diet kanker

9
MATERI PENYULUHAN 1. Pengertian kanker Kanker merupakan pembelahan sel yang abnormal pada jaringan tertentu, yang dapat menyerang ke organ-organ yang lain (WHO). Kanker adalah penyakit dengan kondisi pembelahan sel secara abnormal tanpa kontrol, terus menerus dan dapat menyerang ke jaringan lain di dalam tubuh. Sel kanker dapat menyebar ke bagian lain tubuh melalui darah dan sistem limpa/getah bening (National Cancer Intitute). 2. Prevalensi kanker . Sekitar 32,6 juta penduduk di dunia menderita kanker, dan sekitar 8,2 juta penduduk dunia meninggal karena kanker di tahun 2012 (WHO). Sementara penderita kanker di Indonesia mencapai 1,4 per 1000 penduduk atau sekitar 14% dari penduduk Indonesia (Riskesdas 2013). Menurut Riskesdas 2013, prevalensi kanker di Indonesia meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Prevalensi kanker agak tinggi pada bayi (0,3‰) dan meningkat pada umur ≥15 tahun, dan tertinggi pada umur ≥75 tahun (5‰). Prevalensi kanker pada perempuan cenderung lebih tinggi dari pada laki-laki, (laki-laki sebesar 0,6‰ dan perempuan sebesar 2,2‰). Prevalensi kanker di kota cenderung lebih tinggi dari pada di desa. Prevalensi kanker cenderung lebih tinggi pada pendidikan tinggi. Kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama dunia dan terhitung sekitar 7,6 juta (13%) angka kematian di 1

Upload: neni-suryani

Post on 26-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tatalaksana diet untuk penderita kanker

TRANSCRIPT

Page 1: Diet Kanker

MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian kanker

Kanker merupakan pembelahan sel yang abnormal pada jaringan tertentu, yang

dapat menyerang ke organ-organ yang lain (WHO). Kanker adalah penyakit dengan

kondisi pembelahan sel secara abnormal tanpa kontrol, terus menerus dan dapat

menyerang ke jaringan lain di dalam tubuh. Sel kanker dapat menyebar ke bagian lain

tubuh melalui darah dan sistem limpa/getah bening (National Cancer Intitute).

2. Prevalensi kanker

. Sekitar 32,6 juta penduduk di dunia menderita kanker, dan sekitar 8,2 juta

penduduk dunia meninggal karena kanker di tahun 2012 (WHO). Sementara penderita

kanker di Indonesia mencapai 1,4 per 1000 penduduk atau sekitar 14% dari penduduk

Indonesia (Riskesdas 2013).

Menurut Riskesdas 2013, prevalensi kanker di Indonesia meningkat seiring

dengan bertambahnya usia. Prevalensi kanker agak tinggi pada bayi (0,3‰) dan

meningkat pada umur ≥15 tahun, dan tertinggi pada umur ≥75 tahun (5‰). Prevalensi

kanker pada perempuan cenderung lebih tinggi dari pada laki-laki, (laki-laki sebesar

0,6‰ dan perempuan sebesar 2,2‰). Prevalensi kanker di kota cenderung lebih tinggi

dari pada di desa. Prevalensi kanker cenderung lebih tinggi pada pendidikan tinggi.

Kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama dunia dan terhitung

sekitar 7,6 juta (13%) angka kematian di tahun 2008. Tipe utama kanker yang menjadi

penyebab utama kematian akibat kanker adalah:

1) Kanker paru-paru, menyebabkan 1,3 juta kematian per tahun.

2) Kanker perut, menyebabkan 736.000 kematian per tahun.

3) Kanker hati, menyebabkan 695.000 kematian per tahun.

4) Kanker kolorektal, menyebabkan 608.000 kematian per tahun.

5) Kanker payudara, menyebabkan 458.000 kematian per tahun.

Lebih dari 70% dari seluruh kematian akibat kanker pada tahun 2008 terjadi di

negara berpendapatan rendah hingga menengah. Kematian akibat kanker terus meningkat,

dengan perkiraan sekitar 13,1 juta jiwa sekarat pada tahun 2030.

