determinan tingkat efisiensi perbankan syariah di...

106
DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada: Bank Umum Syariah, Periode 2012-2017) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S. E.) Disusun Oleh: Viya Mauridah NIM: 1113046000085 PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439H/2018M

Upload: others

Post on 10-Mar-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI

INDONESIA

(Studi Pada: Bank Umum Syariah, Periode 2012-2017)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Ekonomi (S. E.)

Disusun Oleh:

Viya Mauridah

NIM: 1113046000085

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439H/2018M

Page 2: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan
Page 3: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan
Page 4: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan
Page 5: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

v

ABSTRAK

Viya Mauridah. 1113046000085. Determinan Tingkat Efisiensi Perbankan

Syariah di Indonesia (Studi Pada: Bank Umum Syariah, Periode 2012-2017).

Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2018.

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi faktor-faktor yang

mempengaruhi efisiensi bank umum syariah pada periode 2012-2017. Objek

penelitian ini adalah 11 Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa

Keuangan (OJK).

Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan

triwulan bank umum syariah yang telah dipublikasi melalui website resmi masing-

masing bank umum syariah pada periode 2012 sampai dengan 2017. Variabel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah faktor kecukupan modal yang

diproksikan dengan Capital Adequacy Ratio (CAR), faktor kualitas aset

diproksikan dengan Non Performing Financing (NPF), faktor likuiditas

diproksikan dengan Financing to Deposit Ratio (FDR), dan faktor profiabilitas

yang diprosikakan dengan Return on Asset (ROA) sebagai variabel dependen dan

tingkat efisiensi syariah yang diproksikan dengan Beban Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO) sebagai variabel independen. Metode yang

digunakan dalam peneltian ini adalah Regresi Data Panel yang diolah

menggunakan software aplikasi Eviews 9.

Hasil penelitian ini menunjukkan variabel Capital Adequacy Ratio (CAR),

Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Return

on Asset (ROA) berpengaruh secara bersama-sama terhadap tingkat efisiensi bank

umum syariah periode 2012-2017. Secara parsial, Capital Adequacy Ratio (CAR),

Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Return on Asset (ROA) berpengaruh

signifikan terhadap tingkat efisiensi bank umum syariah periode 2012-2017.

Sedangkan Non Performing Financing (NPF) tidak berpengaruh signifikan

terhadap tingat efisiensi bank umum syariah periode 2012-2017.

Kata Kunci :Tingkat Efisiensi, BOPO, CAR, NPF, FDR dan ROA

Pembimbing : M. Nur Rianto Al-Arif, M. Si.

Daftar Pustaka : 2002 – 2017

Page 6: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

vi

ABSTRACK

Viya Mauridah. 1113046000085. The Determinants Efficiency of Sharia

Banking in Indonesia (Studies On: Sharia Commercial Banks, Period 2012-2017).

Sharia Economics Studies Program, Faculty of Economics and Business. Syarif

Hidayatullah State Islamic University Jakarta. 2018.

This research aims to investigate the factors that affect the efficiency of

sharia banks in the period 2012-2017. Object in this research is 11 Sharia

Commercial Banks registered in the Financial Services Authority (OJK).

The data used in this research are secondary data in the form of

quarterly financial statements of sharia banks that have been published through

the official website of each Islamic bank in the period 2012 to 2017. The variables

used in this research are capital adequacy factor is proxied by Capital Adequacy

Ratio (CAR), asset quality factor is proxied by Non Performing Financing (NPF),

liquidity factor is proxied by Financing to Deposit Ratio (FDR), and proficiency

factor is proxied by Return on Asset (ROA) as the dependent variable and the

efficiency of sharia banking is proxied by Operational Expense to Operating

Income (BOPO) as independent variable. The method used in this research is

Data Panel Regression that is processed using Eviews 9 software application.

The research show that the variables of Capital Adequacy Ratio (CAR),

Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR) and Return

on Asset (ROA) have an effect on the efficiency of sharia bank in 2012-2017

period., On Partially. Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio

(FDR) and Return on Asset (ROA) have a significant effect to the efficiency of

sharia bank in the period 2012-2017. While Non Performing Financing (NPF)

has no significant effect to theefficiency of sharia bank in the period 2012-2017.

Keywords : The Efficiency, BOPO, CAR, NPF, FDR and ROA

Advisor : M. Nur Rianto Al-Arif, M. Si.

References : 2002-2017

Page 7: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

vii

Jl. Damai Raya Rt. 001 Rw. 002 Kec.

Pesanggrahan, Kel. Petukangan Selatan,

Jakarta Selatan, 12270.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI

1. Nama Lengkap : Viya Mauridah

2. Tempat, tanggal Lahir : Jakarta, 14 April 1995

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Kewarganegaraan : Indonesia

6. Alamat :

7. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. TK Al-Khoiriyah Tahun 1999-2000

2. MI Annajah Tahun 2000-2006

3. Pondok Pesantren Daarul Rahman Tahun 2006-2009

4. Pondok Pesantren Daarul Rahman Tahun 2009-2012

5. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013-2018

Page 8: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah wa Syukurillah. Segala puji bagi Allah SWT, yang telah

senantiasa memberikan segala rahmat, karunia, serta hidayah-Nya kepada penulis,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Taklupa shalawat

serta salam penulis haturkan kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW

beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak

kekurangan dan mungkin perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan

tema yang sama. Dan juga skripsi ini tidak mungkin dapat berjalan sejauh ini

tanpa adanya dukungan, bimbingan, bantuan, serta do’a yang senantiasa datang

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan

banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA, selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak DR. M. Arief Mufraini, Lc, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak AM. Hasan Ali, MA, dan Bapak Abdurrouf, Lc, MA, selaku Ketua

dan Sekretaris Program studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Yogi Citra Pratama, M.Si, dan Ibu RR. Tini Anggraeni, ST, M.Si,

selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak M. Nur Rianto Al-Arif, M. Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah bersedia meluangkan waktunya untuk berdiskusi, memberikan

pengarahan, bimbingan, maupun saran selama proses penyelesaian skripsi

Page 9: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

ix

dan terimakasih banyak atas nasihat yang bapak berikan selama bimbingan

maupun saat mengajar di kelas. Tabarakallah pak sehat selalu.

6. Bapak Alm. Riza Wafi dan Bapak AM. Hasan Ali, MA selaku dosen

pembimbing dan penasihat akademik yang telah memberikan arahan, nasihat,

serta saran selama penulis menjalani masa perkuliahan.

7. Seluruh Dosen dan Karyawan Akademik Fakultas Syariah dan Hukum dan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmu, pengetahuan, dan

bantuannya kepada penulis.

8. My beloved parents, Ayahanda Winarto dan Ibunda Siti Nurhasanah yang

telah mencurahkan segalanya untuk penulis baik kasih sayang, semangat,

pengorbanan, dan telah sabar menunggu penulis menyelesaikan skripsi ini

dengan do’a kalian yang selalu menyertai penulis. Terima kasih banyak untuk

kalian dan semoga kalian selalu dalam lindungan dan kasih sayang Allah

SWT.

9. Adikku Rifat Rosyidah, Muhammad Jafar Ash-Shodiq dan Muhammad Zaky

Al-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan semangat baik moril maupun

materil kepada penulis sampai skripsi ini terselesaikan. Tetap semangat

sekolahnya dan jadilah kebanggaan keluarga.

10. Sahabat-sahabatku Najah, Ratna, Nisa ZA, Nisa Aziz, Imah, Ncup dan

Sa’adah terimakasih telah memberikan semangat dan do’a untuk penulis.

Semoga kita selalu baik-baik yaa.

11. Sahabat-sahabat seperjuangan Sufi, Tara, Cipaw, Lita dan Sipa terimakasih

atas semangat, do’a, waktu diskusi, dan juga telah membuat masa perkuliahan

penulis menjadi bewarna.

12. Teman-teman Muamalat 2013 telah menemani penulis dari semester awal

hingga akhir. Terimakasih untuk semua pembelajaran, kenangan dan tetap

dijaga terus silaturrahminya yaaa.

13. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namun tidak

mengurangi rasa terimakasih penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih terdapat

kekurangan dan jauh dari kata sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan

Page 10: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

x

pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapakn segala

bentuk saran maupun kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi

ini mudah dipahami dan dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, Mei 2018

Penulis,

Viya Mauridah

Page 11: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

xi

DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ......................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA PENGUJI ...................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................... iv

ABSTRAK .......................................................................................................v

ABSTRACK ................................................................................................. vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................ viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................xv

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................1

B. Identifikasi Masalah ...........................................................................9

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ..............................................10

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................11

E. Sistematika Penulisan ......................................................................12

BAB II TINAJAUAN TEORITIS ...............................................................14

A. Karakteristik Perbankan Syariah ......................................................14

B. Efisiensi ............................................................................................16

C. Efisiensi Perbankan Syariah .............................................................18

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi perbankan syariah …………… 21

E. Capital Adequacy Ratio (CAR) .......................................................22

F. Non Performing Financing (NPF) ...................................................22

G. Financing to Deposit Ratio (FDR) ...................................................23

H. Return On Asset (ROA) ...................................................................24

Page 12: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

xii

I. Penelitian Terdahulu ........................................................................26

J. Kerangka Pemikiran .........................................................................29

K. Hipotesis ..........................................................................................31

L. Pengembangan Hipotesis .................................................................32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................37

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................37

B. Metode Penentuan Sampel ...............................................................38

C. Metode Pengumpulan Data ..............................................................40

1. Jenis Data ...................................................................................40

2. Sumber Data ...............................................................................40

D. Teknik Analisis Data ........................................................................41

1. Analisis Statistik Deskriptif .......................................................41

2. Regresi Data Panel .....................................................................41

a. Estimasi Model Data Panel .................................................42

b. Pemilihan Model Regresi Data Panel ..................................45

3. Uji Signifikansi Model Regresi Terpilih ....................................46

a. Koefiisien Determinasi (R2) .................................................46

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) .........................................47

c. Uji Sigifikansi Parsial (Uji t) ...............................................48

E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ...................48

1. Variabel Penelitian .....................................................................48

2. Definisi Operasional Variabel ....................................................49

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...............................................51

A. Analisis Statistik Deskriptif .............................................................51

1. Tingkat Efisiensi ........................................................................51

2. Capital Adequacy Ratio (CAR) ..................................................52

3. Non Performing Financing (NPF) .............................................53

4. Financing to Deposit Ratio (FDR) ..............................................54

5. Return on Asset (ROA) ..............................................................55

Page 13: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

xiii

B. Regresi Data Panel ...........................................................................56

C. Uji Signifikansi Model Regresi Terpilih ..........................................61

1. Koefisien Determinasi (R2) ........................................................61

2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ...............................................62

3. Uji Sigifikansi Parsial (Uji t) .....................................................62

4. Analisis Regresi .........................................................................65

D. Pembahasan Hasil Penelitian ...........................................................65

1. Capital Adequacy Ratio (CAR) ..................................................66

2. Non Performing Financing (NPF) ..............................................67

3. Financing to Deposit Ratio (FDR) ..............................................68

4. Return on Asset (ROA) ...............................................................68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................70

A. Kesimpulan ......................................................................................70

B. Saran ................................................................................................71

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................72

LAMPIRAN ..................................................................................................76

Page 14: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Perbankan Syariah 2012-2017 ................................. 2

Tabel 1.2 Perkembangan Aset, DPK dan Pembiayaan Tahun 2012-2017 ................ 3

Tabel 1.3 Perkembangan Rasio Keuangan Perbankan Syariah ....................... 6

Tabel 3.1 Daftar Populasi BUS di Indonesia .................................................. 38

Tabel 3.2 Daftar Sampel Penelitian ................................................................ 39

Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel ......................................................... 50

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Tingkat Efisiensi .............................................. 52

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Capital Adequicy Ratio (CAR) ......................... 53

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Non Performing Financing (NPF) ................... 53

Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Financing to Deposit Ratio (FDR) ................... 54

Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Return on Asset (ROA) ................................... 55

Tabel 4.6 Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Model Common Effect ... 57

Tabel 4.7 Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Model Fixed Effect ......... 58

Tabel 4.8 Hasil Uji Chow................................................................................ 59

Tabel 4.9 Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Model Random Effect..... 60

Tabel 4.10 Hasil Uji Hausman .......................................................................... 61

Tabel 4.11 Ikhtisar Hasil Regresi ...................................................................... 66

Page 15: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................30

Page 16: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Laporan Keuangan BUS Tahun 2012-2017 ....................76

Lampiran 2 Uji Ekonometrik ......................................................................81

Lampiran 3 Uji Statistik Deskiptif ..............................................................91

Page 17: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bank sebagai salah satu lembaga keuangan memegang peranan yang

sangat penting dalam perekonomian suatu negara, yaitu sebagai lembaga

intermediasi antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit) yang

menyimpan kelebihan dananya di bank dengan pihak yang kekurangan dana

(deficit unit) yang meminjam dana ke bank. Fungsi intermediasi ini akan

berjalan baik apabila surplus unit dan deficit unit memiliki kepercayaan

terhadap bank. Berjalannya fungsi intermediasi perbankan akan

meningkatkan penggunaan dana. Dana yang telah dihimpun kemudian akan

disalurkan ke masyarakat dalam berbagai bentuk aktivitas produktif. Aktivitas

produktif ini kemudian akan meningkatkan output dan lapangan kerja yang

pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.1

Keberadaan sektor perbankan sebagai sub-sistem dalam

perekonomian suatu negara memiliki peranan yang cukup penting. Bahkan

dalam kehidupan masyarakat modern sehari-hari, sebagian besar hampir

melibatkan jasa-jasa dari sektor perbankan.

Menurut UU No.10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau lainnya

untuk meningkatkan taraf hidup orang banyak. Bank di Indonesia

diklasifikasikan menjadi dua, jenis bank ini dibedakan berdasarkan

pembayaran bunga ataupun bagi hasil yaitu bank yang melakukan usaha

secara konvensional dan bank yang melakukan usaha secara syariah.

1 Rino Adi Nugroho, Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Syariah (BUS) dan

Unit Usaha Syariah (UUS) Dengan Metode Stockastic Frontier Analysis (SFA), Skripsi yang

dipubikasikan Universitas Islam Indonesia, (Yogyakarta: 2011), h.1.

Page 18: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

2

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia semakin pesat pasca

disahkannya Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.

Volume usaha perbankan syariah dalam kurun waktu satu tahun terakhir,

khususnya Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS),

mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.2 Hal ini dibuktikan dengan

meningkatnya jumlah Bank Umum Syariah dan kantornya :

Tabel 1.1

Perkembangan Perbankan Syariah Tahun 2012-2017

Indikator 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Bank Umum Syariah

Jumlah Bank 11 11 12 12 13 13

Jumlah Kantor (Unit) 1745 1998 2163 1990 1869 1824

Unit Usaha Syariah

Jumlah Bank 24 23 22 22 21 21

Jumlah Kantor (Unit) 517 590 320 311 332 346

Total Kantor 2262 2588 2483 2301 2201 2170

Sumber: Statistik Perbankan Syariah, diolah

Dari Tabel 1.1 dapat dilihat jumlah Bank Umum Syariah (BUS)

mengalami pertumbuhan. Pada periode 2012 hingga 2017 jumlah BUS

bertambah sebanyak 2 BUS dikarenakan terkonversinya UUS milik PT. Bank

Tabungan Pensiun Nasional Syariah menjadi BUS pada tahun 2014 dengan

cara mengakuisi dan mengkonversi PT. Bank Sahabat Purba Danarta (BSPD)

dan terkonversinya UUS milik PT. Bank Aceh Syariah menjadi BUS pada

Tahun 2017. Pertumbuhan tersebut tentunya diikuti dengan peningkatan

jumlah aset, dana pihak ketiga dan pembiayaan yang disalurkan bank syariah,

pertumbuhan ketiga indikator tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.2 sebagai

berikut:

2 Falkhatun dan Yasmin Umar Assegaf, Bank Syariah Di Indonesia: Ketaatan Pada

Prinsip-Prinsip Syariah Dan Kesehatan Finansial, Vol. 1 No. 1 Desember 2012, h. 245.

Page 19: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

3

Tabel 1.2

Perkembangan Aset, DPK dan Pembiayaan Perbankan Syariah Tahun

2012-2017

Indikator

Kerja

Tahun

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Aset (Miliar) 195.018 242.276 272.343 296.262 312.052 377.618

DPK (Miliar) 147.512 183.534 217.858 231.175 279.335 302.590

Pembiayaan

(Miliar) 147.505 184.122 199.330 212.996 248.007 262.898

Sumber : Statistik Perbankan Syariah Diolah

Pertumbuhan perbankan syariah yang relatif cepat, dapat dilihat pada

indikator seperti aset, dana pihak ketiga serta volume pembiayaan yang terus

mengalami peningkatan, sebagaimana yang terdapat pada Tabel 1.2 jumlah

aset dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Begitu pula dengan dana

pihak ketiga dan volume pembiayaan kedua indikator ini menunjukan

pertumbuhan pada setiap tahunnya.

Pertumbuhan bank syariah di Indonesia merupakan fenomena yang

sangat menarik. Dimana jumlah penduduk Indonesia kini telah mencapai 262

juta jiwa merupakan peluang pasar yang sangat potensial dari posisi

profitabilitasnya. Dari sisi lain dapat dilihat tingginya profitabilitas bisnis

bank syariah yang tercermin dari banyaknya pelaku perbankan asing yang

ikut andil dalam membuka unit bank yang berlandaskan syariah dan

menerima untung yang tidak sedikit.

Dengan perkembangan tersebut, maka tantangan perbankan syariah

dalam menjalankan aktivitasnya juga semakin besar. Perbankan syariah

sebagai bagian dari struktur perbankan di Indonesia, memiliki peran yang

sama dengan perbankan umum konvensional lainnya dalam memenuhi

kebutuhan masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi nasional yang

berkesinambungan. Oleh karenanya sangat dibutuhkan kinerja yang lebih

baik lagi bagi perbankan syariah dalam mendukung terciptanya kondisi

Page 20: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

4

industry perbankan yang kuat dan memiliki daya saing yang tinggi serta

memiliki ketahanan dalam menghadapi resiko.

Kinerja suatu perbankan pada umumnya dikaitkan dengan

kemampuan pihak manajemen dalam megelolanya secara baik dan benar

untuk menghasilkan tingkat keuntungan tertentu. Namun, menghasilkan

keuntungan yang besar saja tidak cukup dalam mengelola industri perbankan.

Kinerja yang baik pada umumnya dikaitkan dengan efisiensi dalam

mengelola sumber daya yang ada dengan segala keterbatasannya untuk

menghasilkan output dengan jumlah yang tetap dengan menggunakan input

yang lebih sedikit. Kemampuan menghasilkan output yang maksimal dengan

input yang ada merupakan ukuran kinerja yang diharapkan.

