dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah...

42
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT RAPAT KERJA BADAN ANGGARAN DPR RI DENGAN PEMERINTAH YANG DIWAKILI MENTERI KEUANGAN DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS SEMESTER II APBN 2011 SERTA PEMBICARAAN TK.l/PEMBAHASAN RUU TENT ANG PERUBAHAN APBN TAHUN ANGGARAN 2011 Tahun Sidang Masa Persidangan Rapatke Jenis Rapat Sifat Rapat Hari, Tanggal Waktu Tempat Acara Ketua Rapat Sekretaris Rapat Hadir 2011-2012 IV Rapat Kerja Terbuka Selasa, 5 Juli 2011 Pukul. 14.00 s.d. 17.33 WIB. Ruang Rapat Sadan Anggaran DPR RI Gd. Nusantara I Lt. I, Senayan, Jakarta Pusat 1.Laporan Semester I dan Prognosis Semester II APBN TA. 2011. 2.Penyampaian pokok-pokok RUU Perubahan APBN TA.2011 3.Pembentukan Panja-panja dan Tim Perumus Pembahasan RUU Perubahan APBN TA. 2011 Melchias Markus Mekeng Ora. Nurul Faiziah. - 65 dari 85 orang Anggota Sadan Anggaran - Menteri Keuangan beserta jajarannya - Gubernr Bl beserta jajarannya

Upload: others

Post on 28-Jan-2020

23 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RAPAT RAPAT KERJA BADAN ANGGARAN DPR RI DENGAN PEMERINTAH YANG DIWAKILI MENTERI KEUANGAN

DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS SEMESTER II APBN 2011 SERT A

PEMBICARAAN TK.l/PEMBAHASAN RUU TENT ANG PERUBAHAN APBN TAHUN ANGGARAN 2011

Tahun Sidang

Masa Persidangan

Rapatke

Jenis Rapat

Sifat Rapat

Hari, Tanggal

Waktu

Tempat

Acara

Ketua Rapat

Sekretaris Rapat

Hadir

2011-2012

IV

Rapat Kerja

Terbuka

Selasa, 5 Juli 2011

Pukul. 14.00 s.d. 17.33 WIB.

Ruang Rapat Sadan Anggaran DPR RI Gd. Nusantara I Lt. I, Senayan, Jakarta Pusat

1.Laporan Semester I dan Prognosis Semester II APBN TA. 2011.

2.Penyampaian pokok-pokok RUU Perubahan APBN TA.2011

3.Pembentukan Panja-panja dan Tim Perumus Pembahasan RUU Perubahan APBN TA. 2011

Melchias Markus Mekeng

Ora. Nurul Faiziah.

- 65 dari 85 orang Anggota Sadan Anggaran - Menteri Keuangan beserta jajarannya - Gubernr Bl beserta jajarannya

Page 2: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 2 -

DAFT AR ANGGOT A BADAN ANGGARAN DPR RI

NO. N A M A JABATAN/ ANG. FRAKSI

PIMP/NAN:

1. A-256 MELCHIAS MARKUS MEKENG KETUA I PG

2. A-416 MIRWANAMIR WAKIL KETUA /PD

3. A-410 OLLY DONDOKAMBEY, SE WAKIL KETUA /POI PERJUANGAN

4. A-97 TAMSIL LINRUNG WAKIL KETUA /PKS

KOMIS/ I:

5. A-519 EDHIE BASKORO YUDHOYONO, B.Com.,M.Sc. ANGGOTA/PD

6. A-277 YORRYS RAWEYAI ANGGOTA/PG

7. A-251 MAHYUDIN, ST., MM. ANGGOTA/PG

8. A-385 THEODORUS J. KOEKERITS ANGGOTA/PDIPERJUANGAN

9. A-55 DRS. H.M. SYAHFAN BADRI SAMPURNO ANGGOTA /PKS

KOMIS/ II:

10. A-502 H. KHATIBUL UMAM WIRANU, SH., M.Hum. ANGGOTA/PD

11. A-528 GEDE PASEK SUARDIKA, SH., MH. ANGGOTA/PD

12. A-219 DRS. AGUN GUNANJAR SUDARSA,Bc.IP,MSi. ANGGOTA/PG

13. A-321 DR. YASONNA H. LAOLY, SH., M.Si. ANGGOTA/PDIPERJUANGAN

14. A-292 DRS. H. NU'MAN ABDUL HAKIM ANGGOTA /PPP

15. A-8 MIRYAM S. HARYANI, SE., M.Si. ANGGOTA /P.HANURA

KOMIS/ Ill:

16. A-436 MUHAMMAD NASIR ANGGOTA/PD

17. A-480 SAAN MUSTAFA ANGGOTA/PD

18. A-228 H. BAMBANG SOESATYO, SE., MBA. ANGGOTA/PG

19. A-210 Hj. DEWI ASMARA, SH., MH. ANGGOTA/PG

20. A-320 TRIMEDYA PANJAITAN ANGGOTA/PDIPERJUANGAN

21. A-106 TASLIM, S.Si. ANGGOTA /PAN

Page 3: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 3 -

22. A-156 H. BACHRUDIN NASORI, SSl,MM. ANGGOTA /PKB

23. A-40 DESMOND JUNAIDI MAHESA, SH., MH. ANGGOTA /P.GERINDRA

KOMIS/ IV:

24. A-494 IR. DJOKO UDJIANTO ANGGOTA/PD

25. A-457 Hj. ITI OCTAVIA JAYABAYA, SE, MM. ANGGOTA/PD

26. A-280 ROBERT JOPPY KARDINAL ANGGOTA/PG

27. A-389 IR. MINDO SIANIPAR ANGGOTA/PDIPERJUANGAN

28. A-100 AKBAR ZULFAKAR, ST. ANG GOT A /PKS

29. A-145 H. HENDRA S. SINGKARRU, SE. ANGGOT A /PAN

30. A-286 DRS. H. WAN ABU BAKAR, MS., M.Si. ANGGOT A /PPP

31. A-25 H. BUOi HERYADI, SE., SH. ANGGOTA /P. GERINDRA

KOMIS/ V:

32. A-544 SONNY WAPLAU ANGGOTA/PD

33. A-553 DRS. UMAR ARSAL ANGGOTA/PD

34. A-203 DRS. H. HIKMAT TOMET, MM. ANGGOTA/PG

35. A-261 DRS. H. ROEM KONO ANGGOTA/PG

36. A-348 YOSEPH UMAR HADI ANGGOTA/PDIPERJUANGAN

37. A-69 IR. H. YUDI WIDIANA ADIA, M.Si. ANGGOTA /PKS

38. A-284 Capt. H. EPYARDI ASDA, M. Mar. ANG GOT A /PPP

39. A-153 H. MARWAN JA'FAR ANGGOTA /PKB

40. A-43 IR. FARY DJEMY FRANCIS, MMA. ANGGOTA /P GERINDRA

KOMIS/ VI:

41. A-417 IR. MUHAMAD AZHARI, SH., MH. ANGGOTA/PD

42. A-472 PASHA ISMAYA SUKARDI ANGGOTA/PD

43. A-186 IR. H.M. IDRIS LAENA ANGGOTA/PG

44. A-244 GOE SUMARJAYA LINGGIH, SE ANGGOTA/PG

45. A-333 IR. ERIKO SOTARDUGA, B.P.S. ANGGOTA/PDIPERJUANGAN

46. A-68 H. ECKY AWAL MUCHARAM, SE. ANG GOT A /PKS

Page 4: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 4 -

KOMIS/ VII:

47. A-424 drh. JHONNY ALLEN MARBUN, MM. ANGGOTA/PD

48. A-530 ALBERT YAPUTRA, S.Sos. ANGGOTA/PD

49. A-266 H. SYAMSUL BACHRI S, M.Sc. ANGGOTA/PG

50. A-241 S.W. YUDHA, M.Sc. ANGGOTA/PG

51. A-329 JR. ISMA YATUN ANGGOTA/PDIPERJUANGAN

52. A-358 IR. BAMBANG WURYANTO, MBA. ANGGOTA/PDIPERJUANGAN

53. A-61 AHMAD RILYADI, SE. ANG GOT A /PKS

54. A-143 WA ODE NURHAYATI, S.Sos. ANGGOTA /PAN

55. A-289 Hj. IRNA NARULITA, SE. ANGGOTA /PPP

56. A-17 DRS. M. ALI KASTELLA, M.MT. ANGGOTA /P HANURA

KOMIS/ VIII :

57. A-453 NURCAHYO ANGGOROJATI ANGGOTA/PD

58. A-489 H. NURUL IMAN MUSTOFA, MA. ANGGOTA/PD

59. A-213 DRS. H. ZULKARNAEN DJABAR ANGGOTA/PG

60. A-392 M.H. SAID ABDULLAH ANGGOTA/PDIPERJUANGAN

61. A-63 H. JAZULI JUWAINI, Le, MA. ANGGOTA /PKS

62. A-109 Hj. DEWI CORYATI, M.Si. ANGGOTA /PAN

63. A-282 DRS H. HASRUL AZWAR, MM. ANG GOT A /PPP

KOMIS/ IX:

64. A-452 dr. Hj. NOVA RIYANTI YUSUF, Sp. Kj. ANGGOTA/PD

65. A-432 dr. ZULMIAR YANRI, PhD, Sp.OK. ANGGOTA/PD

66. A-258 dr. CHARLES J. MESANG ANGGOTA/PG

67. A-327 JR. RUDIANTO T JEN ANGGOTA/PDIPERJUANGAN

68. A-79 DRS.M.MARTRIAGOENG ANGGOTA /PKS

69. A-130 ORA. MARDIANA INDRASWATI ANGGOTA /PAN

70. A-148 CHUSNUNIA ANGGOTA /PKB

Page 5: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 5 -

KOMIS/ X:

71. A-498 ANGELINA SONDAKH, SE., M.Si. ANGGOTA/PD

72. A-440 JUHAINI ALIE, SH., MM. ANGGOTA/PD

73. A-191 DRS. KAHAR MUZAKIR ANGGOTA/PG

74. A-393 DR. IR. WAYAN KOSTER, MM ANGGOTA/PDIPERJUANGAN

75. A-395 NYOMAN DHAMANTRA ANGGOTA/PDIPERJUANGAN

76. A-131 EKO HENDRO PURNOMO, S.Sos. ANGGOTA /PAN

77. A-300 DRS. H. MACHMUD YU NUS ANGGOTA /PPP

78. A-157 MUH. HANIF DHAKIRI ANGGOTA /PKB

79. A-28 IR. NUROJI ANGGOTA /P. GERINDRA

80. A-2 H. HERRY LONTUNG SIREGAR ANGGOTA/P.HANURA

KOMIS/ XI:

81.

82.

83.

84.

85.

A-441 H. PAIMAN ANGGOTA/PD

A-456 Hj. VERA FEBYANTHY, MM. ANGGOTA/PD

A-399 DOLFIE OFP. ANGGOT A /POI PERJUANGAN

A-98 H. ANDI RAHMAT, SE ANGGOTA /PKS

A-139 DRS. LAURENS BAHANG DAMA ANGGOTA/PAN

JALANNNYA RAPAT :

MELCHIAS MARCUS MEKENG/F-PG/KOMISI XI:

Assalamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh

Selamat Siang dan Salam Sejahtera buat kita semua.

Yang terhormat Pimpinan Badan Anggaran, Yang terhormat Bapak dan lbu Anggota Badan Anggaran, Yang terhormat Menteri Keuangan beserta jajarannya, Yang terhormat Gubernur Bank Indonesia beserta jajarannya, Serta hadirin sekalian yang berbahagia.

Pertama-tama kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua sehingga kita dapat menghadiri Rapat Kerja Badan Anggaran DPR RI pada siang hari ini. Berdasarkan

Page 6: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 6 -

catatan dari Sekretariat, Daftar Hadir telah ditandatangani oleh 43 dari 85 orang anggota Sadan Anggaran DPR RI dan lebih dari separuh unsur Fraksi. Dengan demikian sesuai dengan Pasal 245 Ayat 1 dan Ayat 5 Peraturan Tata Tertib DPR RI, Rapat Kerja Sadan Anggaran DPR RI ini sah dan dapat mengambil keputusan. Berdasarkan Pasal 240 Peraturan DPR Tentang Tata Tertib yang menyatakan bahwa :"setiap Rapat DPR bersifat terbuka kecuali dinyatakan tertutup".Dengan demikian apakah Rapat Kerja ini dapat kita nyatakan terbuka untum umum, setuju?

(RAPAT SETUJU)

Agenda Rapat Kerja pada hari ini adalah: 1. Laporan dan pengesahan hasil pembahasan Tim Perumus, Kesimpulan,

Pembahasan Laporan Realisasi Semeseter I dan Prognosis Semester II Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2011.

2. Penyampaikan pokok-pokok RUU Perubahan Undang-undang No 10 Tahun 2010 Tentang APBN Tahun Anggaran 2011.

3. Pembentukan Panja-panja RUU Tentang Perubahan Undang-undang No 10 Tahun 2010 Tentang APBN Tahun Anggaran 2011 dan Tim Perumus Draft RUU APBNP Tahun Anggaran 2011. 1. Panja Asumsi Dasar, Pendapatan Defisit dan Pembiayaan RUU APBN

Perubahan Tahun Anggaran 2011 2. Panja Belanja Pemerintah Pusat RUU APBN Perubahan Tahun Anggaran

2011 3. Panja Belanja Transfer ke Daerah RUU APBN Perubahan Tahun

Anggaran 2011 4. Pembahasan Surat Menteri Keuangan terkait Dana Penanggulangan

Bencana 1. Perihal usulan Dana Rehabilitas dan Rekonstruksi Wasiyor, Mentawai

dan antisipasi penanganan darurat 2. Perihal usulan Tambahan Dana On Call untuk penanganan bencana

lahar dingin Merapi. Tadi Pak Olly bilang juga ada di Sokutan ada debu yah Pak Olly yah, mungkin ini juga harus ada dana on callnya kalau tidak rambutnya Pak Olly tambah putih nanti.

3. Usulan tambahan Dana On Call untuk bantuan Pemerintah RI kepada Pemerintah Jepang.

Apakah dapat disetujui Bapak, lbu sekalian agenda rapat ini?

(RAPAT SETUJU)

Baik acara pertama sesuai dengan keputusan Rapat Kerja Sadan Anggaran dengan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia kemarin hari Senin Tanggal 4 Juli 2011 telah disepakati untuk membentuk Tim Perumus Kesimpulan Pembahasan Laporan Realisasi Semester I dan Prognosis Semester II APBN Tahun Anggaran 2011. Tim Perumus telah menyelesaikan tugas dalam rangka merumuskan kesimpulan pembahasan Laporan realisasi semester I dan prognosis semester II APBN. Nah oleh karena itu dalam Rapat Kerja hari ini kita akan mendengarkan hasil kerja Tim Perumus. Kami persilahkan kepada Koodinator Perumus Kesimpulan untuk menyampaikan hasil kerjanya.

Silahkan Pak Tamsil.

Page 7: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 7 -

TAMSIL LINRUNG, S.PD/F-PKS:

Terima kasih Pimpinan.

Assa/amu'alaikum Warrahmatutlaahi Wabarakatuh.

Salam Sejahtera bagi kita semua.

Yang terhormat Pimpinan Badan Anggaran DPR RI,. Yang terhormat Bapak, lbu Anggota Badan Anggaran DPR RI, Bapak Menteri Keuangan beserta jajarannya yang saya hormati, Gubernur, Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia serta hadirin sekalian.

LAPORAN TIM PERUMUS KESIMPULAN RAPAT KERJA DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN PEMERINTAH

TENTANG PELAKSANAAN APBN SEMESTER I DAN PROGNOSIS SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2011

Pimpinan dan para peserta rapat yang terhormat,

Marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga Tim Perumus Kesimpulan Rapat Kerja dalam rangka pembahasan Laporan Pemerintah Tentang Pelaksanaan APBN Semester I dan Prognosis Semester II Tahun Anggaran 2010 telah menyelesaikan tugas dan dapat melaporkanya dalam Rapat Kerja hari ini. Sesuai dengan ketentuan Pasal 27 Undang-undang No 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara dan Pasal 24 Undang-udang No 47 Tahun 2009 Tentang APBN Tahun Anggaran 2010 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No 2 Tahun 2010 Tentang Perubahan atas Undang-undang No 47 Tahun 2009 Tentang APBN Tahun Anggaran 2010, Pemerintah melalui Menteri Keuangan menyampaikan Surat No 351/MK.01/2010 Tanggal 23 Juli 2010 Perihal Laporan Semester I APBN Tahun Anggaran 2010 untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Atas dasar itu maka Sadan Anggaran DPR RI mengadakan Rapat Kerja dengan Pemerintah yang diwakili oleh Menteri Keuangan RI dan Bank lndoensia pada Tanggal 4 Juli 2011. Dalam Rapat Kerja itu disepakati untuk membentuk Tim Perumus guna merumuskan Kesimpulan Rapat Kerja Tentang Laporan Pemerintah Tentang Pelaksanaan APBN Semester I dan Prognosis Semester II Tahun Anggaran 2011. Tim Perumus beranggotakan perwakilan dari masing-masing Fraksi dalam Sadan Anggaran DPR RI dan Pemerintah. Tim Perumus telah melakukan pembahasan dan melaporkan dalam Rapat Kerja Sadan Anggaran dengan Pemerintah dan Bank Indonesia pada Tanggal 5 Juli 2011.

