perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id hubungan obesitas ... filehubungan obesitas dan sindrom pra...

83
HUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan OLEH : INTAN AGRIA RATNANINGTYAS S541008048 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Upload: buidiep

Post on 10-Jul-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

HUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN

PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan

OLEH :

INTAN AGRIA RATNANINGTYAS

S541008048

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

i

HUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN

PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan

OLEH :

INTAN AGRIA RATNANINGTYAS

S541008048

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

ii

HUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN

PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI

Disusun Oleh :

INTAN AGRIA RATNANINGTYAS

S541008048

Telah Disetujui Oleh Tim Pembimbing

Dewan Pembimbing

Jabatan Nama Tanda tangan Tanggal

Pembimbing I Prof. Bhisma Murti, dr.,MPH, M.Sc.,Ph.D NIP. 195510211994121001

Pembimbing II Putu Suriyasa, dr.,MS, PKK, Sp.OK NIP. 194811051981111001

Mengetahui, Ketua Program Studi

Magister Kedokteran Keluarga

Prof. Dr. Didik G. Tamtomo, dr., MM, M.Kes., PAK

NIP. 194803131976101001

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

iii

HUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN

PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI

Disusun Oleh :

INTAN AGRIA RATNANINGTYAS

S541008048

Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji

Pada Tanggal : 9 Januari 2012

Dewan Penguji

Jabatan Nama Tanda tangan Ketua Dr. Nunuk Suryani, M.Pd. NIP. 196611081990032001 Sekretaris Ir. Ruben Dharmawan, dr. Ph.D NIP. 195111201986011001 Anggota Prof. Bhisma Murti, dr.,MPH, M.Sc.,Ph.D NIP. 195510211994121001 Putu Suriyasa, dr.,MS, PKK, Sp.OK NIP. 194811051981111001

Mengetahui, Direktur PPS UNS

Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus M.S.

NIP. 196107171986011001

Surakarta, Ketua Program Studi

Magister Kedokteran Keluarga Prof. Dr. Didik G. Tamtomo, dr, MM, M.Kes., PAK

NIP. 194803131976101001

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

iv

PERNYATAAN

Nama : Intan Agria Ratnaningtyas

NIM : S541008048

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul Hubungan Obesitas dan

Sindrom Pra Menstruasi Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa SMAN 2 Ngawi

adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam tesis

tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya

peroleh dari tesis tersebut.

Surakarta, Januari 2012

Yang membuat pernyataan,

Intan Agria Ratnaningtyas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

v

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dengan segala

rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis yang

berjudul “Hubungan Obesitas dan Sindrom Pra Menstruasi Dengan Prestasi

Belajar Pada Siswa SMAN 2 Ngawi”.

Tesis ini diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memenuhi

sebagian persyaratan mencapai derajat magister kesehatan program studi magister

kedokteran keluarga minat utama pendidikan profesi kesehatan.

Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan Tesis ini tidak lepas dari

bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan, dorongan dan nasehat-nasehat.

Oleh karena itu perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, Drs., M.S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S., selaku Direktur Program Pasca Sarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Prof. Dr. Didik Gunawan Tamtomo, dr., MM, M.Kes., PAK, selaku Ketua

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

4. Prof. Bhisma Murti, dr., MPH, M.Sc, PhD, selaku pembimbing pertama yang

sabar dan penuh tanggung jawab.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

vi

5. Putu Suriyasa, dr., MS, PKK, SpOk, selaku pembimbing kedua yang sabar

dan penuh tanggung jawab.

6. Seluruh Dosen, karyawan dan karyawati Program Studi Magister Kedokteran

Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan Universitas Sebelas Maret

yang telah membantu dalam penyusunan Tesis ini.

7. Kepala sekolah SMAN 2 Ngawi yang telah memberikan izin kepada peneliti

untuk mengadakan penelitian di SMAN 2 Ngawi.

8. Teman-teman Mahasiswa Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat

Utama Pendidikan Profesi Kesehatan Universitas Sebelas Maret yang selalu

bersama dalam suka maupun duka.

9. Siswa SMAN 2 Ngawi yang bersedia menjadi responden.

Penulis menyadari bahwa Tesis ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga

dengan rendah hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun semoga Allah SWT memberikan balasan yang melimpah kepada

Bapak atau Ibu, Saudara atau Saudari. Amin.

Surakarta, November 2011

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii

PERNYATAAN .............................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ................................................................................... v

DAFTAR ISI .................................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR SINGKATAN................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

ABSTRAK ...................................................................................................... xv

ABSTRACT ................................................................................................... xvi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Perumusan Masalah .................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori …………………………………………………. 7

1. Obesitas ............................................................................ 7

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

viii

2. Sindrom Pra Menstruasi (Premenstrual Syndrome) …….. 16

3. Prestasi Belajar .................................................................. 23

4. Hubungan Obesitas dan Sindrom Pra Menstruasi Dengan

Prestasi Belajar ................................................................... 30

B. Penelitian Yang Relevan …………………………………… 33

C. Kerangka Berpikir ………………………………………….. 36

D. Hipotesis Penelitian ………………………………………… 37

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian ………………………………… 38

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ………………………………. 38

C. Populasi Penelitian …………………………………………. 38

D. Sampel Penelitian ………………………………………….. 38

E. Rancangan Penelitian ………………………………………. 40

F. Variabel Penelitian …………………………………………. 40

G. Definisi Operasional Variabel ……………………………… 41

H. Instrumen Penelitian ……………………………………… 43

I. Teknik Pengumpulan Data …………………………………. 46

J. Teknik Analisis Data ............................................................. 47

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ……………………………………………... 49

B. Analisis Data ……………………………………………….. 54

C. Pembahasan ………………………………………………… 57

D. Keterbatasan Penelitian …………………………………….. 62

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

ix

BAB V. PENUTUP

A. Simpulan …………………………………………………… 63

B. Implikasi ……………………………………………………. 64

C. Saran ………………………………………………………... 64

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 66

DAFTAR LAMPIRAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Kerangka Berpikir ...................................................................... 36

Gambar 3.1. Rancangan Penelitian .................................................................. 40

Gambar 4.1. Distribusi Frekuensi Indeks Massa Tubuh Untuk Mengetahui

Status Obes ……………………………………………………. 51

Gambar 4.2. Distribusi Frekuensi Sindrom Pra Menstruasi …………………. 51

Gambar 4.3. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar ………………………….. 52

Gambar 4.4. Korelasi Siswa Yang Mengalami Obes dan Tidak Obes Dengan

Prestasi Belajar…….……………………………………………. 54

Gambar 4.5. Korelasi Siswa Yang Mengalami Sindrom Pra Menstruasi

Dan Yang Tidak Mengalami Sindrom Pra Menstruasi Dengan

Prestasi Belajar ........................................................................... 55

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Klasifikasi BMI/IMT Menurut WHO (2003) .................................. 12

Tabel 2.2. Klasifikasi BMI/IMT Menurut WHO Untuk Orang Asia Dewasa .. 13

Tabel 3.1. Kisi-kisi Item Pernyataan Kuesioner Motivasi Belajar Sebelum

Uji Reliabilitas …………………………………………………… 45

Tabel 3.2. Hasil Tes Reliabilitas Instrumen Motivasi Belajar ......................... 46

Tabel 3.3. Kisi-kisi Item Pernyataan Kuesioner Motivasi Belajar Setelah

Uji Reliabilitas …………………………………………………… 46

Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Data Penelitian ………………………………. 50

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Obesitas, Sindrom Pra Menstruasi, Prestasi

Belajar dengan Mengontrol Intelegensi dan Motivasi Belajar ……. 53

Tabel 4.3. Hasil Analisis Regresi Linier GandaTentang Hubungan

Obesitas dan Sindrom Pra Menstruasi Dengan Prestasi Belajar

Dengan Mengontrol Intelegensi dan Motivasi Belajar …………… 56

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

xii

DAFTAR SINGKATAN

ACOG = American College of Obstetric and Ginecology

BB = Berat Badan

BBR = Berat Badan Relatif

BMI = Body Mass Index

CO2 = Carbondioksida

CI = Confident Interval

GMAT = Graduate Management Admission Test

GRE = Graduate Record Examination

IMT = Indeks Massa Tubuh

IMTAK = Iman dan Takwa

IPTEK = Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

IQ = Intelligence Quotient

PMS = Pre Menstrual Syndrome

SMAN = Sekolah Menengah Atas Negeri

SPAF = Shortened Premenstrual Assesment Form

SPSS = Statistical Products and Solution Sevices

TB = Tinggi Badan

TPA =Tes Potensi Akademik

WHO = World Health Organization

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Permohonan Ke Responden

Lampiran 2. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 3. Kuesioner Penelitian Obesitas dan Sindrom Pra Menstruasi Dengan

Prestasi Belajar Pada Siswa SMAN 2 Ngawi

Lampiran 4. Tes Potensi Akademik Untuk Mengukur Intelegensi (IQ)

Lampiran 5. Kuesioner Untuk Mengukur Motivasi Belajar Sebelum Uji

Reliabilitas

Lampiran 6. Kuesioner Untuk Mengukur Motivasi Belajar Setelah Uji Reliabilitas

Lampiran 7. Kunci Jawaban Test Potensi Akademik Untuk Mengukur Intelegensi

(IQ)

Lampiran 8. Skoring Dari TPA (Test Potensi Akademik)

Lampiran 9. Nilai Konversi TPA, GMAT/GRE, dan IQ

Lampiran 10. Skoring Motivasi Belajar Sebelum Uji Reliabilitas

Lampiran 11. Skoring Motivasi Belajar Setelah Uji Reliabilitas

Lampiran 12. Lembar Jawaban Tes Potensi Akademik

Lampiran 13. Data Untuk Uji Reliabilitas Kuesioner Motivasi Belajar

Lampiran 14. Hasil Pengumpulan Data

Lampiran 15. Reliability

Lampiran 16. Hasil Pengolahan Data Dengan SPSS

Lampiran 17. Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 18. Jadwal Kegiatan Penelitian

Lampiran 19. Surat Permohonan Ijin Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

xiv

Lampiran 20. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian di SMAN 2

Ngawi

Lampiran 21. Lembar Konsultasi Pembimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

xv

ABSTRAK

Intan Agria Ratnaningtyas. S541008048. 2012. Hubungan Obesitas Dan Sindrom Pra Menstruasi Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa SMAN 2 Ngawi. Tesis. Komisi Pembimbing I : Prof. Bhisma Murti, dr.,MPH, M.Sc.,Ph.D, Komisi Pembimbing II : Putu Suriyasa, dr.,MS, PKK, SpOk. Pascasarjana Program Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Obesitas dan sindrom pra menstruasi termasuk faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar. Siswa obesitas yang kurang melakukan aktifitas fisik mempunyai prestasi akademik yang lebih rendah. Sindrom pra menstruasi bisa cukup parah sehingga memiliki pengaruh negatif pada prestasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara obesitas dan sindrom pra menstruasi dengan prestasi belajar.

Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik, dengan desain penelitian cross sectional. Populasi sumbernya adalah siswa putri SMAN 2 Ngawi kelas XI, selama bulan Agustus 2011 sampai dengan Januari 2012. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling, Diperoleh jumlah sampel sebanyak 85 siswa. Pengumpulan data menggunakan timbangan berat badan, mikritois, rapor, dan kuesioner. Analisis data menggunakan regresi linier ganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara obesitas (IMT ≥ 25) dengan prestasi belajar yang secara statistik signifikan. Siswa obes memiliki prestasi belajar 1,20 point lebih rendah daripada siswa yang tidak obes (IMT < 25) (b = -1,20, CI 95% -2,13 hingga -0,28). Koefisien tersebut sudah mengontrol pengaruh sindrom pra menstruasi, inteligensi, dan motivasi belajar. Sedangkan secara substantif tidak signifikan antara obesitas dengan prestasi belajar, karena perbedaan prestasi belajarnya sangat kecil. Terdapat hubungan negatif antara sindrom pra mensruasi dengan pretasi belajar, yang secara statistik signifikan. Siswa yang mengalami sindrom pra menstruasi memiliki prestasi belajar 0,56 point lebih rendah daripada siswa yang tidak mengalami sindrom pra menstruasi (b = -0,56, CI 95% -1,27 hingga 0,14). Koefisien tersebut sudah mengontrol pengaruh obesitas, inteligensi, dan motivasi belajar. Sedangkan secara substantif tidak signifikan antara sindrom pra menstruasi dengan prestasi belajar, karena perbedaan prestasi belajarnya sangat kecil.

Simpulan penelitian ini mendukung hipotesis bahwa ada hubungan negatif antara obesitas dan sindrom pra menstruasi dengan prestasi belajar, dengan mengontrol inteligensi dan motivasi belajar. Dengan demikian untuk meningkatkan prestasi belajar dapat dilakukan dengan mengatasi permasalahan pada obesitas dan sindrom pra menstruasi.

