dewan perwakilan daerah republik indonesia ... filesekretaris rapat : 7. acara : membahas penyusunan...

29
Nomor: RISALAHDPD/KMT.II-RDPU/I/2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH RDPU KOMITE II DPD RI DENGAN NARASUMBER DR. SURONO MASA SIDANG III TAHUN SIDANG 2016-2017 I. KETERANGAN 1. Hari : Rabu 2. Tanggal : 25 Januari 2017 3. Waktu : 10.40 WIB - 12.55 WIB 4. Tempat : R. Sidang Komite II 5. Pimpinan Rapat : 1. Parlindungan Purba, SH., MM. (Ketua) 2. H. Ahmad Nawardi, S.Ag (Wakil Ketua) 3. Anna Latuconsina (Wakil Ketua) 6. Sekretaris Rapat : 7. Acara : Membahas Penyusunan RUU Tentang Geologi dengan narasumber Dr. Surono 8. Hadir : Orang 9. Tidak hadir : Orang

Upload: dodiep

Post on 14-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSekretaris Rapat : 7. Acara : Membahas Penyusunan RUU Tentang Geologi dengan narasumber Dr. Surono 8. ... masterplan atau acuan bagi

Nomor: RISALAHDPD/KMT.II-RDPU/I/2017

DEWAN PERWAKILAN DAERAH

REPUBLIK INDONESIA

-----------

RISALAH

RDPU KOMITE II DPD RI DENGAN NARASUMBER DR. SURONO

MASA SIDANG III TAHUN SIDANG 2016-2017

I. KETERANGAN

1. Hari : Rabu

2. Tanggal : 25 Januari 2017

3. Waktu : 10.40 WIB - 12.55 WIB

4. Tempat : R. Sidang Komite II

5. Pimpinan Rapat :

1. Parlindungan Purba, SH., MM. (Ketua)

2. H. Ahmad Nawardi, S.Ag (Wakil Ketua)

3. Anna Latuconsina (Wakil Ketua)

6. Sekretaris Rapat :

7. Acara : Membahas Penyusunan RUU Tentang Geologi dengan

narasumber Dr. Surono

8. Hadir : Orang

9. Tidak hadir : Orang

Page 2: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSekretaris Rapat : 7. Acara : Membahas Penyusunan RUU Tentang Geologi dengan narasumber Dr. Surono 8. ... masterplan atau acuan bagi

RDPU KOMITE II DPD RI DENGAN NARASUMBER DR. SURONO MS III TS 2016-2017

(RABU, 25 JANUARI 2017) 1

II. JALANNYA RAPAT:

PIMPINAN RAPAT: Hj. PERMANA SARI, Ssi., MM., MBA. (KETUA TIMJA

KOMITE II DPD RI)

Bismillahirrohmanirrohim.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pak Pangeran, silakan.

Selamat pagi dan saya ucapkan selamat datang kepada Bapak Dr. Surono yang hari

ini akan menjadi narasumber buat kami dari Komite II DPD RI. Selamat datang Pak. Dan

juga kepada rekan-rekan. Hari ini saya dititipi tugas untuk membuka rapat pada hari ini.

Mungkin sebelumnya saya akan mengenalkan diri Pak. Nama saya Permana Sari. Saya

Anggota Komite II dari Provinsi Kalimantan Tengah. Mungkin nanti rekan-rekan

memperkenalkan dirinya masing-masing.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Om swastiastu.

Yang terhormat para rekan-rekan Anggota Komite II. Yang terhormat Bapak Dr.

Surono selaku pakar geologi serta hadirin yang berbahagia. Puji syukur kita panjatkan

kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga

pada hari ini kita dapat rapat dengar pendapat umum guna membahas rencana Komite II

untuk menyusun RUU tentang geologi sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Prolegnas

tahun 2015 sampai 2019. Saya mohon izin kepada rekan-rekan pada hari ini selaku Ketua

Timja untuk memimpin rapat pada hari ini.

Bapak dan Ibu yang saya hormati, proses pembangunan seluruh dunia dijalankan

dengan suatu perencanaan awal yang akan menjadi masterplan atau acuan bagi

dijalankannya pembangunan tersebut tetapi sebelum saya ini kan saya lupa ini Pak. Mohon

maaf untuk mengucapkan selamat datang kepada rekan kita yang baru Bapak Mambero dari

Papua Barat yang menggantikan Bapak Abdulah Manaray. Selamat datang Bapak. Mudah-

mudahan nanti bisa betah di sini bersama kita ya Pak ya, dan juga bisa bekerjasama bersama-

sama. Mungkin saya lanjutkan saja Bapak. Saya sebenarnya sudah disediakan pointers untuk

RDP pada hari ini tetapi saya hanya ingin menyampaikan bahwa sebenarnya pada dasarnya

kita sudah menetapkan bahwa RUU Geologi ini akan menjadi salah satu yang menjadi bahan

pembahasan oleh DPD RI Komite II Pak. Jadi kami berpendapat bahwa geologi itu sangat

diperlukan untuk mengatakan memetakan pemanfaatan potensi sumber daya alam dan

mitigasi bencana alam. Mungkin nanti ke depan saya harap juga kegiatan kegeologian ini

nanti bisa kita bahas terus ya Pak bersama-sama dengan Komite II. Saya rasa bahwa

masalah-masalah yang ada nantinya Bapak selaku ahli nanti bisa memberikan masukan-

masukan kepada kami, baik itu nanti berupa perencanaan awal yang akan menjadi

masterplan atau acuan bagi dijalankannya pembangunan di bidang kegeologian. Kemudian

juga dari kami berharap nantinya kegiatan-kegiatan kegeologian itu harus mampu menjawab

Pak isu strategis nasional dan tantangan global dalam rangka meningkatkan kualitas hidup

masyarakat Indonesia menuju tercapainya kehidupan yang sejahtera aman dan nyaman,.

Kemudian selain itu kami juga berdasarkan inventaris masalah yang dilakukan oleh Anggota

Komite II terdapat ada 10 isu nasional strategis yang membutuhkan dukungan bidang geologi

RAPAT DIBUKA PUKUL 10.40 WIB

Page 3: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSekretaris Rapat : 7. Acara : Membahas Penyusunan RUU Tentang Geologi dengan narasumber Dr. Surono 8. ... masterplan atau acuan bagi

RDPU KOMITE II DPD RI DENGAN NARASUMBER DR. SURONO MS III TS 2016-2017

(RABU, 25 JANUARI 2017) 2

untuk mencapai tujuan pembangunan nasional baik melalui sektor ESDM dan yang lain-

lainnya. Itu 10 isu tersebut terkait ketahanan energi, lingkungan dan perubahan iklim,

bencana alam, tata ruang dan pengembangan wilayah, industri mineral, pengembangan

informasi geologi, air dan lingkungan, pangan, pembangunan Indonesia Timur dan daerah

perbatasan. Mungkin Pak terutama air ini ya Pak, karena kita kalau kita ingat kita punya

Undang-Undang SDA (Sumber Daya Air) dulunya yang dibatalkan. Mudah-mudahan dengan

adanya RUU Geologi ini bisa menjawab kekosongan dari Undang-Undang SDA yang

kemarin itu.

Kemudian dalam konteks pembangunan ada tiga isu strategis utama, diantaranya itu

ketahanan energi, penyediaan air bersih, kebencanaan dan penataan ruang. Menyangkut

ketahanan energi itu dibutuhkan peran geologi dalam pengembangan sumber daya energi di

masa depan melalui intensifikasi pengembangan sumber daya.. intensifikasi peningkatan

sumberdaya dan cadangan energi. Terkait penyediaan air bersih nah itu kegeologian sangat

berperan dalam melakukan penentuan batas cekungan air dan pengelolaan sumber daya air,

sedangkan terkait kebencanaan dan penataan ruang geologi sangat berperan dalam

melakukan penataan ruang yang berbasis pengurangan resiko bencana. Potensi bahaya

geologi tercermin pada peta kawasan rawan bencana gunung api, gempa bumi, tsunami dan

zona kerentanan gerakan tanah. Kondisi ini memerlukan penanganan mitigasi bencana yang

berkelanjutan sebelum, saat dan setelah kejadian bencana guna pencapaian pengurangan

resiko bencana.

Mungkin sebagai tambahan Pak, kalau di daerah juga ada mereka meminta bagaimana

tentang konservasi geologi di Indonesia ini Pak karena ada wilayah-wilayah geologi yang

seharusnya itu bisa dikonservasi sesuai dengan undang-undang tapi karena tidak ada payung

hukumnya mungkin itu malah terjadi kerusakan-kerusakan alam. Kemudian diperlukan juga

suatu lembaga yang berwenang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang geologi.

Saat ini kan sudah ada Badan Geologi ini yang berada di bawah Kementrian ESDM. Kami

dari Komite II berpendapat bahwa mengingat pentingnya peran geologi dalam pembangunan

di Indonesia perlu dilakukan upaya penguatan terhadap lembaga tersebut. Ini juga kami

minta masukannya Pak.

Bapak Ibu Anggota Komite II yang saya hormati, hari ini kita ingin mendengar

penjelasan dari Dr. Surono sebagai pakar geologi Indonesia tentang hal-hal yang terkait

dengan kegeologian. Kami berharap dengan penjelasan yang disampaikan akan menambah

wawasan Anggota Komite II sehingga nantinya akan memudahkan kita dalam menyusun

RUU tentang geologi yang menjadi salah satu tugas legislasi kita. Kami juga berharap Pak

Surono berkenan untuk menjadi, oh maaf, mungkin ini nanti kita lanjutkan nantinya. Kami

harapkan nanti Bapak bisa menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan RUU Geologi ini .

Mungkin sebelum ini saya ingin memperkenalkan anggota dulu Pak. Mudah-mudah kita bisa

bekerja sama nantinya. Jadi dari sebelah kanan..

PEMBICARA: Drs. MUHAMMAD AFNAN HADIKUSUMO (DIY)

Terima kasih sebelumnya.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera buat kita semua.

Perkenalkan nama saya Afnan Hadikusumo dari Daerah Istimewa Yogyakarta.

Monggo Mbah Rono.

Page 4: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSekretaris Rapat : 7. Acara : Membahas Penyusunan RUU Tentang Geologi dengan narasumber Dr. Surono 8. ... masterplan atau acuan bagi

RDPU KOMITE II DPD RI DENGAN NARASUMBER DR. SURONO MS III TS 2016-2017

(RABU, 25 JANUARI 2017) 3

PEMBICARA: Hj. DENTY EKA WIDI PRATIWI, SE., MH (JATENG)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Dr. Surono, saya dari tetangganya DIY. Saya dari Jawa Tengah, Denty Eka Widi

Pratiwi. Terima kasih.

PEMBICARA: Drs. H. LALU SUHAIMI ISMY (NTB)

Terima kasih. Saya Lalu Suhaimi Ismy dari Nusa Tenggara Barat.

PEMBICARA: YOSEPHUS RUMAKIEK (PAPUA BARAT)

Permisi Pak Surono. Saya Yosephus Rumakiek dari Papua Barat.

PEMBICARA: H. ACENG HOLIK MUNAWAR FIKRI, S.Ag (JABAR)

Terima kasih Pak Surono. Saya sudah tidak asing lagi, saya dari Garut Pak.

PEMBICARA: Pdt. MARTHEN, M.Th (SULBAR)

Terima kasih. Selamat pagi. Saya Marthen dari Sulawesi Barat. Terima kasih.

PEMBICARA: AHMAD SYAIFULLAH MALONDA, SP (SULTENG)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saya Achmad Saifulah Malondah dari Sulawesi Tengah Pak. Masih ada satu lagi Pak

PEMBICARA: Ir. H. ABD. AZIS QAHHAR MUDZAKKAR, M.Si (SULSEL)

Saya Azis Qahhar dari dapil Sulawesi Selatan.

PIMPINAN RAPAT: Hj. PERMANA SARI, Ssi., MM., MBA. (KETUA TIMJA

KOMITE II DPD RI)

Waktu kami perSilakan kepada Bapak Surono untuk menyampaikan paparannya.

Setelah itu kita lanjutkan dengan diskusi.

PEMBICARA: Dr. SURONO (NARASUMBER)

.... Pernah juga di Komisi X karena terkait masalah Hambalang berulang kali dan

pernah juga menjadi saksi ahli. Saya akan paparkan betapa tepatnya undang-undang masalah

kegeologian karena Indonesia itu berada pada satu tatanan geologi yang sangat unik. Sangat

unik itu tidak ada padanannya dan ada beberapa yang sangat ekstrim. Oleh karena itu saya

sangat mendukung dan mungkin teriakan saya sejak awal bahwa ini harus ada dan harus

berbeda. Kita menjadi contoh dunia tetapi kita tidak punya perangkat yang memayungi

kegiatan kegeologian di Indonesia. Mungkin bisa saya lanjutkan. Jadi saya akan cerita

tatanan geologi di Indonesia. Apa itu disebutnya geologi, tatanan tektonik dunia dan

Indonesia. Di sini kita akan melihat bahwa kita itu berada pada suaru tatanan geologi yang

sangat unik kemudian dampak negatifnya seperti apa. Saya kasih yang pahit dulu gitu,

sebelum yang manis-manis. Kemudian dampak positifnya seperti apa, karena kegiatan

Page 5: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSekretaris Rapat : 7. Acara : Membahas Penyusunan RUU Tentang Geologi dengan narasumber Dr. Surono 8. ... masterplan atau acuan bagi

RDPU KOMITE II DPD RI DENGAN NARASUMBER DR. SURONO MS III TS 2016-2017

(RABU, 25 JANUARI 2017) 4

geologi itu spektumnya sangat luas Ibu sehingga banyak sekali kita diamanahkan oleh

undang-undang yang sudah ada di situ. Kalau geologi menjawab masalah kebencanaan itu

ada Undang-Undang encana, masalah sumber daya mineral ada Undang-Undang Sumber

Daya Mineral, masalah tata ruang sudah ada Undang-Undang Tata Ruang, masalah energi

ada di sana. Saya harapkan dari sekian produk hukum nanti ada yang menjahit ini semua

sehingga Undang-Undang Kegeologian yang semakin kuat dan langkah kita semakin pasti.

Kemudian ada beberapa isu strategis tidak semuanya saya sampaikan. Kemudian kita saya

akhiri dengan penutup. Di situ saya berharap nantinya Undang-Undang Kegeologian seperti

apa. Apa itu sebetulnya geologi? Itu dari Bahasa Yunani itu adalah ge bumi, locos itu ilmu

mengenai. Jadi geologi itu adalah ilmu yang mempelajari mengenai bumi, bagaimana

terbentuknya, tersusun dari apa saja dan kemudian bagaimana bumi ini berevolusi. Bumi kita

sebetulnya disebut tua, tetapi sebetulnya belum untuk umur bumi dari Prakambium sampai

Neogen ini umurnya sekitar 4,5 milyar tahun yang lalu. Banyak hal yang sudah terjadi dalam

kurun waktu itu, tetapi banyak hal yang akan terjadi di masa yang akan datang, dan kenapa

kita itu harus mempelajari bumi? Karena kita hidup di bumi, iya kan? Di atas bumi dan

semua kehidupan kita ditopang dengan bumi dari minum tiap hari dari mandi dan sebagainya

semua dalam produk bumi, dan orang-orang belajar kebumian itu supaya kita bersikap arif

terhadap bumi. Bumi ada sekitar 4,5 milyar tahun yang lalu, mungkin kita ada baru ribu

tahun yang lalu. Kitalah sebetulnya tamu di bumi ini, tuan rumahnya adalah bumi. Layaknya

seorang tamu kita harus punya sopan santun dan tata krama terhadap bumi itu, iya kan?

Bukan kita seenaknya iya kan agar supaya kita tidak terusir oleh yang punya rumah.

Seharusnya kita harus bersikap secara arif. Oleh karena itu di negara-negara maju seperti

Amerika, Inggris, Australia, Jepang itu lembaga-lembaga kebumian itu sangat kuat. Seperti

Amerika punya United States Geological Survey. Seperti Inggris punya British Geological

Survey. Jepang punya Japan Geological Survey. Autralia punya Geoscience Australia.

Mereka punya kewenangan yang sangat kuat dan punya kemerdekaan untuk menghimpun

seluruh informasi bumi. Sebagai contoh misalnya Bapak-bapak Ibu-ibu misalnya suatu saat

berkunjung ke British Geogical Survey, semua informasi pemboran di tanah Inggris Raya itu

harus disetor ke British Geogical Survey. Di sana disimpan informasi-informasi kebumian di

Inggris Raya ini oleh British Geological Survey. Dan apa yang disampaikan oleh British

Geological Survey itu adalah suatu landasan penyelidikan dan bergerak di bumi Inggris Raya

itu, bahkan seluruh penelitian-penelitian kebumian di Inggris ini baik dilakukan oleh

universitas dan lembaga penelitian lainnya itu pasti ada informasi ke British Geological

Survey. Betapa mereka kuatnya, sama dengan USGS dan Geoscience Australisa. Demikian

juga Japan Geological Survey.