1

Page 2: Diet Kanker

Tipe kanker yang paling sering ditemui di seluruh dunia adalah:

Laki-laki: esophagus/kerongkongan, paru-paru, hati, perut, prostat

Perempuan: paru-paru, payudara, perut, kolokteral, serviks/mulut rahim

2

Page 3: Diet Kanker

Kanker di antara laki-laki menurut urutan penyebab kematian global:

1) Paru-paru

2) Hati

3) Perut

4) Kolorektal

5) Esofagus

6) Prostat

Kanker di antara perempuan menurut urutan penyebab kematian global:

1) Payudara

2) Paru-paru

3) Kolorektal

4) Serviks

5) Perut

6) Hati

Seperlima kanker di seluruh dunia terjadi akibat infeksi kronis, terutama dari virus

Hepatitis B HBV (penyebab kanker hati), Human Papilloma Viruses HPV (penyebab

kanker serviks/mulut rahim), Helicobacter Pylori (Penyebab kanker perut), Schistosomes

(penyebab kanker kandung kemih), The Liver Fluke (kelenjar empedu) dan HIV (Kaposi

sarcoma dan limpoma).

3. Bahaya zat karsinogenik untuk penderita kanker

Karsinogenik adalah suatu bahan yang dapat mendorong/menyebabkan kanker.

Hal ini bisa terjadi karena ketidakstabilan genomik atau gangguan pada proses

metabolisme seluler. Karsinogen mungkin meningkatkan resiko terjadinya kanker dengan

merubah metabolisme seluler atau merusak DNA langsung di dalam sel sehingga

mengganggu proses biologis dan menginduksi pembelahan sel secara tidak terkontrol dan

akhirnya menyebabkan terjadinya pembentukan tumor. Biasanya, sel yang mengalami

perubahan DNA yang terlalu parah akan diarahkan untuk masuk pada program kematian

sel, tetapi jika jalur program kematian sel ini rusak maka sel akan berubah menjadi sel

kanker. Kategori zat karsinogenik:

a. Karsinogen fisik

Seperti radiasi UV (UltraViolet) dan radiasi ionisasi.

b. Karsinogen kimiawi

Seperti asbestos dan asap tembakau.

c. Karsinogen biologis

Seperti infeksi akibat virus (Hepatitis B Virus dan Kanker Hati, Human Papilloma

Virus (HPV) dan Kanker Serviks/Mulut Rahim) dan Bakteri (Helicobater Pylori dan

Kanker Lambung) dan Parasit (Schistosomiasis dan Kanker Kandung Kemih).

3

Page 4: Diet Kanker

Kontaminasi makanan oleh Mikotoksin seperti Aflatoxin (produk dari Aspergillus

Fungi) menyebabkan Kanker Hati.

4. Masalah gizi yang timbul karena pengobatan kanker

Masalah gizi yang timbul pada penderita kanker dipengaruhi oleh perkembangan

penyakit kanker serta pengobatan medis yang dilakukan seperti pembedahan, radiasi,

kemoterapi, dan transplantasi. Beberapa faktor yang memengaruhi gangguan gizi pada

penderita kanker antara lain:

a. kurang nafsu makan

b. gangguan pada saluran cerna seperti sulit mengunyah dan menelan

c. gangguan penyerapan zat gizi

d. kehilangan cairan dan elektrolit karena muntah dan diare

e. perubahan metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak

f. peningkatan pengeluaran energi.

5. Tujuan diet kanker

a. Menambah berat badan sehingga mencapai normal.

b. Memberikan makanan yang seimbang sesuai dengan keadaan penyakit serta daya

terimanya.

c. Mencegah atau menghambat penurunan berat badan secara berlebihan.

d. Mengurangi risiko komplikasi akibat kanker seperti rasa mual, muntah, dan diare.

