. Pengaturan, Pembinaan dan Pelaksanaan

Pengembangan Permukiman.2. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan

Pelaksanaan Penataan Bangunan Gedung.3. Pengaturan, Pembinaan dan Pengembangan

Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi, serta Pengelolaan Pengembangan Infrastruktur Sanitasi dan Persampahan.

4. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi, serta Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.

5. Dukungan Manajemen Bidang Permukiman.

Pendahuluan

Page 15: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

15DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

6. Penyusunan Kebijakan Program dan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri, Data Informasi serta Evaluasi Kinerja Infrastruktur Bidang Permukiman.

Sebagai salah satu unit kerja Ditjen. Cipta Karya, Direktorat KIP mendukung Ditjen. Cipta Karya dalam pencapaian sasaran program tersebut dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan berupa Penyusunan Kebijakan, Program dan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri, Data Informasi serta Evaluasi Kinerja Infrastruktur Bidang Permukiman yang dilaksanakan oleh Direktorat KIP.

Unit kerja Direktorat KIP melaksanakan kewajiban untuk melaporkan pelaksanaan akuntabilitas kinerjanya, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja.

1.1. TUGAS DAN FUNGSIPeraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15/PRT/M/2015, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada bagian keempat, pasal 498 mengamanatkan bahwa Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman mempunyai tugas “melaksanakan penyusunan kebijakan dan strategi keterpaduan perencanaan dan kemitraan, pembiayaan, pelaksanaan, pengelolaan data dan sistem informasi, serta pemantauan dan evaluasi kinerja keterpaduan program pembangunan infrastruktur permukiman yang meliputi pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum serta penyehatan lingkungan permukiman”. Dalam rangka pelaksanaan tugas tersebut, Direktorat KIP menyelenggarakan fungsi

sebagai berikut:1. Penyusunan kebijakan dan strategi

pembangunan infrastruktur permukiman;2. Penyusunan keterpaduan perencanaan

dan kemitraan pembangunan infrastruktur permukiman;

3. Penyusunan keterpaduan program, pembiayaan tahunan yang bersumber dari APBN dan pembiayaan lainnya;

4. Pemantauan keterpaduan pelaksanaan pembangunan infrastruktur permukiman;

5. Pengelolaan data dan sistem teknologi informasi;6. Pemantauan dan evaluasi kinerja keterpaduan

program kegiatan dan pembangunan infrastruktur permukiman; dan

7. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat.

1.2 STRUKTUR ORGANISASIBerdasarkan Peraturan Menteri PUPR Nomor 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat KIP dalam melaksanakan tugas dan fungsinya didukung oleh 6 (enam) sub-unit kerja, meliputi:1. Sub Direktorat Keterpaduan Perencanaan dan

Kemitraan, bertugas melaksanakan penyusunan kebijakan dan strategi, keterpaduan perencanaan pembangunan infrastruktur permukiman dan fasilitasi kemitraan melalui penyelenggaraan fungsi:a. Penyusunan kebijakan dan strategi

pembangunan infrastruktur permukiman;b. Penyusunan keterpaduan perencanaan

jangka panjang dan menengah, serta rencana strategis pembangunan infrastruktur permukiman;

c. Penyusunan pedoman dan manual keterpaduan rencana pembangunan infrastruktur permukiman; dan

Page 16: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 16

d. Fasilitasi penyiapan program jangka menengah pembangunan infrastruktur permukiman dan fasilitasi kemitraan.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Sub Direktorat Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan didukung oleh dua seksi, yaitu Seksi Keterpaduan Perencanaan dan Seksi Fasilitasi Kemitraan.

2. Sub Direktorat Keterpaduan Pembiayaan, bertugas melaksanakan penyusunan keterpaduan program pembiayaan tahunan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan pembiayaan lainnya melalui penyelenggaraan fungsi:a. Penyusunan keterpaduan program dan

pembiayaan tahunan yang bersumber dari APBN dan pembiayaan lainnya;

b. Penyusunan pedoman dan manual keterpaduan pembiayaan pembangunan infrastruktur permukiman;

c. Fasilitasi penyiapan program keterpaduan pembiayaan anggaran tahunan; dan

d. Fasilitasi pengembangan pembiayaan lainnya.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Sub Direktorat Keterpaduan Pembiayaan dan Kemitraan Program, didukung oleh dua seksi, yaitu Seksi Keterpaduan Pembiayaan I dan Seksi Keterpaduan Pembiayaan II.

3. Sub Direktorat Keterpaduan Pelaksanaan bertugas melaksanakan pembinaan keterpaduan pelaksanaan pembangunan infrastruktur permukiman melalui penyelenggaraan fungsi:a. Penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan

pembangunan infrastruktur permukiman;b. Fasilitasi keterpaduan pelaksanaan

pembangunan dan anggaran tahun berjalan;c. Penyusunan pedoman pelaksanaan

pembangunan infrastruktur permukiman; dan

d. Pemantauan dan pelaporan keterpaduan pelaksanaan pembangunan infrastruktur permukiman.

Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya, Sub Direktorat Keterpaduan Pelaksanaan di-du kung dua seksi yaitu Seksi Keterpaduan Pel-aksanaan I dan Seksi Keterpaduan Pelaksanaan II.

4. Sub Direktorat Pengelolaan Data dan Sistem Informasi bertugas melaksanakan pengelolaan data dan sistem teknologi informasi bidang pembangunan infrastruktur permukiman melalui penyelenggaraan fungsi:a. Penyusunan pedoman pengelolaan data,

sistem dan teknologi informasi bidang pembangunan infrastruktur permukiman;

b. Penyelenggaraan dan pengelolaan data bidang pembangunan infrastruktur permukiman;

c. Penyelenggaraan dan pengembangan sistem dan teknologi informasi; dan

d. Fasilitasi pengelolaan data, sistem dan teknologi informasi.

Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya, Sub Direktorat Pengelolaan Data dan Sistem Informasi didukung oleh dua seksi, yaitu Seksi Pengelolaan Data dan Seksi Pengembangan Sistem Informasi.

5. Sub Direktorat Pemantauan dan Evaluasi bertugas melaksanakan pemantauan dan evaluasi kinerja keterpaduan program pembangunan infrastruktur permukiman melalui penyelenggaraan fungsi:a. Penyusunan pedoman evaluasi kinerja

keterpaduan program pembangunan infrastruktur permukiman;

b. Pemantauan dan evaluasi kinerja keterpaduan program pembangunan infrastruktur permukiman;

c. Fasilitasi evaluasi kinerja keterpaduan

Page 17: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

17DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

program pembangunan infrastruktur permukiman; dan

d. Penyusunan laporan kinerja keterpaduan program pembangunan infrastruktur permukiman.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Sub Direktorat Pemantauan dan Evaluasi didukung oleh dua seksi, yaitu Seksi Pemantauan dan Evaluasi I serta Seksi Pemantauan dan Evaluasi II.

6. Sub Bagian Tata Usaha bertugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, penyelesaian administrasi laporan hasil pemeriksaan (LHP) dan tuntutan ganti rugi, perlengkapan, rumah tangga, pengelolaan barang milik negara, tata persuratan dan kearsipan serta koordinasi administrasi direktorat.

Diagram struktur organisasi Direktorat KIP, dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi Direktorat KIP secara bertanggung jawab, maka dilaksanakan proses internal yang memadukan sistem infratruktur permukiman sejak tahap perencanaan, program dan anggaran, pelaksanaan hingga evaluasi capaian terhadap proses tersebut, Direktorat KIP didukung oleh Satuan Kerja Direktorat KIP dan Satuan Kerja Perencanaan dan Pengendalian Program Infrastruktur Permukiman (Satker. P2PIP), dengan struktur sebagai berikut:1. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)/Kepala Satuan

Kerja Direktorat KIP dibantu oleh 5 (lima) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), yaitu:a. PPK Keterpaduan Perencanaan dan

Kemitraan;b. PPK Keterpaduan Pembiayaan;c. PPK Keterpaduan Pelaksanaan;d. PPK Pengelolaan Data dan Sistem Informasi;e. PPK Pemantauan dan Evaluasi.

Direktorat KeterpaduanInfrastruktur Permukiman

seksiketerpaduan perencanaan

seksiketerpaduan pembiayaan i

seksiketerpaduan pelaksanaan i

seksi pengolahan data

seksipemantauan

evaluasi i

seksi fasilitas

kemitraan

seksiketerpaduan

pembiayaan ii

seksiketerpaduan

pelaksanaan ii

seksi pengembangan

sistem informasi

seksipemantauan

evaluasi ii

sub direktoratketerpaduan pembiayaan

sub direktoratpemantauandan evaluasi

sub direktoratketerpaduan

perencanaan dan kemitraan

sub direktorat pengelolaan data

dan sistem informasi

sub direktorat keterpaduan pelaksanaan

sub bagian tata usaha

Gambar 1.1.Struktur Organisasi Direktorat KIP

sumber: peraturan menteri pupr nomor 15/prt/m/2015

Page 18: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 18

2. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)/Kepala Satker. P2PIP Pusat dibantu oleh 4 (empat) PPK, yaitu:a. PPK Pembinaan Teknis;b. PPK Perencanaan;c. PPK Pengendalian;d. PPK Pengelolaan Hibah;e. PPK Perencanaan dan Pengendalian Provinsi

Struktur satuan kerja tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri PUPR Nomor 1059/KPTS/M/2016 tanggal 30 Desember 2016, tentang Pengakatan Atasan/Atasan Langsung/Pembantu Atasan Langsung Kuasa Pengguna Anggaran/Barang dan Pejabat Perbendaharaan Satuan Kerja di Lingkungan Kementerian PUPR .

Sesuai Surat Edaran (SE) Direktur Jenderal Cipta Karya No. 02/SE/DC/2016, tentang Pedoman Penetapan Struktur Organisasi Satuan Kerja di Ditjen. Cipta Karya, Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)/Kepala Satuan Kerja dan PPK P2PIP melaksanakan tugas teknis sebagai berikut: a. Sinkronisasi program-program Keciptakaryaan; b. Melakukan fasilitasi kepada pemerintah

daerah (Pemda) dalam penguatan kapasitas perencanaan dan penyusunan program;

c. Mendampingi pelaksanaan penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten/Kota Bidang Cipta Karya serta melakukan fasilitasi reviu RPI2JM Kab/Kota Bidang Cipta Karya dan menyampaikan kepada Direktorat KIP;

d. Menyampaikan informasi program yang berpotensi untuk didanai oleh Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) dan sumber dana lainnya serta memfasilitasi penyiapan pelaksanaannya;

e. Fasilitasi pelaksanaan kegiatan DAK Sanitasi dan Air Minum dan Standar Pelayanan Minimal (SPM);

f. Melakukan verifikasi usulan berdasarkan prioritas dan pemutakhiran data usulan program Cipta

Karya tahun berikutnya dengan mengacu pada RPI2JM serta melakukan pemutakhiran data hasil pembangunan bidang Cipta Karya;

g. Memantau dan melaporkan pemenuhan komtimen pemerintah daerah (DDUB, ketersediaan lahan, dsb) untuk kepentingan pembangunan infrastruktur permukiman;

h. Melakukan koordinasi dan pemantauan secara berkala terhadap pelaksanaan pembangunan fisik tahun berjalan dari seluruh satuan kerja di tingkat provinsi dan kabupaten / kota secara berkala;

i. Memfasilitasi tersedianya data pelaporan e-procurement, e-monitoring, Sistem Akuntansi Indonesia (SAI), dan SIMAK BMN, SIMEK, serta pelaporan lainnya di tingkat satuan kerja Provinsi dan Kabupaten / Kota;

j. Memfasilitasi publikasi dan informasi kegiatan Ditjen. Cipta Karya di Provinsi dan Kabupaten / Kota.

Struktur organisasi pada Satker P2PIP digambarkan sebagai berikut:

Page 19: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

19DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Gambar 1.2Struktur Organisasi Satker. P2PIP Pusat

STRUKTUR ORGANISASI SATUAN KERJA PUSAT NON STRUKTURALSATKER PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROGRAM INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

sumber: petunjuk teknis pedoman tata kelola randal 2017

KUASA PENGGUNA ANGGARAN/BARANG/ KEPALA SATUAN KERJA

penelaah bangunan gedung dan permukiman (jabatan fungsional teknik)

penyusunan monev & pelaporan penelaah bmn pengadministrasian umumpejabat penandatanganansurat perintah membayar (ppspm)

penelaah keuangan penelaah publikasibendahara

penyusunan program & anggaran arsiparis

ppk pembinaan teknis ppk pengelolaan hibahppk randal i ppk randal ii

pengolah monev & pelaporan pengolah monev & pelaporan

penata teknis(33 provinsi)

perencana programdan kegiatan(33 provinsi)

penata keuangan(33 provinsi)

pengolah monev & pelaporan(33 provinsi)

pengolah data publikasi(33 provinsi)

pengolah data monev(33 provinsi)

pengadministrasi umum(33 provinsi)

pengolah monev & pelaporan pengolah monev & pelaporan

pengolah data monev pengolah data monevpengadministrasi umum pengadministrasi umum

pengadministrasi umum pengadministrasi umum

pemantau kinerja pemantau kinerjapengolah data monev pengolah data monev

perencana programdan kegiatan

perencana programdan kegiatan

ppk randal aceh ppk randal jabar ppk randal sulteng

ppk randal sumut ppk randal jateng ppk randal sulsel

ppk randal sumbar ppk randal diY ppk randal sulbar

ppk randal riau ppk randal jatim ppk randal sultra

ppk randal kepri ppk randal kalbar ppk randal bali

ppk randal jambi ppk randal kalteng ppk randal ntb

ppk randal bengkulu ppk randal kalsel ppk randal ntt

ppk randal sumsel ppk randal kaltim ppk randal maluku

ppk randal babel ppk randal kaltara ppk randal maluku utarappk randal Lampung ppk randal sulut ppk randal papua

ppk randal banten ppk randal gorontalo ppk randal papua barat

penyusunanmonev & pelaporan

penyusunanmonev & pelaporan

Page 20: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 20

Page 21: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

21DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Bab IIPerencanaan Kinerja

Page 22: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 22

Cust

omer

s/St

akeh

olde

rsIn

tern

alPr

oces

sLe

arni

ng &

Gro

wth

Perencanaan Kinerja merupakan salah satu aspek dari penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Aspek ini menggambarkan kualitas dokumen perencanaan yang

berorientasi pada hasil yang harus dicapai dalam kurun waktu 1-5 tahun, sesuai dengan tugas dan fungsi unit organisasi, dengan mempertimbangkan perkembangan lingkungan strategis organisasi bersangkutan.

Perencanaan kinerja Direktorat KIP, dituangkan dalam bentuk Rencana Anggaran dan

pelaksanaannya diwujudkan dalam bentuk Perjanjian Kinerja (PK) yang ditandatangani oleh Direktur KIP dan Direktur Jenderal Cipta Karya.

2.1 RENCANA STRATEGIS Berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian PUPR 2015-2019, Ditjen. Cipta Karya mendukung pencapaian sasaran strategis (SS 9) ‘Meningkatnya dukungan layanan infrastruktur dasar permukiman’ dimana pada pelaksanaannya, sasaran strategis tersebut selanjutnya menjadi sasaran dari Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman, yaitu ‘Meningkatnya cakupan pelayanan dan akses permukiman yang layak’ 1.

Perencanaan Kinerja

Gambar 2.1.Peta Strategi Ditjen. Cipta Karya

sumber: rencana strategi ditjen Cipta karya 2015 – 2019

1 Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya Nomor 50/SE/Dc/2016 Tentang Renstra Ditjen. Cipta Karya 2015 - 2019

Page 23: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

23DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Dalam mendukung pencapaian sasaran program tersebut, Ditjen Cipta Karya menyelenggarakan internal process yang efektif dan efisien dengan dukungan proses learning and growth yang berkelanjutan. Sasaran kegiatan Ditjen. Cipta Karya pada tahap internal process dan learning and growth diturunkan dari sasaran strategis (SS) 5, SS 11, SS 12, dan SS 15 yang terdapat pada Renstra Kementerian PUPR. Berkaitan dengan itu, maka sasaran kegiatan internal process yang dilakukan oleh Ditjen. Cipta Karya adalah:1. Meningkatnya keterpaduan perencanaan,

pemrograman, dan penganggaran (SS 5)2. Meningkatnya pengendalian dan pengawasan

(SS 11)Pada tahap learning and growth, terdapat 2 sasaran yang dituju oleh Ditjen. Cipta Karya, yaitu:1. Meningkatnya SDM yang kompeten dan

berintegritas (SS 12)2. Meningkatnya pengelolaan sarana dan

prasarana dan teknologi informasi (SS 15)

Sasaran-sasaran kegiatan tersebut selanjutnya didistribusikan secara merata kepada seluruh unit kerja dan SDM di lingkungan Ditjen. Cipta Karya. Pada Direktorat KIP di tahap internal process, sasaran kegiatan ‘meningkatnya keterpaduan perencanaan, pemrograman, dan penganggaran’ (SS 5) dilaksanakan oleh Sub Direktorat Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan, Sub Direktorat Keterpaduan Pembiayaan, dan Satker. P2PIP. Sasaran kegiatan ‘meningkatnya pengendalian dan pengawasan’ (SS 11) dilaksanakan oleh Sub direktorat Keterpaduan Pelaksanaan dan Sub Direktorat Pemantauan dan Evaluasi.

Pada tahap learning and growth, sasaran kegiatan ‘Meningkatnya SDM yang kompeten dan berintegritas’ (SS 12) dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha, sedangkan ‘Meningkatnya pengelolaan sarana dan prasarana dan teknologi informasi’ (SS 15) dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha

dan Sub Direktorat Pengelolaan Data dan Sistem Informasi.

Pencapaian sasaran kegiatan tersebut diukur dengan 3 (tiga) indikator kinerja yang dapat dicapai melalui output sebagai berikut:a. Indikator kinerja Jumlah Kab./Kota yang

mempunyai program sesuai RPIJM dicapai melalui output perencanaan dan kemitraan infrastruktur permukiman serta perencanaan dan pengendalian program bidang permukiman;

b. Indikator kinerja Konsistensi Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman terhadap RPIJM dicapai melalui pencapaian output sebagai berikut:• PembiayaanInfrastrukturPermukiman;• PelaksanaanInfrastrukturPermukiman;• Perencanaan dan Pengendalian Program

Bidang Permukiman.c. Indikator kinerja Tingkat Akuntabilitas Kinerja

dicapai melalui output sebagai berikut:• Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan

Bidang Permukiman;• Pengelolaan Data dan Sistem Informasi

Bidang Permukiman.

2.2 PERJANJIAN KINERJAPeraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah menyebutkan bahwa Perjanjian Kinerja (PK) merupakan dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan, disertai dengan indikator kinerja pada satu tahun anggaran. PK Direktorat KIP Tahun Anggaran 2017 disusun untuk memenuhi target sasaran kegiatan yang tertuang di dalam Renstra Ditjen. Cipta Karya dengan pembiayaan yang bersumber dari APBN TA. 2017.

Page 24: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 24

Setelah ditetapkannya Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) sebagai landasan pelaksanaan kegiatan tahun 2017, Bapak Direktur KIP bersama dengan Bapak Direktur Jenderal Cipta Karya menandatangani PK sebagai bentuk komitmen Direktorat KIP dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif, transparan, dan akutabel, serta berorientasi hasil, yang diimplementasikan melalui pemanfaatan alokasi anggaran untuk pelaksanaan perencanaan, pemantauan, dan pengendalian, serta evaluasi kinerja penyelenggaraan infrastruktur bidang permukiman.

Pada awal tahun anggaran 2017, besaran dana yang dialokasikan untuk melaksanakan kegiatan dan menjadi tanggung jawab Direktorat KIP adalah sebesar Rp. 246.654.658.000,-. Pemanfaatan anggaran tersebut untuk memenuhi komitmen Direktorat KIP dalam memenuhi pencapaian sasaran strategis yang berorientasi hasil, yaitu “Mendukung terjadinya peningkatan kontribusi terhadap pemenuhan

kebutuhan hunian dan permukiman yang layak”, dengan target outcome 500 kab/kota mempunyai program sesuai RPIJM, konsistensi penyelenggaraan infrastruktur permukiman terhadap RPIJM sebesar 78%, dan tingkat akuntabilitas kinerja sebesar 84%”.

Dokumen PK tahun anggaran 2017 yang disusun oleh Direktorat KIP telah selaras dengan dokumen Renstra Ditjen. Cipta Karya, dan menjadi acuan penyusunan sasaran kerja eselon III, dan eselon IV, hingga staf di lingkungan Direktorat KIP.

Pada tahun 2017, Direktorat KIP menyelenggarakan beberapa kegiatan dan komponen rinci tertuang dalam Rencana Aksi atas rencana kinerja selama tahun berjalan, termasuk target capaian secara periodik. Selain itu, rencana aksi digunakan sebagai arahan dan pengorganisasian kegiatan Direktorat KIP, selanjutnya diselenggarakan pemantauan pencapaian secara berkala terhadap target dalam rencana aksi tersebut.

Tabel 2.1Perjanjian Kinerja Tahun 2017 Direktorat KIP

sumber: perjanjian kinerja direktorat kip, 2017

no voLumetarget

satuansasaran

strategis indikator kinerja

1 Mendukung terjadinya peningkatan kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak huni

Outcome

- Jumlah kab/kota yang mempunyai program sesuai RPIJM 500 kab/kota

- Konsistensi penyelenggaraan infrastruktur permukiman terhadap RPIJM 78 %

- Tingkat Akuntabilitas Kinerja 84 %

Output

1 Layanan Perkantoran 12 Bulan

2 Perencanaan dan Kemitraan Infrastruktur Permukiman 7 Laporan

3 Pembiayaan Infrastruktur Permukiman 7 Laporan

4 Pelaksanaan Infrastruktur Permukiman 9 Laporan

5 Pemantauan dan Evaluasi Infrastruktur Permukiman 6 Laporan

6 Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Infrastruktur Permukiman 8 Laporan

7 Perencanaan dan Pengendalian Program Bidang Permukiman 64 Laporan

Output Tambahan

8 Pengelolaan Administrasi Perkantoran 6 Laporan

9 Layanan Internal (Overhead) 1 Layanan

PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Page 25: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

25DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

3. Rincian Output Subdit. Keterpaduan Pelaksanaan

Penyelenggaraan keterpaduan Pelaksanaan Infrastruktur Permukiman merupakan salah satu fungsi Direktorat KIP yang menjadi tugas Subdit Keterpaduan Pelaksanaan. Subdit ini memiliki output yaitu Pelaksanaan Infrastruktur Permukiman dengan sub-output sebanyak 8 laporan, yang terdiri dari :• Identifikasi Kebutuhan dan Penyusunan

Pedoman/Juknis Keterpaduan Pelaksanaan• Bantuan Manajemen Pengendalian

Pelaksanaan sebanyak 1 laporan• Fasilitasi Keterpaduan Pelaksanaan

Anggaran sebanyak 5 laporan• Pemantauan Keterpaduan Pelaksanaan

sebanyak 2 laporan

Output tersebut dihasilkan dari pelaksanaan beberapa paket kegiatan dengan memanfaatkan anggaran sebesar Rp. 15.452.833.000,-

4. Rincian Output Subdit. Pemantauan dan Evaluasi

Penyelenggaraan Pemantuan dan Evaluasi Infrastruktur Permukiman merupakan salah satu fungsi Direktorat KIP yang menjadi tugas Subdit Pemantauan dan Evaluasi. Subdit ini memiliki output yaitu Pemantauan dan Evaluasi Infrastruktur Permukiman dengan sub-output sebanyak 6 laporan yang terdiri dari :• PemantuandanEvaluasisebanyak3laporan• FasilitasiEvaluasisebanyak1laporan• Penyusunan Laporan Kinerja Bidang Cipta

Karya sebanyak 2 laporan

Output tersebut dihasilkan dari pelaksanaan beberapa paket kegiatan dengan memanfaatkan anggaran sebesar Rp. 8.334.672.000,-

Rincian masing-masing target indikator kinerja dan komponen dari setiap output Direktorat KIP adalah sebagai berikut : 1. Output Subdit. Keterpaduan Perencanaan dan

Kemitraan Penyelenggaraan keterpaduan Perencanaan

dan Kemitraan Infrastruktur Permukiman merupakan salah satu fungsi Direktorat KIP yang menjadi tugas Subdit Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan. Subdit ini memiliki output Perencanaan dan Kemitraan Infrastruktur Permukiman dengan sub-output sebanyak 7 laporan, yang terdiri dari: • Keterpaduan Perencanaan Jangka Panjang

dan Menengah sebanyak 2 laporan• PedomanManualKeterpaduanInfrastruktur

Permukiman sebanyak 3 laporan• Fasilitasi Kemitraan Infrastruktur

Permukiman sebanyak 2 laporan Output tersebut dihasilkan dari pelaksanaan

beberapa paket kegiatan dengan memanfaatkan anggaran sebesar Rp. 7.795.892.000,-.

