deskripsi kemampuan pemahaman konsep matematika …
TRANSCRIPT
DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA
PADA MATERI PECAHAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2
SUNGGUMINASA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
NUR AZIZAH REZKI PUTRI
NIM 105361111016
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
2020
ii
iii
iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERNYATAAN
Nama : NUR AZIZAH REZKI PUTRI
NIM : 105361111016
Program Studi : Pendidikan Matematika
Judul Skripsi : Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematika Pada Materi Pecahan Siswa Kelas
VIII SMP Negeri 2 Sungguminasa
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim
penguji adalah asli hasil karya sendiri dan bukan hasil ciptaan atau dibuatkan oleh
siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, Desember 2020
Yang Membuat Pernyataan
Nur Azizah Rezki Putri
NIM. 105361111016
v
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERJANJIAN
Nama : NUR AZIZAH REZKI PUTRI
NIM : 105361111016
Program Studi : Pendidikan Matematika
Judul Skripsi : Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematika Pada Materi Pecahan Siswa Kelas
VIII SMP Negeri 2 Sungguminasa
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya
yang menyusunnya sendiri (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi ini saya selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penciplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi
ini.
4. Apabila saya melanggar perjanjian saya seperti butir 1, 2, dan 3 maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang ada.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, Desember 2020
Yang Membuat Perjanjian
Nur Azizah Rezki Putri
NIM. 1053611110
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Sesungguhnya Alllah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga
mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”
(Q.S:Ar Ra’ad 11)
“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakanya”
(An Najam: 39)
“Barang siapa yang mempelajari ilmu pengetahuan yang seharusnya yang
ditunjukkan untuk mencari ridho Allah bahkan hanya untuk mendapatkan
kedudukan/kekayaan duniawi maka ia tidak akan mendapatkan baunya syurga
pada hari kiamat (Riwayat Abu Hurairah Radiallahu Anhu)”
(Penulis)
Kupersembahkan karya ini untuk :
Bapak dan Ibu tercinta, karena atas kasih sayang yang tidak
henti-hentinya, memberikan doa dalam setiap langkahku serta tetesan
keringat perjuangan, mendidik dengan penuh cinta tanpa mengenal
lelah. Dan karya ini juga saya persembahkan kepada teman-teman
seperjuangan serta almamaterku tercinta, Universitas
Muhammadiyah Makassar.
vii
ABSTRAK
Nur Azizah Rezki Putri. 2020. Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematika Pada Materi Pecahan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2
Sungguminasa. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.
Pembimbing I Andi Husniati dan Pembimbing II Kristiawati.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk
memberikan gambaran kemampuan pemahaman konsep pecahan dengan subjek 3
siswa kelas VIII 3 SMP Negeri 2 Sungguminasa tahun ajaran 2019/2020 yang
dipilih berdasarkan data kemampuan pemahaman konsep siswa dan rekomendasi
dari guru matematika dengan 1 siswa kemampuan tinggi, 1 siswa kemampuan
sedang dan 1 siswa kemampuan rendah. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tes pemahaman konsep dan pedoman wawancara. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: Siswa yang memiliki kemampuan tinggi
memenuhi empat indikator pemahaman konsep pada materi pecahan yaitu:
mampu menginterpretasi gambar dan menyatakan dalam bentuk pecahan
(interpreting), mampu memberi contoh dalam bentuk gambar (exemplifying),
mampu mengklasifikasikan jenis pecahan (classifying), dan mampu
membandingkan pecahan (comparing); Siswa yang memiliki kemampuan sedang
memenuhi empat indikator pemahaman konsep matematika pada materi pecahan
yaitu mampu menginterpretasi gambar dan menyatakan dalam bentuk pecahan
(interpreting), mampu memberi contoh pecahan dalam bentuk gambar
(exemplifying), mampu mengklasifikasikan jenis-jenis pecahan (classifying) dan
mampu membandingkan pecahan (comparing); dan Siswa yang memiliki
kemampuan rendah memenuhi dua indikator pemahaman konsep matematika
pada materi pecahan yaitu mampu menginterpretasi gambar dan menyatakan
dalam bentuk pecahan (interpreting) dan Mampu memberi contoh pecahan dalam
bentuk gambar (exemplifying).
Kata Kunci : Pemahaman konsep, Pecahan.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, Wr.Wb
Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah SWT yang telah memberikan
semangat, kesempatan dan kesehatan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Deskripsi Kemampuan Pemahaman
Konsep Matematika Pada Materi Pecahan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2
Sungguminasa”. Dan tak lupa shalawat beriring salam kepada junjungan nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita menuju alam yang penuh dengan
ilmu pengetahuan.
Dalam penelitian skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak
kesulitan yang dihadapi namun berkat usaha dan bantuan dari berbagai pihak
akhirnya skripsi ini dapat penulis selesaikan walaupun masih jauh dari
kesempurnaannya, untuk itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran
untuk memperbaikinya. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada Bapak tercinta Sangkala HM dan Mama Nurhayati yang telah
membesarkan, dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang dan pengorbanan
besar berupa moril dan materiil yang tak terhingga. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Ayahanda Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Ayahanda Erwin Akib, M.Pd., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
ix
3. Ayahanda Mukhlis, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Prodi Pendidikan Matematika
Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Ayahanda Ma’rup, S.Pd., M.Pd., selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan
Matematika Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar.
5. Ibunda Andi Husniati, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing I dan Ibunda
Kristiawati, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam memberikan bimbingan dan
pengarahan kepada penulis.
6. Ibunda Sri Satriani, S.Pd., M.Pd., dan Ibunda Rezky Ramdani, S.Pd., M.Pd.,
selaku validator yang telah memberikan arahan dan petunjuk terhadap
instrumen penelitian.
7. Para Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah
memberikan ilmu selama penulis menempuh pendidikan.
8. Para staf Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah melayani
dengan penuh sabar demi kelancaran proses perkuliahan.
9. Bapak Muhammad Irfan Mahmud, S.Pd. selaku kepala SMP Negeri 2
Sunggumiasa yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk
melaksanakan penelitian.
10. Ibu Fatimah, S.Pd., M.Pd. selaku guru bidang studi matematika SMP Negeri
2 Sungguminasa yang telah membantu peneliti selama proses penelitian.
x
11. Siswa-siswi kelas VII 3 SMP Negeri 2 Sungguminasa yang telah bekerjasama
dalam pelaksanaan penelitian ini.
12. Teman-teman angkatan 2016 di Pendidikan Matematika khususnya 2016 D
dan yang bersedia menemani peneliti selama proses penelitian, untuk
bantuannnya dalam memberikan ide dan motivasi selama penyusunan skripsi
ini.
13. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada
semuanya. Demi perbaikan selanjutnya saran dan kritik yang membangun akan
penulis terima dengan senang hati. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Amin.
Wassalamu’alaikum Wr, Wb.
Makassar, Desember 2020
Penulis
Nur Azizah Rezki Putri
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... iii
SURAT PERNYATAAN .................................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN ....................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4
E. Batasan Istilah ............................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 6
A. Deskripsi ........................................................................................ 6
B. Pemahaman Konsep Matematika………………………………6
C. Pecahan .......................................................................................... 11
D. Penelitian Relevan ......................................................................... 13
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 16
A. Jenis Penelitian .............................................................................. 16
xii
B. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 16
C. Subjek Penelitian ........................................................................... 16
D. Instrumen Penelitian ...................................................................... 17
E. Prosedur Penelitian ........................................................................ 17
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 18
G. Keabsahan Data ............................................................................. 19
H. Teknik Analisis Data ..................................................................... 20
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 21
A. Hasil Penelitian ............................................................................. 21
B. Pembahasan ……...…………..…………………………………. 49
C. Keterbatasan Penelitian…………………………………………. 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 55
A. Kesimpulan ................................................................................... 55
B. Saran .............................................................................................. 56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 : Subjek Terpilih ................................................................................... 22
Tabel 4.2 : Perbandingan Pemahaman Konsep dalam Menyelesaikan soal
Pecahan .............................................................................................. 52
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 : Jawaban Soal Nomor 1 Bagian a SKT .......................................... 23
Gambar 4.2 : Jawaban Soal Nomor 1 Bagian b SKT .......................................... 24
Gambar 4.3 : Jawaban Soal Nomor 1 Bagian c SKT .......................................... 26
Gambar 4.4 : Jawaban Soal Nomor 1 Bagian d SKT .......................................... 27
Gambar 4.5 : Jawaban Soal Nomor 2 SKT ......................................................... 28
Gambar 4.6 : Jawaban Soal Nomor 3 SKT ......................................................... 30
Gambar 4.7 : Jawaban Soal Nomor 4 SKT ......................................................... 31
Gambar 4.8 : Jawaban Soal Nomor 1 Bagian a SKS .......................................... 32
Gambar 4.9 : Jawaban Soal Nomor 1 Bagian b SKS .......................................... 34
Gambar 4.10 : Jawaban Soal Nomor 1 Bagian c SKS ........................................ 35
Gambar 4.11 : Jawaban Soal Nomor 1 Bagian d SKS ........................................ 36
Gambar 4.12 : Jawaban Soal Nomor 2 SKS ....................................................... 37
Gambar 4.13 : Jawaban Soal Nomor 3 SKS ....................................................... 39
Gambar 4.14 : Jawaban Soal Nomor 4 SKS ....................................................... 40
Gambar 4.15 : Jawaban Soal Nomor 1 Bagian a SKR ........................................ 41
Gambar 4.16 : Jawaban Soal Nomor 1 Bagian b SKR ........................................ 43
Gambar 4.17 : Jawaban Soal Nomor 1 Bagian c SKR ........................................ 44
Gambar 4.18 : Jawaban Soal Nomor 1 Bagian d SKR ........................................ 45
Gambar 4.19 : Jawaban Soal Nomor 2 SKR ....................................................... 46
Gambar 4.20 : Jawaban Soal Nomor 3 SKR ....................................................... 47
Gambar 4.21 : Jawaban Soal Nomor 4 SKR ....................................................... 48
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sebagai salah satu cara manusia untuk menambah
pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan formal ataupun nonformal.
Sesuai dengan tujuan dalam sistem pendidikan di Indonesia yaitu potensi
yang dimiliki siswa harus dikembangkan supaya menjadi warga Negara yang
beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, sehat, berakal, mahir, tidak
bergantung dengan orang lain, cinta tanah air dan bertanggungjawab. Untuk
mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan suatu pembelajaran dalam berbagai
bidang studi.
Matematika adalah suatu ilmu yang dipelajari dalam pendidikan
formal dan juga sebagai variabel agar mutu pendidikan di Negara ini semakin
meningkat. Pelajaran matematika adalah pelajaran yang menghubungkan
banyak konsep yang terkait antara satu dengan yang lainnya. Keterkaitan
antara konsep materi yang satu dengan yang lain adalah bukti bahwa
pemahaman konsep sangatlah penting.
