peningkatan kemampuan pemahaman konsep siswa smp …

12
Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa SMP Melalui Model Pembelajaran CRH (Course Review Horay) Increasing Conceptual Understanding of Junior High Schools Students Through the CRH (Course Review Horay) Learning Model Elah 1 , Guntur Maulana Muhammad 2 1 Universitas Suryakancana, [email protected] 2 Universitas Suryakancana, [email protected] Volume 2 Number 1 2019, Page 33-44 https://jurnal.unsur.ac.id/triple-s/article/view/657 To cite this article: Elah, & Muhammad, G. M. (2019). Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa SMP Melalui Model Pembelajaran CRH (Course Review Horay) . Triple S (Journals of Mathematics Education), 2(1), 33-44. This article may be used for research, teaching, and private study purposes. Any substantial or systematic reproduction, redistribution, reselling, loan, sub-licensing, systematic supply, or distribution in any form to anyone is expressly forbidden. Authors alone are responsible for the contents of their articles. The journal owns the copyright of the articles. The publisher shall not be liable for any loss, actions, claims, proceedings, demand, or costs or damages whatsoever or howsoever caused arising directly or indirectly in connection with or arising out of the use of the research material.

Upload: others

Post on 06-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa SMP …

Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa SMP Melalui

Model Pembelajaran CRH (Course Review Horay)

Increasing Conceptual Understanding of Junior High Schools Students

Through the CRH (Course Review Horay) Learning Model

Elah

1, Guntur Maulana Muhammad

2

1 Universitas Suryakancana, [email protected]

2 Universitas Suryakancana, [email protected]

Volume 2 Number 1 2019, Page 33-44

https://jurnal.unsur.ac.id/triple-s/article/view/657

To cite this article:

Elah, & Muhammad, G. M. (2019). Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa

SMP Melalui Model Pembelajaran CRH (Course Review Horay) . Triple S (Journals of

Mathematics Education), 2(1), 33-44.

This article may be used for research, teaching, and private study purposes.

Any substantial or systematic reproduction, redistribution, reselling, loan, sub-licensing, systematic supply,

or distribution in any form to anyone is expressly forbidden.

Authors alone are responsible for the contents of their articles. The journal owns the copyright of the articles.

The publisher shall not be liable for any loss, actions, claims, proceedings, demand, or costs or damages

whatsoever or howsoever caused arising directly or indirectly in connection with or arising out of the use of

the research material.

Page 2: Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa SMP …

34

TRIPLE S, Vol.2 No.1 2019, 33-44

ISSN (E): 2622-4739

Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa SMP Melalui

Model Pembelajaran CRH (Course Review Horay)

Elah, Guntur Maulana Muhammad

Article Info Abstract Article History

Received:

6 August 2019

The aim of this study is to find out whether the increased ability to

understand mathematical concepts of students who use the learning

model course review horay is better than students who use ordinary

learning model, and to find out student attitudes towards learning by

using the learning model course review horay. The method used in this

study is quasi experiment. The population in this study were seventh

grade students of SMP PGRI 1 CIANJUR. The instruments used were

the test test questions and student questionnaires. The data obtained

from this study were processed and analyzed using SPSS version 24

software. The results is the conceptual understanding of students who

use course review horay learning model is better than students who use

ordinary learning model. Likewise based on the results of the

questionnaire analysis shows that in general students are positive, so it

can be concluded that there are positive attitudes of students towards

learning using the learning model of the course review horay.

Accepted:

11 September 2019

Keywords

Conceptual

Understanding,

Course Review

Horay.

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah peningkatan

kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang menggunakan

model pembelajaran course review horay lebih baik daripada siswa yang

menggunakan pembelajaran biasa, dan untuk mengetahui sikap siswa

terhadap pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

course review horay. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VII

SMP PGRI 1 CIANJUR. Instrumen yang digunakan yaitu soal tes uraian

dan angket siswa. Data yang diperoleh dari penelitian ini diolah dan

dianalisis dengan menggunakan software SPSS versi 24. Hasil

menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan pemahaman konsep

matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran course

review horay lebih baik daripada kemampuan pemahaman konsep

matematika siswa yang menggunakan pembelajaran biasa. Begitupun

berdasarkan hasil analisis angket menunjukkan bahwa pada umumnya

siswa bersikap positif, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat sikap

positif siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran course review horay.