2. Output Subdit. Keterpaduan Pembiayaan Penyelenggaraan keterpaduan Pembiayaan

Infrastruktur Permukiman merupakan salah satu fungsi Direktorat KIP yang menjadi tugas Subdit Keterpaduan Pembiayaan. Subdit ini memiliki output yaitu Pembiayaan Infrastruktur Permukiman dengan sub-output sebanyak 7 laporan, yang terdiri dari :• Penyusunan Keterpaduan Program dan

Pembiayaan Tahunan sebanyak 4 laporan• Penyusunan Pedoman dan Manual

Keterpaduan Pembiayaan sebanyak 3 laporan

Output tersebut dihasilkan dari pelaksanaan beberapa paket kegiatan dengan memanfaaatkan anggaran sebesar Rp. 9.033.189.000,-

Page 26: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 26

5. Rincian Output Subdit. Pengelolaan Data dan Sistem Informasi

Penyelenggaraan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Infrastruktur Permukiman merupakan salah satu fungsi Direktorat KIP yang menjadi tugas Subdit Pengelolaan Data dan Sistem Informasi. Subdit ini memiliki output yaitu Pengelolaan Data dan Sistem Informasi dengan sub-output sebanyak 8 laporan yang terdiri dari:• PengelolaanDatasebanyak5laporan• PengembanganSistem Informasi sebanyak

3 laporan, Output tersebut dihasilkan dari pelaksanaan

beberapa paket dengan memanfaatkan anggaran sebesar Rp. 11.751.165.000,-

6. Rincian output unit Satker. P2PIP Penyelenggaraan Perencanaan dan

Pengendalian Bidang Infrastruktur Permukiman merupakan salah satu fungsi Direktorat KIP yang menjadi tugas Unit Satker. P2PIP. Unit satker ini memiliki output yaitu Perencanaan dan Pengendalian program pembinaan dan pengembangan infrastruktur permukiman dengan sub-output Perencanaan dan Pengendalian Program Bidang Permukiman adalah 64 laporan yang terdiri dari :• Perencanaan Program Infrastruktur

Permukiman Bidang Cipta Karya• Pengendalian Program Infrastruktur

Permukiman Bidang Cipta Karya

Output tersebut dihasilkan dari pelaksanaan beberapa paket kegiatan dengan memanfaatkan anggaran sebesar Rp. 134.549.481.000,-.

2.3 METODE PENGUKURANPenentuan target kinerja Direktorat KIP menggunakan metode pengukuran yang telah dirumuskan sebelumnya guna mempermudah

proses pengukurannya. Hal tersebut bertujuan untuk menjamin konsistensi penggunaan indikator kinerja yang terukur (measurable). Metode pengukuran sasaran kegiatan prioritas adalah sebagai berikut:1. Indikator kinerja ‘Jumlah Kab./Kota yang

mempunyai program sesuai RPIJM’ merupakan turunan Peta Strategi Ditjen. Cipta Karya (cascade) yang diukur dari jumlah Kab./Kota yang memiliki kesesuaian RKAKL terhadap RPIJM Bidang Cipta Karya Kab./Kota 2017.

Pada tahun 2017, Direktorat KIP melalui unit satuan kerja P2PIP memberikan pembekalan dan pemahaman bagi seluruh personil dalam penyusunan Memorandum Program Provinsi serta Kab./Kota. Direktorat KIP, melalui subdit. Keterpaduan Perencaaan dan Kemitraan melakukan konsolidasi melalui proses updating dan verifikasi dokumen RPIJM Kab./Kota Bidang Cipta Karya, serta merumuskan program prioritas bidang Cipta Karya di tingkat Pusat, Provinsi maupun Kab./Kota dalam Memorandum Program Provinsi, sehingga dapat diketahui jumlah Kab./Kota yang memiliki kesesuaian RKAKL terhadap RPIJM Bidang Cipta Karya Kab./Kota.

2. Indikator kinerja ‘Konsistensi Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman terhadap RPIJM’ diukur dengan membandingkan jumlah kegiatan yang berasal dari RPIJM Kab./Kota terhadap jumlah kegiatan yang ada di dalam DIPA/RKAKL, dengan rumus sebagai berikut:

3. Indikator kinerja ‘tingkat akuntabilitas kinerja’ merupakan turunan Peta Strategi Ditjen. Cipta Karya, yang diukur berdasarkan perkiraan atas

Page 27: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

27DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

penilaian yang diberikan oleh Inspektorat Jenderal (Itjen.) Kementerian PUPR, terhadap penyelenggaraan SAKIP Ditjen. Cipta Karya. Tahun 2017 diperkirakan tingkat akuntabilitas kinerja Ditjen. Cipta Karya adalah sebesar 84%. Angka ini ditetapkan berdasarkan proyeksi atas penilaian yang dilakukan oleh Itjen. pada penyelenggaraan SAKIP Tahun 2016 dengan asumsi:a. Adanya perbaikan atas kualitas pelaporan

kinerja, terutama dalam menyajikan informasi kinerja;

b. Adanya upaya peningkatan kualitas evaluasi;c. Adanya peningkatan kinerja organisasi.

Pada tahun 2017, Direktorat KIP melalui Sub Direktorat Pemantauan dan Evaluasi telah mengembangkan SIMEKA untuk mengumpulkan data dan informasi dalam rangka memperbaiki kualitas pelaporan kinerja.

Komponen evaluasi dokumen LaKIP sesuai dengan Permen PAN RB Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi SAKIP adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2Cakupan Evaluasi

sumber: permen pan rb nomor 12 tahun 2015 tentang pedoman evaluasi atas implementasi sakip

no bobot (%)komponen sub komponen1.

2.

3.

4.

5.

Perencanaan Kinerja

Pengukuran Kinerja

Pelaporan Kinerja

Evaluasi Kinerja

Capaian Kinerja

30.00

25.00

14.40

0.00

20.00

a. Renstra (Pemenuhan Renstra, Kualitas Renstra, dan Implementasi Renstra)b. Perencanaan Kinerja Tahunan (Pemenuhan RKT, Kualitas RKT, dan Implementasi RKT)

a. Pemenuhan Pengukuranb. Kualitas Pengukuranc. Implementasi Pengukuran

a. Pemenuhan Pelaporanb. Penyajian Pelaporanc. Pemanfaatan Pelaporan

a. Pemenuhan Evaluasib. Kualitas Evaluasic. Pemanfaatan Hasil Evaluasi

a. Kinerja yang dilaporkan (output)b. Kinerja yang dilaporkan (outcome)c. Kinerja lainnya

Page 28: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 28

Page 29: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

29DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Bab IIIKapasitas Organisasi

Page 30: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 30

Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya, Unit kerja direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman didukung oleh unsur manajerial yang terdiri dari sumber daya manusia (man), modal (money),

bahan (material), alat (machines), dan metode (method) untuk mencapai tujuan dan sasaran kinerja dalam rangka mendukung capaian sasaran strategis unit organisasi Direktorat Jenderal Cipta Karya.

3.1 SUMBER DAyA MANUSIA Pada tahun 2017, pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat KIP telah didukung oleh 882 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) baik yang berkantor di

Kementerian PUPR Pusat maupun di Satker. P2PIP di 33 Provinsi. Berdasarkan status kepegawaian, ASN yang terdapat di Direktorat KIP terdiri dari 2 (dua) kelompok, yaitu kelompok dengan status Pegawai Negari Sipil (PNS) sebanyak 288 orang (32,65%) dan kelompok dengan status Non Pegawai Negeri Sipil (Non-PNS) sebanyak 594 orang (67,35%).

Direktorat KIP telah memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) sesuai dengan kebutuhan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Hal tersebut karena adanya dukungan Non-PNS yang mengisi kebutuhan sumberdaya pada jabatan tertentu. Adapun Jabatan tersebut dapat dilihat pada pohon jabatan masing-masing sub unit Kerja Direktorat KIP.

Kapasitas Organisasi

Gambar 3.1Komposisi ASN Direktorat KIP Berdasarkan Status Kepegawaian

Non PNS di Pusat6%

PNS Pusat26%

Non PNS di Daerah61%

PNS Daerah7%

sumber: subag. tata usaha kip, 2017 dan simeka, 2017

Page 31: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

31DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Gambar 3.2Komposisi ASN berstatus PNS Berdasarkan

Jabatan dan Pendidikan Pada Direktorat KIP

Gambar 3.3Komposisi ASN berstatus Non PNS Berdasarkan

Jabatan dan Pendidikan Pada Direktorat KIP

Gambar 3.4Komposisi Total ASN Direktorat KIP Berdasarkan

Jabatan dan Pendidikan

Pada tahun 2017, jenis jabatan yang dibutuhkan Direktorat KIP diklasifikasikan menjadi kelompok Jabatan Teknis, Non Teknis, dan Penunjang. Jabatan Teknis berjumlah 395 orang (44,78%), Non Teknis berjumlah 350 orang (39,68%). Kelompok Jabatan Penunjang terdiri dari Sekretaris, Pengemudi, Pramubakti, dan Satpam, berjumlah 21 orang (2,38%). Selain itu masih terdapat individu yang tidak teridentifikasi jabatannya sebanyak 116 orang (13,15%).

Pegawai dengan status PNS terdistribusi pada Jabatan Teknis, Non Teknis dan Penunjang. PNS dengan pendidikan Non Sarjana memiliki jumlah yang cukup besar dan mendominasi kelompok jabatan Non Teknis. Hal tersebut merupakan tantangan Direktorat KIP untuk memaksimalkan kapasitas SDM yang dimiliki. Pegawai dengan status Non-PNS mendukung ke-empat kelompok jabatan tersebut dengan tingkat pendidikan Non Sarjana, S1, dan S2. Non-PNS dengan pendidikan Non Sarjana terdapat pada seluruh kelompok jabatan, termasuk Jabatan Teknis. Jabatan tersebut adalah Pengolah Data dan Informasi yang memiliki kualifikasi pendidikan minimal Diploma III Teknik Informatika dengan tugas jabatan melakukan kegiatan pengumpulan, pendokumentasian atau penginputan serta pengolahan di bidang data informasi dan hukum.

Jumlah Non-PNS yang cukup besar terdapat pada jabatan Pengolah Data dan Informasi serta Pengadministrasi Umum, khususnya pada Unit Satker P2PIP. Tingkat pendidikan yang beragam mendukung Jabatan Pengadministrasi Umum, mulai dari SD sampai dengan S2 dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yang sama. Sedangkan kualifikasi yang dibutuhkan untuk jabatan tersebut adalah minimal SMA dan Non Sarjana dengan tugas melakukan kegiatan yang meliputi penerimaan, pencatatan, dan pendokumentasian administrasi.

Page 32: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 32

Selain itu, Jabatan Penyusun Bahan Publikasi juga memiliki SDM beragam namun memiliki SKP yang sama. Hal tersebut dikarenakan tidak tertibnya penetapan nama jabatan dengan peraturan yang berlaku dan penempatan SDM tidak sesuai dengan tingkat pendidikannya. Ketidaktertiban penetapan nama jabatan tersebut berakibat pula pada tidak teridentifikasinya jabatan Non-PNS dengan jumlah yang cukup besar.

3.2 SARANA DAN PRASARANA Sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat KIP merupakan aset Barang Milik Negara (BMN). Sarana dan prasarana tersebut dalam keadaan layak pakai dan sudah sesuai dengan kebutuhan Direktorat untuk melaksanakan fungsinya. Direktorat KIP melalui Sub bagian Tata Usaha melaporkan aset BMN yang dimiliki kepada Ditjen. Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan tiap semester. Pelaporan tersebut dilakukan secara online melalui aplikasi Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN). Laporan BMN merupakan salah satu wujud transparansi dan akuntabilitas Direktorat KIP dalam mewujudkan tata kelola yang baik.

Direktorat KIP memiliki aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi sebanyak 1.445 unit/buah, berupa alat angkutan darat bermotor, alat kantor, alat rumah tangga, alat studio, dan lain-lain yang akan dihapus karena sudah tidak layak pakai. Pada tahun 2017, aset yang sudah dihapus adalah alat angkutan darat bermotor dalam bentuk mobil sebanyak 3 unit, sedangkan lainnya masih dalam proses penghapusan. Selain Sarana dan Prasarana yang tergolong dalam BMN, Direktorat KIP memiliki sembilan (9) sistem aplikasi yang dibangun untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsinya. Sistem aplikasi tersebut adalah Data Ware House (DWH) KIP, Website KIP, Aplikasi Sistem Informasi Perencanaan dan

Penganggaran (SIPPa), Aplikasi Sistem Manajemen Kinerja (SIMEKA), Aplikasi Program Hibah Air Minum dan Sanitasi (Prohamsan), Aplikasi Monitoring Sistem Informasi Manajemen (SIM), SIM Revisi Anggaran, SIM Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) CK,

Tabel 3.1Barang Milik Negara Direktorat KIP

no sarana dan prasarana

satker. kip

satker. p2pip satuan

jumLah

1. Peralatan Dan Mesin

- Alat Angkutan Darat Bermotor 34 38 Unit

- Alat Bengkel Tak Bermesin 7 - Buah

- Alat Ukur 1 1 Buah

- Alat Pengolahan 13 2 Buah

- Alat Kantor 248 96

- Alat Rumah Tangga 542 234 Buah

- Alat Studio 89 28 Buah

- Alat Komunikasi 48 8

- Peralatan Pemancar 14 2 Buah

- Alat Kedokteran 42

- Unit Alat Laboratorium 46 9 Buah

- Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronik

1 - Buah

- Peralatan Laboratorium Hydrodinamica

5 - Buah

- Alat Khusus Kepolisian 12 Buah

- Komputer Unit 377 130 Unit

- Peralatan Komputer 1053 84 Buah

- Alat Eksplorasi Topografi 1 - Buah

- Alat Eksplorasi Geofisika - 6 Buah

- Alat SAR - 6 Buah

- Alat Peraga Pelatihan dan Percontohan

- 6 Buah

Page 33: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

33DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Tabel 3.2Rincian Pagu Awal Direktorat KIP

no voLume satuan danaoutput

sumber : dipa direktorat kip ta. 2017

I Satker Keterpaduan Infrastruktur Permukiman 91.746.082.000

Output Penting 54.276.041.000

a. Perencanaan dan Kemitraan Infrastruktur Permukiman 7 Laporan 8.651.696.000

b. Pembiayaan Infrastruktur Permukiman 7 Laporan 10.025.223.000

c. Pelaksanaan Infrastruktur Permukiman 9 Laporan 9.793.558.000

d. Pemantauan dan Evaluasi Infrastruktur Permukiman 6 Laporan 9.250.000.000

e. Pengeloaan Data dan Sistem Informasi Permukiman 8 Laporan 12.767.497.000

f. Pengelolaan Administrasi Perkantoran 6 Laporan 3.788.067.000

Output Tambahan

a. Layanan Perkantoran 37.470.041.000

b. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

c. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran

II. Satker Perencanaan dan Pengendalian

Program Infrastruktur Permukiman 64 Laporan 154.906.576.000

Total 246.652.658.000

dan Knowledge Manajement DJCK. Aplikasi tersebut dapat mempermudah pemantauan pelaksanaan tugas Direktorat KIP.

3.3 DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARANDaftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat KIP merupakan dokumen pelaksanaan anggaran yang disusun oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran yang menjadi dasar Direktorat KIP dalam pelaksanaan anggaran setelah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan.

Alokasi anggaran yang dibutuhkan untuk kegiat-an Direktorat KIP TA. 2017 adalah sebesar Rp. 246.652.658.000,- yang selanjutnya menjadi acuan da lam penyusunan Penetapan Kinerja (PK) awal 2017.

Dalam perkembangannya, terjadi beberapa kali penyesuaian anggaran (Revisi) untuk mengakomodasi kebutuhan pemotongan belanja negara sesuai instruksi Kementerian Keuangan dengan memperhatikan kondisi fiskal negara yang

no sarana dan prasarana

satker. kip

satker. p2pip satuan

jumLah

2.Aset Tetap Dalam Renovasi

- Jalan, Irigasi dan Jaringan Dalam Renovasi

1 -

- Gedung dan Bangunan dalam Renovasi

- 3

- Aset Tetap Lainnya dalam Renovasi 6 1

3.Aset Tetap Yang Tidak Digunakan

1304 141

- Alat Angkutan Darat Bermotor 3 - Unit

- Alat Kantor 286 33

- Alat Rumah Tangga 985 67 Buah

- Alat Studio 8 7 Buah

- Alat Komunikasi 5 - Buah

- Komputer Unit 15 28 Buah

- Peralatan Komputer 1 6 Buah

- Bahan Perpustakaan Tercetak 2 - Buah

sumber : bagian tata usaha dit. kip 2017

Page 34: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 34

Tabel 3.3Riwayat Alokasi Dana Direktorat KIP TA. 2017

sumber : simeka, 2017

no revisi 4 (5 desember)

revisi 2 (14 agustus)

revisi 3 (14 november)

revisi 1 (1 agustus)pagu awal

satker / outputalokasi dana 2017 (x1.000)

I

1.

2.

3.

4.

5.

6

II

Satker KIP

Output Penting

Perencanaan dan Kemitraan Infrastruktur Permukiman

Pembiayaan Infrastruktur Permukiman

Pelaksanaan Infrastruktur Permukiman

Pemantauan dan Evaluasi Infrastruktur Permukiman

Pengeloaan Data dan Sistem Informasi Permukiman Pengelolaan

Administrasi

Output Tambahan (Layanan Perkantoran, Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi, Peralatan dan Fasilitas Perkantoran

Satker Perencanaan dan Pengendalian Program Infrastruktur Permukiman

TOTAL

94,133,629

7,795,892

9,283,189

16,208,648

8,334,672

11,751,165

3,413,222

37,346,841

151,320,768

245,454,397

93,127,814

7,795,892

9,033,189

15,452,833

8,334,672

11,751,165

3,413,222

37,346,841

150,520,768

243,648,582

86,499,169

7,795,892

9,033,189

8,824,188

8,334,672

11,751,165

3,413,222

37,346,841

154,906,576

241,405,745

91,746,082

8,651,696

10,025,223

9,793,558

9,250,000

12,767,497

3,788,067

37,470,041

154,906,576

246,652,658

91,746,082

8,651,696

10,025,223

9,793,558

9,250,000

12,767,497

3,788,067

37,470,041

154,906,576

246,652,658

terbatas. Selama tahun 2017, Direktorat KIP yang terdiri dari Satker. KIP dan Satker. P2PIP mengalami empat kali revisi. Pada revisi terakhir pagu anggaran mengalami perubahan semula (pagu awal) Rp. 246.652.658.000,- menjadi Rp. 245.454.397.000,.

Pagu tersebut terdiri dari Satker KIP sebesar Rp. 94.133.629.000,- dan Satker P2PIP sebesar Rp. 151.320.397.000,-. Perubahan pagu tersebut tidak mempengaruhi output Direktorat KIP. Riwayat pagu Direktorat KIP TA. 2017 dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Page 35: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

35DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Bab IVAkuntabilitas Kinerja

Page 36: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 36

Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan k e b e r h a s i l a n / k e g a g a l a n pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan

para pemangku kepentingan, dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Setiap entitas akuntabilitas kinerja menyusun dokumen perjanjian kinerja kemudian melakukan pengukuran capaian kinerjanya.

Direktorat KIP sebagai salah satu entitas akuntabilitas kinerja melakukan pemantauan kinerjanya secara berkala dengan menggunakan beberapa alat antara lain, Surat Edaran Dirjen Cipta Karya Nomor 82/SE/DC/2016 tentang Pedoman Evaluasi Manfaat Infrastruktur Permukiman Bidang Keciptakaryaan, Surat Edaran Dirjen Cipta Karya Nomor 83/SE/DC/2016 tentang Pedoman Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur Bidang Keciptakaryaan, Surat Edaran Dirjen Cipta Karya Nomor 85/SE/DC/2016 tentang Pedoman Evaluasi Kinerja Satuan Kerja pada Ditjen. Cipta Karya, serta didukung sistem informasi manajemen Evaluasi Kinerja (SIMEKA) dan E-Monitoring. Analisis dan evaluasi kinerja dilakukan secara berjenjang, mulai dari penggunaan sumber daya sebagai input atau modal organisasi (learning and growth perspective), hingga proses bisnis dalam menghasilkan output (internal perspective) yang mendukung capaian sasaran program kegiatan yang dihasilkan oleh unit organisasi Ditjen. Cipta Karya (customer/stakeholder perspective).

4.1 DUKUNGAN SUMBER DAyADirektorat KIP sebagai salah satu direktorat dalam organisasi Ditjen. Cipta Karya, melaksanakan kegiatan terkait modal organisasi dengan sasaran kegiatan “Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya”. Sasaran kegiatan tersebut juga harus dicapai oleh seluruh unit kerja dalam organisasi Ditjen. Cipta Karya. Dalam rangka pencapaian sasaran kegiatan tersebut, pelaksanaan dan output yang dicapai oleh Direktorat KIP akan dijelaskan lebih lanjut pada sub bab berikut ini.

4.1.1 PENINGKATAN KUALITAS SDM DIREKTORAT KIPPada tahun 2017 Direktorat KIP telah melaksanakan berbagai kegiatan dalam upaya peningkatan kualitas SDM dalam rangka mendukung pencapaian tujuan organisasi seperti dijelaskan pada bagian berikut.

A. PEMBERLAKUAN APLIKASI SISTEM INFORMASI KEHADIRANUpaya peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan yang baik memerlukan penegakkan disiplin melalui pemberlakuan bukti kehadiran dengan menggunakan presensi elektronik yang terintegrasi dengan jaringan internet dan peralatan biometric finger print secara elektronik. Presensi elektronik tersebut berlaku bagi seluruh ASN Direktorat KIP, baik yang berkantor di Kementerian PUPR Pusat maupun unit Satker. P2PIP di 33 Provinsi.

Biometric Finger print merupakan sarana presensi elektronik yang bekerja secara

Akuntabilitas Kinerja

Page 37: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

37DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

online dan digunakan untuk memantau tingkat kehadiran dan kedisiplinan SDM Direktorat KIP. Data yang dihasilkan alat tersebut, digunakan untuk memberikan hak dan ‘hukuman’ pada SDM bersangkutan, melalui perhitungan tunjangan kinerja. Penggunaan sistem presensi dengan menggunakan sistem tersebut telah diberlakukan Direktorat KIP sejak tahun 2016, bertujuan untuk mencatat tingkat ketaatan SDM dalam mematuhi ketentuan jam kerja. Pemberlakuan presensi elektronik tersebut tertuang dalam Surat Edaran Dirjen Cipta Karya No. 80 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Sistem Informasi Kehadiran Pegawai Ditjen. Cipta Karya. Sistem presensi/kehadiran dengan biometric finger print dapat mengantisipasi tingkat kecurangan yang sering terjadi seperti manipulasi dan kecurangan data kehadiran SDM.