Terus. Inilah tatanan tektonik dunia bahwa kita itu ada lempeng samudera, ada

beberapa lempeng besar, lempeng pasifik itu disebut lempeng samudera karena diatasnya ada

samudera, dia menggeret bergerak menggeret samudera. Ada lempeng benua atau lempeng

urasia karena dia menggeret lempeng Asia dan sebagian Eropa, dan ada beberapa yang

mekar. Mungkin kalau saya boleh berdiri Ibu Pimpinan.

(berbicara tanpa mic, red)

Suara saya keras.

Jadi di sini ada pemekaran, pemekaran sehingga .... (tidak jelas, red) menjadi menjadi

batu kemudian bergerak ke sana, maka daerah-daerah ini adalah terkena imbas dari lempeng

Indo Australia karena bergerak di sini .. dia bergerak ke arah sana. Jadi ini lempeng Indo

Australia lempeng samudera karena dia menggeret Samudera Indonesia, ini lempeng pasifik

karena dia menggeret Samudera Pasifik. Dan saat dia bergerak, dia mentok karena ketemu

lempeng Euroasia. Kalau yang merekah seperti ini. Jadi keluar magma seperti itu, iya kan,

terus membeku. Dia bergerak ke samping, dia ke samping, di sini, maka pada saat dia ketemu

di sini dia masuk ke dalam, seperti itu, ya kan. Gesekan antar lempeng ini lama-lama panas

Page 6: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSekretaris Rapat : 7. Acara : Membahas Penyusunan RUU Tentang Geologi dengan narasumber Dr. Surono 8. ... masterplan atau acuan bagi

RDPU KOMITE II DPD RI DENGAN NARASUMBER DR. SURONO MS III TS 2016-2017

(RABU, 25 JANUARI 2017) 5

dan akhirnya batuan ini, batu ini mencair menjadi menjadi barang cair. Kalau barang cair itu

cenderung ingin ke luar. Dia keluar menembus batuan dan lahirlah gunung api-gunung api di

Indonesia, ya kan.

Coba next. Nah inilah Indonesia. Di sini ada pergerakan lempeng Indo Australia,

lempeng samudra. Di sini ada lempeng pasifik, di sini relatif stabil Euroasia. Ini berat

jenisnya lebih rendah, yang ini lebih tinggi maka dia menyusup ke dalam, maka lahirlah

deretan gunung api di sini, ya kan, di sepanjang ini. Kemudian juga gempa-gempa di sebelah

barat Sumatera, sebelah selatan Jawa, sampai Bali, Nusa Tenggara, ini adalah banyak sekali

gempa, Kemudian juga daerah Sulawesi Utara dan Halmahera ini ada gunung api dan ada

gempa di sana termasuk gempa-gempa darat di Sumatera dan gempa-gempa darat di Jawa,.

Terus, next, inilah jadi tatanan geologi di Indonesia itu memberikan dampak positif

dan dampak negatif. Dampak positifnya adalah daerahnya subur, pemandangan yang indah

karena ada lembah, pegunungan dan sebagainya, ada cekungan hidrokarbon, jalur

mineralisasi, potensi energi terbarukan seperti panas bumi dan sebagainya. Dampak negatif

banyak gunung api, bisa menimbulkan letusan gunung api, tanah longsor, tsunami, gempa

bumi dan sebagainya. Ini bisa dimanfaatkan dampak positifnya dengan eksploitasi dan

eksploirasi yang berbasis penelitian multi disiplin untuk menunjang ketahanan negara,

pangan maupun energi dan kesejahteraan masyarakat tentunya ujungnya. Ini harus mitigasi

juga berbasis penelitian multidisiplin. Tujuannya untuk mengurangi resiko bencana, tidak

bisa. Resiko bencana dinolkan, hanya bisa dikurangi dengan keselamatan tentunya untuk

melindungi masyarakat agar ada keselamatan, kesejahteraan masyarakat di daerah-daerah

yang berdampak negatif rawan gempa bumi, rawan longsor, maupun rawan letusan gunung

berapi.

Terus. Inilah gempa bumi-gempa bumi di Indonesia kalau dikumpulkan dari 1973

sampai 2012 betapa banyaknya, ya kan. Jadi kalau di Indonesia itu ada gempa bumi jangan

kaget, memang kita itu negara gempa bumi. Yang kaget itu kenapa korbannya selalu banyak,.

Terus, nah ini, Kita deretan gunung api di Indonesia ada 127 gunung api. Indonesia itu

memunyai 13 persen gunung api di dunia, dan kita punya gunung api terbanyak di dunia.

Gunung api terbanyak di dunia sampai seperti ini. Terus, oleh karena itu pasti kita pernah

menggambar seperti ini, iya kan? Karena ini saya selalu, saya kalau saya seminar di luar

negeri inilah Indonesia, gambaran anak-anak di Indonesia, karena Indonesia memiliki

gunung api terbanyak. Yang mana yang tidak ada gunungnya, pasti ada gunungnya, iya kan,

tumpengpun gunung karena Indonesia banyak sekali gunung api di situ. Tetapi setiap gunung

api yang pernah meletus pasti memunyai produk unggulan. Garut itu dulu tomat Garut, jeruk

Garut, pernal terkenal gitu karena ada Papandayan dan Guntur, ya. Terus kemudian ada jeruk

Medan, tidak ada di Medan itu pohon jeruk tumbuh. Nipu-nipu saja itu orang Medan.

Sebetulnya jeruk Medan itu di Karo, ada di Brastagi, karena apa? Ada gunung Sinabung, ya.

Sekarang Puncak tidak begitu indah lah kalau tidak ada Gunung Gede dan Gunung Salak.

Tidak ada beras Cianjur kalau tidak ada Gunung Gede. Jogja tidak ada salak pondoh di sana,

ya kalau tidak ada Merapi.

Saya dulu kalau beli tembakau Bapak saya bilang, ada gambar di uang, ada gambar

buaya, jangan lupa Boyolali, karena temabakau Boyolali. Karena apa? Boyolali itu dapat

abunya terus, kecuali Jogja kena awan panas. Iya kan? Karena apa? Katanya Boyolali

dilindungi oleh Mbah Petruk. Sebetulnya di sana ada, namanya Dinding Merapi Purba yang

melindungi Boyolali dari awan panas. Ya sebut saja itu Mbah Petruk sakarepmu, tapi yang

jelas seperti itu. Ini kenapa gambaran anak-anak Indonesia. Kita itu sulit untuk menulis. Satu-

satunya adalah komunikasi visual. Betapa gunung kemudian alam yang subur, iya kan, air

mengalir jernih dan sebagainya, keluarga yang damai. Inilah gambaran anak-anak Indonesia

terhadap gunung api.

Page 7: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSekretaris Rapat : 7. Acara : Membahas Penyusunan RUU Tentang Geologi dengan narasumber Dr. Surono 8. ... masterplan atau acuan bagi

RDPU KOMITE II DPD RI DENGAN NARASUMBER DR. SURONO MS III TS 2016-2017

(RABU, 25 JANUARI 2017) 6

Terus. Dan inilah salah satunya bencana geologi di Indonesia. Ada letusan gunung

api. Ini saya kasih merapi ini karena ada awan panasnya. Kadang-kadang orang tanya, Pak

Rono, bagaimana sih menghindari awan panas? Ya anda menyingkir sebelum awan panas itu

tiba. Kalau anda melihat awan panas jarak 1 km mengarah anda, anda tidak usah lari. Saya

harapkan anda berdoa yang khusuk minta pengampunan Tuhan, karena daripada lari capek-

capek mati juga karena kena awan panas. Ini kecepatannya, tanya orang Merapi, ini sekitar

200 sampai 300 kilometer per jam. Sampean lari berapa? Kemarin waktu Sinabung Februari

2014 ada 17 orang meninggal. Mereka pakai motor, tidak mungkin ini 300 km/jam, motor

berapa? 120pun tidak langsung ngeng 120 kan? Pasti mungkin 60 dulu dan sebagainya, dan

temperaturnya ini bisa sampai 600 derajat karena aslinya sebenarnya 1.300 magma itu. Jadi

gas ini kira-kira separuhnya 600 sampai 800 derajat. Mbah Marijan itu tidak kena awan

panas. Tidak kena. Jadi hanya awan panas lewat seperti kita kalau dipinggir kereta. Anginnya

tapi awan panas ini 800 derajat, anginnya 300 derajat saja, 100 derajat ini mendidih air. Iya

kan? mendidih 100 derajat, 200 derajat lebih mendidih lagi lama-lama menjadi uap. Jadi

waktu awan panas lewat Mbah Marijan itu tiba-tiba itu kering secara mendadak, kering. Jadi

bukan kena awan panasnya, angin panasnya itu. Kalau kena awan panasnya Mbah Marijan

gosong, tidak bisa dikenali. Nah kemudian gempa bumi. Gempa bumi itu sebetulnya tidak

membunuh, yang membunuh orang teknik sipil karena bangunannya tidak tahan guncangan

gempa bumi. Kemudian tsunami. Air kalau sekencang apapun itu tidak akan membunuh Pak

tetapi kalau kapal ini lewat tidak karuan. Kemudian ada orang berenang kejedot kapal

sebesar ini paling tidak pingsan pak, lama-lama minum terlalu banyak ya mati.

Kemudian gerakan tanah ini biasanya disebut tanah longsor. Ini gerakan tanah di

Majalengka jalan ini jalan raya ini sampai keriting seperti ini. Ya rumahnya ambruk semua

tidak mati orangnya tetapi infrastrukturnya itu habis dan ini lepas dari perhatian orang kalau-

kalau tidak gunung api meletus maupun gempa bumi, tsunami ini gerakan tanah ini tidak

begitu diperhatikan padahal tanya Pak Aceng itu, Garut itu tidak pernah tidak longsor setiap

musim hujan. Kadang-kadang longsornya diikuti banjir bandang dan kemarin yang terakhir

di Garut terjadi banjir bandang saya tidak heran tahun 2003 kena kok Mandala Wangi sampai

saya sampai ke pengadilan saya sebagai saksi ahli. Jadi tidak pernah, pernah lagi. Seperti

sebetulnya apa bencana geologi itu mudah-mudah susahlah. Kalau ditanya apakah Jogja

seperti gempa tahun 2006 bakal berulang lagi? Bakalan, kapan? Tidak tahu yang penting

adalah kalian siap. Saya pernah waktu 2006 sosialisasi, saya tanya bapak-bapak, ibu-ibu

ingat tidak tahun 43 itu ada gempa yang lebih besar dari tahun 2006? Nggak ada. Wah data

saya salah atau saya salah yang tanya. Saya tanya bapak-bapak, ibu-ibu ingat tidak jaman

Jepang dulu Yogja terlanda gempa lebih besar? Iya. Akhirnya saya suruh cerita bapak-bapak

yang sudah sepuh-sepuh cerita gempanya lebih besar bahkan mereka itu mau keluar rumah

pun susah. Jadi kalau suatu saat, kalau suatu daerah pernah terjadi gempa pasti akan terjadi

gempa lagi entah kapan yang penting adalah masyarakat itu disiapkan baik infrastrukturnya

maupun pelatihannya, iya kan. Di Aceh apakah nanti ada tsunami sebesar itu lagi? Ada.

Kapan? Tidak tahu, pokoknya siap saja. Hal-hal seperti itu, apakah daerah longsor bisa

dikenali? Bisa. Apakah bisa diapa-apakan? Bisa, asal sampean itu mengikuti maunya alam.

Kan anda tamu. Hambalang bisa dibangun? Bisa. Saya sekarang kebagian harus melanjutkan

tapi saya juga pernah jadi saksi ahli KPK. Apakah bisa diteruskan? Bisa, asalkan bangunnya

sesuai maunya lahan di situ. Kan ilmu pengetahuan bisa tanya, eh tanah maunya bagaimana

sih? Oh bangun saya begini. Ya ikuti itu kalau tidak ah begini saja lah, ya tidak bisa begitu

caranya. Jadi ilmu pengetahuan hanya jembatan kok maunya alam dan maunya manusia

kalau itu di jembatan itu dibuat dengan baik pasti bisa kemauan alam dan kemauan manusia

bisa sinergi. Kalau memaksakan kehendak alam menurut kehendak kita iya coba saja kita

akan membikin bencana itu saja.

Page 8: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSekretaris Rapat : 7. Acara : Membahas Penyusunan RUU Tentang Geologi dengan narasumber Dr. Surono 8. ... masterplan atau acuan bagi

RDPU KOMITE II DPD RI DENGAN NARASUMBER DR. SURONO MS III TS 2016-2017

(RABU, 25 JANUARI 2017) 7

Terus ini sebagai bukti iyakan. Di Indonesia ini setiap ada gunung meletus pasti

pengungsinya banyak. Yogya itu pengungsian terbesar dalam abad moderen letusan Merapi

itu 1 juta pengungsinya kira-kira itu orang asing yang ngitung itu karena di Indonesia hampir

3 juta masyarakat berada di daerah gunung api. Karena apa? Daerahnya subur. Mungkin

bapak-bapak tekan tongkat disana jalan di Merapi lupa 3 bulan kemudian sudah jadi tanaman

iya loh tanahnya subur. Terus daerah rawan tsunami pantainya landai enak untuk pesiar tapi

begitu ada tsunami menjorok jauh. Daerah ini daerah Yogja begitu, daerah Bantul iyakan.

Daerah rawan gempa bumi itu enak ada banyak air mudah diolah daerahnya subur iya banyak

banyak penghuninya di situ kalau terjadi gempa banyak korban. Ya harus kita siasati. Sama

daerah rawan longsor perbukitan. Daerah rawan longsor biasanya banyak mata air, orang

lebih senang tinggal disana semakin mendekat di mata air daerah itu rawan longsor karena

pertemuan antara daerah yang kedap air daerah yang lolos air daerah yang lolos air ini bisa

bergerak di atas daerah yang yang kedap air. Pertemuan ini keluarlah air itu dan orang

membutuhkan air, tidak salah. Dulu kadang-kadang masyarakat bilang pak di sini dulu tidak

longsor dari dulu, kenapa sekarang dinyatakan rawan longsor? Yang membuat daerah rawan

longsor itu kadang jenis tanahnya walaupun dihutankan kayak apapun juga daerah itu rawan

longsor, tetap rawan longsor cuma kalau longsor itu hanya kayu yang korban. Kadang-

kadang masyarakat dari dulu tidak longsor. Iya pak dulu bapak satu rumah 10 pohon

sekarang rumah bapak 10 pohonnya tidak ada, paling 1 sehingga lemnya itu kurang. Nah

kadang-kadang mereka kaget begitu dikatakan tidak layak huni padahal secara geologis

disitu rawan longsor walaupun hutan begitu loh.

Ini bukti lagi dari tahun 2000 sampai tahun 2011 di Indonesia itu ada di dunia itu ada

12 gempa bumi yang korbannya lebih dari 1000. 4 diantara gempa tersebut ada di Indonesia.

2004 gempa bumi dan tsunami di Aceh korbannya terbanyak di dunia dan belum pernah,

belum ada yang bisa melampai ini. 2005 itu di Nias. 2006 di Yogya. 2009 di Padang. Jadi

kalau dikatakan Jepang lebih pengalaman tidak dong walaupun kalau bapak-bapak, ibu-ibu

baca di kamus besar Bahasa Indonesia tsunami itu begini bla bla bla sering terjadi di Jepang.

Indonesia itu kamus besar Bahasa Indonesia coba bapak-bapak, ibu-ibu baca tsunami itu

sering terjadi di Jepang padahal di Indonesia sering dan ini bukti dari 4 gempa itu yang

korbannya banyak 1 di Jawa, 3 di Sumatera. Itu yang ini kenyataan. Pertanyaan adalah

apakah gempanya itu yang besar atau masyarakatnya yang tidak siap ataukah infrastruktur

yang tidak memadai di daerah-daerah rawan gempa? Terus kalau kita bertanya lagi korban

korban jiwa akibat letusan gunung api nomor 1 itu Indonesia karena letusan Gunung

Tambora. Gunung Tambora adalah gunung api yang meletus terbesar di dunia dalam sejarah

abad modern ini dan korban yang terbanyak dan sampai Napoleon pun kalah perang tapi ada

berkahnya sepeda ketemu karena kuda pada mati sehingga orang membuat roda yang di

dorong pakai kaki akhirnya jadilah sepeda. Terus bapak-bapak, ibu-ibu bisa nonton film

Frankestein karena mendung terus di Eropa ada perlombaan menulis karangan yang paling

menakutkan terciptalah karangan Frankestein itu karena Tambora. Tambora ini letusan

terbesar dalam sejarah moderen manusia sampai Eropa dan Eropa paceklik habis, tidak ada

musim panas bahkan sekarang ditemukan lagi Gunung Samalas yang sebetulnya Gunung

Rinjani dan kemungkinan besar yang yang bertanggungjawab kematian massal di Inggris

adalah kemungkinan Gunung Samalas. Dulu namanya Gunung Samalas sekarang Rinjani dan

itu ada di Buku Babat Lombok ada di Leiden, Perpustakaan Leiden.