Memahami konsep merupakan modal dalam mempelajari matematika.
Karena untuk dapat mengaitkan suatu konsep dengan konsep lainnya,
mengaplikasikan materi dengan soal-soal, melakukan pembuktian dan
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari itu membutuhkan pemahaman
konsep terlebih dahulu (Alfirdaus, 2008). Pola pembelajaran teori, pemberian
2
contoh soal dan latihan merupakan cara mengembangkan pembelajaran
matematika. Biasanya siswa hanya mencatat apa yang disampaikan oleh guru
tanpa memahami apa yang dicatatnya. Dan terkadang siswa tidak memahami
konsep ketika diberi soal latihan meski melihat buku catatannya. Apabila ini
terjadi secara terus-menerus maka akan memberikan dampak buruk bagi
siswa dan berpengaruh terhadap hasil belajar. Oleh karena itu dibutuhkan
pembaharuan dalam rancangan pembelajaran agar siswa mudah memahami
konsep matematika yang dipelajari (Fajar, 2018). Banyaknya anggapan
matematika itu pelajaran yang sukar dikarenakan siswa tidak memperhatikan
penyampaian guru jadi siswa tidak paham akan konsep matematika. Untuk
memahami konsep, diperlukan kemampuan berpikir, memahami dan
mengolah informasi yang disampaikan guru agar konsep yang disampaikan
oleh guru dipahami oleh siswa, bukan dengan menghaf rumus ataupun
mengingat.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kesalahan konsep dalam
pembelajaran matematika yaitu siswa tidak memiliki ketertarikan terhadap
pembelajaran matematika yang menyebabkan siswa tidak paham akan konsep
yang disampaikan guru atau penguasaan konsep yang kurang oleh guru.
Sebelum mengajar guru harus menguasai konsep yang akan disampaikannya,
agar apa yang disampaikan ke siswa jelas dan mudah untuk dipahami oleh
siswa. Dalam kasus ini, siswa hanya menghapal rumus atau konsep,
melainkan memahami konsep. Akhirnya, mereka tidak dapat
mengaplikassikan rumus atau menyelesaikan soal (Novitasari, 2016).
3
Pecahan adalah materi dalam matematika yang diajarkan dari tingkat
dasar sampai menengah atas. Walaupun pecahan sudah dipelajari ditingkat
Sekolah Dasar (SD) namun pada kenyataannya masih banyak siswa yang
kurang memahami konsep pecahan.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru matematika
kelas VII. 3 SMP Negeri 2 Sungguminasa dalam pembelajaran materi
pecahan masih banyak siswa yang belum mampu mengklasifikasikan jenis
pecahan, membandingkan pecahan jika penyebutnya berbeda dan sulit
mengerjakan operasi pada pecahan. Kemudian, pada saat mengerjakan soal
ulangan harian hanya 9 siswa yang mampu memperoleh nilai yang baik. Hal
tersebut disebabkan karena siswa belum memahami konsep dari materi
pecahan akibatnya jika diberi soal yang bervariasi siswa tidak dapat
mengerjakannya. Adapun penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh W.
Eggy Yufentya, 2019 dengan hasil penelitian siswa dengan kemampuan
pemahaman rendah memperoleh presentase kurang dari 50% untuk setiap
indikator, siswa dengan kemampuan sedang memperoleh presentasi kurang
dari 50% untuk setiap indikatornya dan siswa dengan kemampuan tinggi
memperoleh presentase lebih dari 50% untuk setiap indikatornya. Kemudian
penelitian yang dilakukan oleh Ayu Putri Fajar 2019 Dengan hasil penelitian
sebagai berikut: siswa yang memiliki kemampuan tinggi dapat menyelesaikan
6 butir soal sama halnya siswa tersebut menguasai 6 indikator pemahaman
konsep, siswa yang memiliki kemampuan sedang dapat menyelesaikan 6 butir
soal sama halnya siswa tersebut menguasai 6 indikator pemahaman konsep
dan yang memiliki kemampuan rendah dapat menyelesaikan 4 butir soal sama
4
halnya siswa tersebut menguasai 4 indikator kemampuan pemahaman konsep
matematika.
Berdasarkan paparan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematika pada Materi Pecahan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2
Sungguminasa”.
B. Rumusan Malasah
Rumusan masalah penelitian yang dilaksanakan yaitu bagaimana
deskripsi kemampuan pemahaman konsep matematika pada materi pecahan
siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sungguminasa?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan
pemahaman konsep matematika pada materi pecahan siswa kelas VIII SMP
Negeri 2 Sungguminasa.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
Siswa dapat mengetahui kemampuannya dalam memahami materi yang telah
diajarkan guru sehingga dapat meningkatkan kemampuannya dalam
pemahaman konsep pada mata pelajaran matematika.
5
2. Bagi Guru
Guru dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa dengan
mengetahui terlebih dahulu kemampuan siswa dalam memahami konsep
yang diajarkan.
3. Bagi sekolah
Guru maupun siswa dapat menjadikan penelitian ini sebagai acuan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.
E. Batasan Istilah
Adapun batasan istilah dalam penelitian ini adalah:
1. Deskripsi adalah menggambarkan suatu objek secara rinci sesuai
keadaan yang sebenarnya agar dapat dimengerti oleh orang-orang yang
membacanya
2. Kemampuan pemahaman konsep adalah kemampuan siswa dalam
memahami ide dan mampu mengungkapkan kembali dalam bentuk
lain yang mudah dipahami diri sendiri dan orang lain.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi
Dalam Kamus Bahasa Indonesia deskripsi adalah pemaparan kata-kata
yang detail dan jelas (Untara, 2013). Dalam artian luas, deskripsi dapat
diartikan suatu kaidah pengelolahan informasi yang mudah dimengerti oleh
orang-orang yang tak mengalami secara langsung dengan penyampaian yang
jelas (Akbar, 2018).
Kemudian Nursisto (Amandiri, 2015) menjelaskan bahwa deskripsi
adalah karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya
sehingga pembaca dapat mencitrai apa yang dilukiskan sesuai dengan citra
penulisannya. Deskripsi berasal dari kata “descrebe” yang berarti menulis
tentang. Deskripsi adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata
tentang suatu benda, tempat, suasana atau kejadian (Indarti, 2008).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, deskripsi adalah
menggambarkan suatu objek secara rinci sesuai keadaan yang sebenarnya
agar dapat dimengerti oleh orang-orang yang membacanya.
B. Pemahaman Konsep Matematika
1. Pengertian
Menurut Susanto (Kartika, 2018) pemahaaman merupakan suatu
fase yang mampu memberi penjelasan kreatif, memberi contoh, gambaran,
dan kemampuan menginterpretasi. Apabila kita telah memahami konsep
7
maka kita sudah berada pada fase hasil belajar yang tertinggi (Agustina,
2016). Pemahaman juga diartikan sebagai tahap seseorang mampu
menjelskan serta mendefinisikan sesuatu, menjabarkan, memberi contoh,
dan memaparkan informasi secara kreatif (Restianingsih, 2020).
Sariningsih (A’zima, 2019) pemahaman dapat diartikan sebagai sebuah
penyerapan arti suatu materi yang dipelajari. Jika seseorang mampu
mengenali, menginterpretasi dan menjelaskan suatu masalah maka
seseorang tersebut telah paham akan konsep. Namun, pada saat ini
penguasaan materi-materi yang diberikan oleh siswa masih tergolong
kategori rendah.
Ruseffendi (A’zima, 2019) kebanyakan siswa yang tidak mampu
atau sulit memahami sekalipun dalam hal yang biasa, dan masih terdapat
konsep yang keliru akibatnya matematika dianggap sebagai pelajaran yang
sulit. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan konsep
diantaranya faktor guru karena guru kurang menguasai konsep, pendekatan
dan metode pembelajaran yang tepat digunakan untuk menyampaikan
materi. Apabila guru tidak menguasai konsep, maka akan terjadi
penyampaian materi yang keliru dan diterima oleh siswa. Pemicu lainnya
yaitu tidak adanya variasi penggunaan media pembelajaran. Kemudian,
tidak adanya ketertarikan dari siswa terhadap pembelajaran matematika
jadi siswa tidak memperhatikan materi dan akhirnya tidak memahami
konsep. Kemudian dalam hal lainnya siswa hanya menghapal, bukan
memahami. Sehingga, dalam situasi berbeda siswa tidak dapat
mengaplikasikan rumus tersebut (Novitassari, 2016).
8
Menurut Sagala (Fatqurhohman, 2018) konsep merupakan suatu
ide abstrak yang mewakilii benda, peristiwa, agenda atau hubungan yang
memiliki kelengkapan yang sama. Soejadi, konsep ialah gagasan yang
tidak berwujud yang dimaksudkan mengadakan klasifikasi atau
penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau
rangkaian kata (Sirait, 2018). Serta Susanto (Kartika, 2018) konsep adalah
gambaran dalam pikiran, suatu pemikiran, ide, gagasan atau suatu
pengertian. Syaiful Bahri Djamarah (Fadzilah, 2016) menyatakan bahwa
belajar dengan pemahaman adalah salah satu cara belajar konsep. Konsep
terdiri atas dua yaitu konsep konkrit dan konsep terdefenisi. Konsep
kongkrit adalah hal yang menunjuk pada objek-objek dalam lingkungan
hidup. Sedangkan konsep yang terdefenisi adalah gagasan yang mewakili
realita kehidupan, tetapi tidak langsung menunjuk pada realitas dalam
lingkungan hidup.
Menurut Sanjaya (Akbar, 2018) Pemaahaman konseep ialah
kemampuan siswa menguasai sejumlah materi pelajaran, dimana siswa
tidak sekadar tahu atau mengingat apa yang dipelajarinya, tetapi juga
dapat mengungkapkan secara jelas agar dimengerti dengan baik,
menginterpretasi kemudian mampu mengaplikasikan konsep yang sesuai
dengan struktur yang ada. Jadi siswa dikatakan paham akan konsep jika
sudah bisa menyelesaikan permasalahan sesuai dengan strategi,
mengaplikasikan perhitungan sederhana, mempresentasikan konsep
menggunakan simbol dan merekonstruksi suatu bentuk menjadi bentuk
yang lain, Susanto (Kartika, 2018). Jika siswa telah paham akan suatu
9
konsep siswa tersebut pasti mampu mengutarakan ulang konsep yang telah
dipelajarinya dengan bahasanya sendiri dan juga mampu memberi contoh
dan bukan contoh dari konsep tersebut (Fadzillah, 2016).
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa
pemahaman konsep adalah kemampuan siswa dalam memahami ide dan
mampu mengungkapkan kembali dalam bentuk lain yang mudah dipahami
diri sendiri dan orang lain. Jikalau kita memahami dengan baik suatu
konsep maka kita akan mudah mengingat, menyusun dan menggunakan
konsep tersebut untuk menyelesaikan persoalan matematika. Oleh karena
itu, pemahaman konsep dijadikan salah satu dari aspek penilaian dalam
pembelajaran matematika.