Gambar 4.1Tingkat Kehadiran Pegawai Direktorat KIP

Tahun 2017

sumber : subdit pengelolaan data dan sistem informasi, direktorat kip, 2017

Direktorat KIP melalui Subdit. Pengelolaan Data dan Sistem Informasi mengelola sistem tersebut. Dengan menggunakan alat tersebut, data pola kehadiran SDM dalam rangka pelaksanaan fungsi Direktorat KIP dan pencapaian sasaran kegiatan KIP pada tahun 2017 menunjukan bahwa tingkat kehadiran Pegawai negeri sipil (PNS) Direktorat KIP sangat beragam. Secara garis besar, pola kehadiran terlihat sama (berbanding lurus) dengan pola waktu meninggalkan kantor (pulang). Diagram pada Gambar 4.1 dan 4.2 menunjukan bahwa pada bulan Mei-Juni, kehadiran PNS rata-rata melebihi ketentuan waktu yang telah diatur, dan tingkat kepulangan di atas pukul 18.30 rendah karena merupakan bulan Ramadhan. Sedangkan pada bulan tertentu, tingkat kepulangan di atas pukul 18.30 cenderung tinggi karena adanya peningkatan aktivitas pekerjaan.

Gambar 4.2Tingkat Kepulangan Pegawai Direktorat KIP

Tahun 2017 diatas Pukul 18.30

sumber : subdit pengelolaan data dan sistem informasi, direktorat kip, 2017

Page 38: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 38

sumber: sub bagian tata usaha direktorat kip, 2017

B. PENINGKATAN KAPASITAS SDMDalam rangka meningkatkan kinerja unit kerja Direktorat KIP, selama periode tahun 2017, telah diselenggarakan beberapa kegiatan yang bertujuan mendorong peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM, antara lain adalah diskusi pagi (coffee morning) yang melibatkan para profesional muda dan profesional yang lebih berpengalaman, berbagai diskusi untuk membahas beberapa topik terkait pelaksanaan kegiatan Direktorat KIP, rapat kerja, sosialisasi, pendampingan dan rapat koordinasi yang melibatkan seluruh ASN Direktorat KIP, baik di Provinsi maupun di kantor Kementerian PUPR Pusat dalam rangka meningkatkan kapasitas SDM. Selain itu, keterlibatan beberapa SDM Direktorat KIP dalam berbagai pelatihan dan pertemuan yang diselenggarakan oleh pihak eksternal telah berperan dalam peningkatan kapasitas unit kerja, melalui koordinasi dan kerjasama dan pertukaran pendapat dalam rangka pencapaian target dan sasaran organisasi.

Direktorat KIP melakukan workshop dan pelatihan untuk 187 orang, dengan penjelasan lebih detail pada Tabel 4.1.

Selain itu Direktorat KIP telah mengirimkan sebanyak 44 orang untuk mengikuti berbagai kegiatan pemetaan potensi dan kompetensi PNS yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan SDM Kementerian PUPR, dengan hasil rekomendasi terhadap kompetensi PNS yang perlu ditingkatkan melalui pelatihan oleh badan diklat Kementerian PUPR.

no jumLah pesertanama peLatihan

Tabel 4.1. Workshop/Pelatihan yang Diselenggarakan

Sub Bagian Tata Usaha Direktorat KIP Tahun 2017

Tabel 4.2. Rincian Keikutsertaan SDM Direktorat KIP

pada Pendidikan/Diklat Tahun 2017

sumber: sub bagian tata usaha direktorat kip, 2017

no jumLahnama workshop/peLatihan1 Workshop Sosialisasi ISO 90001:2005

2 Pelatihan Auditor Internal SMM

dan Pengendali Dokumen SMM

3 Peningkatan Kapasitas Petugas Pengelola TNDE

4 Workshop Penyusunan Sasaran Kerja Pegawai

Tahun 2017

Jumlah

1 Pemetaan Potensi dan Kompetensi PNS Angkatan 2005-2010 di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat2 Pemetaan Potensi dan Kompetensi Pejabat Administrator (Eselon III.a) di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat3 Pemetaan Potensi dan Kompetensi Pejabat Perbendaharaan di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat4 Pemetaan Potensi dan Kompetensi PNS Angkatan Tahun 2005-2010 Bidang Pendukung Teknis Gelombang XVII PUPR

Peningkatan kapasitas SDM dilakukan pula oleh unit Satker. P2PIP yang mempunyai atasan langsung Direktur KIP. Peningkatan kapasitas tersebut bertujuan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan penerapan teori dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi kegiatan perencanaan, pengendalian, serta pengelolaan data dan sistem informasi. Pada tahun 2017 telah dilakukan kegiatan Workshop Peningkatan Kualitas Perencanaan dan Pengendalian Bidang Cipta Karya untuk meningkatkan pemahaman dan peningkatan kapasitas SDM Satker. P2PIP. Kegiatan tersebut melibatkan 476 orang sebagaimana terdapat pada Tabel 4.3.

15 orang

12 orang

80 orang

80 orang

187 orang

20 orang

1 orang

19 orang

4 orang

Page 39: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

39DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Peningkatan kapasitas SDM tersebut mendukung Direktorat KIP dalam melaksanakan tugasnya. Upaya Direktorat KIP dalam meningkatkan kualitas SDM melalui keikutsertaan pendidikan/diklat masih memiliki tantangan besar karena kurangnya minat SDM untuk mengikuti kegiatan tersebut.

C. PENyUSUNAN SKP BERBASIS KINERJA ORGANISASIUpaya peningkatan kualitas SDM Direktorat KIP lainnya adalah melalui penyusunan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yang berbasis kinerja organisasi, sehingga setiap individu akan memiliki kinerja yang lebih jelas dan terselaraskan dengan kinerja Direktorat KIP. Indikator Kinerja masing-masing pejabat administratur dan pejabat pengawas merupakan turunan dari kinerja pejabat di atasnya.

Keberhasilan pelaksanaan kegiatan tersebut terlihat dari jumlah SKP tahun 2017 yang terkumpul dengan nilai rata-rata kinerja individu sebesar 88,44% (atau berkinerja baik). Nilai tersebut mengalami kenaikan sebesar 1,28 % dari tahun 2016.Keberhasilan upaya peningkatan kualitas SDM Direktorat KIP karena adanya pelaksanaan workshop terkait pemahaman penyusunan Sasaran Kerja Pegawai, yang disampaikan kepada seluruh SDM baik di kantor Kementerian PUPR di Jakarta maupun di Provinsi.

4.1.2 PENINGKATAN KUALITAS TATA LAKSANA Pada tahun 2017, Direktorat KIP telah melaksanakan beberapa kegiatan dalam rangka peningkatan kualitas tata laksana, yaitu: 1. Pengembangan terhadap 14 (empat

belas) Standar Operasional Prosedur (SOP)

Pengembangan tersebut dalam rangka penyesuaian terhadap Permen. PUPR No. 15 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian PUPR serta pemenuhan persyaratan ISO 90001:2005. Pengembangan SOP pada Direktorat KIP telah berpedoman pada Permen. PAN RB Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pedoman Penataan Tatalaksana (Business Process), serta Permen. PAN RB Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan.

2. Penyusunan pedoman terkait tata laksana proses bisnis Direktorat KIP

Direktorat KIP telah menyusun 10 (sepuluh) pedoman terkait tata laksana,

sumber: satker. perencanaan dan pengendalian infrastruktur permukiman, 2017

no jumLahnama workshop/peLatihan

Tabel 4.3. Rincian Penerima Manfaat Pelaksanaan

Workshop Persiapan Pelaksanaan Kegiatan P2PIP Provinsi Tahun 2017

1 PPK Randal Provinsi 33 orang

2 KI Database 34 orang

3 KI Operator Data Entri 49 orang

4 KI Pemantauan dan Evaluasi 52 orang

5 KI Pengelola Arsip dan Persuratan 52 orang

6 KI Pengelola Dokumentasi dan Informasi Publik 49 orang

7 KI Pengelola Sistem Jaringan 34 orang

8 KI Perencanaan dan Pemrograman 53 orang

9 KI Sistem Administrasi Keuangan (SAK) 51 orang

10 KI Sistem Informasi Geografis (SIG) 33 orang

11 Penata Teknis 12 orang

12 Penata Keuangan 14 orang

13 Staf Operasional 10 orang

Page 40: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 40

sumber: sub bagian tata usaha direktorat kip, 2017

no keteranganjuduL pedomanunit kerja

Tabel 4.4. Pedoman Pendukung Tata Laksana Direktorat KIP

Tahun 2017

Konsep

Konsep

Konsep

Konsep

Konsep

Konsep

Konsep

SE

Konsep

Konsep

Subdit. Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan

Subdit. Keterpaduan Pelaksanaan

Subdit. Penge-lolaan Data dan Sistem Informasi

Satker. P2PIPSatker. P2PIP

1.

2.

3.

4.

1. Panduan Umum Kemitraan dalam Mendorong Gerakan 100-0-100 Bidang Cipta Karya

2. Panduan Umum Kemitraan Antar Pemerintah Daerah

3. Panduan Umum Kemitraan Pusat-Pemerintah Desa

4. Panduan Umum Kemitraan Melalui Corporate Social Responcibility (CSR)

5. Panduan Umum Kemitraan Melalui Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU)

6. Panduan Umum Kemitraan Melalui Kerjasama Pemerintah dalam Kedermawanan Sosial

1. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Anggaran Tahun Berjalan Ditjen Cipta Karya

1. Rencana Induk Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi

1. Pedoman Tata Kelola Perencanaan dan Pengendalian Program Infrastruktur Permukiman

2. Petunjuk Teknis Administrasi Keuangan dan Pengelolaan BMN

dengan status 9 (sembilan) dalam proses legalisasi menjadi SE Dirjen Cipta Karya dan 1 (satu) sudah disahkan menjadi SE Dirjen Cipta Karya, yaitu Rencana Induk Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam rangka memperkuat pelaksanaan proses bisnis Direktorat KIP. Judul pedoman tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.4.

berkas arsip Direktorat KIP adalah terbatasnya ruang penyimpanan berkas arsip, serta belum tersedianya tenaga pengelola arsip. Untuk mengatasi masalah tersebut, Subbag. Tata Usaha telah memanfaatkan gedung arsip Kintaka yang berlokasi di Citereup, Jawa Barat, sebagai tempat penyimpanan arsip Direktorat KIP, sedangkan tenaga pengelola arsip disediakan melalui melalui pemberdayaan dan peningkatan kompetensi SDM dengan jabatan Pengadministrasi Umum.

Pada bulan Maret 2017, Subbag. Tata

Usaha telah melakukan koordinasi penataan arsip Direktorat KIP, dan telah menghasilkan 14.610 daftar arsip inaktif yang tersimpan di gedung arsip Kintaka, dengan rincian sebagaimana terdapat pada Tabel 4.5.

1 Subdit. Keterpaduan Perencanaan dan

Kemitraan

2 Subdit. Keterpaduan Pemrograman dan

Penganggaran

3 Subdit. Keterpaduan Pelaksanaan

4 Subdit. Pengelolaan Data dan Sistem

Informasi

5 Subdit. Pemantauan dan Evaluasi

6 Subbag. Tata Usaha

7 Satker. Perencanaan & Pengendalian

Infrastruktur Permukiman

sumber: sub bagian tata usaha direktorat kip, 2017

jumLah daftar arsip inaktifunit kerja

Tabel 4.5. Daftar Arsip Inaktif

797

1,953

583

249

6168,633

4,863

4. Konsolidasi Penyusunan SKP Direktorat KIP merupakan koordinator

penyusunan SKP berbasis kinerja pada Unit Organisasi Ditjen. Cipta Karya, pelaksanaannya dilakukan oleh Subdit.

3. Penataan Arsip Direktorat KIP Salah satu tantangan dalam pengelolaan

no

Page 41: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

41DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Pemantauan dan Evaluasi, Direktorat KIP. Koordinasi penyusunan SKP tersebut dilaksanakan melalui konsolidasi, diskusi dan pedoman penyusunan SKP di lingkungan Ditjen. Cipta Karya. Kegiatan tersebut membahas uraian kegiatan tugas untuk setiap nama jabatan, sehingga dapat menjadi acuan dalam penyusunan SKP pada tahun berikutnya. Namun masih terjadi kendala dalam pelaksanaannya, diantaranya adalah tidak tertibnya penetapan nama jabatan dengan peraturan yang berlaku.

4.1.3 PENINGKATAN KUALITAS TATA KELOLA KEUANGAN DAN BMNPeningkatan kualitas tata kelola keuangan melalui SAIBA dan SIMAK BMN pada Direktorat KIP dilakukan untuk mendukung upaya pencapaian Laporan Keuangan Ditjen. Cipta Karya, dengan opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian). Saldo awal pada TA. 2017 berupa aset peralatan dan mesin sebesar Rp 17.766.655.794,- mengalami mutasi tambah sebesar Rp 4.788.225.915,-

dan mutasi kurang sebesar Rp 267.980.000,-, sehingga saldo aset berupa peralatan dan mesin sampai dengan 31 Desember 2017 sebesar Rp. 22.286.901.709,-. Tahun 2017 Direktorat KIP telah melakukan penghapusan barang berupa kendaraan dinas operasional sebanyak 3 unit pada aset tetap yang tidak digunakan senilai Rp 136.904.000,-. Rekonsiliasi antara Satker. Direktorat KIP sebagai unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran dengan Kantor Pengelolaan Kekayaan Negara KPKNL-Jakarta III, telah menghasilkan Berita Acara Rekonsiliasi No. BAR-068/WKN.07/KNL.03/T/2017 yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan data antara SAIBA dengan SIMAK BMN.

4.1.4 PENINGKATAN KUALITAS TATA KELOLA TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASIUpaya peningkatan kualitas tata kelola teknologi dan sistem informasi di lingkungan Direktorat KIP berpedoman pada Rencana Induk Pengembangan Sistem Informasi Ditjen. Cipta Karya 2016-2019 sebagaimana tergambar pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3.Rencana Induk Pengembangan Sistem Informasi Ditjen. Cipta Karya 2016-2019

2016 2017 2018 2019

pengeLoLaan data

1. Melakukan kegiatan Standarisasi Data.2. Penyusunan instrumen pengumpulan

data infrastruktur Bidang Cipta Karya.3. Pengembangan Data Warehouse Cipta

Karya.

1. Identifikasi Produsen Data untuk pengumpulan data sesuai dengan instrumen pengumpulan data.

2. Penyusunan Meta data menuju Satu data.

3. Konsolidasi Kebijakan Satu Data di tingkat Pusat sampai ke Daerah.

1. Pengembangan lanjutan Perangkat Bussiness Intelligence dalam Data Warehouse.

2. Pembangunan Database Standarisasi Data dan Metadata.

3. Penyusunan Tata Kelola data infrastruktur permukiman Bidang Cipta Karya.

4. Konsolidasi Kebijakan Satu data statistik dan data spasial di tingkat Pusat sampai ke Daerah.

1. Membangun geoportal untuk mendukung Satu Peta.

2. Pembangunan Database dalam rangka Big Data di Direktorat Jenderal Cipta karya.

3. Interoperabilitas data infrastruktur permukiman Bidang Cipta Karya.

4. Konsolidasi Kebijakan Satu data statistik dan data spasial di tingkat Pusat sampai ke Daerah.

apLikasi

1. Pengembangan Aplikasi SIMEKA.2. Pembangunan Aplikasi PHLN.3. Pembangunan Aplikasi Revisi

Anggaran.4. Pembangunan Aplikasi SIMPLP.5. Sinkronisasi SIMSPAM6. Pengembangan Aplikasi SIPPA.7. Pembangunan SIM Knowledge

Management.8. Pengembangan SIM Kehadiran

Pegawai Ditjen Cipta Karya.

1. Pengembangan SIMSPAM, SIMPLP, SIPKP, SIBPB.

2. Pengembangan SIM Kehadiran Pegawai Ditjen Cipta Karya.

3. Pembangunan Digital Filing.4. Pembangunan Sistem Sinkronisasi

Server.5. Integrasi Aplikasi ke dalam Data

Warehouse Cipta Karya.

1. Pengembangan Aplikasi SIMSPAM, SIMPLP, SIPKP, SIBPB.

2. SIM Kehadiran Pegawai Ditjen Cipta Karya diintegrasikan dengan e-kinerja.

3. Pengembangan Sistem Sinkronisasi Server.

4. Integrasi Aplikasi ke dalam Data Warehouse Cipta Karya.

5. Pembuatan aplikasi Monitoring dan Controlling perangkat keras dan lunak di Unit Kerja dan 33 Provinsi DItjen Cipta Karya.

1. Pengembangan Aplikasi SIMSPAM, SIMPLP, SIPKP, SIBPB.

2. Pengembangan SIM Kehadiran Pegawai Ditjen Cipta Karya.

3. Pengembangan Sistem Sinkronisasi Server.

4. Integrasi Aplikasi ke dalam Data Warehouse Cipta Karya.

Page 42: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 42

Berdasarkan Rencana Induk tersebut, Direktorat KIP melalui Subdit. Pengelolaan Data dan Sistem Informasi melaksanakan pengelolaan TIK dengan mengembangkan hal-hal sebagai berikut:1. Pengelolaan Sistem lnformasi Direktorat

KIP, yaitu:a. Pendampingan pada pembangunan/

pengembangan aplikasi/sistem informasi Unit Kerja di lingkungan Ditjen. Cipta Karya.

b. Fasilitasi Hosting, uji keamanan dan uji fungsi aplikasi/sistem informasi Unit Kerja di lingkungan Ditjen. Cipta Karya.

c. Penguatan keandalan sistem informasi pada Direktorat KIP dilaksanakan dengan melakukan pengembangan terhadap aplikasi yang sudah ada, yaitu:

o Pengembangan terhadap apli kasi SIMEKA oleh Subdit. Pemantauan dan Evaluasi dengan melakukan adopsi Grand Design Penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja lnstansi Pemerintah (SAKIP) Unit Organisasi Ditjen. Cipta Karya.

o Pengembangan terhadap aplikasi SlPPa pada Subdit. Keterpaduan Pembiayaan dalam mendukung penyiapan usulan program dan anggaran, dengan melakukan input data dokumen RPIJM Kab./Kota ke dalam SIPPa.

o Penyusunan aplikasi Sistem Manajemen Baseline dan Verifi-kasi Prohamsan yang dibangun oleh Satker. P2PIP dalam rangka mendukung proses

sumber: se dirjen Cipta karya no. 21/se/dC/2017 tentang rencana induk pengembangan teknologi informasi komunikasi ditjen. Cipta karya tahun 2016-2019

peringkattik

1. Pemasangan CCTV di 9 lokasi Strategis.

2. Pemeliharaan jaringan Komunikasi data.

1. Optimalisasi Jaringan fiber optik.2. Pemasangan alat pengendali

jaringan komunikasi data.3. Penambahan kapasitas bandwitch

jaringan komunikasi data.4. Pemeliharaan jaringan komunikasi

data untuk Finger Print.5. Pemasangan jaringan komunikasi

data untuk Sistem Sinkronisasi.6. Pemasangan jaringan Video

Conference di Unit Kerja dan 33 provinsi di Ditjen Cipta Karya.

7. Pemasangan CCTV di 2 lokasi Venue Asian Games.

8. Pemeliharaan perangkat CCTV di 9 lokasi strategis.

9. Penyediaan perangkat keras untuk mendukung Situation Room Ditjen CIpta Karya.

10. Pemasangan firewall untuk keamanan jaringan komunikasi data.

11. Rehabilitasi Ruang Network Operating Center (NOC).

12. Peremajaan jaringan komunikasi data di Ditjen Cipta Karya.

1. Pemeliharaan Jaringan fiber optik.2. Pemeliharaan alat pengendali

jaringan komunikasi data.3. Penambahan kapasitas bandwitch

jaringan komunikasi data.4. Pemeliharaan jaringan komunikasi

data untuk Finger Print.5. Pemeliharaan jaringan komunikasi

data untuk Sistem Sinkronisasi.6. Pemeliharaan jaringan Video

Conference di Unit Kerja dan 33 provinsi di Ditjen Cipta Karya.

7. Pemeliharaan CCTV di 2 lokasi Venue Asian Games.

8. Pemeliharaan perangkat keras untuk mendukung Situation Room Ditjen CIpta Karya.

9. Pemeliharaan firewall untuk keamanan jaringan komunikasi data.

10. Pemeliharaan Ruang Network Operating Center (NOC).

11. Pemeliharaan jaringan komunikasi data di Ditjen Cipta Karya.

1. Pemeliharaan Jaringan fiber optik.2. Pemeliharaan alat pengendali

jaringan komunikasi data.3. Penambahan kapasitas bandwitch

jaringan komunikasi data.4. Pemeliharaan jaringan komunikasi

data untuk Finger Print.5. Pemeliharaan jaringan komunikasi

data untuk Sistem Sinkronisasi.6. Pemeliharaan jaringan Video

Conference di Unit Kerja dan 33 provinsi di Ditjen Cipta Karya.

7. Pemeliharaan CCTV di 2 lokasi Venue Asian Games.

8. Pemeliharaan perangkat keras untuk mendukung Situation Room Ditjen CIpta Karya.

9. Pemeliharaan firewall untuk keamanan jaringan komunikasi data.

10. Pemeliharaan Ruang Network Operating Center (NOC).

11. Pemeliharaan jaringan komunikasi data di Ditjen Cipta Karya.

sdmmanajemen

tik

1. Surat Edaran Dirjen CIpta karya tentang Tata Kelola TIK.

2. Peningkatan kualitas Manajemen SDM TIK.

3. Pendampingan Teknis TIK.

1. Sosialisasi Surat Edaran Dirjen Cipta Karya tentang Tata Kelola TIK.

2. Penyusunan Rencana Induk Pengembangan TIK 2016-2019.

3. Peningkatan kualitas manajemen SDM TIK.

4. Pendampingan Teknis TIK.

1. Sosialisasi Rencana Induk Pengembangan TIK 2016-2019.

2. Review Surat Edaran Dirjen Cipta Karya tentang Tata Kelola TIK. (untuk Kebijakan Satu Data)

3. Peningkatan kualitas manajemen SDM TIK.

4. Pendampingan Teknis TIK.

1. Sosialisasi Review Surat Edaran Dirjen Cipta Karya tentang Tata Kelola TIK. (untuk Kebijakan Satu Data)

2. Peningkatan kualitas manajemen SDM TIK.

3. Pendampingan Teknis TIK.4. Audit Internal Tata Kelola TIK.5. Penyusunan Rencana Induk

Pengembangan TIK 2020-2024.

2016 2017 2018 2019

Page 43: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

43DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

survei verifikasi sebagai dasar penerbitan rekomendasi pen-cairan dana hibah oleh Ditjen. Cipta Karya.

o Pengembangan aplikasi Revisi Anggaran untuk mendukung dan mendokumentasikan setiap proses perubahan dan/atau pergeseran rincian anggaran di tahun berjalan.

o Pengembangan SIM PHLN sebagai alat bagi para pengelola kegiatan dalam melaksanakan perencaaan dan pemantauan semua ketentuan yang berhubungan dengan administrasi pengelolaan pinjaman dan hibah luar negeri pada Unit Satuan Kerja lingkup Ditjen. Cipta Karya, agar pengelolaannya dapat dilakukan dengan akuntabel.

o Pengembangan Data Warehouse Cipta Karya, yang merupakan kumpulan aplikasi di lingkungan Ditjen. Cipta Karya yang terintegrasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan.

2. Pengelolaan infrastruktur Teknologi lnformasi dan Komunikasi (TIK) di lingkungan Ditjen. Cipta Karya, Direktorat KIP melakukan:a. Pendampingan peremajaan jaringan

komunikasi data unit kerja.b. Fasilitasi dan peningkatan keandalan

perangkat teknologi informasi di lingkungan Ditjen. Cipta Karya, Direktorat KIP melakukan:o lnstalasi Sistem Sinkronisasi

Server untuk pertukaran data bidang lnfrastruktur Permukiman antara pusat dan 33 provinsi.

o Pemasangan video conference

untuk melakukan komunikasi/rapat jarak jauh secara serentak antara pusat dan 33 provinsi.

o Pemindahan CCTV untuk memantau pembangunan tahap kedua kegiatan strategis di 7 Perbatasan dan 2 TPA Regional.

o Peningkatan jaringan finger print di pusat dan 33 provinsi dalam rangka kedisiplinan pegawai Ditjen. Cipta Karya.

o Pemasangan Firewall untuk meningkatkan keamanan penggunaan internet Ditjen. Cipta Karya.

