determinan permintaan

24
Determinan Permintaan (1) Harga produk (Sifat hubungan negatif.) (2) Harga barang lain : - Barang Substitusi : (Sifat hubungan positif.) - Barang Komplemen : (Sifat hubungan negatif.) (3) Pendapatan konsumen (sifat hubungan positif) (4) Selera Konsumen (sifat hubungan positif) (5) Harapan Konsumen (sifat hubungan positif) (6) Jumlah konsumen dan frekuensi pembelian FUNGSI PERMINTAAN, FUNGSI PENERIMAAN FUNGSI PERMINTAAN, FUNGSI PENERIMAAN DAN ELASTISITAS PERMINTAAN DAN ELASTISITAS PERMINTAAN Fungsi Permintaan

Upload: didier

Post on 09-Feb-2016

277 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

FUNGSI PERMINTAAN, FUNGSI PENERIMAAN DAN ELASTISITAS PERMINTAAN. Determinan Permintaan. Fungsi Permintaan. (1) Harga produk (Sifat hubungan negatif.) (2) Harga barang lain : - Barang Substitusi : (Sifat hubungan positif.) - Barang Komplemen : (Sifat hubungan negatif.) - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Determinan Permintaan

Determinan Permintaan(1) Harga produk (Sifat hubungan negatif.)(2) Harga barang lain :

- Barang Substitusi : (Sifat hubungan positif.)- Barang Komplemen : (Sifat hubungan negatif.)

(3) Pendapatan konsumen (sifat hubungan positif)

(4) Selera Konsumen (sifat hubungan positif)(5) Harapan Konsumen (sifat hubungan

positif)(6) Jumlah konsumen dan frekuensi pembelian(7) Penampilan produk(8) Advertensi

FUNGSI PERMINTAAN, FUNGSI PENERIMAAN FUNGSI PERMINTAAN, FUNGSI PENERIMAAN DAN ELASTISITAS PERMINTAANDAN ELASTISITAS PERMINTAAN

Fungsi Permintaan

Page 2: Determinan Permintaan

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi permintaan konsumen dapat di tuliskan :

Qx = f ( Px, Ps, Pc, I, T, E, N, F, Ax, As, Ac, O) dimana :

Qx = jumlah permintaan prduk X (dalam unit)Px = harga produk XPs = harga produk pengganti untuk produk XPc = harga produk komplemen untuk produk XI = pendapatan konsumen atau daya beli T = selera dan preferensi konsumenE = harapan konsumen di masa yang akan datang tentang

harga, pendapatan dan persediaan barangN = populasi pendudukF = Keistimawaan atau atribut produkAx = tingkat advertasi produk XAs = tingkat advertasi produk substitusi untuk ptoduk XAc = tingkat advertasi produk komplemen untuk produk X cO = faktor-faktor lain

Page 3: Determinan Permintaan

• Hubungan antara permintaan dengan semua variabel determinan adalah komplek.

• Agar lebih jelas perlu adanya penyederhanaan, yang biasanya hanya menghubungkan variabel Px dengan X, sehingga penjelasan grafik dapat dilakukan dengan mudah.

• Atau untuk analisis hanya perlu memisahkan determinan : (1) harga barang tersebut (Px), dan (2) semua faktor-faktor selain Px.

Px Jumlah yang diminta

non-Px Permintaan

Page 4: Determinan Permintaan

Fungsi Penerimaan (Revunue)

Average Revenue- Kurva Permintaan dapat dimanfaatkan utk menderivasi fungsi Revenue- Kurva permintaan konsumen = permintaan yang dihadapi produsen- Titik-titik di sepanjang kurva permintaan mengartikan : 1) jumlah barang maksimum yang dibeli konsumen2) Harga maksimum yang harus dibayar konsumen pada berbagai tingkat barang.

P1

Page 5: Determinan Permintaan

- Pada Harga tertentu (P1) merupakan rata-rata penerimaan per unit barang yang diterima produsen, yang disebut Average Revenue (AR) . Jadi AR identik P; misal : P = a – bQ P = 20 – 2Q

AR = P = 10P = 10

S

D

Kurva Harga atau AR ada yang konstan, ini berarti harga yang diterima produsen ditentukan oleh mekanisme harga di pasar sehingga konsumen dan produsen tidak bisa mempengaruhi harga pasar.

Misal : P = a P = 10

Pasar Perusahaan

Page 6: Determinan Permintaan

Total Revenue Kurva permintaan konsumen juga merupakan kurva permintaan

yang dihadapi produsen. Fungsi permintaan (Dx = f (Px)) inversnya adalah fungsi harga

atas suatu barang ( Px = f(Dx)). Di sepanjang sebuah kurva permintaan menjelaskan ttg.:

- jumlah maksimum barang yang dibeli konsumen (Qx), - harga (Px) maksimum yang harus dibayar konsumen pada berbagai tingkat produksi (qx).

