deskripsi pemahaman konsep dalam memecahkan

385
DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN MASALAH SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL PADA SISWA KELAS XII MA GUPPI SAMATA KABUPATEN GOWA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh Karmila NIM 105361123016 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA 2020

Upload: others

Post on 30-Oct-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

MASALAH SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL PADA

SISWA KELAS XII MA GUPPI SAMATA KABUPATEN GOWA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

Karmila

NIM 105361123016

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

2020

Page 2: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN
Page 3: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

iii

Page 4: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

iv

SURAT PERNYATAAN

Nama : KARMILA

Nim : 105361123016

Program Studi : Pendidikan Matematika

Judul Skripsi : Deskripsi Pemahaman Konsep dalam Memecahkan

Masalah Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel pada

Siswa Kelas XII MA GUPPI Samata Kabupaten Gowa

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini yang saya ajukan di depan tim

penguji adalah asli hasil karya sendiri dan bukan hasil ciptaan atau dibuatkan oleh

siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia

menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, Desember 2020

Yang Membuat Pernyataan

Karmila 105361123016

Page 5: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

v

SURAT PERJANJIAN

Nama : KARMILA

Nim : 105361123016

Program Studi : Pendidikan Matematika

Judul Skripsi : Deskripsi Pemahaman Konsep dalam Memecahkan

Masalah Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel pada

Siswa Kelas XII MA GUPPI Samata Kabupaten Gowa

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya

yang menyusunnya sendiri (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam penyusunan skripsi ini saya selalu melakukan konsultasi dengan

pembimbing yang telah ditetapkan pleh pimpinan fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penciplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi

ini.

4. Apa bila saya melanggar perjanjian saya seperti butir 1, 2, dan 3 maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang ada.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran

Makassar, Desember 2020

Yang Membuat Perjanjian

Karmila 105361123016

Page 6: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, maka apabila engkau

telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan

yang lain), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.

(Q.S Al Insyirah : 6-8)

Libatkan Allah Swt dalam setiap urusan kita

(Penulis)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya sederhana ini

Kepada Ayahanda, Ibunda, saudaraku, dan seluruh keluargaku serta

teman-teman seperjuanganku karena berkat do’a dan dukungan

sehingga bisa sampai pada tahap ini.

Page 7: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

vii

ABSTRAK

Karmila, 2020. Deskripsi Pemahaman Konsep dalam Memecahkan Masalah Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel pada Siswa Kelas XII MA GUPPI Samata Kabupaten Gowa. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Muhammad Darwis M. dan Pembimbing II Haerul Syam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemahaman konsep dalam memecahkan masalah sistem persamaan linear tiga variable. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 3 orang siswa pada kelas XII MA GUPPI Samata Kabupaten Gowa, yang dipilih berdasarkan hasil tes pemecahan masalah sistem persamaan linear tiga variabel yaitu 1 subjek kategori tinggi, 1 subjek kategori sedang, dan 1 subjek kategori rendah. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, tes pemecahan masalah dan pedoman wawancara. Ada 3 masalah yang diajukan, yang masing-masing terdiri 8 konsep dan setiap konsep terdiri 3 indikator. Konsep-konsep meliputi: konsep varaibel (K1), konsep koefisien (K2), konsep konstanta (K3); konsep persamaan (K4); konsep persamaan linear tiga variabel (K5); konsep sistem persamaan linear tiga variabel (K6); konsep operasi pada bilangan (K7); konsep penyelesaian (K8). Indikator-indikatornya meliputi: menyatakan ulang sebuah konsep (I1), memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep, (I2), mengaplikasikan konsep atau algortima dalam pemecahan masalah (I3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek KT pada M1 untuk konsep K4, K5, dan K6 semua indikator terpenuhi, untuk konsep K1, K2, K3, dan K7 hanya I2 tidak terpenuhi, sedangkan untuk K8 hanya I3 terpenuhi. Subjek KT pada M2 untuk konsep K1, K2, K3, K5, dan K6 semua indikator terpenuhi, sedangkan untuk K4, K7, dan K8 hanya I3 terpenuhi. Subjek KT pada M3 untuk konsep K1, K2, K3, K4, K5, dan K6 semua indikator terpenuhi, sedangkan untuk konsep K7 dan K8 hanya I3 terpenuhi. Subjek KS pada M1 untuk konsep K1, K5, dan K6 semuan indikator terpenuhi, sedangkan untuk konsep K2, K3, K4, K7, dan K8 hanya I3 terpenuhi. Subjek KS pada M2 untuk konsep K1, K5, dan K6 semua indikator terpenuhi, untuk konsep K2, K3, K4, dan K7 hanya I3 terpenuhi, sedangkan untuk konsep K8 semua indikator tidak terpenuhi. Subjek Kategori Sedang KS pada M3 untuk konsep K1, K5, dan K6 semua indikator terpenuhi, untuk konsep K2, K3, K4, dan K7 hanya I3 terpenuhi, sedangkan untuk konsep K8 semua indikator tidak terpenuhi. Subjek KR pada M1 untuk konsep K6 hanya I2 tidak terpenuhi, untuk konsep K1, K2, K3, K4, dan K5 hanya I3 terpenuhi, sedangkan untuk konsep K7 dan K8 semua indikator tidak terpenuhi. Subjek KR pada M2 untuk konsep K6 hanya I2 tidak terpenuhi, untuk konsep K1, K2, K3, K4, dan K5 hanya I3 terpenuhi, sedangkan untuk konsep K7 dan K8 semua indikator tidak terpenuhi. Subjek KR pada M3 untuk semua konsep pada semua indikator tidak terpenuhi. Secara umum subjek KT untuk M1 ada 3 dari 8 konsep dipahami secara utuh, untuk M2 ada 5 dari 8 konsep yang dipahami secara utuh, dan untuk M3 ada 6 dari 8 konsep yang dipahami secara utuh. Subjek KS untuk M1 ada 3 dari 8 konsep yang dipahami secara utuh, untuk M2 ada 3 dari 8 konsep yang dipahami secara utuh, dan untuk M3 ada 3 dari 8 konsep yang dipahami secara utuh. Subjek KR tidak ada konsep yang dipahami secara utuh.

Kata kunci : Pemahaman konsep, Pemecahan masalah, SPLTV

Page 8: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah

Swt, atas segala limpahan nikmat-Nya, Karunia-Nya, dan petunjuk-Nya yang

diberikan kepada penulis mulai dari pra penelitian sampai pada tahap penyelesaian

skripsi ini. Alhamdulillah penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan judul:

β€œDeskripsi Pemahaman Konsep dalam Memecahkan Masalah Sistem

Persamaan Linear Tiga Variabel pada Siswa Kelas XII MA GUPPI Samata

Kabupaten Gowa”. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat guna memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Shalawat

dan taslim semoga tetap tercurhkan kepada baginda Nabi Muhammad Saw yang

merupakan suri tauladan atau contoh yang baik bagi umat manusia hingga akhir

zaman.

Penyelesaian ini tentunya tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari

semua pihak. Dengan penuh kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih

setulus-tulusnya dan setinggi-tingginya kepada ayahanda tercinta Kamaruddin dan

ibunda tercinta Hartati yang senantiasa mendoakan dan memberikan kasih sayang,

pengorbanan, nasehat dan dukungan yang tiada hentinya dan tidak tak ternilai

harganya.

Selain itu, penulis hanturkan penghormatan dan penghargaan yang setinggi-

tingginya serta ucapa terima kasih kepada:

Page 9: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

ix

1. Ayahanda Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., sebagai Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar

2. Ayahanda Erwin Akib, M.Pd.,Ph.D., sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ayahanda Mukhlis, S.Pd.,M.Pd., sebagai Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar.

4. Ibunda Mutmainnah, S.Pd.,M.Pd., sebagai penasehat akademik yang selalu

memberikan motivasi dan dukungan selama menempuh perkuliahan.

5. Ayahanda Dr. Muhammad Darwis M, M.Pd. dan Dr. Haerul Syam, M.Pd

sebagai pembimbing I dan II, yang dengan sabar telah membimbing,

menasehati dan memotivasi penulis selama menyusun skripsi.

6. Ayahanda Ahmad Syamsuadi, S.Pd.,M.Pd., sebagai validator instrumen

yang telah memberikan arahan dan petunjuk terhadap instrumen penelitian.

7. Para Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah

memberikan begitu banyak llmu selama menempuh perkuliahan.

8. Bapak Muhammad Ali, S.Ag.,M.Pd., sebagai Kepala Sekolah MA GUPPI

Samata Kabupaten Gowa yang telah menerima dan memberikan izin untuk

melakukan penelitian.

9. Ibu Asriani Abubakar, S.Si., sebagai Guru Mata Pelajaran Matematika MA

GUPPI Samata Kabupaten Gowa yang telah membantu peneliti selama

proses penelitian.

Page 10: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

x

10. Siswa-Siswi Kelas XII MA GUPPI Samata Kabupaten Gowa yang telah

bekerjasama dalam pelaksanaan penelitian ini.

11. Teman-teman seperjuangan Program Studi Pendidikan Matematika

angkatan 2016 terkhusus kelas G yang telah bersama-sama berjuang keras

menjalani studi dalam suka dan duka serta saling memotivasi.

12. Seluruh pihak yang telah banyak memberikan kritik, saran, dan dukungan

selama ini, yang penulis tidak bisa sebutkan namanya satu persatu. Semoga

segala bantuan dan kerjasamanya bernilai ibadah di sisi Allah Swt.

Hanya Allah Swt yang mampu membalas semuanya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu saran dan kritikan yang bersifat membangun dari pembaca sangat

diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Makassar, Oktober 2020

Penulis

Page 11: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. iii

SURAT PERNYATAAN ................................................................................. iv

SURAT PERJANJIAN .................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi

ABSTRAK ........................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xxiv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 5

A. KajianTeori ......................................................................................... 5

1. Pembelajaran Matematika ........................................................... 5

2. Deskripsi ..................................................................................... 6

3. Pemahaman Konsep Matematika ................................................ 7

4. Pemecahan Masalah Matematika ................................................ 12

Page 12: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

xii

5. Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel .................................... 15

6. Penelitian Relevan ...................................................................... 21

B. Kerangka Pikir ................................................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 26

A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 26

B. Lokasi Penelitian ..................................................................................... 26

C. Subjek Penelitian .................................................................................... 26

D. Fokus Penelitian .................................................................................... 28

E. Prosedur Penelitian .................................................................................. 28

F. Instrumen Penelitian ................................................................................ 29

G. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 29

H. Teknik Analisis Data ............................................................................... 30

I. Uji Keabsahan Data ................................................................................. 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ................................ 32

A. Hasil pemilihan subjek ........................................................................... 32

B. Paparan dan hasil penelitian ................................................................... 34

C. Pembahasan ............................................................................................ 202

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 290

A. Simpulan ................................................................................................. 290

B. Saran ....................................................................................................... 311

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 312

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 13: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Contoh Masalah Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel

.................................................................................................

20

Tabel 4.1 Daftar Skor Tes Pemecahan Masalah Siswa Kelas XII MA

GUPPI Samata Kabupaten Gowa ............................................

33

Tabel 4.2 Subjek Penelitian Terpilih ............................................................ 34

Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Analisis Data 4 Dimensi ................................. 289

Page 14: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Kerangka pikir pemahaman konsep dalam memecahkan masalah

sistem persamaan linear tiga variabel ………………………………...

25

Gambar 4.1 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………... 35

Gambar 4.2 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 35

Gambar 4.3 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 36

Gambar 4.4 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 37

Gambar 4.5 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 38

Gambar 4.6 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 39

Gambar 4.7 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 40

Gambar 4.8 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 41

Gambar 4.9 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 42

Gambar 4.10 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 43

Gambar 4.11 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 43

Gambar 4.12 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 44

Gambar 4.13 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 45

Gambar 4.14 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 46

Gambar 4.15 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 46

Gambar 4.16 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 47

Gambar 4.17 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 48

Gambar 4.18 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 49

Gambar 4.19 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 50

Gambar 4.20 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 50

Page 15: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

xv

Gambar 4.21 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 51

Gambar 4.22 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 52

Gambar 4.23 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 52

Gambar 4.24 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 53

Gambar 4.25 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 54

Gambar 4.26 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 55

Gambar 4.27 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 56

Gambar 4.28 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 56

Gambar 4.29 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 57

Gambar 4.30 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 58

Gambar 4.31 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 58

Gambar 4.32 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 59

Gambar 4.33 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 60

Gambar 4.34 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 61

Gambar 4.35 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 61

Gambar 4.36 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 62

Gambar 4.37 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 63

Gambar 4.38 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 64

Gambar 4.39 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 65

Gambar 4.40 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 65

Gambar 4.41 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 66

Gambar 4.42 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 67

Gambar 4.43 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 68

Gambar 4.44 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 68

Page 16: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

xvi

Gambar 4.45 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 69

Gambar 4.46 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 70

Gambar 4.47 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 70

Gambar 4.48 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 71

Gambar 4.49 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 72

Gambar 4.50 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 73

Gambar 4.51 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 73

Gambar 4.52 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 74

Gambar 4.53 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 75

Gambar 4.54 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 75

Gambar 4.55 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 76

Gambar 4.56 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 77

Gambar 4.57 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 77

Gambar 4.58 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 78

Gambar 4.59 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 79

Gambar 4.60 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 79

Gambar 4.61 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 80

Gambar 4.62 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 81

Gambar 4.63 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 81

Gambar 4.64 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 82

Gambar 4.65 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 83

Gambar 4.66 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 84

Gambar 4.67 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 84

Gambar 4.68 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 85

Page 17: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

xvii

Gambar 4.69 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 86

Gambar 4.70 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 86

Gambar 4.71 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 87

Gambar 4.72 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 88

Gambar 4.73 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 89

Gambar 4.74 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 89

Gambar 4.75 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 90

Gambar 4.76 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 91

Gambar 4.77 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 91

Gambar 4.78 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 92

Gambar 4.79 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 93

Gambar 4.80 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 94

Gambar 4.81 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 95

Gambar 4.82 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 96

Gambar 4.83 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 97

Gambar 4.84 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 97

Gambar 4.85 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 98

Gambar 4.86 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 99

Gambar 4.87 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 100

Gambar 4.88 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 100

Gambar 4.89 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 101

Gambar 4.90 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 102

Gambar 4.91 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 103

Gambar 4.92 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 104

Page 18: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

xviii

Gambar 4.93 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 104

Gambar 4.94 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 105

Gambar 4.95 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 106

Gambar 4.96 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 107

Gambar 4.97 Hasil Tes SKS2 ………………………………………………………. 108

Gambar 4.98 Hasil Tes SKS2 ………………………………………………………. 108

Gambar 4.99 Hasil Tes SKS2 ………………………………………………………. 109

Gambar 4.100 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 110

Gambar 4.101 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 111

Gambar 4.102 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 112

Gambar 4.103 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 113

Gambar 4.104 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 114

Gambar 4.105 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 115

Gambar 4.106 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 115

Gambar 4.107 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 116

Gambar 4.108 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 117

Gambar 4.109 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 118

Gambar 4.110 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 119

Gambar 4.111 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 120

Gambar 4.112 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 120

Gambar 4.113 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 121

Gambar 4.114 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 122

Gambar 4.115 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 123

Gambar 4.116 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 124

Page 19: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

xix

Gambar 4.117 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 125

Gambar 4.118 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 125

Gambar 4.119 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 126

Gambar 4.120 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 127

Gambar 4.121 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 128

Gambar 4.122 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 129

Gambar 4.123 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 129

Gambar 4.124 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 130

Gambar 4.125 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 131

Gambar 4.126 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 132

Gambar 4.127 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 133

Gambar 4.128 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 133

Gambar 4.129 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 134

Gambar 4.130 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 135

Gambar 4.131 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 136

Gambar 4.132 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 137

Gambar 4.133 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 138

Gambar 4.134 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 138

Gambar 4.135 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 139

Gambar 4.136 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 140

Gambar 4.137 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 140

Gambar 4.138 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 141

Gambar 4.139 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 142

Gambar 4.140 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 143

Page 20: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

xx

Gambar 4.141 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 144

Gambar 4.142 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 145

Gambar 4.143 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 145

Gambar 4.144 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 146

Gambar 4.145 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 147

Gambar 4.146 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 148

Gambar 4.147 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 149

Gambar 4.148 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 149

Gambar 4.149 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 150

Gambar 4.150 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 151

Gambar 4.151 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 152

Gambar 4.152 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 153

Gambar 4.153 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 154

Gambar 4.154 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 154

Gambar 4.155 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 155

Gambar 4.156 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 156

Gambar 4.157 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 157

Gambar 4.158 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 158

Gambar 4.159 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 159

Gambar 4.160 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 159

Gambar 4.161 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 160

Gambar 4.162 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 161

Gambar 4.163 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 161

Gambar 4.164 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 162

Page 21: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

xxi

Gambar 4.165 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 163

Gambar 4.166 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 164

Gambar 4.167 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 165

Gambar 4.168 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 166

Gambar 4.169 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 167

Gambar 4.170 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 168

Gambar 4.171 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 169

Gambar 4.172 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 169

Gambar 4.173 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 170

Gambar 4.174 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 171

Gambar 4.175 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 172

Gambar 4.176 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 173

Gambar 4.177 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 174

Gambar 4.178 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 174

Gambar 4.179 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 175

Gambar 4.180 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 176

Gambar 4.181 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 177

Gambar 4.182 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 178

Gambar 4.183 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 179

Gambar 4.184 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 180

Gambar 4.185 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 180

Gambar 4.186 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 181

Gambar 4.187 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 182

Gambar 4.188 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 183

Page 22: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

xxii

Gambar 4.189 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 183

Gambar 4.190 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 184

Gambar 4.191 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 185

Gambar 4.192 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 186

Gambar 4.193 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 187

Gambar 4.194 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 187

Gambar 4.195 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 188

Gambar 4.196 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 188

Gambar 4.197 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 189

Gambar 4.198 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 190

Gambar 4.199 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 190

Gambar 4.200 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 191

Gambar 4.201 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 191

Gambar 4.202 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 192

Gambar 4.203 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 193

Gambar 4.204 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 193

Gambar 4.205 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 194

Gambar 4.206 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 195

Gambar 4.207 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 195

Gambar 4.208 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 196

Gambar 4.209 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 197

Gambar 4.210 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 197

Gambar 4.211 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 198

Gambar 4.212 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 199

Page 23: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

xxiii

Gambar 4.213 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 199

Gambar 4.214 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 200

Gambar 4.215 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 201

Gambar 4.216 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 201

Page 24: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

xxiv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

A. 1 Tes Pemahaman Konsep

A. 2 Kunci Jawaban Tes Pemahaman Konsep

A. 3 Pedoman Wawancara

LAMPIAN B

B. 1 Hasil Tes Pemecahan Masalah

B. 2 Transkip Wawancara

LAMPIRAN C

C. 1 Administrasi

C. 2 Dokumentasi

Page 25: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan seorang siswa memiliki kiprah dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagai akibatnya seorang

siswa wajib memiliki pengetahuan dan keterampilan. Sesuai UU No. 22 Tahun

2003 yaitu: β€œPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk melakukan kegiatan spritual, keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.

Untuk meningkatkan kualitas suatu bangsa pendidikan perlu adanya

dikembangkan dalam berbagai ilmu pengetahuan salah satunya pengetahuan

matematika. Matematika adalah wawasan global yang mendasari kemajuan

teknologi modern, memiliki kontribusi dalam berbagai bidang ilmu, dan

menumbuhkan penalaran manusia. Dengan mempelajari matematika berarti

berpikir secara rasional, mendalam, teliti, dan produktif serta dapat mencari jalan

keluar dari permasalahan yang dihadapi baik itu masalah berkaitan dengan

matematika maupun berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Sesuai Kurikulum 2013 maka proses pembelajaran matematika dituntut

diarahkan dapat menemukan konsep-konsep matematika dan membentuk

keterampilan serta kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara

sistematis.

Page 26: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

2

Berdasarkan tuntutan kurikulum dan keadaan pembelajaran serta hasil

belajar peserta didik disekolah, setelah proses pembelajaran peserta didik harus

memahami konsep matematika. Hal ini sejalan dengan pendapat Zulkardi

(Herawati, 2010: 71) bahwa β€œmata pelajaran matematika menekankan pada

konsep”. Artinya untuk memudahkan dalam menyelesaikan soal-soal maka

peserta didik harus memahami terlebih dahulu konsep matematika.

Dalam pembelajaran matematika memerlukan sebuah pemahaman konsep.

Hal ini dapat ditinjau menurut tujuan pembelajaran matematika berdasarkan

Permendiknas No. 22 Tahun 2006 (Herawati, 2010: 71) salah satu maksud

diberikannya mata pelajaran matematika adalah menyebutkan keterkaitan antara

konsep, dan mengaplikasikan konsep.

Seorang peserta didik dikatakan memahami sebuah konsep apabila

memenuhi indikator-indikator dalam pemahaman konsep. Hal ini sejalan dengan

pendapat menurut Darwis, M (2019) seseorang dikatakan memahami konsep

apabila memenuhi kriteria yaitu: (1) daat mendefinisikan konsep tersebut dengan

menggunakan kata-kata atau kalimat sendiri; (2) dapat memberikan contoh dan

bukan contoh dari konsep yang dibicarakan; (3) dapat menjelaskan hubungan

konsep tersebut dengan konsep-konsep lain yang terkait; (4) dapat menggunakan

konsep tersebut pada situasi lain, misalnya untuk memecahkan masalah bila

diperlukan.

Pemecahan masalah merupakan bagian dari tujuan pendidikan matematika

itu sendiri, karena berbicara tentang masalah berarti berbicara tentang kehidupan

sehari-hari. Pemecahan masalah merupakan kemampuan yang harus dimiliki

siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran matematika. Sebab siswa yang

Page 27: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

3

mempunyai keterampilan pada memecahkan masalah akan mudah menyelesaikan

masalah yang dihadapinya baik pada konteks pembelajaran matematika juga pada

kehidupan sehari-hari. Akan tetapi pada memecahkan masalah membutuhkan

pemahaman konsep dan strategi yang baik.

Sesuai hasil wawancara dengan guru bidang studi matematika kelas XII MA

GUPPI Samata pada Hari Kamis 17 Oktober 2019 bahwa: (1) siswa dalam

mengerjakan soal pemecahan masalah mengalami kesulitan; (2) siswa kesulitan

mengerjakan soal yang berbeda dari contoh yang diberikan guru; (3) siswa

mengalami kesulitan dalam menerapkan sebuah konsep; (4) siswa kesulitan dalam

menggunakan rumus. Hal ini sesuai hasil ulangan harian siswa kelas XII MA

GUPPI Samata hanya 8 siswa yang memenuhi KKM dari 21 siswa atau 38% dan

13 siswa tidak memenuhi KKM yang telah ditentukan yaitu 75.

Dari uraian diatas, dapat ditarik sebuah penjelasan bahwa pemahaman

konsep dan pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika saling terkait.

Sebagai akibatnya peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul β€œDeskripsi

Pemahaman Konsep Dalam Memecahkan Masalah Sistem Persamaan

Linear Tiga Variabel Pada Siswa Kelas XII MA GUPPI Samata Kabupaten

Gowa”.

B. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini rumusan masalah adalah bagaimana deskripsi

pemahaman konsep dalam memecahkan masalah sistem persamaan linear tiga

variabel kelas XII MA GUPPI Samata Kabupaten Gowa?

Page 28: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

4

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemahaman konsep

dalam memecahkan masalah sistem persamaan linear tiga variabel pada siswa

kelas XII MA GUPPI Samata Kabupaten Gowa.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang hendak dicapai adalah sebagai berikut

1. Bagi sekolah: hasil penelitian diharapkan sebagai bahan masukan untuk

menunjang tercapainya hasil belajar berdasarkan kurikulum.

2. Bagi guru: hasil peneltian ini diharapkan membantu menemukan konsep-

konsep baru dan mengaplikasikannya sebagai akibat hasil belajar siswa dapat

meningkat.

3. Bagi siswa: hasil penelitian ini diharapkan sebagai dorongan dalam

memahami konsep-konsep sehingga terampil dalam memecahkan masalah.

4. Bagi peneliti: sebagai referensi dalam melakukan penelitian tentang

pemahaman konsep dalam memecahkan masalah.

Page 29: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Pembelajaran Matematika

Menurut Nasution (Fathurrohman, 2018: 37) pembelajaran adalah

aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan

menghubungkannya dengan peserta didik sehingga terjadi proses belajar. Adapun

menurut Suardi (2018: 6) pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja

melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk

mencapai kurikulum. Menurut UUSPN No. 20 Tahun 2003 (Lefudin, 2017: 13)

menyatakan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada semua

jenjang pendidikan, mulai tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Menurut

Karso (Najoan, 2019: 12) matematika berasal dari bahasa Yunani, mathein atau

manthenein yang berarti mempelajari. Kata ini memiliki hubungan erat dengan

kata sanskerta yaitu Medha atau Widya yang artinya kepandaian, ketahuan atau

intelegensia. Menurut Hudojo (Wulandari, 2018: 76) matematika merupakan ilmu

yang berhubungan atau menelaah bentuk-bentuk atau struktur-struktur yang

abstrak dan hubungan-hubungan diantara hal itu. Adapun menurut Sujono

(Herwandi, 2017: 11) bahwa matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan

yang eksak dan terorganisir secara sistematik.

Pembelajaran matematika berorientasi pada tujuan-tujuan matematika

sehingga siswa harus dibekali dengan berbagai pengetahuan secara intensif.

Page 30: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

6

Menurut National Counciln of Teachers of Mathematis (Sriyanto, 2017:

15) mengungkapkan bahwa pembelajaran matematika bertujuan supaya siswa

memiliki kemampuan: (1) menerapkan pengetahuan yang dimilikinya untuk

memecahkan masalah dalam matematika dan juga pada disiplin ilmu yang lain;

(2) menggunakan bahasa matematika untuk mengkomunikasikan ide; (3)

memberi alasan dan menganalisis; (4) mengetahui dan memahami konsep dan

prosedur; (5) disposisi matematika; (6) memahami tentang sifat-sifat matematika;

(7) mengintegrasikan aspek-aspek pengetahuan matematika. Adapun menurut

Resuick dan Ford (Umbara, 2017: 13) pembelajaran matematika adalah ilmu yang

mengkaji tentang struktur atau susunan bangunan matematika itu sendiri dan

mengkaji bagaimana seseorang itu berpikir.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

matematika proses interaksi antara peserta didik dan pendidik untuk mengkaji

tentang susunan matematika secara sistematik.

2. Deskripsi

Berdasarkan KBBI deskripsi adalah pemaparan atau penggambaran

dengan kata-kata secara jelas, dan terperinci. Menurut Suparno, et al (Siddik, M,

2018: 19) memberikan pengertian tentang deskripsi yang berasal dari bahasa Latin

describere yang berarti β€œmenggambarkan atau memberikan sesuatu hal”. Dari segi

istilah, deskripsi adalah bentuk karangan yang melukiskan sesuatu sesuai keadaan

sebenarnya sehingga pembaca mampu mencitrai (melihat, mendengar, mencium,

dan merasakan) apa yang dilukiskan itu sesuai dengan cara penulisannya.

Page 31: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

7

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa deskripsi adalah

pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas sesuai keadaan

sebenarnya.

3. Pemahaman Konsep Matematika

Pembelajaran dikatakan tercapai apabila peserta didik dapat memahami

dari apa yang telah dipelajari. Menurut Harja (Syahruddin, 2016: 58)

mengemukakan bahwa pemahaman adalah kemampuan menangkap pengertian-

pengertian seperti mampu mengungkapkan suatu materi yang disajikan dalam

bentuk lain yang mampu dipahami, mampu memberikan interpretasi dan mampu

mengklasifikasikannya. Adapun menurut Susanto (Wulandari, 2018: 76)

pemahaman merupakan kemampuan untuk menerangkan dan

menginterpretasikan sesuatu, yang berati bahwa seseorang telah memahami

sesuatu atau telah memperoleh pemahaman akan mampu menerangkan atau

menjelaskan kembali apa yang telah ia terima.

Menurut Gagne (Susanto, 2015: 9) konsep dalam matematika merupakan

suatu ide (pengertian) abstrak yang memungkinkan seseorang mampu

mengelompokkan objek-objek atau ide-ide dalam menentukan apakah objek atau

kejadian itu merupakan contoh atau bukan contoh dari ide abstrak. Adapun

menurut Salaga (Wulandari, 2018: 76) konsep merupakan buah pemikiran

seseorang sekelompok orang yang dinyatakan dalam definisi sehingga melahirkan

produk pengetahuan meliputi prinsip, hukum, dan teori.

Pemahaman konsep matematika merupakan aspek yang sangat penting dalam

pembelajaran matematika, dengan memahami konsep seorang peserta didik

mampu mengembangkan kemampuannya dalam mempelajari matematika.

Page 32: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

8

Menurut Harja (Syahruddin, 2016: 45) pemahaman konsep adalah

kemampuan siswa yang berupa penguasaan sejumlah materi pelajaran, dimana

siswa tidak sekedar megetahui atau mengingat sejumlah konsep yang dipelajari,

tetapi mampu mengungkapkan kembali dalam bentuk lain yang mudah

dimengerti, memberikan interpretasi data dan mampu mengaplikasikan konsep

sesuai dengan struktur kognitif yang dimilikinya.

Menurut Kusumawati (Wulandari, 2018: 77) menyatakan bahwa

pemahaman konsep merupakan salah satu kecapakan atau kemahiran matematika

yang diharapkan dapat tercapai dalam belajar matematika yaitu dengan

menunjukkan pemahaman konsep yang dipelajarinya, menjelaskan keterkaitan

antar konsep dan mengaplikasikan konsep secara luwes, akurat, efisien dan tepat.

Pemahaman konsep matematika merupakan landasan penting untuk berpikir

dalam menyelesaikan permasalahan matematika maupun permasalahan sehari-

hari. Menurut Schoenfeld (Kesumawati, 2018: 223) berpikir secara matematik

berarti: (1) mengembangkan suatu pandangan matematik, menilai proses dari

matematis dan abstraksi dan memiliki kesenangan untuk menerapkannya; (2)

mengembangkan kompetensi dan menggunakannya dalam pemahaman

matematik.

Seorang peserta didik dikatakan memahami suatu konsep matematika

apabila dapat menyebutkan definisi konsep dan menjelaskan dengan kata-kata

sendiri, menunjukkan beberapa contoh dan bukan non contoh, mengenali

sejumlah sifat-sifat esensialnya. Selain itu, peserta didik dikatakan mampu

memahami konsep apabila dapat mendefinisikan konsep lain dari konsep yang

dimiliki, mengenali hubungan antar konsep dengan konsep-konsep yang dekat,

Page 33: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

9

dan menggunakan untuk menyelesaikan masalah. Adapun peserta didik dikatakan

memahami prosedur jika mampu mengenali prosedur (sejumlah langkah-langkah

dari kegiatan yang dilakukan) yang didalamnya termasuk aturan algoritma atau

proses menghitung yang benar.

Sejalan dengan pendapat Suganda (Nurfitriani, 2017) pemahaman konsep

(conceptual understanding) merupakan kecakapan (proficiency) dalam

matematika yang terpenting yang dimiliki oleh siswa. Mempelajari matematika

berarti belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur yang terdapat dalam

bahasa yang dipelajari serta berusaha mencari hubungan-hubungannya.

Pemahaman konsep sangat diperlukan karena memahami konsep akan

memberikan peluang kepada peserta didik untuk lebih fleksibel dan tertarik dalam

belajar. Artinya siswa akan lebih mudah melakukan modifikasi secara tepat

terhadap materi pelajaran sesuai dengan keanekaragaman keadaan dan lingkungan

yang dihadapinya serta sekaligus meningkatkan keaktifan, kemandirian serta

kreativitas siswa. Dengan belajar yang menekankan pada pemahaman konsep,

siswa secara bertahap akan memiliki kemampuan baru yang akan tetap tersimpan

dalam memori. Juga menyatakan bahwa pengetahuan dan pemahaman siswa

terhadap konsep matematika berdasarkan National Council of Teacher of

Mathematics (NCTM) dapat dilihat dari kemampuan siswa: (1) mendefinisikan

konsep secara lisan dan tertulis; (2) mengindentifikasi membuat contoh dan bukan

contoh; (3) menggunakan model diagram dan simbol-simbol untuk menyajikan

suatu konsep; (4) mengubah suatu bentuk presentasi kedalam bentuk lain; (5)

mengenali berbagai makna dan interpretasi konsep; (6) mengindetifikasi sifat-

Page 34: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

10

sifat suatu konsep dan mengenal syarat yang menentukan suatu konsep; (7)

membandingkan dan membedakan konsep-konsep.

Menurut Arsyad, M. (2017), pemahaman konsep matematika adalah

kemampuan peserta didik dalam menemukan dan menjelaskan, menerjemahkan,

menafsirkan, dan menyimpulkan suatu konsep matematika berdasarkan

pembentukan pengetahuannya sendiri, bukan sekedar menghafal. Sejalan dengan

peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 506/C/Kep/PP/2014 tanggal 11 November

2001 tentang rapor mengklasifikasikan indikator pemahaman konsep matematika

yaitu dapat: (1) menyatakan ulang sebuah konsep; (2) mengklasifikasikan objek-

objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya); (3) memberikan

contoh dan bukan contoh dari konsep; (4) menyajikan konsep dalam berbagai

bentuk representasi matematis; (5) mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup

suatu konsep; (6) menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau

operasi tertentu; (7) mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan

masalah.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep

matematika adalah kemampuan mengemukakan kembali sejumlah konsep dalam

bentuk lain yang mudah dimengerti, dan hubungannya antara konsep dengan

konsep lain berdasakan pengetahuan yang dimilikinya. Adapun indikator dalam

penelitian ini adalah: (1) menyatakan ulang sebuah konsep; (2) memberikan

contoh dan bukan contoh dari konsep; (3) mengaplikasikan konsep atau algoritma

dalam pemecahan masalah. Alasan memilih indikator tersebut karena ada

kesulitan dalam menyelesaikan masalah apabila mengambil ketujuh indikator.

Page 35: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

11

a. Pentingnya pemahaman konsep dalam pembelajaran matematika

Dalam pembelajaran matematika, pemahaman konsep merupakan

landasan penting untuk berpikir dalam menyelesaikan permasalahan matematika

maupun permasalahan sehari-hari. Pentingnya pemahaman konsep matematika

terlihat dalam tujuan pertama pembelajaran matematika. Menurut Permendiknas

No. 22 Tahun 2006 (Herawati, 2010: 71) salah satu tujuan diberikan mata

pelajaran matematika adalah agar siswa memiliki kemampuan memahami konsep

matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep, dan mengaplikasikan konsep

atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam memecahkan

masalah.

Dalam NCTM 2000 (Kesumawati, 2008: 234) disebutkan bahwa

pemahaman matematik merupakan aspek yang sangat penting dalam prinsip

pembelajaran matematika. pemahaman matematik bermakna jika dibangun oleh

siswa sendiri. Oleh karena itu kemampuan pemahaman tidak dapat diberikan

dengan paksaan, artinya konsep-konsep dan logika-logika matematika diberikan

guru, dan ketika siswa lupa dengan algoritma atau rumus yang diberikan, maka

siswa tidak dapat menyelesaikan persoalan-persoalan matematika.

Peserta didik dikatakan memahami konsep matematika apabila mampu

menyebutkan definisi konsep dan menjelaskan dengan kata-kata sendiri,

menunjukkan beberapa contoh dan bukan contoh, mengenali sejumlah sifat-sifat

menadasarnya. Selain itu, peserta didik dikatakan mampu memahami konsep

apabila dapat mendefinisikan konsep lain dari konsep yang dimiliki, mengenali

sejumlah konsep dengan konsep-konsep yang berdekatan, dan menggunakan

untuk menyelesaikan masalah.

Page 36: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

12

4. Pemecahan Masalah Matematika

Pemecahan masalah merupakan aktivitas yang sangat penting dalam

pembelajaran matematika, untuk dapat mengerti apa yang dimaksud dengan

pemecahan masalah. Sebagaimana tercantum dalam kurikulum matematika

sekolah bahwa tujuan diberikannya matematika antara lain agar siswa mampu

menghadapi perubahan dan keadaan di dunia yang selalu berkembang, melalui

latuhan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, jujur, cermat,

dan efektif. Hal ini merupakan tuntutan sangat tinggi dan tidak mungkin bisa

dicapai hanya dengan hafalan. Dalam pembelajaran matematika, masalah dapat

disajikan dalam bentuk soal-soal cerita atau non cerita, penggambaran fenomena

atau kejadian, ilustrasi gambar atau teka-teki. Pemecahan masalah dapat dianggap

sebagai metode pembelajaran dimana peserta didik berlatih memecahkan

persoalan. Persoalan dapat datang dari guru, fenomena atau persoalan sehari-hari

yang sering dijumpai peserta didik. Pemecahan masalah mengacu fungsi otak

peserta didik, untuk mengembangkan daya pikir secara kreatif untuk mengenali

masalah dan mencari alternatif pemecahannya.

Menurut polya (Amir, 2015: 21) mendefinisikan pemecahan masalah

sebagai usaha mencari jalan keluar dari kesulitan, mencapai suatu tujuan yang

tidak dengan segera dapat dicapai. Adapun menurut Hudojo (Ali, 2014)

pemecahan masalah adalah suatu proses yang ditempuh seseorang untuk

menyelesaikan masalah yang di hadapainya sampai masalah itu tidak lagi menjadi

masalah baginya. Adapun menurut Gagne (Ali, 2014) belajar pemecahan masa;ah

adalah tingkat tertinggi dari hirarki belajar.

Page 37: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

13

Menurut Anderson (Junaedi, 2016: 39) menyatakan bahwa pemecahan

masalah merupakan keterampilan hidup yang melibatkan proses menganalisis,

menafsirkan, menalar, memprediksi, mengevaluasi dan merefleksikan. Jadi

kemampuan untuk menerapkan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya

kedalam situasi baru yang melibatkan proses berpikir merupakan kemampuan

pemecahan masalah. Adapun menurut Zevenbergen (Junaedi, 2016: 39) bahwa

dalam memecahkan masalah perlu memiliki pemahaman dan pengetahuan yang

memadai serta memiliki berbagai macam strategi yang mampu dipilih ketika

menghadapi masalah yang berbeda. Kemampuan pemecahan masalah bagi siswa

perlu diupayakan agar siswa mampu mencari solusi dari permasalahan pada

pembelajaran matematika.

Menurut O’Daffer, et al. (Riastini & Mustika, 2017) mengungkapkan

bahwa β€œproblem solving is a process by wich an idividual uses previously learned

concepts, fact, and relationship, along with various reasoning skills and

strategies, to answer a quention or quentions about a situation”. Hal tersebut

mampu diartikan bahwa pemecahan masalah adalah proses yang dilakukan

seseorang individu untuk menjawab pertanyaan tentag suatu situasi menggunakan

konsep-konsep, fakta-fakta, dan hubungan-hubungan yang dipelajari sebelumnya,

serta menggunakan berbagai keterampilan penalaran dan strategi. Mendukung

pendapat diatas, Krulik & Rudnick (Riastini & Mustika, 2017) menyatakan bahwa

β€œproblem solving has been defined as a means by wich one applies previous

knowledge, skill, and understanding to determine an answer to a question or

unfamiliar situasi”. Artinya, pemecahan masalah merupakan proses menerapkan

Page 38: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

14

pengetahuan, keterampilan dan pemahaman yang telah dimiliki sebelumnya

kedalam situasi yang baru.

Menurut Cooney (Sukmawati, 2019) bahwa kepemilikan kemampuan

pemecahan masalah membantu siswa berpikir analitik dalam mengambil

keputusan dalam kehidupan sehari-hari dan membantu meningkatkan kemampuan

berpikir kritis dalam mengahadapi situasi baru. Menurtu Tarzimah (Asfar, 2018:

6) pemecahan masalah merupakan salah satu aspek utama dalam kurikulum

matematika yang dibutuhkan siswa untuk menerapkan dan mengintegrasikan

banyak konsep dan keterampilan matematika serta membuat keputusan yang

sangat penting dalam pengembangan konseptual. Sejalan dengan standar dan

prinsip National Council of Teacher of Mathematics (NCTM) (Asfar, 2018: 6)

yang menetapkan bahwa untuk mencapai standar isi, siswa harus memiliki lima

kemampuan utama dalam matematika yaitu kemampuan pemecahan masalah,

penalaran, komunikasi penelurusan pola atau hubungan dan repsentasi.

Menurut Sumarno (Arsyad, M., 2017) kemampuan pemecahan masalah

sebagai tujuan dalam pembelajaran matematika meliputi kemampuan: (1)

mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, ditanyakan, serta kecukupan unsur

yang diperlukan; (2) merumuskan masalah dari situasi sehari-hari dalam

matematika; (3) menerapkan strategi untuk menyelesaikan berbagai masalah

(sejenis dan masalah baru) didalam atau diluar matematika; (4) menjelaskan atau

menginterpretasikan hasil sesuai permasalahan semula; (5) menyusun model

matematika dan menyelesaikannya untuk masalah nyata dan menggunakan

matematika secara bermakna. Demikian diungkapkan menurut Polya

(Syahruddin, 2016: 57) bahwa untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah

Page 39: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

15

memerlukan langkah-langkah yaitu: (1) memahami masalah; (2) merencanakan

pemecahan; (3) menyelesaikan masalah sesuai rencana; (4) memeriksa kembali

hasil yang diperoleh.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pemecahan masalah

matematika adalah kemampuan peserta didik dalam merumuskan ide untuk

mencari jalan keluar dalam menyelesaikan masalah matematika.

5. Sistem Persamaan Linear Tiga variabel

a. Definisi sistem persamaan linear tiga variabel

Sistem persamaan linear tiga variabel adalah sistem persamaan yang

terdiri atas tiga persamaan linear dengan tiga variabel. Bentuk umum sistem

persamaan linear tiga variabel adalah sebagai berikut:

π‘Ž1π‘₯ + 𝑏1𝑦 + 𝑐1𝑧 = 𝑑2 π‘Ž2π‘₯ + 𝑏2𝑦 + 𝑐2𝑧 = 𝑑2 π‘Ž3π‘₯ + 𝑏3𝑦 + 𝑐3𝑧 = 𝑑3

Dengan π‘Ž1, π‘Ž2, π‘Ž3, 𝑏1, 𝑏2, 𝑏3, 𝑐1, 𝑐2, 𝑐3, 𝑑1, 𝑑2, 𝑑3, π‘₯ 𝑦 dan 𝑧 ∈ 𝑅, dan π‘Ž1, 𝑏1, dan

𝑐1 tidak sekaligus ketiganya 0 dan π‘Ž2, 𝑏2, dan 𝑐2 tidak sekaligus ketiganya 0 dan

π‘Ž3, 𝑏3, dan 𝑐3tidak sekaligus ketiganya 0.

π‘Ž1, π‘Ž2, π‘Ž3 adalah koefisien variabel x.

