direktorat pembinaan sma direktorat jenderal pendidikan menengah

48
DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Upload: mabyn

Post on 10-Feb-2016

112 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Bi n tek Tahun 2011. T. P. M. K. S. S. A. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. PEMANFAATAN HASIL ANALISIS KONTEKS DALAM PENYUSUNAN BAHAN AJAR DAN BAHAN UJI. DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PE N DIDIKAN NASIONAL. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN

MENENGAHKEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Page 2: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

Mekanisme Pengembangan Bahan Ajar dan Bahan UJi

Konsep Bahan Ajar

Analisis Konteks (SI, Standar Proses, dan Standar Penilaian)

Page 3: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

SNP KOMPONENHASIL ANALISIS

(RENCANA TINDAK LANJUT)

PEMANFAATAN

STANDAR ISI

Lamp. SI : Tujuan Mapel

Analisis Ranah Kompetensi dan Substansi Materi Acuan

melakukan review/revisi Dokumen II

Lamp. SI : Ruang Lingkup Pemetaan SK-KDLamp. SI : SK-KD

STANDAR

PROSESPerencanaan

Hasil analisis terhadap silabus

dan RPP

Acuan untuk review/revisi Silabus dan

RPP

STANDAR

PENILAIAN

Prinsip Penilaian

Hasil analisis pemenuhan setiap komponen

Acuan Penyusunan Rancangan

Penilaian (UH, UTS, UAS dan

US)

Teknik dan instrumen PenilaianMekanisme dan prosedur Penilaian

Page 4: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

Pengertian Bahan AjarBahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu

guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.

Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.

(National Center for Vocational Education Research Ltd/National Center for Competency

Based Training).

Page 5: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

TUJUAN PENYUSUNAN BAHAN AJAR

1. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial peserta didik;

2. Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh;

3. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Page 6: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

1. Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik;

2. Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit diperoleh;

3. Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi;

4. Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar;

5. Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan peserta didik karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya;

6. Menambah angka kredit jika dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.

MANFAAT BAGI GURU

Page 7: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

1. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik;

2. Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru;

3. Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.

MANFAAT BAGI PESERTA DIDIK

Page 8: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

1. Bahan ajar pandang (visual) terdiri atas bahan cetak (printed) seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, dan non cetak (non printed), seperti model/maket.

2. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio.

3. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film.

4. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).

Jenis Bahan Ajar

Page 9: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

BAHAN AJAR BERBASIS TIKBahan Ajar Berbasis TIK adalah

bahan ajar yang disusun dan dikembangkan dengan menggunakan alat bantu TIK untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, dan memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas.

Page 10: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

KEUNGGULAN BAHAN AJAR BERBASIS TIKa. memberi kemudahan bagi pendidik untuk

menjelaskan hal-hal yang abstrak, peristiwa yang sudah lama terjadi, atau proses yang memerlukan waktu lama.

b. mengubah peran peserta didik dari pasif menjadi aktif dan mempunyai ketertarikan pada materi yang dipelajari.

c. peserta didik dapat belajar atau menelaah bahan ajar sewaktu-waktu karena bahan ajar dapat disimpan di komputer.

Page 11: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

Lanjutan ….d. pendidik dan peserta didik dapat

menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadwal melalui jaringan intranet atau internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai seberapa jauh bahan ajar dipelajari.

e.pendidik dan peserta didik dapat berkomunikasi dengan mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.

Page 12: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

Jenis Media yang dapat dipilih dalam media pembelajaran:

Gambar diam : foto, sketsaVideo : Film, gambar bergerakObyek 3 dimensi : Permodelan benda dalam 3

dimensiAudio : SuaraDemonstrasi : Memperagakan modelTeks : TulisanOrasi, narasi : Suara untuk memperjelas isi

media

Page 13: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

Kemampuan setiap jenis Media dalam mempengaruhi berbagai macam belajar

Macam Blj

Jns Media

Informasi

Faktual

Pengenalan Visual

Konsep /prinsip/aturan

Prose-dur

Ketram-pilan

persepsi gerak

Sikap . Opini

Motivasi

Gambar diam Sedang Tinggi Sedang Sedang Rendah Rendah

Video Sedang Sedang Tinggi Sedang Rendah Sedang

Obyek 3 dimensi

Rendah Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah

Audio Sedang Rendah Rendah Sedang Rendah Sedang

Demonstrasi Rendah Sedang Rendah Tinggi Sedang Sedang

Teks Sedang Rendah Sedang Sedang Rendah SedangOrasi, narasi Sedang Rendah Sedang sedang Rendah Sedang