Efisiensi merupakan salah satu parameter kinerja yang secara teoritis

merupakan salah satu kinerja yang mendasari seluruh kinerja sebuah

organisasi. Kemampuan menghasilkan output yang maksimal dengan input

yang ada merupakan ukuran kinerja yang diharapkan. Pada saat pengukuran

efisiensi menurut Astiyah dan Jardine bank dihadapkan pada kondisi

bagaimana mendapatkan tingkat output yang optimal dengan tingkat input

yang ada, atau mendapatkan tingkat input yang minimum dengan tingkat

output tertentu.3

Sebagai lembaga intermediasi, dunia perbankan harus bertindak

rasional dan efisiensi merupakan salah satu kunci yang harus selalu

diperhatikan. Iswandoro S. Permono dan Darmawan menyatakan bahwa,

masalah efisiensi perbankan dirasakan sangat penting saat ini maupun dimasa

mendatang, karena antara lain: (1) Kompetisi yang bertambah ketat; (2)

Permasalahan yang timbul sebagai akibat berkurangnya sumber daya; (3)

Meningkatnya standar kepuasan nasabah. oleh karena itu, analisis efisiensi

perbankan mendesak dilakukan untuk mengetahui dan menentukan penyebab

3 Siti Astiyah dan Jardine, Fungsi intermediasi Dalam Efisiensi Perbankan di Indonesia:

Deviasi Fungsi Profit, Buletin Ekonomi moneter dan perbankan, Volume 8, No. 4, Jakarta, 2006.

H. 529-543.

Page 21: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

5

perubahan tingkat efisiensi serta selanjutnya mengambil tindakan korektif

supaya dapat melaksanakan peningkatan efisiensi sebagaimana seharusnya.4

Selain tiga faktor di atas, terdapat juga faktor eksternal lain yang dapat

mempengaruhi tingkat efisiensi bank syariah seperti penelitian yang

dilakukan oleh Anwar, menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

efisiensi operasional bank di Indonesia ada dua yaitu faktor eksternal dan

faktor internal. Faktor eksternal yang mempengaruhi efisiensi perbankan

syariah adalah pertumbuhan GDP riil, IHSG (Indeks Harga Saham

Gabungan), dan nilai tukar rupiah terhadap dolar. Sedangkan faktor internal

yang mempengaruhi efisiensi perbankan syariah adalah total aset sebagai

proksi ukuran bank, Return On Asset (ROA) sebagai proksi keuntungan bank,

Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebagai

proksi likuiditas bank, Non Performing Financing (NPF) sebagai proksi dari

risiko kredit bank.5

Kinerja keuangan bank syariah juga dapat mempengaruhi tingkat

efisiensi bank syariah tersebut, seperti penelitian yang dilakukan oleh

Zulfikar yang hasilnya menyatakan bahwa CAR, FDR, ROA, NPF dan NIM

berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat efisiensi perbankan

syariah. Variabel GCG berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap

tingkat efisiensi perbankan syariah.6 Rosyiqoh dan Agung, menyatakan

bahwa CAR berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap tingkat

efisiensi Bank Umum Syariah di Indonesia.7 dan penelitian Al Arif, yang

hasilnya menyatakan bahwa marjin deposito satu bulan dan tingkat

4 Wilson Arafat, Manajemen Perbankan Indonesia, (Jakarta: LP3ES, 2006), h. 138.

5 Mokhamad Anwar et al, Small Business Finance and Indonesian Banks Efficiency: DEA

Approach, The 13th

International Convention of The East Asian Economic Association, 2012. 6 Zulfikar Bagus Pambuko, Determinan Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah di

Indonesia: Two Stage Data Envelopment Analysis, Cakrawala Vol. XI no. 2, 2016. H. 191. 7 Rosyiqoh Haida Lutfiana dan Agung Yulianto, Determinan Tingkat Efisiensi Bank

Umum Syaria di Indonesia (Pendekatan Two Stage Data), Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Semarang, 2015. H. 9.

Page 22: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

6

profitabilitas (ROA) menunjukkan memiliki pengaruh negatif terhadap

tingkat efisiensi operasional di bank syariah.8

Mengingat pentingnya peran efisiensi pada bank syariah dan

banyaknya faktor yang dapat mempengaruhi tingakat efisiensi bank syariah,

maka penelitian ini akan memfokuskan meneliti tentang faktor internal bank

syariah seperti kinerja keungan bank syariah sebagai determinan yang dapat

mempengaruhi tingkat efisiensi bank syariah. Untuk mengetahui variabel apa

saja yang akan digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1.3

sebagai berikut:

Tabel 1.3

Perkembangan Rasio Keuangan Perbankan Syariah Tahun 2012-2017

Indikator 2012 2013 2014 2015 2016 2017

CAR (%) 14,13 14,44 15,74 15,02 16,63 16,78

NPF (%) 2,22 2,62 4,95 4,84 4,42 4,71

FDR (%) 100,00 100,32 86,66 88,03 85,99 81,77

ROA (%) 2,11 1,94 0,41 0,49 0,63 0,96

BOPO (%) 75,04 79,06 96,97 97,01 96,22 92,90

Sumber : Statistik Perbankan Syariah Diolah

Menurut Dendawijaya, perhitungan penyediaan modal minimum atau

kecukupan modal bank (Capital Adequacy Ratio) didasarkan pada atau

perbandingan antara modal yang dimiliki bank dan jumlah aktiva tertimbang

menurut risiko (ATMR). Bank dengan nilai CAR yang tinggi mempunyai

tingkat efisiensi yang lebih baik. CAR mampu merefleksikan kemampuan

sebuah bank menghadapi kemungkinan risiko kerugian tidak terduga. Tingkat

CAR yang dimiliki sebuah bank dapat membentuk persepsi pasar terhadap

tingkat keamanan bank tersebut. Maka CAR dianggap sebagai salah satu

faktor yang dapat mempengaruhi tingkat efisiensi perbankan syariah.9

8 M. Nur Rianto Al Arif , Keterkaitan Kebijakan Pemisahan Terhadap Tingkat Efisiensi

Pada Industri Perbankan Syariah di Indonesia, Jurnal Keuangan dan Perbankan Vol. 19 No. 2,

2015, h. 295-304. 9 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Ghalia Indonesia), 2005, h. 40.

Page 23: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

7

Berdasarkan Tabel 1.3 variabel CAR mengalami perkembangan yang

fluktuatif. Pada tahun 2015 CAR mengalami penurunan sebesar 0,72%,

namun pada tahun 2016 dan 2017 CAR mengalami kenaikan kembali.

Non Performing Financing (NPF) merupakan salah satu risiko yang

ditanggung oleh bank karena ada nasabah yang tidak sanggup membayarkan

kredit yang diberikan kepada bank yang dikategorikan dalam kredit kurang

lancar, diragukan dan macet. Semakin besar rasio pembiayaan macet pada

suatu bank, maka secara otomatis akan mengganggu kegiatan operasional

bank, terutama dari segi likuiditas bank tersebut. Hal tersebut dapat

mengakibatkan bank inefisien dalam mendayagunakan sumber daya yang

dimiliki.10

Berdasarkan Tabel 1.3 Rasio NPF selalu mengalami peningkatan

setiap tahunnya. Hal ini mengindikasikan bahwa perbankan syariah belum

efisien dalam melakukan operasionalnya.

Kemampuan bank dalam menyalurkan kredit terhadap dana pihak

ketiga yang terkumpul tinggi maka semakin tinggi pula kredit yang diberikan

pihak bank dan akan meningkatkan laba bank yang bersangkutan, dengan

kata lain kenaikan FDR akan meningkatkan return on asset, sehingga kinerja

keuangan bank akan semakin baik dengan asumsi bank tersebut menyalurkan

kredit dengan efektif sehingga jumlah kredit macet akan rendah. Kenaikan

profitabilitas bank mengindikasikan tingkat efisiensi bank yang baik.11

Berdasarkan Tabel 1.3 rasio FDR mengalami perkembangan secara fluktuatif.

Return on Asset (ROA) menunjukkan besarnya pendapatan bersih

bank syariah jika dibandingkan dengan nilai aset yang dikuasai. ROA

memiliki hubungan yang positif dengan tingkat efisiensi dimana semakin

besar keuntungan yang diperoleh, maka bank syariah akan beroperasi lebih

10

Rosyiqoh Haida Lutfiana, Agung Yulianto, Determinan Tingkat Efisiensi Bank Umum

Syariah di Indonesia (Pendekatan Two Stage DEA),Jurnal Akuntansi, Fakultas Ekonomi,

Universitas Negeri Semarang, 2015. H. 3. 11

Rosyiqoh Haida Lutfiana dan Agung Yulianto, Determinan Tingkat Efisiensi Bank

Umum Syaria di Indonesia (Pendekatan Two Stage Data), Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Semarang, 2015, h. 4.

Page 24: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

8

efisien12

. Berdasarkan Tabel 1.3 ROA mengalami perkembangan yang

fluktuatif, dimana pada tahun 2012 sampai 2014 ROA mengalami penurunan

sebesar 1,7% namun pada tahun 2015 sampai 2017 ROA mengalami

peningkatan sebesar 0,55%.

Menurut Purwoko dan Sudiyanto, rasio Beban Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO) sebagai pengukur efisiensi operasi bertujuan

untuk mengukur kemampuan pendapatan operasional bank dalam menutup

biaya operasionalnya. Bank Indonesia menetapkan angka terbaik untuk rasio

BOPO adalah dibawah 90%, karena jika rasio BOPO melebihi 90% hingga

mendekati angka 100%, maka berarti bank tersebut dapat dikategorikan tidak

efisien dalam menjalankan operasinya. Secara konseptual, bank-bank yang

bekerja secara efisien akan dapat menghasilkan laba yang tinggi, karena

dengan efisiensi biaya operasi tersebut akan memaksimalkan pendapatan

bank.13

Pada Tabel 1.3 rasio BOPO perbankan syariah nasional

memperlihatkan bahwa pada tahun 2012-2017 rasio BOPO mengalami

peningkatan, pada tahun 2016 BOPO mengalami penurunan sebesar 0,98%

dan pada tahun 2017 BOPO mengalami penurunan sebesar 3,32% . Meskipun

rasio BOPO mengalami penurunan namun rata-rata BOPO masih terbilang

cukup tinggi yaitu diatas 90%. Maka dengan melihat kinerja keuangan

perbankan syariah menandakan bahwa perbankan syariah belum efisien

dalam melakukan operasionalnya.

Pengukuran efisiensi perbankan Indonesia secara operasional dapat

dilihat dari rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Menurut

pendapat Eugenia Mardanugraha, bahwa salah satu indikator efisiensi

perbankan secara operasional dari sisi biaya adalah rasio Biaya Operasional

terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). Semakin rendah rasio BOPO

12

Fadzlan Sufian The Efficiency of Islamic Banking Industry in Malaysia: Foreign vs

Domestic Banks. Humanomics Vol. 23 No. 3, 2007 13

Didik Purwoko dan Bambang Sudiyanto, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Bank (Studi Empirik Pada Industri Perbankan di Bursa Efek Indonesia), Jurnal Bisnis dan

Ekonomi Vol. 5 No. 1, 2013, h. 28.

Page 25: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

9

menunjukan bahwa bank tersebut sudah melakukan efisiensi dalam

mengeluarkan biaya-biaya operasional.14

Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis ingin membuat

penelitian lebih jauh mengenai pengaruh CAR, NPF, FDR dan ROA terhadap

tingkat efisiensi perbankan syariah dengan menggunakan rasio BOPO, yang

dituangkan dalam sebuah skripsi dengan judul: “Determinan Tingkat

Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia (Studi pada Bank Umum Syariah

Periode 2012-2017)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan beberapa

permasalahan sebagai berikut :

1. Kinerja suatu perbankan pada umumnya dikaitkan dengan kemampuan

pihak manajemen dalam mengelolanya secara baik dan benar untuk

menghasilkan tingkat keuntungan tertentu. Namun, menghasilkan

keuntungan yang besar saja tidak cukup dalam mengelola industri

perbankan.

2. Kinerja yang baik pada umumnya dikaitkan dengan efisiensi dalam

mengelola sumber daya yang ada dengan segala keterbatasannya untuk

menghasilkan output dengan jumlah yang tetap dengan menggunakan

input yang lebih sedikit. Kemampuan menghasilkan output yang

maksimal dengan input yang ada merupakan ukuran kinerja yang

diharapkan.

3. Efisiensi merupakan salah satu parameter kinerja yang secara teoritis

merupakan salah satu kinerja yang mendasari seluruh kinerja sebuah

organisasi. Kemampuan menghasilkan output yang maksimal dengan

input yang ada merupakan ukuran kinerja yang diharapkan.

4. Pengukuran efisiensi perbankan Indonesia secara operasional dapat

dilihat dari rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional.

14

Edy Hartono, Analisis Efisiensi Biaya Industri Perbankan Indonesia Dengan

Menggunakan Pendekatan Parametik, (2009), h. 7

Page 26: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

10

Menurut pendapat Eugenia Mardanugraha, bahwa salah satu indikator

efisiensi perbankan secara operasional dari sisi biaya adalah rasio Biaya

Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). Semakin rendah

rasio BOPO menunjukan bahwa bank tersebut sudah melakukan efisiensi

dalam mengeluarkan biaya-biaya operasional.15

5. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) selalu

meningkat, meskipun ada penurununan dalam satu tahun terakhir namun

rata-rata BOPO masih cukup tinggi yaitu diatas 90%.

6. Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat efisiensi baik faktor eksternal

maupun faktor internal dari bank syariah itu sendiri.

C. Pembatasan Masalah

Setelah diuraikan latar belakang masalah dan identifikasi masalah

diatas, tentu saja dalam pembahasan skripsi ini harus dilakukan pembatasan

masalah agar penulis skripsi ini lebih terarah. Penelitian ini dibatasi pada

upaya mengkaji:

1. Penelitian ini menggunakan data dari laporan semesteran pada masing-

masing bank umum syariah yang dipublikasikan di masing-masing

website resmi bank umum syariah tersebut pada periode 2012 sampai

dengan 2017.

D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah di atas, maka pokok permasalahan

dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah variabel CAR, NPF, FDR dan ROA berpengaruh secara parsial

terhadap BOPO?

2. Apakah variabel CAR, NPF, FDR dan ROA berpengruh secara simultan

terhadap BOPO?

15

Edy Hartono, Analisis Efisiensi Biaya Industri Perbankan Indonesia Dengan

Menggunakan Pendekatan Parametik, (2009), h. 7

Page 27: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

11

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang sudah dirumuskan, maka tujuan

penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis pengaruh maing-masing variabel CAR, NPF, FDR

dan ROA terhadap BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional) secara parsial.

2. Untuk menganalisis pengaruh CAR, NPF, FDR dan ROA terhadap

BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) secara

simultan.

Manfaat penelitian

1. Bagi penulis

Selain menambah pengetahuan baru bagi penulis, penelitian ini

juga menjadi sarana bagi penulis untuk mengaplikasikan teori yang

didapatkan dalam kegiatan perkuliahan selama ini. Serta dapat

memberikan solusi terhadap masalah perbankan yang terjadi selama ini.

2. Akademisi dan Pembaca

Dapat memberikan pengetahuan tentang masalah perbankan

khususnya efisiensi dan dapat dijadikan sebagai referensi bagi penelitian

selanjutnya yang akan membahas tentang masalah perbankan.

3. Bagi perbankan syariah

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan pengambilan kebijakan koreksi untuk meningkatkan

kinerja perbankan syariah pada periode tersebut.

Page 28: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

12

F. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran secara sederhana agar memudahkan

penulisan skripsi maka disusun sistematika penulisan yang terdiri dari lima

bab dengan rincian sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini memuat tentang latar belakang masalah,

identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas teori-teori yang berkaitan dengan topik

tentang efisiensi perbankan syariah. Pembahasan

mengenai teori tersebut meliputi karakteristik perbankan

syariah, teori efisiensi dan efisiensi perbankan syariah,

penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan hipotesis.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang penjelasan mengenai ruang lingkup

penelitian, metode penentuan sampel, metode

pengumpulan data, metode analisis data dan definisi

operasional variabel.

BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang: analisis deskriptif statistik,

pemilihan model regresi data panel, analisis hasil regresi,

hasil pengujian hipotesis, dan interpretasi hasil

Page 29: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

13

BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini, berisi kesimpulan dari keseluruhan

pembahasan yang telah dijelaskan dalam bab-bab

sebelumnya serta saran-saran yang dapat penulis

sampaikan.

Page 30: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Karakteristik Perbankan Syariah

Bank Syariah adalah bank yang dapat melaksanakan aktivitasnya

dalam pemberian jasa dan lainnya berdasarkan prinsip syariah islam, seperti

menghindari penggunaan instrument bunga (riba) dan beroperasi dengan

prinsip bagi hasil, sedangkan menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008

Pasal 1 Ayat 7 disebutkan bahwa bank syariah adalah sebagai berikut :

“Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya

berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum

Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah”.1

Bank Syariah adalah bank yang dalam rangka penyaluran dananya

memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah yaitu jual

beli dan bagi hasil.

Bank syariah secara umum adalah lembaga keuangan yang usaha

pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran

serta peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip

syariah. oleh karena itu, usaha bank akan selalu berkaitan dengan masalah

uang sebagai dagangan utamanya.2

Bank Islam atau selanjutnya disebut dengan Bank Syariah, adalah

bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank syariah

juga dapat diartikan sebagai lembaga keuangan/perbankan yang operasional

dan produknya dikembangkan berlandaskan Al-Qur’an dan Hadits Nabi

SAW. Seperti pada surat An Nisa ayat 29 :

1 M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Solo: PT. Era Adicitra

Intermedia), 2011, h. 296. 2 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi,

(Yogyakarta: Ekonisia), 2003, h.27.

Page 31: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

15

ى ك ى ت ل أ ل إ بط ب بل ن ب ك ي ن ب ك ل ا ه ا أ ل ك أ ا ل ت يي آه ز ب ال ي ب أ ي

ين ح ن س ك بى ب ك ى للا ن إ ك س ف ا أ ل ت ق ل ت ن ك اض ه ي تش ع ة بس ج ت

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu

membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”

(QS. An Nisa: 29).

Menurut Antonio dan Perwataatmadja, membedakan menjadi dua

pengertian, yaitu Bank Islam dan Bank yang beroperasi dengan prinsip

syariah Islam. Bank Islam adalah bank yang beroperasi dengan prinsip

syariah Islam dan bank yang tata cara beroperasinya mengacu kepada

ketentuan-ketentuan Al-Qur’an dan Hadits. Sementara bank yang beroperasi

sesuai dengan prinsip syariah Islam adalah bank yang dalam beroperasinya

mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut

tata cara bermuamalat secara Islam. Dalam tata cara bermuamalat ini

menghindari praktek yang dikhawatirkan mengandung unsur riba dan diisi

dengan kegiatan-kegiatan investasi atas dasar bai hasil dan pembiayaan

perdagangan.1

Karakteristik bank syariah yang berdasar pada prinsip bagi hasil,

memberikan aspek keadilan ba gi bank dan nasabah. Pada prinsip bagi hasil

yang berbasis kejujuran dan kemitraan memberikan alternatif solusi yang

menarik bagi masyarakat untuk dapat berinvestasi pada bank syariah dan

dapat digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Menurut Ivan dan Komariah2, prinsip Syariah adalah aturan perjanjian

berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan

dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang

1 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2004), h. 1.