Kesepkatan Sadan Anggaran dengan Pemerintah dan Bank Indonesia, pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2011 dalam semester pertama ini dipengaruhi sinyal positif ekonomi global yang terus berlanjut dan menguat dimana perekonomian dunia mengalami pertumbuhan yang positif pada awal tahun. Namun perekonomian dunia masih dihadapkan pada beberapa resiko terkait dengan krisis Yunani yang berpotensi meluas di Eropa dan tingginya harga komoditas dunia. Pertumbuhan ekonomi semester I Tahun 2011 diperkirakan mencapai 6,5% dimana dari sisi penggunaan didukung oleh investasi dan ekspor. Sementara itu dari sisi lapangan usaha dari 9 sektor ekonomi tercatat 6 sektor diantaranya mengalami

Page 8: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 8 -

percepatan pertumbuhan sementara 3 sektor lainnya mengalami perlambatan pertumbuhan jika dibandingkan dengan pertumbuhannya dalam semester I Tahun 2010. Keenam sektor yang mengalami percepatan pertumbuhan yaitu sektor pertanian, peternakan, perikanan dan kehutanan, sektor pertambangan dan penggalian, sektor industeri pengolahan, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan dan sektor jasa-jasa lainnya. Sementara itu sektor-sektor yang mengalami perlambatan pertumbuhan yaitu sektor listrik, gas dan air bersih, sektor konstruksi dan sektor perdagangan, hotel dan restauran. Perkiraan pertumbuhan ekonomi dalam semester I Tahun 2011 tersebut sejalan dengan inflasi yang terkendali, harga minyak dunia yang cenderung meningkat, nilai tukar rupiah yang cenderung menguat dan pergerakan suku bunga acuan Bl rate yang relatif stabil.

Berbagai perkembangan tersebut diatas memberikan dampak terhadap perubahan asumsi dasar ekonomi makro dalam semester I Tahun 2011 sebagai berikut: pertumbuhan ekonomi yang didalam APBN 2010 5,8 dan realisasinya menjadi 5,9%, APBN 2011 6,4 dan kemudian realisasi semester I ini angka perkiraan 6,5, tingkat inflasi year on year 5,3 yang realisasinya pada semester I 2010 5,1 dan didalam APBN 5,3 dan realisasi semester I 5,5, nilai tukar $ 9200 didalam AP BNP 2010 dan dalam realisasinya 9193, kemudian didalam APBN 2011 9250 dan realisasinya 8747, suku bunga SPN 3 bulan 6,5% pada APBNP 2010 dan realisasi semester I 6,6, dalam APBN 6,5% dan realisasi semester I 2011 5, 1. Harga minyak mentah Indonesia$ 80 per barrel pada APBNP dan realisasinya 77,9 dalam realisasi pada semester I pada APBN 2011 80 dan realisasinya semester I $ 111 per barrel. Kemudian lifting minyak 965 ribu barrel per hari dalam realisasi semester I 2010 959, kemudian pada APBN 2011 dalam asumsi 970 realisasi 888 pada semester I.

Yang kedua realisasi Pendapatan Negara dan Hibah dalam semester I 2011 mencapai 497 trilyun atau 45% dari sasaran APBN 2011 yang berarti lebih tinggi 53,3 trilyun dari realisasi semester I Tahun 2010 sebesar 443, 7 trilyun. Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah semester I 2011 tersebut bersumber dari:

a. Realisasi penerimaan perpajakan sebesar 387,6 trilyun atau 45,6% terhadap APBN 2011 yang berarti lebih tinggi sebesar 50 trilyun dari realisasinya pada semester I Tahun 2010 sebesar 337,6 trilyun dipengaruhi oleh membaiknya kondisi perekonomian, realisasi ICP semester I 2011 mencapai $ 107 ,2 per barrel lebih tingi dari ICP semester I 2010 yaitu sebesar $ 78 per barrel. Kemudian realisasi lifting semester I 2011 mencapai 880 ribu BPH lebih rend ah dari lifting semester I 2010 yaitu sebesar 959 ribu BPH. Kenaikan tarif cukai hasil tenbakau rata-rata 5% sejak 1 Januari 2011, kebijakan harmonisasi tarif terkait pemberlakuan free trade area, kenaikan harga CPO lnternasional dari sekitar 793,5 sampai 828,7 per matrik ton semester I 2010 menjadi $ 1145 sampai $ 1295 per matrik ton semester I 2011.

b. Realisasi PNBP sebesar 109,3 trilyun atau 43% terhadap target APBN 2011 yang berarti lebih tinggi 3,4 trilyun dari realisasi semester I 2010 sebesar 105,9 trilyun dipengaruhi oleh realisasi ICP semester I 2011 mencapai $ 107,2 per barel lebih tinggi jika dibandingkan realisasi ICP semester I 2010 yaitu $ 78 per barel, realisasi lifting semester I 2011 sebesar 880 ribu lebih rendah jika dibandingkan realisasi lifting semester I 2010 yaitu 959 ribu BPH.

Page 9: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 9 -

Kenaikan penerimaan pertambangan umum dari realisasi semester I 2010 sebesar 7,2 trilyun menjadi 7,7 trilyun, kenaikan penerimaan kehutanan dari realisasi semester I 2010 sebesar 1441,7 milyar menjadi 1465,4 milyar, kenaikan penerimaan SDA Perikanan dari realisasi semester I 2010 sebesar 41,4 milyar menjadi 64,2 milyar. Kenaikan penerimaan panas bumi dari realisasi semester I 2010 sebesar 162,7 milyar menjadi 219 milyar. Kenaikan bagian Pemerintah atas laba BUMN dari realisasasi semester I 2010 sebesar 3,6 trilyun menjadi 5,2 trilyun, kenaikan pendapatan BLU karena percepatan pengesahan pendapatannya.

c. Penerimaan Hibah sebesar 117,9 milyar atau 3,2% terhadap sasaran APBN 2011 atau lebih rendah sebesar 95,2 milyar dari realisasi semester I 2010 sebesar 213 milyar. Realisasi Belanja Negara dalam semester I 2011 mencapai 442,3 trilyun atau sebesar 36% terhadap Pagu APBN 2011 yang berarti lebih tinggi 46,5 trilyun dari realisasi semester I 2010 sebesar 395,8 trilyun atau 35, 1 % dari Pagu APBN Perubahan 2010 terdiri dari: a. Realisasi Belanja Kementerian Lembaga sebesar 109 trilyun atau 25,2%

terhadap Pagu APBN 2011 yang berarti secara nominal lebih tinggi 2, 1 trilyun dari realisasi semester I 2010 sebesar 106, 9 trilyun atau 29,2% dari PAGU ABPN 2010. Dari segi nominal lebih tinggi cuman dari segi prosentase lebih rendah. Hal ini antara lain dipengaruhi oleh implementasi lnpres No. 7 tahun 2011 tentang penghematan belanja KL tahun 2011. Proses penyesuaian terhadap pelaksanaan Perpres Nomor 54 tahun 2010 tentang pengadaan barang, jasa, Pemerintah belum cairnya gaji bulan ke 13 dan adanya re organisasi dibeberapa kementerian lembaga yang berdampak pada keterlambatan penunjukan Satker sehingga berpengaruh pada kinerja penyerapan belanja KL.

b. Realisasi Belanja subsidi sebesar 62 triliun atau 33% terhadap pagu APBN 2011 yang berarti lebih tinggi sebesar 10,2 triliun bila dibandingkan dengan realisasi semester I 2010 yang mencapai 51,7 triliun atau 25,7% dari pagu APBN Perubahan 2010.

c. Realisasi Pembayaran Sunga Utang sebesar 46,7 triliun atau 40,5% terhadap pagu APBN 2011 yang berarti lebih tinggi sebesar 3,3 triliun bila dibandingkan dengan realisasi semester pertama 2010 sebesar 43,4 triliun atau 41% dari pagu APBNP 2010.

d. Realisasi transfer ke daerah semester pertama tahun 2011 mencapai 182,5 triliun atau 46,4% terhadap pagu APBN 2011 yang berarti lebih tinggi sebesar 20,9 triliun dari realisasi semester pertama tahun 2010 sebesar 161,6 triliun atau 46,9% dari pagu APBNP 2010. Hal ini berkaitan dengan: 1. Realisasi dana perimbangan yang mencapai 164,5 triliun atau 49,2%

dari pagu APBN 2011 atau lebih tinggi 10,7 triliun dari realisasi semester pertama tahun 2010 sebesar 153,8 triliun atau 48,9% dari pagu APBNP 2010 terutama karena lebih tingginya realisasi dana alokasi umum.

2. Realisasi dana otonomi khusus dan penyesuian sebesar 18 triliun atau 30,7% dari pagu APBN 2011 atau lebih tinggi 10,2 triliun dari realisasi semester pertama tahun 2010 sebesar 7,8 triliun atau 25,8% dari pagu APBNP 2010.

Page 10: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 10 -

d. Dengan berbagai perkembangan diatas maka realisasi APBN semester pertama 2011 mengalami surplus sebesar 54,7 triliun lebih tinggi bila dibandingkan dengan realisasi surplus anggaran pada semester pertama 2010 sebesar47,9 triliun.

e. Realisasi pembiayaan dalam semester pertama 2011 mencapai 62,4 triliun atau 50, 1 % terhadap target APBN 2011 yang berarti lebih tinggi sebesar 7 ,7 triliun dari realisasi semester pertama 2010 sebesar 54,7 triliun atau 40,9% dari target APBNP 2010. Hal ini terutama berkaitan dengan: a. Realisasi surat berharga negara netto mencapai 78 triliun atau 61,6%

terhadap target APBN 2011 atau lebih tinggi 16 triliun dari realisasi semester pertama 2010 sebesar 62 triliun atau 57,7% dari target APBNP 2010.

b. Realisasi pembayaran cicilan pokok hutang luar negeri sebesar negatif 22,9 triliun atau 47,9% terhadap target APBN 2011 atau lebih rendah 3 triliun dari realisasi semester pertama 2010 sebesar negatif 25,9 triliun atau 47,9% dari target APBNP 2010.

c. Realisasi penarikan pinjaman luar negeri bruto sebesar 7, 1 triliun atau 12% terhadap target APBN 2011 atau lebih rendah 9,9 triliun dari realisasi semester pertama 2010 sebesar 17 triliun atau 24% dari target APBNP 2010 terutama karena lebih rendahnya penarikan pinjaman program semester pertama 2011 sebesar 1,8 triliun dibandingkan dengan semester pertama 2010 sebesar 10,9 triliun.

d. Realisasi penerusan pinjaman sebesar negatif 600 milyar atau 5,5% terhadap target APBN 2011 atau lebih rendah 800 milyar dari realisasi semester pertama 2011 sebesar negatif 1,5 triliun atau 8,9% dari target APBNP 2010.

e. Realisasi privatisasi sebesar 0,4 triliun atau 125% terhadap target APBN 2011 yang berarti lebih tinggi 0,4 triliun dari realisasi semester pertama 2010 yang masih nihil.

f. Realisasi hasil pengelolaan aset mencapai 0,4 triliun atau 71,8% terhadap target APBN 2011.

f. Prognosis asumsi ekonomi makro dalam semester II tahun 2011 sebagai berikut: a. Pertumbuhan ekonomi semester 11 2011 diperkirakan mencapai 6,5%

didukung oleh meningkatnya investasi, ekspor dan terjaganya konsumsi. Pertumbuhan ekonomi dalam keseluruhan tahun 2011 diperkerjakan mencapai 6,5%.

b. lmplasi 2011 diperkirakan sekitar 5 plus minus 1 % didukung oleh relatif terkendalinya implasi pada semester II. Adanya stabilitas nilai tukar rupiah dan terjaganya pasokan distribusi bahan makanan.

c. Rata-rata suku bunga SBN 3 bulan dalam semester II diperkirakan sebesar 6, 1 % sehingga rata-rata suku bunga SBN 3 bu Ian dalam keseluruhan tahun 2011 diperkirakan sebesar 5,6% hal ini seiring dengan perkiraan suku bungan Bl rate yang dipertahankan pada level 6,75% dan laju inflasi yang relatif terkendali.

d. Seiring dengan membaiknya kinerja pasar keuangan domestik arus modal masuk masih cukup besar hal ini mengakibatkan nilai tukar rupiah diperkirakan cenderung menguat pada kisaran 8.853 per US dollar pada semester pertama sehingga rata-rata nilai tukar rupiah pada keseluruhan tahun 2011 diperkirakan sebesar 8.800 per US dollar.

Page 11: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 11 -

e. Rata-rata harga ICP dalam semester II 2011 diperkirakan 79 US dollar per barel sehingga rata-rata harga ICP pada keseluruhan tahun 2011 diperkirakan sebesar 95 dollar per barel.

f. Prognosis lifting semester II 2011 diperkirakan mencapai kisaran 1.002 barel perhari. Sehingga dalam keseluruhan tahun 2011 lifting diperkirakan mencapai 945.000 barel perhari. 1 juta tadi 1 juta 2000 barel per hari sehingga diperkirakan untuk 2011 nanti mencapai rata-rata 945.000 barel per hari.

g. Prognosis pendapatan negara dan hibah dalam semester II 2011 ditargetkan sebesar 665,3 triliun sehingga dalam keseluruhan tahun 2011 pendapatan negara dan hibah diperkirakan mencapai 1.162,3 triliun atau 105,2% terhadap target APBN 2011. Jumlah ini berasal dari : a. Prognosis penerimaan perpajakan dalam semester II 2011 sebesar 489,4

trilun sehingga pada keseluruhan tahun 2011 penerimaan perpajakan diperkirakan mencapai 877 triliun. Perkiraan ini didukung oleh kontribusi penerimaan PPH, PBB, cukai dan pajak perdagangan internasional sejalan dengan : 1. Perkembangan perekonomian dunia dan Indonesia yang semakin

membaik. 2. Pelaksanaan langkah-langkah kebijakan administrasi perpajakan tahun

2011. 3. Prognosis PNBP dalam semester II 2011 mencapai 171,3 triliun

sehingga dalam keseluruhan tahun 2011 PNBP diperkirakan mencapai 280,7 triliun atau 111,9% terhadap sasaran APBN 2011.

b. Perkiraan pencapaian PNBP 2011 tersebut telah mempertimbangkan hal­hal sebagai berikut: a. Perkiraan pencapaian target lifting migas tahun 2011 sebesar 945.000

BPH. b. Rata-rata harga minyak ICP 2011 diperkirakan mencapai 95 US dollar

per bare!. c. Meningkatkan penerimaan SDA pertambangan umum yang berasal

dari iuran tetap dan royalti. d. Meningkatnya PNBP lainnya antara lain dari realisasi pendapatan,

kejaksaan dan peradilan. c. Prognosis penerimaan hibah dalam semester II 2011 mencapai 4,5 triliun

sehingga dalam keseluruhan tahun 2011 penerimaan hibah diperkirakan mencapai 4,6 triliun atau 124,7% dari sasaran APBN 2011. Hal ini sejalan dengan meningkatnya komitmen hibah dari luar negeri pada tahun 2011.

h. Prognosis belanja negara dalam semester II 2011 mencapai 871, 1 triliun sehingga dalam keseluruhan tahun 2011 belanja negara diperkirakan mencapai 113,4 trilun atau 106,8% terhadap APBN 2011. Perkiraan ini terdiri dari: a. Prognosis belanja KL semester II 2011 sebesar 330,2 triliun sehingga

sampai dengan akhir tahun 2011 belanja KL diperkirakan mencapai 439,2 triliun atau 101,5% terhadap APBN 2011. Hal ini berkaitan dengan pola penyerapan belanja KL yang dominan pada semester II. Adanya tambahan belanja prioritas dan realokasi dari BA 999 atau belanja lain-lain ke belanja KL dalam rangka akuntabilitas serta tambahan belanja dalam rangka penerapan reward and punishment.