𝑏1, 𝑏2, 𝑏3 adalah koefisien variabel y.

𝑐1, 𝑐2, 𝑐3 adalah koefisien variabel z.

𝑑1, 𝑑2, 𝑑3 adalah konstanta persamaan.

Page 40: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

16

b. Ciri-Ciri Sistem Persamaan Linear

1. Sistem persamaan linear tiga variabel menggunakan relasi tanda sama dengan

(=)

2. Sistem persamaan linear tiga variabel memiliki tiga variabel

3. Sistem persamaan linear tiga variabel memiliki derajat satu (berpangkat satu)

c. Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel

Dalam menyelesaikan sistem persamaan linear tiga variabel ada beberapa

cara sebagai berikut:

1. Metode eliminasi

Menyelesaikan sistem persamaan dengan cara menghilangkan salah satu

variabel dari sistem persamaan tersebut.

Langkah-langkah metode eliminasi dalam menyelesaikan SPLTV sebagai

berikut:

a. Nyatakan SPLTV dalam bentuk umumnya, kemudian ubah koefisien dan

konstanta dalam bentuk bilangan bulat.

b. Pilih salah satu variabel yang akan dieliminasi dari ketiga persamaan linear.

c. Eliminasikan variabel pada dua pasang persamaan linear yang dipilih secara

acak dari ketiga persamaan linear yang ada.

d. Eliminasikan variabel pada dua persamaan linear yang baru dengan teknik

eliminasi SPLDV hingga diperoleh nilai dua variabel.

e. Eliminasi salah satu peubah SPLDV sehingga diperoleh nilai salah satu

peubah.

f. Eliminasi peubah lainnya untuk memperoleh nilai peubah yang kedua.

g. Tentukan nilai peubah ketiga berdasarkan nilai yang diperoleh.

Page 41: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

17

2. Metode subtitusi

Menyelesaikan sistem persamaan dengan cara mengganti salah satu

variabel ke persamaan lain.

Langkah-langkah metode subtitusi dalam menyelesaikan masalah SPLTV

sebagai berikut:

a. Nyatakan satu variabel dalam bentuk dua variabel lainnya pada salah satu

persamaan.

b. Substitusikan variabel pada langkah 1 ke dua persamaan yang tersisa hingga

diperoleh SPLDV.

c. Selesaikan SPLDV yang diperoleh pada langkah 2.

3. Metode Gabungan

Metode yang digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan linear

menggunakan dua metode sekaligus yaitu metode eliminasi dan subtitusi.

Langkah-langkah metode gabungan dalam menyelesaikan SPLTV sebagai

berikut:

a. Memilih persamaan yang sederhana.

b. Mengeliminasi persamaan untuk memproleh SPLDV.

c. Setelah diperoleh SPLDV mengeliminasi persamaan untuk memperoleh nilai

dari salah satu persamaan.

d. Setelah diperoleh nilai dari persamaan kemudian mensubtitusi kepersamaan

sebelumnya untuk memperoleh nilai variabel yang lain.

e. Menentukan nilai variabel ketiga berdasarkan nilai yang diperoleh.

Page 42: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

18

4. Determinan

Sebuah nilai yang yang dapat dihitung dari unsur suatu matriks persegi.

Langkah-langkah metode determinan dalam menyelesaikan SPLTV sebagai

berikut:

a. Ubahlah sistem persamaan linear tiga variabel kedalam bentuk matriks yaitu

sebagai berikut:

a1x + b1y + c1z = d1

a2x + b2y + c2z = d2

a3x + b3y + c3z = d3

persamaan di atas kita ubah menjadi bentuk berikut A . X = B ……… Pers.

(1)

Dengan:

Sehingga persamaan 1 di atas menjadi bentuk matriks berikut.

Tentukan nilai determinan matriks A (D) determinan x (𝐷π‘₯), determinan y

(𝐷𝑦), dan determinan z (𝐷𝑧) dengan persamaan berikut.

A

=

a1 b1 c1

a2 b2 c2

a3 b3 c3

B =

d1

d2

d3

X =

x

y

z

a1 b1 c1

x

=

d1

a2 b2 c2 y d2

a3 b3 c3 z d3

a1 b1 c1

a1 b1 = (a1b2c3 + b1c2a3 + c1a2b3) – (a3b2c1 + b3c2a1 + c3a2b1)

a2 b2 c2 a2 b2

Page 43: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

19

D adalah determinan dari matriks A

Dx =

d1 b1 c1 d1 b1

= (d1b2c3 + b1c2d3 + c1d2b3) – (d3b2c1 + b3c2d1 + c3d2b1) d2 b2 c2 d2 b2

d3 b3 c3 d3 b3

Dx adalah determinan dari matriks A yang kolom pertama diganti dengan

elemen-elemen matriks B.

Dy =

a1 d1 c1 a1 d1

= (a1d2c3 + d1c2a3 + c1a2d3) – (a3d2c1 + d3c2a1 + c3a2d1) a2 d2 c2 a2 d2

a3 d3 c3 a3 d3

Dy adalah determinan dari matriks A yang kolom kedua diganti dengan

elemen-elemen matriks B.

Dz adalah determinan dari matriks A yang kolom ketiga diganti dengan

elemen-elemen matriks B.

Tentukan nilai x, y, dan z dengan persamaan berikut.

x = Dx

D

y = Dy

D

Sumber: Buku Matematika Wajib Kelas X dan https://blogmipa-matematika.blogspot.com)

a3 b3 c3 a3 b3

Dz =

a1 b1 d1 a1 b1

= (a1b2d3 + b1d2a3 + d1a2b3) – (a3b2d1 + b3d2a1 + d3a2b1) a2 b2 d2 a2 b2

a3 b3 d3 a3 b3

z = Dz

D

Page 44: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

20

Berikut disajikan contoh soal yang berkaitan dengan pemahaman konsep

yang memenuhi indikator pemahaman konsep.

Tabel 2.1 Contoh Soal Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel NO SOAL JAWABAN Ali membeli 2 buku tulis,

sebuah pensil dan sebuah penghapus dengan harga seluruhnya Rp. 4700. Badar membeli sebuah buku tulis, 2 buah pensil dan sebuah penghapus dengan harga seluruhnya Rp 4.300. Carli membeli 3 buah buku tulis, 2 buah pensil, dan sebuah penghapus dengan harga seluruhnya Rp 7.100. Berapakah harga 1 buku tulis, 1 pensil dan 1 penghapus?

Diketahui: Ali membeli 2 buku tulis, sebuah pensil dan sebuah penghapus dengan harga seluruhnya Rp. 4700 Badar membeli sebuah buku tulis, 2 buah pensil dan sebuah penghapus dengan harga seluruhnya Rp 4.300 Carli membeli 3 buah buku tulis, 2 buah pensil, dan sebuah penghapus dengan harga seluruhnya Rp 7.100. Ditanya: Berapakah harga 1 buku tulis, 1 pensil dan 1 penghapus? Pembahasan: Misalkan : Harga sebuah buku = x Harga sebuah pensil = y Harga sebuah penghapus = z Sehingga model matematika : 2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 4700…….(1) π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 4300 ……..(2) 3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 7100 ……..(3) Eliminasi persamaan (1) dan (3) sehingga diperoleh: 2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 4700

3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 7100 βˆ’π‘₯ βˆ’ 𝑦 = βˆ’2400 ..................(4) Eliminasi persamaan (1) dan (2) sehingga diperoleh: 2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 4700 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 4300 - π‘₯ βˆ’ 𝑦 = 400 Persamaan ............(5) Eliminasi persamaan (4) dan (5) sehingga diperoleh: βˆ’π‘₯ βˆ’ 𝑦 = βˆ’2400 π‘₯ βˆ’ 𝑦 = 400 +

Page 45: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

21

NO SOAL JAWABAN βˆ’2𝑦 = βˆ’2000 𝑦 = 1000 Subtitusikan nilai y = 1000 ke persamaan (4) βˆ’π‘₯ βˆ’ 𝑦 = βˆ’2400 βˆ’π‘₯ βˆ’ (1000) = βˆ’2400 βˆ’π‘₯ = βˆ’2400 + 1000 βˆ’π‘₯ = βˆ’1400 π‘₯ = 1400 Subtitusikan nilai x = 1400 dan y = 1000 ke persamaan (1) 2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 4700 2(1400) + 1000 + 𝑧 = 4700 2800 + 1000 + 𝑧 = 4700 3800 + 𝑧 = 4700 𝑧 = 4700 βˆ’ 3800 𝑧 = 900 Jadi, sebuah buku, pulpen dan penghapus adalah 1400, 1000, 900

Berdasarkan contoh diatas, dapat dilihat bahwa indikator pemahaman

konsep dalam penelitian memenuhi. Adapun konsep-konsep yang termuat adalah

konsep variabel, konsep koefisien, konsep konstanta, konsep persamaan, konsep

persamaan linear tiga variabel, konsep sistem persamaan linear tiga variabel,

konsep operasi pada bilangan, dan konsep penyelesaian.

6. Penelitian Relevan

a. Syahruddin, 2016. Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

Dalam Hubungannya Dengan Pemahaman Konsep Ditinjau Dari Gaya

Belajar Siswa Kelas VIII SMPN Binamu Kabupaten Jeneponto.

Hasil penelitian yang di lakukan di kelas VIII SMPN 4 Binamu Kabupaten

Jeneponto menunjukkan bahwa termampu asosiasi antara kemampuan

Page 46: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

22

pemecahan masalah matematika dengan pemahaman konsep siswa bergaya

belajar visual dengan nilai π‘₯β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”2 = 21,000 dengan signifikansi

(π΄π‘ π‘¦π‘šπ‘. 𝑆𝑖𝑔. (2 βˆ’ 𝑆𝑖𝑑𝑒𝑑)) = 0,001 dan termampu asosiasi antara

kemampuan pemecahan masalah matematika dengan pemahaman konsep

siswa bergaya auditorial dengan nilai π‘₯β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”2 = 17,967 dan signifikansi

((π΄π‘ π‘¦π‘šπ‘. 𝑆𝑖𝑔. (2 βˆ’ 𝑠𝑖𝑑𝑒𝑑)) = 0,0001. Siswa dengan skor gaya belajar visual

dan auditorial tertinggi mampu memecahkan masalah SPLDV yang diberikan

berdasarkan langakh pemecahan masalah Polya dimungkinkan karena siswa

memiliki pemahaman tentang SPLDV.

b. Suraji, dkk. 2018. Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Dan

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP Pada Materi Sistem

Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada kelas VIII SMP IT Dar Al-

Ma’arif yang berjumlah 28 orang siswa dengan memberikan 6 soal tes

diantaranya 3 soal tes kemampuan pemahaman konsep dan 3 soal kemampuan

pemecahan masalah matematis siswa. Berdasarkan hasil wawancara peneliti

dengan beberapa siswa dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemahaman

konsep matematis siswa VIII SMP IT Dar Al-Ma’arif, mampu dilihat dari

indikator pemahaman konsep matematis sebagai berikut: (1) indikator

kemampuan siswa dalam menyatakan ulang sebuah konsep dan

mengklasifikasikan objek sesuai konsepnya, kesalahan dalam indikator ini

tergolong sangat rendah yaitu sebesar 2,38%. Kesalahan ini meliputi kesalahan

dalam mengklasifikasikannya. (2) indikator kemampuan siswa dalam

menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis, kesalahan

Page 47: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

23

dalam indikator ini tergolong sangat rendah juga yaitu sebesar 4,76%.

Kesalahan ini meliputi kesalahan siswa dalam mempresentasikan konsep

SPLDV ke dalam bentuk matematis. (3) indikator kemampuan siswa dalam

menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu dan

mengaplikasikan konsep, kesalahan dalam indikator ini tergolong sangat

rendah juga yaitu sebesar 1,19%. Kesalahan ini meliputi kesalahan siswa dalam

mengaplikasikan konsep SPLDV. Sedangkan kemampuan pemecahan masalah

matematis siswa kelas VIII SMP IT Dar Al-Ma’arif, dilihat dari indikator

pemecahan masalah matematis sebagai berikut: (1) indikator kemampuan

siswa dalam memilih dan menerapkan strategi untuk menyelesaikan masalah

matematika dan atau diluar matematika, kesalahan dalam indiakator ini

tergolong sangat rendah juga yaitu sebesar 7,14%. Kesalahan ini meliputi

kesalahan siswa dalam memilih strategi untuk menyelesaikan masalah

matematika. (2) indikator kemampuan siswa dalam menjelaskan dan

menginterpretasikan hasil, kesalahan dalam indikator ini tergolong sangat

rendah juga yaitu sebesar 5.95%. kesalahan ini meliputi kesalahan siswa dalam

menjelaskan dan mengemukakan hasil penyelesaian masalah matematika pada

soal SPLDV.

c. Komariyah, S, dkk. 2018. Analisis Pemahaman Konsep Dalam Memecahkan

Masalah Matematika Ditinjau Dari Minat Belajar Siswa.

Berdasarkan hasil penelitian kelas VII SMP Negeri 1 Boyolangu berjumlah 40

siswa mampu di lihat bahwa minat belajar yang dimiliki siswa mempengaruhi

pemahaman konsep dalam memecahkan masalah. Subjek dengan minat belajar

tinggi cenderung lebih unggul memiliki pemahaman konsep dalam pemecahan

Page 48: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

24

masalah. Subjek mampu menjelaskan apa yang diketahui dan apa yang

ditanyakan pada masalah matematika. Subjek merencanakan strategi

pemecahan masalah dan melaksanakan strategi pemecahan masalah dengan

runtut dan benar. Dengan menerapkan konsep secara algoritma dan

menyajikannya dalam bentuk perhitungan yang tepat. Subjek juga mengaitkan

berbagai konsep dan memeriksa kembali jawabannya untuk memperoleh

jawaban yang benar. Subjek yang memiliki minat belajar sedang mampu

memahami masalah dengan baik. Subjek dan menjelaskan apa yang diketahui

dan apa yang ditanyakan pada masalah. Setelah memahami masalah subjek

langsung melaksanakan strategi pemecahan masalah dengan konsep yang

hanya di ingat. Pada saat melaksanakan strategi pemecahan masalah, subjek

melakukan konsep yang kurang tepat. Akan tetapi dengan mengaitkan strategi

pemecahan yang subjek gunakan untuk memecahkan masalah menmampukan

jawaban yang benar. Subjek yang memiliki minat belajar rendah juga mampu

memahami apa yang dimaksud pada masalah. Subjek mampu menjelaskan apa

yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada masalah. Akan tetapi subjek

berhenti pada tahap merencanakan strategi pemecahan masalah. Hal tersebut

dikarenakan subjek merasa kesulitan dan kebingungan harus melakukan

strategi yang bagaimana. Sehingga dengan terhentinya subjek pada tahap

merencanakan strategi, tidak mampu memecahkan masalah yang diberikan.

B. Kerangka Pikir

Matematika merupakan pengetahuan universal yang mendasari

perkembangan teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam berbagai

disiplin ilmu dan mengembangkan daya pikr manusia. Pembelajaran

Page 49: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

25

matematika di sekolah diharapkan siswa dapat memahami konsep matematika

sehingga dapat menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah.

Pemahaman konsep memiliki peranan penting dalam pembelajaran

matematika, karena dengan belajar matematika berarti belajar tentang konsep-

konsep dan struktur-struktur matematika. Pemahaman konsep merupakan salah

satu kemampuan atau kemahiran dalam pembelajaran matematika.

Kemampuan pemahaman konsep yang baik akan mempengaruhi kemampuan

peserta didik dalam memecahkan masalah matematika.

Seorang peserta didik dikatakan memahami konsep dengan baik jika ia

mampu mendefinisikan konsep dengan kata-kata atau kalimatnya sendiri,

memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep yang dimiliki, dan

mengaplikasikan konsep yang dimiliki dalam pemecahan masalah.

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir

Pembelajaran matematika

Pentingnya Pemahaman konsep dalam pembelajaran matematika

Pemahaman Konsep Mempengaruhi Pemecahan

Masalalah

Memecahkan masalah sistem persamaan linear tiga variabel

Page 50: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah peneltian

deskriptif dengan pendekatan kualitatif bertujuan menggambarkan pemahaman

konsep dalam memecahkan sebuah masalah terkait sistem persamaan linear tiga

variabel pada siswa kelas XII MA GUPPI Samata Kabupaten Gowa.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MA GUPPI Samata Jl. H.M Yasin Limpo No.

42 Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa.

C. Subjek Penelitian

Dalam menentukan subjek penelitian diberikan tes pemecahan masalah.

Dari hasil tes pemecahan masalah di peroleh subjek yang memenuhi kategori

tinggi, sedang, dan rendah. Teknik pengambilan subjek dilakukan dengan

menggunakan purposive sampling yaitu mengambil subjek berdasarkan

pertimbangan tertentu seperti pertimbangan guru bidang studi matematika.

Adapun subjek yang diperoleh sebanyak 3 orang siswa masing-masing kategori.

Prosedur pada pemilihan subjek penlitian dapat dlihat pada gambar 3.1

sebagai berikut:

Page 51: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

27

Gambar 3.1 Prosedur Pemilihan subjek

Mentukan kelas untuk pemilihan subjek

Memberikan tes pemecahan masalah

Analisis hasil tes pemecahan masalah

Diperoleh subjek

Selesai

: Kegiatan

: Urutan kegiatan

: Hasil

Di ambil 3 orang siswa dari hasil tes pemecahan masalah yang memenuhi kategori tinggi, sedang dan rendah.

Mulai

Page 52: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

28

D. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah deskripsi pemahamn konsep dalam

memecahkan masalah sistem persamaan linear tiga variabel pada siswa kelas XII

MA GUPPI Samata Kabupaten Gowa.

E. Prosedur Penelitian

1. Tahap persiapan

Pada tahap ini peneliti terlebih dahulu melakukan persiapan sebagai

berikut:

a. Menyusun dan menyiapkan instrumen tes tertulis dan pedoman

wawancara.

b. Melakukan validasi tes tertulis kepada ahli (validator)

c. Meminta izin kepada Kepala MA GUPPI Samata untuk melakukan

penelitian

d. Menetapkan jadwal untuk melakukan penelitian dengan guru bidang studi

matematika.

2. Tahap pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan peneliti melaksanakan penelitian dengan:

a. Memberikan tes tertulis berupa soal non rutin.

b. Menganalisis hasil jawaban tes tertulis siswa

c. Menentukan subjek untuk melakukan wawancara

d. Melakukan wawancara kepada subjek yang terpilih.

3. Tahap analisis

Peneliti menganalisis data yang telah diperoleh kemudian

menyimpulkan.

Page 53: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

29

F. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah peneliti sendiri

sebagai subjek utama. Adapaun instrumen pendukung yaitu sebagai berikut:

1. Tes pemahaman konsep

Lembar tes pemahaman konsep berupa soal pemecahan masalah berbentuk

uraian (essay) yang digunakan untuk mengetahui pemahaman konsep dalam

memecahkan masalah sistem persamaan linear tiga variabel. Lembar tes dibuat

oleh peneliti berdasarkan indikator pemahaman konsep kemudian divalidasi

oleh validator agar tes tersebut layak digunakan dalam penelitian.

2. Pedoman wawancara

Lembar pedoman wawancara berupa garis-garis besar pertanyaan tentang

pemahaman konsep dalam memecahkan masalah sistem persamaan linear tiga

variabel. Tujuan lembar pedoman wawancara adalah mengungkap jawaban

tertulis siswa tentang pemahaman konsep dalam memecahkan masalah sistem

persamaan linear tiga variabel seperti konsep variabel (K1), konsep koefisien

(K2), konsep konstanta (K3), konsep persamaan (K4), konsep persamaan linear

tiga variabel (K5), konsep sistem persamaan linear tiga variabel (K6), konsep

operasi pada bilangan (K7), konsep penyelesaian (K8).

G. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan:

1. Tes pemahaman konsep

Dalam penlitian data dikumpulkan menggunkan teknik tes yaitu berupa tes

pemecahan masalah berbentuk uraian (essay) yang diberikan kepada siswa

untuk mengumpulkan data-data terkait pemahaman konsep dalam

Page 54: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

30

memecahkaan sebuah msalah sistem persmaaan linear tiga variabel. Dimana

siswa dalam mengerjakan soal tersebut menggunakan metode yang sesuai.

Kemudian dari hasil tes tersebut diperoleh data.

2. Wawancara

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik

wawancara tidak terstruktur yaitu berupa sejumlah pertanyaan-pertanyaan

untuk mengungkap data kualitatif terkait pemahaman konsep siswa dalam

memecahkan masalah sistem persaamaan liinear tiga variabel.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analsis data dalam peneltian ini adalah analisis data kualtatif sebagai

berikut:

1. Reduksi data (data reduction)

Reduksi data dilakukan pada proses pemilihan, pemusatan, penyederhanaan,

pemisahan, dan perubahan data mentah dilapangan tentang pemahaman konsep

dalam memecahkan masalah sistem persamaan linear tiga variabel. Reduksi

data yaitu mengambil hal-hal yang dianggap penting dan membuang hal-hal

yang tidak dianggap penting. Peneliti mentranskip hasil wawancara yang

diperoleh secara tertulis.

2. Penyajian data (data dsiplay)

Setelah data direduksi selanjutnya mendisplaykan data. Dengan penyajian data

akan diperoleh sekumpulan data terorganisir dan terstruktur dalam bentuk

naratif yang mudah dipahami. Dalam penelitian ini peneliti akan menyajikan

data dalam bentuk deskripsi pemahaman konsep dalam memecahkan masalah

sistem persamaan linear tiga variabel.

Page 55: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

31

3. Penarikan kesimpulan (conclusion drawing/verification)

Setelah data disajikan dilakukan penarikan kesimpulan akhir berdasarkan

analisis data yang dikumpulkan melalui tes pemahaman konsep dan

wawancara. Tujuan penarikan kesimpulan untuk melihat hasil tes pemahaman

konsep dan hasil wawancara.

I. Uji Keabsahan Data

Untuk memperoleh kevalidan data, maka peneliti melakukan uji

keabsahan data menggunakan triangulasi waktu yaitu dengan memberikan

kembali tes dan wawancara pada waktu yang berbeda.

Page 56: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Data penelitian diungkap melalui tes dan wawancara terhadap beberapa

subjek penelitian. Subjek penelitian adalah siswa kelas XII MA GUPPI Samata

Kabupaten Gowa yang memenuhi kategori tinggi, sedang, dan rendah yang telah

mengikuti tes. Namun, sebelum melaksanakan penelitian, peneliti menyusun

instrumen penelitian berupa tes pemahaman konsep dan pedoman wawancara

berdasarkan indikator pemahaman konsep matematika. Tes pemahaman konsep

terdiri dari 3 masalah berbentuk uraian dengan materi sistem persamaan linear tiga

variabel dan selanjutnya pedoman wawancara disusun untuk mengetahui

pemahaman konsep siswa dalam memecahkan masalah sistem persamaan linear

tiga variabel. Dari hasil pekerjaan siswa diperoleh data pemahaman konsep siswa

dalam memecahkan masalah sistem persamaan linear tiga variabel berdasarkan

indikator pemahaman konsep dalam penelitian yaitu : (1) menyatakan ulang sebuah

konsep; (2) memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep; (3)

mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

A. Hasil Pemilihan Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di MA GUPPI Samata Kabupaten Gowa. Kegiatan

pengambilan data tes pemahaman konsep di lakukan pada hari Kamis, 03

September 2020 yang berjumlah 23 siswa.

Adapun daftar siswa kelas XII dan skor tes pemecahan masalah dalam

penelitian ini disajikan dalam tabel 4.1

Page 57: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

33

Tabel 4.1 Daftar Skor Tes Pemecahan Masalah Siswa Kelas XII MA GUPPI

Samata Kabupaten Gowa

No. Inisial Siswa Kategori Belajar Skor 1. YR Tinggi 94 2. NI Tinggi 91 3. NF Sedang 81 4. NSI Sedang 75 5. NAH Rendah 70 6. HS Rendah 64 7. SN Rendah 47 8. BS Rendah 47 9. SY Rendah 45 10. SFZ Rendah 43 11. MI Rendah 43 12. WM Rendah 43 13. MY Rendah 43 14. NRA Rendah 40 15. DI Rendah 38 16. MJJA Rendah 38 17. SA Rendah 36 18. HH Rendah 34 19. AIP Rendah 32 20. RA Rendah 32 21. NS Rendah 32 22. NM Rendah 32 23. FA Rendah 30

Selanjutnya dipilih 1 subjek untuk masing-masing kategori. Pemilihan

subjek mengacu pada skor yang diperoleh oleh setiap siswa dari tes pemecahan

masalah sistem persamaan linear tiga variabel, mampu berkomunikasi dengan baik

saat mengemukakan ide/gagasan secara lisan dan tertulis, serta bersedia mengikuti

keseluruhan proses pengumpulan data dalam penelitian. Adapun subjek penelitian

terpilih disajikan dalam table 4.2

Page 58: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

34

Tabel 4.2 Subjek Penelitian Terpilih

Kategori Inisial Tinggi YR Sedang NSI Rendah FA

Untuk memudahkan dalam kegiatan wawancara, maka setiap petikan

jawaban dan dialog atau obrolan diberi kode tertentu. Untuk petikan dialog

pewawancara diberi kode P, sedangkan petikan dialog subjek diberi kode

berdasarkan kategori. Masing-masing dialog 1 digit setelahnya merupakan kode

nomor soal yang dibahas, 2 digit di belakang baik pewawancara maupun subjek

merupakan kode urutan pertanyaan dan jawaban. Contoh untuk pewawancara β€œP1-

01” berarti kode petikan pertanyaan dari pewawancara untuk masalah satu pada

pertanyaan pertama. Begitu juga dengan subjek, contoh β€œS KT1-02” berarti kode

petikan jawaban dari pertanyaan kedua untuk soal tes pertama.

B. Paparan Hasil Penelitian

Paparan data valid pemahaman konsep dalam memecahkan masalah

matematika.

1. Subjek Kategori Tinggi (KT)

a. Masalah 1 (M1)

1) Paparan Data Hasil Tes Dan Wawancara Subjek KT Pada M1 Tentang Konsep

Variabel

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Page 59: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

35

Gambar 4.1 Hasil Tes SKT1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat

mengidentifikasi dengan memisalkan harga sebuah buku sebagai variabel x, harga

sebuah pensil sebagai variabel y, dan harga sebuah penggaris sebagai variabel z.

Berikut petikan wawancara SKT1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

variabel.

Kode Uraian P-10 Yang mana itu di maksud dek? S KT1-10 Yang di maksud variabel itu kak huruf yang ada dalam

persamaan linear tiga variabel, koefisien itu nilai di depan variabel, dan konstanta nilai setelah tanda persamaan.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mendefinisikan konsep variabel dengan kata-katanya sendiri. (S KT1-10)

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.2 Hasil Tes SKT1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

variabel dengan memisalkan harga sebuah buku sebagai variabel x, harga sebuah

pensil sebagai variabel y, dan harga sebuah penggaris sebagai variabel z.

Berikut petikan wawancara SKT1 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep variabel.

Kode Uraian P-03 Apa kamu pernah belajar materi itu sebelumnya? S KT1-03 Pernah kak P-04 Apa yang kamu ketahui dari materi SPLTV?

Page 60: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

36

S KT1-04 SPLTV ditandai dengan tanda (=),dan terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel.

P-05 Coba jelaskan dek yang mana itu di tandai dengan tanda (=) S KT1-05 Yang dimaksud itu kak persamaan seperti 2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 =

8.000 (sambil menunjuk lembar jawaban) P-06 Ok. Kita bilang persamaan ditandai dengan tanda (=)

bagaimana bentuknya kalau bukan persamaan? S KT1-06 Misal kak 2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 tanda nya di ubah seperti

2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 ≀ 8.000 P-07 Kalau terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel

bagaimana itu dek? S KT1-07 Maksudnya itu kak ada tiga persamaan linear tiga variabel. P-08 Bagaimana bentuknya itu persamaan linear tiga variabel dan

bukan contoh persamaan linear tiga variabel? S KT1-08 Misal kak π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 ini dimaksud persamaan

linear tiga variabel kak dan bukan persamaan linear tiga variabel kak 2x-y-2=0

P-09 Kenapa dikatakan persamaan linear tiga variabel dek? S KT1-09 Karena memiliki tiga variabel, koefisien, dan konstanta. P-10 Yang mana itu di maksud dek? S KT1-10 Yang di maksud variabel itu kak huruf yang ada dalam

persamaan linear tiga variabel, koefisien itu nilai di depan variabel, dan konstanta nilai setelah tanda persamaan.

P-11 Ok. Jadi kalau tiga persamaan bagaimana bentuknya dek? S KT1-11 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000

P-12 Kalau misalkan hanya dua persamaan apa itu SPLTV dek? S KT1-12 Bukan kak. Karena hanya termampu dua persamaan

sedangkan SPLTV terdiri dari tiga.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.3 Hasil Tes SKT1

Page 61: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

37

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

model matematika dari masalah yang diketahui kemudian mengeliminasi variabel

y dan z pada persamaan 1 dan 2 dan variabel z pada persamaan 1 dan 3.

Berikut petikan wawancara SKT1 dalam mengaplikasikan konsep variabel.

Kode Uraian P-11 Ok. Jadi kalau tiga persamaan bagaimana bentuknya dek? S KT1-11 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000

P-15 Bagaimana itu langkah-langkahnya dek? S KT1-15 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1

dan 2 sehingga diperoleh nilai π‘₯ = 2.000 selanjutnya mengeliminasi variabel z persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk persamaan 4 pada lembar jawabaan) selanjutnya subtitusi nilai x kepersamaan 4 untuk memperoleh nilai y kemudian mensubtitusi nilai x dan y ke persamaan 2 sehingga diperoleh harga sebuah buku = 2.000, pensil = 1.000 dan penggaris = 2.000

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

menuliskan model matematika (S KT1-11) dan mengaplikasikan kedalam

pemecahan masalah dengan mengeliminasi variabel-variabel pada persamaan 1

sampai 3 (S KT1-15)

2) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Dan Wawancara Subjek KT Pada M1

Tentang Konsep Koefisien

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.4 Hasil Tes SKT1

Page 62: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

38

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

kembali apa yang diketahui dari masalah.

Berikut petikan wawancara terhadap SKT1 dalam menyatakan ulang sebuah

konsep koefisien.

Kode Uraian P-10 Yang mana itu di maksud dek? S KT1-10 Yang di maksud variabel itu kak huruf yang ada dalam

persamaan linear tiga variabel, koefisien itu nilai di depan variabel, dan konstanta nilai setelah tanda persamaan.

Berdasarkan kutipan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mendefinisikan konsep koefisien dengan kata-katanya sendiri. (S KT1-10)

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.5 Hasil Tes SKT1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

koefisien dengan mengindentifikasi apa yang diketahui dari masalah.

Berikut petikan wawancara SKT1 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep koefisien.

Kode Uraian P-03 Apa kamu pernah belajar materi itu sebelumnya? S KT1-03 Pernah kak P-04 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV? S KT1-04 SPLTV ditandai dengan tanda (=),dan terdiri dari tiga

persamaan linear tiga variabel. P-05 Coba jelaskan dek yang mana itu di tandai dengan tanda

(=) S KT1-05 Yang dimaksud itu kak persamaan seperti 2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 =

8.000 (sambil menunjuk lembar jawaban)

Page 63: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

39

P-06 Ok. Kita bilang persamaan ditandai dengan tanda (=) bagaimana bentuknya kalau bukan persamaan?

S KT1-06 Misal kak 2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 tanda nya di ubah seperti 2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 ≀ 8.000

P-07 Kalau terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel bagaimana itu dek?

S KT1-07 Maksudnya itu kak ada tiga persamaan linear tiga variabel. P-08 Bagaimana bentuknya itu persamaan linear tiga variabel

dan bukan contoh persamaan linear tiga variabel? S KT1-08 Misal kak π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 ini dimaksud persamaan

linear tiga variabel kak dan bukan persamaan linear tiga variabel kak 2x-y-2=0

P-09 Kenapa dikatakan persamaan linear tiga variabel dek? S KT1-09 Karena memiliki tiga variabel, koefisien, dan konstanta. P-10 Yang mana itu di maksud dek? S KT1-10 Yang di maksud variabel itu kak huruf yang ada dalam

persamaan linear tiga variabel, koefisien itu nilai di depan variabel, dan konstanta nilai setelah tanda persamaan.

P-11 Ok. Jadi kalau tiga persamaan bagaimana bentuknya dek? S KT1-11 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000

P-12 Kalau misalkan hanya dua persamaan apa itu SPLTV dek? S KT1-12 Bukan kak. Karena hanya termampu dua persamaan

sedangkan SPLTV terdiri dari tiga.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.6 Hasil Tes SKT1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

koefisien dengan menuliskan jumlah barang yang dibeli dari ketiga pembeli pada

masalah tersebut.

Page 64: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

40

Berikut petikan wawancara SKT1 dalam mengaplikasikan konsep

koefisien.

Kode Uraian P-11 Ok. Jadi kalau tiga persamaan bagaimana bentuknya dek? S KT1-11 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000

Berdasakan petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan koefisien dengan menuliskan kedalam model matematika. (S

KT1-11)

3) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Subjek KT Pada M1 Tentang Konsep

Konstanta.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.7 Hasil Tes SKT1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

apa yang diketahui dari masalah.

Berikut petikan wawancara SKT1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

konstanta.

Kode Uraian P-10 Yang mana itu di maksud dek? S KT1-10 Yang di maksud variabel itu kak huruf yang ada dalam

persamaan linear tiga variabel, koefisien itu nilai di depan variabel, dan konstanta nilai setelah tanda persamaan.

Page 65: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

41

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mendefinisikan konsep konstanta dengan kata-katanya sendiri. (S KT1-10)

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.8 Hasil Tes SKT1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

konstanta dari apa yang diketahui pada masalah dengan menuliskan harga dari

jumlah barang yang dibeli.

Berikut petikan wawancara SKT1 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh konsep konstanta.

Kode Uraian P-03 Apa kamu pernah belajar materi itu sebelumnya? S KT1-03 Pernah kak P-04 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV? S KT1-04 Sistem persamaan linear tiga variabel ditandai dengan

tanda (=),dan terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel.

P-05 Coba jelaskan dek yang mana itu di tandai dengan tanda (=)

S KT1-05 Yang dimaksud itu kak persamaan seperti 2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 =8.000 (sambil menunjuk lembar jawaban)

P-06 Ok. Kita bilang persamaan ditandai dengan tanda (=) bagaimana bentuknya kalau bukan persamaan?

S KT1-06 Misal kak 2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 tanda nya di ubah seperti 2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 ≀ 8.000

P-07 Kalau terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel bagaimana itu dek?

S KT1-07 Maksudnya itu kak ada tiga persamaan linear tiga variabel. P-08 Bagaimana bentuknya itu persamaan linear tiga variabel

dan bukan contoh persamaan linear tiga variabel? S KT1-08 Misal kak π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 ini dimaksud persamaan

linear tiga variabel kak dan bukan persamaan linear tiga variabel kak 2x-y-2=0

Page 66: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

42

P-09 Kenapa dikatakan persamaan linear tiga variabel dek? S KT1-09 Karena memiliki tiga variabel, koefisien, dan konstanta. P-10 Yang mana itu di maksud dek? S KT1-10 Yang di maksud variabel itu kak huruf yang ada dalam

persamaan linear tiga variabel, koefisien itu nilai di depan variabel, dan konstanta nilai setelah tanda persamaan.

P-11 Ok. Jadi kalau tiga persamaan bagaimana bentuknya dek? S KT1-11 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000

P-12 Kalau misalkan hanya dua persamaan apa itu SPLTV dek? S KT1-12 Bukan kak. Karena hanya termampu dua persamaan

sedangkan SPLTV terdiri dari tiga.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.9 Hasil Tes SKT1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

apa yang diketahui dari masalah dengan menuliskannya kembali.

Berikut petikan wawancara SKT1 dalam mengaplikasikan konsep

konstanta.

Kode Uraian P-11 Ok. Jadi kalau tiga persamaan bagaimana bentuknya dek? S KT1-11 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000

Berdasarkan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

menuliskan model matematika (S KT1-11)

Page 67: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

43

4) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KT Pada M1 Tentang

Konsep Persamaan.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.10 Hasil Tes SKT1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat

mengidentifikasi persamaan dari masalah.

Berikut petikan wawancara SKT1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

persamaan.

Kode Uraian P-05 Coba jelaskan dek yang mana itu di tandai dengan tanda (=) S KT1-05 Yang dimaksud itu kak persamaan seperti 2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 =

8.000 (sambil menunjuk lembar jawaban)

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mendefinisikan konsep persamaan dengan kata-katanya sendiri. (S KT1-05) dimana

subjek mampu menjelaskan bahwa yang dimaksud tanda sama dengan (=) adalah

persamaan.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.11 Hasil Tes SKT1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

persamaan dari masalah yang diidentifikasi.

Page 68: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

44

Berikut petikan wawancara SKT1 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep persamaan.

Kode Uraian P-06 Ok. Kita bilang persamaan ditandai dengan tanda (=)

bagaimana bentuknya kalau bukan persamaan? S KT1-06 Misal kak 2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 tanda nya di ubah seperti 2π‘₯ +

2𝑦 + 𝑧 ≀ 8.000

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan. Dimana subjek

menyebutkan yang dimaksud contoh persamaan dan juga bukan contoh persamaan.

(S KT1-06)

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.12 Hasil Tes SKT1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

dan menuliskan persamaan dari masalah yang diidentifikasi.

Berikut petikan wawancara SKT1 dalam mengaplikasikan konsep

persamaan.

Kode Uraian P-11 Ok. Jadi kalau tiga persamaan bagaimana bentuknya dek? S KT1-11 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000

P-15 Bagaimana itu langkah-langkahnya dek? S KT1-15 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan

1 dan 2 sehingga diperoleh nilai π‘₯ = 2.000 selanjutnya mengeliminasi variabel z persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk persamaan 4

Page 69: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

45

pada lembar jawabaan) selanjutnya subtitusi nilai x kepersamaan 4 untuk memperoleh nilai y kemudian mensubtitusi nilai x dan y ke persamaan 2 sehingga diperoleh harga sebuah buku = 2.000, pensil = 1.000 dan penggaris = 2.000

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

menuliskan model matematika (S KT1-11) dan mengaplikaskannya dengan cara

mengeliminasi persamaan 1 sampai persamaan 3. (S KT1-15)

5) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Subjek KT Pada M1 Tentang Konsep

Persamaan Linear Tiga Variabel.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.13 Hasil Tes SKT1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

persamaan linear tiga variabel dengan mengidentifikasi variabel-variabel yang

termuat seperti variabel x, y, dan z.

Berikut petikan wawancara subjek KT pada M1 tentang konsep persamaan

linear tiga variabel.

Kode Uraian P-08 Bagaimana bentuknya itu persamaan linear tiga variabel dan

bukan contoh persamaan linear tiga variabel? S KT1-08 Misal kak π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 ini dimaksud persamaan

linear tiga variabel kak dan bukan persamaan linear tiga variabel kak 2x-y-2=0

P-09 Kenapa dikatakan persamaan linear tiga variabel dek? S KT1-09 Karena memiliki tiga variabel, koefisien, dan konstanta.

Page 70: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

46

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mendefinisikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri.

(S KT1-09)

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.14 Hasil Tes SKT1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan model matematika.

Berikut petikan wawancara SKT1 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-08 Bagaimana bentuknya itu persamaan linear tiga variabel dan

bukan contoh persamaan linear tiga variabel? S KT1-08 Misal kak π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 ini dimaksud persamaan

linear tiga variabel kak dan bukan persamaan linear tiga variabel kak 2x-y-2=0

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

menyebutkan contoh yang dimaksud persamaan linear tiga variabel dan bukan

contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel. (S KT1-08)

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.15 Hasil Tes SKT1

Page 71: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

47

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

dan menuliskan model matematika.

Berikut petikan wawancara SKT1 dalam mengaplikasikan konsep

persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-11 Ok. Jadi kalau tiga persamaan bagaimana bentuknya dek? S KT1-11 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000

P-15 Bagaimana itu langkah-langkahnya dek? S KT1-15 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1

dan 2 sehingga diperoleh nilai π‘₯ = 2.000 selanjutnya mengeliminasi variabel z persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk persamaan 4 pada lembar jawabaan) selanjutnya subtitusi nilai x kepersamaan 4 untuk memperoleh nilai y kemudian mensubtitusi nilai x dan y ke persamaan 2 sehingga diperoleh harga sebuah buku = 2.000, pensil = 1.000 dan penggaris = 2.000

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

menuliskan model matematika (S KT1-11) dan mengaplikasikannya dengan

mengeliminasi persamaan-persamaan. (S KT1-15).

6) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Subjek KT Pada M1 Tentang Konsep

Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.16 Hasil Tes SKT1

Page 72: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

48

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

model matematika dari masalah yang diidentifikasi.

Berikut petikan wawancara SKT1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

sistem persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-04 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV? S KT1-04 Sistem persamaan linear tiga variabel ditandai dengan tanda

(=),dan terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

menjelaskan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya

sendiri. (S KT1-04)

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.17 Hasil Tes SKT1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

model matematika dari masalah.

Berikut petikan wawancara SKT1 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-11 Ok. Jadi kalau tiga persamaan bagaimana bentuknya dek? S KT1-11 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000

P-12 Kalau misalkan hanya dua persamaan apa itu SPLTV dek? S KT1-12 Bukan kak. Karena hanya termampu dua persamaan sedangkan

SPLTV terdiri dari tiga.

Page 73: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

49

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

menyebutkan contoh system persamaan linear tiga variabel (S KT1-11) dan

membedakan bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel. (S

KT1-12)

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.18 Hasil Tes SKT1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat

mengaplikasikan sistem persamaan linear tiga variabel dengan menentukan dan

menuliskan model matematika.

Berikut petikan wawancara SKT1 dalam mengaplikasikan konsep sistem

persamaaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-11 Ok. Jadi kalau tiga persamaan bagaimana bentuknya dek? S KT1-11 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000

P-15 Bagaimana itu langkah-langkahnya dek? S KT1-15 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1

dan 2 sehingga diperoleh nilai π‘₯ = 2.000 selanjutnya mengeliminasi variabel z persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk persamaan 4 pada lembar jawabaan) selanjutnya subtitusi nilai x kepersamaan 4 untuk memperoleh nilai y kemudian mensubtitusi nilai x dan y ke persamaan 2 sehingga diperoleh harga sebuah buku = 2.000, pensil = 1.000 dan penggaris = 2.000

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

menuliskan model matematika (S KT1-11) dan menyelesaikan sesuai metode yang

dipilih. (S KT1-15)

Page 74: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

50

7) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KT Pada M1 Tentang

Konsep Operasi Pada Bilangan.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.19 Hasil Tes SKT1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dalam

memecahkan masalah menggunakan operasi bilangan dengan benar.

Berikut petikan wawancara SKT1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

operasi pada bilangan.