2. Indikator Pemahaman Konsep
Indikator pemahaman konsep menurut (Syaharuddin, 2016) adalah:
a. Mampu menjelaskan kembali suatu konsep.
b. Mampu mengelompokkan objek sesuai dengan sifatnya berdasarkan
suatu konsep
c. Mampu membedakan contoh dan yang bukan contoh dari suatu
konsep.
d. Mampu membuat konsep dalam macam bentuk matematik.
e. Mampu membuat pengembangan suatu syarat yang memenuhi dari
suatu konsep.
f. Mampu memanfaatkan dan menentukan dan juga memilih cara atau
jenis operasi tertentu.
g. Mampu menerapkan konsep dalam menyelesaikan masalah.
10
Sedangkan menurut Anderson and Kratwohl (Husniati, A, 2019)
indikator pemahaman konsep diantaranya:
a. Interpreting, atau menginterpretasi
b. Examplifying, atau memberi contoh
c. Classifying, atau mengklasifikasikan
d. Summarizing, atau menyebutkan
e. Imferring, atau menyatakan
f. Comparing, atau membandingkan
g. Explaning, atau menjelaskan
Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa siswa dikatakan
memiliki kemampuan pemahaman konsep dalam pembelajaran
matematika jika memenuhi indikator pemahaman konsep, indikator dalam
penelitian ini adalah:
a. Mampu menginterpretasi gambar dan menyatakan dalam bentuk
pecahan (interpreting)
b. Mampu memberi contoh pecahan dalam bentuk gambar (exemplifying)
c. Mampu mengklasifikasikan jenis-jenis pecahan (classifying)
d. Mampu menyebutkan ciri-ciri dan jenis pecahan (summarizing)
e. Mampu menyatakan pengertian pecahan (imferring)
f. Mampu membandingkan pecahan (comparing)
g. Mampu merekonstruksi atau menjelaskan ulang (explaning)
Indikator yang digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
mengetahui pemahaman konsep matematika siswa dalam materi pecahan.
11
C. Pecahan
1. Pengertian
Pecahan yaitu bingan yang bentuknya 𝑘
𝑙 dimana 𝑘, 𝑙 merupakan bilangan
bulat serta 𝑙 ≠ 0. 𝑘 disebut pembilan kemudian 𝑙 disebut penyebut.
Dimana 𝑙 bukan faktor dari 𝑘 (Nuharini, 2008).
2. Jenis-jenis Pecahan
a. Pecahan Sejati
Pecahan sejati merupakan jenis pecahan yang nilai pembilangnya
kecil disbanding penyebut.
Contoh: 11
38,
45
69,
4
7
b. Pecahan Tidak Sejati
Pecahan tidak sejati adalah pecahan yang pembilangnya lebih dari
penyebut.
Contoh: 6
5,
5
2
c. Pecahan Desimal
Pecahan Desimal adalah bilangan yang didapat dari hasil pembagian
suatu bilangan dengan 10, 100, 1000 dst. Pecahan desimal dinyatakan
dengan tanda koma (,)
Contoh: 0,7 = 𝑡𝑢𝑗𝑢ℎ 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑒𝑝𝑢𝑙𝑢ℎ → 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑑𝑎𝑟𝑖 7 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 10.
d. Persen
Persen adalah pecahan yang penyebutnya merupakan nilai 100 dan
dinyatakan dengan lambang %.
Contoh: 10% 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑐𝑎 10 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 10
100.
12
e. Permil
Permil adalah pecahan yang penyebutnya adalah nilai 1000 dan
dinyatakan dengan lambang ‰.
Contoh: 19‰ dibaca 19 permil dan nilainya setara dengan 19
1000.
3. Pecahan Senilai
Pecahan senilai adalah pecahan yang bernilai sama, maksudnya nilai dari
pembilang dan penyebutnya bisa dikalikan atau dibagi dengan angka yang
sama. Jika diketahui 𝑝
𝑞 dengan 𝑝, 𝑞 ≠ 0 maka berlaku
𝑝
𝑞=
𝑝×𝑎
𝑞×𝑎 atau
𝑝
𝑞=
𝑝:𝑏
𝑝:𝑏′ dimana 𝑎, 𝑏 konstanta positif bukan nol.
Contoh 1: 1
3=
1×2
3×2=
2
6
Contoh 2: 3
9=
3:3
9:3=
1
3
4. Membandingkan Pecahan
Agar dapat membandingkan pecahan, cara yang digunakan adalah dengan
merubah angka dari penyebut agar penyebutnya sama.
Contoh: tentukan perbandingan dari kedua pecahan berikut 5
8 dan
17
2!
Penyelesaian:
Langkah pertama untuk menyamakan penyebut yaitu mencari kpk dari
kedua penyebut yaitu 8
5
8 …
17
2=
5 … 68
8
Setelah menyamakan penyebut, selanjutnya membandingkan kedua
bilangan tersebut dengan memberi tanda <, >, ≤, ≥, 𝑎𝑡𝑎𝑢 =
5 < 68
8 𝑎𝑡𝑎𝑢
5
8 <
17
2
13
5. Operasi Pecahan
a. Penjumlahan Pecahan
Pecahan dengan penyebut yang sama dengan menjumlahkan
pembilang, kemudian disederhanakan. 2
5+
4
5=
6
5= 1
1
5
Penjumlahan dengan penyebut berbeda dengan cara menyamakan
penyebut dengan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) 2
5+
1
2=
4
10+
5
10=
9
10
b. Pengurangan Pecahan
Mengurangkan pecahan berpenyebut sama dengan mengurangkan
pembilang 1
2−
2
5=
5
10−
4
10=
1
10
c. Perkalian Pecahan
Dalam operasi perkalian pada pecahan caranya dengan mengalikan
pembilang dan penyebut dengan penyebut. Perhatikan contoh berkut:
1
2×
4
5=
4
10
d. Pembagian Pecahan
Dalam operasi pembagian pecahan, pecahan yang disebelah kanan
dibalikkan, setelah dibalikkan tanda : diubah menjadi tanda kali (×),
untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut:
6
5:
2
5=
6
5×
5
2=
30
10= 3 (As’ari, 2013)
D. Penelitian Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh W. Eggy Yufentya, dkk tahun 2019
dengan hasil penelitian siswa yang kemampuan pemahamannya tinggi
mencapai > 50% dalam pencapaian tiap indikator. Sedangkan untuk
14
siswa yang berkemampuan sedang dan rendah tidak mencapai 50%
dalam pencapaian tiap indikatornya.
Persamaan pada penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh W.
Eggy Yufentya, dkk. adalah meneliti pemahaman konsep siswa.
Perbedaannya, pada penelitian ini meneliti pemahaman konsep
matematika siswa materi pecahan, sedangkan penelitian W. Eggy
Yufentya, dkk meneliti pemahaman konsep matematika siswa pada
materi lingkaran.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Ayu Putri Fajar tahun 2019 dengan hasil
penelitian bahwa kinerja siswa dari masing-masing kategori adalah
sebagai berikut: (a) siswa pada kategori tinggi dapat mengerjakan 6 butir
soal atau menguasai 6 indikator kemampuan pemahaman konsep
matematis; (b) siswa pada kategori sedang dapat mengerjakan 6 butir
soal atau menguasai 6 indikator kemampuan pemahaman konsep
matematis; dan (c) siswa pada kategori rendah dapat mengerjakan 4 butir
soal atau menguasai 4 indikator kemampuan pemahaman konsep
matematis.
Persamaan dalam penelitian ini dan penelitian yang dilakukan Ayu Putri
Fajar adalah penelitian ini meneliti kemampuan pemahaman matematika
siswa. Perbedaannya terletak pada materi pada penelitian ini meneliti
pemahaman konsep matematika materi pecahan sedangkan penelitian
Ayu Putri Fajar meneliti pemahaman konsep matematika siswa materi
SPLDV.
15
3. Penelitian yang dilakukan oleh Nor Aulia Mukrimatin, dkk tahun 2018
dengan hasil penelitian ada banyak siswa yang tidak menguasai indikator
pemahaman konsep persentasinya hanya mencapai 33,11%.
Persamaan pada penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Nor
Aulia, dkk. adalah meneliti kemampuan pemahaman konsep matematika
siswa dalam materi pecahan. Perbedaannya penelitian Nor Aulia
materinya lebih spesifik ke perkalian pecahan tingkat SD.
16
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui
kemampuan pemahaman konsep matematika materi pecahan siswa kelas VIII.
3 SMPN 2 Sungguminasa.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus 2020 di kelas
VIII. 3 SMP Negeri 2 Sungguminasa Kabupaten Gowa.
C. Subjek Penelitian
Pemilihan subjek pada penelitian ini diperoleh dari nilai rapor sebagai
kemampuan awal. Data kemampuan awal siswa digunakan untuk
mengelompokkan siswa menjadi 3 yaitu siswa dengan kemampuan tinggi,
sedang dan rendah. Kemudian diperoleh 3 orang siswa sebagai subjek yaitu 1
siswa yang pemahaman tinggi, 1 siswa pemahaman sedang dan 1 siswa yang
pemahaman rendah dengan pertimbangan has ail belajar dan rekomendasi
dari guru mata pelajaran. Adapun langkah-langkah pemilihan subjek, yaitu:
1. Menetapkan kelas calon subjek
2. Meminta data kemampuan hasil belajar siswa
17
3. Memberikan tes pemahaman konsep kepada siswa berupa soal pecahan 7
nomor untuk mengidentifikasi pemahaman konsep matematika siswa
4. Menetapkan 1 subjek tinggi, 1 subjek sedang dan 1 subjek rendah
berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika dan tes
pemahaman konsep matematika materi pecahan.
D. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan beberapa instrument penelitian, yaitu:
1. Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika
Tes ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana subjek paham akan
materi pecahan. Kemudian hasil tes kemampuan pemahaman juga
digunakan untuk mendeskripsikan pengetahuan siswa menguasai materi
pecaan.
2. Pedoman Wawancara
Dalam penelitian ini Pedoman wawancara digunakan untuk
mengumpulkan informasi secara detail tentang sejauh mana subjek paham
akan materi pecahan. Pelaksanaan wawancara dilakukan setelah
pemberian tes kemampuan pemahaman konsep. Pada penelitian ini
menggunakan pedoman wawancara tidak terstruktur.
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang peneliti rancang adalah:
1. Tahap Persiapan
a. Observasi awal.
b. Membuat surat izin meneliti.
