diare non-infektif

12
Diare Non-Infektif Luthfi Octafyan P 13-038

Upload: luthfi-octafyan

Post on 10-Dec-2015

224 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Diare Non-Infektif

TRANSCRIPT

Page 1: Diare Non-Infektif

Diare Non-InfektifLuthfi Octafyan P

13-038

Page 2: Diare Non-Infektif

Definisi

• Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan air pada tinja lebih banyak dari biasanya >200 ml atau 200 ml/24 jam

Page 3: Diare Non-Infektif

Epidemiologi

• 1.7 miliar kasus per tahun di dunia• Prevalensi 3-5 % di US• Pervalensi 2-23% di Negara berkembang

Page 4: Diare Non-Infektif

Klasifikasi

• Lama waktunya : Akut – Kronik• Mekanisme patofisiologi : Osmotik – Sekretorik• Berat ringan diare : Kecil – besar• Penyebab infeksi atau tidak : Infektif – non-infektif• Penyebab organic atau tidak : organic - fungsional

Page 5: Diare Non-Infektif

Diare non-infektif

• Diare non-infektif adalah diare yang bila tidak ditemukan infeksi sebagai penyebab pada kasus tersebut

Page 6: Diare Non-Infektif

Etiologi

• Gangguan motilitas saluran cerna bawah• Malabsorpsi• Kolitis radiasi• Irritable bowel syndrome• Antibiotic Associated Diarhea

Page 7: Diare Non-Infektif

Gagguan motalitas• Dapat terjadi sepanjang saluran cerna bawah (usus halus – anorektal)• Gangguan motilitas usus halus primer, tidak didapatkan kelainan

gastrointestinal organik. Pada keadaan tersebut, gejala tidak berhubungan dengan lesi anatomik atau mekanik (seperti inflamasi, neoplasma, atau obstruksi mekanik), akan tetapi mungkin ada penyakit sistemik. • Gangguan motilitas usus halus sekunder dapat merupakan gangguan

anatomikal usus halus maupun kelainan mekanik usus halus. Kelainan ini disebabkan lesi mekanik atau anatomik, dimana harus tedapat bukti gangguan motilitas seperti anastomosis, infeksi maupun obstruksi.• Gangguan motilitas pada kolon biasanya diakibatkan konstipasi idiopatik,

Irritable Bowel Syndrome (IBS) dan divertikulosis. • Gangguan motilitas anorektal dan defekasi dapat berupa gangguan

kontinensia atau gangguan eliminasi/pengeluaran tinja.

Page 8: Diare Non-Infektif

Malabsorpsi• Malabsorbsi, biasanya menimbulkan diare kronik merupakan gangguan absorbsi

lemak, vitamin larut air dan lemak, protein, karbohidrat, elektrolit, mineral dan air. • Malabsorbsi kronik dapat disertai dengan penurunan berat badan, anorexia, distensi

abdominal, serta kelemahan otot. • Tanda pasti malabsorbsi adalah steatorrhea, yang ditandai dengan tingginya lemak

dalam feses dan feses yang besar, berbusa, berminyak, berwarna kuning hingga cokelat seperti tanah liat. Malabsorbsi kronik paling banyak ditemukan berupa gangguan fungsi pankreas dan crohn disease. • Malabsorpsi menyebabkan gangguan setidaknya 1 dari keempat fase dalam absorpsi:

• intraluminal digestion, dimana protein, karbohidrat dan lemak telah dipecah dalam bentuk mudah diserap• terminal digestion, yang meliputi hidrolisis karbohidrat dan peptida oleh disakaridase dan peptidase, pada

mukosa usus halus• transepitelial transpor dimana nutrisi, cairan dan elektrolit ditranspor ke dalam dinding epitel usus halus• lympathic transport pada penyerapan lemak.

Page 9: Diare Non-Infektif

Kolitis Radiasi

• Kolitis radiasi adalah penyakit peradangan kolon sebagai komplikasi abdominal dan pelvis akibat terapi radiasi terhadap kanker ginekologi (ca cervic, prostat, kandung kemih, testis dan rektum. • Hampir sekitar 75% pasien ca bagian pelvic yang menjalani terapi

menunjukkan tanda-tanda kolitis radiasi.• Dalam keadaan akut terjadi kerusakan sel-sel epitel mukosa serta sel-

sel endotel pembuluh darah saluran cerna diikuti edema submukosa akibat peningkatan permeabilitas kapiler. Pada fase akut jarang ditemukan ulkus. Jika dosis yang diberikan relatif kecil, semua kerusakan ini akan reversible tanpa sekuele.

Page 10: Diare Non-Infektif

Irritable Bowel Syndrome (IBS)

• Sindrom ini ditandai dengan berbagai perubahan kebiasaan buang air besar yang berhubungan dengan kembung disertai abdominal pain. • Gambaran mikroskopik pada IBS adalah normal, sehingga diagnosis berdasarkan

clinical symptom. • Penyebab IBS masih menjadi perdebatan. • Beberapa pakar menduga

• aktivitas kontrol elektrik abnormal• abnormalitas kontraksi yang panjang atau lamanya gerakan masa kolon• stress psikologis • sensitifitas rektum yg abnormal.

• Pengobatan biasa dengan diet tinggi serat, banyak minum, obat anti depresi, obat orikinaetik. Pada diare dapat diberikan obat antidiare atau obat kolinergik

Page 11: Diare Non-Infektif

Antibiotic Associated Diarrhea

• Merupakan diare yang diakibatkan disrupsi flora normal pada usus pada pemakaian antibiotik berkepanjanggan. • Seperti penggunaan tetrasiklin flora normal terganggu dan terjadi

rekolonisasi Staphylococcus aureus maupun Candida sp. • Sedangkan pada penggunaan klindamisin maupun antibiotik

spektrum luas lainnya, flora normal yang terganggu akan menyediakan tempat untuk pembelahan Clostridium difficile.

Page 12: Diare Non-Infektif

Referensi

• IPD UI