PENDAHULUAN

Menurut Munib, pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan orang

yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat

dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan (Daryanto, 2013 : 1). Menurut Undang-

Page 3: Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa SMP …

35

Elah, Muhammad, 2019

undang No 20 tahun 2003 tujuan pendidikan yaitu untuk mengembangkan potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.

Pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses

belajar pada diri peserta didik (Khuluqo, 2017 : 52). Salah satu dari pembelajaran tersebut

ialah melalui pembelajaran matematika. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran

yang sangat sulit juga bersifat abstrak dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk

memahaminya. Seperti yang kita ketahui bahwa kesulitan dalam mempelajari matematika

yaitu salah satunya memahami suatu konsep tetapi juga sangat berguna untuk kehidupan.

Kesulitan dalam pembelajaran matematika itu menyebabkan pembelajaran matematika

tidak dapat dicapai siswa dengan baik sehingga tidak dapat terlaksananya pendidikan yang

tepat waktu dan tepat guna untuk mencapai pembelajaran matematika tersebut

(Prahmana,dkk, 2015 : 167 - 168).

Menurut Prahmana, dkk (2015 : 168) perkembangan pembelajaran matematika di

Indonesia sungguh sangat memperihatinkan sehingga bisa dibilang sangat rendah dalam

hal mata pelajaran matematika salah satunya kemampuan terhadap pemahaman konsep.

Hal tersebut dikarenakan kurangnya keingintahuan dari peserta didik terhadap mata

pelajaran matematika ini. Mereka hanya sebatas tahu kalau matematika itu hanyalah

pelajaran yang bermodalkan penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian tetapi

mereka tidak memahami makna dari matematika itu sendiri. Seharusnya guru tidak hanya

mengajarkan matematika dengan hanya sebatas memberi tahu tanpa peduli peserta didik

memahami pelajaran tersebut. Supaya perkembangan matematika di Indonesia meningkat,

guru beserta peserta didik harus saling bekerjasama dalam proses belajar mengajar

sehingga guru tidak hanya sekedar mengajarkan materi saja tetapi juga mengetahui

kelemahan peserta didik untuk memahami pembelajaran matematika begitupun juga

dengan peserta didik. Dalam pembelajaran matematika terdapat beberapa kemampuan

matematika yang harus dimiliki oleh peserta didik. Salah satu diantaranya kemampuan

pemahaman konsep matematika yang diharapkan dapat dikuasai oleh peserta didik.

Menurut Wardhani pemahaman konsep merupakan salah satu kemampuan yang

diharapkan dimiliki peserta didik dalam pembelajaran matematika (Nurjanah, 2014). Hal

ini sesuai dengan tujuan mata pelajaran matematika di sekolah (SD/MI, SMP/MTs,

SMA/MA, SMK/MAK) yaitu agar peserta didik memiliki kemampuan memahami konsep

Page 4: Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa SMP …

36

TRIPLE S, Vol.2 No.1 2019, 33-44

ISSN (E): 2622-4739

matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau

algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah. Dalam

mempelajari matematika peserta didik harus memahami konsep matematika terlebih

dahulu agar dapat menyelesaikan soal-soal dan mampu mengaplikasikan pembelajaran

tersebut di dunia nyata. Pemahaman terhadap konsep-konsep matematika merupakan dasar

untuk belajar matematika secara bermakna. Namun pada kenyataannya banyak peserta

didik yang kesulitan dalam memahami konsep matematika. Bahkan mereka kebanyakan

tidak mampu mendefinisikan kembali bahan pelajaran matematika dengan bahasa mereka

sendiri serta membedakan antara contoh dan bukan contoh dari sebuah konsep. Begitupun

penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sumaryati dan Dwi (2015) ditemukan beberapa

permasalahan yaitu peserta didik masih kurang dalam memahami suatu konsep dan hanya

memahami contoh soal serta penyelesaiannya saja sehingga pemahaman konsep

matematika peserta didik menjadi tidak seperti yang diharapkan. Selain itu masih banyak

peserta didik yang mendapatkan nilai di bawah KKM, hal tersebut disebabkan oleh

beberapa faktor yang salah satunya adalah pemahaman konsep peserta didik masih kurang.