6. Prinsip diet kanker

a. Tinggi Kalori Tinggi Protein, untuk meningkatkan asupan makan pasien.

b. Pola pemberian Porsi Kecil Tapi Sering, untuk mengatasi rasa mual.

c. Lemak dan penggunaan minyak diturunkan sehingga tidak lebih dari 30% dari seluruh

jumlah kalori. Cara memasak yang tidak memakai banyak minyak/lemak, seperti

merebus, mengukus, menumis, memanggang, dan memepes.

d. Peningkatan konsumsi sayuran dan buah hingga 5 kali/hari. Makan sayuran yang

kalorinya rendah tetapi banyak mengandung serat seperti lalapan ketimun, tomat,

kecambah, dan kubis sangat dianjurkan. Sayuran yang mengandung antioksidan alami

(seperti wortel yang mengandung beta-karoten serta brokoli yang mengandung

sulforafan) dapat dikonsumsi lebih sering dan kalau perlu dibuat jus atau dibuat

masakan seperti capcay.

4

Page 5: Diet Kanker

e. Peningkatan asupan serat pangan hingga 25-35gr/hari. Makanan yang tinggi serat

seperti agar-agar, kolang-kaling, cincau, selasih, dan rumput laut.

f. Label makanan kemasan perlu diperhatikan untuk memperkirakan kandungan

lemaknya.

g. Penggunaan jenis-jenis makanan/minuman, seperti bawang putih, bawang merah, teh

hijau, susu kedelai, beras kencur, dan kunyit asam, dapat dilakukan untuk

mendapatkan kandungan bahan fitokimia yang bermanfaat.

7. Cara mengatasi masalah makan pada penderita kanker

a. Bila pasien menderita anoreksia

Dianjurkan makan makanan yang disukai atau dapat diterima walau tidak lapar

Hindari minum sebelum makan

Tekankan bahwa makan adalah bagian penting dalam pengobatan

b. Bila ada perubahan pengecapan

Makanan atau minuman diberikan dengan suhu kamar atau dingin

Tambahkan bumbu makanan yang sesuai untuk menambah rasa

Minuman diberikan dalam bentuk segar seperti sari buah atau jus

c. Bila ada kesulitan mengunyah atau menelan

Minum dengan menggunakan sedotan

Makanan atau minuman diberikan dengan suhu kamar atau dingin

Bentuk makanan disaring atau cair

Hindari makanan terlalu asam atau asin

d. Bila mulut kering

Makanan atau minuman diberikan dengan suhu kamar atau dingin

Bentuk makanan cair

Kunyah permen karet atau hard candy

e. Bila mual dan muntah

Beri makanan kering

Hindari makanan yang berbau merangsang dan makanan lemak tinggi

Makan dan minum perlahan-lahan

Hindari makanan atau minuman terlalu manis

Batasi cairan pada saat makan

Tidak tiduran setelah makan

5

Page 6: Diet Kanker

8. Bahan makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan

Bahan makanan yang dianjurkan ialah bahan makanan sumber antioksidan

a. Vitamin

1) Vitamin A

Banyak pada wortel, tomat, pepaya, labu kuning, ketela rambat, semangka, dan

bayam.

2) Vitamin C

Banyak pada buah dan sayur berwarna seperti jeruk, jambu biji, kangkung, dan

sawi.

3) Vitamin E

Banyak pada biji-bijian seperti kecambah, minyak nabati, dan oat jagung.

b. Mineral

1) Zn

Pada ikan, daging unggas, telur, kacang-kacangan, dan biji-bijian seperti gandum

utuh.

2) Selenium

Pada ikan laut, bawang putih, bawang bombay, lobak, brokoli

c. Fitokimia

Banyak terdapat pada bawang putih, bawang merah, teh hijau, susu kedelai, beras

kencur, dan kunyit asam.

Bahan makanan yang dihindari

Makanan yang mengandung zat karsionogenik:

a. Makanan yang dimasak dengan suhu tinggi dan dibakar langsung dengan api.

b. Makanan yang diolah dengan menggunakan bahan makanan tambahan yang tidak

aman dimakan seperti pemanis buatan, perasa kimia, pengawet, dan pewarna yang

bukan untuk makanan.

6