2 Ivan Gumilar SP dan Siti Komariah, Pengukuran Efisiensi Kinerja Dengan Metode

Stochastic Frontier Approach Pada Perbankan Syariah, h. 40.

Page 32: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

16

dinyatakan sesuai dengan syariah. Prinsip utama yang digunakan dalam

kegiatan perbankan syariah adalah:

1. Larangan riba dalam berbagai bentuk transaksi. Seperti pada surat Ali

Imran ayat 130 :

ا للا ق ات ت ف بع ض ب ه بف ع ض ب أ ب ا الش ل ك أ ا ل ت يي آه ز ب ال ي ب أ ي

ى ح ل ف ن ت ك ل ع ل

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan

berlipat ganda] dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu

mendapat keberuntungan.” (QS. Ali Imran: 130).

2. Melakukan kegiatan usaha perdagangan berdasarkan perolehan

keuntungan yang sah. Seperti pada surat Al Baqarah ayat 275 :

بى ط ي الش ط ب خ ت ي ي ز م ال ق ب ي و ل ك ى إ ه ق ب ل ي ب ى الش ل ك أ يي ي ز ال

ي ع ب ال ل للا ح أ ب ب ل الش ث ع ه ي ب ب ال و ا إ بل ن ق أ ك ب ل ر س و ي ال ه

ش ه أ ف ل ب س ه ل ى ف ت ب ف ب ي س ه ت ظ ع ه بء ي ج و ف ب ب م الش ش ح

ى ذ بل ب خ ي ن ف بس بة ال صح ك أ ئ ل أ بد ف ي ع ه لى للا إ

“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri

melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran

(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah

disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu

sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan

dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya

apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan

urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil

riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di

dalamnya.” (QS. Al Baqarah: 275).

3. Memberikan zakat. Seperti pada surat At Taubah ayat 103:

ن إ م ه ي ل ع ل وص ا ب م ه ي زك وت م ره ه ط ت ة ق د ص لم وا م أ ن م ذ خ

م ي ل ع ع ي س له ل وا م ل ن ك س ك ت ل ص

Page 33: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

17

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.

Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka.

Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. At Taubah:

103).

Bank syariah bukan sekedar bank bebas bunga, tetapi juga memiliki

orientasi pencapaian kesejahteraan. Secara fundamental terdapat beberapa

karakteristik bank syariah3:

1. Penghapusan riba

2. Pelayanan kepada kepentingan publik dan merealisasikan sasaran sosio-

ekonomi islam.

3. Bank syariah bersifat universal yang merupakan gabungan dari bank

komersial dan bank investasi.

4. Bank syariah akan melakukan evaluasi yang lebih berhati-hati terhadap

permohonan pembiayaan yang beroriantasi kepada penyertaan modal,

karena bank komersial syariah menerapkan profit dan loss sharing dalam

konsinyasi, ventura, bisnis atau industri.

5. Bagi hasil cenderung mempererat hubungan antara bank syariah dan

pengusaha.

6. Kerangka yang dibangun dalam membantu bank mengatasi kesulitan

likuiditasnya dengan memanfaatkan instrumen pasar untuk antar bank

syariah dan instrumen bank sentral berbasis syariah.

B. Efisiensi

Konsep efisiensi diawali dari konsep teori ekonomi mikro, yaitu teori

produsen dan teori konsumen. Teori produsen menyebutkan bahwa produsen

cenderung memaksimumkan keuntungan dan meminimalkan biaya.

Sedangkan di sisi lain, teori konsumen cenderung memaksimumkan

3 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Lencana Prenada

Media Group, 2012), h. 67.

Page 34: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

18

utilitasnya atau tingkat kepuasannya. Dalam teori produsen dikenal adanya

garis frontier produksi. Garis ini menggambarkan hubungan antara input dan

output dalam proses produksi. Garis frontier produksi ini mewakili tingkat

output maksimum dari setiap penggunaan input yang mewakili penggunaan

teknologi dari suatu perusahaan atau industri.4

Menurut Muhamad, efisiensi adalah kata yang menunjukkan

keberhasilan seseorang atau organisasi atas usaha yang diukur dari segi

besarnya sumber yang digunakan untuk mencapai hasil kegiatan yang

dijalankan. Dengan kata lain, efisiensi merupakan perbandingan antara

sumber dan hasil. Jika dikaitkan dengan teori sistem, maka efisiensi

merupakan perbandingan antara masukan (input) dengan keluaran (output).

Masukan yang diproses melalui proses tertentu akan memberikan keluaran

menurut ukuran dan kriteria tertentu.5 Suatu perusahaan dikatakan efisiensi

apabila:6

1. Menggunakan jumlah unit input yang lebih sedikit bila dibandingkan

dengan jumlah unit input yang digunakan oleh perusahaan lain dengan

menghasilkan jumlah output yang sama.

2. Menggunakan jumlah unit input yang sama, dapat menghasilkan jumlah

output yang lebih besar. Sama halnya dengan bentuk perusahaan,

efisiensi dalam perbankan juga merupakan suatu tolak ukur dalam

mengukur kinerja bank.

Efisiensi juga didefinisikan sebagai perbandingan antara keluaran

(Output) dan masukan (input), atau jumlah yang dihasilkan dari satu input

yang dipergunakan. Suatu perusahaan dapat dikatakan efisiensi apabila

mempergunakan jumlah unit yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan

4 Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Current Issues Lembaga Keuangan Syariah,

(Jakarta: Prenada Media Group, 2009), hlm 10. 5 Muhamad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta: EKONISIA, 2004), hlm.152.

6 Harum Muharam dan Rizki Pusvitasari, Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Syariah

di Indonesia dengan Metode Data Envelopment Analysis, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol.

II, No. 3 (2005), h. 85.

Page 35: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

19

jumlah unit input yang dipergunakan perusahaan lain untuk menghasilkan

jumlah output yang lebih besar.7

Menurut Farrell, efisiensi dari perusahaan terdiri dari dua komponen,

yaitu efisiensi teknis dan efisiensi alokatif. Efisiensi teknis mencerminkan

kemampuan dari perusahaan dalam menghasilkan output dengan sejumlah

input yang tersedia. Sedangkan efisiensi alokatif mencerminkan kemampuan

perusahaan dalam mengoptimalkan penggunaan inputnya, dengan sturktur

harga dan teknologi produksinya. Kedua ukuran ini yang kemudian

dikombinasikan menjadi efisiensi ekonomi (economic efficiency).8

Menurut Kumbhaker dan Lovell, efisiensi teknis hanya merupakan

satu komponen dari efisiensi ekonomi secara keseluruhan. Namun, dalam

rangka mencapai efisiensi ekonominya suatu perusahaan harus efisien secara

teknis. Dalam rangka mencapai tingkat keuntungan yang maksimal sebuah

perusahaan harus memproduksi output tertentu (efisiensi teknis) dan

memproduksi output dengan kombinasi yang tepat dengan tingkat harga

tertentu (efisiensi alokatif).9

Tobin menyebutkan ada empat faktor yang menyebabkan efisiensi

dalam lembaga keuangan. Faktor utama adalah efisiensi karena arbitrase

informasi, kedua efisiensi karena ketepatan penilaian aset-asetnya, ketiga

efisiensi karena lembaga keuangan bank mampu mengantisipasi resiko yang

muncul, dan yang keempat adalah efisiensi fungsional, yaitu berkaitan dengan

administrasi dan mekanisme pembayaran yang dilakukan oleh sebuah

lembaga keuangan.10

7 Priyonggo Suseno, Analisis Efisiensi dan Skala Ekonomi Pada Industri Perbankan

Syariah Di Indonesia, Journal of Islamic and Economics, Juni 2008, h.34. 8 Zainal Abidin, Kinerja Efisiensi Pada Bank Umum, Jurnal Ekonomi dan Keuangan

STIE Perbanas, (Jakarta: 2007), h. 5. 9 Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Current Issues Lembaga Keuangan Syariah,

( Jakarta: Kencana, 2009), h. 10. 10

Priyonggo Suseno, Analisis Efisiensi dan Skala Ekonomi Pada Industri Perbankan

Syariah Di Indonesia, Journal of Islamic and Economics, Juni 2008, h. 34-35.

Page 36: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

20

C. Efisiensi Perbankan Syariah

Masalah efisiensi berkaitan dengan masalah pengendalian biaya.

Efisiensi operasional berarti biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan

keuntungan lebih kecil dari pada keuntungan yang diperoleh dari penggunaan

aktiva tersebut. Bank yang dalam kegiatannya usahanya tidak efisien akan

mengakibatkan ketidakmampuan bersaing dalam mengerahkan dana

masyarakat maupun dalam menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat

yang membutuhkan sebagai modal usaha. Dengan adanya efisiensi pada

lembaga perbankan terutama efisiensi biaya maka akan diperoleh tingkat

keuntungan yang optimal, penambahan jumlah dana yang disalurkan, biaya

lebih kompetitif, peningkatan pelayanan kepada nasabah, keamanan dan

kesehatan perbankan yang meningkat.11

Working paper Bank Indonesia12

yang menjelaskan mengenai

efisiensi telah mendefinisikan sebagai indikator yang menunjukan

kemampuan manager dan staf perusahaan dalam menjaga tingkat kenaikan

pendapatan laba diatas tingkat kenaikan biaya operasional. Penilaian aspek

efisiensi dimaksudkan untuk mengukur kemampuan bank dalam

memanfaatkan dana yang dimiliki dan biaya yang dilakukan untuk

mengoperasikan dana tersebut.

Rasio efisiensi adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan

untuk menggunakan semua aset yang dimilikinya seefisien mungkin. Cara

dasar untuk mengukur rasio efisiensi bank, yang paling banyak digunakan

adalah rasio biaya pada pendapatan. Biaya terdiri dari gaji, teknologi,

bangunan, persediaan dan biaya administrasi.

Tingkat efisiensi perbankan syariah pada penelitian ini menggunakan

rasio BOPO karena pengukuran efisiensi menurut Bank Indonesia dilihat dari

nilai Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO). Mengingat

11

Mudjarad Kuncoro dan Suhardjono, Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi,

(Yogyakarta: BPFE, 2002). H. 523. 12

Dadang Muljawan dkk, Faktor-faktor Penentu Efisiensi Perbankan Indonesia Serta Dampaknya

terhadap Perhitungan Suku Bunga Kredit, Bank Indonesia, WP/2/2014, h. 6-7.

Page 37: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

21

kegiatan utama bank pada prinsipnya adalah bertindak sebagai perantara,

yaitu menghimpun dan menyalurkan dana.13

Dalam penelitiannya Rahmat14

memaparkan bahwa semakin kecil nilai BOPO menunjukan semakin baik

tingkat efisiensi bank dalam menjalankan aktivitas usahanya. Bank yang

sehat memiliki nilai BOPO kurang dari satu, sebaliknya bank yang kurang

sehat memiliki nilai BOPO lebih dari satu.

Biaya operasional/pendapatan operasional (BOPO) adalah

perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional dalam

mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan

operasinya.15

Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) sering disebut

rasio efisiensi yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank

dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional.

Menurut Almilia dan Herdiningtyas16

semakin kecil rasio ini berarti semakin

efisiensi biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan.

Besarnya angka untuk “beban operasional” maupun untuk

“pendapatan operasional” dapat dilihat pada perhitungan laba rugi laporan

keuangan bank yang bersangkutan. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai

berikut17

:

13

Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005),

hlm.120. 14

Rahmat Abdillah, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas dan Likuiditas pada

Bank Umum Syariah di Indonesia, Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2015, h. 37-38. 15

Veithzal Rivai dkk, Commercial Bank Management Manajemen Perbankan dari Teori

ke Praktik. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013), hlm. 482. 16

Tiara Kusuma Hapsari, Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, LDR, GWM dan Rasio

Konsentrasi Terhadap ROA (Studi Empiris Pada Bank Umum yang Listing di BEI 2005-2009,

Skripsi fakultas ekonomi Universitas Diponegoro Semarang, 2011, h. 27. 17

Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), hlm.

147.

Page 38: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

22

Jadi BOPO merupakan upaya bank untuk meminimalkan resiko

operasional, yang merupakan ketidakpastian mengenai kegiatan usaha bank.

Risiko operasional berasal dari kerugian operasional bila terjadi penurunan

keuntungan yang dipengaruhi oleh struktur biaya operasional bank dan

kemungkinan terjadinya kegagalan atas jasa-jasa dan produk-produk yang

ditawarkan.

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efisiensi Perbankan Syariah

Menurut M. Anwar et al. menjelaskan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi efisiensi operasional bank di Indonesia ada dua yaitu faktor

eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal yang mempengaruhi efisiensi

perbankan syariah adalah pertumbuhan GDP riil, IHSG (Indeks Harga Saham

Gabungan), dan nilai tukar rupiah terhadap dolar. Sedangkan faktor internal

yang mempengaruhi efisiensi perbankan syariah adalah total aset sebagai

proksi ukuran bank, Return On Asset (ROA) sebagai proksi keuntungan bank,

Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebagai

proksi likuiditas bank, Non Performing Financing (NPF) sebagai proksi dari

risiko kredit bank.18

J.G. Garza-Garcia, menjelaskan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi tingkat efisieni operasional bank secara umum di Mexico ada

dua yaitu, faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal yang

mempengaruhi efisiensi operasional bank adalah pertumbuhan GDP,

kapitalisasi pasar, tingkat konsentrasi yang diproksikan menggunakan nilai

HHI (Herfindahl Hirschman Index), status bank, tingkat inflasi dan volatilitas

suku bunga pasar uang. Sedangkan faktor internal yang mempengaruhi

efisiensi operasional bank adalah tingkat kapitalisasi bank, Net Interest

Margin (NIM), Return On Asset (ROA), Non-Interest Expense, Non-Interest

Income, Non Performing Loan (NPL), pangsa pasar, total aset dan kredit.19

18

Dadang Muljawan dkk, Faktor-faktor Penentu Efisiensi Perbankan Indonesia Serta

Dampaknya terhadap Perhitungan Suku Bunga Kredit, Bank Indonesia, WP/2/2014. h. 10. 19

Dadang Muljawan dkk, Faktor-faktor Penentu Efisiensi Perbankan Indonesia Serta

Dampaknya terhadap Perhitungan Suku Bunga Kredit, Bank Indonesia, WP/2/2014. h. 10.

Page 39: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

23

Menurut Subandi, faktor-faktor yang memengaruhi efisiensi

operasional bank di Indonesia di antaranya adalah total aset, tipe bank (status

bank), rasio CAR, rasio LDR, rasio NPL, pengeluaran operasional (operating

expense), dan Net Interest Margin (NIM).20

Dari beberapa faktor diatas, maka penelitian ini akan meneliti faktor-

faktor internal yang dapat mempengaruhi efisiensi perbankan syariah. Tingkat

efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya

dalam penelitian ini menggunakan rasio biaya operasional terhadap

pendapatan operasional (BOPO). Menurut Riyadi, BOPO adalah rasio

perbandingan antara biaya operasional. Semakin rendah tingkat rasio BOPO

berarti semakin baik kinerja manajemen tersebut karena lebih efisien dalam

menggunakan sumber daya yang ada di perusahaan. Oleh karena itu

penelitian ini meneliti faktor internal sebagai faktor yang dapat

mempengaruhi tingkat efisiensi perbankan syariah. Faktor internal yang akan

diteliti dalam penelitian ini adalah Capital Adequacy Ratio (CAR), Non

Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Return

On Asset (ROA).

E. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Rasio yang dapat digunakan untuk mengukur kecukupan modal yang

dimiliki bank adalah Capital Adequacy Ratio (CAR). Pengukuran CAR

bertujuan untuk memastikan bahwa bank dapat menyerap kerugian yang

timbul dari aktivitas yang dilakukan bank. Berdasarkan Surat Edaran Bank

Indonesia No.26/2/BPPP mengatur bahwa kewajiban penyediaan modal

minimum atau CAR diukur dari presentase tertentu terhadap Aktiva

Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) sebesar 8% dari ATMR. Rumus yang

digunakan adalah:

20

Imam Ghozali dan Subandi, A Efficiency Determinant Of Banking Industry In

Indonesia, Research Journal Of Finance And Accounting ISSN 2222-1697 (Paper) And ISSN-

2487 (Online) Vol.5 No. 3, 2014.

Page 40: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

24

F. Non Performing Financing (NPF)

Non performing Fnancing (NPF) merupakan rasio yang mengukur

tingkat permasalahan pembiayaan yang dihadapi oleh Bank Syariah. Semakin

tinggi rasio ini, menunjukkan kualitas pembiayaan Bank Syariah yang

semakin buruk. Bank Syariah dengan NPF yang tinggi akan mempebesar

biaya baik pencadangan aktiva produktif maupun biaya lainnya, sehingga

berpotensi terhadap kerugian bank.21

Non Performing Financing (NPF) yang tinggi akan memperbesar

biaya sehingga berpotensi terhadap kerugian bank. semakin tinggi rasio ini

maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah

kredit bermasalah semakin besar, dan oleh karena itu bank harus menanggung

kerugian dalam kegiatan operasionalnya sehingga berpengaruh terhadap

penurunan laba yang yang diperoleh bank. Rumus perhitungan NPF adalah:

G. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Dunia perbankan memerlukan likuiditas, dan likuiditas menjadi salah

satu faktor penting dalam pengelolaan dana. Karena adanya proporsi yang

besar dari simpanan nasabah bank berupa giro, tabungan, dan deposito

berjangka, dunia perbankan, terutama dalam hal hukum perbankan

memberikan prioritas utama dalam mempertahankan tingkat kecukupan

likuiditas. Harus ada nasabah yang menyimpan uang di bank apabila bank

ingin melanjutkan usahanya. Diperlukan juga likuiditas yang cukup apabila

21

Dwi Nur’aini Ihsan, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah, UIN Jakarta

Press, Jakarta, 2013, h. 96.

Page 41: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

25

bank ingin memenuhi permintaan kredit/ pembiayaan yang tidak terduga dari

nasabah.22

Salah satu penilaian likuiditas bank adalah dengan menggunakan rasio

Financing to Deposit Ratio (FDR). Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah

rasio yang mengukur perbandingan jumlah pembiayaan yang diberikan bank

dengan dana yang diterima oleh bank, yang menggambarkan kemampuan

bank dalam membayar kembali penarikan dana oleh deposan dengan

mengandalkan pembiayaan yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.

Oleh karena itu, semakin tinggi rasionya memberikan indikasi rendahnya

kemampuan likuiditas bank tersebut, hal ini sebagai akibat jumlah dana yang

diperlukan untuk membiayai pembiayaan menjadi semakin besar.