Untuk mencapai pemahaman konsep peserta didik, dalam pembelajaran matematika dapat

dilakukan dengan cara menerapkan model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran

kooperatif mengacu pada metode pembelajaran di mana peserta didik bekerja sama dalam

kelompok kecil dan saling membantu dalam belajar. Model pembelajaran kooperatif yang

digunakan yaitu model pembelajaran course review horay (CRH). Menurut Huda (2014)

course review horay merupakan model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana

kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap siswa yang dapat menjawab benar

diwajibkan berteriak “hore!!” atau yel – yel lainnya yang disukai. Metode ini berusaha

menguji pemahaman siswa dalam menjawab soal, di mana jawaban soal tersebut dituliskan

pada kartu atau kotak yang telah dilengkapi nomor. Siswa atau kelompok yang memberi

jawaban benar harus langsung berteriak “horee!!” atau menyanyikan yel – yel

kelompoknya. Metode ini juga membantu siswa untuk memahami konsep dengan baik

melalui diskusi kelompok.

Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah peningkatan kemampuan

pemahaman konsep siswa yang menggunakan model pembelajaran course review horay

lebih baik daripada kemampuan pemahaman konsep siswa yang menggunakan

pembelajaran biasa, dan untuk mengetahui bagaimanakah sikap siswa terhadap

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran course review horay.

Page 5: Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa SMP …

37

Elah, Muhammad, 2019

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimental,

dengan desain the nonequivalent pretest – posttest control group design. The

nonequivalent pretest – posttest control group design adalah eksperimen yang dilakukan

pada dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Di mana sebelum dilakukan

penelitian, kedua kelas diberikan tes awal (pretest) untuk mengetahui keadaan awal siswa.

Selama penelitian berlangsung, kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda yaitu kelas

eksperimen diberi perlakuan (X) dengan menggunakan model course review horay

sedangkan kelas kontrol dengan pembelajaran biasa. Diakhir penelitian, kedua kelas diberi

tes akhir (posttest) yang sama.

Sampel dalam penelitian ini sama dengan jumlah populasi karena di sekolah SMP

PGRI 1 Cianjur Tahun Ajaran 2018/2019 hanya ada 2 kelas yaitu kelas A dan kelas B,

sehingga penelitian ini dinamakan penelitian populasi. Kelas A sebagai kelas eksprimen

yaitu kelas dengan pembelajaran yang menggunakan model course review horay dan kelas

B sebagai kelas kontrol yaitu kelas yang menggunakan pembelajaran biasa. Instrumen

yang digunakan adalah soal tes uraian dan instrumen non tes berupa angket. Tes ini

bertujuan untuk mengetahui pemahaman konsep matematika siswa sebelum dan setelah

diberikan perlakuan yang berbeda.

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan

software SPSS versi 24. Data input yang dianalisis adalah hasil nilai tes awal yang

bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan nilai tes akhir yang bertujuan

untuk mengetahui pencapaian pemahaman konsep siswa. Dari data tersebut dilakukan uji

n-gain yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman konsep

matematika siswa.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan pemahaman konsep

matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran course review horay lebih baik

daripada kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang menggunakan

pembelajaran biasa. Dan terdapat sikap positif siswa terhadap pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran course review horay. Pengolahan data tes didasarkan

pada skor pretest, posttest dan N-gain. Berikut adalah tabel statistik deskritif hasil tes

kemampuan pemahaman konsep matematika.