Terus nah inilah berkat wakil rakyat dan pemerintah ini setelah demikian banyak

bencana akhirnya tahun 2007 adalah Undang-Undang Bencana. Jadi pola pikir kita

paradigma kita menanggulangi bencana itu sudah berubah baru dengan 2, Undang-Undang

24 dan 27 tentang penaggulangan bencana, 26 tentang penataan ruang. Jadi penanggulangan

bencana itu baru difokuskan sebelum terjadi bencana dulukan kalau ada bencana hanya

sekedar datang apa-apa membawa beras dan mie instan walapun sekarang juga masih seperti

Page 9: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSekretaris Rapat : 7. Acara : Membahas Penyusunan RUU Tentang Geologi dengan narasumber Dr. Surono 8. ... masterplan atau acuan bagi

RDPU KOMITE II DPD RI DENGAN NARASUMBER DR. SURONO MS III TS 2016-2017

(RABU, 25 JANUARI 2017) 8

itu. Dulu yang paling menyedihkan kadang-kadang datang di daerah bencana demikian

sulitnya saya masuk karena banyak mohon maaf banyak bendera partai politik disitu

membagikan, bahkan saya pernah diminta untuk menyelidiki longsor di Jember tidak bisa

masuk sulit sekali karena disitu banyak sekali tentara partai politik yang melarang saya

masuk. Jadi lebih galak dari tentara benaran dan saya baru ngomong sama Pak Imam Utomo,

beliau baru datang semua minggir baru saya bisa masuk karena waktu itu ada proses hukum.

Terus inilah sebetulnya yang dilakukan oleh Badan Geologi untuk apa untuk mitigasi

bencana geologi tetapi sekali lagi ada penelitian iyakan kemudian ada peta-peta. Peta-peta ini

peta rawan longsor itu sudah diterima oleh kabupaten seluruh Indonesia, kemudian peta-peta

apa bahaya letusan gunung berapi juga sudah diterima iya kan oleh pemerintah daerah.

Peta-peta yang sudah ada, kemudian ada sosialisasi juga karena dulu saya di Garut sudah

mencoba kami jebak karena sulit sekali kalau mengundang masyarakat untuk datang begitu

ya kita jebak coba anaknya seperti apa. Jadi kita datangkan terlambat iyakan tapi kita

kompromi dengan guru supaya nanti ditanya oleh orang tuanya kenapa kamu terlambat

pulang. Jadi kita beri sosialisasi tentang gunung api, tanah longsor dan sebagainya besoknya

kita tanya apakah anda ada ditanya kenapa anda terlambat? Tidak sampai 30% mereka

ditanya sama orang tuanya kenapa terlambat. Maksud saya supaya kalau dia ditanya dia

cerita sama orang tuanya karena kalau di undang sosialisasi agak sulit karena kesibukan

masing-masing dan sebagainya. Sosialisasi ini sangat penting sekali, percumalah peta

banyak-banyak kita cetak selama masyarakat tidak tahu caranya menggunakan itu sulit juga.

Kemudian kalau di Yogya ini kami ada namanya wajib latih itu sebelum tahun 2007,

sebelum letusan tahun 2010 saya itu bikin MoU dengan 4 kabupaten disekitar Merapi dengan

Klaten dengan Boyolali dan sebagainya Magelang, kita membikin tandatangan tahun 2007

ada wajib latih iyakan. Kalau dulu jamannya orde baru gampang sekali, semua orang terlibat

latihan semua besaran riil terlibat. Sekarang agak sulit, jadi wajib latih itu satu keluarga

diwakili oleh satu orang, kadang-kadang yang anak pertama yang datang, besoknya lagi anak

terakhir, nggak nyambung lagi, begitu latihan dia nggak bisa lari harus lari kemana. Tapi ya

itulah persiapan tapi usaha-usaha itu tetap harus kita lakukan. Tanpa itu semua saya pikir

kemarin letusan Merapi tahun 2010 pasti banyak sekali korbannya karena belum pernah

terjadi letusan merapi yang awan panasnya hampir mendekati 20 km dan ini mengagetkan

semua orang memang sebetulnya.

Terus nah ini di samping itu karena kita memang di jalur vulkanik inilah jadi jalur

magmatisme itu ini yang membawa kita kaya dengan mineral-mineral yang berguna bagi kita

semua kita tidak punya, kita tidak mungkin punya emas kalau tidak kita mempunyai jalur

magmatisme itu. Di Sumatera, terutama disebelah barat Sumatera, ini banyak sekali misalnya

tembaga, seng dan sebagainya. Kemudian di jalur sebelah timur, ini timah ya sampai ke

daerah Malaysia dan sebagainya. Kalau kita melihat di daerah Papua ini juga tembaga sangat

luar biasa, karena apa? Emas pasti ada tembaganya, tinggal tembaga pasti ada emasnya.

Kadang-kadang banyak emas daripada tembaga seperti di Papua disana emasnya lebih

banyak daripada tembaganya. Kadang-kadang tembaga pura tapi sebenarnya emaspura begitu

ya. Terus dan ini adalah sebaran sumber daya cadangan mineral logam di Indonesia.

Indonesia ini dengan tatanan geologi yang unik tadi sebetulnya kita diuntungkan. Mineral

kita banyak, cuma bagaimana kita ini menjadi tuan rumah di negara sendiri tentang mineral

tetapi pertambangan-pertambangan besar di Indonesia ini baik migas maupun mineral pasti

orang asing yang main. Karena apa? Perbankan di Indonesia tidak berani menginves ke

pertanian dan pertambangan karena risikonya tinggi. Kalau di luar negeri berani-berani saja

kalau memang estimasinya memungkinkan. Nah Indonesia itu belum ada bank yang khusus

ya kan bergerak dalam bidang mineral maupun perminyakan dan sebagainya, lebih enak dia

membiayai seorang dokter yang mau kredit mobil, pasti pagi diajukan siang di proses, sore

sudah bawa mobil pulang kan. Saya pernah membuat koperasi pabrik Bandung saya

Page 10: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSekretaris Rapat : 7. Acara : Membahas Penyusunan RUU Tentang Geologi dengan narasumber Dr. Surono 8. ... masterplan atau acuan bagi

RDPU KOMITE II DPD RI DENGAN NARASUMBER DR. SURONO MS III TS 2016-2017

(RABU, 25 JANUARI 2017) 9

negosiasi di bank memang sulit sekali dia katakan kalau ada dokter sore ini anda bisa bawa

pulang mobil. Nah ini sebaran mineral di Indonesia ini, dimana pun ada, dimanapun kita

berada kalau gunung api di Kalimantan tidak ada, di Papua tidak ada, tetapi mineral banyak

seluruh Indonesia. Terus nah ini salah satu juga sumber daya mineral di Indonesia, ada biji

besi, ada semua, kita mau bikin apa saja ada. Wong sumber daya alam kita itu melimpah kok.

Saya pernah diskusi dengan, waktu saya mau pensiun dengan Pak Sudirman Said. Pak Rono

kita kan kaya dengan sumber daya mineral dan sebagainya, dan sebagainya, apa sih, kenapa

sih kita ini begini-begini saja? Saya hanya bilang begini lah ya rasanya kita itu nggak punya

strong leader ini. Seperti Singapura, dulu Singapura begitu-begitu saja tetapi begitu Lee

Kwan Yu menjadi seorang strong leader, dia menjadi leader dunia. Jepang sama dia nggak

punya apa-apa tapi kedisiplinan masyarakatnya luar biasa. Di Indonesia yang jadi ketua

demo saya kira lebih kaya dari pada dari sumber daya mineral. Ya kayanya tidak ada suatu

rule atau guide yang benar bagaimana memanfaatkan sumber daya mineral ini walaupun di

setiap universitas pasti ada jurusan tambang tetapi kita tidak pernah menjadi leading sector di

bidang pertambangan. Saya pernah diutus seorang penggede bagaimana Indonesia universitas

adalah jurusan gunung api. Tidak ada satupun yang mau padahal gunung api bukan hanya

gunung apinya saja saya cerita. Disitu ada panas buminya, disitu ada lahan yang subur, disitu

ada wisata, itu dikembangkan secara komprehensif. Tidak ada yang mau. Tidak tahu kenapa.

Mungkin kalau waktu kecil kita kan ditanya sama orang tua kita, besok waktu gede kamu

jadi dokter mau jadi insinyur? Presiden sekarang. Semua kepengen jadi presiden. Jadi

cadangan nikel pun banyak di Kalimantan, bapak kan di Kalimantan kan? Ya, mohon maaf

Sulawesi Tengah dan itu cadangan terbesar di dunia loh pak. Benar kalau mau diestimasi

terbesar di dunia nikel, nikel. Nah bayangkan, apa yang kurang kita? Terus bagaimana kita,

nah inilah cadangan ini semua bisa bapak, ibu-ibu bacalah cadangan mineral logam di

Indonesia, estimasi yang ada sumber daya, sumber dayakan kita belum melakukan survei

secara detail cadangan ini kita sudah mencoba melakukan estimasi dengan data-data

scientific walaupun masih primary belum detail sama sekali. Terus ini gambaran saja diskusi

cadangan mineral, logam strategis di Indonesia dan semua pasti negara-negara maju

memerlukan ini ya kan dan tidak mungkin ya negara maju tidak memerlukan besi, tidak

mungkin tidak memerlukan nikel dan sebagainya.

Terus nah ini juga pertambangan mineral, wilayah, izin usahanya sudah ada semua.

Mudah-mudahan ada bapak-bapak yang punya sebagian ini, saya nggak punya. Terus

rekomendasi wilayah usaha pertambangan mineral logam. Jadi badan geologi itu tugasnya

adalah mendata sumber daya mineral Indonesia kemudian diserahkan ke pemerintah daerah

karena dengan Undang-Undang Nomor 23 mereka melelang dan kemudian juga diserahkan

ke Dirjen Mineral dan Batubara. Demikian untuk panas bumi, kita lakukan survei berapa

potensinya dan sebagainya kemudian kita serahkan ke Dirjen EBTKE disana di lelang. Jadi

badan geologi itu adalah agen data tetapi tidak punya kuasa untuk untuk melelang dan

sebagainya, termasuk untuk mengawasi konservasinya seperti apa karena yang mengawasi

orang lain iya kan. Jadi ini lah yang agak kontradiksi seperti ini. Terus ini cadangan batubara

iya kan, batubara tapi satuannya kilogram supaya mudah dijual begitu iya. Kan sebetulnya

satuannya energy soalnya karena ini bahan energi kan, karena supaya mudah satuannya

kilogram dan Indonesia adalah cadangan batubaranya jauh lebih kecil dibandingkan Cina dan

India ya tetapi orang India dan orang Cina beli batubara di Indonesia dia akan konsen punya

dia. Kalau sudah Indonesia tidak bisa beli baru kita bongkar punya kita ya. Untung sekarang

itu murah ya, untung sekarang murah. Wong gampang sekali batubara ini ditambang tinggal

keruk-keruk sajakan. Wong Jupe saja punya tambang batubara kan begitu murahnya, begitu

mudahnya, betul tidak bu. Dan begitu murahnya, jujur sajalah mari kita lihat iya kan. Saya

pernah diundang untuk mempertahankan karst biduk-biduk di Kalimantan Timur. Saya mau

datang kesana karena pertanyaan saya tidak bisa terjawab. Migas di Kalimantan sudah

Page 11: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSekretaris Rapat : 7. Acara : Membahas Penyusunan RUU Tentang Geologi dengan narasumber Dr. Surono 8. ... masterplan atau acuan bagi

RDPU KOMITE II DPD RI DENGAN NARASUMBER DR. SURONO MS III TS 2016-2017

(RABU, 25 JANUARI 2017) 10

hampir habis apa yang berubah untuk masyarakat Kalimantan. Batubara berhenti karena

murah. Apa yang sudah berubah di masyarakat Kalimantan dan tambang-tambang yang lain.

Hutan sudah hampir habis apa yang bisa berubah dengan Kalimantan dan pengusaha-

pengusaha-pengusaha yang ada di Kalimantan adalah bukan orang Kalimantan, mau rusak

kek mau apa, peduli amat gue rumah di Jakarta kok. Maka di sana ada karst di Kalimantan

Timur, karst Mangkalihat. Saya mau datang ke sana sampai ke biduk-biduk. Inilah

pertahanan terakhir, harta terakhir di Kalimantan yang seharusnya di konserv karena sudah

hampir habis pak dan tidak ada perubahan apapun. Kasihan kan. Mereka hidup di suatu

wilayah yang luar biasa kaya rayanya tapi mereka bisa melarat di negara, di daerah yang

yang menyimpan harta luar biasa banyaknya. Itu bukan kata-kata ekstrim untuk kata-kata

yang memang ada buktinya semua. Terus ini posisi batubara bapak-bapak lihat, mudah-

mudahan ada yang punya di sini, berapa UP dan sebagainya, BKP2P dan sebagainya ya kan.

Terus potensi panas bumi Indonesia betapa hebatnya ya kalau ada ujian anak SD,

“Negara mana yang punya potensi panas bumi terbesar atau besar di dunia ini? A. Indonesia

B. Filipina C. New Zealand” kalau milih A itu benar. Kemudian pertanyaan berikutnya

“Negara mana yang paling banyak menggunakan energi panas bumi? A. Indonesia B.

Filipina C. New Zealand” pilih A lagi salah. Padahal Tuhan mengasih demikian murahnya di

daerah-daerah timur Indonesia banyak dan disana kenapa Tuhan kasih itu? Mungkin ya

karena batubara di Kalimantan, minyak juga di Kalimantan dan Sumatera kalau dibawa ke

Indonesia bagian timur kalau kena ombak besar itu bermasalah maka dikasihlah di sana

panas bumi. Tetapi ngomong-ngomong eksploitasi panas bumi itu sangat mahal sehingga

listriknya dijualnya terlalu mahal. Paling tidak sebetulnya ya apakah boleh pemerintah itu

mengatakan rugi dong kalau begini kan nggak boleh pemerintah rugi untuk rakyatnya kan

sebenarnya begitu. Disamping itu kita yang dikaruniakan banyak energi panas bumi, Jepang

itu dengan temperatur rendahnya itu dia bor bahkan di Jerman bapak-bapak, itu hanya ngebor

dalam supaya dapat temperatur tinggi mereka injeksi air untuk kepingin dapat panas bumi.

Di Indonesia itu panas buminya itu temperatur tinggi dan kering karena daerahnya, daerah

vulkanik terus mahal iya kan. Seharusnya, seharusnya tidak boleh ngomong begitu just untuk

rakyat mahal? Mahal apanya wong untuk rakyat saya kok. Disamping itu ilmu pengetahuan

tentang panas bumi berkembang di Indonesia. Mahal memang untuk sekolah, mahal tapi

tanpa itu nggak mungkin harus pemerintah yang berani memang badan geologi menyiapkan

data untuk di lelang oleh EBTKE tapi selama ini saya lihat ya data-datanya masih sangat

kasar sekali seharusnya data-data panas bumi itu harus data yang paling tidak semi detail lah

supaya investor itu risikonya tidak tinggi karena ngebor panas bumi begitu kering seperti

minyak bisa ratusan miliar. Kalau datanya rinci investor risikonya bisa di tekan dan banyak

yang mau. Kalau misalnya investor harus, saya harus survei lagi supaya dapat informasi lebih

rinci, dia kan keluar uang lagi. Seharusnya pemerintah harus bisa menjembatani data yang

lebih rinci agar supaya risiko eksploitasi panas bumi itu menjadi kecil terus tidak

berkembang. Nah inilah, dari dulu sampai sekarang potensi panas bumi di Indonesia berapa?