Kode Uraian P-16 Kenapa pada proses eliminasi 1 dan 3 variabel y tidak

dieliminasi berbeda dengan persamaan 1 dan 2? S KT1-16 Karena persamaan 1 dan 3 kak variabel y tidak habis di

kurangkan sedangkan persamaan 1 dan 2 habis dikurangkan.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep operasi pada bilangan. Subjek hanya menjelaskan prosedur

pada proses eliminasi. (S KT1-16)

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.20 Hasil Tes SKT1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat

menggunakan operasi bilangan dalam memecahkan masalah.

Page 75: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

51

Berikut petikan wawancara SKT1 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep operasi pada bilangan.

Kode Uraian P-16 Kenapa pada proses eliminasi 1 dan 3 variabel y tidak

dieliminasi berbeda dengan persamaan 1 dan 2? S KT1-16 Karena persamaan 1 dan 3 kak variabel y tidak habis di

kurangkan sedangkan persamaan 1 dan 2 habis dikurangkan.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.21 Hasil Tes SKT1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat

menyelesaikan masalah dengan menggunakan operasi pada bilangan.

Berikut petikan wawancara subjek KT pada M1 tentang konsep operasi

pada bilangan.

Kode Uraian P-16 Kenapa pada proses eliminasi 1 dan 3 variabel y tidak

dieliminasi berbeda dengan persamaan 1 dan 2? S KT1-16 Karena persamaan 1 dan 3 kak variabel y tidak habis di

kurangkan sedangkan persamaan 1 dan 2 habis dikurangkan.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep operasi pengurangan ke dalam pemecahan masalah. (S

KT1-16)

Page 76: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

52

8) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KT Pada M1 Tentang

Konsep Penyelesaian.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.22 Hasil Tes SKT1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat memecahkan

masalah sesuai dengan metode yang digunakan.

Berikut petikan wawancara SKT1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

penyelesaian.

Kode Uraian P-13 Kalau ada soal SPLTV bagaimana cara menyelesaikannya dek? S KT1-13 Pertama kak menuliskan apa yang diketahui, ditanyakan,

kemudian memisalkan apa yang diketahui dari soal, selanjutnya mengubah soal ke dalam model matematika. Setelah diperoleh model matematika memilih metode yang akan digunakan kemudian menyelesaikannya.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep penyelesaian. Dimana subjek hanya menjelaskan prosedur

dalam memecahkan masalah. (S KT1-13)

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.23 Hasil Tes SKT1

Page 77: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

53

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat memecahkan

masalah dengan metode yang digunakan.

Berikut petikan wawancara SKT1 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep penyelesaian.

Kode Uraian P-13 Kalau ada soal SPLTV bagaimana caa menyelesaikannya dek? S KT1-13 Pertama kak menuliskan apa yang diketahui, ditanyakan, kemudian

memisalkan apa yang diketahui dari soal, selanjutnya mengubah soal ke dalam model matematika. Setelah diperoleh model matematika memilih metode yang akan digunakan kemudian menyelesaikannya.

P-14 Metode yang apa kita gunakan dek? S KT1-14 Metode gabungan kak P-15 Bagaimana itu langkah-langkahnya dek? S KT1-15 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1 dan 2

sehingga diperoleh nilai π‘₯ = 2.000 selanjutnya mengeliminasi variabel z persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk persamaan 4 pada lembar jawabaan) selanjutnya subtitusi nilai x kepersamaan 4 untuk memperoleh nilai y kemudian mensubtitusi nilai x dan y ke persamaan 2 sehingga diperoleh harga sebuah buku = 2.000, pensil = 1.000 dan penggaris = 2.000

P-16 Kenapa pada proses eliminasi 1 dan 3 variabel y tidak dieliminasi berbeda dengan persamaan 1 dan 2?

S KT1-16 Karena persamaan 1 dan 3 kak variabel y tidak habis di kurangkan sedangkan persamaan 1 dan 2 habis dikurangkan.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.24 Hasil Tes SKT1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat memecahkan

masalah dengan benar berdasakan metode yang digunakan.

Page 78: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

54

Berikut petikan wawancara SKT1 dalam mengaplikasikan konsep

penyelesaian.

Kode Uraian P-15 Bagaimana itu langkah-langkahnya dek? S KT1-15 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1 dan 2

sehingga diperoleh nilai π‘₯ = 2.000 selanjutnya mengeliminasi variabel z persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk persamaan 4 pada lembar jawabaan) selanjutnya subtitusi nilai x kepersamaan 4 untuk memperoleh nilai y kemudian mensubtitusi nilai x dan y ke persamaan 2 sehingga diperoleh harga sebuah buku = 2.000, pensil = 1.000 dan penggaris = 2.000

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep penyelesaian ke dalam pemecahan masalah. Dimana

subjek mampu mencari harga sebuah buku, pensil dan penggaris. (S KT1-15)

b. Masalah 2 (M2)

1) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KT Pada M2 Tentang

Konsep Variabel.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.25 Hasil Tes SKT2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

harga apel sebagai variabel x, harga jambu sebagai variabel y, dan harga mangga

sebagai variabel z.

Berikut petikan wawancara SKT2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

variabel.

Kode Uraian P-05 Yang mana itu dek variabel, koefisien dan konstanta

Page 79: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

55

S KT2-05 Variabel itu kak yang huruf yang ada pada persamaan linear tiga variabel, koefisien itu nilai yang ada di depan variabel, dan konstanta nilai setelah tanda (=) seperti 2π‘₯ + 𝑦 βˆ’ 𝑧 =47.000 variabel yaitu x, y, dan z, koefisien 2, 1 dan -1, sedangkan konstanta 47.000.

Bedasarkan petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mendefinisikan konsep variabel sesuai dengan kata-katanya sendiri.(S KT2-05)

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.26 Hasil Tes SKT2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

variabel dengan memisalkan harga apel sebagai x, harga jambu sebagai y, dan harga

mangga sebagai z.

Berikut petikan wawancara SKT2 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep variabel.

Kode Uraian P-05 Yang mana itu dek variabel, koefisien dan konstanta S KT2-05 Variabel itu kak yang huruf yang ada pada persamaan

linear tiga variabel, koefisien itu nilai yang ada di depan variabel, dan konstanta nilai setelah tanda (=) seperti 2π‘₯ +𝑦 βˆ’ 𝑧 = 47.000 variabel yaitu x, y, dan z, koefisien 2, 1 dan -1, sedangkan konstanta 47.000.

P-06 Kalau yang bukan variabel, koefisien, dan konstanta bagaimaana dek?

S KT2-06 Bukan kak variabel itu misal 1, 2, 3 dan bukan koefisien itu misal 4, 5 dan 6, sedangkan bukan konstanta itu kak misal 2x

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

menyebutkan contoh (S KT2-05) dan bukan contoh dari konsep variabel. (S KT2-

06)

Page 80: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

56

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.27 Hasil Tes SKT2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

variabel dengan menentukan harga apel sebagai variabel x, harga jambu sebagai y,

dan harga mangga sebagai z.

Berikut petikan wawancara SKT2 dalam mengaplikasikan konsep variabel.

Kode Uraian P-07 Ok. Bagaimana bentuknya kalau SPLTV dek? S KT2-07 Mempunyai tiga persamaan linear tiga variabel kak seperti:

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 2 = 71.000

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan variabel dengan menuliskan model matematika. (S KT2-07)

2) Paparan Hasil Tes Dan Wawancaa Terhadap Subjek KT Pada M2 Tentang

Konsep Koefisien.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.28 Hasil Tes SKT2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

kembali apa yang diketahui dari masalah yang diidentifikasi.

Berikut petikan wawancara SKT2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

koefisien.

Page 81: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

57

Kode Uraian P-05 Yang mana itu dek variabel, koefisien dan konstanta S KT2-05 Variabel itu kak yang huruf yang ada pada persamaan linear

tiga variabel, koefisien itu nilai yang ada di depan variabel, dan konstanta nilai setelah tanda (=) seperti 2π‘₯ + 𝑦 βˆ’ 𝑧 =47.000 variabel yaitu x, y, dan z, koefisien 2, 1 dan -1, sedangkan konstanta 47.000.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mendefinisikan konsep koefisien dengan kata-katanya sendiri. (S KT2-05)

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.29 Hasil Tes SKT2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

koefisien dari masalah yang diidentifikasi.

Berikut petikan wawancara SKT2 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep koefisien.

Kode Uraian P-05 Yang mana itu dek variabel, koefisien dan konstanta S KT2-05 Variabel itu kak yang huruf yang ada pada persamaan linear

tiga variabel, koefisien itu nilai yang ada di depan variabel, dan konstanta nilai setelah tanda (=) seperti 2π‘₯ + 𝑦 βˆ’ 𝑧 =47.000 variabel yaitu x, y, dan z, koefisien 2, 1 dan -1, sedangkan konstanta 47.000.

P-06 Kalau yang bukan variabel, koefisien, dan konstanta bagaimaana dek?

S KT2-06 Bukan kak variabel itu misal 1, 2, 3 dan bukan koefisien itu misal 4, 5 dan 6, sedangkan bukan konstanta itu kak misal 2x

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

menyebutkan contoh (S KT2-05) dan bukan contoh dari konsep koefisien. (S KT2-

06).

Page 82: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

58

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.30 Hasil Tes SKT2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

koefisien dengan menuliskan jumlah buah yang dibeli dari masalah yang

diidentifikasi.

Berikut petikan wawancara SKT2 dalam nmengaplikasikan konsep

koefisien.

Kode Uraian P-07 Ok. Bagaimana bentuknya kalau SPLTV dek? S KT2-07 Mempunyai tiga persamaan linear tiga variabel kak seperti:

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 2 = 71.000

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep koefisien dengan menuliskan model matematika (S KT2-

07)

3) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KT Pada M2 Tentang

Konsep Konstanta.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.31 Hasil Tes SKT2

Page 83: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

59

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

apa yang diketahui dari masalah yang diidentifikasi.

Berikut petikan wawancara SKT2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

konstanta.

Kode Uraian P-05 Yang mana itu dek variabel, koefisien dan konstanta S KT2-05 Variabel itu kak yang huruf yang ada pada persamaan linear

tiga variabel, koefisien itu nilai yang ada di depan variabel, dan konstanta nilai setelah tanda (=) seperti 2π‘₯ + 𝑦 βˆ’ 𝑧 =47.000 variabel yaitu x, y, dan z, koefisien 2, 1 dan -1, sedangkan konstanta 47.000.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mendefinisikan konsep konstanta dengan kata-katanya sendiri. (S KT2-05)

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.32 Hasil Tes SKT2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

harga dari jumlah buah yang dibeli.

Berikut petikan wawancara SKT2 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep konstanta.

Kode Uraian S KT2-05 Variabel itu kak yang huruf yang ada pada persamaan linear

tiga variabel, koefisien itu nilai yang ada di depan variabel, dan konstanta nilai setelah tanda (=) seperti 2π‘₯ + 𝑦 βˆ’ 𝑧 =47.000 variabel yaitu x, y, dan z, koefisien 2, 1 dan -1, sedangkan konstanta 47.000.

P-06 Kalau yang bukan variabel, koefisien, dan konstanta bagaimaana dek?

S KT2-06 Bukan kak variabel itu misal 1, 2, 3 dan bukan koefisien itu misal 4, 5 dan 6, sedangkan bukan konstanta itu kak misal 2x

Page 84: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

60

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

menyebutkan contoh (S KT2-05) dan bukan contoh dari konsep konstanta. (S KT2-

06)

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.33 Hasil Tes SKT2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

apa yang diketahui dari masalah kemudian menentukan harga dari jumlah buah

yang dibeli.

Berikut petikan wawancara SKT2 dalam mengaplikasikan konsep

konstanta.

Kode Uraian P-07 Ok. Bagaimana bentuknya kalau SPLTV dek? S KT2-07 Mempunyai tiga persamaan linear tiga variabel kak seperti:

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 2 = 71.000

Dari petikan wawancara diatas, mampu dilihat bahawa subjek mampu

mengaplikasikan konsep konstanta dengan menuliskan model matematika (S KT2-

07)

4) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KT Pada M2 Tentang

Konsep Persamaan.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Page 85: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

61

Gambar 4.34 Hasil Tes SKT2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

bentuk persamaan dari masalah yang diidentifikasi.

Berikut petikan wawancara SKT2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

persamaan.

Kode Uraian P-01 Apa yang kamu pahami dari SPLTV? S KT2-01 SPLTV itu kak terdiri dari tiga persamaan lienar tiga variabel P-02 Bagaimana itu dek tiga persamaan linear tiga variabel? S KT2-02 Ada tiga persamaan linear tiga variabel kak P-03 Bagaimana itu persamaan linear tiga vaiabel dek dan bukan

contoh persamaan linear tiga variabel? S KT2-03 Misal kak 2π‘₯ + 𝑦 βˆ’ 𝑧 = 47.000 ini kak yang dimaksud

persamaan linear tiga variabel (sambil menunjuk lembar jawaban) dan bukan contoh itu kak 2p-3+6r=9

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep persamaan. Subjek hanya menjelaskan sistem persamaan

linear tiga variabel.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.35 Hasil Tes SKT2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

persamaan dengan menuliskan apa yang diketahui dari masalah.

Berikut petikan wawancara SKT2 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep persamaan.

Page 86: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

62

Kode Uraian P-01 Apa yang kamu pahami dari SPLTV? S KT2-01 SPLTV itu kak terdiri dari tiga persamaan lienar tiga variabel P-02 Bagaimana itu dek tiga persamaan linear tiga variabel? S KT2-02 Ada tiga persamaan linear tiga variabel kak P-03 Bagaimana itu persamaan linear tiga vaiabel dek dan bukan

contoh persamaan linear tiga variabel? S KT2-03 Misal kak 2π‘₯ + 𝑦 βˆ’ 𝑧 = 47.000 ini kak yang dimaksud

persamaan linear tiga variabel (sambil menunjuk lembar jawaban) dan bukan contoh itu kak 2p-3+6r=9

P-04 Kenapa dikatakan persamaan linear tiga variabel dek? S KT2-04 Karena memiliki tiga variabel, koefisien, dan konstanta kak P-05 Yang mana itu dek variabel, koefisien dan konstanta S KT2-05 Variabel itu kak yang huruf yang ada pada persamaan linear

tiga variabel, koefisien itu nilai yang ada di depan variabel, dan konstanta nilai setelah tanda (=) seperti 2π‘₯ + 𝑦 βˆ’ 𝑧 =47.000 variabel yaitu x, y, dan z, koefisien 2, 1 dan -1, sedangkan konstanta 47.000.

P-06 Kalau yang bukan variabel, koefisien, dan konstanta bagaimaana dek?

S KT2-06 Bukan kak variabel itu misal 1, 2, 3 dan bukan koefisien itu misal 4, 5 dan 6, sedangkan bukan konstanta itu kak misal 2x

P-07 Ok. Bagaimana bentuknya kalau SPLTV dek? S KT2-07 Mempunyai tiga persamaan linear tiga variabel kak seperti:

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 2 = 71.000

P-08 Kalau bukan SPLTV bagaimana dek? S KT2-08 2π‘₯ βˆ’ 4 + 𝑧 = 13

3π‘₯ + 2𝑦 βˆ’ 4 = 16 2π‘₯ βˆ’ 2𝑦 βˆ“ 𝑧 + 4𝑀 = 20

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.36 Hasil Tes SKT2

Page 87: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

63

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

bentuk persamaan dengan menentukan variabel, koefisien dan konstanta dari

masalah.

Berikut petikan wawancara SKT2 dalam mengaplikasikan konsep

persamaan.

Kode Uraian P-07 Ok. Bagaimana bentuknya kalau SPLTV dek? S KT2-07 Mempunyai tiga persamaan linear tiga variabel kak seperti:

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 2 = 71.000

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep persamaan dengan menuliskan model matematika (S KT2-

07)

5) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KT Pada M1 Tentang

Konsep Persamaan Linear Tiga Variabel.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.37 Hasil Tes SKT2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

bentuk persamaan linear tiga variabel dari masalah dengan memisalkan harga apel

sebagai x, harga jambu sebagai y, dan harga mangga sebagai z.

Berikut petikan wawancara SKT2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

persamaan linear tiga variabel.

Page 88: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

64

Kode Uraian P-03 Bagaimana itu persamaan linear tiga vaiabel dek dan bukan

contoh persamaan linear tiga variabel? S KT2-03 Misal kak 2π‘₯ + 𝑦 βˆ’ 𝑧 = 47.000 ini kak yang dimaksud

persamaan linear tiga variabel (sambil menunjuk lembar jawaban) dan bukan contoh itu kak 2p-3+6r=9

P-04 Kenapa dikatakan persamaan linear tiga variabel dek? S KT2-04 Karena memiliki tiga variabel, koefisien, dan konstanta kak

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mendefinisikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri.

(S KT2-04)

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.38 Hasil Tes SKT2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

bentuk persamaan linear tiga variabel dengan mengidentifikasi masalah.

Berikut petikan wawancara SKT2 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-03 Bagaimana itu persamaan linear tiga vaiabel dek dan bukan

contoh persamaan linear tiga variabel? S KT2-03 Misal kak 2π‘₯ + 𝑦 βˆ’ 𝑧 = 47.000 ini kak yang dimaksud

persamaan linear tiga variabel (sambil menunjuk lembar jawaban) dan bukan contoh itu kak 2p-3+6r=9

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

menyebutkan contoh bukan contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel. (S

KT2-03)

Page 89: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

65

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.39 Hasil Tes SKT2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

bentuk persamaan linear tiga variabel dengan menentukan vaiabel, koefisien dan

konstanta.

Berikut petikan wawancara SKT2 dalam mengaplikasikan konsep

persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-07 Ok. Bagaimana bentuknya kalau SPLTV dek? S KT2-07 Mempunyai tiga persamaan linear tiga variabel kak seperti:

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 2 = 71.000

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel denga menuliskan model

matematika. (S KT2-07)

6) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KT Pada M2 Tentang

Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.40 Hasil Tes SKT2

Page 90: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

66

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

bentuk-bentuk persamaan dengan mengidentifikasi masalah.

Berikut petikan wawancara SKT2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

sistem persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-01 Apa yang kamu pahami dari SPLTV? S KT2-01 SPLTV itu kak terdiri dari tiga persamaan lienar tiga variabel

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mendefinisikan konsep sistem persamanan linear tiga variabel dengan kata-katanya

sendiri. (S KT2-01)

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.41 Hasil Tes SKT2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

bentuk-bentuk persamaan dengan mengidentifikasi apa yang diketahui dari

masalah.

Berikut petikan wawancara SKT2 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-07 Ok. Bagaimana bentuknya kalau SPLTV dek? S KT2-07 Mempunyai tiga persamaan linear tiga variabel kak seperti:

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 2 = 71.000

P-08 Kalau bukan SPLTV bagaimana dek? S KT2-08 2π‘₯ βˆ’ 4 + 𝑧 = 13

3π‘₯ + 2𝑦 βˆ’ 4 = 16

Page 91: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

67

2π‘₯ βˆ’ 2𝑦 βˆ“ 𝑧 + 4𝑀 = 20

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

menyebutkan contoh (S KT2-07) dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan

linear tiga variabel. (S KT2-08).

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.42 Hasil Tes SKT2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

bentuk-bentuk persamaan dengan menentukan variabel, koefisien, dan konstanta

dari masalah yang diberikan.

Berikut petikan wawancara SKT2 dalam mengaplikasika konsep sistem

persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-07 Ok. Bagaimana bentuknya kalau SPLTV dek? S KT2-07 Mempunyai tiga persamaan linear tiga variabel kak seperti:

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 2 = 71.000

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan

model matematika. (S KT2-07)

7) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KT Pada M2 Tentang

Konsep Operasi Pada Bilangan.

Page 92: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

68

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.43 Hasil Tes SKT2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat memecahkan

masalah dengan benar dengan menggunakan operasi bilangan.

Berikut petikan wawancara SKT2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

operasi pada bilangan.

Kode Uraian P-12 Kenapa pada persamaan 1 dan 3 di kali 2 dan di kali 1 dek? S KT2-12 Agar variabel y habis dieliminasi kak. P-13 Terus kenapa bisa dek nilai y positif padahal langkah kedua

dari terakhir negatif? S KT2-13 Masing-masing dikalikan dengan negatif 1 kak.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mendefinisikan konsep operasi pada bilangan. Dimana subjek dapat menjelaskan

konsep perkalian. (S KT2-13)

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.44 Hasil Tes SKT2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

operasi yang digunakan dalam memecahkan masalah.

Berikut petikan wawancara SKT2 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep operasi pada bilangan.

Page 93: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

69

Kode Uraian P-12 Kenapa pada persamaan 1 dan 3 di kali 2 dan di kali 1 dek? S KT2-12 Agar variabel y habis dieliminasi kak. P-13 Terus kenapa bisa dek nilai y positif padahal langkah kedua

dari terakhir negatif? S KT2-13 Masing-masing dikalikan dengan negatif 1 kak.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.45 Hasil Tes SKT2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat memecahkan

masalah dengan menentukan operasi yang digunakan.

Berikut petikan wawancara SKT2 dalam mengaplikasikan konsep operasi

pada bilangan.

Kode Uraian P-11 Bagaimana langkah-langkahnya dek? S KT2-11 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1

dan 2 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk lembar jawaban) selanjutnya mengeliminasi variabel y persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 5 (sambil menunjuk persamaan 4 pada lembar jawabaan) selanjutnya mengeliminasi variabel z pada persamaan 2 dan 3 untuk memperoleh nilai x=14.000. setelah diperoleh nilai x selanjutnya mensubtitusi ke persamaan 4 untuk memperoleh nilai y selanjutnya nilai x di subtitusikan ke persamaan 5 untuk memperoleh nilai z. Jadi harga sebuah apel=14.000, 1 buah jambu=10.000, dan 1 buah mangga = 9.000.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan dalam pemecahan masalah. (S KT2-

11)

Page 94: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

70

8) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KT Pada M2 Tentang

Konsep Penyelesaian.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.46 Hasil Tes SKT2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

langkah-langkah yang digunakan dalam memecahkan masalah.

Berikut petikan wawancara SKT2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

penyelesaian.

Kode Uraian P-09 Kalau ada soal SPLTV bagaimana cara menyelesaikannya

dek? S KT2-09 Pertama menuliskan apa yang diketahui, apa yang

ditanyakan, kemudian memisalkan apa yang diketahui dari soal. Selanjutnya mengubah soal kedalam model matematika. Setelah diperoleh model matematika memilih metode yang akan digunakan kemudian menyelesaikannya.

Berdasarkan perikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak

mampu mendefinisikan konsep penyelesaian. Dimana subjek hanya menjelaskan

prosedur dalam memecahkan masalah. (S KT2-09)

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.47 Hasil Tes SKT2

Page 95: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

71

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

metode yang digunakan dalam memecahkan masalah.

Berikut petikan wawancara SKT2 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep penyelesaian.

Kode Uraian P-09 Kalau ada soal SPLTV bagaimana cara menyelesaikannya dek? S KT2-09 Pertama menuliskan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan,

kemudian memisalkan apa yang diketahui dari soal. Selanjutnya mengubah soal kedalam model matematika. Setelah diperoleh model matematika memilih metode yang akan digunakan kemudian menyelesaikannya.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.48 Hasil Tes SKT2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

metode yang digunakan dengan menuliskan langkah-langkah dalam memecahkan

masalah.

Berikut petikan wawancara SKT2 dalam mengaplikasikan konsep

penyelesaian.

Kode Uraian P-11 Bagaimana langkah-langkahnya dek? S KT2-11 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1

dan 2 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk lembar jawaban) selanjutnya mengeliminasi variabel y persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 5 (sambil menunjuk persamaan 4 pada lembar jawabaan) selanjutnya mengeliminasi variabel z pada persamaan 2 dan 3 untuk memperoleh nilai x=14.000. setelah diperoleh nilai x selanjutnya mensubtitusi ke

Page 96: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

72

persamaan 4 untuk memperoleh nilai y selanjutnya nilai x di subtitusikan ke persamaan 5 untuk memperoleh nilai z. Jadi harga sebuah apel=14.000, 1 buah jambu=10.000, dan 1 buah mangga = 9.000.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah. (S KT2-11)

c. Masalah 3 (M3)

1) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KT Pada M3 Tentang

Konsep Variabel.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.49 Hasil Tes SKT3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

model matematika dari masalah yang diberikan.

Berikut petikan wawancara SKT3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

variabel.

Kode Uraian P-09 Bisa dijelaskan dek apa itu variabel, koefisien, dan konstanta S KT3-09 Variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan, koefisien itu nilai

didepan variabel, dan konstanta itu nilai setelah tanda persamaan.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mendefinisikan konsep variabel dengan kata-katanya sendiri. (S KT3-09)

Page 97: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

73

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.50 Hasil Tes SKT3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

model matematika dengan mengidentifikasi masalah.

Berikut petikan wawancara SKT3 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep variabel.

Kode Uraian P-10 Bagaimana contohnya itu dek? S KT3-10 Misal kak π‘Ž βˆ’ 𝑏 + 𝑐 = 20 yang menjadi variabel itu a, b, dan

c, koefisien itu 1, -1, dan 1 sedangkan konstanta 20. P-11 Kalau yang bukan variabel, koefisien, konstanta dek? S KT3-11 Misal 1, 2, 3 bukan variabel, 7,8,9 bukan koefisien karena tidak

ada variabel setelahnya, dan 4x bukan konstanta.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

menyebutkan contoh (S KT3-10) dan bukan contoh dari konsep variabel. (S KT3-

11)

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.51 Hasil Tes SKT3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

model matematika kemudian menentukan variabel yang akan dieliminasi dan

mengeliminasi variabel tersebut.

Page 98: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

74

Berikut petikan wawancara SKT3 dalam mengaplikasikan konsep variabel.

Kode Uraian P-12 Ok. bagaiamana kalau SPLTV dek? S KT3-12 Terdiri dari tiga persamaan kak seperti (sambil menunjuk

lembar jawaban) π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48 π‘Ž βˆ’ 𝑏 + 𝑐 = 20 π‘Ž + 𝑏 βˆ’ 𝑐 = 4

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep variabel dengan menuliskan model matematika (S KT3-

12)

2) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KT Pada M3 Tentang

Konsep Koefisien.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.52 Hasil Tes SKT3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

model matematika dari masalah yang diberikan.

Berikut petikan wawancara SKT3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

koefisien.

Kode Uraian P-09 Bisa dijelaskan dek apa itu variabel, koefisien, dan konstanta S KT3-09 Variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan, koefisien itu nilai

didepan variabel, dan konstanta itu nilai setelah tanda persamaan.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mendefinisikan konsep koefisien dengan kata-katanya sendiri. (S KT3-09)

Page 99: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

75

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.53 Hasil SKT3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

model matematika dari masalah yang diidentifikasi.

Berikut petikan wawancara SKT3 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep koefisien.

Kode Uraian P-10 Bagaimana contohnya itu dek? S KT3-10 Misal kak π‘Ž βˆ’ 𝑏 + 𝑐 = 20 yang menjadi variabel itu a, b, dan

c, koefisien itu 1, -1, dan 1 sedangkan konstanta 20. P-11 Kalau yang bukan variabel, koefisien, konstanta dek? S KT3-11 Misal 1, 2, 3 bukan variabel, 7,8,9 bukan koefisien karena tidak

ada variabel setelahnya, dan 4x bukan konstanta.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

menyebutkan contoh (S KT3-10) dan bukan contoh dari konsep koefisien. (S KT3-

11)

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.54 Hasil Tes SKT3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

apa yang diketahui dari masalah dengan menuliskan model matematika.

Berikut petikan wawancara SKT3 dalam mengaplikasikan konsep

koefisien.

Page 100: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

76

Kode Uraian P-07 Ok. Bagaimana bentuknya kalau SPLTV dek? S KT2-07 Mempunyai tiga persamaan linear tiga variabel kak seperti:

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 2 = 71.000

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep koefisien dengan menuliskan model matematika (S KT2-

07)

3) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KT Pada M3 Tentang

Konsep Konstanta.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.55 Hasil Tes SKT3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

model matematika dari masalah yang diberikan.

Berikut petikan wawancara SKT3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

konstanta.

Kode Uraian P-09 Bisa dijelaskan dek apa itu variabel, koefisien, dan konstanta S KT3-09 Variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan, koefisien itu nilai

didepan variabel, dan konstanta itu nilai setelah tanda persamaan.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mendefinisikan konsep konstanta dengan kata-katanya sendiri. (S KT3-09)

Page 101: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

77

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.56 Hasil Tes SKT3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

model matematika dari masalah yang diidentifikasi.

Berikut petikan wawancara SKT3 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh konsep konstanta.

Kode Uraian P-10 Bagaimana contohnya itu dek? S KT3-10 Misal kak π‘Ž βˆ’ 𝑏 + 𝑐 = 20 yang menjadi variabel itu a, b, dan

c, koefisien itu 1, -1, dan 1 sedangkan konstanta 20. P-11 Kalau yang bukan variabel, koefisien, konstanta dek? S KT3-11 Misal 1, 2, 3 bukan variabel, 7,8,9 bukan koefisien karena tidak

ada variabel setelahnya, dan 4x bukan konstanta.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

menyebutkan contoh (S KT3-10) dan bukan contoh dari konsep konstanta. (S KT3-

11)

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.57 Hasil Tes SKT3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

model matematika dengan menentukan apa yang diketahui dari masalah yang

diberikan.

Page 102: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

78

Berikut petikan wawancara SKT3 dalam mengaplikasikan konsep

konstanta.

Kode Uraian P-12 Ok. bagaiamana kalau SPLTV dek? S KT3-12 Terdiri dari tiga persamaan kak seperti (sambil menunjuk

lembar jawaban) π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48 π‘Ž βˆ’ 𝑏 + 𝑐 = 20 π‘Ž + 𝑏 βˆ’ 𝑐 = 4

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep konstanta dengan menuliskan model matematika (S KT3-

12)

4) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KT Pada M3 Tentang

Konsep Persamaan.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.58 Hasil Tes SKT3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

bentuk persamaan dengan mengidentifikasi masalah.

Berikut petikan wawancara SKT3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

persamaan.

Kode Uraian P-03 Bisa dijelaskan dek maksudnya ditandai dengan tanda (=)? S KT3-03 Misal kak π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48 tanda (=) itu kak di maksud

persamaan

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mendefinisikan konsep persamaan dengan kata-katanya sendiri. (S KT3-03)

Page 103: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

79

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.59 Hasil Tes SKT3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

bentuk persamaan dengan mengidentifikasi apa yang diketahui dari masalah.

Berikut petikan wawancara SKT3 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep persamaan.

Kode Uraian P-03 Bisa dijelaskan dek maksudnya ditandai dengan tanda (=)? S KT3-03 Misal kak π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48 tanda (=) itu kak di maksud

persamaan P-04 Kalau bukan persamaan dek bagaimana? S KT3-04 Misal kak π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 > 48 ini bukan persamaan kak tapi

pertidaksamaan.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

menyebutkan contoh (S KT3-03) dan bukan contoh dari konsep persamaan. (S KT3-

04).

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.60 Hasil Tes SKT3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

bentuk persamaan dengan menentukan variabel, koefisien dan konstanta.

Berikut petikan wawancara SKT3 dalam mengaplikasikan konsep

persamaan.

Page 104: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

80

Kode Uraian P-03 Bisa dijelaskan dek maksudnya ditandai dengan tanda (=)? S KT3-03 Misal kak π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48 tanda (=) itu kak di maksud

persamaan

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep persamaan dengan memberikan sebuah contoh. (SKT3-03)

5) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KT Pada M3 Tentang

Konsep Persamaan Linear Tiga Variabel.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.61 Hasil Tes SKT3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

model matematika dengan mengidentifikasi apa yang diketahui dari masalah yang

diberikan.

Berikut petikan wawancara SKT3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-05 Bagaimana kalau terdiri dari tiga persamaan linear tiga

variabel? S KT3-05 Maksudnya itu kak ada tiga persamaan linear tiga variabel

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mendefinisikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri.

(S KT3-05)

Page 105: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

81

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.62 Hasil Tes SKT3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

bentuk persamaan linear tiga variabel dengan mengidentifikasi variabel-variabel,

koefisien, dan konstanta yang termuat dari masalah yang diberikan.

Berikut petikan wawancara SKT3 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-06 Bagaimana itu dek persamaan linear tiga variabel S KT3-06 Misal kak π‘Ž βˆ’ 𝑏 + 𝑐 = 20 P-07 Kalau bukan persamaan linear tiga variabel bagaimana

dek? S KT3-07 2𝑝 βˆ’ 2 + π‘Ÿ = 12

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

menyebutkan contoh (S KT3-06) dan bukan contoh dari konsep persamaan linear

tiga variabel. (S KT3-07)

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.63 Hasil Tes SKT3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

model matematika dengan menentukan variabel-variabel, koefisien, dan konstanta

dari masalah yang diberikan.

Page 106: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

82

Berikut petikan wawancara SKT3 dalam mengaplikasikan konsep

persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-12 Ok. bagaiamana kalau SPLTV dek? S KT3-12 Terdiri dari tiga persamaan kak seperti (sambil menunjuk

lembar jawaban) π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48 π‘Ž βˆ’ 𝑏 + 𝑐 = 20 π‘Ž + 𝑏 βˆ’ 𝑐 = 4

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep sistem pesamaan linear tiga variabel dengan menuliskan

model matematika (S KT3-12)

6) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KT Pada M3 Tentang

Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.64 Hasil Tes SKT3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

bentuk persamaan-persamaan dari masalah yang diberikan.

Berikut petikan wawancara SKT3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

sistem persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-02 Apa yang kita ketahui dek dari SPLTV? S KT3-02 SPLTV itu kak ditandai dengan tanda (=), terdiri dari tiga

persamaan linear tiga variabel

Page 107: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

83

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mendefinisikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya

sendiri. (S KT3-02)

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.65 Hasil Tes SKT3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat

menentukan persamaan-persamaan dengan mengidentifikasi masalah yang

diberikan.

Berikut petikan wawancara SKT3 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-12 Ok. bagaiamana kalau SPLTV dek? S KT3-12 Terdiri dari tiga persamaan kak seperti (sambil menunjuk

lembar jawaban) π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48 π‘Ž βˆ’ 𝑏 + 𝑐 = 20 π‘Ž + 𝑏 βˆ’ 𝑐 = 4

P-13 Kalau bukan SPLTV bagaimana dek? S KT3-13 Misal kak:

2𝑝 βˆ’ 3π‘ž + π‘Ÿ = 12 𝑝 + 2π‘ž βˆ’ π‘Ÿ = 14

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

menyebutkan contoh (S KT3-12) dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan

linear tiga variabel. (S KT3-13)

Page 108: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

84

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.66 Hasil Tes SKT3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

model matematika dengan menentukan variabel-variabel, koefisien, dan konstanta

yang termuat pada masalah yang diberikan.

Berikut petikan wawancara SKT3 dalam mengaplikasikan konsep sistem

persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-12 Ok. bagaiamana kalau SPLTV dek? S KT3-12 Terdiri dari tiga persamaan kak seperti (sambil menunjuk

lembar jawaban) π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48 π‘Ž βˆ’ 𝑏 + 𝑐 = 20 π‘Ž + 𝑏 βˆ’ 𝑐 = 4

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan

model matematika (S KT3-11)

7) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KT Pada M3 Tentang

Konsep Operasi Pada Bilangan.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.67 Hasil Tes SKT3

Page 109: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

85

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat memecahkan

masalah dengan menggunakan operasi bilangan.

Berikut petikan wawancara SKT3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

operasi pada bilangan.

Kode Uraian P-18 Kenapa bisa 𝑏 = 14 dek S KT3-18 Karena 28 di bagi 2 kak jadi sisa 𝑏 = 14 begitupun mencari

nilai c kak.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep operasi pada bilangan. Dimana subjek tidak mampu

menjelaskan bagaimana proses mendapatkan nilai 𝑏 = 14 . (S KT3-18)

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.68 Hasil Tes SKT3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

operasi yang digunakan pada proses eliminasi.

Berikut petikan wawancara SKT3 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep operasi pada bilangan

Kode Uraian P-17 Kenapa pada proses eliminasi persamaan 1 dan 2 yang

dieliminasi berbeda dengan persamaan 1 dan 3? S KT3-17 Karena lebih memudahkan kak untuk mencari nilainya di

persamaan 1 dan 2 kak variabel a dan c habis dieliminasi sedangkan persamaan 1 dan 3 variabel a dan b habis dieliminasi.

P-18 Kenapa bisa 𝑏 = 14 dek

Page 110: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

86

S KT3-18 Karena 28 di bagi 2 kak jadi sisa 𝑏 = 14 begitupun mencari nilai c kak.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.69 Hasil Tes SKT3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

operasi yang digunakan dalam memecahkan masalah.

Berikut petikan wawancara SKT3 dalam mengaplikasikan konsep operasi

pada bilangan.

Kode Uraian P-18 Kenapa bisa 𝑏 = 14 dek S KT3-18 Karena 28 di bagi 2 kak jadi sisa 𝑏 = 14 begitupun mencari

nilai c kak.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep pembagian pada bilangan. (S KT3-18)

8) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KT Pada M3 Tentang

Konsep Penyelesaian.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.70 Hasil Tes SKT3

Page 111: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

87

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

langkah-langkah dalam memecahkan masalah.

Berikut petikan wawancara SKT3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

penyelesaian.

Kode Uraian P-14 Kalau ada soal SPLTV seperti masalah 3 bagaimana cara

menyelesaikannya dek? S KT3-14 Pertama kak, menuliskan apa yang diketahui, ditanyakan,

mengubah kedalam model matematika, kemudian menentukan metode yang akan digunakan dan menyelesaikannya.

Dari petikan wawancara diatas dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep penyelesaian. Dimana subjek hanya menjelaskan prosedur

dalam memecahkan masalah. (S KT3-14)

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.71 Hasil Tes SKT3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

metode yang digunakan dalam memecahkan masalah.

Berikut petikan wawancara SKT3 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep penyelesaian.

Kode Uraian P-14 Kalau ada soal SPLTV seperti masalah 3 bagaimana cara

menyelesaikannya dek? S KT3-14 Pertama kak, menuliskan apa yang diketahui, ditanyakan,

mengubah kedalam model matematika, kemudian menentukan metode yang akan digunakan dan menyelesaikannya.

Page 112: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

88

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.72 Hasil Tes SKT3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

metode yang digunakan dalam memecahkan masalah dengan menuliskan langkah-

langkahnya.

Berikut petikan wawancara SKT3 dalam mengaplikasikan konsep

penyelesaian.

Kode Uraian P-16 Bagaimana langkah-langkahnya dek? S KT3-16 Pertama kak, mengeliminasi variabel a dan c pada persamaan 1

dan 2 untuk memperoleh nilai b (sambil menunjuk jawaban pada lembar tes) kedua, mengeliminasi variabel a dan b untuk memperoleh nilai c. Setelah diperoleh nilai b dan c selanjutnya di subtitusi ke persamaan 1 sehingga diperoleh nilai a. Jadi nilai a = 12, b=14, dan c =22.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep penyelesaian ke dalam pemecahan masalah. (S KT3-16)

2 Subjek Kategori Sedang (KS)

a. Masalah 1 (M1)

1) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M1 Tentang

Konsep Variabel

Page 113: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

89

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.73 Hasil Tes SKS1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

buku sebagai x, pensil sebagai y dan penggaris sebagai z.

Berikut petikan wawancara SKS1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

variabel.

Kode Uraian P-07 Kenapa dikatakan variabel dek? S KS1-07 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan

linear tiga variabel.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mendefinisikan konsep variabel dengan kata-katanya sendiri. (S KS1-07)

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.74 Hasil Tes SKS1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat

menentukan buku sebagai x. pensil sebagai y dan penggaris sebagai z dari masalah

yang diketahui.

Berikut petikan wawancara subjek KS pada M1 tentang konsep variabel.

Page 114: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

90

Kode Uraian P-08 Kalau misal x, y, dan z di ganti p, q, r apakah tetap dikatakan

variabel? S KS1-08 iye kak karena itu huruf juga P-09 Jadi kalau bukan variabel bagaimana contohnya dek? S KS1-09 Misal kak 2, 6, dan 7

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

menyebutkan contoh (S KS1-08) dan bukan contoh dari konsep variabel (S

KS1-09).

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Gambar 4.75 Hasil Tes SKS1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat

menentukan buku sebagai x, pensil sebagai y, dan penggaris sebagai z dengan

menuliskan mdel matematika.

Berikut petikan wawancara SKS1 dalam mengaplikasikan konsep variabel.

Kode Uraian P-10 Bagaimana kalau tiga persamaan linear tiga variabel dek? S KS1-10 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep variabel dengan menuliskan model matematika (S KT3-

10)

2) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M1 Tentang

Konsep Koefisien

Page 115: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

91

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.76 Hasil Tes SKS1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

kembali apa yang diketahui dari masalah yang diberikan.

Berikut petikan wawancara SKS1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

koefisien.

P-03 Apa kamu pernah belajar materi SPLTV? S KS1-03 Pernah kak P-04 Apa yang kamu ketahui dari materi SPLTV? S KS1-04 Yang saya ketahui kak kalau SPLTV itu memiliki tiga variabel

dan tiga persamaan linear tiga variabel P-05 Yang mana itu dek tiga variabel? S KS1-05 Tiga variabel itu kak yang ini 2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 (sambil

menunjuk lembar jawaban) P-06 Yang mana di situ variabel nya dek ? S KS1-06 Variabel itu kak yang x, y, dan z P-07 Kenapa dikatakan variabel dek? S KS1-07 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan

linear tiga variabel. P-08 Kalau misal x, y, dan z di ganti p, q, r apakah tetap dikatakan

variabel? S KS1-08 iye kak karena itu huruf juga P-09 Jadi kalau bukan variabel bagaimana contohnya dek? S KS1-09 Misal kak 2, 6, dan 7

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep koefisien dengan kata-katanya sendiri.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.77 Hasil Tes SKS1

Page 116: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

92

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat

menentukan jumlah barang yang dibeli dari masalah yang diketahui dengan

menuliskan model matematikanya.

Berikut petikan wawancara SKS1 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep koefisien.

P-03 Apa kamu pernah belajar materi SPLTV? S KS1-03 Pernah kak P-04 Apa yang kamu ketahui dari materi SPLTV? S KS1-04 Yang saya ketahui kak kalau SPLTV itu memiliki tiga variabel

dan tiga persamaan linear tiga variabel P-05 Yang mana itu dek tiga variabel? S KS1-05 Tiga variabel itu kak yang ini 2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 (sambil

menunjuk lembar jawaban) P-06 Yang mana di situ variabel nya dek ? S KS1-06 Variabel itu kak yang x, y, dan z P-07 Kenapa dikatakan variabel dek? S KS1-07 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan

linear tiga variabel. P-08 Kalau misal x, y, dan z di ganti p, q, r apakah tetap dikatakan

variabel? S KS1-08 iye kak karena itu huruf juga P-09 Jadi kalau bukan variabel bagaimana contohnya dek? S KS1-09 Misal kak 2, 6, dan 7

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Gambar 4.78 Hasil Tes SKS1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

model matematika dengan menentukan jumlah barang yang dibeli dari masalah

yang diketahui.