Page 12: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 12 -

b. Prognosis belanja subsidi dalam semester II 2011 mencapai 182,6 triliun sehingga pada akhir tahun 2011 belanja subsidi diperkirakan mencapai 244,5 triliun atau 130,3% terhadap pagu ABPN 2011. Jadi ada kenaikan 30,3% ini Pak, cukup besar. Hal ini terutama berkaitan dengan membengkaknya beban anggaran subsidi energi BBM dan listrik antara lain karena naiknya volume konsumsi BBM bersubsidi, naiknya ICP dari 80 US dollar per barel menjadi 95 US dollar per barel dan keterlambatan komersial operation date PL TU serta penurunan pasokan gas.

c. Prognosis transfer ke daerah semester II 2011 mencapai 222,5 triliun sehingga pada akhir tahun 2011 transfer ke daerah diperkirakan mencapai 405, 1 triliun atau 103, 1 % terhadap pagu APBN 2011. Hal ini terutama berkaitan dengan lebih tingginya dana bagi hasil sebagai akibat dari kenaikan penerimaan SDA baik migas maupun pertambangan umum serta adanya tambahan alokasi kurang bayar DBH tahun-tahun sebelumnya.

i. Prognosis APBN dalam semester II mengenai devisit sebesar 205,8 triliun sehingga pada akhir tahun 2011 pelaksanaan APBN diperkirakan mengalami devisit sebesar 151, 1 triliun atau 2, 1 % terhadap PDB lebih tinggi dari target APBN 2011 sebesar 124,7 triliun atau 1,8% terhadap PDB.

j. Prognosis pembiayaan pada semester II 2011 mencapai 88,7 triliun atau 71, 1 % terhadap target APBN 2011 sehingga sampai dengan akhir tahun 2011 pembiayaan anggaran diperkirakan mencapai 151, 1 triliun. Jumlah ini bersumber dari : a. Prognosis pembiayaan perbankan dalam negeri semester II 2011 sebesar

46,2 triliun sehingga sampai dengan akhir tahun 2011 diperkirakan sama dengan prognosis semester II 2011 atau 364,8% terhadap target APBN 2011. Hal ini terutama berkaitan dengan tambahan penggunaan sal sebesar 34, 1 triliun untuk pembiayaan kenaikan devisit dalam RAPBNP 2011 dari target semula 1,8% menjadi 2, 1 % terhadap PDB dan membiayai tambahan pengeluaran pembiayaan.

b. Prognosis pembiayaan non perbankan dalam negeri dalam semester II 2011 mencapai 28,2 triliun sehingga sampai dengan akhir tahun 2011 pembiayaan non perbankan dalam negeri diperkirakan mencapai 107,1 triliun atau 95, 1 % terhadap target APBN 2011 hal ini terutama berkaitan dengan tambahan pengeluaran pembiayaan berupa PMN kepada BUMN dan lembagan keuangan internasional. Dana pengembangan pendidikan nasional dan dana bergulir BLU Sadan Pengatur Jalan Toi.

c. Prognosis pembiayaan luar negeri netto dalam semester II 2011 sebesar 14,3 triliun sehingga sempai dengan akhir tahun 2011 diperkirakan mencapai negatif 2, 1 triliun atau 349,8% terhadap sasaran APBN 2011. Hal ini terutama berkaitan dengan apresiasi nilai tukar rupiah terhadap US dollar yang menyebabkan penurunan pembayaran cicilan pokok utang luar negeri dan adanya penurunan pagu pinjaman proyek.

Demikian Pimpinan, laporan Tim Perumus kesimpulan Rapat Kerja dalam rangka pembahasan laporan Pemerintah tentang pelaksanaan APBN semester pertama dan prognosis semester II tahun anggaran 2011 untuk dapat diterima dan disahkan dalam Rapat Kerja ini.

Terima kasih.

Page 13: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 13 -

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 5 Juli 2011 Koordinator Tim Perumus Sadan Anggaran DPR RI

Tamsil Linrung dan Pemerintah Herry Purnomo.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Baik, Bapak-bapak dan lbu-ibu sekalian, Pak Menteri,

Sudah disampaikan laporan hasil Tim Perumus tentang kesimpulan pembahasan laporan realisasi dan prognosis semester II pelaksanaan APBN tahun anggaran 2011. Saya ingin tanya apakah dapat disetujui laporan Tim Perumus ini Bapak/lbu sekalian?

Setuju? Pak Menteri?

PEMERINTAH/AGUS MARTOWARDOYO/MENTERI KEUANGAN:

Setuju Pak.

KETUA RAPAT:

Setuju ya.

(RAPAT SETUJU)

Pak Menteri lagi pusing mikirin subsidi soalnya. Kita masuk ke acara yang kedua adalah Pemerintah telah menyampaikan RUU Tentang Perubahan atas Undang-undang No. 1 O tahun 2010 tentang APBN tahun anggaran 2011 dan telah diumumkan dalam Rapat Paripurna tanggal 5 Juli pada hari ini. Oleh karena itu kami persilahkan kepada Pemerintah untuk menyampaikan pokok-pokok RUU Perubahan Undang-undang No. 10 tahun 2010 tentang APBN tahun anggaran 2011. Kami persilahkan.

PEMERINTAH/AGUS MARTOWARDOYO/MENTERI KEUANGAN:

Terima kasih.

Yang kami hormati Bapak Ketua, Bapak-bapak Wakil Ketua, Bapak/lbu Anggota Badan Anggaran DPR RI, Yang kami hormati rekan Gubernur Bl, Wakil Menteri Keuangan dan hadirin sekalian.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Selamat Siang, Salam Sejahtera untuk kita semua.

Page 14: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 14 -

Bapak Ketua yang kami hormati, Kami mengucapkan terima kasih untuk jadwal pada hari ini yang

memungkinkan kami mewakili Pemerintah untuk menyampaikan keterangan Pemerintah tentang pokok-pokok perubahan APBN tahun anggaran 2011. Dalam kesempatan ini kami mohon waktu untuk bisa menyampaikan pokok-pokok perubahan APBN tahun anggaran 2011 sebagaimana yang diagendakan. Dihalaman 2 presentasi kami ini terlihat adalah pokok-pokok bahasan nanti untuk agenda satu, dua dan tiga mungkin kami akan reaktif lebih cepat untuk menyampaikan dan nanti tentu ada perhatian yang lebih tinggi kita berikan pada agenda nomor 4, 5 dan 6.

lbu/Bapak Sekalian yang kami hormati,

Dihalaman 4 disini terlihat bahwa dasar hukum penyusunan laporan semester I dan perubahan APBN 2011 adalah Undang-undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-undang No. 27 tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD dan Undang-undang No. 10 tahun 2010 tentang APBN tahun anggaran 2011. Latar belakang perlunya perubahan APBN 2011. Latar belakang dapat kami sampaikan terjadi perubahan asumsi dasar ekonomi makro tahun 2011, pertumbuhan ekonomi yang sedianya diasumsikan 6,4% keliatan dapat bisa mencapai 6,5%. lnflasi yang 5,3% diperkirakan akan meningkat menjadi 6%, kurs rupiah dollar Rp 9.250,- terjadi penguatan mencapai Rp 8.800,- per dollar. Suku bunga SPN 3 bulan terjadi penurunan dari 6,5% menjadi 5,6%, harga minyak ICP 80 dollar per barrel meningkat menjadi 95 dollar per barrel dan lifting minyak 970.000 barrel per hari menurun menjadi 945.000 barrel per hari. Dan juga dan ada perubahan pokok-pokok kebijakan fiskal terkait dengan perubahan parameter terkait dengan perubahan parameter dan besaran subsidi energi tambahan anggaran belanja mendesak dan prioritas sesuai dengan directive dari Presiden dan terjadinya pelebaran devisit anggaran. Juga dalam kesempatan ini latar belakang diperlukannya APBN perubahan adalah pergeseran anggaran antar kegiatan, antar jenis belanja dan rencana untuk menggunakan saldo anggaran lebih tahun-tahun sebelumnya untuk pembiayaan anggaran tahun berjalan.

Perkembangan ekonomi makro tahun 2011.

lbu/Bapak yang kami hormati,

Dihalaman 9 terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi dan volume perdagangan dunia masih menunjukan laju pertumbuhan yang positif. Di chart sebelah atas terlihat yang merah adalah volume perdagangan, yang hitam adalah pertumbuhan produk domestic bruto dan tentu inflasi adalah yang warna hijau. Meningkatnya harga komiditas internasional berdampak pada kenaikan inflasi dunia. Untuk pemulihan ekonomi global dihadapkan pada tantangan kenaikan harga komoditas dunia. Di chart ini terlihat bahwa indeks harga komoditas pangan dunia, apakah itu gandum, minyak sawit, jagung dan gula semua menunjukan kondisi yang lebih meningkat dibandingkan Januari 2010. Begitu pula indeks harga komoditas pertambangan dunia sebelah kanan atas terlihat bahwa harga minyak alumunium, tembaga dan emas semua menunjukan kecenderungan meningkat dan ini juga direspon dengan inflasi global dimana inflasi terjadi peningkatan. Kondisi stabilitas ekonomi Indonesia cukup positif. Sebelah kiri atas terlihat bagaimana indeks IHSG 30 Juni 2011 mencapai 3.888 sudah mendekati angka 4.000 begitu pula exchange

Page 15: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 15 -

rate ada diposisi diatas 8.600, cadangan devisa bila dibandingkan dengan Januari 2009 terus menunjukan peningkatan dan di bulan Mei telah mencapai 118 milyar dollar. Lingkungan makro ekonomi Indonesia tetap positif dan stabil didukung oleh capital inflow, peningkatan cadangan devisa, apresiasi rupiah, penguatan indeks saham dan persepsi positif investor.

Slide berikutnya dihalaman 12, disini terlihat kinerja sektor real mengalami peningkatan pada triwulan pertama tahun 2011. Tapi memang perlu dicatat juga di chart sebelah kanan ada yang dilingkari yaitu pertumbuhan-pertumbuhan produk domestik bruto dari listrik, gas, air bersih, konstruksi dan perdagangan hotel dan restauran sedikit ada penurunan atau perlambatan. Tetapi disektor yang mengalami percepatan pertumbuhan adalah disektor pertanian, pertambangan, industri pengangkutan, komunikasi, keuangan dan jasa-jasa. Dihalaman 13, pertumbuhan investasi masih cukup tinggi terlihat diatas warna biru adalah PMA menunjukan kondisi tertinggi selama 5 kuartal terakhir dan PMDN yang warnanya hitam. Neraca perdagangan pada bulan April 2011 mengalami surplus sebesar 1,6 milyar dollar kalau kita simak surplus 1,6 milyar itu terjadi karena surplus komoditi non migas 1,9 milyar dollar, adapun komoditi migas terjadi devisit 0,3 sehingga secara netto terjadi surplus 1,6 milyar dollar sebagaimana di chart sebelah atas. Dan dibawah adalah penjelasan kenapa ekspor import dari migas terjadi devisit.

Halaman 15, perubahan asumis ekonomi makro ditahun 2011. Selintas kami sampaikan disini pertumbuhan ekonomi ditahun 2011 diperkirakan akan mencapai 6,5% laju inflasi mencapai 6%, nilai tukar Rp 8.800,- suku bunga SBI, SPN 3 bulan 5,6% harga minyak ICP 95 dollar per barrel dan lifting minyak 940.000 barrel per day. Perubahan asumsi makro dalam RAPBNP 2011 itu dapat kami jelaskan terjadi karena pertumbuhan ekonomi dan volume perdagangan dunia yang membaik akan mendorong ekspor dan investasi di Indonesia. Meningkatnya harga komoditas internasional berdampak pada kenaikan inflasi dunia termasuk di Indonesia. Dan nilai tukar rupiah cenderung menguat pada semester pertama sebagai akibat kinerja neraca pembayaran yang positif. Dihalaman 17, disini lihat pertumbuhan ekonomi menjadi 6,5% didukung oleh meningkatnya ekspor dan investasi. Sampai dengan akhir tahun 2011 konsumsi diperkirakan tumbuh 5%, investasi tumbuh 9,5%, ekspor tumbuh 14,1% dan import tumbuh 17,3%. Halaman 18 diperkirakan terjadi pergeseran sumber pertumbuhan sektoral paling tidak dibaris pertama terlihat bahwa pertanian, APBNP kami susun karena pertanian terjadi realisasi yang lebih rendah dari yang diasumsikan awal begitu pula kalau kita melihat industri pengolahan, industri pengolahan ada peningkatan dari 4,5 menjadi 4,9 dan pengangkutan dan komunikasi terjadi juga peningkatan dari 12,9 menjadi 13,3. Khusus untuk sektor pengangkutan dan komunikasi diperkirakan tumbuh lebih tinggi dari perkiraan semula terutama didorong oleh peningkatan penggunaan seluler dan internet serta naiknya jumlah penumpang angkutan udara.

Berikutnya dihalaman 19, inflasi. Diperkirakan inflasi akan mencapai 6% tentu hadir bersama kita Gubernur Bank Indonesia yang nanti akan bisa menyampaikan pandangan beliau. Proyeksi inflasi tahun 2011 6% merupakan perkiraan tertinggi yang dipengaruhi oleh faktor fundamental yaitu ada output gap yang menurun dan ekspektasi inflasi yang meningkat sedangkan penguatan rupiah akan menurunkan inflasi dari impor atau imported inflation. Faktor non fundamental yaitu peningkatan harga minyak dunia dan komoditas pangan dunia serta faktor musiman. Perkiraan inflasi tahun 2011 diperkirakan masih dalam kisaran usulan yang disampaikan pada

Page 16: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 16 -

saat itu adalah 5% plus minus 1 %. Dihalaman 20 nilai tukar rupiah yang Rp 9.250,­diperkirakan sekarang Rp 8.800,-. Faktor yang mempengaruhi pergerakan rupiah terhadap US dollar adalah soft range credit rating yang meningkat prospek ekonomi domestik membaik, sosial politik stabil dan capital inflow meningkat. Surplus neraca pembayaran Indonesia juga membuat cadangan devisa yang meningkat. Dihalaman 21 disini disampaikan suku bunga mengacu pada SPN 3 bulan yang diperkirakan rata-rata mencapai 5,6% sampai dengan akhir tahun 2011. Berikut kami sampaikan contoh-contoh lelang yang telah dilakukan antara Maret dan Juni dan yealt atau price rata-rata tertimbangnya. Dihalaman 22 harga minyak 80 dollar per barrel diperkirakan akan meningkat menjadi 95 dollar per barrel. Konsumsi minyak dunia diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan tahun 2010 seiring dengan pulihnya perekonomian dunia serta rekonstruksi Jepang pasca bencana Tsunami. ICP dalam tahun 2011 diperkirakan akan mengalami peningkatan selaras dengan tren pergerakan harga minyak internasional. Rata-rata ICP sampai dengan bulan Juni mencapai 111 dollar per barrel sehingga sampai dengan keseluruhan tahun ICP diperkirakan akan mencapai 95 dollar per barrel. Target lifting disini rata-rata lifting bulan Desember 2010 sampai dengan Mei 2011 ternyata hanya mencapai 888.000 barrel per hari. Dalam keseluruhan tahun 2011 lifting minyak diperkirakan mencapai 945.000 barrel per hari lebih rendah dari target APBN 2011 yang 970.000 barrel per hari.

lbu/Bapak yang kami hormati,

Berikut adalah asumsi ekonomi makro 2011 di sebelah paling kanan terlihat asumsi yang kami coba untuk tetapkan disini adalah pertumbuhan ekonomi 6,5%, inflasi 6%, tingkat bunga SPN 3 bulan 5,6% nilai tukar Rp 8.800,- harga minyak 95 dollar per barrel selama setahun dan lifting minyak 945.000 barrel per hari. Disini kami akan coba memaparkan implikasi perkembangan ekonomi makro, perubahan parameter subsidi energi dan tambahan belanja prioritas terhadap APBN 2011.

