diet

4
PENGARUH DIET JANGKA PANJANG TERHADAP KANKER LAMBUNG OLEH : KELOMPOK 3 1. Arya Lismayawati Jeger (13.321.1929) 2. Kadek Andhika Putra (13.321.1945) 3. Made Asri Purwanti (13.321.1950) 4. Ni Komang Tirta Dewi (13.321.1952) 5. Ni Luh Ayu Novian Dewi (13.321.1955) 6. Ni Putu Mita Mahayanti (13.321.1963) 7. Wayan Santiyasa (13.321.1976) PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEPERAWATAN

Upload: tirta-dewi

Post on 25-Sep-2015

213 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PENGARUH DIET JANGKA PANJANG TERHADAP KANKER LAMBUNG

OLEH :KELOMPOK 3

1. Arya Lismayawati Jeger(13.321.1929)2. Kadek Andhika Putra(13.321.1945)3. Made Asri Purwanti(13.321.1950)4. Ni Komang Tirta Dewi(13.321.1952)5. Ni Luh Ayu Novian Dewi(13.321.1955)6. Ni Putu Mita Mahayanti(13.321.1963)7. Wayan Santiyasa(13.321.1976)

PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEPERAWATANSTIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI2015

Pengaruh Diet Jangka Panjang Terhadap Kanker Lambung

A. Pendahuluan Morbiditas kanker lambung merupakan peringkat keempat dan kedua dalam kematian untuk kanker ganas di seluruh dunia. Akan tetapi, di banyak negara, khususnya dalam ekonomi yang berkembang, morbiditas kanker lambung dalam beberapa tahun terakhir telah berkurang. Beberapa epidemiologi penelitian telah menunjukkan bahwa fenomena ini adalah yang paling mungkin terkait dengan perubahan yang baik dalam pola diet di negara-negara maju, yaitu, sebagian besar untuk meningkatkan konsumsi buah dan sayuran segar, dan penurunan konsumsi garam dan makanan diawetkan dan ketersediaan yang lebih besar seperti kulkas. Diasumsikan bahwa kanker lambung lebih rendah morbiditasnya juga terkait dengan prevalensi infeksi Helicobacter pylori (H. pylori) yang lebih rendah yang dianggap sebagai faktor penting untuk pengembangan mayoritas kanker lambung. Di negara-negara, prevalensi infeksi H. pylori mempengaruhi 20% -40% dari populasi.

B. Trend Issue Kanker Lambung ( CA Gaster)Kanker lambung atau kanker gaster merupakan kanker paling umum kedua di dunia dan yang paling umum ke-11 di Amerika Serikat. Kanker lambung ini paling banyak ditemui di Jepang, Chili, dan sebagian Eropa Timur. Di AS, kanker ini menyerang ras Afrika-Amerika, Asia-Amerika, dan Latin lebih sering daripada kelompok demografis lain. Jumlah kasus terus mengalami penurunan selama abad terakhir. Hal ini mungkin karena metode yang lebih baik dalam pengawetan makanan, termasuk pendinginan. Meskipun demikian, kanker lambung tetap menjadi salah satu kanker yang paling mematikan, dengan angka harapan hidup lima-tahun di Amerika Serikat kurang dari 20 persen.Di Jepang, di mana ada insiden tinggi kanker lambung, program skrining terhadap semua orang dewasa digunakan untuk mengidentifikasi awal kasus. Akibatnya, angka harapan hidup di Jepang telah meningkat secara signifikan. Namun, karena kasus kanker lambung relatif rendah di Amerika Serikat, skrining massal saat ini tidak tersedia. Sejauh ini, penderita kanker lambung di Indonesia kebanyakan orang-orang yang berusia di atas 45 tahun dan lebih sering terjadi pada kaum laki-laki. Seperti kebanyakan jenis kanker lainnya, penyebab kanker lambung belum diketahui secara pasti. Namun menurut beberapa pakar, penyebab penyakit kanker lambung diduga karena adanya bakteri helicobacter pylori, pola makan yang kurang sehat, kurang mengkonsumsi serat sayur atau buah dan pola hidup yang tidak sehat, seperti merokok, mengkonsumsi alkohol serta makan makanan yang dibakar.

C. Cegah Kanker Lambung Dengan BrokoliTes laboratorium menemukan bahan kimia bernama sulforaphane (SFN), yang bisa membunuh Helicobacter pylori (kuman penganggu kerja lambung). Tentu saja, ini memberi dampak sangat positif bagi kesehatan. Apalagi kuman tersebut penyebab utama kasus luka dan kanker lambung. Peneliti dari John Hopkins University di Baltimore berharap bisa menguji sulforaphane. Yang ingin dibuktikan adalah diet sayur kaya sulforaphane bisa membantu mengatasi infeksi kuman ini. Sebenarnya, kombinasi antibiotik kuat bisa membantu membunuh Helicobacter pylori pada 15-20 persen kasus.Tak hanya baik bagi kesehatan lambung, brokoli memiliki sifat anti-acetylcholinesterase, yang baik bagi penderita Alzheimer (pikun). Penelitian yang dilakukan King's College London menyatakan bahwa brokoli memiliki sifat anti-acetylcholinesterase yang paling kuat dibandingkan sayuran lainnya. Oleh karena itu brokoli digunakan dalam penelitian lebih lanjut untuk mencari senyawa yang memunculkan sifat tersebut, dan didapatkan kandungan glucosinolates, kelompok senyawa yang lazim terdapat pada keluarga kubis-kubisan (brassicaceae).