Tingkat FDR suatu bank haruslah dijaga agar tidak menjadi terlalu

rendah ataupun terlalu tinggi. Untuk itu, diperlukan suatu standar mengenai

tingkat FDR. Bank Indonesia selaku otoritas moneter menetapkan batas FDR

berada pada tingkat 85%-100% dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.

26/5/BPPP tanggal 29 Mei 1993. Namun, per tanggal 1 Maret 2011, BI akan

memperlakukan peraturan Bank Indonesia No012/19/PBI/2010 yang berisi

ketentuan standar FDR pada tingkat 78%-100%.Rumus perhitungan FDR

adalah:

H. Return On Assets (ROA)

Menurut Sylvia, bahwa tingkat profitabilitas merupakan hal yang

penting bagi sebuah bank dan menjadi salah satu indikator untuk mengukur

kinerja keuangan suatu bank, karena profitabilitas menjadi faktor penentu

kelanjutan sebuah bank agar dapat terus berkembang secara berkelanjutan.

Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan memperoleh laba yang

22

Veithzal Rivai dkk, Commercial Bank Management Manajemen Perbankan dari Teori

ke Praktik. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013), hlm. 148

Page 42: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

26

berhubungan dengan penjualan total aset maupun modal sendiri. Sasaran

yang dicapai adalah laba perusahaan.23

Menurut Kasmir, Return on Asset (ROA) merupakan rasio yang

menunjukkan hasil atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan.

ROA juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam

mengelola investasinya.24

Tujuan analisis profitabilitas yaitu untuk mengukur kemampuan bank

dalam memperoleh laba yang berhubungan dengan aset maupun modal.

Tingkat profitabilitas biasanya dinyatakan dalam presentase menggunakan

rasio. Salah satu rasio profitabilitas yang digunakan pada bank umumnya

adalah Return on Assets (ROA).

Return On Assets (ROA) adalah rasio laba sebelum pajak dalam 12

bulan terakhir terhadap rata-rata volume usaha dalam periode yang sama.

ROA menggambarkan perputaran aktiva yang diukur dari volume

penjualan.25

Return on Assets (ROA) merupakan rasio profitabilitas yang

dapat menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mengelola asset yang

dimilikinya. Rasio ini menjadi gambaran dari tingkat produktifitas yang

dimiliki perusahaan. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, maka standar

ROA yang baik adalah sekitar 1,5%. Semakin besar ROA menunjukkan

kinerja perusahaan semakin baik, karena return semakin besar.

Menurut Lukman Dendawijaya Return On Asset digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan

(laba) secara keseluruhan. 26

Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar

pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh bank tersebut dan semakin baik

pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. Rasio ini dirumuskan

dengan :

23

Sylvia Nur Indahsari, Analisis Faktor Makroekonomi yang Mempengaruhi

Profitabilitas Bank (Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk, Jurnal Ilmiah

Universitas Brawijaya, 2015, h. 6. 24

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada), 2008, h. 201. 25

Veitzal Rivai, Bank And Financial Instution Management Conventional & Sharia

System, (Jakarta: Rajawali. 2007), h. 710-711. 26

Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), h.

120.

Page 43: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

27

I. Penelitian Terdahulu

No

Nama Peneliti,

Judul Skripsi

dan tahun

Substansi Persamaan dan

Perbedaan

1. Zulfikar Bagus

Pambuko,

Determinan

Tingkat Efisiensi

Perbankan

Syariah di

Indonesia : Two

Stages Data

Envelopment

Analysis, 2016

Metode Penelitian :

Menggunakan DEA dan Model

tobit

Persamaan :

membahas tentang

efisiensi perbankan

syariah di Indonesia

dengan obyek 11

Bank Umum

Syariah

Variabel Penelitian DEA :

Input (1) DPK (2) Modal, output

(1) Pembiayaan (2) pendapatan

operasional (3) investasi surat

berharga.

Variabel model tobit: variabel

dependen efisiensi , variabel

independen CAR, FDR, ROA,

NPF, NIM, GCG, pertumbuhan

GDP dan inflasi

Perbedaan : Pada

penelitian ini

menggunakan

metode regresi data

panel, variabel

independennya

CAR, NPF, FDR,

dan ROA variabel

dependennya

BOPO. Periode

penelitian tahun

2012-2017.

Hasil Penelitian: CAR, FDR,

ROA, NPF, dan NIM

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap tingkat

efisiensi perbankan syariah.

Kemudian GCG berpengaruh

yang negatif dan signifikan

terhadap tingkat efisiensi

perbankan syariah. Sedangkan

dua variabel makroekonomi,

yaitu pertumbuhan GDP dan

inflasi tidak berpengaruh

signifikan terhadap efisiensi

perbankan syariah.

Page 44: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

28

2. M. Nur Rianto Al

Arif, Keterkaitan

Kebijakan

Pemisahan

Terhadap Tingkat

Efisiensi Pada

Industri

Perbankan

Syariah di

Indonesia, 2015.

Metode Penelitian :

Menggunakan regresi berganda

dengan variabel dummy.

Persamaan : Pada

penelitian ini juga

Membahas tentang

efisiensi perbankan

syariah di Indonesia Variabel Penelitian:

Independen DPK, Pembiayaan,

Total Aset, NPF, Marjin, ROA.

Dependen BOPO

Hasil Penelitian: dana pihak

ketiga, jumlah penyaluran

pembiayaan, total aset, dan

tingkat pembiayaan bermasalah

(NPF) memiliki pengaruh positif

dan signifikan terhadap tingkat

efisiensi operasional di bank

syariah. Sedangkan dua variabel

bebas lainnya yaitu marjin

deposito satu bulan dan tingkat

profitabilitas (ROA) memiliki

pengaruh negatif terhadap

tingkat efisiensi operasional di

bank syariah.

Perbedaan : Pada

penelitian ini

membahas efisiensi

Perbankan Syariah

yang telah menjadi

BUS yaitu sebanyak

11 BUS metode

yang digunakan

regresi data panel

dan periode

penelitian dari tahun

2012-2017, variabel

yang digunakan

pada penelitian ini

CAR, NPF, FDR,

ROA dan BOPO.

3. Fadzlan Sufian,

The Efficiency of

Islamic Banking

Industry in

Malaysia: Foreign

vs Domestic

Banks, 2017

Metode Penelitian: Data

Envelopment Analysis (DEA).

Persamaan : Pada

penelitian ini juga

membahas tentang

efisiensi perbankan

syariah.

Variabel Penelitian, input:

Total Deposito, Labour, Fixed

Assets . Dan Output: Total

Loans, Income

Hasil Penelitian: Perbankan

Islam Malaysia mengalami

penurunan efisiensi pada periode

2002 dan kembali sedikit

membaik pada periode 2003 dan

2004. Bank Islam domestik

memiliki tingkat efisiensi yang

sedikit lebih tinggi dari bank

Islam asing.

Perbedaan : Pada

penelitian ini

menggunakan

metode regresi data

panel, variabel

independennya

CAR, NPF, FDR,

dan ROA variabel

dependennya

BOPO. Studi kasus

pada Bank Umum

Page 45: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

29

Syariah Periode

2012-2017

4. Anggit

Wicaksono,

Efisiensi Teknis

Perbankan

Indonesia Pada

Bank Yang

Merger Akuisisi

Dan Spin Off,

2014

Metode Penelitian : Data

Envelopment Analysis (DEA)

Persamaan : Pada

Penelitian ini

membahas tentang

efisiensi perbankan

syariah di Indonesia

Variabel Penelitian : DPK,

Aset Tetap, Beban tenaga kerja

sebagai variabel input.

Penyaluran dana dan pendapatan

operasional sebagai variabel

output

Hasil Penelitian : perbankan

yang terbentuk dari hasil spin

off memiliki hasil efisiensi yang

lebih tinggi dibandingkan

dengan perbankan dari hasil

akuisisi.

Perbedaan : Pada

penelitian ini

membahas efisiensi

Perbankan Syariah

yang telah menjadi

BUS yaitu sebanyak

11 BUS metode

yang digunakan

regresi data panel

dan periode

penelitian dari tahun

2012-2017, variabel

yang digunakan

pada penelitian ini

CAR, NPF, FDR,

ROA dan BOPO

5. Muhammad Faza

Firdaus dan

Muhamad

Nadratuzzaman

Hosen, Efisiensi

Bank Umum

Syariah

Menggunakan

Pendekatan Two-

Stage Data

Envelopment

Analysis, 2013

Metode Penelitian : Data

Envelopment Analysis (DEA)

dan Model Tobit

Persamaan : Pada

Penelitian ini

membahas tentang

efisiensi perbankan

syariah

Variabel Penelitian: First stage

Variabel input yang digunakan

DPK, Total Aset dan Biaya

Tenaga Kerja. Variabel Output

yang digunakan Pembiayaan dan

Pendapatan Operasional. Second

stage, variabel yang digunakan

menggunakan model tobit yaitu

Aset, jumlah cabang bank,

Perbedaan : Pada

penelitian ini

menggunakan

metode regresi data

panel. Variabel yang

digunakan pada

penelitian ini adalah

CAR, NPF, FDR,

Page 46: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

30

ROA, ROE, CAR dan NPF ROA dan BOPO.

Dan perbankan

syariah yang diteliti

pada penelitian ini

sebanyak 11 BUS.

Hasil Penelitian : Variabel

cabang bank, NPF dan CAR

memiliki pengaruh negatif dan

signifikan terhadap tingkat

efisiensi bank. Sedangkan

variabel aset, ROA dan ROE

memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap tingkat

efisiensi bank.

6. Rosyiqoh Haida

Lutfiana dan

Agung Yulianto,

Determinan

Tingkat Efisiensi

Bank Umum

Syariah di

Indonesia

(Pendekatan Two

Stage DEA), 2015

Metode Penelitian : Data

Envelopment Analysis (DEA)

dan model tobit

Persamaan :

membahas tentang

determinan tingkat

efisiensi perbankan

syariah, obyek

penelitian sebanyak

11 BUS

Variabel Penelitian : ROE,

CAR, NPF, PPAP, BOPO, FDR

dan Cabang Bank

Hasil Penelitian : CAR

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap tingkat

efisiensi dan BOPO berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap

tingkat efisiensi seentara ROE,

NPF, PPAP, FDR, dan cabang

bank tidak berpengaruh

signifikan terhadap tingkat

efisiensi.

Perbedaan : Pada

penelitian ini

membahas efisiensi

Perbankan Syariah

yang telah menjadi

BUS yaitu sebanyak

11 BUS dengan

laporan keuangan

tahunan metode

yang digunakan

regresi data panel

dan periode

penelitian dari tahun

2012-2017

J. Kerangka Pemikiran

Penelitian yang dilakukan ini dimulai dengan menghitung tingkat

efisiensi perbankan syariah di Indonesia pada tahun 2012-2016 dengan

menggunakan rasio keuangan BOPO (Beban Operasional Pendapatan

Page 47: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

31

Operasional). Penelitian ini menggunakan uji analisis regresi data panel untuk

mengetahui apakah variabel independen berpengaruh terhadap variabel

dependen yaitu tigkat efisiensi bank syariah.

2.1 Kerangka Pemikiran

Variabel Independen

CAR (X1)

NPF (X2)

FDR (X3)

ROA(X4)

Pemilihan Model Regresi Panel

Uji

Chow

Uji

Hausman

lier

Uji Signifikansi

Uji F

Ujit

Koefisien Determinasi (R2)

Interpretasi

Variabel Dependen

Efisiensi (BOPO)

Bank Umum Syariah

Metode Estimasi Data Panel

Common effect

Fixed effect

Random effect

Page 48: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

32

K. Hipotesis

Hipotesis adalah kesimpulan atau jawaban sementara terhadap

masalah penelitian yang dibuat berdasarkan kerangka pemikiran. Dikatakan

sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang

relevan bukan didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui

pengumpulan data.27

Hipotesis tersebut akan ditolak jika ternyata salah dan

akan diterima jika fakta-fakta membenarkan. Atas dasar pokok masalah dan

tujuan penelitian skripsi ini, maka hipotesa yang dikemukakan antara lain

sebagai berikut :

1. Uji Statistik F (Uji Simultan)

H0 = Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing

(NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Return On Assetes

(ROA) tidak berpengaruh secara simultan terhadap Biaya Operasional

terhadap Pendapatan Operasional (BOPO).

H1 = Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing

(NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Return On Assetes

(ROA) berpengaruh secara simultan terhadap Biaya Operasional

terhadap Pendapatan Operasional (BOPO).

2. Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF),

Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Return On Assetes (ROA)

terhadap Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

secara parsial. Hipotesisnya sebagai berikut :

Hipotesis 1

H0 = Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh signifikan

secara parsial terhadap tingkat efisiensi perbankan syariah (BOPO).

H1 = Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh signifikan secara

parsial terhadap tingkat efisiensi perbankan syariah (BOPO).

27

Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2004), h. 51.

Page 49: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

33

Hipotesis 2

H0 = Non Performing Financing (NPF) tidak berpengaruh signifikan

secara parsial terhadap tingkat efisiensi perbankan syariah (BOPO).

H1 = Non Performing Financing (NPF) berpengaruh signifikan secara

parsial terhadap tingkat efisiensi perbankan syariah (BOPO).

Hipotesis 3

H0 = Financing to Deposit Ratio (FDR) tidak berpengaruh signifikan

secara parsial terhadap tingkat efisiensi perbankan syariah (BOPO).

H1 = Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh signifikan secara

parsial terhadap tingkat efisiensi perbankan syariah (BOPO).

Hipotesis 4

H0 = Return on Assetes (ROA) tidak berpengaruh signifikan secara

parsial terhadap tingkat efisiensi perbankan syariah (BOPO).

H1 = Return on Assets (ROA) berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap tingkat efisiensi perbankan syariah (BOPO).

L. Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Tingkat

Efisiensi

Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) menunjukkan kecukupan

modal atas risiko total aset yang dimiliki bank tersebut. CAR juga

dianggap sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat

efisiensi bank. CAR dapat merefleksikan kemampuan bank

menghadapi kemungkinan risiko kerugian tidak terduga, karena

tingkat CAR yang dipunyai oleh sebuah bank dapat membentuk

persepsi pasar terhadap tingkat keamanan bank yang bersangkutan.

Dengan CAR yang cukup atau memenuhi ketentuan, bank tersebut

dapat beroperasi dengan baik, sehingga akan menghasilkan laba.

Page 50: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

34

Dengan kata lain semakin tinggi CAR semakin baik kinerja suatu

bank. Penyaluran kredit yang optimal dengan asumsi tidak terjadi

kredit macet akan menaikkan laba yang akhirnya akan meningkatkan

efisiensi bank tersebut.28

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DNDP aspek

permodalan diukur berdasarkan Capital Adequacy Ratio (CAR) atau

rasio kecukupan modal minimum dimana dengan nila diatas 8% maka

bank boleh beroperasi. Aspek permodalan tidak hanya diperlukan

untuk menciptakan sistem perbankan yang sehat tetapi juga

diperlukan agar bank menjadi lebih efisien.

Penelitian Rosyiqoh dan agung, yang menyatakan bahwa CAR

berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat efisiensi Bank

Umum Syariah di Indonesia.29

Berbeda dengan penelitian Firdaus dan

Hosen, yang menyatakan bahwa CAR berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap efisiensi bank.30

2. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap Tingkat

Efisiensi

Pembiayaan bermasalah berarti pembiayaan yang dalam

pelaksanaannya belum mencapai atau memenuhi target yang

diinginkan pihak bank seperti, pengembalian pokok atau bagi hasil

yang bermasalah, pembiayaan yang memiliki kemungkinan timbulnya

resiko dikemudian hari bagi bank, pembiayaan yang termasuk

golongan perhatian khusus, diragukan dan macet sera golongan lancar

yang berpotensi terjadi penunggakan dalam pengembalian.31

28

Glorida Anindya Perwitaningtyas, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efisiensi Bank

di Indonesia Periode 2008-2012, Skripsi Universitas Diponegoro, 2014, h. 44. 29

Rosyiqoh Haida Lutfiana dan Agung Yulianto, Determinan Tingkat Efisiensi Bank

Umum Syaria di Indonesia (Pendekatan Two Stage Data), Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Semarang, 2015. h. 9. 30

Muhammad Faza Firdaus dan Muhammad Nadratuzzaman Hosen, Efisiensi Bank

Umum Syariah Menggunakan Pendekatan Two-Stage Data Envelopment Analysis, Buletin

Ekonomi Moneter dan Perbankan, 2013, h. 187.

31 Veithzal Rivai, Bank dan Financial Instution Management (Conventional and Sharia

System), (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2007), h. 34.

Page 51: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

35

Menurut Sudarsono, pembiayaan non lancar atau yang juga

dikenal dengan istilah NPF dalam perbankan syariah adalah jumlah

kredit yang tergolong lancar yaitu dengan kualitas lancar, diragukan

dan macet berdasarkan ketentuan Bank Indonesia tentang kualitas

aktiva produktif.32

Non Performing Financing (NPF) merupakan jumlah

pembiayaan bermasalah (macet) yang dikelola oleh bank syariah dan

mencerminkan risiko kredit. Bank yang memiliki jumlah pembiayaan

macet tinggi umumnya tidak beroperasi secara efisien yang berarti

NPF berhubungan negatif dengan tingkat efisiensi bank.

Hasil penelitian Firdaus dan Hosen, menyatakan bahwa Non

Performing Financing (NPF) berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap tingkat efisiensi Bank Umum Syariah.33

Rosyiqoh dan

Agung, juga menyatakan bahwa NPF berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap tingkat efisiensi Bank Umum Syariah di

Indonesia.34

3. Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Tingkat

Efisiensi

Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan rasio yang

menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar

kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan

mengendalikan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.

Semakin tinggi rasio ini, memberikan indikasi semakin rendahnya

likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini dikarenakan jumlah dana

yang diperlukan untuk membiayai kredit semakin besar dan akan

meningkatkan laba yang bersangkutan, dengan kata lain kenaikan

32

Heri Sudarsono, Konsep Ekonomi Islam Suatu Pengantar, (Yogyakarta: Ekonisia,

2007), h.16. 33

Muhammad Faza Firdaus dan Muhammad Nadratuzzaman Hosen, Efisiensi Bank

Umum Syariah Menggunakan Pendekatan Two-Stage Data Envelopment Analysis, Buletin

Ekonomi Moneter dan Perbankan, 2013, h. 187. 34

Rosyiqoh Haida Lutfiana dan Agung Yulianto, Determinan Tingkat Efisiensi Bank

Umum Syaria di Indonesia (Pendekatan Two Stage Data), Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Semarang, 2015. h. 9.