Page 6: Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa SMP …

38

TRIPLE S, Vol.2 No.1 2019, 33-44

ISSN (E): 2622-4739

Tabel 1. Statistik Deskritif Hasil Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika

Variabel Deskripsi

Kelas dengan Treatment

Course Review Horay Pembelajaran biasa

Pretest Posttest Gain Pretest Posttest Gain

Kemampuan

Pemahaman

Konsep

Matematika

N 20 20

𝒙 5,75 20,90 0,6360 5,05 13,80 0,3630

St. Dev 2,573 4,678 0,16320 2,502 5,136 0,16115

Min 2 10 0,29 2 7 0,15

Max 10 29 0,95 9 26 0,81

Berdasarkan tabel diatas, hasil pretest kemampuan pemahaman konsep matematika

pada kelas eksperimen memperoleh rata-rata nilai sebesar 5,75 dan kelas kontrol sebesar

5,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan awal kedua kelas memiliki perbedaan

yang sangat kecil, artinya kemampuan awal kelas eksperimen dan kelas kontrol setara.

Selain rata-rata nilai pretest, terdapat juga rata-rata nilai posttest dimana nilai kelas

eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

kemampuan akhir kedua kelas berbeda. Selain itu untuk data indeks gain rata-rata nilai

kelas ekperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol sehingga dapat

disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan pemahaman konsep kelas eksperimen lebih

baik dibandingkan dengan kemampuan pemahaman konsep kelas kontrol.

Analisis Pretest Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika

Untuk melihat sama atau tidaknya kemampuan awal pemahaman konsep matematika siswa

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka dilakukan uji kesamaan dua rata-rata

Sebelum uji kesamaan dua rata-rata, maka dilakukan uji normalitas data terlebih dahulu.

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah data tersebut berasal dari populasi yang

berdistribusi normal atau tidak, berikut tabel uji normalitas data prestest.

Tabel 2. Uji Normalitas Data Pretest

Kelas Shapiro – Wilk

Statistic Df Sig

Eksperiman 0,932 20 0,166

Kontrol 0,815 20 0,001

Pada tabel 2 kelas eksperimen memiliki nilai signifikansi sebesar 0,166 ≥ 0,05

maka H0 diterima, artinya kelas eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi

Page 7: Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa SMP …

39

Elah, Muhammad, 2019

normal. Sedangkan kelas kontrol memiliki nilai signifikansi sebesar 0,001 < 0,05 maka H0

ditolak, artinya kelas kontrol berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Hal

tersebut dapat disimpulkan bahwa data pretest berasal dari populasi yang tidak

berdistribusi normal. Dengan demikian, karena data tersebut berasal dari populasi yang

tidak berdistribusi normal maka dilanjutkan pada uji kesamaan dua rata-rata dengan

menggunakan uji Mann-Whitney yang bertujuan untuk membuktikan bahwa kemampuan

awal kelas eksperimen dan kelas kontrol setara. Berikut tabel uji kesamaan dua rata-rata

data pretest.

Tabel 3. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Data Pretest

Nilai

Mann-Whitney U 170,000

Wilcoxon W 380,000

Z -0,821

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,411

Dari tabel 3 kelas eksperimen dan kelas kontrol memperoleh hasil nilai Sig (2-

tailed) sebesar 0,411 ≥ 0,05 maka H0 diterima, artinya nilai rata-rata kemampuan awal

pemahaman konsep matematika siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol setara.

Analisis Posttest Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika

Untuk melihat sama atau tidaknya pencapaian kemampuan pemahaman konsep

matematika siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka dilakukan uji kesamaan

dua rata-rata. Sebelum uji kesamaan dua rata-rata, maka dilakukan uji normalitas data

terlebih dahulu. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah data tersebut berasal dari

populasi yang berdistribusi normal atau tidak, berikut tabel uji normalitas data posttest.