Page 117: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

93

Berikut petikan wawancara SKS1 dalam mengaplikasikan konsep

koefisien.

Kode Uraian P-10 Bagaimana kalau tiga persamaan linear tiga variabel dek? S KS1-10 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep koefisien dengan menuliskan model matematika (S KS1-

10)

3) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M1 Tentang

Konsep Konstanta.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.79 Hasil Tes SKS1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

kembali apa yang diketahui dari masalah yang diberikan.

Berikut petikan wawancara SKS1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

konstanta.

P-03 Apa kamu pernah belajar materi SPLTV? S KS1-03 Pernah kak P-04 Apa yang kamu ketahui dari materi SPLTV? S KS1-04 Yang saya ketahui kak kalau SPLTV itu memiliki tiga variabel

dan tiga persamaan linear tiga variabel P-05 Yang mana itu dek tiga variabel? S KS1-05 Tiga variabel itu kak yang ini 2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 (sambil

menunjuk lembar jawaban)

Page 118: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

94

P-06 Yang mana di situ variabel nya dek ? S KS1-06 Variabel itu kak yang x, y, dan z P-07 Kenapa dikatakan variabel dek? S KS1-07 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan

linear tiga variabel. P-08 Kalau misal x, y, dan z di ganti p, q, r apakah tetap dikatakan

variabel? S KS1-08 iye kak karena itu huruf juga P-09 Jadi kalau bukan variabel bagaimana contohnya dek? S KS1-09 Misal kak 2, 6, dan 7

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep konstanta dengan kata-katanya sendiri.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.80 Hasil Tes SKS1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

harga barang yang dibeli dari masalah yang diketahui dengan menuliskan model

matematikanya.

Berikut petikan wawancara SKS1 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep konstanta.

P-03 Apa kamu pernah belajar materi SPLTV? S KS1-03 Pernah kak P-04 Apa yang kamu ketahui dari materi SPLTV? S KS1-04 Yang saya ketahui kak kalau SPLTV itu memiliki tiga variabel

dan tiga persamaan linear tiga variabel P-05 Yang mana itu dek tiga variabel? S KS1-05 Tiga variabel itu kak yang ini 2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 (sambil

menunjuk lembar jawaban) P-06 Yang mana di situ variabel nya dek ? S KS1-06 Variabel itu kak yang x, y, dan z P-07 Kenapa dikatakan variabel dek?

Page 119: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

95

S KS1-07 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan linear tiga variabel.

P-08 Kalau misal x, y, dan z di ganti p, q, r apakah tetap dikatakan variabel?

S KS1-08 iye kak karena itu huruf juga P-09 Jadi kalau bukan variabel bagaimana contohnya dek? S KS1-09 Misal kak 2, 6, dan 7

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.81 Hasil Tes SKS1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat

menentukan apa yang diketahui dari masalah dengan menuliskan model

matematika.

Berikut petikan wawancara SKS1 dalam mengaplikasikan konsep

konstanta.

Kode Uraian P-10 Bagaimana kalau tiga persamaan linear tiga variabel dek? S KS1-10 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep konstanta dengan menuliskan model matematika (S KS1-

10)

Page 120: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

96

4) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M1 Tentang

Konsep Persamaan.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.82 Hasil Tes SKS1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

bentuk persamaan dengan mengidentifikasi apa yang diketahui dari masalah yang

diberikan.

Berikut petikan wawancara SKS1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

persamaan.

P-03 Apa kamu pernah belajar materi SPLTV? S KS1-03 Pernah kak P-04 Apa yang kamu ketahui dari materi SPLTV? S KS1-04 Yang saya ketahui kak kalau SPLTV itu memiliki tiga variabel

dan tiga persamaan linear tiga variabel P-12 Apa itu PLTV dek? S KS1-12 Persamaan linear tiga variabel P-13 Bagaimana itu dek bentuknya PLTV? S KS1-13 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

3π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000 P-14 Kenapa dikatakan PLTV dek? S KS1-14 Karena memiliki tiga variabel kak. P-15 Kalau bukan PLTV bagaimana contohnya dek? S KS1-15 2𝑝 βˆ’ 3 + 4π‘Ÿ = 14

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep persamaan dengan kata-katanya sendiri.

Page 121: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

97

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.83 Hasil Tes SKS1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat

menentukan jumlah dan harga buku, pensil, dan penggaris yang dibeli dengan

menuliskan model matematika.

Berikut petikan wawancara SKS1 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep persamaan.

P-03 Apa kamu pernah belajar materi SPLTV? S KS1-03 Pernah kak P-04 Apa yang kamu ketahui dari materi SPLTV? S KS1-04 Yang saya ketahui kak kalau SPLTV itu memiliki tiga variabel

dan tiga persamaan linear tiga variabel P-12 Apa itu PLTV dek? S KS1-12 Persamaan linear tiga variabel P-13 Bagaimana itu dek bentuknya PLTV? S KS1-13 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

3π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000 P-14 Kenapa dikatakan PLTV dek? S KS1-14 Karena memiliki tiga variabel kak. P-15 Kalau bukan PLTV bagaimana contohnya dek? S KS1-15 2𝑝 βˆ’ 3 + 4π‘Ÿ = 14

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.84 Hasil Tes SKS1

Page 122: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

98

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat

menentukan jumlah dan harga barang yang dibeli dengan menuliskan model

matematika.

Berikut petikan wawancara SKS1 dalam mengaplikasikan konsep

persamaan.

Kode Uraian P-10 Bagaimana kalau tiga persamaan linear tiga variabel dek? S KS1-10 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep persamaan dengan menuliskan model matematika (S KS1-

10)

5) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M1 Tentang

Konsep Persamaan Linear Tiga Variabel.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.85 Hasil Tes SKS1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

bentuk persamaan linear tiga variabel dengan memisalkan buku sebagai x, pensil

sebagai y dan penggaris sebagai z.

Berikut petikan wawancara SKS1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

persamaan linear tiga variabel.

Page 123: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

99

Kode Uraian P-14 Kenapa dikatakan PLTV dek? S KS1-14 Karena memiliki tiga variabel kak.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mendefinisikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri.

(S KS1-14)

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.86 Hasil Tes SKS1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat

menentukan buku sebagai x, pensil sebagai y dan penggaris sebagai z kemudian

menuliskan kedalam model matematika.

Berikut petikan wawancara SKS1 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-13 Bagaimana itu dek bentuknya PLTV? S KS1-13 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

3π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000 P-15 Kalau bukan PLTV bagaimana contohnya dek? S KS1-15 2𝑝 βˆ’ 3 + 4π‘Ÿ = 14

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

menyebutkan contoh (S KS1-13) dan bukan contoh dari konsep persamaan linear

tiga variabel (S KS1-15)

Page 124: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

100

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Gambar 4.87 Hasil Tes SKS1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

bentuk persamaan linear tiga variabel dengan menentukan terlebih dahulu buku

sebagai x, pensil sebagai y, dan penggaris sebagai z.

Berikut petikan wawancara SKS1 dalam mengaplikasikan konsep

persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-10 Bagaimana kalau tiga persamaan linear tiga variabel dek? S KS1-10 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan model

matematika (S KS1-10)

6) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M1 Tentang

Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.88 Hasil Tes SKS1

Page 125: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

101

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

kembali apa yang diketahui kemudian memisalkan buku sebagai x, pensil sebagai

y, dan penggaris sebagai z kemudian membuat model matematika.

Berikut petikan wawancara SKS1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

sistem persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-04 Apa yang kamu ketahui dari materi SPLTV? S KS1-04 Yang saya ketahui kak kalau SPLTV itu memiliki tiga variabel

dan tiga persamaan linear tiga variabel

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mendefinisikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya

sendiri. (S KS1-04)

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.89 Hasil Tes SKS1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat

menentukan model matematika dengan mengidentifikasi apa yang diketahui dari

masaah yang diberikan.

Berikut petikan wawancara SKS1 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-10 Bagaimana kalau tiga persamaan linear tiga variabel dek? S KS1-10 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000

Page 126: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

102

P-11 Jadi kalau hanya 2 persamaan atau 1 apakah dikatakan SPLTV dek?

S KS1-11 Tidak kak kalau 2 persamaan itu SPLDV sedangkan 1 persamaan itu berarti PLTV kak

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

menyebutkan contoh (S KS1-10) dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan

linear tiga variabel. (S KS1-11).

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.90 Hasil Tes SKS1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat

menuliskan model matematika dengan menetukan terlebih dahulu apa yang

diketahui dari masalah yang diidentifikasi.

Berikut petikan wawancara SKS1 dalam mengaplikasikan konsep sistem

persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-10 Bagaimana kalau tiga persamaan linear tiga variabel dek? S KS1-10 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep sistem persamaan linea tiga variabel dengan menuliskan

model matematika (S KS1-10)

Page 127: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

103

7) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M1 Tentang

Konsep Operasi Pada Bilangan.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.91 Hasil Tes SKS1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat

memecahkan masalah dengan menggunakan operasi bilangan.

Berikut petikan wawancara SKS1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

operasi pada bilangan.

Kode Uraian P-16 Kalau ada soal SPLTV bagaimana cara menyelesaikannya

dek? S KS1-16 Pertama kak, menuliskan apa yang diketahui, memisalkan apa

yang diketahui dari soal sebagai variabel, selanjutnya mengubah soal kedalam model matematika, dan menuliskan apa yang ditanyakan dari soal, kemudian memilih metode untuk memecahkan masalah.

P-17 Metode apa yang digunakan dek? S KS1-17 Metode gabungan dek P-18 Bagaimana langkah-langkah memecahkan masalah tersebut? S KS1-18 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1

dan 2 sehingga diperoleh nilai π‘₯ = 2.000 selanjutnya mengeliminasi variabel z persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk persamaan 4 pada lembar jawabaan) selanjutnya masukkan nilai x kepersamaan 4 untuk memperoleh nilai y kemudian mensubtitusi nilai x dan y ke persamaan 2 sehingga diperoleh harga sebuah buku =2.000, pensil = 1.000 dan penggaris = 2.000

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep operasi pada bilangan dengan kata-katanya sendiri.

Page 128: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

104

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.92 Hasil Tes SKS1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat

menentukan operasi yang digunakan dalam memecahkan masalah yang diberikan.

Berikut petikan wawancara SKS1 dalam memberikan contoh dan

bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.

Kode Uraian P-16 Kalau ada soal SPLTV bagaimana cara menyelesaikannya dek? S KS1-16 Pertama kak, menuliskan apa yang diketahui, memisalkan apa yang

diketahui dari soal sebagai variabel, selanjutnya mengubah soal kedalam model matematika, dan menuliskan apa yang ditanyakan dari soal, kemudian memilih metode untuk memecahkan masalah.

P-17 Metode apa yang digunakan dek? S KS1-17 Metode gabungan dek P-18 Bagaimana langkah-langkah memecahkan masalah tersebut? S KS1-18 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1 dan

2 sehingga diperoleh nilai π‘₯ = 2.000 selanjutnya mengeliminasi variabel z persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk persamaan 4 pada lembar jawabaan) selanjutnya masukkan nilai x kepersamaan 4 untuk memperoleh nilai y kemudian mensubtitusi nilai x dan y ke persamaan 2 sehingga diperoleh harga sebuah buku = 2.000, pensil = 1.000 dan penggaris = 2.000

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.93 Hasil Tes SKS1

Page 129: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

105

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat

menggunakan operasi dalam memecahkan masalah yang diberikan.

Berikut petikan wawancara SKS1 dalam mengaplikasikan konsep operasi

pada bilangan.

Kode Uraian P-18 Bagaimana langkah-langkah memecahkan masalah tersebut? S KS1-18 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1

dan 2 sehingga diperoleh nilai π‘₯ = 2.000 selanjutnya mengeliminasi variabel z persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk persamaan 4 pada lembar jawabaan) selanjutnya masukkan nilai x kepersamaan 4 untuk memperoleh nilai y kemudian mensubtitusi nilai x dan y ke persamaan 2 sehingga diperoleh harga sebuah buku =2.000, pensil = 1.000 dan penggaris = 2.000

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan ke dalam pemecahan masalah. (S

KS1-18)

8) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M1 Tentang

Konsep Penyelesaian.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.94 Hasil Tes SKS1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat

menyelesaikan masalah sesuai prosedur.

Berikut petikan wawancara SKS1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

penyelesaian.

Page 130: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

106

Kode Uraian P-16 Kalau ada soal SPLTV bagaimana cara menyelesaikannya

dek? S KS1-16 Pertama kak, menuliskan apa yang diketahui, memisalkan apa

yang diketahui dari soal sebagai variabel, selanjutnya mengubah soal kedalam model matematika, dan menuliskan apa yang ditanyakan dari soal, kemudian memilih metode untuk memecahkan masalah.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep penyelesaian. Dimana subjek hanya menjelaskan prosedur

dalam memecahkan masalah. (S KS1-16)

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.95 Hasil Tes SKS1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat

menentukan metode yang digunakan dalam memecahkan masalah.

Berikut petikan wawancara SKS1 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep penyelesaian.

Kode Uraian P-16 Kalau ada soal SPLTV bagaimana cara menyelesaikannya

dek? S KS1-16 Pertama kak, menuliskan apa yang diketahui, memisalkan apa

yang diketahui dari soal sebagai variabel, selanjutnya mengubah soal kedalam model matematika, dan menuliskan apa yang ditanyakan dari soal, kemudian memilih metode untuk memecahkan masalah.

P-17 Metode apa yang digunakan dek? S KS1-17 Metode gabungan dek P-18 Bagaimana langkah-langkah memecahkan masalah tersebut? S KS1-18 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1

dan 2 sehingga diperoleh nilai π‘₯ = 2.000 selanjutnya mengeliminasi variabel z persamaan 1 dan 3 untuk

Page 131: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

107

memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk persamaan 4 pada lembar jawabaan) selanjutnya masukkan nilai x kepersamaan 4 untuk memperoleh nilai y kemudian mensubtitusi nilai x dan y ke persamaan 2 sehingga diperoleh harga sebuah buku =2.000, pensil = 1.000 dan penggaris = 2.000

Berdasarkan petikan wawnacara di atas dapat dilihat bahwa subjek tidak

mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.96 Hasil Tes SKS1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat

menentukan metode yang digunakan dalam memecahkan masalah dan

menyelesaikan sesuai prosedur dengan benar.

Berikut petikan wawancara SKS1 dalam mengaplikasikan konsep

penyelesaian.

Kode Uraian P-18 Bagaimana langkah-langkah memecahkan masalah tersebut? S KS1-18 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1

dan 2 sehingga diperoleh nilai π‘₯ = 2.000 selanjutnya mengeliminasi variabel z persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk persamaan 4 pada lembar jawabaan) selanjutnya masukkan nilai x kepersamaan 4 untuk memperoleh nilai y kemudian mensubtitusi nilai x dan y ke persamaan 2 sehingga diperoleh harga sebuah buku =2.000, pensil = 1.000 dan penggaris = 2.000

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah. (S KS1-18)

Page 132: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

108

b. Masalah 2 (M2)

1) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M2 Tentang

Konsep Variabel

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4. 97 Hasil Tes SKS2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

apel sebagai x, jambu sebagai y, dan mangga sebagai z.

Berikut petikan wawancara SKS2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

variabel.

Kode Uraian P-07 Kenapa dikatakan variabel dek? S KS2-07 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan linear

tiga variabel

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mendefinisikan konsep variabel dengan kata-katanya sendiri. (S KS2-07)

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4. 98 Hasil Tes SKS2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

apel sebagai x, jambu sebagai y, dan mangga sebagai z.

Page 133: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

109

Berikut petikan wawancara SKS2 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep variabel.

Kode Uraian P-06 Yang mana variabelnya dek? S KS2-06 Itu yang x, y, dan z kak P-08 Kalau bukan contoh variabel dek? S KS2-08 Bukan variabel itu seperti 6, 7, dan 8

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

menyebutkan contoh (S KS2-06) dan bukan contoh dari konsep variabel. (S KS2-

08)

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4. 99 Hasil Tes SKS2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

apel sebagai x, jambu sebagai y, dan mangga sebagai z dengan menuliskan model

matematika.

Berikut petikan wawancara SKS2 dalam mengaplikasikan konsep variabel.

Kode Uraian P-09 Yang mana di maksud dek memiliki tiga persamaan linear tiga

variabel? S KS2-09 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep variabel dengan menuliskan model matematika (S KS2-

09.

Page 134: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

110

2) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M2 Tentang

Konsep Koefisien.

I. Menyatakan ulang sebuha konsep

Gambar 4. 100 Hasil Tes SKS2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

kembali apa yang diketahui dari masalah yang diberikan dengan menuliskan model

matematika.

Berikut petikan wawancara SKS2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

koefisien.

Kode Uraian P-04 Apa yang kamu ketahui dari materi SPLTV dek? S KS2-04 SPLTV itu tediri dari tiga variabel dan memiliki tiga persamaan

linear tiga variabel. P-05 Yang mana di maksud tiga variabel dek? S KS2-05 Yang ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) 2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 =

47.00 P-06 Yang mana variabelnya dek? S KS2-06 Itu yang x, y, dan z kak P-07 Kenapa dikatakan variabel dek? S KS2-07 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan linear

tiga variabel P-08 Kalau bukan contoh variabel dek? S KS2-08 Bukan variabel itu seperti 6, 7, dan 8 P-09 Yang mana di maksud dek memiliki tiga persamaan linear tiga

variabel? S KS2-09 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000

P-10 Kalau hanya satu persamaan apa namanya dek? S KS2-10 PLTV kak P-11 Kenapa dikatakan PLTV? S KS2-11 Karena memiliki tiga variabel.

Page 135: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

111

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep koefisien dengan kata-katanya sendiri

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4. 101 Hasil Tes SKS2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

jumlah apel, jambu, dan mangga yang dibeli.

Berikut petikan wawancara SKS2 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep koefisien.

Kode Uraian P-04 Apa yang kamu ketahui dari materi SPLTV dek? S KS2-04 SPLTV itu tediri dari tiga variabel dan memiliki tiga persamaan

linear tiga variabel. P-05 Yang mana di maksud tiga variabel dek? S KS2-05 Yang ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) 2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 =

47.00 P-06 Yang mana variabelnya dek? S KS2-06 Itu yang x, y, dan z kak P-07 Kenapa dikatakan variabel dek? S KS2-07 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan linear

tiga variabel P-08 Kalau bukan contoh variabel dek? S KS2-08 Bukan variabel itu seperti 6, 7, dan 8 P-09 Yang mana di maksud dek memiliki tiga persamaan linear tiga

variabel? S KS2-09 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000

P-10 Kalau hanya satu persamaan apa namanya dek? S KS2-10 PLTV kak P-11 Kenapa dikatakan PLTV? S KS2-11 Karena memiliki tiga variabel.

Page 136: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

112

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4. 102 Hasil Tes SKS2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

jumlah apel, jambu, dan mangga yang dibeli dengan menuliskan kembali apa yang

diketahui dari masalah.

Berikut petikan wawancara SKS2 dalam mengaplikasikan konsep

koefisien.

Kode Uraian P-09 Yang mana di maksud dek memiliki tiga persamaan linear tiga

variabel? S KS2-09 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep koefisien dengan menuliskan model matematika (S KS2-

09).

3) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M2 Tentang

Konsep Konstanta.

Page 137: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

113

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4. 103 Hasil Tes SKS2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

jumlah harga yang dibeli dari masalah yang diketahui.

Berikut petikan wawancara SKS2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

konstanta.

Kode Uraian P-04 Apa yang kamu ketahui dari materi SPLTV dek? S KS2-04 SPLTV itu tediri dari tiga variabel dan memiliki tiga persamaan

linear tiga variabel. P-05 Yang mana di maksud tiga variabel dek? S KS2-05 Yang ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) 2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 =

47.00 P-06 Yang mana variabelnya dek? S KS2-06 Itu yang x, y, dan z kak P-07 Kenapa dikatakan variabel dek? S KS2-07 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan linear

tiga variabel P-08 Kalau bukan contoh variabel dek? S KS2-08 Bukan variabel itu seperti 6, 7, dan 8 P-09 Yang mana di maksud dek memiliki tiga persamaan linear tiga

variabel? S KS2-09 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000

P-10 Kalau hanya satu persamaan apa namanya dek? S KS2-10 PLTV kak P-11 Kenapa dikatakan PLTV? S KS2-11 Karena memiliki tiga variabel.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep konstanta dengan kata-katanya sendiri.

Page 138: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

114

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4. 104 Hasil Tes SKS2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

harga dari jumlah yang dibeli dengan menuliskan model matematika.

Berikut petikan wawancara SKS2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

konstanta.

Kode Uraian P-04 Apa yang kamu ketahui dari materi SPLTV dek? S KS2-04 SPLTV itu tediri dari tiga variabel dan memiliki tiga persamaan

linear tiga variabel. P-05 Yang mana di maksud tiga variabel dek? S KS2-05 Yang ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) 2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 =

47.00 P-06 Yang mana variabelnya dek? S KS2-06 Itu yang x, y, dan z kak P-07 Kenapa dikatakan variabel dek? S KS2-07 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan linear

tiga variabel P-08 Kalau bukan contoh variabel dek? S KS2-08 Bukan variabel itu seperti 6, 7, dan 8 P-09 Yang mana di maksud dek memiliki tiga persamaan linear tiga

variabel? S KS2-09 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000

P-10 Kalau hanya satu persamaan apa namanya dek? S KS2-10 PLTV kak P-11 Kenapa dikatakan PLTV? S KS2-11 Karena memiliki tiga variabel.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta.

Page 139: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

115

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Gambar 4. 105 Hasil Tes SKS2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

harga dari jumlah buah yang dibeli dengan menuliskan model matematika.

Berikut petikan wawancara SKS2 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep konstanta.

Kode Uraian P-09 Yang mana di maksud dek memiliki tiga persamaan linear tiga

variabel? S KS2-09 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep konstanta dengan menuliskan model matematika (S KS2-

09).

4) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M2 Tentang

Konsep Persamaan.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4. 106 Hasil Tes SKS2

Page 140: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

116

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

bentuk persamaan dengan memisalkan terlebih apel sebagai x, jambu sebagai y, dan

mangga sebagai y.

Berikut petikan wawancara SKS2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

persamaan.

Kode Uraian P-04 Apa yang kamu ketahui dari materi SPLTV dek? S KS2-04 SPLTV itu tediri dari tiga variabel dan memiliki tiga persamaan

linear tiga variabel. P-05 Yang mana di maksud tiga variabel dek? S KS2-05 Yang ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) 2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 =

47.00 P-06 Yang mana variabelnya dek? S KS2-06 Itu yang x, y, dan z kak P-07 Kenapa dikatakan variabel dek? S KS2-07 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan linear

tiga variabel P-08 Kalau bukan contoh variabel dek? S KS2-08 Bukan variabel itu seperti 6, 7, dan 8 P-09 Yang mana di maksud dek memiliki tiga persamaan linear tiga

variabel? S KS2-09 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000

P-10 Kalau hanya satu persamaan apa namanya dek? S KS2-10 PLTV kak P-11 Kenapa dikatakan PLTV? S KS2-11 Karena memiliki tiga variabel.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep persamaan dengan kata-katanya sendiri.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4. 107 Hasil Tes SKS2

Page 141: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

117

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

apel sebagai x, jambu sebagai y, dan mangga sebagai y dengan menuliskan model

matematika.

Berikut petikan wawancara SKS2 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep persamaan.

Kode Uraian P-04 Apa yang kamu ketahui dari materi SPLTV dek? S KS2-04 SPLTV itu tediri dari tiga variabel dan memiliki tiga persamaan

linear tiga variabel. P-05 Yang mana di maksud tiga variabel dek? S KS2-05 Yang ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) 2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 =

47.00 P-06 Yang mana variabelnya dek? S KS2-06 Itu yang x, y, dan z kak P-07 Kenapa dikatakan variabel dek? S KS2-07 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan linear

tiga variabel P-08 Kalau bukan contoh variabel dek? S KS2-08 Bukan variabel itu seperti 6, 7, dan 8 P-09 Yang mana di maksud dek memiliki tiga persamaan linear tiga

variabel? S KS2-09 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000

P-10 Kalau hanya satu persamaan apa namanya dek? S KS2-10 PLTV kak P-11 Kenapa dikatakan PLTV? S KS2-11 Karena memiliki tiga variabel.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4. 108 Hasil Tes SKS2

Page 142: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

118

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

model matematika dengan menentukan terlebih dahulu apa yang diketahui dari

masalah.

Berikut petikan wawancara SKS2 dalam mengaplikasikan konsep

persamaan.

Kode Uraian P-09 Yang mana di maksud dek memiliki tiga persamaan linear tiga

variabel? S KS2-09 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep persamaan dengan menuliskan model matematika (S KS2-

09).

5) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M2 Tentang

Konsep Persamaan Linear Tiga Variabel

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4. 109 Hasil Tes SKS2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

kembali apa yang diketahui dengan memisalkan apel sebagai x, jambu sebagai y,

dan mangga sebagai z kemudian membuat model matematika.

Berikut petikan wawancara SKS2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

persamaan linear tiga variabel.

Page 143: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

119

Kode Uraian P-11 Kenapa dikatakan PLTV? S KS2-11 Karena memiliki tiga variabel.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mendefinisikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri.

(S KS2-11)

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4. 110 Hasil Tes SKS2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

jumlah yang dibeli kemudian memisalkan dengan mengganti x, y, dan z kemudian

membuat model matematika.

Berikut petikan wawancara SKS2 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-12 Bagaimana contohnya dek? S KS2-12 Seperti ini kak 3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000 P-13 Kalau bukan contoh PLTV bagaimana dek? S KS2-13 Misal kak 2𝑝 βˆ’ π‘ž + 2π‘Ÿ βˆ’ 𝑠 = 34

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

menyebutkan contoh (S KS2-12) dan bukan contoh dari konsep persamaan linear

tiga variabel. (S KS2-13)

Page 144: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

120

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Gambar 4. 111 Hasil Tes SKS2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat

menuliskan model matematika kemudian mengeliminasi persamaan-persamaan

tersebut.

Berikut petikan wawancara SKS2 dalam mengaplikasikan konsep

persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-09 Yang mana di maksud dek memiliki tiga persamaan linear tiga

variabel? S KS2-09 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep persamaan linera tiga variabel dengan menuliskan model

matematika (S KS2-09).

6) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M2 Tentang

Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4. 112 Hasil Tes SKS2

Page 145: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

121

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

apa yang diketahui dari masalah yang diberikan kemudian memisalkan apel sebagai

x, jambu sebagai y, dan mangga sebagai z, kemudian menuliskan model

matematika.

Berikut petikan wawancara SKS2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

sistem persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-04 Apa yang kamu ketahui dari materi SPLTV dek? S KS2-04 SPLTV itu tediri dari tiga variabel dan memiliki tiga persamaan

linear tiga variabel.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mendefinisikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya

sendiri. (S KS2-04)

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4. 113 Hasil Tes SKS2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

apa yang diketahui dari masalah dengan menuliskan model matematika.

Berikut petikan wawancara SKS2 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-09 Yang mana di maksud dek memiliki tiga persamaan linear tiga

variabel? S KS2-09 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000

Page 146: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

122

3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000 P-14 Kalau bukan contoh SPLTV bagaimana dek? S KS2-14 Misal kak

2π‘Ž + 𝑏 βˆ’ 𝑐 = 8 3π‘Ž βˆ’ 𝑏 + 𝑐 = 10

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

menyebutkan contoh (S KS2-09) dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan

linear tiga variabel (S KS2-14)

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Gambar 4. 114 Hasil Tes SKS2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

apa yang diketahui dari masalah dengan menuliskan model matematika kemudian

mengeliminasi persamaan-persamaan tersebut.

Berikut petikan wawancara SKS2 dalam mengaplikasikan konsep sistem

persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-09 Yang mana di maksud dek memiliki tiga persamaan linear tiga

variabel? S KS2-09 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan

model matematika (S KS2-09).

Page 147: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

123

7) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M2 Tentang

Konsep Operasi Pada Bilangan.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4. 115 Hasil Tes SKS2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat

menggunakan operasi bilangan dalam memecahkan masalah.

Berikut petikan wawancara SKS2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

operasi pada bilangan.

Kode Uraian P-17 Bagaimana langkah-langkah memecahkan masalah sesuai

metode eliminasi? S KS2-17 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1

dan 2 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk lembar jawaban) selanjutnya mengeliminasi variabel z persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 5 (sambil menunjuk persamaan 5 pada lembar jawabaan) selanjutnya mengeliminasi variabel y pada persamaan 4 dan 5 untuk memperoleh nilai x=14.000.

P-18 Kenapa hanya nilai x yang di cari dek sedangkan nilai y dan z tidak?

S KS2-18 Saya kesulitan pada proses eliminasi kak sehingga lama berpikir dan waktunya habis.

P-19 Pahamki dek cara memperoleh nilai x? S KS2-19 iye kak 28.000/2 sehingga diperoleh nilai π‘₯ = 14.000

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep operasi pada bilangan dengan kata-katanya sendiri.

Page 148: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

124

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4. 116 Hasil Tes SKS2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

operasi yang digunakan dalam memecahkan masalah.

Berikut petikan wawancara SKS2 dalam memberika contoh dan bukan

contoh dari konsep operasi pada bilangan.

Kode Uraian P-17 Bagaimana langkah-langkah memecahkan masalah sesuai

metode eliminasi? S KS2-17 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1

dan 2 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk lembar jawaban) selanjutnya mengeliminasi variabel z persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 5 (sambil menunjuk persamaan 5 pada lembar jawabaan) selanjutnya mengeliminasi variabel y pada persamaan 4 dan 5 untuk memperoleh nilai x=14.000.

P-18 Kenapa hanya nilai x yang di cari dek sedangkan nilai y dan z tidak?

S KS2-18 Saya kesulitan pada proses eliminasi kak sehingga lama berpikir dan waktunya habis.

P-19 Pahamki dek cara memperoleh nilai x? S KS2-19 iye kak 28.000/2 sehingga diperoleh nilai π‘₯ = 14.000

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh pada bilangan dan bukan contoh dari konsep operasi pada

bilangan.

Page 149: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

125

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4. 117 Hasil Tes SKS2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat

menggunakan operasi bilangan dalam memecahkn masalah.

Berikut petikan wawancara SKS2 dalam mengaplikasikan konsep operasi

pada bilangan.

Kode Uraian P-19 Pahamki dek cara memperoleh nilai x? S KS2-19 iye kak 28.000/2 sehingga diperoleh nilai π‘₯ = 14.000

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep pembagian dalam pemecahan masalah. (S KS2-19)

8) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M2 Tentang

Konsep Penyelesaian

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4. 118 Hasil Tes SKS2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat

mengeliminasi persamaan 1 dan 2 kemudian persamaan 1 dan 3 sehingga diperoleh

Page 150: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

126

persamaan 4 dan 5 kemudian dieliminasi untuk memperoleh nilai x, akan tetapi

subjek tidak menyelesaikan masalah untuk mencari nilai z, dan y.

Berikut petikan wawancara SKS2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

penyelesaian.

Kode Uraian P-15 Kalau ada soal SPLTV bagaimana cara menyelesaikannya

dek? S KS2-15 Pertama kak menuliskan apa yang diketahui dari soal, apa

yang ditanyakan dari soal, kemudian memisalkan apa yang diketahui dari soal, selanjutnya mengubah soal kedalam model matematika serta memecahkan masalah sesuai metode yang akan digunakan.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep penyelesaian. Dimana subjek hanya menjelaskan prosedur

dalam memecahkan masalah. (S KS2-15)

II. Memberikan contoh dan bukan conth dari konsep

Gambar 4. 119 Hasil Tes SKS2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

metode yang digunakan dalam memecahkan masalah.

Berikut petikan wawancara SKS2 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep penyelesaian

Kode Uraian P-15 Kalau ada soal SPLTV bagaimana cara menyelesaikannya

dek? S KS2-15 Pertama kak menuliskan apa yang diketahui dari soal, apa

yang ditanyakan dari soal, kemudian memisalkan apa yang diketahui dari soal, selanjutnya mengubah soal kedalam model

Page 151: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

127

matematika serta memecahkan masalah sesuai metode yang akan digunakan.

P-16 Metode apa yang digunakan dek? S KS2-16 Metode eliminasi kak P-17 Bagaimana langkah-langkah memecahkan masalah sesuai

metode eliminasi? S KS2-17 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1

dan 2 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk lembar jawaban) selanjutnya mengeliminasi variabel z persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 5 (sambil menunjuk persamaan 5 pada lembar jawabaan) selanjutnya mengeliminasi variabel y pada persamaan 4 dan 5 untuk memperoleh nilai x=14.000.

P-18 Kenapa hanya nilai x yang di cari dek sedangkan nilai y dan z tidak?

S KS2-18 Saya kesulitan pada proses eliminasi kak sehingga lama berpikir dan waktunya habis.

P-19 Pahamki dek cara memperoleh nilai x? S KS2-19 iye kak 28.000/2 sehingga diperoleh nilai π‘₯ = 14.000

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4. 120 Hasil Tes SKS2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

metode yang digunakan dalam memecahkan masalah dengan dapat mengeliminasi

persamaan 1 dan 2 kemudian persamaan 1 dan 3 sehingga diperoleh persamaan 4

dan 5 kemudian dieliminasi untuk memperoleh nilai x, akan tetapi subjek tidak

menyelesaikan masalah untuk mencari nilai z, dan y.

Berikut petikan wawancara SKS2 dalam mengaplikasikan konsep

penyelesaian

Page 152: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

128

Kode Uraian P-17 Bagaimana langkah-langkah memecahkan masalah sesuai

metode eliminasi? S KS2-17 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1

dan 2 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk lembar jawaban) selanjutnya mengeliminasi variabel z persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 5 (sambil menunjuk persamaan 5 pada lembar jawabaan) selanjutnya mengeliminasi variabel y pada persamaan 4 dan 5 untuk memperoleh nilai x=14.000.

P-18 Kenapa hanya nilai x yang di cari dek sedangkan nilai y dan z tidak?

S KS2-18 Saya kesulitan pada proses eliminasi kak sehingga lama berpikir dan waktunya habis.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah. Dimana subjek

tidak menyelesaikan masalah secara runtut hanya mencari nilai π‘₯ tidak mencari

nilai 𝑦 dan 𝑧 (S KS2-18)

c. Masalah 3 (M3)

1) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M3 Tentang

Konsep Variabel

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4. 121 Hasil Tes SKS3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

kembali dari masalah yang diidentifikasi dengan menuliskan bentuk persamaan 1

sampai 3.

Berikut petikan wawancara SKS3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

variabel.

Page 153: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

129

Kode Uraian P-04 Kenapa a,b,c dikatakan variabel? S KS3-04 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan linear

tiga variabel

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mendefinisikan konsep variabel dengan kata-katanya sendiri. (S KS3-04)

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4. 122 Hasil Tes SKS3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

apa yang diketahui dari masalah dengan menuliskan bentuk persamaan 1 sampai 3.

Berikut petikan wawancara SKS3 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep variabel.

Kode Uraian P-03 Yang mana dimaksud variabel dek? S KS3-03 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48 yang

menjadi variabel nya kak a, b, dan c P-05 Kalau bukan variabel bagaimana contohya dek? S KS3-05 Misal kak 7, 8, 9

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

menyebutkan contoh (S KS3-03) dan bukan contoh dari konsep variabel. (S KS3-

05)

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4. 123 Hasil Tes SKS3

Page 154: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

130

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

apa yang diketahui dari masalah kemudian menuliskan bentuk persamaan 1 sampai

3.

Berikut petikan wawancara SKS3 dalam mengaplikasikan konsep variabel.

Kode Uraian P-06 Ok. kalau terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel

bagaimana dek? S KS3-06 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48 π‘Ž βˆ’ 𝑏 + 𝑐 = 20 π‘Ž + 𝑏 βˆ’ 𝑐 = 4

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep variabel dengan menuliskan model matematika (S KS3-

06)

2) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M3 Tentang

Konsep Koefisien.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4. 124 Hasil Tes SKS3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

apa yang diketahui kedalam bentuk persamaan 1 sampai 3.

Berikut petikan wawancara SKS3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

koefisien.

Kode Uraian P-02 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV? S KS3-02 SPLTV itu memiliki variabel dan terdiri dari tiga persamaan

linear tiga variabel

Page 155: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

131

P-09 Kenapa dikatakan PLTV dek? S KS3-09 Karena memiliki tiga variabel

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep koefisien dengan kata-katanya sendiri.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4. 125 Hasil Tes SKS3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

apa yang diketahui dengan menuliskan bentuk persamaan 1 sampai 3.

Berikut petikan wawancara SKS3 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep koefisien.

P-02 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV? S KS3-02 SPLTV itu memiliki variabel dan terdiri dari tiga persamaan

linear tiga variabel P-03 Yang mana dimaksud variabel dek? S KS3-03 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48 yang

menjadi variabel nya kak a, b, dan c P-04 Kenapa a,b,c dikatakan variabel? S KS3-04 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan linear

tiga variabel P-05 Kalau bukan variabel bagaimana contohya dek? S KS3-05 Misal kak 7, 8, 9 P-06 Ok. kalau terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel

bagaimana dek? S KS3-06 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48 π‘Ž βˆ’ 𝑏 + 𝑐 = 20 π‘Ž + 𝑏 βˆ’ 𝑐 = 4

P-07 Kenapa dikatakan tiga persamaan linear tiga variabel? S KS3-07 Karena ada tiga persamaan linear tiga variabel P-08 Bagaimana kalau persamaan linear tiga variabel dek? S KS3-08 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48

Page 156: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

132

P-09 Kenapa dikatakan PLTV dek? S KS3-09 Karena memiliki tiga variabel P-10 Kalau bukan contoh PLTV bagaimana dek? S KS3-10 Misal kak 2𝑑 βˆ’ 3 + 𝑓 = 7

Dari petikan wawancara diatas dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4. 126 Hasil Tes SKS3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

apa yang diketahui dari masalah kemudian menuliskan bentuk persamaan 1 sampai

3.

Berikut petikan wawancara SKS3 dalam mengaplikasikan konsep koefisien.

Kode Uraian P-06 Ok. kalau terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel

bagaimana dek? S KS3-06 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48 π‘Ž βˆ’ 𝑏 + 𝑐 = 20 π‘Ž + 𝑏 βˆ’ 𝑐 = 4

Dari petikan wawancara diatas dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep koefisien dengan menuliskan model matematika (S KS3-

06)

3) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M3 Tentang

Konsep Konstanta.

Page 157: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

133

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4. 127 Hasil Tes SKS3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

apa yang diketahui dari masalah kedalam bentuk persamaan 1 sampai 3.

Berikut petikan wawancara SKS3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

konstanta.

Kode Uraian P-02 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV? S KS3-02 SPLTV itu memiliki variabel dan terdiri dari tiga persamaan

linear tiga variabel P-09 Kenapa dikatakan PLTV dek? S KS3-09 Karena memiliki tiga variabel

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep konstanta dengan kata-katanya sendiri.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4. 128 Hasil Tes SKS3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

apa yang diketahui dari masalah dengan menuliskan bentuk persamaan 1 sampai 3.

Berikut petikan wawancara SKS3 dalam memberikan conto dan bukan

contoh dari konsep konstanta.

Page 158: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

134

P-02 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV? S KS3-02 SPLTV itu memiliki variabel dan terdiri dari tiga persamaan

linear tiga variabel P-03 Yang mana dimaksud variabel dek? S KS3-03 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48 yang

menjadi variabel nya kak a, b, dan c P-04 Kenapa a,b,c dikatakan variabel? S KS3-04 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan linear

tiga variabel P-05 Kalau bukan variabel bagaimana contohya dek? S KS3-05 Misal kak 7, 8, 9 P-06 Ok. kalau terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel

bagaimana dek? S KS3-06 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48 π‘Ž βˆ’ 𝑏 + 𝑐 = 20 π‘Ž + 𝑏 βˆ’ 𝑐 = 4

P-07 Kenapa dikatakan tiga persamaan linear tiga variabel? S KS3-07 Karena ada tiga persamaan linear tiga variabel P-08 Bagaimana kalau persamaan linear tiga variabel dek? S KS3-08 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48 P-09 Kenapa dikatakan PLTV dek? S KS3-09 Karena memiliki tiga variabel P-10 Kalau bukan contoh PLTV bagaimana dek? S KS3-10 Misal kak 2𝑑 βˆ’ 3 + 𝑓 = 7

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4. 129 Hasil Tes SKS3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

apa yang diketahui dari masalah dengan menuliskan bentuk persamaan 1 sampai 3.

Berikut petikan wawancara SKS3 dalam mengaplikasikan konsep

konstanta.

Page 159: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

135

Kode Uraian P-06 Ok. kalau terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel

bagaimana dek? S KS3-06 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48 π‘Ž βˆ’ 𝑏 + 𝑐 = 20 π‘Ž + 𝑏 βˆ’ 𝑐 = 4

Dari petikan wawancara diatas dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep konstanta dengan menuliskan model matematika (S KS3-

06)

4) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M3 Tentang

Konsep Persamaan.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4. 130 Hasil Tes SKS3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

bentuk persamaan 1 sampai 3 dari masalah yang diberikan.

Berikut petikan wawancara SKS3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

persamaan.

P-02 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV? S KS3-02 SPLTV itu memiliki variabel dan terdiri dari tiga persamaan

linear tiga variabel P-03 Yang mana dimaksud variabel dek? S KS3-03 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48 yang

menjadi variabel nya kak a, b, dan c P-04 Kenapa a,b,c dikatakan variabel? S KS3-04 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan linear

tiga variabel P-05 Kalau bukan variabel bagaimana contohya dek? S KS3-05 Misal kak 7, 8, 9

Page 160: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

136

P-06 Ok. kalau terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel bagaimana dek?

S KS3-06 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48 π‘Ž βˆ’ 𝑏 + 𝑐 = 20 π‘Ž + 𝑏 βˆ’ 𝑐 = 4

P-07 Kenapa dikatakan tiga persamaan linear tiga variabel? S KS3-07 Karena ada tiga persamaan linear tiga variabel P-08 Bagaimana kalau persamaan linear tiga variabel dek? S KS3-08 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48 P-09 Kenapa dikatakan PLTV dek? S KS3-09 Karena memiliki tiga variabel P-10 Kalau bukan contoh PLTV bagaimana dek? S KS3-10 Misal kak 2𝑑 βˆ’ 3 + 𝑓 = 7

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep persamaan dengan kata-katanya sendiri.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4. 131 Hasil Tes SKS3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

apa yang diketahui dari masalah dengan menuliskan bentuk persamaan 1 sampai 3.

Berikut petikan wawancara SKS3 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep persamaan.