Sekitar 29 giga watt elektrik. Berapa yang sudah dikembangkan? baru 1,5 giga dari 29 baru

1,5. Maka dari itu kalau ujian tadi anak SD-nya milih A lagi itu salah. Dan sebetulnya di situ

ada 331 lokasi panas bumi yang teridentifikasi di Indonesia banyak sekali, baru yang

dikembangkan baru berapa? Baru 9 wkp. Nah itulah kira-kira panas bumi di Indonesia ada

tetapi seperti tiada dan kadang-kadang saya pernah waktu masih menjadi Staf Ahli Menteri

Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, ada pemerintah daerah disitu akan dikembangkan panas

bumi berkeberatan karena kalau di bor bisa menimbulkan gempa bumi dan sebagainya. Saya

pernah terjadi seperti itu waktu di Garut itu sampai Chevron itu begitu ada gempa bumi saya

sudah kompromi sampai jam 3 pagi, ternyata pagi itu masih dikurung oleh masyarakat orang-

orang Chevron nggak bisa keluar karena panas bumi disitu menimbulkan gempa bumi. Terus

akhirnya saya balik lagi kesana jangan begitulah itu kalau di situ rawan gempa bumi, orang

Page 12: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSekretaris Rapat : 7. Acara : Membahas Penyusunan RUU Tentang Geologi dengan narasumber Dr. Surono 8. ... masterplan atau acuan bagi

RDPU KOMITE II DPD RI DENGAN NARASUMBER DR. SURONO MS III TS 2016-2017

(RABU, 25 JANUARI 2017) 11

itu nggak akan ngebangun disitu sudah diselidiki sebelum ada ngebor dan terus terang Garut

ini adalah daerah Garut adalah pionirnya panas bumi di Indonesia dan ada lagi yang

mengatakan kalau nanti dibor panas bumi maka habis airnya. Saya bilang pandai sekali, ilmu

darimana? Saya perlu sekolah lagi ini. Garut dari dulu sudah ada panas bumi tanya di Garut

kekurangan air nggak disana? Jadi banyak hal yang terkendala seperti itu karena memang apa

pengertian dari pemerintah daerahnya ataupun masyarakatnya, terutama LSM yang suka

demo itu, itu belum mengerti betul sehingga banyak juga masalah-masalah disana. Pernah

saya pagi hari di telepon oleh orang mengatakan Pak Rono katanya Gunung Ciremai dibeli

ya sama Amerika? Oh bagus tuh, bawa saja ke Amerika biar jangan meletus disitu ini sudah

banyak ini 127 dibeli satu sudahlah masih 126. Nggak begitu pak katanya mau dibeli mau

dibikin panas bumi. Bagus. Nanti banyak listrik disitu, kenapa? Oh nanti air kita habis. Ilmu

dari mana itu? Hal-hal seperti itu jadi masih banyak kendala-kendala bagi masyarakat

maupun pemerintah daerahnya juga seperti itu. Ada seseorang yang ngotot nanti bisa terjadi

gempa bumi seperti di Dieng, beda itu gempa di Dieng dengan dengan adanya panas bumi

disana.

Nah ini cekungan air tanah, suatu saat mungkin kita akan perang karena air pangan

dan energi tapi cekungan air tanah di Indonesia itu belum menjadi suatu hal yang harus kita

lindungi dan harus kita perhatikan. Belum begitu banyak memang bahkan terus terang

sekarang saya tanggal 30 masih harus rapat lagi masalah konflik pabrik semen dengan pabrik

semen dengan cekungan air tanah Waduk Putih di Jawa tengah di Rembang, belum selesai-

selesai sampai sekarang ini. Demikian, demikian sulitnya padahal air itu kebutuhan, orang

tidak makan 3 hari nggak masalah tapi tidak minum tiga hari bisa bayangkan seperti apa atau

tidak jumpa air tiga hari dan banyak sekali cekungan-cekungan air tanah ini menjadi suatu

pemukiman berkembang industri yang luar biasa. Jadi penataan ruang kita itu masih kadang-

kadang saya kritik, penataan ruang kita itu masih sangat bergantung sangat memperhitungkan

ekonominya seperti apa kalau saya kembangkan disini, terus apa yang dibawah itu apa yang

dibawah itu ah peduli amat lah. Belum, belum ke arah sana makanya saya saya mau datang

karena ada RUU Geologi, mudah-mudahan bisa bisa menyadarkan masyarakat bahwa kita

punya harta demikian banyak tapi kita tidak respek pada harta kita sendiri. Harta yang ada di

dalam bumi ini yang sudah diamanatkan oleh pendahulu kita di UUD 1945 Pasal 33 Ayat (3).

Nah ini cekungan sedimen yang mengandung banyak migas, sekarang tidak begitu

banyak bicara karena harga migas turun termasuk korban anak saya juga kena PHK dari Abu

Dhabi karena kerjanya di migas sekarang dia harus pulang ke Indonesia karena harga minyak

itu sudah sangat turun dan inilah ada di Indonesia. Banyak sekali di Indonesia bagian timur

dari 120 cekungan sedimen, 71 cekungan di Indonesia bagian timur tapi memang banyak

dilepas pantai dan kita seharusnya, harus piawi ya karena kita negara kepulauan ya kan dan

migas kita memang yang banyak juga di lepas pantai.

Kita bicara masalah batu gamping. Sebaran batu gamping di Indonesia sekarang

menjadi sangat-sangat sensitif karena pabrik semen di China itu pada tutup maka investor-

investor untuk bikin datang Indonesia. Disinilah menjadi menanamkan modalnya untuk

pabrik semen dan terjadilah benturan-benturan karena sebagian batu gamping kita adalah

batu karst karena disitu ada cekungan air tanah yang dikontrol oleh kapur dan karst itu,

proses karsifikasi itu prosesnya jutaan tahun, jutaan tahun itu, bukan puluhan tahun dan kalau

ditambang itu selesai dalam waktu puluhan tahun. Seperti yang sekarang ada di Rembang

yang menjadi konflik yang cukup ramai sekali dengan catatan bahwa investasi sudah sampai

5 atau 15 triliun, saya nggak tahu tapi saya hanya melihat dari cekungan air tanahnya itu.

Saya tidak peduli dengan pabrik semennya itu tetapi mari kita lihat penambangan kapur di

situ, mengganggu tidak.

Di situ ada debit air untuk masyarakat Samin dan kasyarakat Kendeng yang debitnya

itu sampai 850 liter per detik. Saya khawatir sekali bagaimana kalau ditambang? Dan

Page 13: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSekretaris Rapat : 7. Acara : Membahas Penyusunan RUU Tentang Geologi dengan narasumber Dr. Surono 8. ... masterplan atau acuan bagi

RDPU KOMITE II DPD RI DENGAN NARASUMBER DR. SURONO MS III TS 2016-2017

(RABU, 25 JANUARI 2017) 12

sekarang memang saya menjadi quality insurance di kantor staf kepresidenan untuk melihat,

karena presiden meminta disitu ada kajian lingkungan hidup strategis untuk dasar

pengembangan wilayah di daerah Kendeng dan daerah sekitarnya. Saya sudah ketemu

dengan gubernur Jatim dan Jateng dan bupati di sekitar Kendeng mudah-mudahan dapat

terselesaikan.

Satu hal lagi, penambangan kapur adalah penambangan yang tidak punya sampah

yang keras itu bisa untuk baja walaupun kapur untuk baja di Cilegon masih impor dari

Filipina padahal kapur kita masih banyak, yang lunak bisa menjadi semen, bisa untuk

kosmetik, bisa untuk kimia, bisa untuk cadangan dan sebagainya. Tidak ada satupun yang

dibuang dari penambangan kapur ini, tetapi satu hal, dia hanya galian C sehingga dianggap

enteng tidak seperti pertambangan, penambangan emas atau yang lain, tetapi ini merubah

muka bumi, merubah muka bumi, sama penambangan batu dan pasir seolah galian C. Coba,

merapi kemarin ngasih 100 juta meterkubik sekarang sudah nggak nyampai 25 juta sudah

hampir habis dan gedung ini tidak akan megah tanpa pasir dan batu tetapi itu masih dianggap

tambang pasir dan batu itu yang C, ecek-ecek padahal itu merubah muka bumi ini dan itu bisa

mengganggu lingkungan , dan itu saya harapankan dari RUU ini ada suatu regulasi yang kuat

bagi Anda nggak ada lagi B, nggak ada lagi C, nggak ada lagi A.

Anda melakukan sesuatu yang merubah muka bumi ini anda harus ada aturannya dan

tambang kapur, tambang batu dan pasir adalah tambang strategis. Emas mungkin tidak ada

orang-orang tiap hari butuh emas tapi orang dari yang kelas kecil sampai menengah itu butuh

pasir dan batu, cat dari kapur, kosmetik buat ibu-ibu jadi cantik, bapak-bapak jadi ganteng itu

juga karena kapur juga, dari situ, kalau dulu sih pakai bengkoang saya. Kadang-kadang ini,

mohonlah, kapur ini tambang yang tidak bersisa Pak tapi dianggap ecek-ecek dan itu

benturannya cukup luar biasa dan disetiap tambang kapur itu, itu debunya kemana-mana,

bagaimana perlindungan masyarakat di sekitarnya? Belum lagi kalau terbentur seperti

cekungan air tanah seperti waduk putih dan sebagainya. Perlu suatu perlindungan yang kuat

dan saya berharap sekali RUU ini bisa mengadopsi itu.

Nah, inilah karena spektrum kegeologinya cukup luas karena mencakup kebumian itu

memang kita berdasarkan beberapa dan mengikuti amanah hukum antara lain Undang-

Undang 22 tentang Minyak dan Gas Bumi karena kalau ditanya geologi untuk apa? Antara

lain adalah untuk energi. Minyak dan gas bumi salah satunya ya itu dan panas bumi dan

kemudian tentang sumber daya air walaupun undang-undang ini sudah dibatalkan oleh MK

ya kan dan waktu itu saya FGD dengan Pak Din Syamsudin di ITB, demikian bingungnya

pengusaha air, iya kan, demikian bingungnya asosiasi pengusaha makanan dan minuman

karena tidak ada pegangan. Waktu itu izin yang sudah habis tidak bisa diperpanjang, izin

yang sedang berjalan distop dulu, gitu, dan sebagainya, luar biasa sulitnya kan.

Akhirnya apa, sebetulnya masalah air ini Bapak-bapak dan Ibu-ibu semua, air tanah

ini, utamanya air utama adalah kegagalan kita bersama mengelola air permukaan. Air

permukaan kita ini kalau banyak bikin banjir, kalau tidak ada hujan kita sengsara semua

tetapi kita gagal mengelolanya. Di luar Negeri semua air permukaan, sungai-sungai itu

menjadi air minum dan kebutuhan sehari-hari, di Indonesia belum bisa begitu. Semua rumah

itu menggunakan air bawah tanah dan dampaknya kota-kota besar ini, bisa ada penurunan air

tanah, permukaan muka tanah dan sebagainya karena kita ini gagal mengelola air permukaan

dan semua orang dipaksa untuk membuat, mengambil air bawah tanah. Termasuk di hotel-

hotel di Indonesia semua bergantung kepada air tanah. Disedot tanahnya, kemudian dibebani

bangunan yang berat terus tidak boleh permukaan tanahnya turun, bagaimana? Tidak ada

rumusnya dong dan ini malapetaka juga.

Kemudian undang-undang penanggulangan bencana, ya kan, undang-undang tentang

energi mineral. Jadi kita dari geologi itu menyajikan potensi mineral, iya kan, migas

kemudian kapur di Indonesia pun itu disajikan oleh keilmuan geologis. Jadi dirjen minerba

Page 14: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSekretaris Rapat : 7. Acara : Membahas Penyusunan RUU Tentang Geologi dengan narasumber Dr. Surono 8. ... masterplan atau acuan bagi

RDPU KOMITE II DPD RI DENGAN NARASUMBER DR. SURONO MS III TS 2016-2017

(RABU, 25 JANUARI 2017) 13

itu mau melelang atau pemda mau melelang berdasarkan Undang-Undang 23 yang baru

itupun informasinya dari geologi, tanpa informasi dari situ tidak mungkin. Oleh karena itu

bagaimana penguatan geologi di Indonesia. PP 35 tentang kegiatan usaha minyak dan Gas

Bumi, kita juga ikut disitu. Kemudian PP 38 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Daerah

dan sebagainya, PP 21 tentang Penanggulangan Penanganan Bencana ya kan, terus PP 26

yang masih ada saya agak sedikit protes karena di sana disebutkan kawasan rawan bencana

adalah kawasan lindung.

Enggak bisa, Bantul itu kawasan rawan bencana gempa bumi, kalau itu jadi kawasan

lindung orang Bantul mau kemana gitu loh? Kalau kawasan rawan bencana kawasan lindung

mungkin Kabupaten Sleman sepertiganya. Bisa kawasan rawan bencana ditempat tinggali

asal masyarakat tahu bagaimana mengantisipasi. Jadi risikonya kita turunkan dengan

infrastrukturnya, paling tidak ada Perda untuk bangunan yang mengundang konsentrasi

banyak orang seperti masjid, mall dan sebagainya karena bangunan-bangunan yang

kostruksinya yang tahan gempa bumi. Yang saya khawatirkan kadang-kadang mesjid itu di

daerah rawan gempa bumi hanya mengandalkan sumbangan dipinggir jalan, dibangun

seenaknya di situ banyak jemaah begitu ada gempa sudah selesai. Nah, ini hal-hal seperti ini

perlu apa penguatan diaturan.

Kemudian PP Nomor 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah. Ini banyak sekali mengatur

air dan tetapi menurut saya masih banyak yang bolong-bolong. Nah ini regulasi kegeologian

yang ada di Kementerian ESDM karena kita ini ada dibawah Kementerian ESDM tetapi

waktu itu saya pernah menjadi presure group ya membuat bagaimana BMKG itu keluar dari

kementerian perhubungan. BMKG menjadi besar, dulu kecil. Sekali saya katakan mungkin

kalau beli seismometer 10, menteri perhubungan katakan ngapain beli seismometer untuk

gempa, gempa kan tidak setiap menit, mendingan beli lokomotif, kasarnya kan begitu. Badan

geologi kan hanya data saja, peta saja ya, kementerian ESDM akan melihat bagaimana

mineral, bagaimana dan agak sedikit kontradiksinya begini, kalau badan geologi bicara ini

mineralnya, ini cekungan air tanahnya, ini cara mengkonservasi tapi di ESDM kan

bagaimana jual, jual, dan jual. Terus pengawasannya gimana? Bahkan sekarang di sini, agak

sedikit, waktu FGD agak sedikit berantem antara kabupaten dengan provinsi masalah izin.

Izin air tanah gak boleh, saya bilang kalau anda berebut itu, berarti izin itu pendapatan

dong? Izin sebetulnya keluar itu adalah pengawasan. Sebagai contoh kalau saya punya anak

perempuan ada yang pacaran putrinya mau saya ajak jalan-jalan saya ultimatum, jam 10

mesti harus di rumah. Saya tidak katakan, cepek dulu dong bukan begitu tapi jam 10 Anda

harus di rumah. Jadi kalau Anda berantem masalah izin, saya curiga jangan-jangan phd

pantesan saya bingung begitu banyak tumpang tindihnya izin-izin itu, karena dianggap uang,

bukan sebagai pengawasan. Nah, regulasi-regulasi seperti itu, mudah-mudahan nanti di RUU

Kegeologiaan ada semacam pasal bahwa izin adalah pengawasan, anda tidak bisa saya

izinkan tapi anda saya batasi.

Nah ini apa yang dimandatkan oleh beberapa banyak undang-undang karena spektrum

geologi yang demikian luas. Misalnya tentang panas bumi itu mengurangi informasi geologi,

potensi panas bumi, infilterasi panas bumi, penyusunan neraca sumber daya panas bumi, dan

ini semuanya datanya ini kita serahkan ke dirjen EB3E ini akan melelang atau ke daerah dan

sebagainya. Jadi kita ini tukang setor data, tukang menginventarisir data tetapi satu hal yang

harusnya geologi atau survey geologi atau badan geologi suatu saat itu harus bisa

mengatakan kepada pemerintah. Hei, Pak Presiden, ini tidak boleh lagi mineral ini

dieksploitasi karena cadangannya sudah terbatas, ini mungkin dicadangkan untuk negara,

stop. Itu dari mana? Dari geologi. Ini harus ada, ada kekuatan seperti itu, harus ada kekuatan

seperti itu dan misalnya ini tidak boleh menjadi kawasan pemukiman karena mineralnya di

sini adalah sangat radio aktif. Itu harus punya presure yang signifikan ke arah sana gitu ya

dan dia punya otoritas semua survey kebumian, datanya itu harus masuk ke badan geologi.

Page 15: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSekretaris Rapat : 7. Acara : Membahas Penyusunan RUU Tentang Geologi dengan narasumber Dr. Surono 8. ... masterplan atau acuan bagi

RDPU KOMITE II DPD RI DENGAN NARASUMBER DR. SURONO MS III TS 2016-2017

(RABU, 25 JANUARI 2017) 14

Jujur saja sekarang, bapak-bapak Ibu-ibu kalau kepingin mendapatkan data informasi

yang lengkap itu ke luar negeri, ke luar negeri, ke Australia. Ada agennya di Indonesia ini.