Yang kami hormati, Ketua, memang disini agak perlu di perhatikan perubahan parameter subsidi BBM dihalaman 26. Disini terlihat bahwa parameter seperti 1, 2 dan 3 ICP, kurs dan Alpha dari 80 dollar ICP berubah menjadi 95, kurs Rp 9.250,­menjadi Rp 8.800,- dan Alpha BBM dari 595,5 menjadi dikisaran 595,5 sampai 618,7. Volume BBM itu terlihat disini dalam ribu kilo liter premium dan bio premiun itu meningkat dari 23, 1 juta kilo liter meningkat menjadi 24,5 juta kilo liter. Minyak tanah terjadi penurunan dari 2,3 juta kilo liter menjadi 1,8 juta kilo liter dan solar dan bio solar itu meningkat dari 13 juta kilo liter menjadi 14,1 juta kilo liter. Sebagai dampak dari perubahan asumsi makro dan perubahan parameter subsidi beban subsidi BBM pada tahun RAPBN 2011 diperkirakan mencapai 120,8 triliun itu yang diatas sebelah kanan. Lebih tinggi 24,8 triliun dari pagu APBN, maaf disini bukan 24,8 tapi dikoreksi harusnya 95,9 triliun. Jadi APBN nya 95,9 triliun meningkat menjadi 120,7 jadi ada peningkatan 24,8 triliun. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan ICP apresiasi kurs dari Rp 9.250,- menjadi Rp. 8.800,- dan perubahan volume konsumsi BBM dari 38,6 juta kilo liter menjadi antara 38,9 sampai 40,5 juta kilo liter. Angka ini terus kami koordinasikan dalam berkali-kali pertemuan dengan Menteri ESDM, dengan Pertamina maupun dengan BPH Migas.

Kalau dihalaman 27 ini adalah perubahan parameter subsidi listrik. Disini terlihat bahwa parameter-parameter disubsidi listrik itu yang pertama ICP yang berubah dari 80 menjadi 95 dollar, kurs Rp 9.250,- menjadi Rp 8.800,-. Growth

Page 17: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 17 -

daripada sales jadi upaya meningkatkan elektrifikasi itu membuat realisasi growth sales nya lebih tinggi dari 7,4 menjadi 8,1. Looses yang direncanakan maksimum 8,6 tidak bisa terwujud dan harus menjadi 9,4 dan harga pokok BPP tenaga listrik yang direncanakan 920 meningkat menjadi 1.065 ini juga ada satu tren yang cukup meningkat sehingga ada selisih untuk faktor BPP tenaga listrik saja sudah 26 triliun. Untuk nomor 7 fill mix itu HSD terlihat dari 2,8 meningkat menjadi 4,7 ini cukup besar dan cukup menyita dana subsidi kita. Kemudian yang lain adalah batubara, batubara itu 36,8 juta ton yang dianggarkan realisasinya 37,2 juta ton begitu pula kalau kita perhatikan faktor total subsidi tahun berjalan yang tadinya 40,7 triliun jadi meningkat menjadi 66,3 triliun rupiah. Ada faktor kekurangan yang mesti dibayar tahun 2009 4,6 triliun tetapi dalam usulan APBNP 2011 ini kami mengusulkan ada 4,5 triliun yang kita carry over ke tahun 2012. Sehingga dapat dijelaskan bahwa beban belanja subsidi listrik di RAPBN 2011 diperkirakan mencapai 66,4 triliun lebih tinggi 25,6 triliun dari pagu APBN yang sebesar 40,7 triliun. Demikian.

Adapun penyebab utamanya adalah perubahan asumsi ICP, kurs rupiah, kenaikan BPP atau harga pokok tenaga listrik dan keterlambatan penyelesaian comersial operation date dari PL TU 10.000 megawatt tahap I sehingga yang kita sedianya sudah mengharapkan listrik atas basis PL TU batubara terpaksa masih digunakan BBM dan ini juga menyita subsidi. Dihalaman 28 lbu/Bapak yang kami hormati, adalah faktor-faktor penyebab kenaikan subsidi listrik yang kurang lebih 25,6 triliun. Disini terlihat secara rinci akibat dari penurunan pasokan gas, keterlambatan pengoperasian floating storage receiving unit dan berturut-turut sampai juga misalnya keterlambatan COD PLTU 10.000 megawatt butir nomor 6 dan juga faktor-faktor lainnya. Dapat kami jelaskan bahwa kenaikan beban subsidi listrik di RAPBNP 2011 sebesar 25,6 triliun terutama disebabkan oleh penurunan pasokan gas, keterlambatan pengoperasian floating storage receving unit, keterlambatan comercial operating date dari 10.000 megawatt tahap I dan kenaikan harga bahan bakar dan kenaikan harga batubara.

Dihalaman 29 setelah kita melihat perubahan asumsi yang mengakibatkan adanya penambahan subsidi energi ini adalah kebutuhan tambahan anggaran ditahun 2011 yang kami perkirakan prioritas. lbu/Bapak yang kami hormati memang untuk menjaga agar fiskal kita tetap sehat pada kesempatan ini jumlah tambahan anggaran itu telah kita lakukan rasionalisasi sehingga disini terlihat angka 27,5 triliun yang mungkin sebelumnya bisa mencapai 80 triliun. Disini terlihat bahwa ada tambahan alut sista ini disesuaikan dengan minimum essential force yang kita akan bangun di Kementerian Pertahanan, kemudian perumahan ex pengungsi Tim-tim dimana kita akan coba menyediakan bantuan perumahan bagi mereka dan juga sebagian sisanya kita anggarkan di anggaran tahun 2012. Program reformasi birokrasi, tambahan stabilisasi harga pangan 1 triliun, tambahan program-program pro rakyat, pro kemiskinan untuk upaya pengentasan kemiskinan 737 milyar dan lain-lain termasuk post yang juga cukup besar yaitu penyesuaian anggaran pendidikan karena komitmen menjaga 20% daripada total belanja harus dalam bentuk anggaran pendidikan. Di khusus pembagian anggaran pendidikan ini ada sebagian dananya sebesar 2 triliun itu kita akan masukan didalam dana pengembangan pendidikan nasional atan endomen van pendidikan karena di khawatirkan ditahun 2011 tidak dapat direalisir sehingga jumlah yang ada ini dimasukan ke dalam endomen pendidikan.

Page 18: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 18 -

Pokok-pokok perubahan APBN 2011 dihalaman 31 ringkasan perubahannya menjadi sebagai berikut: kalau kita lihat yang warnanya gelap dibawah huruf d terlihat devisit terhadap PDB. Ditahun 2011 awalnya APBN kita itu devisit 1,8% dari PDB meningkat dengan RAPBNP ini menjadi 2, 1 %. Apabila kita lihat pendapatan negara dan hibah memang terjadi peningkatan dan peningkatan itu ada sebesar 57 triliun dan itu didukung oleh peningkatan penerimaan dalam negeri dan Penerimaan Negara Bukan Pajak yang menjadi utama. Adapun belanja negara, belanja negara juga meningkat dari 1.229 triliun menjadi 1.113 triliun atau meningkat 83,9 triliun. Komponen yang cukup besar peningkatannya adalah di belanja non KL yang yaitu subsidi dan subsidi itu utamanya untuk BBM dan listrik terlihat jumlah disitu peningkatan subsidi sebesar 56,9 triliun. Transfer daerah juga meningkat sebagai konsekuensi dana bagi hasil akibat daripada penerimaan kita dan faktor pembiayaan apabila disini tidak terlihat tambahan pembiayaan untuk membiayai devisit, penutupan dari pelebaran devisit anggaran akan digunakan tambahan sal sehingga sal yang jumlahnya diawal tahun sampai 97 triliun akan kita gunakan supaya lebih efisien atau lebih efektif penggunaannya dan tentu kami mengharapkan persetujuan dari Bapak/lbu sekalian terkait dengan rencana itu.

Kita bahas sedikit di halaman 32, penerimaan perpajakan terlihat bahwa penerimaan pajak dalam negeri itu 2,8 triliun lebih tinggi dari target APBN dengan komposisi penerimaan yang berbeda. Pajak perdagangan internasional naik 104% dari target APBN nya karena adanya biaya keluar seperti biaya keluar untuk CBO dan PPH migas meningkat 14,4% dari target APBN karena lebih tingginya asumsi ICP. Berikutnya dihalaman 33 disini kami tadi sudah menjelaskan beberapa inisiatif sehingga terjadi perubahan penerimaan perpajakan dan kami elaborasi disini insiatif­insiatif yang kita akan lakukan untuk meyakinkan bahwa penerimaan itu dapat terwujud seperti yang kita rencanakan. Di halaman 34, Penerimaan Negara Bukan Pajak. Bila kita perhatikan Penerimaan Negara Bukan Pajak dalam RAPBNP 2011 ini PNBP diperkirakan mencapai 280,7 triliun lebih tinggi 29,8 triliun dari target APBN 2011 yang lalu. lni tentu tantangan tapi kami optimis ini bisa kita capai kalau penerimaannya targetkan dari penerimaan bukan pajak naik 29,8 triliun itu didorong oleh penerimaan migas dan pertambangan umum seiring dengan kenaikan harga minyak dan harga bahan tambang. Tentu kita mesti melakukan supervisi yang tepat agar rencana kenaikan penerimaan negara bukan pajak ini dapat terwujud. Proporsi penerimaan negara bukan pajak terhadap penerimaan dalam negeri sebesar 24,2% lebih tinggi dari proporsinya dalam APBN 2011 yang sebesar 22,8%. Sekarang jumlahnya menjadi 24,2%.

Pokok-pokok perubahan PNBP atau Penerimaan Negara Bukan Pajak di APBN 2011 itu adalah dipengaruhi oleh perkembangan asumsi makro, lifting, kurs serta ICP. Selain itu proyeksi target penerimaan negara bukan pajak pada RAPBNP 2011 juga dipengaruhi oleh langkah-langkah kebijakan yang ditempuh dibidang PNBP yaitu pembenahan internal ditubuh BUMN, upaya penyehatan BUMN melalui penyertaan modal negara, intensifikasi dan eksetensifikasi penerimaan negara bukan pajak di kementerian dan lembaga, penyempurnaan peraturan dibidang PNBP dan perbaikan adminstrasi dan pelaporan PNBP. Halaman 36 perihal hibah kami lompat, halaman 37 Belanja Pemerintah Pusat RAPBNP 2011. Belanja Pemerintah Pusat dalam RAPBNP 2011 naik 71,8 triliun dari 836 triliun menjadi 908,4 triliun. Beberapa faktor yang kami ingin jelaskan adalah belanja pegawai ada tambahan anggaran sehubungan dengan reformasi birokrasi, remunerasi kementerian lembaga, belanja barang, anggaran untuk program reward and

Page 19: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 19 -

punishment kita masukan dan juga ada perlu kita mendukung penyelenggaraan Sea Games dan penyelenggaraan tara Games bagi penyandang cacat. Belanja modal ada tambahan anggaran untuk alut sista, kalau yang lalu kita menganggarkan 9 triliun sekarang kita turunkan menjadi 2 triliun karena diperkirakan realisasi sepanjang tahun 2011 tidak bisa melebihi 900 milyar rupiah. Belanja hibah, penurunan pagu belanja hibah, MRT, bantuan sosial, tambahan anggaran untuk program pro rakyat kluster 4 perumahan ex pengungsi Timor-timur tambahan PNPM Mandiri termasuk luncuran tahun 2010 dan ganti rugi tanaman Puso karena di musim yang lalu terjadi sejumlah Puso dan kita mendukung upaya recoverynya. Belanja lain-lain ini menampung penyesuaian anggaran pendidikan, dihapusnya cadangan resiko perubahan asumsi ekonomi makro dan turunnya cadangan resiko kenaikan harga tanah atau land caping.

Halaman 38 adalah perubahan belanja Kementerian Negara dan Lembaga. Belanja kementerian lembaga meningkat sebesar 6,4 triliun dari pagu dalam APBN 2011 sebesar 432,8 triliun menjadi 439,2 triliun. Dan perubahan anggaran tersebut berkaitan dengan perubahan anggaran yang bersumber dari:

1. Perubahan pinjaman hutang luar negeri baik karena luncuran maupun penurunan pinjaman utang luar negeri.

2. Perubahan pagu penggunaan PNBP. 3. Tambahan anggaran belanja untuk kebutuhan prioritas yang belum tertampung

dalam APBN 2011. 4. Luncuran bantuan langsung masyarakat PNPM. 5. Penerapan reward and punishment. 6. Penerapan lnpres No. 7 tahun 2010 tentang penghematan belanja serta 7. Realokasi belanja BUN ke BA Kementerian Lembaga dalam rangka

transparansi dan akuntabilitas.

Dihalaman 39 dan 40 ini adalah pennc1an daripada masing-masing kementerian dan lembaga APBN yang lalu dan RAPBNP nya perubahannya seperti apa kami tidak akan jelaskan satu persatu. Kemudian perubahan anggaran belanja hibah sedikit kami jelaskan dalam RAPBNP 2011 belanja hibah diperkirakan turun sebesar 366 triliun dari 771 triliun menjadi 404,9 maaf, 771 milyar menjadi 404,9 milyar. Antara lain seperti yang dijelaskan di chart yaitu hibah MRT turun dan adanya tambahan hibah sebesar 6,6 milyar dari Australia untuk hibah air minum, hibah air limbah terpusat dan AIG. Perubahan anggaran pendidikan terlihat juga di chart halaman 42 terlihat jumlah itu yang empat romawi dibawah total anggaran pendidikan 16,5 triliun itu terdiri dari bagian anggaran 99 14,4 terus anggaran pendidikan yang dialokasikan dalam DBH 97,9 dan anggaran pendidikan yang dimasukan dalam endomen van tadi pendidikan endomen van sebesar 2 triliun. Subsidi RAPBNP 2011 disini keliatan bahwa subsidi akan menjadi 244,5 triliun angka yang dibawah itu RAP BNP 2011 dan terdiri dari energi 187 ,2 dan non energi 57,4. Ada dijelaskan selisih dan rinciannya.

Dihalaman 44, transfer ke Daerah dalam RAPBNP 2011 direncanakan mencapai 405, 1 triliun atau lebih tinggi 12 triliun dari pagu APBN nya yang sebesar 393 triliun. Faktor yang terutama membuat adanya perubahan adalah lebih tingginya dana bagi hasil sumber daya alam migas karena pertambangan umum kita harapkan akan memberikan kontribusi lebih tinggi sehingga dengan sendirinya DBH juga harus dialokasikan. Adanya tambahan kurang bayar DBH pajak 73,4 milyar dan DBH sumber daya alam 2,8 triliun dan adanya koreksi positif dan negatif dari DAU

Page 20: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 20 -

dan DAK. Pembiayaan anggaran RAPBNP di 2011 dihalaman 45 disini terlihat bahwa devisit anggaran pada RAPBNP 2011 diperkirakan 26,4 triliun itu nomor dari atas 3 baris dari paling atas, 26,4 triliun atau 21,2% dari target APBN 2011 sebesar 124,7 triliun yaitu 1,8% dari PDB menjadi 151,1 triliun atau 2,1% dari PDB. Hal ini perlu dilakukan karena membengkaknya beban subsidi energi, kebutuhan tambahan belanja prioritas sebagai pelaksanaan directive Presiden. Tambahan kebutuhan pembiayaan untuk menutup peningkatan devisit tersebut kami usulkan sepenuhnya dibiayai dari saldo anggaran lebih. Selain untuk mentup devisit tambahan penggunaan sal sebesar 34, 1 triliun juga dipergunakan untuk membiayai tambahan kebutuhan, pengeluaran pembiayaan seperti dana bergulir, PMN kepada Asean Infrastructure van dan dana pengembangan pendidikan nasional.

lbu/Bapak yang kami hormati,

Mohon maaf agak panjang. Tapi kami sudah sampai di kesimpulan, kesimpulan disini adalah berbagai perkembangan pada perekonomian domestik dan eksternal telah menyebabkan perekonomian makro tidak sesuai dengan asumsi yang digunakan pada APBN 2011. Karena itu perlu dilakukan perubahan dan penyesuaian asumsi di RAPBNP 2011. Asumsi itu kita telah sampaikan pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, kurs, tingkat suku bunga, SPN, harga minyak dan lifting minyak terjadi perubahan. Dengan adanya perubahan asumsi ekonomi makro dan perubahan pada langkah-langkah kebijakan dibidang perpajakan tahun 2011 maka pendapatan perpajakan diperkirakan sedikit lebih tinggi dibandingkan anggaran APBN 2011. Demikian pula target PNBP diperkirakan lebih tinggi terutama karena perubahan asumsi harga minyak dan penerimaan sumber daya alam pertambangan umum.