4.2 CAPAIAN KINERJA Direktorat KIP bertanggung jawab atas sasaran kegiatan “Perencanaan, Penganggaran, dan Pemrograman” pada proses internal peta strategi Ditjen. Cipta Karya. Direktorat KIP memiliki PK yang memiliki outcome untuk mewujudkan sasaran kegiatan tersebut, diantaranya adalah:1. Jumlah Kab./Kota yang Mempunyai Program

Sesuai RPIJM.2. Konsistensi Penyelenggaraan Infrastruktur

Permukiman Terhadap RPIJM.3. Tingkat Akuntabilitas Kinerja.

4.2.1 JUMLAH KAB./KOTA yANG MEMPUNyAI PROGRAM SESUAI RPIJMRencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) merupakan dokumen perencanaan pemrograman pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya yang disusun oleh Pemerintah Kab./Kota, dan dilaksanakan secara multi-aktor (pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah Kab./Kota, masyarakat, dan dunia usaha), multi-sektor (Pengembangan Kawasan Permukiman, Bina Penataan Bangunan, Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Dan Pengembangan

Page 44: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 44

Penyehatan Lingkungan Permukiman), multi pendanaan (APBN, APBD, Swasta, masyarakat dan lainnya), serta multi-tahun pelaksanaan (sesuai dengan waktu berlakunya perencanaan, maksimal lima tahun). Dokumen RPIJM tersebut merupakan acuan program pembangunan infrastruktur permukiman yang dimiliki oleh Kab./Kota dan menjadi acuan penyusunan alokasi anggaran kegiatan APBN tahunan pada Ditjen. Cipta Karya.

Pada tahun 2017, Direktorat KIP melalui pelaksanaan output Perencanaan dan Kemitraan Infrastruktur Permukiman serta Satker. P2PIP mentargetkan 500 Kab./Kota memiliki program sesuai dengan RPIJM. Berdasarkan data yang diperoleh, sebanyak 473 Kab./Kota sudah memiliki dokumen RPIJM dan sebesar 77,32% (366 Kab./Kota) dokumen RPIJM yang disusun telah diverifikasi oleh Provinsi atau Pusat.

Pencapaian target jumlah Kab./Kota yang mempunyai program sesuai RPIJM menghadapi tantangan yang cukup besar, terutama untuk mewujudkan asas keterpaduan yang multi stakeholder, multi pendanaan, multi strategi terhadap penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pasca terbitnya PP No. 14/2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman serta Permen. PUPR No. 2 tahun 2016 tentang Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan.

4.2.2 KONSISTENSI PENyELENGGARAAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN TERHADAP RPIJMIndikator kinerja penyelenggaraan

infrastruktur permukiman terhadap RPIJM yang konsisten menggambarkan kesesuaian pengalokasian anggaran pada RKAKL terhadap usulan pemerintah Kab./Kota dalam RPIJM. Pada tahun 2017, Direktorat KIP mentargetkan minimal sebanyak 78,0% usulan RPIJM akan teralokasi dalam RKAKL TA. 2017, dan dalam pelaksanaannya terealisasi sebesar 73,0%. Tingkat konsistensi tersebut menunjukkan bahwa RPIJM belum efektif untuk dimanfaatkan sebagai alat programming dan budgeting penyelenggaraan infrastruktur permukiman.

Apabila dibandingkan dengan tahun 2016, realisasi tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 17,0%. Tidak maksimalnya realisasi konsistensi penyelenggaraan infrastruktur permukiman terhadap RPIJM tahun 2017, dikarenakan: 1. Readiness criteria sebagai persyaratan

usulan RKAKL belum dipenuhi hingga batas waktu yang ditentukan;

2. Terdapat kegiatan penanganan kawasan strategis nasional yang menjadi prioritas, yang tidak/belum terdapat dalam RPIJM seperti: a. Pembangunan pos lintas batas

Negara (PLBN); b. Kawasan Perbatasan; c. Kawasan Strategis Pariwisata

Nasional; d. Dukungan Asean Games XVIII; e. Pembangunan sistem penyediaan

air minum (SPAM) regional skala kawasan;

f. Pembangunan bangunan gedung hijau;

g. SPAM di Kota Binaaan; h. SPAM di pulau terluar dan/atau

pelabuhan perikanan;

Page 45: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

45DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

i. Tempat pemrosesan akhir (TPA) Sampah Regional skala kawasan;

j. Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Regional;

k. Pembangunan infrastruktur permukiman di kawasan kampung nelayan;

l. Penanganan permukiman kumuh; dan

m. Program PISEW di 400 kecamatan. 3. Masih diperlukan penyesuaian

nomenklatur dalam dokumen RPIJM dengan nomenklatur dalam DIPA/RKAKL 2017;

4. Koordinasi antara Satker. P2PIP Provinsi, Satker. Sektor Provinsi dan Pemerintah Daerah belum maksimal.

Konsistensi penyelenggaraan infrastruktur permukiman terhadap RPIJM dilaksanakan Direktorat KIP melalui output Pembiayaan Infrastruktur Permukiman, Pelaksanaan Infrastruktur Permukiman, serta Perencanaan dan Pengendalian Program Bidang Permukiman dengan realisasi fisik output di akhir triwulan 4 sebesar 100%.

Upaya peningkatan efektifivitas tingkat konsistensi penyelenggaraan infrastruktur permukiman terhadap RPIJM pada tahun 2017, telah dilakukan melalui pelaksanaan beberapa kegiatan sebagai berikut: 1. Melaksanakan Workshop Sinkronisasi

Program/ Kegiatan Bidang Cipta Karya oleh Satker. P2PIP;

2. Pendampingan kepada Kab./Kota dalam menginput RPIJM ke dalam SIPPa dan mendorong tersedianya readiness criteria;

3. Memaksimalkan peran SIPPa yang telah terbangun sebagai wujud pengendalian

terhadap konsistensi penyelenggaraan infrastruktur permukiman terhadap RPIJM;

4. Mengoptimalkan peran Satker. P2PIP sebagai quality assurance, yang mengawal usulan RPIJM;

5. Optimalisasi pelaksanaan Hibah Air Minum dan Sanitasi untuk mendorong percepatan penambahan jumlah sambungan rumah (SR) baru melalui penerapan output based atau berdasarkan kinerja yang terukur. Pada tahun 2017, beberapa pencapaian pembangunan infrastruktur dengan dana hibah adalah sebagai berikut: a. Pembangunan 241.496 SR Air Minum

Perkotaan di 154 kota/kabupaten dengan anggaran sebesar Rp 679.720.000,-;

b. Pembangunan 40.350 SR Air Minum Perdesaan di 74 kota/kabupaten dengan biaya sebesar Rp 80.700.000,;

4.2.3 TINGKAT AKUNTABILITAS KINERJAPada tahun 2016, tingkat akuntabilitas kinerja yang diukur adalah tingkat akuntabilitas kinerja Unit Organisasi Ditjen. Cipta Karya, dimana pengukuran dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR, sementara tingkat akuntabilitas kinerja unit kerja Direktorat KIP belum dapat diukur dikarenakan belum adanya Petunjuk Teknis Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja (SAKIP) Eselon II. Pada tahun 2017, Direktorat KIP melalui pelaksanaan output Pemantauan dan Evaluasi Infrastruktur Permukiman serta Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Infrastruktur Permukiman mentargetkan Tingkat Akuntabilitas Kinerja sebesar 84%.

Page 46: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 46

Realisasi kinerja Ditjen. Cipta Karya Tahun 2016 adalah 75,65% (BB), lebih rendah dari target 84,00%. Realisasi kinerja tersebut menunjukkan bahwa kinerja organisasi Ditjen. Cipta Karya “sangat baik”, dengan intepretasi bahwa Organisasi Ditjen. Cipta Karya telah akuntabel, berkinerja baik dan telah memiliki sistem manajemen kinerja yang sangat baik. Apabila dibandingkan dengan realisasi kinerja tahun 2015, capaian tahun 2016 lebih tinggi sebesar 2,84%.

Pada lingkungan Direktorat KIP, upaya peningkatan akuntabilitas kinerja pada tahun 2017, dilakukan diantaranya melalui kegiatan: 1. Sosialisasi terkait SAKIP dan fasilitasi tata

cara penyusunan Laporan Kinerja (LaKIP) kepada seluruh entitas akuntabilitas kinerja.

2. Pengembangan SIMEKA sebagai aplikasi dalam pelaksanaan SAKIP pada unit organisasi Ditjen. Cipta Karya.

3. Mendorong penyelesaian reviu Renstra Ditjen. Cipta Karya, dengan memperhatikan: a. indikator kinerja yang berbasis

outcome; b. penyelarasan antara Renstra

dengan kegiatan pemrograman dan penganggaran;

c. cascading kinerja dari tingkat manajerial hingga tingkat individu.

4. Menyediakan data yang akurat atas selisih realisasi terhadap target Renstra 2015 yang merupakan kontribusi non-APBN.

5. Pemantauan pelaksanaan pelelangan dini.

Pada periode 2014-2016, tingkat akuntabilitas kinerja Ditjen. Cipta Karya memiliki nilai yang

beragam yang dapat dilihat pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4.Tingkat AKuntabilitas Kinerja

Ditjen. Cipta Karya Tahun 2015-2017

sumber: hasil evaluasi itjen. kementerian pupr, 2015-2017

82

80

78

76

74

72

70

68

Tingkat Akuntabilitas Kinerja

2014 2015 2016

80.02

72.81

75.65

Tingkat akuntabilitas tahun 2016 lebih rendah apabila dibandingkan dengan tahun 2014, hal tersebut karena belum terselesaikannya reviu Renstra Ditjen. Cipta Karya dan belum terjabarkannya cascading kinerja dari tingkat manajerial hingga individu, serta belum tersusun petunjuk pelaksanaan reward and punishment. Berdasarkan permasalahan tersebut, berikut adalah rencana tindak lanjut yang direkomendasikan oleh Itjen. Kementerian PUPR untuk meningkatkan nilai penyelenggaraan SAKIP Ditjen. Cipta karya:1. Perencanaan Kinerja Mengesahkan Revisi Rencana Strategis

Ditjen. Cipta Karya 2015-2019 hasil reviu.2. Pengukuran Kinerja

a. Berkoordinasi dengan Satminkal lain yang terhubung dalam sistem SIMEKA sehingga aplikasi SIMEKA dapat berjalan optimal untuk mengukur kinerja di lingkungan Ditjen. Cipta Karya;

b. Melakukan reviu atas indikator kinerja kegiatan pada tiap unit Eselon ll yang

Page 47: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

47DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

berorientasi outcome sehingga dapat di ukur keberhasilannya;

c. Menyusun SOP atau mekanisme yang jelas tentang reward & punishment atas hasil Pengukuran Kinerja mulai dari tingkat eselon lV ke atas;

d. Melengkapi Rencana Aksi dengan hasil tindak lanjut dari setiap rekomendasi yang telah dijalankan sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pengendalian; dan

e. Pemantauan kinerja di lingkungan Ditjen. Cipta Karya.

3. Pelaporan Kinerja Memperbaiki cara penilaian terhadap

efisiensi dan efektifitas capaian kinerja, sehingga dapat tergambarkan secara jelas efisiensi dan efektifitas yang telah terlaksanakan pada tahun anggaran yang dilaporkan.

4. Capaian Kinerja Memperbaiki pencapaian kinerja terkait

capaian kinerja, penyajian informasi, dan bukti terhadap adanya inisiatif pemberantasan korupsi dilingkungan Ditjen. Cipta Karya.

4.2.4 CAPAIAN LAINNyAA. PEMANTAUAN KETERPADUAN

INFRASTRUKTUR PERMUKIMANBerdasarkan SE Dirjen Cipta Karya No. 83/SE/DC/2016 tentang Pedoman Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman, pemantauan keterpaduan memiliki tujuan untuk menjamin keterpaduan infrastruktur permukiman dalam mewujudkan permukiman layak huni.

Tahapan pemahaman pemantauan keterpaduan dan perencanaan

keterpaduan dilakukan dengan telaah dokumen perencanaan (SIAP, RPIJM, RKPKP, RPKPP, dan RPJMND) serta wawancara. Sedangkan tahap pelaksanaan keterpaduan dan pemanfaatan infrastruktur dilakukan dengan pemantauan infrastruktur permukiman yang dibangun pada tahun 2015-2016. Pada tahun 2017, Direktorat KIP melalui Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi melakukan pemantauan pada 19 lokasi kawasan permukiman kumuh, yaitu:1. Kota Banda Aceh2. Kota Padang 3. Kota Bengkulu4. Kota Bandar Lampung 5. Kabupaten Sukoharjo 6. Kabupaten Bantul7. Kota Malang8. Kota Pontianak9. Kota Palangkaraya 10. Kota Samarinda11. Kota Banjarbaru12. Kota Denpasar13. Kota Kupang14. Kota Manado15. Kota Makassar16. Kota Ambon17. Kota Ternate18. Kabupaten Manokwari19. Kota Jayapura

Dari hasil pemantauan keterpaduan tersebut, infrastruktur yang dibangun pada 17 Kab./Kota telah berfungsi dan dimanfaatkan oleh masyarakat, sedangkan pada 2 Kab./Kota (Kabupaten Manokwari dan Kota Ambon) telah berfungsi namun kurang dimanfaatkan karena jauh dari kawasan permukiman. Untuk lebih detail per tahapan dapat dilihat pada Gambar 4.5.

Page 48: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 48

Berdasarkan grafik dari hasil analisis tahun 2017, dapat disimpulkan bahwa pemahaman keterpaduan stakeholder sangat tinggi dengan upaya dalam menuangkan keterpaduan dalam dokumen perencanaan. Namun pada rencana kegiatan, rencana pembiayaan, hingga pelaksanaan pembiayaan memiliki nilai yang terus menurun. Hal tersebut mengindikasikan

belum terpadunya rencana dan pelaksanaan pembangunan infrastruktur permukiman secara keseluruhan.

Dalam hal pelaksanaan pembiayaan, sumber pembiayaan telah sesuai dengan perencanaan. Sumber pembiayaan sebagian besar masih menggunakan sumber dana APBN, namun sudah terdapat upaya untuk

Kondisi infrastruktur berfungsi dan terawat serta sering/rutin (intensif ) dimanfaatkan

Infrastruktur permukiman terkait fungsi dengan (1) Infrastruktur PUPR lain: jalan, drainase premer, perumahan(2) Infrastruktur non-PUPR: kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial, agama,dll

Peran organisasi pengelola dan partisipasi masyarakat rendah dan tergantung biaya OP pemda

KeberlanjutanKeberfungsian Infrastruktur Permukiman

Keterkaitan Fungsi dengan Infrastruktur

PUPR lain

Pemanfaatan Infrastruktur Permukiman

Keterkaitan Fungsi dengan Infrastruktur

Non-PUPR

100

75

50

25

0 REN

DA

H

TIN

GG

I

sumber: hasil analisis, 2017

Gambar 4.5.Hasil Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman di 19 Lokasi Tahun 2017

Pemahaman pentingnya keterpaduan infrastruktur

permukimanUpaya merencanakan keterpaduan menjadi dokumen perencanaan Dokumen Perencanaan

Kurdang DiacuSumber pembiayaan sesuai perencanaan, namun masih banyak tergantung pembiayaan dari Pusat

1. Efisiensi2. Teknis3. Manfaat4. Diskresi5. Lainnya

1. Anggaran2. Partisipasi3. Sinergy4. Percepatan5. Lainnya

KEBUTUHANKETERPADUAN

UpayaMerencanakanKeterpaduan

RencanaKEGIATAN

PelaksanaanKEGIATAN

RencanaPEMBIAyAAN

PelaksanaanPEMBIAyAAN

PERENCANAAN KETERPADUANPELAKSANAAN KETERPADUAN

Pertimbangan 3 dari 4 Faktor

100

75

50

25

0 REN

DA

H

TIN

GG

I

Gabungan 19 Kawasan di Kab/Kota

Page 49: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

49DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

menggunakan sumber pendanaan non-APBN seperti APBD dan CSR dari pihak swasta.

Keberfungsian dan pemanfaatan infrastruktur sudah cukup tinggi, namun untuk keberlanjutan rendah, karena peran organisasi dan partisipasi masyarakat masih rendah dan biaya operasionalnya tergantung dari pemerintah daerah setempat.

Rekomendasi dari hasil pemantauan keterpaduan tersebut adalah sebagai berikut:Tahap Perencanaan1. Pemetaan situasi dan kondisi kehidupan

masyarakat serta infastruktur permukim-an dan infrastruktur lain yang terkait.

2. Mengidentifikasi kebutuhan keterpaduan pada tingkat pelaksanaan dan pemanfaatannya.

3. Konsolidasi dokumen perencanaan kawasan permukiman Bidang Cipta Karya dengan dokumen perencanaan daerah serta dokumen infrastruktur lainnya.

4. Ketersediaan lahan untuk pembangunan infrastruktur permukiman sebagai salah satu readiness criteria harus dipersiapkan secara matang oleh Pemerintah Kab./Kota sebelum membuat dokumen perencanaan kawasan permukiman.

Tahap Pelaksanaan1. Meningkatkan konsistensi pemanfaatan

dokumen perencanaan kawasan permukiman Kab./Kota sebagai dasar acuan dan pertimbangan pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur permukiman.

2. Mendukung prioritas pembiayaan pada kegiatan yang membutuhkan keterpaduan pembiayaan tinggi agar

pembangunan dapat optimal.

Selain itu, dalam rangka meningkatkan efektivitas pemantauan keterpaduan infrastruktur permukiman bidang keciptakaryaan, perlu dilakukan:1. Sosialisasi Surat Edaran Dirjen Cipta Karya

Nomor 83/SE/DC/2016 tentang Pedoman Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur Bidang Keciptakaryaan.

2. Mengidentifikasi infrastruktur yang potensial untuk terpadu, berdasarkan dokumen perencanaan dan identifikasi lokasi di lapangan, agar proses tinjauan lapangan efektif dan efisien.

3. Memanfaatkan informasi e-planning, yang dikembangkan Kemendagri terkait penyusunan RPJMD, serta membangun kemitraan untuk dapat mengakses informasi pembangunan daerah dengan Kementerian Dalam Negeri.

4. Menguatkan fungsi Satker di provinsi untuk implementasi pemantauan keterpaduan infrastruktur permukiman.

B. EVALUASI MANFAAT INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN Pada tahun 2017, Direktorat KIP melalui Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi melakukan evaluasi terhadap manfaat pembangunan infrastruktur permukiman yang telah dibangun dan difasilitasi oleh Ditjen. Cipta Karya. Kegiatan tersebut diselenggarakan untuk mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan tahun berikutnya.

Selanjutnya, keterkaitan hasil analisis dengan tingkat akses infrastruktur permukiman (indikator outcome) akan dievaluasi. Outcome yang tinggi menunjukkan bahwa

Page 50: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 50

infrastruktur permukiman telah diakses, digunakan atau dimanfaatkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa infrastruktur tersebut sudah ada pemanfaatan (outcome). Setelah ada pemanfaatan, diharapkan akan diperoleh manfaat (benefit/impact) dalam berbagai bentuk indikator.

Pengukuran tersebut dapat memunculkan indikasi seberapa besar kontribusi infrastruktur permukiman dalam memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat. Selain itu akan dilakukan pula analisis manfaat infrastruktur permukiman terhadap kualitas hidup dalam berbagai indikator, seperti Indeks Pembangunan Manusia dan Indeks Kebahagiaan.

Sumber data untuk melakukan pengukuran tersebut menggunakan data sekunder dari BPS. Indikator manfaat untuk pemantauan kinerja terhadap infrastruktur permukiman sesuai dengan Pedoman Evaluasi Manfaat bidang Keciptakaryaan terdiri dari:Indikator Manfaat (Variabel Terikat):1. Angka Harapan Hidup (Y1)2. Pendapatan per Kapita (Y2)3. Persentase Penduduk Miskin (Y3)4. Indeks Pembangunan Manusian (Y4)5. Indeks Kebahagiaan (Y5)Indikator Outcome (Variabel Bebas):1. Cakupan sanitasi layak (X1)2. Cakupan air minum aman (X2)3. Persentase Jalan lingkungan (X3)4. Persentase sampah diangkut ke TPA (X4)Setelah dilakukan analisis kontribusi dan keterkaitan antar indikator manfaat dengan indikator outcome, maka diperoleh hasil: 1. Cakupan Sanitasi Layak berkorelasi tinggi

dengan peningkatan kualitas hidup (IPM) dan berkorelasi sedang dengan

peningkatan Angka Harapan Hidup dan penurunan Angka Kemiskinan.

2. Cakupan Air Minum Aman berkorelasi cukup tinggi dengan peningkatan kualitas hidup (IPM) dan berkorelasi sedang dengan peningkatan Angka Harapan Hidup dan penurunan Angka Kemiskinan.

3. Persentase Rumah Kumuh berkorelasi tinggi dengan peningkatan kualitas hidup (IPM), peningkatan Angka Harapan Hidup dan penurunan Angka Kemiskinan.

4. Persentase Sampah Diangkut berkorelasi sangat kecil dengan peningkatan kualitas hidup (IPM), peningkatan Angka Harapan Hidup dan penurunan Angka Kemiskinan.

5. Cakupan Sanitasi Layak, Cakupan Air Minum Aman dan Persentase Rumah Kumuh, saling berkorelasi ‘Sedang-Kuat’ terkait karakteristik infrastruktur permukiman sebagai kebutuhan dasar.

6. Rendahnya korelasi Sampah Diangkut dengan indikator lain, disebabkan kualitas data belum handal, yaitu yang dihitung hanya pada Ibu Kota Provinsi. Selain itu akurasi angka kurang, karena dihimpun dari data kantor dinas daerah yang pencatatannya juga belum cukup handal.

7. Berbagai infrastruktur permukiman (sanitasi, air minum, pengelolaan sampah dan pengurangan kumuh) secara simultan lebih mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (kesejahteraan) dan Angka Harapan Hidup serta Penurunan Kemiskinan, apabila dibandingkan dengan pengaruhnya pada Indeks Kebahagiaan.

8. Infrastruktur permukiman menjadi faktor penting untuk mendukung Tingkat Kesejahteraan Penduduk (IPM) dan

Page 51: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

51DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

meningkatkan Angka Harapan Hidup dan mendukung Tingkat Kebahagiaan penduduk.

C. DUKUNGAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROGRAM INFRA­STRUKTUR PERMUKIMAN Satker. P2PIP diangkat dan ditetapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum. Satker. P2PIP sampai dengan tahun 2016 terdiri dari Satker Randal di Pusat dan Satker Randal di 33 provinsi. Pada tahun 2017, struktur berubah menjadi 1 (satu) Satker. di Pusat dan memiliki PPK Pembinaan Teknis, PPK Pengelolaan Hibah, PPK Randal Wilayah I, PPK Randal Wilayah II, serta 33 PPK Perencanaan dan Pengendalian di Provinsi.

Tugas dan fungsi Satker. P2PIP adalah mendukung tugas dan fungsi Direktorat KIP, melalui:1. Koordinasi dan konsolidasi keterpaduan

perencanaan pembangunan bidang Cipta Karya;

2. Sinkronisasi program dan pembiayaan tahunan kegiatan ke-Cipta Karya-an;

3. Konsolidasi evaluasi hasil pembangunan infrastruktur permukiman;

4. Konsolidasi data dan pengelolaan Sistem Informasi penyelenggaraan pembangun-an bidang ke-Cipta Karya-an di provinsi;

5. Mendukung pelaksanaan Program Hibah Air Minum dan Sanitasi, yang meliputi :a. Pemantauan Pelaksanaan Kegiatan

TA 2017;b. Identifikasi peminatan Kab./Kota di TA

2018.

Satker. P2PIP berkomitmen mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi

pada hasil melalui penyelenggaraan program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman dengan output 64 Laporan dengan outcome terfasilitasinya kegiatan perencanaan dan pengendalian, dan besaran anggaran tahun 2017 sebesar Rp 151.320.768.000,-.

Berdasarkan PK yang telah ditandatangani oleh Direktur KIP dengan KaSatker P2PIP, ditetapkan target kinerja tahun 2017, yaitu terfasilitasinya kegiatan Perencanaan dan Pengendalian di 33 Provinsi. Secara umum penyelenggaraan kegiatan Satker. P2PIP dibagi atas 2 kegiatan utama, yaitu kegiatan perencanaan dan pengendalian. Kegiatan Perencanaan terdiri dari:1. Pembinaan Kapasitas Kelembagaan

Satker Randal terkait Kegiatan Perencanaan

Dukungan Satker P2PIP terkait kegiatan pengendalian di 33 Unit Kerja PPK Peren-canaan dan Pengendalian Provin si terdiri atas: (1) Rapat Koordinasi Triwulanan Satker P2PIP TA 2017; (2) Kegiat an Pembekalan Bagi Penata Keuang an di Lingkungan Satker. P2PIP TA 2017.