Kalau ikan, okelah kita rugi juga tapi manakala kapal lewat kita tidak tahu ada sensornya

untuk survey itu lebih dari pada pencurian ikan. Jual beli datanya saja sudah luar biasa belum

sampai ke migasnya. Itu sudah menjadi komoditi jual beli. Seharusnya badan geologi

mengontrol seperti British Geological Survey, semua yang bergerak penelitian di British

Raya datanya harus masuk sini. Harus kami ketahui sehingga tidak ada lagi kebohongan-

kebohongan.

Sekarang banyak sekali izin tambang dan sebagainya, apakah betul itu ada isinya atau

hanya kertas yang dijual belikan? Badan geologi belum sampai kesana. Tidak ada otoritas.

Eh, gue lihat dulu, lo punya izin IUP? Yang dikeluarkan dulu sama bupati begitu banyaknya.

Anda benar gak? Nah itu dia, siapa yang rugi? Mungkin yang ketipu jual IUP, ini kertasnya.

Nah, itu yang penting. Waktu itu kan, saya waktu jadi staf ahli, saya distribusikan, ternyata

izin-izin keluar itu menjelang pilkada. Demikian tingginya dan tumpang tindihnya luar biasa,

saya angkat tangan, Pak Menteri saya gak bisa ngurus ini, terlalu banyak dan ini tidak boleh

seharusnya. Geologinya harus punya, menjadi tuan rumah yang bisa mengatur ini semua dan

inilah apa yang sudah, mudah-mudahan dari sini semua celah-celah besar dari aturan-aturan

ini bisa diwadahi di Undang-Undang Geologi yang baru nanti.

Nah, ini kewajiban regulasi, amanat Undang-Undang Nomor 23 ini yang masalah

pemerintahan daerah Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2012 tentang Pemerintahan Daerah.

Ada penetapan cekungan air tanah, ini memang ada di keppresnya kan, kita tentukan.

Kadang-kadang tidak seragam Bapak, cekungan air tanah kan bisa lewat kabupaten,

kabupaten yang mana-mana. Dia akan ngebor disana karena izinnya lebih murah, kabupaten

yang lain, ah gue gak mau lewat sana, mahal itu izin padahal yang disedot itu-itu saja gitu

loh.Coba misalnya dari lubang yang seragam you ngambil sekian liter, pajak segini, gak ada

cerita, lo ngambil dari cekungan air tanah yang sama.

Kemudian penetapan zona konservasi air tanah pada cekungan air tanah lintas

provinsi dan negara, penetapan kawasan lindung geologi. Ini banyak sekali sekarang, salah

satunya Yogya itu. DIY dulu, minta ada 13 kawasan lindung geologi yang saya sendiri dulu

terjun ke sana. Memang bagus sekali, ada yang kawasan lindungnya itu Ngelanggran kalau

gak salah Ngelanggran disitu adalah komplek merapi purba, dan diatas sana hanya ada 7

keluarga, kalau punya, anak among keluarga, dia harus keluar dari situ dan itu menjadi suatu

warisan geologi dan banyak sekali warisan-warisan geologi yang seharusnya harus kita

conserve, tapi badan geologinya harus punya kekuatan mengontrol daerahnya dan

sebagainya. Kalau gak, enggak, saya gak akan menjadikan kawasan geologi, kawasan

tambang saja. Mau apa?

Seperti kawasan bentang alam karst. Itu kan diusulkan oleh pemerintah daerah. Kalau

pemerintah daerahnya, gubernurnya katakan enggak ini mau gue buat tambang untuk pabrik

semen, lo mau apa? Tidak ada yang maksa saya. Nah kalau misalnya undang-undang yang

baru ada unsur paksa karena berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat 3,

bahwa kita menguasai, menguasai bukan berarti memiliki tetapi mengatur. Oke, saya yang

menentukan lo usul atau tidak mengusul harus kita lindungi. Demi siapa? Demi masyarakat

sehingga tidak ada konflik yang macam-macam. Pemetaan neraca sumberdaya dan cadangan

sumber daya mineral dan energi nasional. Ini juga seolah-olah sekarang kan hanya tambang-

tambang, jual-jual tetapi tidak ada pertanyaan. Ini sebetulnya batubara kita itu tinggal berapa

sih? Emas kita itu tinggal berapa sih? Kasarnya, kalau pulau ini mau saya jual, harganya

berapa? Kan harus tahu kandungan apa saja. Aset pemerintah Indonesia ini berapa sih?

Punya berapa sih? Belum semuanya diteliti loh.

Kadang-kadang saya sebagai kepala badan geologi waktu itu, ini pegawai badan

geologi banyak sekali gitu, mutasikan ke dirjen-dirjen yang lain. Aduh, jujur saja di sini saya

Page 16: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSekretaris Rapat : 7. Acara : Membahas Penyusunan RUU Tentang Geologi dengan narasumber Dr. Surono 8. ... masterplan atau acuan bagi

RDPU KOMITE II DPD RI DENGAN NARASUMBER DR. SURONO MS III TS 2016-2017

(RABU, 25 JANUARI 2017) 15

kadang, kalau masalah jual blok-blok mineral kan datanya dari badan geologi, taruh saja di

komputer itu diakses tuh, syarat-syarat membeli blok begini. Majukan saja kalau semua bisa

diakses dengan komputer, apakah harus ada dirjen ini? Tetapi badan geologi tidak mungkin

mencari mineral itu taruh komputer di lapangan, orangnya harus datang ke lapangan. Begitu

dibatasi SPD sekian hari, itu bingung. Gunung yang di kota cuma Gunung Sahari, bagaimana

SPD 15 hari, baru sampai ke lokasi sudah harus pulang lagi, begitu pulang gunungnya

meletus. Paling enak Yogya lah, naik pesawat, langsung turun, langsung kena Merapi kan,

coba gunung yang lain, seperti Halmahera sana.

Ini karena tidak sinkronnya, apa ya, misalnya sesjen mengurusi minyak dan mineral

sebagainya, tiba-tiba harus ngurusin studi. Apa sih studi ini? Keluarnya peta. Jadi kalau saya

keluar sini, keluarnya peta, peta ini saya jual berapa? Nah mampus loh gak bisa jawab, gak

bisa jawab, terus anda berhari-hari ini mengatakan, wah enggak meletus gunungnya. Sekian

hari hanya mengatakan itu, kan tidak masuk akal, bisa-bisa saya jual berapa informasi ini?

Tidak bisa kalau semuanya dihitung dengan uang itu.

Terus penataan kawasan rawan bencana geologi, ini harus punya walaupun, ya

kadang-kadang, begitu saya jadi saksi ahli itu karena memang, oh, rawan bencana kok

dibikin ini dasarnya peta rawan bencana setelah itu terjadi, setelah itu terjadi, tapi belum

pernah kita beradu argumentasi sebelum tarjadi. Sebenarnya penguatan undang-undang

geologi nanti seperti itu. Penataan konservasi air tanah dan cekungan air tanah di daerah

provinsi itu kan menerbitkan izin pengeboran. Ini biasanya kita ini, izin pengeboran kan

sebetulnya di daerah tetapi kita memberikan suatu rekomendasi bagaimana mengkonservasi

dan bagaimana berapa, kadang-kadang kan begini, Pak kenapa saya mengebor satu bor, ini

PDAM, ini PDAM, saya mengebor satu sumur bor, kenapa saya harus ngebor lima sumur

resapan, kan rugi saya. Ibu mau jualan, Bapak, Ibu mau jualan air kemasan atau melayani

masyarakat? Saya tanya. Kalau melayani masyarakat tidak ada untung rugi, kecuali ibu tidak

usah ngebor sumur resapan, 3 tahun habis air, selesai. Kadang-kadang kan begitu

rekomendasi protes ini. Nah, hal-hal seperti ini belum lagi ya izin misalnya 2 sumur lah, tak

tahu itu 5 sumur mungkin yang jelas sumur tetangga itu sekitarnya itu habis semua itu, kan

tidak mungkin kalau cuma 2 sumur karena kita kontrol. Kamu hanya boleh mompa sekian

liter perhari, tiba-tiba sumur daerah situ habis semua, berarti dia melebihi, itu berarti dia

lebih dari 1 sumur.

Nah, ini apa regulasi kita, antara lain adalah perizinan pemakaian air tanah dan

sebagainya ini, ini kita akan masuk untuk pemerintah daerah dan sebagainya, terutama adalah

kita masuk undang-undang yang cukup lama ya kan, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974

walaupun ada amanatnya tentang air. Ini sebenarnya kekiniannya agak sedikit ketinggal ya

Bu ya. Dulu waktu tahun 1974 tidak ada orang dagang air kemasan gitu kan, sekarang

banyak sekali tentunya ini harus, janganlah kita pandai sekali membatalkan undang-undang

tetapi kita terlambat untuk mengganti Undang-Undang kan, ini kasihan, bukan hanya kepada

masyarakat pedagang asosiasi makanan dan minuman bukan itu saja tetapi kasihan juga

masyarakat, kasihan juga pada alamnya gitu kan. Kalau begini menggantung kan pencurian

bisa luar biasa terhadap air tanah.

Nah ini kita mencoba, ya kan, bagaimana mengantisipasi undang-undang yang cukup

lama, iya kan, walaupun ada diberi enam acuan oleh MK tapi tetap saja harus melihat

kekinian, bagaimana pengunaan air dan bagaimana bisnis tentang air ini sesungguhnya

supaya, supaya kita bisa mengatur dan mewadahi.

Kemudian RPP ekosistem karst ini masih ada, LHK ini masih belum ketemu titik

temu kita mencoba untuk memberikan definisi ekosistem karst itu sendiri, karena bisa

kawasannya itu lebih luas dari kawasan bentang alam karst. Karena bentang alam karst ini

adalah kawasan lindung, ya kan, jangan sampai ekosistemnya juga confused sehingga terjadi

disputed.

Page 17: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSekretaris Rapat : 7. Acara : Membahas Penyusunan RUU Tentang Geologi dengan narasumber Dr. Surono 8. ... masterplan atau acuan bagi

RDPU KOMITE II DPD RI DENGAN NARASUMBER DR. SURONO MS III TS 2016-2017

(RABU, 25 JANUARI 2017) 16

Kaitan migas, mineral, dan batubara ya, ini perlu ada penguatan, perlu ada kebijakan

mengenai alur data dan informasi, data kegeologian di Indoesia, badan geologi itu tidak

punya kuasa untuk menjadi tuan rumah di negeri sendirinya, banyak data-data yang di luar

gitu kan. Terus perlu regulasi mengenai penguatan peran badan geologi dalam mengevaluasi

data dan informasi eksplorasi untuk usulan lelang WUP. Ini banyak sekali yang bodong-

bodong itu seharusnya ada evaluasinya. Nah, kita belum sampai kesana.

Perlu payung hukum mengenai eksplorasi yang dilakukan pemerintah di wilayah

hutan, ini sampai sekarang agak sulit ya mewadahi egosentrisnya di sana begitu ya, sulit.

Kita, ada yang survey yang tidak destruktif, kita cuma pasang-pasang listrik tapi begitu

kawasan hutan, sudah stop, apapun tidak bisa, padahal tidak ngapa-ngapain iya kan, iya,

yang agak sulit sekali kan panas bumi. Panas bumi musti di sekitar gunung api, di sekitar

gunung api musti hutan, kan sudah selesai persoalan itu kan, tidak ada ya, gunung ya dihutan

kecuali gunung sahari tadi kan, karena tugas badan geologi mengungkap potensi diseluruh

wilayah Indonesia tidak termasuk hutan juga masuk di dalamnya.

Nah, saya berharap ya dari RUU ini iya kan ada semacam presure kekuatan untuk

bidang kegeologiannya untuk mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan. Kita

leluasa meningkatkan pengetahuan potensi sumber daya geologi di seluruh wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia, itu harus Bu. Kita punya mandat yang kuat dan leluasa untuk

melakukan mengurangi dampak risiko bencana geologi di dalam melindungi masyarakat.

Ada semacam kewajiban bagi pemerintah daerah, lo mesti lakukan begini, jangan BPBD-nya

setiap masalah diganti-ganti. Badan Penanggulangan Bencana Daerah, ya kan, kemarinnya

baru diskusi, baru mulai mengerti masalah bencana kemudian ganti lagi, iya kan. Tiba-tiba

ganti aduh, karena BPBD tidak begitu penting mungkin sehingga adapun BPBD-nya tidak

ada, kenapa karena SKPD-nya sudah berlebih gitu kan padahal daerah itu rawan bencana

buat apa sulitnya seperti itu ya kemudian melindungi kekayaan alam nasional berupa fosil,

gejala alam geologis yang langka dan mempunyai nilai ilmiah yang tinggi.

Ya saya pernah mengatakan pada menteri, ada batu yang dihaluskan, itu kan batu

karena fosil kayu yang terpendam jutaan tahun itu, kadang-kadang masyarakatnya digali

kemudian dijual kiloan ke luar negeri kan. Kemudian begitu dipoles itu harganya sudah

jutaan kali lipat dan itu lebih mudah menjual seperti itu karena langsung dapat uang, tidak

memoles, padahal harusnya dilindungi hal yang seperti itu dan kita masih banyak yang dijual

fosil itu secara bebas Pak.

Memeriksa tingkat kewenangan antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten

kota sehingga tercipta harmonisasi pengelolaan berdasarkan prinsip otonomi dan jadi jangan

sampai, cobalah bagaimana caranya tidak eker-ekeran antara kabupaten dengan provinsi

begitu. Begitu isinya dikeluarkan di provinsi ada masalah di kabupaten, ah biarkan saja kan

provinsi yang memberi izin, seperti itu, kabupatennya nggak mau tanggung jawab

sebagainya. Ini jangan samapai seperti itu ya.

Menjamin ketersediaan data dan informasi geologi secara nasional dan regional dan

ini saya minta, data-data itu sifatnya terbuka jangan menjadi rahasia, karena apa? Kalau

rahasia saya, saya pernah menjadi kepala badan geologi, data-data ini, mohon maaf sama

sama peneliti-peneliti saya juga diperjualbelikan begitu lho. Oh, datanya seperti ini, misalnya

surveynya perlima, dia survey di lapangan persepuluh meteran padahal yang dilaporkan

mungkin perseratus meteran. Saya punya yang lebih lengkap tapi di rumah, kalau di rumah

kan lain, gitu kan. Seharusnya data ini open, gratis sehingga orang tidak jual beli lagi. Oh ini

sudah gratis kok, begitu kan. Padahal itu kan uang negara kan ini, kenapa mesti harus pakai

apa itu PNBP atau apalah. Ini dibeli rakyat, rakyat itu tidak akan ini dan lagi pula kalau data-

data migas atau tambang ngapain harus rahasia. Apa mungkin saya mendapat informasi di

sana ada migas kemudian malam-malam saya bawa bor kemudian kita bor kemudian kita

sudet kan nggak bisa gitu, tambang juga begitu terbuka saja. Malah kalau saya ekstrim ya,

Page 18: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSekretaris Rapat : 7. Acara : Membahas Penyusunan RUU Tentang Geologi dengan narasumber Dr. Surono 8. ... masterplan atau acuan bagi

RDPU KOMITE II DPD RI DENGAN NARASUMBER DR. SURONO MS III TS 2016-2017

(RABU, 25 JANUARI 2017) 17

tempel itu warung-warung di toko-toko supaya orang melihat oh saya mau invest di sini. Duit

rakyat untuk mendata itu, tapi begitu ada invest kan hebat iya dan mungkin juga nanti di

Undang-undang ini harus ada semacam pengertian masyarakat tentang tambang. Tambang

konotasinya merusak, merusak, dan merusak padahal juga diisolasi-isolasi daerah terpencil

itu terbuka banyak karena tambang dan tambang yang banyak emas dan sebagainya, nilai

dampak ekonominya itu lumayan. Lumayan besar terhadap masyarakat sekelilingnya bedalah

dengan minyak, minyak dibor keluar pipa langsung ke pelabuhan, sudah tidak ada lagi

dampaknya ya kan. Menjembatani informasi geologi, mengoptimalkan informasi geologi

untuk penataan ruang dan pengelolaan lingkungan. Ini penataan ruang kadang-kadang sudah

ada menterinya tetapi penataan ruang yang berbasis perlindungan masyarakat dari kebijakan

itu masih kurang. Kemudian kewenangan kegeologian hingga tercapai integrasi dan

sinkronisasi data geologi dari berbagai sumber dalam kerangka optimulasi manfaat.