Pada sisi belanja negara di RAPBNP 2011 terdapat beberapa pokok-pokok perubahan dimana meliputi perubahan parameter dan besaran subsidi energi yang menyebabkan peningkatan jumlah subsidi energi, tambahan anggaran belanja mendesak dan prioritas sesuai dengan directiv Presiden dan pergeseran anggaran dari Bagian Anggaran 99 menjadi Bagian Anggaran Kementerian Negara dan lembaga dan yang terakhir adalah pergeseran anggaran antar kegiatan dan antar jenis dari belanja barang ke belanja modal dan atau bantuan sosial dari penghematan anggaran sesuai lnpres No. 7. Devisit anggaran pada RAPBN 2011 perubahan diperkirakan meningkat dari 1,8% terhadap PDB menjadi 2,1% terhadap PDB untuk menutup kebutuhan pembiayaan akibat pelebaran devisit tersebut yang akan dibiayai menggunakan sebagian dari sal tahun-tahun sebelumnya.

Bapak Pimpinan, Bapak Wakil Pimpinan, Bapak/lbu Anggota Banggar DPR RI yang kami hormati,

lni adalah pemaparan kami terkait dengan RAPBNP 2011 dan kiranya nanti diberi kesempatan kepada Gubernur Bl untuk menyampaikan pandangan dan untuk itu kami kembalikan dulu kepada Ketua.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Baik, terima kasih Pak Menteri. Saya rasa Pak Darmin juga bisa memberikan pandangannya Pak.

Page 21: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 21 -

PEMERINTAH/DARMIN NASUTION/GUBERNUR Bl:

Terima kasih, Pak Ketua.

Bapak-bapak Pimpinan, lbu dan Bapak Anggota Badan Anggaran yang terhormat, Menteri Keuangan, Wakil Menteri Keuangan serta para pejabat Departemen Keuangan, dan Bank Indonesia. Assalamua/aikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat Siang dan Salam Sejahtera untuk kita semua.

Sebetulnya pemahaman saya kemarin Bank Indonesia juga sudah menyampaikan pandangan-pandangannya mengenai sejumlah asumsi ekonomi makro yang relevan dengan tugas-tugas Bank Indonesia. Oleh karena itu ijinkan saya tidak menjelaskan secara rinci lagi, saya hanya ingin menambahkan beberapa hal saja. Yang pertama sebetulnya kalau kita lihat asumsi makro yang disampaikan dalam RAPBNP ini sejalan tidak banyak berbeda dengan apa yang diperkirakan oleh Bl kalaupun ada perbedaan itu resikonya bukan resiko yang buruk sifatnya tetapi malah katakanlah misalnya pertumbuhan ekonomi Bl memang memperkirakan tahun 2011 itu bisa 6,6% jadi kalau diasumsikan 6,5 dapat 6,6 kan bagus-bagus saja Pak. Jadi kami tidak melihat disitu ada persoalan bisa saja menerima kalau mau digunakan angka 6,5%.

Yang kedua mengenai inflasi, nah ini mungkin ada sedikit catatan. Kalau kita lihat inflasi pada tahun lalu sebenarnya pada Semester I juga inflasinya rendah tetapi setiap bulan sejak bulan Juli tahun lalu sampai Desember inflasinya tinggi, kalau kita hitung rata-rata per bulan, rata-rata Pak karena ada yang 0,6 di bulan Oktober tahun lalu tapi ada yang 1,5 juga, kalau dirata-ratakan per bulan tahun lalu inflasi kita itu 0,72, 0,715% sebenarnya per bulan. ltu atinya apa base year-nya agak tinggi tahun lalu, angka base year-nya agak tinggi sedangkan pada tahun ini sampai dengan bu Ian Juni kemarin angka inflasi kita year on year memang masih besarnya 5,54% year on year tetapi kalau year to date artinya dari 30 Juni, apa dari 31 Desember ke 30 Juni 2011 inflasi kita hanya 1,06%, 1,06% selama 6 bulan pertama. Jadi memang benar bahwa inflasi kita itu sejak kuartal Ill dan IV kecenderungannya agak naik terutama di bahan pangan, bahan makanan, bumbu-bumbuan itu kecenderungannya selalu naik karena musim kemarau mulai datang. Nah tetapi karena base year-nya tahu lalu agak tinggi sudah agak tinggi maka kecenderungannya pada tahun ini inflasinya walaupun naik dibandingkan dengan bulan-bulan di Semester I tetapi tidak setinggi yang terjadi tahun lalu sehingga kalau year on year sekarang ini sampai dengan akhir Juni 5,54%, kami memperkirakan sampai akhir tahun sebenarnya hanya sekitar 5%, hanya sekitar 5%, dengan catatan tidak ada perubahan administer price, jadi kalau diusulkan didalam APBN-P ini 6% nah itu juga sudah mulai bisa menampung kalau sampai ada perubahan didalam administer price. Nah jadi kami melihat angka itu sangat apa namanya wajar untuk dimajukan dan kecuali kalau kesepakatannya tidak akan ada perubahan dalam administer price maka arahnya kami akan mengusulkan 5%. Nah untuk, dan bunga apa namanya dari SBN 3 bulan itu saya kira yang disampaikan oleh Pemerintah itu memang sudah berdasarkan realisasi beberapa bulan terakhir sehingga angka itu cukup realistis ya sebesar 5,6%.

Page 22: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 22 -

Mengenai kurs, mengenai kurs perkiraan kami Bapak Ketua, ijin Bapak yang terhormat rata-rata kurs tahun ini memang sedikit lebih kuat dari yang diajukan oleh Pemerintah yaitu kalau diajukan 8.800 rata-rata per US dolar sepanjang tahun 2011 ini rata-rata tentu saja maka Bank Indonesia memperkirakan nilai tukar rata-rata itu sebesar 8.650 sebenarnya, karena sekarang pun posisinya sudah 8.742, jadi sudah dibawah lebih kuat dari 8.800 tapi kalau mau ditulis juga 8.800 enggak apa-apa Pak karena kalau makin kuat rupiahnya APBN-nya semakin baik itu nanti, artinya rupiah yang masih kuat itu dampaknya positif terhadap APBN, saya kerja di Departemen Keuangan juga dulu Pak tahu saya hubungannya antar kurs dengan APBN, antara inflasi dengan APBN.

Jadi Bapak Ketua, ibu dan bapak yang terhormat. Dengan demikin saya kira apa yang dimajukan didalam RAPBNP ini resikonya tidak apa namanya, kita tidak menghadapi resiko yang akan menyulitkan malah bisa-bisa kalau terjadi ya yang menyenangkan gitu, kurs kalau 8.800 masih tertampung tapi kalau nanti bergerak ke 8.650 seperti perkiraan kami tetap akan lebih baik buat APBN.

Demikian Pak Ketua, ibu dan bapak yang terhormat, terima kasih.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Kalau ada perubahan admin itu kira-kira berapa Pak inflasinya? Kalau ada gitu loh, kan yang bapak bilang tadi kan ..

DARMIN NASUTION/GUBERNUR Bl:

Kalau perubahan administer price? Kalau harga naik across the board 500 rupiah kita perkirakan inflasi akan naik kira-kira 1 % lebih dikit tapi kalau pembatasan subsidi yang terjadi, pembatasan penggunaan BBM bersubsidi kita perkirakan dibawah itu Pak kenaikan inflasi.

T erima kasih Pak.

KETUA RAPAT:

Pembatasan BBM bersubsidi sih programnya sudah ada Pak tapi hasilnya belum ada Pak. Jadi, sementara kita sudah dihadapkan dengan angka yang begini besar Pak tambahan subsidi BBM dan listrik.

Bapak-bapak dan ibu sekalian,

Pemerintah sudah menyampaikan pokok-pokok perubahan APBN-Perubahan 2011, ini akan kita bahas dalam pembahasan Panja yang kita akan mulai tanggal 11 sampai tanggal 17 tapi kalau ada yang ingin disampaikan beberapa ini saya persilakan, saya persilakan Saudara Andi.

ANDI RAHMAT, SE/F-PKS/KOMISI XI:

T erima kasih Ketua.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Page 23: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 23 -

Terima kasih Pak Pimpinan dan anggota Sadan Anggaran yang saya hormati, Gubernur Bank Indonesia dan Menteri Keuangan. lni berkaitan dengan prognosis di defisit, proyeksi defisit kita untuk APBN-P, saya kira perlu dicatat juga Pak bahwa realisasi defisit kita dalam beberapa tahun terakhir ini tidak menguntungkan tidak bagus gitu ya, untuk 2010 sesuai dengan apa yang bapak sampaikan didalam rapat paripurna tadi realisasi defisit kita untuk tahun 2010 itu Cuma 35% Pak, jadi ya saya kira ada persoalan juga yang nanti akan kita bahas secara mendalam tentu saja dalam Panja nanti untuk melihat apakah memang kita sudah cukup akurat bukan soal besarnya, kalau 2, 1 itu memang sesuai dengan apa yang kita butuhkan saya kira tidak jadi persoalan.

Yang kedua mengenai penggunaan SAL, saya kira nanti juga akan kita diskusikan lebih jauh tetapi menurut saya jumlah ini agak perlu disesuaikan begitu karena sesungguhnya selisih yang dibutuhkan oleh Pemerintah itu tidak sebesar yang dimintakan oleh Pemerintah begitu dan saya kira sudah ada dalam laporan realisasi tadi sehingga saya kira nanti kita lihat lagi apakah kita perlu melakukan penyesuaian-penyesuaian yang apa linear gitu dengan penggunaan SAL dan penggunaan defisit.

Lalu yang terakhir juga masih berkenaan dengan ini, saya Cuma mau minta supaya Pemerintah agak sedikit mengkoreksi beberapa informasi ya didalam buku yang diedarkan karena saya mengapresiasi baru kali ini ada keterbukaan yang luar biasa begitu buku yang biasanya hanya diedarkan di anggota Komisi XI dan di Sadan Anggaran, tadi saya kira sudah dibagi secara merata di semua anggota DPR ya terutama yang tebal itu laporan ini, biasanya kan Cuma undang-undangnya saja yang kita bagikan dan ada beberapa angka yang perlu kita koreksi didalam Pak karena angka, terutama karena ini akan dikonsumsi oleh banyak pihak dan banyak pihak-pihak juga yang suka berkomentar di luar itu sebenarnya suka salah begitu tapi apa sering juga dikutip begitu dan diletakan di halaman-halaman utama di seluruh media massa kita begitu ya. oleh karena itu saya minta ini dikoreksi betul terutama karena ada beberapa angka yang berselisih cukup besar begitu antara laporan audit di pihak Pemerintah itu saya lihat di beberapa buku ini perlu mungkin pengertiannya memang sudah seperti itu tetapi cara menyajikannya yang menyebabkan orang yang mungkin sedikit memahami ini juga akan miss leading Pak ya.

ltu misalnya di halaman ke 51 dari buku yang bapak serahkan tadi untuk tahun 2010 itu realisasi penerimaan kita untuk tahun 2010 itu tercatat 116 triliun, 1016 triliun sementara didalam auditednya itu sudah 990 triliun, orang akan bertanya itu kemana yang 20 triliun itu, kan kira-kira begitu. Lalu juga didalam pencatatan Akrual dan Cash Basis saya kira penyerapannya sudah memadai bagi mereka yang mengerti itu tetapi menurut saya itu ada beberapa persoalan yang juga menyebabkan 3 angka berbeda-beda ini bisa menimbulkan polemic yang tidak berkesudahan begitu. Oleh karena itu saya minta Pemerintah dalam menyajikan laporan-laporan semacam ini juga sedikit lebih hati-hati begitu, saya percaya bahwa sebenarnya sudah mendekati akurasi karena BPK tidak memberikan komentar tentang persoalan ini tapi dia bisa menjadi miss leading karena banyak pihak yang sekarang sudah bisa mengkonsumsi ini dan saya kira itu bisa menimbulkan persoalan gitu.

Terima kasih.

Page 24: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 24 -

KETUA RAPAT:

Ada Pak Dolfie silakan.

Ir. DOLFIE OFP/F-PDIP/KOMISI XI:

Terima kasih Pimpinan.

Ada beberapa yang saya mgm mintakan penjelasan tambahan, tadi Pak Menteri berkali-kali menyebut soal lnpres 7 tahun 2011 tentang Penghematan Belanja KIL tentang penghematan belanja KIL. Saya ingin tahu berapa sih efektivitas dari lnpres ini, berapa nilai penghematan KIL, nyatanya didalam RAPBN ini tetap aja meminta tambahan belanja di KIL 6,4 triliun, jadi penghematannya itu dimana, dijenis belanja apa di KIL yang dihemat melalui lnpres ini yang disebutkan juga tadi bahwa ada prioritas-prioritas tambahan di KIL padahal didalam APBN 2011 kemarin yang di KIL itu semua sudah prioritas semua sudah prioritas sebenarnya kan, jadi itu saja yang saya ingin minta tambahan penjelasan mengenai efektivitas dari lnpres 7 tahun 2011 tentang penghematan di KIL.

KETUA RAPAT:

Ada Pak Yoseph tadi.

Ors. YOSEPH UMAR HADI, Msi/F-PDIP/KOMISI V:

Baik terima kasih Pak Ketua.

Pimpinan dan Wakil Pimpinan, Rekan-rekan anggota Banggar yang saya hormati. Pak Menteri Keuangan beserta jajaran, dan Pak Gubernur Bl beserta jajaran dan hadirin sekalian yang saya muliakan.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Saya akan menyampaikan beberapa komentar yang sifatnya umum karena nanti tentu yang lebih teknis dan detil akan dibahas di Panja di yang ada, ada beberapa hal yang ingin saya perdalam dan saya tanyakan.

Pertama tentu kita dapat memahami bahwa APBN-P ini merupakan suatu kemestian suatu hal yang tidak bisa kita hindari yang harus kita lalui dan kita, saya dapat memahami dan mari kita melanjutkan bersama membahas APBN-P karena memang sesuai dengan apa yang kita lihat perubahan-perubahan asumsi makro yang kemarin kita bahas dan memang realitas terjadi demikian sehingga kita memerlukan suatu penyesuaian didalam APBN-P ini. Namun tentu pokok persoalannya ialah bahwa APBN-P bukan suatu yang taken for granted bukan sesuatu yang, selama ini kan selama ini kan terjadi demikian dan kita biasa-biasa saja melakukan itu, tidak, kita harus menggunakan hal itu menjadi suatu kesempatan untuk berpikir keras dan bekerja keras. Oleh karena itu hal yang sangat menonjol dan mencolok bagi saya adalah masalah defisit anggaran yang

Page 25: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 25 -

membengkak dari 1,8 menjadi 2, 1 itu, itu saya kira yang paling mudah untuk kita berikan perhatian kepada kita sekalian dan itu memberikan kesan kepada saya bahwa Pemerintah itu tidak mau berpikir keras dan tidak mau bekerja keras, mudah untuk membengkakan defisit anggaran yang selama ini merupakan kebijakan anggaran kita untuk ke depan kita ingin menekan defisit ini dari tahun ke tahun dibawah 2%, kalau bisa 1 %, kalau dulu periode yang lalu itu 1 %, periode sekarang ini maksudnya pemerintahan yang sekarang periode yang sekarang ini mudah untuk membuka lebar defisit anggaran ini. Artinya apa, secara sekilas itu kita tidak bekerja keras dan berpikir keras untuk bagaimana menekan itu dulu maka saya tidak tahu persis yang menjadi tolak ukur didalam menyusun APBN itu mulai darimana sebenarnya, apakah mulai dari asumsi makro atau mulai dari political wiff kita untuk menekan defisit anggaran yang kalau tidak ditutup dengan SAL, ini kebetulan hari ini ditutup dengan SAL, ya mungkin pengalaman masa lalu selalu dengan pinjaman luar negeri sehingga terus meningkat pinjaman luar negeri itu, nah ini kesan ini sangat menonjol bagi saya, tidak mau bekerja keras untuk menekan itu, lalu mengikuti saja asumsi makro yang ada dengan membengkakan subsidi dan sebagainya, artinya apa artinya kan kita tidak mau menghadapi resiko-resiko yang akan terjadi apabila kita ingin bekerja keras tadi menekan defisit tadi lalu mengurangi tentu beberapa hal yang pembiayaan-pembiayaan pengeluaran-pengeluaran, tidak hanya subsidi tapi yang lain-lain juga.

