perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id peningkatan ...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id...

104
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS XI SMA ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 (Penelitian Tindakan Kelas) SKRIPSI Oleh : EVA MURFIANA D.P K 7406076 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: others

Post on 16-Feb-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN

AKUNTANSI DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE GROUP INVESTIGATION (GI)

PADA SISWA KELAS XI SMA ISLAM 1 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2009/2010

(Penelitian Tindakan Kelas)

SKRIPSI

Oleh :

EVA MURFIANA D.P

K 7406076

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN

AKUNTANSI DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE GROUP INVESTIGATION (GI)

PADA SISWA KELAS XI SMA ISLAM 1 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2009/2010

(Penelitian Tindakan Kelas)

Oleh :

EVA MURFIANA D.P

K 7406076

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Eva Murfiana Dita Purbawani. K 7406076. PENINGKATAN PRESTASI

BELAJAR MATA PELAJARANAKUNTANSI DENGAN METODE

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI)

PADA SISWA KELAS XI SMA ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN

2009/2010. Skripsi. Surakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2010.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Model Group

Investigation (GI) dalam peningkatan prestasi belajar mata pelajaran akuntansi

pada siswa kelas XI SMA Islam 1 Surakarta tahun ajaran 2009/2010.

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas

(classroom action research) dengan menggunakan strategi siklus. Subyek

penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 2 SMA Islam 1 Surakarta yang berjumlah

29 siswa. Obyek penelitian pada penelitian tindakan ini adalah berbagai kegiatan

yang terjadi di dalam kelas selama berlangsungnya proses pembelajaran.

Penelitian ini dilaksanakan dengan kolaborasi antara peneliti, guru kelas dan

melibatkan partisipasi siswa. Sumber data yang digunakan dalam penelitian

tindakan ini antara lain informan, tempat atau lokasi, peristiwa, dokumen dan

arsip. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, tes, dokumentasi

dan angket. Prosedur penelitian meliputi tahap: (1) identifikasi masalah, (2)

persiapan, (3) penyusunan rencana tindakan, (4) implementasi tindakan, (5)

pengamatan, dan (6) penyusunan laporan. Proses penelitian ini dilaksanakan

dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1)

perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi,

dan (4) analisis dan refleksi. Setiap siklus dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan,

alokasi waktu masing-masing pertemuan 5 x 40 menit.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

terdapat peningkatan prestasi belajar melalui penerapan model pembelajaran

Group Investigation (GI). Hal tersebut terefleksi dari beberapa indikator sebagai

berikut: (1) Pada penerapan metode Group Investigation (GI) dalam pelajaran

Akuntansi terdapat peningkatan. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya

peningkatan pada siklus I sebesar 78,67% menjadi 86% pada siklus II. (2)

Motivasi belajar siswa yang aktif dalam kelompok selama kegiatan berdiskusi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

berlangsung dalam pelajaran akuntansi juga mengalami peningkatan. Hal tersebut

ditunjukkan dengan adanya peningkatan pada siklus I sebesar 77,70% menjadi

83,22% pada siklus II. (3) Partisipasi siswa yang aktif dalam mengemukakan

pendapat dan mengajukan pertanyaan selama berdiskusi dalam pelajaran

Akuntansi mengalami penimgkatan. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya

peningkatan pada siklus I sebesar 67,59% menjadi 82,07% pada siklus II. (4)

Adanya peningkatan prestasi belajar dalam pelajaran akuntansi. Hal tersebut

ditunjukkan dengan adanya peningkatan pada siklus I sebesar 75,86% menjadi

93,10% pada siklus II.

Peningkatan tersebut terjadi setelah guru melakukan beberapa upaya,

antara lain: (1) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group

Investigation (GI),

(2) Guru membuat suasana baru dalam menyampaikan materi yang dilakukan oleh

siswa dengan cara diskusi dengan tim ahli dan menjelaskan di kelompok utama,

(3) Guru melakukan evaluasi setelah pelaksanaan pembelajaran untuk

meningkatkan prestasi belajar berikutnya. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation

(GI),dapat meningkatkan prestasi belajar akuntansi baik dari segi keaktifan

maupun prestasi belajar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

Eva Murfiana Dita Purbawani. K 7406076. IMPROVING ACADEMIC

ACHIVEMENT IN ACCOUNTING SUBJECTS WITH TYPE OF

COOPERATIVE LEARNING METHODS IN THE GROUP

INVESTIGATION (GI) OF CLASS XI SMA ISLAM 1 SURAKARTA

ACADEMIC YEAR 2009/2010. Thesis. Surakarta. Faculty of Teacher

Training and Education. Sebelas Maret Surakarta University. July 2010.

The purpose of this study was to describe the Model Group Investigation

(GI) in improving academic achievement in accounting subjects in class XI SMA

Islam 1 Surakarta academic year 2009/2010.

This study uses a classroom action research approach (classroom action

research) using the cycle strategy. The subjects of this study was class XI IPS 2

SMA Islam 1 Surakarta about 29 students. Object of research on action research

are the various activities that occur in the classroom during the learning process.

This research was conducted with the collaboration between researchers,

classroom teachers and involving the participation of students. Source of data

used in this action research, among others, the informant, place or location,

events, documents and archives. Data was collected by observation, testing,

documentation and questionnaire. Research procedure included three stages: (1)

identification, (2) preparation, (3) preparation of action plans, (4) implementation

of measures, (5) observations, and (6) preparation of reports. The research process

was conducted in two cycles, each cycle consisting of four stages: (1) planning

action, (2) implementation of the action, (3) observation and interpretation, and

(4) analysis and reflection. Each cycle is carried out in three sessions, each time

the allocation of 5 x 40-minute meeting.

Based on research that has been done, it can be concluded that there was

an increase academic achievement through the implementation of the learning

model of Group Investigation (GI). This is reflected in several indicators as

follows: (1) In applying method of Group Investigation (GI) in Accounting lesson

there is an increase. It was indicated by an increase in the first cycle of 78.67% to

86% on the second cycle. (2) active student learning motivation in a group

discussion during the activity took place in accounting subjects also increased. It

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

was indicated by an increase in the first cycle of 77.70% to 83.22% on the second

cycle. (3) active student participation in a proposed opinion and ask questions

during the discussion in the lesson penimgkatan Accounting experience. It was

indicated by an increase in the first cycle of 67.59% to 82.07% on the second

cycle. (4) There is an increasing academic achievement in accounting lessons. It

was indicated by an increase in the first cycle of 75.86% to 93.10% on the second

cycle.

The increase occurred after the teacher made several attempts, among

other things: (1) The implementation of cooperative learning model of the type of

Group Investigation (GI), (2) Teachers create a new atmosphere in conveying

materials made by students in a way discussions with the team of experts and

explained in the main group, (3) Teacher evaluation after the implementation of

learning to improve subsequent learning achievement. Thus it can be concluded

that with the implementation of cooperative learning model type Group

Investigation (GI), can improve learning achievement in terms of liveliness

accounting and academic achievement.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

“ The biggest, the smartest, and the strongest are not the survivors.

Rather, the survivors are the most adaptable.”

(Orang yang bertahan hidup bukanlah orang yang terbesar, terpandai dan terkuat.

Melainkan orang yang paling mampu beradaptasi/menyesuaikan diri)

(Charles Darwin)

“ Tekad merupakan sumber motivasi bagi kemajuan dan kesuksesan.

Mereka yang memiliki tekad yang kuat, dia bisa menciptakan

apa yang tidak mungkin menjadi mungkin.”

(Adrie Wongso)

“Kita tidak bisa menjadi bijaksana dengan kebijakan orang lain,

Akan tetapii kita bisa berpengetahuan dengan pengetahuan orang lain.”

(Penulis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan sebagai wujud rasa sayang,

cinta kasih penulis dan terima kasih penulis kepada :

Ibu dan Ayah tersayang yang telah memberikan banyak

pengorbanan dan doa restu sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan lancar.

Eyang putri Darmo Ijoyo terima kasih atas doa restu dan

nasehatnya.

Arif Fiyanto terkasih dan adikku tersayang Raseda E

Muhartika yang membuatku selalu bersemangat.

Drs. Sudiyanto, M.Pd terima kasih untuk dorongan dan

bimbingannya selama ini.

Laily Faiza Ulfa, SE.MM terima kasih untuk bimbingan dan

kesabarannya.

Murry, Intan dan semua temen-temen seperjuanganku, I lope

u Prend...

Semua sahabat-sahabatku, buat motivasi dan doanya.

Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi

ini.

Almamater UNS.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

karunia rancangannya yang sempurna sehingga skipsi ini dapat diselesaikan

dengan baik oleh penulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu,

atas segala bentuk bantuannya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini.

3. Drs. Wahyu Adi, M.Pd., selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan

Akuntansi yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dengan bijaksana.

4. Drs Sukirman, M.M, selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan

banyak doa dan bimbingan serta semangat.

5. Drs. Sudiyanto, M.Pd selaku pembimbing I yang telah memberikan banyak

sekali motivasi, ilmu dan arahan dengan penuh kesabaran.

6. Laily Faiza Ulfa, SE.MM, selaku pembimbing II yang telah memberikan

dorongan, semangat dan bimbingan dengan baik.

7. Drs. Kadarusman, selaku kepala Sekolah SMA Islam 1 Surakarta terima kasih

atas ijin dan kemudahan bagi penulis dalam pelaksanakan penelitian.

8. Atin Nur Widayati, S.Pd. selaku guru akuntansi SMA Islam 1 Surakarta yang

telah banyak membantu penulis dalam penelitian ini. Terima kasih untuk

bantuan waktu tenaga serta pikiran dan juga doa yang selalu diberikan kepada

Penulis.

9. Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Islam 1 Surakarta terima kasih atas kerjasamanya

dalam penelitian yang penulis lakukan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10. Bapak Ibu tercinta, yang selalu memberikan dorongan baik moril maupun

spiritual, kasih sayang serta doa yang tak henti-hentinya mengiringi penulis

hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

11. Eyang putri Darmo Ijoyo terima kasih atas doa restu dan nasehatnya.

12. Adikku tersayang Raseda E Muhartika yang membuatku selalu bersemangat.

13. Murry, Intan, Ema F, Isna, Tasnim, Ditha, Burhan (pak B), Bayu (singo),

Septian, Hafid (kacang), Wawan (pak wasus), Dyah, Dwi, Susi, Harjani dan

semua teman-teman seperjuangan yang selalu membuatku tersenyum.

14. Mizz tina (munthul), Si boz (mba’ dwi), Alamanda (mizrock), mizz dani,

mba’ ci, peethup, mas tri, mas budhi, wizhnue, mas edy, mas sahlan, semua

teman-teman “Latero” dan “dJokam Larangan” yang selalu membuat hari-

hariku lebih berwarna dan yang selalu mendoakanku.

15. Arif Fiyanto “penyemangatku” yang secara tidak langsung memberiku banyak

inspirasi, motivasi dan semangat.

16. Sahabat-sahabatku, terima kasih buat senyum dan doanya.

17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan,

namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada

umumnya dan perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.

Surakarta, 2010

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN ........................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv

HALAMAN REVISI ...................................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ vi

HALAMAN MOTTO .................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 6

C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 7

D. Perumusan Masalah ............................................................................. 7

E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8

F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 10

A. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 10

1. Metode Pembelajaran Kooperatif .................................................. 10

a. Hakikat Metode Pembelajaran ................................................. 10

b. Hakikat Metode Pembelajaran Kooperatif ............................... 11

1) Hakikat Pembelajaran Kooperatif ...................................... 11

2) Hakikat Group Investigation (GI) ...................................... 14

2. Hakikat Motivasi Belajar ............................................................... 17

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Hakikat Partisipasi Belajar ............................................................. 18

a. Pengertian Partisipasi Siswa ................................................... 18

b. Manfaat P artisipasi ................................................................. 20

c. Syarat Terjadinya Partisipasi Siswa ........................................ 20

4. Hakikat Prestasi Belajar ................................................................. 21

a. Pengertian Prestasi Belajar ....................................................... 21

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar ................. 22

5. Mata Pelajaran Akuntansi .............................................................. 23

B. Penelitian yang Relevan ...................................................................... 24

C. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 25

D. Hipotesis Tindakan............................................................................... 28

BAB III TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN ...................................... 29

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 29

1. Tempat Penelitian........................................................................... 29

2. Waktu Penelitian ............................................................................ 30

B. Pendekatan Penelitian .......................................................................... 30

C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 33

D. Prosedur Penelitian............................................................................... 34

E. Proses Penelitian .................................................................................. 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 38

A. Deskripsi Lokasi Penelitian.................................................................. 38

1. Sejarah Singkat SMA Islam 1 Surakarta ....................................... 38

2. Visi, Indikator dan Misi SMA Islam 1 Surakarta ......................... 39

3. Kondisi Lingkungan SMA Islam 1 Surakarta ............................... 40

4. Pelaksanaan Kurikulum ................................................................ 41

B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi Kelas XI IPS 2 di SMA

Islam 1 Surakarta.................................................................................. 43

C. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................... 46

1. Siklus I .......................................................................................... 46

a. Perencanaan Tindakan Siklus I ............................................... 46

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ................................................ 49

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Observasi dan Interpretasi ....................................................... 53

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I ................................. 54

2. Siklus II ......................................................................................... 56

a. Perencanaan Tindakan Siklus II .............................................. 56

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II .............................................. 59

c. Observasi dan Interpretasi ........................................................ 62

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II ................................ 64

D. Pembahasan ......................................................................................... 69

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN ................................................ 75

A. Simpulan .............................................................................................. 75

B. Implikasi ............................................................................................... 76

C. Saran ..................................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 79

LAMPIRAN ................................................................................................... 81

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Dalam Penelitian ........................... 30

Tabel 2. Indikator Ketercapain Belajar Siswa ........................................... 36

Tabel 3. Penerapan Model Group Investigation (GI) ..................................... 65

Tabel 4. Motivasi Belajar Siswa ................................................................... 65

Tabel 5. Partisipasi Belajar Siswa ............................................................... 66

Tabel 6. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa .................................................... 66

Tabel 7. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ............................................. 67

Tabel 8. Pedoman Angket Penerapan Metode Pembelajaran

Group Investigation (GI) ............................................................... 83

Tabel 9. Pedoman Angket Penilaian Motivasi Siswa ................................ 86

Tabel 10. Angket Penilaian Motivasi Berprestasi Siswa ........................... 87

Tabel 11. Pedoman Angket Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran

Dengan Metode Group Investigation (GI) ................................... 89

Tabel 12. Perolehan Hasil Belajar Peserta Didik Sebelum dan Setelah

Penerapan Metode Group Investigation (GI) ............................. 92

Tabel 13. Daftar Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Islam 1 Surakarta .............. 94

Tabel 14. Daftar Anggota Kelompok .......................................................... 95

Tabel 15. Daftar Nama Guru, Pembagian Tugas Mengajar dan

Fungsional SMA Islam 1 Surakarta

Tahun Pelajaran 2009/2010 ......................................................... 97

Tabel 16. Lembar Observasi Kualitas Penerapan Metode

Pembelajaran Group Investigation (GI) Siklus I ........................ 138

Tabel 17. Motivasi Berprestasi Siswa Siklus I ............................................ 143

Tabel 18. Penilaian Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran Dengan

Metode Group Investigation (GI) Siklus I ................................... 157

Tabel 19. Perolehan Hasil Belajar Peserta Didik Sebelum dan Setelah

Penerapan Metode Group Investigation (GI) Siklus I ................ 191

Tabel 20. Lembar Observasi Kualitas Penerapan Metode

Pembelajaran Group Investigation (GI) Siklus II ...................... 194

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 21. Motivasi Berprestasi Siswa Siklus II ......................................... 199

Tabel 22. Penilaian Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran Dengan

Metode Group Investigation (GI) Siklus II ................................. 209

Tabel 23. Perolehan Hasil Belajar Peserta Didik Sebelum dan Setelah

Penerapan Metode Group Investigation (GI) Siklus II .............. 213

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alur Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas dengan

Metode Pembelajaran Group Investigation (GI) ..................... 27

Gambar 2. Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) .................. 32

Gambar 3. Struktur Organisasi SMA Islam 1 Surakarta ........................ 42

Gambar 4. Grafik Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ...................... 98

Gambar 5. Suasana Pembelajaran Group Investigation (GI) Siklus I ..... 109

Gambar 6. Suasana Pembelajaran Group Investigation (GI) Siklus II .... 166

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Catatan Lapangan 1 ............................................................... 81

Lampiran 2. Lembar Observasi Kualitas Penerapan

Metode Pembelajaran Group Investigation (GI) ................... 83

Lampiran 3. Pedoman Angket Penilaian Motivasi Siswa ......................... 86

Lampiran 4. Angket Penilaian Motivasi Berprestasi Siswa ...................... 87

Lampiran 5. Lembar Observasi Penilaian Partisipasi Siswa ................... 89

Lampiran 6. Perolehan Hasil Belajar Siswa Sebelum dan Setelah

Penerapan Metode Group Investigasi (GI) ............................ 92

Lampiran 7. Daftar Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Islam 1 Surakarta ........ 94

Lampiran 8. Daftar Anggota Kelompok ..................................................... 95

Lampiran 9. Daftar Nama Guru, Pembagian Tugas Mengajar dan

Fungsional SMA Islam 1 Surakarta

Tahun Pelajaran 2009/2010 .................................................... 97

Lampiran 10. Catatan Lapangan 2 ............................................................. 101

Lampiran 11. Dokumentasi .......................................................................... 108

Lampiran 12. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................. 110

Lampiran 13. Lampiran Materi Pembelajaran ......................................... 119

Lampiran 14. Tugas Diskusi Kelompok ..................................................... 122

Lampiran 15.Kunci Jawaban Diskusi Kelompok ...................................... 128

Lampiran 16. Soal Ulangan (Kuis) Siklus I ............................................... 132

Lampiran 17. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I ............................... 135

Lampiran 18. Lembar Observasi Kualitas Penerapan Metode

Pembelajaran Group Investigation (GI) Siklus I ................... 138

Lampiran 19. Angket Penilaian Motivasi Berprestasi Siswa .................... 143

Lampiran20. Lembar Observasi Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran

Dengan Metode Group Investigation (GI) Siklus I ................ 153

Lampiran21. Perolehan Hasil Belajar Peserta Didik Sebelum dan

Setelah

Penerapan Metode Group Investigation (GI) Siklus I ........... 157

Lampiran 22. Catatan Lapangan 3 ............................................................. 160

Lampiran 23. Dokumentasi .......................................................................... 165

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Lampiran 24. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................. 167

Lampiran 25 Lampiran Materi Pembelajaran .......................................... 175

Lampiran 26. Tugas Diskusi Kelompok ..................................................... 181

Lampiran 27.Kunci Jawaban Diskusi Kelompok ...................................... 184

Lampiran 28. Soal Ulangan (Kuis) Siklus II ............................................. 188

Lampiran 29. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II ............................. 192

Lampiran 30. Lembar Observasi Kualitas Penerapan Metode

Pembelajaran Group Investigation (GI) Siklus II .............. 194

Lampiran 31. Angket Penilaian Motivasi Berprestasi Siswa Siklus II .... 199

Lampiran32. Lembar Observasi Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran

Dengan Metode Group Investigation (GI) Siklus II ............ 209

Lampiran33. Perolehan Hasil Belajar Peserta Didik Sebelum dan

Setelah Penerapan Metode Group Investigation (GI) Siklus II ................. 213

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang MasalahA.