Untuk Harga Untuk Harga down slopping down slopping kurva TR parabola maksimum kurva TR parabola maksimum P = 20 – 2Q P = 20 – 2Q TR = (20 – 2Q) (Q) TR = (20 – 2Q) (Q)

Untuk Harga konstanUntuk Harga konstan kurva TR kurva TR linier up slopping linier up slopping P = 10 P = 10 TR = 10.QTR = 10.Q

TR =

20Q

– 2Q

2

TR = 10Q

Penerimaan (total revenue = TR) adalah nilai uang yang diterima produsen dari penjualan sejumlah barangnya :

TR = Px . Qx

Page 7: Determinan Permintaan

Marginal Revenue (MR = dTR/dQ)

P = 20 – 2QTR = 20Q – 2Q2 MR = 20 -4Q

Q P=AR TR MR

0 20 0 20

1 18 18 16

2 16 32 12

3 14 42 8

4 12 48 4

5 10 50 0

6 8 48 -4

7 6 42 -8

P = 10 TR = 10Q MR = 10

Q P=AR TR MR

0 10 0 10

1 10 10 10

2 10 20 10

3 10 30 10

4 10 40 10

5 10 50 10

TR =2

0Q –

2Q2

MR =20 – \4Q

AR =20 – 2Q

TR = 10 Q

AR = MR =10

Page 8: Determinan Permintaan

Seputar kehidupan manusia selalu dikelilingi banyak variabel.

Antar-variabel selalu terjadi kesalinghubungan (interaksi) dan diantara variabel itu ada yang berstatus sebagai variabel independen dan sebagai variabel dependen

Interaksi antara variabel tersebut dikaji secara spesifik disertai dengan proses abstraksi yang akhirnya dapat dihasilkan suatu simpulan yang disebut Hukum atau Teori.

Dalam analisis interaksi antara variabel terdapat apa yang disebut Analisis Produktivitas, sedangkan dalam analisis produktivitas ini terbagi dalam dua macam, yaitu analisis average dan analisis marginal.

Gabungan analisis average dan marginal akan menghasilkan Analisis Elastisitas

Elastisitas Elastisitas PermintaanPermintaan

Page 9: Determinan Permintaan

Analisis Dalam Teori Ekonomi

VARIABEL INDEPENDEN

VARIABEL DEPENDEN

ANALISIS PRODUKTIVITAS

AN. AVERAGE AN. MARGINAL

3. ANALISIS ELASTISITAS

Page 10: Determinan Permintaan

Elastisitas (elasticity) berasal dari kata elastis (elastic) yang berarti melar (molor), mudah begerak atau mudah berubah, tidak kaku.

Sesuatu (variabel) yang mudah berubah jika ada variabel lain yang mempengaruhi disebut juga sensitif atau peka.

Analisis elastisitas merupakan analisis tentang kepekaan variabel-variabel yang berhubungan secara kausalitas , artinya jika terjadi perubahan variabel independen (X), sejauhmana akan berdampak pada perubahan variabel dependen (Y).

Perubahan-perubahan kedua variabel itu adalah perubahan relatif yang bisa dinyatakan dalam persentase (%) bukan angka absolut.

Dalam aplikasinya, tingkat elastisitas dinyatakan sebagai rasio antara Δ% variabel dependen dengan Δ% variabel independen :

Arti dan Cara Menghitung ElastisitasArti dan Cara Menghitung Elastisitas

XY

XY

YX

XY

XXYY

nXnXnX

nYnYnY

XYE

//

%%

1

1

1

1

Page 11: Determinan Permintaan

CONTOH :

200 / 10 = 20

245 / 7 = 35

Var. Indep (X) Var. Dep. (Y) Average Marginal Elastisitas10 200

7 24545 / -3 = - 15 15 / 20 = - 0,75 X = - 3 Y = 45

XY

XYE

Fungsi Marginal Fungsi Average

Page 12: Determinan Permintaan

X Y E X Y E10 200 8 250

(50/200) : (-2/10) = -1,25 (-50/250) : (2/8) = -0,88 250 10 200

X Y E X Y E

10 200 8 250

(50/225) : (-2/9) = - 1 (-50/225) : (2/9) = - 18 250 10 200

Model elastitas busur mengandung kelemahan , karena koefisien akan berubah kalau dari data yang sama dibalik susunannya :

Untuk memperbaiki kelemahan tsb, agar perhitungan elastisitas lebih akurat, model atau rumus dimodifikasi sbb. :

Y2)/2(Y1

X2)/2(X1.

ΔXΔYE

ΔX

X2)/2(X1.