Ini sebetulnya semua kegiatan geologi Indonesia harus diketahui oleh Badan Geologi

atau insititusi kegeologian yang ada di Indonesia. Meningkatkan penelitian dan

pengembangan geologi sejalan dengan peningkatan profesionalisme dalam kompetensi dan

menjembatani kepastian hukum dalam menyelenggarakan kegeologian karena kadang-

kadang kita terhalang tidak bisa apa-apa misalnya sekarang mau survei laut di Indonesia

bagian timur. Di sana terhalang keramba dan kita tidak bisa melakukan apa-apa. Tidak ada

yang berani, tidak ada yang berani bantu kita, banyak kertaba kita tidak bisa, narik alat di

situ, tidak ada yang bayar. Kita minta bantuan pun aparat yang berwenang pun, gimana ya

masyarakat kita ini. Nah kepastian-kepastian hukum di situ tidak ada. Kita memberlakukan

sesmeg saja, Bapak kalau tebang pohon ini dihitunglah sekian tahun itu menghasilkan sekian,

tidak mungkin kita ganti rugi seperti itu. Jadi tidak ada hal-hal seperti untuk penyelenggaraan

kegeologian bisa terhambat banyak hal sekali.

Terus, saya kira demikian yang bisa saya sampaikan terima kasih atas perhatiannya,

mohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan, sekian.

Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Iya terima kasih Dokter Surono. Kira-kira teman-teman ada yang mau dipertanyakan

atau ada sedikit, mungkin izin Pak Doktor, Pak Surono sedikit berdiskusi sebentar dengan

teman-teman Komite II sebelum kita sudahi, cuma sebelumnya mungkin saya berterima

kasih dan mengapresiasi apa yang Bapak sampaikan dan saya juga sebagai yang mewakili

Kalimantan Timur juga sangat berterima kasih tadi Bapak sudah sebagai orang pusat sangat

memahami gitu ya perasaan kami orang Kaltim, dan mudah-mudahan lebih banyak lagi yang

kita harapkan bisa memahami itu. Itu adalah perasaan kita di sana, kaya tapi sering disebut

provinsi kaya tapi kekayaannya tidak ada Pak, kayanya di bawa ke pusat semua jadi langsung

kita buka dari sebelah kanan Pak Afnan, silakan Pak Afnan.

PEMBICARA: Drs. MUHAMMAD AFNAN HADIKUSUMO (DIY)

Terima kasih.

Assalamu’alaikum warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Pimpinan yang saya hormati. Pak Surono yang, kalau saya di Yogya manggilnya

Mbah Rono begitu karena dulu yang bawa merokso merapi itu ada dua, satu Mbah Marijan

dan satu Mbah Rono ini. Kalau Mbah Marijan kira-kira begitu, kalau Mbah Rono data

pegangannya. Menarik yang disampaikan Mbah Rono tadi bahwa pentingnya aturan yang

Page 19: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSekretaris Rapat : 7. Acara : Membahas Penyusunan RUU Tentang Geologi dengan narasumber Dr. Surono 8. ... masterplan atau acuan bagi

RDPU KOMITE II DPD RI DENGAN NARASUMBER DR. SURONO MS III TS 2016-2017

(RABU, 25 JANUARI 2017) 18

berkaitan dengan kondisi geologi ya di Republik Indonesia ini, tadi sudah runtut, sudah rinci,

ada beberapa hal yang mungkin saya ingin lebih mendalami lagi kaitannya dengan, yang

pertama, tadi kelihatannya belum dijelaskan badan apakah yang kira-kira nanti apakah nanti

dibentuk badan nasional sendiri atau badan yang sudah ada begitu loh yang nantinya itu

diberi amanat diberi mandat oleh aturan itu regulasi itu yang berkaitan dengan baik mitigasi,

pemetaan, ataupun penanganan persoalan-persoalan geologis di Indonesia ini. Kalau yang

selama ini kita tahu ya mungkin Badan Metereologi Geofisika dan Kebencanaan ya selama

ini kalau tidak salah saya.

Kemudian yang kedua, tentang hak dan kewajiban tadi juga belum, misalnya begini,

hak masyarakatnya kaitannya dengan munculnya Undang-Undang ini apa gitu, kemudian hak

pemerintah itu apa, kewajiban masyarakat seperti apa, kewajiban pemerintah itu seperti apa.

Kewajiban pihak swasta misalnya itu seperti apa yang itu nanti sangat penting ya ketika kita

menyusun sebuah naskah akademik dan Rancangan Undang-Undang berkaitan dengan

geologi. Saya kira ada dua hal itu saja Mbah Rono yang ingin saya tanyakan. Terima kasih.

PEMBICARA: Dr. SURONO (NARASUMBER)

Izin menjawab langsung, takut lupa. Saya kira saya sudah di luar ya, di luar

pemerintahan. Saya sudah pension, saya sekarang menjadi tenaga ahli kebencanaan di

Kementerian SDM. Saya dulu mimpi ada Badan Geologi Nasional atau Badan Geologi

Indonesia yang independen tidak di bawah kementerian, seperti sekarang di bawah

kementerian ESDM seperti BMKG dulu tidak begitu berkembang begitu terkejut karena

tsunami kita presure bagaimana dia keluar dari Kementerian Perhubungan dananya langsung

berapa ratus kali lipat dan dapat gedung dan punya kemampuan secara Nasional dan

Internasinonal untuk melakukan .... (tidak jelas terdengar, red) tsunami, kemudian masalah

meterologi dan sebagainya, Badan Geologi seharusnya dia itu independen, ya kan? dan

tentang hak dan kewajiban.

Saya umpakan yang kecil saja Pak, Merapi. Saya katakan kepada teman-teman

relawan di merapi warning gunung api normal, mewaspadai, siaga, awas itu adalah hak

gunung api untuk menyandang aktivitas normal, waspada, siaga, tetapi hak masyarakat untuk

mengetahui aktivitas dan ancamannya dan kewajiban pemeritah pusat dalam hal ini

memberikan informasi, ancaman apa yang terjadi dan melindungi masyarakatnya. Jadi kalau

misalnya ada letusan gunung api tidak ada warning sama sekali dan kemudian

masyarakatnya banyak meninggal, tentunya harus ada pertanggung jawab disitu. Apa yang

terjadi anda telat memberikan informasi. Tidak ada tidak ada informasi apa-apa tiba-tiba

gunungnya meletus. Saya boleh katakan, oh ini tidak ada tanda-tanda aktivitas tiba-tiba

meletus. Saya katakan tidak benar. Tuhan itu memberikan apa tanda-tanda alam manakala

ada kejadian alam. Hujan saja ada mendung kok, hujan ada mendung itu tanda-tanda hujan

walaupun begitu walaupun mendung ada pertanyaan, hujannya jam berapa? Tidak tahu. Jadi

hujan beneran tidak? Ya tidak tahu tetapi kita bahwa kita sepakat bahwa mendung adalah

tanda-tanda hujan. Bahwa gunung api meningkat kegiatannya.

Saya pernah ditanya oleh BPK. Mungkin tidak Pak Rono, Pak Rono mengatakan ini

gunungnya meningkat maka harus diungsikan. Diungsikan sampai sekian hari. Banyak

pemerintahan daerah mengeluarkan uang dan pemerintah pusat mengeluarkan uang tetapi

gunungnya tidak jadi meletus bisa tidak? bisa terjadi tetapi ada warning bagi masyarakat, ada

peningkatan kegiatan apa langkah-langkah apa yang harus dilakukan, itu hak masyarakat

untuk mendapatkan itu. Sebagai hak untuk dilindungi tetapi kewajiban bagi pemerintah

utamanya adalah otoritas geologi misalnya memberikan warning itu memberi peringatan itu

bahwa akan terjadi atau tidak, ya kan. Kalau tanda-tanda itu sudah ada, itu adalah hak alam

tetapi kita sepakati tadi mendung adalah tanda-tanda hujan, apakah pasti tadi hujan, pasti

Page 20: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSekretaris Rapat : 7. Acara : Membahas Penyusunan RUU Tentang Geologi dengan narasumber Dr. Surono 8. ... masterplan atau acuan bagi

RDPU KOMITE II DPD RI DENGAN NARASUMBER DR. SURONO MS III TS 2016-2017

(RABU, 25 JANUARI 2017) 19

terjadi hujan, belum tentu. Jam berapa akan hujan kita tidak ada yang tahu, yang penting

adalah kita peringatkan, hai ini mendung, kamu harus bawa payung. Sama di gunung api, ini

ada peningkatan kegiatan untuk daerah jarak sekian kilometer dari puncak you mesti

menyingkir. Tidak terjadi letusan, tidak apa-apa. Lebih baik salah semua orang selamat

daripada seorang peneliti harus menjadi kebingungan ini harus menyingkir atau tidak tetapi

datanya harus ada, harus diverifikasi ini datanya seperti ini maka saya ambil kesimpulan

seperti ini. Itu yang terjadi, seperti saya ketemu volcanic art center yang memperingatkan

bahaya abu vulkanik terhadap penerbangan. Itu lahir institusi Internasional, lahir tahun 90 itu

gara-gara letusan Galunggung waktu itu British Airways hampir jatuh dari Kuala Lumpur ke

sydney mendarat di Halim. Akhirnya apa, dunia mendirikan volcanic art center untuk me-

warning semua penerbangan terhadap ancaman abu gunung api karena abu gunung api yang

begitu halus masuk ke enzim kemudian menutup saluran bahan bakar itu dia ngumpet maka

mesin ini bisa mati. Kalau pesawat kan mati mesinnya kan jatuh dia. Kalau kereta api mesin

mati berhenti kita jajan gitu kan kalau di pesawat tidak bisa begitu ya.

Nah ini British Airways yang kena abu Galunggung dan makannya waktu itu. London

itu menutup penerbangan Eropa karena itu dan satunya British geological survei itu tidak

punya gunung api akibat dari peristiwa itu, sekarang di British geological survei ada seksi

vulkanologi karena ada ini karena peristiwa kemarin dan kebetulan memang vulkanik center

untuk Eropa kepulauan itu pusatnya di London. Indonesia ini, vulkanic art system pusatnya

di Darwin bukan di Indonesia. Bayangkan jujur saja saya mengelola Merapi dengan

pengungsi 1 juta orang, alat saya itu bikinan tahun '82 Bapak-Bapak.

Sekarang saja begitu peristiwa itu jadi modern Bapak-bapak kalau melihat Merapi

sudah hebat sekali alatnya begitu berarti kan, terus terang saja iya dan instrumentasi gunung

api itu tidak berkembang di Indonesia walaupun Indonesia memiliki gunung api terbanyak,

dan saya kira haknya masyarakat adalah mendapat informasi dan perlindungan dari bidang

kegeologian termasuk bahwa daerah anda rawan gempa bumi ini loh ada petanya, anda saya

beri peringatan. Itu lah hak mereka mendapatnya informasi seperti itu. Kewajiban kita adalah

memberikan informasi itu. Ya kalau misalnya ... (tidak jelas terdengar, red) ini hancur lebur

karena gempa eh mana informasi gempa ini, peta rawan gempa buminya ada tidak, ah lu lalai

nih, pemerintah ini lalai. Mana masyarakat tidak dia punya apa informasi seperti itu. Nah ini

juga harus ada penguatan di situ. Pemerintah daerahnya juga harus tanggap dong. Kalau ada

sosialisasi ya paling tidak kita diberi ruanglah, kepada masyarakat mereka ngundang yang

punya masyarakat pemerintah daerahnya. Kalau pemerintah daerahnya diajak sosialisasi

acuh-acuhan masyarakat itu juga acuh-acuh gitu loh. Coba kadang-kadang saya oh Jepang itu

pengalaman, anak-anak kecil pakai topi ya kan ke sekolah karena takut genteng jatuh

menclok di kepala ya kan warna-warnanya beda-beda. Di Indonesia ini pakai helm itu bukan

karena untuk melindungi tapi takut polisi kok. Jadi kesadaran ke arah sana itu belum ada.

Katanya Jepang lebih berpengalaman, lebih pengalaman Indonesia. Jujur saja disaster

prevention research Institute the Kyoto University ahli-ahlinya datang ke saya setelah letusan

Merapi. Bagaimana Anda me-warning mereka itu melihat SOP kita seperti apa mereka

terjemahkan. Kalau dengan Jepang yang katanya maju dalam skill-nya saya masih berani.

Wong Merapi meletus, jeleger, setelah saya warning itu yang ngasih ucapan orang luar

negeri, mereka nyatat sekian jam kemudian meletus. Yang ngasih, dari Italia saya dapat

telepon dari USA saya telepon, selamat, hebat lo pembentukan status ini kemudian 36 jam

kemudian meletus. Indonesia biasa-biasa saja bahkan yang memuji pun banyak yang tidak

mau kan?

Bapak-bapak, sebagai rahasia dulu ya, waktu 2006 komandannya itu Bambang

Darmono. Saya ditanya, Pak Surono Marijan kena tidak? 2006 kan gak mau ngungsi dia.

Sekali lagi ada awan panas kena. Oke ini di sini, kita tutup akses rumah Mbah Marijan. Kita

ambil Mbah Marijan, ungsikan. Bupati siapa, Bupati Sleman yang kena KPK siapa? Pak

Page 21: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSekretaris Rapat : 7. Acara : Membahas Penyusunan RUU Tentang Geologi dengan narasumber Dr. Surono 8. ... masterplan atau acuan bagi

RDPU KOMITE II DPD RI DENGAN NARASUMBER DR. SURONO MS III TS 2016-2017

(RABU, 25 JANUARI 2017) 20

Ibnu, Pak Ibnu itu tahu persis saksinya bagaimana Pak Bambang Darmono, ini rakyat anda

mau saya ambil, mau saya ungsikan, kalau tidak, mati dia, diungsikan. Begitu Mbah Marijan

sudah dikembalikan lagi karena awan panasnya gak ada baru dibuka, oh Mbah Marijan tidak

kemana-mana, selamat. Itu sebenarnya rekayasa Pak.

Jadi kemarin ini otoritasnya sipil gak mau ngungsi diamin saja, kena lah. Tidak

mungkin kita melawan alam, wong semua kita hidup dari alam kok, air dari alam, makan dari

alam gimana ada yang sakti ngelawan alam, gak ada. Awan panas itu kecepatan 300 km

dengan temperatur, bisa mencapai 600-800 derajat. 200 meter dari itu aja hawanya sudah

300. Ya kaya kering kita tiba-tiba, 2/3 badan kita itu air begitu kena panas diatas 200 derajat

ya kering tiba-tiba lah, kering tiba-tiba, mati tapi dont try this at home. Percaya saya bahwa

awan panas itu sangat panas itu jangan terlalu dekat jangan coba-cobalah ya, percaya sama

saya, tidak usah coba-coba.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Iya, Pak Rono, satu, ini kan kaitannya dengan hak kewajiban sanksi. Nah, ini kan satu

paket ini.

PEMBICARA: Dr. SURONO (NARASUMBER)

Nah monggo saja, Bapak-bapak yang lebih ahli, kalau saya tahu haknya apa,

kewajibannya apa gitu kan, sekarang tinggal sanksinya apa ini nyawa loh pak, ukurannya

susah. Bisa nyawa ini.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Baik, baik Pak, nanti lebih lanjut kita rumuskan di RUU Pak. Hak, kewajiban dan

sanksi. Gimana Pak Afnan?

PEMBICARA: Drs. MUHAMMAD AFNAN HADIKUSUMO (DIY)

Mungkin Pak Rono ingin ngasih masukan. Oke, oke.

PEMBICARA: Dr. SURONO (NARASUMBER)

Ini kan bukan hanya, saya susah ya mengenai sanksi karena bisa menyangkut nyawa

dan bisa menyangkut benda-benda, saya tidak bisa mengukur nyawa ukurannya berapa gitu,

susah Pak. Harta benda, harta benda yang seperti apa Pak. Kalau burung Perkutut yang

harganya 100 juta, gara-gara longsong terus terbang menclok di wung-wungan orang tidak

bisa saya kejar kan susah ya. Jadi saya agak sulit menggambarkannya itu, bisa menyangkut

nyawa, bisa menyangkut harta benda, harta benda yang mungkin suatu hal sangat yang luar

biasa.

PEMBICARA: Drs. MUHAMMAD AFNAN HADIKUSUMO (DIY)

Maksud saya begini, sanksi itu kan ada dua, administratif, pidana, kan gitu. Nah ini

apakah cukup administratif apakah cukup pidana atau,..