Pembangunan Sumber Daya Manusia di Indonesia adalah merupakan

bagian integral dari rangkaian kegiatan pembangunaan Nasional yang harus

dilaksanakan sebagai upaya untuk mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan

makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Kesinambungan

pembangunan menuntut adanya partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat.

Dalam pelaksanaan Pembangunan Sumber Daya Manusia sangat ditentukan oleh

dunia pendidikan kita. Sedangkan dunia pendidikan kita terus mengalami

perubahan dan perkembangan yang begitu pesat sesuai dengan kebutuhan global

dunia pendidikan.

Kualitas pendidikan tegantung pada pelaksanaan sistem pembelajaran di

kelas, dimana kualitas pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yang

terlibat di dalamnya antara lain proses belajar mengajar, kualitas tenaga

pengajarnya, kurikulum, fasilitas pendidikan dan manajemen organisasi

pendidikannya. Sistem pembelajaran di kelas merupakan salah satu komponen

peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Dalam proses belajar mengajar

terdapat hubungan erat antara siswa yang belajar dengan guru yang mengajar dan

diantara keduannya terdapat interaksi yang kuat yang saling mendukung untuk

mencapai tujuan. Dengan demikian Pembelajaran merupakan suatu proses belajar

mengajar yang memungkinkan siswa termotivasi untuk mempelajari materi yang

telah diberiakan sehingga tercapainya tujuan-tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya.

Kegiatan pembelajaran pada dasarnya bertujuan untuk mencoba

menolong, membimbing dan mengembangkan kemampuan siswa dalam suatu

kegiatan belajar mengajar serta membantu para siswa agar memperoleh berbagai

pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku siswa bertambah, baik

1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

kuantitas maupun kualitasnya. Tingkah laku yang dimaksud meliputi pengetahuan,

ketrampilan dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan

perilaku siswa. Pembelajaran dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan-

kesulitan dan berusaha memecahkannya serta mencari jalan keluar. Kualitas

pembelajaran tergantung pada berhasil tidaknya proses belajar mengajar dikelas

yang kemudian proses belajar menganjar ini akan mempengaruhi meningkatnya

prestasi belajar siswa. Prestasi belajar yang dicapai siswa pada hakikatnya

merupakan pencerminan usaha belajar siswa. Pada umumnya semakin baik usaha

belajarnya maka semakin baik pula prestasi yang diraih. Dengan demikian,

pelaksanaan pembelajaran perlu direncanakan sebaik mungkin dengan

memperhatikan berbagai aspek.

Akan tetapi pada kenyataannya yang terjadi di lapangan guru belum bisa

menerapkan pembelajaran yang efektif dan berkualitas. Berbagai upaya telah

dilakukan guna meningkatkan sistem pembelajaran yang efektif dan berkualitas.

Ilmu akuntansi sebagai salah satu mata pelajaran yang merupakan bagian dari

Ilmu Pengetahuan Sosial yang di ajarkan kepada siswa agar siswa mampu

mengolah data dalam proses akuntansi yaitu dimana terdapat suatu siklus mulai

dari transaksi keuangan, jurnal, buku besar, neraca saldo, jurnal penyesuaian,

jurnal penutup, neraca saldo penutup sampai pada laporan keuangan. oleh karena

itu pembelajaran akuntansi didominasi dengan pemberian soal-soal, modul dan

latihan-latihan yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Pemerintah juga berusaha agar kualitas pembelajaran di Indonesia dapat

meningkat. Terbukti dengan adanya perubahan kurikulum pendidikan yang sesuai

dengan perkembangan jaman. Sejak tahun 2004 telah diterapkan Kurikulum

Berbasis Kompetensi (KBK), dan kini telah berubah menjadi kurikulum 2006

yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang menggunakan

paradigma pembelajaran konstruktivisme dalam kegiatan pembelajaran. Esensi

dari teori konstruktivisme adalah ide atau gagasan bahwa siswa harus menemukan

dan mentransformasikan suatu informasi yang kompleks ke situasi lain, dan

apabila dikehendaki informasi itu menjadi milik mereka sendiri. Dengan dasar ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

pelajaran harus dikemas menjadi proses mengkontruksi, bukan menerima

pengetahuan. Sehingga guru dituntut untuk lebih profesional guru harus mampu

menerapkan suatu pendekatan atau strategi yang disesuaikan dengan materi yang

akan disampaikan dan tujuan yang ingin dicapai yaitu meningkatkan prestasi

belajar siswa. Seorang guru hendaknya mengetahui bermacam-macam metode

sehingga guru mempunyai pegangan dalam memilih metode mengajar yang akan

digunakan dengan memperhatikan tujuan pembelajaran, materi, kemampuan guru,

waktu, besar kecilnya kelompok dan fasilitas yanga ada. Metode pembelajaran

yang digunakan dalam mengajarkan mata pelajaran akuntansi pada umumnya

masih menggunakan metode ceramah. Dalam penggunaan metode ceramah ini

siswa kurang menampakkan aktivitas yang positif selama proses pembelajaran.

Hal ini ditunjukkan kurang terlihatnya interaksi baik antara siswa dengan guru,

maupun siswa dengan siswa.

Hal ini juga terjadi di kelas XI SMA Islam 1 Surakarta, dari survei yang

dilakukan peneliti dengan mengadakan pengamatan saat megikuti Program

Pengalaman Lapangan (PPL) di kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2, proses

pembelajaran hanya terpuasat pada guru. Dalam proses pembelajaran ini guru

menggunakan metode ceramah dan demonstrasi. Hal ini menyebabkan siswa

cenderung beranggapan dalam mempelajarai akuntansi hanya semata-mata

menghafal, bukan memahami konsep dan prinsip. Sehingga siswa kurang

termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran dan cepat merasa bosan. Dari

hasil survai banyak siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2 belum memenuhi

standar nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) mata pelajaran akuntansi, yaitu

68,00 ini disebabkan motivasi belajar siswa masih rendah dan partispasi siswa

terhadap guru kurang positif. Beberapa siswa sering sibuk dengan urusannya

sendiri sehingga tidak memperhatikan materi yang diberikan oleh guru,

diantaranya: ketika guru sedang menerangkan hanya sebagian kecil siswa yang

mau aktif dalam proses pembelajaran, ketika diberi kesempatan untuk bertanya

tidak ada siswa yang mengajukan pertanyaan, ketika diberi kesempatan untuk

mengerjakan soal latihan di papan tulis siswa cenderung malu dan takut salah, dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

ketika siswa di suruh mengerjakan soal banyak yang berbicara sendiri, mengantuk

bahkan melamun selama berlangsungnya proses kegiatan belajar mangajar, hal ini

merupakan permasalahan umum yang dihadapi banyak sekolah termasuk di SMA

Islam 1 Surakarta.

Salah satu faktor yang mempengaruhi potensi perkembangan anak dalam

pencapaian prestasi adalah motivasi belajar. Menurut Hamalik dalam Djamarah

(2002:114), motivasi adalah suatu perubahan didalam pribadi seseorang yang

ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan.

Seseorang yang mempunyai motivasi dalam belajar akan berusaha mencurahkan

segenap kemamampuannya untuk menguasai ilmu yang dipelajari agar mencapai

hasil belajar yang optimal. Motivasi selalu mendasari dan mempengaruhi kegiatan

seseorang untuk mencapai tujuan yang di inginkan. Dalam belajar, apabila siswa

mempunyai motivasi yang baik dan kuat, hal itu akan memperbesar usaha dan

kegiatannya mencapai prestasi tinggi. Siswa yang tampaknya tidak bermotivasi,

mungkin pada kenyataannya cukup bermotivasi tapi tidak dalam hal-hal yang

diharapkan pengajar. Mungkin siswa cukup bermotivasi untuk berprestasi di

sekolah, akan tetapi pada saat yang sama ada gangguan-gangguan, seperti

misalnya teman-teman yang mendorong untuk tidak berprestasi di sekolah.

Siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi akan merasa senang,

bergairah dan bersemangat dalam belajar. Begitu pula sebaliknya siswa yang

motivasi belajarnya rendah akan cenderung kurang bersemangat dalam belajar.

Dengan demikian siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi maka akan

mencapai prestasi tinggi begitu pula sebaliknya.

Adapun faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar adalah partisipasi

siswa dalam pembelajaran. Partisipasi siswa dalam pembelajaran sangat

dibutuhkan karena siswa tidak hanya pandai dalam mengerti dan memahami

pelajaran, akan tetapi harus ditunjukkan partisipasinya dalam proses belajar

mengajar. Partisipasi siswa dalam belajar dapat ditunjukkan dengan keaktifannya

dalam proses belajar mengajar, perhatian saat guru menerangkan materi pelajaran

dikelas dan menanyakan apa yang menjadi ganjalan dalam pikirannya serta dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

berkomunikasi timbal balik dalam pembelajaran. Semakin besar partisipasi siswa

maka akan semakin besar pula rasa keingintahuan siswa pada pelajaran tersebut.

Peran penting seorang guru untuk menumbuhkan rasa untuk berpartisipasi dari

diri siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Jika partisipasi siswa semakin baik,

maka guru akan mudah mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dan

mencari jalan terbaik untuk memberikan pemahaman kembali mata pelajaran yang

sulit dimengerti. Sebaliknya jika siswa kurang berpartisipasi dalam pembelajaran,

maka guru akan mengalami kesulitan dalam mengetahui kesulitan-kesulitan

belajar yang dihadapi siswanya. Partisipasi siswa yang besar akan tercipta suasana

keterbukaan antara guru dan siswa, sehingga kesulitan-kesulitan belajar yang

dihadapi siswa dapat diatasi secara cepat dan tepat. Hal ini akan mendorong siswa

untuk selalu berprestasi.

Rendahnya motivasi siswa dan partisipasi siswa dalam pembelajaran

disebabkan oleh model pembelajaran yang kurang menarik dan masih bersifat

konvensional, sehingga keaktifan siswa dalam belajar kurang dan berakibat lebih

lanjut pada prestasi belajar yang kurang optimal. Berdasarkan hal tersebut, maka

guru dituntut untuk lebih jeli dalam menemukan inovasi-inovasi baru dalam

pembelajaran yang lebih menyenangkan serta dapat meningkatkan keaktifan dan

prestasi siswa dalam pembelajaran mata pelajaran akuntansi. Oleh karena itu,

perlu dilakukan suatu penelitian guna meningkatkan prestasi belajar siswa, salah

satunya dengan menggunakan suatu model pembelajaran kooperatif yang lebih

menyenangkan dan dapat meningkatkan motivasi dan keaktifan/ partisipasi siswa

sehingga prestasi belajar mata pelajaran akuntansi meningkat.

Metode pembelajaran kooperatif yang dapat dijadikan solusi adalah Group

Investigation (GI) atau investigasi kelompok. Metode pembelajaran kooperatif

tipe Goup Investigation (GI) ini berasal dari jamannya John Dewey (1970) tetapi

telah diperbaharui dan diteliti kembali oleh Shlomo dan Yael Sharan. Metode

pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) ini dikemukakan oleh

Sharan pada tahun 1992 yang dirancang untuk melatih kemampuan berfikir yang

lebih tinggi seperti menganalisis dan mengevaluasi. Metode pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

kooperatif yang dapat dijadikan solusi adalah Group Investigation (GI) atau

investigasi kelompok, merupakan model pembelajaran yang kompleks karena

memadukan antara prinsip belajar kooperatif dengan pembelajaran yang berbasis

konstruktivisme dan prinsip pembelajaran demokrasi. Metode pembelajaran

kooperatif tipe Group Investigation (GI) dapat melatih siswa untuk menumbuhkan

kemampuan berfikir mandiri. Dalam metode pembelajaran kooperatif tipe Group

Investigation (GI) ini, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-

masing kelompok beranggotakan 5 hingga 6 siswa dengan karakteristik yang

heterogen. Para siswa memilih topik yang ingin dipelajari, mengikuti investigasi

mendalam terhadap berbagai subtopik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan

dan menyajikan suatu laporan di depan kelas secara keseluruhan. Dengan

menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI)

diharapkan pembelajaran di kelas dapat lebih efektif dan prestasi belajar mata

pelajaran akuntansi meningkat.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti terdorong untuk

melakukan penelitian dengan judul Peningkatan Prestasi Belajar Mata

Pelajaran Akuntansi dengan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Group

Investigation (GI) Pada Siswa Kelas XI SMA Islam 1 Surakarta Tahun

Ajaran 2009/2010

Identifikasi MasalahB.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas

dapat diidentiifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:

Rendahnya prestasi belajar siswa dikarenakan kurangnya motivasi belajar dan1.

partisipasi aktif dari diri siswa.

Keterampilan bekerjasama dalam tim/ kelompok (kemampuan berpendapat/2.

berdiskusi) rendah, keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

(KBM) kurang dan terdapat siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan

minimal (KKM) sehingga prestasi belajar kurang optimal.

Keterbatasan kemampuan guru dalam menentukan dan menerapkan metode-3.

metode pembelajaran yang sesuai dan diminati oleh siswa. Sehingga guru

mengalami kesulitan dalam meningkatkan semangat belajar dan pemahaman

siswa terhadap materi yang disampaikan.

Keterbatasan sarana dan prasarana di kelas seperti media pembelajaran dan4.

sumber-sumber belajar.

Pembatasan MasalahC.

Kualitas penelitian ilmiah bukanlah terletak pada keluasan masalah yang

diambil akan tetapi pada kedalaman pengkajian pemecahan masalah, untuk itu

penelitian ini difokuskan pada:

Subjek penelitian adalah siswa kelas XI semester genap di SMA Islam 11.

Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010.

Objek penelitian adalah sebagai berikut:2.

Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigationa.

(GI). Pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) adalah

model pembelajaran yang kompleks karena memadukan antara prinsip

belajar kooperatif dengan pembelajaran yang berbasis konstruktivisme

dan prinsip pembelajaran demokrasi. Melalui pembelajaran kooperatif

tipe Group Investigation (GI) yang diterapkan di SMA Islam 1

Surakarta menumbuhkan motivasi belajar siswa dan meningkatkan

partisipasi aktif siswa saat proses belajar mengajar berlangsung serta

melatih siswa dalam menyelesaikan setiap persoalan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Pengukuran prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansib.

dengan menilai keaktifan dan hasil belajar siswa dari pembelajaran

dengan metode Group Investiogation (GI).

Perumusan MasalahD.

Setelah dilaksanakan identifikasi masalah dan pembatasan masalah dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

Rumusan masalah utama:1.

Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI)

dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran akuntansi pada siswa kelas

XI SMA Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010?

Rumusan masalah khusus:2.

Apakah melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Group1.

Investigation (GI) dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa dalam mata

pelajaran akuntansi pada siswa kelas XI SMA Islam 1 Surakarta Tahun

Ajaran 2009/2010?

Apakah melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Group2.

Investigation (GI) dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam mata

pelajaran akuntansi pada siswa kelas XI SMA Islam 1 Surakarta Tahun

Ajaran 2009/2010?

Tujuan PenelitianE.

Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan di atas, tujuan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tujuan Umum:1.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran akuntansi pada siswa kelas

XI di SMA Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010 dengan metode

pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI).

Tujuan Khusus:2.

Menumbuhkan motivasi belajar siswa dalam belajar mata pelajaran akuntansi1.

pada siswa kelas XI di SMA Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010

dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI).

Meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam belajar mata pelajaran akuntansi2.

pada siswa kelas XI di SMA Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010

dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI).

Manfaat PenelitianF.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain

sebagai berikut :

Manfaat teotitis1.

Hasil penelatian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

dalam bidang pendidikan khususnya motode pembelajaran yang paling efektif,

serta mendorong calon peneliti lain untuk mengadakan penelitian yang lebih

mendalam mengenai dunia pendidikan.

Manfaat Praktis2.

Bagi Sekolah1.

Sebagai masukan dalam rangka mengefektifkan pembinaan dan pengelolaan

sumber-sumber belajar.

Bagi Guru2.

Menambah masukan dalam pengelolaan kelas untuk kegiatan belajar mengajar

(KBM) melalui pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat memberikan

sumbangan yang nyata bagi peningkatan profesionalitas guru dalam upaya

peningkatan prestasi belajar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Bagi Siswa3.

Peningkatan kualitas mereka dalam aspek pengetahuan, ketrampilan dan sikapnya.

Siswa lebih menguasai materi yang mereka pelajari lebih menyenangi belajar yang

bernuansa perhitungan dan analisa, lebih berani dan terampil bertanya dan

menjelaskan.

Bagi Peneliti4.

Untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah peneliti terima di bangku kuliah

khususnya yang berkaitan dengan akuntansi, serta untuk membekali peneliti

sebagai calon guru untuk menentukan model mengajar yang tepat.

BAB II

LANDASAN TEORI

Tinjauan PustakaA.

Metode Pembelajaran Kooperatif1.

Hakikat Metode Pembelajarana.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan

sengaja. Oleh karena itu pembelajaran pasti mempunyai tujuan. Tujuan

pembelajaran adalah membantu para siswa agar memperoleh berbagai pengalaman

dan dengan pengalaman itu tingkah laku siswa bertambah, baik kuantitas maupun

kualitasnya. Tingkah laku yang dimaksud meliputi pengetahuan, ketrampilan dan

nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan perilaku siswa.

W. James Popham dan Eva L. Baker (2003:7) menyatakan bahwa

efektivitas pengajaran itu seharusnya ditinjau dari hubungannya dengan guru

tertentu yang mengajar kelompok siswa tertentu, didalam situasi tertentu dalam

uasahanya mencapai tujuan-tujuan instruksional tertentu . Dalam proses

pembelajaran terdapat hubungan yang erat antara siswa dengan guru yang

mengajar dan diantara keduanya terdapat interaksi yang kuat saling mendukung

untuk mencapai tujuan.

Efektivitas guru mengajar nyata dari keberhasilan siswa menguasai apa

yang diajarkan guru itu (Nasution, 1999 : 110). Menurut Dick dan Reiser dalam

M. Sobry Sutikno (2004 : 85) Pembelajaran efektif adalah suatu pembelajaran

yang memungkinkan siswa untuk belajar ketrampilan spesifik, ilmu pengetahuan

dan sikap serta membuat siswa senang .

Richard Dunne dan Ted Wragg dalam Anwar Jasin (1996:4) menjelaskan

ciri-ciri pembelajaran yang efektif yaitu:

Pembelajaran efektif memudahkan murid belajar sesuatau yang1)

bermanfaat seperti fakta, ketrampilan, nilai, konsep, dan bagaimana

hidup serasi dengan sesama atau sesuatu hasil belajar yang

diinginkan.

Pembelajaran efektif adalah bahwa ketrampilan tersebut diakui oleh2)

mereka yang kompeten menilai, seperti guru-geru, pelatih guru-guru,

pengawas, tutor, dan pemandu atau murid-murid sendiri.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang efektif

merupakan proses belajar mengajar yang efektif yang memungkinkan siswa

10

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

termotivasi untuk mempelejari materi yang telah diberikan sehingga tercapainya

tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Hakikat Metode Pembelajaran Kooperatif Group Investigation (GI)b.

