dienestrol suppositoria
DESCRIPTION
Dienestrol SuppositoriaTRANSCRIPT
ABSTRAKDari hasil percobaan ini dapat disimpulkan bahwa konsentrasi dienestrol untuk
suppositoria vaginal pada pengobatan vaginitis atropi yang digunakan sebesar 1 mg.
Bahan bahan tambahan yang digunakan yaitu tween 80, PEG 1000, PEG 4000
II.2 Rancangan Formula
Tiap suppositoria vagina mengandung
Dienestrol 1 mg
Tween 80 2%
Basis add 5 g
PEG 1000 96%
PEG 4000 4%
II.3 Master Formula
Nama Produk : Atropestrol suppositoria
Jumlah Produk : 10 ovulae
No. Reg : DKL 15 003 002 50 A1
No. Batch : K 003 002
Expire date : 6 maret 2020
PT. Bea
n Farma
T g l
Formula
T g l
Produksi
Obat Dibuat
Oleh Kelompok
II
D i s e t u j u i
Oleh
K o d e
Bahan
N a m a
Bahan
F u n g s i
Bahan
Perdosis Perbatch
Ds dienestrol Zat aktif 0,001 gr 0,01 gr
Tween
80
Tween 80 emulgator 0,1 gr 1 gr
PEG
1000
Peg 1000 Basis 3,83 g 38,3 gr
PEG
4000
Peg 4000 Basis 0,16 gr 1,6 gr
II.4 Alasan Formulasi
II.4.1 Alasan pembuatan suppositoria
1. Diesnestrol
Dibuat dalam bentuk suppositoria karena dienestrol diindikasikan
sebagai obat estrogen untuk mengobati vaginitis atrofi sehingga dibuat untuk
penggunaan suppositoria vagina. Sedian ini tidak dibuat untuk penggunaan
oral karena obat-obat oral akan melalui sistem pencernaan dimana obat akan
dirusak oleh enzim pencernaan dan asam lambung. Dienestrol untuk
penggunaan oral juga menyebabkan efek samping mual,muntah, rasa
kembung, edema, peningkatan tekanan darah, dan untuk penggunaan topical
mengakibatkan alerrgiatau kloasma terutama pada kulit muka. Jadi
dienestrol lebih efektif dibuat dalam bentuk suppositoria dimana obat dapat
masuk langsung dalam saluran darah sehinggaobat dapat berefek lebih cepat.
Hal ini juga mendukung cara pemakaiannya yang mudah, baikuntuk pasien
yang sukar menelan obat.
II.4.2 Alasan penambahan zat tambahan
1. Tween 80
Penggunaan surfaktan tween 80 karena surfaktan dapat membantu
mendispersikan zat aktif kedalam basis dengan menurunkan tegangan antar
permukaan dari zat aktif.
2. PEG
Alasan penambahan penggunaan PEG dalam formula ini yaitu dilihat
dari karakteristik zat aktif yang tidak laurt dalam air dimana formula ini
menggunakan kombinasi peg 1000 mempunyai titik lebur 27-40 derajat.
Penambahan PEG 1000 ke dalam kombinasi basis suppositoria PEG 4000
yaitu dapat menurunkan titik lebur suppositoria.
II.5 Uraian Bahan
II.5.1 Dienestrol ( Rowe, 2003)
Nama Resmi : Dienestrol
Nama Lain : Dehydrostilbesterol, dietilstilbesterol, dienesterol,
dienestrolum, destrodienolum
RM / BM : C18H1802 / 266,3
Pemerian : Berwarna putih atau hamper putih, serum seperti
kristal, atau kristal putih atau hamper putih bubuk.
Senyawa ini tidak berbau
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam alcohol
dalamaseton, dalam eter, inmethyl alcohol, dalam
propilen glikol,dalamlarutan alkali hidroksida,
sedikit larut dalam kloroform, dan dalam minyaak
lemak
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik terlindung dari cahaya
Kegunaan : Sebagai zat aktif
Dosis Lazim : 100 µg -1 mg
DM : 25 mg
II.5.2 Tween 80 ( Dirjen Pom ; 1995, Rowe ; 580)
Nama Resmi : Polysorbatum 80
Nama Lain : Tween 80
Pemerian : Cairan kental seperti minyak jernih, kuning, bau
khas, bau asam lemak.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam etanol 95%, dalam etil
asetat P dan dalam methanol P, sukar larut dalam
paraffin cair dan dalam minyak biji kapas.