P-02 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV? S KS3-02 SPLTV itu memiliki variabel dan terdiri dari tiga persamaan

linear tiga variabel P-03 Yang mana dimaksud variabel dek? S KS3-03 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48 yang

menjadi variabel nya kak a, b, dan c P-04 Kenapa a,b,c dikatakan variabel? S KS3-04 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan linear

tiga variabel P-05 Kalau bukan variabel bagaimana contohya dek? S KS3-05 Misal kak 7, 8, 9

Page 161: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

137

P-06 Ok. kalau terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel bagaimana dek?

S KS3-06 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48 π‘Ž βˆ’ 𝑏 + 𝑐 = 20 π‘Ž + 𝑏 βˆ’ 𝑐 = 4

P-07 Kenapa dikatakan tiga persamaan linear tiga variabel? S KS3-07 Karena ada tiga persamaan linear tiga variabel P-08 Bagaimana kalau persamaan linear tiga variabel dek? S KS3-08 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48 P-09 Kenapa dikatakan PLTV dek? S KS3-09 Karena memiliki tiga variabel P-10 Kalau bukan contoh PLTV bagaimana dek? S KS3-10 Misal kak 2𝑑 βˆ’ 3 + 𝑓 = 7

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaaan.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Gambar 4. 132 Hasil Tes SKS3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

bentuk persamaan 1 sampai 3 dengan menentukan apa yang diketahui dari masalah.

Berikut petikan wawancara SKS3 dalam mengaplikasikan konsep

persamaan.

Kode Uraian P-06 Ok. kalau terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel

bagaimana dek? S KS3-06 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48 π‘Ž βˆ’ 𝑏 + 𝑐 = 20 π‘Ž + 𝑏 βˆ’ 𝑐 = 4

Page 162: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

138

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep persamaan dengan menuliskan model matematika (S KS3-

06)

5) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M3 Tentang

Konsep Persamaan Linear Tiga Variabel.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4. 133 Hasil Tes SKS3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

bentuk persamaan 1 sampai 3 dengan mengidentifikasi masalah yang diberikan.

Berikut petikan wawancara SKS3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

persamaan linear tiga variabel

Kode Uraian P-09 Kenapa dikatakan PLTV dek? S KS3-09 Karena memiliki tiga variabel

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mendefinisikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri.

(S KS3-09)

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4. 134 Hasil Tes SKS3

Page 163: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

139

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

bentuk persamaan 1 sampai 3 dengan mengidentifikasi masalah.

Berikut petikan wawancara SKS3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-08 Bagaimana kalau persamaan linear tiga variabel dek? S KS3-08 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48 P-10 Kalau bukan contoh PLTV bagaimana dek? S KS3-10 Misal kak 2𝑑 βˆ’ 3 + 𝑓 = 7

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

menyebutkan contoh (S KS2-08) dan bukan contoh dari konsep persamaan linear

tiga variabel. (S KS3-10)

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Gambar 4. 135 Hasil Tes SKS3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

bentuk persamaan 1 sampai 3 dengan melihat variabel, koefisien dan konstanta

yang termuat.

Berikut petikan wawancara SKS3 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-06 Ok. kalau terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel

bagaimana dek? S KS3-06 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48 π‘Ž βˆ’ 𝑏 + 𝑐 = 20 π‘Ž + 𝑏 βˆ’ 𝑐 = 4

Page 164: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

140

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan model

matematika (S KS3-06)

6) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M3 Tentang

Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4. 136 Hasil Tes SKS3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

apa yang diketahui kedalam bentuk persamaan 1 sampai 3.

Berikut petikan wawancara SKS3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

sistem persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-02 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV? S KS3-02 SPLTV itu memiliki variabel dan terdiri dari tiga persamaan

linear tiga variabel

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mendefinisikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya

sendiri. (S KS3-02)

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4. 137 Hasil Tes SKS3

Page 165: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

141

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

persamaan 1 sampai 3 dengan melihat variabel, koefisien, dan konstanta yang

termuat.

Berikut petikan wawancara SKS3 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-06 Ok. kalau terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel

bagaimana dek? S KS3-06 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48 π‘Ž βˆ’ 𝑏 + 𝑐 = 20 π‘Ž + 𝑏 βˆ’ 𝑐 = 4

P-11 Ok. jadi bagaimana kalau bukan contoh SPLTV? S KS3-11 Misal kak

3π‘š βˆ’ 𝑛 + 2 = 10 π‘š βˆ’ 2 + π‘œ = 7 π‘š βˆ’ 2𝑛 + π‘œ βˆ’ 𝑝 = 14

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

menyebutkan contoh (S KS3-06) dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan

linear tiga variabel (S KS3-11).

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4. 138 Hasil Tes SKS3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

persamaan 1 sampai 3 dengan menentukan terlebih dahulu variabel, koefisien dan

konstanta yang termuat.

Berikut petikan wawancara SKS3 dalam mengaplikasikan konsep sistem

persamaan linear tiga variabel.

Page 166: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

142

Kode Uraian P-06 Ok. kalau terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel

bagaimana dek? S KS3-06 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48 π‘Ž βˆ’ 𝑏 + 𝑐 = 20 π‘Ž + 𝑏 βˆ’ 𝑐 = 4

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan

model matematika (S KS3-06)

7) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M3 Tentang

Konsep Operasi Pada Bilangan

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4. 139 Hasil Tes SKS3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat

menggunakan operasi dalam memecahkan masalah.

Berikut petikan wawancara SKS3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

operasi pada bilangan.

Kode Uraian P-14 Bagaimana langkah-langkah metode eliminasi dek? S KS3-14 Mengeliminasi variabel a dan c pada persamaan 1 dan 2 untuk

memperoleh nilai b=14, selanjutnya mengeliminasi variabel a dan b pada persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh nilai c = 22, kemudian mensubtitusi nilai b=12 dan c=22 kepersamaan 1 untuk memperoleh nilai a=12. Jadi sebagai pembuktian

(π‘Ž+𝑏+𝑐

3) = 16 β†’ (

12+14+22

3) = 16

P-15 Apa yang ditanyakan dari soal dek? S KS3-15 Mencari nilai bilangan a,b, dan c kak (sambil membaca soal

kembali)

Page 167: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

143

P-16 Kenapa dibuktikan dek? S KS3-16 Karena saya tidak tahu kak apa yang di tanyakan P-17 Kenapa bisa dek (

12+14+22

3) = 16

S KS3-17 Dari sini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) (π‘Ž+𝑏+𝑐

3) =

16 P-18 Bagaimana caranya dek sehingga jawabannya 16 S KS3-18 Dijumlahkan bilangan 12+14+22 baru di bagi 3 sehingga

hasilnya 16

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep operasi pada bilangan dengan kata-katanya sendiri.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4. 140 Hasil Tes SKS3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat

menentukan operasi yang digunakan dalam memecahkan masalah.

Berikut petikan wawancara SKS3 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep operasi pada bilangan.

Kode Uraian P-14 Bagaimana langkah-langkah metode eliminasi dek? S KS3-14 Mengeliminasi variabel a dan c pada persamaan 1 dan 2 untuk

memperoleh nilai b=14, selanjutnya mengeliminasi variabel a dan b pada persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh nilai c = 22, kemudian mensubtitusi nilai b=12 dan c=22 kepersamaan 1 untuk memperoleh nilai a=12. Jadi sebagai pembuktian

(π‘Ž+𝑏+𝑐

3) = 16 β†’ (

12+14+22

3) = 16

P-15 Apa yang ditanyakan dari soal dek? S KS3-15 Mencari nilai bilangan a,b, dan c kak (sambil membaca soal

kembali) P-16 Kenapa dibuktikan dek? S KS3-16 Karena saya tidak tahu kak apa yang di tanyakan P-17 Kenapa bisa dek (

12+14+22

3) = 16

Page 168: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

144

S KS3-17 Dari sini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) (π‘Ž+𝑏+𝑐

3) =

16 P-18 Bagaimana caranya dek sehingga jawabannya 16 S KS3-18 Dijumlahkan bilangan 12+14+22 baru di bagi 3 sehingga

hasilnya 16

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4. 141 Hasil Tes SKS3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat

menggunakan operasi dalam memecahkan masalah.

Berikut petikan wawancara SKS3 dalam mengaplikasikan konsep operasi

pada bilangan.

Kode Uraian P-17 Kenapa bisa dek (

12+14+22

3) = 16

S KS3-17 Dari sini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) (π‘Ž+𝑏+𝑐

3) = 16

P-18 Bagaimana caranya dek sehingga jawabannya 16 S KS3-18 Dijumlahkan bilangan 12+14+22 baru di bagi 3 sehingga

hasilnya 16

Berdasarlan petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep penjumlahan dan pembagian ke dalam pemecahan

masalah. (S KS3-18)

8) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M3 Tentang

Konsep Penyelesaian.

Page 169: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

145

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4. 142 Hasil Tes SKS3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat

menyelesaikan masalah sesuai prosedur akan tetapi pada tahap akhir subjek tidak

menuliskan himpunan penyelesaian hanya membuktikan.

Berikut petikan wawancara SKS3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

penyelesaian.

Kode Uraian P-12 Bagaimana cara memecahkan masalah SPLTV dek? S KS3-12 Pertama, menuliskan apa yang diketahui dari soal, mengubah

soal kedalam model matematika, kemudian menentukan metode yang akan digunakan dan memecahkan masalah.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep penyelesaian dengan kata-katanya sendiri. Dimana subjek

hanya menjelaskan prosedur dalam memecahkan masalah. (S KS3-12)

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4. 143 Hasil Tes SKS3

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

metode yang digunakan dalam memecahkan masalah.

Page 170: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

146

Berikut petikan wawancara SKS3 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep penyelesaian.

Kode Uraian P-12 Bagaimana cara memecahkan masalah SPLTV dek? S KS3-12 Pertama, menuliskan apa yang diketahui dari soal, mengubah

soal kedalam model matematika, kemudian menentukan metode yang akan digunakan dan memecahkan masalah.

P-13 Metode apa yang digunakan dek? S KS3-13 Metode eliminasi kak P-14 Bagaimana langkah-langkah metode eliminasi dek? S KS3-14 Mengeliminasi variabel a dan c pada persamaan 1 dan 2 untuk

memperoleh nilai b=14, selanjutnya mengeliminasi variabel a dan b pada persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh nilai c = 22, kemudian mensubtitusi nilai b=12 dan c=22 kepersamaan 1 untuk

memperoleh nilai a=12. Jadi sebagai pembuktian (π‘Ž+𝑏+𝑐

3) =

16 β†’ (12+14+22

3) = 16

P-15 Apa yang ditanyakan dari soal dek? S KS3-15 Mencari nilai bilangan a,b, dan c kak (sambil membaca soal

kembali) P-16 Kenapa dibuktikan dek? S KS3-16 Karena saya tidak tahu kak apa yang di tanyakan P-17 Kenapa bisa dek (

12+14+22

3) = 16

S KS3-17 Dari sini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) (π‘Ž+𝑏+𝑐

3) = 16

P-18 Bagaimana caranya dek sehingga jawabannya 16 S KS3-18 Dijumlahkan bilangan 12+14+22 baru di bagi 3 sehingga

hasilnya 16

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4. 144 Hasil Tes SKS3

Page 171: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

147

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat

menyelesaikan masalah menggunaka metode yang dipilih.

Berikut petikan wawancara SKS3 dalam mengaplikasikan konsep

penyelesaian.

Kode Uraian P-14 Bagaimana langkah-langkah metode eliminasi dek? S KS3-14 Mengeliminasi variabel a dan c pada persamaan 1 dan 2 untuk

memperoleh nilai b=14, selanjutnya mengeliminasi variabel a dan b pada persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh nilai c = 22, kemudian mensubtitusi nilai b=12 dan c=22 kepersamaan 1 untuk memperoleh nilai a=12. Jadi sebagai pembuktian

(π‘Ž+𝑏+𝑐

3) = 16 β†’ (

12+14+22

3) = 16

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah dimana subjek

tidak tepat pada tahap himpunan penyelesaian. (S KS3-14)

3. Subjek Kategori Rendah (KR)

a. Masalah 1 (M1)

1) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M1 Tentang

Konsep Variabel

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.145 Hasil Tes SKR1

Page 172: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

148

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

x sebagai buku tulis, y sebagai pulpen, dan z sebagai penggaris dari masalah yang

diberikan.

Berikut petikan wawancara SKR1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

variabel.

Kode Uraian P-05 Apa itu variabel dek? S KR1-05 Tidak tahu kak

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep variabel dengan kata-katanya sendiri. (S KR1-05)

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.146 Hasil Tes SKR1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

x sebagai nbuku tulis, y sebagai pensil, dan z sebagai penggaris dari masalah yang

diidentifikasi.

Berikut petikan wawancara SKR1 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep variabel.

Kode Uraian P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR1-04 Tidak tahu kak

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel.

Page 173: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

149

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.147 Hasil Tes SKR1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

x sebagai buku tulis, y sebagai pensil, dan z sebagai penggaris dengan menuliskan

kedalam model matematika.

Berikut petikan wawancara SKR1 dalam mengaplikasikan konsep variabel.

Kode Uraian P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR1-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsp variabel dengan menuliskan model matematika (S KR1-06)

2) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M1 Tentang

Konsep Koefisien

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.148 Hasil Tes SKR1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

model matematika dengan mengidentifikasi masalah yang diberikan.

Page 174: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

150

Berikut petikan wawancara SKR1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

koefisien.

Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR1-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR1-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR1-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR1-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR1-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR1-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000

P-07 kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR1-07 Karena memiliki tiga variabel

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak

mampu mendefinisikan konsep koefisien dengan kata-katanya sendiri.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.149 Hasil Tes SKR1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

model matematika.

Berikut petikan wawancara SKR1 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep koefisien.

Page 175: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

151

Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR1-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR1-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR1-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR1-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR1-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR1-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000

P-07 kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR1-07 Karena memiliki tiga variabel

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.150 Hasil Tes SKR1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

apa yang diketahui dari masalah dengan menuliskan model matematika.

Berikut petikan wawancara SKR1 dalam mengaplikasikan konsep

koefisien.

Kode Uraian P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR1-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000

Page 176: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

152

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep koefisien dengan menuliskan model matematika (S KR1-

06)

3) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M1 Tentang

Konsep Konstanta.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.151 Hasil Tes SKR1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

model matematika dari masalah yang diidentifikasi.

Berikut petikan wawancara SKR1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

konstanta.

Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR1-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR1-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR1-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR1-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR1-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR1-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000

P-07 kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR1-07 Karena memiliki tiga variabel

Page 177: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

153

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep konstanta dengan kata-katanya sendiri.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.152 Hasil Tes SKR1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

model matematika dari masalah yang diberikan.

Berikut petikan wawancara SKR1 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep konstanta.

Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR1-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR1-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR1-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR1-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR1-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR1-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000

P-07 kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR1-07 Karena memiliki tiga variabel

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta.

Page 178: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

154

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.153 Hasil Tes SKR1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa dapat menentukan apa

yang diketahui dari masalah dengan menuliskan model matematika.

Berikut petikan wawancara SKR1 dalam mengaplikasikan konsep

konstanta.

Kode Uraian P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR1-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep konstanta dengan menuliskan model matematika (S KR1-

0)

4) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M1 Tentang

Konsep Persamaan.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.154 Hasil Tes SKR1

Page 179: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

155

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

apa yang diketahui dari masalah kedalam model matematika.

Berikut petikan wawancara SKR1 dalam menyatakan ulang sebuah tentang

konsep persamaan

Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR1-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR1-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR1-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR1-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR1-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR1-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000

P-07 kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR1-07 Karena memiliki tiga variabel

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep persamaan dengan kata-katanya sendiri.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.155 Hasil Tes SKR1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

model matematika dengan melihat variabel, koefisien dan konstanta yang termuat.

Berikut petikan wawancara SKR1 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep persamaan.

Page 180: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

156

Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR1-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR1-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR1-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR1-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR1-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR1-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000

P-07 kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR1-07 Karena memiliki tiga variabel

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.156 Hasil Tes SKR1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

model matematika dengan melihat variabel, koefisien dan konstanta yang termuat.

Berikut petikan wawancara SKR1 dalam mengaplikasikan konsep

persamaan.

Kode Uraian P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR1-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000

Page 181: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

157

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep persamaan dengan menuliskan model matematika (S KR1-

06).

5) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M1 Tentang

Konsep Persamaan Linear Tiga Variabel.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.157 Hasil Tes SKR1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

model matematika akan tetapi pada bentuk persamaan 3 subjek tidak

memperhatikan dengan baik apa yang diketahui dari soal sehingga berbeda.

Berikut petikan wawancara SKR1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR1-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR1-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR1-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR1-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR1-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR1-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000

P-07 kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR1-07 Karena memiliki tiga variabel

Page 182: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

158

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.158 Hasil Tes SKR1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

model matematika kemudian menentukan persamaan 1 sampai 3.

Berikut petikan wawancara SKR1 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR1-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR1-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR1-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR1-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR1-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR1-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000

P-07 kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR1-07 Karena memiliki tiga variabel

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.

Page 183: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

159

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.159 Hasil Tes SKR1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

model matematika dengan menentukan persamaan 1 sampai 3.

Berikut petikan wawancara SKR1 dalam mengaplikasikan konsep

persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR1-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan model

matematika (S KR1-06)

6) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M1 Tentang

Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.160 Hasil Tes SKR1

Page 184: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

160

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

model matematika dari masalah yang diberikan.

Berikut petikan wawancara SKR1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

sistem persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR1-03 Memiliki tiga variabel kak

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mendefinisikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya

sendiri. (S KR1-03)

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.161 Hasil Tes SKR1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

model matematika kemudian menentukan persamaan yang akan dieliminasi.

Berikut petikan wawancara SKR1 dalam menmberikan contoh dan bukan

contoh konsep sistem persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR1-06 Tidak tahu kak

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga

variabel.

Page 185: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

161

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Gambar 4.162 Hasil Tes SKR1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

model matematika kemudian mengeliminasi persamaan.

Berikut petikan wawancara SKR1 dalam mengaplikasikan konsep sistem

persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR1-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan

model matematika (S KR1-06)

7) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M1 Tentang

Konsep Operasi Pada Bilangan.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.163 Hasil Tes SKR1

Page 186: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

162

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek tidak dapat

menggunakan operasi bilangan dengan benar dalam memecahkan masalah

sehingga dalam proses eliminasi hasilnya tidak sesuai.

Berikut petikan wawancara SKR1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

operasi pada bilangan.

Kode Uraian P-08 Bagaimana cara memecahkan masalah SPLTV dek? S KR1-08 Pertama, menuliskan x sebagai buku tulis, y sebagai pulpen, dan

z sebagai penggaris kemudian mengubah kedalam model matematika. Selanjutnya mengeliminasi persamaan 1 dan 2 kak untuk memperoleh nilai 𝑦 = 2.000 (sambil menunjuk lembar jawaban) setelah itu di subtitusikan nilai 𝑦 = 2.000 ke persamaan 3 untuk memperoleh nilai π‘₯ = 3.500 kemudian mensubtitusi ke persamaan 3 nilai x dan y sehingga diperoleh nilai 𝑧 = 1.000.

P-09 Kenapa pada proses mengeliminasi persamaan 1 dan 2 mengeliminasi variabel z sedangkan variabel z tidak habis dieliminasi?

S KR1-09 Tidak saya tahu kak (sambil menunduk) P-10 Apa kamu paham langkah-langkah metode eliminasi? S KR1-10 Tidak kak. (sambil senyum)

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep operasi pada bilangan dengan kata-katanya sendiri.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.164 Hasil Tes SKR1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek tidak dapat

menentukan operasi bilangan yang harus digunakan dalam memecahkan masalah.

Page 187: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

163

Berikut petikan wawancara SKR1 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep operasi pada bilangan.

Kode Uraian P-08 Bagaimana cara memecahkan masalah SPLTV dek? S KR1-08 Pertama, menuliskan x sebagai buku tulis, y sebagai pulpen, dan

z sebagai penggaris kemudian mengubah kedalam model matematika. Selanjutnya mengeliminasi persamaan 1 dan 2 kak untuk memperoleh nilai 𝑦 = 2.000 (sambil menunjuk lembar jawaban) setelah itu di subtitusikan nilai 𝑦 = 2.000 ke persamaan 3 untuk memperoleh nilai π‘₯ = 3.500 kemudian mensubtitusi ke persamaan 3 nilai x dan y sehingga diperoleh nilai 𝑧 = 1.000.

P-09 Kenapa pada proses mengeliminasi persamaan 1 dan 2 mengeliminasi variabel z sedangkan variabel z tidak habis dieliminasi?

S KR1-09 Tidak saya tahu kak (sambil menunduk) P-10 Apa kamu paham langkah-langkah metode eliminasi? S KR1-10 Tidak kak. (sambil senyum)

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Gambar 4.165 Hasil Tes SKR1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek tidak dapat

menentukan operasi bilangan yang tepat digunakan dalam memecahkan masalah.

Berikut petikan wawancara SKR1 dalam mengaplikasikan konsep operasi

pada bilangan.

Kode Uraian P-08 Bagaimana cara memecahkan masalah SPLTV dek?

Page 188: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

164

S KR1-08 Pertama, menuliskan x sebagai buku tulis, y sebagai pulpen, dan z sebagai penggaris kemudian mengubah kedalam model matematika. Selanjutnya mengeliminasi persamaan 1 dan 2 kak untuk memperoleh nilai 𝑦 = 2.000 (sambil menunjuk lembar jawaban) setelah itu di subtitusikan nilai 𝑦 = 2.000 ke persamaan 3 untuk memperoleh nilai π‘₯ = 3.500 kemudian mensubtitusi ke persamaan 3 nilai x dan y sehingga diperoleh nilai 𝑧 = 1.000.

P-09 Kenapa pada proses mengeliminasi persamaan 1 dan 2 mengeliminasi variabel z sedangkan variabel z tidak habis dieliminasi?

S KR1-09 Tidak saya tahu kak (sambil menunduk) P-10 Apa kamu paham langkah-langkah metode eliminasi? S KR1-10 Tidak kak. (sambil senyum)

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mengaplikasikan konsep pengurangan dalam pemecahan masalah. (S KR1-09)

8) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M1 Tentang

Konsep Penyelesaian.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.166 Hasil Tes SKR1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek tidak dapat

menyelesaikan masalah sesuai prosedur.

Berikut petikan wawancara SKR1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

penyelesaian.

Kode Uraian P-08 Bagaimana cara memecahkan masalah SPLTV dek? S KR1-08 Pertama, menuliskan x sebagai buku tulis, y sebagai pulpen, dan

z sebagai penggaris kemudian mengubah kedalam model matematika. Selanjutnya mengeliminasi persamaan 1 dan 2 kak

Page 189: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

165

untuk memperoleh nilai 𝑦 = 2.000 (sambil menunjuk lembar jawaban) setelah itu di subtitusikan nilai 𝑦 = 2.000 ke persamaan 3 untuk memperoleh nilai π‘₯ = 3.500 kemudian mensubtitusi ke persamaan 3 nilai x dan y sehingga diperoleh nilai 𝑧 = 1.000.

P-09 Kenapa pada proses mengeliminasi persamaan 1 dan 2 mengeliminasi variabel z sedangkan variabel z tidak habis dieliminasi?

S KR1-09 Tidak saya tahu kak (sambil menunduk) P-10 Apa kamu paham langkah-langkah metode eliminasi? S KR1-10 Tidak kak. (sambil senyum)

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep penyelesaian dengan kata-katanya sendiri.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.167 Hasil Tes SKR1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek tidak dapat

menentukan metode yang digunakan dalam memecahkan masalah.

Berikut petikan wawancara SKR1 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep penyelesaian.

Kode Uraian P-08 Bagaimana cara memecahkan masalah SPLTV dek? S KR1-08 Pertama, menuliskan x sebagai buku tulis, y sebagai pulpen, dan

z sebagai penggaris kemudian mengubah kedalam model matematika. Selanjutnya mengeliminasi persamaan 1 dan 2 kak untuk memperoleh nilai 𝑦 = 2.000 (sambil menunjuk lembar jawaban) setelah itu di subtitusikan nilai 𝑦 = 2.000 ke persamaan 3 untuk memperoleh nilai π‘₯ = 3.500 kemudian mensubtitusi ke persamaan 3 nilai x dan y sehingga diperoleh nilai 𝑧 = 1.000.

Page 190: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

166

P-09 Kenapa pada proses mengeliminasi persamaan 1 dan 2 mengeliminasi variabel z sedangkan variabel z tidak habis dieliminasi?

S KR1-09 Tidak saya tahu kak (sambil menunduk) P-10 Apa kamu paham langkah-langkah metode eliminasi? S KR1-10 Tidak kak. (sambil senyum)

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.168 Hasil Tes SKR1

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek tidak dapat

menyelesaikan masalah sesuai prosedur dari metode yang dipilih. Dimana subjek

tidak menuliskan himpunan penyelesaian dari masalah.

Berikut petikan wawancara SKR1 dalam mengaplikasikan konsep

penyelesaian.

Kode Uraian P-08 Bagaimana cara memecahkan masalah SPLTV dek? S KR1-08 Pertama, menuliskan x sebagai buku tulis, y sebagai pulpen, dan

z sebagai penggaris kemudian mengubah kedalam model matematika. Selanjutnya mengeliminasi persamaan 1 dan 2 kak untuk memperoleh nilai 𝑦 = 2.000 (sambil menunjuk lembar jawaban) setelah itu di subtitusikan nilai 𝑦 = 2.000 ke persamaan 3 untuk memperoleh nilai π‘₯ = 3.500 kemudian mensubtitusi ke persamaan 3 nilai x dan y sehingga diperoleh nilai 𝑧 = 1.000.

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mengaplikasikan konsep penyelesaian dengan tepat kedalam pemecahan masalah.

(S KR1-08)

Page 191: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

167

b. Masalah 2 (M2)

1) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M2 Tentang

Konsep Variabel.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.169 Hasil Tes SKR2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek tidak memisalkan

terlebih dahulu apa yang diketahui, subjek langsung menuliskan model matematika.

Berikut petikan wawancara SKR2 dalam menyataka ulang sebuah konsep

variabel.

Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR2-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR2-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR2-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR2-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR2-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR2-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000

P-07 Kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR2-07 Karena memiliki tiga variabel

Dari petikan wawancara diatas dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep variabel dengan kata-katanya sendiri.

Page 192: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

168

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.170 Hasil Tes SKR2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bhawa subjek tidak dapat

menentukan apa yang diketahui dari masalah. Subjek langsung menentukan model

matematika.

Berikut petikan wawancara SKR2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

variabel.

Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR2-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR2-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR2-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR2-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR2-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR2-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000

P-07 Kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR2-07 Karena memiliki tiga variabel

Dari petikan wawancara diatas dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel.

Page 193: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

169

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Gambar 4. 171 Hasil Tes Subjek KR Pada Masalah 2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek tidak menentukan

terlebih dahulu apa yang diketahui dari masalah. Subjek langsung menuliskan

model matematika.

Berikut petikan wawancara SKR2 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep variabel.

Kode Uraian P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR2-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000

Dari petikan wawancara diatas dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep variabel dengan menuliskan model matematika (S KR2-

06)

2) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M2 Tentang

Konsep Koefisien.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.172 Hasil Tes SKR2

Page 194: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

170

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek tidak menuliskan

apa yang diketahui dari masalah. Subjek langsung menuliskan model matematika.

Berikut petikan wawancara SKR2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

koefisien.

Dari petikan wawancara diatas dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep koefisien dengan kata-katanya sendiri.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.173 Hasil Tes SKR2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa dapat menentukan model

matematika dari masalah yang diberikan.

Berikut petikan wawancara SKR2 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep koefisien.

Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR2-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR2-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR2-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR2-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR2-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR2-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000

P-07 Kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR2-07 Karena memiliki tiga variabel

Page 195: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

171

Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR2-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR2-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR2-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR2-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR2-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR2-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000

P-07 Kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR2-07 Karena memiliki tiga variabel

Dari petikan wawancara diatas dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Gambar 4.174 Hasil Tes SKR2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

model matematika dengan mengidentifikasi terlebih dahulu apa yang termuat dari

masalah tersebut.

Berikut petikan wawancara SKR2 dalam mengaplikasikan konsep

koefisien.

Kode Uraian P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR2-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000

Page 196: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

172

Dari petikan wawancara diatas dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep koefisien dengan menuliskan model matematika (S KR2-

06)

3) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M2 Tentang

Konsep Konstanta.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.175 Hasil Tes SKR2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

model matematika akan tetapi tidak menuliskan terlebih dahulu apa yang diketahui

dari masalah.

Berikut petikan wawancara SKR2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

konstanta.

Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR2-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR2-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR2-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR2-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR2-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR2-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000

P-07 Kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR2-07 Karena memiliki tiga variabel

Page 197: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

173

Dari petikan wawancara diatas dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep konstanta dengan kata-katanya sendiri.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.176 Hasil Tes SKR2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

model matematika dengan mengidentifikasi apa yang termuat dari masalah.

Berikut petikan wawancara SKR2 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh konsep konstanta.

Dari petikan wawancara diatas dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta.

Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR2-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR2-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR2-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR2-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR2-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR2-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000

P-07 Kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR2-07 Karena memiliki tiga variabel

Page 198: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

174

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Gambar 4.177 Hasil Tes SKR2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

model matematika dengan menentukan terlebih dahulu apa yang termuat dari

masalah.

Berikut petikan wawancara SKR2 dalam mengaplikasikan konsep

konstanta.

Kode Uraian P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR2-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000

Dari petikan wawancara diatas dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep konstanta dengan menuliskan model matematika (S KR2-

06)

4) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M2 Tentang

Konsep Persamaan.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep.

Gambar 4.178 Hasil Tes SKR2

Page 199: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

175

Berdasarkan hasil pekerjaan subjek, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

bentuk persamaan dengan menuliskan model matematika dari masalah yang

diketahui.

Berikut petikan wawancara SKR2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

persamaan.

Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR2-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR2-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR2-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR2-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR2-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR2-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000

P-07 Kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR2-07 Karena memiliki tiga variabel

Dari petikan wawancara diatas dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep persamaan dengan kata-katanya sendiri.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.179 Hasil Tes SKR2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa dapat menentukan model

matematika dengan mengidentifikasi variabel, koefisien dan konstanta yang

termuat dalam masalah.

Page 200: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

176

Berikut petikan wawancara SKR2 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep persamaan.

Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR2-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR2-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR2-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR2-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR2-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR2-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000

P-07 Kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR2-07 Karena memiliki tiga variabel

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.180 Hasil Tes SKR2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

model matematika dengan mengidentifikasi variabel, koefisien dan konstanta yang

termuat dalam masalah.

Berikut petikan wawancara SKR2 dalam mengaplikasikan konsep

persamaan.

Page 201: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

177

Kode Uraian P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR2-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000

Dari petikan wawancara diatas dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep persamaan dengan menuliskan model matematika (S KR2-

06)

5) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M2 Tentang

Konsep Persamaan Linear Tiga Variabel.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.181 Hasil Tes SKR2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

model matematika dari masalah yang diketahui.

Berikut petikan wawancara SKR2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR2-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR2-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR2-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR2-04 Tidak tahu kak

Page 202: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

178

P-05 Apa itu variabel dek? S KR2-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR2-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000

P-07 Kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR2-07 Karena memiliki tiga variabel

Dari petikan wawancara diatas dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.182 Hasil Tes SKR2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan

model matematika kemudian menentukan persamaan yang akan dieliminasi.

Berikut petikan wawancara SKR2 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR2-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR2-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR2-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR2-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR2-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR2-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000

Page 203: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

179

π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000

P-07 Kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR2-07 Karena memiliki tiga variabel

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.183 Hasil Tes SKR2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

model matematika kemudian mengeliminasi persamaan.

Berikut petikan wawancara SKR2 dalam mengaplikasikan konsep

persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR2-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000

P-07 Kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR2-07 Karena memiliki tiga variabel

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan model

matematika. (S KR2-06)

Page 204: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

180

6) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M2 Tentang

Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.184 Hasil Tes SKR2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek tidak dapat

menuliskan apa yang diketahui dari masalah, tidak memisalkan terlebih dahulu

subjek langsung menuliskan model matematika.

Berikut petikan wawancara SKR2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

sistem persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR2-03 Memiliki tiga variabel kak

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mendefinisikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya

sendiri. (S KR2-03)

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.185 Hasil Tes SKR2

Page 205: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

181

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek tidak menentukan

terlebih dahulu apa yang termuat dalam masalah. Subjek langsung menentukan

model matematika.

Berikut petikan wawancara SKR2 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR2-06 Tidak tahu kak

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh (S KR2-06) dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan

linear tiga variabel.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.186 Hasil Tes SKR2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan

model matematika kemudian mengeliminasi persamaan.

Berikut petikan wawancara SKR2 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR2-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000

Page 206: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

182

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan

model matematika (S KR2-06)

7) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M2 Tentang

Konsep Operasi Pada Bilangan.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.187 Hasil Tes SKR2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek tidak dapat

menyelesaikan masalah menggunakan operasi bilangan.

Berikut petikan wawancara SKR2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

operasi pada bilangan.

Kode Uraian P-08 Bagaimana cara memecahkan masalah SPLTV dek? S KR2-08 Mengubah soal kedalam model matematika kemudian

mengeliminasi persamaan 1 dan 2 kak untuk memperoleh nilai 𝑦 = 13.000 (sambil menunjuk lembar jawaban) setelah itu di subtitusikan nilai 𝑦 = 13.000 ke persamaan 3 untuk memperoleh nilai π‘₯ = 15.000.

P-09 Kenapa variabel z tidak di tuliskan dek pada langkah kedua dari terakhir?

S KR2-09 Tidak saya tahu kak (sambil menunduk) P-10 Apa kamu paham langkah-langkah metode eliminasi? S KR2-10 Tidak kak. (sambil senyum)

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep operasi pada bilangan dengan kata-katanya sendiri.

Page 207: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

183

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.188 Hasil Tes SKR2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek tidak dapat

menentukan operasi bilangan dalam memecahkan masalah.

Berikut petikan wawancara subjek KR pada M2 tentang konsep operasi

pada bilangan.

Kode Uraian P-08 Bagaimana cara memecahkan masalah SPLTV dek? S KR2-08 Mengubah soal kedalam model matematika kemudian

mengeliminasi persamaan 1 dan 2 kak untuk memperoleh nilai 𝑦 = 13.000 (sambil menunjuk lembar jawaban) setelah itu di subtitusikan nilai 𝑦 = 13.000 ke persamaan 3 untuk memperoleh nilai π‘₯ = 15.000.

P-09 Kenapa variabel z tidak di tuliskan dek pada langkah kedua dari terakhir?

S KR2-09 Tidak saya tahu kak (sambil menunduk) P-10 Apa kamu paham langkah-langkah metode eliminasi? S KR2-10 Tidak kak. (sambil senyum)

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4.189 Hasil Tes SKR2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek tidak dapat

menggunakan operasi dalam memecahkan masalah.

Page 208: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

184

Berikut petikan wawancara SKR2 dalam mengaplikasikan konsep operasi

pada bilangan.

Kode Uraian P-08 Bagaimana cara memecahkan masalah SPLTV dek? S KR2-08 Mengubah soal kedalam model matematika kemudian

mengeliminasi persamaan 1 dan 2 kak untuk memperoleh nilai 𝑦 = 13.000 (sambil menunjuk lembar jawaban) setelah itu di subtitusikan nilai 𝑦 = 13.000 ke persamaan 3 untuk memperoleh nilai π‘₯ = 15.000.

P-09 Kenapa variabel z tidak di tuliskan dek pada langkah kedua dari terakhir?

S KR2-09 Tidak saya tahu kak (sambil menunduk) P-10 Apa kamu paham langkah-langkah metode eliminasi? S KR2-10 Tidak kak. (sambil senyum)

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mengaplikasikan konsep pengurangan dalam pemecahan masalah.

8) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M2 Tentang

Konsep Penyelesaian.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4.190 Hasil Tes SKR2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek tidak dapat

menyelesaikan masalah sesuai dengan prosedur.

Berikut petikan wawancara SKR2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

penyelesaian.

Kode Uraian P-08 Bagaimana cara memecahkan masalah SPLTV dek? S KR2-08 Mengubah soal kedalam model matematika kemudian

mengeliminasi persamaan 1 dan 2 kak untuk memperoleh nilai

Page 209: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

185

𝑦 = 13.000 (sambil menunjuk lembar jawaban) setelah itu di subtitusikan nilai 𝑦 = 13.000 ke persamaan 3 untuk memperoleh nilai π‘₯ = 15.000.

P-09 Kenapa variabel z tidak di tuliskan dek pada langkah kedua dari terakhir?

S KR2-09 Tidak saya tahu kak (sambil menunduk) P-10 Apa kamu paham langkah-langkah metode eliminasi? S KR2-10 Tidak kak. (sambil senyum)

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep penyelesaian dengan kata-katanya sendiri.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4.191 Hasil Tes SKR2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek tidak dapat

menentukan metode yang digunakan sehingga tidak dapat menyelesaikan masalah

sesuai prosedur.

Berikut petikan wawancara SKR2 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep penyelesaian.

Kode Uraian P-08 Bagaimana cara memecahkan masalah SPLTV dek? S KR2-08 Mengubah soal kedalam model matematika kemudian

mengeliminasi persamaan 1 dan 2 kak untuk memperoleh nilai 𝑦 = 13.000 (sambil menunjuk lembar jawaban) setelah itu di subtitusikan nilai 𝑦 = 13.000 ke persamaan 3 untuk memperoleh nilai π‘₯ = 15.000.

P-09 Kenapa variabel z tidak di tuliskan dek pada langkah kedua dari terakhir?

S KR2-09 Tidak saya tahu kak (sambil menunduk) P-10 Apa kamu paham langkah-langkah metode eliminasi? S KR2-10 Tidak kak. (sambil senyum)

Page 210: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

186

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Gambar 4.192 Hasil Tes SKR2

Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek tidak dapat

menyelesaikan masalah sesuai prosedur dimana subjek tidak dapat menentukan

metode yang digunakan.

Berikut petikan wawancara SKR2 dalam mengaplikasikan konsep

penyelesaian.

Kode Uraian P-08 Bagaimana cara memecahkan masalah SPLTV dek? S KR2-08 Mengubah soal kedalam model matematika kemudian

mengeliminasi persamaan 1 dan 2 kak untuk memperoleh nilai 𝑦 = 13.000 (sambil menunjuk lembar jawaban) setelah itu di subtitusikan nilai 𝑦 = 13.000 ke persamaan 3 untuk memperoleh nilai π‘₯ = 15.000.

P-09 Kenapa variabel z tidak di tuliskan dek pada langkah kedua dari terakhir?

S KR2-09 Tidak saya tahu kak (sambil menunduk) P-10 Apa kamu paham langkah-langkah metode eliminasi? S KR2-10 Tidak kak. (sambil senyum)

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mengaplikasikan konsep penyelesain ke dalam pemecahan masalah. (S KR2-09)

c. Masalah 3 (M3)

1) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M3 Tentang

Konsep Variabel

Page 211: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

187

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4. 193 Hasil Tes SKR3

Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak

menuliskan jawaban pada lembar jawaban.

Berikut petikan wawancara SKR3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

variabel.

Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda

dengan Masalah 1 dan 2

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep variabel dengan kata-katanya sendiri.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4. 194 Hasil Tes SKR3

Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak

menuliskan jawaban pada lembar jawaban.

Berikut petikan wawancara SKR3 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep variabel.

Page 212: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

188

Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda

dengan Masalah 1 dan 2

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4. 195 Hasil Tes SKR3

Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak

menuliskan jawaban pada lembar jawaban.

Berikut petikan wawancara SKR3 dalam mengaplikasikan konsep variabel.

Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda

dengan Masalah 1 dan 2

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mengaplikasikan konsep variabel dalam pemecahan masalah.

2) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M3 Tentang

Konsep Koefisien

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4. 196 Hasil Tes SKR3

Page 213: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

189

Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak

menuliskan jawaban pada lembar jawaban.

Berikut petikan wawancara SKR3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

koefisien.

Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda

dengan Masalah 1 dan 2

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep koefisien dengan kata-katanya sendiri.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4. 197 Hasil Tes SKR3

Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak

menuliskan jawaban pada lembar jawaban.

Berikut petikan wawancara SKR3 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep koefisien

Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda

dengan Masalah 1 dan 2

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien.

Page 214: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

190

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4. 198 Hasil Tes SKR3

Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak

menuliskan jawaban pada lembar jawaban.

Berikut petikan wawancara SKr3 dalam mengaplikasikan konsep koefisien.

Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda

dengan Masalah 1 dan 2

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mengaplikasikan konsep koefisien ke dalam pemecahan masalah.

3) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M3 Tentang

Konsep Konstanta.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4. 199 Hasil Tes SKR3

Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak

menuliskan jawaban pada lembar jawaban.

Berikut petikan wawancara SKR3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

konstanta.

Page 215: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

191

Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda

dengan Masalah 1 dan 2

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep konstanta dengan kata-katanya sendiri.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4. 200 Hasil Tes SKR3

Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak

menuliskan jawaban pada lembar jawaban.

Berikut petikan wawancara SKR3 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep konstanta.

Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda

dengan Masalah 1 dan 2

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Gambar 4. 201 Hasil Tes SKR3

Page 216: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

192

Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak

menuliskan jawaban pada lembar jawaban.

Berikut petikan wawancara SKR3 dalam mengaplikasikan konsep

konstanta

Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda

dengan Masalah 1 dan 2

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mengaplikasikan konsep konstanta ke dalam pemecahan masalah.

4) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M3 Tentang

Konsep Persamaan.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4. 202 Hasil Tes Subjek KR Pada Masalah 3

Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak

menuliskan jawaban pada lembar jawaban.

Berikut petikan wawancara SKr3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

persamaan.

Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda

dengan Masalah 1 dan 2

Page 217: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

193

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep persamaan dengan kata-katanya sendiri.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4. 203 Hasil Tes SKR3

Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak

menuliskan jawaban pada lembar jawaban.

Berikut petikan wawancara SKR3 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep persamaan.

Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda

dengan Masalah 1 dan 2

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Gambar 4. 204 Hasil Tes SKR3

Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak

menuliskan jawaban pada lembar jawaban.

Page 218: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

194

Berikut petikan wawancara SKR3 dalam mengaplikasikan konsep

persamaan.

Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda

dengan Masalah 1 dan 2

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mengaplikasikan konsep persamaan ke dalam pemecahan masalah.

5) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M3 Tentang

Konsep Persamaan.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4. 205 Hasil Tes SKR3

Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak

menuliskan jawaban pada lembar jawaban.

Berikut petikan wawancara SKR3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda

dengan Masalah 1 dan 2

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri.

Page 219: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

195

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4. 206 Hasil Tes SKR3

Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak

menuliskan jawaban pada lembar jawaban.

Berikut petikan wawancara SKR3 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda

dengan Masalah 1 dan 2

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Gambar 4. 207 Hasil Tes SKR3

Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak

menuliskan jawaban pada lembar jawaban.