Nah ini bermula dari asumsi yang kita lihat 2 institusi berbeda antara Kementerian Keuangan dan Bl berbeda, kehadiran Bl tentu tidak hanya sebagai figuran ya tapi sebagai sebuah masukan yang perlu kita perhatikan, kenapa Pemerintah tidak, kenapa kita semua tidak berani menggunakan asumsi yang disampaikan oleh Bl dengan menekan misalnya kurs tadi tidak 88 tapi 8,6, 8.600 sehingga akan mengurangi resiko subsidi yang membengkak mengurangi defisit anggaran akhirnya, inflasi yang 6% tapi Bl mengatakan berani 5% dan seterusnya dan seterusnya, jadi tidak sekedar figuran tentunya, mari kita nanti menjadi pegangan kita, sebenarnya kemarin saya ingin mempersoalkan itu antara 2 asumsi yang berbeda antara Kementerian Keuangan dan Bl ini harus kita satukan mana yang betul-betul rasional, ini lah artinya kita harus bekerja keras dan berpikir keras untuk menekan itu Pak Menteri, jadi memang masih akan ada nanti kita pembahasan di APBN-P ya tapi kesannya ini saya kira harus kita lihat.

Nah oleh karenanya apa-apa kerja keras yang harusnya kita lakukan, tentu ya terus terang ini sudah melampaui angka pskilogis ya 2, 1 % defisit ini angka psikologis yang cukup tinggi, yang tentu akan dicatat oleh masyarakat bahwa mudah untuk membuka defisit anggaran ini selebar-lebarnya kepada kita semua. Nah kerjas keras kita apa? Ya Pemerintah dengan tidak henti-hentinya tidak sungguh­sungguhnya untuk menekan bagaimana lifting itu dinaikan, ya semula kita sepakati 9 berapa, 970 barel per hari sekarang hanya 950, nah ini kan tidak mau bekerja keras, kita harus kerja keras tidak henti-hentinya untuk menekan harus kita awasi terus bisa naik enggak itu fifting-nya, bisa enggak kita menekan kurs, tadi bisa ditekan menjadi 8.600, oke harga minyak kita tergantung internasional ICP-nya itu. Untuk pendapatannya di sektor migas itu juga tadi kenaikannya juga tidak signifikan karena mungkin kursnya ya artinya apa cost recovery kita bagaimana pendapatan PNBP dari SDA itu, dan seterusnya dan seterusnya itu, malah ada beberapa hal yang saya menjadi terkejut ya, mungkin menjadi 1 pain yang nanti saya tanyakan dimana misalnya didalam upaya kita untuk menekan pengeluaran subsidi tentunya masalah subsidi dimana misalnya didalam upaya kita untuk menekan pengeluaran

Page 26: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 26 -

subsidi tentunya masalah subsidi, subsidi untuk DTP, DTP naik Pak Pimpinan, jadi dari 14 menjadi 19 naik 4,7 triliun tax subsidy, tax subsidy itu ya suatu kebijakan yang dalam rangka untuk menarik pajak, oke, tetapi ternyata alokasi tax subsidi diarahkan kepada internasional yang sekitar naik dari 1,5 menjadi 2,5 triliun jadi 1 triliun subsidi itu diberikan kepada masyarakat asing, kan dipersoalkan kemarin Pak di 2012 dan ini terjadi sekarang ini naik 1triliun khusus untuk tax subsidy ini, ini kan karena waktu itu kita sepakati ini harus kita kurangi tax subsidy ini untuk internasional masyarakat asing ini.

Kemudian tentu peningkatan PNBP dalam rangka untuk menaikaan ..... tadi PNBP, oke memang naik 2 koma 2 triliun PNBP tadi tapi saya heran kenaikan pajak 2 triliun tetapi tax subsidinya 4 triliun jadi sebenarnya kenaikan pajak dalam negeri yang hanya 2 triliun itu malah kita defisit mengeluarkan tax subsidinya 4 triliun lebih gitu kan, Pak Andi ini sangat getol didalam mempersoalkan DTP ini sebenarnya tapi mungkin tadi kelewatan untuk dipersoalkan ini. Jadi terutama DTP untuk masyarakat internasional dalam rangka investasi tadi, nah ini yang tentu ingin saya tanyakan Pemerintah menteri bagaimana ini bisa terjadi.

Peningkatan PNBP justru peroleh PNBP dari frekuensi telekomunikasi ini turun saya lihat itu disini, dari telekomunikasi turun padahal ini adalah suatu ranah upaya kita untuk optimalisasi pendapatan PNBP ini justru dari frekuensi telekomunikasi ini Pak tapi malah turun ini kenapa, turunnya cukup besar, 2 triliun kalau tidak salah, turun untuk PNBP dari telekomunikasi ini frekuensi ini, ini kan sayang untuk diangkat yang, harus kita optimalisasikan itu.

Kemudian yang berikutnya untuk subsidi energi, subsidi yang meningkat begitu besar 56 triliun untuk subsidi energi 5,5 triliun, untuk non energi 6,4 triliun.

KETUA RAPAT:

Pak Yoseph nanti di panja kehabisan loh ya.

Ors. YOSEPH UMAR HADI, Msi/F-PDIP/KOMISI V:

lya artinya yang umum saja, saya ingin menanyakan khusus untuk subsidi ini bagaimana road map-nya, road map tentang kebijakan energi kita ke depan itu seperti apa, tadi Pak Ketua kan sudah mulai programnya seperti apa, road map-nya itu seperti apa sebenarnya, memang kita belum tahu persis bagaimana nanti apakah akan adalah kenaikan BBM atau tidak, kita tidak tahu karena dalam rangka menekan defisit tadi kan. Tapi paling tidak saya ingin diberitahukan road map-nya, ini di Komisi VII ya, tapi mungkin Pemerintah. Satu hal Pak elpiji ini di satu sisi tidak meningkat tetapi tax subsidy untuk elpiji kok naik kenapa ini? kalau kita eek tadi disitu, di beberapa hal yang saya menghendaki kepada Pemerintah untuk supaya kita bekerja keras dalam rangka untuk tidak terlalu mudah untuk membengkakan defisit anggaran ini.

Saya kira demikian Pak Ketua terima kasih.

Assa/amu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Page 27: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 27 -

KETUA RAPAT:

Walaikumsallam.

Ors. KAHAR MUZAKIR/F-PG/KOMISI X:

Bisa Ketua saya mau bertanya aja, enggak bahas enggak.

KETUA RAPAT:

Silakan Pak Kahar.

Ors. KAHAR MUZAKIR/F-PG/KOMISI X:

Saya bertanya saja, tadi berkali-kali seperti yang kawan disebelah bapak sebut ada lnpres penghematan, kalau lnpres penghematan lantas dia menghalangi belanja yang sudah dalam undang-undang agak aneh itu Pak, itu saya dengar di tempat Kementerian Diknas itu hampir 1 triliun, kenapa kalau memang bisa dihemat itu pada saat penganggarannya Pak, kan ada data historis kementerian, saya tahu ada kementerian pada 2011 dan 2010 itu Pak Menteri itu kenaikan anggarannya sampai 120%, jadi pada saat penganggarannya itu harus dilihat dulu, saya tahu itu kementeriannya tahu ada yang naik 300%, itu kan ndak logic itu, Pemerintah bersepakat ada beberapa kementerian naik 300%, kemudian turun lnpres penghematan, kan ini kan yang nyusun Pemerintah, mestinya pada saat penganggaran saja ini tidak boleh, kalau kamu, kan begitu kan di, saya kira dipimpin presiden beberapa tapi enggak kira-kira gitu.

Jadi coba bapak lihat data historis anggaran di masing-masing kementerian lembaga mengingat pertumbuhan kita Cuma sedikit ya pertumbuhan anggarannya kan enggak bisa banyak Pak, ya kan, naik 300%, naik 200%, kan ndak masuk di akal itu, apa yang dibikin sama mereka, itu saja. Jadi lnpres itu agak ndak logik tidak logik Pak lnpres membatalkan program diundang-undang, jadi kan tidak logic itu, kan undang-undang masak bisa dibatalkan oleh lnpres dan itu kemarin terjadi di Kementerian Pendidikan ada hampir 100 triliun karena dia menterinya takut belanja itu karena ada lnpres padahal itu membatalkan undang-undang APBN, undang­undang enggak boleh dibatalin lnpres Pak, itu saja.

Terima kasih.

IR. MINCO SIANIPAR/F-PDIP/KOMISI IV:

Pak Ketua, Mindo.

KETUA RAPAT:

Silakan Pak.

IR. MINDO SIANIPAR/F-PDIP/KOMISI IV:

Saya hanya sedikit Saudara Ketua.

Page 28: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 28 -

Saudara Pemerintah ini pembahasannya mungkin di Panja tetapi masyarakat perlu lebih dijelaskan karena dari tahun ke tahun soal subsidi energi ini kan jadi ramai terus ini ya, masyarakat industri seringkali tidak mau menerima bahwa mereka disubsidi listriknya, selalu menyebutkan karena itu PLN-nya yang tidak efisien. Nah berkaitan dengan hal itu pada halaman 43 hand out ini tentang energi ada subsidi BBM dapat kita mengerti ada subsidi listrik, penambahan subsidi listrik yang 25,7. Pertanyaannya adalah apakah kenaikan subsidi listrik ini pengaruh dari kenaikan harga internasional dari bahan bakarnya yaitu crude oil, batu bara, gas, karena kalau sumbernya itu air tentu tidak akan ada kenaikan di harga listriknya, kalau geothermal juga seperti itu, nah setelah dijawab itu, pertanyaan yang kedua berapa besar listrik kita yang bahan bakarnya berbasiskan crude oil, turunan yang ketiganya, dimana saja itu sehingga kita tahu sebenarnya dimana daerah yang atau penyebab kita mensubsidi listrik itu, ini soal kebijakan sekaligus supaya kita lihat betulkah kebijakan kita dibidang energi khususnya di PLN ini.

Terima kasih, supaya itu juga bahan saudara Ketua Pimpinan Sidang dimasukan dalam rapat Panja nanti, itu bahan materialnya, salah satu.

Terima kasih Saudara Ketua.

KETUA RAPAT:

Pak Francis.

FARY DJEMY FRANCISIF-GERINDRA/KOMISI V:

Terima kasih Pak Ketua.

Teman-teman Badan Anggaran, Pak Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia dan jajarannya.

lni mungkin sederhana saja pertanyaan ini, mungkin akan dibahas juga di Panja nanti. Yang pertama kalau kita bicara tentang asumsi makro itu kita bicara salah satunya kurang lebih pertumbuhan ekonomi, dan kalau kita bicara pertumbuhan ekonomi itu rakyat selalu menannyakan berkaitan dengan hidup yang lebih mudah dan juga berkaitan dengan gampang cari kerja, itu kita ndak mendapatkan gambaran disini, itu seperti apa, kalau kita melihat berkaitan dengan tren, kalau kaitkan dengan pertumbuhan ekonomi dengan jumlah orang miskin, itu kalau kita Ii hat 2009 saja itu dengan 2010 itu terjadi peningkatan Pak ya, pertumbuhan ekonomi untuk 2009 itu 4,5% itu jumlah orang miskin 53 ya 53 juta orang, naik 2010 kita setujui dengan 5,8 pertumbuhannya itu naik menjadi 54,d1 %, saya enggak tahu 2011 ini itu apakah ada ya prediksi daripada kita didalam membahas asumsi makro berapa gitu Pak termasuk indeksnya, juga termasuk berkaitan dengan penyerapan angkatan kerja, kalau kita melihat penyerapan angkatan kerja dengan pertumbuhan ekonomi yang ada sekarang itu dari tahun ke tahun sangat sedikit gitu loh Pak.

Nah kita berharap bahwa pembahasan kita dalam asumsi makro itu juga digambarkan sehingga kita tidak hanya mendapatkan gambaran-gambaran seperti itu tapi rakyat menannyakan kita bicara tentang asumsi makro itu apa kaitannya dengan presentase jumlah miskin dan juga presentasi penyerapan pada angkatan kerja, itu kalau kita melihat trendnya itu dari tahun ke tahun itu tidak menunjukan

Page 29: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 29 -

signifikan daripada pembahasan kita apalagi di 2011 ini kita bahas lagi APBN-P yang akan beruban hanya angka-angka secara ..... tetapi kita enggak menyentuh membahas berkaitan dengan prosentasi jumlah kemiskinan berapa target kita 2011 dan juga berkaitan dengan angkatan kerja berapa, ini mungkin bisa dibukakan kepada kita semua walaupun nanti dalam Panja kita akan kerja.

Terima kasih Ketua.

KETUA RAPAT:

Baik ada lagi sebelah sana? Cukup ya. Jadi intinya Pak Menteri harus kerja keras Pak Menteri karena kalau kita salah membuat keputusan ini postur daripada APBN kita juga kurang sehat jadinya, sementara masyarakatnya tidak tambah sejahtera, subsidinya bengkak dinikmati oleh masyarakat yang sejahtera, jadi di minggu depan dalam pembahasan Panja ya kita harus fokus di subsidi ini dan dampak daripada APBN-Perubahan ini.

Kalau tidak ada lagi bisa kita sepakati dan kita masuk ke acara yang ke berikut adalah pembentukan panja-panja. Bisa disepakati ya? setuju ya.

(RAPAT: SETUJU)

Baik bapak-bapak sekalian, acara yang ketiga adalah pembentukan panja­panja untuk pembahasan RUU tentang Perubahan Nomor 10 tahun 2010 tentang APBN Tahun Anggaran 2011 yaitu 3 Panja dan Tim Perumus, yang pertama Panja Asumsi Dasar, Pendapatan, Defisit dan Pembiayaan RUU APBN Perubahan Tahun Anggaran 2011, yang kedua Panja Belanja Pemerintah Pusat RUU APBN Perubahan Tahun Anggaran 2011, yang ketiga Panja Belanja Transfer ke Daerah RUU APBN Perubahan Tahun Anggaran 2011. Apakah dapat kita setujui bapak ibu sekalian? Pemerintah?

(RAPAT: SETUJU)

Baik bapak-bapak sekalian, kita masuk ke acara yang terakhir yaitu tentang usulan surat yang dari Menteri Keuangan perihal usulan dana rehabilitasi dan rekonstruksi Wasior, Mentawai dan antisipasi penanganan darurat.

Yang kedua usulan tambahan dana on call untuk penanganan bencana lahar dingin merapi, yang ketiga usulan tambahan dana on call untuk bantuan Pemerintah Republik Indonesia kepada Pemerintah Jepang, hasil Raker tersebut telah berhasil menyepakati untuk membahas hal ini di Komisi VIII dan hasil pembahasannya telah disampaikan ke Sadan Anggaran untuk dibahas dan diputuskan dalam rapat kerja. Komisi VIII DPR RI telah mengadakan rapat kerja dengan Kepala BNPB dan telah menyampaikan kepada Badan Anggaran bahwa pada prinsipnya Komisi VIII dapat memahami dan menyetujui penambahan dana yang akan dipergunakan untuk mengantisipasi penanganan darurat sampai dengan akhir tahun anggaran 2011.

Kami persilakan kepada Pemerintah untuk menyampaikan pemaparan materi terkait.

Page 30: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 30 -

PEMERINTAH/AGUS MARTOWARDOYO/MENTERI KEUANGAN:

Terima kasih Ketua.

Yang kami hormati Bapak Ketua, Bapak-bapak Wakil Ketua, Bapak ibu anggota Banggar Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

Kami dalam kesempatan ini berterima kasih untuk agenda ini dapat kita bahas terkait dengan ..

KETUA RAPAT:

lnterupsi, mungkin kalau Gubernur Bank Indonesia ada pekerjaan lain, mau merokok butuh diluar kami persilakan. Terima kasih atas kehadiran Bapak Gubernur Bl.

Kepala PNBP-nya? Dan gubernur terkait.

KETUA RAPAT:

Saya skors 5 menit Pak Menteri.

(RAPAT DISKORS)

Pak Menteri bisa kita mulai? Yang dari Papua sudah ada, yang dari Mentawai sudah ada belum Pak? ada ya, dari BNPB? Ada ya, bapak sebagai apa Pak? Sekretaris Uta ma? Kepalanya berhalangan.

Baik, skors saya cabut, saya persilakan kepada Pemerintah untuk menyampaikan pemaparan materi, silakan Pak.

PEMERINTAH/AGUS MARTOWARDOYO/MENTERI KEUANGAN:

Terima kasih Ketua.

Kami lanjutkan dan kami juga ingin menyampaikan kepada ibu bapak sekalian bahwa pada kesempatan saat ini kami juga didampingi dengan Sekretaris Utama PNPB, mohon maaf untuk pelajaran huruf P suka enggak masuk kelas waktu itu saya, BNPB mohon maaf. Jadi suka absen waktu sekolah dulu pelajaran huruf P.