18
c. Bertemu dengan kepala sekolah menyerahkan surat izin penelitian dan
menjelaskan hal-hal yang akan dilakukan di sekolah.
d. Bertemu dengan guru mata pelajaran untuk mengidentifikasi
mengenai kelas yang akan dilakukan penelitian.
e. Membuat instrumen yang diperlukan dalam penelitian.
f. Melakukan validasi ahli untuk instrument penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Menetapkan jadwal tes pemahaman konsep kepada siswa kelas VIII.3
SMP Negeri 2 Sungguminasa.
b. Mewawancarai guru matematika untuk memilih subjek
c. Melaksanakan tes pemahaman konsep sesuai jadwal yang ditetapkan.
d. Memeriksa jawaban hasil tes pemahaman konsep dan
mengidentifikasi pemahaman konsep siswa.
e. Menetapkan jadwal wawancara kepada subjek penelitian.
f. Melaksanakan wawancara terhadap subjek penelitian.
g. Menyimpulkan pemahaman konsep siswa berdasarkan hasil
wawancara.
3. Tahap Deskriptif
Tahap deskriptif dilakukan pada saat data yang telah dikumpulkan sudah
dapat menggambarkan kemampuan atau sejauh mana pengetahuan siswa
tentang matri pecan.
F. Teknik Pengumpulan Data
Salah satu cara yang digunakan peneliti untuk memperoleh data yang
diperlukan yaitu:
19
1. Pemberian Tes Pemahaman Konsep Matematika
Untuk memperoleh data kemampuan pemahaman konsep matematika
siswa maka peneliti memberikan soal tes pemahaman kepada siswa Kelas
VIII. 3 SMP Negeri 2 Sungguminasa. Tes pemahaman konsep yang
dibuat berdasarkan indikator-indikator pemahaman konsep. Sehingga,
diperoleh kemampuan pemahaman konsep siswa dan dapat ditentukan
subjek dari hasil tes tersebut.
2. Wawancara
Wawancara merupakan metode dalam mengumpulkan indormasi dengan
cara mengadakan komunikasi dengan subjek penelitian. Peneliti
memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada subjek untuk menggali
informasi lebih dalam tentang kemampuan pemahaman konsep siswa dan
penyebab kesalahan konsep. Sebelum melakukan wawancara, terlebih
dahulu peneliti membuat pedoman wawancara yang sesuai dengan
masalah ingin diketahui dan mendiskusikannya dengan dosen
pembimbing kemudian melakukan validasi ke dosen validator.
G. Keabsahan Data
Pemerikasaan data dengan melakukan triangulasi yang diartikan sebagai
teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di
luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap
data itu. Dalam penelitian ini jenis triangulasi yang digunakan adalah
triangulasi metode dengan membandingkan data hasil pemeriksaan dokumen
dengan data hasil wawancara.
20
H. Teknik Analisis Data
Adapun tahapan analisis data dalam penelitian ini adalah:
1. Reduksi Data
Pada tahap ini peneliti merangkum, mengambil sesuatu yang penting, dan
difokuskan dengan hal pokok agar informasi yang didapatkan bisa
memberikan gambaran yang lebih jelas, dan memudahkan peneliti
mengumpulkan informasi selanjutnya. Data yang akan tereduksi dalam
penelitian adalah hasil kerja siswa dan kemudian dijadikan data deskripsi.
2. Penyajian Data
Tahap penyajiian dat a pada penelitian ini disajikan dengan deskripsi data
tertulis derta hasil wawancara sehingga bisa memecahkan permasalaahan
dalam penelitiian ini.
3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Penarikan kesimpulan dan verfikasi merupakan serangkaian kegiatan
yang bisa memberikan ulasan dari tiap pertanyaan dan tujuan penelitiian.
Yang didapat dari hasil kerja siswa dan saat mewawancarai subjek yang
dipilih dan dapat mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap
pecahaan.
21
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Kegiatan pengambilan data dilakukan pada siswa kelas VIII. 3 SMP Negeri 2
Sungguminasa dimulai dengan memilih subjek yang mewakili masing-masing
kategori kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
Untuk menentukan subjek, dipilih berdasarkan hasil belajar matematika atau
sebagai kemampuan awal siswa, dengan mempertimbangkan nilai rapor dari
masing-masing calon subjek. Berdasarkan nilai rapor sebagai kemampuan awal
siswa kemudian dipilih masing-masing kategori 1 subjek berkemampuan tinggi, 1
subjek berkemampuan sedang dan 1 subjek berkemampuan rendah dan atas saran
guru matematika ketiga subjek dianggap dapat membantu memberikan data yang
diperlukan.
Setelah subjek terpilih maka ketiga subjek diberikan tes pemahaman konsep
pada hari Kamis 13 Agustus 2020, ketiga subjek diberikan soal tes kemampuan
pemahaman konsep matematika materi pecahan, yang memuat soal berdasarkan
indikator pemahaman konsep matematika. Setelah subjek menyelesaikan soal tes
pemahaman konsep materi pecahan, dilanjutkan dengan wawancara dengan
subjek untuk memperoleh informasi lebih dalam tentang pemahaman konsep
siswa sesuai dengan jawaban siswa pada tes pemahaman konsep pada hari Kamis
20 Agustus 2020.
22
Adapun subjek yang terpilih berdasarkan kemampuan awal siswa dan atas saran
guru matematika, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Subjek Terpilih
No. Kategori Kemampun Kode
1 Tinggi SKT
2 Sedang SKS
3 Rendah SKR
Data dari penelitian dideskripsikan berdasarkan jawaban dan hasil wawancara
kemudian diberikan kode untuk Subjek Kemampuan Tinggi (SKT), Subjek
Kemampuan Sedang (SKS) dan Subjek Kemampuan Rendah (SKR). Adapun
deskripsi pemahaman konsep pada materi pecahan siswa kelas VIII.3 SMP Negeri
2 Sungguminasa dapat dilihat pada uraian berikut.
1. Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika dan Hasil
Wawancara Subjek Kemampuan Tinggi (SKT)
a. Soal nomor 1 bagian a (interpreting)
Berikut terlampir jawaban SKT nomor 1.a:
Jawablah soal berikut dengan tepat!
23
Berapakah nilai pecahan potongan pizza di atas?
Jawaban SKT:
Gambar 4.1 Jawaban Soal Nomor 1 Bagian a SKT
Pada jawaban tes pemahaman konsep materi pecahan SKT terlihat bahwa
SKT menginterpretasi dengan baik gambar potongan pizza sehingga SKT
menyatakan nilai potongan pizza tersebut dengan tepat yaitu 1
6. Untuk mengetahui
kemampuan pemaahaman konseep matematika di materi pecahan akan diberikan
wawancara dibawa ini:
P: Gambar apa yang adik lihat pada soal nomor 1 bagian a?
SKT: Gambar Pizza kak
P: Ada berapa potongan yang adik lihat pada gambar?
SKT: Ada 6 potong pizza kak
P: Berapa nilai setiap potongan pizza?
SKT: 1
6 kak
P: Kenapa bisa 1
6 ?
SKT: Karena pizzanya kak da 6 potong jadi 1 potong itu nilainya 1
6 kak.
24
Berdasarkan hasil tes pemahaman konsep dan wawancara maka dapat
disimpulkan bahwa SKT mampu menginterpretasi gambar dengan baik dan
menyatakan dalam bentuk pecahan.
b. Soal nomor 1 bagian b (exemplifying)
Berikut Berikut terlampir jawaban SKT nomor 1.b
Arsirlah bagian yang sesuai bagian dengan nilai pecahannya!
𝟒
𝟔
Jawaban SKT:
Gambar 4.2 Jawaban Soal Nomor 1 Bagian b SKT
Pada jawaban tes pemahaman konsep materi pecahan terlihat bahwa SKT
mengarsir dengan benar gambar jaring-jaring kubus, yaitu mengarsir 4 bagian
gambar jaring-jaring kubus. Hal tersebut menunjukkan bahwa SKT mampu
memberi contoh pecahan dalam bentuk gambar. Untuk mengetahui kemampuan
25
pemahaaman konseep matematika di maateri pecahan akan diberikan wawaancara
dibawa ini:
P: Gambar apa yang adik lihat pada soal nomor 1 bagian b ?
SKT: Gambar jaring-jaring kubus kak
P: coba berikan contoh dalam bentuk gambar lain yang nilainya juga 4
6
SKT:
Berdasarkan hasil tes pemahaman konsep dan wawancara maka dapat
disimpulkan bahwa SKT mampu memberi contoh pecahan dalam bentuk gambar
pada soal nomor 1. bagian b.
c. Soal nomor 1 bagian c (classifying)
Berikut Berikut terlampir jawaban SKT nomor 1.c:
58
11,
2
7, 0,7, 12%, 22%,
98
3, 0,65,
4
5,
11
3, 45%,
9
17,
22
7,
214
7, 0,5, 2
1
2.
Kelompokkan berdasarkan jenis pecahannya!
26
Jawaban SKT:
Gambar 4.3 Jawaban Soal Nomor 1 Bagian c SKT
Pada jawaban tes pemahaman konsep materi pecahan terlihat bahwa SKT
dapat mengklasifikasikan jenis pecahan yaitu pecahan biasa murni, pecahan
desimal, pecahan campuran, pecahan biasa tidak murni dan persen dengan sesuai.
Untuk mengetahui kemampuan konseep matematiika dimateri pecahan akan
diberikan wawancara dibawa ini:
P: Apa saja jenis pecahan yang ada pada soal?
SKT: pecahan murni, pecahan desimal, pecahan campuran,
pecahan tidak murni dan persen
P: misalnya 0,3 itu jenis pecahan apa?
SKT: pecahan desimal kak
P: kalau 63
4 dek jenis pecahan apa?
SKT: Pecahan campuran kak
27
Berdasarkan hasil tes pemahaman konsep dan wawancara maka dapat
disimpulkan bahwa SKT mampu mengklasifikasikan jenis-jenis pecahan.
d. Soal nomor 1 bagian d (summarizing)
Berikut terlampir jawaban SKT nomor 1.d:
Ada berapa jenis pecahan yang kamu ketahui? Jelaskan dan berikan contoh!
Jawaban SKT:
Gambar 4.4 Jawaban Soal Nomor 1 Bagian d SKT
Pada jawaban tes pemahaman konsep materi pecahan terlihat bahwa SKT
menuliskan jenis-jenis pecahan dan menuliskan contoh dari masing-masing
pecahan. SKT tidak memberikan penjelasan tentang ciri-ciri dari setiap jenis
pecahan. Hal ini menunjukkan bahwa SKT belum mampu memenuhi indikator
menyebutkan ciri-ciri dan jenis pecahan. Untuk mengetahui kemampuan konseep
matematiika dimateri pecahan diberikan wawancara dibawa ini:
P: Jenis pecahan apa saja yang adik ketahui?
28
SKT: Pecahan campuran, pecahan desimal, pecahan murni, Pecahan tidak murni
dan persen
P: kalau yang termasuk pecahan murni itu yang mana?