Kata Kunci : Obesitas, Sindrom Pra Menstruasi, Prestasi Belajar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

xvi

ABSTRACT Intan Agria Ratnaningtyas. S541008048. 2012. The Relationship Between Obesity and Pre-Menstrual Syndrome and Learning Achievement among Students of SMAN 2 Ngawi. Thesis. The First Commision Mentor : Prof. Bhisma Murti, dr.,MPH, M.Sc.,Ph.D, The Second Supervisor : Putu Suriyasa, dr.,MS, PKK, SpOk. Graduate Mastery Program Family Medicine, the main interest of Health Proffesions Education University Sebelas Maret Surakarta.

Learning achievement is affected by internal and external factors. Obesity and pre-menstrual syndrome belong to internal factor affecting the learning achievement. The obese students who do less physical activity have lower academic achievement. Premenstrual symptom can be severe enough that affects negatively the learning achievement. This study aimed to analyze the relationship of obesity and pre-menstrual syndrome to learning achievement.

This was an analytic-observational study used cross sectional approach. The source population was the female students of SMAN (Public Senior High School) 2 of Ngawi in the XI grade, from August 2011 to January 2012. The sampling technique used was simple random sampling. The sample consisted of 85 students. The data collection was done using weight, micritoice, report, and questionnaire. The data analysis was done using a linear regression.

The result showed that there was a negative statistically significant relationship between obesity (IMT ≥ 25) and learning achievement. The obese student has learning achievement of 1.20 point lower than the non-obese student (IMT < 25) (b = -1.20, 95% CI, -2.13 to – 0.28). Such the coefficient had controlled the effect of pre-menstrual syndrome, intelligence, and learning motivation. Substantively, insignificant between obesity and learning achievement, because very small differences in academic achievement There is a negative statistically significant relationship between pre-menstrual syndrome and learning achievement. The student with pre-menstrual syndrome learning achievement of 0.56 point lower than the one with no pre-menstrual syndrome (b = -0.56, 95% CI, -1.27 to 0.14). Such the coefficient had controlled the effect of obesity, intelligence, and learning motivation. Substantively, insignificant the relationship between pre-menstrual syndrome and learning achievement, because very small differences in academic achievement.

In, conclusion, this study supports the hypothesis that there is a negative relationship of obesity and pre-menstrual syndrome to learning achievement. Thus, improving the learning achievement can be done by coping with the problems of obesity and pre-menstrual syndrome.

Keywords: Obesity, Pre-menstrual Syndrome, Learning Achievement

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perubahan sosial ekonomi yang meliputi pengetahuan, sikap, perilaku

hidup, gaya hidup dan konsumsi makan serta peningkatan faktor pendapatan,

mampu mempengaruhi perubahan dalam hal pemilihan jenis makanan dan jumlah

makanan yang dikonsumsi (Sjarif, 2003).

Obesitas merupakan keadaan patologis sebagai akibat dari konsumsi

makanan yang jauh melebihi kebutuhan (psychobiological cues for eating)

sehingga terdapat penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk

fungsi tubuh (Suandi, 2007).

Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, memperkirakan terdapat 2,3 miliar

orang dewasa yang memiliki berat badan berlebih pada 2015. Sebanyak 700 juta

diantaranya tergolong obes. Angka tahun 2005 memperlihatkan 1,6 milyar dewasa

dengan berat badan berlebih dan 400 juta tergolong obes (Adinda, 2009).

Semakin hari semakin banyak orang Indonesia yang menderita kegemukan.

Penelitian yang dilakukan oleh Himpunan Studi Obesitas Indonesia (HISOBI)

tahun 2004, diketahui sebanyak 20,18% dari penduduk dewasa (25 tahun ke atas)

di Indonesia menderita obesitas, dan lebih dari setengahnya (11,02 %) adalah

kaum wanita (Femina, 2011).

Data obesitas di Indonesia belum bisa menggambarkan data obesitas di

seluruh penduduk. Namun, kejadian obesitas pada orang dewasa yang tinggal di

1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

2

ibukota propinsi pada tahun 1996/1997 melalui survei nasional menunjukkan

bahwa 8,1% penduduk laki-laki dewasa (≥18 tahun) mengalami overweight dan

6,8% mengalami obesitas, pada wanita 10,5% mengalami overweight dan 13,5%

obesitas (Atmarita, 2005).

Sindrom pra menstruasi (premenstrual syndrome) merupakan kumpulan

gejala fisik, psikologis dan emosi yang terkait dengan siklus menstruasi wanita,

gejala biasanya timbul 6 – 10 hari sebelum menstruasi dan menghilang ketika

menstruasi dimulai (Halbreich et al., 2007).

Sindrom pra menstruasi mempengaruhi jutaan wanita selama tahun

reproduktifnya. Gangguan ini di tandai dengan timbulnya gejala selama fase luteal

siklus menstruasi. Gejala ini terutama muncul antara umur 25-35 tahun. Gejala

akan menurun secara cepat sesuai dengan berlangsungnya menstruasi, sekitar 85%

wanita menstruasi melaporkan mempunyai satu atau lebih gejala premenstrual dan

2- 10% melaporkan gejala yang mengganggu hidup (Dickerson et al., 2003).

Di Amerika, gejala Sindrom pra menstruasi berefek pada 75% wanita usia

reproduktif dan terkadang berlangsung sepanjang hidupnya. Hampir 30% wanita

mengalami Sindrom pra menstruasi sekitar 10% mengalami gejala sangat parah

(Morena, 2006). Gejala premenstrual dirasakan lebih dari 80 persen wanita usia

reproduktif. Gejala merupakan hal yang normal berhubungan dengan fungsi

ovarium (Mortola, 2000).

Penelitian yang dilakukan oleh Corney & Stanton (1991) yang disitasi oleh

Lu (2000), mengatakan ada perbedaan tingkat prevalensi antara negara barat

dengan negara asia, seperti Indonesia kejadian Sindrom pra menstruasi sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

3

rendah antara 23-24% sedangkan Negara barat seperti Inggris dan Yugoslavia

lebih tinggi tingkat prevalensinya yaitu 71-73% dilaporkan dari negara-negara

barat, gejala-gejala perubahan emosional telah dialami oleh 88% wanita,

sementara gejala fisik tercatat 69%. Di Indonesia prevalensi Sindrom pra

menstruasi pada siswa SMA di Surabaya adalah 39,2% mengalami gejala berat

dan 60,8% mengalami gejala ringan (Christiany, 2006).

Sebanyak 80% wanita dengan Sindrom pra menstruasi melaporkan

berkurangnya produktifitas kerja selama sekitar satu minggu per bulan akibat

gejala premenstruasi, dan lebih jauh lagi wanita dengan Sindrom pra menstruasi

memiliki tingkat ketidakhadiran yang lebih tinggi akibat premenstuasi (Halbreich

et al., 2007).

Prestasi belajar adalah kemampuan aktual dan dapat diukur langsung

dengan alat ukur prestasi, sehingga prestasi dapat dikatakan sebagai hasil konkrit

yang dicapai pada suatu saat, hasil tes dapat dilihat secara nyata dan dapat dicapai

oleh individu pada saat tertentu, (Winkal 1991, disitasi oleh Syah 2004).

Pengenalan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar penting sekali

artinya dalam rangka membantu murid dalam mencapai prestasi belajar yang

sebaik-baiknya. Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor

internal dan eksternal. Faktor eksternal terdiri faktor non sosial dan faktor sosial.

Sedangkan faktor internal terdiri dari faktor fisik dan faktor psikologis (Ahmadi

dan Supriyono, 2004).

SMA Negeri 2 Ngawi adalah salah satu sekolah negeri favorit di Kabupaten

Ngawi. Sekolah ini banyak menghasilkan generasi penerus Ngawi yang tangguh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

4

dan berpotensi untuk membangun kota Ngawi (Wikipedia, 2011). Sekolah ini

terletak di jalan A. Yani Klitik Geneng, Ngawi (SMAN 2 Ngawi, 2010).

Ada keterkaitan antara obesitas dan tingkat prestasi belajar. Hubungan

negatif telah ditemukan antara obesitas dengan prestasi akademik, yaitu siswa

obesitas yang kurang melakukan aktifitas fisik mempunyai prestasi akademik

yang lebih rendah (Byrd, 2007).

Sindrom pra menstruasi secara tidak langsung berperan terhadap

keberhasilan siswa dalam meraih prestasi belajarnya. Gejala premenstrual bisa

cukup parah sehingga memiliki pengaruh negatif pada aktivitas sehari-hari yang

berhubungan dengan anggota keluarga, fungsi sosial dan pribadi, prestasi kerja

atau prestasi belajar, aktivitas keluarga dan sosial (Halbreich et al., 2007).

Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui hubungan obesitas dan sindrom pra menstruasi dengan prestasi belajar

siswa SMAN 2 Ngawi.

B. Perumusan Masalah

Dari uraian dalam latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut :

1. Apakah ada hubungan antara obesitas dengan prestasi belajar pada siswa

SMAN 2 Ngawi?

2. Apakah ada hubungan antara sindrom pra menstruasi dengan prestasi belajar

pada siswa SMAN 2 Ngawi?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

5

3. Apakah ada hubungan antara obesitas dan sindrom pra menstruasi dengan

prestasi belajar siswa SMAN 2 Ngawi?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Menganalisis hubungan antara obesitas dan sindrom pra menstruasi

dengan prestasi belajar pada siswa SMAN 2 Ngawi.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui hubungan antara obesitas dengan prestasi belajar siswa

SMAN 2 Ngawi.

b. Mengetahui hubungan antara sindrom pra menstruasi dengan prestasi

belajar siswa SMAN 2 Ngawi.

c. Mengetahui hubungan antara obesitas dan sindrom pra menstruasi

dengan prestasi belajar pada siswa SMAN 2 Ngawi.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini digunakan sebagai pertimbangan masukan dalam bidang

ilmu kesehatan dan pendidikan.

b. Bagi peneliti lainnya, dapat dijadikan sebagai dasar untuk pengembangan

penelitian lanjutan tentang obesitas, sindrom pra menstruasi dan prestasi

belajar pada kelompok masyarakat lainnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

6

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Diharapkan hasil Penelitian ini dapat memberikan manfaat serta

menambah wawasan kepada siswa tentang obesitas dan sindrom pra

menstruasi hubungannya dengan prestasi belajar. Sehingga siswa dapat

mengatasi permasalahan tersebut agar tidak mengganggu prestasi

belajarnya.

b. Bagi Sekolah, Guru, Orang tua dan Masyarakat

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi

sekolah, guru, orang tua dan masyarakat supaya memahami tentang

dampak obesitas dan sindrom pra menstruasi terhadap prestasi belajar

siswa, sehingga lebih peduli dan melakukan intervensi terhadap dampak

obesitas dan sindrom pra menstruasi terhadap prestasi belajar siswa.

c. Bagi Peneliti

Dapat dijadikan pengalaman dan menambah pengetahuan bagi

penulis serta dapat dijadikan acuan untuk mendapatkan teori-teori baru

sehingga dapat diaplikasikan untuk mengurangi atau mengantisipasi

dampak obesitas dan sindrom pra menstruasi yang mempengaruhi

prestasi belajar siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Obesitas

a. Definisi Obesitas

Obesitas (obesity) berasal dari bahasa latin yaitu od adalah akibat

dari, sedang esum diartikan sebagai makan. Jadi obesitas adalah akibat

dari makan. Secara definisi obesitas adalah suatu keadaan dimana

ditemukan kelebihan lemak dalam tubuh. Seorang dikatakan obesitas bila

lemak dalam tubuh berakumulasi lebih dari 20 persen diatas jumlah

normal. Bila lemak berlebih itu antara 10-20 persen diatas jumlah

normal, keadaan ini disebut overweight atau kelebihan berat badan

(Wiramihardja, 2004).

Obesitas didefinisikan sebagai suatu keadaan terjadinya kelainan

yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh secara

berlebihan (WHO, 2000).

Seseorang disebut menderita obesitas bila memiliki berat badan lebih

15% pada anak laki-laki dan 20% pada anak perempuan bila

dibandingkan dengan berat badan normal (Sediaoetama, 2000)

Obesitas dan overweight adalah dua istilah yang digunakan untuk

menyatakan kelebihan berat badan. Kedua istilah ini sebenarnya

mempunyai pengertian yang tidak sama. Kata obesitas berasal dari

7

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

8

bahasa Latin yang mempunyai arti makan berlebihan, tetapi untuk saat

ini obesitas atau gemuk didefinisikan sebagai suatu kelainan atau

penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh secara

berlebihan. Overweight adalah kelebihan berat badan dibandingkan

dengan berat badan ideal yang dapat disebabkan oleh penimbunan

jaringan lemak atau jaringan non lemak. (Sjarif, 2003).

b. Etiologi dan Patologi Obesitas

Menurut Sjarif (2003), berdasarkan etiologinya, maka pada

umumnya kejadian obesitas dibagi dalam 2 bagian yaitu:

1) Obesitas primer

Obesitas primer disebabkan oleh berbagai faktor yang dapat

mempengaruhi masukan makanan, yaitu masukan makanan

berlebihan dibandingkan dengan kebutuhan energi yang dibutuhkan.