Page 14: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

1. Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang konkret untuk memahami yang abstrak;

2. Pengulangan akan memperkuat pemahaman;

3. Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman peserta didik;

4. Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar;

5. Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan mencapai ketinggian tertentu;

6. Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong peserta didik untuk terus mencapai tujuan.

PRINSIP PENGEMBANGAN

Page 15: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

MEKANISME PENYUSUNAN BAHAN

AJARAnalisis/

Pemetaan SK-KD

Pengembangan Silabus

Penyusunan

Bahan Ajar

Diarahkan pada Bahan Ajar Berbasis TIK

Bahan Ajar Bahan ajar pandang (visual) Bahan ajar dengar (audio) Bahan ajar pandang dengar (audio visual) Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material)

SK KD IPK

Materi dan Kegiatan

Pembelajaran

Tujuan Pembelajar

an dan Metode

Pengembangan RPP

Hasil Analisis

SI

Hasil Analisis St

Proses

Page 16: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN BAHAN AJAR

Mengidentifikasi kebutuhan pendukung

Menyusun Struktur (outline) Bahan Ajar

Mencermati tujuan, materi pelajaran, metode dan kegiatan pembelajaran

Membuat Bahan Ajar

Melakukan Evaluasi dan Revisi

PenyusunanBahan Ajar

Page 17: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

1. Mengidentifikasi tingkat ranah kompetensi dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

2. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi dengan menyesuaikan tingkatan ranah pencapaian kompetensi dasar (perhatikan Kata Kerja Operasional)

3. Mengembangkan materi pokok dari indikator pencapaian kompetensi

4. Memetakan ruang lingkup materi pokok5. Menentukan alokasi waktu

MEKANISME PEMETAAN SK - KD

Page 18: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

Mata Pelajaran : ………Kelas/Semester : … / …SK

Tk. Ranah

KDTk. Ranah

Indikator

Tk. Ranah

Materi Pokok

Ruang

Lingkup

Alok .

Waktu

Nilai Karakter

FORMAT PEMETAAN SK - KD

Page 19: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

Acuan dalam Pengembangan Indikator Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi

dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur/diobservasi yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Setiap KD dikembangkan menjadi beberapa indikator Indikator menggunakan kata kerja operasional yang

dapat diukur dan/atau diobservasi Tingkat kata kerja dalam indikator lebih rendah atau

setara dengan kata kerja dalam KD maupun SK Prinsip pengembangan indikator adalah Urgensi,

Kontinuitas, Relevansi, dan Kontekstual Kata kerja operasional (KKO) Indikator dimulai dari

tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkret ke abstrak.

Page 20: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

ASPEK KOGNITIF (TAXONOMY COGNITIVE BLOOM)

1. Pengetahuan (Knowledge), Kemampuan mengingat (misalnya: nama ibu kota, rumus).

2. Pemahaman (Comprehension), Kemampuan memahami (misalnya: menyimpulkan suatu paragraf).

3. Aplikasi (Application), Kemampuan Penerapan (Misalnya: menggunakan suatu informasi/ pengetahuan yang diperolehnya untuk memecahkan masalah).

4. Analisis (Analysis), Kemampuan menganalisis suatu informasi yang luas menjadi bagian-bagian kecil (Misalnya: menganalisis bentuk, jenis atau arti suatu puisi).

5. Sintesis (Synthesis), Kemampuan menggabungkan beberapa informasi menjadi suatu kesimpulan (misalnya: memformulasikan hasil penelitian di laboratorium).

6. Evaluasi (Evaluation), Kemampuan mempertimbangkan mana yang baik dan mana yang buruk dan memutuskan untuk mengambil tindakan tertentu.