SKT: misal 2
4,
1
6
P: Bisa berikan penjelasan singkat tentang pecahan murni dek?
SKT: contonya ji ku tahu kak
P: Kan kita sebut tdi pecahan murni pecahan tidak murni, apa bedanya dek
kedua pecahan itu?
SKT: tidak tahu kak
Berdasarkan hasil tes pemahaman konsep dan wawancara maka dapat
disimpulkan bahwa SKT belum mampu menyebutkan ciri-ciri dan jenis pecahan.
e. Soal nomor 2 (imferring)
Berikut terlampir jawaban SKT nomor 2:
Tuliskan pengertian pecahan menurut kamu!
Jawaban SKT:
Gambar 4.5 Jawaban Soal Nomor 2 SKT
29
Pada jawaban tes pemahaman konsep materi pecahan terlihat bahwa
SKT menuliskan pengertian pecahan adalah bilangan yang terdiri dari
pembilang dan penyebut. Untuk mengetahui lebih lanjut Kemampuan
pemahamaan konseep matematiika dimateri pecahan diberikan wawancara
dibawa ini:
P: coba jelaskan pengertian pecahan menurut adik
SKT: Pecahan merupakan bilangan yang terdiri dari penyebut dan
pembilang kak
P: yang mana itu penyebut yang mana itu pembilang dek?
SKT: misal kak pecahan 2
6 yang angka 2 itu pembilang, 6 penyebut kak
P: jadi semua bilangan yang terdiri dari penyebut dan pembilan itu namanya
pecahan dek?
SKT: iye kak
Berdasarkan hasil tes pemahaman konsep dan wawancara maka dapat
disimpulkan bahwa SKT belum mampu menyatakan pengertian pecahan.
f. Soal nomor 3 bagian a dan b (comparing)
Berikut terlampir jawaban SKT nomor 3.a dan 3.b:
Lengkapi pecahan berikut dengan tanda <, >, =, ≤ dan ≥ agar perbandingan
pecahan berikut menjadi benar!
a. 5
7
19
7
b. 14
24
5
8
30
Jawaban SKT:
Gambar 4.6 jawaban soal nomor 6 SKT
Pada jawaban tes pemahaman konsep materi pecahan terlihat bahwa SKT
menyelesaikan perbandingan pecahan pada soal nomor 3 bagian a menyatakan
5
7<
19
7 dengan jawaban yang tepat. Kemudian pada soal nomor 3 bagian b SKT
menyelesaikan dengan menyamakan penyebut kedua pecahan lalu
membandingkannya. SKT menyatakan bahwa 12
24<
5
6. Untuk mengetahui lebih
lanjut Kemampuan pemahamaan konseep matematiika dimateri pecahan diberikan
wawancara dibawa ini:
P: Bagaimana cara adek menyelesaikan soal nomor 3 bagian a
SKT: langsung ji kukasi tanda lebih kecil kak karena sama
penyebutnya jadi kak kukasi tanda < kak
P: oiya dek. Kalau bagian b nya bagaimana?
31
SKT: kalau bagian b kak disamakan penyebutnya dulu kak pakai KPK kalau
sama mi kak baru ka kasi tanda dan menurutku kak tanda < kak
Berdasarkan hasil tes pemahaman konsep dan wawancara maka dapat
disimpulkan bahwa SKT mampu membandingkan pecahan.
g. Soal nomor 4 (explaning)
Berikut terlampir jawaban SKT nomor 4:
Apakah 1
12 adalah pecahan? Berikan alasan!
Jawaban SKT:
Gambar 4.7 Jawaban Soal Nomor 4 SKT
Pada jawaban tes pemahaman konsep materi pecahan terlihat bahwa SKT
menyelesaikan soal dengan baik pada pertanyaan nomor 4 dengan soal sebab
akibat pecahan. SKT mengemukakan bahwa 1
12 merupakan pecahan karena terdiri
dari pembilang dan penyebut. Untuk mengetahui kemampuan pemahamaan
konseep matematiika dimateri pecahan diberikan wawancara dibawa ini:
P: apakah 1
12 merupakan pecahan?
SKT: Iye kak pecahan
32
P: bisa dijelaskan dek alasanta kenapa kita sebut 1 12⁄ itu pecahan?
SKT: Karena kak ada pembilang dan penyebutnya jadi itu merupakan
pecahan kak
Berdasarkan hasil tes pemahaman konsep dan wawancara maka dapat
disimpulkan bahwa SKT mampu menyatakan sebab akibat dalam pecahan tetapi
belum tepat dalam menyatakan pengertian pecahan.
2. Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika dan Hasil
Wawancara Subjek Kemampuan Sedang (SKS)
a. Soal nomor 1 bagian a (interpreting)
Berikut terlampir jawaban SKS nomor 1.a:
Berapakah nilai pecahan potongan pizza di atas?
Jawaban SKS:
Gambar 4.8 Jawaban Soal Nomor 1 Bagian a SKS
33
Pada jawaban tes pemahaman konsep materi pecahan SKS terlihat bahwa
SKS menginterpretasi dengan baik gambar potongan pizza sehingga SKS
menyatakan nilai potongan pizza tersebut dengan tepat yaitu 1
6. Untuk mengetahui
kemampuan pemahaaman konseep matematiika dimateri pecahan diberikan
wawancara dibawa ini:
P: gambar apa yang adik lihat pada soal nomor 1 bagian a?
SKS: pizza kak
P: ada berapa potongan yang adik lihat pada gambar?
SKS: 6 kak
P: Berapa nilai setiap potongan pizza?
SKS: 1
6 kak
P: Kenapa 1
6 dek? Bsa dijelaskan?
SKS: Karena kak ada 6 potong pizza jdi 1 potong nilainya 1
6
Berdasarkan hasil tes pemahaman konsep dan wawancara maka dapat
disimpulkan bahwa SKS mampu menginterpretasi gambar dengan baik dan
menyatakan dalam bentuk pecahan.
b. Soal nomor 1 bagian b (exemplifying)
Berikut terlampir jawaban SKS nomor 1.b:
34
Arsirlah bagian yang sesuai bagian dengan nilai pecahannya!
𝟒
𝟔
Jawaban SKS:
Gambar 4.9 Jawaban Soal Nomor 1 Bagian b SKS
Pada jawaban tes pemahaman konsep materi pecahan terlihat bahwa SKS
mengarsir 4 bagian pada gambar jaring-jaring kubus. Untuk mengetahui
kemampuan pemahaaman konseep matematiika dimateri pecahan mka diberikan
wawancara dibawa ini:
P: Gambar apa yang adik lihat pada soal nomor 1 bagian b?
SKS: jaring-jaring kubus kak
P: coba berikan contoh dalam bentuk gambar lain yang nilainya
juga 4
6
SKS:
35
Berdasarkan hasil tes pemahaman konsep dan wawancara maka dapat
disimpulkan bahwa SKS mampu memberi contoh pecahan dalam bentuk gambar
pada soal nomor 1.b.
c. Soal nomor 1 bagian c (classifying)
Berikut terlampir jawaban SKS nomor 1.c:
58
11,
2
7, 0,7, 12%, 22%,
98
3, 0,65,
4
5,
11
3, 45%,
9
17,
22
7, 21
4
7, 0,5, 2
1
2.
Kelompokkan berdasarkan jenis pecahannya!
Jawaban SKS:
Gambar 4.10 Jawaban Soal Nomor 1 Bagian c SKS
Pada jawaban tes pemahaman konsep materi pecahan terlihat bahwa SKS
menuliskan jenis pecahan yaitu pecahan biasa, pecahan desimal dan persen. Untuk
mengetahui kemampuan pemahaman konsep dimateri pecahan jadi diberikan
wawancara dibawa ini:
P: Apa saja jenis pecahan yang ada pada soal?
36
SKS: Pecahan biasa, pecahan desimal, pecahan campuran dan
persen.
P: bisa kita ksi contoh pecahan campuran?
SKS: 21
3, 7
1
5
P: kalau 0,15 itu jenis pecahan apa?
SKS: Pecahan desimal kak
Berdasarkan hasil tes pemahaman konsep dan wawancara maka dapat
disimpulkan bahwa SKS mampu mengklasifikasikan jenis-jenis pecahan pada soal
nomor 1 bagian c.
d. Soal nomor 1 bagian d (summarizing)
Berikut terlampir jawaban SKS nomor 1.d:
Ada berapa jenis pecahan yang kamu ketahui? Tuliskan beserta contohnya!
Jawaban SKS:
Gambar 4.11 Jawaban Soal Nomor 1 Bagian d SKS
Pada jawaban tes pemahaman konsep materi pecahan terlihat bahwa SKS
menuliskan 4 jenis pecahan yaitu pecahan biasa, pecahan desimal dan persen.
Terlihat bahwa SKS tidak menjelaskan jenis pecahan, SKS hanya memberikan
37
contoh saja. Untuk mengetahui kemampuan pemahaaman konseep matematiika
dimateri pecahan jadi diberikan wawancara dibawa ini:
P: Jenis pecahan apa saja yang adik ketahui?
SKS: pecahan desimal, pecahan campuran, pecahan biasa dan persen
P: bagaimana itu pecahan biasa?
SKS: pecahan yang penyebut dan pembilang kak
P: jadi semua yang ada penyebut dan pembilangnya itu pecahan biasa?
SKS:Iya kak
Berdasarkan hasil tes pemahaman konsep dan wawancara maka dapat
disimpulkan bahwa SKS tidak mampu menjelaskan ciri-ciri dan jenis pecahan.
e. Soal nomor 2 (imferring)
Berikut terlampir jawaban SKS nomor 2:
Tuliskan pengertian pecahan menurut kamu!
Jawaban SKS:
Gambar 4.12 Jawaban Soal Nomor 2 SKS
38
Pada jawaban tes pemahaman konsep materi pecahan terlihat bahwa SKS
menuliskan pengertian pecahan yaitu bilangan yang terdiri antara pembilang
penyebut. Untuk mengetahui kemampuan pemahamaan konseep matematiika
dimateri pecahan jadi diberikan wawancara dibawa ini:
P: coba jelaskan pengertian pecahan menurut adik
SKS: Pecahan itu kak bilangan yang terdiri antara pembilang dan penyebut.
P: yang mana itu penyebut dan pembilang?
SKS: misal kak 7
9 7 itu pembilang 9 itu penyebut
P: Jadi semua yang ada pembilang dan penyebutnya itu pecahan?