2) Obesitas sekunder

Obesitas sekunder disebabkan oleh adanya penyakit/kelainan

seperti adanya kelainan kongenital dan kelainan endokrin seperti

sindrom Cushing, sindrom Turner dan sindrom Down.

Menurut hukum termodinamika, energi yang masuk ke dalam

suatu sistem dikurangi energi yang keluar dari sistem sama dengan

energi yang disimpan dalam sistem tersebut. Bila hukum ini

diterapkan dalam tubuh manusia, maka hal di atas identik dengan

masukan energi makanan yang lebih besar dari energi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

9

digunakan tubuh merupakan kelebihan energi yang disimpan dalam

bentuk lemak tubuh (Sjarif, 2003).

Asupan energi yang tinggi disebabkan oleh konsumsi makanan

yang berlebihan, sedangkan rendahnya keluaran energi disebabkan

oleh rendahnya metabolisme tubuh, rendahnya aktivitas fisik dan

efek termogenis makanan. Efek termogenis makanan ditentukan oleh

komposisi makanan. Lemak memberikan efek termogenis lebih

rendah dibandingkan dengan karbohidrat dan protein (Sjarif, 2003).

Struktur tubuh manusia tersusun oleh air 60-65 persen, protein

15-18 persen, lemak 10-28 persen, mineral 6 persen, karbohidrat 1,5

persen dan sedikit vitamin. Lemak terbagi dalam lemak esensial dan

lemak simpanan. Kisaran persentase lemak pada pria normal adalah

10-18 persen dari berat badan dan pada wanita normal adalah 18-27

persen dari berat badan. Bila keseimbangan energi terganggu, baik

itu karena defisit atau karena surplus energi, yang berubah adalah

lemak simpanan energi. Tubuh akan menyimpan kelebihan energi

dalam bentuk glikogen dan lemak. Glikogen cadangan energi dari

karbohidrat tersimpan dalam hati dan otot, namun kemampuan otot

dan hati terbatas, sedang kemampuan tubuh dalam menampung

lemak simpanan sangat besar (Wiramihardja, 2004).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

10

c. Penyebab Obesitas

Menurut Purwati, et.al (2002), ada beberapa faktor utama yang

menyebabkan obesitas, antara lain :

1) Faktor Genetik.

Faktor genetik yang dimaksud adalah faktor keturunan dari

orang tuanya.

2) Faktor Psikologik

Emosi seseorang dapat menyebabkan perubahan perilaku

bahkan mungkin perilaku yang salah. Manifestasi stres seseorang

juga berbeda-beda, ada yang justru nafsu makannya meningkat dan

merasa lapar terus, tapi ada yang sebaliknya tidak nafsu makan.

Seseorang yang ”rajin makan” cenderung lari ke makanan jika

mengalami tekanan, apalagi jika tidak diimbangi dengan aktivitas

fisik,tentunya akan menimbulkan obes.

3) Pola hidup yang kurang tepat.

Kebiasaan yang dilakukan terus-menerus dalam waktu relatif

lama akan menjadi suatu pola hidup. Kebiasaan kurang baik yang

dapat menimbulkan kegemukan antara lain : makan berlebihan,

makan terburu-buru, menghindari makan pagi, waktu makan tidak

teratur, salah memilih dan mengolah makanan, kebiasaan ngemil

makanan ringan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

11

4) Kurang melakukan aktifitas fisik.

5) Faktor lain yang dapat menjadi pemicu kegemukan antara lain :

metabolisme basal yang lambat, peranan enzim tubuh, peranan

hormon.

d. Kriteria Obesitas

Ada beberapa cara pengukuran lemak tubuh, baik dengan cara

langsung maupun tak langsung. Pengukuran antropometrik salah satu

cara pengukuran lemak tak langsung dapat dilakukan dengan cara body

mass index, berat badan relatif (BBR) dan skin fold. Dari ketiga jenis

pengukuran antropometrik ini, BMI yang paling tinggi berkorelasi

dengan jumlah lemak tubuh (Samsirun et al., (1994).

BMI (Body Mass Index) atau IMT (Indeks Massa Tubuh) adalah

suatu parameter yang banyak digunakan untuk mengukur lemak dalam

tubuh. Dengan mengukur BMI/IMT maka dapat ditentukan kelebihan

berat badan seseorang. Keterbatasan BMI/IMT adalah tidak dapat

digunakan bagi : bayi, anak-anak dalam masa pertumbuhan, wanita

hamil, orang yang sangat berotot, contohnya atlet.

Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT) dihitung

dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam

meter kuadrat (IMT=kg/m²). Klasifikasi yang ditetapkan oleh World

Health Organization (WHO) tahun 2000, nilai IMT >30 kg/m²

menunjukkan obesitas dan nilai IMT 25-29,9 kg/m² menunjukkan tahap

pra-obes. Karena adanya perbedaan ras antar bangsa, maka untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

12

wilayah Asia Pasifik termasuk Indonesia telah memiliki klasifikasi

kriteria obesitas tersendiri. Nilai IMT 25-29,9 kg/m² menunjukkan

obesitas I dan nilai IMT 23,0-24,9 kg/m² menunjukkan tahap beresiko

(pra-obes) (Soegondo, 2003).

Rumus Penghitungan BMI/IMT adalah sebagai berikut :

䱀ra 逸 BeratBadan纵Kg邹试TinggiBadan纵m邹守挠

Tabel 2.1 Klasifikasi BMI/IMT Menurut WHO (2003)

Clasification BMI (Kg/m2) Risk of comorbidities Underweight <18.5 Low, but risk other clinical

Problem Normal range 18.5-24.9 Average Overweight > 25.0 Pre Obese 25.0 -29.9 Increased Obese clas I 30.0-34.9 Moderate Obese clas II 35.0-39.9 Severe Obese clas III > 40.0 Very severe

Sumber Data : WHO (2000)

Karena postur tubuh orang Asia berbeda dengan orang barat atau

Amerika yang cenderung mempunyai BMI/IMT tinggi, maka untuk

Negara orang Asia, WHO menentukan standar BMI untuk orang Asia,

seperti dilihat dalam tabel 2.2. (Wiramihardja, 2004).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

13

Tabel 2.2. Klasifikasi BMI/IMT Menurut WHO Untuk Orang Asia Dewasa

Clasification BMI (Kg/m2) Risk of comorbidities Underweight <18.5 Low, but risk other clinical Problem Normal range

18.5-22.9 Average

Overweight > 23.0 Pre Obese 23.0 -24.9 Increased Obese clas I 25.0-29.9 Moderate Obese clas II > 30.0 Severe

Sumber Data : Wiramihardja (2004)

Hal yang penting dicermati bahwa batas BMI untuk obesitas

menurut baku WHO adalah 30, tetapi menurut baku Asia dikatakan obes

jika BMI lebih dari 25. Hal ini sangat penting peranannya karena

berhubungan erat dengan faktor risiko yang terjadi.

Untuk kepentingan Indonesia, batas ambang dimodifikasi lagi dari

standar baku Asia, berdasarkan pengalaman klinis dan hasil penelitian

beberapa negara berkembang.

e. Dampak Obesitas

Hasil Penelitian membuktikan bahwa kegemukan menimbulkan

banyak masalah dan memperbesar risiko terserang penyakit degenerative

(penyakit yang timbul akibat ada perubahan atau kerusakan tingkat

seluler yang meluas ke jaringan yang sama).

Dampak yang sering menyertai penderita obesitas, antara lain :

1) Penyakit jantung koroner (kardiovaskuler)

Overweight dan obesitas pada anak-anak menyebabkan

peningkatan tekanan darah, kolesterol, radang sendi, diabetes tipe II,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

14

penyakit jantung empedu, asma depresi, cemas dan terisolasi dari

teman sebaya (Satcher et al., 2005)

2) Diabetes mellitus tipe-2

Mekanisme lain yang menjelaskan penurunan fungsi kognitif

pada obesitas adalah terganggunya hantaran reseptor insulin, kadar

leptin di otak rendah, dan berubahnya metabolisme glukosa. Tingkat

leptin yang rendah didalam otak akan mengakibatkan kemunduran

dalam proses kognitif dan mengingat (Farr et al., 2006). Secara

fisiologis hiperinsulinemia berhubungan dengan gangguan

metabolisme glukosa dan hantaran insulin. Hal ini akan

mempengaruhi beberapa bagian otak, termasuk yang terkait dalam

perencanaan dan organisasi misalnya lobus frontalis dan

hippocampus, bagian otak ini merupakan bagian dari tugas desain

blok.

3) Obstructive sleep apneu

Peningkatan BMI berkaitan dengan peningkatan risiko

obsructive apnea pada anak dan remaja (Amin et al., 2002). Sering

dijumpai pada anak obesitas dengan tidur mengorok. Penyebabnya

adalah penebalan jaringan lemak di daerah dinding dada dan perut.

Keadaan tersebut dapat mengganggu pergerakan dinding dada dan

diagfragma, sehingga terjadi penurunan volume dan perubahan pola

ventilasi paru-paru serta meningkatkan beban kerja otot pernafasan.

Pada saat tidur terjadi penurunan tonus otot dinding dada yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

15

disertai penurunan saturasi oksigen dan peningkatan kadar CO2.

Selain itu penurunan tonus otot yang mengatur pergerakan lidah

yang menyebabkan lidah jatuh ke arah dinding belakang faring yang

mengakibatkan obstruksi saluran nafas intermiten dan menyebabkan

tidur gelisah, sehingga keesokan harinya cenderung mengantuk dan

hipoventilasi.

Loke (2002) mengatakan bahwa anak obesitas mempunyai

gangguan tidur yaitu sulit bernapas saat tidur, mendengkur dan

tersedak akibat obstruktif lemak yang berlebihan di leher. Kualitas

tidur yang buruk sering menyebabkan mengantuk pada siang hari,

dengan efek neurokognitif termasuk berkurangnya konsentrasi, daya

ingat dan fungsi belajar.

4) Gangguan ortopedik

Obesitas juga memiliki risiko penyakit sendi pada ekstremitas

bawah. Penyakit ortopedik yang dapat terjadi adalah vara tibia

bilateral (tungkai yang melengkung, sehingga menyebabkan nyeri

lutut dan mengganggu mobilitas). Lebih jauh lagi, penyakit tersebut

mengganggu kemampuan berolahraga, sehingga menciptakan

lingkaran setan yang memperburuk obesitas dan penyakit sendi

(Loke, 2002).

5) Pseudomotor serebri

Pseudotumor serebri akibat peningkatan ringan tekanan

intrakranial pada obesitas disebabkan oleh gangguan jantung dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

16

paru-paru yang menyebabkan peningkatan kadar CO2 dan

memberikan gejala sakit kepala, papil edema, diplopia, kehilangan

lapangan pandang perifer dan iritabilitas.

6) Nilai ekonomis.

Sampai saat ini di Indonesia dan negaranegara berkembang yang

lain belum tersedia data tentang besarnya nilai ekonomi dari

obesitas, akan tetapi dari berbagai studi diketahui bahwa obesitas

merupakan salah satu komponen terbesar dan budget nasional di

bidang kesehatan (WHO, 2000).

7) Konsekuensi psikososial

Obesitas dapat menyebabkan konsekuensi-konsekuensi

psikososial yang signifikan. Anak-anak dan remaja yang mengalami

obesitas dapat mengalami prasangka dan diskriminasi. Pada remaja

putri yang obes dan kelebihan berat badan merasa malu karena berat

badan mereka, merasa tidak modis, merasa rendah diri sehingga

menarik diri dari pergaulan (WHO, 2000).

2. Sindrom pra menstruasi (premenstrual syndrome)

a. Definisi Sindrom pra menstruasi

American College of Obstetricians and Gynecologists, telah

mengusulkan definisi Sindrom pra menstruasi yang lebih ketat yang

mensyaratkan paling sedikit satu gejala dari daftar gejala emosional dan

fisik yang dialami oleh wanita selama lima hari sebelum menstruasi dan

mengalami remisi dalam empat hari setelah dimulainya menstruasi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

17

dengan tidak ada kekambuhan paling tidak hingga hari ke tiga belas

siklus, dalam setiap siklus pada tiga siklus menstruasi terdahulu

(Halbreich et al., 2007).