Berikut petikan wawancara SKR3 dalam mengaplikasikan konsep

persamaan linear tiga variabel.

Page 220: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

196

Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda

dengan Masalah 1 dan 2

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel kedalam pemecahan

masalah.

6) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M3 Tentang

Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4. 208 Hasil Tes SKR3

Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak

menuliskan jawaban pada lembar jawaban.

Berikut petikan wawancara SKR3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

sistem persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda

dengan Masalah 1 dan 2

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya

sendiri.

Page 221: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

197

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4. 209 Hasil Tes SKR3

Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak

menuliskan jawaban pada lembar jawaban.

Berikut petikan wawancara SKR3 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.

Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda

dengan Masalah 1 dan 2

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga

variabel.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Gambar 4. 210 Hasil Tes SKR3

Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak

menuliskan jawaban pada lembar jawaban.

Berikut petikan wawancara SKR3 dalam mengaplikasikan konsep sistem

persamaan linear tiga variabel.

Page 222: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

198

Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda

dengan Masalah 1 dan 2

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel kedalam pemecahan

masalah.

7) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M3 Tentang

Konsep Operasi Pada Bilangan.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4. 211 Hasil Tes Subjek KR Pada Masalah 3

Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak

menuliskan jawaban pada lembar jawaban.

Berikut petikan wawancara SKR3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

operasi pada bilangan.

Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda

dengan Masalah 1 dan 2

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep operasi pada bilangan dengan kata-katanya sendiri.

Page 223: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

199

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4. 212 Hasil Tes SKR3

Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak

menuliskan jawaban pada lembar jawaban.

Berikut petikan wawancara SKR3 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep operasi pada bilangan.

Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda

dengan Masalah 1 dan 2

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Gambar 4. 213 Hasil Tes SKR3

Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak

menuliskan jawaban pada lembar jawaban.

Berikut petikan wawancara SKR3 dalam mengaplikasikan konsep operasi

pada bilangan.

Page 224: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

200

Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda

dengan Masalah 1 dan 2

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan ke dalam pemecahan masalah.

8) Paparan hasil tes dan wawancara Terhadap Subjek KR Pada M3 tentang konsep

penyelesaian.

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 4. 214 Hasil Tes SKR3

Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak

menuliskan jawaban pada lembar jawaban.

Berikut petikan wawancara SKR3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep

penyelesaian.

Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda

dengan Masalah 1 dan 2

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep penyelesaian dengan kata-katanya sendiri.

Page 225: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

201

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Gambar 4. 215 Hasil Tes SKR3

Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak

menuliskan jawaban pada lembar jawaban.

Berikut petikan wawancara SKR3 dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep penyelesaian.

Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda

dengan Masalah 1 dan 2

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Gambar 4. 216 Hasil Tes SKR3

Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak

menuliskan jawaban pada lembar jawaban.

Berikut petikan wawancara SKR3 dalam mengaplikasikan konsep

penyelesaian.

Page 226: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

202

Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda

dengan Masalah 1 dan 2

Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak

mampu mengaplikasikan konsep penyelesaian ke dalam pemecahan masalah.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bagian ini akan dijawab pertanyaan pada BAB I yaitu β€œBagaimana

deskripsi pemahaman konsep dalam memecahkan masalah sistem persamaan linear

tiga variabel pada siswa kelas XII MA GUPPI Samata Kabupaten Gowa?”

1. Pemahaman Konsep Subjek Kategori Tinggi (KT) Pada Masalah 1 (M1)

a. Pemahaman Konsep Variabel (K1) Subjek Kategori Tinggi (KT)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep variabel, menunjukkan bahwa

subjek dapat mengidentifikasi dengan memisalkan harga sebuah buku sebagai

variabel x, harga sebuah pensil sebagai variabel y, dan harga sebuah penggaris

sebagai variabel z. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu

mendefinisikan konsep variabel dengan kata-katanya sendiri. (S KT1-10)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

menyatakan ulang definisi variabel dengan kata-katanya sendiri.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel,

Page 227: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

203

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan variabel dengan memisalkan harga

sebuah buku sebagai variabel x, harga sebuah pensil sebagai variabel y, dan harga

sebuah penggaris sebagai variabel z. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara

subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel.

III. Mengaplikasikan konsep atau algpritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep variabel atau algoritma dalam pemecahan

masalah, menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan model matematika dari

masalah yang diketahui kemudian mengeliminasi variabel y dan z pada persamaan

1 dan 2 dan variabel z pada persamaan 1 dan 3. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil

wawancara subjek mampu menuliskan model matematika (S KT1-11) dan

mengaplikasikan kedalam pemecahan masalah dengan mengeliminasi variabel-

variabel pada persamaan 1 sampai 3. (S KT1-15)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep variabel dalam pemecahan masalah.

b. Pemahaman Konsep Koefisien (K2) Subjek Kategori Tinggi (KT)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep koefisien, menunjukkan bahwa

subjek dapat menuliskan kembali apa yang diketahui dari masalah. Selanjutnya

ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mendefinisikan konsep koefisien

dengan kata-katanya sendiri. (S KT1-10)

Page 228: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

204

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

menyatakan ulang defenisi koefisien dengan kata-katanya sendiri.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan koefisien dengan mengindentifikasi

apa yang diketahui dari masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara

subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep koefisien atau algoritma dalam pemecahan

masalah, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan koefisien dengan

menuliskan jumlah barang yang dibeli dari ketiga pembeli pada masalah tersebut.

Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mengaplikasikan

koefisien dengan menuliskan kedalam model matematika. (S KT1-11)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep koefisien dalam pemecahan masalah.

c. Pemahaman Konsep Konstanta (K3) Subjek Kategori Tinggi (KT)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep konstanta, menunjukkan bahwa

subjek subjek dapat menuliskan apa yang diketahui dari masalah. Selanjutnya

Page 229: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

205

ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mendefinisikan konsep konstanta

dengan kata-katanya sendiri. (S KT1-10)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

menyatakan ulang defenisi konstanta dengan kata-katanya sendiri.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan konstanta dari apa yang diketahui

pada masalah dengan menuliskan harga dari jumlah barang yang dibeli.

Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan

contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep konstanta atau algoritma dalam pemecahan

masalah, menunjukkan bahwa dapat menentukan apa yang diketahui dari masalah

dengan menuliskannya kembali. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara

subjek mampu mampu menuliskan model matematika (S KT1-11)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep konstanta dalam pemecahan masalah.

d. Pemahaman konsep persamaan (K4) Subjek Kategori Tinggi (KT)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Page 230: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

206

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep persamaan, menunjukkan bahwa

subjek dapat mengidentifikasi persamaan dari masalah. Selanjutnya ditelusuri dari

hasil wawancara subjek mampu mendefinisikan konsep persamaan dengan kata-

katanya sendiri. (S KT1-05) dimana subjek mampu menjelaskan bahwa yang

dimaksud tanda sama dengan (=) adalah persamaan.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

menyatakan ulang defenisi persamaan dengan kata-katanya sendiri.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan persamaan dari masalah yang

diidentifikasi. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan. (S KT1-06)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan atau algoritma dalam

pemecahan masalah, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan dan

menuliskan persamaan dari masalah yang diidentifikasi. Selanjutnya, ditelusuri dari

hasil wawancara subjek mampu menuliskan model matematika (S KT1-11) dan

mengaplikaskannya dengan cara mengeliminasi persamaan 1 sampai persamaan 3.

(S KT1-15)

Page 231: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

207

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mampu mengaplikasikan konsep persamaan dalam pemecahan masalah.

e. Pemahaman Konsep Persamaan Linear Tiga Variabel (K5) Subjek Kategori

Tinggi (KT)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data Hasil Tes Subjek KT Pada Masalah 1 hasil tes

subjek KT pada M1 tentang pemahaman konsep dalam menyatakan ulang sebuah

konsep persamaan linear tiga variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat

menuliskan persamaan linear tiga variabel dengan mengidentifikasi variabel-

variabel yang termuat seperti variabel x, y, dan z. Selanjutnya ditelusuri dari hasil

wawancara subjek mampu mendefinisikan konsep persamaan linear tiga variabel

dengan kata-katanya sendiri. (S KT1-09)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

menyatakan ulang definisi persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya

sendiri.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear

tiga variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan persamaan linear tiga

variabel dengan menuliskan model matematika. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil

wawancara subjek mampu menyebutkan contoh (S KT1-08) dan contoh dari konsep

persamaan linear tiga variabel. (S KT1-08)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

memberikan contoh dan contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.

Page 232: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

208

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel atau

algoritma dalam pemecahan masalah, menunjukkan bahwa subjek dapat

menentukan dan menuliskan model matematika. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil

wawancara subjek mampu menuliskan model matematika (S KT1-11) dan

mengaplikasikannya dengan mengeliminasi persamaan-persamaan. (S KT1-15).

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dalam pemecahan masalah.

f. Pemahaman Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (K6) Subjek

Kategori Tinggi (KT)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep sistem persamaan linear tiga

variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan model matematika dari

masalah yang diidentifikasi. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek

mampu mendefinisikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-

katanya sendiri. (S KT1-04)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

menyatakan ulang defenisi sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-

katanya sendiri.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan

Page 233: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

209

linear tiga variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan model

matematika dari masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek

mampu menyebutkan contoh (S KT1-11) dan menyebutkan bukan contoh dari

konsep sistem persamaan linear tiga variabel. (S KT1-12)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga

variabel.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel atau

algoritma dalam pemecahan masalah, menunjukkan bahwa subjek mampu dapat

mengaplikasikan sistem persamaan linear tiga variabel dengan menentukan dan

menuliskan model matematika. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek

mampu mengubah soal kedalam model matematika (S KT1-11) dan menyelesaikan

sesuai metode yang dipilih. (S KT1-15)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dalam pemecahan

masalah.

g. Pemahaman Konsep Operasi Pada Bilangan (K7) Subjek Kategori Tinggi (KT)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep operasi pada bilangan,

menunjukkan bahwa subjek mampu dalam memecahkan masalah menggunakan

operasi bilangan dengan benar. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek

Page 234: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

210

tidak mampu mendefinisikan konsep operasi pada bilangan. Subjek hanya

menjelaskan prosedur pada proses eliminasi. (S KT1-16)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang defenisi operasi pada bilangan.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada

bilangan, menunjukkan bahwa subjek dapat menggunakan operasi bilangan dalam

memecahkan masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak

mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan atau algoritma dalam

pemecahan masalah, menunjukkan bahwa subjek dapat menyelesaikan masalah

dengan menggunakan operasi pada bilangan. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil

wawancara subjek mampu mengaplikasikan konsep operasi pengurangan ke dalam

pemecahan masalah. (S KT1-16)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan dalam pemecahan masalah.

h. Pemahaman Konsep Penyelesaian (K8) Subjek Kategori Tinggi (KT)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Page 235: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

211

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep penyelesaian, menunjukkan bahwa

subjek dapat memecahkan masalah sesuai dengan metode yang

digunakan.Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep penyelesaian. Dimana subjek hanya menjelaskan prosedur

dalam memecahkan masalah. (S KT1-13)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi penyelesaian.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari penyelesaian,

menunjukkan bahwa subjek dapat memecahkan masalah dengan metode yang

digunakan. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu

menyebutkan contoh penyelesaian dan bukan contoh penyelesaian.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep penyelesaian atau algoritma dalam

pemecahan masalah, menunjukkan bahwa subjek dapat memecahkan masalah

dengan benar berdasakan metode yang digunakan. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil

wawancara subjek mampu mengaplikasikan konsep penyelesaian ke dalam

pemecahan masalah. Dimana subjek mampu mencari harga sebuah buku, pensil dan

penggaris. (S KT1-15)

Page 236: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

212

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah.

2. Pemahaman Konsep Subjek Kategori Tinggi (KT) Pada Masalah 2 (M2)

a. Pemahaman Konsep Variabel (K1) Subjek Kategori Tinggi (KT)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep variabel, menunjukkan bahwa

subjek dapat menuliskan harga apel sebagai variabel x, harga jambu sebagai

variabel y, dan harga mangga sebagai variabel z. Selanjutnya ditelusuri dari hasil

wawancara subjek mampu mendefinisikan konsep variabel dengan kata-katanya

sendiri. (S KT2-05)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

menyatakan ulang definisi variabel dengan kata-katanya sendiri.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan variabel dengan memisalkan harga

apel sebagai x, harga jambu sebagai y, dan harga mangga sebagai z. Selanjutnya,

ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu menyebutkan contoh (S KT2-05) dan

bukan contoh dari konsep variabel. (S KT2-06)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel.

Page 237: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

213

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat

menuliskan variabel dengan menentukan harga apel sebagai variabel x, harga jambu

sebagai y, dan harga mangga sebagai z. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara

subjek mampu mengaplikasikan variabel dengan menuliskan model matematika. (S

KT2-07)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep variabel dalam pemecahan masalah.

b. Pemahaman Konsep Koefisien (K2) Subjek Kategori Tinggi (KT)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep koefisien, menunjukkan bahwa

subjek dapat menuliskan kembali apa yang diketahui dari masalah yang

diidentifikasi. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu

mendefinisikan konsep koefisien dengan kata-katanya sendiri. (S KT2-05)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

menyatakan ulang definisi koefisien dengan kata-katanya sendiri.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan koefisien dari masalah yang

diidentifikasi. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu

Page 238: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

214

menyebutkan contoh koefisien (S KT2-05) dan bukan contoh dari konsep koefisien.

(S KT2-06).

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek Kategori Tinggi (KT) pada M2

tentang pemahaman konsep dalam mengaplikasikan konsep koefisien,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan koefisien dengan menuliskan

jumlah buah yang dibeli dari masalah yang diidentifikasi. Selanjutnya, ditelusuri

dari hasil wawancara subjek mampu mengaplikasikan konsep koefisien dengan

menuliskan model matematika (S KT2-07)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep koefisien dalam pemecahan masalah.

c. Pemahaman Konsep Konstanta (K3) Subjek Kategori Tinggi (KT)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep konstanta, menunjukkan bahwa

subjek dapat menuliskan apa yang diketahui dari masalah yang diidentifikasi.

Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mendefinisikan konsep

konstanta dengan kata-katanya sendiri. (S KT2-05)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

menyatakan ulang definisi konstanta dengan kata-katanya sendiri.

Page 239: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

215

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan harga dari jumlah buah yang dibeli.

Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu menyebutkan contoh

(S KT2-05) dan bukan contoh dari konsep konstanta. (S KT2-06).

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep konstanta, menunjukkan bahwa subjek

dapat menuliskan apa yang diketahui dari masalah kemudian menentukan harga

dari jumlah buah yang dibeli. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek

mampu mengaplikasikan konsep konstanta dengan menuliskan model matematika

(S KT2-07)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep konstanta dalam pemecahan masalah.

d. Pemahaman Konsep Persamaan (K4) Subjek Kategori Tinggi (KT)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep persamaan, menunjukkan bahwa

subjek dapat menuliskan bentuk persamaan dari masalah yang diidentifikasi.

Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu mendefinisikan

konsep persamaan dengan kata-katanya sendiri.

Page 240: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

216

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi persamaan.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan persamaan dengan menuliskan apa

yang diketahui dari masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek

tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan, menunjukkan bahwa subjek

dapat menuliskan bentuk persamaan dengan menentukan variabel, koefisien dan

konstanta dari masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu

mengaplikasikan konsep persamaan dengan menuliskan model matematika (S KT2-

07).

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep persamaan dalam pemecahan masalah.

e. Pemahaman Konsep Persamaan Linear Tiga Variabel (K5) Subjek Kategori

Tinggi (KT)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep persamaan linear tiga variabel,

Page 241: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

217

menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan bentuk persamaan linear tiga

variabel dari masalah dengan memisalkan harga apel sebagai x, harga jambu

sebagai y, dan harga mangga sebagai z. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara

subjek mampu mendefinisikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan kata-

katanya sendiri. (S KT2-04)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

menyatakan ulang definisi persamaan linear tiga variabel.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari persamaan linear tiga

variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan bentuk persamaan linear

tiga variabel dengan mengidentifikasi masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil

wawancara subjek mampu menyebutkan contoh bukan contoh dari konsep

persamaan linear tiga variabel. (S KT2-03)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel,

menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan bentuk persamaan linear tiga

variabel dengan menentukan vaiabel, koefisien dan konstanta. Selanjutnya,

ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mengaplikasikan konsep persamaan

linear tiga variabel denga menuliskan model matematika. (S KT2-07)

Page 242: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

218

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dalam pemecahan masalah.

f. Pemahaman Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (K6) Subjek

Kategori Tinggi (KT)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep sistem persamaan linear tiga

variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan bentuk-bentuk persamaan

dengan mengidentifikasi masalah.. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara

subjek mampu mendefinisikan konsep sistem persamanan linear tiga variabel

dengan kata-katanya sendiri. (S KT2-01)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear tiga variabel.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari sistem persamaan linear

tiga variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan bentuk-bentuk

persamaan dengan mengidentifikasi apa yang diketahui dari masalah. Selanjutnya,

ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu menyebutkan contoh (S KT2-07) dan

bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel. (S KT2-08).

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga

variabel.

Page 243: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

219

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel,

menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan bentuk-bentuk persamaan dengan

menentukan variabel, koefisien, dan konstanta dari masalah yang diberikan.

Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mengaplikasikan

konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan model

matematika. (S KT2-07)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dalam pemecahan

masalah.

g. Pemahaman Konsep Operasi Pada Bilangan (K7) Subjek Kategori Tinggi (KT)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep operasi pada bilangan,

menunjukkan bahwa subjek dapat memecahkan masalah dengan benar dengan

menggunakan operasi bilangan. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek

mampu mendefinisikan konsep operasi pada bilangan. Dimana subjek dapat

menjelaskan konsep perkalian. (S KT2-13)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

menyatakan ulang definisi operasi pada bilangan.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada

Page 244: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

220

bilangan, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan operasi yang digunakan

dalam memecahkan masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek

tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada

bilangan.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan, menunjukkan bahwa

subjek dapat memecahkan masalah dengan menentukan operasi yang digunakan.

Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mengaplikasikan

konsep operasi pada bilangan dalam pemecahan masalah. (S KT2-11)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan dalam pemecahan masalah.

h. Pemahaman Konsep Penyelesaian (K8) Subjek Kategori Tinggi (KT)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep penyelesaian, menunjukkan bahwa

subjek dapat menuliskan langkah-langkah yang digunakan dalam memecahkan

masalah. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep penyelesaian. Dimana subjek hanya menjelaskan prosedur

dalam memecahkan masalah. (S KT2-09)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi penyelesaian.

Page 245: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

221

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan metode yang digunakan dalam

memecahkan masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak

mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep penyelesaian, menunjukkan bahwa subjek

dapat menentukan metode yang digunakan dengan menuliskan langkah-langkah

dalam memecahkan masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek

mampu mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah. (S KT2-

11)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah.

3. Pemahaman Konsep Subjek Kategori Tinggi (KT) Pada Masalah 3 (M3)

a. Pemahaman Konsep Variabel (K1) Subjek Kategori Tinggi (KT)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep variabel, menunjukkan bahwa

subjek dapat menuliskan model matematika dari masalah yang diberikan.

Page 246: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

222

Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mendefinisikan konsep

variabel dengan kata-katanya sendiri. (S KT3-09)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

menyatakan ulang definisi variabel.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan model matematika dengan

mengidentifikasi masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek

mampu menyebutkan contoh (S KT3-10) dan bukan contoh dari konsep variabel. (S

KT3-11)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat

menuliskan model matematika kemudian menentukan variabel yang akan

dieliminasi dan mengeliminasi variabel tersebut. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil

wawancara subjek mampu mengaplikasikan konsep variabel dengan menuliskan

model matematika (S KT3-12)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep variabel dalam pemecahan masalah.

b. Pemahaman Konsep Koefisien (K2) Subjek Kategori Tinggi (KT)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Page 247: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

223

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep koefisien, menunjukkan bahwa

subjek dapat menuliskan model matematika dari masalah yang diberikan.

Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mendefinisikan konsep

koefisien dengan kata-katanya sendiri. (S KT3-09)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

menyatakan ulang definisi koefisien.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan model matematika dari masalah

yang diidentifikasi. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu

menyebutkan contoh (S KT3-10) dan bukan contoh dari konsep koefisien. (S KT3-

11)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep koefisien, menunjukkan bahwa subjek

dapat menentukan apa yang diketahui dari masalah dengan menuliskan model

matematika. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu

menuliskan model matematika (S KT3-12) dan mengaplikasikan ke dalam

pemecahan masalah. (S KT3-16)

Page 248: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

224

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep koefisien dalam pemecahan masalah.

c. Pemahaman Konsep Konstanta (K3) Subjek Kategori Tinggi (KT)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep konstanta, menunjukkan bahwa

subjek dapat menuliskan model matematika dari masalah yang diberikan.

Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mendefinisikan konsep

konstanta dengan kata-katanya sendiri. (S KT3-09)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

menyatakan ulang definisi konstanta.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan model matematika dari masalah

yang diidentifikasi. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu

menyebutkan contoh (S KT3-10) dan bukan contoh dari konsep konstanta. (S KT3-

11)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep konstanta, menunjukkan bahwa subjek

dapat menuliskan model matematika dengan menentukan apa yang diketahui dari

Page 249: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

225

masalah yang diberikan. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek

mampu mengaplikasikan konsep konstanta dengan menuliskan model matematika

(S KT3-12).

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep konstanta dalam pemecahan masalah.

d. Pemahaman Konsep Persamaan (K4) Subjek Kategori Tinggi (KT)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep persamaan, menunjukkan bahwa

subjek dapat menuliskan bentuk persamaan dengan mengidentifikasi masalah.

Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mendefinisikan konsep

persamaan dengan kata-katanya sendiri. (S KT3-03)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

menyatakan ulang definisi persamaan.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan bentuk persamaan dengan

mengidentifikasi apa yang diketahui dari masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil

wawancara subjek mampu menyebutkan contoh (S KT3-03) dan bukan contoh dari

konsep persamaan. (S KT3-04).

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan.

Page 250: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

226

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan, menunjukkan bahwa subjek

dapat menuliskan bentuk persamaan dengan menentukan variabel, koefisien dan

konstanta. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu

mengaplikasikan konsep persamaan dengan memberikan sebuah contoh. (SKT3-03)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep persamaan dalam pemecahan masalah.

e. Pemahaman Konsep Persamaan Linear Tiga Variabel (K5) Subjek Kategori

Tinggi (KT)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep persamaan linear tiga variabel,

menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan model matematika dengan

mengidentifikasi apa yang diketahui dari masalah yang diberikan. Selanjutnya

ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mendefinisikan konsep persamaan

linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri. (S KT3-05)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

menyatakan ulang definisi persamaan linear tiga variabel.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep.

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear

tiga variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan bentuk persamaan

linear tiga variabel dengan mengidentifikasi variabel-variabel, koefisien, dan

Page 251: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

227

konstanta yang termuat dari masalah yang diberikan. Selanjutnya, ditelusuri dari

hasil wawancara subjek mampu menyebutkan contoh (S KT3-06) dan bukan contoh

dari konsep persamaan linear tiga variabel. (S KT3-07)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel,

menunjukkan bahwa subjek m dapat menuliskan model matematika dengan

menentukan variabel-variabel, koefisien, dan konstanta dari masalah yang

diberikan. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu

mengaplikasikan konsep sistem pesamaan linear tiga variabel dengan menuliskan

model matematika (S KT3-12).

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dalam pemecahan masalah.

f. Pemahaman Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (K6) Subjek

Kategori Tinggi (KT)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep sistem persamaan linear tiga

variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan bentuk persamaan-

persamaan dari masalah yang diberikan. Selanjutnya ditelusuri dari hasil

wawancara subjek mampu mendefinisikan konsep sistem persamaan linear tiga

variabel dengan kata-katanya sendiri. (S KT3-02)

Page 252: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

228

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear tiga variabel.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan

linear tiga variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan persamaan-

persamaan dengan mengidentifikasi masalah yang diberikan. Selanjutnya,

ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu menyebutkan contoh (S KT3-12) dan

bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel. (S KT3-13)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga

variabel.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan

linear tiga variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan persamaan-

persamaan dengan mengidentifikasi masalah yang diberikan. Selanjutnya,

ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu menyebutkan contoh (S KT3-12) dan

bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel. (S KT3-13)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga

variabel.

g. Pemahaman Konsep Operasi Pada Bilangan (K7) Subjek Kategori Tinggi (KT)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Page 253: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

229

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep operasi pada bilangan,

menunjukkan bahwa subjek mampu dapat memecahkan masalah dengan

menggunakan operasi bilangan. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek

tidak mampu mendefinisikan konsep operasi pada bilangan.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi operasi pada bilangan

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada

bilangan, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan operasi yang digunakan

pada proses eliminasi. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak

mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan, menunjukkan bahwa

subjek dapat menentukan operasi yang digunakan dalam memecahkan masalah.

Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mengaplikasikan

konsep pembagian pada bilangan. (S KT3-18)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan dalam pemecahan masalah.

Page 254: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

230

h. Pemahaman Konsep Penyelesaian (K8) Subjek Kategori Tinggi (KT)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep penyelesaian, menunjukkan bahwa

subjek dapat menuliskan langkah-langkah dalam memecahkan masalah.

Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu mendefinisikan

konsep penyelesaian. Dimana subjek hanya menjelaskan prosedur dalam

memecahkan masalah. (S KT3-14)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi penyelesaian.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan metode yang digunakan dalam

memecahkan masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak

mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan metode yang digunakan dalam

memecahkan masalah dengan menuliskan langkah-langkahnya. Selanjutnya,

Page 255: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

231

ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mengaplikasikan konsep

penyelesaian ke dalam pemecahan masalah. (S KT3-16)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah.

4. Pemahaman Konsep Subjek Kategori Sedang (KS)Pada Masalah 1 (M1)

a. Pemahaman Konsep Variabel (K1) Subjek Kategori Sedang (KS)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep variabel, menunjukkan bahwa

subjek dapat menuliskan buku sebagai x, pensil sebagai y dan penggaris sebagai z.

Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mendefinisikan konsep

variabel dengan kata-katanya sendiri. (S KS1-07)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

menyatakan ulang definisi variabel.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan buku sebagai x. pensil sebagai y dan

penggaris sebagai z dari masalah yang diketahui. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil

wawancara subjek mampu menyebutkan contoh (S KS1-08) dan bukan contoh dari

konsep variabel (S KS1-09).

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel.

Page 256: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

232

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat

menentukan buku sebagai x, pensil sebagai y, dan penggaris sebagai z dengan

menuliskan mdel matematika. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek

mampu mengaplikasikan konsep variabel dengan menuliskan model matematika (S

KT3-10).

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep variabel dalam pemecahan masalah.

b. Pemahaman Konsep Koefisien (K2) Subjek Kategori Sedang (KS)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep koefisien

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep koefisien, menunjukkan bahwa

subjek dapat menuliskan kembali apa yang diketahui dari masalah yang diberikan.

Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu mendefinisikan

konsep koefisien.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi koefisien.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan jumlah barang yang dibeli dari

masalah yang diketahui dengan menuliskan model matematikanya. Selanjutnya,

Page 257: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

233

ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan

bukan contoh dari konsep koefisien.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep koefisien, menunjukkan bahwa subjek

dapat menuliskan model matematika dengan menentukan jumlah barang yang

dibeli dari masalah yang diketahui. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara

subjek mampu mengaplikasikan konsep koefisien dengan menuliskan model

matematika (S KS1-10).

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep koefisien dalam pemecahan masalah.

c. Pemahaman Konsep Konstanta (K3) Subjek Kategori Sedang (KS)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep konstanta, menunjukkan bahwa

subjek dapat menuliskan kembali apa yang diketahui dari masalah yang diberikan.

Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu mendefinisikan

konsep konstanta.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi konstanta.

Page 258: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

234

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan harga barang yang dibeli dari

masalah yang diketahui dengan menuliskan model matematikanya. Selanjutnya,

ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan

bukan contoh dari konsep konstanta.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep konstanta, menunjukkan bahwa subjek

dapat menentukan apa yang diketahui dari masalah dengan menuliskan model

matematika. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu

mengaplikasikan konsep konstanta dengan menuliskan model matematika (S KS1-

10)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep konstanta dalam pemecahan masalah.

d. Pemahaman Konsep Persamaan (K4) Subjek Kategori Sedang (KS)

I. Menyatakan ulang sebuha konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep persamaan, menunjukkan bahwa

subjek dapat menuliskan bentuk persamaan dengan mengidentifikasi apa yang

Page 259: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

235

diketahui dari masalah yang diberikan. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara

subjek tidak mampu mendefinisikan konsep persamaan.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi persamaan.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan jumlah dan harga buku, pensil, dan

penggaris yang dibeli dengan menuliskan model matematika. Selanjutnya,

ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan

bukan contoh dari konsep persamaan.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan, menunjukkan bahwa subjek

dapat menentukan jumlah dan harga barang yang dibeli dengan menuliskan model

matematika. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu

mengaplikasikan konsep persamaan dengan menuliskan model matematika (S KS1-

10)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep persamaan dalam pemecahan masalah.

e. Pemahaman Konsep Persamaan Linear Tiga Variabel (K5) Subjek Kategori

Sedang (KS)

Page 260: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

236

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep persamaan linear tiga variabel,

menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan bentuk persamaan linear tiga

variabel dengan memisalkan buku sebagai x, pensil sebagai y dan penggaris sebagai

z. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mendefinisikan

konsep persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri. (S KS1-14)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

menyatakan ulang definisi persamaan linear tiga variabel.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear

tiga variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan buku sebagai x, pensil

sebagai y dan penggaris sebagai z kemudian menuliskan kedalam model

matematika. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu

menyebutkan contoh (S KS1-13) dan bukan contoh dari konsep persamaan linear

tiga variabel (S KS1-15)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel,

menunjukkan bahwa subjek subjek dapat menuliskan bentuk persamaan linear tiga

variabel dengan menentukan terlebih dahulu buku sebagai x, pensil sebagai y, dan

Page 261: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

237

penggaris sebagai z. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu

mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan model

matematika (S KS1-10)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dalam pemecahan

masalah..

f. Pemahaman Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (K6) Subjek

Kategori Sedang (KS)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep sistem persamaan linear tiga

variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan kembali apa yang diketahui

kemudian memisalkan buku sebagai x, pensil sebagai y, dan penggaris sebagai z

kemudian membuat model matematika. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara

subjek mampu mendefinisikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan

kata-katanya sendiri. (S KS1-04)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear tiga variabel.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan

linear tiga variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan model

matematika dengan mengidentifikasi apa yang diketahui dari masaah yang

diberikan. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu

Page 262: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

238

menyebutkan contoh (S KS1-10) dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan

lienar tiga variabel. (S KS1-11).

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan lienar tiga

variabel.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel,

menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan model matematika dengan

menetukan terlebih dahulu apa yang diketahui dari masalah yang diidentifikasi.

Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mengaplikasikan

konsep sistem persamaan linea tiga variabel dengan menuliskan model matematika

(S KS1-10).

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dalam pemecahan

masalah.

g. Pemahaman Konsep Operasi Pada Bilangan (K7) Subjek Kategori Sedang

(KS)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep operasi pada bilangan,

menunjukkan bahwa subjek mampu dapat memecahkan masalah dengan

menggunakan operasi bilangan. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek

Page 263: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

239

tidak mampu mendefinisikan konsep operasi pada bilangan dengan kata-katanya

sendiri.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi operasi pada bilangan.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada

bilangan, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan operasi yang digunakan

dalam memecahkan masalah yang diberikan. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil

wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari

konsep operasi pada bilangan.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan, menunjukkan bahwa

subjek dapat menggunakan operasi dalam memecahkan masalah yang diberikan.

Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mengaplikasikan

konsep operasi pada bilangan ke dalam pemecahan masalah. (S KS1-18)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan dalam pemecahan masalah.

h. Pemahaman Konsep Penyelesaian (K8) Subjek Kategori Sedang (KS)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Page 264: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

240

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep operasi pada bilangan,

menunjukkan bahwa subjek dapat menyelesaikan masalah sesuai prosedur.

Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu mendefinisikan

konsep penyelesaian. Dimana subjek hanya menjelaskan prosedur dalam

memecahkan masalah. (S KS1-16)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi penyelesaian.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada

bilangan, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan metode yang digunakan

dalam memecahkan masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek

tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep penyelesaian, menunjukkan bahwa subjek

dapat menentukan metode yang digunakan dalam memecahkan masalah dan

menyelesaikan sesuai prosedur dengan benar. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil

wawancara subjek mampu mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam

pemecahan masalah. (S KS1-18)

Page 265: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

241

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah.

5. Pemahaman Konsep Subjek Kategori Sedang (KS) Pada Masalah 2 (M2)

a. Pemahaman Konsep Variabel (K1) Subjek Kategori Sedang (KS)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep variabel, menunjukkan bahwa

subjek dapat menuliskan apel sebagai x, jambu sebagai y, dan mangga sebagai z.

Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mendefinisikan konsep

variabel dengan kata-katanya sendiri. (S KS2-07)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

menyatakan ulang definisi variabel.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan apel sebagai x, jambu sebagai y, dan

mangga sebagai z. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu

menyebutkan contoh (S KS2-06) dan bukan contoh dari konsep variabel. (S KS2-

08)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat

Page 266: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

242

menentukan apel sebagai x, jambu sebagai y, dan mangga sebagai z dengan

menuliskan model matematika. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek

mampu mengaplikasikan konsep variabel dengan menuliskan model matematika (S

KS2-09.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep variabel dalam pemecahan masalah.

b. Pemahaman Konsep Koefisien (K2) Subjek Kategori Sedang (KS)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep koefisien, menunjukkan bahwa

subjek dapat menuliskan kembali apa yang diketahui dari masalah yang diberikan

dengan menuliskan model matematika. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara

subjek tidak mampu mendefinisikan konsep koefisien dengan kata-katanya sendiri.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi koefisien.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan jumlah apel, jambu, dan mangga

yang dibeli. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien.

Page 267: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

243

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep koefisien, menunjukkan bahwa subjek

dapat menentukan jumlah apel, jambu, dan mangga yang dibeli dengan menuliskan

kembali apa yang diketahui dari masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil

wawancara subjek mampu mengaplikasikan konsep koefisien dengan menuliskan

model matematika (S KS2-09).

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep koefisien dalam pemecahan masalah.

c. Pemahaman Konsep Konstanta (K3) Subjek Kategori Sedang (KS)

I. Menyatakan ulang sebuha konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep konstanta, menunjukkan bahwa

subjek dapat menuliskan jumlah harga yang dibeli dari masalah yang diketahui.

Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara tidak mampu mendefinisikan konsep

konstanta dengan kata-katanya sendiri.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi konstanta.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan harga dari jumlah yang dibeli

dengan menuliskan model matematika. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil

Page 268: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

244

wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari

konsep konstanta.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep konstanta, menunjukkan bahwa subjek

dapat menentukan harga dari jumlah buah yang dibeli dengan menuliskan model

matematika. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu

mengaplikasikan konsep konstanta dengan menuliskan model matematika (S KS2-

09).

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep konstanta dalam pemecahan masalah.

d. Pemahaman Konsep Persamaan (K4) Subjek Kategori Sedang (KS)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep persamaan, menunjukkan bahwa

subjek dapat menuliskan bentuk persamaan dengan memisalkan terlebih apel

sebagai x, jambu sebagai y, dan mangga sebagai y. Selanjutnya ditelusuri dari hasil

wawancara tidak mampu mendefinisikan konsep persamaan dengan kata-katanya

sendiri.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi persamaan.

Page 269: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

245

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan apel sebagai x, jambu sebagai y, dan

mangga sebagai y dengan menuliskan model matematika. Selanjutnya, ditelusuri

dari hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh

dari konsep persamaan.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan, menunjukkan bahwa subjek

dapat menuliskan model matematika dengan menentukan terlebih dahulu apa yang

diketahui dari masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu

mengaplikasikan konsep persamaan dengan menuliskan model matematika (S KS2-

09).

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep persamaan dalam pemecahan masalah.

e. Pemahaman Konsep Persamaan Linear Tiga Variabel (K5) Subjek Kategori

Sedang (KS)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep persamaan lienar tiga variabel,

menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan kembali apa yang diketahui dengan

Page 270: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

246

memisalkan apel sebagai x, jambu sebagai y, dan mangga sebagai z kemudian

membuat model matematika. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara mampu

mendefinisikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri.

(S KS2-11)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

menyatakan ulang definisi persamaan linear tiga variabel.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear

tiga variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan jumlah yang dibeli

kemudian memisalkan dengan mengganti x, y, dan z kemudian membuat model

matematika. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu

menyebutkan contoh (S KS2-12) dan bukan contoh dari konsep persamaan linear

tiga variabel. (S KS2-13)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel,

menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan model matematika kemudian

mengeliminasi persamaan-persamaan tersebut. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil

wawancara subjek mampu mengaplikasikan konsep persamaan linera tiga variabel

dengan menuliskan model matematika (S KS2-09).

Page 271: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

247

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dalam pemecahan masalah.

f. Pemahaman Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (K6) Subjek

Kategori Sedang (KS)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep sistem persamaan lienar tiga

variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan apa yang diketahui dari

masalah yang diberikan kemudian memisalkan apel sebagai x, jambu sebagai y, dan

mangga sebagai z, kemudian menuliskan model matematika. Selanjutnya ditelusuri

dari hasil wawancara subjek mampu mendefinisikan konsep sistem persamaan

linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri. (S KS2-04)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear tiga variabel.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan

linear tiga variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan apa yang

diketahui dari masalah dengan menuliskan model matematika. Selanjutnya,

ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu menyebutkan contoh (S KS2-09) dan

bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel (S KS2-14).

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga

variabel.

Page 272: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

248

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan apa yang diketahui dari masalah

dengan menuliskan model matematika kemudian mengeliminasi persamaan-

persamaan tersebut. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu

mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan

model matematika (S KS2-09).

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dalam pemecahan

masalah.

g. Pemahaman Konsep Operasi Pada Bilangan (K7) Subjek Kategori Sedang

(KS)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep operasi pada bilangan,

menunjukkan bahwa subjek dapat menggunakan operasi bilangan dalam

memecahkan masalah. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak

mampu mendefinisikan konsep operasi pada bilangan dengan kata-katanya sendiri.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi operasi pada bilangan.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada

Page 273: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

249

bilangan, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan operasi yang digunakan

dalam memecahkan masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek

tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada

bilangan.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan, menunjukkan bahwa

subjek dapat menggunakan operasi bilangan dalam memecahkn masalah.

Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mengaplikasikan

konsep pembagian dalam pemecahan masalah. (S KS2-19)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan dalam pemecahan masalah.

h. Pemahaman Konsep Penyelesaian (K8) Subjek Kategori Sedang (KS)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep penyelesaian, menunjukkan bahwa

subjek dapat mengeliminasi persamaan 1 dan 2 kemudian persamaan 1 dan 3

sehingga diperoleh persamaan 4 dan 5 kemudian dieliminasi untuk memperoleh

nilai x, akan tetapi subjek tidak menyelesaikan masalah untuk mencari nilai z, dan

y. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu mendefinisikan

konsep penyelesaian. Dimana subjek hanya menjelaskan prosedur dalam

memecahkan masalah. (S KS2-15)

Page 274: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

250

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi penyelesaian.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan metode yang digunakan dalam

memecahkan masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak

mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep penyelesaian, menunjukkan bahwa subjek

dapat menentukan metode yang digunakan dalam memecahkan masalah dengan

dapat mengeliminasi persamaan 1 dan 2 kemudian persamaan 1 dan 3 sehingga

diperoleh persamaan 4 dan 5 kemudian dieliminasi untuk memperoleh nilai x, akan

tetapi subjek tidak menyelesaikan masalah untuk mencari nilai z, dan y.

Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara tidak mampu mengaplikasikan konsep

penyelesaian dalam pemecahan masalah. Dimana subjek tidak memecahkan

masalah secara runtut hanya mencari nilai π‘₯ tidak mencari nilai 𝑦 dan 𝑧 (S KS2-

18)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah.

Page 275: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

251

6. Pemahaman Konsep Subjek Kategori Sedang (KS) Pada Masalah 3 (M3)

a. Pemahaman Konsep Variabel (K1) Subjek Kategori Sedang (KS)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep variabel, menunjukkan bahwa

subjek dapat menuliskan kembali dari masalah yang diidentifikasi dengan

menuliskan bentuk persamaan 1 sampai 3. Selanjutnya ditelusuri dari hasil

wawancara subjek mampu mendefinisikan konsep variabel dengan kata-katanya

sendiri. (S KS3-04)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

menyatakan ulang definisi variabel.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep variabel, menunjukkan bahwa

subjek dapat menentukan apa yang diketahui dari masalah dengan menuliskan

bentuk persamaan 1 sampai 3. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek

mampu menyebutkan contoh (S KS3-03) dan bukan contoh dari konsep variabel.

(S KS3-05)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep variabel, menunjukkan bahwa

subjek mampu dapat menentukan apa yang diketahui dari masalah kemudian

Page 276: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

252

menuliskan bentuk persamaan 1 sampai 3. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil

wawancara subjek mampu mengaplikasikan konsep variabel dengan menuliskan

model matematika (S KS3-06)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep variabel dalam pemecahan masalah.

b. Pemahaman Konsep Koefisien (K2) Subjek Kategori Sedang (KS)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep koefisien, menunjukkan bahwa

subjek mampu dapat menuliskan apa yang diketahui kedalam bentuk persamaan 1

sampai 3. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep koefisien dengan kata-katanya sendiri.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi koefisien.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan apa yang diketahui dengan

menuliskan bentuk persamaan 1 sampai 3. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil

wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari

konsep koefisien.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien.

Page 277: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

253

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep koefisien dalam pemecahan masalah,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan apa yang diketahui dari masalah

kemudian menuliskan bentuk persamaan 1 sampai 3. Selanjutnya, ditelusuri dari

hasil wawancara subjek mampu mengaplikasikan konsep koefisien dengan

menuliskan model matematika (S KS3-06)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep koefisien dalam pemecahan masalah.

c. Pemahaman Konsep Konstanta (K3) Subjek Kategori Sedang (KS)

I. Menyatakan ulang sebuha konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep konstanta, menunjukkan bahwa

subjek dapat menuliskan apa yang diketahui dari masalah kedalam bentuk

persamaan 1 sampai 3. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara tidak mampu

mendefinisikan konsep konstanta dengan kata-katanya sendiri.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi konstanta.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan apa yang diketahui dari masalah

dengan menuliskan bentuk persamaan 1 sampai 3. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil

Page 278: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

254

wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari

konsep konstanta.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep konstanta dalam pemecahan masalah,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan apa yang diketahui dari masalah

dengan menuliskan bentuk persamaan 1 sampai 3. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil

wawancara subjek mampu mengaplikasikan konsep konstanta dengan menuliskan

model matematika (S KS3-06)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep konstanta dalam pemecahan masalah.

d. Pemahaman Konsep Persamaan (K4) Subjek Kategori Sedang (KS)

1. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep persamaan, menunjukkan bahwa

subjek dapat menuliskan bentuk persamaan 1 sampai 3 dari masalah yang

diberikan. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara tidak mampu

mendefinisikan konsep persamaan dengan kata-katanya sendiri.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi persamaan.