Page 52: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

36

FDR akan meningkatkan Return on Asset, sehingga kinerja keuangan

bank akan semakin membaik dengan asumsi bank tersebut

menyalurkan kredit dengan efektif sehingga jumlah kredit macetnya

akan kecil. Kenaikan profitabilitas bank mengndikasikan tingkat

efisiensi bank yang baik.35

Hasil penelitian Zulfikar, menyatakan bahwa rasio Financing to

Deposit Ratio (FDR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

tingkat efisiensi perbankan syariah.36

4. Pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap Tingkat Efisiensi

Menurut Lukman Dendawijaya37

Return On Asset adalah

perbandingan antara laba bersih bank dengan Return on Asset itu

sendiri. Rasio ini banyak diamati oleh para pemegang saham bank

(baik pemegang saham pendiri maupun pemegang saham baru) serta

para investor di pasar modal yang ingin membeli saham bank yang

bersangkutan (jika bank tersebut telah go public). Dalam praktiknya,

para investor di pasar modal mempunyai beberapa motif atau tujuan

dalam membeli saham bank yang telah melakukan emisi sahamnya.

Dengan demikian rasio ini merupakan indikator yang amat penting

bagi para pemegang saham dan calon investor untuk mengukur

kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan

dengan pembayaran deviden. Kenaikan rasio ini berarti juga terjadi

kenaikan laba bersih dari bank yang bersangkutan. Selanjutnya

kenaikan tersebut akan menyebabkan kenaikan harga saham.

Bank dengan total asset relatif besar akan mempunyai kinerja

yang lebih baik karena mempunyai total revenue yang relatif besar

sebagai akibat penjualan produk yang meningkat. Dengan

meningkatnya total revenue tersebut maka akan meningkatkan laba

perusahaan sehingga bank syariah akan beroperasi lebih efisien.

35

Lukman Dendiwijaya, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Ghalia Indonesia), 2009. 36

Zulfikar Bagus Pambuko, Determinan Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah di

Indonesia: Two Stage Data Envelopment Analysis, Cakrawala Vol. XI No. 2, 2016, h. 188. 37

Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005), h.

118.

Page 53: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

37

Hasil penelitian Firdaus dan Hosen, menyatakan bahwa Return

on Asset (ROA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat

efisiensi Bank Umum Syariah.38

Zulfikar, juga menyatakan bahwa

ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat efisiensi

perbankan syariah.39

Berbeda dengan hasil penelitian Al Arif, yang

menyatakan bahwa ROA memiliki pengaruh negatif terhadap tingkat

efisiensi operasional bank syariah.40

38

Muhammad Faza Firdaus dan Muhammad Nadratuzzaman Hosen, Efisiensi Bank

Umum Syariah Menggunakan Pendekatan Two-Stage Data Envelopment Analysis, Buletin

Ekonomi Moneter dan Perbankan, 2013, h. 187. 39

Zulfikar Bagus Pambuko, Determinan Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah di

Indonesia: Two Stage Data Envelopment Analysis, Cakrawala Vol. XI No. 2, 2016, h. 188. 40

M. Nur Rianto AL-Arif, Keterkaitan Kebijakan Pemisahan Terhadap Tingkat Efisiensi

Pada Industri Perbankan Syariah di Indonesia, 2015, h. 300.

Page 54: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitan

kuantitatif. Penelitian kuantitatif ialah penelitian yang dituntut menggunakan

angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta

penampilan dari hasilnya.1

Penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel yang diolah

menggunakan program Eviews 9 dan bertujuan untuk mengungkapkan

seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Financing

to Deposit Ratio (FDR) dan Return on Asset (ROA) sebagai variabel

indepnden. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

sebagai variabel dependen.

Penelitian ini dilakukan pada periode 2012-2017 pada Bank Syariah

yang telah menjadi Bank Umum Syariah pada periode tersebut. Data yang

digunakan merupakan data indikator kinerja perbankan yang antara lain

mengenai CAR, NPF, FDR, ROA dan BOPO yang terdapat dalam neraca,

dan rasio-rasio keuangan dari Bank Umum Syariah yang dijadikan objek

penelitian. Data diperoleh dari laporan keuangan semester masing-masing

Bank Syariah Umum yang dipublikasikan melalui situs (website) masing-

masing bank yang bersangkutan, laporan statistik tahunan OJK, serta data lain

yang dianggap relevan dengan masalah yang akan diteliti pada tahun 2012

sampai tahun 2017.

1 Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2002), h.10.

Page 55: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

39

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.1

Populasi dalam penelitian ini adalah kelompok Bank Umum Syariah

sebanyak 13 BUS yang berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan.

Daftar populasi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Daftar Populasi Bank Umum Syariah di Indonesia

No Nama Bank

1 PT Bank Muamalat Indonesia

2 PT Bank Syariah Mandiri

3 PT Bank Syariah Mega Indonesia

4 PT Bank Syariah BRI

5 PT Bank Syariah Bukopin

6 PT Bank Panin Syariah

7 PT Bank Victoria Syariah

8 PT Bank BCA Syariah

9 PT Bank Jabar Banten Syariah

10 PT Bank Syariah BNI

11 PT Maybank Syariah

12 PT Bank Tabungan Negara Nasional Indonesia Syariah

13 PT Bank Aceh Syariah

Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2016

Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang

dianggap dapat menggambarkan populasinya.2 Seperti pemahaman ini, maka

sampel dalam penelitian ini adalah sebagian atau wakil yang sudah ditentukan

oleh peneliti.

Teknik pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode

purposive sampling untuk menentukan jumlah sampel amatan yang

sebenarnya. Menurut Margono, pemilihan sekelompok subjek dengan

1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,

(Bandung: AFABETA, 2014), h. 117. 2 Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2004), h. 57.

Page 56: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

40

purposive sampling didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang

mempunyai sangkut paut yang erat denngan ciri-ciri populasi yang sudah

diketahui sebelumnya, dengan kata lain unit sampel yang dihubungi sesuai

dengan krteria-kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan tujuan

penelitian.3 Dalam penelitian ini, kriteria yang digunakan dalam menentukan

sampel tersebut, antara lain:

a. Bank syariah yang terdaftar di Bank Indonesia.

Pada kriteria ini, semua bank syariah memenuhi syarat.

b. Mempublikasikan Laporan Keuangan Semester periode 2012-

2017.

Pada kriteria ini, hanya 11 Bank Umum Syariah yang memenuhi

syarat.

Berdasarkan kriteria di atas, berikut daftar sampel yang akan diteliti:

Tabel 3.2

Daftar Sampel Penelitian

No Bank Umum Syariah Website Resmi

1 PT Bank Muamalat Indonesia www.bankmuamalat.co.id

2 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id

3 PT Bank Syariah Mega Indonesia www.megasyariah.co.id

4 PT Bank Syariah BRI www.brisyariah.co.id

5 PT Bank Syariah Bukopin www.syariahbukopin.co.id

6 PT Bank Panin Syariah www.paninbanksyariah.co.id

7 PT Bank Victoria Syariah www.bankvictoriasyariah.co.id

8 PT Bank BCA Syariah www.bcasyariah.co.id

9 PT Bank Jabar Banten Syariah www.bjbsyariah.co.id

10 PT Bank Syariah BNI www.bnisyariah.co.id

11 PT Maybank Indonesia www.maybanksyariah.co.id

Sumber: Bank Indoensia, data diolah.

3 Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 128.

Page 57: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

41

C. Metode Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data

sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber yang menerbitkan

dan bersifat siap pakai. Data sekunder mampu memberikan informasi

dalam pengambilan keputusan meskipun dapat diolah lebih lanjut.4

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan

keuangan semester Bank Umum Syariah periode 2012, 2013, 2014,

2015, 2016 dan 2017.

2. Sumber Data

Sesuai dengan permasalahan yang diangkat oleh penulis, maka

dalam pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan cara:

a. Penelitian kepustakaan (literatur research)

Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-

data yang bersumber dari buku-buku, jurnal, majalah, surat kabar

yang berkaitan dengan masalah yang diteliti kemudian

mempelajari berbagai literatur tersebut untuk memperoleh

landasan teori yang digunakan dalam penelitian.

b. Dokumentasi

Metode dokumenter dibutuhkan untuk penelitian ini

karena data yang dibutuhkan merupakan data sekunder berupa

laporan triwulan yang telah dipublikasikan oleh masing-masing

Bank Umum Syariah (BUS). Metode ini dilakukan dengan cara

pengambilan data yang diperoleh dari laporan keuangan semester

Bank Umum Syariah (BUS) pada tahun 2012, 2013, 2014, 2015,

2016 dan 2017 yang diperoleh sari website resmi masing-masing

BUS.

4 Toni Wijaya, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis Teori dan Praktik,

(Yoogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h. 19.

Page 58: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

42

D. Teknik Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data

yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

2. Data Panel

Analisis dalam penelitian ini merupakan gabungan antara data deret

waktu (time-series) dan data deret lintang (crosssection). Data time series

merupakan data dimana setiap observasi diidentifikasi dengan

menggunakan waktu atau tanggal. Sedangkan data silang (cross section)

merupakan data dimana setiap observasi diidentifikasi dengan

menggunakan ID unik, misalnya provinsi atau Negara, atau perusahaan.

Data panel merupakan data gabungan dari data runtun waktu (time series

data) dan data silang (cross section data). Dengan kata lain data panel atau

disebut juga “pooled data” mempunyai dimensi waktu dan ruang.5

Kelebihan data panel6 ini antara lain:

1. Dapat mengontrol heterogenitas individu dengan memberikan variable

spesifik subjek.

2. Dengan menggabungkan antara observasi runtut waktu dan seksi

silang, data panel memberi lebih banyak informasi, lebih banyak

variasi, sedikit kolinearitas antar variabel lebih banyak degree of

freedom dan lebih efisien.

3. Dengan mempelajari observasi seksi silang berulang-ulang, data panel

paling tepat untuk mempelajari dinamika perubahan.

5 Jonathan Sarwono, Prosedur-prosedur Analisis Populer Aplikasi Riset Skripsi dan Tesis dengan

Eviews, (Yogyakarta: Gava Media, 2016), h. 1. 6 Damodar N. Gujarati, Basic Econometrics, The McGraw - Hill Companies, 2004, h.

637-638.

Page 59: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

43

4. Data penel paling baik untuk mendeteksi dan mengukur dampak yang

secara sederhana tidak bisa dilihat pada data seksi silang murni dan

runtut waktu murni.

5. Data panel memudahkan untuk mempelajari model perilaku yang

rumit.

6. Dengan membuat data menjadi lebih banyak, data panel dapat

meminimumkan bias yang bisa terjadi jika kita mengagregasi

individu-individu atau perusahaan-perusahaan ke dalam agregasi

besar.

Model regresi data panel dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Dimana :

BOPO = Beban Operasional dan Pendapatan Operasional

a = Konstanta

β = Koefisien Regresi untuk Variabel Independen

CAR = Capital Adequacy Ratio

NPF = Non Performing Financing

ROA = Return On Asset

ε = Tingkat kesalahan (standard error)

i = Jenis Perusahaan

t = Waktu

a. Estimasi Model Regresi Data Panel

Untuk mengestimasi parameter model dengan data panel,

terdapat tiga teknik (model) pendekatan yang terdiri dari Common

BOPOit = a + β1CARit + β2NPFit + β3FDRit + β4ROAit + εit

Page 60: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

44

Effect, pendekatan efek tetap (fixed effect), dan pendekatan efek acak

(random effect).7 Ketiga model pendekatan dalam analisis data panel

tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Common Effect Model atau Pooled Least Square

Pooled Least Square merupakan metode estimasi mode

regresi data panel paling sederhana yang mengasumsikan intercept

dan koefisien slope yang konstan antar waktu dan cross section

(common effect). Pendekatan ini tidak memperhatikan dimensi

individu maupun waktu dan menganggap bahwa perilaku antar

perusahaan sama dalam berbagai kurun waktu.8 Persamaan pada

estimasi dengan menggunakan model Common Effect dapat ditulis

dalam bentuk sebagai berikut:

Dimana:

i = 1, 2, ..., n

t = 1, 2, ..., t

2) Model Efek Tetap (Fixed Effect Model)

Fixed Effect Model merupakan teknik mengestimasi data

panel dengan menggunakan variabel dummy untuk menangkap

adanya perbedaan intersep. Pengertian Fixed Effect ini didasarkan

adanya perbedaan intersep antara perusahaan namun intersep antar

waktunya sama (time innvariant). Di samping itu model ini juga

mengasumsikan bahwa koefisien regresi (slope) tetap antar

7 Alan Prahutama, et.al., Modul Praktikum Ekonometrika, Fakultas Sains dan

Matematika,

Universitas Diponegoro, Semarang, 2014, h. 40. 8 Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinyya: Disertai Panduan Eviews,

Edisi Keempat, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2013), h. 355.

Yit = β0 + β1X1it + β2X2it + εit

Page 61: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

45

perusahaan dan antar waktu. Model estimasi ini seringkali disebut

Least Square Dummy Variabels (LSDV).9 Persamaan pada estimasi

dengan menggunakan Fixed Effect Model dapat ditulis dalam

bentuk sebagai berikut:

Dimana:

i = 1, 2, ..., n

t = 1, 2, ..., t

D = Dummy

3) Pendekatan Efek Acak (Random Effect Model).

Random Effect Model merupakan metode estimasi model

regresi data panel dengan asumsi koefisien slope dengan intersep

berbeda antar individu dan antar waktu (random effect). Model ini

akan mengestimasi data panel dimana variabel gangguan mungkin

saling berhubungan antar waktu dan antar individu.10

Persamaan

pada estimasi dengan menggunakan model Random Effect dapat

ditulis dalam bentuk sebagai berikut:

Dimana:

ui ~ N (0,σu2) = Komponen cross section error

vt ~ N (0,σu2) = Komponen time series error

wit ~ N (0,σu2) = Komponen error kombinasi

9 Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinyya: Disertai Panduan Eviews,

Edisi Keempat, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2013), hlm. 357. 10

Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinyya: Disertai Panduan

Eviews, Edisi Keempat, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2013), h. 359.

Yit = β + β1X1it + β2X2it + β3X3it + β4X4it + β5D1it + β6D2it + ... +εit

Yit = ɑ1 + βjXjit + εit dengan εit = ui + vt + wit

Page 62: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

46

b. Pemilihan Model Regresi Data Panel

Dari ketiga model yang telah diestimasi akan dipilih model

mana yang paling tepat/sesuai dengan tujuan penelitian. Ada tahapan uji

(test) yang dapat dijadikan alat dalam memilih model regresi data panel

(CE, FE atau RE) berdasarkan karakteristik data yang dimiliki, yaitu: F

Test (Chow Test) dan Hausman Test

1) F Test (Chow Test)

Uji Chow-Test bertujuan untuk menguji/membandingkan

atau memilih mana yang terbaik apakah model Common Effect atau

Fixed Effect yang akan digunakan untuk melakukan regresi data

panel. Uji Chow dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut:

H0: Common Effect (CE)

H1: Fixed Effect Model (FE)

Dasar penolakan hipotesis diatas adalah dengan

membandingkan F hitung dengan F tabel.11

Apabila F hitung lebih besar dari F tabel, maka H0 ditolak. Berarti

model yang lebih tepat digunakan adalah Fixed Effect Model.

Apabila F hitung lebih kecil dari F tabel, maka H0 diterima. Berarti

model yang lebih tepat digunakan adalah Common Effect.

Atau kita dapat melihat profitabilitas cross section F dan Chi-

Square, dengan ketentuan :

Jika probabilitas < 0,05 berarti H0 ditolak

Jika probabilitas > 0,05 berati H0 diterima

11

Bambang Juanda dan Junaidi, Ekonometrika Deret Waktu: Teori dan Aplikasi, (Bogor:

IPB Pers. 2012), h. 195.

Page 63: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

47

2) Uji Hausman Test

Uji hausman dapat didefinisikan sebagai penguji statistic

untuk memilih apakah model Fixed Effect atau Random Effect

yang paling tepat digunakan. Pengujian uji hausman dilakukan

dengan hipotesis berikut :

H0 : Random Effect Model

H1 : Fixed Effect Model

Uji Hausman akan mengikuti distribusi statistic Chi Square

dengan Degree of Freedom sebanyak k, dimana k adalah jumlah

variabel independen. Jika nilai statistik hausman lebih besar dari

nilai kritisnya maka H0 ditolak dan model yang tepat adalah model

Fixed Effect sedangkan sebaliknya bila nilai statistik hausman lebih

kecil dari nilai kritisnya maka model yang tepat adalah model

Random Effect.

Atau dapat melihat kepada nilai probablitas cross section

random, dengan ketentuan:12

Jika probabilitas < 0,05 berarti H0 ditolak

Jika probabilitas > 0,05 berati H0 diterima

1. Uji Signifikansi Regresi Data Panel Terpilih

a. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) merupakan pengukuran

proporsi varian variabel tergantung tentang rata-ratanya yang

dapat dijelaskan oleh variabel bebas atau prediktornya. Jika nilai

12

Bambang Juanda dan Junaidi, Ekonometrika Deret Waktu:Teori dan Aplikasi, (Bogor:

IPB Pers, 2012), h. 197.

Page 64: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

48

koefisien determinasi semakin besar (mendekati 1), maka

prediksi yang dibuat semakin akurat. Rentang nilai R-Square (R2)

ialah antara 1-0. Nilai ini selalu positif. Nilai R square (R2)

mendekati 1 mempunyai makna kecocokan model regresi

semakin benar, sebaliknya jika nilainya mendekati 0, maka

model regresi semakin tidak layak.

Terdapat juga yang disebut dengan adjusted R square

(2), yang merupakan nilai R2 yang disesuaikan dengan

mempertimbangkan jumlah variabel bebas atau prediktor yang

dimasukkan dalam persamaan regresi dan ukuran sampel.

Asumsinya, jika variabel bebas ditambahkan, nilai ini cenderung

naik. Nilai ini sering digunakan sebagai nilai kecocokan model

(goodness of fit) dimana jika nilainya semakin tinggi (mendekati

1), model semakin benar atau akurat. Nilai ini umumnya lebih

kecil dari nilai R square (R2) meski kadang dapat juga sama

(2≤R2).

Jika dibandingkan antara nilai R square (R2) dan nilai

Adjusted Rsquare (2) , untuk pengukuran kecocokan model, maka

nilai Adjusted R Square (2) akan lebih baik, karena nilai

Adjusted R Square (2) dapat naik atau turun dengan adannya

penambahan variabel baru, tergantung dari korelasi antara v

ariabel bebas tambahan tersebut dengan variabel terikatnya.

b. Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel

independen secara bersama-sama (simultan) dapat berpengaruh

terhadap variabel dependen. Dengan hipotesisnya adalah:

H0 : b1= b2= b3= ...= bn=0

Ha : minimal ada salah satu b, dimana bi≠0

Page 65: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

49

Jika hasil menunjukkan:

Jika nilai F-hitung > F-tabel atau nilai probabilitas < taraf nyata

(alpha 5%) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya variabel

bebas secara bersamaan berpengaruh nyata terhadap variabel

terikat.

Jika nilai F hitung < F-tabel atau nilai probabilitas > taraf nyata

(alpha 5%) maka H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya variabel

bebas secara bersamaan tidak berpengaruh nyata terhadap

variabel terkait.

c. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-

masing variabel independen secara parsial atau sendiri-sendiri

terhadap variabel dependen. Dengan hipotesisnya:

H0 : b1=0

Ha : bi≠0 .