Tabel 4. Uji Normalitas Data Posttest

Kelas Shapiro – Wilk

Statistic Df Sig

Eksperiman 0,967 20 0,701

Kontrol 0,916 20 0,083

Berdasarkan tabel 4, kelas eksperimen memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,701

≥ 0,05 maka H0 diterima, artinya kelas eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi

normal. Sedangkan kelas kontrol memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,083 ≥ 0,05 maka

H0 diterima, artinya kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dengan

Page 8: Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa SMP …

40

TRIPLE S, Vol.2 No.1 2019, 33-44

ISSN (E): 2622-4739

demikian, karena data dari kedua kelompok tersebut berasal dari populasi yang

berdistribusi normal maka akan dilanjutkan pada uji homogenitas varians. Uji ini bertujuan

untuk mengetahui apakah data dari kedua kelompok memiliki varians yang homogen atau

tidak. Berikut tabel uji homogenitas varians data posttest.

Tabel 5. Uji Homogenitas Data Posttest

Levene Statistic Df1 Df2 Sig.

0,315 1 38 0,578

Berdasarkan tabel 5, kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki nilai signifikasi

sebesar 0.578 ≥ 0,05 maka H0 diterima, artinya kedua kelompok mempunyai varians yang

homogen. Dengan demikian, karena data dari kedua kelompok tersebut memiliki varians

yang homogen maka dilanjutkan dengan uji kesamaan dua rata-rata menggunakan

independent sample T-test. Berikut tabel uji kesamaan dua rata-rata data posttest.

Tabel 6. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Data Posttest

Tes Akhir (Posttest) Sig. (2-tailed)

Equals Variances Assumed 0,000

Berdasarkan tabel 6, kelas eksperimen dan kelas kontrol memperoleh nilai Sig. (2-tailed)

sebesar 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak, artinya nilai rata-rata kemampuan akhir kelas

eksperimen dan kelas kontrol berbeda. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan

akhir kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Dengan kemampuan awal yang

sama dan kemampuan akhir yang berbeda, artinya terdapat pengaruh dari model course

review horay terhadap pencapaian kemampuan pemahaman konsep matematika.

Analisis Indeks Gain Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika

Analisis indeks gain ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan

pemahaman konsep matematika siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah

diberikan perlakuan yang berbeda. Untuk melihat peningkatan kemampuan pemahaman

matematika dari kedua kelas maka dilakukan uji perbedaan dua rata-rata. Sebelum uji

perbedaan dua rata-rata, maka dilakukan uji normalitas data terlebih dahulu. Uji ini

bertujuan untuk mengetahui apakah data tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi

normal atau tidak, berikut tabel uji normalitas data indeks gain.

Page 9: Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa SMP …

41

Elah, Muhammad, 2019

Tabel 7. Uji Normalitas Data Indeks Gain

Kelas Shapiro – Wilk

Statistic Df Sig

Eksperiman 0,134 20 0,971

Kontrol 0,179 20 0,036

Pada tabel 7, kelas eksperimen memiliki nilai signifikansi sebesar 0,971 ≥ 0,05

maka H0 diterima, artinya kelas eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi

normal. Sedangkan kelas kontrol memiliki nilai signifikansi sebesar 0,036 < 0,05 maka H0

ditolak, artinya kelas kontrol berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Hal

tersebut dapat disimpulkan bahwa data indeks gain berasal dari populasi yang tidak

berdistribusi normal. Dengan demikian, karena data tersebut berasal dari populasi yang

tidak berdistribusi normal maka dilanjutkan pada uji perbedaan dua rata-rata dengan

menggunakan uji Mann-Whitney yang bertujuan untuk membuktikan bahwa kemampuan

pemahaman konsep matematika siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.

Berikut tabel uji perbedaan dua rata-rata data indeks gain.

Tabel 8. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Indeks Gain

Nilai

Mann-Whitney U 40,000

Wilcoxon W 250,000

Z -4,334

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,000

Dari tabel 8, kelas eksperimen dan kelas kontrol memperoleh hasil nilai Sig (2-

tailed) sebesar 0,000 dan setengah nilai signifikansi tersebut kurang dari taraf signifikansi

0,05. Sehingga hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya peningkatan kemampuan

pemahaman konsep matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran course

review horay lebih baik daripada kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang

menggunakan pembelajaran biasa.