Y2)/2(Y1ΔYE

X2)/2(X1ΔX:

Y2)/2(Y1ΔYE

Page 13: Determinan Permintaan

2 Macam arah hubungan antar variabel :- Hubungan Positif Koefisien Elastisitas bertanda positif (+)- Hubungan Negatif Koefisien Elastisitas bertanda negatif (-)

Koefisien elastisitas menunjukkan katagori hubungan antarvariabel :

1) Jika E 1 atau E |-1 | , disebut elastis (peka) 2) Jika E = 1 atau E = |-1 | , disebut unitary3) Jika E 1 atau E |-1 | , disebut inelastis (tidak peka)

Makna inti dari koefisien elastisitas tersebut adalah :- jika E = -2 (elastis), berarti, jika variabel X meningkat 1 % maka variabel Y akan menurun sebesar 2 %, demikian sebaliknya jika variabel X menurun 1 % maka var.Y akan meningkat sebesar 2 %. - Misalnya E = + 0,5 (inelastis), berarti, jika var. X meningkat 1 % maka variabel Y akan meningkat sebesar 0,5 % saja, dan

sebaliknya, jika variabel X menurun 1 % maka variabel Y akan menurun sebesar 0,5 %.

Sifat Hubungan Antarvariabel dan Katagori Elastisitas

Page 14: Determinan Permintaan

3 variabel utama yang mempengaruhi permintaan konsumen(Dx),

(1) Harga Barang itu sendiri (Px) Ep

(2) Harga Barang Lain (Py) Ec

(3) Pendapatan Konsumen (M) Em

Macam Elastisitas PermintaanMacam Elastisitas Permintaan

Page 15: Determinan Permintaan

Px (Rp)

Dx (unit) Sifat Elastisitas

120 20(10/20) : (-20/120) = - 3 Elastis

100 30(10/30) : (-20/100) = - 1,67 Elastis

80 40(10/40) : (-20/80) = - 1 Unitary

60 50(10/50) : (-20/60) = - 0,6 Inelastis

40 60

PxDx

PxDx

DxPx

PxDx

PxPx

DxDxEp

1. Elastistas Harga 1. Elastistas Harga PermintaanPermintaan

Page 16: Determinan Permintaan

E < -1

E =-1

E = ~

E > -1

E = -1

E < -1

E = 0

Variasi Koefisien Elastisitas Suatu Fungsi Permintaan

Page 17: Determinan Permintaan

Hubungan antara pendapatan dengan permintaan adalah positif, oleh karenanya koefisien elastisitas pendapatan ini juga bertanda positif.

Katagori tingkat elastistas , yaitu :1) Jika Em > 1 disebut elastis (peka) .2) Jika Em = 1 disebut unitary.3) Jika Em < 1 disebut inelastis (tidak peka).

Arti elastisitas , misalnya tingkat elastisitas Em = 2, maka jika pendapatan konsumen meningkat 1 % saja, permintaanakan barang meningkat pula sebesar 2 % dan sebaliknya kalau pendapatan menurun 1 % maka permintaan akan menurun 2 %

Formulasi :

Untuk barang-barang superior pada umumnya mempunyai tingkat elas-tisitas yang elastis. Dan sebaliknya untuk barang-barang inferior tingkat elastisitasnya inelastis.

MDx

MDx

DxM

MDx

MM

DxDxEm

2. Elastistas Pendapatan Permintaan 2. Elastistas Pendapatan Permintaan

Page 18: Determinan Permintaan

Elastisitas silang (Cross elasticity of demand) berkaitan dengan hubungan antar barang yang bersifat saling mengganti (substitusi) atau saling melengkapi (komplemen).

Variabel-variabel yang digunakan dalam analisis adalah variabel permintaan barang (variabel dependen) dengan harga barang lain (variabel independen).

Formulasi :

Untuk dua barang yang saling mengganti , Elastisitasnya Positif Untuk dua barang yang saling melengkapi, Elastisitasnya Negatif Katagori tingkat elastisitas untuk kedua macam elastisitas silang

sama seperti elastisitas-elastisitas lainnya : elastis, unitary atau inelastis.

3. Elastistas Silang Permintaan 3. Elastistas Silang Permintaan

PyDx

PyDx

DxPy

PyDx

PyPy

DxDxEc

Page 19: Determinan Permintaan

Elastisitas busur berkait dengan perubahan variabel yang cukup besar, Perubahan dari satu titik ke titik berikutnya (2 titik)

Elastisitas Titik (satu titik) berkaitan dengan perubahan variabel yang sangat kecil (limit mendekati nol)

Hubungan antara dua variabel ini dapat dinyatakan dalam bentuk matematik melalui proses pendugaan (matakuliah Ekonometrika).