Berikut hasil kegiatan yang dilakukan oleh unit kerja PPK Perencanaan dan Pengendalian Provinsi terkait pengendalian terkait status verifikasi dokumen RPIJM:a. 67 Dokumen (14%) Belum terverifikasi

oleh provinsib. 265 Dokumen (56%) Sudah

terverfikasi oleh provinsic. 140 Dokumen (30%) Sudah

terverfikasi

Page 52: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 52

2. Fasilitasi Penyusunan Dokumen Rencana Kawasan Permukiman (RKP)

Direktorat KIP melalui Sarker P2PIP

melakukan fasilitasi penyusunan RKP TA. 2018–2037 di 3 Kota, yaitu Kota Banda Aceh, Pontianak dan Mataram.’

3. Dukungan Manajemen Perencanaan dan Pengendalian di Tingkat Pusat (Pulau Sumatera dan Sulawesi)

Berdasarkan hasil capaian alat ukur/tools kinerja (Instrumen Randal) dan pengamatan situasional di Provinsi Pulau Sumatera dan Sulawesi, maka dapat disimpulkan bahwa dengan capaian keseluruhan Instrumen Randal sebesar 74% dari total 60 Instrumen, masih diperlukan penguatan kerjasama dan sinergitas antara pusat, provinsi, kota/kab maupun sektor terkait dalam sinkronisasi kebutuhan data

4. Dukungan Kegiatan Perencanaan di 33 Unit Kerja Randal Provinsi

Hasil Kegiatan-kegiatan adalah sebagai berikut:a. Kesesuaian RKAKL Tahun 2018

terhadap RPIJM Bidang CIpta Karya Kab./Kota adalah 73%.

b. Sebanyak 472/508 Kab./Kota (93%) telah melakukan inputting dokumen RPIJM dalam aplikasi SIPPa;

c. Sebanyak 36 dari 508 Kab./Kota (7%) belum melakukan inputting dokumen RPIJM dalam aplikasi SIPPa;

d. Jumlah usulan pada KPJM TA. 2019 sebanyak 6.537 kegiatan;

e. Kebutuhan dana pada KPJM TA. 2019 sebesar Rp. 33,1 T.

Sedangkan Kegiatan Pengendalian terdiri atas: 1. Pembinaan Kapasitas Kelembagaan

Satker. P2PIP terkait Kegiatan Pengendalian

Dukungan Satker. P2PIP terkait kegiatan pengendalian di 33 Unit Kerja PPK Perencanaan dan Pengendalian Provinsi yang terdiri dari: (1) Rapat Koordinasi Triwulanan Satker. P2PIP TA 2017; (2) Kegiatan Pembekalan Bagi Penata Keuangan di Lingkungan Satker. P2PIP TA 2017.

Berikut hasil kegiatan yang dilakukan oleh unit kerja PPK Perencanaan dan Pengendalian Provinsi terkait pengendalian Pencairan SPM:a. Total penerbitan SPM dalam Tahun

2017 yaitu 9.192 SPMb. 13 SPM (4,61%) di tolak dan 269 SPM

(95,39%) diterima pada Triwulan Ic. 415 SPM (14,74%) di tolak dan

2.401 SPM (85,26%) diterima pada Triwulan II

d. 373 SPM (13,01%) di tolak dan 2.495 SPM (86,99%) diterima pada Triwulan III

2. Dukungan Manajemen Perencanaan dan Pengendalian di Tingkat Pusat (Pulau Jawa, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua)

Berdasarkan hasil capaian alat ukur/tools kinerja (Instrumen Randal) dan pengamatan situasional di Wilayah Pulau Pulau Jawa, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua, maka dapat disimpulkan bahwa dengan capaian keseluruhan Instrumen Randal

Page 53: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

53DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

sebesar 82% dari total 60 Instrumen, masih diperlukan penguatan kerjasama dan sinergitas antara pusat, provinsi, kota/kab maupun sektor terkait dalam sinkronisasi kebutuhan data.

3. Dukungan Kegiatan Pengendalian di 33 Unit Kerja PPK Perencanaan dan Pengendalian Provinsi

Beberapa dukungan Satker. P2PIP terhadap kegiatan pengendalian di 33 Provinsi terhadap Hasil Pelaksanaan Kegiatan IBM, adalah sebagai berikut:a. Sebanyak 69% Kegiatan IBM

bermasalah di Pulau Sumaterab. Sebanyak 96% Kegiatan IBM

bermasalah di Pulau Jawac. Sebanyak 60% Kegiatan IBM

bermasalah di Pulau Kalimantan & Bali

d. Sebanyak 45% Kegiatan IBM yang bermasalah di Pulau Sulawesi, dan

e. Sebanyak 47% Kegiatan IBM bermasalah di Nustra, Maluku, dan Papua.

4. Dukungan Hibah Air Minum dan Sanitasi Pada tahun 2017, telah ditetapkan total

anggaran kegiatan untuk Program Hibah Air Minum dan Sanitasi sebesar Rp. 850 Miliar serta alokasi anggaran untuk pelaksanaan Program Hibah Air Limbah Setempat sebesar Rp. 150 Milyar. Mengacu pada alokasi anggaran kegiatan tersebut, Ditjen. Cipta Karya telah mengusulkan Pemerintah Daerah penerima hibah air minum perkotaan sebesar Rp 679,72 Milyar untuk 241.496 SR di 154 Kabupaten/Kota, sebesar Rp 80,70 Milyar untuk 40.350 SR di 74 Kabupaten/Kota untuk hibah air minum

perdesaan, dan sebesar Rp.148,851 Milyar untuk 48.270 RT di 52 Kabupaten/Kota untuk hibah air limbah setempat.

Adapun profil pelaksanaan Program Hibah Air Minum dan Sanitasi TA 2017 adalah sebagai berikut :

sumber : prohamsan, 2016

air Limbah setempat

air Limbah perdesaan

air minum perkotaanno uraian

48.270(52 Kab/Kota)

15.264( 18 Kab/

Kota)

46,439 Milyar(31,2% dari

SPPH)

40.350 SR(74 Kab/

Kota)

33.713 SR(71 Kab/

Kota)

Rp 56,553 Milyar

(70% dari SPPH)

241.496 SR(154 Kab/

Kota)

210.372 SR(142 Kab/

Kota)

Rp 562,765 Milyar(82,8%

dari SPPH)

Target SPPH

SR Terpasang

Dana Hibah

Yang Cair

1

2

3

Tabel 4.6.Pelaksanaan Program Hibah Air Minum dan

Sanitasi TA 2017

Selama pelaksanaan hibah air minum dan sanitasi TA. 2017, terdapat beberapa tantangan yang perlu menjadi perhatian terkait pelaksanaan program, yaitu :a. Terdapat Pemerintah Daerah yang

menyampaikan data calon penerima manfaat yang tidak valid sehingga dinyatakan ineligible dalam proses survey baseline (sudah memiliki sambungan air minum, daya listrik diatas 1300 kwh, tidak bersedia disambung SR, alamat tidak ditemukan, rumah kosong, tidak ada rumah, fasilitas umum);

b. Keterlambatan pelaksanaan pemasangan SR akibat keterlambatan pembangunan jaringan dari sumber pendanaan lain atau pelaksanaan lelang yang terlambat;

c. Pembangunan yang dilakukan tidak mengikuti kaidah tata kelola program, seperti spesifikasi teknis yang tidak sesuai, perpindahan calon penerima

Page 54: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 54

manfaat dan lain sebagainya;d. Rekomendasi teknis yang diterbitkan

oleh Ditjen. Cipta Karya tidak diikuti oleh permintaan pencairan dana hibah kepada Kementerian Keuangan akibat tidak terealisasinya Penyertaan Modal Pemerintah hingga akhir tahun. Hal tersebut terjadi pada Kabupaten Polewali Mandar;

e. Beberapa Pemerintah Daerah tidak dapat menyelesaikan pelaksanaan konstruksi sesuai dengan jadwal yang ditetapkan pada akhir Oktober 2017 sehingga tidak diverifikasi (sebanyak 2 Pemerintah Daerah);

f. Anggaran yang tidak dialokasikan di DPA Tahun 2017 atau dialokasikan di APBDP 2017 mengakibatkan tidak terealisasinya pelaksanaan Program oleh Pemerintah Daerah (sebanyak 3 Pemerintah Daerah);

g. OPD teknis di beberapa Pemerintah Daerah masih ada yang kurang memahami mekanisme pengelolaan program, sehingga menyebabkan pelaksanaan tidak sesuai dengan ketentuan yang ada (spesifikasi teknis tidak sesuai, melewati batas waktu, pelelangan yang dilakukan terlambat);

h. BPSPAM tidak mendukung pemasangan SR yang dilaksanakan Pemerintah Daerah atau penyedia jasa yang ditunjuk oleh Pemerintah Daerah;

i. Proses pelaksanaan reviu BPKP beririsan dengan pelaksanaan konstruksi dan proses verifikasi oleh Konsultan.

Adapun dalam pelaksanaan Program Hibah Air Minum dan Sanitasi akan dilakukan survei baseline Program Hibah Air Minum dan Sanitasi Tahun 2018, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Program Hibah Air Minum Perkotaan Tahun 2018, Survei Baseline dilaksanakan di 152 kabupaten/kota dan Pemasangan Sambungan Rumah mencapai 210.372 SR di 142 kabupaten/kota;

b. Program Hibah Air Minum Perdesaan Tahun 2018, Survei Baseline dilaksanakan di 74 kabupaten dan Pemasangan Sambungan Rumah mencapai 33.713 SR di 71 kabupaten;

c. Program Hibah Air Limbah Setempat Tahun 2018, Survei Baseline dilaksanakan di 51 Kab/Kota dan Pemasangan tangki septik mencapai 23.699 RT di 44 Kab/Kota.

D. PENGHARGAAN TNDE DIREKTORAT KIPKementerian PUPR menyelenggarakan Penghargaan Pemanfaatan TNDE Kementerian PUPR Tahun 2017. Berdasarkan Keputusan Menteri PUPR Nomor: 934/KTPS/M/2017, Direktorat KIP Ditjen. Cipta Karya meraih juara 1 Lomba Pemanfaatan TNDE Kementerian PUPR Tahun 2017. Penghargaan tersebut didapatkan pada tanggal 30 November 2017.

E. KEMITRAANSesuai dengan Renstra Ditjen. Cipta Karya 2015-2019, adanya keterbatasan APBN dalam mewujudkan gerakan 100-0-100 mengharuskan Ditjen. Cipta Karya terus berupaya maksimal untuk mendorong sumber pendanaan non-APBN. Salah satu kebijakan strategisnya adalah mendorong perusahaan untuk ikut serta dalam pembangunan infrastruktur permukiman dengan memaksimalkan penggunaan dana Corporate Sosial Responsibility (CSR).

CSR Bidang Cipta Karya yang terlaksana

Page 55: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

55DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

pada tahun 2017 adalah penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dan Kesepakatan Bersama (KSB) antara Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa Utara, PT. Meares Soputan Mining (PT. MSM), dan Ditjen. Cipta Karya tentang pembangunan prasarana dan sarana Sistem Penyediaan Air Minum melalui kerjasama kemitraan multi pihak di Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Ruang lingkup kesepakatan bersama tersebut adalah kerja sama dalam:1. Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air

Minum Berbasis Masyarakat di wilayah perdesaan (PAMSIMAS);

2. Peningkatan kualitas sumber daya masyarakat melalui pelatihan aspek non-teknis seperti kelembagaan dan keuangan, serta aspek teknis untuk mengimplementasikan penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat di wilayah perdesaan (PAMSIMAS);

3. Pemantauan dan evaluasi program Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum di wilayah perdesaan, meliputi tahap perencanaan, pembangunan, pengoperasian, dan pemeliharaan sesuai tugas dan tanggung jawab para pihak.

Adapun rincian lokasi kegiatan CSR tahun 2017 dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur SPAM di wilayah Kab. Minahasa Utara yaitu: 1. Sumber Air Permukaan Aliran Sungai

Maen, meliputi Desa Maen, Desa Winuri, Desa Wineru.

2. Sumber Air Sumur Bor Dalam, meliputi Desa Rinondoran, Desa Kalinaun, Desa Kinunang (Diusulkan untuk APBN Pamsimas), Desa Resetlement (Diusulkan untuk APBN Pamsimas), Desa Pinenek, Desa Pulisan, dan Desa Marinso.

3. Pembinaan lembaga pengelola perdesaan di 10 desa sasaran, yaitu Desa Winuri, Desa Maen, Desa Wineru, Desa Marinsow, Desa Pulisan, Desa Kalinaun, Desa Rinondoran, Desa Pinenek, Desa Kinunang, Desa Resetlement.

Pembangunan fisik program CSR di Kabupaten Minahasa Utara diharapkan dapat menjadi pemicu atau best practice bagi perusahaan lain untuk turut serta dalam pembangunan infrastruktur permukiman. Selain itu diharapkan Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara dapat mengembangkan pelayanan air minum perdesaan untuk mencapai target 100% akses aman air minum di wilayah setempat.

F. PROyEK STRATEGIS NASIONALPada tahun 2017, Direktorat KIP berperan dalam proses pemantauan dan evaluasi Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tertuang dalam Keputusan Menteri PUPR Nomor 316/KPTS/M/2017 tentang Tim Pemantauan dan Evaluasi Proyek Strategis Nasional (TPE-PSN) Kementerian PUPR. Keputusan Menteri PUPR tersebut menyatakan bahwa Direktur KIP bertugas sebagai Wakil Koordinator Sekretariat, dan Kepala Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi Direktorat KIP sebagai anggota Sekretariat.

Lokasi PSN yang dipantau pada tahun 2017 terdiri dari Program Prioritas Nasional yang dipantau oleh Kantor Staf Presiden (KSP), PSN sesuai dengan Perpres No. 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN, dan Proyek Strategis Kementerian PUPR Bidang Cipta Karya.

Direktorat KIP melalui Kepala Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi berperan langsung, baik dalam pertemuan rutin

Page 56: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 56

maupun kunjungan lapangan ke beberapa lokasi PSN terkait bidang Cipta Karya. Salah satunya adalah kunjungan lapangan ke PSN Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) Umbulan di Pasuruan Jawa Timur bersama dengan TPE-PSN. Hasil dari pertemuan rutin maupun kunjungan lapangan tersebut menjadi laporan langsung yang diserahkan kepada Menteri PUPR sebagai tindak lanjut percepatan PSN.

Kunjungan lapangan akan dilanjutkan pada tahun 2018 dengan sasaran lokasi PSN yang merupakan proyek prioritas. Proyek prioritas tersebut meliputi Pembangunan PLBN Terpadu dan Infrastruktur Permukiman di Kawasan Perbatasan sesuai dengan Inpres No. 6 Tahun 2015 serta Dukungan Pengembangan Kawasan Pariwisata (KSPN) dan Pembangunan SPAM Regional sesuai dengan Inpres No. 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN.

4.3 REALISASI ANGGARANUntuk memudahkan analisis terhadap pelaksanaan anggaran, maka digunakan pendekatan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 249 Tahun 2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negeri/Lembaga. Berdasarkan peraturan tersebut, evaluasi dan analisis anggaran dapat dilihat dari aspek implementasi yang meliputi penyerapan anggaran; konsistensi antara perencanaan dan implementasi; pencapaian keluaran; dan efisiensi; serta aspek manfaat.

Hasil analisa menggunakan PMK tersebut, didapatkan nilai hasil evaluasi sebesar 89,70% dengan intepretasi baik. Nilai tersebut diperoleh dari

pencapaian indikator pada aspek implementasi dan manfaat.

4.3.1 PENyERAPAN ANGGARAN Pada tahun anggaran 2017, realisasi

penyerapan anggaran terhadap pagu APBNP adalah sebesar 95,39%, dan realisasi penyerapan anggaran terhadap pagu efektif adalah 94,77%. Perhitungan PMK tersebut dilakukan dengan menggunakan data yang terdapat pada laporan e-Monitoring per tanggal 31 Desember 2017.

Pelaksanaan DIPA/RKAKL 2017 Direktorat KIP, terdapat perubahan anggaran (revisi) sebanyak 4 (empat) periode sehingga pagu awal Direktorat KIP sebesar Rp 246.652.658.000,- berubah menjadi Rp 245.454.397.000,- (penurunan 0,24% dari pagu awal). Perubahan pagu anggaran tersebut terjadi karena adanya penghematan berdasarkan dengan Inpres No. 4 tahun 2017 tentang Efisiensi Belanja Barang K/L dalam Pelaksanaan APBN TA. 2017.

Efisiensi belanja barang terdiri dari perjalanan dinas, paket meeting, honorarium tim/kegiatan, belanja operasional perkantoran, belanja jasa, belanja pemeliharaan, serta belanja barang operasional, dan non operasional lainnya.

Direktorat KIP mengalami self blocking sebesar Rp 9.632.772.000,- pada bulan Juli – Agustus, sehingga besaran pagu Direktorat KIP per tanggal 14 Agustus mengalami penurunan sebesar Rp. 241.405.745.000,- dengan rincian sebagaimana dijelaskan pada tabel 4.7 di bawah ini.

Page 57: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

57DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Pada bulan September – November terdapat penambahan anggaran pada Direktorat KIP sebesar Rp. 8.434.460.000,- dengan rincian sebagai berikut :1. Percepatan penarikan PHLN sebesar Rp.

6.628.645.000,- ;2. Revisi Reguler terbagi Direktorat KIP

sebesar Rp. 1.005.815.000,- dan Satker P2PIP sebesar Rp. 800.000.000,-.

Perubahan tersebut menjadikan pagu akhir (revisi keempat) Direktorat KIP sebesar Rp 245.454.397.000,-.

Pelaksanaan DIPA/RKAKL tahun 2017,

sumber : prohamsan, 2016

niLaipenghematanno subdit

1. Perencanaan dan Kemitraan 856.119.000

2. Keterpaduan Pembiayaan 992.035.000

3. Keterpaduan Pelaksanaan 969.111.000

4. Pemantauan dan Evaluasi 915.324.000

5. Pengelolaan Data dan Sistem Informasi 1.016.331.000

6. Perencanaan dan Pengendalian 4.509.008.000

7. Tata Usaha 374.844.000

Tabel 4.7 Pagu dan Realisasi Output dan Anggaran Tahun

2017 Direktorat KIPterdapat anggaran yang tidak terserap, karena adanya sisa dana swakelola, kegiatan pembayaran gaji dan tunjangan sebesar Rp. 6.481.727.000 pada:1. Satker. KIP sebesar Rp. 4.982.131.000,- 2. Satker. P2PIP sebesar Rp. 1.499.596.000,-

Perubahan pagu tersebut tidak mempengaruhi target output pada Direktorat KIP. Realisasi output dan anggaran Direktorat KIP tertinggi adalah pada output Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Infrastruktur Permukiman sebesar 99,83% dan output Pembiayaan Infrastruktur Permukiman sebesar 99,36% sementara penyerapan anggaran terendah adalah output Perencanaan dan Kemitraan Infrastruktur Permukiman sebesar 88,81%. Hal tersebut disebabkan karena Subdit. Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan tidak dapat melakukan penyerapan secara maksimal, terutama pada komponen perjalanan dinas dan honorarium. Persentase realisasi per output dapat dilihat pada Tabel 4.8 di bawah ini.

Tabel 4.8Pagu dan Realisasi Output dan Anggaran Tahun 2017 Direktorat KIP

Output Penting

Perencanaan dan Kemitraan Infrastruktur Permukiman

Pembiayaan Infrastruktur Permukiman

Pelaksanaan Infrastruktur Permukiman

Pemantauan dan Evaluasi Infrastruktur Permukiman

Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Infrastruktur Permukiman

Perencanaan dan Pengendalian Program Bidang Permukiman

Output Tambahan

Pengelolaan Administrasi Perkantoran

Layanan Internal (Overhead)

Layanan Perkantoran

TOTAL PAGU

sumber : hasil olahan e-monitoring, status 31 desember 2017

%dana (daLam ribu)output

reaLisasipagupagu awaLsatuanreaLisasipkoutput

7 7 Laporan 8.651.696 7.795.892 6.923.229 88,81

7 7 Laporan 10.025.223 9.283.189 9.223.584 99,36

9 9 Laporan 9.793.558 16.208.648 15.848.489 97,78

6 6 Laporan 9.250.000 8.334.672 7.978.399 95,73

8 8 Laporan 12.767.497 11.751.165 11.730.944 99,83

64 64 Laporan 154.906.576 151.320.768 147.472.752 97,46

6 6 Laporan 3.788.067 3.413.222 3.386.587 99,22

1 1 Layanan 2.261.000 2.261.000 2.141.571 94,72

12 12 Bulan 35.209.041 35.085.841 29.440.907 83,91

246.652.658 245.454.397 234.146.462 95,39

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Page 58: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 58

Komposisi penyerapan anggaran terhadap pencapaian 3 (tiga) indikator kinerja outcome Direktorat KIP, terlihat pada Tabel 4.9.

4.3.2 KONSISTENSI ANTARA PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASITingkat konsistensi antara perencanaan dan implementasi Direktorat KIP Tahun 2017 adalah sebesar 83,64%. Nilai tersebut menunjukkan bahwa secara umum kinerja Direktorat KIP dalam mengimplementasikan kegiatan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun sebelumnya dalam Kurva-S baik. Namun apabila dibandingkan dengan angka penyerapan anggaran (baik pada pagu APBNP maupun pagu efektif), terdapat selisih antara rencana penarikan dana dengan realisasi penarikan dana setiap bulannya. Beberapa hal yang menyebabkan selisih antara rencana dan realisasi penyerapan, yaitu:1. Adanya penghematan dan self blocking,

sehingga perlu ada penyesuaian terhadap Kurva S;

2. Terdapat beberapa kegiatan yang mengalami kemunduran timeline (waktu pelaksanaan);

3. Pelaksanaan kegiatan yang cenderung dilakukan di akhir tahun anggaran.

4.3.3 PENCAPAIAN KELUARANPencapaian keluaran (output) Direktorat KIP tahun 2017 menunjukkan angka yang sangat baik, yaitu sebesar 100%. Hal ini membuktikan bahwa Direktorat KIP dapat melaksanakan seluruh target yang terdapat dalam Perjanjian Kinerja (PK).

Output tersebut mendukung pencapaian sasaran kegiatan pada proses internal. 1. Jumlah Kab/Kota yang mempunyai

program sesuai RPIJM Indikator kinerja tersebut didukung oleh

pelaksanaan output Perencanaan dan Kemitraan Infrastruktur Permukiman serta Satker. P2PIP dengan realisasi fisik output di akhir triwulan 4 sebesar 100,0% (Status 29 Desember 2017).

Tren kinerja output pendukung sebagaimana terdapat pada Gambar 4.6 menunjukkan kinerja yang stabil pada setiap triwulan, sehingga selisih

sumber : hasil olahan e-monitoring (status 31 desember 2017)

%dana (rp.)indikator kinerja outputsasaran kegiatan/iku reaLisasipagu danano

7.795.892.000 6.923.229.000 88,81

151.320.768.000 147.472.752.000 97,46

9.283.189.000 9.223.584.000 99,36

16.208.648.000 15.848.489.000 97,78

8.334.672.000 7.978.399.000 95,73

11.751.165.000 11.730.944.000 99,83

Perencanaan dan Kemitraan Infrastruktur Permukiman

Perencanaan dan Pengendalian Bidang Permukiman

Pembiayaan Infrastruktur Permukiman

Pelaksanaan Infrastruktur Permukiman

Pemantauan dan Evaluasi Infrastruktur Permukiman

Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Infrastruktur Permukiman

Jumlah Kebupaten/Kota yang memiliki RPIJM Berkualitas

Konsistensi Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman terhadap RPIJM

Tingkat Akuntabilitas Kinerja

1

2

3

Tabel 4.9 Penyerapan Anggaran Terhadap Pencapaian Indikator Kinerja Outcome Direktorat KIP Tahun 2017

Perencanaan, Pemrograman, dan Pengendalian Infrastruktur Bidang Keciptakaryaan

Page 59: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

59DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

antara rencana dan realisasi cukup kecil pada setiap triwulannya. Selisih antara rencana dan realisasi yang paling besar terjadi pada akhir triwulan III (akhir bulan September) sebesar 4,12%. Apabila dibandingkan terhadap target Renstra Direktorat KIP sebagaimana tergambar dalam Renstra Ditjen. Cipta Karya periode 2015-2019, kinerja pelaksanaan output Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan hingga tahun 2017 adalah sebanyak 30 Laporan atau sebesar 94,0% dari target 32 Laporan selama 5 (lima) tahun.

capaian Direktorat KIP hingga tahun 2017 telah berkontribusi sebesar 64,3%.