Page 279: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

255

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan apa yang diketahui dari masalah

dengan menuliskan bentuk persamaan 1 sampai 3. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil

wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari

konsep persamaan.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan dalam pemecahan masalah,

menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan bentuk persamaan 1 sampai 3 dengan

menentukan apa yang diketahui dari masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil

wawancara subjek mampu mengaplikasikan konsep persamaan dengan menuliskan

model matematika (S KS3-06)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep persamaan dalam pemecahan masalah.

e. Pemahaman Konsep Persamaan Linear Tiga Variabel (K5) Subjek Kategori

Sedang (KS)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep persamaan linear tiga variabel,

menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan bentuk persamaan 1 sampai 3 dengan

Page 280: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

256

mengidentifikasi masalah yang diberikan. Selanjutnya ditelusuri dari hasil

wawancara mampu mendefinisikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan

kata-katanya sendiri. (S KS3-09)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

menyatakan ulang definisi persamaan linear tiga variabel.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear

tiga variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan bentuk persamaan 1

sampai 3 dengan mengidentifikasi masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil

wawancara subjek mampu menyebutkan contoh (S KS2-08) dan bukan contoh dari

konsep persamaan linear tiga variabel. (S KS3-10)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan bentuk persamaan 1 sampai 3

dengan melihat variabel, koefisien dan konstanta yang termuat. Selanjutnya,

ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mengaplikasikan konsep persamaan

linear tiga variabel dengan menuliskan model matematika (S KS3-06)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dalam pemecahan masalah.

Page 281: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

257

f. Pemahaman Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (K6) Subjek

Kategori Sedang (KS)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep sistem persamaan linear tiga

variabel, menunjukkan bahwa dapat menuliskan apa yang diketahui kedalam

bentuk persamaan 1 sampai 3. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek

mampu mendefinisikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-

katanya sendiri. (S KS3-02)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear tiga variabel.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh sistem persamaan linear tiga

variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan persamaan 1 sampai 3

dengan melihat variabel, koefisien, dan konstanta yang termuat. Selanjutnya,

ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu menyebutkan contoh (S KS3-06) dan

bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel (S KS3-11).

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga

variabel.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel,

Page 282: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

258

menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan persamaan 1 sampai 3 dengan

menentukan terlebih dahulu variabel, koefisien dan konstanta yang termuat.

Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mengaplikasikan

konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan model matematika

(S KS3-06)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dalam pemecahan

masalah.

g. Pemahaman Konsep Operasi Pada Bilangan (K7) Subjek Kategori Sedang

(KS)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep operasi pada bilangan,

menunjukkan bahwa subjek dapat menggunakan operasi dalam memecahkan

masalah. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep operasi pada bilangan dengan kata-katanya sendiri.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi operasi pada bilangan.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh konsep operasi pada bilangan,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan operasi yang digunakan dalam

memecahkan masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak

mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.

Page 283: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

259

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan dalam pemecahan

masalah, menunjukkan bahwa subjek dapat menggunakan operasi dalam

memecahkan masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu

mengaplikasikan konsep penjumlahan dan pembagian ke dalam pemecahan

masalah. (S KS3-18)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan dalam pemecahan masalah.

h. Pemahaman Konsep Penyelesaian (K8) Subjek Kategori Sedang (KS)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep penyelesaian, menunjukkan bahwa

subjek dapat menyelesaikan masalah sesuai prosedur akan tetapi pada tahap akhir

subjek tidak menuliskan himpunan penyelesaian hanya membuktikan. Selanjutnya

ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu mendefinisikan konsep

penyelesaian dengan kata-katanya sendiri. Dimana subjek hanya menjelaskan

prosedur dalam memecahkan masalah. (S KS3-12)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi penyelesaian.

Page 284: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

260

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan metode yang digunakan dalam

memecahkan masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak

mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah,

menunjukkan bahwa subjek dapat menyelesaikan masalah menggunaka metode

yang dipilih. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu

mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah.

7. Pemahaman Konsep Subjek Kategori Rendah (KR) Pada Masalah 1 (M1)

a. Pemahaman Konsep Variabel (K1) Subjek Kategori Rendah (KR)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep variabel, menunjukkan bahwa

subjek dapat menuliskan x sebagai buku tulis, y sebagai pulpen, dan z sebagai

penggaris dari masalah yang diberikan. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara

subjek tidak mampu mendefinisikan konsep variabel dengan kata-katanya sendiri.

Page 285: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

261

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi variabel.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan x sebagai nbuku tulis, y sebagai

pensil, dan z sebagai penggaris dari masalah yang diidentifikasi. Selanjutnya,

ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh bukan

contoh dari konsep variabel.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat

menentukan x sebagai buku tulis, y sebagai pensil, dan z sebagai penggaris dengan

menuliskan kedalam model matematika. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil

wawancara subjek mampu mengaplikasikan konsp variabel dengan menuliskan

model matematika (S KR1-06)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep variabel dalam pemecahan masalah.

b. Pemahaman Konsep Koefisien (K2) Subjek Kategori Rendah (KR)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep koefisien, menunjukkan bahwa

Page 286: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

262

subjek dapat menuliskan model matematika dengan mengidentifikasi masalah yang

diberikan. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep koefisien dengan kata-katanya sendiri.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi koefisien.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan model matematika. Selanjutnya,

ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan

bukan contoh dari konsep koefisien.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep koefisien, menunjukkan bahwa subjek

dapat menentukan apa yang diketahui dari masalah dengan menuliskan model

matematika. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mengaplikasikan

konsep koefisien dengan menuliskan model matematika (S KR1-06).

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep koefisien dalam pemecahan masalah.

c. Pemahaman Konsep Konstanta (K3) Subjek Kategori Rendah (KR)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Page 287: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

263

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep konstanta, menunjukkan bahwa

subjek dapat menuliskan model matematika dari masalah yang diidentifikasi.

Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu mendefinisikan

konsep konstanta dengan kata-katanya sendiri.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi konstanta.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh daari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan model matematika dari masalah

yang diberikan. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep konstanta, menunjukkan bahwa subjek

dapat menentukan apa yang diketahui dari masalah dengan menuliskan model

matematika. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu

mengaplikasikan konsep konstanta dengan menuliskan model matematika (S KR1-

0)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep konstanta dalam pemecahan masalah.

Page 288: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

264

d. Pemahaman Konsep Persamaan (K4) Subjek Kategori Rendah (KR)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep persamaan, menunjukkan bahwa

subjek dapat menuliskan apa yang diketahui dari masalah kedalam model

matematika. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep persamaan dengan kata-katanya sendiri.

Dari hasil analisis diatas, ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak mampu

menyatakan ulang definisi persamaan.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan model matematika dengan melihat

variabel, koefisien dan konstanta yang termuat. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil

wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari

konsep persamaan.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan, menunjukkan bahwa subjek

dapat menuliskan model matematika dengan melihat variabel, koefisien dan

konstanta yang termuat. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu

Page 289: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

265

mengaplikasikan konsep persamaan dengan menuliskan model matematika (S KR1-

06).

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep persamaan dalam pemecahan masalah

e. Pemahaman Konsep Persamaan Linear Tiga Variabel (K5) Subjek Kategori

Rendah (KR)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep persamaan linear tiga variabel,

menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan model matematika akan tetapi pada

bentuk persamaan 3 subjek tidak memperhatikan dengan baik apa yang diketahui

dari soal sehingga berbeda. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak

mampu mendefinisikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya

sendiri.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi persamaan linear tiga variabel.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear

tiga variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan model matematika

kemudian menentukan persamaan 1 sampai 3. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil

wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari

konsep persamaan linear tiga variabel.

Page 290: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

266

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear tiga

variabel.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel,

menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan model matematika dengan

menentukan persamaan 1 sampai 3. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara

subjek mampu mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan

menuliskan model matematika (S KR1-06)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dalam pemecahan masalah.

f. Pemahaman Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (K6) Subjek

Kategori Rendah (KR)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep sistem persamaan linear tiga

variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan model matematika dari

masalah yang diberikan. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu

mendefinisikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya

sendiri. (S KR1-03)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear tiga variabel.

Page 291: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

267

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan

linear tiga variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan model

matematika kemudian menentukan persamaan yang akan dieliminasi. Selanjutnya,

ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan

bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear

tiga variabel.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel,

menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan model matematika kemudian

mengeliminasi persamaan. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek

mampu mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan

menuliskan model matematika (S KR1-06)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dalam pemecahan

masalah.

g. Pemahaman Konsep Operasi Pada Bilangan (K7) Subjek Kategori Rendah

(KR)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Page 292: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

268

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep operasi pada bilangan,

menunjukkan bahwa subjek tidak dapat menggunakan operasi bilangan dengan

benar dalam memecahkan masalah sehingga dalam proses eliminasi hasilnya tidak

sesuai. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep operasi pada bilangan dengan kata-katanya sendiri.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi operasi pada bilangan.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada

bilangan, menunjukkan bahwa subjek tidak dapat menentukan operasi bilangan

yang harus digunakan dalam memecahkan masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari

hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari

konsep operasi pada bilangan.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan, menunjukkan bahwa

subjek tidak dapat menentukan operasi bilangan yang tepat digunakan dalam

memecahkan masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak

mampu mengaplikasikan konsep pengurangan dalam pemecahan masalah. (S KR1-

09)

Page 293: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

269

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan dalam pemecahan masalah.

h. Pemahaman Konsep Penyelesaian (K8) Subjek Kategori Rendah (KR)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep penyelesaian, menunjukkan bahwa

subjek tidak dapat menyelesaikan masalah sesuai prosedur. Selanjutnya ditelusuri

dari hasil wawancara subjek tidak mampu mendefinisikan konsep penyelesaian

dengan kata-katanya sendiri.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi penyelesaian.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian,

menunjukkan bahwa subjek tidak dapat menentukan metode yang digunakan dalam

memecahkan masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak

mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep penyelesaian, menunjukkan bahwa subjek

tidak dapat menyelesaikan masalah sesuai prosedur dari metode yang dipilih.

Dimana subjek tidak menuliskan himpunan penyelesaian dari masalah.

Page 294: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

270

Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu mengaplikasikan

konsep penyelesaian dengan tepat ke dalam pemecahan masalah. (S KR1-08)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah.

8. Pemahaman Konsep Subjek Kategori Rendah (KR) Pada Masalah 2 (M2)

a. Pemahaman Konsep Variabel (K1) Subjek Kategori Rendah (KR)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep variabel, menunjukkan bahwa

subjek tidak memisalkan terlebih dahulu apa yang diketahui, subjek langsung

menuliskan model matematika. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek

tidak mampu mendefinisikan konsep variabel dengan kata-katanya sendiri.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi variabel.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel,

menunjukkan bahwa subjek tidak dapat menentukan apa yang diketahui dari

masalah. Subjek langsung menentukan model matematika. Selanjutnya, ditelusuri

dari hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh

dari konsep variabel.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel.

Page 295: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

271

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep variabel, menunjukkan bahwa subjek tidak

menentukan terlebih dahulu apa yang diketahui dari masalah. Subjek langsung

menuliskan model matematika. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek

mampu mengaplikasikan konsep variabel dengan menuliskan model matematika (S

KR2-06)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep variabel dalam pemecahan masalah.

b. Pemahaman Konsep Koefisien (K2) Subjek Kategori Rendah (KR)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep koefisien, menunjukkan bahwa

subjek tidak menuliskan apa yang diketahui dari masalah. Subjek langsung

menuliskan model matematika. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek

tidak mampu mendefinisikan konsep koefisien dengan kata-katanya sendiri.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi koefisien.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan model matematika dari masalah

yang diberikan. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu

menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien.

Page 296: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

272

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep koefisien, menunjukkan bahwa subjek

dapat menuliskan model matematika dengan mengidentifikasi terlebih dahulu apa

yang termuat dari masalah tersebut. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara

subjek mampu mengaplikasikan konsep koefisien dengan menuliskan model

matematika (S KR2-06)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep koefisien dalam pemecahan masalah.

c. Pemahaman Konsep Konstanta (K3) Subjek Kategoi Rendah (KR)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep konstanta, menunjukkan bahwa

subjek dapat menuliskan model matematika akan tetapi tidak menuliskan terlebih

dahulu apa yang diketahui dari masalah. Selanjutnya ditelusuri dari hasil

wawancara subjek tidak mampu mendefinisikan konsep konstanta dengan kata-

katanya sendiri.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi konstanta.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta,

Page 297: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

273

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan model matematika dengan

mengidentifikasi apa yang termuat dari masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil

wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari

konsep konstanta.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep konstanta, menunjukkan bahwa subjek

dapat menuliskan model matematika dengan menentukan terlebih dahulu apa yang

termuat dari masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu

mengaplikasikan konsep konstanta dengan menuliskan model matematika (S KR2-

06)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep konstanta dalam pemecahan masalah.

d. Pemahaman Konsep Persamaan (K4) Subjek Kategori Rendah

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep persamaan, menunjukkan bahwa

subjek dapat menuliskan bentuk persamaan dengan menuliskan model matematika

dari masalah yang diketahui. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek

tidak mampu mendefinisikan konsep persamaan dengan kata-katanya sendiri.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi persamaan.

Page 298: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

274

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan,

menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan model matematika dengan

mengidentifikasi variabel, koefisien dan konstanta yang termuat dalam masalah.

Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan

contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan, menunjukkan bahwa subjek

dapat menuliskan model matematika dengan mengidentifikasi variabel, koefisien

dan konstanta yang termuat dalam masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil

wawancara subjek mampu mengaplikasikan konsep persamaan dengan menuliskan

model matematika (S KR2-06)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep persamaan dalam pemecahan masalah.

e. Pemahaman Konsep Persamaan Linear Tiga Variabel (K5) Subjek Kategori

Rendah

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep persamaan linear tiga variabel,

menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan model matematika dari masalah yang

Page 299: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

275

diketahui. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu

mendefinisikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi persamaan linear tiga variabel.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear

tiga variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan model matematika

kemudian menentukan persamaan yang akan dieliminasi. Selanjutnya, ditelusuri

dari hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh

dari konsep persamaan linear tiga variabel.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear tiga

variabel.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel,

menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan model matematika kemudian

mengeliminasi persamaan. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek

mampu mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan

model matematika (S KR2-06).

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dalam pemecahan masalah.

Page 300: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

276

f. Pemahaman Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (K6) Subjek

Kategori Rendah

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep sistem persamaan linear tiga

variabel, menunjukkan bahwa subjek tidak dapat menuliskan apa yang diketahui

dari masalah, tidak memisalkan terlebih dahulu subjek langsung menuliskan model

matematika. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu

mendefinisikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya

sendiri. (S KR2-03)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear tiga variabel.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan

linear tiga variabel, menunjukkan bahwa subjek tidak menentukan terlebih dahulu

apa yang termuat dalam masalah. Subjek langsung menentukan model matematika.

Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan dan

bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear

tiga variabel.

Page 301: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

277

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel,

menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan model matematika kemudian

mengeliminasi persamaan. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek

mampu mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan

menuliskan model matematika (S KR2-06).

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu

mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dalam pemecahan

masalah.

g. Pemahaman Konsep Operasi Pada Bilangan (K7) Subjek Kategori Rendah

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep operasi pada bilangan,

menunjukkan bahwa subjek tidak dapat menyelesaikan masalah menggunakan

operasi bilangan. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu

mendefinisikan konsep operasi pada bilangan dengan kata-katanya sendiri.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi operasi pada bilangan.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada

bilangan, menunjukkan bahwa subjek tidak dapat menentukan operasi bilangan

dalam memecahkan masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek

Page 302: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

278

tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada

bilangan.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan, menunjukkan bahwa

subjek tidak dapat menggunakan operasi dalam memecahkan masalah. Selanjutnya,

ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu mengaplikasikan konsep

pengurangan dalam pemecahan masalah.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan dalam pemecahan masalah.

h. Pemahaman Konsep Penyelesaian (K8) Subjek Kategori Rendah

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep penyelesaian, menunjukkan bahwa

subjek tidak dapat menyelesaikan masalah sesuai dengan prosedur. Selanjutnya

ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu mendefinisikan konsep

penyelesaian dengan kata-katanya sendiri.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi penyelesaian.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian,

Page 303: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

279

menunjukkan bahwa subjek tidak dapat menentukan metode yang digunakan

sehingga tidak dapat menyelesaikan masalah sesuai prosedur. Selanjutnya,

ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan

bukan contoh dari konsep penyelesaian.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep penyelesaian, menunjukkan bahwa subjek

tidak dapat menyelesaikan masalah sesuai prosedur dimana subjek tidak dapat

menentukan metode yang digunakan. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara

subjek tidak mampu mengaplikasikan konsep penyelesain kedalam pemecahan

masalah. (S KR2-09)

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah.

9. Pemahaman Konsep Subjek Kategori Rendah (KR) Pada Masalah 3 (M3)

a. Pemahaman Konsep Variabel (K1) Subjek Kategori Rendah (KR)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep variabel, menunjukkan bahwa

subjek tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara tidak

mampu mendefinisikan konsep variabel dengan kata-katanya sendiri.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi variabel.

Page 304: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

280

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel,

menunjukkan bahwa subjek tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya, ditelusuri dari

hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari

konsep variabel.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep variabel, menunjukkan bahwa subjek tidak

menuliskan jawaban. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak

mampu mengaplikasikan konsep variabel ke dalam pemecahan masalah

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu mengaplikasikan konsep variabel dalam pemecahan masalah.

b. Pemahaman Konsep Koefisien (K2) Subjek Kategori Rendah (KR)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep koefisien menunjukkan bahwa

subjek tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara tidak

mampu mendefinisikan konsep koefisien dengan kata-katanya sendiri.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi koefisien.

Page 305: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

281

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien,

menunjukkan bahwa subjek tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya, ditelusuri dari

hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari

konsep koefisien.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep koefisien, menunjukkan bahwa subjek tidak

menuliskan jawaban. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak

mampu mengaplikasikan konsep koefisien ke dalam pemecahan masalah.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu mengaplikasikan konsep koefisien dalam pemecahan masalah.

c. Pemahaman Konsep Konstanta (K3) Subjek Kategori Rendah (KR)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep konstanta, menunjukkan bahwa

subjek tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara tidak

mampu mendefinisikan konsep konstanta dengan kata-katanya sendiri.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi konstanta.

Page 306: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

282

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep konstantal,

menunjukkan bahwa subjek tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya, ditelusuri dari

hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari

konsep konstanta.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep konstanta, menunjukkan bahwa subjek

tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek

tidak mampu mengaplikasikan konsep konstanta ke dalam pemecahan masalah.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu mengaplikasikan konsep konstanta dalam pemecahan masalah.

d. Pemahaman Konsep Persamaan (K4) Subjek Kategori Rendah (KR)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep persamaan, menunjukkan bahwa

subjek tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara tidak

mampu mendefinisikan konsep persamaan dengan kata-katanya sendiri.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi persamaan.

Page 307: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

283

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan,

menunjukkan bahwa subjek tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya, ditelusuri dari

hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari

konsep persamaan.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan, menunjukkan bahwa subjek

tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek

tidak mampu mengaplikasikan konsep persamaan ke dalam pemecahan masalah.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu mengaplikasikan konsep persamaan dalam pemecahan masalah.

e. Pemahaman Konsep Persamaan Linear Tiga Variabel (K5) Subjek Kategori

Rendah (KR)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep persamaan linear tiga variabel,

menunjukkan bahwa subjek tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya ditelusuri dari

hasil wawancara tidak mampu mendefinisikan konsep persamaan linear tiga

variabel dengan kata-katanya sendiri.

Page 308: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

284

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi persamaan linear tiga variabel.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear

tiga variabel, menunjukkan bahwa subjek tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya,

ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan

bukan contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear tiga

variabel.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan, menunjukkan bahwa subjek

tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara tidak

mampu mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel ke dalam

pemecahan masalah.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dalam pemecahan

masalah.

f. Pemahaman Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (K6) Subjek

Kategori Rendah (KR)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Page 309: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

285

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep sistem persamaan linear tiga

variabel, menunjukkan bahwa subjek tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya

ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu mendefinisikan konsep sistem

persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear tiga variabel.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan

linear tiga variabel, menunjukkan bahwa subjek tidak menuliskan jawaban.

Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan

contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear

tiga variabel.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep sistem persamaan, menunjukkan bahwa

subjek tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara

tidak mampu mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel ke

dalam pemecahan masalah.

Page 310: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

286

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dalam

pemecahan masalah.

g. Pemahaman Konsep Operasi Pada Bilangan (K7) Subjek Kategori Rendah

(KR)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep operasi pada bilangan,

menunjukkan bahwa subjek tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya ditelusuri dari

hasil wawancara subjek tidak mampu mendefinisikan konsep operasi pada bilangan

dengan kata-katanya sendiri.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi operasi pada bilangan.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada

bilangan, menunjukkan bahwa subjek tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya,

ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan

bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan, menunjukkan bahwa

Page 311: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

287

subjek tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara

tidak mampu mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan ke dalam pemecahan

masalah.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan dalam pemecahan masalah.

h. Pemahaman Konsep Penyelesaian (K8) Subjek Kategori Rendah (KR)

I. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep penyelesaian, menunjukkan

bahwa subjek tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya ditelusuri dari hasil

wawancara subjek mampu mendefinisikan konsep penyelesaian dengan kata-

katanya sendiri.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu menyatakan ulang definisi penyelesaian.

II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian,

menunjukkan bahwa subjek tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya, ditelusuri dari

hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari

konsep penyelesaian.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesiaian.

Page 312: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

288

III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah

Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman

konsep dalam mengaplikasikan konsep penyelesaian, menunjukkan bahwa subjek

tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara tidak

mampu mengaplikasikan konsep penyelesaian ke dalam pemecahan masalah.

Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak

mampu mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah.

Page 313: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

289

Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Analisis Data 4 Dimensi

Masalah

Subjek (Kategori) Tinggi K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8

I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 M1 √ βˆ’ √ √ βˆ’ √ √ βˆ’ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ βˆ’ βˆ’ √ βˆ’ βˆ’ √ M2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ βˆ’ βˆ’ √ √ √ √ √ √ √ √ βˆ’ √ βˆ’ βˆ’ √ M3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ βˆ’ βˆ’ √ βˆ’ βˆ’ √

Masalah

Subjek (Kategori) Sedang K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8

I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 M1 √ √ √ βˆ’ βˆ’ √ βˆ’ βˆ’ √ βˆ’ βˆ’ √ √ √ √ √ √ √ βˆ’ βˆ’ √ βˆ’ βˆ’ √ M2 √ √ √ βˆ’ βˆ’ √ βˆ’ βˆ’ √ βˆ’ βˆ’ √ √ √ √ √ √ √ βˆ’ βˆ’ √ βˆ’ βˆ’ βˆ’ M3 √ √ √ βˆ’ βˆ’ √ βˆ’ βˆ’ √ βˆ’ βˆ’ √ √ √ √ √ √ √ βˆ’ βˆ’ √ βˆ’ βˆ’ βˆ’

Masalah

Subjek (Kategori) Rendah K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8

I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 M1 βˆ’ βˆ’ √ βˆ’ βˆ’ √ βˆ’ βˆ’ √ βˆ’ βˆ’ √ βˆ’ βˆ’ √ √ βˆ’ √ βˆ’ βˆ’ βˆ’ βˆ’ βˆ’ βˆ’

M2 βˆ’ βˆ’ √ βˆ’ βˆ’ √ βˆ’ βˆ’ √ βˆ’ βˆ’ √ βˆ’ βˆ’ √ √ βˆ’ √ βˆ’ βˆ’ βˆ’ βˆ’ βˆ’ βˆ’

M3 βˆ’ βˆ’ βˆ’ βˆ’ βˆ’ βˆ’ βˆ’ βˆ’ βˆ’ βˆ’ βˆ’ βˆ’ βˆ’ βˆ’ βˆ’ βˆ’ βˆ’ βˆ’ βˆ’ βˆ’ βˆ’ βˆ’ βˆ’ βˆ’

Keterangan:

M1: Masalah 1, M2: Masalah 2 , M3: Masalah 3

K1: Konsep Variabel,

K2:Konsep Koefisien,

K3: Konsep Konstanta,

K4: Konsep Persamaan,

K5:Konsep Persamaan Linear Tiga Variabel,

K6: Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel

K7: Konsep Operasi Pada Bilangan

K8: Konsep Penyelesaian

I1: Indikator 1

I2:Indikator 2

I3: Indikator 3

√ : Terpenuhi

βˆ’ : Tidak Terpenuhi

Page 314: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

290

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pada BAB IV, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Deskripsi pemahaman konsep subjek kategori tinggi (KT) dalam memecahkan

masalah sistem persamaan linear tiga variabel pada masalah 1 (M1)

a. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep variabel yaitu untuk

indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang definisi variabel

dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak mampu

membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep variabel. Untuk indikator

ketiga (I3) subjek mampu menuliskan model matematika dan mengaplikasikan

kedalam pemecahan masalah dengan mengeliminasi variabel-variabel pada

persamaan 1 sampai 3

b. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep koefisien yaitu untuk

indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang definisi koefisien

dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak mampu

membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep koefisien. Untuk indikator

ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan koefisien dengan menuliskan

kedalam model matematika.

c. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep konstanta yaitu untuk

indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang definisi konstanta

dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak mampu

Page 315: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

291

membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep konstanta.Untuk indikator

ketiga (I3) subjek mampu menuliskan model matematika.

d. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep persamaan yaitu untuk

indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang definisi persamaan

dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek mampu

membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep persamaan. Untuk

indikator ketiga (I3) subjek mampu menuliskan model matematika dan

mengaplikaskannya dengan cara mengeliminasi persamaan 1 sampai

persamaan 3.

e. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep persamaan linear tiga

variabel yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang

definisi persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri. Untuk

indikator kedua (I2) subjek mampu membedakan contoh atau bukan contoh

dari konsep persamaan linear tiga variabel. Pada indikator ketiga (I3) subjek

mampu mampu menuliskan model matematika dan mengaplikasikannya

dengan mengeliminasi persamaan-persamaan.

f. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep sistem persamaan

linear tiga variabel yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek mampu

menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-

katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek mampu membedakan

contoh atau bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.

Untuk indikator ketiga (I3) subjek mampu menuliskan model matematika dan

menyelesaikan sesuai metode yang dipilih.

Page 316: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

292

g. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep operasi pada bilangan

yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang

definisi operasi pada bilangan. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak mampu

membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.

Untuk indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep operasi

pengurangan ke dalam pemecahan masalah

h. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep penyelesaian yaitu

untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi

penyelesaian. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak mampu membedakan

contoh atau bukan contoh dari konsep penyelesaian. Untuk indikator ketiga

(I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep penyelesaian ke dalam

pemecahan masalah. Dimana subjek mampu mencari harga sebuah buku,

pensil dan penggaris

2. Deskripsi pemahaman konsep subjek kategori tinggi (KT) dalam memecahkan

masalah sistem persamaan linear tiga variabel pada masalah 2 (M2)

a. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep variabel yaitu untuk

indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang definisi variabel

dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek mampu

membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep variabel. Untuk indikator

ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan variabel dengan menuliskan model

matematika.

b. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep koefisien yaitu untuk

indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang definisi koefisien

dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek mampu

Page 317: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

293

membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep koefisien. Untuk indikator

ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep koefisien dengan

menuliskan model matematika.

c. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep konstanta yaitu untuk

indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang definisi konstanta

dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek mampu

membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep konstanta. Untuk indikator

ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep konstanta dengan

menuliskan model matematika

d. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep persamaan yaitu untuk

indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi

persamaan. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak mampu membedakan

contoh atau bukan contoh dari konsep persamaan. Pada indikator ketiga (I3)

subjek mampu mengaplikasikan konsep persamaan dengan menuliskan model

matematika.

e. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep persamaan linear tiga

variabel yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang

definisi persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri. untuk

indikator kedua (I2) subjek mampu membedakan contoh atau bukan contoh

dari konsep persamaan linear tiga variabel. Untuk indikator ketiga (I3) subjek

mampu mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan

menuliskan model matematika.

f. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep sistem persamaan

linear tiga variabel yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek mampu

Page 318: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

294

menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-

katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek mampu membedakan

contoh atau bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.

Untuk indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep sistem

persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan model matematika

g. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep operasi pada bilangan

yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang definisi

perkalian pada operasi pada bilangan. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak

mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep operasi pada

bilangan. Untuk indikator ketiga (I3) subjek mengaplikasikan konsep perkalian

dalam pemecahan masalah.

h. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep penyelesaian yaitu

untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi

penyelesaian. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak mampu membedakan

contoh atau bukan contoh dari konsep penyelesaian. Untuk indikator ketiga

(I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep penyelesaian kedalam pemecahan

masalah.

3. Deskripsi pemahaman konsep subjek kategori tinggi (KT) dalam memecahkan

masalah sistem persamaan linear tiga variabel pada masalah (M3)

a. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep variabel yaitu untuk

indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang definisi variabel

dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek mampu

membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep variabel. Untuk indikator

Page 319: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

295

ketiga (I3) subjek mengaplikasikan konsep variabel dengan menuliskan model

matematika.

b. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep koefisien yaitu untuk

indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang definisi koefisien

dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek mampu

membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep koefisien. Untuk indikator

ketiga (I3) subjek mengaplikasikan konsep koefisien dengan menuliskan

model matematika.

c. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep konstanta yaitu untuk

indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang definisi konstanta

dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek mampu

membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep konstanta. Untuk indikator

ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep konstanta dengan

menuliskan model matematika

d. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep persamaan yaitu untuk

indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang definisi persamaan.

Untuk indikator kedua (I2) subjek mampu membedakan contoh atau bukan

contoh dari konsep persamaan. Untuk indikator ketiga (I3) subjek

mengaplikasikan konsep persamaan dengan memberikan sebuah contoh.

e. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep persamaan linear tiga

variabel yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang

definisi persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri. Untuk

indikator kedua (I2) subjek mampu membedakan contoh atau bukan contoh

dari konsep persamaan linear tiga variabel. Untuk indikator ketiga (I3) subjek

Page 320: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

296

mampu mengaplikasikan konsep sistem pesamaan linear tiga variabel dengan

menuliskan model matematika.

f. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep sistem persamaan

linear tiga variabel yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek mampu

menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-

katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek mampu membedakan

contoh atau bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.

Untuk indikator ketiga (I3) subjek mengaplikasikan konsep sistem persamaan

linear tiga variabel dengan menuliskan model matematika.

g. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep operasi pada bilangan

yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang

definisi operasi pada bilangan. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak mampu

membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.

Untuk indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep

pembagian pada bilangan.

h. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep penyelesaian yaitu

untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi

penyelesaian. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak mampu membedakan

contoh atau bukan contoh dari konsep penyelesaian. Untuk indikator ketiga

(I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep penyelesaian kedalam pemecahan

masalah.

4. Deskripsi pemahaman konsep subjek kategori sedang (KS) dalam

memecahkan masalah sistem persamaan linear tiga variabel pada masalah 1

(M1)

Page 321: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

297

a. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep variabel yaitu utnuk

indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang definisi variabel

dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek mampu

membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep variabel. Untuk indikator

ketiga (I3) subjek mengaplikasikan konsep variabel dengan menuliskan model

matematika.

b. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep koefisien yaitu untuk

indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi

koefisien. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak mampu membedakan

contoh atau bukan contoh dari konsep koefisien. Untuk indikator ketiga (I3)

subjek mengaplikasikan konsep koefisien dengan menuliskan model

matematika.

c. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep konstanta yaitu untuk

indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi

konstanta dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek

tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep konstanta.

Untuk indikator ketiga (I3) subjek mengaplikasikan konsep konstanta dengan

menuliskan model matematika.

d. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep persamaan yaitu

untuk indikator pertama (I1), subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi

persamaan dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek

tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep persamaan.

Untuk indikator ketiga (I3) subjek mengaplikasikan konsep persamaan dengan

menuliskan model matematika.

Page 322: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

298

e. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep persamaan linear tiga

variabel yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang

definisi persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri. Untuk

indikator kedua (I2) subjek mampu membedakan contoh atau bukan contoh

dari konsep persamaan linear tiga variabel. Untuk indikator ketiga (I3) subjek

mampu mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan

menuliskan model matematika.

f. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep sistem persamaan

linear tiga variabel yaitu untuk indikator pertama (I1) ubjek mampu

menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-

katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek mampu membedakan

contoh atau bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.

Untuk indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep sistem

persamaan linea tiga variabel dengan menuliskan model matematika.

g. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep operasi pada bilangan

yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang

definisi operasi pada bilangan dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator

kedua (I2) subjek tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari

konsep operasi pada bilangan. Untuk indikator ketiga (I3) subjek mampu

mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan ke dalam pemecahan masalah

h. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep penyelesaian yaitu

untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi

penyelesaian dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek

tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep

Page 323: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

299

penyelesaian. Untuk indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan

konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah.

5. Deskripsi pemahaman konsep subjek kategori sedang (KS) dalam

memecahkan masalah sistem persamaan linear tiga variabel pada masalah 2

(M2)

a. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep variabel yaitu untuk

indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang definisi variabel

dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek mampu

membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep variabel. Untuk indikator

ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep variabel dengan

menuliskan model matematika.

b. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep koefisien yaitu untuk

indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi

koefisien dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak

mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep koefisien. Untuk

indikator ketiga (I3), subjek mampu mengaplikasikan konsep koefisien dengan

menuliskan model matematika.

c. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep konstanta yaitu untuk

indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi

konstanta dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak

mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep konstanta. Untuk

indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep konstanta dengan

menuliskan model matematika.

Page 324: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

300

d. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep persamaan yaitu

untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi

persamaan dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek

tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep persamaan.

Untuk indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep persamaan

dengan menuliskan model matematika.

e. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep persamaan linear tiga

variabel yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang

definisi persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri. Untuk

indikator kedua (I2) subjek mampu membedakan contoh atau bukan contoh

dari konsep persamaan linear tiga variabel. Untuk indikator ketiga (I3) subjek

mampu mengaplikasikan konsep persamaan linera tiga variabel dengan

menuliskan model matematika.

f. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep sistem persamaan

linear tiga variabel yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek mampu

menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-

katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek mampu membedakan

contoh atau bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.

Untuk indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep sistem

persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan model matematika.

g. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep operasi pada bilangan

yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang

definisi operasi pada bilangan dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator

kedua (I2) subjek tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari

Page 325: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

301

konsep operasi pada bilangan. Untuk indikator ketiga (I3) subjek mampu

mengaplikasikan konsep pembagian dalam pemecahan masalah.

h. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep penyelesaian yaitu

untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi

penyelesaian dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek

tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep

penyelesaian. Untuk indikator ketiga (I3) subjek tidak mampu

mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah. Dimana

subjek tidak menyelesaikan masalah secara runtut hanya mencari nilai π‘₯ tidak

mencari nilai 𝑦 dan 𝑧

6. Deskripsi pemahaman konsep subjek kategori sedang (KS) dalam

memecahkan masalah sistem persamaan linear tiga variabel pada masalah 3

(M3)

a. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep variabel yaitu untuk

indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang definisi variabel

dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek mampu

membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep variabel. Untuk indikator

ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep variabel dengan

menuliskan model matematika.

b. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep koefisien yaitu untuk

indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi

koefisien dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak

mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep koefisien. Untuk

Page 326: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

302

indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep koefisien dengan

menuliskan model matematika.

c. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep konstanta yaitu untuk

indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi

konstanta dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek

tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep konstanta.

Untuk indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep konstanta

dengan menuliskan model matematika.

d. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep persamaan yaitu

untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi

persamaan dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek

tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep persamaan.

Untuk indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep persamaan

dengan menuliskan model matematika.

e. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep persamaan linear tiga

variabel yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang

definisi persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri. Untuk

indikator kedua (I2) subjek mampu membedakan contoh atau bukan contoh

dari konsep persamaan linear tiga variabel. Untuk indikator ketiga (I3) subjek

mampu mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan

menuliskan model matematika.

f. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep sistem persamaan

linear tiga variabel yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek mampu

menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-

Page 327: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

303

katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek mampu membedakan

contoh atau bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.

Untuk indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep sistem

persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan model matematika.

g. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep operasi pada bilangan

yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang

definisi operasi pada bilangan dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator

kedua (I2) subjek tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari

konsep operasi pada bilangan. Untuk indikator ketiga (I3) subjek mampu

mengaplikasikan konsep penjumlahan dan pembagian ke dalam pemecahan

masalah.

h. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep penyelesaian yaitu

untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi

penyelesaian dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek

tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep

penyelesaian. Untuk indikator ketiga (I3) subjek tidak mampu

mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah dimana

subjek tidak tepat pada tahap himpunan penyelesaian

7. Deskripsi pemahaman konsep subjek kategori rendah (KR) dalam

memecahkan masalah sistem persamaan linear tiga variabel pada masalah 1

(M1)

a. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep variabel yaitu untuk

indikator pertama (I1), subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi variabel

dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak mampu

Page 328: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

304

membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep variabel. Untuk indikator

ketiga (I3) mampu mengaplikasikan konsp variabel dengan menuliskan model

matematika.

b. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep koefisien yaitu untuk

indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi

koefisien dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak

mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep koefisien. Untuk

indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep koefisien dengan

menuliskan model matematika.

c. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep konstanta yaitu untuk

indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi

konstanta dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak

mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep konstanta. Untuk

indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep konstanta dengan

menuliskan model matematika.

d. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep persamaan yaitu

untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi

persamaan dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek

tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep persamaan.

Untuk indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep persamaan

dengan menuliskan model matematika.

e. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep persamaan linear tiga

variabel yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan

ulang definisi persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri.

Page 329: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

305

Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak mampu membedakan contoh atau

bukan contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel. Untuk indikator

ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga

variabel dengan menuliskan model matematika.

f. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep sistem persamaan

linear tiga variabel yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek mampu

menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear tiga variabel. Untuk

indikator kedua (I2) subjek tidak mampu membedakan contoh atau bukan

contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel. Untuk indikator

ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear

tiga variabel dengan menuliskan model matematika.

g. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep operasi pada bilangan

yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang

definisi operasi pada bilangan dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator

kedua (I2) subjek tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari

konsep operasi pada bilangan. Untuk indikator ketiga (I3) subjek tidak mampu

mengaplikasikan konsep pengurangan dalam pemecahan masalah.

h. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep penyelesaian yaitu

untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi

penyelesaian dengan kata-katanya sendiri. untuk indikator kedua (I2) subjek

tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep

penyelesaian. Untuk indikator ketiga (I3) subjek tidak mampu

mengaplikasikan konsep penyelesaian dengan tepat kedalam pemecahan

masalah.

Page 330: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

306

8. Deskripsi pemahaman konsep subjek kategori rendah (KR) dalam

memecahkan masalah sistem persamaan linear tiga variabel pada masalah 2

(M2)

a. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep variabel yaitu untuk

indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi variabel

dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak mampu

membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep variabel. Untuk indikator

ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep variabel dengan

menuliskan model matematika.

b. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep koefisien yaitu untuk

indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi

koefisien dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak

mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep koefisien. Untuk

indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep koefisien dengan

menuliskan model matematika.

c. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep konstanta yaitu untuk

indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi

konstanta dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak

mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep konstanta. Untuk

indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep konstanta dengan

menuliskan model matematika.

d. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep persamaan yaitu

untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi

persamaan dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek

Page 331: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

307

tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep persamaan.

Untuk indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep persamaan

dengan menuliskan model matematika.

e. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep persamaan linear tiga

variabel yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan

ulang definisi persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri.

Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak mampu membedakan contoh atau

bukan contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel. Untuk indikator

ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga

variabel dengan menuliskan model matematika.

f. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep sistem persamaan

linear tiga variabel yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek mampu

menyatakan ulang definisi sistem persmaan lienar tiga variabel dengan kata-

katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak mampu membedakan

contoh atau bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.

Untuk indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep sistem

persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan model matematika.

g. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep operasi pada

bilangan yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan

ulang definisi operasi pada bilangan dengan kata-katanya sendiri. Untuk

indikator kedua (I2) subjek tidak mampu membedakan contoh atau bukan

contoh dari konsep operasi pada bilangan. Untuk indikator ketiga (I3) subjek

tidak mampu mengaplikasikan konsep pengurangan dalam pemecahan

masalah.

Page 332: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

308

h. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep penyelesaian yaitu

untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi

penyelesaian dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek

tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep

penyelesaian. Untuk indikator ketiga (I3) subjek tidak mampu

mengaplikasikan konsep penyelesain ke dalam pemecahan masalah

9. Deskripsi pemahaman konsep subjek kategori rendah (KR) dalam

memecahkan masalah sistem persamaan linear tiga variabel pada masalah 3

(M3)

a. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep variabel yaitu untuk

indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi variabel

dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak mampu

membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep variabel. Untuk indikator

ketiga (I3) subjek tidak mampu mengaplikasikan konsep variabel ke dalam

pemecahan masalah.

b. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep koefisien yaitu untuk

indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi

koefisien dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak

mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep koefisien. Untuk

indikator ketiga (I3) subjek tidak mampu mengaplikasikan konsep koefisien

ke dalam pemecahan masalah.

c. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep konstanta yaitu untuk

indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi

konstanta dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak

Page 333: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

309

mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep konstanta. Untuk

indikator ketiga (I3) subjek tidak mampu mengaplikasikan konsep konstanta

ke dalam pemecahan masalah.

d. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep persamaan yaitu

untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi

persamaan dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek

tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep persamaan.