Jadi kami bersama dengan Sekretaris Utama BNPB juga didampingi oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat Pak Muslim dan juga didampingi oleh Pih Gubernur Papua Barat Pak Rumadan, beliau Pih karena Pak Gubernur pada saat sekarang ini sedang kampanye Pak jadi sementara ini Pak Rumadan adalah Plh-nya.

lbu bapak yang kami hormati.

Di agenda ini kami mgm mengusulkan untuk penggunaan dana penanggulangan bencana tahun anggaran 2011, dimana kami juga laporkan bahwa pembahasan telah dilakukan dengan Komisi VIII dan mendapatkan rekomendasi, dan didalam APBN tahun 2011 pagu dana penanggulangan bencana dialokasikan sebesar 4 triliun rupiah. Dalam rangka penanganan bencana di beberapat tempat, telah disampaikan juga melalui surat Menteri Keuangan kepada Dewan Perwakilan

Page 31: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 31 -

Rakyat Republik Indonesia melalui surat nomor S146 tanggal 23 Maret 2011, Menteri Keuangan mohon ijin penggunaan kepada Pimpinan DPR RI sebesar Rp926.210.000.000 untuk kebutuhan spesifik penanggulangan rehab, rekon Wasior Rp239.803.000.000 dan disini diwakili oleh kehadiran Bapak Pih Papua Barat dan penanganan rehab, rekon Mentawai Rp486.407.000.000 dan disini biasa ditekan Bapak Wakil Gubenur Sumatera Barat dan juga tambahan dana on call BNPB senilai Rp200.000.000.000. Hal yang lain didalam surat nomor S247 tangga 10 Mei 2011 tentang usul tambahan dana on call untuk penanganan bencana lahar dingin Merapi diusulkan tambahan dana on call sebesar Rp444.692.000.000, yang ketiga adalah surat nomor S265 tanggal 23 Mei 2011 tentang laporan pengalokasian tambahan dana on call mendahului persetujuan DPR untuk kegiatan bantuan Pemerintah RI kepada Pemerintah Jepang sebesar RP20.000.000.000. Sebagaimana ibu bapak ketahui hubungan baik Indonesia dan Jepang dalam bentuk Officio Development Assisstance itu sudah berlangsung sejak tahun 1954 dan hubungan yang saling mendukung disituasi yang baik dan situasi yang buruk ini menunjukan kedekatan Indonesia dan Jepang dan Indonesia juga merasakan bagaimana support daripada Jepang ketika ada krisis Asia di tahun 97 yang juga menimpa Indonesia dan bagaimana Jepang juga membantu kita pada saat bencana alam tsunami dan juga kejadian-kejadian lainnya sehingga pada kesempatan ini sehubungan dengan bencana tsunami di Jepang, Indonesia akan membantu Jepang senilai RP20.000.000.000 dan berkenaan dengan kebutuhan dana diatas kami mohon kiranya bapak ibu Banggar DPR RI dapat memberikan persetujuan penggunaan dana bencana untuk 2011 sebesar Rp1 .370.902.000.000, mungkin hal ini yang kami ingin jelaskan.

Kami kembalikan kepada Ketua, terima kasih.

KETUA RAPAT:

Baik Pak Menteri terima kasih atas penjelasan, karena kami telah mengundang 2 pimpinan daerah dan juga dari BNPB mungkin kami persilakan dulu kepada BNPB untuk menjelaskan kepada kami program-program ini setelah itu kami persilakan kepada Pemda Mentawai Sumatera Barat dan setelah itu dari Papua Ba rat.

Kami persilakan. BNPB dulu, jangan ragu-ragu.

SESTAMA BNPB/FATCHUL HADI:

Baik bapak ibu sekalian yang saya hormati.

Assa/amu'a/aikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bapak ibu yang kami hormati bahwa penanganan Wasior itu setelah darurat kita memasuki tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Nah kebutuhan pada saat rehab, rekon itu kita tuangkan didalam Rencana Aksi Rehab Rekon di Wasior, nah rencana aksi ini telah dibahas oleh kementerian lembaga BNPB dengan Bappenas telah membahas kebutuhan-kebutuhan dari 5 sektor, pertama adalah sektor perumahan, kedua infrastruktur, sosial, ekonomi dan lintas sektor maka pada tahun 2011 kita usulkan sebesar 239.000.000.000 kemudian pada berikutnya kita usulkan sisa daripada rencana aksi tersebut.

Page 32: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 32 -

Untuk Mentawai bahwa total kebutuhan itu sebesar 1, 1 triliun, untuk tahun ini kita usulkan 486,4 miliar, sedangkan untuk dana on call yang 200 miliar bahwa bencana akhir-akhir ini diseluruh Indonesia meningkat trendnya banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan lahan dan sebagainya dana on call kami yang ada di BNPB saat ini tinggal 5 miliar, maka kita mintakan tambahan 200.000.000.000 untuk dana siap pakai apabila digunakan pada hal-hal yang mendadak darurat. Kemudian apa yang dijelaskan oleh Bapak Menteri tentang usulan tambahan dana on call untuk penanganan lahar dingin sebesar 444 bahwa erupsi Merapi sudah selesai maka tetapi darurat tentang lahar dingin bahwa ada 150 juta kubik lumpur yang ada disekitar Merapi secara perlahan-lahan itu turun akibat hujan yang cukup deras sehingga dibutuhkan adanya perbaikan tanggul, pelebaran sungai dan pembuatan jembatan sehingga aktivitas ekonomi bisa berjalan, untuk itu kita butuhkan dana sebesar 444.

Nomor 3 tentang 20 miliar, kami terima kasih Bapak Menteri Keuanga sudah memberikan dana sebelum ini kepada kami dan kami salurkan ke Pemerintah Jepang. Disamping uang, Pemerintah RI juga membantu tim medis pada saat darurat di Miyagi kemarin, disamping tim medis kita juga memberikan bantuan per makanan siap saji kepada Pemerintah Jepang.

Kemudian yang keempat berkenan dengan itu maka total biaya yang kami usulkan sebesar 1.37 triliun.

Bapak ibu yang kami hormati.

Bahwa rehab rekon Mentawai dan Wasior ini adalah hasil koordinasi dengan kementerian lembaga dan Pemerintah Daerah sehingga ini kita usulkan dari 5 sektor tadi yang kita sampaikan.

Demikian tambahan kami Bapak pimpinan, terima kasih.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Ir. THEODORUS JAKOB KOEKERITS/F-PDIP/KOMISI I:

Pimpinan sebelum berlanjut Pimpinan.

Sejauh yang saya ketahui ya BNPB itu pembahasan-pembahasan ini kan sebenarnya sudah dilakukan di komisi terkait, nah justru informasi yang kita perlukan itu bukan yang dijelaskan oleh Pak Sestama atau yang akan dijelaskan oleh gubernur kepala daerah tetapi kalau itu sudah dibahas harusnya dalam bayangan saya itu kita sudah sepakat memberikan itu ke komisi dan mendesak misalnya. Nah apa persoalannya hadir di apa dengan Menteri Keuangan mengajukan surat itu mungkin ada titik titik soal yang masih memerlukan apa Banggar besar ini memutuskan, kalau yang tidak keluar dari apa anggaran APBN kita yang memang mungkin tidak terganggu apapun ya sebenarnya tinggal kita minta apa pertanggungjawaban komisi, ini komisi memang membahas enggak sih itu loh maksud saya gitu serius ga bahasnya gitu maksudnya saya, iya kan, ngapain nyusah-nyusahin waktu kita disini membahas yang lain Pak Ketua, iya kan, kalau memang ada masalah diajukan kalau memang ndak ada masalah ya, saya kira begitu Pak Ketua, karena mungkin ada catatan-catatan dari Menteri Keuangan, kan memang harusnya apa menyampaikan surat, ada persoalan apa gitu kalau memang

Page 33: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 33 -

ada hambatan-hambatan yang justru perlu kita tambah, jadi permintaannya menteri 1,4 mungkin tadi mungkin jadi 1,6 setelah disini.

Terima kasih.

MIRWAN AMIR/ WATUA BANGGAR:

Baik mungkin ada Komisi VIII menjelaskan karena memang, Komisi VIII kan sudah selesai dibahas toh, jadi ini nanti disini kan hanya untuk pengesahan ya kan, jadi apa perlu lagi penjelasan.

H. JAZULI JUWAINI, Le. MA/F-PKS/KOMISI VIII:

Ya Ketua, disebelah kiri ada Komisi VIII Ketua. Jadi Komisi VIII disini ada 2 ada Pak Said sama saya sendiri.

Gini, iya maksudnya begini Pak Ketua, kita mendorong Ketua segera mengetuk palu begitu maksudnya karena ini sudah dibahas dengan Komisi VIII begitu, kecuali Ketua mau menambahkan lagi dari usulan Komisi VIII itu urusan lain begitu.

Terima kasih.

MIRWAN AMIR/ WATUA BANGGAR:

Baik Pak Jazuli, jadi kita sepakat kalau gitu enggak usah ada lagi penjelasan dari masing-masing dari kepala daerah, kita hanya minta persetujuan dari teman­teman untuk bisa disetujui, Pemerintah mungkin?

PEMERINTAH/AGUS MARTOWARDOYO/MENTERI KEUANGAN:

Bapak Ketua terima kasih.

Kami juga terima kasih untuk komentar supportif daripada forum Banggar memang kehadiran kami bersama dengan Pemda dan BNPB itu lebih untuk azas transparansi Pak, jadi kami datang untuk melaporkan hasil pertemuan di Komisi VIII dan kalau seandainya secara spirit memang kami didukung tentu menjadi lebih lancar tapi kiranya bisa diberikan kesempatan masing- masing bapak yang mewakili untuk bisa menyampaikan 1-3 menit, itu usulan kami.

Terima kasih.

MIRWAN AMIR/ WATUA BANGGAR:

Oke kalau gitu jadi minta penjelasan dari masing-masing ini ya, 1 menit atau 2 menit ya? 2 men it Pak ya.

MUSLIM/WAGUB SUMBAR:

Assalamu'a/aikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Atas seijin Bapak menteri.

Menteri Keuangan yang kami hormati, Bapak Ketua Banggar, Pimpim rapat,

Page 34: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 34 -

Bapak ibu sekalian yang kami hormati.

ljinkan kami menyampaikan laporan sedikit mengenai perkembangan tentang Mentawai. Mentawai dalam tahap tanggap darurat semuanya sudah selesai dilaksanakan pembangunan baik di Pagai Utara, Pagai Selatan maupun Sipora sebanyak lebih kurang 1.700-an, dan dalam tahap berikutnya diperlukan kebutuhan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi serta percepatan pembangunan pasca bancana di Kepulauan Mentawai adalah sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Bapak Menteri tadi dan disampaikan oleh Sestama daripada BNPB yang terinci sebagai berikut, untuk perumahan lebih kurang 250 miliar koma sekian dan untuk infrastruktur kemudian lebih kurang 18 miliar sedangkan untuk sarana ekonomi lebih kurang 113 miliar, untuk sosial lebih kurang 59 miliar dan untuk lintas sektor 48 miliar dan total keseluruhannya berjumlah 486 miliar dan inilah yang sangat mendesak dalam rangka tahapan aksi dalam rehab rekon di Kepulauan Mentawai dan untuk itu mohon persetujuan daripada bapak sekalian.

Terima kasih.

MIRWAN AMIR/ WATUA BANGGAR:

lni sudah mendesak ini Pak Said, ini silakan Pak.

PLH. GUBERNUR PAPUA BARAT:

Baik Pimpinan Sadan Anggaran yang kami hormati, Anggota dan juga Komisi VIII, Bapak Menteri Keuangan beserta wakil ibu, Sestama BNPB yang kami hormati; Dan Saudara Wakil Gubernur Sumatera Barat yang berbahagia.

Assalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pertama-tama sebagaimana tadi disampaikan oleh Bapak Menteri bapak gubernur dan wakil gubernur sesuai dengan masa bakti mereka bahwa akan berakhir pada bulan Juli dan sekarang masuk pada minggu kampanye sehingga oleh bapak Mendagri sudah keluar SK untuk cuti sehingga kami sebagai plh gubernur sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Untuk itu perkenankan kami untuk menyampaikan karena tadi sudah ditetapkan oleh Komisi VIII nilainya sudah kami dengar semua kemudian sudah disampaikan juga oleh bapak Menteri Keuangan sehingga mungkin tidak ada tambahan lagi untuk itu.

Memang ada surat kami untuk kepada Bapak Menteri Keuangan akan tetapi ini sudah melalui mekanisme yang panjang sampai dengan Komisi VIII dan kami terima, kami terima kasih atas nilai yang sudah diberikan kepada kami sebesar 238, 239 M tinggal peruntukan nanti kami bersama-sama dengan BNPB dan juga oleh unit manajemen rehab rekon yang sudah dibentuk.

Satu hal yang ingin kami sampaikan bahwa memang ada 5 program besar, pertama masalah infrastruktur kemudian yang menyangkut normalisasi sungai, perumahan dan sosial. Yang kami lebih utamakan adalah menyangkut masalah normalisasi sungai karena ada 13 titik yang merupakan trauma apabila ini hujan, jadi ini yang mungkin kami sampaikan kepada baik bapak menteri maupun semua

Page 35: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 35 -

terutama dari Banggar kami terima kasih atas semua keputusan yang sudah diberikan dan mungkin ada hal-hal yang lain ini nanti akan dibahas pada 2011.

Sekali lagi, yang akan kami menyampaikan pada kesempatan ini adalah menyangkut masalah kondisi Kabupaten Wasior yang sementara ini kabupatennya . . . . . . sementara ini bupatinya dan wakil bupatinya kurang efektif sehingga sudah keluar surat keputusan untuk wakil bupati ya melaksanakan sehingga kami sarankan pada kesempatan ini apabila tidak, akan mengurangi rasa hormat dari Banggar bahwa pengelolaan dana rekon dan rehab ini kami sarankan untuk di ke penanganan di ...... provinsi.

Demikian penyampaian kami, lebih dan kurang kami sampaikan terima kasih.

Wassa/amu'alaikum Warahmatul/ahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Pak Laurens silakan.

LAURENS BAHANG DAMA/F-PAN/KOMISI XI:

Terima kasih Ketua.

Teman-teman anggota Banggar, Pak Menteri Keuangan dan ibu Wakil Menteri Keuangan, Bapak Wakil Gubernur Sumatera Barat, Pejabat Gubernur Papua Barat dan seluruh jajaran, Dan kemudian Sestama BNPB ya.

Apa yang sudah disampaikan ini kan disetujui karena ini sudah di apa diputuskan di komisi ya, Cuma apa yang disampaikan oleh Pak Pejabat Gubernur ini kan bahwa seal pengelelaan karena ini kan seal bencana ya jangan sampai di pengelela ini menimbulkan bencana lagi ya, nah ini tentu perlu apa jelas dan tegas ya kan, jangan sampai nanti antara BNPB dan Pemerintah daerah justru tarik menarik dalam pengelelaan dana bencana ini, sehingga yang kita harapkan ada suatu ketegasan yang betul yang mengelela ini siapa, atau Pemerintah previnsi, Pemerintah kabupaten atau BNPB supaya semuanya nanti jangan sampai menimbulkan persealan.

Jadi mungkin itu saja yang kita minta supaya nanti ya jangan malah menimbulkan masalah-masalah baru Pak gitu.

Terima kasih Ketua.

KETUA RAPAT:

Silakan Pak Ali.

DRS.M.ALI KASTELLA/F-HANURA/KOMISI VII:

Terima kasih Pak Ketua.

Page 36: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 36 -

Ya setelah kita mendapatkan penjelasan tadi begitu juga dari BNPB ya, saya melihat untuk Wasior itu program yang berhubungan dengan energi malah tidak terakomodir, pertanyaan saya ini mau disuruh gelap gulita atau bagaimana ini atau memang disana sudah ada energinya, jadi sebenarnya dana ini masih sangat kurang ini, Papua itu sangat jauh jadi watt-nya sangat tinggi.