Page 22: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSekretaris Rapat : 7. Acara : Membahas Penyusunan RUU Tentang Geologi dengan narasumber Dr. Surono 8. ... masterplan atau acuan bagi

RDPU KOMITE II DPD RI DENGAN NARASUMBER DR. SURONO MS III TS 2016-2017

(RABU, 25 JANUARI 2017) 21

PEMBICARA: Dr. SURONO (NARASUMBER)

Saya, saya begini Pak, saya pernah waktu di Kelud ini ya, letusannya tidak meledak

waktu tahun 2007. Saya ditanya sebagai seorang menteri, Pak Purnomo Yuskiantoro, Mas ini

sudah hampir 2 minggu. Musim nikah waktu itu, banyak orang yang membatalkan karena

sampai mengungsikan. Kalau sampai Kelud tidak meletus, ya memang sudah batal loh, batal

waktu itu, apa tanggung jawab sampeyan. Saya hanya katakan. Secara scientific itu tidak bisa

dibantah lagi tapi andaikan tidak meletus, satu hal, saya kan bawa map dan isinya adalah SK

saya. Saya akan mundur, hanya itu mas, Bapak minta apalagi dari saya, scientificly sudah

saya pertahankan. Sampai Mbah Mutomo saja marah-marah sama saya, tidak boleh masuk

radius 10 kilometer, ini daerah saya mas, betul Pak tetapi ini kekuasaan saya sekarang, bukan

milik saya tapi kekuasaan saya, bapak tidak boleh masuk kecuali saya.

Kenapa menteri sampeyan boleh masuk, loh dia itu atasan saya, kalau saya usir dari

sana berarti saya ngusir atasan saya. Ya, kan ada Pak, kantor itu ditulis dilarang masuk

kecuali staf. Saya stafnya, Pak Menteri itu adalah bos saya, lah bapak itu di luar itu, jadi tidak

boleh masuk, Kapolri pun tidak boleh masuk. Saya bertanggung jawab tentang itu dan saya

minta Pak SBY tolong saya jangan diinterfensi. Kalau saya katakan awas, awas, kalau itu

dilanggar lebih baik saya berhentikan. Sama waktu ada seorang tentara atau polisi yang

waktu di Merapi dengan istrinya kepingin masuk rumah Mbah Maridjan geger, saya matikan

HP saya. Sudah tidak usah ada aturan kalau begini. Kalau semua pejabat boleh melanggar

dan sebagainya sudah, saya tidak mau jawab, kan mereka berantem di depan TV, berantem

dengan relawan kan dilarang masuk kan. Saya tidak mau, Andi Arif bilang, Mbah jangan

begitu, kita jamin, mbah masih punya, ini masalah nyawa, saya terus terang saja. Kalau saya

gagal saya mundur tapi saya katakan ini loh datanya waktu di Kelud, ini meletus, harus

meletus, ternyata Kelud itu, hanya bikin kubah, yang tidak pernah terjadi dalam beberapa

ratus tahun, tahun 2007, walaupun 2004 saya katakan kalau saya ditanya, bagaimana Kelud,

saya tidak tahu, karena apa kalau saya jawab Kelud meletus menutup Jawa. Apa tidak geger

dan tidak boleh seorang scientific-nya mengatakan seperti itu, itu ada konsekwensinya, bikin

takut orang, gitu loh. Harus disampaikan kepada pemerintah daerahnya. Pak, ini loh daerah

bapak pernah terjadi gempa seperti ini, bapak harusnya punya persiapan, itu gedung-gedung

sampeyan ini apakah tahan gempa atau tidak, masyarakat sampeyan sudah dididik atau tidak.

Jangan bicara di media seenaknya, bisa investor lari semua loh disitu, pernah terjadi waktu

Bengkulu, Bengkulu di lepas pantai ada gunung besar sekali, itu hasil konferensi pers dari

PBT, riset disitu, riset itu jangan semuanya di buka seperti itu, harus kalau riset jadi seminar

gitu loh, jangan konferensi pers, belum tentu itu benar, gubernurnya sampai bikin surat ke

saya vulkanologi tidak mengenal ada gunungnya lepas pantai gitu tanya saja sama yang

ngomong, saya begitu, karena investor lari, ini harus hati-hati juga, termasuk juga isu-isu

seperti itu ya kan, isu-isu masalah bencana gitu ya, itu harus ditangani juga, ada sanksinya

juga. Kalau saya sanksinya sebagai penanggung jawab, paling tidak saya harus dipecat ini

Pak. Tiba-tiba gunungnya meletus keburu saya kok nggak tahu bila perlu kalau ada yang

korban mungkin saya bisa diadili. Lo mau nggak jadi pejabat itu? Jangan cuma menikmati

doang saya mengatakan begitu sama pak Mur pernah saya katakana Mas bagaimana kalau

misalnya radius bahayanya jangan 10 Km, 5 Km aja supaya pengungsinya jangan terlalu

banyak saya bilang pak petarawan bencana capnya Kementerian ESDM, kalau bapak minta

pengurangan radius jangan 10 tetapi 5 tolong kirim surat ke saya. Saya adalah prajurit, Bapak

adalah Jenderalnya. Nanti sampeyan tulis berdasarkan intruksi Bapak menteri atau apa dan

sebagainya, tulis begitu. Kalau saya suruh mundur, mundur tapi kalau Bapak diam saja atau

tidak melakukan apa-apa saya akan melakukan perang ini dan saya akan menang secara

elegan menurut aturan yang ada tapi kalau Bapak minta di luar ketentuan tolong tulis surat.

Tidak mau dia harusnya ada konsekuensinya kalau saya mundur begitu ada korban nggak ada

Page 23: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSekretaris Rapat : 7. Acara : Membahas Penyusunan RUU Tentang Geologi dengan narasumber Dr. Surono 8. ... masterplan atau acuan bagi

RDPU KOMITE II DPD RI DENGAN NARASUMBER DR. SURONO MS III TS 2016-2017

(RABU, 25 JANUARI 2017) 22

surat. Loh kok radiusnya 10 kok sampai, Suruh pak menteri, apa dasar kamu hal-hal seperti

itu juga harus ada Pak harusnya daerah rawan longsor iya kan, ditetapkan menjadi

pemukiman. Ada korban jiwa dan harta benda, tentunya yang menentukan yang tandatangan

iya kan tanda tangan seperti saya di Jogja pernah ditanya penataan ruang dan wilayah ya

harus tanggungjawablah kenapa mbak sekarang banyak perhotelan di Jogja tetapi ngebor

seenaknya? Loh perizinan boleh, dikasih izin tetapi kan nggak ada airnya, siapa yang yang

menjamin hotel itu dengan hunian segitu banyak nggak ada airnya, terus mereka kalau mau

kencing kemana? Ya ngebor dia. Ya ngebor salah siapa, ya air tanah. Nanti kan begini ya

konsekuensi, konsekuensi kita ini gagal mengelola air permukaan sehingga air tanah yang

berfosa cenderung pada ambles dan sebagainya iya kan susah dan begitu dikasih kamu

ngebor 2, tenyata izinnya 2 ngebornya 4 iya kan. Begitu dikasih sumur resapan 6, katanya

rugi terus sampeyan minta selamat iya kan nyuri minta selamat lagi, ya susah kita kan harus

seperti itulah, harus ada konsulidasi seperti itu tetapi juga kalau pengawasannya kurang juga

sulit pak, coba sekarang jujur saja di Bandung Selatan itu apa waktu jamannya tekstil, apakah

,,, (tidak jelas terdengar, red) itu tidak banyak nyuri, banyak Pak. Siapa yang mendirikan juga

siapa yang mengawasi, sulit juga.

Sebetulnya secara ilmiah bisa dibuktikan wong ada sumur pantau kok. Lha kok

kecepatan turunnya air kok seperti ini berarti tidak normal dong, you tidak punya ngebor satu

seperti ijin sampeyan, pasti lebih dari itu mosok wong sumur pantau kaya itu turunnya kaya

ini tetapi ngomong berani nggak? Pengawasnya mustinya juga harus ada sanksinya dong

kalau seperti itu, harus. Ya seperti itulah ya kan. Alam ini jujur kita harus hadapi secara jujur

mana kita manakala kita sudah mencoba tidak jujur kepada alam ya sudah tunggu saja akibat

air juga kalau banjir oooh banjir. Air itu jujur-jujur saja dia akan mengalir ke daerah yang

lebih rendah. Tidak pernah air ngejar-ngejar orang sudah di daerah tinggi kok, nggak ada

sentimen. Seperti kalau saya dilaporkan dari teman dari Jogja, Mbah itu ada truk ketimbun

lahar 3 truk dimana? di Gendol. Sungai Gendol itu jalan truk atau jalan lahar, jalan lahar, loh

kok ada truk di sana, yang salah laharnya atau truknya, komentar Mbah, singkat saja, kapok

muka Mbah. Loh iya.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Baik, silakan Bu Denty, Pak Lalu, oh langsung, dari sebelah kanan tidak ada lagi.

Silakan Pak Aceng,

PEMBICARA: H. ACENG HOLIK MUNAWAR FIKRI, S.Ag. (JABAR)

Ya, terima kasih Pimpinan dan terima kasih Pak Rono yang sudah tidak asing lagi.

Berbicara soal gempa pasti Pak Rono, berbicara soal geologi pasti Pak Rono, pokoknya wis,

pakar se-Indonesia sing betul-betul pakarnya Mbah Rono jadi di bawahnya Mbah Gogle itu

Mbah Rono. Berbicara soal geologi tadi, dan relasinya dengan Negara kesatuan kita, ini

kalau saya klasifikasikan secara geologi Indonesia itu satu, bisa disebut Negara Agraris

karena tadi hasil lempengan bumi dan panas bumi yang ditimbulkan akan melahirkan area

pertanian yang produktif dan subur. Kemudian juga kalau kita melihat ada laut yang

bentangannya itu cukup panjang malah kalau tidak salah kedua terpanjang dunia maka kita

layak kalau disebut Negara maritim, dan yang ketiga karena negara kita ini bisa disebut ring

of fire atau cincin api maka tidak salah juga kalau Indonesia ini disebut negara mining atau

negara tambang yang punya bahan mineral tambang yang cukup melimpah dan menjadi

kekayaan alam.

Page 24: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSekretaris Rapat : 7. Acara : Membahas Penyusunan RUU Tentang Geologi dengan narasumber Dr. Surono 8. ... masterplan atau acuan bagi

RDPU KOMITE II DPD RI DENGAN NARASUMBER DR. SURONO MS III TS 2016-2017

(RABU, 25 JANUARI 2017) 23

Nah, kaitannya dengan Rancangan Undang-Undang yang akan kita kaji, kita bahas,

dan kita coba rumuskan bersama dan di sisi lain kita melihat banyaknya regulasi yang sudah

dibuat ada Undang-Undang tentang lingkungan hidup, ada Undang-Undang Minerba, ada

Undang-Undang konservasi, ada Undang-Undang soal tata ruang dan lain sebagainya

sehingga regulasi-regulasi tersebut kadang-kadang overlap. Undang-Undang tentang

Minerba kadang-kadang tidak seiring dengan Undang-Undang tata ruang atau Undang-

Undang lingkungan hidup tidak seiring dengan Undang-Undang pertambangan. Nah

sehingga harapan kita betul-betul akan mampu melahirkan sebuah regulasi yang produktif,

karena apa, tadi, mau kita itu negara pertanian, kita itu negara tambang, dan kita itu negara

Maritim, dan yang ke semua itu kita hanya mengakui saja kita belum merasakan manfaatnya

sesungguhnya secara umum, dinikmati sebagai hajat hidup orang banyak, bayangkan gitu

lho. Kita dengan melimpahnya air seakan-akan air itu tidak bermakna sama sekali, baru

ketika kemarau tiba kita merasakan bahwa kita itu negara yang melimpah air, atau ketika

banjir tiba kita itu merasa bahwa kita ini ya negara yang banyak musibah banjir begitu, tapi

kemarau tiba seolah-olah kita ini negara tidak punya air.

Nah itu, jadi yang saya pertanyakan, bagaimana di dalam regulasi yang akan kita

rumuskan ke depan, batasan-batasan agar tidak terjadi over lap dengan regulasi-regulasi yang

lainnya, yang sudah lebih spesifik mengatur tentang sektor-sektor tersebut, baik itu regulasi

tata ruang, atau regulasi lingkungan hidup, atau pertambangan, dan lain sebagainya.

Sehingga tidak over lap dan kerangka pikirnya itu jelas, bahwa geologi itu menyangkut

selain dari pada regulasi tadi apakah itu atau Permen dan sebagainya. Jadi originalitas

daripada geologi ini bisa terlihat dari kerangka pikir yang akan dituangkan nanti dalam

naskah akademik. Itu barang kali Pak Rono, dan terakhir mohon maaf pimpinan, dan terakhir

mungkin saya hanya apa sedikit kecemasan saja nih, karena daerah saya itu daerah kalau

tidak salah daerah nomor dua tingkat bencana se-Indonesia paling tinggi. Nah apakah ada

Pak Rono entah itu namanya alat atau apa gejalalah siklus dari sebuah peristiwa, katakanlah

ada satu peristiwa batas topik purba gitu ya, atau gunung meletus purba yang sekian juta

tahun begitu.

Nah itu apakah parameternya atau alat yang digunakan itu sehingga dalam kurun

tertentu, itu akan terjadi seperti yang Pak Rono tadi sampaikan. Nah sehingga karena daerah

saya itu dikelilingi oleh gunung Merapi begitu. Nah apakah itu bisa diapa identifikasi dengan

udara yang panas atau gejala alam yang tidak biasa begitu, atau apa. Persis sekali perkantoran

pun gitu lalu saya ketika menyusun Perda tataruang ini sebetulnya padahal waktu itu,

berkonsultasi ya Pak Rono tidak membolehkan karena itu radius setengah kilo dari Gunung

Guntur begitu jadi kalau itu meletus habislah semua rakyat saya begitu. Nah, itu yang

terakhir mungkin, dan langkah apa saja ini sebagai ini saja lah untuk yang daerah-daerah lain

di sekitar Merapi atau sekitar Tsunami begitu langkah apa saja selain mensosialisasikan

begitu, sebagai daya apa kejut kita lah terhadap bencana itu ,agar kita minimal bisa

menyelamatkan diri keluarga dan sahabat yang lainnya, sekali pun kita tidak tahu

sesungguhnya SOP daripada BNPB atau BPPD itu seperti apa karena ya tingkat

sosialisasinya yang kurang, tapi apa semestinya diketahui masyarakat lebih dulu, sehingga

betul ini akan terjadi dan tidak nya bencana alam, baik itu gunung berapi atau pun tsunami

itu Pak Rono mungkin, terimakasih.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, ST (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Baik, mungkin sebelum dijawab ini Pak Rono sedikit dari Pak Marthin ad ? Boleh

dirangkum dulu Pak Rono ya.

Page 25: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSekretaris Rapat : 7. Acara : Membahas Penyusunan RUU Tentang Geologi dengan narasumber Dr. Surono 8. ... masterplan atau acuan bagi

RDPU KOMITE II DPD RI DENGAN NARASUMBER DR. SURONO MS III TS 2016-2017

(RABU, 25 JANUARI 2017) 24

PEMBICARA: DR. Drs. MARTHIN BILLA, MM (KALTIM)

Terimakasih ada dua, dengan saya pertama ada kaitan dengan apa yang

disampaikan oleh Pak Aceng tentang kemungkinan rancangan ini akan memayungi yang

sudah ada, kekuatiran saya dengan rancangan yang kita buat ini akan berbenturan dengan

begitu banyak karena mestinya ini yang lebih duluan pekerjaan berat kita adalah kita harus

periksa semua regulasi yang kemungkinan sebenarnya menjadi turunan atau menjadi lebih

dilanjut dari pada geologi, itu pertama. Yang kedua saya mau bertanya kepada Pak Surono

sebagai yang paling banyak banyak bergelut dengan tentang geologi dan pengalaman yang

begitu Panjang saya jadi bertanya kenapa? Sudah begitu besar potensi yang kita ketahui, baik

potensi yang akan membawa kesejahteraan masyarakat, maupun bencana tetapi toh selama

ini tidak terpikirkan oleh berbagai pihak untuk membuat regulasi tentang itu. Apakah ada ini

agak politis, apakah ada faktor-faktor politik sebenarnya yang bermain di belakang itu

semua, karena kenapa saya bertanya seperti itu. Karena toh kemungkinan itu juga yang akan

kita hadapai pada saat kita membahas undang-undang itu. Supaya khawatirnya, kita bekerja

begitu serius tetapi dia akan berbenturan dengan, kalau toh memang ada faktor-faktor politis

di balik itu semua atau memang karena ketidaktahuan atau ketidakmauan tahu berbagai

pihak sehingga kita tidak membuat sehingga kita sama sekali kelihatannya bahwa kita belum

mendapat untung dan belum mendapat manfaat yang banyak dari potensi yang dimiliki oleh

bangsa oleh negara kita,.saya pikir itu saja, Terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, ST (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Baik, Pak Malonda

PEMBICARA: AHMAD SYAIFULLAH MALONDA, SP (SULTENG)

Terima kasih Pak Ketua, dari penjelasan Bapak Surono tadi, berbicara tentang

geologi, itu memang besar sekali hikmah yang bisa kita dapatkan di sini. Karena berbicara

masalah geologi, berarti bicara masalah ilmu bumi, berarti secara keseluruhan Pak, baik

sumberdaya alam, yang bisa diperbaharui maupun sumber daya air minum tidak bisa

diperbaharui. Memang kita akan berhadapan dengan undang-undang yang sudah ada, tapi

bukan tidak mungkin rancangan Undang-undang ini bisa sifatnya lex specialis. Nah

rancangan undang-undang yang lainnya itu secara otomatis akan menjadi generalis, karena

dia data informasi secara keseluruhan potensi sumber daya alam yang ada sama kita itu,

semuanya ada di geologi, saya rasa. Kalau kita punya badan sendiri, jadi sebenarnya,

rancangan yang ada saya kasih contoh, saya kebetulan orang pertanian Pak, saya juga belajar

tentang geologi tapi geologi tanah. Dalam tanah itu ada struktur tekstur dan unsur arah

tanaman, dan semua itu semuanya data bisa kita miliki di geologi, jadi pada saat kita

ekspansi suatu tanaman, kita tidak terlalu sulit lagi, untuk membahasakan bahwa Kalimantan

tidak cocok untuk padi, Sulawesi cocok untuk padi, itu sumber-sumber yang kita bisa ambil

dari geologi, karena dia belum pelajari tentang bumi, itu baru satu sektor pertanian saja.