2. Konsistensi Penyelenggaraan Infra-struktur Permukiman terhadap RPIJM

Indikator kinerja tersebut didukung oleh pelaksanaan output Pembiayaan Infrastruktur Permukiman, Pelaksanaan Infrastruktur Permukiman, serta Perencanaan dan Pengendalian Program Bidang Permukiman dengan realisasi fisik output di akhir triwulan 4 sebesar 95,6% (Status 29 Desember 2017).

Gambar 4.6.Kinerja Output Pendukung Indikator

Jumlah Kab/Kota yang Mempunyai Program Sesuai RPIJM Tahun 2017

sumber: e-monitoring, status: 29 desember 2017 pukul 15.00

Berdasarkan tabel tersebut, hingga tahun 2017 Direktorat KIP telah menghasilkan 234 laporan terkait dengan indikator kinerja ‘Jumlah Kab./Kota yang mempunyai Program sesuai RPIJM. Apabila dibandingkan dengan target Renstra sebanyak 364 Laporan, maka

Gambar 4.7.Kinerja Output Pendukung Indikator Konsistensi

Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman Terhadap RPIJM Tahun 2017

sumber: e-monitoring, status: 29 desember 2017 pukul 15.00

output satuan target 2015-2019

Capaian 2016 kinerjaCapaiantarget

44100%7724LaporanPerencanaan dan Kemitraan Infrastruktur Permukiman

Tabel 4.10.Sandingan Capaian Output Direktorat KIP Tahun 2017

terhadap Renstra Ditjen. Cipta Karya 2015-2019

2017

Tren kinerja output pendukung sebagaimana terdapat pada Gambar 4.7 menunjukkan kinerja yang beragam pada setiap triwulan. Pada triwulan III terjadi perubahan anggaran berupa penghematan, namun tidak mengurangi target output kegiatan (85 laporan).

Page 60: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 60

Penghematan anggaran dilakukan pada belanja cadangan penghematan/self blocking sebesar Rp. 8.337.092.000,-.

Apabila dibandingkan terhadap target Renstra Direktorat KIP sebagaimana tergambar dalam Renstra Ditjen. Cipta Karya periode 2015-2019, kinerja pelaksanaan output Perencanaan dan Pengendalian Bidang Permukiman, output Keterpaduan Pembiayaan dan Pemrograman serta output Keterpaduan Pelaksanaan adalah sebagaimana terdapat pada Tabel 4.11.

realisasi fisik output di akhir triwulan 4 sebesar 93,67% (Status Januari 2017).

Tabel 4. 11 Sandingan Capaian Output Direktorat KIP Tahun 2017 terhadap Renstra Ditjen. Cipta Karya

2015-2019

sumber: e-monitoring, status: 29 desember 2017 pukul 15.00

output satuan Capaian 2016

2017 target 2015-2019target Capaian kinerja

Pembiayaan Infrastruktur Permukiman Laporan 33 7 7 100% 44

Pelaksanaan Infrastruktur Permukiman Laporan 18 9 9 100% 35

Perencanaan & Pengendalian Program Bidang Permukiman Laporan 139 64 64 100% 320

Berdasarkan tabel tersebut, dapat terlihat bahwa hingga tahun 2017 Direktorat KIP telah menghasilkan 270 laporan terkait dengan indikator kinerja ‘Konsistensi Penyelenggaraan Infrastruktur Per-mu kim an dengan RPI2JM’. Apabila dibandingkan dengan target Renstra sebanyak 395 laporan, maka capaian Direktorat KIP hingga tahun 2017 telah berkontribusi sebesar 68,35%.

3. Tingkat Akuntabilitas Kinerja Indikator kinerja tersebut didukung oleh

pelaksanaan output Pemantauan dan Evaluasi Infrastruktur Permukiman serta Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Infrastruktur Permukiman dengan

Tren kinerja output pendukung sebagaimana terdapat pada Gambar 4.8 menunjukkan kinerja yang bervariasi pada setiap triwulan. Target kinerja output Pemantauan dan Evaluasi Infrastruktur Permukiman kurang tercapai pada triwulan II (33,2%) dan III (57,9%) disebabkan karena output kegiatan kontraktual pada Subdit. Pemantauan dan Evaluasi di setiap paketnya hanya dalam bentuk 3 laporan, yaitu Laporan Pendahuluan, Laporan Antara, dan Laporan Akhir, menjadikan pencapaian output hanya terbagi menjadi 3 tahap, sehingga tidak ada pencapaian output di Triwulan III.

Gambar 4.8.Kinerja Output Pendukung Peningkatan

Pengendalian dan Pengawasan Tahun 2017

sumber: e-monitoring, status: 29 desember 2017 pukul 15.00

Page 61: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

61DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Apabila dibandingkan terhadap target Renstra Direktorat KIP sebagaimana tergambar dalam Renstra Ditjen. Cipta Karya periode 2015-2019, kinerja pelaksanaan output Pemantauan dan Evaluasi serta output Pengelolaan Data dan Sistem Informasi terdapat pada Tabel 4.12. berikut ini.

efisiensi sebesar 3,51% atau sebesar Rp. 861,037,401,- dengan realisasi 64 laporan. Lebih rinci penjelasan mengenai hal ini dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Keuangan.

4.3.5 ASPEK MANFAATPencapaian kinerja sasaran Direktorat KIP

Tabel 4.12.Sandingan Capaian Output Direktorat KIP Tahun 2017 terhadap Renstra Ditjen. Cipta Karya 2015-2019

sumber: e-monitoring, status: 29 desember 2017 pukul 15.00

output satuan Capaian 2016

2017 target 2015-2019target Capaian kinerja

Pemantauan dan Evaluasi Infrastruktur Permukiman Laporan 18 6 6 100% 40

Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Infrastruktur Permukiman Laporan 22 8 8 100% 35

Berdasarkan tabel tersebut, dalam mendukung sasaran kegiatan Tingkat Akuntabilitas Kinerja, hingga tahun 2017 Direktorat KIP telah menghasilkan 54 Laporan. Apabila dibandingkan dengan target Renstra sebanyak 75 Laporan, maka capaian Direktorat KIP hingga tahun 2017 telah berkontribusi sebesar 72,0%.

4.3.4 EFISIENSIBerdasarkan penggunaan anggaran dalam menghasilkan output, dapat disampaikan bahwa nilai efisiensi Direktorat KIP adalah sebesar 58,77%. Angka tersebut menunjukkan bahwa selama tahun 2017 Direktorat KIP telah berhasil melakukan

tahun 2017 dalam mendukung peningkatan kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak adalah sebesar 92,15%. Secara lebih detail, pencapaian kinerja untuk masing-masing indikator kinerja adalah sebagai berikut:1. Jumlah Kab./Kota yang mempunyai

program sesuai RPIJM sebanyak dengan target 500 Kab./Kota, telah tercapai 77,32%;

2. Konsistensi penyelenggaraan infrastruktur permukiman terhadap RPIJM dengan target sebesar 78%, telah tercapai 73%;

3. Tingkat akuntabilitas kinerja dengan target sebesar 84%, telah tercapai 75,56%.

Page 62: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 62

Page 63: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

63DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Bab VPenutup

Page 64: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 64

Direktorat KIP merupakan salah satu unit kerja di lingkungan Ditjen. Cipta Karya yang memiliki tugas dan fungsi sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri PUPR No.15 tahun 2015 tentang

Organsasi dan Tata Kerja Kementerian PUPR yang dilaksanakan untuk mewujudkan sasaran strategis Ditjen. Cipta Karya dalam program pembinaan dan pengembangan infrastruktur permukiman, yaitu meningkatnya cakupan pelayanan dan akses permukiman yang layak.

Kontribusi Direktorat KIP terhadap Sasaran strategis tersebut selanjutnya didistribusikan secara merata kepada seluruh SDM Direktorat KIP, melalui penyusunan indikator kinerja individu. Sasaran kegiatan ‘meningkatnya keterpaduan perencanaan, pemrograman dan penganggaran’ dilaksanakan oleh Sub Direktorat Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan, Sub Direktorat Keterpaduan Pembiayaan, dan Satker P2PIP. Sasaran kegiatan ‘meningkatnya pengendalian dan pengawasan’ dilaksanakan oleh Sub Direktorat Keterpaduan Pelaksanaan dan Sub Direktorat Pemantauan dan Evaluasi. Sasaran kegiatan ‘Meningkatnya SDM yang kompeten dan berintegritas’ dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha, sedangkan ‘Meningkatnya pengelolaan sarana dan prasarana dan teknologi informasi’ dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha dan Sub Direktorat Pengelolaan Data dan Sistem Informasi.

Direktorat KIP bertanggung jawab atas sasaran kegiatan “Perencanaan, Penganggaran, dan

Pemrograman” pada proses internal peta strategi Ditjen. Cipta Karya. Realisasi pencapaian sasaran kegiatan tersebut adalah: 1. Jumlah Kab./Kota yang mempunyai program

sesuai RPIJM sebanyak dengan target 500 Kab./Kota, telah tercapai 77,32%;

2. Tingkat konsistensi penyelenggaraan infrastruktur permukiman terhadap RPIJM sebesar 73,0% dari target 78,0%;

3. Tingkat Akuntabilitas Kinerja sebesar 75,65% dari target 84,0%.

Sementara, Realiasasi anggaran Direktorat KIP adalah sebesar Rp234.146.463.000,- (95,39%) dari pagu efektif sebesar Rp245.652.658.000,-.

Beberapa kendala/permasalahan yang muncul dalam upaya pencapaian sasaran tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Beberapa Kab/Kota pemekaran baru belum

memiliki RPIJM; 2. Pemerintah Daerah belum seluruhnya dapat

melakukan reviu RPI2JM, karena belum tersedia dana APBD II untuk kegiatan tersebut;

3. Ketersediaan Sumber Daya Manusia masih kurang untuk beberapa kompetensi yang dibutuhkan;

4. Readiness criteria sebagai persyaratan usulan RKAKL belum dipenuhi hingga batas waktu yang ditentukan;

5. Terdapat kegiatan penanganan kawasan strategis nasional yang menjadi prioritas, yang tidak/belum terdapat dalam RPIJM seperti: a. Pembangunan pos lintas batas Negara

(PLBN);

Penutup

Page 65: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

65DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

b. Kawasan Perbatasan; c. Kawasan Strategis Pariwisata Nasional; d. Dukungan Asean Games XVIII; e. Pembangunan sistem penyediaan air minum

(SPAM) regional; f. Pembangunan bangunan gedung hijau; g. SPAM di Kota Binaaan; h. SPAM di pulau terluar dan/atau pelabuhan

perikanan; i. Tempat pemrosesan akhir (TPA) Sampah

Regional;j. Pembangunan Instalasi Pengolahan Air

Limbah (IPAL) Regional; k. Pembangunan infrastruktur permukiman di

kawasan kampung nelayan; l. Penanganan permukiman kumuh; dan m. Program PISEW di 400 kecamatan; n. Program Padat Karya

6. Masih diperlukan penyesuaian nomenklatur dalam dokumen RPIJM dengan nomenklatur dalam DIPA/RKAKL 2017;

7. Koordinasi antara Satker. P2PIP Provinsi, Satker. Sektor Provinsi dan Pemerintah Daerah belum maksimal;

8. Anggaran pembangunan belum dapat memenuhi usulan kegiatan sesuai dokumen RPIJM Kabupaten/Kota, karena sebagian kegiatan tahun 2017 diprioritaskan pada kebijakan Direktif Presiden, sehingga tingkat konsistensi penyelenggaraan infrastruktur permukiman atau kesesuaian RKAKL dengan RPIJM Kabupaten/Kota TA. 2017 belum sesuai dengan target sasaran.

5.1 KESIMPULAN Capaian kinerja sasaran kegiatan Direktorat KIP tahun 2017 adalah sangat memuaskan, dengan rata-rata capaian fisik sebesar 100% dan rata-rata capaian anggaran sebesar 92,08%. Hal ini didukung oleh kinerja pelaksanaan output seluruh unit kerja pada Direktorat KIP. Capaian kinerja pelaksanaan output terdistribusi sebagai berikut:

Secara umum, seluruh unit kerja Direktorat KIP Tahun 2017 mampu menyelesaikan target outputnya.

5.2 RENCANA TINDAK LANJUT Sebagai upaya peningkatan kinerja pada tahun berikutnya, maka perlu memperhatikan dan menindaklanjuti hal-hal sebagai berikut: 1. RPIJM perlu diperbaiki melalui penguatan Pemda

serta sosialisasi;2. Meningkatkan pengawalan readiness criteria

sehingga penyelenggaraan infrastruktur per-mukiman dalam RKAKL dapat konsisten terhadap RPIJM Kabupaten/Kota;

3. Dukungan sistem database Kabupaten/Kota terkait penyelenggaraan infrastruktur per-mukiman secara online, sehingga dapat terintegra si ke dalam SIPPa;

4. Mengembangkan indikator kinerja individu (pegawai) unit kerja Direktorat KIP sebagai ukuran kontri busi dalam mendukung pencapaian indikator kinerja kegiatan Direktorat KIP;

5. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui pemetaan kompetensi pegawai, penyeragaman job description atau penetapan indikator kinerja individu;

6. Meningkatkan kapasitas Satker. P2PIP Provinsi dalam berkoordinasi dan mengkonsolidasikan perencanaan dan pengendalian penyelenggara-an infrastruktur permukiman.

sumber: renstra ditjen. Cipta karya 2015-2019 dan Lakip dit. kip tahun 2015

Tabel 5.1.Capaian Kinerja Pelaksanaan Output

Direktorat KIP Tahun 2017

Page 66: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 66

Page 67: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

67DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Lampiran

Page 68: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 68

Page 69: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

69DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Daftar Isi Lampiran

1. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 (DIPA Awal) 70

2. Realisasi Perjanjian Kinerja 2017 71

3. PMK Keterpaduan Infrastruktur Permukiman 71

4. Peta Strategi 73

5. Penyelarasan Kinerja Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman 77

6. Petunjuk Pelaksanaan di Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman 82

7. Sertifikasi 83

8. Dokumentasi Kegiatan di Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman 85

9. Hasil Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Unit Satuan Kerja di Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya 90

10. Hasil Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Tahun 2017 96

11. Hasil Pelaksanaan Evaluasi Manfaat Infrastruktur Permukiman 109

Page 70: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 70

1. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 (DIPA AWAL)

Page 71: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

71DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

2. REALISASI PK 2017

keuangan kinerjafisik reaLisasi(rp ribu)

pagu(rp ribu) no kode targetprogram/kegiatan/output

Keterpaduan Infrastruktur PermukimanPerencanaan dan Kemitraan Infrastruktur PermukimanPembiayaan Infrastruktur PermukimanPelaksanaan Infrastruktur PermukimanPemantauan dan Evaluasi Infrastruktur PermukimanPengelolaan Data dan Sistem Informasi Infrastruktur PermukimanPerencanaan dan Pengendalian Program Bidang PermukimanPengelolaan Administrasi PerkantoranLayanan Internal (Overhead)Layanan Perkantoran

reaLisasi

98,97100,00100,00100,00100,00100,0099,78

100,0099,8695,45

98,97100,00100,00100,00100,00100,0099,78

100,0099,8695,45

95,3988,8199,3697,7895,7399,8399,3499,2297,3182,40

234.146.4636.923.2299.223.584

15.848.4897.978.399

11.730.944133.661.206

3.386.5875.235.296

40.158.728

6434445464748495051

2416 001 002 003 004 005 006 007 951 994

245.454.3977.795.8929.283.189

16.208.6488.334.672

11.751.165134.549.481

3.413.2225.380.081

48.738.047

7,00 LAPOrAn7,00 LAPOrAn9,00 LAPOrAn6,00 LAPOrAn8,00 LAPOrAn

64,00 LAPOrAn6,00 LAPOrAn2,00 LAyAnAn

12 BuLAn

3. PMK KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

aspek impLementasi

penYerapan anggaran eseLon ii

KEtErPADuAn InfrAStruKtur PErmuKImAn

akumuLasi reaLisasi

anggaran (ra)

234,146,462

akumuLasi pagu

anggaran (pa)

245,454,397

penYerapan anggaran

(p)

95.39

renCana penYerapan

dana(rpd)

renCana penYerapan

dana kumuLatif

(rpdk)

buLan

jAnuArIfEBruArImArEtAPrILmEIjunIjuLIAguStuSSEPtEmBErOKtOBErnOPEmBErDESEmBEr

3,939,5438,848,631

14,960,44518,531,80713,180,90118,114,53428,595,43717,869,08020,900,44225,465,89432,976,79842,070,884

3,939,54312,788,17427,748,62046,280,42759,461,32877,575,862

106,171,299124,040,380144,940,821170,406,715203,383,513245,454,397

reaLisasi anggarankumuLatif

(rak)

reaLisasi anggaran

(ra)

tingkat penYerapan tiap buLan

konsistensi antara

perenCanaan dan

impLementasi (k)

2,859,5444,749,543

12,604,08319,685,44322,864,07718,249,53420,078,17017,586,80823,747,71320,667,26031,111,34538,413,613

2,859,5447,609,086

20,213,17039,898,61262,762,68981,012,224

101,090,393118,677,201142,424,914163,092,174194,203,519232,617,132

0.0059.5072.8486.21

105.55104.43

95.2195.6898.2695.7195.4994.77

83.64

konsistensi antara

perenCanaan dan

impLementasi

target output

(tkk)

reaLisasi output

(rkk)ikk

indikator kinerja keLuaran (output)

Perencanaan dan Kemitraan Infrastruktur Permukiman (Laporan)Pembiyaan Infrastruktur Permukiman (Laporan)Pelaksanaan Infrastruktur Permukiman (Laporan)Pemantauan dan Evaluasi Infrastruktur Permukiman (Laporan)Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Infrastruktur Permukiman (Laporan)Perencanaan Dan Pengendalian Program Bidang Permukiman (Laporan)

77968

64

77968

64

penCapaian keLuaranno rkk / tkk

1.001.001.001.001.001.00

100.00

123456

penCapaian keLuaran (output)

Page 72: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 72

target (tvk)

reaLisasi (rvk)

keLuaran rak/rvk pak/tvk efisiensi (%)

niLai efisiensi

(rak/rvk)/(pak/tvk)

[ 1- (rak/rvk)/

(pak/tvk) ]*100

voLume anggaran

Perencanaan dan Kemitraan Infrastruktur Permukiman (Laporan)Pembiyaan Infrastruktur Permukiman (Laporan)Pelaksanaan Infrastruktur Permukiman (Laporan)Pemantauan dan Evaluasi Infrastruktur Permukiman (Laporan)Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Infrastruktur Permukiman (Laporan)Perencanaan Dan Pengendalian Program Bidang Permukiman (Laporan)

7

7

9

6

8

64

7

7

9

6

8

64

reaLisasi per output

(rak)

pagu per outout

(pak)7,795,892

9,283,189

16,208,648

8,334,672

11,751,165

151,320,768

6,923,229

9,223,584

15,848,489

7,978,399

11,730,944

147,472,752

989,033

1,317,655

1,760,943

1,329,733

1,466,368

2,304,262

1,113,699

1,326,170

1,800,961

1,389,112

1,468,896

2,364,387

0.89

0.99

0.98

0.96

1.00

0.97

11.19

0.64

2.22

4.27

0.17

2.54

58.773.51

efisiensi

aspekmanfaat

direktorat outCome

KIP

target outCome 500

78 84

jumlah Kab/kota yang memiliki rPI2jm berkualitas (Kab/kota)Konsistensi penyelenggaraan infrastruktur permukiman permukiman terhadap rPI2jm (%)tingkat akuntabilitas kinerja (%)

reaLisasi outCome

472 73

75.56

reaLisasi / target

Capaian hasiL

92.65

0.940.940.90

Capaian hasiL (outCome)

direktorat aspek impLementasip k pk ne Ch (i) (nk)

KIP

aspek manfaat

92.65 58.77100.0083.64 95.39

niLai aspek impLementasi

niLai aspek evaLuasi

90.0384.78

WI

WCH WP WK WPK WE

33.366.79.718.243.528.6

Hasil penilaian dikelompokan kedalam kategori sbb:90% > nK = 100% : Sangat Baik 80% > nK = 90% : Baik 60% > nK = 80% : Cukup atau normal50% > nK = 60% : Kurang nK = 50% : Sangat Kurang

Page 73: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

73DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Harapan stakeholders dan customer yang harus dipenuhi:

Harapan stakeholders dan customer dapat dipenuhi melalui proses internal:

Untuk melaksanakan internal proses diperlukan:

Cust

omer

s/St

akeh

olde

rsIn

tern

al P

roce

ssLe

arni

ng &

Gro

wth

Meningkatnya kehandalan infratsruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam mewujudkan: kedaulatan pangan, ketahanan air, dan kedaulatan energi; konektivitas bagi penguatan daya saing; layanan

infrastruktur dasar; dan keseimbangan pembangunan antar daerah, antar sektor dan antar tingkatan pemerintah sehingga dapat memenuhi kesejahteraan masyarakat.

Meningkatnya dukungan layanan infrastruktur dasar permukiman

SK 3. Meningkatnya kualitas SDM yang berkompeten dan

berintegritas

SP 2. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan

permukiman yang layak

SK 4. Meningkatnya kualitas tata laksana, dan tata kelola

keuangan dan BMN

SK 5. Meningkatnya kehandalan sistem dan

teknologi informasi

KETERPADUAN PERENCANAAN, PENGANGGARAN DAN PEMROGRAMAN

PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN

SK 1. Meningkatnya keterpaduan perencanaan,

penganggaran dan pemrograman

SK 2. Meningkatnya kualitas pengendalian dan

pengawasan

4. PETA STRATEGI

PETA STRATEGI DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Page 74: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 74

SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

sasaran strategis (ss)

kodesk

kode iku saturaian uraian

indikator kinerja utama (iku) direktorat peLaksana

iku subdirektorat dan seksi/subbag tu

SK-1.

SK-2

%

%

%

%

%

SK-1.1

SK-1.2

SK-2.1

SK-2.2

SK-2.3

Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA

Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja

Tingkat akuntabilitas kinerja

Tingkat kepatuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan

Persentase LHP yg ditindaklanjuti

Subdirektorat Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan

Subdirektorat Keterpaduan Pembiayaan

Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi

Subdirektorat Keterpaduan Pelaksanaan

Subbaggian Tata Usaha

Seksi Keterpaduan Perencanaan

Seksi Kemitraan

Seksi Keterpaduan Pembiayaan I

Seksi Keterpaduan Pembiayaan II

Seksi Pemantauan dan Evaluasi I

Seksi Pemantauan dan Evaluasi II

Seksi Keterpaduan Pelaksanaan I

Seksi Keterpaduan Pelaksanaan II

Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA

Jumlah pedoman dan manual keterpaduan rencana pembangunan unfrastruktur permukiman yang tersusun

Jumlah kemitraan pembangunan infrastruktur yang direalisasikan

Jumlah pedoman dan manual keterpaduan perencanaan dan kemitraan yang tersusun

Persentase penyerapananggaran dan pencapaianoutput belanja bidang PKP dan PBL

Persentase realisasi pembiyaan lainnya bidang pengembangan kawasan permukiman dan penataan bangunan dan lingkungan

Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja bidang SPAM dan PPLP

Persentase realisasi pembiayaan lainnya bidang pengembangan SPAM dan PPLP

Persentase rata-rata capaian Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat PSPAM dan PPLP serta Satker terkait

Jumlah pedoman evaluasi kinerja bidang SPAM dan PPLP yang tersusun

Persentase rata-rata capaian Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat PKP dan BPB serta Satker terkait.