Jika hasil menunjukkan:

Jika nilai t-hitung < t-tabel atau nilai probabilitas > taraf nyata

maka H0 diterima yang artinya varibael bebas (Xn) tidak

berpengaruh nyata (tidak signifikan) terhadap variabel terikat.

Jika nilai t-hitung > t-tabel atau nilai probabilitas < taraf nyata

maka H0 ditolak, yang artinya variabel bebas (Xn) berpengaruh

nyata (signifikan) terhadap variabel terikat.

E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari

orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

Page 66: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

50

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.13

Variabel dalam penelitian ini dapat dibedakan

menjadi dua yaitu variabel independen (bebas) dan Variabel dependen

(terikat).

a. Variabel Independen

Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

terikat. Variabel independen (bebas) dalam penelitian ini

menggunakan faktor kecukupan modal yang diproksikan dengan

Capital Adequacy Ratio (CAR), faktor kualitas aset diproksikan

dengan Non Performing Financing (NPF), faktor likuiditas

diproksikan dengan Financing to Deposit Ratio (FDR), dan faktor

profiabilitas yang diprosikakan dengan Return on Asset (ROA).

b. Variabel Dependen

Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang

dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini yaitu variabel

Tingkat Efisiensi yang diprosikan dengan Beban Operasional

Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO).

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel menjelaskan cara tertentu yang

digunakan untuk mengoperasionalkan konstruk sehingga

memungkinkan bagi peneliti lain untuk melakukan replikasi

pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara

pengukuran konstruk yang lebih baik. Definisi operasional berkaitan

dengan penyusunan alat ukur atau skala penelitian.14

13

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

(Bandung: AFABETA, 2014), h. 61. 14

Toni Wijaya, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis Teori dan Praktik,

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h. 14.

Page 67: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

51

Tabel 3.3

Definisi Operasional Variabel

Variabel Konsep Rumus Skala

Variabel Independen (Bebas)

Capital

Adequacy

Ratio (CAR)

Mengukur

kecukupan modal

guna menutupi

kemungkinan

kegagalan dalam

pemberian

pembiayaan.

Rasio

Net

Performing

Finance (NPF)

Menunjukkan

seberapa besar

risiko pembiayaan

yang akan

ditanggung oleh

pihak bank.

Rasio

Financing to

Debt Ratio

(FDR)

Mengukur

perbandingan

jumlah

pembiayaan yang

diberikan bank

dengan dana yang

diterima oleh

bank

Rasio

Return on

Asset (ROA)

Merupakan rasio

profitabilitas yang

dapat

menggambarkan

kemampuan

perusahaan dalam

mengelola asset

yang dimilikinya

Rasio

Variabel Dependen (terikat)

Beban

Operasional

terhadap

Pendapatan

Operasional

(BOPO)

Mengukur

kemampuan

perusahaan untuk

menggunakan

semua aset yang

dimilikinya

seefisien

mungkin.

Rasio

Page 68: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

52

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Statistik Deskriptif

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel

dependen yaitu Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

dan variabel independen yaitu Capital Adaquacy Ratio (CAR), Non

Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Return

On Asset (ROA) Objek penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah

(BUS) yang telah memenuhi kinerja yang telah ditetapkan seperti yang telah

dijabarkan pada bab sebelumnya. Berikut merupakan analisis deskriptif dari

masing-masing variabel penelitian.

1. Analisis Deskriptif Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah Periode

2012-2017

Rasio efisiensi adalah rasio yang mengukur kemampuan

perusahaan untuk menggunakan semua aset yang dimilikinya seefisien

mungkin. Cara dasar untuk mengukur rasio efisiensi bank, yang paling

banyak digunakan adalah rasio biaya pada pendapatan. Biaya terdiri dari

gaji, teknologi, bangunan, persediaan dan biaya administrasi.

Tingkat efisiensi perbankan syariah pada penelitian ini

menggunakan rasio BOPO karena pengukuran efisiensi menurut Bank

Indonesia dilihat dari nilai Biaya Operasional Pendapatan Operasional

(BOPO). Rasio BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional

dan pendapatan operasional. Rasio BOPO adalah perbandingan antara

biaya operasional dan pendapatan operasional. Rasio BOPO

digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank

dalam melakukan kegiatan operasinya.1 Semakin kecil rasio ini berarti

semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang

1 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan,, h. 119-120.

Page 69: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

53

bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi

bermasalah semakin kecil.1

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif Tingkat Efisiensi

Variabel Obs Mean Median Maximum Minumum Std. Dev.

BOPO 132 95.09644 91.83000 217.4000 47.60000 24.88283

Sumber: Hasil Output Eviews 9, diolah

Pada tabel 4.1 menunjukkan nilai tingkat efisiensi 11 BUS pada

periode 2012-2017 berkisar antara 47,60 sampai 217,40 dengan nilai

rata-rata (mean) 95,09644. Angka rasio BOPO terkecil dialami oleh

Bank Panin Syariah pada semester II tahun 2012, yaitu sebesar

47.60.%. Sedangkan, angka Rasio BOPO terbesar dimiliki oleh Bank

Panin Syariah pada semester II tahun 2017 sebesar 217,40%, angka

tersebut menunjukkan nilai yang cukup besar untuk nilai rasio BOPO

artinya Bank Panin Syariah mengalami penurunan tingkat efisiensi.

2. Analisis Deskriptif Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Umum

Syariah Periode 2012-2017

Rasio ini digunakan untuk mengukur kecukupan modal yang

dimiliki bank adalah Capital Adequacy Ratio (CAR). Pengukuran CAR

bertujuan untuk memastikan bahwa bank dapat menyerap kerugian yang

timbul dari aktivitas yang dilakukan bank.

CAR juga dianggap sebagai salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi tingkat efisiensi bank. CAR dapat merefleksikan

kemampuan bank menghadapi kemungkinan risiko kerugian tidag

terduga, karena tingkat CAR yang dipunyai oleh sebuah bank dapat

membentuk persepsi pasar terhadap tingkat keamanan bank yang

bersangkutan.

1 Ismi Hariyani, Restrukturisasi & Penghapusan Kredit Macet, h. 54.

Page 70: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

54

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif Capital Adequacy Ratio (CAR)

Variabel Obs Mean Median Maximum Minumum Std. Dev.

CAR 132 22.07402 16.95000 75.83000 10.74000 13.39351

Sumber: Hasil Output Eviews 9, diolah

Pada tabel 4.2 menunjukkan ratio Capital Adequicy Ratio (CAR)

11 BUS pada periode 2012-2017 berkisar antara 10,74000 atau 10,74%

sampai dengan 75,83000 atau 75,83%, dengan nilai rata-rata (mean)

sebesar 22,07402 atau 22,07%. Nilai minimum Capital Adequacy Ratio

(CAR) tersebut terdapat pada Bank Syariah Bukopin pada periode 2014

semester I sebesar 10,74%. Sedangkan untuk nilai maximum Capital

Adequacy Ratio (CAR) terdapat pada Maybank Syariah pada periode

2017 semester II sebesar 75,83%.

3. Analisis Deskriptif Non Performing Financing (NPF) Bank Umum

Syariah Periode 2012-2017

Rasio Non Performing Financing (NPF), selalu digunakan

pada saat mempublikasikan kondisi kinerja bank sebagai variabel

yang mengukur tingkat permasalahan pembiayaan yang dihadapi oleh

bank syariah. Bank dengan NPF tinggi, berpotensi terhadap kerugian

bank.2

Tabel 4.3

Statistik Deskriptif Non Performing Financing (NPF)

Variabel Obs Mean Median Maximum Minumum Std. Dev.

NPF 132 4.815379 3.300000 43.99000 0.000000 6.049320

Sumber: Hasil Output Eviews 9, diolah

Pada tabel 4.3 menunjukkan ratio Non Performing Financing

(NPF) 11 BUS pada periode 2012-2017 berkisar antara 0,000000 atau

2 Dwi Nur’aini Ihsan, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah, h. 96.

Page 71: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

55

0,00% sampai dengan 43,99000 atau 43,99%, dengan nilai rata-rata

(mean) sebesar 4,815379 atau 4,81%. Nilai minimum Non Performing

Financing (NPF) tersebut terdapat pada Maybank Syariah pada periode

2012 semester II dan Maybank Syariah periode 2017 semester I dan

semester II sebesar 0,00%, artinya 100% dari jumlah pembiayaan yang

disalurkan oleh Maybank Syariah pada periode tersebut tidak tergolong

kepada pembiayaan yang bermasalah. Sedangkan untuk nilai maximum

Non Performing Financing (NPF) juga terdapat pada Maybank Syariah

pada periode 2016 semester II sebesar 43,99%, angka tersebut

menunjukkan nilai yang cukup besar untuk nilai rasio NPF, karena

artinya hanya 56,01% pembiayaan yang disalurkan Maybank

Syariah yang terbebas dari golongan pembiayaan bermasalah.

4. Analisis Deskriptif Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Umum

Syariah Periode 2012-2017

FDR merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas

suatu bank dalam membayar kembali penarikan dana yang

dilakukan deposan dengan mengandalkan pembiayaan yang diberikan

sebagai sumber likuiditasnya, yaitu dengan cara membagi jumlah

pembiayaan yang diberikan bank terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK).

Tabel 4.4

Statistik Deskriptif Financing to Deposit Ratio (FDR)

Variabel Obs Mean Median Maximum Minumum Std. Dev.

FDR 132 98.23932 92.54000 285.7900 46.08000 26.52542

Sumber: Hasil Output Eviews 9, diolah

Pada tabel 4.4 menunjukkan ratio Financing to Deposit Ratio

(FDR) 11 BUS pada periode 2012-2017 berkisar antara 46,08000 atau

46,08% sampai dengan 285,7900 atau 285,79%, dengan nilai rata-rata

(mean) sebesar 98,23932 atau 98,23%. Nilai minimum Financing to

Deposit Ratio (FDR) tersebut terdapat pada Bank Victoria Syariah pada

periode 2012 semester II sebesar 46,08%. Hal tersebut sekaligus

Page 72: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

56

menunjukkan bahwa jumlah pembiayaan yang disalurkan Bank

Victoria Syariah adalah sebesar 46,08% dari jumlah dana pihak ketiga

yang berhasil disimpan. Sedangkan untuk nilai maximum Financing to

Deposit Ratio (FDR) terdapat pada Maybank Syariah pada periode 2012

semester I sebesar 285,79%. Hal ini menunjukan bahwa Maybank

Syariah menyalurkan jumlah pembiayaan lebih besar dibanding jumlah

dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun, karena angkanya melibihi

100%.

5. Analisis Deskriptif Return on Asset (ROA) Bank Umum Syariah

Periode 2012-2017

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen

bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan.

Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat

keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi

bank tersebut dari segi penggunaan aset. Berdasarkan ketentuan Bank

Indonesia, standar rasio ROA yang cukup baik minimal adalah 1,5%.

Tabel 4.5

Statistik Deskriptif Return on Asset (ROA)

Variabel Obs Mean Median Maximum Minumum Std. Dev.

ROA 132 0.349621 0.870000 8.180000 -20.13000 3.393283

Sumber: Hasil Output Eviews 9, diolah

Pada tabel 4.5 menunjukkan ratio Return On Asset (ROA) 11 BUS

pada periode 2012-2017 berkisar antara -20,13000 atau -20,13% sampai

dengan 8,180000 atau 8,18%, dengan nilai rata-rata (mean) sebesar

0,349621 atau 0,34%. Nilai minimum Return On Asset (ROA) tersebut

terdapat pada Maybank Syariah pada periode 2015 semester II sebesar -

20,13%. Terlihat rasio ROA yang menunjukkan nilai negatif, yang

artinya aset yang dipergunakan tidak memberikan keuntungan ataupun

kerugian pada bank atau kemampuan modal yang diinvestasikan secara

keseluruhan aktiva belum mampu menghasilkan keuntungan.

Page 73: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

57

Sedangkan untuk nilai maximum Return On Asset (ROA) juga terdapat

pada Maybank Syariah pada periode 2017 semester I sebesar 8,18%.

B. Regresi Data Panel

Pemilihan Model Regresi Data Panel

Kombinasi dari data bertipe cross section dan data time series (yakni

sejumlah variabel diobservasi atas sejumlah kategori dan dikumpulkan

dalam suatu jangka waktu tertentu). Data demikian disebut sebagai data

panel atau pooling, dan model yang digunakan unyuk menganalisis data

jenis ini disebut sebagai model data panel. Secara umum terdapat 3 model

panel yang sering digunakan: 1) Common Effect Model (CEM), 2) Fixed

Effect Model (FEM), 3) Random Effect Model (REM).117

Pemilihan model berdasarkan pada asumsi yang dipakai oleh peneliti dan

tentunya memenuhi syarat-syarat pengolahan data statistik yang benar,

sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara statistik.

Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu uji regresi pada ketiga

model yang tersedia, kemudian memilih satu model yang tepat untuk dapat

digunakan dalam penelitian ini. Hasil regresi untuk model common effect

dapat dilihat pada tabel 4.6. Sedangkan untuk hasil regresi model fixed effect

dapat dilihat pada tabel 4.7 dan untuk hasil regresi model random effect dapat

dilihat pada tabel 4.8:

Page 74: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

58

Tabel 4.6

Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Common Effect Model

Dependent Variable: BOPO

Method: Panel Least Squares

Date: 07/01/18 Time: 08:49

Sample: 2012S1 2017S2

Periods included: 12

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 132 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 106.9140 3.695899 28.92774 0.0000

CAR 0.064124 0.084754 0.756595 0.4507

NPF -0.140083 0.251384 -0.557247 0.5783

FDR -0.102963 0.042537 -2.420548 0.0169

ROA -6.988908 0.449789 -15.53820 0.0000 R-squared 0.840347 Mean dependent var 95.09644

Adjusted R-squared 0.835319 S.D. dependent var 24.88283

S.E. of regression 10.09769 Akaike info criterion 7.499633

Sum squared resid 12949.34 Schwarz criterion 7.608830

Log likelihood -489.9758 Hannan-Quinn criter. 7.544006

F-statistic 167.1189 Durbin-Watson stat 1.501559

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil Output Eviews 9 (data diolah)

Page 75: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

59

Tabel 4.7

Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Fixed Effect Model

Dependent Variable: BOPO?

Method: Pooled Least Squares

Date: 06/16/18 Time: 14:03

Sample: 2012S1 2017S2

Included observations: 12

Cross-sections included: 11

Total pool (balanced) observations: 132 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 121.4398 7.154352 16.97425 0.0000

CAR? -0.344484 0.205313 -1.677849 0.0960

FDR? -0.147451 0.049233 -2.994939 0.0034

NPF? -0.386156 0.296627 -1.301822 0.1955

ROA? -6.848006 0.515302 -13.28931 0.0000

Fixed Effects (Cross)

_BCAS--C -0.130392

_BJBS--C -2.117041

_BMI--C -6.509157

_BNIS--C -4.763011

_BPDS--C -2.424459

_BRIS--C -3.240437

_BSB--C -3.838969

_BSM--C -6.155794

_BSMI--C 2.446421

_BVS--C 5.447575

_MBS--C 21.28526 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.860765 Mean dependent var 95.09644

Adjusted R-squared 0.844105 S.D. dependent var 24.88283

S.E. of regression 9.824639 Akaike info criterion 7.514309

Sum squared resid 11293.25 Schwarz criterion 7.841900

Log likelihood -480.9444 Hannan-Quinn criter. 7.647427

F-statistic 51.66475 Durbin-Watson stat 1.737346

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil Output Eviews 9 (data diolah)

Page 76: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

60

Tabel 4.8

Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Random Effect

Dependent Variable: BOPO?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 06/16/18 Time: 14:04

Sample: 2012S1 2017S2

Included observations: 12

Cross-sections included: 11

Total pool (balanced) observations: 132

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 107.8804 4.051874 26.62483 0.0000

CAR? 0.045536 0.095240 0.478124 0.6334

FDR? -0.105847 0.043165 -2.452164 0.0156

NPF? -0.193312 0.260687 -0.741548 0.4597

ROA? -7.036030 0.456852 -15.40111 0.0000

Random Effects (Cross)

_BCAS--C -0.984823

_BJBS--C -0.709505

_BMI--C -1.189302

_BNIS--C -0.679456

_BPDS--C -1.071580

_BRIS--C -0.030763

_BSB--C -0.156464

_BSM--C -0.971797

_BSMI--C 1.989271

_BVS--C 2.521325

_MBS--C 1.283094 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 2.367637 0.0549

Idiosyncratic random 9.824639 0.9451 Weighted Statistics R-squared 0.839912 Mean dependent var 73.00196

Adjusted R-squared 0.834870 S.D. dependent var 24.37567

S.E. of regression 9.905343 Sum squared resid 12460.71

F-statistic 166.5787 Durbin-Watson stat 1.548503

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.840093 Mean dependent var 95.09644

Sum squared resid 12969.94 Durbin-Watson stat 1.487706

Sumber: Hasil Output Eviews 9 (data diolah)

Langkah kedua, setelah mendapatkan hasil regresi model Common

Effect dan Fixed Effect, yaitu melakukan Uji Chow. Uji Chow dilakukan

untuk memilih model yang digunakan dalam penelitian ini antara model

Page 77: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

61

common effect dan model fixed effect. Pengujian ini dilakukan dengan

hipotesis sebagai berikut: H0 = Common Effect Model; H1 = Fixed Effect

Model. Dengan ketentuan jika nilai probabilitas Cross-section F > 0,05 maka

H0 diterima, H1 ditolak. Dan jika nilai probabilitas Cross-section F < 0,05

maka H0 ditolak, H1 diterima. Hasil Uji Chow dapat dilihat pada tabel 4.8:

Tabel 4.9

Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: BUS

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 1.715737 (10,117) 0.0850

Cross-section Chi-square 18.062825 10 0.0539

Sumber: Hasil Output Eviews 9 (data diolah)

Hasil Uji Chow menunjukkan bahwa nilai probabilitas Cross-section F

adalah 0,0850 yang nilainya > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0

diterima dan model yang tepat yaitu common effect model. Dengan demikian,

sesuai teori Uji Hausman tidak perlu dilakukan.

C. Uji Signifikansi Regresi Data Panel Terpilih

Berdasarkan hasil pemilihan model regresi data panel dengan

melakukan Uji Chow dan Uji Hausman, model regresi yang terpilih dan

teppat digunakan pada penelitian ini yaitu common effect model. Dan

pengujian hipotesis yang dilakukan pada common effect model sebagai

berikut:

1. Koefisien Determinasi (R2)

Nilai koefisien determinasi atau Adjusted R-Squared (R2)

mempunyai interval antara 0 sampai 1 (0<R2<1). Semakin besar nilai R

2

(mendekati 1), maka semakin baik hasil untuk model regresi tersebut, dan

Page 78: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

62

semakin mendekati 0, maka variabel independen secara keseluruhan tidak

dapat mendelaskan variabel dependen.3

Hasil output pada tabel 4.7, nilai Adjusted R-Square adalah

0,835319, hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan variabel

independen (CAR, NPF, FDR dan ROA) dalam menjelaskan variabel

dependen (Efisiensi BOPO) adalah sebesar 83,5319% sedangkan sisanya

sebesar 16,4681% dijelaskan variabel lain yang tidak termasuk dalam

penelitian ini.

2. Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Uji statistik F dilakukan untuk mengetahui apakah varabel

independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel

dependen.4 Dasar pengambilan keputusannya, apabila nilai F hitung > F

tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti variabel independen

secara simultan berpengaruh signifkan terhadap variabel dependen, dan

apabila F hitung < F tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak, yang berarti

variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen. Uji signifikan simultan, dapat dilihat pada tabel 4.10 nilai F

hitung sebesar 167,1189 dan nilai F tabel didapatkan dengan perhitungan

sebagai berikut:

f tabel (f kritis) = α ; df = (k-1), (n-k)

= 5% ; df = (5-1), (132-5)

= 5% ; df = (4), (127)

= 2,44

Didapatkan nilai F tabel sebesar 2,44, yang berarti nilai F hitung >

F tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima dan dapat disimpulkan bahwa

3 Gurajati, N Damodor dan Dawn C Porter, Basic Econometrics, Fifth Edition (Mc Graw

Hill International Edition, Singapore) 2009, h. 76. 4 Imam Gozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progran SPSS 19, edisi kelima,

(Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h. 98.

Page 79: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

63

variabel independen (CAR, NPF, FDR dan ROA) secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Tingkat Efisiensi).

3. Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk meguji adanya pengaruh terhadap variabel

independen dengan variabel dependen secara individu dengan anggapan

variabel lain bersifat konstan. Nilai t hitung digunakan untuk menguji

apakah variabel tersebut signifikan terhadap variabel tergantung atau

tidang. Suatu variabel akan memiliki pengaruh yang berarti jika nilai t

hitung > t tabel.5 Selain itu juga dapat dengan melihat indikator lain yaitu

apabila probabilitas lebih kecil dari nilai kritis 0.025 maka hasilnya

signifikan yang berarti variabel independen secara individual berpengaruh

terhadap variabel dependen. Uji signifikansi secara parsial menggunakan

uji t, dapat diliat pada tabel 4.7. dengan perhitungan t tabel sebagai

berikut:

t tabel (t kritis) = α ; df = (n-k)

= 2,5% ; df (132-5)

= 0.025 ; df = (127)

= 1.97882

Berikut ini adalah uji t dari masing-masing variabel independen

terhadap variabel dependen:

a. Uji t variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Tingkat

Efisiensi

Melihat tabel 4.6, nilai t hitung pada CAR didapat nilai sebesar

0.756595, sementara t tabel sebesar 1,97882 yang berarti t hitung -

0.756595 < t tabel 1.97882. Dengan nilai probabilitas sebesar 0.4507

5 Suliyanto, Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS, (Yogyakarta: CV.

Andi Offset, 2011), h. 61-62.

Page 80: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

64

> nilai kritis 0.025. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa variabel CAR secara parsial tidak berpengaruh

signifikan terhadap tingkat efisiensi.

b. Uji t variabel Non Performing Financing (NPF) terhadap Tingkat

Efisiensi

Melihat tabel 4.10, nilai t hitung pada NPF didapat nilai

sebesar -0.557247, sementara nilai t tabel sebesar 1.97882 yang berarti

t hitung -0.557247 < t tabel 1.97882. Dengan nilai probabilitas

sebesar 0.5783 > nilai kritis 0.025. Berdasarkan hasil tersebut maka

dapat disimpulkan bahwa variabel NPF secara parsial tidak

berpengaruh signifikan terhadap tingkat efisiensi.

c. Uji t variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Tingkat

Efisiensi

Melihat tabel 4.10, nilai t hitung pada FDR didapat nilai -

2.420548, sementara nilai t tabel sebesar 1.97882 yang berarti t hitung

-2.420548 > t tabel 1.97882. Dengan nilai probabilitas sebesar 0.0169

< nilai kritis 0.025. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa variabel FDR secara parsial berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap tingkat efisiensi.

d. Uji t variabel Return On Asset (ROA) terhadap Tingkat Efisiensi

Melihat tabel 4.10, nilai t hitung pada ROA didapat nilai

sebesar -15.53820, sementara nilai t tabel sebesar 1.97882 yang

berarti t hitung -15.53820 > t tabel 1.97882. Dengan nilai probabilitas

sebesar 0.0000 < nilai kritis 0.025. Berdasarkan hasil tersebut maka

dapat disimpulkan bahwa variabel ROA secara parsial berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap tingkat efisiensi.

Page 81: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

65

4. Analisis Regresi

Dari hasil output pada tabel 4.6 didapatkan model persamaan regresi:

Dari model persamaan regresi diatas, dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Konstanta sebesar 106.9140 menyatakan bahwa jika CAR, NPF, FDR

dan ROA bernilai 0, maka tingkat efisiensi sebesar 106.9140.

b. Koefisiensi regresi Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 0.064124

menyatakan bahwa setiap penambahan 1 satuan dari faktor CAR, maka

nilai BOPO akan meningkat sebesar 0.064124 dengan asumsi bahwa

variabel independen lain dari model regresi konstan.

c. Koefisiensi regresi Non Performing Financing (NPF) sebesar -0.140083

menyatakan bahwa setiap penambahan 1 satuan dari faktor NPF, maka

nilai BOPO akan menurun sebesar 0.140083 dengan asumsi bahwa

variabel independen lain dari model regresi konstan.

d. Koefisien regresi Financing to Deposit Ratio (FDR) sebesar -0.102963

menyatakan bahwa setiap penambahan 1 satuan dari faktor FDR, maka

nilai BOPO akan menurun sebesar 0.102963 dengan asumsi bahwa

variabel independen lain dari model regresi konstan.

e. Koefisiensi regresi Return On Asset (ROA) sebesar -6.988908

menyatakan bahwa setiap penambahan 1 satuan dari faktor ROA, maka

nilai BOPO akan menurun sebesar 6.988908 dengan asumsi bahwa

variabel independen lain dari model regresi konstan.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Analisis regesi data panel yang dilakukan bertujuan untuk

menginvestigasi pengaruah dari CAR, NPF, FDR dan ROA terhadap

BOPOit = 106.9140 + 0.064124CARit – 0.140083NPFit -

0.102963FDRit – 6.988908ROAit + ɛit

Page 82: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

66

Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah. Berdasarkan hasil Uji Chow yang

merupakan uji terakhir yang dilakukan untuk menentukan model regresi

mana yang tepat untuk penelitian ini, model regresi terpilih yaitu model

common effect.

Tabel 4.10

Ikhtisar Hasil Regresi Hubungan Variabel Independen terhadap

Variabel Dependen

No. Variabel Independen Pengaruh Signifikansi

1. Capital Adequacy Ratio (CAR) Tidak Ada -

2. Non Performing Financing (NPF) Tidak Ada -

3. Financing to Deposit Ratio (FDR) Ada Negatif

4. Return on Asset (ROA) Ada Negatif

Sumber : Output Hasil Regresi, diolah

Berdasarkan hasil regresi hubungan antara variabel dependen dengan

variabel independen yang disajikan dalam tabel 4.10, berikut merupakan

pembahasan setiap variabelnya:

1. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan ratio kecukupan

modal yang menunjukan kemampuan perbankan dalam

menyeiakan dana yang digunakan untuk mengatasi kemungkinan

risiko kerugian. Rasio ini penting karena dengan menjaga CAR

pada batas minimum (8%) berarti juga melindungi nasabah dan

menjaga stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan. Semakin

besar nilai CAR mencerminkan semakin baik dalam menghadapi

kemungkinan risiko kerugian.

Page 83: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

67

Hasil penelitian menunjukkan Capital Adequacy Ratio

(CAR) tidak memiliki pengaruh terhadap tingkat efisiensi (BOPO)

pada Bank Umum Syariah. Artinya Hal ini menjelaskan bahwa

kenaikan pada tingkat efisiensi tidak disebabkan karena adanya

penurunan pada variabel CAR. Hasil penelitian ini tidak sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Firdaus dan Hosen yang

menyatakan CAR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

bank syariah.6

2. Non Performing Financing (NPF)

Rasio Non Performing Financing (NPF), selalu

digunakan pada saat mempublikasikan kondisi kinerja bank

sebagai variabel yang mengukur tingkat permasalahan

pembiayaan yang dihadapi oleh bank syariah.7 Berdasarkan hasil

regresi panel, diperoleh bahwa variabel Non Performing

Financing (NPF) tidak memiliki pengaruh terhadap terhadap

tingkat efisiensi (BOPO) pada Bank Umum Syariah.

Pada variabel Non Performing Financing (NPF) yang

menunjukkan rasio pembiayaan macet yang terjadi pada suatu bank

menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan terhadap

tingkat efisiensi. Hal ini menjelaskan bahwa kenaikan pada tingkat

efisiensi tidak disebabkan karena adanya penurunan pada variabel

NPF. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian Firdaus dan Hosen,

yang mengungkapkan bahwa NPF berpengaruh negatif signifikan

terhadap efisiensi bank syariah.8 Disisi lain, hasil ini juga

mendukung hasi penelitian Rosyiqoh yang mengungkapkan bahwa

6 Muhammad Faza Firdaus dan Muhammad Nadratuzzaman Hosen, Efisiensi Bank

Umum Syariah Menggunakan Pendekatan Two-Stage Data Envelopment Analysis, Buletin

Ekonomi Moneter dan Perbankan, 2013, h. 187. 7 Dwi Nur’aini Ikhsan, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah, h. 96.

8 Muhammad Faza Firdaus dan Muhammad Nadratuzzaman Hosen, Efisiensi Bank Umum

Syariah Menggunakan Pendekatan Two-Stage Data Envelopment Analysis, Buletin Ekonomi

Moneter dan Perbankan, 2013, h. 187.

Page 84: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

68

tingkat NFP tidak memiliki pengaruh terhadap tingkat efisiensi

bank umum syariah.9

3. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur likuiditas suatu bank dalam

membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan

dengan mengandalkan pembiayaan yang diberikan sebagai

sumber likuiditasnya.10 Semakin besar nilai rasio FDR, maka

semakin baik pula bank tersebut dapat menjalankan fungsi

intermediasinya.

Dari hasil penelitian menunjukkan Financing to Deposit

Ratio (FDR) memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap

tingkat efisiensi (BOPO) pada Bank Umum Syariah. Artinya

apabila nilai rasio FDR naik, maka nilai rasio BOPO menurun

yang menandakan bahwa bank umum syariah tersebut semakin

efisien. Hasil ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Zulfikar yang

menyatakan bahwa variabel FDR berpengaruh positif dan

signifikan terhadap tingkat efisiensi Bank umum Syariah, dengan

kata lain ketidakefisienan suatu bank dikarekan kurangnya jumlah

pembiayaan yang dialokasikan kepada masyarakat sehinggga jika

jumlah pembiayaan ditingkatkan maka akan membuat bank

semakin efisien.11

4. Return on Asset (ROA)

Return on Assets (ROA) merupakan rasio profitabilitas

yang dapat menggambarkan kemampuan perusahaan dalam

mengelola asset yang dimilikinya. Rasio ini menjadi gambaran dari

9 Rosyiqoh Haida Lutfiana dan Agung Yulianto, Determinan Tingkat Efisiensi Bank

Umum Syaria di Indonesia (Pendekatan Two Stage Data), Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Semarang, 2015. h.8. 10 Suryani, Analisis Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Profitabilitas

Perbankan Syariah di Indonesia, h. 59. 11

Zulfikar Bagus Pambuko, Determinan Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah di

Indonesia: Two Stage Data Envelopment Analysis, Cakrawala Vol. XI No. 2, 2016, h. 188.

Page 85: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

69

tingkat produktifitas yang dimiliki perusahaan. Berdasarkan

ketentuan Bank Indonesia, maka standar ROA yang baik adalah

sekitar 1,5%. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja

perusahaan semakin baik, karena return semakin besar.

Dari hasil penelitian menunjukkan Return on Asset (ROA)

memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat efisiensi

(BOPO) pada Bank Umum Syariah. Artinya semakin besar

keuntungan yang diperoleh dari aset yang dikuasai akan membuat

BUS maka Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO) semakin menurun yang mengartikan bahwa BUS semakin

efisien dalam mengelola sumberdayanya. Hasil ini juga sesuai

dengan hasil potensi perbaikan DEA dimana untuk mencapai

kondisi efisien, bank syariah perlu meningkatkan jumlah

pendapatan jasa yang akan diterima, disamping perlu

meningkatkan jumlah pembiayaan yang disalurkan dan

berinvestasi pada surat berharga. Hal ini mengindikasikan bahwa

bank syariah yang dapat menghasilkan keuntungan lebih besar,

maka juga akan beroperasi secara efisien. Hasil ini mendukung

temuan Firdaus dan Hosen12

, dan Zulfikar yang menyatakan bahwa

ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat efisiensi

bank syariah.13

12

Muhammad Faza Firdaus dan Muhammad Nadratuzzaman Hosen, Efisiensi Bank

Umum Syariah Menggunakan Pendekatan Two-Stage Data Envelopment Analysis, Buletin

Ekonomi Moneter dan Perbankan, 2013, h. 187. 13

Zulfikar Bagus Pambuko, Determinan Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah di

Indonesia: Two Stage Data Envelopment Analysis, Cakrawala Vol. XI No. 2, 2016, h. 188.

Page 86: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan tujuan untuk

menguji pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing

Financing (NPF, Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Return on Asset

(ROA) terhadap tingkat efisiensi bank umum syariah dengan metode

analisis regresi data panel dengan model terpilih common effect

menggunakan Eviews 9 maka dapat diambil kesimpulan:

1. Berdasarkan hasil pengujian statistik uji R2 nilai koefisien

determinasi (Adjusted R-Square) adalah 0.835319, hal tersebut

menunjukkan bahwa kemampuan variabel independen (CAR, NPF,

FDR dan ROA) dalam menjelaskan variabel dependen (Efisiensi

BOPO) adalah sebesar 83.5319% sedangkan sisanya sebesar

16.4681% dijelaskan variabel lain yang tidak termasuk dalam

penelitian ini.

2. Berdasarkan pengujian statistik secara simultan, variabel

independen (CAR, NPF, FDR dan ROA) secara signifikan

berpengaruh terhadap tingkat efisiensi bank umum syariah.

3. Berdasarkan hasil pengujian statistik secara parsial (uji t) adalah:

a. Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak memiliki

pengaruh terhadap Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah.

b. Variabel Non Performing Financing (NPF) tidak memiliki

pengaruh terhadap Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah.

c. Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) memiliki

pengaruh negatif signifikan terhadap Tingkat Efisiensi Bank

Umum Syariah.

d. Variabel Return On Asset (ROA) memiliki pengaruh negatif

signifikan terhadap Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah.

Page 87: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

71

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini, maka saran yang

dapat diberikan penulis adalah sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya, diharapkan tidak hanya menggunakan faktor

internal saja, tetapi dapat menambahkan faktor eksternal seperti

inflasi, GCG, Pertumbuhan GDP dan lain-lain yang mempengaruhi

tingkat efisiensi Bank Umum Syariah.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan tidak hanya menggunakan Bank

Umum Syariah (BUS) sebagai objek yang diteliti akan tetapi dapat

menggunakan lembaga perbankan syariah lainnya seperti Unit Usaha

Syariah (UUS) atau Bank Penkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Juga

diharapkan menggunakan rentang waktu yang berbeda dan lebih lama

agar hasil yang diperoleh lebih akurat.

Page 88: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

72

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zainal. Kinerja Efisiensi Pada Bank Umum. Jurnal Ekonomi dan

Keuangan STIE Perbanas. Jakarta: 2007.

Adi, Angantyo Darminto dan Dwi Atmanto, Pengaruh Return on Equity, Debt to

Equity Ratio, Earning Pershare dan Book Value Per Share Terhadap Harga

Saham, Universitas Brawijaya Malang.

Adi Nugroho, Rino. Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Syariah (BUS)

dan Unit Usaha Syariah (UUS) Dengan Metode Stockastic Frontier

Analysis (SFA), Skripsi yang dipubikasikan Universitas Islam Indonesia.

Yogyakarta. 2011.

Al Arif , M. Nur Rianto. Keterkaitan Kebijakan Pemisahan Terhadap Tingkat

Efisiensi Pada Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Jurnal Keuangan

dan Perbankan Vol. 19 No. 2. 2015. hlm. 295-304.

Al-Arif, M. Nur Rianto. Dasar-Dasar Ekonomi Islam. Solo: PT. Era Adicitra

Intermedia. 2011.

Anwar, Mokhamad et al. Small Business Finance and Indonesian Banks

Efficiency: DEA Approach, The 13th

International Convention of The East

Asian Economic Association. 2012. hlm. 1-15.

Arafat, Wilson. Manajemen Perbankan Indonesia. Jakarta: LP3ES. 2006.

Arikunto, Suharsimi . Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta. 2002.

Bagus Pambuko, Zulfikar. Determinan Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah di

Indonesia: Two Stage Data Envelopment Analysis. Cakrawala Vol. XI no. 2.

2016. hlm. 178-194.

Dendawijaya, Lukman. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia. 2005.

Falkhatun dan Yasmin Umar Assegaf. Bank Syariah Di Indonesia: Ketaatan Pada

Prinsip-Prinsip Syariah Dan Kesehatan Finansial. Vol. 1 No. 1. Desember.

2012. hlm. 245-254.

Firdaus, Muhammad Faza dan Muhammad Nadratuzzaman Hosen. Efisiensi Bank

Umum Syariah Menggunakan Pendekatan Two-Stage Data Envelopment

Analysis. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. 2013. hlm. 167-188.

Page 89: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

73

Gumilar SP, Ivan dan Siti Komariah. Pengukuran Efisiensi Kinerja Dengan

Metode Stochastic Frontier Approach Pada Perbankan Syariah. Jurnal

Bisnis dan Manajemen. Vol. 8 no. 1. 2011. hlm. 35-64.

Ghozali, Imam dan Subandi. A Efficiency Determinant Of Banking Industry In

Indonesia. Research Journal Of Finance And Accounting ISSN 2222-1697

(Paper) And ISSN-2487 (Online) Vol.5 No. 3. 2014. hlm. 18-26.

Hapsari, Tiara Kusuma. Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, LDR, GWM dan

Rasio Konsentrasi Terhadap ROA (Studi Empiris Pada Bank Umum yang

Listing di BEI 2005-2009. Skripsi fakultas ekonomi Universitas Diponegoro

Semarang. 2011.

Hartono, Edy. Analisis Efisiensi Biaya Industri Perbankan Indonesia Dengan

Menggunakan Pendekatan Parametik Stochastic Frontier Analysis. Tesis

Magister Manajemen Universitas Diponegoro. 2009.

Huda, Nurul dan Mustafa Edwin Nasution. Current Issues Lembaga Keuangan

Syariah. Jakarta: Kencana. 2009.