Page 21: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

CONTOH KATA KERJA OPERASIONAL KOGNITIF

Menugaskan; Mengurutkan; Menentukan; Menerapkan; Menyesuaikan;Mengkalkulasi; Memodifikasi; Menghitung; Membangun; Mengurutkan;Mengklasifikasi; Membiasakan; Mencegah; Menentukan; Menggunakan;Menggambarkan; Menilai; Melatih; Mengemukakan; Mengoperasikan;Menggali; Mengadaptasi; Menyelidiki; Mempersoalkan; Melaksanakan;Mengonsepkan; Meramaikan; Memproduksi; Memproses; Mengaitkan;Mensimulasikan; Memecahkan; Mentabulasi; Menyusun; Memproses.

Memperkirakan; Menjelaskan; Mengkategorikan; Mencirikan; Merinci;Mengasosiasikan; Membandingkan; Menghitung; Mengubah; menjalin;Mengonstruksikan; Menguraikan; Membedakan; Menggali; Merangkum;Mencontohkan; menerangkan; Mengemukakan; Menyimpulkan; Meramalkan; Merangkum; Menjabarkan; Memperluas; Mempertahankan.

Mengutip; Menyebutkan; Menjelaskan; Menggambar; Mengidentifikasi;Membilang; Mendaftar; Menunjukkan; Memberi label; Memasangkan;Menamai; Menandai; Membaca; Menyadari; Menghafal; Mereproduksi;Mengulang; Mencatat; Meninjau; Memilih; Menyatakan; Mempelajari;Mentabulasi; Memberi kode; Menelusuri; Menulis; Memberi indeks.

C 1

C 2

C 3

Page 22: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

Membandingkan; Menyimpulkan; Menilai; Mengarahkan; Mengritik;Memvalidasi; Menimbang; Memutuskan; Memisahkan; Memprediksi;Memperjelas; Menugaskan; Menafsirkan; Mempertahankan; Mengukur;Memerinci; Merangkum; Membuktikan; Mendukung; Memproyeksikan;Memilih; Mengetes.

Mengabstraksi; Mangatur; Menganimasi; Mengumpulkan; Menciptakan;Mengategorikan; Mengode; Mengarang; Membangun; Menanggulangi;Mengombinasikan; Menghubungkan; Mengkreasikan; Merencanakan;Menciptakan; Mengoreksi; Merancang; Meningkatkan; Memfasilitasi;Mendikte; Memperjelas; Membentuk; Merumuskan; Menggeneralisasi;Menggabungkan; Memadukan; Membatas; Mereparasi; Merekonstruksi;Menyiapkan; Merangkum; Memproduksi.

Menganalisis; Mengaudit; Memecahkan; Menegaskan; Mendiagnosis;Mendeteksi; Menyeleksi; Memerinci; Menominasikan; Mendiagramkan;Mengorelasikan; Menguji; Mencerahkan; Menjelajah; Membagankan;Menyimpulkan; Menemukan; Memaksimalkan; Menelaah; Mengaitkan;Memerintahkan; Mengukur; Memilih; Melatih; Mentransfer; mengedit.

C 4

C 5

C 6

Page 23: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

Mengalihkan; Mengemas; Memutar; Menarik; Mendorong;Memindahkan; Mengirim; Memproduksi; Mengoperasikan;Mencampur; Membungkus; Menggantikan.

Mengoreksi; Mendemonstrasikan; Merancang; Mencampur;Memilah; Melatih; Memperbaiki; Membuat; Menempatkan;Mengidentifikasikan; Mengisi; Memanipulasi; Mereparasi.

Mengaktifkan; Menyesuaikan; Menggabungkan; Melamar;Mengatur; Mengumpulkan; Menimbang; Mengonstruksikan;Memperkecil; Membangun; Mengubah; Membersihkan;Memposisikan.

Mengalihkan; Mempertajam; Membentuk; Memadankan;Menggunakan; Memulai; Menyetir; Menempel; Menimbang;Menseketsa; Melonggarkan; Menjeniskan.