Lalu saya mendukung sekali apa yang disampaikan tadi menyangkut hal yang berhubungan dengan kewenangan pengelolaan karena inilah sering terjadi di daerah itu tarik ulur antara wewenang pusat dan wewenang daerah, kalau sudah sampai ke hal-hal yang berhubungan dengan penanganan persoalan seperti ini ini kadang-kadang suka terjadi konflik. Oleh karena itu saya berpikir bahwa kita perlu perkuat otonomi di daerah sehingga dengan demikian fungsi daripada badan-badan yang dibentuk di tingkat pusat maupun fungsi daripada Pemerintah Pusat mengawasi dan mengontrol sebaik-baiknya pelaksanaan di daerah dan tadi disampaikan bupatinya sedang masalah saya pikir jangan diberi beban lagi karena bupatinya yang satu masih dalam tahanan Pak ya begitu dan wakil bupati mungkin tidak efektif melaksanakan tugasnya, begitu pun dengan kondisi seperti ini maka Pemerintah provinsi harus bertanggung jawab terhadap penanganan masalah yang terjadi.

Saya pikir demikian, terima kasih Pak Ketua.

KETUA RAPAT:

Silakan bu.

DR. ZULMIAR YANRI, PHO, SP. OK/F-PD/KOMISI IX:

Terima kasih Pimpinan.

Pim pi nan, Bapak-bapak menteri, Pak Wagub dan sekalian.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Saya kebetulan anggota tim pengawasan penanggulangan bencana alam Sumatera Barat dan juga dari Komisi IX. Saya ingin membagi informasi kepada bapak-bapak sekalian. Kalau tadi dikatakan Banggar menyetujui anggaran untuk apa Mentawai tentu kita berterima kasih, tetapi Pak saya barusan tanya Rumah Sakit M. Jamil yang bencana 30 September 2009 sampai sekarang anggarannya sudah 20 bulan belum turun-turun dan itu barangkali ini perlu pembagian koordinasi karena itu dulu dengan lbu Wamen sudah dikatakan karena itu adalah di rekening khusus Menteri Keuangan yang berasal dari hibah-hibah luar negeri, kayaknya susah sekali keluarnya dari sana, saya barusan eek ibu belum sampai sekarang untuk Rumah Sakit M.Jamil itu yang sudah ambruk belum cair sampai sekarang. Nah ini bagaimana sedangkan sektor Kementerian Kesehatan 2010 tidak ada mengaggarkan sama sekali, ini bagaimana BNPB itu berapa tahun, apakah 2 tahun atau 3 tahun BNPB kemudian sektor kapan, sebab saya tahu 2010 sektor Kementerian Kesehatan tidak ada memberikan anggaran sama sekali untuk rumah sakit yang ambruk itu.

Page 37: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 37 -

Jadi ke depan kalau Pak Menteri Keuangan bisa menjawab tetapi ke depan hal ini jangan terjadi lagi begitu, hampir lebih dari 1,5 tahun Pak Rumah Sakit M. Jamil itu tidak ada anggaran yang dari BNPB, yang dari hibah yang katanya di rekening khusus Menteri Keuangan, susah menetesnya Pak, nah ini bagaimana ke depan ini mekanismenya supaya itu tidak terulang lagi untuk bencana-bencana. Rumah sakit M.Jamil itu adalah rumah sakit vertical dan satu-satunya rujukan di Sumatera Barat.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Baik, mungkin bisa diberikan tanggapan Pak Menteri soal ..

Ir. DOLFIE OFP/F-PDIP/KOMISI XI:

Sedikit Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Silakan.

Ir. DOLFIE OFP/F-PDIP/KOMISI XI:

Terima kasih Pimpinan.

Karena kami pernah kunker ke Sumetera Barat pada waktu itu, ada titipan pertanyaan juga terkait dengan dana hibah dari luar negeri yang menurut informasi yang kami terima Arab Saudi itu memberi sumbangan untuk bencana di Sumatera Barat pada tahun 2009 itu senilai 50 juta US dolar, yang sampai hari ini enggak tau itu dimana uangnya, yang tadinya diperuntukan untuk rumah sakit seperti yang disampaikan anggota terhormat tadi. Nah ini tolong dijelaskan juga bagaimana dengan hibah-hibah lainnya yang mungkin saja bukan yang dari Arab itu saja tapi mungkin ada hibah-hibah lainnya terkait dengan bencana di Indonesia. Kalau kita bisa menyumbang kepada Jepang 20 M secepat mungkin tanpa persetujuan DPR juga uang sudah disampaikan kenapa hibah dari luar negeri begitu sampai ke kita mengendap dan tidak bisa sampai kepasa masyarakat.

Demikian Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Baik Pak Menteri ini pertanyaan dari tahun lalu ya sebetulnya sudah selalu muncul, mungkin bisa diberikan penjelasan.

PEMERINTAH/AGUS MARTOWARDOYO/MENTERI KEUANGAN:

Terima kasih untuk pertanyaannya dan saya rasa forum ini bagus sekali karena hadir semua stake holder yang terkait dan termasuk perwakilan Pemerintah Daerah Sumatera Barat.

Page 38: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 38 -

Pak Dirjen Anggaran kami mohon untuk bisa menjelaskan karena Rumah Sakit Jamil itu kan ada 71 miliar dan saya tahu penjelasannya adalah karena governance-nya harus dijaga dan harus diyakini bahwa semua sistem kajian dan persetujuannya itu jelas tapi perlu ada penjelasan karena 1 tahun setengah itu terlalu lama.

Pak Dirjen Anggaran kami persilakan.

PEMERINTAH/HERRY PURNOMO/DIRJEN ANGGARAN:

Seijin Bapak Pimpinan kami mencoba memberikan penjelasan bahwa memang betul Pak pertama Menteri Keuangan menyediakan rekening pak dalam rangka hibah yang diterima dari beberapa negara, tidak hanya dari Arab Saudi Pak, dari Cina juga ada dan dari beberapa negara yang lain masuk ke rekening Menteri Keuangan. Proses untuk pencairan memang kita tadi Bapak Menteri Keuangan mengatakan untuk mengikuti governance, jadi disini ada di Pemerintah ada tim untuk bisa melihat proses pencairan dana dan dana itu di escrow dimana pada waktu akan dipergunakan dikeluarkan secara teknis dikeluarkan dari rekening tersebut masuk ke rekening kas negara. Nah ini berdasarkan catatan dari teman­teman teknis bahwa khusus untuk M. Jamil Padang ini diharapkan 1-2 hari ini selesai dari Kementerian Kesehatan dan kemudian di BNPB juga akan mendukung proses pelengkapan dokumen sehingga diperkirakan untuk M.Jamil ini bisa segera kita keluarkan, jadi ini juga tentu kerjasama dengan teman-teman dari BNPB karena memang untuk masalah ini koordinasi dengan BNPB ya sebagai koordinatornya.

KETUA RAPAT:

Pak Dirjen saya interupsi.

lni satu dua hari sudah pasti belum Pak karena ini satu dua hari tahun lalu juga disampaikan demikian, jangan sampai ini satu dua tahun jadinya ini Pak.

PEMERINTAH/HERRY PURNOMO/DIRJEN ANGGARAN:

Kita usahakan Pak, kita usahakan secepatnya ini Pak keluar karena memang ini prosesnya nanti ada DIPA-nya.

KETUA RAPAT:

Enggak, ini kan sudah berlangsung lama jadi jangan masih usahakan­usahakan terus sementara disana pembangunan dibutuhkan, uang sudah ada, kendala yang eksak itu dimana, jadi kalau 1 minggu ya 1 minggu, 2 minggu 2 minggu jangan 1, 2 hari terus diusahakan nanti muncul lagi begini di rapat-rapat yang akan datang, tolong diperjelas Pak.

PEMERINTAH/HERRY PURNOMO/DIRJEN ANGGARAN:

Bapak pimpinan, bahwa kembali kami tadi menekankan bahwa governance harus ada dan hari ini baru kita terima dokumen yang lengkap Pak gitu, jadi kita proses penyelesaian dokumen 1,2 hari kemudian nanti ada proses Pak gitu, ya mungkin target bapak mengatakan seminggu atau dua minggu lah begitu Pak bisa kita coba selesaikan.

Page 39: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 39 -

KETUA RAPAT:

Baik ini saya ketok 2 minggu Pak ya?

PEMERINTAH/AGUS MARTOWARDOYO/MENTERI KEUANGAN:

Tunggu tunggu Pak, saya rasa penjelasannya tidak cukup karena yang sudah lama itu pasti kan perlu kita yakini jangan terulang lagi, jadi yang governance-nya yang pada saat yang lalu sehingga dokumen itu diterima sebagian karena ini ada hubunganya sama hibah dan untuk hibah itu memang ada standar yang musti kita jalani, Pak Dirjen anggaran bisa menyampaikan detil selama ini masalahnya atau musti kembali dengan penjelasan, saya minta ada penjelasan supaya bisa clear karena semua mendengarkan ini.

PEMERINTAH/HERRY PURNOMO/DIRJEN ANGGARAN:

Baik, bahwa memang tadi pertama untuk terkait hibah ini kembali aturan yang kita buat adalah memang harus masuk ke dalam APBN Pak, tapi dari hibah masuk, ini ada namanya itu pengaturan tentang hibah jadi tidak ke DPR, jadi ini di, sesuai dengan ketentuan yang ada itu karena ini hibah ya kemudian nanti pada waktu eksekusi masuk ke dalam kas negara kemudian nanti dilaporkan didalam LKPP Pak, jadi ini yang governance yang kita jaga termasuk juga harus ada permintaan yang jelas dalam rangka peruntukan ini Pak, jadi ini saya kira yang perlu kita jaga begitu Pak.

PEMERINTAH/AGUS MARTOWARDOYO/MENTERI KEUANGAN:

Ketua nanti saya rasa perlu ada penjelasan yang lebih lengkap karena memag untuk hibah itu kita harus administrasikan dan hibah itu memang umumnya yang memberi hibah dia tidak mau untuk melalui satu prosedur yang panjang karena mereka sudah tahu tujuan daripada hibah itu untuk apa tetapi untuk supaya negara kita ada pengendalian terhadap hibah itu dimasukan dalam sistem on budget tetapi off treasury, nah untuk itu proses yang perlu dilalui dan administrasi yang perlu dilalui kiranya nanti harus dijelaskan Pak Dirjen dan ini untuk kita bisa hindari jangan sampai lama seperti ini, mungkin nanti kami akan minta untuk dijelaskan secara lebih rinci.

Kami kembalikan kepada Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Baik, kami sepakat bahwa governance itu harus dijalankan gitu loh dan karena tadi Pak Dirjen sudah mengatakan 2 minggu, saya mau ketok 2 minggu ini Pak Dirjen ya, kita sepakat ya 2 minggu ya? supaya jangan ditanya-tanya lagi ini sudah 1 tahun ini.

(RAPAT: SETUJU)

Supaya orang Sumatera Barat senang gitu Pak. Silakan Bu.

Page 40: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 40 -

DR. ZULMIAR YANRI, PHO, SP. OK/F-PD/KOMISI IX:

Oke Pimpinan, kalau 2 minggu lagi itu berarti sudah 20 bulan. lnsya Allah cair tetapi bagaimana mekanisme hibah itu untuk yang akan datang itu jangan sampai 20 bulan, apakah enggak bisa prosesnya diperbaiki SOP-nya Pimpinan.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Ya sebagai catatan dan ini Pak Menterinya sudah dengar langsung supaya hibah-hibah yang lain nanti akan lebih diproses lebih cepat tapi governance tetap harus dijalankan.

Mengenai Wasior dan apa Mentawai, saya rasa pengelolaannya kita ikuti peraturan perundangan yang berlaku saja, jadi kita jangan ini kelola daerah ini kelola pusat ngikutin aturannya saja ya, jadi itu kita sepakati ya, nah oleh karena itu saya mau ketok yang satu per satu ya, yang pertama dana rehabilitasi dan rekonstruksi di Wasior sebesar 239.803.000.000 dan Mentawai 486.407.000.000 disetujui bapak ibu sekalian? Wasior dan Mentawai ada yang kurang? Setuju ya, ntar, setuju ya, ntar satu ada yang kurang lagi ini.

(RAPAT: SETUJU)

Ya kedua adalah tambahan dana on call PNBP sebesar 200.000.000.000, disetujui bapak ibu sekalian?

(RAPAT: SETUJU)

lni buat ini tempatnya Pak Olie ini yang baru kena bencana ini. Yang berikut adalah penanganan bencana lahar dingin Merapi dibutuhkan tambahan dana on call BNPB sebesar 444.692.000.000, bisa disetujui bapak ibu sekalian?

(RAPAT: SETUJU)

Yang keempat, tambahan dana on call untuk bantuan Pemerintah RI kepada Pemerintah Jepang sebesar 20.000.000.000, bisa disetujui?

(RAPAT: SETUJU)

Jadi totalnya 1.390.900.000.000, disetujui bapak ibu sekalian?

(RAPAT: SETUJU)

Baik bapak dan ibu sekalian, kita sudah menyelesaikan agenda yang keempat, kalau tidak ada yang kita ini lagi kita akan lanjutkan pembahasan APBN-P mulai tanggal 11 malam sampai tanggal 17 sesuai dengan agenda yang sudah kita sampaikan dan kita akan bahas di Kopo di Wisma DPR, kami minta kepada anggota DPR yang akan ke sana dan tolong disampaikan daftar staf yang mengikuti dan juga Pemerintah supaya bisa kita tertibkan rapat-rapat ini. Sebelum saya akhir saya persilakan kepada menteri untuk memberikan closing statements.

Page 41: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 41 -

Ors. H. ROEM KONO/F-PG/KOMISI V:

Ketua.

KETUA RAPAT:

Silakan.

Ors. H. ROEM KONO/F-PG/KOMISI V:

Saya tambahin sedikit ya Pak ya atau pak.

Kepada Pak Menteri nanti kami dari Sulawesi Utara dan Provinsi Gorontalo terjadi juga musibah yaitu banjir bandang dan memutuskan 5 jembatan hancur ya, 5 jembatan yang hancur itu adalah jalan vital jalan nasional lintas selatan, saya kira ini menjadi suatu perhatian dan saya kira tadi ada on call untuk itu dan saya berharap untuk APBN-P bisa diperhatikan oleh Pemerintah. perlu ditambahkan saya memang menambahkan karena kemarin saya 2 minggu disana Pak Menteri sehingga saya terlambat pesawat enggak ada termasuk melihat jembatan itu, saya enggak lihat orang BNPB satu pun disana Pak selama saya disana Pak, jadi ini catatan bagi saya, sudah berkali-kali kita ketok sini dana ini enggak jelas juga ini kemana BNPB bawa, disana ada bencana alam, saya selama 1 minggu tidak pernah melihat ada orang BNPBm, baik dari pusat maupun dari daerah, saya juga enggak tahu kenapa ini catatan bagi saya, mudah-mudahan saya pulang hari Kamis ke Manado saya mau tanya gubernur sudah ada tindak lanjut apa enggak, kalau enggak ini catatan bagi saya Pak Menteri.

Terima kasih.

OLLY DONDO KAMBEY/ WAKIL KETUA BADAN ANGGARAN:

lni ngancem tapi minta Pak , dana juga nanti Pak, supaya dibantu nanti itu yang apa yang kena Gunung Soputan itu.

Saya persilakan kepada Pemerintah.

PEMERINTAH/AGUS MARTOWAROOYO/MENTERI KEUANGAN:

Pim pi nan Bapak-bapak Wakil Pim pi nan, Bapak ibu anggota Banggar DPR RI.

Kami mengucapkan terima kasih untuk pembahasan pada hari ini, kami optimis dengan pertemuan 2 hari ini bahwa jadwal yang ketat yang kita akan hadapi sampai dengan minggu ke-3 bulan Juli akan dapat kita hadapi dengan baik, untuk itu kami akan menjadwalkan dan memberikan kerjasama yang terbaik.

Terima kasih, kami kembalikan kepada Ketua.

Page 42: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190817-120836-5969.pdf · DALAM RANGKA PEMBAHASAN LAPORAN SEMESTER I DAN PRONOSIS

- 42 -

KETUA RAPAT:

Baik bapak-bapak, terima kasih Pemerintah atas kerjasamanya, kita akan mulai bekerja minggu depan tanggal 11 sampai tanggal 17 dan tanggal 23, tanggal 22 kita akan apa Paripurna untuk APBN-Perubahan 2011.

Terima kasih bapak ibu sekalian, saya akan tutup rapat ini.

Wassalamu 'alaikum Warahmatul/ahi Wabarakatuh.

( RAPAT DITUTUP PUKUL 17.33 WIB)

Jakarta, 5 Juli 2011 a.n. Ketua Rapat Sekretaris Rapat,

ORA. NURUL FAIZIAH NIP 19650220 199103 2 002