Nah dijelaskan oleh Bapak tadi, ada sumber daya alam kita yang tidak bisa di

perbaharui, dikeruk, tapi ada batas tertentu yang tidak boleh lagi dikeruk, sampai batas itu

bisa kita gunakan untuk kemanfaatan di dalam Negeri kita, tidak semuanya habis

dieksplorasi, dieksploitasi keluar negeri, itu harus ada data dari geologi. Berarti semua

rancangan undang-undang yang ada di bawahnya seperti pertambangan, pertanian, itu

sumbernya harus berdasarkan geologi itu. Berarti bisa saja rancangan undang-undang kita

ini bagus dan lex specialis sifatnya. Mudah-mudahan rancangan kita ini bisa selesai dengan

Page 26: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSekretaris Rapat : 7. Acara : Membahas Penyusunan RUU Tentang Geologi dengan narasumber Dr. Surono 8. ... masterplan atau acuan bagi

RDPU KOMITE II DPD RI DENGAN NARASUMBER DR. SURONO MS III TS 2016-2017

(RABU, 25 JANUARI 2017) 25

baik, dan saya setuju sekali kemarin saya tidak masuk di timja geologi saya mengundurkan

diri di ini saya masuk di timja geologi. Terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, ST (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Baik, Bu Permana ada.

PEMBICARA: Hj. PERMANA SARI, Ssi., MM., MBA. (KALTENG)

Terima ksih pimpinan. Mungkin saya hanya ingin menegaskan lagi Pak harapan-

harapan yang kami, ya kami harapkanlah dari rancangan undang-undang geologi ini. Tadi

sudah disebutkan kami berharap bahwa ini bisa menjadi undang-undang payung pak, dan

saya kira itu bukan hal yang tidak mungkin karena kita di DPD RI ini khususnya Komite II

sudah berpengalaman. Kemarin kita sudah membahas tentang kelautan, dan berhasil

menggolkan di sana, mudah-mudahan nanti kita bisa melakukan hal yang sama, bisa

menggolkan RUU geologi ini, sehingga bisa menjadi undang-undang payung dari yang

memang sudah ada, begitu harapan saya Pak. Saya kira hanya itu saja.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, ST (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Silakan terima kasih. Bu Waka Silakan,

PEMBICARA: ANNA LATUCONSINA (WAKIL KETUA KOMITE II DPD RI)

Terima kasih Pak Ketua. Mungkin sebelum Pak Rono menjawab semuanya dengan

apa yang ditanyakan oleh teman-teman, maupun apa yang sudah dipaparkan dalam

kesempatan yang baik ini, mungkin kita juga semua setuju, kalau misalnya kita meminta

Pak Dr. Surono untuk menjadi tim ahli kita, tim ahli kita ya, tim ahli kita. Untuk itu

mungkin nanti dari Sekretariat Komite II berkoordinasi dengan Bapak untuk dapat

menentukan tim kita ke depan, karena mengingat waktu kita untuk menyelesaikan RUU ini

sangat singkat sekali, kita hanya punya waktu sampai dengan masa sidang bulan Maret ya.

Untuk itu mungkin mohon kesediaan pak Dr.Surono saya atas nama teman-teman, teman-

teman semua setuju ya, agar naskah akademisnya ini mungkin bisa kita dapatkan di bulan

Februari itu, mungkin kita bisa kebut itu, saya percaya dengan kapasitas yang ada pada Pak

Surono pasti bisa untuk itu. Iya demikian itu mungkin dari saya. Terima kasih Pak. Saya

kembalikan kepada Pak Mirza.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, ST (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Iya terima kasih kasih Bapak dan Ibu sekalian. Pak Surono langsung ditodong ini pak

kesediaannya. Ini menjadi harapan kita semua Pak, mudah-mudahan rancangan ini kalau

memang nanti bisa kita golkan bisa disahkan, ada PR lagi mudah-mudahan tidak ditolak di

MK, misalnya tidak dibatalkan di MK. Itu penting juga artinya kita harus punya argumentasi

yang kuat, benar-benar kuat untuk memahamkan masyarakat. Itu mungkin langsung saya

serahkan ke Pak Surono, saya persilakan.

Page 27: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSekretaris Rapat : 7. Acara : Membahas Penyusunan RUU Tentang Geologi dengan narasumber Dr. Surono 8. ... masterplan atau acuan bagi

RDPU KOMITE II DPD RI DENGAN NARASUMBER DR. SURONO MS III TS 2016-2017

(RABU, 25 JANUARI 2017) 26

PEMBICARA: DR. SURONO (NARASUMBER)

Terima kasih, suatu kehormatan bagi saya, saya sebetulnya juga masih harus

menyelesaikan masalah Hambalang. Karena apa presiden minta terus masalah yang agak

ruwet adalah konflik pabrik semen dengan apa di Rembang itu. Tapi suatu kehormatan saya

bisa memberi masukan tapi, mungkin kalau ada email nanti saya dulu pernah membuat

rancangan geologi dan naskah akademiknya mungkin nanti bisa dibandingkan dengan yang

ada masih draft sekali tapi sudah langsung batal dulu begitu ya. Tapi andaikan DPD ini bisa

menggolkan badan geologi menjadi suatu institusi yang independen seperti SAR seperti

BMKG, itu suatu sejarah betul, seperti badan geologi nasional atau badan geologi Indonesia

bisa sejajar dengan apa British Geological Survey atau seperti BMKG seperti USCS dan

sebagainya. Karena dia harus menjadi judge, ini ada mineral tapi caranya ngambil begini lho,

bukan asal jual loh iya kan, ada kontrol disitu aturannya.

Paling tidak dengan UU ini rancangan undang-undang ini, harus bisa menjawab

beberapa, geologi untuk apa, untuk kebencanaan, perlindungan kepada masyarakat, untuk

apalagi untuk masalah sumber daya mineral untuk bisa sebesar-besarnya kemakmuran

rakyat, seperti amanat undang-undang Dasar 1945 pasal 33 dan bagaimana

mengkonservasinya bagaimana menjaga lingkungannya. Kemudian untuk apalagi untuk

energy, karena energi walaupun sudah ada saya pikir ini bisa menjahit kekurangan-

kekurangan dari regulasi yang sudah ada, dan kemudian tadi yang sangat menarik adalah

tanggung jawab hak dan tanggun jawab. Selama ini kan tidak ada yang, kalau anda

mengeluarkan warning, anda tanggung jawabnya apa kalau salah atau kalau benar, terus

masyarakat yang tidak tahu menahu tiba-tiba kena itu siapa yang tanggung jawab. Bukan

berarti mencari kesalahan orang tetapi harus meluruskan supaya bangsa ini sedikit

bertanggung jawab terhadap bangsanya lah begitu.

Terus masalah pertanian memang betul Pak, informasi geologi itu bukan hanya

sekedar tekstur tanah tetapi kandungan kimia tanah Bapak, jadi bisa saja mengatakan ada

program pemerintah untuk menanam jagung daerah ini, oh nggak bisa di situ kimia tanahnya

begini teksturnya begini nggak cocok begitu lho. Jadi tidak ada istilah masyarakat itu gagal

panen karena memang ketidakcocokan lahan, ini belum ada, belum ada iya. Lahan gambut

disuruh nanam padi ya habislah dia iya kan, mau dibawa orang Jawa yang ahli nanam padi

juga gak bisa apa-apa. Jujur saja yang bisa nanam padi itu orang Jawa dan Madura. Saya

dulu waktu masih jadi apa komisi nasional, badan riset nasional bukan ini, saya

menyarankan tol sepanjang Jawa hati-hati, kalau terlalu banyak akses keluar maka di situ

akan menjadi kota, dan pangan di Indonesia itu, beras khususnya, itu yang bisa nanam beras

itu hanya Jawa dan Bali. Di situ di luar Jawa ada tetapi produktivitasnya kurang.

Hati-hati membangun tol di Indonesia. Itu juga mungkin bagaimana memanfaatkan

lahan yang subur dan tidak subur iya kan. Tentunya ada kadang-kadang bertentangan, di

dalam ada tambang tapi di atas ada pertanian, mana yang harus dikalahkan, seperti sekarang

yang di Rembang itu, mau semen atau sumber mata air ini. Ini harus ada penengahnya,

Garut terus terang saja saya ditawari ada universitas yang mengembangkan untuk warning

di tanah longsor, di Garut itu banyak sekali kalau dipasang alat itu berapa ratus, APBD nya

berapa, bisa habis untuk beli alat semua, dan daerah Garut itu dulu saya ingat dengan Bupati

namanya Pak Satibi dapat bantuan untuk bikin lapangan sepakbola. Tidak bisa Pak karena

data untuk daerah datarnya juga susah akhirnya diganti dengan sekian lapangan voli, tapi

daerahnya subur. Saya kasih tahu saja pak saya kenal dengan direktur Chanel Perancis,

Chanel itu bergantung akar wangi dari Garut, Chanel Five, ibu-bu pasti kenal, Chanel itu

bergantung bergantung dari akar wangi Garut. Iya parfume Chanel itu dan itu Chanel

Indonesia. Jadi tentunya ya geologi untuk pertanian nggak ada.

Page 28: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSekretaris Rapat : 7. Acara : Membahas Penyusunan RUU Tentang Geologi dengan narasumber Dr. Surono 8. ... masterplan atau acuan bagi

RDPU KOMITE II DPD RI DENGAN NARASUMBER DR. SURONO MS III TS 2016-2017

(RABU, 25 JANUARI 2017) 27

Terus kemudian saya kira harus ada amanat dari undang-undang itu agar supaya kita

tahu persis berapa kekayaan kita, adalah penyajian data yang tepat dan akurat. Belum ada

instruksi itu terus terang saja kalau ditanya sekarang berapa sih cadangan pasti cadangan,

banyak sekali yang yang masih dalam awang-awang, karena apa di Badan Geologi itu,

orangnya kurang peralatannya juga kurang dananya juga kurang untuk melakukan action itu.

Karena kita tidak punya kekuatan untuk amanatnya itu apa begitu lho, nggak ada, andaikan

itu ada iya kan dan pendidikan kepada masyarakat juga, Garut saya pikir lebih baik dididik,

longsor itu kalau sudah ada retak-retak begitukan di musim hujan, tutup pakai apa tutup

dipadatkan kalau retakannya semakin cepat sudah pindah saja. Daripada pasang alat,

daripada pasang alarm, kalau longsornya malam hari, pas orangnya tidur alatnya bunyi pun

nggak dengar, susah kan lebih baik lebih baik begitu ada gejala dia pindah. Saya pernah

pindahkan, besoknya lebaran dengan Pak Satibi. Kebetulan sekolahnya libur jadi kita

pindahkan, besoknya lebaran. Pak Satibi, telepon dia kena banjir bandang, dia kena letusan

Papandayan, bisa bayangkan. Saya bilang Garut memang luar biasa dari hasil bencana,

gunungnya hebat longsornya tiap musim hujan tidak pernah yang namanya Garut nggak

longsor ya menderita saja Pak Aceng.

Kemudian potensi besar memang kita ada tetapi data itu ya tadi, bagaimana kita

punyai data yang akurat, amanatnya mana, bagaimana konsekuensinya datanya itu nggak

benar misalnya sekarang banyaklah. Misalnya WIUP (Wilayah Izin Usaha Pertambangan)

yang hanya kertas saja. Itu kan nggak ada konsekuensi apa-apa Pak. Kalau misalnya isinya

tidak ada apa-apanya, apa konsekuensi bagi yang memberikan izin. Bagaimana konsekuensi

orang yang memberikan lelang itu, datanya tidak lengkap. Itu pembohongan sudah. Masih

banyak peluang untuk mengatur itu terutama adalah pembatasan eksploitasi, apa, mineral

kita, dan energi baru terbarukan di Indonesia masih banyak. Tetapi tidak ada unsur paksa

untuk mengadakan mengatakan harga listriknya mahal rugi anda. Pemerintah tidak boleh

mengatakan rugi kepada rakyatnya Bapak, saya kira itu, berapa pun adanya itu kita lakukan

itu, tidak boleh mengatakan rugi, harga jualnya seperti ini, ya sudah kalau begitu karena rugi,

jual beli saja sama rakyat, harus ada pressure force bahwa panas bumi kita itu ada bukan

hanya sekadarmengadakan listrik, tetapi kemampuan ilmiah bangsa Indonesia harus

ditingkatkan lewat itu, nggak bisa. Kalau hanya menghitung rugi dan sebagainya, iya kan,

modal artinya tadi ya, modal untuk tambang memang kita tidak ada ya. Bank yang

yangbergerak dalam bidang tambang nggak ada, nggak ada orang yang mau ke sana begitu

kan.

Kemudian apalagi dia, apalagi ada yang ada apa apalagi yang nyangkut, yang

kurangnya. IB TKI jelas lah pak ya, IB TKI kita masih banyak dan panas bumi juga saya

kira, di Sulawesi Barat ada nggak, nggak ada ya Pak. Tapi Bapak, Lahendong Sulawesi

Utara dan itu sampai sekarang. Nah ini juga kan pernah ada permintaan, bagaimana uap yang

Lahendong itu untuk mengeringkan cabai, kan kadang-kadang cabainya nggak rusak busuk

itu, petani kan rugi kah. Tapi apa yang dikatakan belum ada aturan pengunaan uap-uap

panas bumi selain listrik, mati kita kan. Nggak ada yang berani satu pun. Padahal uapnya

dibuang begitu saja. Padahal untuk pengeringan kopra di sana kan bagus sekali itu, dan

untuk pengeringan hasil pertanian dan itu itu saya kira belum ada aturan yang jela,s itu kan

itu dari bumi, itu kegeologian. Saya kira itu yang mungkin mohon maaf, jika ada Bapak-

bapak dan Ibu-ibu kurang puas atas jawaban saya. Saya pasti diundang di sini bukan sebagai

alat pemuas. Terima kasih.

Page 29: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSekretaris Rapat : 7. Acara : Membahas Penyusunan RUU Tentang Geologi dengan narasumber Dr. Surono 8. ... masterplan atau acuan bagi

RDPU KOMITE II DPD RI DENGAN NARASUMBER DR. SURONO MS III TS 2016-2017

(RABU, 25 JANUARI 2017) 28

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, ST (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Ya terima kasih kita beri tepuk tangan dulu untuk Pak Surono, kita sangat apresiasi

pak dan mudah-mudahan tadi yang disampaikan Bu Wakil Ketua Bu Anna, Pak Surono bisa

bersedia nanti dari sekretariat untuk bersama-sama kami membuat ini undang-undang ini.

Ada lagi yang mau ditambahkan, baik Bapak dan Ibu sekalian. Mungkin pas kita selesai jam

12.53, sebentar lagi jam 13:00. Sekali lagi kami mengucapakan terima kasih Pak Surono atas

paparannya, dan mudah-mudahan bisa bersedia bersama-sama kami sekali lagi Pak, bisa

bersama-sama mewujudkan rancangan undang-undang ini, karena sekali kita memang dikejar

waktu dan harapannya besar bahwa untuk rancangan undang-undang ini. Dan bapak dan ibu

sekalian sebelum ditutup mungkin saya ingin mengucapkan selamat datang kepada Pak

Mamberob, betul Pak ya, di keluarga besar Komite II, mudah-mudahan bisa betah pak ya

bersama-sama kita yang, Bapak dan Ibu yang kadang-kadang agak bawel ini, mungkin itu

saya sudahi. Terima kasih.

Wasssalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

RAPAT DITUTUP PUKUL 12.55 WIB