SKS: Iye kak
Berdasarkan hasil tes pemahaman konsep dan wawancara maka dapat
disimpulkan bahwa SKS mampu menyatakan pengertian pecahan tapi masih
belum paham mengenai konsep pecahan tepat karena tidak menuliskan dengan
detail pengertian pecahan yang sebenarnya.
f. Soal nomor 3 bagian a dan b (comparing)
Berikut terlampir jawaban SKS nomor 3.a dan 3.b:
Lengkapi pecahan berikut dengan tanda <, >, =, ≤ dan ≥ agar perbandingan
pecahan berikut menjadi benar!
a. 5
7
19
7
39
b. 14
24
5
8
Jawaban SKS:
Gambar 4.13 jawaban soal nomor 3 bagian a dan b SKS
Pada jawaban tes pemahaman konsep materi pecahan terlihat bahwa SKS
menyelesaikan perbandingan pecahan dengan jawaban yang benar pada soal
nomor 3 bagian a dan b. Dengan menyatakan perbandingan 5
2<
19
7 dan
12
24<
5
6.
Untuk mengetahui kemampuan pemahaaman konseep matematiika dimateri
pecahan jadi diilakukan wawancara dibawa ini:
P: Bagaimana strategi adek menyelesaikan soal nomor 3 a dan b?
SKS: untuk nomor 3 bagian a kak saya memberi tanda lebih kecil karena 5
7 lebih
kecil dari19
7 untuk bagian b kak saya beri tanda lebih kecil.
Berdasarkan hasil tes pemahaman konsep dan wawancara maka dapat
disimpulkan bahwa SKS mampu membandingkan pecahan.
40
g. Soal nomor 4 (explaning)
Berikut terlampir jawaban SKS nomor 4:
Apakah 1
12 adalah pecahan? Berikan alasan!
Jawaban SKS:
Gambar 4.14 jawaban soal nomor 4 SKS
Pada jawaban tes pemahaman konsep materi pecahan terlihat bahwa SKS
menyelesaikan soal dengan menyatakan bahwa 1
12 merupakan pecahan, SKS tidak
menjelaskan sebab akibat 1
12 dikatakan pecahan. Untuk mengetahui kemampuan
pemahaman konsep pada materi pecahan maka dilakukan wawancara sebagai
berikut:
P: apakah 1
12 merupakan pecahan?
SKS: Iya kak
P: kenapa kita katakan 1
12 itu pecahan?
SKS: karena ada pembilang dan penyebutnya kak
41
Berdasarkan hasil tes pemahaman konsep dan wawancara maka dapat
disimpulkan bahwa SKS belum mampu menyatakan sebab akibat mengapa 1
12
dikatakan pecahan.
3. Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika dan Hasil
Wawancara Subjek Kemampuan Rendah (SKR)
a. Soal nomor 1 bagian a (interpreting)
Berikut terlampir jawaban SKR nomor 1.a:
Jawablah soal berikut dengan tepat!
Berapakah nilai pecahan potongan pizza di atas?
Jawaban SKR:
Gambar 4.15 Jawaban Nomor 1 Bagian a SKR
Pada jawaban tes pemahaman konsep materi pecahan SKR terlihat bahwa
SKR menginterpretasi dengan baik gambar potongan pizza sehingga SKR
42
menyatakan nilai potongan pizza 1
6. Untuk menelusuri lebih dalam terhadap
bagaimana pemaahaman konseep matematiika materi pecahan jadi dilakukan
wawancara dibawa ini.
P: Gambar apa yang adik lihat pada soal nomor 1 bagian a?
SKR: Gambar Pizza
P: Ada berapa potongan yang adik lihat pada gambar?
SKR: 6 kak
P: Berapa nilai setiap potongan pizza?
SKR: 1
6. Kak
Berdasarkan hasil tes pemahaman konsep dan wawancara maka dapat
disimpulkan bahwa SKR menginterpretasi gambar dengan baik dan menyatakan
dalam bentuk pecahan dengan tepat.
b. Soal nomor 1 bagian b (exemplifying)
Berikut terlampir jawaban SKR nomor 1.b:
Arsirlah bagian yang sesuai bagian yang sesuai dengan nilai pecahannya!
𝟒
𝟔
Jawaban SKR:
43
Gambar 4.16 Jawaban Soal Nomor 1 Bagian b SKR
Pada jawaban tes pemahaman konsep materi pecahan terlihat bahwa SKR
mengarsir dengan baik bagian pada gambar jarring-jaring kubus sesuai dengan
nilai pecahannya. Meneluusuri lebiih dalam terhadap bagaiimana pemaahaman
konseep matematiika dimateri pecahan jadi diilakukan wawancara dibawa ini.
P: Gambar apa yang adik lihat pada soal nomor 1 bagian b?
SKR: Jaring-jaring kubus kak
P: berikan saya contoh lain gambar yang menyatakan pecahan
4
6
SKR:
Berdasarkan hasil tes pemahaman konsep dan wawancara maka dapat
disimpulkan bahwa SKR mampu memberi contoh pecahan dalam bentuk gambar.
44
c. Soal nomor 1 bagian c (classifying)
Berikut terlampir jawaban SKR nomor 1.c:
58
11,
2
7, 0,7, 12%, 22%,
98
3, 0,65,
4
5,
11
3, 45%,
9
17,
22
7, 21
4
7, 0,5, 2
1
2.
Kelompokkan berdasarkan jenis pecahannya!
Jawaban SKR:
Gambar 4.17 Jawaban Soal Nomor 1 bagian c SKR
Pada jawaban tes pemahaman konsep materi pecahan terlihat bahwa SKR
menuliskan jawaban pada soal nomor 1 bagian c yaitu mengelompokkan sesuai
jenisnya tapi hanya pecahan biasa yang dituliskan jenis pecahannya. Meneluusuri
lebiih dalam terhadap bagaiimana pemaahaman konseep matematiika dimateri
pecahan jadi diilakukan wawancara dibawa ini.
P: Apa saja jenis pecahan yang ada pada soal?
SKR: banyak kak tapi pecahan biasa ji saya tahu
P: kenapa bisaki nda tahu?
SKR: kulupa kak
45
Berdasarkan hasil tes pemahaman konsep dan wawancara maka dapat
disimpulkan bahwa SKR tidak mampu mengklasifikasikan jenis-jenis pecahan.
d. Soal nomor 1 bagian d (summarizing)
Berikut terlampir jawaban SKR nomor 1.d:
Ada berapa jenis pecahan yang kamu ketahui? Jelaskan dan berikan
contohnya!
Jawaban SKR:
Gambar 4.18 Jawaban Soal Nomor 1 Bagian d SKR
Pada jawaban tes pemahaman konsep materi pecahan terlihat bahwa SKR
menuliskan jawaban pada tes pemahaman nomor 1 bagian d.
P: Jenis pecahan apa saja yang adik ketahui?
SKR: Kulupami kak jenis-jenisnya
P: Biar 1 ndada kita tahu?
SKR: Iye kak
Berdasarkan hasil tes pemahaman konsep dan wawancara maka dapat
disimpulkan bahwa SKR belum mampu mengklasifikasikan jenis-jenis pecahan.
46
e. Soal nomor 2 (imferring)
Berikut terlampir jawaban SKR nomor 2:
Tuliskan pengertian pecahan menurut kamu!
Jawaban SKR:
Gambar 4.19 jawaban soal nomor 2 SKR
Pada jawaban tes pemahaman konsep materi pecahan terlihat bahwa SKR
menuliskan pengertian pecahan adalah angka yang terdiri dari pembilang dan
penyebut. Meneluusuri lebiih dalam terhadap bagaiimana pemaahaman konseep
matematiika dimateri pecahan jadi diilakukan wawancara dibawa ini.
P: coba jelaskan pengertian pecahan menurut adik
SKR: Pecahan adalah itu yang ada pembilang dan penyebut.
P: Jadi semua bilangan yang ada pembilang dan penyebutnya itu pecahan?
SKR: Iye tidak tahuka juga kak
47
Berdasarkan hasil tes pemahaman konsep dan wawancara maka dapat
disimpulkan bahwa SKR mampu menyatakan pengertian pecahan tetapi masih
belum lengkap karena tidak menuliskan dengan jelas pengertian pecahan.
f. Soal nomor 3 bagian a dan b (comparing)
Berikut terlampir jawaban SKR nomor 3.a dan 3.b:
Lengkapi pecahan berikut dengan tanda <, >, =, ≤ dan ≥ agar perbandingan
pecahan berikut menjadi benar!
a. 5
7
19
7
b. 14
24
5
8
Jawaban SKR:
Gambar 4.20 Jawaban Soal Nomor 3 SKR
Pada jawaban tes pemahaman konsep materi pecahan terlihat bahwa SKR
menyelesaikan perbandingan pecahan mampu membandingkan pecahan yang
48
penyebutnya sama, tetapi keliru saat membandingkan pecahan yang berbeda
penyebutnya. Meneluusuri lebiih dalam terhadap bagaiimana pemaahaman
konseep matematiika dimateri pecahan jadi diilakukan wawancara dibawa ini.
P: Bagaimana strategi adek menyelesaikan soal nomor 3 a?
SKT: Kukasi tanda kak yang cocok untuk jawabannya
P: cara kerjanya bagaimana dek?
SKT: tidak pakai cara ji kak begitu ji yang ku tahu
Berdasarkan hasil tes pemahaman konsep dan wawancara maka dapat
disimpulkan bahwa SKR belum mampu membandingkan pecahan.
g. Soal nomor 4 (explaning)
Berikut terlampir jawaban SKR nomor 4:
Apakah 1
12 adalah pecahan? Berikan alasan!
Jawaban SKR:
Gambar 4.21 Jawaban Soal Nomor 4 SKR
Pada jawaban tes pemahaman konsep materi pecahan terlihat bahwa SKR
menyelesaikan soal hanya menuliskan jawaban pecahan pada soal nomor 4 tanpa
menjelaskan sebab dan akibat menyatakan hal tersebut. Meneluusuri lebiih dalam
49
terhadap bagaiimana pemaahaman konseep matematiika dimateri pecahan jadi
diilakukan wawancara dibawa ini.
P∶1
12 apakah keduanya merupakan pecahan?
SKR: Iya kak itu adalah pecahan kak
P: Alasannya dek?
SKR: Tidak tahu kak
Berdasarkan hasil tes pemahaman konsep dan wawancara maka dapat
disimpulkan bahwa SKR tidak mampu menyatakan sebab akibat dalam pecahan.