Hakikat Pembelajaran Kooperatif1)

Robert E. Slavin (1995: 73-74) menjelaskan mengenai komponen

utama yang terdapat dalam pembelajaran kooperatif, yaitu: a) presentasi kelas;

b) kelompok; c) tes; d) nilai peningkatan atau perkembangan; dan e)

penghargaan kelompok. Dalam pembelajaran kooperatif terdapat elemen yang

saling terkait, yaitu: (1) saling ketergantungan positif; (2) interaksi tatap muka;

(3) akuntabilitas individual; dan (4) keterampilan untuk menjalin hubungan

antar pribadi atau keterampilan sosial yang sengaja diajarkan.

Metode pembelajaran ini menggunakan kelompok kecil, setiap siswa

yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda

beda, menggunakan kegiatan belajar yang bervariasi untuk meningkatkan

pemahaman siswa terhadap topik/ materi pelajaran yang diajarkan. Setiap

anggota kelompok bertanggung jawab untuk mempelajari materi yang sedang

diajarkan, tetapi juga bertanggung jawab untuk membantu anggota kelompok

untuk belajar, dengan demikian perlu diciptakan atmosfir keberhasilan.

Seluruh siswa pada kegiatan belajar ini harus berpartisipasi aktif, perbedaan

individual antara siswa dapat diminimalkan pada saat mereka mempelajari

materi. Tujuan pembelajaran kooperatif adalah: (a) meningkatkan kinerja

siswa dalam tugas-tugas akademik; (b) penerimaan terhadap perbedaan

individu; dan (c) pengembangan keterampilan sosial.

Berikut ini merupakan prinsip dasar, ciri-ciri, serta kelebihan dan

kekurangan pembelajaran kooperatif :

Prinsip Dasar Metode Pembelajaran Kooperatifa).

Dibawah ini merupakan prinsip dasar dalam metode pembelajaran

kooperatif antara lain :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Siswa dalam kelompoknya harus beranggapan bahwa mereka sehidup(1)

dan sepenanggungan.

Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya.(2)

Siswa harus melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya(3)

memiliki tujuan yang sama.

Siswa harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara(4)

anggota kelompoknya.

Siswa akan dikenakan evaluasi dan diberikan hadiah/penghargaan yang(5)

juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok.

Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan(6)

untuk belajar bersama selama proses belajarnya.

Siswa akan diminta pertanggung jawaban tentang materi yang(7)

dipelajari dalam kelompoknya.

Ciri Ciri Pembelajaran Kooperatifb).

Berikut ini merupakan ciri ciri pembelajaran kooperatif, antara lain :

Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan(1)

materi pelajaran.

Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi,(2)

sedang dan rendah.

Anggota kelompok dapat berasal dari suku, budaya, jenis kelamin, dan(3)

ras yang berbeda.

Penghargaan lebih berorientasi kelompok daripada individu.(4)

Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatifc).

Pembelajaran kooperatif di samping memiliki kelebihan juga

memiliki kelemahan.

Kelebihan model pembelajaran kooperatif antara lain :(1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Pembelajaran yang aktif : pembelajaran kooperatif mengharuskan(a).

setiap siswa aktif berinteraksi satu sama lain.

Keterampilan sosial : siswa belajar berinteraksi dengan siswa lain,(b).

mengembangkan suatu keterampilan interpersonal, kepemimpinan,

berkompromi, komunikasi dan berkolaborasi.

Saling ketergantungan : ketergantungan positif dan kepercayaan(c).

kelompok dikembangkan dengan adanya interaksi siswa untuk

mencapai tujuan yang sama.

Akuntabilitas individu : apabila kelompok mencapai keberhasilan(d).

dan sukses itu adalah akibat dari input dari setiap individu yang ada

dalam kelompok.

Sedangkan kelemahan dari metode pembelajaran kooperatif antara(2)

lain:

Kecocokan antara siswa : dalam pembentukan kelompok kadang(a).

sangat sulit sehingga guru harus mengetahui siswanya dengan baik

untuk menggabungkan siswa agar mau bekerja sama dengan baik.

Ketergantungan siswa : guru tidak boleh hanya mempercayai satu(b).

siswa yang pintar untuk mengkoordinasikan belajar pada

kelompoknya karena akan menggagalkan tujuan pembelajaran

kooperatif. Sehingga guru harus mengelola kelompok sehingga

benar benar terjadi kolaborasi.

Memerlukan waktu yang lama : metode pembelajaran kooperatif(c).

memerlukan waktu lebih banyak untuk mempelajari materi

pelajaran dibandingkan dengan metode pembelajaran lainnya.

Individualist : siswa yang suka bekerja secara independen tidak(d).

menyukai metode pembelajaran kooperatif.

Keterbatasan logistik/ bahan : guru harus menyiapkan banyak(e).

informasi yang menjadi tanggung jawab siswa untuk mempelajari,

kemudian menyiapkan bahan bahan untuk pengujian.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Adapun manfaat yang diperoleh dengan penerapan pembelajaran

kooperatif adalah mendokumentasikan hasil-hasil pembelajaran termasuk

peningkatan hasil belajar, perbaikan terhadap tingkah laku dan kehadiran,

meningkatkan self confidence dan motivasi, serta meningkatkan kedekatan

antara teman sekelas dan teman satu sekolah.

Hakikat Group Investigation (GI)2).

Metode pembelajaran kooperatif tipe Goup Investigation (GI) ini

berasal dari jamannya John Dewey (1970) tetapi telah diperbaharui dan diteliti

kembali oleh Shlomo dan Yael Sharan. Metode pembelajaran kooperatif tipe

Goup Investigation (GI) ini dikemukakan kembali oleh Sharan pada tahun

1992 yang dirancang untuk melatih kemampuan berfikir yang lebih tinggi

seperti menganalisis dan mengevaluasi. Siswa bekerja dalam kelompok untuk

menghasilkan suatu proyek/ tugas yang dapat dipilih sendiri oleh siswa.

Metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI)

merupakan metode pembelajaran yang kompleks karena memadukan antara

prinsip belajar kooperatif dengan pembelajaran yang berbasis konstruktivisme

dan prinsip pembelajaran demokrasi. Metode pembelajaran kooperatif tipe

Group Investigation (GI) dapat melatih siswa untuk menumbuhkan

kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat

mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran sehingga akan

memberi peluang kepada siswa untuk lebih mempertajam gagasan dan guru

akan mengetahui kemungkinan gagasan siswa yang salah sehingga guru dapat

memperbaiki kesalahannya.

Robert E. Slavin (2008 : 215), mengatakan bahwa Group

Investigation tidak akan dapat diimplementasikan dalam lingkungan

pendidikan yang tidak mendukung dialog interpersonal atau yang tidak

memperhatikan dimensi rasa sosial dari pembelajaran di kelas .

Dalam pembelajaran metode pembelajaran kooperatif tipe Group

Investigation (GI), interaksi sosial menjadi faktor penting bagi perkembangan

skema mental yang baru. Komunikasi dan interaksi kooperatif diantara sesama

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

teman sekelas akan mencapai hasil terbaik apabila dilakukan dalam kelompok

kecil, dimana pertukaran pikiran dan sikap-sikap kooperatif bisa terus

bertahan. Dalam pembelajaran inilah, kooperatif memainkan peranannya

dalam memberi kebebasan kepada pebelajar untuk berfikir secara analitis,

kritis, kreatif, reflektif dan produktif. Pola pengajaran ini akan menciptakan

pembelajaran yang diinginkan, karena siswa sebagai subyek pembelajaran ikut

terlibat dalam penentuan pembelajaran.

Adapun langkah langkah pembelajaran kooperatif tipe Group

Investigation (GI) menurut Robert E. Slavin (2008 : 218) antara lain :

Tahap 1 : Mengidentifikasikan topik dan mengatur murid ke dalam

kelompok.

Siswa meneliti beberapa sumber, mengusulkan sujumlah topika).

dan mengkategorikan saran-saran.

Siswa bergabung dengan kelompoknya untuk mempelajari topikb).

yang teleh mereka pilih.

Komposisi kelompok didasarkan pada keterkaitan siswa danc).

harus bersifat heterogen.

Guru membantu siswa dalam pengumpulan informasi dand).

memfasilitasi pengaturan.

Tahap 2 : Merencanakan tugas yang akan dipelajari.

Siswa merencanakan bersama mengenai materi yang akana).

dipelajari, bagaimana mempelajarinya, siapa melakukan apa dan

untuk tujuan atau kepentingan apa menginvestigasi topik ini.

Tahap 3 : Melaksanakan investigasi

Siswa mengumpulkan informasi, menganalisa data dan membuata).

kesimpulan.

Tiap anggota kelompok berkontribusi untuk usaha-usaha yangb).

dilakukan kelompoknya.

Siswa saling bertukar pikiran, berdiskusi, mengklarifikasi danc).

mensintesis semua gagasan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Tahap 4 : Menyiapkan laporan akhir.

Anggota kelompok menentukan pesan-pesan esensial dari proyeka).

mereka.

Anggota kelompok merencanakan apa yang akan merekab).

laporkan dan bagaimana mereka akan membuat presentasi

mereka.

Wakil-wakil kelompok membentuk sebuah panitia acara untukc).

mengkoordinasikan rencana-rencana presentasi.

Tahap 5 : Mempresentasikan laporan akhir.

Presentasi yang dibuat untuk seluruh kelas dalam berbagaia).

macam bentuk.

Bagian presentasi tersebut harus dapat melibatkan pendengarnyab).

secara aktif.

Para pendengar tersebut mengevaluasi kejelasan dan penampilanc).

presentasi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya

oleh seluruh anggota kelas.

Tahap 6 : Evaluasi

Siswa saling memberikan umpan balik mengenai topik tersebut,a).

mengenai tugas yang telah mereka kerjakan, mengenai

keefektifan pengalaman-pengalaman mereka.

Guru dan murid berkolaborasi dalam mengevaluasi pembelajaranb).

siswa.

Penilaian atas pembelajaran harus mengevaluasi pemikiranc).

paling tinggi.

Hakikat Motivasi Belajar2.

Prestasi belajar yang maksimal tidak dapat terwujud tanpa usaha dari

guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa. Melalui penerapan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) diharapkan dapat

menumbuhkan motivasi belajar siswa. W. S. Winkel mengatakan bahwa motif

adalah daya penggerak di dalam diri orang untuk melakukan aktivitas-aktivitas

tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu (Darsono, 2000:61). Berawal dari

kata motif itu, motivasi diartikan sebagai motif yang sudah menjadi aktif pada

saat-saat melakukan suatu perbuatan. Sedangkan motif sudah ada dalam diri

seseorang, jauh sebelum orang itu melakukan suatu perbuatan

Menurut McDonald dalam Oemar Hamalik (2009: 173), Motivasi adalah

suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya

afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi belajar merupakan hal yang

sangat penting dimiliki siswa. Harus ada motivasi untuk melaksanakan suatu

kegiatan belajar mengajar demi tercapainya tujuan belajar. Motivasi belajar

merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan

kegiatan belajar, menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberi arah

pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki subjek belajar itu dapat

tercapai.

Motivasi ada dua, yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik.

Motivasi instrinsik timbul dari dalam diri siswa tanpa ada paksaan dan dorongan

dari orang lain tetapi atas dasar kemauan sendiri. Motivasi ini terbentuk karena

kesadaran diri atas pemahaman betapa pentingnya belajar untuk mengembangkan

dirinya dan bekal dalam menjalani kehidupan. Motivasi ekstrinsik timbul sebagai

akibat pengaruh dari luar individu. Siswa yang selalu memperhatikan waktu guru

menyampaikan materi pelajaran bukanlah masalah bagi guru karena didalam diri

siswa tersebut ada motivasi, yaitu motivasi instrinsik. Siswa yang demikian

biasanya dengan kesadaran diri memperhatikan penjelasan guru. Rasa ingin

tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan. Berbagai

gangguan yang ada disekitarnya, kurang dapat mempengaruhinya agar

memecahkan perhatiannya. Berbeda dengan siswa yang tidak ada motivasi di

dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

dirinya mutlak diperlukan. Dalam hal ini tugas guru adalah membangkitkan

motivasi peserta didik sehingga ia mau melakukan belajar.

Motivasi merupakan proses internal yang mengaktifkan, memandu, dan

memelihara perilaku seseorang secara terus-menerus (Anni, 2005:111). Dalam

pengertian ini intensitas dan arah motivasi dapat bervariasi. Untuk belajar sangat

diperlukan adanya motivasi, sesuai dengan semboyan motivation is an essential

condition of learning . Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi.

Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu

(Sardiman, 2003:84). Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha

belajar bagi para siswa.

Motivasi berfungsi sebagai pendorong usaha dalam pencapaian prestasi.

Sardiman (2003: 85) mengemukakan tiga fungsi motivasi, yaitu:

Mendorong manusia untuk berbuat.1.

Motivasi merupakan penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang akan dicapai.2.

Motivasi dapat memberikan arah dari kegiatan yang harus dikerjakan

sesuai dengan rumusan tujuannnya.

Menyelesaikan perbuatan.3.

Menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan guna

mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat

bagi tujuan tersebut.

3. Hakikat Partisipasi Belajar

Pengertian Partisipasi Siswaa.

Kata partisipasi berasal dari bahasa Inggris Partisipate yang dalam

bahasa indonesia berarti turut serta, ambil bagian atau keterlibatan. Partisipasi

dalam pembahasan ini yang dimaksud adalah perisipasi yang berarti keterlibatan

siswa secara fisik, intelektual-emosional, dan sosial dalam proses poembelajan.

Menurut Keit Davis dalam Sastroputro (1989:35) menyatakan bahwa

partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosi seseorang dalam situasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok

dalam usaha mencapai tujuan serta tanggung jawab terhadap usaha yang

bersangkutan.

George Terry dalam Winardi menyatakan bahwa partisipasi adalah turut

sertanya seseorang baik secara mental maupun emosional untuk memberikan

sumbangan-sumbangan pada proses pembuatan keputusan, terutama mengenai

persoalan dimana keterlibatan pribadi orang yang bersangkutan melaksanakan

tanggung jawabnya untuk melakukan hal tersebut (Winardi, 2002:149). Partisipasi

siswa dalam pembelajaran sering juga diartikan sebagai keterlibatan siswa dalam

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran (Mulyasa, 2004:156).

Untuk mendorong partisipasi siswa dapat dilakukan dengan berbagai

cara, antara lain memberikan pertanyaan dan menanggapi respon siswa secara

positif, menggunakan pengalaman berstruktur, dan menggunakan metode yang

bevariasi yang lebih melibatkan siswa. Siswa sebagai subjek sekaligus objek

dalam pembelajaran. Sebagai subjek siswa adalah individu yang melakukan proses

belajar mengajar. Sebagai objek karena kegiatan pembelajaran diharapkaan dapat

mencapai perubahan perilaku pada diri subjek belajar. Untuk itu, dari pihak siswa

diperlukan partisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Partisipasi aktif subjek

belajar dalam proses pembelajaran antara lain dipengaruhi faktor kemampuan

yang dimiliki hubungannya dengan materi yang akan dipelajari.

Pendapat tentang partisipasi juga disampaikan oleh Dimyanti dan

Mudjino (1994: 26) mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan, dan

berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Berdasarkan pendapat tersebut, partisipasi

memiliki aspek-aspek yaitu kesediaan memperhatikan dan berpartisipasi atau

keterlibatan dalam suatu kegiatan. Kegiatan yang dimaksud disini adalah kegiatan

siswa selama proses pembelajaran.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosi serta pisik anggota dalam

memberikan inisiatif terhadap kegiatan-kegiatan yang dilancarkan, serta

mendukung pencapaian tujuan dan bertanggung jawab atas keterlibatannya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Manfaat Partisipasib.

Suryosubroto (1997: 282) mengemukakan manfaat prinsipil dari

partisipasi yaitu:

Lebih memungkinkan diperolehnya keputusan yang benar karea1)banyaknya sumbangan pemikiranPengembangan potensi diri dan kreativitas2)Adanya penerimaan yang lebih besar terhadap perintah yang3)diberikan dan adanya perasaan diperlukanMelatih untuk bertanggung jawab serta mendorong untuk4)membangun kepentingan bersama

Heidjrachman dalam Suryosubroto (1997: 282) mengemukakan bahwa

dengan dijalankannya partisipasi akan bisa diperoleh beberapa manfaat seperti

bisa dibuatnya keputusan yang lebih baik (karena banyaknya sumbangan pikiran),

adanya penerimaan yang lebih besar terhadap perintah yang diberikan dan adanya

perasaan diperlukan.

Partisipasi dalam proses pembelajaran dapat mengembangkan potensi

diri dan kreativitas siswa, serta dapat melatih siswa untuk bertanggung jawab

terhadap proses dan hasil belajar yang dijalaninya. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa dengan adanya partisipasi siswa dalam pembelajaran akan

memberikan peranan yang penting bagi keberhasilan tujuan dari proses

pembelajaran yang terkait.

Syarat Terjadinya Partisipasi Siswac.

Martinis Yamin (2007: 80-81) menjelaskan bahwa peran aktif dan

partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan apabila tercipta

suatu kondisi sebagai berikut:

Pembelajaran yang dilakukan lebih berpusat pada siswa1)

Guru berperan sebagai pembimbing supaya terjasi pengalaman dalam belajar.2)

Tujuan kegiatan pembelajaran yaitu tercapainya kemampuan minimal siswa3)

(kompetensi dasar).

Pengelolaan kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada kreativitas siswa,4)

meningkatkan kemampuan minimalnya, dan mencipta siswa yang kreatif serta

mampu menguasai konsep-konsep.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Melakukan pengukuran secara kontinu dalam berbagai aspek pengetahuan,5)

sikap, dan keterampilan.

Sedangkan Gagne dan Briggs dalam Martinis Yamin (2007: 84) until

menumbuhkan aktivitas dan partisipasi siswa dalam pembelajaran dapat dilakukan

melalui 9 aspek berikut ini:

Memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa, sehingga1)mereka berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.Menjelaskan tujuan instruksional (kemampuan dasar) kepada siswa.2)Mengingatkan kompetensi prasyarat.3)Memberikan stimulus (masalah, topic, dan konsep) yang akan4)dipelajari.Memberi petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya.5)Memunculkan aktivitas serta partisipasi aktif siswa dalam kegiatan6)pembelajaran.Memberikan umpan balik (feed back).7)Melakukan tagihan-tagihan terhadap siswa berupa tes, sehingga8)kemampuan siswa terpantau dan terukur.Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhir9)pembelajaran.

Partisipasi siswa dapat terjadi apabila dalam proses pembelajaran

tercipta suatu kondisi yang dapat merangsang tumbuhnya peran serta dan

partisipasi siswa. Seorang guru diharapkan memiliki keterampilan dalam

merangsang tumbuhnya partsisipasi siswa. Dengan demikian peran serta dan

keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran akan meningkat, yang pada

akhirnya kegiatan pembelajaran akan lebih berpusat pada siswa.

4. Hakikat Prestasi Belajar

Pengertian Prestasi Belajara.

Setiap siswa yang melakukan kegiatan belajar pada akhirnya ingin

mengetahui hasilnya. Hasil dari kegiatan belajar itulah yang dinamakan prestasi

belajar. Prestasi tidak dapat dilepaskan dengan proses belajar. Prestasi merupakan

kecakapan nyata yang dapat diukur dan belajar merupakan proses perubahan

tingkah laku yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya. Prestasi belajar dapat dikatakan sebagai hasil kecakapan

yang baru dari proses belajar seseorang yang mempunyai prestasi yang baik dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

belajarnya, berarti ia mendapatkan hasil kecakapan yang baru dari apa yang

dipelajarinya (Suryabrata, 2001:232).

Widodo (2002: 594) berpendapat bahwa Prestasi adalah hasil yang telah

dicapai . Menurut Winkel (1996:162) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah

suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam

melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.

Berdasarkan pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi

belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai melalui pengukuran dan penilaian

tehadap penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa melalui

proses belajar mengajar yang dinyatakan dalam simbul, angka, huruf atau kode.

Prestasi merupakan salah satu faktor penting untuk menentukan tingkat

pengetahuan siswa. Prestasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

keterampilan bekerjasama dalam tim/ kelompok (kemampuan berpendapat/

berdiskusi), keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM)

dan ketuntasan hasil belajar siswa dalam pembelajaran mata diklat akuntansi

keuangan, yang diberikan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

Group Investigation (GI) dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi belajar mata

diklat akuntansi pada siswa kelas XI.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajarb.

Pencapaian prestasi belajar oleh seorang individu merupakan hasil

interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik dari dalam (faktor

internal) maupun dari luar (faktor eksternal).

Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (1991: 130) faktor-faktor

yang mempengaruhi prestasi belajar dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal

dan faktor eksternal.

Faktor internal terdiri dari: a) Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang

bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya

penglihatan, pendengaran, struktur tubuh dan sebagainya. b) Faktor psikologis

baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh yang terdiri atas: (1) Faktor

intelektif yang meliputi: Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat dan faktor

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki. (2) Faktor non intelektif, yaitu

unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan,

motivasi, emosi penyesuaian diri. (3) Faktor kematangan fisik maupun psikis.

Faktor eksternal terdiri dari: a) Faktor sosial yang terdiri atas :

lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, lingkungan

kelompok. b) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan

kesenian. c) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar dan

iklim. d) Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.

Faktor-faktor diatas akan saling berinteraksi baik secara langsung

ataupun tidak langsung dalam pencapaian prestasi belajar yang dilakukan oleh

siswa. Sehingga faktor-faktor tersebut akan sangat berpengaruh terhadap

pencapaian prestasi belajar siswa.

Mata Pelajaran Akuntansi5.

Akuntansi ( accounting) berasal dari bahasa inggris to account yang

artinya memperhitungkan atau mempertanggungjawabkan, dari pengelola

perusahaan kepada pemilik perusahaan atas kepercayaan yang telah diberikan

kepadanya untuk menjalankan kegiatan perusahaan tersebut. Pengertian akuntansi

yang dikeluarkan oleh American Institute of Certified Public Accounts (AICPA)

yang dikutip oleh Ngadiman, dkk (2004: 2) dalam bukunya yang menyatakan

bahwa Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa . Fungsinya ialah menyediakan data

kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, dari kesatuan usaha ekonomi yang

digunakan dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomis dalam pemilihan

alternatif suatu keadaan.

Sedangkan menurut Arnie Fajar (2005: 130), akuntansi merupakan mata

pelajaran yang mengkaji tentang suatu sistem untuk menghasilkan informasi

berkenaan dengan transaksi keuangan. Menurut AAA ( American Accounting

Association) dalam Kardiman (2006: 2), akuntansi sebagai suatu proses

pengidentifikasian, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi yang

memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

oleh mereka yang menggunakan informasi keuangan tersebut. Menurut Achmad

Tjahjono dan Sulastiningsih (2003: 3), akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu

sistem informasi yang berfungsi menyediakan informasi kuantitatif dari suatu unit

organisasi atau kesatuan ekonomi yang ditujukan kepada para pemakai sebagai

dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa mata

pelajaran akuntansi adalah merupakan mata pelajaran yang mengkaji tentang suatu

sistem untuk menghasilkan informasi berkenaan dengan transaksi keuangan

melalui proses pengidentifikasian, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi

yang memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan

tegas oleh mereka yang menggunakan informasi keuangan tersebut

Ruang lingkup mata pelajaran akuntansi dimulai dari dasar-dasar

konseptual, struktur, dan siklus akuntansi. Fungsi mata pelajaran akuntansi di

SMA salah satunya adalah mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, sikap

rasional, teliti, jujur, dan bertanggungjawab melalui prosedur pencatatan,

pengelompokan serta pengikhtisaran transaksi keuangan, penyusunan laporan

keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

Penelitian Yang RelevanB.

Beberapa penelitian yang relevan berkaitan dengan penelitian tindakan

kelas menggunakan pembelajaran kooperatif model Group Investigasi (GI) antara

lain :

Hendrawan Yulianto Nugroho (2007). Study Komparasi antara Metode1.

Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok dengan Metede Ceramah

dalam Pembelajran Akuntansi Perusahaan Dagang Kelas II Semester I SMK

BATIK 2 Surakarta Tahun Ajaran 2006/2007 .

Eka Vitaloka (2009). Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Mata2.

Pelajaran Akuntansi melalui Penerapan Metode Pembelajaran Group

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Investigation (GI) Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Simo Boyolali Tahun

Ajaran 2009/2010.

Efa M. Sakdiyah (2006). Pengaruh Motivasi, Disiplin dan Partisipasi Siswa3.

dalam Pembelajran Terhadap Prestasi Belajar Akuntnasi Siswa Kelas XI IPS

SMA NEGERI 1 TAYU PATI Semester II Tahun Ajaran 2005/2006 .

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil simpulan ada pengaruh positif

antara motivasi berprestasi, disiplin belajar dan partisipasi siswa dalam

pembelajaran terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI IPS

SMA Negeri 1 Tayu Pati baik secara simultan maupun parsial dan variabel

yang paling berpengaruh adalah motivasi berprestasi kemudian diikuti oleh

disiplin belajar dan partisipasi siswa dalam pembelajaran. Oleh karena itu,

peneliti menyarankan kepada siswa sebaiknya siswa dapat menentukan

proporsi waktu belajar sebaik mungkin dengan mempertimbangkan

kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga prestasi belajar akuntansi dapat

lebih optimal. Hendaknya guru dapat membantu meningkatkan disiplin belajar

siswa dengan cara memberi kesempatan kepada siswa untuk selalu bertanya

mengenai materi yang dijelaskan dan siswa hendaknya langsung bertanya

kepada guru jika susah mencerna materi yang diterangkan oleh guru di depan

kelas untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam. Kepada pihak

sekolah untuk lebih menyediakan refrensi buku-buku akuntansi yang

bervariasi agar dapat dipinjam oleh siswa dan guru perlu memberikan

penugasan-penugasan yang menuntut siswa untuk mencari literatur lain,

seperti penugasan kepada siswa untuk mencari soal-soal untuk dibawa ke

forum diskusi kelas.

Kerangka PemikiranC.

Kerangka pemikiran merupakan arahan penalaran untuk dapat sampai

pada pemberian jawaban sementara atas masalah yang telah dirumuskan. Untuk

mencapai kualitas proses dan hasil belajar yang optimal maka diperlukan kerangka

pemikiran yang sesuai dengan landasan teori yang telah dikemukakan sebelumnya.

Kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Pembelajaran merupakan suatu proses belajar mengajar yang

memungkinkan siswa termotivasi untuk mempelajari materi yang telah diberiakan

sehingga tercapainya tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Salah satu permasalahan yang dihadapai dalam pembelajaran akuntansi

adalah bahwa guru merasa kesulitan mencari metode pembelajaran yang tepat

untuk meningkatkan minat dan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran

akuntansi. Hal tersebut menjadikan indikator bahwa prestasi belajar akuntansi

siswa rendah. Oleh karena itu, untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi

peneliti akan menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Group

Investigation (GI) sehingga akan terbentuk suatu pembalajaran yang menarik,

berkesan dan membuat siswa lebih bersemangat.

Faktor yang mempengaruhi belajar siswa adalah adanya motivasi belajar yang

dimiliki siswa. Motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri

siswa yang menimbulkan kegiatan belajar sehingga tujuan yang ingin di capai

dalam kegiatan belajar mengajar. Peranan motivasi sangat diperlukan, siswa yang

mempunyai motivasi belajar tinggi akan merasa senang, bergairah dan semangat

dalam belajar. Sebaliknya siswa yang motivasi belajarnya rendah maka cenderung

kurang bersemangat dalam belajar. Meningkatnya motivasi belajar siswa di tandai

dengan adanya Kesadaran dalam diri siswa untuk belajar, siswa memperhatiakan

waktu guru menyampaikan materi pelajaran, adanya antusias dan minat belajar

yang tinggi dari siswa untuk belajar lebih giat sehingga orientasi siswa jauh ke

depan. Dengan demikian siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi maka

kemungkinan prestasinya tinggi, begitu pula sebaliknya.

Faktor lain yang mempengaruhi belajar siswa adalah adanya partisipasi

aktif dari diri siswa. Partisipasi merupakan keterlibatan siswa dalam perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. Siswa dituntut secara aktif berpartisipasi

dalam kegiatan belajar mengajar. Partisipasi aktif siswa ditandai dengan adanya

kontribusi atau keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran, siswa lebih aktif

bertanya dan ada komunikasi timbal balik. Dengan meningkatnya motivasi belajar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

siswa dan partisipasi aktif siswa maka akan berdampak pada peningkatan prestasi

belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.

Motivasi belajar siswa meningkat

Meningkatnya motivasi belajar siswa di tandai dengan adanya

Kesadaran dalam diri siswa untuk belajar, siswa memperhatiakan

waktu guru menyampaikan materi pelajaran, adanya antusias dan

minat belajar yang tinggi dari siswa untuk belajar lebih giat sehingga

orientasi siswa jauh ke depan.

Partisipasi serta keektifan siswa juga ikut meningkat.

Partisipasi aktif siswa ditandai dengan adanya kontribusi /keterlibatan

siswa dalam kegiatan pembelajaran misalnya siswa dapat memberikan

pendapatnya dan saran, siswa lebih aktif bertanya dan adanya

komunikasi timbal balik.

Prestasi belajar mata pelajaran akuntansi siswa meningkat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Gambar 1. Kerangka Berfikir Tentang Penelitian Tindakan Kelas dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation (GI)

Hipotesis TindakanD.

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap suatu persoalan, yang

dimaksud sebagai tuntutan sementara dalam penyelidikan untuk mencari jawaban

yang benar. Hipotesis merupakan kesimpulan sementara terhadap pertanyaan

pertanyaan yang dikemukakan dalam perumusan masalah.

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pemikiran di atas, maka dapat

dirumuskan hipotesis tindakan bahwa: Penerapan metode pembelajaran

kooperatif tipe Group Investigation (GI) dapat meningkatkan prestasi belajar mata

pelajaran akuntansi pada siswa kelas XI SMA Islam 1 Surakarta .

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Tempat dan Waktu PenelitianA.

Tempat Penelitian1.

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Islam 1 Surakarta, yang

beralamat di Jl. Brigjen Sudiarto 151 Surakarta. Sekolah ini dipimpin oleh Bapak

Drs. Kadarusman. Penelitian ini difokuskan pada kelas XI Ilmu Pengetahuan

Sosial, yang mana kelas XI dibagi kedalam dua kelas yaitu kelas XI Ilmu

Pengetahuan Sosial 1 dan kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2. Pada kedua kelas

tersebut ditemukan adanya permasalahan-permasalahan dalam kegiatan belajar-

mengajar khususnya mata pelajaran Akuntansi. Dalam penelitian ini, peneliti

mengambil salah satu subjek yaitu siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2

dengan jumlah siswa 29 siswa pada semester 2 tahun ajaran 2009/2010.

Alasan peneliti melakukan penelitian di SMA Islam 1 Surakarta dengan

pertimbangan sebagai berikut:

SMA Islam 1 Surakarta memberikan ijin kepada peneliti untuk mengadakana.

penelitian.

Antara peneliti dengan pihak sekolah sudah ada hubungan yang baik, , karenab.

peneliti pernah melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di

sekolah ini, sehingga peneliti sedikit banyak mengetahui mekanisme

pembelajaran di sekolah ini.

Sekolah tersebut belum pernah dipergunakan sebagai subjek penelitianc.

sejenis, sehingga terhindar dari kemungkinan penelitian ulang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Dari pengamatan awal peneliti di kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2d.

menunjukkan bahwa motivasi dan partisipasi belajar akuntansi siswa rendah,

akibatnya prestasi belajar siswa kurang optimal.

Kualitas proses dan hasil belajar akuntansi kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosiale.

2 yang belum optimal, sehingga perlu dilakukan penelitian dengan penerapan

model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation (GI) dengan harapan

kualitas proses dan hasil belajar siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2

dapat meningkat.

Dilihat dari sisi efisiensi, tanpa mengurangi harapan tentang kualitas hasilf.

penelitian, lokasi penelitian sangat menguntungkan bagi peneliti karena dekat

dengan tempat tinggal peneliti.

Waktu Penelitian2.

Peneliti merencanakan pelaksanaan penelitian dari Bulan Januari 2010

sampai dengan Bulan Juni 2010. Waktu ini meliputi kegiatan persiapan sampai

penyusunan laporan penelitian, dengan jadwal sebagai berikut:

Tabel 1. Jadwal Penelitian

1. Persiapan Penelitian

a. Penyusunan Judul

b. Penyusunan Proposal

c. Perijinan

2. Perencanaan Tindakan

3. Implementasi Tindakan

a. Siklus I

b. Siklus II

4. Penyusunan Laporan

Apr 2010

Mei 2010

Jun 2010

Jenis Kegiatan

Jan 2010

Feb 2010

Mar 2010

29

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

B. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) yang dilakukan pada suatu obyek dan mengkondisikannya seperti apa

adanya. Menurut pendapat Kemmis dan Carr sebagaimana dikutip Kasihani

Kasbolah (2001: 9), Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelitian

yang yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat sosial

dan bertujuan untuk memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjan ini serta di

mana pekerjaan ini dilakukan . Kegiatan penelitian berangkat dari permasalahan

riil yang dihadapi guru dalam proses belajar mengajar, kemudian direfleksikan

alternatif pemecahan masalahnya dan ditindaklanjuti dengan tindakan-tindakan

nyata yang terencana dan terukur.

Menurut Suharsimi Arikunto (2005:91) Penelitian tindakan kelas terdiri

dari tiga kata yaitu penelitian, tindakan dan kelas. Penelitian adalah kegiatan

mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk

memperoleh data atau informasi yang bermanfaat utnuk meningkatkan mutu suatu

hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. Tindakan adalah sesuatu gerak

kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini

berbentuk rangkaian siklus kegiatan. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam

waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru .

Hal penting dalam PTK adalah tindakan nyata (Action) yang dilakukan

oleh guru (dan bersama pihak lain) untuk memecahkan masalah yang dihadapi

dalam proses belajar mengajar. Tindakan itu harus direncanakan dengan baik dan

dapat diukur tingkat keberhasilannya dalam pemecahan masalah tersebut. Jika

ternyata program tersebut belum dapat memecahkan masalah yang ada, maka

perlu dilakukan penelitian siklus berikutnya (siklus kedua) untuk mencoba

tindakan lain (alternatif pemecahan lain sampai permasalahan dapat teratasi).

Untuk lebih memahami apa yang dimaksud PTK, perlu diketahui

karakteristik dari PTK itu sendiri. Menurut Zainal Aqib (2007 : 128) karakteristik

PTK meliputi :

Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional.1.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya.2.

Penelitian sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi.3.

Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik4.

instruksional.

Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.5.

Pihak yang melakukan tindakan adalah guru sendiri, sedangkan yang6.

melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah

peneliti, bukan guru yang sedang melakukan tindakan.

Berdasarkan definisi tersebut penelitian tindakan kelas dapat diartikan

bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelitian yang

memerlukan tindakan untuk menanggulangi masalah dalam bidang pendidikan

dan dilaksanakan dalam kawasan kelas atau sekolah tujuan untuk memperbaiki

dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran.

Siklus pelaksanaan PTK dilakukan melalui empat tahap, yakni :

a. Perencanaan Tindakan,

b. Pelaksanaan Tindakan,

c. Observasi dan Interpretasi, dan

d. Analisis dan Refleksi, yang digambarkan sebagai berikut :

Siklus I

Siklus II

PelaksanaanTindakan I

PerencanaanTindakan I

Pengamatan/Pengumpulan Data IRefleksi I

PelaksanaanTindakan II

PerencanaanTindakan II

Refleksi IIPengamatan/ Pengumpulan

Data II

Dilanjutkan kesiklus berikutnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Gambar 2. Siklus PTK (Suharsimi Arikunto, 2007: 74)

Teknik Pengumpulan DataC.

Sesuai dengan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, maka

teknik pengumpulan data yang digunakan:

Wawancara1.

Wawancara dilakukan terhadap guru dan siswa untuk menggali informasi guna

memperoleh data yang berkenaan dengan aspek-aspek pembelajaran,

penentuan tindakan dan respon yang timbul sebagai akibat dari tindakan yang

dilakukan. Jenis wawancara bebas terpimpin dilakukan, di mana interviewer

membawa kerangka pertanyaan untuk disajikan, tetapi cara bagaimana

pertanyaan itu diajukan sesuai kebijaksanaan interviewer.

Observasi2.

Observasi dilakukan untuk mengamati pelaksanaan dan perkembangan

pembelajaran akuntansi yang dilakukan oleh guru dan siswa. Pengamatan

dilakukan sebelum, selama dan sesudah siklus penelitian berlangsung. Jenis

observasi yang dilakukan adalah observasi partisipan, artinya peneliti ikut

terlibat dalam proses pembelajaran (tindakan).

Tes3.

Tes digunakan untuk mengetahui perkembangan atau keberhasilan

pelaksanaan tindakan. Ada dua bentuk tes yang diberikan kepada siswa, yaitu

tes obyektif tipe pilihan ganda dan tes esai.

Dokumentasi4.

Dokumentasi merupakan suatu metode untuk memperoleh atau mengetahui

data dengan melihat buku-buku, arsip atau catatan yang berhubungan dengan

objek maupun subjek yang diteliti. Arsip yang digunakan dalam proses

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

pembelajaran, gambaran ataupun foto rekaman prosese penelitian tindakan

kelas.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur Penelitian merupakan tahapan-tahapan yang ditempuh dalam

penelitian dari awal sampai akhir. Prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa

tahap kegiatan yaitu:

Tahap Pengenalan Masalah1.

Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini adalah :

Mengidentifikasi masalah.a.

Menganalisis masalah secara mendalam dengan mengacu pada teori-teorib.

yang relevan.

Menyusun bentuk tindakan yang sesuai dengan siklus pertama.c.

Menyusun alat monitoring dan evaluasi.d.

Tahap Persiapan Tindakan2.

Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi :

Penyusunan jadwal penelitian.a.

Penyusunan rencana pembelajaran.b.

Penyusunan soal evaluasi.c.

Tahap Penyusunan Rencana Tindakan3.

Rencana tindakan disusun dalam dua siklus, yaitu : siklus I dan siklus II.

Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu :

Perencanaan tindakana.

Pelaksanaan tindakanb.

Observasi dan interpretasic.

Tahap analisis dan refleksid.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Tahap Implementasi Tindakan4.

Dalam tahap ini peneliti melaksanakan hipotesis tindakan, yakni untuk

meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran akuntansi dengan penerapan

metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam proses

pembelajaran mata pelajaran akuntansi. Hipotesis tindakan ini dimaksudkan

untuk menguji kebenarannya melalui tindakan yang telah direncanakan.

Tahap Pengamatan5.

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa yang sedang

melakukan kegiatan belajar-mengajar dibawah bimbingan guru.

Tahap Penyusunan Laporan6.

Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan yang telah

dilakukan selama penelitian.

Proses PenelitianE.

Proses Penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri dari tiga siklus

dimana setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: Perencanaan Tindakan,

Pelaksanaan Tindakan, Observasi dan Interpretasi, dan Analisis dan Refleksi.

Adapun kedua siklus tersebut dijelaskan sebagai berikut:

Rancangan Siklus Pertama (I)1.

Perencanaan tindakana.

Pada tahap ini peneliti dan guru menyusun:

Skenario pembelajaran sebagai berikut:1)

Guru menjelaskan materi pelajaran yang telah dipelajaria)

sebelumnya, kemudian mengaitkan dengan materi yang akan

dipelajari selanjutnya.

Guru membagi kelompok, satu kelompok terdiri dari lima sampaib)

enam siswa.

Guru memberi tugas kepada masing-masing kelompok agarc)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

menyelesaikan soal latihan untuk dibahas bersama dalam

kelompoknya.

Guru menyuruh salah satu kelompok untuk mempresentasikan dand)

melaporkan hasil laporannya di depan kelas secara keseluruhan.

Instrument untuk evaluasi yang berupa soal tes tertulis.2)

Menetapkan indikator ketercapaian.3)

Indikator ketercapaian ini dinilai dari beberapa komponen, seperti yang

disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 2. Indikator Ketercapaian Belajar Siswa

Aspek yang diukurPersentase

TargetCapaian

Cara mengukur

Metode pembelajaran

kooperatif Group

Investigation ( GI )

80% Diamati pada saat kegiatan belajar

mengajar dengan menggunakan

lembar observasi kelas. Dengan

kriteria penilaian dari kurang sekali

hingga baik sekali.

Motivasi siswa dalam

mengikuti proses

pembelajaran

70% Nilai hasil diperoleh dari penyebaran

angket sederhana.

Partisipasi siswa dalam

mengajukan pertanyaan/

ide dalam diskusi kelas

70% Diamati saat pembelajaran dengan

menggunakan lembar observasi dan

dihitung dari jumlah siswa yang

mengajukan pertanyaan / ide dalam

diskusi kelas.

Ketuntasan prestasi

belajar

80% Dihitung dari jumlah siswa yang

mendapatkan nilai 68 ke atas, untuk

siswa yang mendapat nilai 68

dianggap telah mencapai ketuntasan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

belajar.

Pelaksanaan tindakanb.

Peneliti melakukan tindakan pembelajaran sesuai dengan skenario

pembalajaran yang telah disusun dan dilakukan bersamaan dengan

observasi terhadap dampak tindakan yang akan dilakukan di kelas XI IPS 2

yaitu pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif

tipe Group Investigation (GI) untuk peningkatan prestasi belajar akuntansi.

Observasi/ pengamatanc.

Pada tahap ini peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran dan

menginterpretasikan aktivitas penerapan metode pembelajaran kooperatif

tipe Group Investigation pada proses pembelajaran akuntansi untuk

memperoleh data tentang kekurangan dan kemajuan pelaksanaan tindakan.

Refleksid.

Pada tahap ini peneliti melakukan evaluasi tentang hal yang dikerjakan

secara kritis mengenai hal-hal yang telah dikerjakan dengan tujuan untuk

mengetahui kekurangan, kesalahan dan kebenaran pembelajaran yang

dilakukan. Kekurangan-kekurangan yang ditemukan dari analisis siklus I

harus diperbaiki atau disempurnakan dalam proses belajar mengajar pada

siklus II.

Rancangan Siklus Kedua (II)2.

Langkah-langkah yang dilaksanakan pada siklus II sama dengan langkah-

langkah yang dilakukan dalam siklus I, meliputi perencanaan, pelaksanaan

tindakan, pengamatan dan refleksi. Apabila berdasarkan refleksi belum terjadi

peningkatan minat siswa dalam belajar akuntansi masih perlu dilakukan

tindakan siklus ke III, IV, dan seterusnya. Apabila pada akhir siklus II sudah

ada peningkatan kualitas pembelajaran siswa dalam belajar akuntansi, maka

tindakan penelitian dapat dihentikan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Lokasi PenelitianA.

Sejarah Singkat SMA Islam 1 Surakarta1.

Berdirinya Sekolah Menengah Atas (SMA) Islam 1 Surakarta diawali pada

tahun 1967 yaitu Yayasan Pendididkan Islam Surakarta yang bergerak di bidang

dakwah Islam mendirikan Sekolah Dasar di atas tanah + 2000 m2 di Jalan

Briagjen Sidiarto 151 Solo. Sekolah Dasar tersebut mengelolah kelas 1, 2 dan 3

dan masuk pagi. Pada sore hari gedung Sekolah Dasar dipergunakan untuk

sekolah Diniah atau Sekolah yang memberikan pelajaran Agama Islam. Setelah

selang beberapa tahun kemudian Yayasan mempunyai rencana akan mendirikan

Sekolah Dasar ke gedung lain + 500 m2 sebelah utara gedung lama yang

pengelolaannya diserahkan kepada Yayasan Perguruan Muhammadiyah.

Pada bulan Maret tahun 1972 di gedung tersebut di dirikan pondok

pesantren Islam Al-Mukmin, karena perkembangannya yang cukup maju sehingga

gedung yang hanya 5 lokal tidak mampu menampung santri-santrinya. Pada awal

tahun 1974 pondok pesantren Al-Mukmin kemudian di pindahkan ke desa Ngruki

Grogol, Sukoharjo. Untuk memaksimalkan fungsi gedung, maka gedung yang

lama kemudian dipergunakan untuk pendididkan Madrasah khusus putri sampai

tahun 1976, yang kemudian ikut pindah ke Ngruki Grogol, Sukoharjo. Karena

gedung kosong kemudian Yayasan berusaha untuk memanfaatkan gedung tersebut

untuk pendidikan umum.

Empat tahun kemudian tepatnya pada bulan Mei sampai bulan Juni 1979

di realisasikan untuk dilakukan pendaftaran pendirian sekolah baru SMA Islam

Surakarta 1, kemudian surat ijin pendirian diajukan ke kanwil Depdikbud propinsi

Jateng. Selang beberapa waktu kemudian ijin operasional SMA Islam Surakarta 1

diterbitkan pada tanggal 8 Juni 1979. Pembukaan pendaftaran siswa baru SMA

Islam Surakarta 1 dibuka pada bulan Juli 1979 dan mendapatkan murid yang

jumlahnya sekitar 30 siswa, itulah titik awal yang dapat memicu semangat para

pendidik di SMA Islam Surakarta 1. Ketika itulah secara resmi SMA Islam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Surakarta 1 berdiri dan untuk memudahkan admiministrasinya akhirnya SMA

Islam Surakarta 1 pada tahun 1993 namanya diubah menjadi SMA Islam 1

Surakarta hingga sekarang tahun 2010.

Visi, Indikator dan Misi SMA Islam 1 Surakarta2.

Visia.

Terwujudnya insan bertaqwa, berprestasi, terampil dan berjiwa wirausaha.

Indikatorb.

Meningkat dalam prestasi akademis.1)

Meningkat dalam bidang ilmu dan tegnologi.2)

Unggul dalam bidang keterampilan.3)

Unggul dalam ketertiban dan kedisiplinan.4)

Unggul dalam pengalaman agama dan kepedulian sosial.5)

Unggul dalam bidang olah raga dan seni.6)

Unggul dalam etika dan sopan santun.7)

Misic.

Memperluas pengetahuan untuk menguasai IPTEK.1)

Melaksanakan pembelajaran secara efektif sehingga siswa dapat berkembang2)

secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Mengenalkan dan menggunakan serta mengembangkan hasil teknologi3)

modern.

Mengoptimalisasi bakat dan keterampilan siswa sehingga memiliki4)

kemandirian dan kecakapan hidup di tengah masyarakat.

Menumbuhkan semangat ketertiban dan kedisiplinan bagi warga sekolah5)

sebagai konsep dasar menuju sukses.

Mendorong semangat kerja bagi guru dan karyawan sehingga memiliki6)

tanggung jawab dan berdedikasi tinggi.

Meningkatkan pengamalan ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa7)

sehingga menjadi sumber kearifan berperilaku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi dari dalam bidang8)

olah raga dan seni sehingga dapat berkembang secara optimal.

Membudayakan etika pergaulan yang saling senyum, salam, dan sapa serta9)

berjabat tangan oleh seluruh warga sekolah saat berada di lingkungan sekolah

sehingga dapat terjalin persaudaraan yang erat dan kesetiakawanan sejati,

saling asah, asih, dan asuh.

Kondisi Lingkungan SMA Islam 1 Surakarta3.

Secara umun, gedung SMA Islam 1 Surakarta dalam keadaan baik dan

memenuhi syarat sebagai tempat kegiatan belajar mengajar. Disamping itu, di atas

tanahnya yang luas yaitu ± 2000 m 2 didirikan ruangan-ruangan yang menunjang

kegiatan belajar mengajar terdiri dari :

Ruang Kepsek : 11)

Ruang Guru : 12)

Ruang Tata Usaha : 13)

Ruang BP : 14)

Ruang Kelas : 95)

Ruang Komputer : 16)

Ruang UKS : 17)

Ruang Perpustakaan : 18)

Kantin : 29)

Koperasi : 110)

Mushola : 111)

Masjid : 112)

Aula : 113)

Ruang Pelaksana : 114)

Ruang Sablon : 115)

Ruang Ketrampilan : 116)

Ruang Kesenian: 117)

Ruang Tataboga: 118)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Ruang Multimedia : 119)

Lapangan Basket : 120)

Kamar mandi guru : 321)

Kamar mandi siswa : 222)

Laboratorium : 223)

Ruang Jaga : 124)

Pegawai edukatif (guru) dan non edukatif (karyawan) di SMA Islam 1

Surakarta seluruhnya berjumlah 41 orang, yang terdiri dari 33 orang guru dengan

status mereka adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS), Guru Kontrak (Bantu) dan

Guru Wiyata Bakti dan 8 orang karyawan. Latar belakang pendidikan semua guru

di SMA Islam 1 Surakarta adalah pendidikan sarjana dari berbagai disiplin ilmu,

sehingga para guru memiliki kompetensi dan pengetahuan yang cukup memadai

dalam mencapai tujuan pendidikan.

Pelaksanaan Kurikulum4.

Sejak tahun 2006 lalu SMA Islam 1 Surakarta telah menggunakan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sesuai dengan rekomendasi yang diberikan

oleh Departemen Pendidikan Nasional, pelaksanaan KTSP diarahkan untuk

mengembangkan kecerdasan, pengetahuan, pemahaman, kemampuan nilai, sikap

dan minat peserta didik agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran,

ketepatan dan keberhasilan dengan penuh tanggung jawab. Penilaian KTSP tidak

hanya mengacu pada aspek kognitif tetapi juga psikomotorik dan afektif

berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). KKM merupakan batasan

nilai minimum yang harus dicapai oleh siswa baik pada penilaian Ulangan Harian,

Ulangan Tengah Semester maupun Ulangan Akhir Semester/Kenaikan Kelas.

KKM untuk setiap mata pelajaran tidak sama yang ditentukan pada setiap awal

semester. Setiap sekolah pasti mempunyai susunan kepengurusan atau struktur

organisasi yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang berbeda pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

masing-masing bagian. Adapun struktur organisasi SMA Islam 1 Surakarta adalah

sebagai berikut:

Struktur Organisasi SMA Islam 1 Surakarta

Tahun 2009 / 2010

KANWIL DIKPORA

PROP. JAWA TENGAH

KEPALA SEKOLAH

DRS. KADARUSMAN

YPIA AL-MUKMIN

SURAKARTA

KOMITE SEKOLAH

KA. TU / STAF

WK. KURIKULUM

DWIDJAJANTI S.Pd

WK. KESISWAAN

DRS. SUDIRMAN

WK. SARANA

DRS. SUDADI W

WK. HUMAS

DRS. SAFAWI

KOORDINATOR BP/BK

DRS. SUDIRMAN

G U R U

DIKPORA

KOTA SURAKARTA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Gambar 3. Struktur Organisasi SMA Islam 1 Surakarta Tahun 2009 / 2010

Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi Kelas XI IPS 2 di SMAB.

Islam 1 Surakarta

Kegiatan awal dilakukan dengan mengidentifikasi masalah pembelajaran

akuntansi pada kelas yang diteliti. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk

mengetahui kegiatan pembelajaran akuntansi yang dilaksanakan di SMA Islam 1

Surakarta. Observasi awal dilaksanakan pada bulan Agustus 2009 pada saat

peneliti mengikuti kegiatan PPL (Program Pengalaman Lapangan) di SMA Islam

1 Surakarta. Dari hasil pengamatan dapat diketahui permasalahan-permasalahan

sebagai berikut:

Ditinjau dari Segi Siswa1.

Siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran akuntansi.a.

Siswa kurang menunjukkkan motivasi dan partisipasi aktif dalam

pembelajaran akuntansi. Hal ini disebabkan karena pada umumnya

pembelajaran dilakukan dengan metode konvensional. Pada metode

konvensional siswa hanya duduk mendengarkan dan mencatat penjelasan

dari guru. Keadaan ini membuat siswa mudah bosan dan cenderung tidak

berkonsentrasi penuh dalam pembelajaran. Ketidakefektifan siswa dalam

mengikuti pembelajaran akuntansi mengakibatkan mereka sering

kebingungan ketika menemui tugas dan ulangan harian karena siswa tidak

mempergunakan kesempatan yang diberikan oleh guru untuk bertanya

mengenai materi yang kurang dipahami. Akuntansi merupakan suatu siklus

kegiatan pencatatan sehingga jika mereka melewatkan pembelajaran

mereka tidak akan mengerti, karena pembelajaran akuntansi berkelanjutan

atau selalu berkaitan dengan materi pembelajaran sebelumnya. Hal ini

S I S W A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

dapat diatasi dengan pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif

dalam kegiatan pembelajaran.

Sarana dan prasarana dalam pembelajaran kurang memadai.b.

Dalam pembelajaran akuntansi di SMA Islam 1 Surakarta pada

umumnya dapat berjalan dengan lancar, namun yang masih perlu

diperhatikan adalah sarana dan prasarana yang dapat menunjang

kelancaran, keefektifan dan efisiensi dalam pembelajaran akuntansi.

Sarana dan prasarana tersebut dapat berupa media/ alat maupun sumber

pembelajaran. Media/ alat pembelajaran dapat berupa whiteboard,

boardmarker/ spidol, LCD/ OHP (overhead projektor) dan sebagainya.

Sumber pembelajaran dapat berupa buku-buku paket, LKS dan sumber-

sumber internet. Di SMA Islam 1 Surakarta ini didukung dengan buku

paket yang mana masing-masing siswa berhak meminjam buku yang

tersedia di perpustakaan sekolah. Namun, kenyataan yang terjadi adalah

tidak semua siswa bisa mendapatkan buku tersebut. Hal itu dikarenakan

jumlah buku yang tersedia sangat terbatas. Keterbatasan tersebut

berdampak pada terhambatnya proses belajar siswa (baik belajar di rumah

maupun di sekolah). Selain itu juga dapat dipasang LCD/ OHP guna

mempermudah guru dalam menyampaikan materi yang dikemas dengan

sangat menarik sehingga siswa tertarik dan tidak mudah jenuh.

Siswa mudah jenuh atau bosan terhadap pembelajaran yang berlangsung.c.

Kejenuhan siswa terhadap pembelajaran akuntansi yang sedang

berlangsung disebabkan karena penerapan metode pembelajaran yang

masih bersifat konvensional, kurangnya sarana dan prasarana dalam

pembelajaran dan penyampaian materi yang kurang merangsang siswa

untuk berpikir mandiri dan kreatif. Disamping itu, pengaturan jadwal

untuk pembelajaran akuntansi terlalu siang sehingga banyak siswa yang

mengeluh dan kurang antusias. Oleh karena itu guru harus pandai untuk

melakukan inovasi-inovasi pembelajaran dengan penerapan metode-

metode pembelajaran yang dapat melatih siswa untuk lebih aktif dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

kreatif, tersedianya sarana dan prasarana dalam pembelajaran, dan

penyajian materi yang dikemas dengan menarik sehingga pembelajaran

berlangsung sangat baik dan siswa tidak mudah jenuh atau bosan.

Siswa kurang berpartisipasi dalam proses pembelajaran akuntansi sehinggad.

siswa kurang mampu untuk saling berpendapat atau bertukar pikiran baik

dengan guru maupun dengan siswa yang lain.

Kurangnya partisipasi siswa dalam pembelajaran akuntansi

disebabkan oleh minat siswa dalam pembelajaran akuntansi rendah

sehingga siswa cenderung diam dan hanya memperhatikan guru yang

sedang menyampaikan materi tanpa ada usaha untuk berpendapat atau

menggali lebih dalam dan bertanya tentang materi yang kurang dipahami.

Selain itu interaksi dan respon siswa terhadap guru dan siswa yang lain

juga masih rendah sehingga sulit diperoleh umpan balik dalam

pembelajaran karena siswa kurang antusias dan cenderung tidak

mengemukakan pendapatnya.

Siswa lebih tertarik pada kebebasan dan keleluasaan.e.

Hal ini didasarkan pada hasil pengamatan peneliti pada saat survei

awal, bahwa sebagian besar siswa SMA Islam 1 Surakarta XI IPS 2,

mereka lebih senang belajar dengan serius tetapi santai, dalam artian

mereka belajar dengan serius, namun dalam pembelajaran mereka

menghendaki keleluasaan (tidak ada paksaan/rileks). Mereka lebih senang

bertanya kepada teman dari pada guru soal materi yang belum mereka

kuasai. Misalnya, saat guru menerangkan mereka tidak mengerti dan

mereka menjadi malas untuk mengikuti pelajaran dan memilih bertanya

pada saat pelajaran telah selesai pada teman dari pada memperhatikan guru

pada saat menerangkan materi sehingga suasana kelas menjadi gaduh

karena siswa membuat kesibukan sendiri-sendiri.

Ditinjau dari Segi Guru2.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Guru kesulitan dalam menerapkan metode-metode pembelajaran yanga.

tepat guna meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran akuntansi.

Akuntansi merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat pakem/ statis

sehingga guru kesulitan untuk memilih metode mana yang tepat guna

meningkatkan prestasi belajar siswa. Guru telah berupaya untuk

merangsang pemikiran siswa dan keaktifan siswa dalam pembelajaran

dengan metode demonstrasi/ ceramah kepada siswa. Tetapi upaya tersebut

masih belum optimal dan siswa masih kurang aktif dan tidak menunjukkan

usaha untuk mencari informasi lebih banyak dengan bertanya maupun

berdiskusi baik kepada guru atau teman. Selain itu siswa masih cenderung

hanya menerima materi yang telah disampaikan oleh guru dan tidak

berinisiatif sendiri untuk menemukan materi-materi baru yang relevan.

Hasil belajar yang tercermin dari prestasi siswa belum menunjukkan hasilb.

yang maksimal

Dari observasi awal yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan

bahwa prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran akuntansi masih

dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 68,00. Berdasarkan

hasil nilai ulangan harian awal menunjukkan bahwa sebanyak 20 siswa

atau 68,97% telah memenuhi KKM sedangkan sebanyak 9 siswa atau

31,08% belum memenuhi KKM. Dari data tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa prestasi belajar mata pelajaran akuntansi belum

optimal.

Deskripsi Hasil PenelitianC.

Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing

siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi tindakan.

Siklus I1.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Penerapan pembelajaran akuntansi pada siklus I melalui model

pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) adalah :

Perencanaan Tindakan Siklus Ia.

Kegiatan perencanaan Tindakan I dilaksanakan pada hari sabtu, 17

April 2010 di ruang guru SMA Islam 1 Surakarta. Guru bersama peneliti

mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini.

Peneliti mengungkapkan bahwa siswa menemui permasalahan dalam

memahami materi dan masih rendahnya tingkat keaktifan siswa serta

kurangnya motivasi mengikuti pembelajaran akuntansi. Kemudian disepakati

bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I akan dilaksanakan selama 3 kali

pertemuan, yakni pada setiap hari Senin tanggal 19 April 2010, 22 April 2010

dan 24 April 2010.

Tahap perencanaan tindakan I meliputi kegiatan sebagai berikut :

Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi1)

menggunakan model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI),

dengan skenario pembelajaran sebagai berikut:

Pertemuan pertama (2x40 menit)a)

Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa.(1)

Menciptakan kondisi/ situasi pembelajaran yang kondusif untuk(2)

membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa

maupun kelas.

Mengulangi sedikit materi yang terdahulu yang masih ada(3)

kaitannya dengan materi yang akan diajarkan dengan cara

memberikan pertanyaan kepada siswa (tanya jawab) agar guru tahu

seberapa jauh pemahaman siswa.

Guru menjelaskan konsep Laporan Keuangan (laporan laba-rugi)(4)

pada perusahaan jasa . Siswa memperhatikan dengan seksama.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Siswa diberi kesempatan untuk memahami materi yang telah(5)

disampaikan dan diberikan kesempatan untuk bertanya maupun

berpendapat.

Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok yang masing-masing(6)

kelompok terdiri dari 5-6 siswa yang pembagiannya heterogen.

Guru membagikan satu topik bahasan kepada masing-masing(7)

kelompok. Kemudian mengarahkan masing-masing kelompok

untuk memulai diskusi dengan saling bertukar pikiran dengan

anggota kelompoknya.

Guru memonitoring berlangsungnya kegiatan diskusi oleh masing-(8)

masing kelompok, dan membantu atau memberikan masukan-

masukan guna melengkapi materi-materi yang didiskusikan

tersebut.

Setelah diskusi dilaksanakan, tahap selanjutnya adalah presentasi(9)

kelompok. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil

diskusi mereka di depan kelas. Kelompok lain memperhatikan dan

diberi kesempatan untuk bertanya atau memberi masukan.

Guru mengarahkan proses presentasi supaya dapat berjalan dengan(10)

lancar dan membenarkan maupun menambahi materi-materi yang

kurang tepat dan kurang lengkap.

Guru memberitahu bahwa presentasi kelompok akan dilanjutkan(11)

pada pertemuan berikutnya karena masih ada beberapa kelompok

yang belum mempresentasikan hasil diskusinya.

Guru menyampaikan rencana kegiatan pertemuan mendatang dan(12)

menutup dengan menyampaikan kesimpulan dari materi yang telah

dipelajari.

Salam penutup(13)

Pertemuan Kedua (1x40 menit)b)

Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa.(1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Guru menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam(2)

pembelajaran.

Membahas sedikit materi yang terdahulu dengan tanya jawab(3)

kepada siswa untuk menilai pemahaman/konsepsi yang ada pada

diri siswa.

Siswa diminta untuk melanjutkan presentasikan tugas yang(4)

diberikan pada pertemuan sebelumnya di depan kelas.

Guru memberikan sedikit evaluasi terhadap jalannya proses diskusi(5)

dan presentasi.

Guru menyampaikan rencana kegiatan pertemuan mendatang dan(6)

menutup dengan menyampaikan kesimpulan dari materi yang telah

dipelajari.

Salam penutup(7)

Pertemuan Ketiga (2x40 menit)c)

Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa.(1)

Guru menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam(2)

pembelajaran.

Guru mengulas sedikit mengenai materi yang telah disampaikan(3)

pada pertemuan sebelumnya dan memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum

jelas.

Guru membagikan soal untuk evaluasi berupa soal pilihan ganda(4)

dan essay kemudian guru meminta agar siswa dalam mengerjakan

tidak saling bekerja sama.

Guru mengawasi dengan baik agar hasil dari evaluasi dapat(5)

mencerminkan kemampuan mereka dan memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mengerjakan soal dengan tertib dan tenang.

Guru meminta lembar jawab soal.(6)

Guru menyampaikan kesimpulan atas materi maupun soal evaluasi(7)

dengan singkat, jelas dan padat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Salam penutup.(8)

Guru (peneliti disini bertindak sebagai guru) menyusun Rencana2)

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk materi Laporan Keuangan

(Laporan Laba Rugi) pada perusahaan jasa

Peneliti menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan nontes.3)

Instrumen tes dari hasil pekerjaan siswa (evaluasi akhir siklus). Sedangkan

instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan

oleh peneliti dengan mengamati partisipasi (keaktifan) siswa dalam

pembelajaran, keterampilan siswa bekerjasama dengan kelompoknya dan

ketuntasan hasil belajar siswa terhadap mata akuntansi.

Pelaksanaan Tindakan Ib.

Pelaksanaan tindakan I dilaksanakan selama 3 kali pertemuan, seperti

yang telah direncanakan, yaitu tanggal 19 April 2010, 22 April 2010 dan 24

April 2010 di ruang kelas XI IPS 2. Pertemuan dilaksanakan selama 5 x 40

menit sesuai dengan skenario pembelajaran dan RPP. Materi pada

pelaksanaan tindakan I ini adalah Membuat laporan keuangan laba rugi pada

perusahaan jasa.

Pada pertemuan pertama, guru menjelaskan konsep materi dan

memberikan topik diskusi kepada masing-masing kelompok, kemudian

meminta kelompok untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya. Pertemuan

kedua diisi dengan melanjutkan presentasi pada pertemuan sebelumnya dan

diisi. Pertemuan ketiga, mengadakan evaluasi belajar untuk siklus I.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :

Pertemuan Pertama (Senin, 19 April 2010)1)

Guru mengawali pembelajaran dengan salam, kemudian melakukana)

presensi siswa yang mengikuti pelajaran, siswa hadir semua. Guru

mengkondisikan kelas untuk memeriksa apakah siswa sudah siap

untuk mengikuti proses pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Siswa diberi motivasi oleh guru sebelum memulai pelajaran agarb)

siswa fokus terhadap materi yang akan dipelajari.

Siswa diberi pertanyaan oleh guru tentang materi pelajaran padac)

pertemuan sebelumnya yaitu tentang jurnal penyesuaian, kertas kerja,

dan laporan keuangan.. Hanya beberapa siswa yang terlihat aktif

menjawab pertanyaan dari guru masih terlihat siswa yang belum

aktif. Siswa yang aktif tersebut adalah siswa yang sudah terbiasa

mendominasi jalannya pembelajaran.

Guru melanjutkan materi dengan mendeskripsikan materi laporand)

keuangan (laporan laba-rugi). Kemudian guru mendemonstrasikan

penyusunan laporan laba-rugi dan menunjuk beberapa siswa untuk

mencoba mendemonstrasikan di depan kelas.

Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang merekae)

rasa belum jelas. Pada awalnya tidak ada siswa yang mau bertanya,

namun akhirnya guru memberikan beberapa pertanyaan secara

bergilir dan apabila siswa tidak dapat menjawab maka akan

dilemparkan ke siswa yang lain.

Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok yang masing-masingf)

kelompok terdiri dari 5-6 siswa yang pembagiannya heterogen.

Guru membagikan satu topik bahasan kepada masing-masingg)

kelompok. Kemudian mengarahkan masing-masing kelompok untuk

memulai diskusi dengan saling bertukar pikiran dengan anggota

kelompoknya.

Guru memonitoring berlangsungnya kegiatan diskusi oleh masing-h)

masing kelompok, dan membantu atau memberikan masukan-

masukan guna melengkapi materi-materi yang didiskusikan tersebut.

Setelah diskusi dilaksanakan, kegiatan selanjutnya adalah presentasii)

kelompok. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil

diskusi mereka di depan kelas dalam waktu 10-15 menit. Kelompok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

lain memperhatikan dan diberi kesempatan untuk bertanya atau

memberi masukan. Urutan presentasi kelompok :

Kelompok 5 presentasi mengenai sistem pencatatan laporan laba-(1)

rugi dalam bentuk langsung (single step). Anggota dari kelompok

3 yaitu Febriana Novitasari mengajukan pertanyaan dan langsung

dijawab oleh kelompok 5.

Kelompok 1 presentasi mengenai sistem pencatatan laporan laba-(2)

rugi dalam bentuk tak langsung (multipel step). Anggota dari

kelompok 4 yaitu Putri Dita Nurjanah mengajukan pertanyaan

dan langsung dijawab oleh kelompok 1.

Kelompok 2 presentasi tentang perbedaan laporan laba-rugi(3)

bentuk langsung (single step) dengan bentuk tak langsung

(multipel step). Ada pertanyaan yang diajukan oleh Ayu

Wulandari..

Guru mengarahkan proses presentasi supaya dapat berjalan denganj)

lancar dan membenarkan maupun menambahi materi-materi yang

kurang tepat dan kurang lengkap.

Guru memberitahukan bahwa presentasi kelompok akan dilanjutkank)

pada pertemuan berikutnya karena masih ada beberapa kelompok

yang belum mempresentasikan hasil diskusinya.

Guru menyampaikan rencana kegiatan pertemuan mendatang danl)

menutup dengan menyampaikan kesimpulan dari materi yang telah

dipelajari.

Salam penutupm)

Pertemuan Kedua ( Kamis, 22 April 2009)2)

Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa.a)

Guru menyampaikan mengenai rencana kegiatan yang telahb)

dijelaskan pada pertemuan sebelumnya.

Siswa melanjutkan jalannya presentasi pada pertemuan sebelumnya.c)

Ada 2 kelompok yang presentasi yaitu :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Kelompok 4 mempresentasikan tentang jenis-jenis laporan(1)

keuangan dalam perusahaan jasa kemudian ada pertanyaan dari

Kelompok 1 yaitu Bayu Dwi Prasetyo dan langsung dijawab oleh

kelompok 4.

Kelompok 3 mempresentasikan tentang sistem pencatatan(2)

laporan laba-rugi dalam bentuk tak langsung (multipel step).

Tidak ada siswa yang bertanya maupun yang memberi masukan.

Guru memberikan masukan-masukan untuk melengkapi penjelasand)

tentang materi yang telah dipresentasikan oleh kelompok-kelompok

tersebut.

Guru memberi gambaran sebagai kesimpulan materi yang telahe)

dibahas dan mengevaluasi jalannya presentasi yang telah dilakukan.

Salam penutup.f)

Pertemuan Ketiga ( 24 April 2010 )3)

Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa. Siswa yang tidak masuka)

adalah Anis Dwi Handarani (S).

Guru menyampaikan mengenai rencana kegiatan yang telahb)

dijelaskan pada pertemuan sebelumnya.

Guru mengulas sedikit mengenai materi yang telah disampaikan padac)

pertemuan sebelumnya dan memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum jelas.

Ternyata siswa masih banyak yang belum mengerti tentang materid)

tersebut jadi guru harus mengulangi kembali penjelasan materi yang

belum dipahami siswa sampai siswa benar-benar paham.

Dalam pertemuan ketiga ini tidak ada diskusi dan presentasi karenae)

waktu yang singkat dan harus segera dilaksanakan evaluasi siklus 1

berupa soal esay (terdiri dari 5 pertanyaan dan soal antara bangku

kanan dan kiri berbeda).

Guru mengawasi dengan baik agar hasil dari evaluasi dapatf)

mencerminkan kemampuan mereka dan memberikan kesempatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

kepada siswa untuk mengerjakan soal dengan tertib dan tenang.

Masih ada beberapa siswa yang mencoba bekerjasama. Guru

menegur satu-persatu siswa yang bekerjasama.

Guru meminta lembar jawab.g)

Guru menyimpulkan kesimpulan atas materi yang telah disampaikanh)

dan membahas sedikit mengenai soal evaluasi yang dianggap sulit

bagi siswa.

Salam penutup.i)

Observasi dan Interpretasic.

Peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran akuntansi dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) di

kelas XI IPS 2. Peneliti bertindak sebagai guru dengan tujuan agar peneliti

dapat secara jelas melihat (mengamati) kegiatan belajar mengajar akuntansi

pada hari itu.

Pada pertemuan pertama yaitu hari Senin 19 April 2010, guru

menyampaikan materi akuntansi Mendeskripsikan Laporan Keuangan (laporan

laba-rugi) perusahaan jasa dengan metode Group Investigation (GI) secara

jelas dan mengadakan presentasi hasil diskusi kelompok. Sedangkan pada

pertemuan kedua, siswa diminta untuk melanjutkan presentasi hasil diskusi

pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan ketiga, guru mengadakan

evaluasi akhir siklus I agar hasil belajar dari siklus I dapat segera diketahui.

Dari kegiatan tersebut, deskripsi tentang jalannya proses pembelajaran

akuntansi dengan menggunakan metode Group Investigation (GI) sudah

dijelaskan secara rinci dalam pelaksanaan tindakan I.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar akuntansi, diperoleh gambaran tentang aktivitas siswa selama

kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Siswa yang aktif selama pemberian apersepsi sebesar 78,67%, sedangkan1)

21,33% lainnya masih belum secara aktif dalam mengikuti apersepsi pada

awal pembelajaran.

Siswa yang aktif dalam kelompok selama kegiatan kerja kelompok2)

berlangsung sebesar 77,70%, sedangkan 22,30% lainnya tidak turut serta

dalam kerja kelompok. Hal ini disebabkan karena siswa merasa tidak bisa

mengerjakan dan tidak mau ikut berdiskusi karena kurangnya motivasi dari

dalam diri mereka.

Siswa yang aktif dalam mengemukakan pendapat dan mengajukan pertanyaan3)

selama kerja kelompok sebesar 67,59% sedangkan 32,41% hanya menunggu

dan melihat teman yang lainnya selesai mengerjakan.

Berdasarkan hasil evaluasi akhir siklus I dapat diidentifikasi bahwa siswa4)

yang telah mampu mengerjakan soal evaluasi dan mendapat nilai diatas KKM

yaitu 68 adalah sebanyak 22 siswa atau 75,86% sedangkan 7 siswa atau

24,14% belum mampu mencapai tingkat KKM yang telah ditentukan. Hal ini

disebabkan mereka masih kesulitan dalam memahami materi dan kurang teliti

dalam pengerjaan soal.

Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus Id.

Hasil observasi yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa penerapan

metode Group Investigation (GI) mampu meningkatkan hasil belajar dan

prestasi belajar akuntansi siswa. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya

nilai rata-rata kelas. Sebelum penerapan metode Group Investigation (GI),

rata-rata kelas adalah 71,59 namun setelah diterapkannya metode ini, rata-

rata kelas menjadi 75,48. Jumlah siswa yang mendapatkan nilai diatas standar

ketuntasan 68 sebanyak 22 siswa dari jumlah keseluruhan 29 siswa. Akan

tetapi, indikator ketercapaian pada siklus I belum tercapai dari 80% target

yang direncanakan, yaitu baru 75,86% siswa yang memperoleh nilai diatas 68

sedangkan 24,14% siswa yang lainnya masih belum tuntas.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus I,

peneliti melakukan analisis sebagai berikut:

Beberapa kelemahan guru dalam siklus I ini adalah:1)

Guru kurang memberikan dorongan semangat kepada siswa sehinggaa)

masih banyak siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Mereka masih

enggan untuk meyampaikan pendapatnya. Mereka cenderung diam

dan hanya beberapa siswa yang aktif dan mendominasi pembelajaran

pada saat itu.

Guru dalam menjelaskan materi dan memberikan contoh ataub)

mendemonstrasikan pengerjaan soal terlalu cepat dan kurang keras

suaranya, sehingga siswa harus meminta guru untuk mengulangi

kembali.

Guru belum dapat menjangkau seluruh siswa dalam pembelajaranc)

dan dalam memonitoring jalannya diskusi.

Guru belum memberikan penghargaan kepada siswa yang mampud)

menyelesaikan tugas dengan benar, tepat dan cepat daripada siswa

yang lain.

Beberapa kekurangan yang ditemukan dari segi siswa adalah sebagai2)

berikut:

Masih banyak siswa merasa segan bertanya langsung pada guru padaa)

saat pembelajaran, mereka baru mau bertanya atau mengemukakan

pendapat setelah ditunjuk langsung oleh guru. Mereka merasa lebih

nyaman bertanya kepada guru apabila guru mendekati mereka

(seperti pada saat monitoring).

Siswa kurang memberikan respon pada saat guru menyampaikanb)

materi sehingga siswa keaktifan siswa rendah dalam pembelajaran.

Kurangnya ketrampilan siswa dalam berkomunikasi/ bersosialisasic)

pada saat presentasi hasil diskusi kelompok.

Siswa yang telah tuntas dalam pembelajaran akuntansi keuangand)

yang telah mencapai nilai 68 keatas sebanyak 22 siswa (75,86 %)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

dari 29 siswa dan siswa-siswa tersebut dapat dinyatakan telah

mencapai ketuntasan hasil belajar , sedangkan 7 siswa (24,14%)

belum mencapai ketuntasan belajar. Nilai tertinggi adalah 95 dan

terendah adalah 60 dengan nilai rata-rata kelas 75,48.

Berdasarkan observasi dan analisis di atas, maka tindakan refleksi yang

dapat dilakukan antara lain :

Guru lebih kreatif dan inovatif dalam menyajikan materi kepada siswa(1)

supaya siswa tidak mudah jenuh/ bosan dan siswa lebih mudah

memahami materi yang disampaikan.

Guru sebaiknya lebih banyak lagi memberikan masukan-masukan yang(2)

bersifat memotivasi siswa dalam belajar supaya siswa terpacu untuk

lebih aktif dalam pembelajaran.

Guru hendaknya memberikan penghargaan kepada siswa yang aktif(3)

dalam pembelajaran, terampil dalam bekerjasama tim dan tuntas hasil

belajarnya, agar siswa terpacu untuk lebih giat dan rajin belajar.

Guru lebih banyak melakukan pendekatan dan monitoring yang merata(4)

kepada semua siswa, selain sebagai pengawasan juga agar tidak ada

siswa yang merasa kurang diperhatikan dan setiap siswa yang

mengalami kesulitan akan mudah teratasi.

Siklus II2.

Penerapan pembelajaran akuntansi pada siklus II melalui model

pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) :

Perencanaan Tindakan Siklus IIa.

Kegiatan perencanaan Tindakan II dilaksanakan pada hari Sabtu

tanggal 24 April 2010 di ruang guru SMA Islam 1 Surakarta. Guru

bersama peneliti mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan

dalam penelitian ini. Peneliti mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil

analisis dan refleksi dari siklus I terdapat beberapa kekurangan, kemudian

disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus II akan dilaksanakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

selama 3 kali pertemuan, yakni pada setiap hari Senin tanggal 26 April

2010, 29 April 2010 dan 01 Mei 2010 dengan rancangan sebagi berikut :

Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi1)

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Group

Investigation (GI), skenario pembelajaran tersebut dapat diuraikan

sebagai berikut:

Pertemuan Pertama (2x 40 menit)a)

Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa.(1)

Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk(2)

membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik

siswa maupun kelas.

Mengulang sedikit materi yang terdahulu yang masih ada(3)

kaitannya dengan materi Laporan keuangan (laporan laba-rugi)

pada perusahaan jasa yaitu dengan sedikit membahas hasil

dari evaluasi yang telah dilakukan pada pertemuan

sebelumnya..

Guru merefleksi kegiatan pembelajaran sebelumnya dan(4)

memberitahukan rencana pembelajaran untuk hari ini.

Guru menjelaskan materi selanjutnya yaitu laporan keuangan(5)

(laporan perubahan modal dan neraca) pada perusahaan jasa .

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya(6)

apabila ada materi yang belum dipahami.

Guru mengarahkan siswa untuk bergabung ke dalam(7)

kelompoknya masing-masing (kelompok masih sama seperti

pertemuan sebelumnya), Kemudian guru membagikan topik

diskusi.

Guru memonitoring berlangsungnya kegiatan diskusi oleh(8)

masing-masing kelompok, dan membantu dan memberikan

masukan-masukan guna melengkapi materi-materi yang

didiskusikan tersebut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Guru meminta kelompok untuk mempresentasikan hasil(9)

diskusinya kedepan kelas.

Guru memberitahukan bahwa presentasi kelompok akan(10)

dilanjutkan pada pertemuan berikutnya karena masih ada

beberapa kelompok yang belum mempresentasikan hasil

diskusinya.

Guru menutup dengan menyampaikan kesimpulan dari materi(11)

yang telah dipelajari.

Salam penutup.(12)

Pertemuan Kedua (1 x 40 menit)b)

Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa.(1)

Guru menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan(2)

dalam pembelajaran.

Membahas sedikit materi yang terdahulu dengan tanya jawab(3)

kepada siswa untuk menilai pemahaman/konsepsi yang ada pada

diri siswa.

Siswa diminta untuk melanjutkan presentasi tugas yang diberikan(4)

pada pertemuan sebelumnya di depan kelas.

Guru memberikan sedikit evaluasi terhadap jalannya proses(5)

diskusi dan presentasi.

Guru menyampaikan rencana kegiatan pertemuan mendatang dan(6)

menutup dengan menyampaikan kesimpulan dari materi yang

telah dipelajari.

Salam penutup(7)

Pertemuan Ketiga (2x40 menit)c)

Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa.(1)

Guru menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan(2)

dalam pembelajaran.

Guru mengulas sedikit mengenai materi yang telah disampaikan(3)

pada pertemuan sebelumnya dan memberikan kesempatan kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum

jelas.

Guru membagikan soal untuk evaluasi berupa soal pilihan ganda(4)

dan soal essay kemudian guru meminta agar siswa dalam

mengerjakan tidak saling bekerja sama.

Guru mengawasi dengan baik agar hasil dari evaluasi dapat(5)

mencerminkan kemampuan mereka dan memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mengerjakan soal dengan tertib dan tenang.

Guru meminta lembar jawab soal.(6)

Guru menyampaikan apersepsi yang sangat besar kepada siswa(7)

karena siswa telah menyelesaiakan soal evaluasi dengan baik.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atas(8)

materi-materi yang belum dimengerti.

Guru menyimpulkan materi yang telah disampaikan pada siklus II(9)

ini dan menutup pembalajaran dengan salam.

Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk2)

materi laporan keuangan (laporan perubahan modal dan neraca) pada

perusahaan jasa dengan model pembelajaran kooperatif Group

Investigation (GI).

Peneliti menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan nontes.3)

Instrumen tes dari hasil pekerjaan siswa (evaluasi akhir siklus).

sedangkan instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi

yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan siswa selama

pembelajaran, ketrampilan siswa dalam berdiskusi dengan kelompok

dan ketuntasan hasil belajar siswa.

Pelaksanaan Tindakan IIb.

Kegiatan pelaksanaan Tindakan II dilaksanakan selama 3 kali

pertemuan seperti yang telah direncanakan, yakni pada tiap hari Selasa

tanggal 26 April 2010, 29 April 2010 dan 01 Mei 2010 di ruang kelas XI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

IPS 2. Pertemuan dilaksanakan selama 5x40 menit sesuai dengan skenario

pembelajaran dan RPP.

Pelaksanaan tindakan II hampir sama dengan pelaksanaan tindakan I,

hanya pada pelaksanaan tindakan II ini terdapat perbaikan/ penguatan yang

masih diperlukan dari tindakan I. Materi yang disampaikan pada

pelaksanaan tindakan II masih sama dengan pelaksanaan tindakan I, yaitu

menyusun laporan keuangan pada perusahaan jasa namun pada siklus II

dikhususkan pada laporan perubahan modal dan laporan keuangan neraca.

Pada pertemuan siklus II guru menjelaskan dan mendemonstrasikan

cara menyusun laporan keuangan yaitu laporan perubahan modal dan

neraca pada perusahaan jasa dengan jelas dan dibuka kesempatan tanya

jawab, kemudian siswa mengerjakan soal secara berkelompok masih

dengan metode yang diterapkan di Siklus I. Dilaksanakan kegiatan diskusi

dan presentasi, kegiatan ini ditambah dengan tanya jawab yang lebih

efektif untuk membangun pemahaman siswa, ditutup dengan evaluasi

akhir Siklus II.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut:

Pertemuan Pertama (Senin, 26 April 2010)1)

Guru membuka pembelajaran dengan salam, kemudian melakukana)

presensi siswa yang mengikuti pelajaran, siswa hadir semua. Guru

mengkondisikan kelas untuk memeriksa apakah siswa sudah siap

untuk mengikuti proses pembelajaran.

Guru menjelaskan materi selanjutnya yaitu laporan keuangan yaitub)

laporan perubahan modal dan neraca pada perusahaan jasa .

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanyac)

apabila ada materi yang belum dipahami.

Ternyata masih banyak siswa yang belum paham tentang materid)

ini. Kemudian guru memberikan penjelasan tambahan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Guru mengarahkan siswa untuk bergabung ke dalam kelompoknyae)

masing-masing (kelompok masih sama seperti pertemuan

sebelumnya). Kemudian guru membagikan topik diskusi yang

beruapa soal/ kasus-kasus dalam laporan keuang khusus laporan

perubahan modal dan neraca pada perusahaan jasa.

Guru memonitoring jalannya diskusi dan memberikan penjelasan-f)

penjelasan atas pertanyaan siswa.

Dalam pertemuan ini belum dilaksanakan presentasi karena dalamg)

pengerjaan topik diskusi membutuhkan waktu yang cukup lama

sedangkan masing-masing kelompok belum dapat menyelesaikan

tugasnya.

Guru menyimpulkan materi yang telah didiskusikan dan dipelajarih)

bersama.

Salam penutup.i)

Pertemuan kedua (Kamis, 29 April 2010)2)

Guru membuka dengan mengucap salam kemudian mengabsena)

siswa.

Siswa diberi motivasi oleh guru agar memiliki kemauan untukb)

memanfaatkan waktu presentasi dan tanya jawab dengan baik. Hal

ini dilakukan agar siswa memiliki keberanian berbicara,

mengungkapkan pendapat.

Guru meminta kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinyac)

ke depan kelas.

Guru menyimpulkan materi yang telah didiskusikan dan dipelajarid)

bersama dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya.

Salam penutup.e)

Pertemuan ketiga (Sabtu, 01 Mei 2010)3)

Guru membuka dengan mengucap salam kemudian mengabsena)

siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Guru mengulas sedikit mengenai materi yang telah disampaikanb)

pada pertemuan sebelumnya dan memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum

jelas.

Guru membagikan soal untuk evaluasi berupa soal pilihan gandac)

dan essay kemudian guru meminta agar siswa dalam mengerjakan

tidak saling bekerja sama.

Guru mengawasi dengan seksama agar siswa tidak bekerjasamad)

dengan siswa lain. Karena hasil nilai yang dicapai siswa secara

individu mencerminkan peningkatan atau penurunan tingkat

ketuntasan hasil belajar siswa, tuntas atau belum tuntas.

Guru meminta lembar jawab soal.e)

Guru menyampaikan apersepsi yang sangat besar kepada siswaf)

karena siswa telah menyelesaiakan soal evaluasi dengan baik.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atasg)

materi-materi yang belum dimengerti.

Guru menyimpulkan materi yang telah disampaikan pada siklus IIh)

ini dan menutup pembalajaran dengan salam.

Observasi dan Interpretasic.

Peneliti mengamati proses pembelajaran akuntansi dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif Group Investigatiion (GI)

di kelas XI IPS 2. Peneliti bertindak sebagai guru dengan tujuan agar

peneliti dapat secara jelas melihat (mengamati) kegiatan belajar mengajar

akuntansi keuangan pada hari itu.

Pada pertemuan pertama yaitu hari Senin, 26 April 2010, guru

menyampaikan materi akuntansi laporan keuangan (laporan perubahan

modal dan neraca) pada perusahaan jasa, dengan model pembelajaran

kooperatif Group Investigation (GI) secara jelas kemudian guru

memberikan topik diskusi kepada masing-masing kelompok dan

memonitoring jalannya diskusi. Pada pertemuan kedua yaitu hari kamis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

tanggal 29 April 2010, guru menyampaikan ulasan materi yaitu laporan

keuangan (laporan perubahan modal dan neraca) dagang kemudian

memberikan topik diskusi yang masih lanjutan dari topik diskusi

sebelumnya. Kemudian guru menunjuk salah 2 kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusinya. Pada pertemuan ketiga yaitu hari sabtu

tanggal 01 Mei 2010, guru mengadakan evaluasi akhir siklus II agar hasil

belajar dari siklus II dapat segera diketahui Dari kegiatan tersebut,

deskripsi tentang jalannya proses pembelajaran akuntansi dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI)

sudah dijelaskan secara rinci dalam pelaksanaan tindakan II.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan kegiatan

belajar mengajar akuntansi keuangan, diperoleh gambaran tentang aktivitas

siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut:

Siswa yang aktif selama pemberian apersepsi sebesar 86%, sedangkan1.

14% lainnya masih belum secara aktif dalam mengikuti apersepsi pada

awal pembelajaran.

Siswa yang aktif dalam kelompok selama kegiatan kerja kelompok2.

berlangsung sebesar 83,22%, sedangkan 16,78% lainnya tidak turut

serta dalam kerja kelompok. Hal ini disebabkan karena siswa merasa

tidak bisa mengerjakan dan tidak mau ikut berdiskusi karena kurangnya

motivasi dari dalam diri mereka.

Siswa yang aktif dalam mengemukakan pendapat dan mengajukan3.

pertanyaan selama kerja kelompok sebesar 82,07%, sedangkan 17,93%

hanya menunggu dan melihat teman yang lainnya selesai mengerjakan.

Berdasarkan hasil evaluasi akhir siklus II dapat diidentifikasi bahwa4.

siswa yang telah mampu mengerjakan soal evaluasi dan mendapat nilai

diatas KKM yaitu 68 adalah sebanyak 27 siswa atau 93,10% sedangkan

2 siswa atau 6,9% belum mampu mencapai tingkat KKM yang telah

ditentukan. Hal ini disebabkan mereka masih kesulitan dalam

memahami materi dan kurang teliti dalam pengerjaan soal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus II,

peneliti melakukan analisis sebagai berikut:

Beberapa kelemahan guru dalam siklus II ini adalah:1)

Guru terlalu cepat dalam menyampaikan materi kepada siswa dana)

waktu yang disediakan untuk diskusi sangat terbatas sehingga siswa

kesulitan untuk mengikuti materi yang disampaikan dan merasa

kurang memperoleh kesempatan untuk mengungkapkan kesulitan-

kesulitannya.

Beberapa kekurangan yang ditemukan dari segi siswa adalah sebagai2)

berikut:

Kurangnya ketrampilan siswa dalam berkomunikasi/ bersosialisasia)

pada saat presentasi hasil diskusi kelompok.

Siswa yang telah tuntas dalam pembelajaran akuntansi keuanganb)

yang telah mencapai nilai 68 keatas sebanyak 27 siswa (93,10% dari

29 siswa) dan siswa-siswa tersebut dapat dinyatakan telah mencapai

ketuntasan hasil belajar , sedangkan 2 siswa (6,9%) belum mencapai

ketuntasan belajar. Nilai tertinggi adalah 95 dan terendah adalah 66

dengan nilai rata-rata kelas 83,86.

Berdasarkan observasi dan analisis di atas, maka tindakan refleksi yang

dapat dilakukan antara lain :

Guru hendaknya memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien serta(1)

lebih kreatif dan inovatif dalam menyajikan materi kepada siswa

sehingga guru dapat menarik minat dan mendorong siswa untuk lebih

aktif .

Guru sebaiknya lebih banyak lagi memberikan masukan-masukan yang(2)

bersifat memotivasi siswa dalam belajar supaya siswa terpacu untuk

lebih aktif dalam pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Setiap siklus yang diterapkan pada proses pembelajaran dengan model

Group Investigation (GI) mampu meningkatkan motivasi belajar, partisipasi serta

prestasi belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini :

Tabel 3. Penerapan Model Group Investigation (GI)

Aspek yang diteliti Persentase Capaian Peningkatan

Model Group Investigation (GI) Siklus I Siklus II

Pemberian masalah 80% 90% 10%

Pembagian kelompok 93,33% 93,33% -

Pengarahan diskusi kelompok 73,33% 80% 6,67%

Penyelesaian masalah 66,67% 80% 13,33%

Refleksi atau evaluasi 80% 86,67% 6,67%

Rata-rata 78,67% 86% 7,33%

(Sumber: data primer yang diolah, 2010)

Tabel 4. Motivasi Belajar Siswa

Aspek yang diteliti Persentase Capaian Peningkatan

Motivasi Belajar Siswa Siklus I Siklus II

Keuletan 81,38 % 86,21 % 4,83%

Kemandirian 57,24 % 66,21 % 8,97%

mempertahankan pendapat 85,52 % 86,90 % 1,38%

pemecahan masalah 87,59 % 97,93 % 10,34%

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Ketekunan 77,24 % 82,07 % 4,83%

antusias 77,24 % 80 % 2,76%

Rata-rata 77,70 % 83,22 % 5,52%

(Sumber: data primer yang diolah, 2010)

Tabel 5. Partisipasi Belajar Siswa

Aspek yang diteliti Persentase Capaian Peningkatan

Partisipasi Belajar Siswa Siklus I Siklus II

Keterlibatan dalam pemecahan masalah 51,72% 72,41% 20,69%

Mengajukan pertanyaan 93,10% 96,55% 3,45%

Pemecahan masalah 44,82% 75,86% 31,04%

Melaksanakan diskusi kelompok sesuaidengan petunjuk guru.

75,86% 82,76% 6,9%

Melatih diri dalam memecahkan soalatau masalah sejenis

72,41% 82,76% 10,35%

Rata-rata 67,59% 82,07% 14,48%

(Sumber: data primer yang diolah, 2010)

Tabel 6. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Kriteria Jumlah Siswa Persentase

SebelumPenerapa

n

SiklusI

SiklusII

SebelumPenerapan

Siklus I Siklus II

Tuntas 20 22 27 68,97 % 75,86 % 93,10 %

TidakTuntas

9 7 2 31,08 % 24,14 % 6,90 %

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

(Sumber: data primer yang diolah, 2010)

Tabel 7. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Aspek yang dinilai Persentase Peningkatan

Siklus I Siklus II

Penerapan model GroupInvestigation (GI)

78,67% 86% 7,33%

Motivasi belajar siswa 77,70% 83,22% 5,52%

Partisipasi siswa 67,59% 82,07% 14,48%

Prestasi belajar dilihat dariketuntasan hasil belajar

75,86 % 93,10 % 17,24%

Berdasarkan tabel data yang disajikan pada siklus I dan siklus II di atas

diperoleh prestasi belajar yang mengalami peningkatan. Model Group

Investigation (GI) berdampak positif terhadap kegiatan pembelajaran akuntansi.

Deskripsi hasil penelitian dari siklus I sampai siklus II dapat dijelaskan sebagai

berikut:

Sebelum melaksanakan siklus I, peneliti melakukan survei awal untuk

mengetahui kondisi yang ada di SMA Islam 1 Surakarta. Dari hasil survei ini,

peneliti menemukan bahwa prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI IPS 2

masih kurang optimal, yaitu siswa masih kurang antusias mengikuti pembelajaran

dan hasil evaluasi belajarnya kurang maksimal. Oleh karena itu, peneliti

mengadakan diskusi dengan guru kelas dan mencari solusi untuk mengatasi

permasalahan tersebut, yaitu dengan menerapkan model Group Investigation (GI).

Pembelajaran kelompok dan kegiatan tanya jawab dalam presentasi diharapkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

dapat membangun interaksi edukatif antara siswa dengan guru serta meningkatkan

pemahaman melalui diskusi dalam memecahkan masalah.

Peneliti dibantu guru kelas kemudian menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) guna melaksanakan kegiatan siklus I. Materi pada

pelaksanaan tindakan siklus I ini adalah Laporan Keuangan yang di khususkan

pada laba rugi. Guru memberikan materi dengan mendemonstrasikan (modelling)

penyusunan laporan keuangan laba rugi. Kemudian siswa diminta mengerjakan

soal dengan kelompok belajar mengenai materi yang telah diajarkan. Setiap

kelompok terdiri dari 5 siswa agar siswa dapat belajar bekerjasama dengan siswa

yang lain. Setelah selesai, siswa diminta untuk dapat mempresentasikan hasil

pekerjaannya, sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa tidak hanya dari guru,

melainkan juga dari menyaksikan secara langsung proses yang dicontohkan oleh

teman sekelas.

Dari hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar akuntansi pada

siklus I masih terdapat kekurangan dan kelemahan, yaitu siswa masih kurang aktif

dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari respon siswa pada saat

apersepsi dan dominasi beberapa siswa dalam mengemukakan pendapatnya dan

dalam mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran berlangsung serta

dapat dilihat juga dalam kegiatan kerja kelompok, ada beberapa siswa yang belum

berpartisipasi. Selain itu, kesempatan presentasi untuk tanya jawab juga masih

diabaikan para siswa yang tidak maju. Karena itu, peneliti mencari solusi dan

menyusun rencana pembelajaran siklus II untuk mengatasi kekurangan dan

kelemahan dalam pembelajaran akuntansi pada siklus I.

Materi pembelajaran pada siklus II masih sama hanya saja dikhususkan

pada perubahan modal dan penyusunan neraca. Dalam pelaksanaan siklus II ini

siswa terlihat lebih antusias dengan metode Group Investigation (GI) yang telah

diterapkan sebelumnya, selain siswa menjadi aktif, siswa juga merasa tidak segan

bertanya dan berdiskusi dengan teman satu kelompoknya untuk mencari masalah

dan menemukan jawabannya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar akuntansi

pada siklus II, prestasi belajar siswa menunjukkan peningkatan. Dari segi motivasi

belajar siswa menunjukkan peningkatan dari 77,70% pada siklus I menjadi

83,22% pada siklus II, sedangkan partisipasi siswa menunjukkan peningkatan dari

67,59% pada siklus I menjadi 82,07% pada siklus II. Begitu pula pada pencapaian

prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan, ini ditunjukkan dari

banyaknya siswa yang sudah mencapai batas ketuntasan minimal yaitu sebesar

75,86% atau sebanyak 22 siswa pada siklus I dan 93,10% atau sebanyak 27 siswa

pada siklus II.

Siswa yang sebelumnya kurang aktif saat pembelajaran, sekarang menjadi

lebih antusias dan lebih merespon apersepsi yang diberikan oleh guru. Siswa yang

sebelumnya tidak bisa bekerjasama dalam kelompok, pada siklus II ini sudah

dapat bekerjasama dengan siswa lain dalam kelompok dengan baik. Kegiatan

presentasi dengan tanya jawab oleh guru juga lebih efektif.

Meskipun begitu, masih diperlukan juga motivasi dan pendekatan dari

guru untuk mendukung berhasilnya proses belajar mengajar akuntansi. Masalah

yang dihadapi pada pembelajaran akuntansi sudah dapat teratasi dengan cara

penerapan model Group Investigation (GI) yang secara langsung dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa, pemahaman siswa, partisipasi siswa dalam

proses pembelajaran, serta meningkatkan prestasi belajar siswa.

D. Pembahasan

Penerapan model Group Investigation (GI) merupakan penelitian tindakan

kelas yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa.

Penelitian dilakukan dengan menerapkan dua siklus pembelajaran dengan metode

yang sama pada tiap siklusnya, yaitu metode Group Investigation (GI).

Berdasarkan tabel data yang disajikan pada siklus I dan siklus II pada deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

hasil penelitian di atas diperoleh prestasi belajar akuntansi siswa yang mengalami

peningkatan yang dapat dilihat pada grafik berikut ini :

Gambar4. Grafik Hasil Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus

dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu : (1) perencanaan tindakan, (2)

pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi

tindakan.

Grafik diatas menunjukan bahwa setelah adanya penerapan model

pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) berdampak terhadap proses dan

hasil kegiatan pembelajaran akuntansi. Dampak positif tersebut antara lain siswa

lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru, siswa menjadi lebih

aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan siswa dapat bekerjasama dengan

kelompok dalam mendiskusikan hasil pekerjaannya. Dan tujuan utama dalam

penelitian tindakan kelas ini tercapai yaitu peningkatan prestasi belajar akuntansi

keuangan dengan model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Deskripsi hasil penelitian dari siklus I sampai siklus II dapat dijelaskan

sebagai berikut:

Penelitian diawali dengan observasi awal untuk mengetahui kondisi

pembelajaran mata pelajaran akuntansi pada kelas XI IPS 2 SMA Islam 1

Surakarta sebelum dilaksanakan tindakan I dan tindakan II. Observasi awal

dilakukan dengan cara wawancara baik dengan guru kelas maupun dengan siswa.

Disamping itu peneliti telah melakukan survei awal pada saat pelaksanaan

Program Pengalaman Lapangan (PPL) di kelas XI IPS 2 mata pelajaran akuntansi.

Dari hasil survei ini, peneliti menemukan bahwa prestasi pembelajaran akuntansi

keuangan pada siswa kelas tersebut masih belum optimal.

Oleh karena itu, peneliti berinisiatif mencari solusi untuk mengatasi

masalah tersebut, yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif Group

Investigation (GI). Peneliti mencari sumber-sumber tentang model pembelajaran

kooperatif Group Investigation (GI) dan mempelajari teknik-teknik dalam

pembelajaran tersebut. Selanjutnya peneliti bersama guru menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan dalam tindakan siklus I.

Kemudian diperoleh kesepakatan mengenai materi yang akan disajikan yaitu

materi pada pelaksanaan tindakan siklus I ini adalah Laporan keuangan yang

mengkhususkan pada laporan laba rugi.

Dalam pembelajaran, pertama guru menjelaskan materi kepada siswa

secara global, kemudian guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang

masing-masing kelompok beranggotakan 5-6 siswa heterogen dan masing-masing

kelompok diminta untuk dapat mempresentasikan hasil diskusinya. Dalam

pelaksanaan diskusi, peran guru adalah memonitoring jalannya diskusi dan

memfasilitasi siswa untuk mengajukan pertanyaan atas materi yang belum

dimengerti. Pembelajaran ini menuntut guru untuk mampu merangsang siswa

supaya lebih aktif dan trampil dalam bekerjasama untuk menyelesaikan topik

diskusi yang telah diberikan oleh guru. Sehingga pengetahuan yang diperoleh

siswa tidak hanya dari guru, melainkan juga dari diskusi dan bertukar pikiran/

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

pendapat baik dengan guru maupun dengan anggota kelompoknya. Dari hasil

pengamatan terhadap kegiatan belajar mengajar akuntansi keuangan pada siklus I

masih terdapat kekurangan dan kelemahan, yaitu masih banyak siswa merasa

segan bertanya langsung pada guru pada saat pembelajaran, mereka baru mau

bertanya atau mengemukakan pendapat setelah ditunjuk langsung oleh guru.

Mereka merasa lebih nyaman bertanya kepada guru apabila guru mendekati

mereka (seperti pada saat monitoring). Siswa kurang memberikan respon pada

saat guru menyampaikan materi sehingga siswa keaktifan siswa rendah dalam

pembelajaran. Kurangnya ketrampilan siswa dalam berkomunikasi/ bersosialisasi

pada saat presentasi hasil diskusi kelompok. Selain itu, waktu dalam berdiskusi

juga cukup terbatas.

Oleh karena itu, peneliti mencari solusi dan menyusun rencana

pembelajaran siklus II untuk mengatasi kekurangan dan kelemahan dalam

pembelajaran akuntansi pada siklus I. Materi pembelajaran pada siklus II masih

sama dengan siklus I yaitu : Laporan keuangan yang mengkhususkan pada laporan

perubahan modal dan neraca.

Siklus II dilaksanakan didasarkan atas perbaikan dari kelemahan siklus I. Pada

saat peneliti melakukan wawancara dengan siswa, siswa merasa cukup tertarik

dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooeratif Group

Investigation (GI), selain siswa menjadi aktif, siswa juga merasa lebih bisa

memahami materi karena selain guru memberikan penjelasan materi secara

bertahap, guru juga memberikan latihan secara terbimbing kepada siswa dalam hal

ini adalah diskusi. Dalam diskusi siswa diajarkan untuk bekerja secara kelompok

dalam menyelesaikan topik yang telah dipilih. Dengan cara ini, siswa menjadi

lebih aktif karena selain dapat bertanya langsung kepada guru, siswa juga dapat

bertanya dan bertukar pikiran dengan anggota kelompoknya.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar akuntansi

pada siklus II, prestasi belajar siswa menunjukkan peningkatan. Dari segi motivasi

belajar siswa menunjukkan peningkatan dari 77,70% pada siklus I menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

83,22% pada siklus II ini sesuai dengan pendapat Slavin (1995). Slavin

menemukan bahwa pembelajaran kooperatif yang dihasilkan lebih besar

peningkatannya dalam beberapa aspek dari harga diri (harga diri umum, harga diri

akademik dan sosial) daripada metode dengan noncooperative. Johnson dan

Johnson (1995) juga mengemukakan bahwa pengajaran kooperatif lebih tinggi

secara konsisten menghasilkan skor efektivitas daripada kondisi kompetitif dan

individualistik. Begitu pula dengan partisipasi siswa menunjukkan peningkatan

dari 67,59% pada siklus I menjadi 82,07% pada siklus II. Dan pada pencapaian

prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan, ini ditunjukkan dari

banyaknya siswa yang sudah mencapai batas ketuntasan minimal yaitu sebesar

75,86 % atau sebanyak 22 siswa pada siklus I dan 93,10% atau sebanyak 27 siswa

pada siklus II. Adanya peningkatan prestasi ini juga dikemukakan oleh Slavin

(1995) bahwa: Cooperative learning is a general title for aset of classroom

teaching methods in which students work small groups to help one onother study

academic subject matter.... disini di kemukakan bahwa mengajar dengan

menggunakan investigasi kelompok dapat meningkatkan prestasi akadenis siswa.

Dalam penelitian di singapura juga di terangkan bahwa kelompok investigasi

menghasilkan peningkatan yang lebih tinggi prestasi akademik dan motivasi

instrisik belajar siswa jika dibandingkan dengan pengajaran kelas utuh.

Siswa yang sebelumnya kurang aktif saat pembelajaran, sekarang menjadi

lebih antusias dalam proses pembelajaran. Selain itu siswa yang sebelumnya tidak

bisa bekerjasama dalam kelompok, pada siklus II ini sudah dapat bekerjasama

dengan siswa lain dengan baik. Meskipun begitu, masih diperlukan juga motivasi

dan pendekatan dari guru untuk mendukung berhasilnya kegiatan belajar mengajar

akuntansi keuangan. Oleh sebab itu masalah yang dihadapi pada pembelajaran

akuntansi sudah dapat diatasi dengan cara penerapan model pembelajaran

kooperatif Group Investigation (GI) yang secara berkesinambungan dapat

meningkatkan pemahaman siswa, mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

meningkatkan ketrampilan siswa dalam berdiskusi dengan kelompoknya dan

meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan tindakan yang telah dilaksanakan melakuai tindakan siklus I

dan siklus II, peneliti berhasil melaksanakan pembelajaran akuntansi yang dapat

menarik minat dan perhatian siswa, sehingga proses dan hasil pembelajaran

akuntansi dapat meningkat. Disamping itu, peneliti juga dapat memberikan

masukan mengenai inovasi-inovasi model-model maupun metode pembelajaran

yang efektif, menarik, dan menyenangkan. Keberhasilan pembelajaran akuntansi

dengan penerapan model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) dapat

dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut:

Siswa terlihat antusias dalam mengikuti pembelajaran akuntansi sehingga1.

siswa lebih aktif baik bertanya mengenai materi yang belum jelas maupun

mengemukakan pendapatnya.

Siswa mampu bekerjasama dengan kelompoknya dalam menyelesaikan topik2.

diskusi, dan mampu mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dengan

baik dan penuh percaya diri karena siswa telah cukup paham mengenai materi

yang dipresentasikan.

Siswa mampu mengerjakan soal-soal evaluasi dengan teliti, cermat dan benar3.

sehingga siswa telah mampu memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

yaitu 68.

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

SimpulanA.

Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di kelas XI IPS 2 SMA Islam

1 Surakarta ini dengan penerapan motode Group Investigation dalam

pembelajaran akuntansi dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan

dalam 3 kali pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan, sebagai berikut:

Penerapan metode Group Investigation dalam pembelajaran akuntansi dapat1.

meningkat. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan pada siklus I

sebesar 78,67% dan pada siklus II sebesar 86%

Secara rinci, terdapat peningkatan motivasi belajar setelah penerapan metode2.

penilaian Group Investigation dalam pembelajaran akuntansi siswa kelas XI

IPS 2. Hal ini ditunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar siswa pada

siklus I sebesar 77,70% dan pada siklus II sebesar 83,22%

Secara rinci, terdapat peningkatan partisipasi belajar siswa setelah penerapan3.

metode penilaian Group Investigation dalam pembelajaran akuntansi siswa

kelas XI IPS 2. Hal ini ditunjukkan adanya peningkatan partisipasi belajar

siswa pada siklus I sebesar 67,59% dan pada siklus II sebesar 82,07%

Secara rinci, terdapat peningkatan prestasi belajar siswa setelah penerapan4.

metode penilaian Group Investigation dalam pembelajaran akuntansi siswa

kelas XI IPS 2. Hal ini ditunjukkan adanya peningkatan rata-rata kelas pada

kondisi awal dari 71,59 menjadi 75,48 pada siklus I dan 83,86 pada siklus II,

dengan persentase ketuntasan pada kondisi awal sebesar 67,59%, pada siklus I

sebesar 82,07 dan pada siklus II sebesar 93,10%.

Penerapan metode penilaian Group Investigation terbukti dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa karena berdampak positif terhadap motivasi,

partisipasi dan prestasi belajar. Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas ini juga

didukung oleh hal-hal sebagai berikut:

Guru sudah berusaha untuk mengelola kelas dengan baik. Hal tersebut1.

terefleksi dari kemampuan guru dalam (a) menciptakan pembelajaran yang

103

75

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

menyenangkan, santai, dan memberikan kesan yang positif tentang guru, (b)

melakukan pendekatan dan memotivasi siswa untuk ikut aktif terlibat dalam

proses pembelajaran yang berlangsung, (c) menumbuhkan semangat dan

kesadaran siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar, dan (d)

penguasaan konsep dan penyampaian materi untuk meningkatkan prestasi

belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar melalui metode Group

Investigation

Guru menyadari pentingnya melakukan suatu evaluasi terhadap proses2.

pembelajaran, agar segala kelemahan yang ada dapat teratasi dengan baik, dan

tidak terulang dalam proses pembelajaran berikutnya.

ImplikasiB.

Berdasarkan simpulan dalam penelitian tentang penerapan metode

pembelajaran Group Investigation (GI) di SMA Islam 1 Surakarta, maka

implikasi yang dapat dikaji adalah sebagai berikut:

Implikasi Teoritis1.

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan

suatu proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor yang saling berkaitan

satu sama lain. Faktor-faktor tersebut berasal dari pihak guru maupun siswa.

Faktor dari pihak guru antara lain kemampuan guru dalam mengembangkan dan

menjelaskan suatu materi, kemampuan guru dalam mengembangkan model dan

metode pembelajaran, kemampuan guru dalam mengelola kelas pada saat proses

pembelajaran berlangsung, serta kemampuan guru dalam meningkatkan motivasi

serta partisipasi siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Sedangkan faktor

yang berasal dari siswa antara lain minat dan antusias belajar siswa serta keaktifan

siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Implikasi Praktis2.

Hasil penelitian dapat diketahui bahwa penerapan model Group

Investigation (GI) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

digunakan sebagai pertimbangan bagi guru untuk menerapkan model

pembelajaran ini dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari yang disesuaikan pula

dengan materi pembelajaran. Pelaksanaan tindakan yang kemudian dilakukan

refleksi terhadap proses pembelajaran, dapat dideskripsikan terdapatnya

peningkatan kualitas baik proses maupun prestasi yang diperoleh dari

pembelajaran akuntansi. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, guru dapat

menerapkan berbagai model dan metode pembelajaran yang baru, inovatif dan

menyenangkan yang dapat memacu siswa untuk ikut aktif terlibat dalam proses

pembelajaran.

SaranC.

Dengan berhasilnya penerapan metode pembelajaran Group Investigation

(GI dalam peningkatan prestasi belajar siswa , maka peneliti dapat mengajukan

saran-saran sebagai berikut:

Bagi siswa :1.

Siswa meningkatkan ketrampilan berkomunikasi yang baik dimana hal inia.

pada akhirnya akan sangat bermanfaat bagi siswa terutama dalam

meningkatkan rasa percaya diri akan kemampuan yang dimiliki dalam

menjalani kehidupan di masa yang akan datang.

Siswa meningkatkan kerja sama, kemampuan berdiskusi sertab.

bersosialisasi dalam arti yang positif, baik dengan guru maupun dengan

siswa yang lain dalam proses belajar mengajar.

Bagi Guru:2.

Guru meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan dana.

menyampaikan materi serta dalam mengelola kelas dengan menerapkan

pembelajaran inovatif, sehingga proses dan hasil pembelajaran dapat terus

meningkat seiring dengan peningkatan kemampuan yang dimilikinya.

Guru mengembangkan model dan metode pembelajaran yang mendorongb.

siswa untuk aktif berpartisipasi dan lebih mudah dalam memahami materi

pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Guru yang belum menerapkan model Group Investigation (GI) dapatc.

menerapkan model tersebut dalam pembelajaran akuntansi dengan variasi

pembelajaran yang menarik sehingga dapat meningkatkan perhatian

motivasi dan keaktifan siswa untuk memahami materi yang disajikan yang

pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Guru lebih optimal dalam memanfaatkan sarana dan prasarana yang sudahd.

disediakan oleh pihak sekolah sebagai alat bantu dalam pengembangan

media pembelajaran.

Kerjasama guru dan siswa selama proses pembelajaran harus diperhatikane.

sehingga suasana pembelajaran menjadi lebih kondusif dan siswa dapat

lebih mudah memahami materi pembelajaran.

Siswa harus berperan aktif dalam proses pembelajaran serta harusf.

membuka diri dan tidak menganggap pusat informasi adalah guru, namun

bisa berasal dari teman, buku, televisi maupun internet.

Bagi Peneliti:3.

Bagi peneliti lain dapat menerapkan penelitian yang sejenis dengana.

penyempurnaan dalam berbagai hal untuk mendapatkan hasil yang lebih

baik dan optimal.

Peneliti sebagai calon guru harus dapat menerapkan metode pembelajaranb.

yang tepat untuk menyampaikan bahan ajar sesuai dengan kondisi yang

diinginkan siswa dalam proses pembelajaran yang akan dilakukan.

Bagi Sekolah :4.

Kepala Sekolah lebih memberikan kesempatan kepada guru-guru mataa.

pelajaran untuk mengikuti workshop yang berhubungan dengan model dan

metode pembelajaran inovatif.

Sekolah mengadakan pertemuan MGMP pada tingkat sekolah yangb.

diadakan rutin untuk mendiskusikan permasalahan pendidikan dan

pembelajaran.

Bagi Orang Tua :5.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Orang tua memfasilitasi kegiatan belajar anak, sehingga dengan fasilitas

belajar yang memadai anak akan lebih merasa nyaman dan bersemangat

dalam belajar. Dengan demikian, pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi

belajar anak.

DAFTAR PUSTAKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. 1991. Psikologi Belajar . Jakarta : PT

Rineka Cipta.

Aqib, Zaenal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru . Bandung: Yrama

Widya.

Eka Vitaloka (2009). Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Mata

Pelajaran Akuntansi melalui Penerapan Metode Pembelajaran Group

Investigation (GI) Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Simo Boyolali

Tahun Ajaran 2009/2010.

Efa M. Sakdiyah (2006). Pengaruh Motivasi, Disiplin dan Partisipasi Siswa

dalam Pembelajran Terhadap Prestasi Belajar Akuntnasi Siswa Kelas XI

IPS SMA NEGERI 1 TAYU PATI Semester II Tahun Ajaran 2005/2006 .

Hendrawan Yulianto Nugroho (2007). Study Komparasi Metode Investigasi

Kelompok dengan Metede Ceramah dalam Pembelajran Akuntansi

Perusahaan Dagang Kelas II Semester I SMK BATIK 2 Surakarta Tahun

Ajaran 2006/2007

Group investigatoin effects on achievement, motivation, and perceptions of

students in Singapore.Tersedia dalam:

http://www.higheam.com/doc/1G1-159328619.html Diunduh tanggal :

16 Maret 2010.

Muhibbin Syeh. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung :

PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyani Sumantri dan Johar Permana. 2001. Strategi Belajra Mengajar. Bandung

: CV Maulana.

Mustofa B. 2009. Pedoman Penulisan Proposal Penalitian Skripsi dan Tesis.

Panji Pustaka.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Ngadiman, dkk. 2004. Buku Satu Dasar-Dasar Akuntansi. Surakarta : UNS Press

Robert E. Slavin. 2008. Cooperative Learning (Teori, Riset dan Praktik).

Bandung. Nusa Media.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT

Rineka Cipta.

Suharsimi Arikunto,dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas . Jakarta : PT Bumi

Aksara.

Sudirman N, A. Tabrani Rusyan, Zainal Arifin dan Toto Fatoni. 1987. Ilmu

Pendidikan. Bandung : Remadja Karya CV.