Jumlah pedoman evaluasi kinerja bidang PKP dan BPB yang tersusun

Jumlah petunjuk teknis keterpaduan pelaksanaan yang tersusun

Jumlah fasilitasi keterpaduan yang dilksanakan

Tingkat kepatuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan

Jumlah pedoman pelaksanaan keterpaduan yang tersusun

Meningkatnya keterpaduan perencanaan, penganggaran dan pemrograman

Meningkatnya kualitas pengendalian dan pengawasan

Page 75: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

75DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

sasaran strategis (ss)

kodess

kode iku saturaian uraian

indikator kinerja utama (iku) direktorat unit in Charge

(penanggung jawab)

iku subdirektorat dan seksi/subbag tu

SK-3

SK-4

SK-5

%

%

%

%

%

%

SK-3.1

SK-3.2

SK-4.1

SK-4.2

SK-5.1

SK-5.2

Persentase ketepatan waktu penyelesaian usulan keputusan kepegawaian

Persentase tingkat pelaksanaan pengelolaan dan penilaian kinerja pejabat dan pegawai

Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan Keuangan (SAI)

Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan pengelolaan BMN Persentase penyelesaiantahapan integrasi sistem informasi DJCK

Persentase kelengkapan data base per sektor pengembangan dan pembangunan infrastruktur permukiman

Subbaggian Tata Usaha

Subbaggian Tata Usaha

Subbaggian Tata Usaha

Subbaggian Tata Usaha

Sub Direktorat Pengelolaan Data dan Informasi

Sub Direktorat Pengelolaan Data dan Informasi

Seksi Pengembangan Sistem Informasi

Seksi Pengelolaan Data

Persentase penyelesaiantahapan integrasi sistem informasi DJCK

Jumlah fasilitasi sistem dan teknologi informasi bidang pembangunan infrastruktur permukiman

Persentase kelengkapan data base per sektor pengembangan dan pembangunan infrastruktur permukiman

Jumlah Pedoman Pengelolaan data bidang pembangunan infrastruktur permukiman yang tersusun

Meningkatnya SDM yang kompeten dan berintegritas

Meningkatnya kualitas tata laksana dan tata kelola keuangan dan BMN

Meningkatnya kualitas layanan sistem dan teknologi informasi

Page 76: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 76

IKU Direktur KIP yang menjadi IKU Direktur Jenderal CK IKU Kasi yang menjadi IKU Kasubdit (Dari Satu Kasi)

IKU Kasi yang TIDAK menjadi IKU Kasubdit

IKU Kasubdit/Kasubbag yang menjadi IKU Direktur KIP

IKU Direktur KIP yang TIDAK menjadi IKU Direktur Jenderal IKU Kasi yang menjadi IKU Kasubdit (Gabungan IKU Kasi-Kasi)IKU Kasubdit/Kasubbag yang TIDAK menjadi IKU

Kasi Fasilitas Kemitraan

Kasubdit. Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan

KasiKeterpaduan Perencanaan

Kasi Keterpaduan Pembiayaan II

Kasubdit.Keterpaduan Pembiayaan

Kasi Keterpaduan Pembiayaan I

Kasi Keterpaduan Pelaksanaan II

Kasubdit Keterpaduan Pelaksanaan

Kasi Keterpaduan Pelaksanaan I

Kasi Pengelolaan Data

Kasubdit. Pengelolaan Data dan Sistem Informasi

Kasi Pengembangan Sistem Informasi

Kasi Pemantauan dan Evaluasi II

Kasubdit. Pemantauan dan Evaluasi

Kasi Pemantauan dan Evaluasi I

Jumlah kemitraan pembangunan infrastruktur yang direalisasikan

Jumlah pedoman dan manual keterpaduan perencanaan dan kemitraan yang tersusun.

Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA

Jumlah kemitraan pembangunan infrastruktur yang direalisasikan

Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA

Jumlah pedoman dan manual keterpaduan rencana pembangunan unfrastruktur permukiman yang tersusun

Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja bidang SPAM dan PPLP

Persentase realisasi pembiyaan lainnya bidang pengembangan SPAM dan PPLP

Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja

Persentase realisasi pembiyaan lainnya pembangunan infrastruktur permukiman

Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja bidang PKP dan PBL

Persentase realisasi pembiyaan lainnya bidang PKP dan PBL

Persentase ketidak patuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan yg ditindaklanjuti

Jumlah pedoman pelaksanaan keterpaduan yang tersusun

Persentase ketidak patuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan yg ditindaklanjuti

Jumlah pedoman dan juknis yang tersusun

Jumlah petunjuk teknis keterpaduan pelaksanaan yang tersusun

Jumlah fasilitasi keterpaduan yang dilksanakan

Persentase kelengkapan data base per sektor

Jumlah Pedoman Pengelolaan data

Persentase penyelesaian tahapan integrasi sistem informasi DJCK

Persentase kelengkapan data base per sektor

Persentase penyelesaian tahapan integrasi sistem informasi DJCK

Jumlah fasilitasi sistem dan teknologi informasi

Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat KIP

Persentase rata-rata capaian Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat PSPAM dan PPLP serta Satker terkait

Tingkat akuntabilitas kinerja DJCK

Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat KIP

Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA

Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja

Persentase ketidak patuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan yg ditindaklanjuti

Persentase penyelesaian tahapan integrasi sistem informasi DJCK

Persentase kelengkapan data base per sektor

Tingkat akuntabilitas kinerja DJCK

Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat KIP

Tingkat akuntabilitas kinerja DJCK

Persentase rata-rata capaian Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat PKP dan BPB serta Satker terkait

KasubbagTata Usaha

Persentase LHP yg ditindaklanjuti

Persentase ketepatan waktu penyelesaian usulan keputusan kepegawaian

Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan Keuangan (SAI)

Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan pengelolaan BMN

Persentase penyelesaian tatalaksana kearsipan

Persentase pemenuhan sarana dan prasana perkantoran

Persentase LHP yg ditindaklanjuti

Persentase ketepatan waktu penyelesaian usulan keputusan kepegawaian

Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan Keuangan (SAI)

Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman

Penjabaran IKU Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman

Page 77: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

77DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

PELAKSANAPEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN

NAMA JABATAN NAMA JABATANIKU KETERANGANIKUNO.

2 SUBDIT KETERPADUAN PEMBIAyAAN

Satuan: Konsep

Satuan: Berkas

Satuan: Konsep

Satuan: Berkas

Satuan: berkas

Satuan: berkas

Satuan: Dokumen

Satuan: berkas

Satuan: Konsep

Satuan: berkas

Satuan: berkas

Satuan: Dokumen

Satuan: berkas

Satuan: Konsep

Jumlah konsep Jakstra yang disusun

Jumlah berkas kegiatan pembahasan Jakstra yang disiapkan

Jumlah konsep sinkronisasai rencana pembangunan dengan RPI2JM yang disusun

Jumlah berkas kegiatan pembahasan Jakstra yang disiapkan

Persentase berkas bahan investasi yang disiapkan tepat waktu

Jumlah berkas bahan kerjasama luar negeri yang disiapkan

Jumlah dokumen usulan program dalam MP yang diperiksa

Jumlah berkas bahan Rakor Pinjaman dan Hibah LN yang disiapkan

Jumlah konsep MoU yang disusun

Jumlah berkas bahan investasi yang disiapkan

Jumlah berkas bahan kerjasama luar negeri yang disiapkan

Jumlah dokumen usulan program dalam MP yang diperiksa

Jumlah berkas bahan Rakor Pinjaman dan Hibah LN yang disiapkan

Jumlah konsep MoU yang disusun

Penelaah Kebijakan dan Strategi

Pengintegrasi Perencanaan Program

Penelaah Kebijakan dan Strategi

Pengintegrasi Perencanaan Program

Penyusun Program dan Rencana Anggaran

Pengolah Pengembangan Investasi

(1). Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA

(2). Jumlah pedoman dan manual keterpaduan rencana pembangunan unfrastruktur permukiman yang tersusun

(1). Jumlah kemitraan pembangunan infrastruktur yang direalisasikan

(2). Jumlah pedoman dan manual keterpaduan perencanaan dan kemitraan yang tersusun

(1). Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja bidang PKP dan PBL

(2). Persentase realisasi pembiyaan lainnya bidang PKP dan PBL.

Kasi Keterpaduan Perencanaan

Kasi Fasilitas Kemitraan

Kasi Keterpaduan Pembiayaan I

1.1.

1.2.

2.1

1 SUBDIT KETERPADUAN PERENCANAAN DAN KEMITRAAN

5. PENyELARASAN KINERJA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Page 78: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 78

PELAKSANAPEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN

NAMA JABATAN NAMA JABATANIKU KETERANGANIKUNO.

3 SUBDIT KETERPADUAN PELAKSANAAN

2.2

3.1.

Kasi Keterpaduan Pembiayaan II

Kasi Keterpaduan Pelaksanaan I

(1). Jumlah petunjuk teknis keterpaduan pelaksanaan yang tersusun

(2). Jumlah fasilitasi keterpaduan yang dilaksanakan

Jumlah berkas bahan investasi yang disiapkan

Jumlah berkas bahan kerjasama luar negeri yang disiapkan

Jumlah dokumen usulan program dalam MP yang diperiksa

Jumlah berkas bahan Rakor Pinjaman dan Hibah LN yang disiapkan

Jumlah konsep MoU yang disusun

Jumlah berkas bahan investasi yang disiapkan

Jumlah seberkas bahan kerjasama luar negeri yang disiapkan

Jumlah dokumen usulan program dalam MP yang diperiksa

Jumlah berkas bahan Rakor Pinjaman dan Hibah LN yang disiapkan

Jumlah konsep MoU yang disusun

Jumlah berkas bahan fasilitasi penyiapan program CSR yang disiapkan

Jumlah konsep MoU yang disusun

Jumlah berkas bahan fasilitasi penyiapan program CSR yang disiapkan

Jumlah dokumen laporan Konsolidasi Data MP yang diperiksa

Jumlah konsep Pembahasan Pengintegrasian SIPPA DJCK yang disiapkan

Jumlah konsep Pembahasan pedoman yang disiapkan

Jumlah dokumen usulan program dan anggaran tahunan dalam konreg yang diolah

Jumlah dokumen usulan program dan anggaran tahunan dalam Musrenbang yang diolah

Persentase berkas Kertas Kerja RKAKL yang disiapkan tepat waktu

Jumlah berkas bahan dokumen DIPA yang disiapkan

Jumlah berkas bahan Revisi RKAKL/DIPA/POK yang disiapkan

Satuan: berkas

Satuan: berkas

Satuan: Dokumen

Satuan: berkas

Satuan: Konsep

Satuan: berkas

Satuan: berkas

Satuan: Dokumen

Satuan: berkas

Satuan: Konsep

Satuan: berkas

Satuan: Konsep

Satuan: berkas

Satuan: dokumen

Satuan: Konsep

Satuan: Konsep

Satuan: Dokumen

Satuan: Dokumen

Satuan: berkas

Satuan: berkas

Satuan: berkas

Penyusun Program dan Rencana Anggaran

Pengolah Pengembangan Investasi

Penyusun Program dan Rencana Anggaran

Penyusun Program dan Rencana Anggaran

Penyusun Program dan Rencana Anggaran

Page 79: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

79DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Satuan: berkas

Satuan: Konsep

Satuan: Konsep surat

Satuan: Konsep surat

Satuan: Konsep surat

Satuan: dokumen

Satuan: Konsep

Satuan: Konsep

Satuan: Dokumen

Satuan: Dokumen

Satuan: berkas

Satuan: berkas

Satuan: berkas

Satuan: berkas

Satuan: Konsep

Satuan: Konsep surat

Satuan: Konsep surat

Satuan: Konsep surat

PELAKSANAPEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN

NAMA JABATAN NAMA JABATANIKU KETERANGANIKUNO.

3.2. Kasi Keterpaduan Pelaksanaan II

(1). Persentase ketidak patuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan yg ditindaklanjuti

(2). Jumlah pedoman pelaksanaan keterpaduan yang tersusun

Pengolah Data dan Anggaran

Penyusun Program dan Rencana Anggaran

Pengolah Data dan Anggaran

Jumlah berkas bahan evaluasi pelaksanaan anggaran yang disiapkan

Jumlah konsep profil kegiatan CK yang disusun

Jumlah konsep kontrak yang disusun

Jumlah konsep SK yang disusun

Jumlah konsep SPK jasa konsultasi yang disusun

Jumlah dokumen laporan Konsolidasi Data MP yang diperiksa

Jumlah konsep Pembahasan Pengintegrasian SIPPA DJCK yang disiapkan

Jumlah konsep Pembahasan pedoman yang disiapkan

Jumlah dokumen usulan program dan anggaran tahunan dalam konreg yang diolah

Jumlah dokumen usulan program dan anggaran tahunan dalam Musrenbang yang diolah

Jumlah berkas Kertas Kerja RKAKL yang disiapkan

Jumlah berkas bahan dokumen DIPA yang disiapkan

Jumlah berkas bahan Revisi RKAKL/DIPA/POK yang disiapkan

Jumlah berkas bahan evaluasi pelaksanaan anggaran yang disiapkan

Jumlah konsep profil kegiatan CK yang disusun

Jumlah konsep kontrak yang disusun

Jumlah konsep SK yang disusun

Jumlah konsep SPK jasa konsultasi yang disusun

Page 80: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 80

PELAKSANAPEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN

NAMA JABATAN NAMA JABATANIKU KETERANGANIKUNO.

5 SUBDIT PEMANTAUAN DAN EVALUASI

4.1.

4.2.

5.1.

Seksi Pengelolaan Data

Seksi Pengembangan Sistem Informasi

Kasi Pemantauan dan Evaluasi I

(1). Persentase kelengkapan data base per sektor

(2). Jumlah Pedoman Pengelolaan data yang diterbitkan

(1). Persentase penyelesaian tahapan integrasi sistem informasi DJCK

(2). Jumlah fasilitasi sistem dan teknologi informasi

(1). Tingkat akuntabilitas kinerja DJCK

(2). Persentase rata-rata capaian Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat PKP dan BPB serta Satker terkait

Pengolah Data dan Informasi

Pengolah Data dan Informasi

Pengolah Data dan Informasi

Pengolah Data dan Informasi

Pengevaluasi Program dan Kebijakan

Pengevaluasi Program dan Kebijakan

Pengevaluasi Program dan Kinerja

Pengolah Data dan Sistem Informasi

Jumlah konsep laporan 2 mingguan pemantauan kegiatan yang disusun

Jumlah konsep laporan 3 bulanan pemantauan kegiatan yang disusun

Jumlah konsep laporan monitoring pelaksanaan pembangunan yang disusun

Jumlah konsep laporan peta tematik dan GIS yang disusun

Jumlah bahan pengelolaan aplikasi dan situs web yang dikumpulkan

Jumlah laporan pengaduan layanan yang disusun

Jumlah laporan penyelesaian tindakan perbaikan yang disusun

Jumlah konsep artikel yang disusun untuk buletin

Jumlah konsep naskah hasil peliputan yang disusun untuk buletin

Jumlah konsep naskah produk publikasi yang disusun

Jumlah naskah yang di upload di website

Jumlah konsep e-mail yang disusun

Jumlah dokumen laporan kinerja yang diperiksa

Jumlah konsep laporan kinerja yang disusun

Jumlah dokumen laporan kinerja yang diperiksa

Jumlah konsep laporan kinerja yang disusun

Jumlah konsep pedoman evaluasi yang disusun

Jumlah konsep laporan hasil evaluasi yang disusun

Jumlah berkas data kinerja yang diperiksa

Jumlah berkas data yang diinput ke dalam SIMEKA

Satuan: Konsep Laporan

Satuan: Konsep Laporan

Satuan: Konsep Laporan

Satuan:

Satuan: Laporan

Satuan: Laporan

Satuan: Konsep Artikel

Satuan: Konsep Berita

Satuan: Konsep

Satuan: Naskah

Satuan: Konsep E-mail

Dokumen LAKIP dan PK dari Unit/UKM

Konsep PK dan LAKIP DJCK

Dokumen kinerja dari Subdit/Subbag/Satker.

Konsep PK dan LAKIP Bina Program

4 SUBDIT PENGELOLAAN DATA DAN SISTEM INFORMASI

Page 81: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

81DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

PELAKSANAPEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN

NAMA JABATAN NAMA JABATANIKU KETERANGANIKUNO.

6 Subbag Tata Usaha

5.2.

6.

Kasi Pemantauan dan Evaluasi II

Subbag Tata Usaha

(1). Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat KIP

(2). Persentase rata-rata capaian Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat PSPAM dan PPLP serta Satker terkait

(1). Persentase LHP yg ditindaklanjuti

(2). Persentase ketepatan waktu penyelesaian usulan keputusan kepegawaian

(3). Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan Keuangan (SAI)

(4). Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan pengelolaan BMN

(5). Persentase penyelesaian tatalaksana kearsipan

(6). Persentase pemenuhan sarana dan prasana perkantoran

Pengevaluasi Program dan Kinerja

Pengolah Data dan Sistem Informasi

Analis Kepegawaian

Penata Keuangan

Jumlah konsep pedoman evaluasi yang disusun

Jumlah konsep laporan hasil evaluasi yang disusun

Jumlah berkas data kinerja yang diperiksa

Jumlah berkas data yang diinput ke dalam SIMEKA

Jumlah berkas daftar gaji dan gaji terusan yang disiapkan

Jumlah berkas daftar lembur yang disiapkan

Jumlah berkas daftar honor, TKK, dan Uang Makan yang disiapkan

Jumlah berkas daftar gaji susulan, gaji terusan dan uang duka/wafat yang disiapkan

Jumlah konsep surat SKPP Pegawai, pensiun dan pegawai pindah yang disusun

Jumlah berkas daftar rapel gaji, kenaikan gaji berkala, tunjangan beras, kenaikan pangkat yang disiapkan

Jumlah konsep usulan rencana anggaran gaji pegawai yang disusun

Jumlah berkas daftar gaji dan gaji terusan yang disiapkan

Jumlah berkas daftar lembur yang disiapkan

Jumlah berkas daftar honor, TKK, dan Uang Makan yang disiapkan

Jumlah berkas daftar gaji susulan, gaji terusan dan uang duka/wafat yang disiapkan

Jumlah konsep surat SKPP Pegawai, pensiun dan pegawai pindah yang disusun tepat waktu

Jumlah berkas daftar rapel gaji, kenaikan gaji berkala, tunjangan beras, kenaikan pangkat yang disiapkan

Jumlah konsep usulan rencana anggaran gaji pegawai yang disusun

Satuan: Berkas;1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas

Satuan: Berkas;1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas

Satuan: Berkas;1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas

Satuan: Berkas;1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas

Satuan: Konsep surat

Satuan: Berkas;1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas

Satuan: konsep

Satuan: Berkas;1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas

Satuan: Berkas;1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas

Satuan: Berkas;1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas

Satuan: Berkas;1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas

Satuan: Konsep surat

Satuan: Berkas;1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas

Satuan: konsep

Page 82: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 82

1 Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya

2 Petunjuk Pelaksanaan Fisilitasi Penyusunan Rencana Program Investasi Infranstruktur Jangka Menengah

3 Petunjuk Pelaksanaan Fasilitasi Penyusunan Memorandum Program Direktorat Jenderal Cipta Karya

4 Petunjuk Pelaksanaan Fasilitasi Penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Direktorat Jenderal Cipta Karya

5 Petunjuk Pelaksanaan Fasilitasi Penyusunan Rencana Keraja dan Anggaran (RKA) Direktorat Jenderal Cipta Karya

6 Petunjuk Pelaksanaan Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Permukiman

7 Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Data

8 Petunjuk Pelaksanaan Pembangunan dan Pengembangan Sistem/Aplikasi

9 Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya

10 Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya

11 Petunjuk Pelaksanaan Kearsipan

12 Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan

13 Petunjuk Pelaksanaan Pemeliharaan Sarana Prasarana

6. PETUNJUK PELAKSANAAN DI DIREKTORAT KIP

no juduL petunjuk peLaksanaan

PELAKSANAPEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN

NAMA JABATAN NAMA JABATANIKU KETERANGANIKUNO.

Pengelola BMN Jumlah konsep surat usulan penghapusan barang yang disusun

Jumlah konsep laporan kondisi barang yang disusun

Jumlah konsep lapoan Catatan Atas Laporan BMN (CaLBMN) yang disusun

Persentase konsep laporan Rekon Internal Bulanan yang disusun tepat waktu

Jumlah konsep laporan rekonsiliasi Eksternal dengan DJKN yang disusun

Jumlah konsep laporan barang persediaan yang disusun

Jumlah konsep usulan renovasi / pengamanan asset yang disusun

Jumlah konsep Kartu Inventaris Barang yang disusun

Jumlah konsep Buku Laporan Tahunan yang disusun

Satuan: konsep surat

Satuan: konsep laporan

Satuan: konsep laporan

Satuan: konsep laporan

Satuan: konsep laporan

Satuan: konsep laporan

Satuan: konsep

Satuan: konsep

Satuan: konsep laporan

Page 83: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

83DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

7. SERTIFIKASI

Page 84: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 84

Sertifikat ISO 9001 Direktorat KIP

Page 85: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

85DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

8. DOKUMENTASI KEGIATAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Cipta Karya Libatkan Seluruh Pemangku Kepentingan Capai SDGs

a. Kegiatan Subdit Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan

Sustainable Development Goals (SDGs) atau yang dikenal sebagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) merupakan agenda pembangunan yang menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat, keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, serta kualitas lingkungan hidup. SDGs ini juga lebih menekankan pembangunan yang melibatkan dengan prinsip no one left behind, dengan maksud tidak ada masyarakat yang terpinggirkan dan tidak menjadi bagian dari pembangunan berkelanjutan.

Page 86: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 86

sumber: http://ciptakarya.pu.go.id/v5/berita/detail/7345

berketahanan, dan berkelanjutan, yang terdiri dari 7 indikator utama.

“Kami harap dengan workshop ini akan mempermudah identifikasi kondisi infrastruktur bidang Cipta Karya serta kesiapan pendanaan, kelembagaan, dan regulasi sebagai masukan dalam penyusunan RAD SDGs berbasis RAD 100-0-100. Selain itu dapat menguatkan sinergi pencapaian Gerakan 100-0-100 dengan pencapaian SDGs untuk menjamin ketersediaan air minum dan sanitasi serta kota dan permukiman yang berkelanjutan,” harap Edward.

Workshop tersebut diikuti 111 peserta dan narasumber dari Direktorat KIP Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR dan Kementerian PPN/Bappenas, Wali Kota Padang, Wali Kota Yogyakarta dan Bupati Kulonprogo sebagai narasumber karena telah dinilai berhasil dalam melakukan terobosan inovatif dalam penyediaan akses aman air minum dan sanitasi yang layak, serta dalam peningkatan kualitas permukiman kumuh. (didik-randaldiy/bns)

Hal tersebut diungkapkan Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman (KIP) Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang diwakili Kasubdit Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan Edward Abdurrahman dalam acara Workshop Kebijakan dan Strategi Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Bidang Cipta Karya Berbasis Rencana Aksi Daerah (RAD) 100-0-100 di Yogyakarta, Selasa (17/10/2017).

“Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan berkelanjutan, maka sesuai amanah Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017, Pemerintah Provinsi diminta untuk menyusun RAD SDGs tingkat provinsi sebagai acuan dalam melaksanakan berbagai kegiatan yang mendukung pencapaian SDGs sebagai dokumen rencana kerja 5 tahunan yang sesuai dengan sasaran pembangunan daerah. RAD SDGs ini disusun dengan melibatkan organisasi masyarakat, filantropi, dunia usaha, akademisi, dan pihak terkait lainnya,” ujar Edward.