B. Pembahasan
Berdasarkan data hasil jawaban tes pemahaman konsep materi
pecahan dan hasil wawancara, indikator pemahaman konsep matematika pada
materi pecahan yang dikuasai oleh ketiga subjek adalah indikator satu dan
indikator dua. Adapun pembahasan dari ke tiga subjek berdasarkan kategori
tinggi, sedang dan rendah untuk mengetahui pemahaman konsep matematika
pada materi pecahan adalah sebagai berikut:
1. Subjek Kategori Tinggi (SKT)
Berdasarkan hasil tes dan wawancara, Subjek Kategori Tinggi (SKT)
menguasai empat indikator pemahaman konsep yaitu: mampu
menginterpretasi gambar dan menyatakan dalam bentuk pecahan
(interpreting), mampu memberi contoh pecahan dalam bentuk gambar
(exemplifying), mampu mengklasifikasi jenis-jenis pecahan (classifying),
50
mampu membandingkan pecahan (comparing). Sedangkan indikator yang
masih belum dipenuhi yaitu: indikator mampu menyebutkan ciri-ciri dan jenis
pecahan pada jawaban tes SKT hanya menuliskan jenis pecahan dan
contohnya tanpa memberi penjelasan tentang jenis pecahan tersebut, kemudian
pada saat wawancara SKT tidak mampu menjelaskan seperti apa pecahan
murni dan tidak murni mampu menyatakan pengertian pecahan (imferring)
pada jawaban tes dan wawancara SKT hanya menuliskan pecahan yaitu
bilangan yang terdiri dari pembilang dan penyebut. Mampu merekonstruksi
atau menjelaskan ulang sebab akibat (explaning) SKT hanya menuliskan
alasan seperti yang dikemukakan pada pengertian pecahan.
2. Subjek Kategori Sedang (SKS)
Berdasarkan hasil tes dan wawancara, Subjek Kategori Sedang (SKS)
menguasai 4 indikator pemahaman konsep, yaitu: mampu menginterpretasi
gambar dan menyatakan dalam bentuk pecahan (interpreting), mampu
memberi contoh pecahan dalam bentuk gambar (exemplifying), mampu
mengklasifikasi jenis-jenis pecahan (classifying), mampu membandingkan
pecahan (comparing). Sedangkan indikator pemahaman konsep yang masih
belum dipenuhi yaitu: mampu menyebutkan ciri-ciri dan jenis pecahan
(summarizing), SKS pada tes dan wawancara tidak mampu menjelaskan jenis
pecahan hanya menuliskan contoh dari jenis-jenis. Kemudian indikator
mampu menyatakan pengertian pecahan (imferring) hanya menuliskan
pecahan merupakan bilangan yang terdiri dari pembilang dan penyebut
mampu merekonstruksi atau menjelaskan ulang (explaning), SKS pada tes dan
51
wawancara berpendapat bahwa bilangan tersebut merupakan pecahan karena
memiliki pembilang dan penyebut.
3. Subjek Kategori Rendah
Berdasarkan hasil tes dan wawancara Subjek Kategori Rendah (SKR), hanya
menguasai dua indikator, yaitu: Mampu menginterpretasi gambar dan
menyatakan dalam bentuk pecahan (interpreting), mampu memberi contoh
pecahan dalam bentuk gambar (exemplifying). Sedangkan indikator
pemahaman konsep yang keliru yaitu indikator mampu mengklasifikasikan
jenis-jenis pecahan (classifying), SKR pada tes hanya mengelompokkan jenis
pecahan biasa saja. Kemudian indikator mampu menyebutkan ciri-ciri dan
jenis pecahan, pada tes dan wawancara SKR tidak memberi jawaban.
Kemudian indikator mampu menyatakan pengertian pecahan (imferring) SKR
mengemukakan bahwa pecahan itu angka yang memiliki pembilang dan
penyebut. Kemudian indikator mampu membandingkan pecahan (comparing)
SKR hanya mampu membandingkan pecahan yang berpenyebut sama.
Kemudian indikator Mampu merekonstruksi atau menjelaskan ulang
(explaning) SKR mengemukakan bahwa itu pecahan tanpa memberikan
penjelasan sebab akibat mengapa ia mengatakan itu adalah pecahan.
52
Tabel 4.3 Perbandingan pemahaman konsep dalam
menyelesaikan soal pecahan
Indikator
Pemahaman
Konsep
Kategori Siswa
Kemampuan
Tinggi
Kategori Siswa
Kemampuan
Sedang
Kategori Siswa
Kemampuan
Rendah
Mampu
menginterpretasi
gambar dan
menyatakan
dalam bentuk
pecahan
(interpreting)
• Siswa SKT
sudah mampu
menginterpretas
i gambar dan
menyatakan
dalam bentuk
pecahan pada
materi pecahan
untuk soal
nomor 1 bagian
a
• Siswa SKS
sudah mampu
menginterpreta
si gambar dan
menyatakan
dalam bentuk
pecahan pada
materi pecahan
untuk soal
nomor 1 bagian
a
• Siswa SKR
sudah mampu
menginterpreta
si gambar dan
menyatakan
dalam bentuk
pecahan pada
materi pecahan
untuk soal
nomor 1
bagian a
Mampu memberi
contoh pecahan
dalam bentuk
gambar
(exemplifying)
• Siswa SKT
sudah mampu
memberi contoh
pecahan dalam
bentuk gambar
pada materi
pecahan untuk
soal nomor 1
bagian b dengan
mengarsir
bagian yang
gambar jarring-
jaring kubus
• Siswa SKS
sudah mampu
memberi
contoh
pecahan dalam
bentuk gambar
pada materi
pecahan untuk
soal nomor 1
bagian b
dengan
mengarsir
bagian yang
benar pada
gambar jaring-
jaring kubus
• Siswa SKR
sudah mampu
memberi
contoh
pecahan dalam
bentuk gambar
pada materi
pecahan untuk
soal nomor 1
bagian b
dengan
mengarsir
bagian yang
benar pada
gambar jaring-
jaring kubus
Mampu
mengklasifikasik
an jenis-jenis
pecahan
(classifying)
• Siswa SKT
mampu
mengklasifikasi
kan jenis-jenis
pecahan pada
materi pecahan
untuk soal
nomor 1 bagian
c barisan
pecahan acak
• Siswa SKS
mampu
mengklasifikas
ikan jenis-jenis
pecahan pada
materi pecahan
untuk soal
nomor 1
bagian c
barisan
pecahan acak
• Siswa SKR
belum mampu
mengklasifikas
ikan jenis-jenis
pecahan pada
materi pecahan
untuk soal
nomor 1
bagian c
barisan
pecahan acak
53
Mampu
menyebutkan
ciri-ciri dan jenis
pecahan
(summarizing)
• Siswa SKT
belum mampu
menyebutkan
ciri-ciri dan
jenis pecahan
pada materi
pecahan untuk
soal nomor 1
bagian d
• Siswa SKS
belum mampu
menyebutkan
ciri-ciri dan
jenis pecahan
pada materi
pecahan untuk
soal nomor 1
bagian d
• Siswa SKR
belum mampu
menyebutkan
ciri-ciri dan
jenis pecahan
pada materi
pecahan untuk
soal nomor 1
bagian d SKR
tidak
menjawab
Mampu
menyatakan
pengertian
pecahan
(imferring)
• Siswa SKT
belum mampu
menyatakan
pengertian
pecahan pada
materi pecahan
untuk soal
nomor 2
• Siswa SKS
belum mampu
menyatakan
pengertian
pecahan pada
materi pecahan
untuk soal
nomor 2
• Siswa SKR
belum mampu
menyatakan
pengertian
pecahan pada
materi pecahan
untuk soal
nomor 2
Mampu
membandingkan
pecahan
(comparing)
• Siswa SKT
mampu
membandingkan
pecahan pada
materi pecahan
untuk soal
nomor 3 bagian
a dan b dijawab
dengan tepat
• Siswa SKS
mampu
membandingka
n pecahan pada
materi pecahan
untuk soal
nomor 3
bagian a dan
bagian b
dengan tepat
• Siswa SKR
belum mampu
membandingka
n pecahan pada
materi pecahan
untuk soal
nomor 3
bagian a sudah
tepat dan b
keliru dalam
menjawab
Mampu
merekonstruksi
atau menjelaskan
ulang
(explaning)
• Siswa SKT
belum mampu
merekonstruksi
atau
menjelaskan
ulang sebab
akibat pada
bilangan yang
dikatakan
pecahan
• Siswa SKS
belum mampu
merekonstruksi
atau
menjelaskan
ulang sebab
akibat suatu
bilangan
dikatakan
pecahan
• Siswa SKS
belum mampu
merekonstruksi
atau
menjelaskan
ulang sebab
akibat suatu
bilangan
dikatakan
pecahan
54
C. Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah pada saat pemberian tes
pemahaman konsep dilakukan dengan cara mengunjungi rumah siswa karena
adanya pandemic Covid-19 siswa tidak melaksanakan pembelajaran di sekolah.
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Peneliti memaparkan kesimpulan berikut:
1. Siswa yang memiliki kemampuan pemahaman konsep tinggi
memenuhi 4 indikator pemahaman konsep matematika yaitu indikator
mampu menginterpretasi gambar dan menyatakan dalam bentuk
pecahan (interpreting), mampu memberi contoh dalam bentuk gambar
(exemplifying), mampu mengklasifikasikan jenis pecahan (classifying),
dan indikator mampu membandingkan pecahan (comparing).
2. Siswa yang memiliki kemampuan pemahaman konsep sedang
memenuhi 4 indikator pemahaman konsep matematika yaitu indikator
mampu menginterpretasi gambar dan menyatakan dalam bentuk
pecahan (interpreting), mampu memberi contoh pecahan dalam
bentuk gambar (exemplifying), mampu mengklasifikasikan jenis-jenis
pecahan (classifying) dan Mampu membandingkan pecahan
(comparing).
3. Siswa yang memiliki kemampuan pemahaman konsep rendah hanya
memenuhi 2 indikator pemahaman konsep matematika yaitu indikator
1) mampu menginterpretasi gambar dan menyatakan dalam bentuk
pecahan (interpreting) dan 2) Mampu memberi contoh pecahan dalam
bentuk gambar (exemplifying).
56
B. Saran
Dikemukakan beberapa saran berikut:
1. Teruntuk pengajar terkhusus untuk materi matematika agar
membiasakan siswa memecahkan masalah matematiika berkaitan
tentang pengaplikasian konsep yang diajarkan, sebagai cara untuk
mengontrol tingkat pemahaman konsep matematika siswa.
2. Bagi siswa sebaiknya memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru
dan melatih diri menyelesaikan permasalahan matematika agar materi
yang diajarkan benar-benar dipahami dengan baik.
3. Bagi peneliti lain sebaiknya mengembangkan lebih lanjut sebagai
upaya meningkatkan mutu serta kualitas pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
A’zimah, dkk. 2019. Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis
Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Limit Fungsi. (Online), Vol. 7, No. 2.
(https://ejournal.stkipjb.ac.id/index.php/math/article/download/1057/773,
diakses pada 1 September 2020)
Agustina L. 2016. Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Dan
Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP Negeri 4 Sipirok Kelas VII
Melalui Pendekatan Matematika Realistik (PMR). (Online), Vol. 1, No. 3.