P 1Peniruan

P 2Manipulas

i

P 4Artikulasi

P 3Pengalami-

ahan

CONTOH KATA KERJA OPERASIONAL PSIKOMOTOR

Contoh PemetaanMatematik

a

Contoh Pemetaan

Biologi

Contoh Pemetaan

Bhs Indonesia

Contoh Pemetaan

Kimia

Page 24: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

Prosedur Pengembangan Silabus1. Menuliskan SK dan KD 2. Menuliskan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

dari hasil pemetaan SK dan KD3. Mengidentifikasi materi pelajaran dari hasil

pemetaan SK dan KD4. Menentukan kegiatan pembelajaran yang memuat

nilai karakter dengan mengacu kepada IPK 5. Menentukan penilaian6. Menentukan alokasi waktu7. Menentukan sumber belajar8. Menentukan nilai karakter yang dikembangkan

Contoh Matematika

Contoh Biologi

Contoh Bhs

Indonesia

Contoh Kimia

Page 25: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

1. Menuliskan Identitas; 2. Menuliskan SK 3. Menuliskan KD4. Menuliskan Indikator Pencapaian;5. Merumuskan tujuan pembelajaran;6. Menentukan materi ajar;7. Menentukan metode pembelajaran;8. Menetapkan kegiatan pembelajaran yang

mengintegrasikan pendidikan karakter;9. Menentukan penilaian;10.Memilih sumber belajar

Prosedur Pengembangan RPP

Contoh RPP 2

Matematika

Contoh RPP

Biologi

Contoh RPPBhs

Indonesia

Contoh RPP

KimiaContoh Media 2

Contoh Media

Contoh Deskripsi

MediaContoh Media

Contoh RPP 1

MatematikaContoh

Media1

Page 26: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

TUJUAN, METODE, MATERI DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Dalam RPP yang dikembangkan berdasarkan silabus, terdapat tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, materi pembelajaran dan kegiatan pembelajaran. Seluruh komponen tersebut harus dicermati dengan baik dalam menyusun bahan ajar.

1. Tujuan pembelajaran harus menjadi perhatian agar bahan ajar yang disusun dapat mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan.

2. Bahan ajar yang dikembangkan harus dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran sesuai dengan metode pembelajaran yang dirancang.

3. Bahan ajar yang disusun mencakup seluruh materi pembela-jaran yang akan disajikan dalam mendukung pencapaian kompetensi peserta didik

4. Bahan ajar yang dibuat harus sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang telah dirancang

Page 27: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PENDUKUNG

Mengidentifikasi kebutuhan pendukung sangat diperlukan dalam menyusun bahan ajar dengan tujuan untuk memudahkan penyusun dalam membuat bahan ajar. Beberapa kebutuhan pendukung yang perlu diperhatikan antara lain:

1. Kesiapan peta konsep materi yang akan disusun2. Ketersediaan perangkat software (jenis program)

yang akan digunakan .3. Ketercukupan buku sumber (bahan acuan)4. Ketersediaan bahan animasi seperti picture, sound,

dll

Page 28: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

STRU

KTUR

BA

HAN

AJAR

1. Judul :2. Petunjuk :3. Identitas :4. Menu Utama :5. Jabaran Materi :6. Latihan dan Tugas :7. Penilaian :Catatan : Struktur di atas adalah

struktur minimal, dapat dikembangkan sesuai karakteristik mata pelajaran.

Page 29: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

1. Susunan tampilan 2. Bahasa yang komunikatif3. Kemudahan untuk

dimanfaatkan4. Materi instruksional5. Tampilan/Grafika

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Pembuatan Bahan Ajar

PEM

BUAT

AN

BAHA

N AJ

AR

Page 30: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

EVALUASI DAN REVISI

a. Kelayakan Isi, mencakup:1. Kesesuaian dengan SK, KD2. Kesesuaian dengan perkembangan siswa3. Kesesuaian dengan kebutuhan bahan ajar4. Kebenaran substansi materi pembelajaran5. Manfaat untuk penambahan wawasan6. Kesesuaian dengan nilai moral dan nilai-

nilai sosial b. Komponen Kebahasaan, mencakup:

1. Keterbacaan2. Kejelasan informasi3. Kesesuaian dengan kaidah Bahasa

Indonesia yang baik dan benar4. Pemanfaatan bahasa secara efektif dan

efisien (jelas dan singkat)