Untuk indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep persamaan

ke dalam pemecahan masalah.

e. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep persamaan linear tiga

variabel yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan

ulang definisi persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri.

Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak mampu membedakan contoh atau

bukan contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel. Untuk indikator

ketiga (I3) subjek tidak mampu mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga

variabel ke dalam pemecahan masalah.

f. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep sistem persamaan

linear tiga variabel yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu

menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-

katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak mampu membedakan

contoh atau bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.

Untuk indikator ketiga (I3) subjek tidak mampu mengaplikasikan konsep

sistem persamaan linear tiga variabel ke dalam pemecahan masalah.

Page 334: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

310

g. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep operasi pada bilangan

yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang

definisi operasi pada bilangan dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator

kedua (I2) subjek tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari

konsep operasi pada bilangan. Untuk indikator ketiga (I3) subjek tidak mampu

mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan dalam pemecahan masalah.

h. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep penyelesaian yaitu

untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi

penyelesaian dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek

tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep

penyelesaian. Untuk indikator ketiga (I3) subjek tidak mampu

mengaplikasikan konsep penyelesaian ke dalam pemecahan masalah.

Secara umum pemahaman konsep subjek kategori tinggi (KT) untuk

masalah 1 ada 3 dari 8 konsep yang dipahami secara utuh, untuk masalah 2 ada 5

dari 8 konsep yang dipahami, dan untuk masalah 3 ada 5 dari 8 konsep yang

dipahami secara utuh. Subjek kategori sedang (KS) untuk masalah 1 ada 3 dari 8

konsep yang dipahami secara utuh, untuk masalah 2 ada 3 dai 8 konsep yang

dipahami secara utuh, dan untuk masalah 3 ada 3 dari 8 konsep yang dipahami

secara utuh. Subjek kategori rendah (KR) tidak ada konsep yang dipahami secara

utuh.

Page 335: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

311

B. Saran

Mengacu pada deskripsi pembahasan hasil dan kesimpulan di atas maka

dapat disarankan kepada:

1. Dalam pembelajaran matematika guru memantapkan pemahaman siswa

terhadap konsep-konsep prasyarat dalam memecahkan masalah sistem

persamaan linear tiga variabel yaitu konsep variabel, konsep koefisien, konsep

konstanta, konsep persamaan, konsep persamaan linear tiga variabel, konsep

sistem pesamaan linear tiga variabel, konsep oprasi pada bilangan, dan konsep

penyelesaian.

2. Guru juga perlu mengidentifikasi konsep-konsep lain yang tidak diperhatikan

dalam penelitian ini.

3. Guru juga perlu mengidentifikasi siswa-siswa yang berkemampuan rendah

agar memberikan pembimbingan khusus dalam memecahkan masalah baik

soal rutin maupun non rutin.

4. Bagi siswa hendaknya membiasakan diri memecahkan masalah-masalah

matematika terkait dengan pengaplikasian konsep-konsep matematika agar

materi yang diajarkan terutama materi sistem persamaan linear tiga variabel

dapat dipahami dengan baik.

Page 336: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

312

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Asri. 2014. Pengaruh Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Strategi Rolling Kognitif dan Strategi Mind Mapping Terhadap Motivasi, Pemahaman Konsep dan Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 30 Bulukumba. Tesis. Tidak diterbitkan. Makassar: Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar.

Arsyad, M. 2017. The influences of the Implementation of Cooperative Model with Cognitive Strategies on Mathematics Understanding, Reasoning Communication, and Problem Solving At Grade VIII of SMP Negeri 2 Sinjai Utara. Tesis. Tidak diterbitkan. Makassar: Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar.

Amir, Almira. 2015. Pemahaman Konsep dan Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Matematika. Logaritma, 3(1).

Asfar, Irfan, Taufan, dan Syarif Nur. 2018. Model Pembelajaran PPS (Problem Posing dan Solving). Jawa Barat. Cv Jejak

Fathurrohman, M. 2017. Belajar dan Pembelajaran Modern. Yogyakarta. Garudhawaca.

Herwandi, 2017. Analisis Pemahaman Konsep dalam Menyelesaikan Soal Geometri Dimensi Tiga pada Siswa Kelas XI SMK Muhammadiyah 3 Makassar. Universitas Muhammadiyah Makassar.

Herawati, O. D. P., Siroj, R. & Basir, D. 2010. Pengaruh Pembelajaran Problem Posing Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas XI IPA SMAN 6 Palembang. Jurnal Pendidikan Matematika, 4(1).

Hendriani, B. F., Masrukan & Junaedi, I. 2016. Kemampuan Pemecahan Masalah dan Karakter Mandiri Ditinjau Dari Gaya Kognitif pada Pembelajaran Matematika Model 4K. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Matematika X Universitas Negeri Semarang.

Kesumawati, Nila. 2008. Pemahaman Konsep Matematik dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal Semnas Matematika dan Pendidikan Matematika 2008. FKIP Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Palembang.

Page 337: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

313

Lefudin, 2017. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta. Deepublish.

Nurfitriani. 2017. Analysis of Misconception of Functions and Alternative Solution of Grade VIII Students at SMPN 3 Bajeng. Tesis. Tidak diterbitkan. Makassar: Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar.

Najoan Roeth A.O. 2019. Strategi Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika di Sekolah Dasar. Sulawesi Utara. Yayasan Makaria Waya.

Sukmawati. 2019. The Influence of The Implementation of Project Based Discovery Learning Onunderstanding The Concept, Reasoning Communication, and Problem Solving in Mathematics Learning in Grade X at Madrasah Aliyah in Somba Opu Subdistrict in Gowa District.Tesis. Tidak diterbitkan. Makassar: Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar.

Suardi, M. 2018. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta. Deepublish.

Sriyanto, H. J. 2017. Mengobarkan Api Matematika. Jawa Barat. CV Jejak.

Susanto, A, H, 2015. Pemahaman Pemecahan Masalah Berdasar Gaya Kognitif. Yogyakarta. Deepublish.

Siddik, M . 2018. Pengembangan Model Pembelajaran Menulis Deskripsi. Malang. TUNGGAL MANDIRI PUBLISHING

Syaharuddin. 2016. Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Dalam Hubungannya Dengan Pemahaman Konsep Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa Kelas Viii Smpn 4 Binamu Kabupaten Jeneponto. Tesis. Tidak diterbitkan. Makassar: Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar.

Wulandari Y dan Sutriyono, 2018. Deskripsi Pemahaman Konsep Bangun Datar Oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 03 Salatiga Berkemampuan Rendah. Jurnal maju, 5(2), 76-87

Page 338: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN
Page 339: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

TES PEMAHAMAN KONSEP

PEDOMAN WAWANCARA

Page 340: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

TES PEMAHAMAN KONSEP DALAM PEMECAHAN MASALAH

SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL

Satuan Pendidikan : MA GUPPI Samata

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : XII/Ganjil

Materi Pokok/Topik : Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Tahun : 2019/2020

Petunjuk !

1. Tulislah Nama dan Kelas pada lembar jawaban yang telah di sediakan

2. Berdoa dan bacalah baik-baik soal sebelum Anda menjawabnya.

3. Sebaiknya dahulukan menjawab soal yang Anda anggap mudah.

4. Periksa pekerjaan Anda sebelum dikumpul.

1. Tika, Rani, dan Dian berbelanja keperluan sekolah di toko yang sama. Tika

membeli 2 buku tulis, 2 pensil, dan sebuah penggaris dengan harga Rp.

8.000,00. Rani membeli sebuah buku tulis, 2 pensil dan sebuah penggaris

dengan harga Rp. 6.000,00. Dian membeli 3 buku tulis, sebuah pensil, dan

sebuah penggaris dengan harga Rp. 9.000,00. Tentukan harga untuk sebuah

buku tulis, sebuah pensil, dan sebuah penggaris!

2. Lia, Ria, dan Via berbelanja di toko buah. Mereka membeli apel, jambu,

dan mangga dengan hasil masing-masing sebagai berikut:

Lia membeli 2 buah apel, 1 buah jambu, dan 1 buah mangga seharga Rp.

47.000

Ria membeli 1 buah apel, 2 buah jambu, dan 1 buah mangga seharga Rp.

43.000

Via membeli 3 buah apel, 2 buah jambu, dan 1 buah mangga seharga Rp.

71.000

Page 341: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

Berapakah harga 1 buah apel, 1 buah jambu, dan 1 buah mangga?

3. Diketahui tiga bilangan a, b, c. Rata-rata dari ketiga bilangan itu sama

dengan 16. Bilangan kedua ditambah 20 sama dengan jumlah bilangan

lainnya. Bilangan ketiga sama dengan jumlah bilangan yang lain dikurang

empat. Carilah bilangan-bilangan itu.

Page 342: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

443

KUNCI JAWABAN

No Masalah Alternatif Jawaban

1. Tika, Rani, dan Dian berbelanja

keperluan sekolah di toko yang

sama. Tika membeli 2 buku

tulis, 2 pensil, dan sebuah

penggaris dengan harga Rp.

8.000,00. Rani membeli sebuah

buku tulis, 2 pensil dan sebuah

penggaris dengan harga Rp.

6.000,00. Dian membeli 3 buku

tulis, sebuah pensil, dan sebuah

penggaris dengan harga Rp.

9.000,00. Tentukan harga untuk

sebuah buku tulis, sebuah

pensil, dan sebuah penggaris!

Diketahui: Tika membeli 2 buku tulis, 2 pensil, dan sebuah penggaris dengan harga Rp. 8.000,00. Rani membeli sebuah buku tulis, 2 pensil dan sebuah penggaris dengan harga Rp. 6.000,00. Dian membeli 3 buku tulis, sebuah pensil, dan sebuah penggaris dengan harga Rp. 9.000,00. Ditanya: Tentukan harga untuk sebuah buku tulis, sebuah pensil, dan sebuah penggaris! Misalkan: Harga sebuah buku = x Harga sebuah pensil = y Harga sebuah penggaris = z Sehingga model matematikanya: 2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 ...........(1) π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 ..............(2) 3π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000 ..............(3) Nyatakanlah variabel z sebagai fungsi peubah x dan y pada persamaan (1) 2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 𝑧 = βˆ’2π‘₯ βˆ’ 2𝑦 + 8.000 Subtitusikan variabel z ke persamaan (2) π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 π‘₯ + 2𝑦 + (βˆ’2π‘₯ βˆ’ 2𝑦 + 8000) = 6.000 π‘₯ + 2𝑦 βˆ’ 2π‘₯ βˆ’ 2𝑦 + 8000 = 6.000 βˆ’π‘₯ = 6.000 βˆ’ 8.000 βˆ’π‘₯ = βˆ’2.000 π‘₯ = 2.000 Subtitusikan variabel z ke persamaan (3) 3π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000 3π‘₯ + 𝑦 + (βˆ’2π‘₯ βˆ’ 2𝑦 + 8.000) = 9.000 3π‘₯ + 𝑦 βˆ’ 2π‘₯ βˆ’ 2𝑦 + 8.000 = 9.000 π‘₯ βˆ’ 𝑦 = 9.000 βˆ’ 8.000 π‘₯ βˆ’ 𝑦 = 1.000 .......(4) Subtitusikan x = 2.000 ke persamaan (4) π‘₯ βˆ’ 𝑦 = 1.000 2.000 βˆ’ 𝑦 = 1.000 βˆ’π‘¦ = 1.000 βˆ’ 2.000

Page 343: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

No Masalah Alternatif Jawaban

βˆ’π‘¦ = βˆ’1.000 𝑦 = 1.000 Subtitusikan x = 2.000 dan y = 1.000 ke persamaan (1) 2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 2(2.000) + 2(1.000) + 𝑧 = 8.000 4.000 + 2.000 + 𝑧 = 8.000 6.000 + 𝑧 = 8.000 𝑧 = 8.000 βˆ’ 6.000 𝑧 = 2.000 Jadi, harga sebuah buku tulis adalah Rp. 2.000, harga sebuah pensil adalah Rp. 1.000, dan harga sebuah penggaris adalah Rp. 2.000.

2. Lia, Ria, dan Via berbelanja di

toko buah. Mereka membeli

apel, jambu, dan mangga

dengan hasil masing-masing

sebagai berikut:

Lia membeli 2 buah apel, 1

buah jambu, dan 1 buah mangga

seharga Rp. 47.000

Ria membeli 1 buah apel, 2

buah jambu, dan 1 buah mangga

seharga Rp. 43.000

Via membeli 3 buah apel, 2

buah jambu, dan 1 buah mangga

seharga Rp. 71.000. Berapakah

harga 1 buah apel, 1 buah

jambu, dan 1 buah mangga?

Diketahui: Lia membeli 2 buah apel, 1 buah jambu, dan 1 buah mangga seharga Rp. 47.000 Ria membeli 1 buah apel, 2 buah jambu, dan 1 buah mangga seharga Rp. 43.000 Via membeli 3 buah apel, 2 buah jambu, dan 1 buah mangga seharga Rp. 71.000 Ditanya: Berapakah harga 1 buah apel, 1 buah jambu, dan 1 buah mangga? Misalkan: Harga 1 buah apel = x Harga 1 buah jambu = y Harga 1 buah mangga = z Sehingga model matematika: 2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 ......... (1) π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 ......... (2) 3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000 ....... (3) Eliminasi persamaan 1 dan 2

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 -

π‘₯ βˆ’ 𝑦 = 4.000 .............. ( 4) Eliminasi persamaan 1 dan 3

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000 -

βˆ’π‘₯ βˆ’ 𝑦 = βˆ’24.000 ............ (5) Dari persamaan 4 dan 5 membentuk SPLDV

Page 344: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

No Masalah Alternatif Jawaban

π‘₯ βˆ’ 𝑦 = 4.000 βˆ’π‘₯ βˆ’ 𝑦 = βˆ’24.000 Eliminasi variabel x pada persamaan 4 dan 5 π‘₯ βˆ’ 𝑦 = 4.000 βˆ’π‘₯ βˆ’ 𝑦 = βˆ’24.000 +

βˆ’2𝑦 = βˆ’20.000 𝑦 = 10.000 Eliminasi variabel y pada persamaan 4 dan 5 π‘₯ βˆ’ 𝑦 = 4.000 βˆ’π‘₯ βˆ’ 𝑦 = βˆ’24.000 -

2π‘₯ = 28.000 π‘₯ = 14.000 Subtitusikan nilai π‘₯ = 14.000 dan 𝑦 =

10.000 ke persamaan 1 2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 2(14.000) + 10.000 + 𝑧 = 47.000 28.000 + 10.000 + 𝑧 = 47.000 38.000 + 𝑧 = 47.000 𝑧 = 47.000 βˆ’ 38.000 𝑧 = 9.000 Jadi, harga 1 buah apel Rp. 14.000,00, harga 1 buah jambu Rp. 10.000,00, dan harga 1 buah mangga Rp. 9.000,00.

3. Diketahui tiga bilangan a, b, c. Rata-rata dari ketiga bilangan itu sama dengan 16. Bilangan kedua ditambah 20 sama dengan jumlah bilangan lainnya. Bilangan ketiga sama dengan jumlah bilangan yang lain dikurang empat. Carilah bilangan-bilangan itu.

Diketahui: Rata-rata ketiga bilangan sama dengan 16.

(π‘Ž + 𝑏 + 𝑐

3) = 16

π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48 Bilangan kedua ditambah 20 sama dengan jumlah bilangan lain. 𝑏 + 20 = π‘Ž + 𝑐 π‘Ž βˆ’ 𝑏 + 𝑐 = 20 Bilangan ketiga sama dengan jumlah bilangan lain dikurang 4. 𝑐 = π‘Ž + 𝑏 βˆ’ 4 π‘Ž + 𝑏 βˆ’ 𝑐 = 4 Ditanya: Carilah bilangan-bilangan itu? Sehingga model matematika : π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48 ............... (1)

Page 345: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

No Masalah Alternatif Jawaban

π‘Ž βˆ’ 𝑏 + 𝑐 = 20 ............... (2) π‘Ž + 𝑏 βˆ’ 𝑐 = 4 ................. (3) Untuk menyelesaikan SPLTV tersebut, kita menggunakan metode campuran yaitu: Eliminasi variabel a pada persamaan 1 dan 2

π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48 π‘Ž βˆ’ 𝑏 + 𝑐 = 20 -

2𝑏 = 28 𝑏 = 14 Eliminasi variabel a pada persamaa 1 dan 3

π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48 π‘Ž + 𝑏 βˆ’ 𝑐 = 4 -

2𝑐 = 44 𝑐 = 22 Subtitusikan nilai 𝑏 = 14 dan nilai 𝑐 = 22 ke persamaan 1 sehingga diperoleh nilai a yaitu: π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48 π‘Ž + 14 + 22 = 48 π‘Ž + 36 = 48 π‘Ž = 48 βˆ’ 36 π‘Ž = 12 Jadi, ketiga bilangan tersebut berturut-turut adalah 12, 14, dan 22.

Page 346: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

PEDOMAN WAWANCARA

Pedoman wawancara dalam penelitian ini bertujuan untuk memandu

peneliti untuk mengungkap pemahaman konsep subjek melalui pemecahan masalah

dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linear tiga variabel.

I. Permasalahan

Bagaimana mengungkap pemahaman konsep subjek penelitian dalam

memecahkan masalah sistem persamaan linear tiga variabel.

II. Tujuan wawancara

Mengungkap pemahaman konsep subjek penelitian dalam memecahkan

masalah sistem persamaan linear tiga variabel.

III. Metode

Wawancara tidak terstruktur.

IV. Langkah pelaksanaan wawancara

1. Perkenalan antara peneliti dengan subjek yang akan di wawancarai,

serta membuat jadwal wawancara dengan tiap-tiap subjek penelitian.

2. Menyiapkan lembar tes yang telah dikerjakan subjek. Lembar tes

tersebut bertujuan untuk mengungkap pemahaman konsep subjek

penelitian dalam memecahkan masalah sistem persamaan linear tiga

variabel.

3. Subjek di wawancarai berkaitan dengan masalah sistem persamaan

linear tiga variabel.

V. Indikator pemahaman konsep subjek penelitian

Indikator pemahaman konsep yang digunakan sebagai kerangka acuan

menggolongkan pemahaman konsep subjek penelitian yang meliputi: (1)

menyatakan ulang sebuah konsep; (2) memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep; (3) mengaplikasikan konsep atau alagoritma dalam

pemecahan masalah.

Selama wawancara berlangsung, pewawancara mencermati

bagaimana pemahaman konsep subjek melalui pemecahan masalah dalam

menyelesaikan soal sistem persamaan lienar tiga variabel. Pemahaman

konsep dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linear tiga variabel

meliputi:

Page 347: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

1. Menyusun konsep sistem persamaan linear tiga variabel, mencakup:

a. Kemampuan menyatakan ulang sebuah konsep sistem persamaan

linear tiga variabel.

2. Menyelesaikan masalah kontekstual sistem persamaan linear tiga

variabel dengan metode eliminasi, subtitusi, gabungan dan determinan

mencakup:

a. Kemampuan memberikan contoh dan bukan contoh.

b. Kemampuan mengaplikasikan konsep atau alagoritma dalam

pemecahan masalah.

Berdasarkan indikator tersebut, maka pertanyaan-pertanyaan pokok

yang akan digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan pertanyaan-

pertanyaan yang sifatnya mengungkap pemahaman konsep subjek adalah

sebagai berikut:

1. Jelaskan cara kamu dalam menyelesaikan soal ini?

2. Bagaimana langkah-langkah yang kamu lakukan dalam menyelesaikan

soal ini?

3. Mengapa kamu menggunakan proses penyelesaian soal seperti ini?

4. Dibagian mana kamu mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal

ini?

Page 348: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

Hasil tes pemecahan masalah

Trasnkip wawancara

Page 349: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN
Page 350: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN
Page 351: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN
Page 352: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN
Page 353: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN
Page 354: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN
Page 355: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN
Page 356: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

TRANSKIP WAWANCARA SKT 1

Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KT1-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek? S KT1-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa kamu pernah belajar materi itu sebelumnya? S KT1-03 Pernah kak P-04 Apa yang kamu ketahui dari materi sistem persamaan linear tiga

variabel? S KT1-04 Sistem persamaan linear tiga variabel ditandai dengan tanda

(=),dan terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel. P-05 Coba jelaskan dek yang mana itu di tandai dengan tanda (=) S KT1-05 Yang dimaksud itu kak persamaan seperti 2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000

(sambil menunjuk lembar jawaban) P-06 Ok. Kita bilang persamaan ditandai dengan tanda (=) bagaimana

bentuknya kalau bukan persamaan? S KT1-06 Misal kak 2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 tanda nya di ubah seperti 2π‘₯ +

2𝑦 + 𝑧 ≀ 8.000 P-07 Kalau terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel bagaimana itu

dek? S KT1-07 Maksudnya itu kak ada tiga persamaan linear tiga variabel. P-08 Bagaimana bentuknya itu persamaan linear tiga variabel dan bukan

contoh persamaan linear tiga variabel? S KT1-08 Misal kak π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 ini dimaksud persamaan linear tiga

variabel kak dan bukan persamaan linear tiga variabel kak 2x-y-2=0

P-09 Kenapa dikatakan persamaan linear tiga variabel dek? S KT1-09 Karena memiliki tiga variabel, koefisien, dan konstanta. P-10 Yang mana itu di maksud dek? S KT1-10 Yang di maksud variabel itu kak huruf yang ada dalam persamaan

linear tiga variabel, koefisien itu nilai di depan variabel, dan konstanta nilai setelah tanda persamaan.

P-11 Ok. Jadi kalau tiga persamaan bagaimana bentuknya dek? S KT1-11 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000

P-12 Kalau misalkan hanya dua persamaan apa itu SPLTV dek? S KT1-12 Bukan kak. Karena hanya terdapat dua persamaan sedangkan

SPLTV terdiri dari tiga. P-13 Kalau ada soal SPLTV bagaimana caa menyelesaikannya dek? S KT1-13 Pertama kak menuliskan apa yang diketahui, ditanyakan, kemudian

memisalkan apa yang diketahui dari soal, selanjutnya mengubah soal ke dalam model matematika. Setelah diperoleh model matematika memilih metode yang akan digunakan kemudian menyelesaikannya.

Page 357: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

P-14 Metode yang apa kita gunakan dek? S KT1-14 Metode gabungan kak P-15 Bagaimana itu langkah-langkahnya dek? S KT1-15 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1 dan 2

sehingga diperoleh nilai π‘₯ = 2.000 selanjutnya mengeliminasi variabel z persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk persamaan 4 pada lembar jawabaan) selanjutnya subtitusi nilai x kepersamaan 4 untuk memperoleh nilai y setelah diperoleh nilai x dan y kemudian mensubtitusi ke persamaan 2 sehingga diperoleh harga sebuah buku = 2.000, pensil = 1.000 dan penggaris = 2.000

P-16 Kenapa pada proses eliminasi 1 dan 3 variabel y tidak dieliminasi berbeda dengan persamaan 1 dan 2?

S KT1-16 Karena persamaan 1 dan 3 kak variabel y tidak habis di kurangkan sedangkan persamaan 1 dan 2 habis dikurangkan.

TRANSKIP WAWANCARA S KT2

Kode Uraian P-01 Apa yang kamu pahami dari SPLTV? S KT2-01 SPLTV itu kak terdiri dari tiga persamaan lienar tiga variabel P-02 Bagaimana itu dek tiga persamaan linear tiga variabel? S KT2-02 Ada tiga persamaan linear tiga variabel kak P-03 Bagaimana itu persamaan linear tiga vaiabel dek dan bukan contoh

persamaan linear tiga variabel? S KT2-03 Misal kak 2π‘₯ + 𝑦 βˆ’ 𝑧 = 47.000 ini kak yang dimaksud persamaan

linear tiga variabel (sambil menunjuk lembar jawaban) dan bukan contoh itu kak 2p-3+6r=9

P-04 Kenapa dikatakan persamaan linear tiga variabel dek? S KT2-04 Karena memiliki tiga variabel, koefisien, dan konstanta kak P-05 Yang mana itu dek variabel, koefisien dan konstanta S KT2-05 Variabel itu kak yang huruf yang ada pada persamaan linear tiga

variabel, koefisien itu nilai yang ada di depan variabel, dan konstanta nilai setelah tanda (=) seperti 2π‘₯ + 𝑦 βˆ’ 𝑧 = 47.000 variabel yaitu x, y, dan z, koefisien 2, 1 dan -1, sedangkan konstanta 47.000.

P-06 Kalau yang bukan variabel, koefisien, dan konstanta bagaimaana dek?

S KT2-06 Bukan kak variabel itu misal 1, 2, 3 dan bukan koefisien itu misal 4, 5 dan 6, sedangkan bukan konstanta itu kak misal 2x

P-07 Ok. Bagaimana bentuknya kalau SPLTV dek? S KT2-07 Mempunyai tiga persamaan linear tiga variabel kak seperti:

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 2 = 71.000

P-08 Kalau bukan SPLTV bagaimana dek? S KT2-08 2π‘₯ βˆ’ 4 + 𝑧 = 13

Page 358: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

3π‘₯ + 2𝑦 βˆ’ 4 = 16 2π‘₯ βˆ’ 2𝑦 βˆ“ 𝑧 + 4𝑀 = 20

P-09 Kalau ada soal SPLTV bagaimana cara menyelesaikannya dek? S KT2-09 Pertama menuliskan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan,

kemudian memisalkan apa yang diketahui dari soal. Selanjutnya mengubah soal kedalam model matematika. Setelah diperoleh model matematika memilih metode yang akan digunakan kemudian menyelesaikannya.

P-10 Metode apa yang digunakan dek? S KT2-10 Metode gabungan kak P-11 Bagaimana langkah-langkahnya dek? S KT2-11 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1 dan 2

untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk lembar jawaban) selanjutnya mengeliminasi variabel y persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 5 (sambil menunjuk persamaan 4 pada lembar jawabaan) selanjutnya mengeliminasi variabel z pada persamaan 2 dan 3 untuk memperoleh nilai x=14.000. setelah diperoleh nilai x selanjutnya mensubtitusi ke persamaan 4 untuk memperoleh nilai y selanjutnya nilai x di subtitusikan ke persamaan 5 untuk memperoleh nilai z. Jadi harga sebuah apel=14.000, 1 buah jambu=10.000, dan 1 buah mangga = 9.000.

P-12 Kenapa pada persamaan 1 dan 3 di kali 2 dan di kali 1 dek? S KT2-12 Agar variabel y habis dieliminasi kak. P-13 Terus kenapa bisa dek nilai y positif padahal langkah kedua dari

terakhir negatif? S KT2-13 Masing-masing dikalikan dengan negatif 1 kak.

TRANSKIP WAWANCARA S KT3

Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah belajar sebelumnya materi SPLTV? S KT3-01 Pernah kak. P-02 Apa yang kita ketahui dek dari SPLTV? S KT3-02 SPLTV itu kak ditandai dengan tanda (=), terdiri dari tiga

persamaan linear tiga variabel P-03 Bisa dijelaskan dek maksudnya ditandai dengan tanda (=)? S KT3-03 Misal kak π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48 tanda (=) itu kak di maksud persamaan P-04 Kalau bukan persamaan dek bagaimana? S KT3-04 Misal kak π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 > 48 ini bukan persamaan kak tapi

pertidaksamaan. P-05 Bagaimana kalau terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel? S KT3-05 Maksudnya itu kak ada tiga persamaan linear tiga variabel P-06 Bagaimana itu dek persamaan linear tiga variabel S KT3-06 Misal kak π‘Ž βˆ’ 𝑏 + 𝑐 = 20 P-07 Kalau bukan persamaan linear tiga variabel bagaimana dek? S KT3-07 2𝑝 βˆ’ 2 + π‘Ÿ = 12 P-08 Kenapa dikatakan persamaan linear tiga variabel dek?

Page 359: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

S KT3-08 Karena memiliki tiga variabel, koefisien, dan konstanta P-09 Bisa dijelaskan dek apa itu variabel, koefisien, dan konstanta S KT3-09 Variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan, koefisien itu nilai

didepan variabel, dan konstanta itu nilai setelah tanda persamaan. P-10 Bagaimana contohnya itu dek? S KT3-10 Misal kak π‘Ž βˆ’ 𝑏 + 𝑐 = 20 yang menjadi variabel itu a, b, dan c,

koefisien itu 1, -1, dan 1 sedangkan konstanta 20. P-11 Kalau yang bukan variabel, koefisien, konstanta dek? S KT3-11 Misal 1, 2, 3 bukan variabel, 7,8,9 bukan koefisien karena tidak ada

variabel setelahnya, dan 4x bukan konstanta. P-12 Ok. bagaiamana kalau SPLTV dek? S KT3-12 Terdiri dari tiga persamaan kak seperti (sambil menunjuk lembar

jawaban) π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48 π‘Ž βˆ’ 𝑏 + 𝑐 = 20 π‘Ž + 𝑏 βˆ’ 𝑐 = 4

P-13 Kalau bukan SPLTV bagaimana dek? S KT3-13 Misal kak:

2𝑝 βˆ’ 3π‘ž + π‘Ÿ = 12 𝑝 + 2π‘ž βˆ’ π‘Ÿ = 14

P-14 Kalau ada soal SPLTV seperti soal nomor 3 bagaimana cara menyelesaikannya dek?

S KT3-14 Pertama kak, menuliskan apa yang diketahui, ditanyakan, mengubah kedalam model matematika, kemudian menentukan metode yang akan digunakan dan menyelesaikannya.

P-15 Metode apa yang digunakan dek? S KT3-15 Metode eliminasi kak P-16 Bagaimana langkah-langkahnya dek? S KT3-16 Pertama kak, mengeliminasi variabel a dan c pada persamaan 1 dan

2 untuk memperoleh nilai b (sambil menunjuk jawaban pada lembar tes) kedua, mengeliminasi variabel a dan b untuk memperoleh nilai c. Setelah diperoleh nilai b dan c selanjutnya di subtitusi ke persamaan 1 sehingga diperoleh nilai a. Jadi nilai a = 12, b=14, dan c =22.

P-17 Kenapa pada proses eliminasi persamaan 1 dan 2 yang dieliminasi berbeda dengan persamaan 1 dan 3?

S KT3-17 Karena lebih memudahkan kak untuk mencari nilainya di persamaan 1 dan 2 kak variabel a dan c habis dieliminasi sedangkan persamaan 1 dan 3 variabel a dan b habis dieliminasi.

P-18 Kenapa bisa 𝑏 = 14 dek S KT3-18 Karena 28 di bagi 2 kak jadi sisa 𝑏 = 14 begitupun mencari nilai c

kak.

Page 360: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

TRANSKIP WAWANCARA S KS1

Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat sebelumnya soal seperti ini? S KS1-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek? S KS1-02 Soal sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa kamu pernah belajar materi SPLTV? S KS1-03 Pernah kak P-04 Apa yang kamu ketahui dari materi SPLTV? S KS1-04 Yang saya ketahui kak kalau SPLTV itu memiliki tiga variabel dan

tiga persamaan linear tiga variabel P-05 Yang mana itu dek tiga variabel? S KS1-05 Tiga variabel itu kak yang ini 2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 (sambil

menunjuk lembar jawaban) P-06 Yang mana di situ variabel nya dek ? S KS1-06 Variabel itu kak yang x, y, dan z P-07 Kenapa dikatakan variabel dek? S KS1-07 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan linear tiga

variabel. P-08 Kalau misal x, y, dan z di ganti p, q, r apakah tetap dikatakan

variabel? S KS1-08 iye kak karena itu huruf juga P-09 Jadi kalau bukan variabel bagaimana contohnya dek? S KS1-09 Misal kak 2, 6, dan 7 P-10 Bagaimana kalau tiga persamaan linear tiga variabel dek? S KS1-10 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000

P-11 Jadi kalau hanya 2 persamaan atau 1 apakah dikatakan SPLTV dek?

S KS1-11 Tidak kak kalau 2 persamaan itu SPLDV sedangkan 1 persamaan itu berarti PLTV kak

P-12 Apa itu PLTV dek? S KS1-12 Persamaan linear tiga variabel P-13 Bagaimana itu dek bentuknya PLTV? S KS1-13 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

3π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000 P-14 Kenapa dikatakan PLTV dek? S KS1-14 Karena memiliki tiga variabel kak. P-15 Kalau bukan PLTV bagaimana contohnya dek? S KS1-15 2𝑝 βˆ’ 3 + 4π‘Ÿ = 14 P-16 Kalau ada soal SPLTV bagaimana cara menyelesaikannya dek? S KS1-16 Pertama kak, menuliskan apa yang diketahui, memisalkan apa yang

diketahui dari soal sebagai variabel, selanjutnya mengubah soal kedalam model matematika, dan menuliskan apa yang ditanyakan dari soal, kemudian memilih metode untuk menyelesaikan soal.

Page 361: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

P-17 Metode apa yang digunakan dek? S KS1-17 Metode gabungan dek P-18 Bagaimana langkah-langkah menyelesaikan soal tersebut? S KS1-18 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1 dan

2 sehingga diperoleh nilai π‘₯ = 2.000 selanjutnya mengeliminasi variabel z persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk persamaan 4 pada lembar jawabaan) selanjutnya masukkan nilai x kepersamaan 4 untuk memperoleh nilai y setelah diperoleh nilai x dan y kemudian mensubtitusi ke persamaan 2 sehingga diperoleh harga sebuah buku = 2.000, pensil = 1.000 dan penggaris = 2.000

TRANSKIP WAWANCARA S KS2

Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KS2-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek? S KS2-02 Soal sistem persamaan linear tiga variabel P-03 Apa kamu pernah belajar materi SPLTV dek? S KS2-03 Pernah kak P-04 Apa yang kamu ketahui dari materi SPLTV dek? S KS2-04 SPLTV itu tediri dari tiga variabel dan memiliki tiga persamaan

linear tiga variabel. P-05 Yang mana di maksud tiga variabel dek? S KS2-05 Yang ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) 2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 =

47.00 P-06 Yang mana variabelnya dek? S KS2-06 Itu yang x, y, dan z kak P-07 Kenapa dikatakan variabel dek? S KS2-07 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan linear tiga

variabel P-08 Kalau bukan contoh variabel dek? S KS2-08 Bukan variabel itu seperti 6, 7, dan 8 P-09 Yang mana di maksud dek memiliki tiga persamaan linear tiga

variabel? S KS2-09 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000

P-10 Kalau hanya satu persamaan apa namanya dek? S KS2-10 PLTV kak P-11 Kenapa dikatakan PLTV? S KS2-11 Karena memiliki tiga variabel. P-12 Bagaimana contohnya dek? S KS2-12 Seperti ini kak 3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000 P-13 Kalau bukan contoh PLTV bagaimana dek?

Page 362: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

S KS2-13 Misal kak 2𝑝 βˆ’ π‘ž + 2π‘Ÿ βˆ’ 𝑠 = 34 P-14 Kalau bukan contoh SPLTV bagaimana dek? S KS2-14 Misal kak

2π‘Ž + 𝑏 βˆ’ 𝑐 = 8 3π‘Ž βˆ’ 𝑏 + 𝑐 = 10

P-15 Kalau ada soal SPLTV bagaimana cara menyelesaikannya dek? S KS2-15 Pertama kak menuliskan apa yang diketahui dari soal, apa yang

ditanyakan dari soal, kemudian memisalkan apa yang diketahui dari soal, selanjutnya mengubah soal kedalam model matematika serta menyelesaikan soal sesuai metode yang akan digunakan.

P-16 Metode apa yang digunakan dek? S KS2-16 Metode eliminasi kak P-17 Bagaimana langkah-langkah menyelesaikan soal sesuai metode

eliminasi? S KS2-17 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1 dan

2 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk lembar jawaban) selanjutnya mengeliminasi variabel z persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 5 (sambil menunjuk persamaan 5 pada lembar jawabaan) selanjutnya mengeliminasi variabel y pada persamaan 4 dan 5 untuk memperoleh nilai x=14.000.

P-18 Kenapa hanya nilai x yang di cari dek sedangkan nilai y dan z tidak?

S KS2-18 Saya kesulitan pada proses eliminasi kak sehingga lama berpikir dan waktunya habis.

P-19 Pahamki dek cara memperoleh nilai x? S KS2-19 iye kak 28.000/2 sehingga diperoleh nilai π‘₯ = 14.000

TRANSKIP WAWANCARA S KS3

Kode Uraian P-01 Soal apa ini dek? S KS3-01 soal SPLTV kak? P-02 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV? S KS3-02 SPLTV itu memiliki variabel dan terdiri dari tiga persamaan linear

tiga variabel P-03 Yang mana dimaksud variabel dek? S KS3-03 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48 yang

menjadi variabel nya kak a, b, dan c P-04 Kenapa a,b,c dikatakan variabel? S KS3-04 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan linear tiga

variabel P-05 Kalau bukan variabel bagaimana contohya dek? S KS3-05 Misal kak 7, 8, 9 P-06 Ok. kalau terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel bagaimana

dek? S KS3-06 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48

Page 363: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

π‘Ž βˆ’ 𝑏 + 𝑐 = 20 π‘Ž + 𝑏 βˆ’ 𝑐 = 4

P-07 Kenapa dikatakan tiga persamaan linear tiga variabel? S KS3-07 Karena ada tiga persamaan linear tiga variabel P-08 Bagaimana kalau persamaan linear tiga variabel dek? S KS3-08 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 48 P-09 Kenapa dikatakan PLTV dek? S KS3-09 Karena memiliki tiga variabel P-10 Kalau bukan contoh PLTV bagaimana dek? S KS3-10 Misal kak 2𝑑 βˆ’ 3 + 𝑓 = 7 P-11 Ok. jadi bagaimana kalau bukan contoh SPLTV? S KS3-11 Misal kak

3π‘š βˆ’ 𝑛 + 2 = 10 π‘š βˆ’ 2 + π‘œ = 7 π‘š βˆ’ 2𝑛 + π‘œ βˆ’ 𝑝 = 14

P-12 Bagaimana cara menyelesaikan soal SPLTV dek? S KS3-12 Pertama, menuliskan apa yang diketahui dari soal, mengubah soal

kedalam model matematika, kemudian menentukan metode yang akan digunakan dan menyelesaikan soal.

P-13 Metode apa yang digunakan dek? S KS3-13 Metode eliminasi kak P-14 Bagaimana langkah-langkah metode eliminasi dek? S KS3-14 Mengeliminasi variabel a dan c pada persamaan 1 dan 2 untuk

memperoleh nilai b=14, selanjutnya mengeliminasi variabel a dan b pada persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh nilai c = 22, kemudian mensubtitusi nilai b=12 dan c=22 kepersamaan 1 untuk memperoleh

nilai a=12. Jadi sebagai pembuktian (π‘Ž+𝑏+𝑐

3) = 16 β†’ (

12+14+22

3) =

16 P-15 Apa yang ditanyakan dari soal dek? S KS3-15 Mencari nilai bilangan a,b, dan c kak (sambil membaca soal

kembali) P-16 Kenapa dibuktikan dek? S KS3-16 Karena saya tidak tahu kak apa yang di tanyakan P-17 Kenapa bisa dek (

12+14+22

3) = 16

S KS3-17 Dari sini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) (π‘Ž+𝑏+𝑐

3) = 16

P-18 Bagaimana caranya dek sehingga jawabannya 16 S KS3-18 Dijumlahkan bilangan 12+14+22 baru di bagi 3 sehingga hasilnya

16

Page 364: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

TRANSKIP WAWANCARA S KR1

Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR1-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR1-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR1-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR1-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR1-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR1-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 9.000

P-07 kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR1-07 Karena memiliki tiga variabel P-08 Bagaimana cara menyelesaikan soal SPLTV dek? S KR1-08 Pertama, menuliskan x sebagai buku tulis, y sebagai pulpen, dan

z sebagai penggaris kemudian mengubah kedalam model matematika. Selanjutnya mengeliminasi persamaan 1 dan 2 kak untuk memperoleh nilai 𝑦 = 2.000 (sambil menunjuk lembar jawaban) setelah itu di subtitusikan nilai 𝑦 = 2.000 ke persamaan 3 untuk memperoleh nilai π‘₯ = 3.500 kemudian mensubtitusi ke persamaan 3 nilai x dan y sehingga diperoleh nilai 𝑧 = 1.000.

P-09 Kenapa pada proses mengeliminasi persamaan 1 dan 2 mengeliminasi variabel z sedangkan variabel z tidak habis dieliminasi?

S KR1-09 Tidak saya tahu kak (sambil menunduk) P-10 Apa kamu paham langkah-langkah metode eliminasi? S KR1-10 Tidak kak. (sambil senyum)

TRANSKIP WAWANCARA S KR2

Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR2-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR2-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR2-03 Memiliki tiga variabel kak

Page 365: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR2-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR2-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR2-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)

2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000

P-07 Kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR2-07 Karena memiliki tiga variabel P-08 Bagaimana cara menyelesaikan soal SPLTV dek? S KR2-08 Mengubah soal kedalam model matematika kemudian

mengeliminasi persamaan 1 dan 2 kak untuk memperoleh nilai 𝑦 = 13.000 (sambil menunjuk lembar jawaban) setelah itu di subtitusikan nilai 𝑦 = 13.000 ke persamaan 3 untuk memperoleh nilai π‘₯ = 15.000.

P-09 Kenapa variabel z tidak di tuliskan dek pada langkah kedua dari terakhir?

S KR2-09 Tidak saya tahu kak (sambil menunduk) P-10 Apa kamu paham langkah-langkah metode eliminasi? S KR2-10 Tidak kak. (sambil senyum)

TRANSKIP WAWANCARA S KR3

Kode Uraian P-01 Apa kamu paham soal nomor 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda

dengan soal nomor 1 dan 2

Page 366: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

Administrasi

Dokumentasi

Page 367: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN
Page 368: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN
Page 369: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN
Page 370: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN
Page 371: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN
Page 372: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN
Page 373: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN
Page 374: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN
Page 375: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN
Page 376: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN
Page 377: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN
Page 378: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN
Page 379: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN
Page 380: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

1. Dokumentasi Pemberian Tes

2. Dokumentasi Wawancara

a. Subjek Kategori Tinggi

Page 381: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

b. Subjek Kategori Sedang

c. Subjek Kategori Rendah

Page 382: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________ ___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

Page 383: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

Page 384: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

___________________________________

Page 385: DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

KARMILA. Lahir di Bissoloro Kabupaten Gowa pada

Tanggal 20 Juni 1997, dari pasangan Ayahanda

Kamaruddin dan Ibunda Hartati. Penulis masuk sekolah

dasar pada tahun 2004 di SD Negeri Bissoloro dan tamat

tahun 2009, tamat SMP Islam Darul Fallah Unismuh

Kabupaten Gowa tahun 2012, dan tamat MA

Muhammadiyah Limbung tahun 2015. Pada tahun 2016, penulis melanjutkan

pendidikan pada program Strata Satu (S1) Program Studi Pendidikan Matematika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar dan

selesai tahun 2020