Formulasi atau model elastisitas titik adalah :Formulasi atau model elastisitas titik adalah :

Aplikasi elastisitas titik ini, terlebih dahulu data yang ada harus diprediksi persamaannya :

Elastisitas TitikElastisitas Titik

PxDx

dPxdDx

DxPx

PxDx

PxPx

DxDxEp

Page 20: Determinan Permintaan

Dari hasil regresi ketiga variabel tsb, hubungan dapat diperlihatkan oleh persamaan :

Q = 39538,88 – 1907,99 P + 0,011 M

Dari persamaan di atas dapat dilihat :Nilai regresi P = 1907,99 , artinya antara harga dan permintaan hubungannya negatif.Setiap ada kenaikkan harga satu unit, jumlah yang diminta turun sebesar 1907,9 unit (ceteris paribus) , demikian sebaliknya.Nilai regresi M = + 0,011 , artinya antara pendapat-an dan permintaan berhubungan secara positif.Setiap ada kenaikkan income satu unit, jumlah yang diminta bertambah sebesar 0,011 unit (ce-teris paribus) demikian sebaliknya.Dari persamaan di atas untuk semua titik Ep dapat dihitung :Ep = dQ/dP . P/Q dan Em = dQ/dM . M/Q

- 1907,99 +0,011

Data : Permintaan, Harga dan Pendapatan

Titik Q P MA 2500 20 12700B 5000 17,5 25000C 7500 17 38000D 10000 16 50000E 12500 14,5 62645F 15000 13,25 62667G 17500 12 75167H 20000 10,75 87667I 22500 9,5 112595J 25000 8,25 100167K 27500 7 112667L 30000 5,75 125167M 32500 4,5 162545N 35000 3,25 137337O 37500 2 150167P 40000 0,75 162667

Page 21: Determinan Permintaan

Hasil Regresi Linier Variabel Q (dependen) dengan Variabel P dan M (independen)

Q = 39538,33 1907,99P + 0,011M

Coefficientsa

39538,332 2475,095 15,974 ,000-1907,994 115,370 -,955 -16,538 ,0001,116E-02 ,014 ,045 ,783 ,447

(Constant)PM

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: Qa.

Page 22: Determinan Permintaan

Misalnya pada titik F :Ep = dQ/dP : Q/PEp = -1907,99 : (15000/13,25)Ep = - 1,685 artinya, kenaikkan 1 % harga akan menurunkan jumlah permintaan sebesar 1,685 % atau sebaliknya.

Em = dQ/dM : Q/MEm = 0,011 : (15000/62667)EM = 0.046 artinya, kenaikan 1% pendapatan akan menaikkan jumlah permintaan sebesar 0,046 % atau sebaliknya.

Hasil Lengkap Elastisitas Contoh Di atas

Q = 39538,33 1907,99 P + 0,011MTitik Q P M Ep EmA 2500 20 12700 - 15,264 0,058928B 5000 17,5 25000 - 6,67798 0,058C 7500 17 38000 - 4,32479 0,058773D 10000 16 50000 - 3,05279 0,058E 12500 14,5 62645 - 2,21327 0,058134F 15000 13,25 62667 - 1,68539 0,048462G 17500 12 75167 - 1,30834 0,049825H 20000 10,75 87667 - 1,02555 0,050847I 22500 9,5 112595 - 0,8056 0,058049J 25000 8,25 100167 - 0,62964 0,046477K 27500 7 112667 - 0,48567 0,047525L 30000 5,75 125167 - 0,3657 0,048398M 32500 4,5 162545 - 0,26418 0,058016N 35000 3,25 137337 - 0,17717 0,045517O 37500 2 150167 - 0,10176 0,046452P 40000 0,75 162667 - 0,03577 0,047173

Page 23: Determinan Permintaan

Gambar 1. Hubungan : Ep, TR, AR, dan MR

E > -1

E = -1

TR

Q

Q

P

TR1

TR2 TR3

Q1 Q2 Q3

Q1 Q2 Q30

0

P1

P2

P3

TR

E < -1

AR

MR

Hubungan : Elastisitas Hubungan : Elastisitas Permintaan dengan Total Permintaan dengan Total Revenue, Average Revenue, Average Revenue dan Marginal Revenue dan Marginal Revenue.Revenue.

• MR positif : E > -1 dan TR menaik, maka Jika P↓ Q↑ sekaligus TR meningkat

• MR = 0 : E = -1 dan TR puncak, maka P dan Q optimum dan TR maksimum

• MR negatif : E < -1 dan TR turun, maka P harus ditingkatkan dengan cara mengurangi Q sehingga TR meningkat

Teori ini bisa dimanfaatkan oleh manajer pemasaran dalam Price Policy perusahaannya.

Page 24: Determinan Permintaan