Ihsan, Dwi Nur’aini. Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah. Jakarta:

UIN Jakarta Press. 2013.

Indrianto, Nur dan Babang Suprono. Metode Penelitian Bisnis untuk Akuntansi

dan Manajemen Edisi pertama. Yogyakarta: Lembaga Penerbit BPFE. 2002.

Juanda, Bambang dan Junaidi. Ekonometrika Deret Waktu: Teori dan Aplikasi.

Bogor: IPB Pers. 2012.

Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada. 2008.

Kuncoro, Mudjarad dan Suhardjono. Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta: BPFE. 2002.

Lutfiana, Rosyiqoh Haida dan Agung Yulianto. Determinan Tingkat Efisiensi

Bank Umum Syariah di Indonesia (Pendekatan Two Stage DEA). Jurnal

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. 2015. hlm. 1-10

Mahdiyah. Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Kualitas Aset Produktif dan Rasio

Likuiditas terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah Periode 2009-

2013. Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta. 2015.

Margono. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 2004.

Page 90: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

74

Muhamad. Manajemen Dana Bank Syariah. Yogyakarta: Ekonisia. 2004.

Muharam, Harjum dan Rizki Pusvitasari. Analisis Perbandingan Efisiensi Bank

Syariah di Indonesia dengan Metode Data Envelopment Analysis. Jurnal

Ekonomi dan Bisnis Islam Vol. II No. 3. 2007. hlm. 80-116.

Muljawan, Dadang et al. Faktor-faktor Penentu Efisiensi Perbankan Indonesia

Serta Dampaknya terhadap Perhitungan Suku Bunga Kredit. Bank

Indonesia. WP/2/2014. hlm. 10.

Nur Indahsari, Sylvia. Analisis Faktor Makroekonomi yang Mempengaruhi

Profitabilitas Bank (Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk,

Universitas Brawijaya. 2015.

Perwitaningtyas, Glorida Anindya. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efisiensi

Bank di Indonesia Periode 2008-2012. Skripsi Universitas Diponegoro.

2014.

Prahutama, Alan et.al. Modul Praktikum Ekonometrika, Fakultas Sains dan

Matematika. Universitas Diponegoro. Semarang. 2014.

Rivai, Veithzal dkk. Commercial Bank Management Manajemen Perbankan dari

Teori ke Praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2013.

Soehartono, Irawan. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

2004.

Soemitra, Andri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Lencana

Prenada Media Group. 2012.

Sudarsono, Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi.

Yogyakarta: Ekonisia. 2003.

Sudarsono, Heri. Konsep Ekonomi Islam Suatu Pengantar. Yogyakarta: Ekonisia.

2007.

Sufian, Fadzlan. The Efficiency of Islamic Banking Industry in Malaysia: Foreign

vs Domestic Banks. Humanomics Vol. 23 No. 3, 2007. hlm. 174-192.

Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta, 2004.

Suliyanto, Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta:

CV. Andi Offset. 2011.

Page 91: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

75

Syamsuddin, Lukman. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada. 2009.

Widarjono, Agus. Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinyya: Disertai Panduan

Eviews, Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. 2013.

Wijaya, Toni. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis Teori dan Praktik.

Yogyakarta: Graha Ilmu. 2013.

https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-roe-return-equity-rumus-roe/,

diakses pada tgl 10 Desember 2018.

www.bankmuamalat.co.id

www.syariahmandiri.co.id

www.megasyariah.co.id

www.brisyariah.co.id

www.syariahbukopin.co.id

www.paninbanksyariah.co.id

www.bankvictoriasyariah.co.id

www.bcasyariah.co.id

www.bjbsyariah.co.id

www.bnisyariah.co.id

www.maybanksyariah.co.id

Page 92: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

76

LAMPIRAN

Lampiran 1: Data Laporan Keuangan Bank Umum Syariah 2012-2017

PT. Bank Syariah Mandiri

Tahun BOPO CAR NPF FDR ROA

2012-1 70,11 13,66 3,04 92,21 2,25

2012-2 73 13,82 2,82 94,4 2,25

2013-1 81,63 14,16 2,90 94,22 1,79

2013-2 84,03 14,10 4,32 89,37 1,53

2014-1 93,03 14,86 6,46 89,91 0,66

2014-2 100,6 14,12 6,84 81,92 -0,04

2015-1 96,16 11,97 6,67 85,01 0,55

2015-2 94,78 12,85 6,06 81,99 0,56

2016-1 93,76 13,69 5,58 82,31 0,62

2016-2 94,12 14,01 4,92 79,19 0,59

2017-1 93,89 14,37 4,85 80,03 0,59

2017-2 94,44 15,89 4,53 77,66 0,59

Page 93: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

77

PT. Bank Muamalat Indonesia

Tahun BOPO CAR NPF FDR ROA

2012-1 84,56 14,54 2,73 99,85 1,61

2012-2 84,48 11,57 2,09 94,15 1,54

2013-1 82,37 12,41 2,28 106,5 1,69

2013-2 85,12 17,27 1,35 99,99 1,37

2014-1 89,11 16,31 3,30 96,78 1,03

2014-2 64,81 13,91 6,55 84,14 0,17

2015-1 94,84 13,60 4,93 99,05 0,51

2015-2 97,36 12,00 7,11 90,3 0,20

2016-1 99,9 12,78 7,23 99,11 0,15

2016-2 97,76 12,74 3,83 95,13 0,22

2017-1 97,4 12,94 4,95 89 0,15

2017-2 97,68 13,62 4,43 84,41 0,11

Page 94: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

78

PT. BRI Syariah

Tahun BOPO CAR NPF FDR ROA

2012-1 91,16 13,59 2,88 102,77 1,21

2012-2 86,63 11,35 3,00 103,07 1,19

2013-1 87,55 15,00 2,89 103,67 1,41

2013-2 83,23 14,49 4,06 102,7 1,15

2014-1 99,84 13,99 4,38 95,14 0,05

2014-2 99,77 12,89 4,60 93,9 0,08

2015-1 93,84 11,03 5,31 92,05 0,78

2015-2 93,79 13,94 4,86 84,16 0,77

2016-1 90,41 14,06 4,87 87,92 1,03

2016-2 91,33 20,63 4,57 81,42 0,95

2017-1 92,78 20,38 4,82 76,79 0,71

2017-2 96,24 20,29 6,43 71,87 0,51

Page 95: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

79

PT. BNI Syariah

Tahun BOPO CAR NPF FDR ROA

2012-1 92,81 17,56 2,45 80,94 0,65

2012-2 85,39 19,07 2,02 84,99 1,48

2013-1 84,44 18,90 2,11 92,13 1,24

2013-2 83,94 16,23 1,86 97,86 1,37

2014-1 90,36 14,53 1,99 98,98 1,11

2014-2 89,8 18,43 1,86 92,6 1,27

2015-1 90,39 15,11 2,42 96,65 1,30

2015-2 89,63 15,48 2,53 91,94 1,43

2016-1 85,88 15,56 2,80 86,92 1,59

2016-2 87,67 14,92 2,94 84,57 1,44

2017-1 86,5 14,33 3,38 84,44 1,48

2017-2 87,62 20,14 2,89 80,21 1,31

Page 96: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

80

PT. Panin Bank Syariah

Tahun BOPO CAR NPF FDR ROA

2012-1 60,62 45,65 0,29 127,88 3,03

2012-2 47,6 32,20 0,20 105,66 3,48

2013-1 64,34 23,11 0,57 123,6 2,34

2013-2 81,31 20,83 1,02 90,4 1,03

2014-1 75,58 25,52 0,76 140,97 1,64

2014-2 82,58 25,69 0,53 94,04 1,99

2015-1 88,8 21,17 0,91 96,43 1,22

2015-2 89,33 20,30 2,63 96,43 1,14

2016-1 96,51 19,51 2,70 89,6 0,36

2016-2 96,17 18,17 2,26 91,99 0,37

2017-1 95,26 16,41 3,80 92,48 0,45

2017-2 217,4 11,51 12,52 86,95 -10,77

Page 97: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

81

PT. Bank Mega Syariah

Tahun BOPO CAR NPF FDR ROA

2012-1 77,3 13,08 2,88 92,09 4,13

2012-2 77,28 13,51 2,67 88,88 3,81

2013-1 81,41 13,01 3,67 104,19 2,94

2013-2 86,09 12,99 2,98 93,37 2,33

2014-1 91,9 15,93 3,48 95,68 0,99

2014-2 97,61 18,82 3,89 93,61 0,29

2015-1 104,8 16,54 4,86 94,92 -0,73

2015-2 99,51 18,74 4,26 98,49 0,30

2016-1 89,07 22,86 4,16 95,97 3,21

2016-2 88,16 23,53 3,30 95,24 2,63

2017-1 88,8 20,89 3,20 96,06 1,63

2017-2 89,16 22,19 2,95 91,05 1,56

Page 98: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

82

PT. Bank Jabar Banten Syariah

Tahun BOPO CAR NPF FDR ROA

2012-1 98,78 23,99 5,68 91,55 0,11

2012-2 110,34 21,09 4,46 87,99 -0,59

2013-1 84,52 18,94 3,92 96,82 0,93

2013-2 85,76 17,99 1,86 97,4 0,91

2014-1 98,82 16,90 2,84 94,84 0,07

2014-2 96,94 15,83 5,91 93,69 0,69

2015-1 99,47 12,20 6,91 95,7 0,07

2015-2 98,78 22,53 6,93 104,75 0,25

2016-1 106,12 20,93 17,09 93,67 -1,94

2016-2 122,77 18,25 17,91 98,73 -8,09

2017-1 108,03 18,74 16,52 89,14 -1,34

2017-2 134,63 14,25 22,04 91,03 -5,69

Page 99: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

83

PT. Bank Syariah Bukopin

Tahun BOPO CAR NPF FDR ROA

2012-1 94,05 13,25 2,68 93,56 0,52

2012-2 91,59 12,78 4,57 92,29 0,55

2013-1 88,82 11,84 4,32 92,43 1,04

2013-2 92,29 11,10 4,27 100,29 0,69

2014-1 96,83 10,74 4,31 102,84 0,27

2014-2 96,77 14,80 4,07 92,89 0,27

2015-1 94,78 14,10 3,03 93,82 0,49

2015-2 91,99 16,31 2,99 90,56 0,79

2016-1 89,88 14,82 2,88 92,25 1,00

2016-2 91,76 17,00 3,17 88,18 0,76

2017-1 95,44 16,41 2,80 89,42 0,39

2017-2 99,2 19,20 7,85 82,44 0,02

Page 100: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

84

PT. BCA Syariah

Tahun BOPO CAR NPF FDR ROA

2012-1 92,24 41,33 0,14 77,41 0,74

2012-2 90,87 31,47 0,10 79,91 0,84

2013-1 88,36 27,93 0,01 85,86 0,97

2013-2 86,91 22,35 0,10 83,48 1,01

2014-1 94,94 21,83 0,14 91,17 0,67

2014-2 88,1 29,60 0,10 91,2 0,80

2015-1 93,33 27,29 0,60 94,13 0,78

2015-2 92,48 40,00 0,70 91,41 0,96

2016-1 92,87 37,93 0,55 99,6 0,90

2016-2 92,18 36,78 0,50 90,12 1,13

2017-1 92,56 30,99 0,48 91,51 1,05

2017-2 87,2 29,39 0,32 88,49 1,17

Page 101: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

85

PT. Maybank Syariah Indonesia

Tahun BOPO CAR NPF FDR ROA

2012-1 57,3 65,93 0,00 285,79 4,35

2012-2 53,77 64,20 2,49 197,7 2,88

2013-1 74 68,97 2,79 148,52 2,32

2013-2 67,79 59,41 2,69 152,87 2,87

2014-1 80,21 61,51 5,53 177,64 2,36

2014-2 69,62 52,14 5,04 157,77 3,60

2015-1 212,62 43,35 15,15 202,45 -16,40

2015-2 192,6 38,40 35,15 110,54 -20,13

2016-1 182,28 45,63 29,31 146,43 -11,02

2016-2 160,28 55,06 43,99 134,73 -9,51

2017-1 77,83 61,32 0,00 92,15 8,18

2017-2 83,36 75,83 0,00 85,94 5,50

Page 102: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

86

PT. Bank Victoria Syariah

Tahun BOPO CAR NPF FDR ROA

2012-1 91,24 30,35 1,44 83,34 1,02

2012-2 87,90 28,08 3,19 46,08 1,43

2013-1 81,02 26,91 2,91 81,46 1,34

2013-2 91,95 18,40 3,71 84,65 0,50

2014-1 100,24 16,84 6,63 110,13 -0,02

2014-2 143,31 15,27 7,10 95,19 -1,87

2015-1 90,02 20,39 5,03 85,73 1,37

2015-2 119,19 16,14 9,80 95,29 -2,36

2016-1 177,90 15,88 12,03 95,93 -7,46

2016-2 131,34 15,98 7,21 100,67 -2,19

2017-1 98,01 22,36 4,92 92,13 0,27

2017-2 96,02 19,29 4,59 83,59 0,36

Page 103: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

87

Lampiran 2 : Hasil Uji Ekonometrik

1. Uji Common Effect Model

Dependent Variable: BOPO

Method: Panel Least Squares

Date: 07/01/18 Time: 08:49

Sample: 2012S1 2017S2

Periods included: 12

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 132 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 106.9140 3.695899 28.92774 0.0000

CAR 0.064124 0.084754 0.756595 0.4507

NPF -0.140083 0.251384 -0.557247 0.5783

FDR -0.102963 0.042537 -2.420548 0.0169

ROA -6.988908 0.449789 -15.53820 0.0000 R-squared 0.840347 Mean dependent var 95.09644

Adjusted R-squared 0.835319 S.D. dependent var 24.88283

S.E. of regression 10.09769 Akaike info criterion 7.499633

Sum squared resid 12949.34 Schwarz criterion 7.608830

Log likelihood -489.9758 Hannan-Quinn criter. 7.544006

F-statistic 167.1189 Durbin-Watson stat 1.501559

Prob(F-statistic) 0.000000

2. Uji Fixed Effect Model

Dependent Variable: BOPO?

Method: Pooled Least Squares

Date: 06/16/18 Time: 14:03

Sample: 2012S1 2017S2

Included observations: 12

Cross-sections included: 11

Total pool (balanced) observations: 132 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 121.4398 7.154352 16.97425 0.0000

CAR? -0.344484 0.205313 -1.677849 0.0960

FDR? -0.147451 0.049233 -2.994939 0.0034

NPF? -0.386156 0.296627 -1.301822 0.1955

ROA? -6.848006 0.515302 -13.28931 0.0000

Fixed Effects (Cross)

_BCAS—C -0.130392

_BJBS—C -2.117041

_BMI—C -6.509157

_BNIS—C -4.763011

_BPDS—C -2.424459

_BRIS—C -3.240437

Page 104: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

88

_BSB—C -3.838969

_BSM—C -6.155794

_BSMI—C 2.446421

_BVS—C 5.447575

_MBS—C 21.28526 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.860765 Mean dependent var 95.09644

Adjusted R-squared 0.844105 S.D. dependent var 24.88283

S.E. of regression 9.824639 Akaike info criterion 7.514309

Sum squared resid 11293.25 Schwarz criterion 7.841900

Log likelihood -480.9444 Hannan-Quinn criter. 7.647427

F-statistic 51.66475 Durbin-Watson stat 1.737346

Prob(F-statistic) 0.000000

3. Uji Random Effect Model

Dependent Variable: BOPO?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 06/16/18 Time: 14:04

Sample: 2012S1 2017S2

Included observations: 12

Cross-sections included: 11

Total pool (balanced) observations: 132

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 107.8804 4.051874 26.62483 0.0000

CAR? 0.045536 0.095240 0.478124 0.6334

FDR? -0.105847 0.043165 -2.452164 0.0156

NPF? -0.193312 0.260687 -0.741548 0.4597

ROA? -7.036030 0.456852 -15.40111 0.0000

Random Effects (Cross)

_BCAS—C -0.984823

_BJBS—C -0.709505

_BMI—C -1.189302

_BNIS—C -0.679456

_BPDS—C -1.071580

_BRIS—C -0.030763

_BSB—C -0.156464

_BSM—C -0.971797

_BSMI—C 1.989271

_BVS—C 2.521325

_MBS—C 1.283094 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 2.367637 0.0549

Idiosyncratic random 9.824639 0.9451

Page 105: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

89

Weighted Statistics R-squared 0.839912 Mean dependent var 73.00196

Adjusted R-squared 0.834870 S.D. dependent var 24.37567

S.E. of regression 9.905343 Sum squared resid 12460.71

F-statistic 166.5787 Durbin-Watson stat 1.548503

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.840093 Mean dependent var 95.09644

Sum squared resid 12969.94 Durbin-Watson stat 1.487706

4. Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: BUS

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 1.715737 (10,117) 0.0850

Cross-section Chi-square 18.062825 10 0.0539

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: BOPO?

Method: Panel Least Squares

Date: 06/16/18 Time: 14:04

Sample: 2012S1 2017S2

Included observations: 12

Cross-sections included: 11

Total pool (balanced) observations: 132 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 106.9140 3.695899 28.92774 0.0000

CAR? 0.064124 0.084754 0.756595 0.4507

FDR? -0.102963 0.042537 -2.420548 0.0169

NPF? -0.140083 0.251384 -0.557247 0.5783

ROA? -6.988908 0.449789 -15.53820 0.0000 R-squared 0.840347 Mean dependent var 95.09644

Adjusted R-squared 0.835319 S.D. dependent var 24.88283

S.E. of regression 10.09769 Akaike info criterion 7.499633

Sum squared resid 12949.34 Schwarz criterion 7.608830

Log likelihood -489.9758 Hannan-Quinn criter. 7.544006

F-statistic 167.1189 Durbin-Watson stat 1.501559

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 106: DETERMINAN TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40411/1/VIYA MAURIDAH-FEB.pdfAl-Farisi terima kasih untuk selalu memberikan

90

Lampiran 3 : Uji Statistik Deskriptif

Date: 06/16/18 Time: 14:02

Sample: 2012S1 2017S2 BOPO CAR FDR NPF ROA Mean 95.09644 22.07402 98.23932 4.815379 0.349621

Median 91.83000 16.95000 92.54000 3.300000 0.870000

Maximum 217.4000 75.83000 285.7900 43.99000 8.180000

Minimum 47.60000 10.74000 46.08000 0.000000 -20.13000

Std. Dev. 24.88283 13.39351 26.52542 6.049320 3.393283

Skewness 2.827994 2.171185 3.982683 3.919008 -3.415935

Kurtosis 13.12691 7.264716 23.96748 21.53719 18.10321

Jarque-Bera 739.9948 203.7419 2766.953 2227.841 1511.298

Probability 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000

Sum 12552.73 2913.770 12967.59 635.6300 46.15000

Sum Sq. Dev. 81109.35 23499.57 92171.32 4793.849 1508.382

Observations 132 132 132 132 132