Komponen-komponen yang diperhatikan dalam melakukan evaluasi dan revisi adalah:

Page 31: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

c. Komponen Penyajian, mencakup:1. Kejelasan tujuan (indikator) yang ingin

dicapai2. Urutan sajian3. Pemberian motivasi, daya tarik4. Interaksi (pemberian stimulus dan respon)5. Kelengkapan informasi

d. Komponen Kegrafikaan, meliputi:1. Penggunaan font; jenis dan ukuran2. Lay out atau tata letak3. Ilustrasi, gambar, foto4. Desain tampilan

Page 32: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

MEKANISME PENYUSUNAN BAHAN UJI

Analisis Komponen

Standar Penilaian

Penentuan

Tujuan Penilaian

Pengembangan Kisi-

kisi

Penyusunan

Bahan Uji

Bentuk Soal Uraian Benar-Salah Pilihan Ganda – satu jawaban benar Pilihan Ganda – lebih dari satu jawaban benar Menggabungkan Mengurutkan Jawaban singkat

Diarahkan pada bahan uji berbasis

TIK

SK/KD Materi Pokok Indikator Soal

Diagnostik Hasil Belajar Seleksi, dsb

MEKANISME PENYUSUNAN BAHAN UJIHasil

Analisis Standar

Penilaian

Teknik dan Instrumen Penilaian

Page 33: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN BAHAN UJI

Meyusun Butir Soal (dilengkapi Kunci

jawaban dan Pedoman Penskoran)

Menelaah & merevisi butir soal

Merakit Tes dan Mengintegrasikan ke

dalam Bahan Ajar

PenyusunanBahan

Uji

Page 34: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

PENENTUAN TUJUAN TES Menentukan tujuan penilaian yaitu mengukur

ketercapaian kompetensi dasar dari bahan ajar berbasis TIK.

Penulis bahan uji terlebih dahulu menentukan tujuan penilaian sebelum menentukan teknik dan alat penilaian,.

Tujuan penilaian sangat penting karena setiap tujuan memiliki penekanan yang berbeda-beda. Misalnya untuk tujuan tes prestasi belajar, diagnostik, atau seleksi.

Contoh untuk tujuan prestasi belajar, lingkup materi/ kompetensi yang diukur disesuaikan misalnya untuk ulangan harian, tugas individu/ kelompok, ulangan tengah semester, ulangan kenaikan kelas, ujian praktik, ujian sekolah.

Page 35: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

Kisi-kisi adalah format atau matriks yang memuat informasi yang dapat dijadikan pedoman untuk menulis butir soal atau merakit tes;

Komponen kisi-kisi meliputi: Identitas, KD (Kompetensi yang diuji), Materi, Bahan kelas/ semester, Indikator Soal, Bentuk Soal, Nomor Soal

Pengembangan indikator soal memperhatikan UKRK, yaitu:Urgensi : KD/indikator/materi yang secara

teoretis mutlak harus dikuasai oleh peserta didik

Kontinuitas : KD/indikator/materi lanjutan yang merupakan pendalaman materi sebelumnya

Relevansi : ada keterkaitannya dengan mata pelajaran lain.

Keterpakaian: memiliki nilai terapan tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

PENGEMBANGAN KISI-KISI

Page 36: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

Indikator soal, sebaiknya menggunakan stimulus (dasar pertanyaan) berupa gambar, grafik, tabel, data hasil percobaan, atau kasus yang dapat merangsang/memotivasi peserta didik berpikir sebelum menentukan pilihan jawaban.

Indikator soal dirumuskan dengan singkat dan jelas Menggunakan satu kata kerja operasional untuk soal objektif Dapat menggunakan lebih dari satu kata kerja operasional

untuk soal uraian dan praktik Rumusan Indikator yang lengkap mencakup:

A = audience (peserta didik)B = behaviour (perilaku yang harus ditampilkan)C = condition (kondisi yang diberikan)D = degree (tingkatan yang diharapkan)

Lanjutan . . .

Contoh indikator

Page 37: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

CONTOH FORMAT KISI-KISIJenis Sekolah : . . . . . . . . . . . . . .