Menurut Edward, substansi RAD SDGs tersebut terkait juga dengan RAD 100-0-100. Oleh karena itu, RAD 100-0-100 yang telah disusun dapat terintegrasi ke dalam penyusunan RAD SDGs. Data dasar, rencana kebijakan, maupun rencana program terkait infrastruktur permukiman dari RAD 100-0-10 sekiranya dapat menjadi bahan masukan dalam merumuskan kebijakan, strategi, dan rencana pencapaian SDGs, yaitu Goal 6 yakni menjamin ketersediaan dan pengelolaan berkelanjutan air dan sanitasi bagi semua, yang terdiri dari 6 indikator utama dan Goal 11 yaitu mewujudkan perkotaan dan kawasan permukiman yang inklusif, aman,

Page 87: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

87DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Cipta Karya Libatkan Lembaga Filantropi Bangun Perkotaan Berkelanjutan

Direktorat Jenderal Cipta Karya mendorong kolaborasi dan kemitraan pembangunan infrastruktur permukiman dengan multipihak yaitu melalui, fasilitasi, dialog, pihak-pihak diluar pemerintahan untuk berkontribusi lebih besar dalam pembangunan infrastruktur permukiman serta mendorong kolaborasi dan kemitraan dalam membangun infrastruktur permukiman dengan pihak-pihak yang peduli pada peningkatan kesejahteraan dan keadilan sosial.

Page 88: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 88

sumber: http://ciptakarya.pu.go.id/v5/berita/detail/7345

yang potensial dilaksanakan melalui multipihak atau CSR, menyusun pedoman untuk acuan perusahaan yang ingin menyalurkan dana CSR guna membiayai pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya, serta menandatangani dan menindaklanjuti nota kesepahaman (MOU) atara Ditjen Cipta Karya dengan CFCD (Corporate Forum for Community Development).

Sementara, Kasubdit Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan Direktorat KIP Edward Abdurrahman mengatakan, keterlibatan lembaga filantropi dan swasta dalam pembangunan telah mengalami pergeseran paradigma “from giving to impact investing” yang tidak lagi menggunakan dalam proses pembangunan. Hal tersebut mendasari Ditjen Cipta Karya bekerjasama dengan filantropi Indonesia membentuk filantropi cluster permukiman dan perktaan agar menjadi platform kolaborasi antara pemerintah dengan lembaga filantropi dan swasta dalam membangun kota berkelanjutan.

“Diharapkan dengan area kolaborasi tersebut dapat menjadi show window pembangunan permukiman dan perkotaan yang berkelanjutan dan inklusif, serta dapat direplikasi di kabupaten/kota lain dalam mencapat SDGs 11 dan NUA di tingkat lokal,” harap Edward (dewi/bns)

Hal tersebut diungkapkan Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman (KIP), Ditjen Cipta Karya Dwityo A. Soeranto saat membuka Forum Kemitraan Investasi Pembangunan Infrastruktur Permukiman di Tangerang, Kamis (28/12/2017).

“Sampai akhir tahun 2017 capaian cakupan pelayanan air minum baru 72,04% penduduk yang memiliki akses aman air minum, sanitasi baru 78,04% penduduk yang memiliki akses sanitasi layak serta 9.735 Hektar luas permukiman kumuh yang dapat ditangani dari 38.431 Hektar permukiman kumuh yang terdapat di perkotaan,” ujar Dwityo

Dwityo mengatakan, dalam RPJMN 2015-2019 untuk mencapai gerakan 100-0-100 pemerintah memiliki dana sebesar 124,9 triliun sementara target dalam 2019 membutuhkan dana sebesar 751,8 triliun. Terdapat gap pendanaan, oleh karena itu dibutuhkan kolaborasi dari semua pihak untuk mendukung tercapainya gerakan 100-0-100.

”Terdapat potensi filantropi dalam membangun infrastruktur permukiman antara lain, semakin banyak perusahaan yang mencari peluang cara penyalurannya, semakin banyak perusahaan yang memerlukan mitra yang kompeten, dan pemahaman perusahaan semakin baik atas kewajiban CSR,” tutur Dwityo.

Lebih lanjut upaya menurut Dwityo, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berupaya untuk menggali potensi filantropi dengan berbagai cara diantaranya mendorong tiap kabupaten/kota menyusun daftar kegiatan bidang Cipta Karya

Page 89: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

89DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Direktorat KIP Tingkatkan Kapasitas Petugas TNDE Randal Seluruh Provinsi

b. Kegiatan Subdit Pengelolaan Data Dan Sistem Informasi

Hal tersebut diungkapkan oleh Kasubdit Pengelolaan Data dan Sistem Informasi, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Sri Murni Edi, pada acara Peningkatan Kapasitas Petugas Pengelolaan TNDE di lingkungan Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman, di Bandung, Rabu (06/12/2017). “Di KIP kita sudah seluruhnya menggunakan aplikasi TNDE dalam pengelolaan data surat masuk dan surat keluar. Hal tersebut perlu dicontoh dan dilanjutkan oleh Randal agar dapat diimplementasikan dengan baik,” kata Sri Murni dalam sambutannya. Sri Murni menegaskan, sangat

terbantu dengan adanya aplikasi TNDE ini karena bisa menyampaikan disposisi di mana pun dan kapan pun dengan akses internet saja. Lanjut Sri Murni, dengan aplikasi TNDE kinerja kita bisa lebih efesien dan optimal dalam segi administrasi. Dalam acara ini hadir pula narasumber dari Biro Umum, Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR, Budi Hermawan yang menjelaskan mengenai kebijakan TNDE di Kementerian PUPR. Budi sangat mengapresiasi prestasi Direktorat KIP sebagai peringkat pertama dalam penggunaan TNDE. (tym/danang/randaljabar/ari).

Tahun 2017 ini, Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman (KIP) mendapat peringkat pertama dalam lomba penggunaan aplikasi Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE) untuk Kementerian PUPR. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan penggunaannya melalui Satker Perencanaan dan Pengendalian (Randal) dan 33 PPK Randal seluruh provinsi di Indonesia.

Page 90: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 90

9. HASIL PELAKSANAAN EVALUASI KINERJA UNIT SATUAN KERJA DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARyA

Penilaian Evaluasi Kinerja Unit Satuan Kerja di Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya dilakukan terhadap PPK Randal dan 4 Unit Satker Provinsi yang meliputi Satker PKP, PBL, PSPAM, dan PSPLP pada masing-masing provinsi.

Setelah dilakukan pengisian melalui SIMEKA selama bulan Agustus hingga Desember tahun 2017 dan diselenggarakannya workshop di 5 wilayah, maka didapatkan hasil penilaian evaluasi satuan kerja sebagai berikut.

Gambar 1Evaluasi PPK Randal

sumber: simeka, 2017

Page 91: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

91DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Gambar 2Evaluasi Satker PKP

Gambar 3Evaluasi Satker PBL

sumber: simeka, 2017

sumber: simeka, 2017

Page 92: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 92

Gambar 4Evaluasi Satker PSPAM

Gambar 5Evaluasi Satker PSPLP

sumber: simeka, 2017

sumber: simeka, 2017

Page 93: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

93DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Gambar 6Evaluasi PPK Randal dan Unit Satker Provinsi Wilayah Sumatera

Gambar 7Evaluasi PPK Randal dan Unit Satker Provinsi Wilayah Jawa

sumber: simeka, 2017

sumber: simeka, 2017

Page 94: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 94

Gambar 8Evaluasi PPK Randal dan Unit Satker Provinsi Wilayah Bali dan Kalimantan

Gambar 9Evaluasi PPK Randal dan Unit Satker Provinsi Wilayah Sulawesi

sumber: simeka, 2017

sumber: simeka, 2017

Page 95: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

95DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap hasil penilaian evaluasi satuan kerja, terdapat beberapa kesimpulan yang dapat ditarik, yaitu sebagai berikut:a. Berdasarkan aspek pengisian data, rata-rata

pengisian data PPK Randal dan Unit Satker Provinsi seluruh Indonesia termasuk tinggi, yaitu sebesar 93,8%. Sebanyak 27 provinsi memiliki rata-rata keterisian sangat memuaskan dengan nilai lebih dari 90% dan terdapat 6 provinsi yang memiliki rata-rata keterisian memuaskan dengan interval keterisian 70% hingga 90%. Sebanyak 150 dari 165 Unit Satuan Kerja telah menginput seluruh data sehingga terdapat 15 Unit Satuan Kerja perlu melengkapi data dalam SIMEKA. Selain itu terdapat satu Unit Satker Provinsi yang masih belum melakukan penginputan data yaitu PSPLP Kalimantan Timur.

b. Berdasarkan nilai evaluasi, secara umum PPK Randal dan Unit Satker Provinsi memiliki nilai yang

baik, dengan rata-rata nasional sebesar 80,68%. Nilai tersebut dapat dikatakan memuaskan karena interval ambang batas memuaskan diatas 70%. Seluruh provinsi memiliki rata-rata nilai evaluasi baik dengan interval nilai diatas 64,32% hingga 97,55%. Terdapat 34 Unit Satuan Kerja memiliki nilai sangat memuaskan dengan nilai diatas 90%. Diperlukan perhatian khusus kepada 2 Provinsi yang memiliki nilai rata-rata seluruh Unit Satker Provinsi dibawah 70% yaitu Aceh sebesar 64,69% dan Kalimantan Tengah sebesar 64,32%.

c. Berdasarkan tahapan manajemen dan indikator, hal-hal yang perlu diperhatikan untuk perbaikan ke depan adalah aspek-aspek dengan nilai cukup rendah, yaitu: a) Pemenuhan readiness criteria; b) Kondisi prasarana kerja; serta c) Pelaksanaan pelelangan, progres pelaksanaan fisik dan progres penyerapan keuangan.

Gambar 10Evaluasi PPK Randal dan Unit Satker Provinsi Wilayah Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua

sumber: simeka, 2017

Page 96: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 96

10. HASIL PEMANTAUAN KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN TAHUN 2017

Berkaitan dengan tugas Sub Direktorat Pemantauan dan Evaluasi yaitu melaksanakan pemantauan dan evaluasi kinerja keterpaduan program pembangunan infrastruktur permukiman, maka pada tahun 2017 telah dilaksanakan pemantauan keterpaduan infrastruktur permukiman dengan menggunakan Surat Edaran Dirjen. Cipta Karya Nomor 83/SE/DC/2016 tentang Pedoman Pemantauan Keterpaduan Infrasruktur Permukiman Bidang Keciptakaryaan sebagai acuan pelaksanaan pemantauan. Lokasi Pemantauan Keterpaduan dilaksanakan di 19 provinsi, yaitu:1. Nangroe Aceh Darussalam2. Sumatera Barat3. Bengkulu4. Lampung5. Jawa Tengah6. D.I Yogyakarta7. Jawa Timur8. Kalimantan Barat9. Kalimantan Tengah10. Kalimantan Selatan 11. Kalimantan Timur12. Sulawesi Utara13. Sulawesi Selatan14. Nusa Tenggara Timur15. Bali16. Maluku Utara17. Maluku18. Papua19. Papua Barat

Hasil dari pemantauan tersebut adalah sebagai berikut.a. Hasil tahapan perencanaan keterpaduan

di 19 kab/kota lokasi tinjauan lapangan menunjukkan bahwa pemerintah daerah kabupaten/kota sudah mengetahui pentingnya kebutuhan perencanaan

keterpaduan infrastruktur permukiman (pemahaman keterpaduan) dalam penanganan kumuh berdasarkan prioritas kebutuhan wilayah. Hal tersebut dapat dilihat dari telah disusunnya rencana keterpaduan kegiatan penanganan permukiman kumuh berdasarkan SK Kumuh Walikota Tahun 2014. Secara teknis rencana tersebut dituangkan ke dalam berbagai nama Dokumen Rencana sesuai dengan arahan dokumen rencana dari Pemerintah, seperti RPKPKP, RP2KPKP dan sejenisnya. Perencanaan yang sudah berupaya melibatkan stakeholder terkait Bidang Keciptakaryaan dan lintas SKPD. Upaya perencanaan keterpaduan di daerah di koordinasikan oleh Bappeda kabupaten/kota melalui sinkronisasi rencana dengan SKPD terkait penanganan kumuh agar selaras dengan program yang tercantum dalam RPJMD.

b. Hasil pelaksanaan keterpaduan di 19 lokasi menunjukkan bahwa penanganan kawasan kumuh relatif masih belum terpadu atau masih dilakukan oleh masing-masing sektor. Beberapa penyebab belum optimalnya pelaksanaan keterpaduan dalam kawasan kumuh ialah (1) kesulitan dalam bekoordinasi antar sektor dalam melaksanakan dokumen perencanaan keterpaduan; (2) keterbatasan pembiayaan APBD menyebabkan belum terlaksananya keterpaduan di kawasan kumuh, sehingga penanganannya belum tuntas. Saat ini, kegiatan penanganan kumuh di daerah umumnya masih bergantung pada dana APBN; (3) adanya kebijakan politis pemerintah pusat maupun daerah yang tidak tercantum dalam dokumen rencana, sehingga ada pengalihan alokasi anggaran dan lokasi kegiatan. Hal ini sering

Page 97: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

97DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

di jumpai di tengah berlangsungnya kegiatan pembangunan. Akibatnya beberapa kegiatan mengalami penyesuaian bahkan di tunda karena keterbatasan sumber pembiayaan yang di alihkan; (4) perubahan nomenklatur SKPD di daerah semenjak UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, membuat hambatan untuk mendidentifikasi pihak yang terkait dalam penanganan kumuh khususnya di bidang keciptakaryaan. Akibanya, SDM yang menangani kegiatan bidang keciptakaryaan sering berganti dengan dengan orang yang baru, sehingga mereka kerap menemui kesulitan untuk menjelaskan keterpaduan kegiatan di kawasan kumuh Tahun 2015.

c. Outcome kegiatan di 19 lokasi survei kawasan kumuh menunjukkan bahwa infrastruktur dalam kondisi masih berfungsi, terawat dan dimanfaatkan oleh warga secara intensif. Infrastruktur permukiman yang belum optimal dimanfaatkan, karena lokasinya

relatif jauh dari permukiman. Walaupun infrastruktur tersebut dimanfaatkan masyarakat, namun keberlanjutan fungsinya masih rendah, karena rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam pengoperasioan pemeliharaan. Infrastruktur permukiman yang telah dibangun di kawasan kumuh pada 19 lokasi menunjukkan keterkaitan fungsi dengan infrastruktur PUPR lain seperti keterkaitan dengan infrastruktur jalan dan drainase primer-sekunder. Selanjutnya dalam keterkaitannya dengan infrastruktur non-PUPR, terdapat 16 dari 19 lokasi pemantauan yang menunjukkan keterkaitan tinggi, seperti: telekomunikasi, energi, sarana pendidikan, sarana kesehatan, dan sarana peribadatan.

Hasil dari pemantauan keterpaduan infrastruktur permukiman secara detail dijelaskan dalam bentuk gambar dan tabel yang dapat dilihat di bawah ini.

Gambar 1. Hasil Penilaian Proses Keterpaduan

sumber: hasil analisis, 2017

Page 98: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 98

Gambar 2. Keterpaduan Rencana Kegiatan

sumber: hasil analisis, 2017

Page 99: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

99DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Gambar 3. Keterpaduan Rencana Pembiayaan

sumber: hasil analisis, 2017

Page 100: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 100

Gambar 4. Keterpaduan Pelaksanaan Kegiatan

sumber: hasil analisis, 2017

Page 101: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

101DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Gambar 5. Keterpaduan Pelaksanaan Pembiayaan

sumber: hasil analisis, 2017

Page 102: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 102

PROVINSI Kabupaten/Kota Permasalahan

Kota Makassar

Kota Samarinda

Kota Palangkaraya

Kota Bengkulu

Kota Pontianak

Kota Banda Aceh

Kab. Bantul

Kab. Sukoharjo

Kota Bandar Lampung

Kota Padang

Kota Banjar Baru

Kota Manado

Kota Kupang

Kota Ternate

Kota Denpasar

Kota Ambon

Kota Jayapura

Kab. Manokwari

Sulawesi Selatan

Kalimantan Timur

Kalimantan Tengah

Bengkulu

Kalimantan Barat

Aceh

DI. Yogyakarta

Jawa Tengah

Lampung

Sumatera Barat

Kalimantan Selatan

Sulawesi Utara

Nusa Tenggara Timur

Maluku Utara

Bali

Maluku

Papua

Papua Barat

• Keterbatasanlahanuntukpembangunaninfrastruktur; dan

• Keterbatasanpembiayaan.

• Keterbatasanlahanuntukpembangunaninfrastruktur;

• Koordinasitidakefektifkarenamutasipejabat;dan

• Masalahlegalitaslahan.

• Masalahlegalitaslahanyanguntuklokasiinfrastruktur.

• Keterbatasanpembiayaan.

• Masalahlegalitaslahanlahanyanguntuklokasi infrastruktur.

• Keterbatasanpembiayaan;dan• Dokumenteknisyangtidaksesuaistandar.

• Keterbatasanpembiayaan.

• Keterbatasanpembiayaan;dan• Kesulitanuntuksosialisasidokumen

perencanaan.

• Keterbatasanlahanuntukpembangunaninfrastruktur; dan

• Koordinasitidakefektifmutasipejabat.

• Koordinasitidakefektifmutasipejabat.

• Kesulitanuntuksosialisasidokumenperencanaan.

• Kesulitanuntuksosialisasidokumenperencanaan.

• Kesulitanuntuksosialisasidokumenperencanaan; dan

• Setiapsektorsudahpunyaprioritaskegiatantersendiri.

• Setiapsektorsudahpunyaprioritaskegiatantersendiri.

• Keterbatasanlahanuntukpembangunaninfrastruktur; dan

• Koordinasitidakefektifantarsektor.

• Tumpangtindihpenanganankumuhdengankegiatan lain dalam 1 delineasi yang sama;

• Adanyaintervensisecarapolitisdiluarrencanayang terdapat dalam dokumen rencana; dan

• Koordinasitidakefektifantarsektor.

• Kondisigeografiswilayahmenyulitkanpembangunan; dan

• Adanyakebijakanpolitisdaripusatyangtidak sinergis dengan dokumen rencana penanganan kumuh.

• Keterbatasanpembiayaan;• Kesulitanuntuksosialisasidokumen

perencanaan; dan• Setiapsektorsudahpunyaprioritaskegiatan

tersendiri.

Tabel 1. Permasalahan Pelaksanaan Kegiatan Keterpaduan

sumber: hasil pemantauan keterpaduan, 2017

Page 103: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

103DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

PROVINSINO Kabupaten/Kota Permasalahan

Kawasan Lubuk Lintah Kawasan Campang Jaya

Kawasan Sonorejo

Kawasan Sonorejo

Kawasan Aleu Naga dan lembaro SkepKawasan Rawa Makmur

Kawasan Tambelahan Sampit Kawasan Danau Seha

Kawasan Sungai Karang Mumus Kawasan Pampang

Kawasan Kemuning

Kawasan MaasingKawasan OesapaKawasan Dufa-Dufa

Kawasan Sidakara

Kawasan Sukun

Kawasan Nusaniwe

Kawasan Sawaibu

Kawasan Imbi

PadangBandar Lampung

Sukoharjo

Bantul

Banda Aceh Bengkulu

PontianakPalangkaraya

Samarinda Makassar

Kota Banjar Baru

Kota ManadoKota KupangKota Ternate

Kota Denpasar

Kota Malang

Kota Ambon

Kabupaten Manokwari

Kota Jayapura

12

3

4

5

6

78

910

11

121314

15

16

17

18

19

• JalanLingkungan.• JalanLingkungan;dan• Drainase.• Jalanlingkungan;dan• Drainase.• JalanLingkungan;• Drainase;dan• AirLimbahIPALKomunal.• JalanLingkungan;dan• Drainase.• JalanLingkungan;• Drainase;• AirLimbahIPALKomunal;dan• SR.• Jalanlingkungan.• JalanLingkungan;• Tempatpembuangansampahsementara;dan• Saranapenanggulangankebakaran.• JalanLingkungan.• JalanLingkungan;dan• Drainase.• JalanLingkungan;dan• TempatSampah.• JalanLingkungan.• JalanLingkungan.• RTH;dan• JalanLingkungan.• JalanLingkungan;dan• DrainaseLingkungan.• JalanLingkungan;• DrainaseLingkungan;• RTH;• Jembatan;• IPAL;dan• AirMinum.• JalanLingkungan;• MCKKomunal;• Talud;dan• Drainase.• RTH;• JalanLingkungan;dan• MCKKomunal.• JalanLingkungan;dan• AirBersih.

Tabel 2. Pemantauan Outcome Infrastruktur Permukiman di Lokasi Survei

sumber: hasil survei pemantauan keterpaduan 2017

Page 104: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 104

Gambar 6. Hasil Penilaian Pemantauan Outcome

sumber: hasil analisis, 2017

Page 105: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

105DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Gambar 7. Keberfungsian Infrastruktur Permukiman

sumber: hasil analisis, 2017

Page 106: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 106

Gambar 8. Penggunaan Infrastruktur Permukiman

sumber: hasil analisis, 2017

Page 107: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

107DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Gambar 9. Keberlanjutan Infrastruktur Permukiman

sumber: hasil analisis, 2017

Page 108: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 108

Gambar 10. Keterkaitan dengan Infrastruktur Non-PUPR

sumber: hasil analisis, 2017

Page 109: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

109DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

11. HASIL PELAKSANAAN EVALUASI MANFAAT INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Kegiatan pemantauan kinerja dilakukan terhadap kegiatan PHLN dan APBN di Provinsi Bali, yaitu DSDP (Denpasar Sewerage Development Project) dan TPA Regional SARBAGITA (Denpasar Regional Gianyar Tabanan). Tujuan dari kegiatan Pemantauan kinerja ini ialah untuk mengetahui capaian dan kontribusi hasil pembangunan di Provinsi Bali baik non bidang Keciptakaryaan maupun bidang Keciptakaryaan terhadap kualitas hidup (quality of life). Dari data dan analisis yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa kontribusi atau dukungan infrastruktur permukiman terhadap tingkat kesejahteraan penduduk pada kegiatan PHLN dan APBN di Provinsi Bali adalah sebagai berikut:a. Cakupan Sanitasi Layak berkorelasi tinggi

dengan peningkatan kualitas hidup (IPM) dan berkorelasi sedang dengan peningkatan Angka Harapan Hidup dan penurunan Angka Kemiskinan.

b. Cakupan Air Minum Aman berkorelasi cukup tinggi dengan peningkatan kualitas hidup (IPM) dan berkorelasi sedang dengan peningkatan Angka Harapan Hidup dan penurunan Angka Kemiskinan.

c. Persentase Rumah Kumuh berkorelasi tinggi dengan peningkatan kualitas hidup (IPM), peningkatan Angka Harapan Hidup dan penurunan Angka Kemiskinan.

d. Persentase Sampah Diangkut berkorelasi sangat kecil dengan peningkatan kualitas hidup (IPM), peningkatan Angka Harapan Hidup, dan penurunan Angka Kemiskinan.

e. Cakupan Sanitasi Layak, Cakupan Air Minum Aman dan Persentase Rumah Kumuh, saling berkorelasi ‘Sedang-Kuat’ terkait karakteristik infrastruktur permukiman sebagai kebutuhan dasar.

f. Rendahnya korelasi Sampah Diangkut

dengan indikator lain, disebabkan kualitas data belum handal, yaitu yang dihitung hanya pada Ibu Kota Provinsi. Selain itu akurasi angka kurang, karena dikumpulkan dari data kantor dinas di daerah yang pencatatannya belum cukup handal.

g. Berbagai infrastruktur permukiman (sanitasi, air minum, pengelolaan sampah dan pengurangan kumuh) secara simultan lebih mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (kesejahteraan), Angka Harapan Hidup dan Penurunan Kemiskinan, daripada dibandingkan dengan pengaruhnya pada Indeks Kebahagiaan.

h. Infrastruktur permukiman menjadi faktor penting untuk mendukung Tingkat Kesejahteraan Penduduk (IPM) dan meningkatkan Angka Harapan Hidup dan mendukung Tingkat Kebahagiaan penduduk.

Page 110: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 110

Page 111: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

111DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Page 112: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 DIREKTORAT …ciptakarya.pu.go.id/kip/halaman/progker/file/1526458527-LaKIP... · peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur

L a P O R a N K i N e R j a 112

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYATDIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYAJl. Pattimura No. 20, Jakarta Selatan 12110 Telp. (021) 727 96586http://ciptakarya.pu.go.id