Menurut Dickerson et al. (2003), Premenstrual syndrome adalah

suatu gangguan siklus menstruasi pada wanita muda dan usia

pertengahan, yang ditandai dengan gejala emosional dan fisik secara

konsisten yang muncul saat fase luteal siklus menstruasi. Sindrom ini

lebih mudah terjadi pada wanita yang lebih peka terhadap perubahan

hormonal dalam siklus menstruasi, dalam kondisi normal, seharusnya

menstruasi tidak sampai menyebabkan perubahan pada mental serta

mengganggu fungsi fisik wanita.

Premenstrual syndrome ialah kumpulan gejala yang mempunyai

karakteristk berupa perubahan tingkah laku dan gejala fisik, terjadi secara

berulang tiap kali pada fase luteal (Mortola, 2000). Jadi premenstrual

merupakan kumpulan gejala fisik, emosional dan perilaku yang terjadi

pada minggu-minggu menjelang menstruasi (Simon dan Edwin, 2003).

Dalam keadaan normal, menstruasi tidak seharusnya sampai

mengganggu fungsi mental dan fisik wanita, namun demikian adanya

fluktuasi hormonal dalam siklus menstruasi membawa efek pada

beberapa wanita

b. Etiologi Sindrom pra menstruasi

Etiologi dari Sindrom pra menstruasi belum dapat diketahui dengan

pasti, mungkin bisa komplek dan multifaktor. Peran dari hormon ovarium

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

18

adalah belum jelas, tetapi tanda-tanda sering meningkat saat ovulasi

tertekan. Perubahan dalam tingkat hormon mungkin pengaruh dari pusat

aksi neorotransmitter yaitu serotinin, tetapi sirkulasi tingkat hormon seks

adalah normal pada wanita dengan Premenstrual syndrome. Beberapa

fakta memberi kesan pada perubahan sensitif dari progesteron terdapat

pada wanita dengan defesiensi serotinin, defesiensi prostaglandin, dan

faktor genetik (Dickerson et al.,2003).

Penyebab premenstrual syindrome ini masih kontroversi, beberapa

ahli mengatakan penyebabnya karena faktor lain, termasuk karena

rendahnya masukan kombinasi dari seng dan tembaga, tidak normalnya

fungsi serotinin, defisiensi progesteron, beberapa neurotransmitters,

bahan gizi seperti vitamin E, kalsium, asam linoleat dan magnesium

(Connolly, 2001). Kekurangan vitamin, kalsium, magnesium, seng dan

tembaga serta progesteron merupakan faktor risiko untuk terjadinya

premenstrual syndrome.

c. Gejala Sindrom pra menstruasi

Sekitar 100 gejala diidentifikasikan sebagai gejala PMS. Secara garis

besar gejala premenstrual syndrome menurut Dickerson et al. (2003) dan

Simon dan Edwin (2003) terbagi dalam :

1) Gejala fisik

Payudara bengkak dan keras, perut terasa sebah, konstipasi dan

diare, jerawat, sakit atau nyeri kepala, alkohol intolerens, retensi

cairan, berat badan naik, kekakuan atau ketegangan, kurang nafsu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

19

makan dan muntah, jantung berdebar, nyeri perut dan kembung,

penambahan berat badan, ekstrimitas bengkak, nausea, nyeri otot dan

sendi.

2) Gejala emosional atau psikologis

Depresi, tiba-tiba cemas dan panik, ganguan tidur (insomnia),

mudah tersinggung, mudah marah, curiga, delusi dan halusinasi (jika

gejala sangat berat dapat merupakan gangguan psikologis),

iritabilitas, menangis dan sedih, cemas, tegang, perubahan perasaan,

kurangnya konsentrasi, bingung, pelupa, kurang istirahat menyendiri

dan penurunan kepercayaan diri.

3) Gejala mental dan tingkah laku

Perubahan emosi, konsentrasi tidak stabil dan beberapa memori

hilang, marah dengan orang lain, cemas, cenderung mudah mendapat

kecelakaan, letargi dan kelelahan, perubahan minat berhubungan

sexual kecanduan makanan tertentu dan makan berlebihan.

d. Diagnosis Sindrom pra menstruasi

American College of Obstetric and Ginecology (ACOG)

merekomendasikan kriteria diagnosa yang dikembangkan oleh University

of California at San Diego dan National Institute of Mental Health yaitu

SPAF (Conolly, 2001). The Premenstrual Shortened Form (SPAF) yaitu

kriteria diagnosa dengan penilaian sederhana yang terdiri dari 10 item.

Wanita ditanya tanda-tanda yang dialami menjelang haid antara lain :

1) Payudara tegang, nyeri dan bengkak,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

20

2) Malas dan tidak bergairah,

3) Merasa tertekan,

4) Mudah tersinggung dan marah,

5) Sedih, depresi,

6) Nyeri otot,

7) Berat badan naik,

8) Merasa tidak enak badan, tidak nyaman atau nyeri abdomen,

9) Bengkak atau terjadi retensi cairan,

10) Merasa gemuk (mengembung).

Masing-masing item mempunyai nilai maksimal 6, terentang pada

gejala yang tidak dirasakan sampai gejala yang sangat berat (Simon dan

Edwin, 2003).

Diagnosa premenstrual syndrome dapat ditegakkan kalau wanita

mengalami paling sedikit 5 dari tanda dalam SPAF dalam derajat 5, salah

satunya harus nomor 2, 3, 4 dan 5 atau sama dengan skore ≥ 30 (Simon

dan Edwin, 2003).

e. Faktor-faktor yang mempengaruhi Sindrom pra menstruasi

Beberapa dari hasil penelitian mengungkapkan tentang faktor-faktor

yang mempengaruhi premenstrual syndrome, adalah :

1) Usia

Keluhan premenstrual syndrome lebih banyak dirasakan pada

wanita muda, biasanya dimulai sekitar pertengahan 20 tahunan, 88

persen melaporkan gejala premenstrual syndrome sedang sampai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

21

berat. Pada beberapa kasus, wanita mulai mencari pertolongan

pengobatan ketika berumur 30 tahun. (Simon dan Edwin, 2003).

Studi lain melaporkan adanya perbedaan gejala premenstrual

syndrome pada wanita dibawah 40 tahun dengan wanita diatas 40

tahun. Kelompok wanita dibawah 40 tahun mempunyai gejala

premenstrual syndrome berupa gangguan dalam kehidupan sosial,

kurangnya aktivitas dan mudah tersinggung sedang pada kelompok

wanita diatas 40 tahun mengeluhkan gejala gangguan tidur dan

insomnia (Kuan et al., 2004).

2) Stress

Peranan stress pada wanita dengan premenstrual syndrome

adalah memperberat gejala premenstrual syndrome yang berdampak

pada perubahan suasana hati dan gejala fisik (Beck et al., 1990).

3) Genetik

Penelitian terhadap wanita kembar mempunyai kontribusi yang

signifikan terhadap premenstrual syndrome (Freeman, 2007).

4) Obesitas

Pada wanita obesitas terjadi peningkatan kadar serotinin.

Ketidaknormalan serotinin dalam neurotransmitter berhubungan

dengan depresi, marah, tersinggungg (Dickerson et al., 2003).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

22

5) Nutrisi

Defisiensi yang berkaitan dengan rendahnya konsumsi kalsium

dan magnesium berhubungan dengan rasa tidak nyaman saat

mentsruasi (Daugherty, 1998).

6) Siklus menstruasi

Beberapa studi tidak secara konsisten menerangkan adanya

abnormalitas sekresi hormon ovarium selama fase luteal. Perubahan

kadar hormonal pada fase luteal ini menjadi penyebab terjadinya

premenstrual syndrome (Dickerson et al., 2003).

7) Perubahan hormonal

Perubahan kadar hormon mempengaruhi neurotransmitter

seperti serotinin. Berkaitan dengan peningkatan sensitivitas terhadap

progesteron pada wanita dengan defisiensi serotonin (Dickerson, et

al., 2003).

8) Penggunaan KB hormonal

Dosis rendah pil kombinasi dapat mengurangi atau

menghilangkan gejala premenstrual syndrome (Shoupe dan Daniel,

2000). Penelitian lain mengungkapkan pemberian kontrasepsi oral

tidak bermanfaat menurunkan gejala PMS. Beberapa wanita justru

melaporkan gejala yang memburuk setelah minum kontrasepsi oral

(Simon dan Edwin, 2003).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

23

3. Prestasi Belajar

a. Definisi Prestasi Belajar

Belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan

perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku,

sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan. Selama belajar

mendayagunakan semua potensi yang dimiliki baik fisik, mental dan,

panca indera, otak dan bagian tubuh lainnya, demikian pula aspek-aspek

kejiwaan, seperti intelegensi, bakat, motivasi, minat dan sebagainya

(Sukmadinata, 2008).

Pengertian prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam

proses belajar yang dilihat dari nilai ketuntasan belajar pada akhir

semester (SK Dirjen Mandikdasmen no 12/2008).

Prestasi belajar adalah kemampuan aktual dan dapat diukur langsung

dengan alat ukur prestasi, sehingga prestasi dapat dikatakan sebagai hasil

konkrit yang dicapai pada suatu saat. Hasil tes dapat dilihat secara nyata

dan dapat dicapai oleh individu pada saat tertentu. Prestasi belajar siswa

biasanya dituangkan dalam bentuk skor atau angka dalam rapor yang

diberikan setiap akhir semester atau triwulan sebagai bentuk

pengungkapan kemampuan yang telah dimiliki oleh seorang siswa

(Winkal 1991, dalam Syah 2004).

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Berhasil atau tidaknya seseorang dalam mencapai prestasi belajar

dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor yang berasal dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

24

dalam diri individu dan ada pula faktor yang berasal dari luar diri

individu. Faktor-faktor yang menentukan pencapaian hasil belajar

tersebut adalah faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam diri

dan faktor eksternal atau faktor yang berasal dari luar individu.

Faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam individu,

meliputi:

1) Faktor fisik (Kesehatan)

Kesehatan jasmanani dan rohani sangat besar pengaruhnya

terhadap kemampuan belajar, bila seseorang selalu tidak sehat dapat

mengakibatkan tidak bergairah untuk belajar. Pemeliharaan

kesehatan sangat penting bagi setiap siswa, agar pikiran selalu segar

dan bersemangat dalam melaksanakan kegiatan belajar

(Sukmadinata, 2008).

Anak yang kurang sehat dapat mengalami kesulitan belajar

karena ia mudah capek, mengantuk, pusing, daya konsentrasinya

hilang, kurang semangat dan pikiran terganggu. Karena hal-hal

tersebut, maka penerimaan dan respon pelajaran berkurang. Saraf

otak tidak mampu bekerja secara optimal memproses, mengelola,

menginterpretasi pelajaran melalui inderanya. Perintah dari otak

yang langsung kepada saraf motoris yang berupa ucapan, tulisan,

hasil pemikiran atau lukisan menjadi lemah juga (Ahmadi dan

Supriyono, 2004).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

25

Hadi (2004) mengatakan bahwa individu yang obesitas

mempunyai kemampuan yang rendah dari sistem jantung, paru-paru

dan pembuluh darah dalam mengalirkan oksigen dan zat gizi ke

sekelompok otot saat melakukan tugas atau pekerjaan sehari-hari

dalam waktu yang lama.

2) Faktor psikologis

Faktor psikologis terdiri dari :

a) Inteligensi

Secara klasik intelligence quotient (IQ) merupakan hasil

bagi umur mental (mental age) dan umur kronologis

(chronological age), yang kemudian dikalikan dengan angka

100 (Tim Psiko Kuantum, 2003).

Mental age adalah suatu tipe angka yang menyatakan

perkembangan mental yang berkaitan dengan tingkat usia yang

dicapai oleh seorang anak. Sedangkan chronological age adalah

ukuran umur ataupun kedewasaan seseorang berdasarkan jumlah

tahun yang telah dilampauinya sejak lahir (Tim Psiko Kuantum,

2003).

IQ rata-rata didefinisikan dengan nilai 100, hal ini berarti

nilai di bawah 100 menunjukkan IQ di bawah normal,

sedangkan nilai di atas 100 berarti seseorang mempunyai IQ di

atas nilai rata-rata (Tim Psiko Kuantum, 2003).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

26

Aspek inteligensi ini besar sekali pengaruhnya terhadap

kemampuan belajar. Seseorang yang memiliki inteligensi baik,

umumnya mudah belajar dan hasilnya cenderung baik.

Sebaliknya individu yang inteligensinya rendah cenderung

mengalami kesukaran dalam belajar sehingga prestasi belajar

rendah (Sukmadinata, 2008).

b) Sikap

Sikap yaitu gejala internal yang berdimensi afektif berupa

kecenderungan untuk merespon dengan cara yang relatif tetap

terhadap objek orang, barang dan sebagainya baik secara positif

maupun negatif (Syah, 2004).

c) Bakat (aptitude)

Bakat yaitu kemampuan potensial yang dimiliki seseorang

untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang

(Syah, 2004).

d) Minat

Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang

tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Syah, 2004).

e) Motivasi belajar

Motivasi adalah keadaan internal organisme (baik manusia

ataupun hewan) yang mendorong untuk berbuat tertentu (Syah,

2004).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

27

Syah (2005) menyatakan bahwa motivasi belajar dapat

dibedakan menjadi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari

dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorong melakukan

tindakan belajar, seperti: perasaan menyenangi materi dan

kebutuhannya terhadap materi tersebut, misalnya untuk

kehidupan masa depan siswa yang bersangkutan. Sedangkan

motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar

individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan

kegiatan belajar, yang berupa: pujian, penghargaan, hukuman,

peraturan atau tata tertib sekolah, suri teladan orangtua dan guru.

Kekurangan atau ketiadaan motivasi, baik yang bersifat internal

maupun eksternal, akan menyebabkan kurang bersemangatnya

siswa dalam melakukan proses pembelajaran materi-materi

pelajaran baik di institusi pendidikan maupun di rumah.

Syah (2005) menambahkan bahwa dalam perspektif

kognitif, motivasi yang lebih signifikan bagi siswa adalah

motivasi intrinsik karena lebih murni dan tidak bergantung pada

dorongan atau pengaruh orang lain. Dorongan mencapai prestasi

dan dorongan memiliki pengetahuan dan ketrampilan untuk

masa depan, umpamanya, memberi pengaruh lebih kuat

dibandingkan dengan dorongan hadiah atau dorongan keharusan

dari orangtua dan guru.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

28

Faktor eksternal atau faktor yang berasal dari luar individu, meliputi:

1) Faktor non sosial

Faktor non sosial termasuk didalamnya adalah gedung sekolah

dan letaknya, rumah tempat tinggal siswa, lingkungan rumah dan

letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang

digunakan (Syah, 2004).

Keadaan sekolah tempat belajat turut mempengaruhi tingkat

keberhasilan belajar. Kualitas guru, metode mengajar, fasilitas,

keadaan ruangan, jumlah murid per kelas dan tata tertib, semua ini

turut mempengaruhi keberhasilan anak (Sukmadinata, 2008).

2) Faktor sosial

Faktor-faktor sosial disini adalah faktor manusia (sesama

manusia), baik manusia itu hadir maupun tidak langsung hadir.

Kehadiran orang atau orang lain banyak sekali mengganggu belajar.

Kehadiran tidak langsung seperti potret, suara nyanyian lewat radio,

tape juga merupakan representasi dari seseorang sehingga

mengganggu konsentrasi, perhatian tidak tertuju penuh kepada hal-

hal yang dipelajari (Suryabrata, 2004).

Faktor sosial yang juga banyak mempengaruhi kegiatan belajar

mengajar adalah :

a) Orang tua

Kasih sayang dari orang tua, perhatian atau penghargaan

akan menimbulkan mental yang sehat bagi anak. Kekurangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

29

kasih sayang, sikap keras dan kejam, acuh tak acuh akan

menimbulkan emosional insequrity sehingga anak akan

mengalami kesulitan belajar. Bimbingan atau contoh dari orang

tua merupakan contoh terdekat dari anak-anaknya. Belajar

memerlukan bimbingan dari orang tua agar sikap dewasa dan

tanggung jawab belajar tumbuh pada diri anak (Ahmadi dan

Supriyono, 2004).

Pendidikan orang tua. Pendidikan orang tua merupakan

salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap kemajuan

belajar anaknya. Orang tua yang mempunyai pendidikan tinggi,

mempunyai pandangan yang lebih tinggi terhadap kemajuan

prestasi anaknya. Pola asuh orang tua yang memeliki pendidikan

cukup berbeda dengan pola asuh orang tua yang kurang

berpendidikan.

b) Suasana rumah atau keluarga

Suasana yang sangat gaduh/ramai akan mengganggu

konsentrasi anak sehingga sulit belajar. Hendaknya suasana

rumah dibuat menyenangkan, tenteram, damai, harmonis agar

anak betah tinggal di rumah dan akan terjadi kemajuan belajar

(Ahmadi dan Supriyono, 2004).

c) Keadaan ekonomi keluarga

Lochner (2005) menyatakan bahwa keluarga dengan

penghasilan rendah tidak dapat membeli buku-buku untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

30

anaknya sehingga anak kurang membaca dan prestasi belajarnya

kurang memuaskan.

Sebaliknya keadaan ekonomi yang berlebihan akan menjadi

segan belajar karena ia terlalu banyak bersenang-senang.

Mungkin juga anak dimanjakan oleh orang tuanya, orang tua

tidak tahan melihat anaknya belajar dengan bersusah payah

sehingga juga akan menghambat kemajuan belajar (Ahmadi dan

Supriyono, 2004).

d) Masyarakat

Keadaan masyarakat juga menentukan prestasi belajar

(Sukmadinata, 2008).

4. Hubungan Obesitas dan Sindrom Pra Menstruasi Dengan Prestasi Belajar

Menurut Henry (2006) bahwa obesitas dapat mempengaruhi prestasi

belajar selain itu juga dipengaruhi oleh tingkat aktifitas, pengetahuan dan

asupan gizi.

Penyakit yang disebabkan oleh obesitas adalah sulit bernapas saat tidur,

mendengkur dan tersedak akibat obstruktif lemak yang berlebihan di leher.

Kualitas tidur yang buruk sering menyebabkan mengantuk pada siang hari,

dengan efek neurokognitif termasuk berkurangnya konsentrasi, daya ingat

dan fungsi belajar (Loke, 2002).

Peningkatan BMI berkaitan dengan peningkatan risiko obstructive apnea

pada anak dan remaja (Amin et al., 2002). Mekanisme lain yang menjelaskan

penurunan fungsi kognitif pada obesitas adalah terganggunya hantaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

31

reseptor insulin, kadar leptin di otak rendah, dan berubahnya metabolisme

glukosa. Tingkat leptin yang rendah di dalam otak akan mengakibatkan

kemunduran dalam proses kognitif dan mengingat (Farr et al., 2006). Secara

fisiologis hiperinsulinemia berhubungan dengan gangguan metabolisme

glukosa dan hantaran insulin yang mana hal ini akan mempengaruhi beberapa

bagian otak, termasuk yang terkait dalam perencanaan dan organisasi

misalnya lobus frontalis dan hippocampus.

Penelitian yang dilakukan oleh Heskethi et al. (2004), remaja obesitas

mempunyai harga diri yang rendah sehingga meningkatkan perasaan sedih,

kesepian dan gemetar. Anak yang obesitas sering menderita satu atau lebih

kondisi penyakit yang kronis, sehingga berhubungan kuat dengan morbiditas

psikososial. Efek gangguan psikososial menyebabkan isolasi sosial,

diskriminasi dan masalah dalam kelompok. Hal ini akan mempengaruhi

motivasi anak untuk belajar yang akhirnya menyebabkan penurunan prestasi

belajar anak.

Straus mendapatkan anak perempuan dengan obesitas secara bermakna

menunjukkan tingkat kepercayaan diri yang lebih rendah pada awal remaja.

Anak dengan obesitas yang mengalami penurunan tingkat percaya diri ini

menunjukkan secara bermakna pada peningkatan rasa sedih (sadness),

kesendirian (loneliness), dan kecemasan (nervousness), dan berperilaku risiko

tinggi seperti merokok dan konsumsi alkohol (Straus, 2006).

Ada keterkaitan antara obesitas dan tingkat prestasi belajar. Hubungan

negatif telah ditemukan antara obesitas dengan prestasi akademik, yaitu siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

32

obesitas yang kurang melakukan aktifitas fisik mempunyai prestasi akademik

yang lebih rendah (Byrd, 2007).

Sindrom Pra Menstruasi secara tidak langsung berperan terhadap

keberhasilan siswa dalam meraih prestasi belajarnya. Gejala premenstrual

bisa cukup parah sehingga memiliki pengaruh negatif pada aktivitas sehari-

hari yang berhubungan dengan anggota keluarga, fungsi sosial dan pribadi,

prestasi kerja atau prestasi belajar, aktivitas keluarga dan sosial (Halbreich et

al., 2007).

Beberapa dampak Sindrom Pra Menstruasi yang dihubungkan dengan

prestasi belajar meliputi : siswa yang mengalami Sindrom Pra Menstruasi

sering tidak mengikuti proses belajar di kelas, tidak ikut ujian atau mendapat

skore grade lebih rendah, dan gejala Sindrom Pra Menstruasi lebih parah

selama waktu ujian berlangsung (Tenkir et al, 2002).

Dari beberapa penyelidikan telah terbukti bahwa wanita lebih mudah

mengalami berbagai jenis persoalan sebelum dan selama masa haid. Pada

masa ini banyak wanita mengalami kecelakaan dan mengalami kemunduran

prestasi di sekolah, sedangkan dari pihak kepolisian didapatkan data

meningkatnya kejahatan dan bunuh diri selama masa itu (Cherry, 1999).

Sebagaimana diketahui bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor

internal dan faktor eksternal. Kedua variabel independen dalam penelitian

ini, yaitu obesitas dan sindrom pra menstruasi pada dasarnya merupakan

komponen yang termasuk faktor internal, yaitu faktor fisik (kesehatan).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

33

B. Penelitian Yang Relevan

Ada beberapa penelitian lain yang mengidentifikasi hubungan antar

variabel-variabel dalam penelitian ini, yaitu : obesitas, sindrom pra menstruasi dan

prestasi belajar, diantaranya :

1. Penelitian oleh Nizamudin (2010), yang berjudul : “Hubungan Antara Indeks

Massa Tubuh Dan Tingkat Kematangan Sosial Dengan Prestasi Belajar Pada

Anak (Studi Kasus Di Sekolah Dasar Negeri 002 Dan 004 Tenggarong

Kabupaten Kutai Kartanegara)”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah pendekatan korelasional dengan desain cross sectional. Hasil yang

diperoleh yaitu : ada hubungan yang negatif dan signifikan antara indeks

massa tubuh dengan prestasi belajar (r = - 0,28; p = 0,031), ada hubungan

yang positif dan signifikan antara tingkat kematangan soaial dengan prestasi

belajar (r = 0,33; p = 0,001), ada hubungan yang positif dan signifikan antara

indeks massa tubuh dan tingkat kematangan sosial dengan prestasi belajar (r

= 0,38; p = 0,001), prestasi belajar anak non obesitas lebih tinggi

dibandingkan dengan prestasi belajar anak obesitas (r = 0,38; p = 0,028).

2. Penelitian oleh Mulidiah (2008), yang berjudul : “Hubungan Obesitas Dengan

Kualitas Hidup Remaja Pada Siswa SMP Di Kota Yogyakarta”. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan desain cross sectional.

Hasil yang diperoleh adalah : Prevalensi obesitas pada siswa SMP pada

populasi penelitian ini adalah 13,54%. Rata-rata kualitas hidup remaja yang

mengalami obesitas lebih rendah (rata-rata [SD] skor total, 73,05 [7,56])

dibandingkan dengan indeks massa tubuh (IMT) normal, 79,16 (10,94),

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

34

dengan p<0,001. Dibandingkan dengan IMT normal dan overweight, rata-rata

kualitas hidup remaja yang mengalami obesitas lebih rendah baik pada fungsi

fisik maupun fungsi psikososial (emosional, sosial dan fungsi sekolah).

Faktor lain yang berhubungan dengan kualitas hidup adalah umur (p=0,004)

dan jenis kelamin (p=0,008).

3. Penelitian oleh Sulastri (2009), dengan judul : “Obesitas Dan Prestasi Belajar

Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Di Kota Yogyakarta”. Jenis

penelitian ini adalah observasional, dengan rancangan cross-sectional. Hasil

penelitian yang diperoleh adalah : terdapat perbedaan nilai rata-rata prestasi

belajar antara siswa obes dan tidak obes, dengan nilai koefisien regresi = -

1,46 dan nilai R² sebesar 0,0803 (8,03%). Hasil analisis multivariat antara

status obesitas dengan prestasi belajar memiliki hubungan bermakna yang

dapat dilihat dari nilai CI 95%, dari koefisien regresi = -2,81 sampai 0,10 dan

p=0,03. Prestasi belajar siswa yang mengalami obesitas cenderung lebih

rendah bila dibandingkan dengan siswa yang tidak obes.

4. Penelitian oleh Zaitun (2008), yang berjudul : “Prestasi Belajar Pada Siswa

Yang Mengalami Premenstrual Syndrome Di SMA Muhammadiyah

Cirebon”. Metode yang digunakan adalah Rancangan unmatched case control

study. Hasil yang diperoleh adalah : Proporsi prestasi belajar rendah lebih

besar pada kelompok siswa yang mengalami premenstrual syndrome daripada

siswa yang tidak mengalami premenstrual syndrome.

5. Penelitian oleh Puspitorini (2006), yang berjudul : “Obesitas Sebagai Faktor

Risiko Terjadinya Premenstrual Syndrome Pada Mahasiswa Akademi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

35

Kebidanan Pemkab Kudus”. Metode yang digunakan adalah cross sectional.

Hasil yang diperoleh adalah : Uji chi-square for trend didapatkan hasil ada

kenaikan OR tiap tingkatan katagori BMI, normal OR=1,72 (CI 95%=0,84

hingga 3,57), overweight OR=3,96 (CI 95%=1,62 hingga 9,80), dan

obes=9,78 (CI 95%=3,53 hingga 27,94). Begitu juga variabel umur

menunjukkan peningkatan pada tiap tingkatan katagori umur. Dewasa Madya

OR=1,08 (CI 95% =0,63 hingga 1,86), dewasa tua OR=2,66 (CI 95%=1,24

hingga 5,76). Ada hubungan yang bermakna antara body mass index dengan

kejadian premenstrual syndrome,dimana semakin tinggi katagori body mass

index maka semakin banyak keluhan premenstrual syndrome.

6. Penelitian oleh Setyowati (2005), yang berjudul : “Kadar Hemoglobin dan

Prestasi Belajar Pada Remaja Putri Di Sekolah Menengah Umum (SMU) Dan

Madrasah Aliyah (MA) Kota Magelang”. Metode yang digunakan adalah

cross sectional. Hasil yang didapat adalah terdapat hubungan antara kadar Hb

akan meningkatkan prestasi belajar (p < 0,05), setiap kenaikan satu point

kadar Hb akan meningkatkan prestasi belajar sebesar 0,834 (p < 0,05).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

36

C. Kerangka Berpikir

Gambar 2.1. Kerangka Berpikir

Prestasi Belajar

Obesitas Sindrom Pra Menstruasi

Kepercayaan diri dan harga

diri rendah

1. Sedih 2. Kesendirian/

kesepian 3. Kecemasan 4. Gemetar

1. Sering tidak mengikuti proses belajar di kelas

2. Tidak mengikuti ujian

3. Skore grade lebih rendah

4. Gejala sindrom pra menstruasi lebih parah saat ujian

1. Inteligensi (IQ) 2. Motivasi belajar

Faktor sosial : 1. Orang tua 2. Suasana rumah 3. Keadaan ekonomi 4. Masyarakat

Diabetes mellitus Tipe-2

Obstructive Sleep Apneu

Konsekuensi Psikososial

Gangguan reseptor insulin, kadar leptin di otak rendah, berubahnya metabolisme glukosa

Penurunan fungsi kognitif dan mengingat

Obstrukif lemak berlebihan di leher

Sulit bernapas saat tidur, mendengkur, terdesak

Kualitas tidur buruk

Mengantuk siang hari, berkurangnya daya konsentrasi, daya ingat dan fungsi belajar

1. Sikap 2. Bakat 3. Minat

Faktor non sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

37

Keterangan :

Diteliti

Tidak diteliti

D. Hipotesis Penelitian

1. Siswa obes memiliki prestasi belajar lebih rendah dibandingkan dengan

siswa yang tidak obes.

2. Siswa yang mengalami sindrom pra menstruasi memiliki prestasi belajar

yang lebih rendah dibandingkan siswa yang tidak mengalami sindrom pra

menstruasi.

3. Siswa yang mengalami obesitas dan sindrom pra menstruasi memiliki

prestasi belajar yang lebih rendah dibandingkan dengan siswa yang tidak

mengalami obesitas dan sindrom pra menstruasi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik, yang meneliti hubungan atau

pengaruh suatu variabel pada populasi. Desain penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini merupakan desain cross sectional (studi potong lintang).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di SMAN 2 Ngawi pada bulan Agustus tahun 2011

sampai dengan Januari tahun 2012.

C. Populasi Penelitian

Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah semua siswa putri di SMA.

Populasi sumber dalam penelitian ini adalah siswa putri SMAN 2 Ngawi kelas XI.

D. Sampel Penelitian

1. Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

random sampling, yaitu pencuplikan random sederhana (simple random

sampling).

2. Besar Sampel

Sebuah model analisis berganda melibatkan 5 variabel independen, maka

38

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

39

ukuran sampel yang dibutuhkan adalah sekitar 5 kali (15-20) subjek, yaitu 75

hingga 100 subjek penelitian (Murti, 2010).

Penelitian ini menggunakan 2 variabel independen dan 2 variabel

perancu. Variabel perancu termasuk dalam variabel independen. Maka ukuran

sampel yang dibutuhkan paling tidak sebanyak 60-80 sampel. Dalam

penelitian ini menggunakan 85 sampel sebagai subjek penelitian.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

40

E. Rancangan Penelitian

Gambar 3.1. Rancangan Penelitian

F. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas

a. Obesitas

b. Sindrom Pra Menstruasi

2. Variabel Terikat

a. Prestasi belajar

Populasi Sasaran Semua siswa putri SMA

Populasi Sumber Siswa putri SMAN 2 Ngawi kelas XI

Sampel

Simple Random Sampling

Analisis Data Regresi Linier Ganda

Interpretasi Data dan Kesimpulan

Variabel Penelitian : 1. Prestasi Belajar 2. Obesitas 3. Sindrom Pra Menstruasi 4. Intelegensi 5. Motivasi Belajar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

41

3. Variabel Perancu

a. Inteligensi

b. Motivasi belajar

G. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut :

1. Obesitas adalah suatu keadaan terjadinya kelainan yang ditandai dengan

penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan (WHO, 2000).

Alat ukur : Timbangan berat badan untuk berat badan, dan

mikrotois untuk tinggi badan

Skala pengukuran : Kontinu, dalam analisis data, kontinu diubah

menjadi dikotomik

Hasil pengukuran :

Obes : IMT ≥ 25 kg/m²

Tidak obes : IMT < 25 kg/ m²

2. Sindrom Pra Menstruasi adalah kumpulan gejala yang mempunyai

karakteristik berupa perubahan tingkah laku, emosi dan fisik secara priodik

pada fase luteal siklus menstruasi (Dickerson et al., 2003). Menggunakan

SPAF (Shortened Premenstrual Assesment Form) terdiri dari 10 item gejala

sindrom pra mesntruasi, masing-masing item diberi skor 1-6, mulai dari

gejala yang tidak terasa sampai yang ekstrim. Jadi skor berkisar antara 10

sampai dengan 60. Dikategorikan ya jika skor 30-60 dan tidak jika skor 10-

29.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

42

Alat ukur : Kuesioner yang memiliki validitas dan reliabilitas

tinggi dari SPAF (Shortened Premenstrual

Assessment Form).

Skala pengukuran : Kontinu, dalam analisis data, kontinu diubah

menjadi dikotomik.

Hasil pengukuran :

Mengalami sindrom pra menstruasi : skor 30-60

Tidak mengalami sindrom pra menstruasi : skor 10-29

3. Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan proses belajar siswa berdasarkan

nilai ketuntasan belajar pada akhir semester (SK Dirjen Mandikdasmen no

12/2008). Cara mengukur dengan menelaah laporan hasil belajar (rapor).

Alat ukur : Laporan hasil belajar siswa (rapor)

Skala pengukuran : Kontinu

Hasil pengukuran : Nilai rapor siswa dari 17 mata pelajaran.

4. Inteligensi adalah kemampuan yang dimiliki siswa untuk pemecahan

masalah-masalah sesuai dengan aspek kecerdasan. Pengukuran IQ ini

menggunakan tes potensi akademik yang diadopsi dari Iskandar (2004) dan

Wijanarko (2009).

Alat ukur : Tes potensi akademik

Skala pengukuran : Kontinu, dalam analisis data, kontinu diubah

menjadi dikotomik

Hasil pengukuran :

Di bawah rata-rata : < 100

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

43

Di atas rata-rata : ≥ 100

5. Motivasi belajar adalah keadaan internal organisme (baik manusia ataupun

hewan) yang mendorong untuk berbuat tertentu (Syah, 2004). Diukur

menggunakan kuesioner yang sudah baku yang dibuat oleh Abdullah (1977)

dalam Azwar (2004), berisi daftar pernyataan yang berjumlah 38, setelah

dilakukan reliabilitas, terdapat 3 pernyataan yang tidak reliabel, sehingga

jumlah pernyataan yang reliabel terdiri dari 35 pernyataan, yang disertai

alternatif jawaban tentang motivasi belajar kepada subjek penelitian untuk

diisi kemudian dinilai menggunakan skor dengan skala 1 sampai 4. Skor

merupakan jawaban subjek penelitian dengan rentang 35 sampai dengan 140.

Hasil pengukurannya dibedakan dengan menggunakan median atau persentil

50%, didapatkan skor 87,5.

Alat ukur : Kuesioner baku yang diadopsi dari Abdullah

(1977) dalam Azwar (2004).

Skala pengukuran : Kontinu, dalam analisis data, kontinu diubah

menjadi dikotomik.

Hasil pengukuran :

Motivasi rendah : skor < 87,5

Motivasi tinggi : skor ≥ 87,5

H. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa

pengisian identitas dan data umum. Instrumen yang digunakan untuk mengukur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

44

obesitas adalah alat pengukur berat badan dengan menggunakan timbangan injak

digital dengan ketelitian 0,1 kg dan alat pengukur tinggi badan menggunakan

mikrotois dengan ketelitian 0,1 cm. Dengan menggunakan rumus IMT dari WHO

(2000), maka bila didapatkan IMT ≥ 25, maka dikategorikan sebagai obesitas,

sedangkan bila IMT < 25 dikategorikan tidak obesitas.

Instrumen yang digunakan untuk mengukur sindrom pra menstruasi

menggunakan SPAF (Shortened Premenstrual Assessment Form), merupakan

panduan yang lebih simpel tetapi mempunyai reliabilitas dan validitas yang tinggi.

Dikembangkan oleh Halbreich dan University of California at Diego, yang terdiri

dari 10 item pertanyaan. Masing-masing item diberi skor dari 1 untuk tidak ada

perubahan dari biasanya, sampai 6 untuk perubahan yang sangat ekstrim.

Untuk melihat prestasi belajar, menggunakan data sekunder yaitu buku

laporan hasil belajar (rapor). Di dalam rapor ini terdapat 17 mata pelajaran.

Untuk mengukur inteligensi siswa pada penelitian ini menggunakan tes

potensi akademik yang diadopsi dari Iskandar (2004) dan Wijanarko (2009).

Dalam tes potensi akademik disini terdapat 70 item pertanyaan yang terdiri dari 4

sub tes, yaitu : verbal, kuantitatif atau number, logika (penalaran), dan spatial.

Untuk jawaban benar memperoleh nilai 1 dan untuk jawaban salah memperoleh

nilai 0.

Untuk mengukur motivasi belajar, pada penelitian ini menggunakan alat

bantu kuesioner baku yang disusun oleh Abdullah (1977) dalam Azwar (2004).

Dalam penelitian ini dilakukan uji reliabilitas untuk mengetahui konsistensi alat

ukur dalam penggunannya. Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

45

adalah reliabilitas belah-paroh (split half reliability) menggunakan alpha

cronbach. Kuesioner diujikan kepada 20 siswa kelas XI SMAN II Ngawi yang

tidak menjadi subjek penelitian. Siswa tersebut memiliki karakteristik yang sama

dengan subjek penelitian. Didapatkan koefisien reliabilitas kuesioner ini adalah

sebesar rxx=0,92.

Item pernyataan kuesioner tentang motivasi belajar baku yang diadopsi dari

Abdullah dalam Azwar (2004), terdiri dari 38 item pernyataan. Pernyataan-

pernyataan tersebut terdiri dari pernyataan positif dan negatif. Untuk pernyataan

yang bersifat positif, apabila memilih jawaban “Sangat Setuju” (SS) diberi skor 4,

alternatif jawaban “Setuju” (S) diberi skor 3, “Tidak Setuju” (TS) diberi skor 2,

“Sangat Tidak Setuju” (STS) diberi skor 1. Kuesioner yang bersifat negatif

apabila responden memilih jawaban “Sangat Setuju” (SS) diberi skor 1, alternatif

jawaban “Setuju” (S) diberi skor 2, “Tidak Setuju” (TS) diberi skor 3, “Sangat

Tidak Setuju” (STS) diberi skor 4. Jumlah keseluruhan menunjukkan tingkat

motivasi belajar dari subjek penelitian.

Tabel 3.1. Kisi-kisi Item Pernyataan Kuesioner Motivasi Belajar Sebelum Uji Reliabilitas

Motivasi Belajar Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

No. Item 1, 3, 4, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 17, 20, 21,

23, 28, 31, 32, 33, 35, 36, 37, 38.

No. Item 2, 5, 6, 11, 12, 15, 16, 18, 19, 22, 24, 25,

26, 27, 29, 31, 34. Sumber Data : Azwar (2004)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

46

Tabel 3.2 Hasil Tes Reliabilitas Instrumen Motivasi Belajar

Item Pernyataan Korelasi Item-Total (r) Alpha Cronbach 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 21, 22, 23, 25, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 37, 38

r > 0.20 0.92

26, 27, 36 r ≤ 0.20 Data Primer : November (2011)

Setelah dilakukan reliabilitas, didapatkan hasil bahwa ada 3 item pernyataan

yang tidak reliabel, yaitu nomor 26, 27, dan 36. Sehingga 3 item pernyataan

tersebut dihilangkan. Sehingga didapatkan kisi-kisi item pernyataan kuesioner

motivasi belajar yang sudah reliabel sebanyak 35 item pernyataan.

Tabel 3.3. Kisi-kisi Item Pernyataan Kuesioner Motivasi Belajar Setelah Uji Reliabilitas

Motivasi Belajar Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

No. Item 1, 3, 4, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 17, 20, 21,

23, 26, 29, 30, 31, 33, 34, 35.

No. Item 2, 5, 6, 11, 12, 15, 16, 18, 19, 22, 24, 25,

27, 28, 32. Data Primer : November (2011)

I. Teknik Pengumpulan Data

Pengukuran antropometri BB dan TB dilaksanakan sebelum atau sesudah

siswa mengisi kuesioner.

Subyek diminta mengisi kuesioner tentang sindrom pra menstruasi. Di dalam

instrumen penelitian tersebut subyek diminta untuk mengisi identitas, dan setiap

instrumen yang telah diisi oleh subyek, akan diberikan kode subyek untuk

mencegah tertukarnya data. Keselurahan data merupakan data primer.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

47

Y 逸 逛十瑰1贯1十瑰2贯2十瑰3贯3十瑰4贯4

Setelah mengisi kuesioner tentang sindrom pra menstruasi, subyek juga

diminta mengisi kuesioner tentang motivasi belajar. Kemudian untuk mengetahui

tingkat inteligensinya, subyek melakukan tes potensi akademik. Keseluruhan data

ini juga merupakan data primer.

Data tentang prestasi belajar dapat diperoleh dari data sekunder, yaitu buku

laporan hasil belajar (rapor), yang diperoleh dari sekolah.

J. Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan, ditabulasi, dikonversi dan disusun dalam skala

yang ditentukan, dientri dan selanjutnya dianalisis dengan bantuan program

computer SPSS 17. Metode analisis data meliputi teknik regresi untuk analisis

multivariat. Analisis multivariat digunakan untuk menguji hipotesis ketiga

mengenai hubungan simultan kedua variabel independent dengan variabel

dependent. Hubungan antara obesitas dan sindrom pra menstruasi terhadap

prestasi belajar, dengan mengontrol variabel intelegenssi dan motivasi belajar,

dianalisis dengan menggunakan model regresi linier ganda.

Rumus regresi linier ganda:

Dimana :

Y = Prestasi belajar (skor)

X1 = Status obesitas (0 : obes, 1 : tidak obes)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

48

X2 = Sindrom pra menstruasi (0 : mengalami sindrom pra menstruasi,

1 : tidak mengalami sindrom pra menstruasi)

X3 = Inteligensi atau IQ ( 0 : di bawah rata-rata, 1 : di atas rata-rata)

X4 = Motivasi belajar ( 0 : motivasi rendah, 1 : motivasi tinggi)

a = Konstanta

b = Koefisien regresi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

49

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

49

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Deskripsi Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus tahun 2011 sampai

dengan Januari tahun 2012 di SMAN 2 Ngawi, kelas XI. SMA Negeri 2

Ngawi adalah salah satu sekolah negeri favorit di Kabupaten Ngawi. Sekolah

ini banyak menghasilkan generasi penerus Ngawi yang tangguh dan

berpotensi untuk membangun kota Ngawi. Sekolah ini terletak di jalan A.

Yani Klitik Geneng, Ngawi.

Visi dari SMAN 2 Ngawi yaitu Berbudaya dan berkepribadian yang

terbentuk melalui pendewasaan IMTAK dan IPTEK yang kompetitif,

berwawasan global berperilaku Indonesia.

Penelitian dilakukan dengan cara pengukuran tinggi badan dan berat

badan serta pengisian kuesioner. Besar sampel yang diambil sebanyak 85

sebagai subjek penelitian yang diambil secara acak.

Sebelum dilakukan penelitian, dilakukan pengujian awal terhadap

instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian,

yaitu kuesioner tentang motivasi belajar. Pengujian instrumen adalah uji data

primer, yaitu uji reliabilitas. Kuesioner diujikan kepada 20 siswa kelas XI

SMAN II Ngawi yang tidak menjadi subjek penelitian. Siswa tersebut

memiliki karakteristik yang sama dengan subjek penelitian.

49

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

50

2. Deskripsi Data Penelitian

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah obesitas dan sindrom pra

menstruasi. Variabel terikatnya adalah prestasi belajar. Sedangkan variabel

perancunya adalah inteligensi dan motivasi belajar.

Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Data Penelitian

Variabel Mean Standar Deviasi Status Obesitas (IMT) 19,75 3,48 Sindrom pra menstruasi 24,44 7,37 Prestasi belajar 82,58 1,54

Data Primer : November (2011)

Berdasarkan tabel 4.1. diketahui bahwa rata-rata dari status obesitas

menurut indeks massa tubuh dalam penelitian ini adalah 19,75. Angka ini

dikategorikan sebagai tidak obes. Adapun rata-rata dari skor sindrom pra

menstruasi adalah 24,44. Angka ini dikategorikan tidak mengalami sindrom

pra menstruasi. Sedangkan rata-rata dari prestasi belajarnya adalah 82,58.

Gambar di bawah ini menunjukkan distribusi frekuensi siswa yang

mengalami obesitas menurut indeks massa tubuh.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

51

Gambar 4.1. Distribusi Frekuensi Indeks Massa Tubuh Untuk Mengetahui Status Obes

Pada gambar 4.1, menunjukkan indeks massa tubuh 85 siswa. Indeks

massa tubuh yang terendah adalah 15, sedangkan yang tertinggi adalah 31,

dan mediannya adalah 18,7.

Gambar di bawah ini menunjukkan distribusi frekuensi siswa yang

mengalami sindrom pra menstruasi.

Gambar 4.2. Distribusi Frekuensi Sindrom Pra Menstruasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

52

Pada gambar 4.2., menunjukkan skor sindrom pra menstruasi 85 siswa.

Skor yang terendah adalah 11, sedangkan skor yang tertinggi adalah 46, dan

mediannya adalah 24.

Gambar di bawah ini menunjukkan distribusi frekuensi prestasi belajar

siswa.

Gambar 4.3. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar

Pada gambar 4.3. di atas, menunjukkan prestasi belajar 85 siswa. Prestasi

belajar terendah adalah 79,1, sedangkan yang tertinggi adalah 86, dan

mediannya adalah 82,37.

Distribusi frekuensi obesitas dan sindrom pra menstruasi dengan prestasi

belajar dengan mengontrol inteligensi dan motivasi belajar, didapatkan hasil

seperti yang terdapat pada tabel di bawah ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

53

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Obesitas, Sindrom Pra Menstruasi, Prestasi Belajar dengan Mengontrol Inteligensi dan Motivasi Belajar

Variabel Jumlah (n) Prosentase (%) Status Obes Tidak obes (IMT < 25) 74 87,06 % Obes (IMT ≥ 25) 11 12,94 % Total 85 100 % Sindrom pra menstruasi Tidak 62 72,94 % Ya 23 27,06 % Total 85 100 % Inteligensi Rendah (< 100) 2 2,35 % Tinggi (≥ 100) 83 97,65 % Total 85 100 % Motivasi Belajar Rendah 4 4,71 % Tinggi 81 95,29 % Total 85 100 %

Data Primer : November (2011)

Berdasarkan tabel 4.2. diketahui bahwa, dari 85 sampel, siswa, yang

tidak obes (IMT < 25) berjumlah 74 siswa, sedangkan siswa yang mengalami

obes (IMT ≥ 25) berjumlah 11 siswa. Siswa yang tidak mengalami sindrom

pra menstruasi berjumlah 62 siswa, sedangkan siswa yang mengalami

sindrom pra menstruasi berjumlah 23 siswa. Siswa yang inteligensinya

rendah berjumlah 2 siswa, sedangkan siswa yang inteligensinya tinggi

berjumlah 83 siswa. Siswa yang motivasinya rendah berjumlah 4 siswa,

sedangkan siswa yang motivasinya tinggi berjumlah 81 siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

54

B. ANALISIS DATA

1. Analisis Bivariat

Gambar di bawah ini menunjukkan tentang jumlah siswa yang

mengalami obes (IMT ≥ 25) dan tidak obes (IMT < 25) yang dihubungkan

dengan prestasi belajarnya.

Gambar 4.4. Korelasi Siswa Yang Mengalami Obes dan Tidak Obes Dengan Prestasi Belajar

Pada gambar 4.4., menunjukkan terdapat korelasi negatif antara status

obes dengan prestasi belajar. Siswa yang obes (IMT≥25) cenderung memiliki

prestasi belajar yang lebih rendah daripada siswa yang tidak obes (IMT<25).

Gambar di bawah ini menunjukkan tentang jumlah siswa yang

mengalami sindrom pra menstruasi dan yang tidak mengalami sindrom pra

menstruasi yang dihubungkan dengan prestasi belajarnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

55

Gambar 4.5. Korelasi Siswa Yang Mengalami Sindrom Pra Menstruasi Dan Yang Tidak Mengalami Sindrom Pra Menstruasi

Dengan Prestasi Belajar

Pada gambar 4.5., menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif antara

sindrom pra menstruasi dengan prestasi belajar. Siswa yang memiliki skor

sindrom pra menstruasi tinggi cenderung memiliki prestasi belajar yang lebih

rendah daripada siswa yang memiliki skor sindrom pra menstruasi rendah.

2. Analisis Multivariat

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

multivariat, yang menggunakan teknik regresi linier ganda. Model regresi

linier ganda digunakan untuk menentukan bentuk hubungan linier antar

variabel dan juga mengetahui kontribusi pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen.

Tabel 4.3. berikut ini menyajikan hasil analisis regresi linier ganda

hubungan antara obesitas dan sindrom pra menstruasi dengan prestasi belajar,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

56

dengan mengontrol variabel perancu, yaitu inteligensi dan motivasi belajar.

Tabel 4.3. Hasil Analisis Regresi Linier GandaTentang Hubungan Obesitas dan Sindrom Pra Menstruasi Dengan Prestasi Belajar Dengan Mengontrol Inteligensi dan Motivasi Belajar

Variabel Independen

Koefisien Regresi (b)

p CI 95% Batas Bawah

Batas Atas

Status Obesitas (IMT)

-1,20 0,012 -2,13 -0,28

Sindrom Pra Menstruasi

-0,56 0,116 -1,27 0,14

Inteligensi 2,52 0,016 0,47 4,56 Motivasi Belajar 1,51 0,044 0,04 2,98 N Observasi = 85 Nilai R² = 14,6 % p = 0,002

Data Primer : November (2011)

Adapun hasil analisis mulitivariat dalam penelitian ini, dapat dijelaskan

sebagai berikut :

Tabel 4.3. tentang hasil analisis regresi linier ganda, menunjukkan

terdapat hubungan negatif antara obesitas dengan prestasi belajar yang secara

statistik signifikan. Siswa obes (IMT ≥ 25) memiliki prestasi belajar 1,20

point lebih rendah daripada siswa yang tidak obes (IMT < 25) (b = -1,20, CI

95% -2,13 hingga -0,28). Koefisien tersebut sudah mengontrol pengaruh

sindrom pra menstruasi , inteligensi, dan motivasi belajar. Sedangkan secara

substantif tidak signifikan antara obesitas dengan prestasi belajar, karena

perbedaan prestasi belajarnya sangat kecil.

Tabel di atas juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara

sindrom pra mensruasi dengan pretasi belajar, yang secara statistik signifikan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

57

Siswa yang mengalami sindrom pra menstruasi memiliki prestasi belajar 0,56

point lebih rendah daripada siswa yang tidak mengalami sindrom pra

menstruasi (b = -0,56, CI 95% -1,27 hingga 0,14). Koefisien tersebut sudah

mengontrol pengaruh obesitas, inteligensi, dan motivasi belajar. Sedangkan

secara substantif tidak signifikan antara sindrom pra menstruasi dengan

prestasi belajar, karena perbedaan prestasi belajarnya sangat kecil.

Dari analisis data dalam penelitian ini, hasil perhitungan menunjukkan R²

sebesar 14,6 %. Artinya status obesitas dan sindrom pra menstruasi, setelah

dikontrol dengan inteligensi dan motivasi belajar memberikan kontribusi

sebesar 14,6% terhadap prestasi belajar. Secara komplemen dapat diketahui

bahwa 85,4% pengaruh terhadap prestasi belajar disebabkan oleh faktor-

faktor lain.

C. PEMBAHASAN

Prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

internal atau faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri meliputi :

faktor fisik (kesehatan), faktor psikologis (inteligensi, sikap, bakat, minat,

motivasi belajar). Sedangkan faktor eksternal yang berasal dari luar individu,

meliputi : faktor non sosial (gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal

siswa, lingkungan rumah dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu

belajar yang digunakan) (Syah, 2004), dan faktor sosial, meliputi : orang tua,

suasana rumah atau keluarga, keadaan ekonomi keluarga, masyarakat (Ahmadi

dan Supriyono, 2004).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

58

Dalam penelitian ini, terdapat hubungan negatif antara obesitas dengan

prestasi belajar yang secara statistik signifikan. Siswa obes (IMT ≥ 25) memiliki

prestasi belajar 1,20 point lebih rendah daripada siswa yang tidak obes (IMT < 25)

(b = -1,20, CI 95% -2,13 hingga -0,28). Koefisien tersebut sudah mengontrol

pengaruh sindrom pra menstruasi , inteligensi, dan motivasi belajar. Sedangkan

secara substantif tidak signifikan antara obesitas dengan prestasi belajar, karena

perbedaan prestasi belajarnya sangat kecil.

Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Byrd (2007), yang berjudul “The

Impact of Physical Activity and Obesity on Academic Achievement Among

Elementary Students”, ada keterkaitan antara obesitas dan tingkat prestasi

belajar. Hubungan negatif telah ditemukan antara obesitas dengan prestasi

akademik, yaitu siswa obesitas yang kurang melakukan aktifitas fisik mempunyai

prestasi akademik yang lebih rendah.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sulastri (2009), yang berjudul

“Obesitas Dan Prestasi Belajar Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Di Kota

Yogyakarta”, didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata prestasi

belajar antara siswa obes dan tidak obes, dimana prestasi belajar siswa yang

mengalami obesitas cenderung lebih rendah bila dibandingkan dengan siswa yang

tidak obes. Terdapat perbedaan nilai rata-rata prestasi belajar antara siswa obes

dan tidak obes, dengan nilai koefisien regresi = -1,46 dan nilai R² sebesar 0,0803

(8,03%). Hasil analisis multivariat antara status obesitas dengan prestasi belajar

memiliki hubungan bermakna yang dapat dilihat dari nilai CI 95%, dari koefisien

regresi = -2,81 sampai 0,10 dan p=0,03.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

59

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sulistyorini (2010), yang berjudul

“Hubungan Antara Obesitas Dengan Body Image Dan Prestasi Belajar Pada Anak

Di Empat Sekolah Dasar Swasta Jember (Studi Kasus Di Sd Al-Furqan, Al-Amin,

Muhamadiyah I, Sdk Aletheia)”, didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara

obesitas dengan citra tubuh (p = 0,000). Sedangkan hasil melalui analisis regresi

logistik ganda menunjukkan bahwa ada hubungan antara obesitas dan prestasi

belajar (p = 0,000) dan hubungan antara body image dan prestasi akademik

(p=0,000).

Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Dyah (2008), yang berjudul

“Hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan Prestasi Belajar pada Murid

Sekolah Dasar”, didapatkan hasil bahwa: Hasil uji Chi Square pada tingkat

kepercayaan 95 % menunjukkan bahwa ada hubungan antara jenis kelamin

dengan prestasi belajar (p = 0.001), tetapi IMT (obese dan non obese) tidak

mempunyai hubungan dengan prestasi belajar (p = 0.264). Obesitas lebih banyak

dijumpai pada anak laki-laki. Ada hubungan antara jenis kelamin dengan prestasi

belajar. IMT bukan merupakan faktor risiko yang bermakna untuk prestasi belajar.

Dalam penelitian ini , menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara

sindrom pra menstruasi dengan prestasi belajar, yang secara statistik signifikan.

Siswa yang mengalami sindrom pra menstruasi memiliki prestasi belajar 0,56

point lebih rendah daripada siswa yang tidak mengalami sindrom pra menstruasi

(b = -0,56, CI 95% -1,27 hingga 0,14). Koefisien tersebut sudah mengontrol

pengaruh obesitas, inteligensi, dan motivasi belajar. Sedangkan secara substantif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

60

tidak signifikan antara sindrom pra menstruasi dengan prestasi belajar, karena

perbedaan prestasi belajarnya sangat kecil.

Sindrom Pra Menstruasi secara tidak langsung berperan terhadap

keberhasilan siswa dalam meraih prestasi belajarnya. Gejala premenstrual bisa

cukup parah sehingga memiliki pengaruh negatif pada aktivitas sehari-hari yang

berhubungan dengan anggota keluarga, fungsi sosial dan pribadi, prestasi kerja

atau prestasi belajar, aktivitas keluarga dan sosial (Halbreich et al., 2007).

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Zaitun (2008), yang berjudul :

“Prestasi Belajar Pada Siswa Yang Mengalami Premenstrual Syndrome Di SMA

Muhammadiyah Cirebon”, didapatkan hasil bahwa proporsi prestasi belajar

rendah lebih besar pada kelompok siswa yang mengalami premenstrual syndrome

daripada kelompok siswa yang tidak mengalami premenstrual syndrome.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Anggraini (2010), yang berjudul:

“Pengaruh Premenstrual Syndrome Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa

Program Studi D III Kebidanan Di Stikes A Yani Yogyakarta”, didapatkan hasil

bahwa: terdapat perubahan fisik, perubahan psikologis, dan perubahan perilaku

pada mahasiswi yang menderita premenstrual syndrome, namun dengan motivasi

mahasiswi yang tinggi menyebabkan prestasi belajar pada mahasiswi sebagian

besar sangat memuaskan.

Sebagaimana diketahui bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor

internal dan faktor eksternal. Kedua variabel independen dalam penelitian ini,

yaitu obesitas dan sindrom pra menstruasi, yang pada dasarnya merupakan

komponen yang termasuk faktor internal, yaitu faktor fisik atau faktor kesehatan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

61

Variabel perancu yang diteliti dalam penelitian ini adalah variabel

inteligensi dan motivasi belajar.

Aspek inteligensi ini besar sekali pengaruhnya terhadap kemampuan belajar.

Seseorang yang memiliki inteligensi baik, umumnya mudah belajar dan hasilnya

cenderung baik. Sebaliknya individu yang inteligensinya rendah cenderung

mengalami kesukaran dalam belajar sehingga prestasi belajar rendah

(Sukmadinata, 2008).

Motivasi merupakan hal dan keadaan yang yang dapat mendorong

melakukan tindakan belajar. Kekurangan atau ketiadaan motivasi akan

menyebabkan kurang bersemangatnya siswa dalam melakukan proses

pembelajaran materi-materi pelajaran baik di institusi pendidikan maupun di

rumah, yang menyebabkan prestasi juga rendah (Syah, 2005).

Dalam analisis regresi linier ganda, pengaruh variabel intelegensi dan

motivasi belajar sudah dikendalikan. Hasil R² sebesar 14,6 %, menunjukkan

bahwa status obesitas dan sindrom pra menstruasi, setelah dikontrol dengan

inteligensi dan motivasi belajar memberikan kontribusi sebesar 14,6% terhadap

prestasi belajar. Secara komplemen dapat diketahui bahwa 85,4% pengaruh

terhadap prestasi belajar disebabkan oleh faktor-faktor lain.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

62

D. KETERBATASAN PENELITIAN

Beberapa keterbatasan dalam penelitian yang telah dilakukan dapat

dikemukakan seperti di bawah ini.

1. Pada variabel obesitas, pembagiannya menurut indeks massa tubuh, yaitu

IMT < 25 dan IMT ≥ 25. Dalam hal ini, anak dengan berat badan kurang juga

dikategorikan sama dengan anak dengan berat badan normal. Kesimpulan

mungkin berbeda apabila kedua kelompok tersebut dibedakan.

2. Sampel yang digunakan tidak cukup besar untuk mendeteksi faktor-faktor

yang mempengaruhi prestasi belajar. Kalau ukuran sampel ditingkatkan,

maka pengaruh faktor-faktor yang semula kurang signifikan, mungkin saja

menjadi signifikan.

3. Pengambilan data dilakukan melalui angket tertutup yang kemungkinan besar

bisa menyebabkan bias, misalnya responden yang tidak jujur, asal menjawab,

dan sebagainya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

63

BAB V

PENUTUP

A. SIMPULAN

Hasil analisis terhadap data penelitian ini memberikan kesimpulan sebagai

berikut :

1. Terdapat hubungan negatif antara obesitas dengan prestasi belajar yang secara

statistik signifikan. Siswa obes (IMT ≥ 25) memiliki prestasi belajar 1,20

point lebih rendah daripada siswa yang tidak obes (IMT < 25) (b = -1,20, CI

95% -2,13 hingga -0,28). Koefisien tersebut sudah mengontrol pengaruh

sindrom pra menstruasi , inteligensi, dan motivasi belajar (Tabel 4.3).

Sedangkan secara substantif tidak signifikan antara obesitas dengan prestasi

belajar, karena perbedaan prestasi belajarnya sangat kecil.

2. Terdapat hubungan negatif antara sindrom pra mensruasi dengan pretasi

belajar, yang secara statistik signifikan. Siswa yang mengalami sindrom pra

menstruasi memiliki prestasi belajar 0,56 point lebih rendah daripada siswa

yang tidak mengalami sindrom pra menstruasi (b = -0,56, CI 95% -1,27

hingga 0,14). Koefisien tersebut sudah mengontrol pengaruh obesitas,

inteligensi, dan motivasi belajar (Tabel 4.3). Sedangkan secara substantif

tidak signifikan antara sindrom pra menstruasi dengan prestasi belajar, karena

perbedaan prestasi belajarnya sangat kecil.

63

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

64

B. IMPLIKASI

Penelitian ini membuktikan adanya hubungan antara obesitas dan sindrom

pra menstruasi dengan prestasi belajar.

1. Implikasi Teori

Berdasarkan teori, obesitas, sindrom pra menstruasi, intelegensi, dan

motivasi belajar merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian

prestasi belajar siswa.

2. Implikasi Praktis

Implikasinya bagi sekolah, guru, orang tua dan masyarakat adalah

memahami tentang dampak obesitas dan sindrom pra menstruasi terhadap

prestasi belajar siswa, sehingga lebih peduli dan melakukan intervensi

terhadap dampak negatif dari obesitas dan sindrom pra menstruasi yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa. Walaupun mengalami obesitas dan

sindrom pra menstruasi, prestasi belajar siswa diharapkan tidak menurun.

Sedangkan implikasi bagi siswa sendiri adalah agar siswa dapat mengatasi

gangguan pada obesitas dan sindrom pra menstruasi agar tidak mempengaruhi

prestasi belajarnya.

C. SARAN

Berikut adalah beberapa saran yang dapat dikemukakan terkait dengan

penelitian yang telah dilakukan :

1. Bagi Institusi

Melalui pelaksanaan Bimbingan Konseling dan Usaha Kesehatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN OBESITAS DAN SINDROM PRA MENSTRUASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMAN 2 NGAWI Disusun Oleh : INTAN

65

Sekolah, sebaiknya memberikan pelayanan dan penyuluhan bagi siswa yang

mengalami obesitas seperti : menganjurkan diet sehat dengan kandungan

lemak dan kalori yang seimbang untuk penurunan berat badan, meningkatkan

aktivitas fisik seperti jalan kaki atau naik sepeda ke sekolah, melakukan

kegiatan rutin jalan santai bersama dengan seluruh siswa dan guru, agar

menumbuhkan kesadaran untuk hidup sehat, menambahkan program latihan

rutin bagi siswa yang mengalami obesitas sebagai ekstra kurikuler. Selain itu

juga memberikan pelayanan bagi siswa putri yang mengalami sindrom pra

menstruasi untuk mengurangi gejala sindrom pra menstruasi yaitu dengan

melakukan perubahan pada dietnya seperti mengurangi jumlah gula yang

dimakan, memperbanyak mengonsumsi serat, mengurangi asupan lemak,

mengurangi jumlah garam jika terdapat retensi cairan dan menghindari

kafein.

2. Bagi siswa

Adanya kerjasama yang baik dari siswa yang mengalami obesitas dan

sindrom pra menstruasi untuk menambah wawasan tentang keadaan yang

dialami, sehingga bisa mengatasi permasalahan yang dihadapi agar tidak

berpengaruh terhadap prestasi belajarnya.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian untuk

meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user