Alokasi Waktu : . . . . . . . . . . . . . .Mata Pelajaran : . . . . . . . . . . . . . . Jumlah soal : . . . . . . . . . . . . . .Kurikulum : . . . . . . . . . . . . . . Penulis : . . . . . . . . . . . . . .Standar Kompet

ensi

Kompetensi

DasarMater

i

Bahan Kelas/

Semester

Indikator Soal

Bentuk Tes (Tertulis/Praktik)

No. Soa

l

Page 38: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

PENYUSUNAN BUTIR SOALPenyusunan butir soal mengacu pada

tujuan penilaian dan kisi-kisiKD, materi dan indikator soal disalin

dari kisi-kisiRumusan butir soal mengikuti kaidah

penyusunan butir soal yang harus memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa

Butir soal dilengkapi dengan kunci jawaban dan pedoman penskoran

Page 39: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

MENELAAH DAN MEREVISI BUTIR SOAL

Sebelum diujikan, butir soal perlu ditelaah Penelaahan dapat dilakukan oleh guru mata

pelajaran sejenis dan guru bahasa IndonesiaInstrumen penelaahan mengacu pada kaidah

penyusunan butir soal yang meliputi substansi, konstruksi, dan bahasa

Hasil penelaahan didiskusikan dengan penyusun, kemudian dilakukan revisi butir soal

Contoh telaah

Page 40: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

KAIDAH PENULISAN SOAL PG

1 Soal harus sesuai dengan indikator

2 Pengecoh harus berfungsi

3 Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar

4 Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.

6 Pokok soal tidak mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.

7 Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi.

5 Pokok soal tidak memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar

Page 41: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

KAIDAH PENULISAN SOAL PG

8 Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama

9 Pilihan jawaban tidak mengandung pernyataan “Semua pilihan jawaban di atas salah/benar”.

10 Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka atau kronologis waktunya

11 Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi

12 Rumusan pokok soal tidak menggunakan ungkapan atau kata yang bermakna tidak pasti seperti: sebaiknya, umumnya, kadang-kadang

Page 42: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

KAIDAH PENULISAN SOAL PG

14 Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya

15 Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.

13 Pilihan jawaban tidak mengulang kata/frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian. Letakkan kata/frase pada pokok soal.

16 Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional

17 Bahasa yang digunakan harus komunikatif, sehingga pernyataannya mudah dimengerti peserta didik.

Page 43: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

KAIDAH PENULISAN SOAL URAIAN

1 Soal harus sesuai dengan indikator

2 Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sesuai

3 Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau tingkat kelas

5 Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal

6 Ada pedoman penskorannya

4 Menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban uraian

Page 44: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

KAIDAH PENULISAN SOAL URAIAN

7 Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya disajikan dengan jelas dan terbaca

8 Rumusan kalimat soal komunikatif

9 Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baku

10 Tidak menggunakan kata/ungkapan yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian

12 Rumusan soal tidak mengandung kata/ungkapan yang dapat menyinggung perasaan peserta didik

11 Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu

Page 45: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

MERAKIT TES

Butir-butir soal yang sudah ditelaah dan direvisi dirakit menjadi perangkat tes

Perangkat tes (bahan uji) diintegrasikan ke dalam bahan ajar berbasis TIK

Page 46: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

IDENTIFIKASI APLIKASI PENDUKUNGMengidentifikasi aplikasi pendukung sangat diperlukan dalam menyusun bahan uji dengan tujuan untuk memudahkan penyusun dalam membuat kisi-kisi dan butir soal. Beberapa aplikasi pendukung yang perlu diperhatikan antara lain:

1. Kemampuan SDM2. Inovatif3. Kelengkapan fitur4. Ketersediaan akses5. Interaktif6. Kemudahan penggunaan7. Dapat dianalisis

Page 47: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

PENU-LISANSOAL

TELAAH DANREVISI SOAL

PERA-KITAN TES

UJI COBA TES

ANALISIS:-MANUAL-KOMPUTER

SELEKSI SOALSOAL

JELEK

SOAL BAIK

KALIBRASI SOAL

BANK SOAL

PENELAAHAN &REVISI SOAL

ANALISIS SOAL.MANUAL.KOMPUTER

Page 48: DIREKTORAT PEMBINAAN SMA  DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH