perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id kajian terjemahan ... · perpustakaan.uns.ac.id...

228
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA NOVEL THE DA VINCI CODE Sebuah Tinjauan Pragmatik pada Penerjemahan TESIS Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan untuk Mencapai Derajat Magister Program Studi Linguistik Minat Utama Penerjemahan Diajukan oleh : Sumardiono S130907007 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: trinhnhu

Post on 06-May-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG

MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA NOVEL THE DA VINCI CODE

Sebuah Tinjauan Pragmatik pada Penerjemahan

TESIS

Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan untuk Mencapai Derajat Magister Program Studi Linguistik Minat Utama Penerjemahan

Diajukan oleh :

Sumardiono

S130907007

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA NOVEL THE DA VINCI CODE

Sebuah Tinjauan Pragmatik pada Penerjemahan

Disusun oleh:

Sumardiono

S130907007

Telah Disetujui oleh Tim Pembimbing

Pada tanggal : _______________________

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Drs. M.R Nababan,M.Ed.,M.A.,Ph.D. Prof. Dr. M. Sri Samiati Tarjana

NIP. 19630328 199201 1 001 NIP. 19440602 196511 2 001

Mengetahui

Ketua Program Studi Linguistik

Prof. Drs. M.R Nababan,M.Ed.,M.A.,Ph.D.

NIP. 19630328 199201 1 001

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG

MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA NOVEL THE DA VINCI CODE

Sebuah Tinjauan Pragmatik pada Penerjemahan

Oleh:

Sumardiono

S130907007

Telah Disetujui dan Disahkan oleh Tim Penguji

Pada tanggal : 22 Juli 2011

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua Prof. Dr. Djatmika, M.A. …………………

Sekretaris Dr. Tri Wiratno, M.A. ..………………..

Anggota Penguji :

1. Prof. Drs. MR Nababan,M.Ed.,M.A.,Ph.D. …………………

2. Prof. Dr. M Sri Samiati Tarjana …………………

Surakarta, 22 Juli 2011

Mengetahui

Direktur PPs UNS Ketua Program Studi Linguistik

Prof. Drs. Suranto,M.Sc.,Ph.D. Prof. Drs. MR Nababan,M.Ed.,M.A.,Ph.D.

NIP. 19570820 198503 1 004 NIP. 19630328 199201 1 001

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya

Nama : Sumardiono

NIM : S130907007

menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesis berjudul KAJIAN

TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

NOVEL THE DA VINCI CODE (Sebuah Tinjauan Pragmatik pada Terjemahan)

adalah benar-benar karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis

tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya

peroleh dari tesis tersebut.

Surakarta, Juli 2011

Yang membuat pernyataan,

Sumardiono

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Bahasa telah menjadikan terang peradaban manusia. Mengabarkan kisah, pengetahuan dan cinta dari generasi ke generasi.

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Untuk yang berkhidmad pada linguistik, penerjemahan dan pragmatik

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR Tesis ini adalah hasil kerja keras dan penantian yang panjang. Tanpa

dukungan moral dan sokongan semua pihak, mustahil tesis ini bisa tersaji seperti

saat ini. Penulis mengapresiasi setiap dukungan dan sokongan dari semua pihak

dan mengucapkan terimaksih yang tulus kepada:

1. Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah memberi kesempatan kepada penulis untuk belajar di Program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret,

2. Ketua dan sekretaris Program Studi Linguistik Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberi kesempatan

kepada penulis untuk menimba ilmu dan mewujudkan cita-cita di Program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret,

3. Prof. Drs. MR Nababan, M.Ed., M.A., Ph.D., sebagai dosen pembimbing I

yang telah membimbing, memberi pencerahan dan yang telah membuat

penulis tertarik menggeluti dunia penerjemahan.

4. Prof. Dr. Sri Samiati Tarjana, M.A., sebagai dosen pembimbing II yang

telah membagi ilmunya, menuntun dengan sabar dan memberi inspirasi

tentang menariknya bidang pragmatik.

5. Prof. Dr. Drs. Joko Nurkamto, MPd, selaku kepala UPT P2B UNS dan Ibu

Fitria Akmerti, S.S, M.A. yang telah memberi kesempatan kepada penulis

untuk beraktualisasi diri dan mendorong untuk segera menyelesaikan tesis

ini.

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

6. Drs. Sutoyo, M.Pd. dan Dra Sri Hartini, M.Pd., selaku pimpinan FKIP

UNISRI yang telah memberi banyak kesempatan dan mendorong penulis

untuk segera menyelesaikan tesis ini.

7. Sri Handayani S. Pd, M. Hum. dan Ulupi Sitoresmi, S.S selaku pimpinan

PBI FKIP UNISRI yang telah berbagi semangat dan saling mengingatkan

akan tugas akademik kami untuk segera menyelesaikan studi.

8. Teman-teman UPTP2B dan SAC yang telah memberi semangat sepanjang

penulisan tesis ini: Mbak Nunung, Mbak Novi, Mbak Kartini, Beta, Maya

yang telah meluangkan waktu berbagi suka dan duka.

9. Keluarga penulis, Bapak, Ibu, kakak, adik yang telah lama menanti

mendengar kabar kapan penulis lulus dari S2.

10. Teman-teman PBI FKIP UNISRI: Pak Setya yang telah menjadi model

untuk bagaimana menjalani hidup, Bu Fenti, Pak Yudis, Bu Evi, Bu Dewi,

Pak Lukman, Bu Ayu, Bu Riyani, untuk semua dukungan dan semangat

yang telah kita bagi bersama.

11. Ardianna Nuraini dan Umi Pujiyanti Beta dan Bayu untuk semua diskusi

yang menggairahkan tentang penerjemahan dan pragmatik.

12. Teman-teman S2: Umi, Devi, Budiarti, Pak Anshori, Pak Zainal, Maya,

Mbak Nuning, Ninuk, dan Mbak Maria atas waktu yang telah kita lalui

bersama di S2 Pasca Sarjana UNS.

13. Semua teman dan sahabat yang penulis kenal dan telah memberi

kontribusi baik langsung maupun tak langsung pada penulisan tesis ini.

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

Penulis berharap penelitian ini akan memberi manfaat pada rekan-rekan

yang menggeluti bidang penerjemahan dan pragmatik. Penulis juga mengharapkan

masukan dan kritikan yang membangun.

Surakarta, Juli 2011

Penulis

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN ………….....……………………………………...….. …..

PENGESAHAN ………………………...…………………………………

PERNYATAAN …………...……………...…………………………………

MOTTO ………….………………………………………………………...

PERSEMBAHAN …...………………………………………………………

KATA PENGANTAR …………………………………………...…………..

DAFTAR ISI ……………………...…………………………...…………….

DAFTAR TABEL……………………………………………………………

DAFTAR DIAGRAM………………………………………………………..

DAFTAR LAMPIRAN ………………………...……………………………

ABSTRAK ………..……………...…………………………...……………..

ABSTRACT ……………………………………………..………………......

ii

iii

iv

v

vi

vii

x

xiii

xiv

xv

xvi

xvii

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……………..…………………………

B. Rumusan Masalah……………………………………………….

C. Tujuan Penelitian……………...…………………………………

D. Manfaat Penelitian……...………………………………………..

1

8

8

9

BAB II: KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian teori………….. ……………………………………….....

1. Penerjemahan…………………..……………………………....

a. Pengertian Penerjemahan...….……………………………....

b. Proses Penerjemahan….…………………………………….

c. Teknik Penerjemahan…………......…………………………

d. Kualitas Penerjemahan…………......…..……………………

2. Pragmatik…..………………..…………………………………

3. Cakupan Pragmatik………...….……………………………….

11

11

11

13

18

26

27

29

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

a. Deiksis…...…………..….……...……………………………

b. Tindak Tutur (Speech Act).….………………………..…….

c. Pressuposition ………...……...…..…………………………

d. Implikatur Percakapan………......………………………….

e. Prinsip Kerjasama dan Prinsip Kesantunan....………………

4. Pragmatik dan Penerjemahan....….......…….....………………..

5. Implikatur dan Penerjemahan....……………………………….

6. Penerjemahan dan Budaya ....................……………………….

7. Sekilas novel The Da Vinci Code.……………………………..

8. Penelitian Sejenis...........................………………………….....

B. Kerangka Pikir ………….....…………………………………....

29

31

34

35

38

45

47

48

52

54

55

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

A. Sasaran Penelitian…… ……..…………………………………..

B. Bentuk dan Strategi Penelitian……….………………………….

C. Sumber Data…..…...……………………………………………..

D. Teknik Pengumpulan Data …..…………………………………..

E. Validitas Data ………..…………………………………………..

F. Teknik Cuplikan...………………………………………………..

G. Teknik Analisis Data ……..…………………...…………………

H. Prosedur Penelitian ….………………………………………….

57

58

60

62

65

67

68

70

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian…… ……..…………………………………...

B. Pembahasan……………...…..………………………………...

71

175

BAB V: SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan………… ……..…………………………………... …

B. Saran…………...………...…..………………………………….

208

210

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR PUSTAKA ………………...…………………

LAMPIRAN ......………………………………...………

212

215

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Teknik Penerjemahan .……………………………………………..130

Tabel 2: Implikatur dan Ilokusi Tidak Langsungnya………………………...178

Tabel 3: Implikatur dan Maksim-Maksim yang Terlibat…………………….181

Tabel 4: Teknik Penerjemahan dan Pergeseran daya Pragmatis ..…..……...195

Tabel 5: Keakuratan dan Teknik penerjemahan yang Diterapkan .………….199

Tabel 6: Keberterimaan dan Teknik penerjemahan yang Diterapkan .…...….203

Tabel 7: Jenis Implikatur, Teknik Penerjemahan, Pergeseran Daya Pragmatis

dan Kualitas Penerjemahan …………………………………………205

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1: Proses penerjemahan menurut Larson ………………………....… 14

Diagram 2: Proses Penerjemahan menurut Suryawinata dan Hariyanto………. 16

Diagram 3: Kerangka Pikir……………………………………………………...55

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Data Penelitian

Lampiran 2: Kuesioner Tingkat Keakuratan dan Keberterimaan Rater 1

Lampiran 3: Kuesioner Tingkat Keakuratan dan Keberterimaan Rater 2

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

ABSTRAK

Sumardiono. S130907007. 2011. KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA NOVEL THE DA VINCI CODE Sebuah Tinjauan Pragmatik pada Penerjemahan. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan bagaimana ujaran yang mengandung implikatur pada novel The Da Vinci Code diterjemahkan. Penelitian difokuskan pada jenis-jenis implikatur yang terkandung dalam ujaran pada novel The Da Vinci Code, teknik-teknik yang diterapkan dan bagaimana pola pergeseran daya pragmatisnya pada teks bahasa sasaran serta tingkat keakuratan dan keberterimaan terjemahan ujaran yang mengandung implikatur.

Metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Data diperoleh dengan menggunakan beberapa metode, yaitu metode catat simak, kuesioner dari para informan, serta wawancara dengan mereka. Penelitian ini merupakan studi kasus tunggal. Sumber data diperoleh dari novel The Da Vinci Code karya Dan Brown dan terjemahannya oleh Isma B. Koesalamwardi. Penelitian penerjemahan ini berorientasi pada produk.

Hasil penelitian ini menunjukan ada empat jenis implikatur berdasarkan ilokusi tak langsung yang ditimbulkannya; asertif, direktif, komisif dan ekspresif. Implikatur yang ditemukan pada penelitian ini berkecenderungan merupakan ujaran yang memanfaatkan maksim-maksim dari prinsip kerjasama (PK) dan maksim-maksim dari prinsip kesantunan (PS). Sebagian besar tidak terjadi pergeseran daya pragmatis pada ujaran terjemahan, sebagian mengalami pergeseran daya pragmatis. Ada 13 teknik yang digunakan penerjemah. Sebagian besar teknik yang diterapkan tidak mengubah daya pragmatis ujaran sementara beberapa teknik mengakibatkan pergeseran pragmatis. Tingkat keakuratan terjemahan bernilai rerata 2,86 sedangkan tingkat keberterimaan terjemahan bernilai rerata 2,85.

Peneliti menyimpulkan bahwa terjadi pergeseran daya pragmatik pada sebagian terjemahan ujaran yang mengandung implikatur. Pergeseran daya pragmatik terjadi karena teknik penambahan, penghapusan dan eksplisitasi yang diterapkan pada ujaran. Tingkat keakuratan dan keberterimaan terjemahan ujaran juga dipengaruhi oleh teknik-teknik yang diterapkan penerjemah. Kata kunci: implikatur, teknik penerjemahan, keakuratan, keberterimaan, pergeseran daya pragmatis, maksim, prinsip kerjasama, prinsip kesantunan

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

ABSTRACT

Sumardiono. S130907007. 2011. A TRANSLATION STUDY ON UTTERANCES WITH IMPLICATURE IN THE DA VINCI CODE (A NOVEL) A Pragmatic Review on Translation. Thesis. Postgraduate Program of Sebelas Maret University Surakarta. This research aims at describing how utterances with implicature in The Da Vinci Code (a novel) are translated. The research focused on the types of implicature of the utterances, the techniques applied and the shift pattern of the pragmatic force of the target text as well as the accuracy and acceptability of the translation.

The method applied in this research was descriptive qualitative. The data were obtained by some methods, namely content analysis, questionnaire, and interview. The research is a single case study. The source of data was The Da Vinci Code (a novel) by Dan Brown and its translation by Isma B. Koesalamwardi. This translation research is product oriented.

The finding shows that there are four types of implicature, namely assertive, directive, commisive and expressive. The implicatures found in this research are mostly utterances utilizing the maxims of cooperative principles and those of politeness principles. Most of the translations do not have pragmatic shifts but some do. There are 13 translation techniques applied by the translator most of which do not shift the pragmatic force and some of them do. The accuracy rate of the translation is 2.86 and the acceptability rate is 2.85. The conclusion states that some of the translations shift the pragmatic force. It is affected by the application of addition, deletion and explicitation. The accuracy and the acceptability are also affected by the application of the technique . Key words: implicature, translation technique, accuracy, acceptability, pragmatic shift, maxim, cooperative principles, politeness principles.

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penerjemahan secara definisi merupakan proses pengalihan pesan dari satu

kode ke kode lain. Penerjemahan dengan demikian melibatkan dua kode

sekaligus. Keterlibatan dua kode dengan peran mengalihkan pesan mengandung

konsekwensi bahwa penerjemahan berfungsi menjembatani dua sistem yang

berbeda, baik sistem gramatika dalam ranah linguistik maupun sistem kultural di

luar ranah linguistik. Dua kode dengan dua sistem yang berbeda ini dihubungkan

oleh apa yang dinamakan unsur dalam atau deep structure yang kemudian

dipindahkan ke bentuk kode lain yang terealisasikan lewat struktur permukaan

atau surface structure.

Proses penerjemahan, diawali dengan kegiatan menangkap unsur dalam

sebuah teks lewat pemahaman leksis, gramatika dan teks bahasa sumber. Tahap

berikutnya, lewat sistem leksis, gramatika dan teks bahasa sasaran, pesan atau

struktur dalam direalisasikan dalam bentuk kata, frasa, klausa, kalimat dan teks

bahasa sasaran. Penerjemah berusaha memahami maksud penutur/penulis asli

yang memproduksi teks bahasa sumber yang ditujukan untuk pembaca bahasa

sumber, kemudian dia menciptakan kembali teks dengan bahasa sasaran untuk

pembaca bahasa sasaran (Farwell dan Heimrich, 2007:l2).

Yang terjadi pada proses penerjemahan pada dasarnya adalah pengalihan

pesan. Dalam proses pengalihan pesan atau makna ini diperlukan perangkat-

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

perangkat untuk memahami makna yang terkandung dalam teks bahasa sumber.

Karena itu, sebagai ilmu terapan, penerjemahan memerlukan disiplin ilmu lain

untuk membantu memahami makna teks bahasa sumber. Disiplin ilmu yang

terlibat dalam proses pemahaman ini meliputi linguistik sebagai penjelas proses-

proses bahasa pada tataran morfologis, sintaksis maupun discourse. Linguistik

merupakan disiplin yang menjembatani pemahaman teks bahasa sumber dan teks

bahasa sasaran.

Linguistik berperan untuk mengetahui konfigurasi morfologis, sintaksis

dan teks dalam membentuk sebuah makna. Pembentukan makna leksikal sebuah

kata harus dipahami lewat susunan morfologisnya. Dalam bahasa Inggris,

misalnya, akhiran –s atau –es diberikan pada kata benda untuk membentuk makna

jamak/plural. Dari sini, seorang penerjemah memahami makna leksikal sebuah

kata pada tataran morfologis dalam bahasa Inggris bahwa sebuah kata bermakna

jamak apabila kata itu mengalami sufiksasi sibilant –s atau –es. Selanjutnya

penerjemah merealisasikan bentuk jamak itu ke dalam kode kedua dengan

memahami bagaimana, dalam bahasa sasaran, makna jamak direalisasikan. Pada

tataran sintaksis, penerjemah misalnya memahami bahwa bentuk pasif dalam

bahasa Inggris direalisasikan lewat subyek penderita yang diikuti bentuk to be dan

diakhiri kata kerja dalam bentuk past participle. Setelah memahami bahwa bentuk

ini bermakna pasif dalam bahasa Inggris, dia akan merealisasikannya dalam

bahasa sasaran, misalnya bahasa Indonesia, dengan memahami bagaimana makna

pasif dalam bahasa Indonesia direalisasikan. Dalam bahasa Indonesia, makna

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

pasif direalisasikan lewat subjek penderita diikuti kata kerja yang mendapatkan

awalan di-.

Tentu saja tidak hanya linguistik secara umum yang diperlukan untuk

memahami teks bahasa sumber. Masih ada bidang linguistik lain yang bermanfaat

untuk itu. Ketika seorang penerjemah berhadapan dengan sebuah kata yang tidak

mempunyai padanan langsungnya dalam bahasa sasaran, dia membutuhkan

semantik untuk membuat padanan pada tataran yang berbeda. Tataran kata-

perkata tentu saja terlalu sederhana untuk diterapkan dalam praktek

penerjemahan. Kata ‘stallion’ misalnya tidak bisa ditemukan padanan kata-

perkatanya dalam bahasa Indonesia. Untuk menerjemahkannya secara akurat,

karena tidak ada padanan perkatanya, kita membutuhkan semantik agar

padanannya tepat. Kata ‘stallion’ mempunyai super ordinat ‘horse’ dengan

beberapa komponen makna tambahan. ‘Stallion’ tidak hanya ‘horse’, tapi ia juga

mengandung makna ’male’. Dengan bantuan semantik, kita kemudian bisa

mendapatkan padanan kata ‘stallion’, yaitu ‘kuda jantan’.

Tentu saja dalam proses penerjemahan, pemahaman makna secara tekstual

saja tidak cukup karena makna timbul tidak pada kata, frasa, atau kalimat tersebut

secara mandiri. Makna muncul karena gesekan antara kata, frasa, atau kalimat

dengan konteks di mana kata, frasa, atau kalimat itu muncul. Teks hanya dapat

didekati melalui sebuah interpretasi (Farwell dan Heimrich, 2007:l2). Sebuah

kegiatan memahami teks yang melibatkan sesuatu yang di luar teks itu sendiri,

yaitu konteks.

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Konteks diperlukan untuk menginterpretasikan ujaran atau kalimat bahasa

sumber dan kemudian memproduksi ujaran atau kalimat bahasa target. Konteks

juga bermanfaat untuk menghindari ketaksaan kalimat bahasa sumber. Tanpa

konteks yang jelas, sebuah kalimat bisa bermakna ganda. Konteks meliputi dua

hal; konteks situasi dan konteks budaya. Konteks situasi meliputi siapa pembicara,

siapa yang diajak bicara dan dalam situasi atau tempat seperti apa ujaran itu

muncul. Kalimat atau ujaran yang sama bisa mempunyai makna yang berbeda bila

diucapkan di tempat yang berbeda. Kalimat “Ada bis!” akan memiliki arti “Kita

bisa segera pulang.” bila muncul di sebuah halte bis dengan orang-orang yang

sudah lama menunggu untuk segera pulang dari tempat kerja atau kuliah. Tapi

kalimat tersebut menjadi bermakna “Awas minggir!” apabila ujaran diucapkan

ketika ada bis mau lewat sementara ada anak-anak yang sedang bermain sepak

bola di tengah jalan.

Bahasa tidak hanya digunakan untuk menggambarkan realitas atau

kejadian tapi juga digunakan untuk menggambarkan situasi mental serta nilai-nilai

kultural yang terlibat dalam proses komunikasi (Farwell and Heimrich, 2007:l).

Oleh sebab itu, pemahaman seorang penerjemah tentang budaya bahasa sumber

adalah mutlak. Konteks budaya meliputi nilai-nilai yang berlaku dalam

masyarakat, keyakinan-keyakinan, serta sejarah yang membentuk perilaku

kolektif sebuah masyarakat.

Peran pragmatik, dengan begitu, tidak bisa diabaikan begitu saja.

Menerjemahkan tanpa memperhatikan aspek pragmatik sebuah ucapan bisa

berakibat fatal. Bahkan menurut pendekatan penerjemahan berbasis pragmatik,

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

sebuah teks tidak mengandung makna dengan sendirinya. Teks diproduksi karena

penulis atau pembicara menginginkan sebuah maksud (Farwell dan Heimrich,

2007:l). Artinya, sebuah teks lahir karena kebutuhan si penutur untuk

mengungkapkan sesuatu sebagai reaksi atas peristiwa atau keadaan di dalam atau

di luar dirinya.

Berikut sebuah contoh kasus penerjemahan yang memerlukan telaah

pragmatik untuk mendapatkan makna yang lebih akurat. Ujaran berikut diambil

dari novel The Da Vinci Code dan terjemahannya.

(01) “I hope I have not awoken you?"

(02) “Semoga saya tidak membangunkan anda”

Secara sekilas terjemahan di atas tampak sudah akurat. Pesan teks bahasa sumber

(01) nampak sudah tersampaikan dengan baik pada teks bahasa sasaran (02).

Ujaran (02) nampak sudah memenuhi kaidah gramatika bahasa Indonesia dengan

pilihan leksis yang bagus. Secara sekilas pula pembaca akan percaya dengan

terjemahan ini. Tapi, mari kita telaah konteks ujaran di atas. Ujaran (01)

diucapkan di pesawat telpon oleh seorang petugas hotel kepada salah seorang

tamunya di tengah malam. Landon, si penerima telpon baru saja bangun karena

mendengar dering telpon.

Di sini, kita melihat bahwa ungkapan I hope yang diikuti bentuk present

perfect bukanlah sebuah ungkapan harapan. Dalam bahasa Inggris, ini disebut

bentuk present impossible yang digunakan untuk menyatakan penyesalan. Dari

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

sisi pragmatik, ujaran (01) jelas melanggar maxim of relevance karena ujaran (01)

jelas tidak relevan dengan konteks situasi bahwa si penelepon sudah

membangunkan Landon, si penerima telepon. Apabila sebuah ujaran melanggar

salah satu maksim maka kita bisa berasumsi bahwa ujaran itu mengandung

implikatur. Dari analisis pragmatik, kita bisa menyimpulkan bahwa ujaran (01)

adalah bentuk penyesalan si penutur karena telah membangunkan Landon,

sehingga bentuk terjemahan yang tepat mestinya sebagai berikut:

(03) “Maaf, telah membangunkan Anda”.

Berikut ini contoh lain bagaimana penerjemah memanfaatkan pragmatik ke dalam

proses penerjemahan untuk memperjelas pesan dalam bahasa sasaran yang

diambil dari novel The Da Vinci Code.

BSU

“Do all the drivers wear Rolex?” the agent asked, pointing to Vernet’s wrist. Vernet glanced down and saw the the glistening band of his absurdly expensive watch peeking out from beneath the sleeve of his jacket. Merde. “This piece of shit? Bought it for twenty euro from a Taiwanese street vendor in St Germain des Pres. I’ll sell it to you for forty.”

BSA “Apa semua pengemudi memakai Rplex?” Tanya agen itu sambil menunjuk pergelangan tangan Vernet. Vernet melihat ke bawah dan melihat tali jam yang berkilauan dari jam tangannya yang sangat mahal itu. Silan. “Jam murahan ini? Akumembelinya seharga dua puluh euro dari seorang pedagang kaki lima Taiwan di St. Germain des Pres. Aku mau menjualnya empat puluh euro. Berminat?”

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Konteks situasi menunjukan Vernet, presiden bank penyimpanan Zurich

berusaha mengeluarkan Langdon dan Sophie keluar dari gedung bank. Dia

menyamar sebagai supir truk pengangkut barang. Sayang penyamarannya nyaris

terungkap ketika Collet seorang agen yang menghadangnya mengetahuinya

memakai jam tangan Rolex. Untungnya, Vernet bisa meyakinkan kalau itu adalah

Rolex palsu.

(04) “I’ll sell it to you for forty.”

(05) “Aku mau menjualnya empat puluh euro. Berminat?”

Pernyataan Vernet dalam teks bahasa Inggris (04) mengandung ilokusi tak

langsung menawarkan. Pada teks bahasa sumber pesan ini terekam secara implisit.

Oleh penerjemah, pernyataan Vernet ini diterjemahkan menjadi (05). Ilokusi tak

langsung menawarkan dieksplisitkan menjadi ilokusi langsung menawarkan

dalam kalimat “Berminat?”

Tampak di sini penerjemah memanfaatkan pragmatik untuk memperjelas

pesan yang ada dalam teks bahasa sumber; dari pesan implisit menjadi eksplisit.

Pesan yang tersampaikan lewat impikatur menjadi eksplikatur. Contoh di atas

memberi kita sebuah kesimpulan betapa pendekatan pragmatik sangat diperlukan

ketika seseorang menerjemahkan, terutama apabila teks itu berupa teks

percakapan dengan konteks situasi dan konteks kultural tertentu.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

B. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis akan mengkaji beberapa permasalahan yang

dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa jenis-jenis implikatur yang terkandung dalam ujaran yang mengandung

implikatur pada teks bahasa sumber?

2. Bagaimana pola pergeseran daya pragmatis pada terjemahan ujaran yang

mengandung implikatur?

3. Teknik penerjemahan apa yang diterapkan dan bagaimana pergeseran daya

pragmatis yang diakibatkannya?

4. Bagaimana tingkat keakuratan dan keberterimaan terjemahan ujaran dalam

kaitannya dengan teknik yang diterapkan?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui jenis-jenis implikatur yang terkandung dalam ujaran

teks bahasa sumber

2. Untuk mengetahui bagaimana pola pergeseran daya pragmatis pada

terjemahan ujaran yang mengandung implikatur.

3. Untuk mengetahui teknik penerjemahan yang diterapkan dan bagaimana

pergeseran daya pragmatis yang diakibatkannya.

4. Untuk mengetahui bagaimana tingkat keakuratan dan keberterimaan

terjemahan ujaran dalam kaitannya dengan teknik yang diterapkan.

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Dalam penelitian ini peneliti berusaha menerapkan pendekatan pragmatik

untuk menganalisis sebuah terjemahan, dalam hal ini terjemahan ujaran yang

mengandung implikatur. Peneliti juga mencoba menjelaskan teknik-teknik

yang diterapkan oleh penerjemah dan pengaruhnya pada pergeseran daya

pragmatis dan tingkat keakuratan serta keberterimaan terjemahan.

Penelitian ini diharapkan akan memberi gambaran bagaimana pendekatan

pragmatik bisa dipakai dalam mengkaji terjemahan. Pemanfaatan maksim-

maksim, baik maksim-maksim prinsip kooperatif maupun prinsip kesantunan

untuk menelaah makna tersembunyi sebuah ujaran, akan sangat bermanfaat

untuk menilai kualitas penerjemahan, terutama terjemahan untuk teks yang

berupa karya fiksi, misalnya novel atau cerita pendek.

2. Manfaat Praktis

Penerjemah membutuhkan banyak kompetensi, termasuk dalam hal ini

kompetensi linguistik. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan acuan

para penerjemah untuk bisa memanfaatkan pragmatik agar hasil

terjemahannya lebih akurat. Pragmatik meninjau makna tidak saja pada tataran

leksikal mauupun gramatikal, pragmatik meninjau makna setelah

kalimat/ujaran dikaitkan dengan konteks, bauk konteks situasi maupun

konteks kultural. Oleh karena itu, seorang penerjemah dituntut untuk memiliki

pengetahuan pragmatik yang cukup untuk bisa menyampaikan makna pada

tataran yang lebih dalam. Dengan kata lain pemahaman pragmatik akan

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

membuat seorang penerjemah mampu melihat makna yang tersembunyi dari

sebuah kalimat/ujaran, makna yang tidak diucapkan tapi dikomunikasikan.

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

B. Kajian Teori

Penelitian ini membahas bagaimana ujaran yang mengandung implikatur

diterjemahkan, teknik-teknik apa yang diterapkan penerjemah serta bagaimana

pengaruhnya pada pergeseran daya pragmatis ujaran teks bahasa sumber serta

tingkat keakuratan dan keberterimaan. Oleh karena itu pada bab II ini akan

dibahas aspek-aspek teoretis yang akan mendukung analisis pada penelitian ini.

Teori-teori yang akan dibahas meliputi teori-teori penerjemahan, antara lain; (1)

pengertian perjemahan; (2) proses penerjemahan; (3) teknik penerjemahan, serta

teori-teori pragmatik yang meliputi (1) pragmatik, dan (2) cakupan pragmatik,

penerjemahan dan pragmatik, implikatur dan penerjemahan serta penerjemahan

dan budaya.

1. Penerjemahan

a. Pengertian Penerjemahan

Meskipun secara garis besar mirip, setiap pakar penerjemahan mempunyai

definisinya sendiri tentang penerjemahan. Pada bagian ini akan dibahas pengertian

penerjemahan dari berbagai pakar serta persamaan dan perbedaan di antara

mereka.

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Larson mengatakan bahwa penerjemahan pada dasarnya adalah perubahan

bentuk (Larson, 1984:2). Larson sangat menekankan perbedaan antara bentuk dan

makna dalam proses penerjemahan. Bentuk bahasa yang terealisasikan melalui

kata, frasa, klausa dan kalimat adalah struktur permukaan (surface structure)

sementara makna atau pesan adalah struktur dalam (deep structure). Proses

penerjemahan pada dasarnya adalah perubahan bentuk bahasa sumber ke bentuk

bahasa sasaran. Dalam proses penerjemahan yang terjadi adalah transfer makna.

Maknalah yang tetap konstan sedang bentuk berubah karena tiap bahasa punya

cara yang berbeda dalam mengemas makna. Jadi jelaslah kiranya bahwa

kesamaan bentuk dan makna yang sepenuhnya sejajar sulit dijumpai dalam

penerjemahan. (Machali, 2000:144)

Baker dengan teori kesepadanannya menyatakan bahwa tidak ada

korespondensi satu-satu antara kata dan makna antar dua bahasa (Baker, 1992:11).

Ini mengandung konsekuensi bahwa kesepadanan tidak selalu bisa tercapai secara

linear. Apa yang disampaikan dalam suatu bahasa dengan kata mungkin perlu

disampaikan dalam bentuk frasa atau bahkan klausa dalam bahasa lain. Baker

menyusun kesepadanan dari tataran kata sampai tataran teks, Bahkan menurutnya,

kesepadanan perlu dicapai pada tataran yang lebih tinggi dari itu, yaitu tataran

pragmatik.

Sementara itu Catford menyatakan bahwa penerjemahan adalah

penggantian materi teks dari suatu bahasa (bahasa sumber) dengan padanannya

dalam bahasa lain (bahasa target) (Catford, 1965:20). Dapat disimpulkan bahwa

Catford memahami penerjemahan sebagai proses pencarian padanan teks bahasa

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

sumber untuk ditempatkan sebagai teks bahasa sasaran. Pendapat ini sedikit

banyak mirip dengan pandangan Baker.

Dari tiga pakar penerjemahan di atas, tampak ada benang merah yang

menghubungkan ketiganya tentang penerjemahan. Ketiga pakar melibatkan dua

hal penting yaitu bahasa sumber dan bahasa sasaran yang dihubungkan oleh

makna atau pesan.

Dapat pula disimpulkan, dari penjelasan di atas, bahwa penerjemahan

bukanlah sekedar mengalihkan bentuk bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran.

Ada sesuatu yang lebih substansial yang mesti dipertahankan, yaitu pesan, makna

atau gagasan dari teks bahasa sumber.

Dari sini kita kemudian menyadari langkah-langkah apa saja yang perlu

dilakukan penerjemah ketika ia melakukan kegiatan penerjemahan

b. Proses Penerjemahan

Kata terjemahan bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah produk,

sementara yang kedua adalah proses atau tindakan menerjemahkan (Munday,

2001:5). Menurut T. Bell (1991) terjemahan/translation merupakan konsep

abstrak yang meliputi baik proses penerjemahan maupun hasil dari proses

tersebut. Penerjemahan adalah proses rumit yang menuntut ketelitian dan

kesungguhan. Tahap-tahap yang harus dilalui, meskipun secara garis besar mirip

antara satu pakar dan pakar yang lain, adalah cerminan proses mental dalam diri

penerjemah. Karena penerjemahan pada dasarnya adalah mentransfer makna dari

teks bahasa sumber ke teks bahasa sasaran, maka minimal ada dua proses yang

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

selalu hadir yaitu proses dekonstruksi teks bahasa sumber dan proses rekonstruksi

teks bahasa sasaran.

Penerjemahan bisa diterapkan pada tataran kata, frasa, klausa kalimat atau

bahkan teks secara keseluruhan (Hatim & Munday

penerjemahan diawali dengan mengidentifikasi leksikon, struktur gramatikal,

situasi komunikasi dan konteks struktural teks bahasa sumber. Tahap selanjutnya

adalah menganalisis untuk mendapatkan makna teks tersebut, baru kemudian

merekonstruksi makna yang sama ini dengan menggunakan leksikon dan struktur

gramatika yang sesuai dengan bentuknya yang berterima dalam bahasa sasaran

(Larson, 1984:2). Proses penerjemahan secara tradisional adalah aktivitas yang

berorientasi tujuan (bahasa sasara

Diagram 1: Proses penerjemahan menurut Larson

selalu hadir yaitu proses dekonstruksi teks bahasa sumber dan proses rekonstruksi

Penerjemahan bisa diterapkan pada tataran kata, frasa, klausa kalimat atau

bahkan teks secara keseluruhan (Hatim & Munday, 2004:17).

penerjemahan diawali dengan mengidentifikasi leksikon, struktur gramatikal,

situasi komunikasi dan konteks struktural teks bahasa sumber. Tahap selanjutnya

untuk mendapatkan makna teks tersebut, baru kemudian

truksi makna yang sama ini dengan menggunakan leksikon dan struktur

gramatika yang sesuai dengan bentuknya yang berterima dalam bahasa sasaran

Proses penerjemahan secara tradisional adalah aktivitas yang

berorientasi tujuan (bahasa sasaran) dan bersifat praktis (Gorle, 1994: 67)

Diagram 1: Proses penerjemahan menurut Larson (dikutip dari Larson, 1984)

14

selalu hadir yaitu proses dekonstruksi teks bahasa sumber dan proses rekonstruksi

Penerjemahan bisa diterapkan pada tataran kata, frasa, klausa kalimat atau

, 2004:17). Proses

penerjemahan diawali dengan mengidentifikasi leksikon, struktur gramatikal,

situasi komunikasi dan konteks struktural teks bahasa sumber. Tahap selanjutnya

untuk mendapatkan makna teks tersebut, baru kemudian

truksi makna yang sama ini dengan menggunakan leksikon dan struktur

gramatika yang sesuai dengan bentuknya yang berterima dalam bahasa sasaran

Proses penerjemahan secara tradisional adalah aktivitas yang

(dikutip dari Larson, 1984)

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Dengan kata lain, dalam prosesnya, seorang penerjemah mengubah

struktur permukaan (surface structure) sebuah teks yaitu kata, frasa, klausa dan

kalimat dalam rangka menyampaikan semirip mungkin struktur dalam (deep

structure) teks bahasa sumber, yaitu makna, pesan atau informasi. Artinya, yang

berubah dalam penerjemahan adalah struktur permukaan sementara struktur dalam

yaitu makna justru dipertahankan semaksimal mungkin. It is meaning which is

being transferred and must be constant (Larson, 1984:3).

Yang harus diketahui seorang penerjemah dalam proses rekonstruksi

bentuk bahasa sumber ke bentuk bahasa sasaran adalah bahwa setiap bahasa

punya cara yang berbeda dalam menyampaikan sebuah pesan yang sama.

Perbedaan itu bisa pada tataran leksis maupun tataran gramatika. Untuk

menyatakan informasi yang sama, misalnya bahwa si pembicara menderita

pusing, seorang pembicara bahasa Inggris akan mengatakan, “I have a dizzy”.

Orang Indonesia mungkin akan mengatakan, “Kepala saya pusing”. Sementara

orang Jawa mengatakan, “Sirahku mumet”. Artinya apabila kita menerjemahkan

kalimat bahasa Inggris di atas dengan terjemahan literal, “Saya mempunyai rasa

pusing” atau “aku nduwe rasa mumet” maka penutur bahasa Indonesia dan Jawa

akan merasa kalimat itu tidak lazim bahkan mungkin pada kasus-kasus tertentu

akan terjadi kesalahpahaman. Pengunaan leksis “mempunyai” untuk menyatakan

rasa sakit tentu tidak lazim atau tidak berterima dalam bahasa Indonesia maupun

bahasa Jawa. Pada tataran gramatika, sintaksis, jelas bahasa Inggris menggunakan

struktur kalimat verbal sementara bahasa Indonesia dan Jawa memilih

menggunakan kalimat nominal. Pilihan ini sama skali bersifat arbriter. Seorang

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

penerjemah tidak bisa selalu terikat oleh bentuk leksikal maupun gramatikal

bahasa sumbernya. Bila ia gagal melakukannya maka hasil terjemahan akan

terdengar tidak wajar menurut penutur bahasa sasaran.

Sementara, menurut Suryawinata dan Hariyanto (2003) ada dua proses

utama dan empat tahap dalam penerjemahan. Yang pertama adalah struktur lahir

atau proses eksternal dan yang kedua adalah struktur batin atau proses internal. Di

bawah ini digambarkan empat tahap tersebut seperti terlihat pada gambar 3.

Evaluasi dan revisi

Proses eksternal

Analisis/ Restrukturisasi/ Pemahaman penulisan kembali Proses internal

transfer

padanan

Diagram 2: Proses Penerjemahan menurut Suryawinata dan Hariyanto (2003)

1) Tahap analisis. Pada tahap ini, penerjemah berusaha memahami teks bahasa

sumber secara cermat. Penerjemah berusaha memahami hubungan antar kata,

frasa dan kalimat teks bahasa sumber. Pada tataran gramatika, penerjemah

berusaha mencari tahu bagaimana bahasa sumber menggunakan gramatika

Teks asli dalam BSu

Teks terjemahan dalam BSa

Konsep, makna, pesan dari teks

BSu

Konsep, makna, pesan dalam

BSa

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

untuk merealisasikan pesan. Ini adalah tahap di mana penerjemah bergelut

dengan struktur permukaan teks bahasa sumber.

2) Tahap transfer. Setelah memahami struktur permukaan teks bahasa sumber,

penerjemah melalui kompetensi linguistik bahasa sumber, berusaha mencerna

kata, frasa, klausa dan kalimat untuk memahami makna atau struktur dalam di

balik struktur permukaan teks tersebut. Penerjemah tidak hanya berusaha

memahami makna pada tataran kata atau frasa saja, dia juga berusaha

memahami makna pada tataran tekstual bahkan pada kasus-kasus tertentu pada

tataran pragmatik. Proses ini berlangsung di dalam pikiran penerjemah

sehingga proses ini termasuk dalam proses internal.

3) Tahap restrukturisasi. Setelah penerjemah memahami struktur dalam, makna

atau pesan teks bahasa sumber ini, dia berusaha mencari bentuk kata, frasa,

klausa atau kalimat bahasa sasaran yang memiliki pesan atau makna semirip

mungkin dengan bentuknya dalam bahasa sumber. Dengan kata lain,

penerjemah berusaha mencari padanan bentuk bahasa sumber sehingga

menjadi bentuk bahasa sasaran yang akurat dalam hal menyampaikan makna,

mudah dipahami oleh pembaca bahasa sasaran dan terdengar natural di telinga

pendengar atau pembaca bahasa sasaran.

4) Tahap evaluasi dan revisi. Setelah penerjemah berhasil melakukan

restrukturisasi teks bahasa sasaran, dia harus membandingkan kembali antara

teks bahasa sasaran dengan teks bahasa sumber. Ini dilakukan untuk

memastikan bahwa semua pesan yang terdapat pada teks bahasa sumber, baik

pesan yang tersurat maupun pesan yang tersirat, tersampaikan ke dalam teks

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

bahasa sasaran secara akurat. Pada tahap ini, penerjemah perlu berhati-hati

karena keakuratan tidak saja pada tataran semantik tapi juga tataran prakmatik

dan bahkan tataran tekstual. Apabila penerjemah masih menemukan

kekurangan, dia perlu melakukan revisi dengan mempertimbangkan

keakuratan, keterbacaan dan keberterimaan.

Tentu saja tahap-tahap di atas bukanlah tahapan yang mutlak. Seorang

penerjemah yang sangat terlatih dan berpengalaman mungkin tidak memerlukan

waktu dan proses yang lama dalam menerjemahkan sebuah teks. Ia mungkin tidak

memerlukan tahap evaluasi dan revisi. Tapi setidaknya tahapan di atas adalah

sebuah model yang mungkin secara tidak disadari dialami oleh sebagian besar

penerjemah.

c. Teknik Penerjemahan

Teknik penerjemahan adalah cara atau prosedur mengalihkan pesan teks

dari bahasa sumber ke teks bahasa sasaran yang diberlakukan pada tataran kata,

frasa, klausa maupun kalimat. Berikut ini sebagian teknik terjemahan yang biasa

diterapkan oleh seorang penerjemah yang sebagian diambil dari Molina dan Albir

(2002):

1) Penambahan (addition)

Teknik penambahan adalah teknik dengan menambah informasi pada teks

bahasa sasaran dimana informasi tersebut tidak ada dalam teks bahasa

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

sumber. Penerapan teknik ini dilakukan apabila penerjemah menganggap

bahwa ada informasi yang tidak penting untuk diketahui pembaca bahasa

sumber tetapi penting untuk pembaca bahasa sasaran.

Contoh:

BSU BSA I’m sorry but I’m tired _. Maaf, tetapi saya sangat letih _.

2) Penghapusan (deletion)

Kebalikan dengan teknik penambahan, teknik penghapusan adalah teknik

dengan menghilangkan informasi yang ada dalam bahasa sumber sehingga

informasi tersebut tidak disampaikan dalam bahasa sasaran. Penerapan

teknik ini dilakukan apabila penerjemah menganggap bahwa ada informasi

yang tidak penting untuk pembaca bahasa sasaran. Penghapusan ini bisa

terjadi pada tataran kata, frasa, klausa atau bahkan kalimat.

Contoh:

BSU BSA Jesus had but one true message. Yesus punya satu pesan yang sejati.

3) Eksplisitasi (explicitation)

Teknik eksplisitasi adalah teknik untuk memunculkan pesan yang pada

teks bahasa sumber tidak bersifat ekplisit. Jadi berbeda dengan teknik

penambahan dimana pesan itu memang tidak terdapat pada teks bahasa

sumber, pada teknik eksplisitasi pesan itu sebenarnya ada dalam teks

bahasa sumber, hanya saja pesan tersebut implicit.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Contoh:

BSU BSA He was a famous lawyer. Dulu dia seorang pengacara terkenal

4) Implisitasi (implicitation)

Teknik ini merupakan kebalikan dari teknik eksplisitasi, Teknik implisitasi

diterapkan untuk membuat pesan/informasi yang eksplisit menjadi

implisit. Pesan atau informasi yang pada teks bahasa sumber disampaikan

secara eksplisit lewat perangkat leksikal menjadi implisit secara

gramatikal atau makna/pesan itu memang sudah terkandung dalam

kalimat/klausa secara keseluruhan. Tidak ada penghilangan pesan pada

teknik ini.

Contoh:

BSU BSA You two can expect to stay in France

Kalian tidak mungkin berada di Perancis

5) Modulasi (modulation)

Teknik modulasi adalah teknik yang diterapkan dengan memanfaatkan

pergeseran semantik (semantic shift) dengan cara mengubah sudut

pandang baik pada tataran struktural maupun leksikal. Teknik ini banyak

dipakai apabila dengan mempertahankan konstruksi kalimat bahasa

sumber mengakibatkan terjemahan menjadi tidak atau kurang berterima.

Menurut Molina & Albir (2002): Modulation is to change the point of

view, focus or cognitive category in relation to the ST; it can be lexical or

structural.

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Contoh:

BSU BSA This is a charter flight, not a taxi Ini pesawat sewaan, bukan taksi

6) Transposisi (transposition)

Teknik transposisi adalah teknik yang diterapkan dengan cara mengubah

unit-unit gramatikal antara teks bahasa sumber dan teks bahasa sasaran.

Dengan kata lain terjadi pergeseran gramatikal pada penerapan teknik ini.

Pergeseran gramatikal ini bisa dalam bentuk kategori kelas kata, pluralitas

maupun struktur gramatikal yang lain seperti perubahan aktif ke pasif dan

sebaliknya.

Contoh:

BSU BSA A man of faith deserves the highest

Seorang yang percaya berhak mendapatkan yang terbaik

7) Generalisasi (generalization)

Teknik generalisasi menerapkan penggunaan istilah yang lebih general

dalam teks bahasa sasaran dari sebuah istilah yang lebih spesifik dalam

teks bahasa sumber. Menurut Molina & Albir (2002): Generalization is to

use a more general or neutral term. Penerapan teknik ini mungkin

dilakukan apabila tidak ada istilah yang lebih spesifik dalam bahasa

sasaran.

Contoh:

BSU BSA I am going back to Paris in the morning.

Aku akan kembali Ke Paris besok.

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

8) Partikularisasi (particularization)

Teknik partikularisasi diterapkan dengan cara menggunakan istilah yang

lebih spesifik dalam teks bahasa sasaran untuk menggantikan istilah yang

lebih general dalam teks bahasa sumber, kebalikan dari teknik

generalisasi. Menurut Molina & Albir (2002). Particularisation is to use a

more precise or concrete term.

Contoh:

BSU BSA Sangreal is my favorite

mistress.”

Dan Sangreal adalah kekasih favoritku.”

9) Pinjaman Murni (pure borrowing)

Teknik pinjaman murni adalah sebuah teknik penerjemahan dengan cara

mengambil istilah yang ada di teks bahasa sumber untuk kemudian dipakai

pada teks bahasa sasaran tanpa ada perubahan baik perubahan ejaan

maupun perubahan yang lainnya.

Contoh:

BSU BSA At the right hand of the Lord. Di sebelah kanan the Lord.

10) Pinjaman Alami (naturalized borrowing)

Kebalikan dengan teknik pinjaman murni, teknik pinjaman alami adalah

teknik penerjemahan dengan cara mengadopsi istilah yang ada di teks

bahasa sumber untuk kemudian dilakukan beberapa penyesuaian, misalnya

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

penyesuaian ejaan dan sebagainya agar sesuai dengan tata aturan bahasa

sasaran.

Contoh:

BSU BSA Simon, did I win the policemen’s lottery?

Simon, apakah aku memenangkan lotere?

11) Teknik Padanan Lazim (established equivalence)

Teknik padanan lazim adalah teknik penerjemahan dengan mengadopsi

istilah yang dipakai secara resmi dari istilah tehnis di bidang tertentu.

Teknik padanan lazim adalah teknik dengan menggunakan istilah atau

ungkapan yang telah dikenal dan diakui dalam kamus atau bahasa sasaran

sebagai padanan dari bahasa sumber (Molina & Albir, 2002) padanan

lazim ini sering disebut terjemahan baku. Teknik ini sering dipakai pada

penerjemahn bidang keilmuan atau profesi tertentu.

Contoh:

BSU BSA Bonds are negotiable as cash. Surat berharga bisa dinegosiasikan

untuk diuangkan.

12) Teknik Literal (literal)

Teknik literal sering disebut teknik penerjemahan harfiah. Dikatakan

teknik penerjemahan harfiah karena teknik ini dilakukan dengan cara

mengalihkan makna secara apa adanya dari teks bahasa sumber ke dalam

teks bahasa sasaran. Menurut Molina & Albir (2002) literal translation is

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

to translate a word or an expression word for word. Teknik ini biasanya

dilakukan terutama pada level kata, frasa atau klausa yang sederhana.

Contoh:

BSU BSA “Go!” She yelled. “Jalan!” Sophie berteriak

13) Teknik kompensasi (compensation)

Teknik kompensasi adalah teknik di mana sebuah pesan disampaikan pada

bagian lain dari teks terjemahan. Hal ini dilakukan karena pesan atau

informasi tersebut tidak memungkinkan berada pada posisi yang sama

seperti pada teks bahasa sumber. Menurut Molina & Albir (2002):

Compensation is to introduce a ST element of information or stylistic

effect in another place in the TT because it cannot be reflected in the same

place as in the ST.

Contoh:

BSU BSA Then I’m sure he will be pleased to receive you in the morning.

Kalau begitu dia dia pasti akan senang menerima Anda besok pagi.

14) Teknik kalke (calque)

Teknik kalke hampir mirip dengan teknik literal. Perbedaannya, teknik ini

masih mempertahankan struktur bahasa sumber atau bisa juga struktur

yang mengikuti bahasa sumber tetapi masih mempertahankan leksikan

bahasa sumber. Teknik kalke merupakan sebuah terjemahan kata atau

frasa yang bisa bersifat leksikal maupun structural (Molina & Albir,

2002:510).

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Contoh:

BSU BSA Secretary general Sekretaris jendral

15) Teknik deskripsi (description)

Teknik deskripsi menggantikan sebuah istilah atau ekspresi dengan

deskripsi bentuk atau fungsinya (Molina & Albir, 2002:510). Teknik

deskripsi memberi penjelasan atas sebuah istilah atau konsep yang

mungkin tidak dimiliki bahasa sasaran.

Contoh:

BSU BSA Pan cake Semacam kue serabi dengan rasa manis

16) Teknik kreasi diskursif (discursive creation)

Teknik kreasi diskursif memuat terjemahan yang tampak sangat berbeda

dengan teks bahasa sumbernya. Teknik ini membuat sebuah kesepadanan

temporal yang tidak terduga dan kadang di luar konteks (Molina & Albir,

2002:510).

Contoh:

BSU BSA Appointment in Samarra Maut Menunggumu di Samarra.

17) Teknik substitusi (substitution)

Teknik substitusi mengubah elemen linguistik dengan elemen

paralinguistik (intonasi, gerak tangan) atau sebaliknya (Molina & Albir,

2002:510). Teknik ini misalnya dipakai pada interpreting.

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

18) Teknik variasi (variation)

Teknik variasi mengubah elemen linguistik atau paralinguistik (intonasi,

gerak tangan) yang mempengaruhi aspek variasi linguistik: perubahan tone

teks, style, dialek sosial atau regional (Molina & Albir, 2002:511).

d. Kualitas Terjemahan

Kualitas terjemahan merupakan salah satu isu terpenting dalam disiplin

ilmu penerjemahan. Ada beberapa hal pokok yang perlu diperhatikan seorang

penerjemah untuk menghasilkan terjemahan yang baik/berkualitas. Beberapa

ahli mengajukan proposinya tentang bagaimana terjemahan yang baik. Nida &

Taber membuat kriteria tentang bagaimana terjemahan yang baik. Yang

pertama, terjemahan harus mengikuti kaidah ketepatan; artinya pembaca dapat

memehami teks terjemahan seperti teks aslinya; 2 kemudahan dalam

memahami teks terjemahan atau dengan kata lain sebuah teks terjemahan

tidak menimbulkan kesulitan tersendiri untuk dipahami; 3 menggunakan

kemampuan dan pendapat orang untuk menyempurnakan informasi pada

terjemahan (Nida & Taber, 1969:173).

Meskipun begitu pandangan Nida dan Taber ini mempunyai kelemahan

yaitu pendekatan itu hanya mengacu pada respon pembaca. Pendekatan ini

mengabaikan teks asli sebagai pembanding sehingga penilaian keakuratan

menjadi rendah sementara keberterimaan tinggi. Tentu pembaca tidak bisa

menilai apakah terjemahan akurat atau tidak, karena mereka tidak punya akses

terhadap teks bahasa sumber.

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Sementara itu, Nababan (2010) mengajukan Accuracy Rating dan

Readibility Rating dalam mengukur keakuratan pesan maupun keterbacaan.

Secara umum para praktisi penerjemahan menilai kualitas terjemahan meliputi

keakuratan, keterbacaan, dan keberterimaan. Keakuratan mengacu pada

seberapa jauh pesan teks bahasa sumber tersampaikan ke dalam teks bahasa

sasaran. Sementara itu keberterimaan mengacu pada seberapa jauh hasil

terjemahan memenuhi kaidah bahasa sasaran, baik kaidah gramatikal maupun

kaidah cultural. Keterbacaan mengacu sejauh mana teks terjemahan mudah

dipahami oleh khalayak pembaca.

2. Pragmatik

Pragmatik merupakan bidang ilmu bagian dari linguistik yang lumayan

baru. Bila semantik adalah ilmu yang mengkaji hubungan antara simbol bahasa

dengan realitas yang diwakilinya, pragmatik lebih mengkaji makna bahasa seperti

yang dimaksud oleh si penutur. Jadi, pragmatik melihat makna bukan dari kalimat

atau ujaran itu sendiri tapi makna seperti yang dimaksudkan si penutur. Pragmatik

adalah cabang ilmu bahasa yang mengkaji bagaimana bahasa digunakan untuk

berkomunikasi (Nadar, 2009:95). Apa yang dikomunikasikan si penutur dalam

ujarannya tapi tidak dikatakan merupakan bagian kajian pragmatik. Di dalam

bukunya, George Yule menyatakan bahwa pragmatik adalah studi tentang maksud

si pembicara (Yule, 1996:3). Sementara itu, Fraser (dalam Schimdt, 1996: 30)

mengatakan bahwa pragmatik adalah teori komunikasi linguistik. Sementara Mey

(1994) menyatakan bahwa pragmatik adalah telaah mengenai hubungan tanda

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

dengan penafsir atau dengan kata lain pragmatik merupakan suatu studi tentang

hubungan antara tanda dan penafsirnya.

Kajian pragmatik melibatkan tidak saja ujaran secara terpisah, tapi juga

memahami makna sebuah ujaran dengan melibatkan aturan-aturan yang terlibat

dalam sebuah percakapan, siapa pembicara, siapa pendengar, dan dalam situasi

seperti apa percakapan itu berlangsung. Kajian pragmatik, dengan demikian,

merupakan kajian tafsir sebuah ujaran setelah memperhatikan unsur-unsur

tersebut di atas.

Pragmatik mengeksplorasi maksud yang dikatakan untuk mengetahui apa

yang dikehendaki si pembicara melalui ujarannya. Kegiatan ini melibatkan

interpretasi yang tidak diucapkan oleh si pembicara tapi dikomunikasikan lewat

uajarannya. Yule menyebutnya investigasi makna yang tersembunyi

(Yule;1996;35). Pragmatik dengan demikian mempelajari bagaimana

menginterpretasikan ujaran lebih dari yang dikatakan oleh si pembicara. Dengan

kata lain, pragmatik mengkaji makna secara lebih dalam dari sekedar makna

superfisial yang terungkap lewat kategori leksikal dan gramatika.

Dalam sebuah percakapan, seorang pembicara akan memasukan

pertimbangan-pertimbangan tentang apa yang bisa dikatakan dan apa yang tidak.

Pertimbangan ini diperoleh lewat apa yang oleh Grice disebut Prinsip kerjasama.

Prinsip ini semacam aturan-aturan yang tidak tertulis yang secara universal

mengatur percakapan manusia. Dari prinsip-prinsip inilah kita bisa mengetahui

apa yang sebenarnya hendak dikatakan seseorang. Dalam keadaan tanpa tekanan

apapun seorang pembicara tanpa disadari mematuhi prinsip-prinsip tersebut.

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Meskipun begitu, ada saat-saat di mana si pembicara, karena keadaan atau

tekanan tertentu ‘terpaksa’ melanggar salah satu atau beberapa prinsip kerjasama

ini. Ketika ‘pelanggaran’ ini terjadi maka dapat dipastikan bahwa ada makna

tersembunyi yaitu makna yang tidak diungkapkan lewat tuturan tapi

dikomunikasikan dalam percakapan tersebut. Di sinilah pragmatik sebenarnya

mengambil peranannya di dalam komunikasi antar manusia.

3. Cakupan Pragmatik

a. Deiksis

Deiksis merupakan istilah teknis yang mengacu pada pronomina yang

acuannya tergantung dari situasi tuturan. Dengan kata lain referen dari sebuah

deiksis sangat terikat oleh konteks. Atas alasan inilah deiksis dikategorikan dalam

ranah pragmatik. Seperti yang dikatakan Yule dalam bukunya bahwa deiksis atau

deixis expression hanya bisa diinterpretasikan oleh pembicara dan pendengar yang

terlibat dalam konteks percakapan yang sama (Yule, 1996;6)

Jelaslah dari penjelasan di atas bahwa deiksis mencerminkan hubungan

yang sangat mendasar antara bahasa dengan konteks situasi dalam rangka

memahami makna. Sebuah deiksis, dengan begitu, mempunyai referen yang

beragam tergantung situasi ujaran tersebut. Sebuah ujaran berikut bisa menjadi

contoh:

(01) “Di sini kita akan mendirikan monumen itu”

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Kata ‘di sini’ pada ujaran di atas jelas memiliki acuan yang sangat tergantung

dengan situasi tuturan. Pendengar tidak akan pernah tahu maksud dari kata ‘di

sini’, kecuali ia terlibat dalam percakapan itu atau mengetahui konteks

berlangsungnya ujaran tersebut.

Deiksis secara umum dibagi menjadi tiga, yaitu deiksis tempat, waktu dan

persona.

Deiksis tempat mengacu pada acuan tempat secara relatif terhadap lokasi

di mana para partisipan percakapan berada (Levinson, 1983;62). Dieksis tempat

dibagi menjadi proksimal dan distal. Proksimal adalah acuan tempat dekat dengan

si pembicara dalam bahasa Indonesia adalah ‘di sini’. Sementara distal adalah

acuan tempat jauh dari si pembicara; misalnya ‘di sana’.

Deiksis waktu hampir mirip dengan deiksis tempat. Ada dua jenis deiksis

yaitu bentuk proksimal dan distal. Bentuk proksimal mengacu pada penunjuk

waktu yang dekat dengan saat terjadinya peristiwa tuturan. Kata ‘now’ mengacu

pada deiksis ini sementara ‘then’ bisa mengacu pada saat yang jauh dari peristiwa

tuturan baik masa lampau maupun masa depan.

Deiksis person berkaitan dengan peran partisipan dalam peristiwa tuturan.

Secara leksikal deiksis person diwakili oleh bentuk-bentuk personal pronoun:

first person (I, we), second person (you), third person (he,she,they). First person

merupakan bentuk gramatikalisasi dari si pembicara sendiri, second person untuk

lawan bicara baik jamak atau tunggal sementara third person mengacu pada

tokoh-tokoh yang tidak terlibat dalam tindak tuturan tapi menjadi bahan

pembicaraan baik dalam bentuk jamak maupun tunggal.

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Disamping tiga pokok bentuk deiksis di atas masih ada dua bentuk deiksis;

deiksis wacana dan deiksis sosial. Deiksis wacana adalah pentuk pronomina selain

yang disebut di atas yang referennya ada, baik klausa maupun kalimat, di dalam

teks tersebut. Sementara deiksis sosial berkaitan dengan aspek sosial hubungan

antara si pembicara dengan pendengar. Deiksis sosial berhubungan dengan

hubungan dan status sosial relatif antara si pembicara, pendengar dan tokoh lain di

dalam situasi tuturan. Di sini seorang pembicara dengan kemampuan sosialnya

harus bisa menentukan kapan harus menggunakan bentuk honorifik dan kapan

tidak.

b. Tidak Tutur (Speech Act )

Ketika mengutarakan ujaran kita tidak saja memberikan informasi tapi juga

sekaligus melakukan tindakan. Kita mengucapkan sesuatau bukan tanpa maksud

melainkan sekaligus menghasilkan efek tindakan yang akan direspon oleh yang

mendengarnya sesuai dengan interpretasi pendengar. Tindakan yang melekat

ketika kita mengungkapkan sesuatu itulah yang disebut speech act atau tindak

tutur.

Speech act atau tindak tutur masuk dalam ranah pragmatik karena efek

dari tindak tutur itu sangat terikat dengan konteks. Sebuah ujaran bisa memiliki

tindak tutur yang berbeda ketika diucapkan pada konteks yang berbeda.

(02) Do you have extra money?

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Ujaran di atas bisa bermakna setara dengan “Do you have enough money?” bila

diucapkan seorang ibu kepada anaknya yang mau bepergian. Tapi ujaran ini juga

bisa bermakna sama dengan “May I borrow some money?” bila diucapkan

seorang teman ketika hendak membayar sesuatu sambil membuka dompetnya

yang kosong melompong. Dengan kata lain ujaran di atas bisa merupakan tindak

tutur ‘questioning’ atau ‘requesting’, tergantung konteks yang melingkupinya.

Sebuah ujaran sekaligus mengandung tiga tindakan. Yang pertama disebut

tindakan lokusi. Yaitu makna dari ujaran itu secara harfiah. Yang kedua disebut

tindakan ilokusi, tindakan yang merupakan tujuan seperti yang dimaksud si

pembicara itu sendiri. Sebuah ujaran bisa merupakan tindakan ’bertanya’,

‘Meminta sesuatu’, atau ‘memperingatkan’. Ujaran tersebut kemudian

mendapatkan respon tindakan dari pendengar. Respon inilah yang disebut

tindakan perlokusi. Tindakan sebagai hasil dari interpretasi pendengar.

Tindak tutur bisa bersifat langsung atau tidak langsung. Apabila tindak

lokusi dan ilokusi memiliki hubungan yang langsung, tidak memerlukan

interpretasi yang rumit karena maksud ujaran sudah terekspresikan secara literal,

maka tindak tutur itu disebut tindak tutur langsung. Demikian pula sebaliknya.

Berikut ini contohnya:

(03) Please open the window!

(04) It is very hot in here.

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Pada ujaran (03) makna lokusi dan lokusinya berimpit yaitu si penutur

memerintah petutur untuk membuka jendela. Tidak ada perbedaan antara makna

lokusi dengan daya ilokusinya. Tindak tutur dari ujaran tersebut bersifat langsung.

Sementara itu, pada ujaran (04) makna lokusi dengan daya perlokusinya tidak

paralel. Makna lokusi ujaran (04) adalah penutur memberi informasi bahwa udara

di dalam ruangan panas. Meskipun begitu lewat konteks situasi, mitra tutur bisa

berinterpretasi secara berbeda. Ruangan yang tidak ber AC, jendela tertutup dan

penutur yang berkeringat membuat petutur mengambil kesimpulan bahwa makna

lokusi dari ujaran tersebut adalah penutur meminta petutur untuk membuka

jendela. Tindak tutur pada ujaran (04) dengan begitu bersifat tidak langsung.

Searle dalam Leech (1993) memproposisikan lima jenis tindak tutur

sebagai berikut:

1. Tindak tutur asertif: tindak tutur dimana penutur terikat dengan kebenaran

proposisi yang dikatakannya, misalnya: menyatakan, melaporkan,

mengeluh.

2. Tindak tutur direktif: tindak tutur yang bertujuan menghasilkan efek

berupa tindakan yang dilakukan mitra tutur, misalnya: memerintah,

memohon, menuntut.

3. Tindak tutur komisif: tindak tutur yang mengikat penutur dengan suatu

tindakan yang akan dilakukan di masa depan, misalnya: menawarkan,

menjanjikan.

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

4. Tindak tutur deklaratif: tindak tutur yang mensyaratkan pelaksanaan

ilokusi yang mengakibatkan adanya kesesuaian isi proposisi dengan

realitas, misalnya member nama, menjatuhkan hukuman.

5. Tindak tutur ekspresif: tindak tutur yang mengungkapkan perasaan atau

sikap mental dari penutur Tindak tutur ini mengikat penutur dengan suatu

tindakan yang akan dilakukan di masa depan, misalnya: memuji,

mengecam, mengucapkan terimakasih.

c. Presupposition

Ujaran yang diucapkan seorang pembicara mengandung dua informasi

sekaligus; informasi lama dan informasi baru. Presupposition mengacu pada

asumsi yang dihasilkan informasi lama pada sebuah ujaran atau kalimat. Ujaran

yang diucapkan seorang pembicara akan menimbulkan presupposition bagi

pendengarnya. Presupposition tidak diucapkan secara verbal oleh si pembicara.

Pendengarlah yang menarik simpulan darinya.

(05) His journey to Sydney made him sick.

Pernyataan bahwa perjalanannya ke Sydney membuatnya sakit

mengandung beberapa informasi sekaligus. Pernyataan itu bisa memberi

informasi pada kita bahwa ia telah melakukan perjalanan ke Sydney. Informasi

inilah yang disebut presupposition. Imformasi ini tidak diungkapkan si pembicara

secara eksplisit tapi pendengarlah yang menyimpulkan demikian. Dengan kata

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

lain presupposition merupakan informasi yang tidak diucapkan tapi

dikomunikasikan dalam percakapan.

Meskipun presupposition masuk dalam kategori pragmatik yang dengan

demikian sangat terikat konteks situasi, presupposition sebuah ujaran tidak

berubah ketika dalam bentuk negatif.

(06) His journey to Sydney didn’t make him sick.

Jadi ujaran (06) tidak menghasilkan presupposition yang berbeda dengan ujaran

(05). Kasus ini disebut ‘constancy under negation’. Artinya kasus dimana sesuatu

tidak mengalami perubahan pesan ketika berubah dalam bentuk negatif

d. Implikatur Percakapan (Conversational Implicature)

Ide implikatur atau conversational implicture lahir dari kenyataan bahwa

banyak ujaran atau kalimat yang menjadi tidak terjelaskan ketika dijelaskan

dengan pendekatan semantik. Implikatur merupakan salah satu konsep penting

dalam ranah pragmatik (Levinson, 1983;97). Di antara aspek-aspek yang lain,

speech act, deixis, presupposition, implikatur merupakan aspek yang dominan

dalam pragmatik (Mujiyono, 1996:8)

Implikatur menjadi tonggak penting paradigma pragmatik yang

membuktikan kemampuan penjelasan pragmatik dalam menyelesaikan fenomena

linguistik yang sebelumnya tidak terjelaskan.

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

(07) Will you be free tonight?

Pendekatan semantik tidak mampu menjelaskan bagaimana ujaran (07)

merupakan sebuah ajakan. Di sini peran pragmatik bisa dimainkan. Lewat

implikatur, pragmatik memberi penjelasan bagaimana pendengar menangkap

pesan atau makna yang tersirat tidak sekedar makna yang tersampaikan secara

superficial. Implikatur merupakan pesan yang tersembunyi dalam sebuah ujaran

meskipun pesan itu tidak secara eksplisit dikatakan (Gazdar,1979: 80)

Jelas ada jarak antara yang diucapkan seseorang dan apa yang sebenarnya

ingin disampaikan. Kadang seorang penutur memang mengucapkan apa yang

ingin dia sampaikankan tapi kadang pula ia tidak mengungkapkannya secara

eksplisit. Bahkan kadang ia mengucapkan apa yang sebaliknya ingin

disampaikannya.

Implikatur menyediakan perangkat bagaimana menyampaikan sesuatu

lebih dari yang dikatakan. Dengan kata lain bagaimana mengkomunikasikan

sesuatu lebih dari yang dikatakan secara harfiah. Grice (1967), di dalam bukunya

mengusulkan sebuah ide yang dinamakan prinsip-prinsip kerjasama, prinsip-

prinsip yang berlaku dalam percakapan. Untuk bisa menangkap pesan lebih dari

yang diucapkan secara harfiah linguistik memanfaatkan prinsip-prinsip kerjasama

Grice.

(08) Do you have some coffee?

(09) The canteen is still open downstair.

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Paradigma semantik tidak bisa menjelaskan bagaimana ujaran (08) yang berupa

pertanyaan bisa dijawab dengan ujaran (09) yang nampak tidak gayut satu sama

lain. Pragmatik menjelaskan melalui konteks ujaran, dalam situasi lembur

misalnya seorang teman dengan wajah kelelahan dan tampak mengantuk sambil

membawa cangkir kosong, bahwa ujaran (08) adalah sebuah permintaan. Respon

dari ujaran (08) (ujaran [09]) yang merupakan bentuk pertanyaan secara harfiah

tapi secara struktur dalam berarti sebuah permintaan harus dipahami dengan

prinsip-prinsip kerjasama bahwa si pendengar tidak mempunyai kopi dan di lantai

bawah ada sebuah kantin yang masih buka dan menjual kopi. Pendengar

menyarankan penanya untuk membeli kopi di kantin sebagai alternatif karena ia

tidak mempunyai kopi. Dengan demikian ujaran (09) bisa diungkapkan dengan

kalimat eksplisit seperti berikut:

(10) I am sorry, but I don’t have any coffee. The canteen is still open

Downstair. It sells coffee, so you better you go there and buy

some.

Kalimat yang dicetak tebal pada (10) menunjukan implikatur dari ujaran (09)

yang merupakan pesan yang tidak diucapkan secara harfiah tapi dikomunikasikan.

Leech membuat sebuah ancangan untuk untuk menginterpretasikan sebuah

tuturan. Cara untuk meninterpretasikan implikatur apa yang terkandung dari

sebuah ujaran disebut analisis heuristik. Strategi heuristik berusaha

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

mengidentifikasi daya pragmatik sebuah tuturan dengan merumuskan hipotesi-

hipotesis dan kemudian mengujinya dengan data-data yang tersedia (Leech,

1993:61)

e. Prinsip Kerja Sama (PK) dan Prinsip Kesantunan (PS)

1) Prinsip Kerjasama (PK)

Prinsip kerjasama (cooperative principles) merupakan konsep yang sangat penting

sekaligus mendasar di dalam pragmatik. Lewat konsep prinsip kerjasamalah

makna implisit sebuah ujaran bisa dijelaskan. Prinsip kesantunan (politeness

principles) melengkapi penjelasan hubungan antara makna (dalam ranah

semantik) dan daya (dalam ranah pragmatik). Contoh berikut ini akan

menjelaskan bagaimana prinsip kerjasama beroperasi dalam percakapan.

(09) “Can I borrow your car for the weekend?”

(10) “My cousin is coming around this weekend.”

Tanpa asumsi bahwa penutur (10) bersikap kooperatif terhadap mitra

tuturnya maka sulit kita menarik makna yang menghubungkan ujaran (10) dan

(09). Apa hubungan antara meminjam mobil dengan sepupu yang akan

berkunjung? Bila ternyata jawaban (10) tidak punya hubungan dengan pertanyaan

(09). Dengan kata lain penutur (10) tidak bermaksud menjawab pertanyaan (09),

maka penutur yang bersangkutan tidak melaksanakan kerja sama atau tidak

bersifat kooperatif (Wijana, 1996:46). Peristiwa seperti ini tentu sangat jarang

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

terjadi dalam percakapan ‘normal’. Dalam percakapan ‘normal’ kita harus

berasumsi bahwa penutur (10) sedang bersikap kooperatif dengan penutur (09)

sehingga bisa kita simpulkan bahwa ada hubungan antara meminjam mobil

dengan kedatangan sepupu. Lewat asumsi inilah kita bisa menduga bahwa

kedatangan sepupu penutur (10) akan membutuhkan mobil, mungkin untuk

menjemput atau keliling kota sehingga dia tidak bisa meminjamkan mobilnya

pada orang lain.

Prinsip kooperatif yang menghubungkan makna dengan daya ini

terealisasikan dalam maksim percakapan (conversational maxim), yakni maksim

kuantitas (maxim of quantity), maksim kualitas (maxim of quality), maksim

relevansi (maxim of relevance) dan maksim cara (maxim of manner) (Grice,

1993:128). Berikut ini maksim-maksim seperti yang diproposisikan Grice:

a) Maksim kuantitas

a. Make your contribution as informative as required;

(Berilah keterangan seinformatif mungkin.)

b. Do not make your contribution more informative than required.

(Jangan memberi keterangan yang lebih dari yang diperlukan.)

Maksim ini menjelaskan bahwa seorang penutur semestinya memberikan

informasi yang secukupnya atau tidak kurang dari yang dibutuhkan sekaligus

tidak melebihi. Perhatikan contoh percakapan berikut:

A: Bagaimana karya ilmiahnya?

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

B: Tulisannya rapi.

Jawaban B atas pertanyaan A seolah melanggar maksim kuantitas. A menanyakan

karya ilmiah tetapi B menjawab bahwa tulisannya rapi. B tidak memberikan

jawaban seinformatif yang diharapkan A. Pelanggaran terhadap maksim kuantitas

yang dilakukan oleh A secara sengaja menunjukan bahwa ujaran B mengandung

implikatur. Dengan begitu A bisa menyimpulkan bahwa sebenarnya karya ilmiah

itu tidak bagus.

b) Maksim kualitas

c. Do not say what you believe to be false

(Jangan mengatakan sesuatu yang menurut Anda sendiri salah.)

d. Do not say that for which you ack adequate evidence

(Jangan mengatakan sesuatu yang tidak ada buktinya.)

Berdasarkan maksim ini kita harus berasumsi bahwa setiap peserta tuturan akan

mengatakan hal yang sebenarnya. Setiap informasi dalam tuturan mestinya

didasarkan pada bukti-bukti yang memadai. Perhatikan contoh percakapan

berikut:

A: Berapa umurnya?

B: Waktu jaman Jepang dia sudah remaja.

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Pada percakapan di atas, B tidak menjawab apakah umurnya delapan puluh tahun

atau Sembilan puluh tahun. Alih-alih B mengatakan sewaktu jaman Jepang dia

sudah remaja. Ini dilakukan karena B tidak mempunyai informasi yang pasti. B

melakukan ini untuk menghindari member informasi yang belum pasti

kebenarannya.

c) Maksim hubungan

Make your contribution relevant

(Bicaralah yang relevan.)

Lewat maksim ini kita berasumsi bahwa setiap peserta tuturan akan

memberikan kontribusi yang relevan dengan topik pembicaraan.

Perhatikan contoh percakapan berikut:

A: Mau pergi malam mini?

B. Maaf, besok Ibu ke luar kota.

Respon B atas pertanyaan A nampak tidak berhubungan. Meskipun begitu

A akan menarik kesimpulan bahwa B tidak pergi malam mini karena

besok harus mengantar ibunya ke luar kota. Pertanyaan A bisa

diinterpretasikan sebagai sebuah ajakan dan respon B bisa

diinterpretasikan sebagai bentuk penolakan.

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

d) Maksim cara

Be perspicacious and specific

e. avoid obscurity (hindari ketidakjelasan.)

f. avoid ambiguity ‘(hindari ketaksaan.)

g. be brief’ (bicaralah dengan singkat.)

h. be orderly (bicaralah dengan teratur.)

Lewat maksim cara setiap peserta tuturan diasumsikan berbicara secara

langsung, tidak tidak jelas, tidak taksa, dan tidak berlebih-lebihan, serta

runtut. Perhatikan contoh percakapan berikut:

A: Maaf, ada yang bisa saya bantu Pak?

B: Bisa minta K-O-N-D-O-M, Mbak?

Respon B atas pertanyaan A sepertinya melanggar maksim cara karena dia

tidak mengucapkan dengan jelas melainkan dengan mengeja huruf satu

persatu. Respon B bisa diinterpretasikan “Jangan keras-keras, ada anak

kecil di sini.”

Meskipun prinsip kerja sama dibutuhkan untuk memudahkan penjelasan

hubungan antara makna dan daya (Leech, 1996:120), namun prinsip kerjasama ini

saja kadang tidak cukup untuk memerikan daya sebuah ujaran. Ada kalanya kita

tidak mengatakan sesuatu apa adanya yang artinya melanggar maksim kualitas.

Pelanggaran maksim kualitas ini bukannya tanpa alasan. Pelanggaran maksim

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

kulitas ini dimaksudkan untuk memenuhi maksim yang lain karena di dalam

percakapan kita tidak diperkenankan menyinggung, membuat tidak enak atau

membuat mitra tutur kita kehilangan muka. Di dalam bukunya Leech membuat

ancangan prinsip lain diluar prinsip kerja sama. Prinsip yang baru ini disebut

prinsip kesantunan. Sebuah prinsip percakapan yang lebih menekankan pada

kebaikan, bukannya kebenaran.

2) Prinsip Kesantunan

Lewat prinsip kesantunan penutur di dalam situasi percakapan secara normal akan

berusaha menjaga ‘muka’ mitra tuturnya dengan bersikap santun. Jadi prinsip

kesantunan adalah nilai yang dianut dalam percakapan secara normal.

Maksim-maksim yang termasuk di dalam prinsip kesantunna adalah

maksim kearifan (tact maxim), maksim kedermawanan (generosity maxim),

maksim pujian (approbation maxim), maksim kerendahan hati (modesty maxim),

maksim kesepakatan (agreement maxim), dan maksim simpati (sympathy maxim)

(Leech, 1993:132)

Di dalam sebuah peristiwa tutur seringkali pentutur melanggar prisip kerja

sama demi menjaga prinsip kesantunan ini. Artinya dalan situasi tutur terjadi tarik

ulur antara mematuhi prinsip kerjasama Grice dengan pinsip kesantunan Leech.

a) Maksim kearifan

a. Minimize cost to other.

(Minimalkan beban bagi orang lain.)

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

b. Maximize benefit to other.

(Maksimalkan keuntungan bagi orang lain)

b) Maksim kedermawanan

c. Minimize benefit to self.

(Minimalkan keuntungan bagi diri sendiri.)

d. Maximize cost to self.

(Maksimalkan beban bagi diri sendiri.)

c) Maksim pujian

e. Minimize dispraise of other.

(Minimalkan kekurangan pada orang lain.)

f. Maximize praise of other.

(Maksimalkan kelebihan orang lain.)

d) Maksim kerendahhatian

g. Minimize praise of self.

(Minimalkan kelebihan diri sendiri.)

h. Maximize dispraise of self.

(Maksimalkan kekurangan diri sendiri.)

e) Maksim kesepakatan,

i. Minimize disagreement between self and other.

(Perkecil ketaksepakatan antara diri sendiri dan orang lain.)

j. Maximize agreement between self and other.

(Maksimalkan kesepakatan antara diri sendiri dan orang lain.)

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

e) Maksim simpati

k. Minimize antipathy between self and other .

(Kurangi rasa antipati antara diri sendiri dan orang lain sebanyak.)

l. Maximize sympathy between self and other.

(Tingkatkan rasa simpati terhadap orang lain setinggi mungkin.)

4. Pragmatik dan Penerjemahan

Tidak bisa disangkal bahwa penerjemahan sebagai bidang ilmu memiliki

kaitan dengan banyak disiplin ilmu lain. Penerjemahan sebagai ilmu terapan

bahkan memerlukan bantuan bidang ilmu lain sebagai perangkat untuk

menjelaskan fenomena bagaimana makna dikemas secara berbeda dalam bahasa

yang berbeda. Seperti yang dikatakan oleh seorang pakar penerjemahan bahwa

penerjemahan punya kaitan dengan ilmu-ilmu lain seperti Linguistiks,

Comparative culturology, Comparative Ethnology Computer Science,

Comparative Sociology, dan masih banyak lagi (Newmark, 1981:3).

Penerjemahan menjadi memiliki kaitan yang erat dengan pragmatik karena

keduanya bermain di wilayah yang sama yaitu wilayah makna atau pesan. Seperti

yang kita sadari bahwa makna tidak muncul secara tiba-tiba dari kata-kata yang

muncul di dalam sebuah kalimat atau ujaran. Makna merupakan hasil pergesekan

antara kalimat atau ujaran dengan konteks situasi yang melingkupinya.

Penerjemahan merupakan suatu proses komunikatif yang terjadi di dalam konteks

sosial (Hatim & Mason,1990: 3). Dalam konteks inilah seorang penerjemah

dituntut untuk memiliki pengetahuan pragmatik yang cukup untuk menangani

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

makna yang timbul dari sebuah ujaran yang tidak secara terang benderang muncul

lewat apa yang terungkapkan secara eksplisit. Seorang penerjemah yang memiliki

pemahaman pragmatik yang cukup akan mampu mengorek dimensi non literal

dari sebuah komunikasi verbal.

Makna sebuah tanda terdiri atas semua efek yang mungkin timbul yang

ditangkap oleh seorang interpretan dan mungkin berbeda dengan interpretan yang

lain (Newmark, 1981:5). Pragmatik dalam konteks ini mengacu pada tanda dan

interpreternya. Pemahaman ini bisa disederhanakan bahwa interpretasi atas

sebuah kalimat atau ujaran akan menjadi bervariasi ditangan para interpretan yang

berbeda. Atau dengan kata lain sebuah ujaran atau kalimat memiliki ruang untuk

dimaknai secara tidak persis sama.

Seperti kita ketahui bahwa makna sebuah ujaran memiliki tiga lapis makna

atau daya, yaitu daya lokusi, illokusi dan perlokusi. Daya lokusi menyangkut

makna seperti yang disampaikan oleh kata-perkata dari sebuah ujaran. Daya

Ilokusi mengurai makna seperti yang dimaksudkan oleh si pembicara. Sebuah

ujaran bisa saja memiliki perbedaan makna antara daya lokusi dan ilokusinya.

Karena penerjemahan pada dasarnya juga sebuah peristiwa komunikasi, maka

seorang peerjemah harus memahami daya lokusi, ilokusi dan perlokusi.

Pemahaman yang keliru pada daya-daya ini bisa berakibat fatal pada teks yang

diterjemahkannya. Berikut ini contoh bagaimana sebuah ujaran mengandung

makna lokusi, daya ilokusi dan daya perlokusi sekaligus.

(12) Do you have extra paper?

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Pada ujaran di atas, makna lokusi yang timbul adalah penutur bertanya

apakah petutur mempunyai kertas lebih atau tidak. Sementara itu daya ilokusi

yang ditimbulkan adalah “Saya minta kertas Anda.” Daya ilokusi inilah

sebenarnya yang ingin disampaikan penutur kepada petutur. Ketika petutur

memahami daya ilokusi ini kemudian mengulurkan beberapa lembar kertas

kepada petutur, maka inilah daya perlokusi dari ujaran (12).

Sayangnya, tindak tutur tidak bisa berlaku secara universal lintas budaya,

oleh karena itu, ini akan menimbulkan masalah. Ujaran yang secara literal sama

diantara dua bahasa yang berbeda bisa merepresentasikan tindak tutur yang

berbeda. Seorang penerjemah dengan demikian harus memahami bagaimana

Jarak sosial dan kedekatan sering terikat secara kultural.

Seorang penerjemah harus menerapkan dynamic translation yang

berdasarkan prinsip bagaimana memberi efek yang setara atas sebuah ujaran ke

dalam bahasa sasaran. “Traductary imperative” atau dengan kata lain bagaimana

mengatakan sesuatu dengan cara sesuai dengan bahasa target.

5. Implikatur dan Penerjemahan

Tugas seorang penerjemah, dalam kaitannya dengan implikatur, adalah

bagaimana menyampaikan implikatur/makna tersembunyi sebuah ujaran ke dalam

bahasa sasaran yang mungkin menggunakan perangkat linguistik dan non

linguistik yang sangat berbeda untuk menyampaikan makna. Sebuah ujaran

mungkin saja memiliki beberapa interpretasi yang berbeda. Kemungkinan-

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

kemungkinan interpretasi yang muncul inilah yang akan mendatangkan masalah

bagi seorang penerjemah. Dalam penerjemahan apapun yang akan membuat

penerjemah terjatuh pada penyampaian implikatur yang keliru harus diuji dan

disesuaikan dengan perangkat implikatur bahasa sasaran (Baker, 1992:250).

Leech (1983:81) mengatakan bahwa menginterpretasikan sebuah ujaran

adalah sebuah pekerjaan tebak menebak. Setiap ujaran dengan demikian harus

dikaitkan dengan konteksnya untuk sampai pada makna implikatur seperti yang

dimaksudkan oleh si pembicara. Ini bukanlah hal mudah karena implikatur tidak

hanya ditentukan oleh apa yg secara eksplisit disampaikan oleh sebuah ujaran,

tapi pada apa yang dimaksud si pembicara dengan ujarannya, meskipun

implikatur sebuah ujaran juga masih tetap terikat dengan bentuk superfisialnya.

‘Mistranslation’ pada tataran kata dan gramatika pada teks bahasa sumber

mungkin akan mempengaruhi makna implikatur pada bahasa sumber (Baker,

1992:229).

6. Penerjemahan dan Budaya

Menerjemahkan teks pada dasarnya adalah menerjemahkan budaya karena

bahasa pada hakekatnya adalah produk dari budaya tertentu. Budaya tidak saja

menyangkut apa yang tampak pada permukaan. Budaya melibatkan nilai-nilai

kehidupan dan pergaulan serta apa yang diyakini dari sebuah masyarakat. Budaya

adalah gaya hidup manusia biasa yang menyangkut nilai-nilai, keyakinan, dan

prasangka yang dimiliki bersama oleh sebuah masyarakat dalam wadah

kebahasaan dan kelompok sosial tertentu yang membedakannya dengan kelompok

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

yang lain (Tomasouw, 1986:1.2). Nilai-nilai dan keyakinan serta prasangka

budaya itu tentu saja akan terealisasikan dalam bahasa yang bersangkutan.

Dengan demikian, menerjemahkan, disadari atau tidak, tidak akan bisa lepas dari

tindakan mentransfer budaya.

Bahasa adalah bagian dari budaya, karena itu penerjemahan dari satu

bahasa ke bahasa lain tidak bisa dilakukan tanpa pengetahuan yang cukup tentang

budaya dan struktur bahasa tersebut (Larson, 1984:431). Penerjemah harus

mengetahui topik teks yang sedang ia terjemahkan. Ia harus mengetahui latar

belakang budaya teks bahasa sumber sekaligus latar belakang budaya teks bahasa

sasaran. Tanpa ini semua, teks terjemahan tidak akan bisa menyampaikan makna

secara akurat. Penerjemahan adalah “transfer makna dari satu perangkat simbol

tertentu yang terjadi pada budaya tertentu …..ke dalam perangkat symbol yang

lain dalam budaya lain” (Dostert dalam Larson, 1984:431)

Penerjemahan, yang melibatkan dua bahasa, tidak bisa terhindar dari

pengaruh dua budaya dari dua bahasa yang bersangkutan, yaitu budaya bahasa

sumber dan budaya bahasa sasaran (Wong dan Shen, 1999:10). Bisa dikatakan

penerjemahan adalah proses komunikasi interkultural. Budaya dan bahasa seperti

dua sisi dari koin yang sama, karena itu mentransfer bahasa pada hakekatnya juga

mentransfer kebudayaan. Seorang penerjemah tidak bisa terhindar dari peran ini;

peran sebagai komunikator antar dua budaya yang berbeda.

Penerjemah berusaha menjembatani kesenjangan budaya antara dua dunia

dan membuat sebuah komunikasi memungkinkan terjadi di antara dua komunitas

bahasa yang berbeda (Bassnett, 1992:14). Lebih jauh Bassnet menjelaskan bahwa

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

bahasa ibarat “hati dalam tubuh budaya” sehingga “pembedahan hati tidak dapat

mengabaikan tubuh yang ada di sekelilingnya”. Jadi, tindakan seorang

penerjemah yang memperlakukan teks bahasa sumber terpisah dengan kultur yang

melingkupinya adalah sesuatu yang berbahaya.

Menerjemahkan pada hakekatnya adalah komunikasi antar budaya. Ketika

seorang penerjemah menerjemahkan teks dari budaya tertentu ke dalam budaya

yang berbeda, dia perlu mempertimbangkan informasi-informasi apa saja yang

memungkinkan untuk disampaikan ke dalam teks bahasa sasaran sehingga bisa

dipahami pembaca sasaran dan informasi mana yang justru harus disesuaikan

dengan kultur bahasa sasaran. Tujuan utama penerjemahan - memindahkan teks

ke dalam budaya yang berbeda - menimbulkan pertanyaan sampai sejauh mana

komunikasi memungkinkan dari satu budaya ke budaya lain dan informasi apa

saja yang dapat dikomunikasikan (ST-Pierre, 1997:8)

Bila budaya anatara bahasa sumber dan bahasa sasaran mirip, akan lebih

sedikit kesulitan yang dijumpai pada proses penerjemahan dan sebaliknya,

semakin besar perbedaan budaya di antara keduanya akan semakin besar kesulitan

yang dijumpai pada proses penerjemahan. Kemiripan budaya bahasa sumber dan

bahasa sasaran akan mengakibatkan pada mudahnya mencari padanan kata

perkata yang tepat.

Salah satu masalah yang menyulitkan dalam penerjemahan adalah

perbedaan budaya antara teks bahasa sumber dan teks bahasa sasaran (Larson,

1984:137). Sebuah kata yang dalam suatu kultur mempunyai konotasi positif

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

mungkin mempunyai konotasi negatif dalam budaya lain.Penerjemah perlu

mempertimbangkan nilai-nilai ini ketika menerjemahkan antar budaya.

Seorang penerjemah tidak hanya berhubungan dengan konsep-konsep dari

sebuah sisitem budaya, melainkan dua sistem dari budaya yang berbeda (Larson,

1984:96). Setiap bahasa akan memberi label nama secara berbeda pada sebuah

realitas yang sama. Perbedaan penamaan ini karena perbedaan cara dua budaya

itu memandang sesuatu. Penerjemah akan berusaha seakurat mungkin dan akan

mempertimbangkan tiap kata dari teks bahasa sumber dengan hati-hati sampai ia

menemukan padanan yang tepat bukan saja padanan dalam rujukan benda secara

umum, tapi juga rujukan benda sesuai konteksnya.

Penting untuk diingat bahwa padanan yang cocok antara dua bahasa harus

dicari bukan padanan kata tersebut secara terpisah tapi dengan cara

mengidentifikasi rujukannya secara real lewat konteks situasi dan konteks kultural

yang disediakan oleh teks bahasa sumber. Seperti yang dikatakan Larson (1984)

bahwa makna hanya ada karena kontrasnya dengan kata lain yang memiliki ciri-

ciri yang sama dan kontras dengan apa yang dirujuk dalam konteks situasi tertentu

saat kata itu digunakan.

Bahasa dan budaya bisa kita andaikan sebagai dua sisi dari mata uang

yang sama. Bahasa di satu pihak merupakan produk budaya sebuah masyarakat

tertentu sementara budaya adalah lahan di mana bahasa tumbuh dan berkembang.

Bahasa dengan demikian merekam setiap nilai-nilaI, norma dan keyakinan yang

terdapat pada kultur di mana ia tumbuh. Seorang penerjemah yang merupakan

mediator interkultural harus memperhatikan aspek-aspek kultural dari teks yang

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

sedang ia terjemahkan. Karena menerjemahkan pada hakekatnya adalah

menyampaikan makna bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran di mana makna itu

sendiri sangat terikat oleh kultur masyarakat penuturnya, seorang penerjemah

mesti memilki kompetensi kultural ke dua bahasa secara memadai. Tanpa

kompetensi ini ia tidak akan berhasil memproduksi teks terjemahan yang tidak

akurat dan berterima.

7. Sekilas Novel The Da Vinci Code

Dan Brown adalah seorang penulis kenamaan Amerika dengan beberapa karya

besar antara lain Angel and Demon dan, Digital Fortress. Meskipun begitu, novel

The Da Vinci Code adalah karyanya yang paling monumental yang menuai pujian

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

besar sekaligus kritikan yang sangat pedas. Novel ini diterbitkan pada 2003 oleh

Doubleday Fiction dan telah diterjemahkan ke 44 bahasa. Terbit di Indonesia pada

tahun 2004 oleh penerbit Serambi Ilmu Semesta dengan nomer ISBN 979335807

Novel The Da Vinci Code adalah salah satu best seller yang telah dicetak

sebanyak 36 juta eksemplar pada tahun 2005. Novel ini berkisah tentang seorang

ahli simbologi agama, Robert Langdon, yang dihadapkan dengan kode-kode yang

harus dia pecahkan. Kode-kode tersebut melekat dalam karya orang terkenal,

seperti gambar The Last Supper dari Leonardo da Vinci. Novel ini mengupas

tentang the holly grail dan tokoh Maria Magdalena dalam sejarah agama Kristen.

Situs The New York Times di dalam situsnya mengatakan bahwa novel

non fiksi ini berangkat dari sebuah pseudohistory populer the holy graill yang

sudah lama beredar di kalangan pecinta teori konspirasi. Profesor Robert Langdon

dari Universitas Harvard secara tiba-tiba harus terlibat pembunuhan seorang

kurator dari museum Louvre Perancis. Penyelidikannya membawanya pada

pertanyaan mendasar tentang apa alasan pembunuhan terhadap kurator itu dan

siapa dalang dibelakang semuanya. Novel ini secara sangat detail sekaligus rumit

menceritakan peristiwa pembunuhan itu dengan persaudaraan rahasia Priory of

Sion dan Knight Templar

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

8. Penelitian sejenis

Implikatur Percakapan dalam Prosa Fiksi Bahasa Inggris karya Sri

Haryanti, 2001.

Penelitian karya Sri Haryanti ini membahas bentuk dan jenis tindak tutur

bermuatan implikatur dalam percakapan dalam prosa fiksi bahasa Inggris.

Penelitian ini menggunakan empat novel, sebuah karya drama dan sebuah buku

sebagai sumber data tindak tutur bermuatan impikatur. Ada tiga analisis yang

dilakukan penulis penelitian ini; analisis semantik, analisis pragmatik dan analisis

struktur. Analisis semantik diterapkan untuk mengidentifikasi makna tiap tuturan

dalam dialog. Analisis pragmatik, dengan metode heuristik Grice, digunakan

untuk mendapatkan daya ilokusi tak langsung yang muncul dari tindak tutur yang

mengandung implikatur. Sementara analisis struktur digunakan penulis untuk

menganalisis bentuk kalimat yang tindak tutur yang mengandung implikatur.

Perbedaan mendasar penilitian ini dengan penelitian yang dilakukan

peneliti adalah pada fokus penelitian. Peneitian ini hanya menggambarkan jenis-

jenis implikatur, maksim-maksim apa saja yang bekerja pada implikatur tersebut

serta faktor/alasan mengapa penutur menggunakan tindak tutur yang mengandung

implikatur dalam percakapan sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti,

peneliti membandingkan ujaran yang mengandung implikatur pada teks bahasa

sumber dan teks bahasa sasaran serta pola pergeseran pragmatisnya. Peneliti juga

menggambarkan teknik-teknik penerjemahan apa saja yang diterapan penerjemah

dan bagaimana pengaruhnya pada pergeseran daya pragmatis serta keakuratan dan

keberterimaan terjemahan. Jadi penelitian yang dilakukan peneliti lebih berfokus

pada penerjemahan.

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

B. Kerangka Pikir

Untuk menjelaskan bagaimana hubungan antar variabel penelitian seperti

yang tercantum pada rumusan masalah, di bawah ini digambarkan sebuah

kerangka pikir penelitian ini.

Diagram 3: Kerangka Pikir

Penerjemah

Kompetensi Kultural

Kompetensi Transfer

Kompetensi Linguistik

Konsep-Konsep Pragmatik

Konsep-Konsep Penerjemahan

Teks BSA

Teks BSU

Proses Penerjemahan

Keakuratan Keberterimaan

Rater

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Proses penerjemahan dipengaruhi oleh kompetensi penerjemah baik dari

sisi linguistik, kultural, maupun transfer. Dari sisi linguistik, penerjemah antara

lain membutuhkan teori-teori pragmatik. Pemahaman penerjemah tentang konsep-

konsep dan teori pragmatik akan sangat membantu dalam menrjemahkan ujaran-

ujaran dalam percakapan, terutama ujara-ujaran yang mengandung makna

tersembunyi. Pengetahuan penerjemah tentang teori-teori penerjemahan juga

sangat diperlukan untuk menghasilkan terjemahan yang berkualitas. Di samping

dua kompetensi tersebut, penerjemah juga perlu memahami budaya/culture

bahasa sumber dan bahasa sasaran.

Semua kompetensi di atas akan mempengaruhi produk teks BSA. Semakin

piawai seorang penerjemah dalam ketiga kompetensi tersebut semakin tinggi

tingkat keakuratan dan keterbacaan teks BSA/terjemahan.Dalam penelitian ini

tingkat keakuratan dan keberterimaan teks BSA akan dinilai oleh rater.

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Sasaran Penelitian

Yang menjadi sasaran penelitian tesis ini adalah ujaran yang mengandung

implikatur dalam percakapan pada novel The Da Vinci Code karya Dan Brown

dan terjemahannya dengan judul yang sama oleh Isma B. Koesalamwardi. Karena

pada dasarnya pragmatik berkecimpung pada ranah percakapan, maka penulis

memfokuskan penelitiannya pada ujaran yang merupakan produk dari percakapan.

Pertimbangan ini bukannya tanpa alasan. Yang pertama, ujaran dalam percakapan

mempunyai konteks yang jelas; baik konteks kultural maupun konteks situasi.

Lain halnya dengan kalimat di mana kita sebagai pembaca tidak mengetahui

secara pasti siapa yang disasar sebagai pembaca oleh penulisnya. Yang kedua,

pragmatik berurusan dengan makna seperti yang dimaksud oleh si pembicara

sehingga kajian pragmatik akan lebih tepat bila menggunakan objek yang

merupakan produk dari percakapan atau ujaran. Dalam penelitian ini peneliti

bermaksud mengkaji (1) jenis-jenis implikatur teks bahasa sumber dan pola

pergeseran daya pragmatisnya pada teks bahasa sasaran; (2) teknik penerjemahan

dan kemungkinan pergeseran daya pragmatis yang diakibatkannya; (3) tingkat

keakuratan dan keberterimaan dan kaitannya dengan teknik yang diterapkan.

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

Bentuk penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian deskriptif

kualitatif. Penelitian ini juga merupakan penelitian dasar dengan menggunakan

kasus tunggal.

Penelitian ini disebut deskriptif karena data yang dipakai berbentuk ujaran

atau kalimat dari teks bahasa sumber dan teks bahasa sasaran yang kemudian

dianalisis dengan pendekatan pragmatik. Seperti yang dikatakan Sutopo dalam

bukunya bahwa pada penelitian dengan pendekatan kualitatif, data yang

dikumpulkan terutama berupa kata-kata, kalimat atau gambar yang memiliki arti,

bermakna dan mampu memacu timbulnya pemahaman yang lebih nyata daripada

sekedar sajian angka atau frekuensi (Sutopo, 2002:40).

Pelaksanaan metode-metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada

pengumpulan dan penyususunan data, tetapi meliputi analisis dan interpretasi

tentang arti data itu (Surakhmad dalam Soejono dan Abdurrahman, 1999:22)

Moleong (2005:6) mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah

penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lai-lain

secara holistik, dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa,

pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai

metode ilmiah.

Penulis dalam penelitian ini tidak menggunakan angka-angka untuk

menarik simpulannya. Penulis hanya akan menggambarkan bagaimana ujaran

yang mengandung implikatur pada teks bahasa sumber diterjemahkan dengan cara

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

menganalisisnya dengan berbagai perangkat pragmatik baik melalui content

analysis maupun deep interview dengan rater. Penulis juga akan memberikan

gambaran teknik-teknik apa yang diterapkan pada terjemahan ujaran yang

mengandung implikatur dan bagaimana pengaruhnya pada pergeseran daya

pragmatis dan keakuratan serta keberterimaan. Jadi bisa disimpulkan bahwa

penetian ini bersifat kualitatif sekaligus deskriptif.

Penelitian ini menggunakan analisis induktif di mana tidak ada hipotesis

apapun yang ditegakkan sebelum penelitian dilakukan. Dengan kata lain, data

yang dikumpulkan pada penelitian ini tidak dimaksudkan untuk mendukung atau

menolak hipotesis yang telah disusun sebelum penelitian dimulai (Sutopo,

2006:41). Simpulan yang akan ditarik dari penelitian ini tidak akan

menggeneralisasikan fakta-fakta penerjemahan. Simpulan yang ada hanya akan

menjadi simpulan yang bersifat kasuistik.

Penelitian ini juga bersifat lentur dan terbuka. Meskipun peneliti pada bab

sebelumnya sudah mempersiapkan teori-teori pragmatik serta prosedur penelitian

yang akan digunakan sebagai pisau analisis dan guideline, pada pelaksanaannya

nanti mungkin penulis perlu menambahkan beberapa teori pendukung apabila

pada saat analisis ternyata ada kasus-kasus yang tidak bisa dijelaskan dengan

teori-teori yang sudah disiapkan pada bab II. Penelitian ini juga bersifat terbuka

dalam pengertian ada kemungkinan terjadi perubahan-perubahan kecil lain selama

penelitian berlangsung, sehingga bisa dikatakan bahwa struktur penelitian ini

bersifat lentur. Struktur yang kita gunakan untuk memahami sesuatu seharusnya

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

dibentuk sesuai dengan konteksnya, atau memang terjadi dan merupakan struktur

yang terdapat dalam konteks yang sedang dihadapi peneliti (Sutopo, 2006:44).

Penelitian ini digolongkan penelitian dasar karena penelitian ini tidak

memiliki tujuan praktis. Penelitian ini lebih bersifat teoretis dalam artian peneliti

berusaha membuktikan manfaat teori pragmatik dalam proses penerjemahan, juga

manfaat pragmatik dalam menilai kualitas sebuah terjemahan.

Penelitian ini juga merupakan studi kasus karena penulis tidak berusaha

membuat generalisasi pada proses penarikan simpulan. Jadi simpulan yang akan

dihasilkan hanya bersifat kasuistik pada terjemahan ujaran yang mengandung

implikatur pada novel The Da Vinci Code dan tidak bisa dipakai sebagai acuan

pada novel-novel lain.

Penelitian ini menggunakan kasus tunggal. Peneliti hanya akan

menggunakan kasus penerjemahan novel The Da Vinci Code karya Dan Brown

dan terjemahannya dengan judul yang sama. Jadi pendekatan yang dilakukan

peneliti adalah pendekatan produk. Peneliti menggunakan data berupa ujaran atau

kalimat yang sudah diproduksi oleh penulis novel dan terjemahannya.

C. Sumber Data

Ada dua sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini. Kedua

sumber data digunakan untuk meningkatkan validitas penelitian ini. Kedua

sumber data tersebut adalah dokumen dan informan. Ada dua dokumen sekaligus

yang menjadi bahan analisis penelitian ini, yaitu novel dan kuesioner. Ketepatan

memilih dan menentukan jenis sumber data akan menentukan ketepatan dan

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

kekayaan data atau kedalaman informasi yang diperoleh (Sutopo, 2002:56).

Selanjutnya Sutopo juga menyatakan bahwa jenis data yang diperlukan untuk

digali dan dikaji sangat tergantung dari rumusan masalahnya yang sudah harus

disadari ke mana arahnya dan beragam informasi tentang apa saja yang benar-

benar diperlukan yang bisa digunakan untuk menjawab dan memahami masalah

yang telah dirumuskan tersebut (Sutopo, 2002:56).

1. Dokumen

Moleong (1992: 113) mengatakan bahwa buku, majalah ilmiah, buku

riwayat hidup, dan jurnal dapat menjadi sumber data dalam penelitian kualitatif.

Ada dua dokumen yang menjadi sumber data penelitian ini yang pertama adalah

novel The Da Vinci Code karya Dan Brown. Novel ini sangat popular dan telah

diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Yang ke dua adalah novel terjemahan

dengan judul yang sama oleh Is B. Koesalamwardi

2. Informan

Untuk meningkatkan validitas data, penulis menggunakan tiga rater (dua

informan dan satu peneliti sendiri) yang dipilih melalui kriteria-kriteria tertentu.

Dalam penelitian kualitatif, posisi sumber data yang berupa manusia (narasumber)

sangat penting perannya sebagai individu yang memiliki informasinya (Sutopo,

2006:57) penentuan siapa yang akan menjadi informan tentu sangat penting dalam

penelitian kualitatif. Ini tentu karena penelitian kualitatif yang bersifat holistik dan

berusaha melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang, yaitu aspek genitif, objektif

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

dan sekaligus afektif. Di dalam memilih siapa yang akan menjadi informan,

peneliti wajib memahami posisi dengan beragam peran dan keterlibatannya

dengan kemungkinan akses informasi yang dimilikinya sesuai dengan kebutuhan

penelitian (Sutopo, 2006:58). Beberapa rater diperlukan dalam penelitian ini

untuk mendapatkan informasi objektif hasil terjemahan. Dari rater, penulis akan

mendapatkan informasi tentang keakuratan penerjemahan dari sisi keilmuan.

Mungkin saja apa yang dimaksud penerjemah ternyata berbeda dengan kenyataan

yang ia tulis karena dia tidak begitu memahami konsep-konsep penerjemahan dan

prinsip-prinsip pragmatik. Lewat informasi dari rater inilah penulis akan

mendapatkan gambaran objektif hasil terjemahan. Rater yang dipilih oleh peneliti

diharapkan mereka yang mempunyai wawasan luas tidak saja tentang teori-teori

penerjemahan tapi juga teori-teori linguistik secara umum dan terutama konsep-

konsep pragmatik.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang bisa diandalkan, baik validitas maupun

reliabilitasnya, diperlukan teknik pengumpulan data yang handal dan mampu

memberikan data yang bersifat holistik, yaitu data yang memandang

permasalahan tidak hanya dari satu sisi saja, tapi dari berbagai sisi yang

memungkinkan. Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar

untuk memperoleh data yang diperlukan (Nasir, 1999:211). Penelitian ini

menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu teknik catat simak, kuisener

dan wawancara.

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

1. Pengkajian dokumen

Mengingat salah satu sumber data pada penelitian ini adalah dokumen

maka peneliti menggunakan teknik catat simak. Seperti yang dikatakan oleh

Sutopo dalam bukunya bahwa apabila sumber datanya berupa arsip atau dokumen

tertulis, maka diperlukan teknik catat simak (Sutopo, 2006:181).

2. Kuesioner

Salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan

data dalam penelitian ini adalah kuisener. Kuesioner merupakan daftar pertanyaan

bagi pengumpulan data dalam penelitian (Sutopo, 2006:81).

Penelitian melibatkan dua informan/rater, maka diperlukan kuesioner

yang disusun oleh peneliti. Kuesioner ini akan mengumpulkan data-data tentang

keakuratan dan keberterimaan terjemahan ujaran ditinjau dari pendekatan

pragmatik.

Berikut ini contoh sajian kuisioner yang diberikan kepada rater:

No Kode Data TDVC/04/065/090 Teks

Keakuratan Keberterimaan

BSU ”You will treat him with respect?” “A man of faith deserves the highest.”

BSA “Anda akan memperlakukannya dengan hormat?” “Seorang yang percaya berhak mendapatkan yang terbaik.”

04

Konteks Situasi Pertanyaan Uskup Aringarosa kepada Guru. Ketika guru menyuruh Aringarosa untuk tidak berkomunikasi dengan Silas, murid kesayangan Aringarosa, untuk beberapa saat. Aringarosa kelihatan khawatir kalau-kalau Silas tidak akan diperlakukan dengan baik. Jawaban Guru Berimplikasi bahwa Silas adalah orang yang taat, dengan begitu dia akan diperlakukan dengan baik.

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Komentar untuk Keakuratan

Komentar untuk Keberterimaan

Percakapan ditulis secara utuh untuk mendapatkan konteks

situasi percakapan yang diperlukan. Ujaran yang menjadi data

penelitian dicetak tebal supaya rater mengetahui bagian mana dari

percakapan tersebut yang merupakan data penelitian dan perlu diberi

skor untuk tingkat keakuratan dan keberterimaan.

Karena implikatur bersifat sangat terikat oleh konteks situasi,

format kuisener tidak hanya menyertakan tingkat keakuratan dan

keberterimaan, tapi juga menyertakan konteks situasi dari ujaran

dimana percakapan itu muncul. Untuk membantu rater mengetahui

implikatur yang muncul dari ujaran, peneliti juga memberikan

interpretasi implikatur dari ujaran, meskipun rater tentu bisa

mempunyai interpretasi implikatur yang berbeda atas ujaran tersebut.

Disamping kolom konteks situasi, disajikan juga kolom untuk

komentar keakuratan dan keberterimaan. Kolom ini sangat diperlukan

oleh peneliti untuk mendapatkan pendapat rater secara kualitatif.

Alasan atas skor yang diberikan rater dan alternatif terjemahan untuk

data yang tidak/kurang akurat maupun tidak/kurang berterima. Kolom

ini juga menjadi acuan peneliti ketika wawancara dengan rater.

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

3. Wawancara Mendalam (In-dept Interview)

Karena penelitian ini adalah penelitian kualitatif, maka peneliti memilih

wawancara tidak terstruktur untuk mendapatkan salah satu datanya. Sutopo

(2006:68) di dalam bukunya mengatakan bahwa secara umum dikenal dua jenis

teknik wawancara, yaitu wawancara terstruktur yang kebanyakan dilakukan dalam

penelitian kuantitatif dan wawancara tidak terstruktur yang disebut wawancara

mendalam yang dilakukan dalam penelitian kualitatif. Dalam teknik wawancara

tidak terstruktur pertanyaan dan jawaban diserahkan atau berada sepenuhnya pada

orang yang diwawancarai (Sutopo, 2006:68).

Wawancara kepada rater akan berkisar tentang keakuratan dan

keberterimaan terjemahan ujaran yang mengandung implikatur. Para rater ini

diharapkan akan memberi analisis yang bersifat mendalam dan diperkuat dengan

landasan-landasan teori baik teori penerjemahan, linguistik secara umun maupun

pragmatik.

Selama proses wawancara, peneliti akan melakukan pencatatan-pencatatan

agar semua informasi dari informan terekam secara baik sehingga bermanfaat

pada saat peneliti melakukan analisis. Pencatatan juga akan dilakukan untuk

merekam informasi-informasi penting untuk di konfirmasi dengan informan lain..

E. Validitas Data

Pengembangan validitas data digunakan untuk mengurangi faktor

subjektivitas penilaian keakuratan dan keberterimaan serta untuk meningkatkan

reliabilitas dan validitas penelitian ini. Triangulasi merupakan cara yang paling

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

umum digunakan bagi peningkatan validitas data dalam penelitian kualitatif

(Sutopo, 2006:92). Ada empat macam teknik triangguasi yaitu triangulasi data,

triangulasi sumber data, triangulasi peneliti dan triangulasi teori

(Patton,1980:329). Untuk mengembangkan validitas data, penulis menggunakan

triangulasi sumber data dan triangulasi metode sekaligus.

1..Triangulasi Sumber Data

Data yang sama akan lebih tinggi validitasnya bila digali dari dua sumber

yang berbeda sekaligus. Mengingat penelitian ini bersifat kualitatif, maka

penggunaan sumber data lebih dari satu akan membuat simpulan penelitian yang

akan dihasilkan lebih mendalam dan terukur dari segala sisi. Dengan

menggunakan teknik triangulasi sumber data, hasil penelitian dapat ditingkatkan

dan dijamin validitasnya (Sutopo, 2006:31)

Ada dua sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yang pertama

adalah dokumen, yaitu novel The Da Vinci Code dan terjemahannya. Yang kedua

adalah informan yaitu dua orang rater yang menilai keakuratan dan keberterimaan

ujaran.

2. Triangulasi metode

Triangulasi metode/teknik bisa dilakukan oleh seorang peneliti dengan

cara mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau metode

pengumpulan data yang berbeda (Sutopo, 2006:95). Peneltian ini menggunakan

triangulasi metode karena dari sumber yang sama, yaitu informan/rater peneliti

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

menggunakan dua metode atau teknik yang berbeda, yaitu kuesioner dan

wawancara mendalam.

F. Teknik Cuplikan

Peneliti memakai teknik purposive sampling dalam penelitian ini.

pemilihan teknik sampling ini berdasarkan pertimbangan bahwa penelitian

kualitatif memang membutuhkan teknik purposive sampling karena penelitian ini

tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi. Dalam penelitian kualitatif,

cuplikan yang bersifat acak (random sampling) tidak pernah digunakan karena

teknik ini hanya baik bagi tujuan generalisasi populasi (Sutopo, 2006:181)

Pertama, penulis memilih novel yang akan dijadikan sumber data

penelitian ini. Penulis memilih novel The Da Vinci Code karya Dan Brown

dengan pertimbangan bahwa novel tersebut sangat populer dan sudah

diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Pertimbangan kedua, novel tersebut

banyak menggunakan dialog dengan konteks budaya barat secara umum dan

konteks keagamaan Katolik yang akan menjadi pertimbangan proses interpretasi.

Penulis kemudian memilih ujaran-ujaran dalam percakapan yang mengandung

implikatur dalam novel versi bahasa Inggris serta terjemahannya dalam novel

versi bahasa Indonesia. Ujaran yang mengandung implikatur versi bahasa Inggris

dan terjemahannya inilah yang menjadi data penelitian ini.

Kedua, penulis menentukan informan-informan yang akan dipakai dalam

proses pengumpulan data. Penulis menerapkan kriteria-kriteria tertentu untuk

informan/rater. Kriteria yang utama adalah rater yang memahami konsep-konsep

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

dan teori penerjemahan dengan baik serta punya pengalaman menerjemahkan

yang cukup. Rater yang telah memenuhu kriteria di atas akan dimintai

pendapatnya tentang keakuratan dan keberterimaan terjemahan ujaran yang

mengandung implikatur baik melalui kuisener maupun wawancara.

G. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul melalui teknik pengumpulan data, data perlu

dianalisis dengan teknik tertentu. Dalam proses analisis kualitatif seperti yang

diproposikan James P. Spradley, (1997: 181), yang diadopsi dari penelitian

antropologi budaya, ada empat tahap analisis yang harus dilalui. Tahap-tahap itu

adalah sebagai berikut:

1. Analisis Domain

Analisis Domain merupakan langkah awal dalam analisis data. Analisis

domain dilakukan untuk memilah mana ujaran yang merupakan data penelitian,

dalam hal ini ujaran yang mengandung implikatur, dan mana yang bukan

merupakan data. Peneliti melakukannya dengan membaca seluruh novel The Da

Vinci Code versi bahasa Inggris dan menandai ujaran-ujaran dalam percakapan

yang mengandung implikatur. Berikutnya penulis membaca novel The Da Vinci

Code versi bahasa Indonesia dan menandai terjemahan ujaran yang mengandung

implikatur tersebut. Ujaran yang mengandung implikatur dalam versi bahasa

Inggris dan bahasa Indonesia kemudian dituliskan kedalam kolom untuk

kemudian ditandai dengan kode-kode tertentu.

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

2. Analisis Taksonomi

Pada bagian ini penulis mengelompokkan ujaran-ujaran yang mengandung

implikatur ke dalam jenis-jenis implikatur berdasarkan ilokusi tidak langsung

yang ditimbulkannya. Jenis-jenis implikatur itu antara lain asertif, komisif,

direktif dan ekspresif

Data juga análisis berdasarkan teknik-teknik terjemahan yang diterapkan

oleh penerjemah. Dalam satu ujaran, secara umum, terdapat lebih dari satu teknik

yang diterapkan sehingga peneliti melakukan klasifikasi teknik ini dengan

sangat hati-hati.

3. Analisis Komponensial

Pada tahap ini peneliti mencari hubungan antara beberapa domain dengan

kategori. Pertama peneliti menghubungkan antara teknik terjemahan dengan

pergeseran daya pragmatis dari ujaran-ujaran yang mengandung implikatur.

Tahap berikutnya, peneliti mencari hubungan antara teknik-teknik yang

diterapkan oleh penerjemah dengan tingkat keakuratan dan keberterimaan

terjemahan.

4. Analisis Tema Budaya

Pada bagian akhir ini peneliti menarik kesimpulan dari hubungan-

hubungan yang ditemukan pada analisis komponensial

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

H. Prosedur Penelitian

Tahap-tahap penelitian yang dilalui peneliti secara garis besar adalah sebagai

berikut:

1. Persiapan:

a. Menentukan tema penelitian

b. Menentukan sumber data yang akan diambil dalam penelitian.

c. Menyusun proposal penelitian.

2. Pelaksanaan:

a. Mendalami sumber data baik novel versi bahasa Inggris maupun

terjemahannya

b. Mengumpulkan data

c. Mereduksi data dan mengkodefikasi

d. Menyajikan data dalam bentuk analisis

e. Membahas temuan dalam analisis

f. Membuat simpulan

3. Penyusunan laporan

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada Bab IV ini terdapat dua bagian utama, yaitu Hasil

Penelitian dan Pembahasan. Pada bagian pertama disajikan jenis-jenis

implikatur teks bahasa sumber berdasarkan ilokusinya dan pergeseran

daya pragmatisnya pada teks bahasa sasaran, teknik-teknik yang

digunakan dalam proses penerjemahan dan pengaruhnya pada daya

pragmatis teks bahasa sasaran serta tingkat keakuratan serta

keberterimaan terjemahan. Pada bagian kedua disajikan pembahasan.

Data yang berhasil dikumpulkan sebanyak 60 ujaran yang

mengandung implikatur yang terdapat pada percakapan novel The Da

Vinci Code. Untuk mendapatkan aspek keobyektifan data, penelitian

ini juga melibatkan dua rater untuk mendapatkan penilaian tingkat

keakuratan dan keberterimaan terjemahan ujaran yang mengandung

implikatur.

A. Hasil Penelitian

1. Jenis-Jenis Implikatur Teks Bahasa Sumber dan Pola

Pergeseran Daya Pragmatisnya pada Teks Bahasa Sasaran

Dari 60 data yang diperoleh, ujaran yang mengandung implikatur

dibagi menjadi bagian-bagian berdasarkan ilokusinya. Terdapat 4 jenis

implikatur dengan masing-masing ilokusi tak langsungnya; asertif,

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

direktif, komisif dan ekspresif. Tidak ditemukan implikatur deklaratif

dalam penelitian ini.

a. Implikatur Asertif

Ada 16 ilokusi tak langsung yang termasuk dalam implikatur

asertif ini. Implikatur dengan ilokusi asertif ini membuat penutur terikat

pada kebenaran proposisi yang disampaikannya. Enam belas implikatur

yang termasuk dalam jenis asertif ini meliputi: menolak, memohon,

menyatakan, memberi informasi, menyatakan alasan, meyakinkan,

menerangkan, membual, menyatakan pendapat, menyanggah,

mengiyakan, menyatakan ketidaksetujuan, menolak memberi informasi,

mempersilahkan, mengecam dan menyalahkan.

1) Implikatur dengan Ilokusi Tak Langsung Menolak

Data pertama adalah implikatur dengan ilokusi tak langsung

menolak. Data ini merupakan percakapan antara Langdon dengan

seorang petugas hotel Ritz Paris, hotel tempat Langdon menginap.

TDVC/01/008/016

BSU

“This is the concierge, monsieur. I apologize for this intrusion, but you have a visitor. He insists it is urgent” … “I’m sorry,” Langdon said, “but I’m tired and_”

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Konteks situasi percakapan menunjukan jam 12:30 dini hari.

Langdon yang sedang tertidur pulas di kamarnya di hotel Ritz Paris

dibangunkan petugas hotel. Letnan Jerom Collet, seorang polisi judisial

Perancis, ingin menemuinya untuk sebuah kasus pembunuhan di

museum Louvre.

Pada teks bahasa sumber, pernyataan Langdon di atas: “I’m

sorry,” -, “but I’m tired and_” bisa disimpulkan memiliki implikatur

karena ujaran itu menyatakan sesuatu tidak seperti yang dinyatakan

dalam tuturan itu. Dengan kata lain penutur menyampaikan sesuatu

dengan cara yang tidak langsung. Makna lokusi ujaran tidak simetris

dengan daya ilokusi yang ditimbulkannya. Pada ujaran di atas makna

lokusinya adalah memberi informasi bahwa si penutur merasa lelah

untuk merespon pernyataan penjaga hotel, “This is the concierge,

monsieur. I apologize for this intrusion, but you have a visitor. He insists

it is urgent”. Ini menjadikan respon Langdon seolah-olah melanggar

maksim hubungan karena Langdon tidak merespon petugas hotel secara

langsung, misalnya: “Sorry, I cannot meet him”. Daya ilokusi yang

ditimbulkan dari tuturan itu bukanlah memberi informasi tapi lebih

merupakan penolakan. Ujaran lengkap eksplisitnya kira-kira sebagai

BSA

“Saya petugas penerima tamu, Monsieur. Maaf telah mengganggu, tetapi ada tamu untuk Anda. Dia memaksa da katanya ini sangat mendesak. … “Maaf,” ujar Langdong, “tetapi saya sangat letih dan _”

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

berikut : “I’m sorry,” -, “but I’m tired and_. So I don’t want to meet him

now”.

Lewat ujarannya, Langdon ingin menyatakan penolakan. Ia

menggunakan ujaran dengan daya ilokusi tidak langsung karena

menolak secara langsung akan dianggap tidak sopan atau dengan kata

lain ia berusaha memenuhi prinsip kesopanan (PS) terutama maksim

kearifan; minimize cost to other.

Pada teks bahasa sasaran ujaran Langdon menjadi “Maaf,”… ,

“tetapi saya sangat letih dan _”. Ujaran ini, sama seperti ujaran teks

bahasa sumber, mengandung implikatur asertif dengan daya ilokusi tak

langsung menolak. Ujaran ini juga seolah-olah melanggar maksim

hubungan untuk memenuhi maksim kearifan yang dengan demikian

tidak terjadi pergeseran pragmatis yang berupa perubahan daya ilokusi

antara teks bahasa sumber dan teks bahasa sasaran.

Data lain yang mengandung ilokusi menolak adalah berikut ini:

K

o

n

t

e

TDVC/31/240/307

BSU

“It is a private matter. One of great interest to him.” “Then I’m sure he will be pleased to receive you in the morning.”

BSA “Ini urusan pribadi. Salah satu hal yang sangat menarik perhatiannya.” (Langdon) “Kalau begitu dia pasti akan senang menerima Anda besok pagi.” (Remy)

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Konteks situasi menunjukan Langdon bersama Sophie sampai ke

Puri Villete, tempat tinggal Teabing, seorang Sejarawan sekaligus

bangsawan Inggris, untuk meminta bantuan memecahkan kriptek yang

akan menjadi petunjuk menuju the Holy Grail. Tapi sayang di pintu

gerbang puri mereka dihadang Remy, pelayan pribadi Teabing, lewat

pengeras suara. Remy tidak mengijinkan mereka masuk karena tuannya

sedang tertidur pulas dan kondisi kesehatan yang tidak begitu baik.

Langdon, sebaliknya, bersikeras untuk bisa diterima Teabing malam itu

juga.

Dalam teks bahasa sumber, respon Remy atas alasan Langdon

bahwa dia layak dipersilahkan masuk karena membawa sesuatu yang

selama ini menjadi ketertarikan Teabing mengandung implikatur karena

respon itu tidak menyatakan sesuatu secara langsung, misalnya “Sorry,

you can not see him tonight.” Teabing menggunakan kalimat dengan

ilokusi tidak langsung dengan alasan karena menolak adalah sesuatu

yang tidak sopan. Dengan kata lain kalimat itu berilokusi tidak langsung.

Pelanggaran maksim hubungan di atas dipakai dalam rangka memenuhi

prinsip kesopanan terutama maksim kesepakatan; minimize

disagreement between self and other. Langdon sebagai mitra tutur

dengan demikian, lewat konteks situasi bisa menangkap maksud Remy

bahwa implikasi ujarannya adalah: “He does not want to meet you.”

Pada teks terjemahan, ujaran Remy “Kalau begitu dia pasti akan

senang menerima Anda besok pagi,” sama seperti ujaran teks bahasa

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

sumber. Ujaran ini mengandung implikatur asertif dengan daya ilokusi

tak langsung menolak. Sama seperti pada data sebelumnya. Ujaran ini

juga seolah-olah melanggar maksim hubungan untuk memenuhi maksim

kesepakatan. Dengan demikian tidak terjadi pergeseran pragmatis yang

berupa perubahan daya ilokusi antara teks bahasa sumber dan teks

bahasa sasaran.

Data TDVC/11/157/204 merupakan percakapan antara Langdon

dan Sophie

TDVC/11/157/204

BSU

“Let’s call the embassy. I can explain the situation and have the embassy send someone to meet us somewhere.” “Meet us?” Sophie turned and starred at him as if he were crazy.

BSA “Ayo telepon kedutaan besar. Aku bisa menjelaskan keadaan ini dan meminta mereka mengirim seseorang untuk menjemput kita di mana saja” “Menjemput kita?” Sophie berpaling dan menatap Langdon seolah Langdon gila.

Langdon dan Sophie dalam kejaran polisi judisial Perancis karena

telah kabur dari museum Louvre, tempat kejadian perkara pembunuhan

terhadap Saunire, kakek Sophie. Mereka ada di dalam mobil yang

dikendarai Sophie dan bingung kemana harus pergi. Langdon putus asa

dan mulai berpikir seandainya dia membiarkan Fache menangkapnya,

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

mungkin keadaannya akan lebih baik. Sementara Sophie berpikir

sebaliknya.

Dalam teks bahasa sumber, pertanyaan Langdon kepada Sophie ;

“Let’s call the embassy. I can explain the situation and have the embassy

send someone to meet us somewhere.” menunjukan sikap keputusasaan

Langdon karena merasa tidak bisa menemukan jalan keluar dari

masalahnya. Pernyataan Langdon ini direspon Sophie dengan pertanyaan

: “Meet us?”. Pertanyaan ini bernada retoris yang menunjukan

keheranan sekaligus ketidaksetujuan Sophie dengan apa yang diusulkan

Langdon. Respon Sophie atas pernyataan Langdon mengandung

implikatur karena pertanyaan itu sebenarnya tidak membutuhkan

jawaban melainkan sebuah ekspresi keheranan. Pertanyaan retoris

Sophie yang mengandung ilokusi menolak dilakukan untuk menghindari

pernyataan yang diucapkan secara eksplisit yang mungkin akan tidak

mengenakan Langdon .

Pertanyaan Sophie yang mengandung ilokusi tidak langsung di atas

melanggar maksim hubungan: make your contribution relevant untuk

memenuhi maksim pujian; minimize dispraise for other. Lewat konteks

situasi Langdon berkesimpulan bahwa jawaban Sophie berimplikasi,

bahwa “ide Langdon tidak masuk akal, karena menyuruh kedutaan besar

untuk bertindak melawan hokum.”

Dalam teks bahasa sasaran pernyataan Sophie “Menjemput kita?”

juga mengandung ilokusi tidak langsung. Ujaran ini melanggar maksim

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

hubungan untuk memenuhi maksim pujian. Ujaran ini mengandung

implikatur ekspresif yang menyatakan penolakan. Tidak terjadi

pergeseran ilokusi tak langsung dalam proses penerjemahan ini.

Data-data lain yang mengandung ujaran dengan ilokusi tak

langsung menolak adalah sebagai berikut:

TDVC/03/019/032

TDVC/08/149/193

TDVC/13/158/205

TDVC/29/240/307

TDVC/32/240/307

TDVC/41/299/382

TDVC/11/157/204

TDVC/47/339/430

TDVC/49/340/431

TDVC/58/483/614

2) Implikatur dengan Ilokusi Tak Langsung Memohon

Ada dua data ujaran yang mengandung implikatur asertif dengan

ilokusi tak langsung memohon; TDVC/02/008/016, dan

TDVC/30/240/307.

Data pertama merupakan percakapan antara Langdon dengan

petugas hotel Ritz Paris.

TDVC/02/008/016

BSU

“I’m sorry,” Langdon said, “but I’m tired and_” “Mais monsieur” the consierge pressed, lowering his voice to an urgent whisper. “Your guest is an important man”

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

BSA “Maaf,” ujar Langdong, “tetapi saya sangat letih dan _” “Mais monsieur,” penerima tamu itu memaksa seraya merendahkan suaranya menjadi bisikan yang mendesak. “Tetapi tamu Anda orang penting”

Langdon yang sedang tertidur pulas di kamarnya di hotel Ritz Paris

dibangunkan petugas hotel. Langdon menatap jam di sisi tempat tidur

yang menunjukan pukul 12:32 dini hari. Langdon baru saja tertidur satu

jam yang lalu setelah ceramahnya tentang simbolisme di The American

University of Paris. Letnan Jerom Collet, seorang polisi judisial Perancis

ingin menemuinya untuk sebuah kasus pembunuhan di museum Louvre.

Langdon sudah berusaha menolak permohonan petugas hotel tetapi

petugas hotel bersikeras meminta Langdon menerima tamunya.

Dalam teks bahasa Inggris pernyataan Langdon “I’m sorry,” …,

“but I’m tired and_” berimplikasi bahwa dia menolak permohonan

petugas hotel, seperti yang telah dianalisa pada ujaran implikatur yang

mengandung ilokusi menolak sebelumnya. Respon petugas hotel “Mais

monsieur” …. “Your guest is an important man” berlokusi memberi

informasi bahwa tamu yang sedang menunggu adalah orang penting.

Respon ini secara semantik nampak tidak gayut bahwa pernyataan

kondisi lelah direspon dengan informasi bahwa “Tamu Anda orang

penting”. Dengan kata lain ujaran petugas hotel seolah-olah melanggar

maksim hubungan dari prinsip kerjasama. Namun Pelanggaran maksim

hubungan di atas sebenarnya dipakai dalam rangka memenuhi prinsip

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

kesopanan terutama maksim kearifan. Percakapan ini merepresentasikan

tarik ulur prinsip-prinsip yang harus dipertahankan. Pernyataan Langdon

berimplikasi “I cannot see him, I’m very tired” sementara pernyataan

petugas hotel berimplikasi “You must see him,. He is an important

person.” Di sini nampak sebuah ilokusi tak langsung direspon dengan

ilokusi tidak langsung juga. Sebuah implikatur dengan ilokusi tak

langsung menolak direspon dengan implikatur dengan ilokusi tak

langsung memohon.

Dalam teks bahasa sasaran, ujaran petugas hotel menjadi “Mais

monsieur,”… “Tetapi tamu Anda orang penting.” Di sini nampak

pernyataan petugas hotel merupakan ujaran dengan ilokusi tak langsung

menolak.. Sebuah implikatur dengan ilokusi tak langsung menolak

direspon dengan implikatur dengan ilokusi tak langsung memohon.

Pernyataan petugas hotel berimplikasi “Anda harus menemuinya karena

ia orang penting.” Antara ujaran bahasa Indonesia dengan ujaran bahasa

Inggris mengandung implikatur yang sama dan tidak terjadi pergeseran

pragmatis.

3) Implikatur dengan Ilokusi Tak Langsung Menyatakan

Data ujaran yang mengandung implikatur dengan ilokusi tak

langsung menyatakan ada enam; TDVC/05/131/172,

TDVC/06/131/172, TDVC/07/146/189, TDVC/10/157/203,

TDVC/15/164/213, TDVC/16/166/215 dan TDVC/34/247/317

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Ujaran yang mengandung implikatur dengan ilokusi tak langsung

menyatakan berikut adalah respon Fache pada percakapan antara Collet

dan Fache.

TDVC/05/131/172

BSU

“But, captain…then where is Langdon now?” “Have any fire alarms gone off there?”

BSA “Lalu, Kapten…dimana Langdon sekarang” (Collet) “Apakah alarm kebakaran berbunyi?” (Fache)

Collet, seorang polisi Perancis, sibuk mencari keberadaan Langdon

dan Sophie yang terkurung di dalam Grand Galery, salah satu bagian

museum Louvre, tempat di mana karya-karya besar Da Vinci antara lain

Mona Lisa berada. Langdon dan Sophie, tanpa mereka sadari, telah

keluar dari museum itu dengan cara mengelabui system GPS yang

dipasang di jas Langdon.

Dalam teks bahasa sumber, Collet bertanya pada Fache, atasannya

di kepolisian Perancis, tentang keberadaan Langdon dan Sophie.

Pertanyaan Collet kepada atasannya; “But, captain…then where is

Langdon now?” dijawab Fache dengan jawaban yang tidak langsung. Di

sini respon Fache atas pertanyaan Collet tentang keberadaan Langdon

mengandung implikatur karena respon itu tidak menjawab secara

langsung pertanyaan Collet. Fache menggunakan kalimat dengan ilokusi

tidak langsung mungkin dengan alasan karena ia sendiri tidak yakin

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

keberadaan langdon dan Sophie; apakah mereka masih di ruang Grand

Galery ataukah sudah melarikan diri keluar dari Grand Galery.

Jawaban Fache yang mengandung ilokusi tidak langsung, yang

berarti melanggar maksim hubungan dari prinsip kooperatif (PK), di atas

dipakai dalam rangka memenuhi prinsip kerjasama terutama maksim

Kualitas; Do not say that for which you lack adequate evidence. Collet

sebagai mitra tutur akan memahami, lewat konteks situasi bahwa

jawaban Fache berimplikasi “Mengapa kamu bertanya” Alarm

kebakaran hidup artinya kau tahu apakah mereka telah keluar dari Grand

Galery atau tidak.

Dalam teks bahasa Indonesia ujaran tadi diterjemahkan “Apakah

alarm kebakaran berbunyi?”. Ada sebuah kesalahan penerjemahan di sini

ujaran ini semestinya berbunyi “Apakah alarm kebakaran mati?”.

Ujaran Fache dalam bahasa Indonesia mengandung ilokusi tidak

langsung. Ujaran itu melanggar maksim hubungan dari prinsip

kooperatif (PK), dalam rangka memenuhi prinsip kerjasama terutama

maksim Kualitas. Ujaran itu berimplikasi “Kalau alarm berbunyi berarti

Langdon telah keluar dari Grand Galery. Alarm tidak berbunyi artinya

Langdon pasti masih di dalam.” Karena ada misleading dalam

penerjemahan, maka terjadi pergeseran pesan implikatur.

Data TDVC/34/247/317 merupakan percakapan antara Teabing

dengan Langdon.

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

TDVC/34/247/317

BSU

Teabing eyed her a moment and then looked at Langdon. “Something has happened. You both look shaken.” Langdon nodded. “We’ve had an interesting night , Leigh.”

BSA Teabing menatapnya sesaat dan kembali ke Langdon. “Ada yang terjadi. Kalian berdua tampak gemetar.” Langdon mengangguk. “Kami telah melewatkan malam yang sangat menarik, Leigh.”

Setelah membuka percakapan dengan Langdon dan Sophie

akhirnya Teabing menanyakan apa yang telah terjadi pada Langdon dan

Sophie yang tampak gemetar.

Pada teks bahasa sumber, pertanyaan Teabing pada Sophie dan

Langdon “Something has happened. You both look shaken.” berbentuk

konfirmasi karena ia yakin sesuatu yang buruk telah terjadi pada mereka

berdua. Konteks menunjukan bahwa Langdon dan Sophie kelihatan

gemetar. Jawaban Landon sekilas melanggar maxim of quality; do not

say what you believe to be false. Barangkali di sini pernyataan Langdon

merupakan bentuk penyangatan atas apa yang sebenarnya terjadi pada

mereka. Lewat konteks situasi dan ujaran Langdon yang bersifat

bertolak belakang ini bisa disimpulkan bahwa jawaban Langdon

mengandung implikatur berilokusi menyatakan yang bertujuan untuk

menyangatkan situasi. Ujaran ini berimplikasi: Kami telah mengalami

banyak hal buruk malam mini dan kami butuh bantuan Anda.

Pada teks bahasa Indonesia, jawaban Langdon “Kami telah

melewatkan malam yang sangat menarik, Leigh.” Juga sekilas

Page 101: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

melanggar maksim kualitas. Ujaran Langdon ini bersifat bertolak

belakang ini bisa disimpulkan bahwa jawaban Langdon mengandung

implikatur yang bertujuan untuk menyangatkan situasi. Ujaran ini

mengandung implikatur asertif dengan ilokusi tak langsung menyatakan

. Tidak terjadi pergeseran daya pragmatis dari kasus ini.

4) Implikatur dengan Ilokusi Tak Langsung Memberi Informasi

Ujaran dengan implikatur yang mengandung ilokusi tak langsung

member informasi adalah data: TDVC/18/179/231, TDVC/23/253/253,

TDVC/35/260/333, TDVC/38/263/336, dan TDVC/59/484/615

Data TDVC/59/484/615 merupakan percakapan antara Sophie

dan Langdon.

TDVC/59/484/615

BSU

“When can I see you again?” Langdon reeled momentarily, lost in her eyes. “When?” Hepaused, curius if she had any ideahow much he had been wongering the same thing. “Well, actually, next month I am lecturing at a conference in Florence. I’ll be there a week without much to do.”

BSA “Kapan aku dapat bertemu lagi denganmu?” Langdon terhuyung sesaat, tenggelam dalam tatapan mata hijau Sophie. “Kapan?” Dia terdiam, penasaran apakah Sophie tahu bahwa dia juga menanyakan hal yang sama. “Well, bulan depan aku akan memberi ceramah pada sebuah konferensi di Florence. Aku akan berada di sana selama satu minggu tanpa banyak kegiatan.”

Page 102: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Sophie bertanya pada Langdon kapan mereka bisa bertemu lagi.

Mereka telah melalui peristiwa yang sulit mereka pahami dan Langdon

akan segera berangkat ke Paris. Mereka telah sampai di gereja Roslin,

tempat yang ditunjuk dari kriptek yang telah berhasil mereka pecahkan

setelah melalui perjalanan dan petualangan yang mendebarkan.

Dalam teks bahasa sumber jawaban Langdon atas pertanyaan

Sophie: “Well, actually, next month I am lecturing at a conference in

Florence. I’ll be there a week without much to do.” merupakan ujaran

yang mengandung implikatur karena ujaran itu menyatakan jawaban

yang tidak langsung. Penutur menyampaikan maksud dengan cara yang

tidak langsung.

Pertanyaan Sophie, “When can I see you again?” tidak dijawab

dengan misalnya “Well, next month we will meet.” Alih-alih, Langdon

menceritakan rencananya akan memberi kuliah pada sebuah konferensi

di Florence. Di sini Langdon telah melanggar maksim hubungan; make

your contribution relevant. Mungkin dalam hal ini Langdon tidak begitu

yakin bulan depan mereka akan bisa bertemu. Dengan demikian

pernyataan Langdon berusaha memenuhi maksim kualitas; do not say

what you believe to be false, jangan mengatakan apa yang Anda sendiri

tidak yakin. Dengan kata lain Langdon mengingkari maksim hubungan

untuk memenuhi maksim kualitas. Keduanya dari prinsip kerjasama

(PK). Jawaban Langdon atas tawaran Sophie berimplikasi: “Bulan depan

kita akan bertemu di Florence.”

Page 103: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Dalam teks bahasa sasaran, jawaban juga merupakan ujaran yang

mengandung implikatur karena ujaran itu menyatakan jawaban yang

tidak langsung. Ujaran ini seolah melanggar maksim hubungan karena

pertanyaan “Kapan aku dapat bertemu lagi denganmu?” dijawab dengan

“Well, bulan depan aku akan memberi ceramah pada sebuah konferensi

di Florence”. Ini dilakuan Langdon karena mungkin ia tidak begitu yakin

bulan depan mereka akan bisa bertemu. Dengan demikian pernyataan

Langdon berusaha memenuhi maksim kualitas; jangan katakan sesuatu

yang Anda tidak yakin kebenarannya.

Tidak ada perbedaan implikatur antara teks bahasa sumber dan

teks bahasa sasaran. Jawaban Langdon atas tawaran Sophie dalam

bahasa Indonesia juga berimplikasi: “Bulan depan kita akan bertemu di

Florence.”

5) Implikatur dengan Ilokusi Tak Langsung Menyatakan Alasan

Ujaran dengan implikatur yang mengandung ilokusi tak langsung

menyatakan alasan: TDVC/28/238/306 dan TDVC/21/189/244

Data TDVC/28/238/306 merupakan percakapan antara Sophie

dengan Langdon.

TDVC/28/238/306

BSU

Sophie looked over. “You’re kidding, right? We’re going to visit a knight?” Langdon gave an awkward smile. “We’re on a Grail quest, Sophie. Who better to help us than a knight?”

Page 104: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

BSA Sophie menatapnya. “Kau bercanda? Kita akan mengunjungi seorang knight?” Langdon tersenyum aneh. “Kita sedang dalam masalahan Grail, Sophie. Siapa yang dapat menolong kita kalau bukan seorang ksatria.”

Sophie terkejut ketika ternyata Leigh teabing yang akan mereka

temui adalah seorang knight yang baru saja dinobatkan oleh ratu Inggris

karena karyanya, sebuah sejarah panjang tentang House of York.

Dalam bahasa Inggris jawaban Langdon atas pertanyaan Sophie ;

“We’re on a Grail quest, Sophie. Who better to help us than a knight?”

tidak secara langsung menjawab pertanyaan Sophie, “You’re kidding,

right? We’re going to visit a knight?” sehingga bisa disimpulkan ujaran

itu mengandung implikatur. Jawaban yang tidak gayut ini sekilas

melanggar maksim hubungan; make your contribution relevant.

Jawaban Langdon atas pertanyaan Sophie mestinya “Yes, we’re

going to meet a knight” alih-alih, Langdon memberikan alasan mengapa

mereka harus menemui seorang knight dalam pencarian mereka akan the

Holy Grail. Karena itu, lewat konteks situasi kita bisa membuat

hubungan bahwa implikasi dari jawaban Langdon adalah “Ya, kita akan

menemui seorang knight karena dialah orang yang tepat untuk

didatangi”.

Dalam bahasa Indonesia “Kita sedang dalam masalahan Grail,

Sophie. Siapa yang dapat menolong kita kalau bukan seorang ksatria.”

Juga sekilas melanggar maksim hubungan sehingga mengandung

Page 105: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

implikatur dengan ilokusi tak langsung menyatakan alasan. Tidak ada

pergeseran daya pragmatis dalam proses penerjemahan ini.

6) Implikatur dengan Ilokusi Tak Langsung Meyakinkan

Ujaran dengan implikatur yang mengandung ilokusi tak langsung

mengingkari fakta ada pada data TDVC/25/211/272

Data TDVC/25/211/272 merupakan percakapan antara Sophie

dengan seorang petugas keamanan bank penyimpanan Zurich.

TDVC/25/211/272

BSU

“Do all the drivers wear Rolex?” the agent asked, pointing to Vernet’s wrist. Vernet glanced down and saw the the glistening band of his absurdly expensive watch peeking out from beneath the sleeve of his jacket. Merde. “This piece of shit? Bought it for twenty euro from a Taiwanese street vendor in St Germain des Pres. I’ll sell it to you for forty.”

BSA “Apa semua pengemudi memakai Rolex?” Tanya agen itu sambil menunjuk pergelangan tangan Vernet. Vernet melihat ke bawah dan melihat tali jam yang berkilauan dari jam tangannya yang sangat mahal itu. Sialan. “Jam murahan ini? Akumembelinya seharga dua puluh euro dari seorang pedagang kaki lima Taiwan di St. Germain des Pres. Aku mau menjualnya empat puluh euro. Berminat?”

Vernet, presiden bank penyimpanan Zurich berusaha

mengeluarkan Langdon dan Sophie dari gedung bank. Dia menyamar

Page 106: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

sebagai supir truk pengangkut barang. Sayang penyamarannya nyaris

terungkap ketika Collet seorang agen yang menghadangnya

mengetahuinya memakai jam tangan Rolex. Sesuatu yang aneh untuk

seorang supir. Untungnya, Vernet bisa meyakinkan kalau itu adalah

Rolex palsu.

Dalam teks bahasa Inggris, jawaban Vernet atas pertanyaan Collet:

“This piece of shit? Bought it for twenty euro from a Taiwanese street

vendor in St Germain des Pres. I’ll sell it to you for forty.” dikatakan

mengandung implikatur karena ujaran itu mengkomunikasikan sesuatu

secara tidak langsung. Penutur menyampaikan maksud dengan cara yang

tersamar.

Pertanyaan Collet “Do all the drivers wear Rolex?” membutuhkan

jawaban “Yes, they do” atau “No, they do not”. jawaban Vernet di atas

sepintas melanggar maksim hubungan; make your contribution relevant.

Ujaran ini juga melanggar maksim kualitas karena Vernet tidak

mengatakan sesuatu yang benar. Jawaban Vernet berimplikasi: “Tidak

mungkin seorang supir truk seperti saya mempunyai jam Rolex. Ini

Rolex palsu”

Dalam teks bahasa Indonesia jawaban Vernet “Jam murahan ini?

Aku membelinya seharga dua puluh euro dari seorang pedagang kaki

lima Taiwan di St. Germain des Pres. Aku mau menjualnya empat puluh

euro. Berminat?” juga sepintas melanggar maksim hubungan; make your

contribution relevant. Ujaran ini juga melanggar maksim kualitas karena

Page 107: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Vernet tidak mengatakan sesuatu yang benar. Ujaran ini mengandung

implikatur asertif dengan ilokusi tak langsung meyakinkan. Tidak terjadi

pergeseran daya pragmatik di sini. Meskipun tidak terjadi pergeseran

daya ilokusi pada ujaran secara keseluruhan, penambahan ujaran

“Berminat” menjadikan ujaran “Aku mau menjualnya empat puluh euro”

tidak memiliki implikatur tapi berubah menjadi eksplikatur. Terjadi

pergeseran dari implikatur menjadi eksplikatur tapi secara keseluruhan

beberapa ujaran di atas berimplikasi “Tidak mungkin seorang supir truk

seperti saya mempunyai jam Rolex. Ini Rolex palsu”

7) Implikatur dengan Ilokusi Tak Langsung Menerangkan

Ujaran dengan implikatur yang mengandung ilokusi tak langsung

menerangkan ada pada data TDVC/26/237/304

Data TDVC/26/237/304 merupakan percakapan antara Sophie

dengan Langdon.

TDVC/26/237/304

BSU

Sophie stared out at the dark roadway. “If we go to him, how much do you want to tell him?” Langdon looked unconcern. “Believe me, Leigh Teabing knows more about the Priory of Sion and the Holy Grail than anyone on earth.”

BSA Sophie menatap keluar pada jalan gelap. “Jika kita pergi ke orang itu, seberapa banyak kau akan memberi informasi kita?” Langdon tampak tak siap. “Percayalah. Leigh lebih tahu tentang Biarawan Sion dan Holy Grail dibanding siapapun di bumi ini.”

Page 108: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Langdon memutuskan mendatangi rumah Leigh Tebing, seorang

sejarawan bangsawan dari Inggris yang punya ketertarikan dengan The

Holy Grail, di Paris. Sophie ragu-ragu dengan keputusan Langdon. Ia

khawatir akan mendatangi orang yang keliru dan melibatkan orang yang

tak dikenalnya. Langdon berusaha meyakinkan Sophie.

Dalam bahasa Inggris, pertanyaan Sophie bernada kekhawatiran.

Dia tidak menginginkan informasi tentang the Holy Grail jatuh ke

tangan orang yang tidak bertanggung jawab. Pertanyaan Sophie

menuntut jawaban seberapa banyak informasi itu akan dibagikan kepada

Teabing. Jawaban Langdon atas pertanyaan Sophie: “Believe me, Leigh

Teabing knows more about the Priory of Sion and the Holy Grail than

anyone on earth.” mengandung implikatur karena pernyataan ini tidak

menjawab secara langsung apa yang dikehendaki pertanyaan Sophie.

Ujaran Langdon dengan begitu seakan melanggar maksim hubungan.

Ujaran ini juga melanggar maksim kuantitas; do not make your

contribution more informative than required karena Langdon memberi

penjelasan melebihi yang ditanyakan Sophie.

Langdon memberi jawaban yang melebihi yang diperlukan dalam

rangka meyakinkan Sophie bahwa dia bisa memberi seluruh informasi

itu karena justru Teabinglah, sebagai sejarawan yang punya interest

besar dengan the Holy Grail, orang yang paling tahu. Lewat konteks

situasi kita bisa menyimpulkan bahwa jawaban Langdonn berimplikasi:

Page 109: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

“Kita bisa memberi informasi itu sebanyak apapun dan kita tidak perlu

khawatir karena dia justru mempunyai informasi lebih banyak tentang

Biarawan Sion dan Holy Grail daripada kita.”

Dalam teks bahasa Indonesia Jawaban Langdon “Percayalah. Leigh

lebih tahu tentang Biarawan Sion dan the Holy Grail dibanding siapapun

di bumi ini.” juga seakan melanggar maksim hubungan. Ujaran ini juga

melanggar maksim kuantitas. Ujaran ini mengandung implikatur asertif

dengan ilokusi tak langsung menerangkan. Tidak terjadi pergeseran daya

pragmatis dalam penerjemahan ini.

8) Implikatur dengan Ilokusi Tak Langsung Membual

Ujaran dengan implikatur yang mengandung ilokusi tak langsung

membual ada pada data TDVC/36/262/335.

Data TDVC/36/262/335 merupakan percakapan antara Sophie

dengan Sir Leigh Teabing.

TDVC/36/262/335

BSU

Sophie as if felt the entire night had become some kind of twilight zone where nothing was as she expected. “This is all for your work?” “Learning the truth has become my life’s love,” Teabing said. “And Sangreal is my favorite mistress.”

BSA Sophie merasa sepanjang malam ini seolah berada di tengah-tengah antara dunia nyata dan mimpi. Tidak ada satu halpun yang dapat di duganya. “Ini semua untuk pekerjaanmu?” “Mempelajari kebenaran telah menjadi kecintaanku,” kata Teabing. “Dan Sangreal adalah kekasih favoritku.”

Page 110: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Sophie mendapatkan banyak sekali penjelasan tentang Holy Grail

dan hal-hal tentang sejarah Kristen yang belum pernah ia dengar

sebelumnya. Teabing telah memberinya banyak penjelasan yang

mengejutkan untuk Sophie. Dengan melihat-lihat semua benda yang ada

di ruangan kerja Teabing dan berkomentar “This is all for your work?”

Sophie menemukan gairah yang begitu besar pada diri Teabing terhadap

the Holy Grail.

Dalam teks bahasa sumber, respon Teabing pada komentar Sophie

“Learning the truth has become my life’s love,” … “And Sangreal is my

favorite mistress.” merupakan ekspresi kebanggaan dirinya atas semua

hal yang dia ketahui akan the Holy Grail. Pernyataan Teabing

merupakan ujaran yang mengandung impikatur karena ujaran itu

menyampaikan lebih dari sekedar yang diinformasikannya. Ujaran ini

sekilas melanggar maksim kuantitas. Teabing melakukan ini dengan

maksud membual kepada Sophie yang masih “ingusan” pengetahuannya

tentang the Holy Grail. Respon Teabing atas pertanyaan Teabing

berimplikasi: “Ya. Ini semua adalah kebenaran dan aku tahu banyak

tentang Sangreal”

Dalam teks bahasa sasaran, pernyataan Teabing

“Mempelajari kebenaran telah menjadi kecintaanku,” … “Dan Sangreal

adalah kekasih favoritku.” juga mengandung impikatur karena ujaran itu

menyampaikan lebih dari sekedar yang diinformasikannya. Ujaran ini

Page 111: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

juga melanggar maksim kuantitas secara berlebihan. Tidak terjadi

pergeseran daya pragmatis di sini.

9) Implikatur dengan Ilokusi Tak Langsung Menyatakan Pendapat

Ujaran dengan implikatur yang mengandung ilokusi tak langsung

menyatakan pendapat ada pada data TDVC/39/267/343.

Data TDVC/39/267/343 merupakan percakapan antara Sophie

dengan kakeknya, Saunier.

Sophie kecil membaca Koran yang berisi artikel kakeknya yang

mengulas film Amerika berjudul The Last Temptation of Christ, tentang

Yesus yang bercinta dengan seorang perempuan bernama Maria

Magdalena. Kakeknya terkejut mendapatkan pertanyaan Sophie.

Pertanyaan Sophie kecil “Did Jesus have girlfriend?”

membutuhkan jawaban ya atau tidak. Dalam bahasa Inggris, respon

Saunier “Would be so bad if he did?” yang juga berbentuk pertanyaan

TDVC/39/267/343

BSU

“Did Jesus have girlfriend?” Her grandfather was silent for several moments. “Would it be so bad if he did?”

BSA “Apakah Yesus punya kekasih?” Kakeknya terdiam beberapa saat.”Apakah buruk sekali jika dia memang punya kekasih?”

Page 112: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

seakan tidak menjawab pertanyaan Sophie. Respon Saunier dengan

demikian merupakan ujaran yang mengandung impikatur karena

menyatakan sesuatu secara tidak langsung. Ujaran ini sekilas melanggar

maksim hubungan make your contribution relevant. Saunier merespon

pertanyaan dengan pertanyaan juga dengan maksud untuk menghindari

konfrontasi pendapat atau dengan kata lain dia berusaha memenuhi

maksim kesepakatan, minimize disagreement between self and other.

Jawaban Saunire, kakek Sophie atas pertanyaan Sophie berimplikasi:

“Dia memang punya kekasih dan itu tidak masalah.”

Dalam bahasa Indonesia, pertanyaan Sauniere ”Apakah buruk

sekali jika dia memang punya kekasih?” juga sekilas melanggar maksim

hubungan. Ujaran ini memenuhi maksim kesepakatan. Respon Saunier

merupakan ujaran yang mengandung implikatur asertif. Tidak terjadi

pergeseran implikatur dalam hal ini.

10) Implikatur dengan Ilokusi Tak Langsung Menyanggah

Ujaran dengan implikatur yang mengandung ilokusi tak langsung

menyanggah ada pada data TDVC/40/399/382, TDVC/52/373/473.

Data TDVC/52/373/473 merupakan percakapan antara petugas

altar Gereja Kuil dengan Teabing.

Page 113: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

TDVC/52/373/473 Teks

BSU

The altar boy had been here for a couple of years but had never heard of this costum. “It would be better if you waited until nine thirthy. The church isn’t open yet, and I am not finished hovering yet.” The man on crutches glared angrily. “Young man, the only reason there’s anything left of this building for you to hover is an account of the gentlemen in that woman’s pocket.”

BSA Petugas altar itu telah bekerja di sini selama dua tahun, namun dia tidak pernah mendengar kebiasaan itu. “Lebih baik jika Anda menunggu hingga pukul 9.30. Gereja ini belum belum buka, dan saya belum selesai bersih-bersih.” Lelaki bertongkat itu mendelik marah. “Anak muda, satu-satunya sebab masih adanya benda-benda di sini untuk kau bersihkan adalah karena lelaki baik hati yang sekarang ada di balik kantong perempuan itu.”

Langdon, Sophie dan Teabing sampai di Gereja Kuil dalam

pencarian kata kunci untuk membuka kriptek yang berisi petunjuk

menuju the Holy Grail. Ketika memasuki gereja mereka diberitahu

petugas altar bahwa gereja baru buka pukul 9.30. Teabing bersikeras

masuk dan mengaku mereka adalah keturunan Sir Christopher Wren,

penyantun utama Gereja Kuil.

Pada teks bahasa sumber, respon Teabing atas pertanyaan petugas

altar: “Young man, the only reason there’s anything left of this building

for you to hover is on account of the gentlemen in that woman’s pocket.”

dikatakan mengandung implikatur karena penutur menyampaikan

maksud dengan cara tidak langsung. Respon Teabing di atas sepintas

melanggar maksim hubungan; make your contribution relevant.

Page 114: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Pernyataan Teabing lewat konteks situasi bisa dipahami berimplikasi:

“Kami berhak masuk karena Sir Christopher Wren yang abunya ada di

saku perempuan itu penyantun utama gereja ini.”

Pada teks bahasa sasaran, respon Teabing “Anak muda, satu-

satunya sebab masih adanya benda-benda di sini untuk kau bersihkan

adalah karena lelaki baik hati yang sekarang ada di balik kantong

perempuan itu.” juga mengkomunikasikan sesuatu secara tidak langsung.

Ujaran ini sepintas melanggar maksim hubungan sehingga mengandung

implikatur. Tidak ada perubahan implikatur dalam proses penerjemahan

ini.

11) Implikatur dengan Ilokusi Tak Langsung Mengiyakan

Ujaran dengan implikatur yang mengandung ilokusi tak langsung

mengiyakan ada pada data TDVC/43/310/396, TDVC/44/314/400,

TDVC/45/314/400, TDVC/46/403/316, TDVC/60/484/615.

Data TDVC/44/314/400 merupakan percakapan antara Langdon

dengan Jonas, editornya.

TDVC/44/314/400

BSU

“Jonas?” Langdon pressed,”You sent out my manuscript, didn’t you?” Faukman frowned, sensing Langdon was not happy about it. “The manuscript was clean, Robert, and I wanted to surprise you with some terific blurps.”

Page 115: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Langdon menelpon Jonas Faukman, editor untuk buku terbarunya.

Ia ingin tahu apakah editornya telah mengirimkan naskah buku barunya

kepada beberapa pihak tanpa sepengetahuannya. Jonas memang telah

memilih sepuluh tokoh terkemuka berikut sepucuk surat sopan yang

meminta mereka menulis dukungan singkat untuk dicetak di sampul

buku tersebut. Jonas kelihatannya khawatir Langdon tidak senang

dengan tindakannya itu.

Dalam bahasa Inggris, jawaban Jonas atas pertanyaan Langdon:

“The manuscript was clean, Robert, and I wanted to surprise you with

some terific blurps.” mengandung implikatur karena ujaran itu

menyatakan jawaban yang tidak langsung. Penutur menyampaikan

maksud secara implisit

Pertanyaan Langdon, “Jonas?” Langdon pressed”You sent out my

manuscript, didn’t you?” tidak dijawab dengan misalnya “Yes, I did.”

Alih-alih Jonas menceritakan rencananya akan mengejutkannya dengan

pujian dari para tokoh yang akan memberikan testimoni atas karyanya.

Jonas tampak telah melanggar maksim hubungan; make your

contribution relevant. Jonas juga sekilas melanggar maksim kuantitas;

BSA “Jonas,” Langdon mendesak. ”Kau telah mengirim naskahku bukan?” Faukman mengerutkan dahinya, merasakan ketidaksenangan Langdon dengan itu. “Naskah itu bagus, Robert, dan aku ingin mengejutkanmu dengan beberapa pujian yang menarik.”

Page 116: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

do not make your contribution more informative than required. Jawaban

Jonas berimplikasi: “Ya, aku telah mengirimkannya untuk mereka.”

Dalam teks terjemahan, jawaban Jonas “Naskah itu bagus, Robert,

dan aku ingin mengejutkanmu dengan beberapa pujian yang menarik.”

Juga memiliki implikatur karena ujaran itu menyatakan jawaban yang

menyampaikan maksud secara implisit. Jonas ingin Langdon juga tahu

mengapa ia mengirimkan teks itu ke orang-orang yang telah dipilih.

Ujaran Jonas tampak melanggar maksim hubungan dan maksim

kuantitas. Ini berarti bahwa implikatur yang dihasilkan antara teks

bahasa sumber dan teks bahasa sasaran tidak bergeser.

12) Implikatur dengan Ilokusi Tak Langsung Menyatakan

ketidaksetujuan

Ujaran dengan implikatur yang mengandung ilokusi tak langsung

menyatakan ketidaksetujuan ada pada data TDVC/50/360/456 dan

TDVC/51/361/456

Data TDVC/50/360/456 merupakan percakapan antara Sir Leigh

Teabing dengan Simon Edward, seorang polisi Perancis.

TDVC/50/360/456

BSU As he gazed out at the sea of weapons aimed at him, he propped himself on his crutches and scratched his head. “Simon, did I win the policemen’s lottery while I was away?” He sounded more bilwerded then concerned.

Page 117: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

Simon Edward stepped forward, swallowing the frog in his throat. “Good morning, Sir. I apologized for the confusion. We’ve got a gas leak and your pilot said he was coming to the terminal.”

BSA Ketika Leigh melihat banyak senjata mengarah padanya, dia bersandar pada tongkatnya dan menggaruk kepalanya. “Simon, apakah aku memenangkan lotere polisi ketika aku pergi?” Suara Teabing lebih kedengaran bingung daripada takut. Simon Edward melangkah ke depan, mendegut dengan sukar, seperti menelan seekor katak. “Selamat pagi, Pak. Saya mohon maaf karena kebingungan ini. Kami ada kebocoran bahan bakar dan pilot Anda telah setuju untuk menghentikan pesawat di terminal.”

Pesawat pribadi Teabing sampai di bandara Biggin Hill, London.

Tapi polisi Perancis sudah siap untuk melakukan penangkapan

terhadapnya. Pilot diminta memarkir pesawat di terminal, bukan di

depan hangar pribadi teabing. Teabing bergeming, pesawat masuk

hangar pribadi Teabing. Polisi yang mengepung Teabing dan kawan-

kawannya marah, merasa disepelekan Sir Leigh Teabing, seorang

bangsawan Inggris yang mereka anggap congkak. Ketika Teabing turun

dia melihat begitu banyak senjata mengarah padanya.

Dalam bahasa Inggris, ungkapan kemarahan Teabing: “Simon, did

I win the policemen’s lottery while I was away?” dikatakan mengandung

implikatur karena ujaran ini mengkomunikasikan sesuatu dengan cara

tidak langsung.

Page 118: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Pernyataan Teabing merupakan ekspresi kekesalan karena merasa

tidak diperlakukan secara terhormat, perlakuan yang biasanya ia

dapatkan sebagai seorang bangsawan Inggris. Pernyataan Teabing yang

tidak gayut dengan konteks situasinya tampak melanggar maksim

hubungan; make your contribution relevant. Ungkapan kemarahan yang

disampaikan tidak langsung ini mungkin dimaksudkan untuk

menghindarkan Simon dari kehilangan muka. Lewat cara ini Teabing

berusaha memenuhi maksim simpati; minimize antipaty between self and

other. Pertanyaan Teabing berimplikasi: “Apa-apaan ini, Simon?”

Dalam bahasa Indonesia, pernyataan Teabing “Simon, apakah aku

memenangkan lotere polisi ketika aku pergi?” juga tampak melanggar

maksim hubungan. Ujaran ini dimaksudkan untuk menghindarkan

Simon dari kehilangan muka; maksim simpati. Ujaran ini mengandung

implikatur asertif dengan ilokusi tak langsung menyatakan

ketidaksetujuan. Tidak terjadi pergeseran implikatur dalam proses

penerjemahan ini.

13) Implikatur dengan Ilokusi Tak Langsung Menolak Memberi

Informasi

Ujaran dengan implikatur yang mengandung ilokusi tak langsung

menolak memberi informasi ada pada data TDVC/54/386/490,

TDVC/55/410/520, dan TDVC/56/410/523.

Page 119: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

Data TDVC/55/410/520, merupakan percakapan antara Sophie

dengan Langdon.

TDVC/55/410/520

BSU

“Might I ask where this verse come from? And why you are seeking on orb?” “You might ask,” Langdon said, with a friendly smile, “but it’s a long story and we have very little time.”

BSA Boleh aku bertanya dari mana kalian mendapatkan bait ini? Dan mengapa kalian mencari sebuah bola? (Gettum, penjaga perpustakaan) “Kau boleh bertanya,” kata Langdon dengan senyum ramah, ”tetapi ceritanya panjang dan kami tidak punya banyak waktu.”

Langdon dan Sophie berada di perpustakaan King’s College untuk

mencari tahu nama sebuah makam seperti yang tertulis dalam sandi

untuk membuka kriptek. Sophie menyodorkan secarik kertas bertuliskan

setengah bait yang terdapat pada kriptek. Gettum, petugas perpustakaan

yang ternyata juga sudah mengenal Langdon, bertanya dari mana mereka

mendapat bait itu. Tentu Langdon tidak bersedia membuka rahasia

tentang bait dari kriptek itu.

Dalam teks bahasa Inggris, pernyataan Langdon; “You might ask,”

… “but it’s a long story and we have very little time.” memiliki

implikatur karena ujaran itu menyatakan penolakan untuk memberi

informasi yang disampaikan secara tidak langsung. Penutur

menyampaikan maksud tuturannya secara implisit. Makna lokusi ujaran

Page 120: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

tidak sama dengan daya ilokusi yang ditimbulkannya. Pada ujaran di

atas makna lokusinya adalah memberi informasi bahwa si penutur tidak

punya banyak waktu. Meskipun begitu, daya ilokusi yang ditimbulkan

dari tuturan itu bukanlah memberi informasi tapi lebih merupakan

penolakan.

Langdon ingin menyatakan penolakan dengan cara yang santun. Ia

melakukannya karena menolak secara langsung akan dianggap tidak

sopan atau dengan kata lain ia berusaha memenuhi prinsip kesopanan

(PS) terutama maksim kearifan; minimize cost to other. Respon Langdon

atas pertanyaan Gettum berimplikasi: “Maaf, saya tidak bisa menjawab

pertanyaan Anda. Ini rahasia.”

Dalam teks bahasa sasaran, pernyataan Langdon “Kau boleh

bertanya,” …,”tetapi ceritanya panjang dan kami tidak punya banyak

waktu.” juga memiliki implikatur karena makna disampaikan secara

implisit. Makna lokusi ujaran tidak sama dengan daya ilokusi yang

ditimbulkannya. Ujaran Langdon bukanlah memberi informasi tapi lebih

merupakan penolakan. Lewat ujarannya Langdon berusaha memenuhi

maksim kearifan. Respon Langdon atas pertanyaan Gettum mengandung

implikatur asertif dengan makna ilokusi tak langsung menolak memberi

informasi. Tidak terjadi pergeseran daya pragmatis dalam proses

penerjemahan ini.

Page 121: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

14) Implikatur dengan Ilokusi Tak Langsung Mempersilahkan

Ujaran dengan implikatur yang mengandung ilokusi tak langsung

mempersilahkan ada pada data TDVC/57/412/522.

Data TDVC/57/412/522 merupakan percakapan antara Silas

dengan pendeta Opus Dei.

TDVC/57/412/522

BSU

Silas nodded. “I am in town only for the day. Might I rest here?” “You need not even ask. There are two empty rooms on the third floor. Shall I bring you some tea and bread?”

BSA Silas mengangguk. “Aku di kota ini hanya satu hari ini. Boleh aku beristirahat di sini?” “Kau tidak perlu bertanya. Ada dua kamar kosong pada lantai tiga. Mau dibawakan teh dan roti?”

Silas diantar Remy, pembantu pribadi Teabing, ke pusat Opus Dei

London dan disambut seorang laki-laki berjubah yang ramah. Silas

memperkenalkan diri sebagai anggota Opus Dei dari Amerika dan

meminta untuk menginap semalam di pusat Opus Dei itu.

Dalam teks bahasa Inggris, ucapan pendeta Opus Dei sekilas hanya

memberi informasi, tapi sebenarnya dia tidak saja memberi informasi,

tapi juga mempersilahkan sehingga ujaran “You need not even ask.

There are two empty rooms on the tird floor.” memiliki implikatur.

Jawaban pendeta sepertinya tidak gayut atau melanggar maksim

Page 122: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

hubungan karena permohonan direspon dengan informasi “There are

two empty rooms on the third floor.” Ujaran ini menyatakan

mempersilahkan secara tidak langsung atau secara implisit. Makna

lokusi ujaran di atas adalah adalah memberi informasi. Meskipun begitu,

daya ilokusi yang ditimbulkan dari tuturan itu bukanlah sekedar

memberi informasi. Jawaban laki-laki pendeta Opus Dei itu

berimplikasi: “Silahkan, kami senang menerima Anda. Silahkan ke

lantai tiga, ada kamar kosong yang bisa dipakai.”

Dalam teks bahasa Indonesia, ujaran pendeta Opus Dei “Kau tidak

perlu bertanya. Ada dua kamar kosong pada lantai tiga. Mau dibawakan

teh dan roti” juga sepertinya tidak gayut atau melanggar maksim

hubungan. Ujaran ini menyatakan sesuatu secara tidak langsung. Makna

lokusi ujaran ini berbeda dengan daya ilokusinya. Ujaran pendeta

mengandung implikatur asertif dengan ilokusi tak langsung

mempersilahkan. Tidak terjadi pergeseran implikatur antara ujaran

bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.

15) Implikatur dengan Ilokusi Tak Langsung Mengecam

Ujaran dengan implikatur yang mengandung ilokusi tak langsung

mengecam: TDVC/20/188/243.

Data TDVC/20/188/243 merupakan percakapan antara Uskup

Aringarosa dengan pendeta puri Gandolfo

Page 123: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

TDVC/20/188/243

BSU

“You made your concerns known five months ago,” Aringarosa said. “Why should I wait?” “Indeed, we are very pleased with your expediency. ”

BSA “Anda telah menyampaikan maksud anda lima bulan yang lalu,” kata Aringarosa. “Mengapa saya harus menunggu lebih lama?” “Memang. Kami sangat senang dengan langkah Anda. ” (pendeta)

Kedatangan Aringarosa ke puri Gandolfo adalah untuk mengambil

cicilan yang dijanjikan Vatikan atas pemutusannya secara sepihak Opus

Dei sebagai salah satu prelature Vatikan. Pihak Vatikan yang diwakili

puri Gandolfo agak tidak suka dengan sikap Aringarosa yang bernada

menekan.

Dalam bahasa sumber, jawaban pendeta atas pertanyaan uskup

Aringarosa ; “Why should I wait?” tampak tidak gayut sehingga bisa

disimpulkan mengandung implikatur. Jawaban pendeta; “Indeed, we are

very pleased with your expediency.” Seakan tidak mempunyai

hubungan apapun sehingga seolah melanggar maksim hubungan; make

your contribution relevant. Di sini pendeta berusaha memenuhi maksim

simpati, maximize symphaty between self and other, dari prinsip

kesopanan (PS). Lewat konteks situasi dan pemahaman PK dan PS kita

bisa menyimpulkan bahwa pertanyaan pendeta berimplikasi : “Anda

sangat tidak bersabar.”

Page 124: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

Dalam teks bahasa Indonesia jawaban pendeta “Memang. Kami

sangat senang dengan langkah Anda.” juga tidak gayut sehingga bisa

disimpulkan mengandung implikatur dan melanggar maksim hubungan;

make your contribution relevant. Ujaran ini memenuhi maksim simpati,

maximize symphaty between self and other, dari prinsip kesopanan (PS).

Tidak ada pergeseran daya pragmatis dalam proses penerjemahan ini.

16) Implikatur dengan Ilokusi Tak Langsung Menyalahkan

Ujaran dengan implikatur yang mengandung ilokusi tak langsung

menyalahkan: TDVC/22/193/249

Data TDVC/22/193/249 merupakan percakapan antara Sophie

dengan seorang petugas keamanan bank penyimpanan Zurich.

TDVC/22/193/249

BSU Sophie Nodded and took her key back. “Which floor?” The man gave an odd look, “Your key instructs the elevator which floor.”

BSA Sophie mengangguk dan mengambil kembali kuncinya. “Lantai berapa?” Lelaki itu menatapnya aneh. “Kunci Anda akan memberitahu lift lantai berapa.”

Langdon dan Sophie sampai di bank penyimpanan Zurich untuk

mengambil barang yang ada sesuai pesan kunci emas yang diberikan

kakek Sophie. Bank penyimpanan Zurich adalah sebuah bank yang

memberikan pelayanan wasiat dengan kode komputer tanpa nama dan

Page 125: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

bisa diwariskan pada keturunan si pemegang kunci. Sophie memiliki

kuncinya tapi tidak mempunyai nomer sandi yang diperlukan. Ketika

Sophie bertanya di mana lift berada, penjaga merasa heran karena

mestinya siapapun pemegang kunci emas bank penyimpanan Zurich tahu

di mana lift berada.

Dalam bahasa Inggris, respon penjaga bank atas pertanyaan

Sophie: “Your key instructs the elevator which floor.” Merupakan ujaran

yang mengandung implikatur karena ujaran itu menyatakan apa yang

sebenarnya ingin disampaikan penjaga bank secara tidak langsung.

Penutur menyampaikan maksud dengan cara yang tersamar.

Ketika Sophie bertanya kepada penjaga, “Which floor?” tidak

direspon dengan menunjukan di lantai mana Sophie harus menuju,

misalnya “You have to go to the third floor….” Penjaga bank,

sebaliknya malah menjawab kunci itulah yang akan menunjukan di mana

dia harus pergi. Pernyataan penjaga bank seakan telah melanggar

maksim hubungan; make your contribution relevant. Penjaga berusaha

memenuhi maksim simpati, maximize sympathy between self and other,

dari prinsip kesopanan (PS) dengan cara tidak menyalahkan atas

ketidaktahuan Sophie secara langsung. Lewat konteks situasi dan

pemahaman PK dan PS kita bisa menyimpulkan bahwa pertanyaan

penjaga bank berimplikasi: “Sebagai pemegang kunci mestinya Anda

tahu ke lantai mana Anda harus menuju.”

Page 126: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

Dalam bahasa Indonesia, ujaran penjaga bank “Kunci Anda akan

memberitahu lift lantai berapa.” juga seakan telah melanggar maksim

hubungan untuk memenuhi maksim simpati dari prinsip kesopanan (PS)

dengan cara tidak menyalahkan atas ketidaktahuan Sophie secara

langsung. Ujaran ini mengandung implikatur ekspresif dengan ilokusi

tak langsung menyalahkan. Tidak ada perubahan implikatur dalam

proses penerjemahan ini.

b. Implikatur Direktif

Ada 5 ujaran yang termasuk dalam implikatur asertif dalam

penelitian ini. Dalam implikatur asertif ini penutur menyatakan sesuatu

yang akan berakibat petutur melakukan sesuatu. Lima implikatur yang

termasuk dalam jenis direktif ini meliputi: mengajak, memerintah,

menyarankan, menawarkan dan mengingatkan.

1) Implikatur dengan Ilokusi Tak Langsung Mengajak

Ujaran dengan implikatur yang mengandung ilokusi tak langsung

mengajak ada pada data: TDVC/14/159/206. Data ini merupakan

percakapan antara Langdon dan Sophie

TDVC/14/159/206

BSU

”What happened?,” Langdon demanded, joining Sophie on the curb as the taxi disappeared. Sophie was already heading for the train station entrance. “Come on we we’re buying two tickets on the next train out of Paris.”

Page 127: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

BSA “Ada apa?” Tanya Langdon, mendekati Sophie di tepi jalan ketika taksi itu menghilang. Sophie telah siap bergerak ke pintu masuk stasiun kereta api. “Ayo kita beli dua tiket kereta api berikutnya untuk keluar dari Paris.”

Sophie akhirnya berhasil sampai di stasiun kereta api. Dia

berencana membeli dua tiket ke kota Lille dengan kartu kredit Langdon.

Tapi mereka sendiri tidak menggunakan tiket itu melainkan pergi dengan

taksi menuju tempat yang berbeda. Ini adalah usaha Sophie untuk

menghilangkan jejak. Tapi taktik ini belum diketahui Langdon. Langdon

masih bingung dengan apa yang dilakukan Sophie.

Dalam teks bahasa sumber, respon Sophie menjawab pertanyaan

Langdon, yang masih kebingungan dengan rencana Sophie, mengandung

implikatur ekspresif dengan ilokusi tak langsung mengajak: “Ikuti saja

apa yang aku katakan, kita akan membeli dua tiket ke Paris.

Sophie tampak tidak berusaha menjelaskan pada Langdon tujuan

dari tindakannya. Ia justru menggunakan ujaran ilokusi mengajak. Ini

jelas melanggar maksim hubungan; make your contribution relevant.

Dalam teks terjemahan ujaran Sophie “Ayo kita beli dua tiket

kereta api berikutnya untuk keluar dari Paris.” Juga mengandung

implikatur ekspresif dengan ilokusi tak langsung mengajak. Ujaran ini

juga melanggar maksim hubungan. Tidak ada pergeseran daya pragmatis

dalam proses penerjemahan ini.

Page 128: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

2) Implikatur dengan Ilokusi Tak Langsung Memerintah

Ujaran dengan implikatur yang mengandung ilokusi tak langsung

memerintah ada pada data: TDVC/17/179/231. Data ini merupakan

percakapan antara Langdon dan Sophie

TDVC/17/179/231

BSU

Langdon look down at the car’s controls and hesitated. Shit. He groped for the stick shift and clutch. “Sophie? May be you_” “Go!” She yelled.

BSA Langdon melihat peralatan kemudi mobil itu dan tampak ragu. Sialan. Dia meraih tongkat persneling dan pedal kopling. “Shopie? Mungkin kau_” “Jalan!” Sophie berteriak

Langdon dan Sophie ada di dalam taksi dalam pelariannya keluar

dari Paris. Tiba-tiba sopir taksi yang ditumpangi Langdon dan Sophie

dihubungi operator. Sadar akan bahaya yang mengancam karena

diketahui keberadaannya, Sophie langsung menodongkan pistol kepada

sopir taksi. Sopir diusir keluar dari taksi. Langdon disuruh menggantikan

mengemudi. Langdon bingung karena ia tidak terbiasa mengendarai

mobil manual.

Kebingungan Langdon yang tampak lewat pertanyaannya kepada

Sophie ; “Sophie? May be you_” direspon Sophie dengan pernyataaan :

“Go!”. Pernyataan ini tidak saja menyuruh Langdon segera

Page 129: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

mengemudikan taksi yang sekarang mereka ambil alih tapi juga perintah

untuk diam

Dalam teks bahasa Inggris respon Sophie atas pertanyaan Langdon

mengandung implikatur karena pernyataan itu mengandung beberapa

perintah sekaligus, tidak saja menyuruh Langdon untuk segera jalan, tapi

juga menyuruhnya diam dan menuruti perintahnya. Ini bisa kita

simpulkan lewat konteks situasi bahwa Sophie memegang sebuah pistol,

sebuah tindakan yang mengekspresikan ancaman. Ujaran Sophie di atas

melanggar maksim hubungan: make your contribution relevant karena

pertanyaan Langdon, yang belum sempat selesai direspon dengan

perintah yang bernada ancaman. Jawaban Sophie dengan demikian bisa

kita simpulkan berimplikasi, “Diam, lakukan perintahku.”

Dalam teks terjemahan ujaran Sophie “Jalan!” juga melanggar

maksim hubungan. Ujaran ini mengandung implikatur ekspresif dengan

ilokusi tak langsung memerintah. Dalam proses penerjemahan ini

implikatur teks bahasa sasaran tidak berubah. Tidak terjadi pergeseran

daya pragmatis.

3) Implikatur dengan Ilokusi Tak Langsung Menyarankan

Ujaran dengan implikatur yang mengandung ilokusi tak langsung

menyarankan ada pada data TDVC/42/309/394.

Data TDVC/42/309/394 merupakan percakapan antara Langdon

dengan Teabing.

Page 130: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

TDVC/42/309/394

BSU

Langdon turned full around and looked at him. “What?” Teabing demanded. “You two can expect to stay in France with the entire judicial police after you. London will be much safer.”

BSA Langdon memutar tubuhnya sepenuhnya ke belakang dan menatap Teabing. “Apa?” tanya Teabing. “Kalian tidak mungkin berada di Perancis dengan seluruh polisi judicial memburu kalian. London jauh lebih aman ”

Teabing, Langdon dan Sophie barusan meloloskan diri dari puri

Villete dari kejaran polisi judisial. Setelah merasa aman Teabing

menghubungi Richard, petugas bandara, untuk mempersiapkan

penerbangan pribadi ke London. Langdon dan Sophie kaget mendengar

keputusan Teabing.

Ekspresi Sophie dan Langdon yang menunjukan kekagetan secara

implisit menanyakan “We’re going to London?”. Dalam bahasa Inggris,

jawaban Teabing “You two can expect to stay in France with the entire

judicial police after you. London will be much safer.” merupakan bentuk

reaksi atas ekspresi Langdon dan Sophie. Respon Teabing adalah bentuk

penegasan dan merupakan implikatur karena dia mengatakan sesuatu

secara tidak langsung bahwa : “Kita harus pergi ke London.”

Dalam bahasa Indonesia, ujaran Teabing “Kalian tidak mungkin

berada di Perancis dengan seluruh polisi judisial memburu kalian.

Page 131: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

London jauh lebih aman.” juga merupakan implikatur karena dia

mengatakan sesuatu secara tidak langsung. Teabing meminta mereka

segera meninggalkan Paris menuju London. Tidak terjadi pergeseran

daya pragmatis dalam hal ini.

4) Implikatur dengan Ilokusi Tak Langsung Menawarkan

Ujaran dengan implikatur yang mengandung ilokusi tak langsung

menawar ada pada data TDVC/48/340/431

Data TDVC/48/340/431 merupakan percakapan antara pilot

dengan Uskup Aringarosa.

TDVC/48/340/431

BSU

The pilot eyed the bishop gold ring. “Real diamonds?” Aringarosa looked at the ring. “I could not possibly part with this.”

BSA Pilot itu menatap cincin uskup itu, “Berlian asli?” Aringarosa menatap cincinnya. “Aku tidak mungkin berpisah dengannya.”

Uskup Aringarosa ada di dalam pesawat menuju Paris. Tiba-tiba

Guru menelponnya, memberitahu bahwa Langdon, Sophie dan Silas ada

di London. Uskup Aringarosa panik, dia ada di pesawat dan tidak

mungkin tiba-tiba mengubah arah penerbangan. Aringarosa mendapat

ide, menyuap pilot. Aringarosa menawarkan sepuluh ribu euro asalkan

Page 132: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

pilot mau mengubah arah penerbangan menuju London. Pilot

bergeming, ia menatap cincin keuskupan Aringarosa yang bertahta

berlian.

Dalam teks bahasa sumber, pertanyaan pilot; “Real diamonds?”

bisa disimpulkan mengandung implikatur karena ujaran ini

mengkomunikasikan sesuatu dengan cara tersembunyi. Tawaran

Aringarosa akan memberikan sepuluh ribu euro asalkan mereka berubah

arah menuju London ditolak oleh pilot.

Pertanyaan pilot yang menanyakan apakah berlian pada cincin

Aringarosa asli atau palsu seakan tidak mempunyai hubungan dengan

pertanyaannya sehingga tampak melanggar maksim hubungan; make

your contribution relevant. Ujaran ini juga melanggar maksim cara

karena pertanyaan itu bisa menimbulkan ketaksaan. Ungkapan tak

langsung ini mungkin dipakai pilot untuk menghindari mengungkapkan

permintannya secara langsung. Pertanyaan pilot itu berimplikasi

menawarkan: “Saya mau pesawat berubah menuju London asal cincin

itu untukku.”

Dalam teks bahasa sasaran, pertanyaan pilot “Berlian asli?” juga

tampak melanggar maksim hubungan dan maksim cara karena

pertanyaan itu bisa menimbulkan ketaksaan. Ungkapan ini oleh pilot

dipakai untuk menghindari mengungkapkan permintannya secara

langsung. Tidak ada pergeseran implikatur dalam kasus ini.

Page 133: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

5) Implikatur dengan Ilokusi Tak Langsung Mengingatkan

Ujaran dengan implikatur yang mengandung ilokusi tak langsung

mengingatkan: TDVC/19/187/241.

Data TDVC/19/187/241 merupakan percakapan antara Sophie

dan Langdon.

TDVC/19/187/241 Teks

BSU

“We were worried about you, Bishop,” the priest said, checking his watch and looking more perturbed than worried. “My apologies. Airlines are so unreliable this days”

BSA “Kami mengkhawatirkan Anda , Uskup,” kata pendeta itu, sambil melihat jam tangannya dan lebih tampak gelisah daripada khawatir. “Maafkan saya. Akhir-akhir ini penerbangan tidak dapat dipercaya.”

Uskup Aringarosa datang ke puri Gandolfo atas undangan Vatikan.

Kedatangan Aringarosa ke puri Gandolfo adalah untuk mengambil

cicilan yang dijanjikan Vatikan atas pemutusannya secara sepihak Opus

Dei sebagai salah satu prelature Vatikan

Seorang pendeta di puri Gandolfo menyambut uskup Aringarosa

dengan kurang ramah. Kehadiran uskup Aringarosa di tengah malam itu

sudah di tunggu-tunggu.

Dalam teks bahasa sumber, sambutan pendeta pada kedatangan

Uskup Aringarosa “We were worried about you, Bishop,” mengandung

implikatur karena ujaran ini tidak merepresentasikan apa yang

Page 134: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

sebenarnya ingin dikatakan oleh pendeta. Kedatangan Aringarosa sudah

terlalu larut. Dari konteks situasi juga kita mengetahui bahwa kalimat ini

tidak diucapkan dengan nada khawatir tapi lebih ke nada gelisah dan

menunjukan sikap tidak bersahabat sehingga ucapan pendeta di atas

tidak sesuai dengan sikapnya. Kita bisa menyimpulkan bahwa ujaran

pendeta melanggar maksim hubungan; make your contribution relevant

dan maksim kualitas karena tidak mengatakan apa yang sebenarnya ia

pikirkan. Pendeta berusaha memenuhi maksim simpati, maximize

sympathy between self and other, dari prinsip kesopanan (PS). Lewat

konteks situasi dan pemahaman PK dan PS kita bisa menyimpulkan

bahwa pertanyaan pendeta berimplikasi : “Anda datang sangat terlambat

Uskup.”

Dalam teks bahasa sasaran, ujaran pendeta “Kami

mengkhawatirkan Anda, Uskup,” juga melanggar maksim hubungan dan

maksim kualitas. Pendeta, dengan ujarannya, berusaha memenuhi

maksim simpati. Ujaran ini mengandung implikatur. Tidak ada

perubahan implikatur antara teks bahasa Indonesia dan terjemahannya.

c. Implikatur Komisif

Ada 2 ujaran yang termasuk dalam implikatur komisif yang

ditemukan dalam penelitian ini. Dalam implikatur dengan ilokusi

komisif ini, penutur menjanjikan sebuah tindakan di masa yang akan

Page 135: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

datang. Dua implikatur yang termasuk dalam jenis komisif yang

ditemukan dalam penelitian ini adalah: berjanji dan mengancam.

.

1) Implikatur dengan Ilokusi Tak Langsung Berjanji

Data ujaran dengan implikatur dengan ilokusi tak langsung berjanji

ada dua; TDVC/04/065/090 dan TDVC/12/158/205

Data yang pertama adalah percakapan antara Uskup Aringarosa

dan Guru:

TDVC/04/065/090 BSU ”You will treat him with respect?” (Aringarosa)

“A man of faith deserves the highest.” (Teacher)

BSA “Anda akan memperlakukannya dengan hormat?” “Seorang yang percaya berhak mendapatkan yang terbaik.”

Uskup Aringarosa sedang dalam perjalanan ke Paris untuk

mengurus rencana kerjasamanya dengan Guru untuk mendapatkan the

Holy Grail, ‘tiket’ yang akan membuatnya dihormati dan diperhitungkan

oleh Vatikan. Aringarosa dalam keadaan kecewa setelah pemutusan

Opus Dei sebagai salah satu prelatur Vatikan secara sepihak oleh

Vatikan. Selama proses ini Uskup Aringarosa dilarang berhubungan

dengan Silas, murid kepercayaannya di Opus Dei, dengan peralatan

elektronik untuk menghindari penyadapan. Uskup Aringarosa khawatir

kalau-kalau Silas tidak akan diperlakukan dengan baik oleh Guru.

Page 136: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

Pada teks bahasa sumber, pernyataan Guru: “A man of faith

deserves the highest.” dikategorikan memiliki implikatur karena ujaran

itu menyatakan maksud tuturan secara tidak langsung. Makna lokusi

ujaran yang disampaikan Guru tidak sama dengan daya ilokusi yang

ditimbulkannya. Pada ujaran di atas makna lokusinya adalah memberi

informasi bahwa seorang yang percaya/beriman berhak mendapatkan

yang terbaik. Meskipun begitu, daya ilokusi yang ditimbulkan dari

ujaran itu bukanlah memberi informasi tapi lebih merupakan janji bahwa

ia akan memperlakukan Silas dengan baik..

Lewat ujarannya, Guru berjanji tapi dinyatakan dengan cara

implisit. Ia menggunakan ujaran dengan daya ilokusi tidak langsung

karena mungkin dia tidak yakin bahwa Silas akan mendapatkan

perlakuan baik dari orang-orang yang terlibat dengan perburuan terhadap

the Holy Grail. Dengan kata lain Guru berusaha memenuhi maksim

kualitas, dari prinsip kerjasama (PK) dengan mengabaikan maksim

hubungan dari prinsip kerjasama (PK). Jawaban Guru Berimplikasi

bahwa Silas adalah orang yang taat, dengan begitu dia akan diperlakukan

dengan baik.

Dalam teks bahasa sasaran, ujaran Guru, “Seorang yang percaya

berhak mendapatkan yang terbaik.” juga memiliki implikatur karena

ujaran itu menyatakan maksud tuturan secara tidak langsung. Ujaran

dalam teks bahasa Indonesia ini sebenarnya akan lebih baik menjadi

“Seorang yang taat berhak mendapatkan yang terbaik.” Karena dalam

Page 137: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

konteks keberagamaan kata “taat” lebih berterima daripada “percaya”.

Ujaran dalam teks bahasa Indonesia ini juga memenuhi maksim kualitas,

dari prinsip kerjasama (PK) dengan mengabaikan maksim hubungan.

Tidak terjadi perubahan implikatur antara teks bahasa sumber dan teks

bahasa sasaran. Tidak terjadi pergeseran daya pragmatis.

2) Implikatur dengan Ilokusi Tak Langsung Mengancam

Ujaran dengan implikatur yang mengandung ilokusi tak langsung

mengancam ada pada data TDVC/53/380/482

Data TDVC/53/380/482 merupakan percakapan antara pilot dengan

Fache.

TDVC/53/380/482

BSU “Open the safe.” Fache demanded. The pilot looked terrified. “I don’t know the combination!” “That’s too bad. I was going to offer to let you keep your pilot licence.”

BSA “Buka lemari itu.” Fache meminta. Pilot itu tampak ketakutan. “Aku tidak tahu kombinasinya!” “Sayang sekali aku baru saja mau menawarkan agar kau tetap mempunyai ijin terbang.”

Fache sampai di London dan memeriksa pesawat pribadi Teabing

dan menemukan bukti-bukti keberadaan Silas, Langdon dan Sophie.

Page 138: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

Fache meminta pilot membuka lemari tapi dia tidak mengetahui nomer

kombinasinya.

Dalam bahasa Inggris, respon Fache atas pernyataan Collet:

“That’s too bad. I was going to offer to let you keep your pilot licence.”

dikatakan mengandung implikatur karena ujaran itu meskipun secara

eksplisit sepertinya memberi informasi tapi sebenarnya ujaran ini

merupakan sebuah ancaman dengan kata lain ujaran yang disampaikan

Fache mengkomunikasikan sesuatu secara tidak langsung.

Pernyataan Fache, merespon pernyataan pilot; “I don’t know the

combination!” sepintas melanggar maksim hubungan; make your

contribution relevant. Dengan demikian pernyataan Fache yang bernada

ancaman berimplikasi; “Kalau kau tidak mau membukakan lemari itu

kau tidak akan mendapatkan ijin terbangmu.”

Dalam bahasa Indonesia, pernyataan Fache “Sayang sekali aku

baru saja mau menawarkan agar kau tetap mempunyai ijin terbang.” juga

sepintas melanggar maksim hubungan. Ujaran ini mengandung

implikatur komisif dengan ilokusi tak langsung mengancam. Tidak

terjadi pergeseran implikatur dalam proses peerjemahan ini.

d. Implikatur Ekspresif

Ada 5 ujaran yang termasuk dalam implikatur ekspresif ini. Pada

implikatur dengan ilokusi ekspresif, penutur mengekspresikan apa yang

dirasakannya. Lima implikatur yang termasuk dalam jenis ekspresif ini

Page 139: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

meliputi: menyatakan kekecewaan, menyatakan keheranan, menyatakan

kemarahan, menyatakan ketidaksukaan, dan menggoda.

1) Implikatur dengan Ilokusi Tak Langsung Menyatakan

Kekecewaan.

Data ujaran yang mengandung implikatur dengan ilokusi tak

langsung menyatakan kekecewaan adalah: TDVC/09/156/202

Ujaran yang mengandung implikatur dengan ilokusi tak langsung

menyatakan kekecewaan berikut adalah percakapana antara Langdon

dan Sophie.

TDVC/09/156/202

BSU

“Do you know what it opens?” (Langdon) Sophie looked disappointed. “I was hoping you knew.”

BSA “Kau tahu ini untuk membuka apa?” Sophie tampak kecewa. “Aku baru saja mengharapkan kau yang tahu.”

Langdon dan Sophie ada di dalam mobil dalam perjalanan menuju

stasiun kereta api untuk melarikan diri keluar dari Paris. Dalam

perjalanan ini Sophie menunjukan kunci berbentuk salib dengan embos

bertuliskan PS. Kunci ini didapatkan Sophie di belakang lukisan

Madonna of the Rocks seperti pesan kakeknya ketika sedang

menghadapi maut di Grand Galery Museum Louvre. Tiba-tiba Langdon

Page 140: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

bertanya tentang apa kegunaan kunci yang barusan diberikan Sophie

kepadanya. Sophie kecewa karena harusnya Langdonlah yang lebih tahu

tentang kunci ini mengingat dia adalah ahli sejarah dan simbologi agama

yang banyak menulis tentang the Holly Grail.

Dalam teks bahasa Inggris, pertanyaan Langdon kepada Sophie ;

“Do you know what it opens?” menunjukan ketidaktahuan Langdon

tentang kunci itu. Pertanyaan ini dijawab Sophie dengan jawaban yang

tidak langsung: “I was hoping you knew.”. Jawaban Sophie atas

pertanyaan Langdon tentang fungsi kunci itu mengandung implikatur

karena respon itu tidak menjawab secara langsung pertanyaan Sophie.

Sophie menjawab dengan ujaran yang mengandung ilokusi tidak

langsung mungkin dengan alasan satir untuk menunjukan

kekecewaannya. Jawaban Sophie yang mengandung ilokusi tidak

langsung di atas melanggar maksim hubungan: make your contribution

relevant untuk memenuhi maksim pujian; minimize dispraise for other.

Lewat konteks situasi Langdon bisa memahmi bahwa jawaban Sophie

berimplikasi, “Aku tidak tahu. Harusnya kaulah yang tahu kunci itu

untuk membuka apa, bukan malah bertanya kepadaku.” yang

menyatakan kekecewaan Sophie atas ketidaktahuan Langdon.

Dalam teks bahasa Indonesia “Aku baru saja mengharapkan kau

yang tahu.” juga mengandung ilokusi tidak langsung dan melanggar

maksim hubungan untuk memenuhi maksim pujian. Ujaran ini juga

berimplikasi “Aku tidak tahu. Harusnya kaulah yang tahu kunci itu

Page 141: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

untuk membuka apa, bukan malah bertanya kepadaku.” Tidak terjadi

pergeseran daya pragmatis dalam teks terjemahan ini dibanding dengan

teks bahasa sumber.

2) Implikatur dengan Ilokusi Tak Langsung Menyatakan

Kemarahan

Ujaran dengan implikatur yang mengandung ilokusi tak langsung

menyatakan kemarahan: TDVC/24/197/254

Data TDVC/24/197/254 merupakan percakapan antara Collet

dengan Fache, atasannya.

TDVC/24/197/254

BSU

“Any lads yet on what Saunire was trying to tell Agent Neveu and Robert Langdon?” Faches’s tone was cold. “If you arrest them, Leutenant collet, then I can ask them personally.”

BSA “Sudah ada petunjuk tentang apa yang Saunire coba katakan pada agen Neveu dan Langdon?” Suara Fache terdengar dingin. “Jika kau dapat menangkapnya, Letnan Collet, aku dapat menanyakannya secara pribadi kepada mereka.”

Letnan Collet ditelpon Fache, atasannya, mengabarinya kalau

Miss. Neveu/Sophie dan Langdon baru saja memasuki bank

penyimpanan Zurich. Ini artinya tidak ada gunanya Collet berada di

Page 142: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

stasiun kereta api. Fache tampak sangat kesal dengan kegagalannya

menangkap mereka dengan segera.

Dalam bahasa sumber jawaban Fache; “If you arrest them,

Leutenant collet, then I can ask them personally.” tampak tidak gayut

dengan pertanyaan Collet “Any lads yet on what Saunire was trying to

tell Agent Neveu and Robert Langdon?” sehingga bisa disimpulkan

mengandung implikatur.

Respon Fache seakan tidak mempunyai hubungan dengan

pertanyaannya sehingga tampak melanggar maksim hubungan; make

your contribution relevant. Mungkin di sini Fache berusaha menghindari

mengungkapkan rasa marahnya secara langsung, dengan kata lain Fache

berusaha memenuhi maksim simpati, maximize symphaty between self

and other, dari prinsip kesopanan (PS).

Lewat konteks situasi dan pemahaman PK dan PS kita bisa

menyimpulkan bahwa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh Fache

adalah: “Belum, dan ini kesalahan kamu kita gagal menangkap mereka.”

Dalam teks bahasa sasaran, jawaban Fache “Jika kau dapat

menangkapnya, Letnan Collet, aku dapat menanyakannya secara pribadi

kepada mereka.” juga seakan tidak mempunyai hubungan dengan

pertanyaannya sehingga tampak melanggar maksim hubungan untuk

maksim simpati. Ujaran ini mengandung implikatur ekspresif dengan

ilokusi tak langsung menyatakan kemarahan marah. Tidak terjadi

pergeseran implikatur dalam terjemahan ini.

Page 143: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

3) Implikatur dengan Ilokusi Tak Langsung Menyatakan

Ketidaksukaan

Ujaran dengan implikatur yang mengandung ilokusi tak langsung

menyatakan ketidaksukaan ada pada data TDVC/33/246/315.

Data TDVC/33/246/315 merupakan percakapan antara Sophie

dengan Teabing.

TDVC/33/246/315

BSU

He was coming down one stair at a time. “I realize it’s quite late.” “It is so late my dear, it’s early.” He loughed.

BSA Sir Leigh menuruni anak tangga satu demi satu. “Aku tahu ini sudah sangat larut,” sambung Sophie. “Ini tidak terlalu larut sayangku, ini terlalu awal.” Sir Leigh tertawa.

Setelah berdebat dengan Remy, pelayan pribadi Teabing, dan

menjawab beberapa pertanyaannya melaui pengeras suara di pintu

masuk puri Villet akhirnya Sir Leigh mau menerima Langdon dan

Sophie. Mereka dipersilahkan masuk dan menunggu di ruang tamu. Sir

Leigh Teabing tiba, sambil terpincang-pincang menuruni anak tangga.

Sophie menyapa Sir Leigh. Sir Leigh bukanlah orang yang suka berbasa

basi

Sophie yang merasa datang berkunjung terlalu larut mengucapkan

ujaran yang bernada penyesalaan, “I realize it’s quite late.” Lewat

Page 144: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

pernyataan ini Sophie berharap mendapat jawaban yang berisi

pemakluman, misalkan: “It’s Ok. You are not too late.”

Dalam bahasa Inggris, Respon Teabing atas komentar Sophie: “It

is so late my dear, it’s early.” bermuatan implikatur karena pernyataan

melanggar maksim simpati dari PS; minimize antipaty between self and

otherr. Respon Teabing bernada tidak suka dan berimplikasi bahwa:

“Mereka tidak saja sangat malam datang tapi sudah pagi”

Dalam bahasa Indonesia, respon Teabing “Ini tidak terlalu larut

sayangku, ini terlalu awal.” Melanggar maksim kualitas karena dia tidak

mengatakan apa yang sebenarnya bahwa mereka memang datang terlalu

larut. Teabing memenuhi maksim simpati secara berlebihan sehingga

kalimatnya menjadi pernyataan simpati yang berlebihan. Telah terjadi

pergeseran daya pragmatis, dari implikatur ekspresif menyatakan

ketidaksukaan menjadi implikatur ekspresif menyatakan simpati

berlebihan/ironi.

4) Implikatur dengan Ilokusi Tak Langsung Menggoda

Ujaran dengan implikatur yang mengandung ilokusi tak langsung

menggoda ada pada data TDVC/37/262/336.

Data TDVC/37/262/336 merupakan percakapan antara Sophie

dengan Teabing.

Page 145: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

TDVC/37/262/336

BSU

Sophie was certain she had missed something. “That’s the same painting you just showed me.” He winked. “I know, but the enlargement is so much more exciting. Don’t you think?”

BSA Sophie yakin ada yang tidak dimengertinya. “Itu lukisan yang sama dengan yang baru saja kau perlihatkan padaku.” Teabing mengedipkan matanya. “Aku tahu, tapi ukuran besar ini lebih menarik. Bukan begitu?”

Sophie melihat lukisan The Last Supper karya Da Vinci di Puri

Villet, tempat kediaman pribadi Sir Leigh Teabing. Dia heran ternyata

Teabing juga memiliki lukisan yang sama tapi dengan ukuran jauh lebih

besar, sepanjang delapan kaki.

Dengan keheranan Sophie berkomentar “That’s the same painting

you just showed me.” Sophie tidak tahu mengapa Teabing menunjukan

lukisan versi besarnya untuk menunjukan the Holy Grail yang menurut

Teabing adalah seorang perempuan.

Dalam bahasa Inggris, respon Teabing atas komentar Sophie “I

know, but the enlargement is so much more exciting. Don’t you think?”

tidak memberi jawaban atasa keingintahuan Sophie. Respon Teabing

dengan demikian merupakan ujaran yang mengandung impikatur. Ujaran

ini sekilas melanggar maksim hubungan make your contribution

relevant. Teabing melakukan ini dengan maksud menggoda Sophie yang

begitu ingin tahu banyak tentang the Holy Grail dari Teabing. Respon

Page 146: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

Teabing atas ujaran Sophie berimplikasi: “Ada sesuatu yang menarik

yang akan kuceritakan kepadamu.”

Dalam bahasa Indonesia, respon Teabing “Aku tahu, tapi ukuran

besar ini lebih menarik. Bukan begitu?” juga mengandung impikatur

karena sekilas melanggar maksim hubungan. Ujaran ini digunakan untuk

menggoda Sophie. Tidak terjadi pergeseran daya pragmatis dalam proses

penerjemahan ini.

2. Teknik Penerjemahan dan Kemungkinan Pergeseran Daya

Pragmatis yang Diakibatkannya

Untuk menjelaskan bagaimana ujaran yang mengandung

implikatur sebagai data pada penelitian ini diterjemahkan digunakan

analisis teknik penerjemahan sebagai pisau analisis. Pembedahan

bagaimana ujaran yang mengandung implikatur diterjemahkan

diterapkan baik pada tingkat kata, frasa, klausa maupun kalimat.

Meskipun ada 13 variasi teknik yang diterapkan penerjemah, tidak

semua teknik digunakan dengan frekuensi yang sama. Ada beberapa

teknik yang digunakan dengan frekuensi sangat tinggi; misalnya

teknik literal, modulasi dan eksplisitasi. Teknik pinjaman alami,

inversi dan kompensasi sangat jarang digunakan; masing-masing

diterapkan hanya satu kali dari keseluruhan kasus. Berikut ini sebaran

teknik dan kasus pada bauran 13 teknik dan 60 data.

Page 147: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

Tabel 1: Teknik Penerjemahan

No Teknik No Data Jumlah 1 Penambahan (Addition) 01, 10, 26, 27, 32, 33 6 2 Penghapusan (Deletion) 07, 27, 28, 36, 57, 59 6 3 Eksplisitasi (Explicitation) 09, 10, 16, 18, 22, 23, 25, 26,

34, 39, 54 11

4 Implisitasi (Implicitation) 01, 05, 07, 08, 42 5 5 Modulasi (Modulation) 04, 05, 07, 19, 44, 47, 50, 51,

54, 55, 56, 59 11

6 Transposisi (Transposition) 08,13,27,30,37,60 6 7 Generalisasi

(Generalization) 52,58,59 3

8 Partikularisasi (Particularization)

10,11,36,46 4

9 Pinjaman Murni (Pure Borrowing)

02,38,41,59 4

10 Pinjaman Alami (Naturalized Borrowing)

50 1

11 Padanan Lazim (Established Equivalence)

21,53 2

12 Literal (Literal) 03, 12, 14, 15, 17, 20, 29, 35, 40, 43, 48, 49

12

13 Kompensasi (Compensation)

31 1

Dari 60 data yang dianalisis, ada 75 kasus teknik yang diterapkan

oleh penerjemah. Ini mengindikasikan bahwa beberapa teknik

sekaligus diterapkan pada sebuah ujaran sebagai data penelitian ini.

a. Teknik penambahan (addition)

Ada empat data yang mendapatkan teknik penambahan.

Pemakaian teknik penambahan terjadi pada tataran frasa dan klausa.

Data yang mendapatkan teknik penambahan adalah

TDVC/01/008/016, TDVC/10/157/203, TDVC/32/240/307,

TDVC/33/246/315. Sebagian besar teknik penambahan yang

Page 148: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

diterapkan oleh penerjemah bersifat opsional karena tidak mengubah

daya ilokusi ujaran teks bahasa sasaran. Meskipun begitu, ada satu

data yang pemakaian teknik penambahannya mengakibatkan

perubahan daya ilokusi ujaran terjemahan.

Pada data TDVC/01/008/016 teknik penambahan terjadi pada

tataran klausa. Berikut ini sajian data tersebut:

TDVC/01/008/016

BSU

“I’m sorry,” Langdon said, “but I’m tired and_” “Mais monsieur” the consierge pressed, lowering his voice to an urgent whisper. “Your guest is an important man.”

BSA “Maaf,” ujar Langdong, “tetapi saya sangat letih dan _” “Mais monsieur,” penerima tamu itu memaksa seraya merendahkan suaranya menjadi bisikan yang mendesak. “Tetapi tamu Anda orang penting”

Klausa “I’m tired” pada teks bahasa sumber diterjemahkan

menjadi “saya sangat letih” pada teks bahasa sasaran. Ada adverb

yang ditambahkan pada klausa sehingga ujaran yang mengungkapkan

penolakan ini memberi efek alasan yang lebih kuat meskipun

seandainya penerjemah tidak menggunakan teknik penambahan inipun

sebenarnya efek penolakan itu tidak melemah. Ujaran ”tetapi saya

letih” sudah cukup berimplikasi bahwa penutur menolak untuk

menerima tamu. Kasus ini menunjukan bahwa teknik penambahan ini

bersifat opsional.

Page 149: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

Penerapan teknik penambahan yang mengubah daya ilokusi pada

teks terjemahan terjadi pada data TDVC/33/246/315.

Frasa ”so late” diterjemahkan menjadi “tidak terlalu larut”.

Penambahan bentuk negasi ini mengubah daya ilokusi ujaran yang

disampaikan Sir Leigh Teabing ini.

Pada teks bahasa sumber, ujaran “It is so late my dear, it’s

early.” mengandung makna bahwa penutur sedang bersikap sarkastik

menyatakan ketidaksukaan. Dia menyatakan bahwa Sophie dan

Langdon tidak saja terlalu larut datang ke rumahnya, bahkan sudah

pagi ketika mereka mengganggu tidur Sir Leigh Teabing, seorang

bangsawan Inggris yang sangat aristokrat dan agak congkak di mata

orang-orang yang harus melayaninya. Penambahan kata “tidak” pada

teks terjemahan bermakna bahwa Teabing tidak keberatan dengan

kedatangan mereka berdua. Ujaran “Ini tidak terlalu larut sayangku,

ini terlalu awal.” Adalah ungkapan simpati kepada lawan bicara.

TDVC/33/246/315 Teks

BSU

He was coming down one stair at a time. “I realize it’s quite late.” “It is so late my dear, it’s early.” He loughed.

BSA Sir Leigh menuruni anak tangga satu demi satu. “Aku tahu ini sudah sangat larut,” sambung Sophie. “Ini tidak terlalu larut sayangku, ini terlalu awal.” Sir Leigh tertawa.

Page 150: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

Kasus ini menunjukan bahwa pemakaian teknik penambahan

yang tidak berhati-hati bisa berakibat “fatal”. Penambahan bentuk

negasi ini ternyata mengubah daya ilokusi secara agak radikal.

b. Teknik Penghapusan (deletion)

Teknik penghapusan termasuk teknik yang frekuensi

pemakaiannya cukup sering dalam penerjemahan ujaran yang

mengandung implikatur dalam novel The Da Vinci Code ini. Ada

delapan data yang mendapatkan teknik penghapusan.

Teknik penghapusan dipakai penerjemah pada tataran frasa, baik

frasa nomina, frasa kerja, klausa maupun kalimat secara utuh.. Data

yang mendapatkan teknik penghapusan adalah TDVC/07/146/189,

TDVC/26/237/304, TDVC/27/237/305, TDVC/28/238/306,

TDVC/36/262/335, TDVC/57/412/522, TDVC/59/484/615. Karena

pada dasarnya penghapusan adalah proses penghilangan sebagian atau

keseluruhan pesan atas kata, frasa, klausa maupun kalimat, beberapa

penerapan ini mengakibatkan beberapa perubahan makna. Sebuah data

yang mengalami teknik penghapusan ini, misalnya, membuat teks

bahasa sasaran memiliki presupposition yang berbeda dengan teks

bahasa sasarannya.

Data TDVC/26/237/304 adalah percakapan antara Sophie dan

Teabing. Pada data ini, proses penghapusan terjadi pada tataran

kalimat.

Page 151: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

TDVC/26/237/304

BSU

Sophie stared out at the dark roadway. “If we go to him, how much do you want to tell him?” Langdon looked unconcern. “Believe me. Leigh Teabing knows more about the Priory of Sion and the Holy Grail than anyone on earth.”

BSA Sophie menatap keluar pada jalan gelap. “Jika kita pergi ke orang itu, seberapa banyak kau akan memberi informasi kita?” Langdon tampak tak siap. “Percayalah. Leigh lebih tahu tentang Biarawan Sion dan Holy Grail dibanding siapapun di bumi ini.”

Kalimat “Believe me” yang diucapkan Langdon oleh penerjemah

diterjemahkan “Percayalah.” Penghilangan obyek pada kalimat ini

tetap tidak menghilangkan pesan kalimat ini secara keseluruhan.

Sebaliknya bila proses penerjemahan sebaliknya, dari bahasa

Indonesia ke bahasa Inggris, penerjemah akan harus menambahkan

obyek “me” di belakang kata kerja. Meskipun seandainya penerjemah

memilih menerjemahkan “Percayalah padaku”, kalimat terjemahan ini

akan tetap berterima. Bisa disimpulkan bahwa teknik penghapusan

yang diterapkan penerjemah dalam kasus ini bersifat opsional.

Penghilangan ini juga tidak merubah daya ilokusi ujaran yang

mengandung implikatur ini.

Data berikutnya yang mendapat teknik penghapusan adalah data

TDVC/27/237/305.

Page 152: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

TDVC/27/237/305

BSU

“How do you know Teabing isn’t a member of the brotherhood?” “Teabing has spent his life trying to broadcast the truth about the Holy Grail. The Priory’s oath is to keep its true nature hidden.”

BSA “Bagaimana kautahu Teabing bukan anggota persaudaraan?” (Sophie) “Teabing telah menghabiskan hidupnya untuk menyiarkan kebenaran tentang Holy Grail. Anggota Biarawan bersumpah untuk merahasiakannya.” (Langdon)

Tidak seperti pada kasus sebelumnya dimana teknik

penghapusan diterapkan dengan menghilangkan obyek kalimat, pada

data TDVC/27/237/305 penghapusan terjadi pada frasa kata kerja dan

to infinitive. Kalimat “trying to broadcast” diterjemahkan “untuk

menyiarkan.” Penghilangan salah satu unsur frasa ini meskipun tidak

merubah makna secara radikal tapi memberikan pesan yang sedikit

berbeda pada teks bahasa sumber. Makna yang ditimbulkan adalah

bahwa Teabing berusaha untuk menyiarkan kebenaran tentang the

Holy Grail lepas apakah dia berhasil atau tidak. Sedangkan pada teks

bahasa sasaran yang telah mengalami teknik penghapusan, kesan yang

tersampaikan adalah dia sudah mengetahui kebenaran tentang the Holy

Grail. Jadi menurut penulis penghapusan yang diterapkan pada frasa

Page 153: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

ini sebenarnya tidak diperlukan. Terjemahan akan lebih akurat bila

tetap mempertahankan pesan aslinya.

Pada frasa “to keep its true nature hidden.” yang diterjemahkan

“bersumpah untuk merahasiakannya” ada proses penghilangan objek

dari separable two-verb idiom. Penghilangan ini dinilai penulis tidak

mengubah pesan secara signifikan. Kata its true nature karena sudah

disebutkan sebelumnya di dalam konteks yang sama mengakibatkan

penghapusannya tidak mengurangi pesan secara signifikan.

Pada kasus tertentu, penghapusan justru dilakukan untuk

memenuhi keberterimaam. Data TDVC/02/008/016 adalah contohnya.

TDVC/02/008/016 Teks

BSU

“I’m sorry,” Langdon said, “but I’m tired and_” “Mais monsieur” the consierge pressed, lowering his voice to an urgent whisper. “Your guest is an impotant man”

BSA “Maaf,” ujar Langdong, “tetapi saya sangat letih dan _” “Mais monsieur,” penerima tamu itu memaksa seraya merendahkan suaranya menjadi bisikan yang mendesak. “Tetapi tamu Anda orang penting”

Teknik penghapusan di sini dilakukan dengan menghilangkan

pesan pluralitas. Frasa “an important man” diterjemahkan menjadi

“orang penting”. Pada teks bahasa sumber ada penanda kata benda

tunggal yang sangat jelas. Meskipun begitu pesan ini tidak

disampaikan dalam teks bahasa sasaran. Penerjemah melakukan ini

Page 154: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

tentu karena dalam bahasa Indonesia penanda pluralitas kadang tidak

begitu penting.

c. Teknik Eksplisitasi (Explicitation)

Teknik eksplisitasi diterapkan sebanyak delapan kali dalam

penerjemahan ujaran yang mengandung implikatur dalam novel The

Da Vinci Code ini. Teknik ini dipakai untuk memunculkan pesan yang

apabila diterjemahkan secara literal tidak akan tersampaikan. Jadi

berbeda dengan teknik penambahan dimana pesan itu memang tidak

terdapat pada teks bahasa sumber.

Teknik eksplisitasi dipakai penerjemah pada tataran frasa,

terutama frasa kerja, maupun kalimat secara utuh.. Data yang

mendapatkan teknik eksplisitasi adalah TDVC/09/156/202,

TDVC/16/166/215, TDVC/18/179/231, TDVC/23/253/253,

TDVC/25/211/272, TDVC/26/237/304, TDVC/34/247/317,

TDVC/39/267/343, TDVC/54/386/490.

Teknik eksplisitasi dipakai untuk mengeksplisitkan penanda

waktu yang pada teks bahasa sumber bersifat implisit dalam bentuk

tenses. Teknik ini juga membuat kata ganti benda menjadi

referensinya. Pada salah satu kasus bahkan teknik ini mengubah

implikatur menjadi eksplikatur.

Data TDVC/09/156/202 adalah percakapan antara Langdon dan

Sophie. Pada data ini, proses eksplisitasi terjadi pada tataran kalimat.

Page 155: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

TDVC/09/156/202

BSU

“Do you know what it opens?” Sophie looked disappointed. “I was hoping you knew.”

BSA “Kau tahu ini untuk membuka apa?” Sophie tampak kecewa. “Aku baru saja mengharapkan kau yang tahu.”

Karena bahasa Indonesia/bahasa sasaran tidak mengenal tenses

untuk merekam waktu secara gramatikal maka pesan yang memuat

keterangan waktu ini harus secara eksplisit disampaikan dengan

perangkat leksikal. “I was hoping you knew” diterjemahkan menjadi

“Aku baru saja mengharapkan kau yang tahu”. Tenses kala lampau

dieksplisitkan menjadi “baru saja”. Teknik eksplisitasi dalam kasus ini

bersifat wajib karena tanpanya ada pesan penting yang tidak

tersampaikan. Bentuk kala lampau di atas juga memiliki convensional

implicature bahwa Langdon tidak tahu bagamana cara membuka.

Sebuah bentuk present impossible conditional.

TDVC/25/211/272 Teks

BSU

“Do all the drivers wear Rolex?” the agent asked, pointing to Vernet’s wrist. Vernet glanced down and saw the the glistening band of his absurdly expensive watch peeking out from beneath the sleeve of his jacket. Merde. “This piece of shit? Bought it for twenty

Page 156: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

euro from a Taiwanese street vendor in St Germain des Pres. I’ll sell it to you for forty.”

BSA “Apa semua pengemudi memakai Rolex?” Tanya agen itu sambil menunjuk pergelangan tangan Vernet. Vernet melihat ke bawah dan melihat tali jam yang berkilauan dari jam tangannya yang sangat mahal itu. Silan. “Jam murahan ini? Aku membelinya seharga dua puluh euro dari seorang pedagang kaki lima Taiwan di St. Germain des Pres. Aku mau menjualnya empat puluh euro. Berminat?”

Eksplisitasi pada data TDVC/25/211/272 berfungsi untuk

mengeksplisitkan referen. Frasa “This piece of shit” pada ujaran yang

diucapkan Vernet mengacu pada jam tangan Rolex yang

dikenakannya.

Kalimat “I’ll sell it to you for forty” mengandung implikatur

menawarkan. Implikatur ini pada teks terjemahan menjadi bersifat

eksplikatur. Di sini penerjemah berusaha mengeksplisitkan pesan yang

pada teks bahasa sumber bersifat implisit pada tataran pragmatik.

Tindakan ini mungkin dilakukan penerjemah untuk menghindari tidak

tersampaikannya pesan ini oleh pembaca.

TDVC/39/267/343

BSU

“Did Jesus have girlfriend?” Her grandfather was silent for several moments. “Would be so bad if he did?”

Page 157: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

BSA “Apakah Yesus punya kekasih?” Kakeknya terdiam beberapa saat.”Apakah buruk sekali jika dia memang punya kekasih?”

Teknik eksplisitasi juga dipakai oleh penerjemah untuk

mengeksplisitkan bentuk kalimat substitusi. Data TDVC/39/267/343

di atas menunjukan bentuk substitusi “if he did” yang dieksplisitkan

menjadi “jika dia memang punya kekasih”.

d. Teknik Implisitasi (Implicitation)

Kebalikan dari teknik eksplisitasi, Teknik implisitasi dipakai

untuk mengimplisitkan pesan atau informasi yang pada teks bahasa

sumber disampaikan secara eksplisit lewat perangkat leksikal. Subyek

pelaku yang pada teks bahasa sumber eksplisit menjadi hilang karena

konteks percakapan sudah menunjukan siapa pelakunya seperti pada

data TDVC/01/008/016. Teknik ini juga mengimplisitkan penanda

jumlah yang pada teks bahasa sumber disebutkan secara jelas.

Teknik implisitasi dipakai penerjemah pada tataran frasa, klausa

dan kalimat. Teknik implisitasi diterapkan sebanyak lima kali dalam

penerjemahan ujaran yang mengandung implikatur dalam novel The

Da Vinci Code ini. Berbeda dengan teknik penghapusan dimana pesan

yang ada pada teks bahasa sumber dihilangkan begitu saja, teknik

implisitasi tetap mempertahankan pesan dengan cara tersirat pada kata

atau frasa lain.

Page 158: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

Data yang mendapatkan teknik implisitasi adalah

TDVC/01/008/016, TDVC/05/131/172, TDVC/07/146/189,

TDVC/08/149/193, TDVC/42/309/394.

Data TDVC/42/309/394 merupakan Ujaran yang dikatakan

Teabing kepada Langdon dan sophie.

TDVC/42/309/394

BSU

Langdon turned full around and looked at him. “What?” Teabing demanded. “You two can expect to stay in France with the entire judicial police after you. London will be much safer.”

BSA Langdon memutar tubuhnya sepenuhnya ke belakang dan menatap Teabing. “Apa?” tanya Teabing. “Kalian tidak mungkin berada di Perancis dengan seluruh polisi judicial memburu kalian. London jauh lebih aman ”

Implisitasi pada contoh di atas “menghilangkan” kata “two”

yang mengacu pada Langdon dan Sophie yang kemudian muncul pada

kata “kalian” pada teks bahasa sasaran. Kata “you” pada bahasa

Inggris bisa bersifat plural maupun singular, tergantung konteks ketika

kata itu muncul. Keputusan penerjemah untuk memakai kata “kalian”

untuk merangkum sekaligus kata “you” dan “two” merupakan bentuk

efisiensi. “Kalian” dalam bahasa Indonesia/bahasa sasaran bersifat

plural. Dengan demikian pesan “two” pada teks bahasa sumber tidak

dihilangkan tapi muncul dalam bentuk lain.

Page 159: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

e. Teknik modulation (modulation)

Teknik modulasi yang dipakai penerjemah pada terjemahan

ujaran yang mengandung implikatur pada novel The Da Vinci Code ini

diterapkan pada tataran kata/leksikal dan tataran kalimat/gramatikal.

Pada tataran kalimat penerjemah menerapkan teknik modulasi dengan

merubah kalimat pasif menjadi aktif sedangkan pada tataran leksikal

penerjemah merubah nama alat transportasi menjadi jenis

transportasinya. Teknik modulasi adalah teknik yang menerapkan

pergeseran semantik (semantic shift) dengan cara mengubah sudut

pandang baik pada tataran struktural maupun leksikal. Secara umum

teknik ini tidak mengubah aspek pragmatik/daya ilokusi dari setiap

ujaran yang diterjemahkan.

Penerjemah menerapkan teknik modulasi sebanyak lima kali

dalam penerjemahan ujaran yang mengandung implikatur dalam novel

The Da Vinci Code ini. Teknik ini dipakai sebagai sarana untuk

meningkatkan keberterimaan teks terjemahan, misalnya karena dalam

teks bahasa sasaran ekspresi tersebut lebih berterima jika diungkapkan

dalam bentuk aktif dibanding mempertahankan struktur pasif seperti

pada teks bahasa sumber.

Data yang mendapatkan teknik modulasi pada terjemahan ini

adalah TDVC/04/065/090, TDVC/05/131/172, TDVC/19/187/241,

Page 160: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

143

TDVC/47/339/430, TDVC/50/360/456, TDVC/54/386/490

TDVC/55/410/520, TDVC/56/410/523.

TDVC/19/187/241

BSU

“We were worried about you, Bishop,” the priest said, checking his watch and looking more perturbed than worried. “My apologies. Airlines are so unreliable this days”

BSA “Kami mengkhawatirkan Anda , Uskup,” kata pendeta itu, sambil melihat jam tangannya dan lebih tampak gelisah daripada khawatir. “Maafkan saya. Akhir-akhir ini penerbangan tidak dapat dipercaya.”

Pada contoh data TDVC/19/187/241 teknik modulasi diterapkan

dengan mengubah struktur pasif pada teks bahasa sumber menjadi

struktur aktif dalam teks bahasa sasaran. Di sini teknik modulasi

diterapkan secara struktural pada tataran kaimat. Ujaran “We were

worried about you, Bishop,” berubah menjadi bentuk aktif “Kami

mengkhawatirkan Anda, Uskup,”. Dalam kasus ini teknik modulasi

bersifat wajib karena bila tidak diterapkan akan mengubah tingkat

keberterimaan terjemahan secara signifikan.

TDVC/47/339/430

BSU

The pilot glanced over his shoulder and laughed. “You’re joking, right.” “No. I have to get to London immediately.”

Page 161: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

144

“Father, this is a charter flight, not a taxi.”

BSA Pilot itu mengerling lewat bahunya dan tertawa. “Kau bercanda, bukan?” “Tidak. Aku harus ke London segera.” “Bapa, ini pesawat sewaan, bukan taksi.”

Kata “Flight” pada frasa “charter flight” berubah menjadi

“penerbangan” pada frasa “penerbangan sewaan”. Dalam kasus ini

penerjemah merubah nama alat transportasi menjadi jenis

transportasinya sehingga terjadi perubahan sudut pandang pada tataran

leksikal. Seandainya penerjemah tetap mempertahankan referen

dengan menerjemakannya menjadi “pesawat sewaan”, terjemahan ini

tidak akan mengurangi baik keakuratan maupun keberterimaan. Jadi,

pada kasus ini teknik modulasi bersifat opsional.

TDVC/55/410/520

BSU

“Might I ask where this verse come from? And why you are seeking on orb?” “You might ask,” Lagdon said, with a friendly smile, “but it’s a long story and we have very little time.”

BSA Boleh aku bertanya dari mana kalian mendapatkan bait ini? Dan mengapa kalian mencari sebuah bola? (Gettum, penjaga perpustakaan) “Kau boleh bertanya,” kata Langdon dengan senyum ramah,”tetapi ceritanya panjang dan kami tidak punya banyak waktu.”

Page 162: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

145

Pada data ini penerjemah mengubah ujaran positif menjadi

ujaran negatif dengan cara menerapkan kata sifat lawan katanya.

Klausa “we have very little time.” Diterjemahkan menjadi “kami tidak

punya banyak waktu”. Teknik ini menjadi bersifat opsional karena

seandainya tidak diterapkan, misalnya tetap diterjemahkan “Kami

hanya punya sedikit waktu” tidak akan merubah keakuratan maupun

keberterimaan.

f. Teknik Transposisi (Transposition)

Penerjemah menerapkan teknik transposisi pada tataran kata.

Perubahan yang terjadi adalah perubahan kelas kata dari kata benda

menjadi kata sifat, kata benda menjadi kata kerja, kata

keterangan/adverb menjadi kata sifat/adjective serta kata menjadi

frasa.

Teknik transposisi adalah teknik yang menerapkan pergeseran

gramatikal. Disebut pergeseran gramatikal karena terjadi perubahan

unit gramatikal antara teks bahasa sumber dan teks bahasa sasaran.

Perubahan ini bisa terjadi pada kategori kelas kata, pluralitas dan

perubahan struktur gramatikal yang lain.

Teknik transposisi diterapkan sebanyak enam kali dalam

penerjemahan ujaran yang mengandung implikatur dalam novel The

Da Vinci Code ini. Teknik transposisi lebih banyak dipakai sebagai

upaya untuk meningkatkan keberterimaan. Ini dilakukan dengan

Page 163: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

146

menyesuaikan susunan kata dalam frasa dan perubahan kelas kata agar

sesuai dengan kaidah gramatikal teks bahasa sasaran. Di dalam

penelitian ini tidak ditemukan adanya perubahan daya

ilokusi/pergeseran pragmatis karena penerapan teknik transposisi ini.

Data yang mendapatkan teknik modulasi pada terjemahan ini

adalah TDVC/08/149/193, TDVC/27/237/305, TDVC/30/240/307,

TDVC/37/262/336, TDVC/59/484/615, TDVC/60/484/615.

Teknik transposisi pada data ini diterapkan dengan mengubah

kata keterangan/adverb menjadi kata sifat/adjective. Kata “safely”

pada teks bahasa sasaran berubah menjadi “aman” sehingga klausa

“we’re safely inside the embasy” berubah menjadi “kita aman di dalam

kedutaan besar”. Dalam kasus ini teknik transposisi bersifat wajib

karena bila tidak diterapkan akan mengubah tingkat keberterimaan

terjemahan secara signifikan.

TDVC/08/149/193

BSU

As Sophie gunned the car up Champs-Elysees, Langdon said, “The painting. What was behind it?” Her eyes remained on the road, “I’ll show you once we’re safely inside the embassy”

BSA Ketika Sophie mempercepat laju mobilnya di sepanjang Champs-Elysees, Langdon bertanya, “Lukisan itu. Apa yang ada di belakangnya?” Mata Sophie tetap melihat ke jalan. “Akan kuperlihatkan begitu kita aman di dalam kedutaan besar”

Page 164: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

147

TDVC/27/237/305

BSU

“How do you know Teabing isn’t a member of the brotherhood?” “Teabing has spent his life trying to broadcast the truth about the Holy Grail. The Priory’s oath is to keep its true nature hidden.”

BSA “Bagaimana kautahu Teabing bukan anggota persaudaraan?” (Sophie) “Teabing telah menghabiskan hidupnya untuk menyiarkan kebenaran tentang Holy Grail. Anggota Biarawan bersumpah untuk merahasiakannya.”( Langdon)

Pada data ini teknik transposisi mengubah kata benda menjadi

kata kerja. Ujaran “The Priory’s oath is to keep its true nature

hidden.” diterjemahkan menjadi “Anggota Biarawan bersumpah untuk

merahasiakannya“. Dalam kasus ini teknik transposisi bersifat

opsional karena seandainya kita tetap mempertahankan kata “oath”

sebagai kata benda dalam teks bahasa sasaran, misalnya menjadi

“Sumpah anggota biarawan adalah untuk menjaga kerahasiaannya”

maka ujaran ini tetap akurat dan berterima.

g. Teknik Generalisasi (Generalization)

Teknik generalisasi diterapkan sebanyak tiga kali dalam

penerjemahan ujaran yang mengandung implikatur dalam novel The

Da Vinci Code ini. Teknik ini dipakai penerjemah dengan cara

menggunakan istilah yang lebih general dari sebuah istilah yang lebih

Page 165: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

148

spesifik. Ini dilakukan untuk meningkatkan keberterimaan. Istilah ini

juga bisa dilakukan apabila tidak ada istilah yang lebih spesifik dalam

bahasa sasaran. Di dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya

perubahan daya ilokusi/pergeseran pragmatis karena penerapan teknik

generalisasi.

Pada penelitian ini ditemukan teknik generalisasi pada tataran

frasa dari keterangan waktu spesifik ke keterangan waktu yang lebih

general. Data yang mendapatkan teknik modulasi pada terjemahan ini

adalah TDVC/52/373/473, TDVC/58/483/614, TDVC/59/484/615

T

e

k

Teknik generalisasi di sini diterapkan dengan mengubah kata

keterangan/adverb spesifik, “in the morning” menjadi keterangan

waktu yang lebih general, “besok”. Perubahan ini mengurangi tingkat

keakuratan tentunya, meskipun tidak terlalu besar perubahan itu.

TDVC/58/483/614

BSU

“Beyond tonight, will you stay with us?” Sophie asked. “At last for a few days.” Langdon sighed, wanting nothing more.”You need some time here with your family, Sophie. I am going back to Paris in the morning.”

BSA “Kau mau tinggal bersama kami malam ini?” tanya Sophie. “Paling tidak untuk beberapa hari.” Langdon mendesah, tidak mau apa-apa lagi. “Kau memerlukan waktu bersama keluargamu, Sophie. Aku akan kembali e Paris besok. ”

Page 166: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

149

Seandainya penerjemah tetap mempertahankan bentuk spesifik

menjadi “besok pagi” hasil terjemahan akan lebih akurat.

h. Teknik Partikularisasi (Particularization)

Kebalikan dari teknik generalisasi, Teknik partikularisasi

menggunakan istilah yang lebih spesifik untuk menggatikan istilah

yang lebih general. Pada kasus berikut, teknik ini menggantikan

tempat yang lebih general menjadi tempat yang lebih spesifik.

Ada empat data yang ditemukan menggunakan teknik

partikularisasi ini. Pemakaian istilah khusus ini juga bisa dilakukan

apabila tidak ada istilah yang lebih general dalam bahasa sasaran. Di

dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya perubahan daya

ilokusi/pergeseran pragmatis karena penerapan teknik partikularisasi.

Pada penelitian ini ditemukan teknik partikularisasi pada tataran

frasa. Data yang mendapatkan teknik modulasi pada terjemahan ini

adalah TDVC/10/157/203, TDVC/11/157/204, TDVC/36/262/335,

dan TDVC/46/403/316

TDVC/10/157/203

BSU

“You must know people. You live here” “Fache will run my phone and email record, task to my coworkers. My contacts are compromised, and finding a hotel is no good because they all need identification.”

Page 167: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

150

BSA “Kau pasti mengenal orang yang dapat menolong kita. Kau tinggal di sini” “Fache pasti akan memeriksa catatan telpon dan emailku dan juga berbicara dengan rekan-rekan kerjaku. Rekan-rekanku tak dapat dipercaya, memesan kamar hotel pun tidak mungkin, karena semua hotel akan meminta identitas tamunya.”

Teknik generalisasi di sini diterapkan dengan mengubah

keterangan tempat general, “a hotel” menjadi keterangan tempat yang

lebih spesifik, “kamar hotel”.

TDVC/36/262/335

BSU

Sophie as if felt the entire night had becaome some kind of twilight zone where nothing was as she expected. “This is all for your work?” “Learning the truth has become my life’s love,” Teabing said. “And Sangreal is my favorite mistress.”

BSA Sophie merasa sepanjang malam ini seolah berada di tengah-tengah antara dunia nyata dan mimpi. Tidak ada satu halpun yang dapat di duganya. “Ini semua untuk pekerjaanmu?” “Mempelajar kebenaran telah menjadi kecintaanku,” kata Teabing. “Dan Sangreal adalah kekasih favoritku.”

Pada data di atas perubahan terjadi pada kata “mistress”, yang

berarti “perempuan” menjadi bentuk yang lebih spesifik, “kekasih”.

Tentu “perempuan” tidak selalu kekasih tapi dalam konteks

percakapan di atas bisa disimpulkan bahwa yang dimaksud mistress

oleh Teabing adalah kekasih dalam pengertian metaforik.

Page 168: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

151

i. Teknik Pinjaman Murni (Pure Borrowing)

Teknik pinjaman murni adalah sebuah teknik penerjemahan

dengan cara mengambil istilah yang ada di teks bahasa sumber tanpa

ada perubahan apapun. Pada penelitian ini ditemukan beberapa

kemungkinan alasan penerjemah menggunakan teknik ini. Seting

novel The Da Vinci Code adalah Paris dan London sehingga penulis

banyak sekali merujuk nama tempat, makanan dan juga istilah-istilah

perancis lainnya. Beberapa bentuk sapaan dan ucapan selamat tetap

dipertahankan oleh penerjemah untuk menunjukan atmosfir Perancis.

Di dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya perubahan daya

ilokusi/pergeseran pragmatis karena penerapan teknik pinjaman murni.

Ada empat data yang ditemukan menggunakan teknik pinjaman

murni ini. Penerjemah menerapkan teknik ini pada tataran kata, frasa

dan klausa. Data yang mendapatkan teknik pinjaman murni pada

terjemahan ini adalah TDVC/02/008/016, TDVC/38/263/336,

TDVC/41/299/382, TDVC/59/484/615.

TDVC/02/008/016

BSU

“I’m sorry,” Langdon said, “but I’m tired and_” “Mais monsieur” the consierge pressed, lowering his voice to an urgent whisper. “Your guest is an important man”

BSA “Maaf,” ujar Langdong, “tetapi saya sangat letih dan _” “Mais monsieur,” penerima tamu itu memaksa seraya merendahkan suaranya menjadi bisikan yang mendesak. “Tetapi tamu Anda orang penting”

Page 169: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

152

Pemakaian “Mais monsieur” dipertahankan untuk

mempertahankan atmosfir Perancis, dalam hal ini kota Paris, sebagai

seting cerita ini. Barangkali penerjemah bisa menggantikan ujaran ini

dengan “Maaf Pak”. Tapi, ujaran ini tidak memberi efek yang sama

dengan ujaran dalam bentuk Perancis yang mencitrakan bahwa

percakapan ini terjadi di sebuah hotel di Paris.

TDVC/38/263/336

BSU “They’re all men,” she confirmed. “Oh,” Teabing said. “How about the one seated in the place of honor , at the right hand of the Lord”

BSA “Mereka semua laki-laki,” jelas Sophie. ‘Oh,’ kata Teabing. “Bagaimana dengan yang duduk di tempat kehormatan, di sebelah kanan the Lord?”

Penerjemah mempertahankan istilah “the Lord” untuk mengacu

pada Yesus. Ini kemungkinan dilakukan karena penerjemah tidak

menemukan sapaan yang tepat untuk menyebut Yesus dalam konteks

percakapan ini.

j. Teknik Pinjaman Alami (Naturalized Borrowing)

Teknik pinjaman alami adalah sebuah teknik penerjemahan

dengan cara mengambil istilah yang ada di teks bahasa sumber dengan

memakai sedikit perubahan agar sesuai dengan tata aturan bahasa

sasaran. Di dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya perubahan

Page 170: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

153

daya ilokusi/pergeseran pragmatis karena penerapan teknik pinjaman

alami.

Dari total 60 data pada penelitian ini hanya satu data yang

teridentifikasi menggunakan teknik pinjaman alami. Penerjemah

menerapkan teknik ini pada tataran kata,

Kata“lottery” pada teks bahasa sumber diterjemahkan menjadi

“lotere” pada teks bahasa sasaran. Sebenarnya bahasa Indonesia

sebagai bahasa sasaran memiliki kata padanan untuk “loterry” yaitu

TDVC/50/360/456

BSU As he gazed out at the sea of weapons aimed at him, he propped himself on his crutches and scratched his head. “Simon, did I win the policemen’s lottery while I was away?” He sounded more bilwerded then concerned. Simon Edward stepped forward, swallowing the frog in his throat. “Good morning, Sir. I apologized for the confusion. We’ve got a gas leak and your pilot said he was coming to the terminal.”

BSA Ketika Leigh melihat banyak senjata mengarah padanya, dia bersandar pada tongkatnya dan menggaruk kepalanya. “Simon, apakah aku memenangkan lotere polisi ketika aku pergi?” Suara Teabing lebih kedengaran bingung daripada takut. Simon Edward melangkah ke depan, mendegut dengan sukar, seperti menelan seekor katak. “Selamat pagi, Pak. Saya mohon maaf karena kebingungan ini. Kami ada kebocoran bahan bakar dan pilot Anda telah setuju untuk menghentikan pesawat di terminal.”

Page 171: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

154

“undian”. Kata “lotere” dipilih karena kata ini sudah cukup berterima

dalam speech community bahasa Indonesia.

k. Teknik Padanan Lazim (Established Equivalence)

Teknik padanan lazim adalah teknik penerjemahan dengan cara

memakai istilah yang dipakai secara resmi dari istilah tehnis di bidang

tertentu sehingga sering disebut terjemahan baku.

Teknik ini sering dipakai pada penerjemahan bidang keilmuan

atau profesi tertentu. Di dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya

perubahan daya ilokusi/pergeseran pragmatis karena penerapan teknik

pinjaman murni.

Ada dua data yang menggunakan teknik padanan lazim ini.

Penerjemah menerapkan teknik ini hanya pada tataran kata,. Data yang

mendapatkan teknik padanan lazim pada terjemahan ini adalah

TDVC/21/189/244, TDVC/53/380/482

TDVC/21/189/244

BSU

The secretarious looked tense. “I must say, bishop, all of us would feel less apprehensive if these funds were in cash.” I could lift that much cash, Aringarosa thought closing the case. “Bonds are negotiable as cash, you said so your-self.”

BSA Sekretaris itu tampak tegang. “Saya harus mengatakan, Uskup, kami semua akan merasa lebih aman jika derma ini berupa uang tunai saja.” Aku tidak bisa mengangkat uang sebanyak itu, pikir Aringarosa sambil menutup tas itu, “Surat berharga bisa dinegosiasikan untuk diuangkan. Anda mengatakannya sendiri begitu tadi.”

Page 172: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

155

Kata “bonds” pada teks bahasa sumber diterjemahkan menjadi

“surat berharga” pada teks bahasa sasaran. Sebenarnya surat berharga

meliputi berbagai jenis, jadi di sini penerjemah secara sekaligus

menerapkan teknik generalisasi juga.

TDVC/53/380/482

BSU “Open the safe.” Fache demanded. The pilot looked terrified. “I don’t know the combination!” “”That’s too bad. I was going to offer to let you keep your pilot licence.”

BSA “Buka lemari itu.” Fache meminta. Piot itu tampak ketakutan. “Aku tidak tahu kombinasinya!” “Sayang sekali aku baru saja mau menawarkan agar kau tetap mempunyai ijin terbang.”

Kata “pilot licence” pada teks bahasa sumber diterjemahkan

menjadi “ijin terbang” pada teks bahasa sasaran. Kasus ini hampir

mirip dengan “driving licence ” yang diterjemahkan “surat ijin

mengemudi”.

l. Teknik Literal (Literal)

Teknik literal adalah teknik penerjemahan dengan cara

mengalihkan kata perkata. Teknik ini bisa dilakukan terutama pada

kalimat atau klausa yang sederhana atau pada level frasa maupun kata.

Meskipun terjemahan kata perkata, diperlukan sedikit perubahan untuk

Page 173: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

156

menyesuaikan dengan kaidah gramatikal bahasa sasaran. Dalam

penelitian ini tidak ditemukan adanya perubahan daya

ilokusi/pergeseran pragmatis karena penerapan teknik literal.

Ada dua belas data yang diidentifikasi menggunakan teknik

literal. Penerjemah menerapkan teknik ini pada tataran kata, frasa dan

klausa dan kalimat. Data yang mendapatkan teknik literal pada

terjemahan ini adalah TDVC/03/019/032, TDVC/12/158/205,

TDVC/13/158/205, TDVC/14/159/206, TDVC/15/164/213,

TDVC/17/179/231, TDVC/20/188/243, TDVC/29/240/307,

TDVC/35/260/333, TDVC/40/399/382, TDVC/43/310/396,

TDVC/48/340/431, TDVC/49/340/431.

TDVC/03/019/032

BSU

“Do you like our piramid?” the agent asked. … “Mitterand was a bold man,” Langdon replied, splitting the difference.

BSA “Anda suka piramid kami?” Tanya agen itu. … “Mitterand itu lelaki yang berani,” jawab Langdon, menghindari perbedaan mereka

Penerjemahan dengan teknik literal pada tataran kalimat ini

menghasilkan terjemahan yang sudah baik. Ini terjadi karena secara

kebetulan kalimat teks bahasa tataran masih berstruktur sederhana

sehingga teknik literal ini sudah cukup untuk mentransfer seluruh

pesan yang ada pada teks bahasa sumber. Ada pesan kala yang

Page 174: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

157

memang tidak tersampaikan pada kalimat terjemahan tapi karena

bahasa Indonesia sebagai bahasa sasaran memang tidak mementingkan

kala dalam konstruksi kalimatnya maka kalimat ini sudah cukup baik

dalam menyampaikan pesan teks bahasa sumber.

Kalimat affirmative sederhana pada teks bahasa sumber ini pesan

tersampaikan dengan baik dengan teknik literal.

TDVC/15/164/213

BSU

“Buy us two tickets with your credit card.” (Sophie) “I thought credit card usage could be traced by_” (Langdon) “Exactly” (Sophie)

BSA/01 “Beli dua tiket untuk kita dengan kartu kreditmu” “Kupikir menggunakan kartu kredit akan dapat terlacak_” “Tepat.”

TDVC/12/158/205

BSU

“What are you going to do?” Sophie gunned the Smart Car into the rotary. “Trust me”

BSA “Apa yang akan kau lakukan?” Sophie mengarahka SmartCar ke putaran itu. “Percayalah padaku”

Page 175: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

158

Pada tataran kata teknik literal juga berhasil menyampaikan

pesan dengan baik. Ini terjadi bila bahasa sasaran memiliki padanan

yang cukup tepat menyampaikan makna kata bahasa sumber.

m. Teknik kompensasi (Compensation)

Teknik kompensasi adalah teknik di mana sebuah pesan

tersampaikan pada bagian lain dari teks terjemahan. Teknik

kompensasi bisa bersifat wajib bisa pula bersifat opsional. Di dalam

penelitian ini tidak ditemukan adanya perubahan daya

ilokusi/pergeseran pragmatis karena penerapan teknik pinjaman murni.

Ada satu data yang menggunakan teknik kompensasi ini.

Penerjemah menerapkan teknik ini pada tataran klausa. Data yang

mendapatkan teknik kompensasi pada terjemahan ini adalah

TDVC/31/240/307

TDVC/31/240/307

BSU

“It is a private matter. One of great interest to him.” “Then I’m sure he will be pleased to receive you in the morning.”

BSA “Ini urusan pribadi. Salah satu hal yang sangat menarik perhatiannya.” (Langdon) “Kalau begitu dia pasti akan senang menerima Anda besok pagi.” (Remy)

Page 176: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

159

Klausa “I’m sure” tidak diterjemahkan “saya yakin” pada teks

bahasa sasaran tapi pesan ini terkompensasai pada kata “pasti”.

Sehingga kalimat “Then I’m sure he will be pleased to receive you in

the morning” diterjemahkan menjadi “Kalau begitu dia dia pasti akan

senang menerima Anda besok pagi.”. Perubahan “I’m sure” menjadi

kata “pasti” dalam hal ini bersifat opsional karena tanpa teknik ini pun

sebenarnya terjemahan masih bisa tersampaikan dengan baik misalnya

menjadi “Kalau begitu saya yakin dia akan senang menerima Anda

besok pagi”

3. Tingkat Keakuratan dan Keberterimaan dan Kaitannya

dengan Teknik yang Diterapkan

Penelitian ini mengukur tingkat keakuratan dan tingkat

keberterimaan ujaran yang mengandung implikatur pada terjemahan

novel The Da Vinci Code yang mengacu pada teks bahasa sumber.

Untuk mendapatkan tingkat keakuratan dan keberterimaan dilibatkan

dua orang rater disamping peneliti sendiri. Dua orang rater dilibatkan

dalam penelitian ini supaya didapatkan informasi yang lebih obyektif.

Disamping memberikan kuisener yang menilai tingkat keakuratan dan

keberterimaan, peneliti juga melakukan wawancara dengan para rater

untuk mendapatkan informasi yang lebih detail.

Page 177: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

160

a. Tingkat keakuratan

Keakuratan menyangkut seberapa banyak pesan teks bahasa

sumber tersampaikan ke dalam teks bahasa sasaran. Pada penelitian

ini, tingkat keakuratan tidak hanya dinilai dari pesan yang

tersurat/eksplikatur tapi juga yang tersirat/implikatur. Implikatur

merupakan pesan yang tidak dikatakan dalam sebuah ujaran tetapi

dikomunikasikan oleh si penutur. Petutur atau mitra tutur mendapakan

pesan ini lewat konteks situasi dan pengetahuan bersama/shared

knowledge yang dipahami oleh kedua pelaku tuturan. Penerjemah

seperti, halnya mitra tutur, juga berusaha menangkap pesan implikatur

ini lewat konteks situasi dan keseluruhan isi novel sebagai latar

belakang seluruh peristiwa, termasuk peristiwa tutur dalam novel

tersebut.

Penelitian ini menggunakan tiga skala untuk mengukur tingkat

keakuratan terjemahan ujaran yang mengandung implikatur. Tingkat

tertinggi bernilai 3 yang berarti bahwa pesan implikatur ujaran pada

teks bahasa sumber tersampaikan sepenuhnya kedalam teks bahasa

sasaran, tidak terjadi penyimpangan pesan; 2 berarti pesan implikatur

ujaran pada teks bahasa sumber tidak tersampaikan sepenuhnya dalam

teks bahasa sasaran; dan 1 berarti pesan implikatur ujaran pada teks

bahasa sumber tidak tersampaikan kedalam teks bahasa sasaran,

terjadi penyimpangan pesan.

Page 178: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

161

Dari 60 data yang ditemukan sebagian besar mempunyai tingkat

keakuratan yang tinggi. Tingkat keakuratan terjemahan ujaran yang

mengandung implikatur pada novel The Da Vinci Code bernilai 2,86.

Dengan batas atas 3,0 dan batas bawah 1,0, dapat kita simpulkan

bahwa tingkat keakuratan terjemahan cukup tinggi. Berikut ini rincian

masing-masing tingkat keakuratan terjemahan tersebut:

1) Akurat

Dari 60 data terjemahan, ditemukan 43 data, atau 72%, dengan

keakuratan 3.0. Data dengan nilai 3,0 artinya data ini mendapat

masing-masing nilai 3 dari kedua rater dan peneliti. Ini berarti baik

peneliti maupun rater berpendapat bahwa terjemahan ini memiliki

keakuratan tinggi

Berikut ini beberapa contoh data dengan nilai keakuratan 3,0:

Data TDVC/45/314/400, percakapan antara Langdon dan Jonas,

editornya.

TDVC/45/314/400

BSU

“Did you send one to the curator of the Paris Louvre?” “What do you think? Your manuscript referenced his Louvre collection several times, his books are on your bibliography, and the guy has some serious clout for foreign sales, Sauniere was no brainer.”

BSA “Apakah kau mengirimkan satu salinan untuk kurator di Louvre Paris?” (Langdon)

Page 179: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

162

“Menurutmu bagaimana? Naskahmu mengacu pada koleksi Louvrenya beberapa kali, buku-bukunya ada dalam daftar bibliografimu, dan orang itu memiliki pengaruh besar untuk penjualan di luar negeri. Saunire adalah pilihan jelas.” (Jonas Faukman)

Penerjemah menghasilkan terjemahan yang akurat dengan

menerapkan beberapa teknik penerjemahan sekaligus. Pada data di

atas, penerjemah menggunakan teknik padanan lazim pada klausa

“What do you think” yang diterjemahkan menjadi “Menurutmu

bagaimana”. Terjemahan ini tentu lebih tepat dibanding misalnya

“Apa yang kamu pikirkan?”. Terjemahan yang belakang yang lebih

literal justru mengandung pesan yang berbeda. Penerjemah juga

menerapkan teknik eksplisitasi pada frasa “ on your bibliography”

yang diterjemahkan menjadi “dalam daftar bibliografimu”.

Data TDVC/48/340/431 juga memiliki keakuratan 3,0. Kedua

rater dan peneliti memberi skor yang sama, 3. Data ini adalah

percakapan antara pilot dengan uskup Aringrosa di dalam pesawat

sewaan.

TDVC/48/340/431

BSU

The pilot eyed the bishop gold ring. “Real diamonds?” Aringarosa looked at the ring. “I could not possibly part with this.”

BSA Pilot itu menatap cincin uskup itu, “Berlian asli?” Aringarosa menatap cincinnya. “Aku tidak mungkin berpisah dengannya.”

Page 180: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

163

Terjemahan pada data di atas akurat dengan teknik literal.

Teknik literal yang diterapkan pada ujaran-ujaran singkat memang

cenderung menghasilkan terjemahan dengan tingkat keakuratan tinggi.

Pemakaian teknik literal pada ujaran-ujaran pendek dan

menghasilkan terjemahan yang akurat terjadi pada data lain, misalnya

data TDVC/03/019/032 dimana ujaran “Mitterand was a bold man”

diterjemahkan “Mitterand itu lelaki yang berani”

Berikut ini contoh-contoh yang lain:

Data BSU BSA

TDVC/12/158/205 “Trust me” “Percayalah padaku”

TDVC/15/164/213 “Exactly” “Tepat”

TDVC/17/179/231 “Go!” “Jalan!”

TDVC/35/260/333 “Forget about the bank,

Lieutenant!”

“Lupakan bank itu,

Letnan!”

TDVC/40/399/382 “My teacher’s very wise.” “Guruku sangat bijak.”

TDVC/43/310/396 “Remy, you needn’t

worry.”

“Remy, kau tak perlu

kawatir.”

2) Kurang Akurat

Ditemukan 9 data dengan kategori kurang akurat dari 60 data

yang di analisis. Data terjemahan yang termasuk kurang akurat

memiliki skor antara 2’0 sampai 2,6. Skor 2,0 didapatkan pada data

dimana kedua rater dan peneliti masing-masing memberi skor 2,

Page 181: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

164

sementara 2,6 didapatkan pada data dimana salah satu rater memberi

skor 2 sementara yang lain memberi skor 3. Pemakaian teknik

penghapusan (deletion) adalah penyebab utama berkurangnya tingkat

keakuratan ujaran.

Berikut ini beberapa contoh data dengan keakuratan kurang:

Data TDVC/45/314/400 merupakan percakapan antara Silas dan

Suster Sandrine.

TDVC/07/146/189

BSU

The man advanced, his white fists gripping the iron stand. “You’re a sister of the church, and yet you serve them?” “Jesus had but one true message,” Sister Sandrine said defiantly. “I cannot see that message in Opus Dei.”

BSA Lelaki itu maju, kepalan lengan putihnya mencengkeram tempat lilin besi. “Kau suster gereja, tetapi kau mengabdi pada mereka?” “Yesus punya satu pesan yang sejati,” kata Suster Sandrine menantang. “Aku tak melihat pesan itu pada Opus Dei.”

Pada data ini kedua rater dan peneliti memberi skor 2, sehingga

skor rata-rata adalah 2,0. Lewat wawancara, kedua rater dan penulis

sepakat bahwa penghilangan “but” pada teks bahasa sasaran membuat

sedikit perubahan pesan pada teks bahasa sasaran. Teknik

penghapusan (deletion) yang diterapkan penerjemah pada kata “but”

mengubah presupposition ujaran bahasa sasaran. Ujaran “Jesus had

but one true message” pada ujaran di atas mengandung presupposition

bahwa “Yesus hanya punya satu pesan dan tidak punya yang lainnya”.

Page 182: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

165

Data TDVC/57/412/522 adalah percakapan antara Silas dan

seorang pendeta Opus Dei. Skor keakuratan terjemahan ujaran ini

adalah 2,6.

Peneliti memberi skor 2, sementara dua rater yang lain memberi

skor 3 karena menganggap terjemahan ujaran ini sudah akurat. Peneliti

memberi skor 2 dengan alasan bahwa penghilangan pesan pada kata

“even” sedikit merubah makna kalimat “You need not even ask.” Yang

berarti tanpa bertanyapun Silas akan mendapatkan tempat yang layak

di markas Opus Dei di New York ini. Makna ini tidak tersampaikan

pada ujaran “Kamu tidak perlu bertanya”, yang mengandung ilokusi

melarang.

TDVC/57/412/522

BSU

Silas nodded. “I am in town only for the day. Might I rest here?” “You need not even ask. There are two empty rooms on the tird floor. Shall I bring you some tea and bread?”

BSA Silas mengangguk. “Aku di kota ini hanya satu hari ini. Boleh aku beristirahat di sini?” “Kau tidak perlu bertanya. Ada dua kamar kosong pada lantai tiga. Mau dibawakan teh dan roti”

Page 183: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

166

3) Tidak Akurat

Ada dua data yang disepakati oleh rater maupun peneliti yang

dianggap memiliki keakuratan rendah. Kedua data itu mendapatkan

skor 1,0.

Data TDVC/05/131/172 merupakan percakapan antara Collet

dan Fache. Terjadi kesalahan menerjemahkan yang ‘fatal’ pada ujaran

yang disampaikan oleh Fache.

TDVC/05/131/172

BSU

“But, captain…then where is Langdon now?” “Have any fire alarms gone off there?”

BSA “Lalu, Kapten…dimana Langdon sekarang” “Apakah alarm kebakaran berbunyi?”

Kalimat “Have any fire alarms gone off there” diterjemahkan

menjadi “Apakah alarm kebakaran berbunyi?” Ada perubahan yang

besar pada terjemahan ujaran ini. Ujaran ini mestinya diterjemahkan

“Apakah alarm kebakaran mati?”

Kasus yang sama terjadi pada data TDVC/33/246/315.

Percakapan ini terjadi antara Sophie dan Sir Leigh Teabing.

Page 184: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

167

TDVC/33/246/315

BSU

He was coming down one stair at a time. “I realize it’s quite late.” “It is so late my dear, it’s early.” He loughed.

BSA Sir Leigh menuruni anak tangga satu demi satu. “Aku tahu ini sudah sangat larut,” sambung Sophie. “Ini tidak terlalu larut sayangku, ini terlalu awal.” Sir Leigh tertawa.

Ujaran “It is so late my dear, it’s early” mestinya diterjemahkan

“Ini sudah sangat larut, bahkan sudah pagi.” Ujaran bersifat mocking

sedangkan “Ini tidak terlalu larut sayang, ini terlalu awal” lebih

bersifat empati meskipun ilokusi tak langsung atau implikaturnya bisa

bersifat sarkastik menyatakan ketidaksukaan.

b. Tingkat keberterimaan

Keberterimaan menilai seberapa tinggi teks terjemahan

memenuhi kaidah bahasa sasaran, baik kaidah gramatikal maupun

kaidah kultural. Keberterimaan tidak bersangkut paut dengan teks

bahasa sumber.

Untuk menilai tingkat keberterimaan terjemahan data penelitian

ini, peneliti menggunakan tiga skala. Terjemahan dengan tingkat

keakuratan tertinggi bernilai 3 yang berarti bahwa teks terjemahan

alamiah dan sesuai dengan kaidah gramatikal dan kultural bahasa

Indonesia. Terjemahan tidak terasa seperti hasil terjemahan; 2,

sebagian teks terjemahan kurang alamiah karena ada kejanggalan pada

Page 185: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

168

pilihan kata, bangunan frasa atau kalimat; dan 1 berarti teks

terjemahan tidak alamiah dan terasa janggal sebagai kalimat bahasa

Indonesia karena tidak sesuai dengan kaidah gramatikal dan kultural

bahasa Indonesia. Terjemahan sangat terasa seperti hasil terjemahan.

Tingkat keberterimaan rata-rata terjemahan ujaran pada

penelitian ini bernilai 2,85. Angka ini menunjukan bahwa tingkat

keberterimaan terjemahan ujaran yang mengandung implikatur pada

novel The Da Vinci Code cukup tinggi.

1) Berterima

Ada 46 data dengan tingkat keberterimaan 3.0. Angka 3,0

diperoleh dari rata-rata nilai yang diberikan rater dan peneliti. Ini

berarti baik peneliti maupun rater menganggap bahwa terjemahan ini

memiliki tingkat keberterimaan tinggi. Di bawah ini beberapa contoh

data dengan nilai keberterimaan 3,0.

Data TDVC/06/131/172 adalah percakapan antara Collet dan

atasannya, Fache.

TDVC/06/131/172

BSU

“Okay, Langdong may be still inside the Grand Galery.” “Inside? But what is he doing?” “Is the Louvre security guard armed?”

Page 186: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

169

BSA “Baik, Langdon pasti masih berada di dalam Galery Agung” “Di dalam? Tetapi apa yang dilakukannya?” “Apakah petugas keamanan itu bersenjata?”

Data di atas memiliki keberterimaan tinggi karena baik pilihan

kata maupun tata bahasa sesuai dengan kaidah bahasa sasaran, dalam

hal ini bahasa Indonesia. Kata “security” yang kadang dipakai secara

langsung dengan peminjaman murni dalam percakapan sehari-hari

oleh penerjemah bahkan diganti dengan istilah yang lebih lokal,

“petugas keamanan”. Ujaran bahasa sumber yang berkonstruksi pasif

juga diganti menjadi konstruksi aktif. Teknik modulasi yang

diterapkan penerjemah kelihatannya memberi banyak kontribusi

terhadap tingkat keberterimaan ujaran pada data ini. Kasus yang sama

terjadi juga pada data berikut:

TDVC/47/339/430

BSU

The pilot glanced over his shoulder and laughed. “You’re joking, right.” “No. I have to get to London immediately.” “Father, this is a charter flight, not a taxi.”

BSA Pilot itu mengerling lewat bahunya dan tertawa. “Kau bercanda, bukan?” “Tidak. Aku harus ke London segera.” “Bapa, ini pesawat sewaan, bukan taksi.”

Page 187: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

170

Frasa “a charter flight” diterjemahkan menjadi “pesawat

sewaan” bukan “penerbangan sewaan”. Di dalam bahasa Indonesia,

kita memang lebih suka merujuk pada benda, “pesawat” dibanding

pada proses. Teknik modulasi dalam kasus ini dipakai secara tepat dan

berkontribusi positif pada tingkat keberterimaan.

Meskipun begitu, ada juga beberapa terapan teknik literal yang

menghasilkan terjemahan berterima. Berikut ini beberapa contoh:

Data BSU BSA

TDVC/14/159/206 “Come on we we’re

buying two tickets on the

next train out of Paris.”

“Ayo kita beli dua

tiket kereta api

berikutnya untuk

keluar dari Paris.”

TDVC/15/164/213 “Exactly” “Tepat”

TDVC/17/179/231 “Go!” “Jalan!”

TDVC/40/399/382 “My teacher’s very wise.” “Guruku sangat

bijak.”

2) Kurang Berterima

Ditemukan 13 data dengan skor keberterimaan antara 2,0 dan

2,6. Kisaran skor ini oleh peneliti dimasukan kedalam tingkat

keberterimaan kurang berterima. Skor 2,0 diberikan pada data dimana

kedua rater dan peneliti masing-masing memberi skor 2, sementara 2,6

didapatkan pada data dimana salah satu rater memberi skor 2

sementara yang lain memberi skor 3.

Page 188: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

171

Teknik pinjaman murni menyumbang paling banyak pada

kekurangberterimaan terjemahan ujaran. Di bawah ini beberapa

contohnya.

Data BSU BSA

TDVC/02/008/016

“Mais monsieur” ….

“Your guest is an

impotant man”

“Mais

monsieur,”...”Tetapi

tamu Anda orang

penting”

TDVC/38/263/336

“How about the one

seated in the place of

honor , at the right hand

of the Lord”

“Bagaimana dengan

yang duduk di tempat

kehormatan, di

sebelah kanan the

Lord?”

TDVC/59/484/615 “Well, actually, next

month I am lecturing at a

conference in Florence.

I’ll be there a week

without much to do.”

“Well, bulan depan

aku akan member

ceramah pada sebuah

konferensi di

Florence. Aku akan

berada di sana selama

satu minggu tanpa

banyak kegiatan.”

Pemilihan kata yang tidak tepat dengan konteks juga membuat

terjemahan kurang berterima. Data TDVC/04/065/090 adalah

contohnya.

Page 189: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

172

TDVC/04/065/090

BSU ”You will treat him with respect?” “A man of faith deserves the highest.”

BSA “Anda akan memperlakukannya dengan hormat?” “Seorang yang percaya berhak mendapatkan yang terbaik.”

Frasa “A man of faith” yang diterjemahkan menjadi “Seorang

yang percaya” menjadi kurang berterima karena dalam konteks

keberagamaan frasa “seorang yang taat” lebih berterima. Meskipun

pada novel ini Silas adalah murid dan bawahan Uskup Aringarosa

yang percaya pada apapun yang dikatakannya tapi orang yang percaya

terus menerus dan tanpa bersikap kritis pada seseorang atau sesuatu

lebih tepat dikatakan “orang yang taat.”

Kekurangberterimaan yang disebabkan oleh konstruksi kalimat

yang tidak lazim ada pada contoh berikut:

TDVC/09/156/202

BSU

“Do you know what it opens?” Sophie looked disappointed. “I was hoping you knew.”

BSA “Kau tahu ini untuk membuka apa?” Sophie tampak kecewa. “Aku baru saja mengharapkan kau yang tahu.”

Page 190: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

173

Ujaran “Aku baru saja mengharapkan kau yang tahu.” adalah

konstruksi yang tidak lazim dalam bahasa Indonesia. Pemakaian

bentuk lampau untuk mengekspresikan sesuatu yang berlawanan

dengan kenyataan, sesuatu yang lazim dalam bahasa Inggris, apabila

diterjemahkan secara literal akan menghasikan ujaran yang

kurang/tidak berterima. Terjemahan alternatif “Kukira kau tahu”,

seperti yang diusulkan salah satu rater dianggap lebih berterima.

Pemakaian kata sapaan yang tidak sesuai konteks juga salah satu

penyebab kekurangberterimaan terjemahan. Data TDVC/31/240/307

adalah contohnya.

P

e

r

Percakapan di atas terjadi antara Langdon dan Remy. Langdon

bersikeras untuk bisa diterima Teabing malam itu juga sementara

Remy, si pelayan puri Villete, juga bersikeras menolak Langdon

karena alasan kesehatan tuannya. Pada data sebelumnya, data

TDVC/29/240/307, kata “he” sudah diterjemahkan secara lebih

TDVC/31/240/307

BSU

“It is a private matter. One of great interest to him.” “Then I’m sure he will be pleased to receive you in the morning.”

BSA “Ini urusan pribadi. Salah satu hal yang sangat menarik perhatiannya.” (Langdon) “Kalau begitu dia dia pasti akan senang menerima Anda besok pagi.” (Remy)

Page 191: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

174

berterima dengan kata “Tuanku”. Penerjemahan dari “he” menjadi

“dia” dianggap kurang berterima karena yang sedang dirujuk Remy

adalah tuannya, Sir Leigh Teabing. Kata “beliau”, selain “tuanku”

akan lebih berterima dalam kultur bahasa sasaran.

3) Tidak Berterima

Sebuah terjemahan dikategorikan tidak berterima apabila tidak

memenuhi kaidah-kaidah bahasa sasaran. Kaidah-kaidah itu meliputi

pilihan kata yang antara lain pemakaian kata yang sudah dianggap

menjadi bagian kosa kata bahasa sasaran serta konstruksi kalimat,

klausa maupun frasa yang sesuai dengan kaidah gramatika bahasa

sasaran. Pada penelitian ini tidak ditemukan ujaran yang tidak

memenuhi kaidah-kaidah di atas secara keseluruhan. Ada satu data

yang memang terdapat perbedaan pandangan antara dua rater dan

peneliti.

TDVC/09/156/202

BSU

“Do you know what it opens?” Sophie looked disappointed. “I was hoping you knew.”

BSA “Kau tahu ini untuk membuka apa?” Sophie tampak kecewa. “Aku baru saja mengharapkan kau yang tahu.”

Page 192: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

175

Ujaran pada data di atas kurang berterima karena memiliki

konstruksi kalimat yang agak tidak lazim meskipun secara gramatikal

tidak bermasalah. Salah seorang rater menganggap ujaran di atas tidak

berterima dengan memberi skor 1. Meskipun begitu menurut penulis

ujaran di atas hanya kurang berterima karena ujaran itu mempunyai

susunan kalimat yang benar, meskipun kita, penutur asli, tidak

menggunakan konstruksi seperti itu.

B. Pembahasan

Pada bagian ini, disajikan pembahasan jenis-jenis implikatur teks

bahasa sumber berdasarkan ilokusinya beserta pergeseran daya

pragmatisnya pada teks bahasa sasaran, teknik-teknik yang digunakan

dalam proses penerjemahan dan pengaruhnya pada daya pragmatis

teks bahasa sasaran serta tingkat keakuratan serta keberterimaan

terjemahan. Pada bagian akhir pembahasan, penulis juga membuat

deskripsi secara umum hubungan antara tiga komponen hasil

penelitian yaitu: teknik penerjemahan, pergeseran daya pragmatis dan

kualitas terjemahan.

Page 193: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

176

1. Jenis-Jenis Implikatur dan Pergeseran Daya Pragmatisnya

pada Terjemahan

a. Jenis-Jenis Implikatur dan Maksim-Maksim yang Terlibat

Ujaran yang mengandung implikatur dalam novel The Da Vinci

Code didapatkan pada percakapan antara tokoh-tokoh dalam cerita

tersebut. Proses mendapatkan ujaran yang mengandung implikatur

didasarkan pada interpretasi ketika tindak tutur ujaran bersifat tidak

langsung. Interpretasi didapatkan dari teks/ujaran yang telah

dibenturkan dengan konteks situasi percakapan sehingga makna

tersembunyi ujaran tersebut bisa bervariasi dan pada kasus tertentu

bersifat objektif, tergantung bagaimana interpretan menafsirkan ujaran

tersebut. Seperti yang dikatakan Nadar (2009) bahwa tindak tutur tidak

langsung adalah tuturan yang berbeda dengan modus kalimatnya

sehingga maksud dari tindak tutur tak langsung dapat beragam dan

tergantung pada konteksnya.

Dari analisis data, penulis menemukan empat jenis implikatur

berdasarkan ilokusi tak langsung yang ditimbulkannya dari lima

kategori tindak tutur Searle dalam Leech (1983). Jenis-jenis

implikatur yang ditemukan adalah implikatur asertif, direktif, komisif

dan ekspresif. Penulis tidak menemukan implikatur deklaratif diantara

60 data yang dianalisis. Ini sama dengan yang ditemukan Sri Haryanti

(2001) yang hanya menemukan empat jenis implikatur pada penelitian

Page 194: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

177

tesisnya. Sri Haryanti (2001) tidak menemukan jenis implikatur

deklaratif.

Implikatur yang ditemukan pada penelitian ini berkecenderungan

merupakan ujaran yang memanfaatkan maksim-maksim dari prinsip

kerjasama (PK) yang diproposisikan oleh Grice (1975) dan maksim-

maksim dari prinsip kesantunan (PS) yang diproposisikan oleh Leech

(1993). Maksim-maksim dari prinsip kerjasama yang ditemukan

adalah maksim hubungan, maksim kualitas, maksim kuantitas,

maksim cara. Sementara itu, maksim-maksim dari prinsip kesantunan

yang ditemukan meliputi maksim kearifan, maksim kesepakatan,

maksim simpati dan maksim pujian.

Implikatur asertif merupakan jenis implikatur paling dominan

yang ditemukan penelitian ini. Tindak tutur asertif merupakan tindak

tutur dimana penutur terikat dengan kebenaran proposisi yang

dikatakannya (Searle dalam Leech, 1993:164). Penulis menemukan 47

data atau 78% dari keseluruhan data yang masuk dalam kategori

implikatur ini. Jenis implikatur asertif yang ditemukan pada analisis,

berdasar ilokusi tidak langsungnya ditemukan 16 tindak tutur;

menolak, memohon, menyatakan, memberi informasi, menyatakan

alasan, meyakinkan, menerangkan, membual, menyatakan pendapat,

menyanggah, mengiyakan, menyatakan ketidaksetujuan, menolak

memberi informasi mempersilahkan, mengecam dan menyalahkan.

Page 195: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

178

Pada implikatur direktif, ada 5 data dengan ilokusi tak langsung

masing-masing: mengajak, memerintah, menyarankan, menawarkan

dan mengingatkan. Tindak tutur direktif adalah tindak tutur yang

bertujuan menghasilkan efek berupa tindakan yang dilakukan mitra

tutur (Searle dalam Leech, 1993:164).

Sementara itu pada implikatur komisif hanya ada data dengan

ilokusi tak langsung berjanji dan mengancam. Tindak tutur ini

mengikat penutur dengan suatu tindakan yang akan dilakukan di masa

depan (Searle dalam Leech, 1993:164).

Penulis juga menemukan 5 jenis ilokusi tak langsung pada

implikatur ekspresif, yaitu menyatakan kekecewaan, menyatakan

keheranan, menyatakan kemarahan, menyatakan ketidaksukaan dan

menggoda. Tindak tutur ekspresif mengungkapkan perasaan atau sikap

mental dari penutur (Searle dalam Leech, 1993:165).

Berikut ini tabel yang menggambarkan jenis implikatur dan

ilokusi tidak langsung yang ditemukan penulis pada ujaran yang

mengandung implikatur novel The Da Vinci Code :

Tabel 2: Implikatur dan Ilokusi Tidak Langsungnya

IMPLIKATUR ILOKUSI TAK LANGSUNG JUMLAH DATA

TOTAL PROSENTASE

Asertif menolak, 10 47 78% memohon, 1

menyatakan, 7 memberi informasi, 6 menyatakan alasan, 2 meyakinkan, 1

Page 196: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

179

menerangkan, 1 membual, 1 menyatakan pendapat, 1 menyanggah, 2 mengiyakan, 5 menyatakan ketidaksetujuan,

3

menolak memberi informasi

3

mempersilahkan, 1 mengecam 1 Menyalahkan 1

Direktif mengajak, 2 6 10% memerintah, 1 menyarankan, 1 menawarkan 1 Mengingatkan 1

Komisif Berjanji 1 2 3%

Mengancam 1 Ekspresif menyatakan

kekecewaan, 1 5 8%

menyatakan keheranan, 1 menyatakan kemarahan, 1 menyatakan ketidaksukaan

2

menggoda.

1

Pada implikatur asertif dengan ilokusi tak langsung menolak dan

memohon hampir keseluruhan implikatur berasal dari ujaran yang

seolah melanggar maksim hubungan untuk memenuhi maksim

kearifan. Ada 10 data (17%) yang mengandung implikatur asertif

dengan ilokusi tak langsung menolak dan 1 data (1,6%) dengan ilokusi

tak langsung memohon. Implikatur asertif dengan ilokusi tak langsung

menyatakan, memberi informasi dan menyatakan alasan, implikatur

didapatkan karena ujaran seolah melanggar maksim hubungan untuk

memenuhi maksim kualitas. Ada 14 data (23%) yang termasuk dalam

Page 197: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

180

implikatur ini. Implikatur asertif dengan ilokusi tak langsung

meyakinkan cenderung seolah melanggar maksim hubungan dan juga

melanggar maksim kualitas. Pada implikatur asertif dengan ilokusi tak

langsung menyatakan ketidaksetujuan, ujaran cenderung seolah-olah

melanggar maksim hubungan untuk memenuhi maksim simpati.

Implikatur direktif cenderung seolah melanggar maksim hubungan

tanpa memenuhi maksim tertentu atau bisa juga untuk memenuhi

maksim simpati. Karena tindak tutur direktif bertujuan menghasilkan

efek berupa tindakan yang dilakukan mitra tutur (Searle dalam Leech,

1993:164), pada implikatur direktif keras seperti ‘memerintah’

cenderung hanya seolah melanggar maksim hubungan tanpa memenuhi

maksim simpati. Sementara itu pada direktif lunak seperti

‘mengingatkan’ cenderung memenuhi maksim simpati.

Implikatur komisif cenderung melanggar maksim hubungan tanpa

memenuhi maksim yang lain, untuk komisif keras seperti ‘mengancam’,

atau seolah melanggar maksim hubungan untuk memenuhi maksim

kualitas untuk komisif lunak seperti ‘berjanji.’

Implikatur ekspresif memiliki kecenderungan seolah melanggar

maksim hubungan untuk memenuhi maksim pujian atau simpati.

Mengingat tindak tutur ekspresif bersifat mengungkapkan perasaan

atau sikap mental dari penutur (Searle dalam Leech, 1993:165), maka

kecenderungan ini bisa dipahami.

Page 198: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

181

Berikut ini tabel jenis implikatur dengan maksim-maksim yang

terlibat.

Tabel 3: Implikatur dan Maksim-Maksim yang Terlibat Implikatur Ilokusi Tak Langsung No Data

Maksim yang Dilanggar

Maksim yang Dipenuhi

Menolak

01 Hubungan Kearifan 08 Hubungan Kearifan 13 Hubungan Kearifan 29 Hubungan Kearifan 31 Hubungan Kesepakatan 32 Hubungan Kearifan 41 Hubungan - 47 Hubungan Kearifan 49 Hubungan Kearifan 58 Hubungan Kearifan

Memohon 02 Hubungan Kearifan ASERTIF Menyatakan 05 Hubungan Kualitas

06 Hubungan Kualitas 07 Hubungan Kualitas 10 Hubungan - 15 Hubungan - 16 Hubungan Kualitas

34 Kualitas - Memberi informasi 18 Hubungan Kualitas

23 Hubungan Kualitas 27 Hubungan Kualitas 35 Hubungan - 38 Hubungan - 59 Hubungan Kualitas

Menyatakan alasan 21 Hubungan - 28 Hubungan -

Meyakinkan 25 Hubungan Kualitas

-

Menerangkan 26 Hubungan Kuantitas

-

Membual 36 Kuantitas - Menyatakan pendapat 39 Hubungan Kesepakatan Menyanggah 40 Hubungan -

52 Hubungan - Mengiyakan 43 Hubungan Simpati

Page 199: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

182

44

Hubungan Kuantitas

-

45 Hubungan Kuantitas

-

46 Hubungan Kuantitas

-

60 Hubungan Kuatitas

-

ASERTIF Menyatakan ketidaksetujuan

03 Hubungan Simpati 50 Hubungan Simpati 51 Hubungan Simpati

Menolak memberi informasi

54 Hubungan Kuantitas

-

55 - Kearifan 56 Hubungan

Kuantitas Kualitas

Mempersilahkan 57 Hubungan - Mengecam 20 Hubungan Simpati Menyalahkan 22 Hubungan Simpati Mengajak 14 Hubungan - Memerintah 12 Hubungan 17 Hubungan - DIREKTIF Menyarankan 42 Hubungan - Menawarkan 48 Hubungan

Cara

Mengingatkan 19 Hubungan Kualitas

Simpati

KOMISIF Berjanji 04 Hubungan Kualitas Mengancam 53 Hubungan - Menyatakan kekecewaan 09 Hubungan Pujian Menyatakan keheranan 11 Hubungan Pujian Menyatakan Kemarahan 24 Hubungan Simpati EKSPRESIF Menyatakan

Ketidaksukaan 33 Simpati Kualitas

34 Kualitas - Menggoda 37 Hubungan -

Page 200: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

183

b. Pergeseran Daya Pragmatis Ujaran Terjemahan

Pergeseran daya pragmatis terjadi apabila teks terjemahan ujaran

yang mengandung implikatur menghasilkan daya ilokusi yang berbeda

dengan teks bahasa sumber. Pergeseran daya pragmatis ujaran

terjemahan merupakan penanda bahwa penerjemah gagal menangkap

pesan dari teks bahasa sumber. Seperti pendapat Baker (1992) bahwa

di dalam penerjemahan apapun yang akan membuat penerjemah

terjatuh pada penyampaian implikatur yang keliru harus diuji dan

disesuaikan dengan perangkat implikatur bahasa sasaran. Penerjemah

harus sangat hati-hati dalam menginterpretasikan makna dari tindak

tutur tidak langsung dari ujaran yang diterjemahkannya.

Secara umum penulis menjumpai daya pragmatis teks

terjemahan sudah sepadan dengan daya pragmatis ujaran pada teks

bahasa sumber. Hanya ada dua data yang menunjukan pergeseran daya

pragmatis pada teks penerjemahan. Pergeseran daya pragmatis ini

terjadi melalui beberapa hal. Perubahan maksim-maksim yang terlibat

dalam sebuah implikatur merupakan penanda penting yang dijumpai

penulis pada pergeseran daya pragmatis. Perubahan presupposition

juga merupakan salah satu pergeseran daya pragmatis barangkali tidak

mengubah tindak tutur ujaran. Beberapa data dalam penelitian ini

mengalami pergeseran pragmatis karena beberapa sebab.

Pergeseran pragmatis antara lain terjadi karena penambahan

bentuk negasi yang tidak tepat sehingga daya ilokusi tak langsung

Page 201: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

184

ujaran terjemahan berbeda dengan ujaran teks bahasa sumber. Penulis

menduga hal ini terjadi karena karena proses penerjemahan yang

kurang cermat. “Kecelakaan ini” terjadi pada two word verb yang

barangkali merupakan sebuah kesalahan kecil karena ketidakhati-

hatian penerjemah. Ini membuktikan bahwa meskipun makna tidak

cukup tersampaikan oleh kata perkata dan struktur gramatika yang

menyusunnya tapi penerjemah tidak boleh mengabaikan makna pada

tataran ini. ‘Mistranslation’ pada tataran kata dan gramatika pada teks

bahasa sumber mungkin akan mempengaruhi makna implikatur pada

bahasa sumber (Baker, 1992:229).

Perubahan pesan dari tersurat menjadi tersirat juga merupakan

salah satu fenomena yang ditemui dalam penelitian ini. Tindak tutur

tidak langsung yang tersirat pada teks bahasa sumber menjadi tindak

tutur langsung yang tersampaikan secara eksplisit pada teks bahasa

sasaran.

2. Teknik Penerjemahan dan Pergeseran Daya Pragmatis yang

Diakibatkannya

Meskipun secara umum hasil terjemahan menunjukan pemakaian

teknik penerjemahan yang tepat, dari analisis data, penulis menjumpai

beberapa teknik penerjemahan yang mengakibatkan pergeseran daya

pragmatis pada terjemahan ujaran. Seperti yang dikatakan Molina &

Albir (2002) bahwa teknik penerjemahan berdampak pada hasil

Page 202: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

185

terjemahan dan bersifat fungsional. Kekurangcermatan penerjemah

dalam memahami makna ujaran berakibat pada kesalahan

menginterpretasikan pesan implikatur ujaran. Hal ini penulis jumpai

pada data dengan percakapan yang perlu pemahaman yang lebih hati-

hati karena ujaran, yang berupa respon, sepertinya tidak gayut dengan

ujaran dari mitra tutur. Di sinilah sebenarnya hakikat implikatur, yaitu

ujaran yang ‘Floathing the maxim’. Teknik penerjemahan, dengan

demikian, pada dasarnya adalah alat yang dipakai oleh penerjemah

dalam rangka menyampaikan pesan secara tepat.

Berdasar analisis teknik di atas, ditemukan 13 teknik yang

digunakan penerjemah dengan frekuensi penerapan tiap-tiap teknik

yang berbeda. Beberapa teknik dipakai secara lebih sering dibanding

teknik yang lain. Teknik-teknik yang diterapkan dengan frekuensi

sangat tinggi antara lain teknik literal, modulasi dan eksplisitasi.

Sebaliknya, teknik pinjaman alami dan kompensasi sangat jarang

digunakan; masing-masing diterapkan hanya satu kali dari keseluruhan

kasus.

Pada sebuah data, yang berupa ujaran, ditemukan lebih dari satu

teknik yang diterapkan. Beberapa data bahkan mendapatkan terapan

teknik lebih dari tiga sekaligus. Ini membuktikan bahwa untuk

mencapai keakuratan dan keberterimaan, seorang penerjemah

memerlukan banyak teknik penerjemahan.

Page 203: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

186

Teknik literal merupakan teknik yang paling banyak dipakai

penerjemah pada ujaran yang mengandung implikatur novel The Da

Vinci Code ini. Peneliti menemukan 12 data (20%) yang diidentifikasi

menggunakan teknik literal. Penerjemah menerapkan teknik ini pada

tataran kata, frasa dan klausa dan kalimat. Pada anaisis data peneliti

menemukan bahwa teknik literal diterapkan pada beberapa tataran;

frasa, klausa dan kalimat. Seperti yang sudah diduga sebelumnya

bahwa teknik literal memungkinkan untuk diterapkan bila tidak ada

perbedaan yang cukup besar pada kaidah gramatikal bahasa sumber

dan bahasa sasaran. Ini memungkinkan terjadi pada penerjemahan

unit-unit kalimat atau klausa yang sederhana.

Beberapa ujaran yang diterjemahkan dengan teknik literal masih

dijumpai beberapa perubahan untuk menyesuaikan dengan kaidah

gramatikal bahasa sasaran. Ini terjadi misalnya pada frasa nominal

dimana ada perubahan letak kata sifat pada bahasa sasaran serta

penghilangan artikel sebagai penanda bentuk tunggal yang dalam

bahasa Indonesia penanda pluralitas ini tidak dianggap penting.

Penerjemahan dengan teknik literal dalam penelitian ini tidak

ditemukan adanya perubahan daya ilokusi/pergeseran pragmatis.

Teknik penghapusan adalah teknik kedua yang diterapkan paling

banyak oleh penerjemah. Ada 9 data (15%) yang ditemukan

menggunakan teknik ini. Teknik ini diterapkan pada tataran frasa, baik

frasa nomina, frasa kerja, klausa maupun kalimat. Teknik

Page 204: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

187

penghapusan diterapkan dengan menghilangkan sebagian atau

keseluruhan pesan atas kata, frasa, klausa maupun kalimat, Pada

penelitian ini memang tidak ditemukan penghapusan pada keseluruhan

klausa ataupun kalimat. Hanya sebagian kata dari sebuah frasa atau

klausa saja yang mengalami penghilangan. Pada sebagian kasus

penggunaan teknik penghapusan tidak merubah pesan teks bahasa

sumber. Penghapusan ini justru dilakukan untuk mempertinggi tingkat

keberterimaan teks bahasa sasaran. Ini terjadi misalkan pada

penghapusan artikel penanda kata benda tunggal maupun bentuk “s”

sebagai penanda pluralitas. Bahasa Indonesia memang pada tataran

tertentu tidak begitu mementingkan pluralitas. Pada kasus yang lain

terjadi perubahan makna meskipun tidak terlalu signifikan. Dalam

kasus seperti ini memang penghapusan sebaiknya tidak dilakukan agar

keakuratan teks terjemahan bisa tetap maksimal.

Meskipun begitu, penerapan teknik penghapusan pada beberapa

kasus mengakibatkan perubahan makna. Penghilangan kata tertentu

pada tataran kalimat teks bahasa sasaran mengubah presupposition

ujaran sehingga terjadi sedikit pergeseran makna.

Teknik eksplisitasi termasuk teknik penerjemahan yang dipakai

dengan frekuensi tinggi dalam penelitian ini. Ada 9 data (15%) yang

ditemukan menggunakan teknik ini. Teknik eksplisitasi dipakai

penerjemah pada tataran frasa, terutama frasa kerja, maupun kalimat.

Teknik ini dipakai untuk mengeksplisitkan pesan yang apabila

Page 205: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

188

diterjemahkan secara apa adanya tidak akan tersampaikan. Jadi

berbeda dengan teknik penambahan dimana pesan itu memang tidak

terdapat pada teks bahasa sumber.

Dari pengamatan peneliti, teknik ini dipakai dalam berbagai

kasus. Teknik eksplisitasi dipakai untuk mengeksplisitkan penanda

waktu yang pada teks bahasa sumber bersifat implisit dalam bentuk

tenses. Ini tentu dilakukan karena bahasa Indonesia, sebagai bahasa

sasaran dalam proses penerjemahan ini, tidak mengenal tenses untuk

merekam waktu secara gramatikal sehingga pesan yang memuat

keterangan waktu ini harus disampaikan melalui perangkat leksikal.

Teknik ini juga diterapkan dengan membuat kata ganti benda menjadi

referensinya. Pada salah satu kasus bahkan teknik ini mengubah

implikatur menjadi eksplikatur. Penerjemah mengeksplisitkan ilokusi

tak langsung menjadi ilokusi langsung. Tindakan ini mungkin

dilakukan penerjemah untuk menghindari tidak tersampaikannya

pesan ini oleh pembaca. Pada kasus yang lain penerjemah menerapkan

teknik ini untuk mengeksplisitkan bentuk substitusi. Kalimat dengan

bentuk substitusi berubah menjadi kalimat biasa.

Teknik modulasi dalam penelitian ini diterapkan pada tataran

kata/leksikal dan tataran kalimat/gramatikal. Ada 13 data (22%) yang

ditemukan menggunakan teknik modulasi. Teknik modulasi adalah

teknik yang memanfaatkan pergeseran semantik. Pergeseran semantik

terjadi karena perubahan sudut pandang baik pada tataran struktural

Page 206: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

189

maupun leksikal (Molina & Albir, 2002:510). Berdasarkan analisis

data yang dilakukan peneliti, teknik ini tidak mengubah daya ilokusi

dari setiap ujaran yang diterjemahkan.

Ada beberapa bentuk penerapan teknik ini yang diamati peneliti.

Teknik ini antara lain diterapkan dengan merubah kalimat pasif

menjadi aktif. Pada tataran leksikal penerjemah menerapkan teknik ini

dengan merubah sudut pandang dari sebuah referen. Pada penerapan

yang bersifat obligatif, teknik modulasi dipakai untuk memperbaiki

tingkat keberterimaan teks terjemahan, misalnya karena dalam teks

bahasa sasaran konstruksi aktif lebih berterima dibanding struktur

pasif seperti pada teks bahasa sumber. Meskipun begitu, pada

beberapa kasus teknik modulasi bersifat opsional. Ini misalnya terjadi

pada perubahan ujaran positif menjadi ujaran negatif dengan cara

menerapkan lawan kata dari kata sifatnya.

Teknik transposisi merupakan salah satu teknik yang banyak

dipakai pada penerjemahan ujaran yang mengandung implikatur Novel

The Da Vinci Code ini. Ada 7 data (12%) ditemukan menggunakan

teknik transposisi. Pada teknik transposisi terjadi pergeseran kategori

gramatikal (Molina & Albir, 2002:511). Pergeseran gramatikal ini

bermanifestasi pada perubahan unit gramatikal dan hal ini bisa terjadi

pada kategori kelas kata, pluralitas dan perubahan struktur gramatikal

yang lain.

Page 207: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

190

Pada penelitian ini peneliti menjumpai bahwa teknik transposisi

banyak diterapkan pada tataran kata. Penerapan teknik ini berakibat

pada perubahan kelas kata dari kata benda menjadi kata sifat, kata

benda menjadi kata kerja, kata keterangan/adverb menjadi kata

sifat/adjective serta kata menjadi frasa.

Penerjemah menggunakan teknik transposisi untuk

meningkatkan keberterimaan. Penerjemah menyesuaikan susunan kata

dalam frasa dan perubahan kelas kata agar sesuai dengan kaidah

gramatikal teks bahasa sasaran. Sebagai bahasa yang sudah banyak

dipakai pada media, bahasa Inggris lebih cenderung memakai bentuk-

bentuk kata benda dibanding kata sifat misalnya. Ini berakibat

penerjemah perlu menyesuaikannya ke dalam bahasa Indonesia

sebagai bahasa yang lebih “cair” dengan mengubahnya menjadi lebih

banyak memakai kata sifat untuk kata sifat yang dalam bahasa Inggris

dibendakan. Pergeseran-pergeseran ini tidak mengakibatkan

perubahan daya ilokusi/pergeseran pragmatis.

Pada beberapa kasus transposisi bersifat obligatif karena bila

tidak diterapkan akan mengurangi tingkat keberterimaan terjemahan

secara signifikan. Sementara itu pada beberapa kasus yang lain teknik

ini bersifat opsional karena penerapannya tidak merubah keakuratan

dan keberterimaan terjemahan.

Teknik implisitasi dipakai untuk mengimplisitkan pesan atau

informasi yang pada teks bahasa sumbernya disampaikan secara

Page 208: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

191

eksplisit lewat perangkat leksikal. Ini merupakan kebalikan dari teknik

eksplisitasi. Pada analisis data misalkan peneliti menjumpai subyek

pelaku yang pada teks bahasa sumber eksplisit menjadi implisit. Pada

kasus ini, “penghilangan” ini terjadi karena konteks situasi dimana

percakapan itu berlangsung sudah menunjukan siapa pelakunya.

Teknik ini juga mengimplisitkan penanda jumlah yang pada teks

bahasa sumber disebutkan secara jelas. Teknik ini dipakai penerjemah

pada tataran frasa, klausa dan kalimat. Tidak seperti pada teknik

penghapusan dimana pesan yang ada pada teks bahasa sumber

dihilangkan begitu saja, pada teknik implisitasi pesan tetap

dipertahankan, hanya pesan itu tersirat pada kata atau frasa. Pesan itu

pada teks bahasa sumber tidak dihilangkan tapi muncul dalam bentuk

lain.

Pemakaian teknik penambahan terjadi pada tataran frasa dan

klausa. Sebagian besar teknik penambahan yang diterapkan oleh

penerjemah bersifat opsional karena tidak mengubah daya ilokusi

ujaran teks bahasa sasaran. Meskipun begitu, ada satu data yang

pemakaian teknik penambahannya mengakibatkan perubahan daya

ilokusi ujaran terjemahan. Kasus ini menunjukan bahwa pemakaian

teknik penambahan yang tidak berhati-hati bisa berakibat buruk.

Penambahan bentuk negasi ini ternyata mengubah daya ilokusi secara

agak radikal.

Page 209: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

192

Teknik partikularisai diterapkan dengan menggunakan istilah

yang lebih spesifik atau lebih kongkrit (Molina & Albir (2002:510).

Ada 4 data (7%) yang ditemukan menggunakan teknik ini. Istilah yang

lebih spesifik ini digunakan untuk menggantikan istilah yang lebih

general, kebalikan dari teknik generalisasi. Pada penelitian ini

penerjemah menerapkan teknik partikularisasi pada tataran frasa.

Pemakaian istilah yang lebih spesifik ini dilakukan karena tidak ada

istilah yang lebih general dalam bahasa sasaran. Teknik partikularisasi

di sini diterapkan dengan mengubah keterangan tempat yang lebih

umum menjadi keterangan tempat yang lebih spesifik. Perubahan dari

general ke bentuk spesifik kadang juga menghasilkan terjemahan yang

lebih mengena. Di dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya

perubahan daya ilokusi/pergeseran pragmatis karena penerapan teknik

partikularisasi..

Teknik pinjaman murni diterapkan dengan cara memakai istilah

teks bahasa sumber tanpa melakukan lokalisasi dan tanpa ada

perubahan apapun. Sebuah teknik mengambil kata atau ekspresi dari

bahasa lain tanpa ada perubahan (Molina & Albir, 2002:510). Ada 5

data (8%) yang ditemukan menggunakan teknik ini. Pemakaian teknik

ini dilakukan karena beberapa alasan. Yang pertama yang ditemukan

peneliti adalah untuk mempertahankan atmosfir latar belakang tempat

di mana cerita ini berlangsung. Novel ini berseting di Paris dan

London dan penulis banyak sekali merujuk nama dan istilah-istilah

Page 210: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

193

berbahasa perancis. Penerjemah mempertahankan bentuk sapaan dan

ucapan selamat untuk mempertahankan atmosfir Perancis. Di dalam

penelitian ini tidak ditemukan adanya perubahan daya

ilokusi/pergeseran pragmatis karena penerapan teknik pinjaman murni.

Teknik generalisasi dipakai penerjemah dengan menggunakan

istilah yang lebih general dari sebuah istilah yang lebih spesifik,

kebalikan dari teknik partikularisasi. Menurut Molina & Albir (2002),

teknik generalisasi adalah teknik yang menggunakan istilah yang lebih

general atau istilah yang lebih netral. Ada 3 data (5%) yang ditemukan

menggunakan teknik ini. Berdasarkan pengamatan peneliti, pada

kasus-kasus dalam penelitian ini, teknik ini dilakukan untuk

meningkatkan keberterimaan. Pada kasus yang berbeda teknik ini juga

bisa dilakukan apabila tidak ada istilah yang lebih spesifik dalam

bahasa sasaran. Pada penelitian ini ditemukan teknik generalisasi pada

tataran frasa dari keterangan waktu spesifik menjadi keterangan waktu

yang lebih general. Di dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya

perubahan daya ilokusi/pergeseran pragmatis karena penerapan teknik

generalisasi.

Penerjemah menerapkan teknik padanan lazim hanya pada

tataran kata. Teknik padanan lazim adalah teknik penerjemahan

dengan cara memakai istilah yang dipakai secara resmi dari istilah

teknis di bidang tertentu. Menurut Molina & Albir, teknik padanan

lazim (establishe equivalence) adalah teknik dengan menggunakan

Page 211: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

194

istilah atau ekspresi yang sudah dikenal sebagai padanannya pada

bahasa sasaran. Ada 3 data (5%) yang ditemukan menggunakan teknik

ini. Kata “bonds”, misalnya, diterjemahkan menjadi “surat berharga”

pada teks bahasa sasaran. Kata “pilot licence” sumber diterjemahkan

menjadi “ijin terbang”. Di dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya

perubahan daya ilokusi/pergeseran pragmatis karena penerapan teknik

generalisasi.

Berbeda dengan teknik pinjaman murni dimana istilah yang

dipinjam tidak mengalami lokalisasi, teknik pinjaman alami adalah

sebuah teknik penerjemahan dengan cara mengambil istilah yang ada

di teks bahasa sumber dengan memakai sedikit perubahan agar sesuai

dengan tata aturan bahasa sasaran. Hanya satu data (2%) yang

teridentifikasi menggunakan teknik pinjaman alami. Penerjemah

menerapkan teknik ini pada tataran kata dan meskipun kata pinjaman

itu sudah cukup berterima dalam bahasa Indonesia tapi sebenarnya

bahasa Indonesia sudah memiliki kata padanannya. Penerapan teknik

pinjaman alami di dalam penelitian ini tidak mengakibatkan perubahan

daya ilokusi/pergeseran pragmatis.

Teknik kompensasi adalah teknik di mana sebuah pesan

tersampaikan pada bagian lain dari teks terjemahan. Menurut Molina

& Albir (2002), teknik kompensasi adalah teknik penerjemahan

dengan memberikan informasi/pesan atau efek stilistika teks bahasa

sumber di bagian yang berbeda pada teks bahasa sasaran karena pesan

Page 212: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

195

itu tidak mungkin berada ditempat yang sama seperti teks bahasa

sumber. Hanya ada satu data (2%) yang ditemukan menggunakan

teknik ini. Penerjemah menerapkan teknik ini pada tataran klausa.

Teknik kompensasi bisa bersifat wajib bisa pula bersifat opsional.

Kasus dalam penelitian ini, teknik kompensasi yang diterapkan

bersifat opsional karena tanpa teknik ini pun sebenarnya terjemahan

masih bisa tersampaikan dengan baik. Di dalam penelitian ini tidak

ditemukan adanya perubahan daya ilokusi/pergeseran pragmatis

karena penerapan teknik pinjaman murni.

Berikut ini sajian relasi antara teknik penerjemahan yang

diterapkan dengan pergeseran daya pragmatis:

Tabel : Teknik Penerjemahan dan Pergeseran daya Pragmatis

Implikatur No Data

Teknik Penerjemahan

Pergeseran Daya Pragmatis

01 Penambahan implisitasi

Tdk bergeser

08 Implisitasi Transposisi

Tdk bergeser

13 Literal Tdk bergeser 29 Literal Tdk bergeser 31 Kompensasi Tdk bergeser 32 Penambahan Tdk bergeser 41 Pinjaman Murni Tdk bergeser 47 Modulasi Tdk bergeser 49 Literal Tdk bergeser 58 Generalisasi Tdk bergeser 02 Penghapusan Tdk bergeser Asertif 05 Implisitasi

Modulasi Bergeser

06 Implisitasi Modulasi

Tdk bergeser

Page 213: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

196

07 Penghapusan Implisitasi

Tdk bergeser

10 Penambahan Partikularisasi

Tdk bergeser

15 Literal Tdk bergeser 16 Eksplisitasi Tdk bergeser 34 Eksplisitasi Tdk bergeser 18 Eksplisitasi Tdk bergeser 23 Eksplisitasi Tdk bergeser 27 Penghapusan

Transposisi Tdk bergeser

35 Literal Tdk bergeser 38 Pinjaman Murni Tdk bergeser 59 Penghapusan

Transposisi Generalisasi Pinjaman Murni

Tdk bergeser

21 Padanan Lazim Tdk bergeser 28 Penghapusan Tdk bergeser 25 Eksplisitasi Tdk bergeser 26 Penghapusan Tdk bergeser 36 Penghapusan

Partikularisasi Tdk bergeser

39 Eksplisitasi Tdk bergeser 40 Literal Tdk bergeser 52 Generalisasi Tdk bergeser 43 Literal Tdk bergeser 44 Modulasi Tdk bergeser 45 Eksplisitasi

Padanan Lazim Tdk bergeser

46 Partikularisasi Tdk bergeser 60 Transposisi Tdk bergeser 03 Penghapusan

Literal Tdk bergeser

50 Modulasi Pinjaman Alami

Tdk bergeser

51 Modulasi Tdk bergeser 54 Eksplisitasi

Modulasi Tdk bergeser

55 Modulasi Tdk bergeser 56 Modulasi Tdk bergeser 57 Penghapusan Tdk bergeser 20 Literal Tdk bergeser 22 Penambahan

Modulasi Tdk bergeser

Page 214: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

197

14 Literal Tdk bergeser 17 Literal Tdk bergeser Direktif 42 Implisitasi Tdk bergeser 48 Literal Tdk bergeser 19 Modulasi Tdk bergeser Komisif 04 Modulasi Tdk bergeser 53 Padanan Lazim Tdk bergeser 09 Eksplisitasi Tdk bergeser 11 Partikularisasi Tdk bergeser Ekspresif 24 Penambahan

Penghapusan Tdk bergeser

33 Penambahan Bergeser 34 Eksplisitasi Tdk bergeser 37 Transposisi Tdk bergeser

3. Tingkat Keakuratan dan Keberterimaan dan Kaitannya

dengan Teknik yang Diterapkan

Secara umum bisa ditarik kesimpulan bahwa kualitas

terjemahan, dalam hal ini keakuratan dan keberterimaan ujaran yang

mengandung implikatur pada novel The Da Vinci Code adalah tinggi.

Teknik-teknik penerjemahan yang diterapkan penerjemah

menyumbang pada tingginya tingkat keakuratan dan keberterimaan

teks terjemahan karena secara umum teknik-teknik tersebut diterapkan

secara tepat. Seperti yang disampaikan Molina & Albir (2002) bahwa

teknik penerjemahan akan berdampak pada hasil terjemahan.

a. Tingkat Keakuratan

Tingkat keakuratan terjemahan ujaran yang mengandung

implikatur pada novel The Da Vinci Code bernilai 2,86. Nilai rata-rata

Page 215: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

198

ini menunjukan bahwa secara umum tingkat keakuratan terjemahan

cukup tinggi; 43 dari 60 data atau 72% data mendapat nilai tertinggi

baik dari kedua rater maupun peneliti. Kenyataan diatas memberi

gambaran bahwa terjemahan ini memiliki keakuratan tinggi secara

obyektif.

Tingginya angka keakuratan ini karena diterapkannya beberapa

teknik sekaligus dalam sebuah ujaran. Teknik literal, yang paling

banyak diterapkan pada penerjemahan ini, menyumbangkan tingginya

angka keakuratan ini. Ini terjadi terutama pada ujaran-ujaran yang

singkat dengan tata gramatika yang sederhana. Teknik padanan lazim

pada klausa juga menyumbangkan tingkat keakuratan penerjemahan

ujaran karena beberapa klausa menjadi tidak akurat apabila

menggunakan teknik literal

Pemakaian teknik penghapusan (deletion) penyebab utama

berkurangnya tingkat keakuratan ujaran. Penurunan tingkat keakuratan

pada teknik penghapusan ini terjadi karena perubahan presupposition

ujaran sehingga terjadi sedikit perubahan pesan pada teks bahasa

sasaran. Penggunaan teknik ini juga menyebabkan perubahan daya

ilokusi tak langsung ujaran.

Beberapa terjemahan yang mendapatkan teknik penambahan

juga mengakibatkan ujaran terjemahan memiliki pesan yang berbeda.

Penambahan bentuk negasi membuat beberapa ujaran terjemahan

memiliki ilokusi tak langsung yang berbeda dengan ujaran bahasa

Page 216: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

199

sumbernya. Berikut ini tabel yang menunjukan hubungan antara

keakuratan dengan teknik-teknik yang diterapkan.

Tabel 5 : Keakuratan dan Teknik penerjemahan yang Diterapkan

KEAKURATAN % DATA Skor TEKNIK 78% TDVC/01/008/016 3,0 Penambahan

Implisitasi TDVC/02/008/016

3,0 Penghapusan

Pinjaman Murni DVC/06/131/172

3,0 Implisitasi

Modulasi TDVC/09/156/202 3,0 Eksplisitasi TDVC/11/157/204 3,0 Partikularisasi TDVC/12/158/205 3,0 Literal TDVC/13/158/205 3,0 Literal TDVC/14/159/206 3,0 Literal TDVC/15/164/213 3,0 Literal TDVC/16/166/215 3,0 Eksplisitasi TDVC/17/179/231 3,0 Literal TDVC/18/179/231 3,0 Eksplisitasi TDVC/19/187/241 3,0 Modulasi TDVC/20/188/243 3,0 Literal TDVC/21/189/244 3,0 Padanan Lazim TDVC/22/193/249 3,0 Penambahan

Modulasi TDVC/23/253/253 3,0 Eksplisitasi TDVC/24/197/254

3,0 Penambahan

Penghapusan TDVC/25/211/272 3,0 Eksplisitasi TDVC/26/237/304 3,0 Penghapusan TDVC/27/237/305 3,0 Penghapusan

Transposisi TDVC/29/240/307 3,0 Literal TDVC/30/240/307 3,0 Transposisi TDVC/31/240/307 3,0 Kompensasi TDVC/32/240/307 3,0 Penambahan TDVC/35/260/333 3,0 Literal TDVC/36/262/335 3,0 Penghapusan

Partikularisasi Akurat TDVC/37/262/336 3,0 Transposisi TDVC/38/263/336 3,0 Pinjaman Murni TDVC/39/267/343 3,0 Eksplisitasi

Page 217: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

200

TDVC/40/399/382 3,0 Literal TDVC/41/299/382 3,0 Pinjaman Murni TDVC/42/309/394 3,0 Implisitasi TDVC/43/310/396 3,0 Literal TDVC/44/314/400 3,0 Modulasi TDVC/45/314/400

3,0 Eksplisitasi

Padanan Lazim TDVC/46/403/316 3,0 Partikularisasi TDVC/47/339/430 3,0 Modulasi TDVC/48/340/431 3,0 Literal TDVC/49/340/431 3,0 Literal TDVC/50/360/456 3,0 Modulasi

Pinjaman Alami TDVC/51/361/456 3,0 Modulasi TDVC/53/380/482 3,0 Padanan Lazim TDVC/54/386/490 3,0 Eksplisitasi

Modulasi TDVC/55/410/520 3,0 Modulasi TDVC/56/410/523 3,0 Modulasi TDVC/58/483/614 3,0 Generalisasi TDVC/59/484/615 3,0 Penghapusan

Transposisi Generalisasi Pinjaman Murni

TDVC/60/484/615 3,0 Transposisi 15% TDVC/03/019/032

2,6 Penghapusan

Literal TDVC/04/065/090 2,6 Modulasi TDVC/08/149/193 2,6 Implisitasi

Transposisi TDVC/10/157/203 2,6 Penambahan

Partikularisasi Kurang Akurat TDVC/28/238/306 2,6 Penghapusan TDVC/34/247/317 2,6 Eksplisitasi TDVC/52/373/473 2,6 Generalisasi TDVC/57/412/522 2,6 Penghapusan TDVC/07/146/189 2,0 Penghapusan

Implisitasi Tidak Akurat 3% TDVC/05/131/172 1,0 Implisitasi

Modulasi TDVC/33/246/315 1,0 Penambahan

Page 218: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

201

b. Tingkat Keberterimaan

Karena keberterimaan menunjukan seberapa tinggi teks

terjemahan mengikuti kaidah-kaidah bahasa sasaran, baik kaidah

gramatikal maupun kaidah cultural. Keberterimaan tidak bersangkut

paut dengan teks bahasa sumber. Tingkat keberterimaan terjemahan

ujaran yang mengandung implikatur pada novel The Da Vinci Code ini

bernilai 2,85. Dapat kita simpulkan bahwa tingkat keberterimaan

terjemahan ujaran ini cukup tinggi.

Keberterimaan terjemahan yang tinggi diperoleh dari pilihan kata

dan tata bahasa yang sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa

sasaran/bahasa Indonesia. Pemakaian istilah yang lebih lokal atau

dengan kata lain pemakaian teknik pinjaman alami yang dipakai dalam

penerjemahan ini membuat teks terjemahan lebih berterima. Teknik

modulasi yang diterapkan penerjemah juga memberi banyak

kontribusi terhadap tingkat keberterimaan terjemahan ujaran ini.

Penerapan teknik modulasi ini antara lain dalam bentuk perubahan

ujaran teks bahasa sumber yang berkonstruksi pasif menjadi

konstruksi aktif. Teknik modulasi dalam kasus ini dipakai secara tepat

dan berkontribusi positif pada tingkat keberterimaan. Teknik literal

juga memberikan kontribusi keberterimaan pada ujaran-ujaran yang

pendek dengan gramatika sederhana.

Meskipun begitu ada beberapa teknik yang membuat terjemahan

berkeberterimaan rendah. Teknik pinjaman murni adalah salah satu

Page 219: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

202

teknik yang memberi sumbangan paling banyak pada

kekurangberterimaan terjemahan ujaran. Pemilihan kata yang tidak

tepat dengan konteks/kata sanding juga membuat terjemahan kurang

berterima. Disini nampak bahwa seorang penerjemah memerlukan

kreatifitas yang tinggi agar bisa menghasilkan terjemahan yang lebih

berterima. Kemampuan memilih kata yang tepat sesuai konteks situasi

dan kata sanding yang lazim akan membantu penerjemah

meningkatkan kualitas terjemahannya.

Penyebab lain kekurangberterimaan terjemahan adalah

konstruksi kalimat yang tidak lazim. Bahasa Inggris dan bahasa

Indonesia tentu memiliki bentuk-bentuk kalimat lazim yang berbeda.

Penguasaan bahasa sumber dan bahasa sasaran yang memadahi

termasuk memahami kelaziman-kelaziman keduanya sangat

diperlukan oleh penerjemah. Kata sapaan sangat terpengaruh oleh

kultur si pemakai bahasa. Dalam bahasa Inggris tidak ada bentuk

honorifik untuk sapaan orang kedua atau orang ketiga sementara

bahasa Indonesia sangat memperhatikan bentuk honorifik ini terutama

apabila penutur atau orang yang sedang dibicarakan memiliki status

sosial yang lebih tinggi dari si petutur. Pemakaian kata sapaan yang

tidak sesuai konteks dalam penerjemahan ini juga salah satu penyebab

kekurangberterimaan terjemahan. Berikut ini tabel yang menunjukan

hubungan antara keberterimaan dengan teknik-teknik yang diterapkan.

Page 220: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

203

Tabel 6: Keberterimaan dan Teknik penerjemahan yang Diterapkan

KEBERTERIMAAN % DATA Skor TEKNIK 77% TDVC/01/008/016 3,0 Penambahan

Implisitasi TDVC/03/019/032

3,0 Penghapusan

Literal TDVC/05/131/172 3,0 Implisitasi

Modulasi TDVC/06/131/172

3,0 Implisitasi

Modulasi TDVC/07/146/189 3,0 Penghapusan

Implisitasi TDVC/11/157/204 3,0 Partikularisasi TDVC/12/158/205 3,0 Literal TDVC/13/158/205 3,0 Literal TDVC/14/159/206 3,0 Literal TDVC/15/164/213 3,0 Literal TDVC/16/166/215 3,0 Eksplisitasi TDVC/17/179/231 3,0 Literal TDVC/19/187/241 3,0 Modulasi TDVC/20/188/243 3,0 Literal TDVC/23/253/253 3,0 Eksplisitasi TDVC/24/197/254

3,0 Penambahan

Penghapusan TDVC/25/211/272 3,0 Eksplisitasi TDVC/26/237/304 3,0 Penghapusan TDVC/27/237/305 3,0 Penghapusan

Transposisi TDVC/28/238/306 3,0 Penghapusan TDVC/30/240/307 3,0 Transposisi TDVC/33/246/315 3,0 Penambahan TDVC/34/247/317 3,0 Eksplisitasi TDVC/35/260/333 3,0 Literal TDVC/36/262/335 3,0 Penghapusan

Partikularisasi TDVC/37/262/336 3,0 Transposisi TDVC/39/267/343 3,0 Eksplisitasi Berterima TDVC/40/399/382 3,0 Literal TDVC/41/299/382 3,0 Pinjaman Murni TDVC/42/309/394 3,0 Literal TDVC/43/310/396 3,0 Literal TDVC/44/314/400 3,0 Modulasi TDVC/45/314/400

3,0 Eksplisitasi

Padanan Lazim TDVC/46/403/316 3,0 Partikularisasi

Page 221: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

204

TDVC/47/339/430 3,0 Modulasi TDVC/48/340/431 3,0 Literal TDVC/49/340/431 3,0 Literal TDVC/50/360/456 3,0 Modulasi

Pinjaman Alami TDVC/51/361/456 3,0 Modulasi TDVC/52/373/473 3,0 Generalisasi TDVC/53/380/482 3,0 Padanan Lazim TDVC/54/386/490 3,0 Eksplisitasi

Modulasi TDVC/55/410/520 3,0 Modulasi TDVC/56/410/523 3,0 Modulasi TDVC/57/412/522 3,0 Penghapusan TDVC/58/483/614 3,0 Generalisasi TDVC/60/484/615 3,0 Transposisi 23% TDVC/02/008/016

2,0 Penghapusan

Pinjaman Murni TDVC/04/065/090 2,0 Modulasi TDVC/08/149/193 2,6 Implisitasi TDVC/09/156/202 2,0 Eksplisitasi TDVC/10/157/203 2,6 Penambahan

Partikularisasi Kurang Berterima TDVC/18/179/231 2,6 Eksplisitasi TDVC/21/189/244 2,6 Padanan Lazim TDVC/22/193/249

2,6 Penambahan

Modulasi TDVC/29/240/307 2,6 Literal TDVC/31/240/307 2,3 Kompensasi TDVC/32/240/307 2,3 Penambahan TDVC/38/263/336 2,0 Pinjaman Murni TDVC/42/309/394 2,6 Implisitasi TDVC/59/484/615 2,0 Penghapusan

Transposisi Generalisasi

Page 222: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

205

4. Relasi antara Teknik Penerjemahan, Pergeseran Daya

Pragmatis dan Kualitas penerjemahan

Berdasarkan analisis, peneliti menemukan ada tiga komponen

hasil analisis yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Ketiga

komponen hasil analisis tersebut adalah teknik penerjemahan,

pergeseran daya pragmatis dan kualitas penerjemahan.

Relasi ketiganya secara sederhana dapat didiskripsikan bahwa

teknik penerjemahan yang diterapkan menentukan apakah makna

implikatur teks bahasa sumber tersampaikan sepadan atau tidak.

Dengan kata lain apakah terjadi pergeseran pragmatis pada proses

penerjemahan ujaran. Terjadinya pergeseran pragmatis mengakibatkan

terjemahan menjadi tidak akurat dan sebaliknya.

Secara rinci hubungan ketiga komponen di atas digambarkan

secara rinci per data pada tabel 7 berikut:

Tabel 7: Jenis Implikatur, Teknik Penerjemahan, Pergeseran Daya Pragmatis dan Kualitas Penerjemahan

Implikatur Ilokusi Tak Langsung

No Data

Teknik Penerjemahan

Pergeseran Daya

Pragmatis

Kualitas Terjemahan

Keakuratan Keberterimaan

Menolak

01 Implisitasi Penambahan

Tdk bergeser 3 3

08 Implisitasi Transposisi

Tdk bergeser 2,66 2,66

13 Literal Tdk bergeser 2,66 3

29 Literal Tdk bergeser 3 2,66

31 Kompensasi Tdk bergeser 3 2,33

32 Penambahan Tdk bergeser 3 2,33

41 Pinjaman Murni Tdk bergeser 3 3

47 Modulasi Tdk bergeser 3 3

Page 223: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

206

49 Literal Tdk bergeser 3 3

58 Generalisasi Tdk bergeser 3 3 Memohon 02 Penghapusan Tdk bergeser 3 2

ASERTIF Menyatakan 05 Implisitasi Modulasi

Bergeser 1 3

06 Implisitasi Modulasi

Tdk bergeser 3 3

07 Penghapusan Implisitasi

Tdk bergeser 2 2

10 Penambahan Partikularisasi

Tdk bergeser 2,66 2,66

15, Literal Tdk bergeser 3 3

16 Eksplisitasi Tdk bergeser 3 3 34 Eksplisitasi Tdk bergeser 3 3 Memberi

informasi 18 Eksplisitasi Tdk bergeser 3 2,66

23 Eksplisitasi Tdk bergeser 3 3

27 Penghapusan Transposisi

Tdk bergeser 3 3

35 Literal Tdk bergeser 3 3

38 Pinjaman Murni Tdk bergeser 3 2 59 Penghapusan

Transposisi Generalisasi Pinjaman Murni

Tdk bergeser 3 2

Menyatakan alasan

21 Padanan Lazim Tdk bergeser 3 2,66 28 Penghapusan Tdk bergeser 2,66 3

Meyakinkan 25 Eksplisitasi Tdk bergeser 3 3 Menerangkan 26 Penghapusan Tdk bergeser 3 3 Membual 36 Penghapusan

Partikularisasi Tdk bergeser 3 3

Menyatakan pendapat

39 Eksplisitasi Tdk bergeser 3 3

Menyanggah 40 Literal Tdk bergeser 3 3 52 Generalisasi Tdk bergeser 2,66 3

Mengiyakan 43 Literal Tdk bergeser 3 3

44 Modulasi Tdk bergeser 3 3 45 Eksplisitasi

Padanan Lazim Tdk bergeser 3 3

46 Partikularisasi Tdk bergeser 3 3

60 Transposisi Tdk bergeser 3 3

Menyatakan ketidaksetujuan

03 Penghapusan Literal

Tdk bergeser 3 3

50 Modulasi Pinjaman Alami

Tdk bergeser 3 3

51 Modulasi Tdk bergeser 3 3

Menolak -memberi -informasi

54 Eksplisitasi Modulasi

Tdk bergeser 3 3

55 Modulasi Tdk bergeser 3 3

56 Modulasi Tdk bergeser 3 3

Mempersilahkan 57 Penghapusan Tdk bergeser 2,66 3 Mengecam 20 Literal Tdk bergeser 3 3 Menyalahkan 22 Penambahan

Modulasi Tdk bergeser 3 2,66

Mengajak 14 Literal Tdk bergeser 3 3

Page 224: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

207

Memerintah 17 Literal Tdk bergeser 3 3 DIREKTIF Menyarankan 42 Implisitasi Tdk bergeser 3 2,6 Menawarkan 48 Literal Tdk bergeser 3 3 Mengingatkan 19 Modulasi Tdk bergeser 3 3

KOMISIF Berjanji 04 Modulasi Tdk bergeser 2,66 2 Mengancam 53 Padanan Lazim Tdk bergeser 3 3 Menyatakan

kekecewaan 09 Eksplisitasi Tdk bergeser 3 2

Menyatakan keheranan

11 Partikularisasi Tdk bergeser 3 3

Menyatakan Kemarahan

24 Penambahan Penghapusan

Tdk bergeser 3 3

EKSPRESIF Menyatakan Ketidaksukaan

33 Penambahan Bergeser 1 3

34 Eksplisitasi Tdk bergeser 3 3 Menggoda 37 Transposisi Tdk bergeser 3 3

Page 225: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

208

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Analisis hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV membuat

peneliti sampai pada beberapa kesimpulan yang disarikan sebagai

berikut:

1. Terdapat empat jenis implikatur berdasarkan ilokusi tak

langsung yang ditimbulkannya. Jenis-jenis implikatur yang

ditemukan adalah implikatur asertif, direktif, komisif dan

ekspresif. Implikatur yang ditemukan pada penelitian ini

berkecenderungan merupakan ujaran yang memanfaatkan

maksim-maksim dari prinsip kerjasama (PK) dan maksim-

maksim dari prinsip kesantunan (PS). Dari 4 jenis implikatur,

ditemukan 28 tindak tutur dari ilokusi ujaran; menolak,

memohon, menyatakan, memberi informasi, menyatakan

alasan, meyakinkan, menerangkan, membual, menyatakan

pendapat, menyanggah, mengiyakan, menyatakan

ketidaksetujuan, menolak memberi informasi mempersilahkan,

mengajak, memerintah, berjanji, menyarankan, mengancam,

menyatakan kekecewaan, menyatakan keheranan,

mengingatkan, mengecam, meyalahkan, menyatakan

kemarahan, menyatakan ketidaksukaan, dan menggoda.

Page 226: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

209

2. Sebagaian besar tidak terjadi pergeseran daya pragmatis pada

teks terjemahan. Beberapa teks terjemahan mengalami

pergeseran daya pragmatis berupa pergeseran ilokusi tak

langsung implikatur dan perubahan dari implikatur menjadi

eksplikatur.

3. Peneliti menemukan 13 teknik yang digunakan penerjemah.

Beberapa teknik dipakai secara lebih sering dibanding teknik

yang lain. Ada beberapa teknik yang digunakan dengan

frekuensi sangat tinggi; misalnya teknik literal, modulasi dan

eksplisitasi. Sebagian besar teknik yang diterapkan tidak

mengubah daya pragmatis ujaran sementara itu teknik-teknik

seperti penambahan, pengurangan dan eksplisitasi

mengakibatkan pergeseran pragmatis pada beberapa kasus.

4. Tingkat keakuratan terjemahan ujaran yang mengandung

implikatur pada novel The Da Vinci Code bernilai 2,86. Nilai

rata-rata ini menunjukan bahwa secara umum tingkat keakuratan

terjemahan cukup tinggi. Sementara itu, tingkat keberterimaan

terjemahan ujaran yang mengandung implikatur pada noverl The

Da Vinci Code ini bernilai 2,85. Sebuah tingkat keberterimaan

terjemahan yang cukup tinggi. Tingkat keakuratan dan

keberterimaan ini dipengaruhi oleh teknik-teknik yang diterapkan

oleh penerjemah. Pemakaian beberapa teknik sekaligus memberi

kontribusi yang signifikan terhadap keakuratan terjemahan.

Page 227: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

210

Teknik literal pada ujaran pendek juga meningkatkan keakuratan.

Sementara itu teknik penghapusan dan penambahan cenderung

mengurangi keakuratan. Teknik pinjaman alami dan modulasi

menyumbang keberterimaan pada terjemahan, sementara teknik

pinjaman murni member kontribusi terhadap ketidakberterimaan

ujaran.

B. Saran

Dari simpulan di atas penulis ingin menyampaikan beberapa

saran yang berkaitan dengan penerjemahan serta penelitian

penerjemahan:

1. Seorang penerjemah, dalam kaitannya dengan kompetensi linguistik,

harus memperhatikan makna tidak hanya sampai pada tataran

semantik tapi sampai pada tataran pragmatik. Penerjemahan,

terutama penerjemahan ujaran dalam sebuah konteks percakapan,

membutuhkan telaah pragmatik karena sebuah ujaran atau teks pada

umumnya tidak mengandung makna dengan sendirinya. Ujaran atau

teks diproduksi karena pembicara atau penulis menginginkan sebuah

maksud. Teks diproduksi karena penutur ingin mengungkapkan

sesuatu sebagai reaksi atas peristiwa atau keadaan di dalam atau di

luar dirinya. Di sinilah pragmatik menjadi penting dalam proses

penerjemahan.

Page 228: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KAJIAN TERJEMAHAN ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KAJIAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

211

2. Untuk mendapatkan tingkat keakuratan dan keberterimaan yang

tinggi seorang penerjemah harus bisa menerapkan teknik

penerjemahan yang tepat. Penerapan teknik penerjemahan secara

tidak tepat bisa terjadi karena penerjemah kurang memahami pesan

atau makna dari sebuah kalimat atau ujaran teks bahasa sumber.

Penguasaan penerjemah dengan berbagai macam teknik yang lebih

bervariasi akan memberinya lebih banyak pilihan agar teks

terjemahan lebih akurat dan berterima.

3. Penelitian penerjemahan dengan pendekatan pragmatik yang

dilakukan peneliti ini difokuskan pada ujaran yang mengandung

implikatur pada novel The Da Vinci Code. Masih banyak penelitian

penerjemahan lain yang bisa didekati dengan pendekatan pragmatik.

Diharapkan dikemudian hari bisa dilakukan penelitian dengan

pendekatan ini pada bidang-bidang yang lain, misalnya

penerjemahan film baik subtitling maupun dubbing, sehingga

penelitian penerjemahan akan menjadi semakin penuh warna.