Stabilitas : Stabil pada elektrolit dan asamlemah dan basah
Incompatibilitas : Dengan zat lain seperti magnesium betonit trisiklat,
natrium alginate, tragakan, esensial sorbitol,
atropine.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai emulgator fase air (zat tambahan)
II.5.3 PEG 1000 ( Dirjen Pom ; 1995, Rowe ; 545)
Nama Resmi : Polyethylenglycolum
Nama Lain : Magrogol 1000, Polinglikol 1000
Pemerian : Massa seperti salep, putih, hampir putih
Kelarutan : Memenuhi syarat yang tertua pada
poliethylenglycolum 1500
Stabilitas : PEG secara kimiastabildiudara, hidroskopik, PEG
menghambat pertumbuhan mikroba, PEG
mengandung air yang dapat disterilkan dengan
autodaving, filtrasi, atau gamma
Incompatibilitas : Dengan beberapa agen warna
Kegunaan : Sebagai basis suppositoria (zat tambahan)
Konsentrasi : 96%
II.5.4 PEG 4000 ( Dirjen Pom ; 1995, Rowe ; 545)
Nama Resmi : Polyethylenglycolum 4000
Nama Lain : Magrogol 4000, Polinglikol 4000
Pemerian : Serbuk lilin putih, atau potongan putih kuning
ganding, praktis tidakberbau, tidak berasa
Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam etanol 95% P, dalam
kloroform P, praktis tidak laurt dalam eter P.
Stabilitas : PEG secara kimiastabildiudara, hidroskopik, PEG
menghambat pertumbuhan mikroba, PEG
mengandung air yang dapat disterilkan dengan
autodaving, filtrasi, atau gamma
Incompatibilitas : Dengan beberapa agen warna
Kegunaan : Sebagai basis suppositoria (zat tambahan)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik terlindung dari cahaya
Konsentrasi : 4%
III.1.1 Alat Yang Digunakan
1. Batang pengaduk
2. Lap halus
3. Lap kasar
4. Neraca analitik (A&D company)
5. Sendok tanduk
6. Water bath
III.1.2 Bahan Yang Digunakan
1. Alkohol 70 %
2. Aluminium foil
3. Dienestrol
4. PEG 1000
5. PEG 4000
6. Tween 80
7. Tissue
III.2 Perhitungan Bahan
Suppositoria vagianal = 5 g x 10 = 50 g
Dienestrol 1 mg = 0,001 g x 10 = 0,01 g
Tween 80 2% = x 5 g = 0,1 g x 10 = 1 g atau 1 ml
Basis = 5 g – (0,01 + 10)
= 5 g – 1,01
= 3,09 g
PEG 1000 96% = x 3,99 g = 38,304 g x 10 = 283,04 g
PEG 4000 4% = x 3,99 g = 0,16 g x 10 = 1,6 g
III.3 Cara kerja
III.3.1 Pembuatan Suppositoria
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Dibersihkan alat yang akan digunakan
3. Dilakukan kalibrasi cetakan
4. Dilelehkan PEG diatas penangas pada suhu 470C
5. Ditambahkan tween 80 kedalam basis PEG yang telah dilelehkan
6. Ditambahkan dienestrol 1 mg dan diaduk hingga homogeny
7. Dituang massa campuran kedalam cetakan
8. Didiamkan selama 15 menit
9. Dimasukkan kedalam lemari es
10. Dikeluarkan dari cetakan kemudian dievaluasi dengan uji keseragaman
bentuk
11. Dikemas dengan aluminium foil
12. Dimasukkan kedalam wadah
13. Diberi etiket dan brosur
III.3.2 Uji Keseragaman Bentuk
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Suppositoria yang telah jadi dipotong memanjang
3. Diamati secara visual bagian / sisi dalam dan luar dari masing – masing
suppositoria dan harus tampak homogen.
III.3.2 Uji Keseragaman Bobot
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Ditimbang 20 suppositoria satu per satu kemudian ditentukan bobot rata –
ratanya.