(http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/eksakta/article/viewFile/49/50,
diakses 24 Desember 2019)
Akbar, E. A. 2018. Deskripsi Pemahaman Konsep Matematika Siswa SMP IT
Wahdah Islamiyah Pada Materi Pecahan Ditinjau Dari Gaya Belajar
Visual. (Online). (https://core.ac.uk/download/pdf/225147443.pdf, diakses
pada 18 Januari 2020)
Amandiri T. 2015. Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan
Deskripsi Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning Kelas V
SDN Banyumeneng. (Online),
(http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/pgsd/article/view/489,
diakses 18 Januari 2020)
As’ ari, dkk. 2017. Buku Saku Matematika SMP/MTs Kelas VII Semester 1.
Jakarta: Kemendikbud RI.
Fadzillah N. 2016. Analisis Kesulitan Pemahaman Konsep Matematika Siswa
Kelas VII SMP. Skripsi. Purworejo: Universitas Muhammadiyah
Purworejo.
Fajar, A. P, dkk. 2018. Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 17 Kendari. (Online), Vol. 9, No. 2.
(http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPM/article/download/5872/pdf, diakses
pada 18 Januari 2020)
Fatqurhohman. 2018. Pemahaman Konsep Matematika Siswa Dalam
Menyelesaikan Masalah Bangun Datar. (Online), Vol. 4, No. 2. (http://e-
journal.unipma.ac.id/index.php/jipm/article/viewFile/847/773, diakses 24
Desember 2019)
Husniati A, dkk. 2019. Understanding Hearing Impairment Students at SMPLB in
Rectangle Based Gender. (Online),
(https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1742-6596/1188/1/012077/pdf,
diakses 2 Februari 2020)
Indarti, L. S. 2017. Pengaruh Media Diorama Terhadap Peningkatan
Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi. (Online),
(http://eprintslib.ummgl.ac.id/331/, diakses 24 Desember 2019)
Kartika Y. 2018. Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Peserta
Dididk Kelas VII SMP Pada Materi Bentuk Aljabar. (Online), Vol. 2, No.
4. (https://www.jptam.org/index.php/jptam/article/download/25/21,
diakses 18 Januari 2020)
Novitasari D, dkk. 2016. Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif
Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa.
(Online), Vol. 2, No. 2.
(https://jurnal.umj.ac.id/index.php/fbc/article/viewFile/1650/1402, diakses
pada 18 Januari 2020)
Restianingsih A, dkk. 2020. Analisis Kesulitan Kemampuan Pemahaman Konsep
Siswa SMP Pada Materi Pythagoras. (Online), Vol. 20, No.
2.(http://journal.umsurabaya.ac.id/index.php/didaktis/article/download/49,
diakses pada 1 September 2020)
Rosali D. 2019. Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Turunan
Berdasarkan Teori Apos Pada Siswa Kelas XII MIA-1 SMAN 2 Makassar.
Skripsi tidak diterbitkan. Makassar: Universitas Negeri Makassar.
Syahruddin. 2016. Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Dalam Hubunganya Dengan Pemahaman Konsep Ditinjau Dari Gaya
Belajar Siswa Kelas VII SMPN 4 Binamu Kabupaten Jeneponto.
Skripsi. Makassar: UniversitasNegeri Makassar.
Yufentya W. E, dkk. 2019. Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa
Kelas VIII SMP Pada Materi Lingkaran. (Online), Vol. 2, No. 3.
(http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/desimal/article/download/4175,
diakses pada 20 Agustus 2020)
LAMPIRAN A *Soal Tes Pemahaman Konsep
SOAL TEST KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN
Sekolah : SMP Negeri 2 Sungguminasa
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/ Ganjil
Waktu : 60 Menit
1. Jawablah soal berikut dengan tepat!
a.
Berapakah nilai pecahan potongan pizza di atas?
b. Arsirlah bagian yang sesuai bagian yang sesuai dengan nilai
pecahannya!
𝟒
𝟔
c. 58
11,
2
7, 0,7, 12%, 22%,
98
3, 0,65,
4
5,
11
3, 45%,
9
17,
22
7, 21
4
7, 0,5, 2
1
2.
Kelompokkan berdasarkan jenis pecahannya!
d. Ada berapa jenis pecahan yang kamu ketahui? Jelaskan dan berikan
contohnya!
2. Tuliskan pengertian pecahan menurut kamu!
3. Lengkapi pecahan berikut dengan tanda <, >, =, ≤ dan ≥ agar
perbandingan pecahan berikut menjadi benar!
c. 5
7
19
7
d. 14
24
5
8
4. Apakah 1
12 adalah pecahan? Berikan alasan!
INDIKATOR
PEMAHAMAN KONSEP
ALTERNATIF JAWABAN SKOR
a. Mampu
menginterpretasi
gambar dan
menyatakan dalam
bentuk pecahan
(interpreting)
b. Mampu memberi
contoh dalam bentuk
gambar
(exemplifying)
c. Mampu
mengklasifikasikan
jenis-jenis pecahan
(classifying)
d. Mampu
menyebutkan ciri-ciri
dan jenis pecahan
a. 1
6
b. Arsiran 4
6
c. Pecahan campuran:
58
11; 21
4
7; 2
1
2
Pecahan murni/ sejati: 2
7;
4
5;
9
17
Pecahan tidak murni/
tidak sejati: 98
3;
22
7;
11
3
Pecahan desimal:
0, 65; 0,7; 0,50
Persen:
12%; 22%, 45%
d. Pecahan murni/ sejati:
pecahan yang
pembilangnya lebih kecil
daripada penyebutnya.
Contoh: 11
12;
23
47
Pecahan tidak murni/
tidak sejati: pecahan
yang pembilangnya lebih
besar daripada
penyebutnya.
Contoh: 5
3;
22
7
Pecahan campuran:
pecahan yang terdiri atas
bilangan bulat, b dan c
yang bersifat 𝑎𝑏
𝑐= 𝑎 +
𝑏
𝑐
Contoh: 12
3; 5
8
11
Pecahan desimal: bentuk
5
5
2
2
2
2
2
2
2
2
2
lain dari pecahan atau
hasil bagi dari suatu
pecahan, cirinya
menggunakan tanda
koma. Contoh: 1,5 ; 5,2
Persen: bilangan yang
merupakan hasil
pembagian suatu
bilangan suatu bilangan
dengan 100.
2
2. Mampu menyatakan
pengertian pecahan
(imferring)
Pecahan adalah bilangan yang
dapat dinyatakan dalam bentuk 𝑎
𝑏 dengan 𝑎, 𝑏 merupakan
bilangan bulat, 𝑏 ≠ 0 dan 𝑏
bukan faktor dari 𝑎
5
3. Mampu
membandingkan
pecahan (comparing)
a. 5
7…
19
7
5
7 <
19
7
b.
14
24…
5
8
14
24…
15
24
14
24 <
15
24
5
5
4. Mampu
merekonstruksi
atau menjelaskan
ulang (explaning)
1
2 merupakan pecahan, sesuai
dengan definisi pecahan
5
Skor Maksimal 50
Nilai =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙× 100
LAMPIRAN B *Pedoman Wawancara
Pedoman Wawancara
I. Permasalahan
Bagaimana pemahaman konsep matematika subjek penelitian dalam
menyelesaikan soal pecahan siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sungguminasa?
II. Tujuan Wawancara
Mengungkap pemahaman konsep matematika subjek penelitian dalam
menyelesaikan soal pecahan siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sungguminasa.
III. Metode
Wawancara tidak terstruktur
IV. Langkah Pelaksanaan Wawancara
1. Perkenalan antara peneliti dengan subjek yang akan diwawancarai, serta
membuat jadwal wawancara dengan tiap-tiap subjek penelitian.
2. Menyiapkan lembar tes yang telah dikerjakan
3. Subjek diwawancarai berkaitan dengan soal
V. Indikator Pemahaman Konsep Subjek Penelitian
1. Mampu menginterpretasi gambar dan menyatakan dalam bentuk pecahan
(interpreting)
2. Mampu memberi contoh pecahan dalam bentuk gambar (exemplifying)
3. Mampu mengklasifikasikan jenis-jenis pecahan (classifying)
4. Mampu menyebutkan ciri-ciri dan jenis pecahan (summarizing)
5. Mampu menyatakan pengertian pecahan (imferring)
6. Mampu membandingkan pecahan (comparing)
7. Mampu merekonstruksi atau menjelaskan ulang (explaning)
VI. Pertanyaan Pokok
Berdasarkan indikator maka pertanyaan-pertanyaan pokok yang akan
digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan pertanyaan-pertanyaan yang
lainnya adalah sebagai berikut:
1. Gambar apa yang terlihat pada soal?
2. Apa saja jenis pecahan yang ada pada soal?
3. Jenis pecahan apa yang kamu ketahui?
4. Bagaimana cara pengerjaannya?
LAMPIRAN C *Hasil Belajar
*Lembar Jawaban Subjek
Hasil Belajar Matematika Kelas VIII.3
1 Siswa 1 80
2 Siswa 2 82
3 Siswa 3 83
4 Siswa 4 84
5 Siswa 5 80
6 Siswa 6 84
7 Siswa 7 84
8 Siswa 8 82
9 Siswa 9 80
10 Siswa 10 82
11 Siswa 11 80
12 Siswa 12 82
13 Siswa 13 84
14 Siswa 14 83
15 Siswa 15 82
16 Siswa 16 83
17 Siswa 17 84
18 Siswa 18 82
19 Siswa 19 86
20 Siswa 20 82
21 Siswa 21 82
22 Siswa 22 83
23 Siswa 23 82
24 Siswa 24 80
25 Siswa 25 80
26 Siswa 26 82
27 Siswa 27 80
28 Siswa 28 80
29 Siswa 29 82
30 Siswa 30 80
31 Siswa 31 80
No Nama Siswa Nilai
Hasil Pekerjaan Subjek
LAMPIRAN C *Administrasi
LAMPIRAN E *Dokumentasi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nur Azizah Rezki Putri. Lahir di Kabupaten Pangkep,
tepatnya di pangkajene, pada tanggal 21 Maret 1998. Ia
anak pertama dari empat bersaudara dari pasangan bapak
Sangkala dan Ibu Nurhayati. Menyelesaikan pendidikan
dasar SD Negeri 18 Tumampua I pada tahun 2010. Ia lulus dari sekolah menengah
pertama pada tahun 2013 di SMP Negeri 2 Pangkajene dan lulus di SMA Negeri 2
Labakkang Boarding School pada tahun 2016.
Pada tahun 2016 ia melanjutkan kuliah di Universitas Muhammadyah
Makassar mengambil Program Studi S1 Pendidikan Matematika dan lulus pada
tahun 2020. Semasa aktif kuliah, ia aktif di HMJ Pendidikan Matematika periode
2017-2018 sebagai anggota bidang Minat dan bakat dan sebagai sekretaris bidang
Sumber Daya Mahasiswa 2018-2019.
Berkat karunia Allah SWT. Penulis dapat menyelesaikan studi di
Universitas Muhammadiyah Makassar dengan tersususnnya skripsi dengan judul
“Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Pada Materi
Pecahan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sungguminasa”.