Jadi, peningkatan kemampuan pemahaman konsep menunjukkan bahwa siswa yang

pembelajarannya menggunakan model course review horay mempunyai kemampuan

pemahaman konsep yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang pembelajarannya

menggunakan pembelajaran biasa. Oleh karena itu, model course review horay

direkomendasikan untuk digunakan dalam proses pembelajaran, karena model ini mampu

untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa.

Page 10: Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa SMP …

42

TRIPLE S, Vol.2 No.1 2019, 33-44

ISSN (E): 2622-4739

Analisis Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran yang Menggunakan Model Course

Review Horay

Analisis sikap ini bertujuan untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran

yang menggunakan model course review horay. Hasil analisis data angket secara

keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 9. Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran yang Menggunakan

Model Course Review Horay

Sikap Positif Sikap Negatif Keterangan

Rata-rata Persentase

Indikator 1 82% 18% Pada Umumnya Positif

Rata-rata Persentase

Indikator 2 90% 10% Pada Umumnya Positif

Jumlah Total 172% 28% -

Rata-rata Total 86% 14% Pada Umumnya Positif

Berdasarkan tabel 9, menunjukkan bahwa rata-rata persentase sikap positif pada indikator

1 sebesar 82% dan rata-rata sikap negatif sebesar 18% artinya pada umumnya siswa

bersikap positif terhadap indikator 1. Sedangkan rata-rata persentase sikap positif siswa

pada indikator 2 sebesar 90% dan rata-rata sikap negatif sebesar 10% artinya pada

umumnya siswa bersikap positif terhadap indikator 2. Dan dilihat secara keseluruhan rata-

ratadari setiap indikator sikap positif sebesar 86% dan rata-rata sikap negatif sebesar 14%.

Hal tersebut dapat diartikan bahwa pada umumnya siswa bersikap positif terhadap

pembelajaran yang menggunakan model course review horay. Untuk memperjelas hasil

analisis data, maka akan disajikan dalam diagram berikut.

Page 11: Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa SMP …

43

Elah, Muhammad, 2019

Gambar 2. Diagram Batang Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran yang Menggunakan

Model Course Review Horay

Pada gambar 2, data series yang berwarna biru lebih tinggi dibandingkan dengan data

series yang merwarna merah, hal tersebut menunjukkan bahwa pada indikator 1 dan

indikator 2 sikap positif lebih tinggi dibandingkan dengan sikap negatif. Artinya dari setiap

indikator pada umumnya siswa bersikap positif.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data diatas maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan

kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang menggunakan model course

review horay lebih baik daripada kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang

menggunakan pembelajaran biasa. Hal tersebut dapat dilihat dari meningkatnya rata-rata

nilai siswa selama penelitian ini dilakukan yaitu terjadi perubahan rata-rata nilai baik pada

kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Perubahan terjadi pada kelas eksperimen sebelum

diberi perlakuan rata-rata nilai sebesar 5,75 dan setelah di beri perlakuan rata-rata nilainya

menjadi sebesar 20,90, artinya bahwa setelah diberi perlakuan dengan model course review

horay memberikan perubahan yang signifikan pada tingkat pembelajaran siswa. Hal ini

tampak berbeda dengan rata-rata perubahan yang terjadi pada kelas kontrol, dimana nilai

rata-rata pretest sebesar 5,05 kemudian setelah diberikan posttest nilai rata-rata

menjadisebesar 13,80 namun peningkatan ini kurang signifikan dibandingkan dengan

peningkatan kelas eksperimen karena masih banyak siswa yang kurang paham dengan

materi yang disampaikan. Selain itu, terdapat sikap positif siswa terhadap pembelajaran

yang menggunakan model course review horay, hal tersebut ditunjukkan dengan rata-rata

sebesar 86%.

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Rata-rata Persentase Indikator 1

Rata-rata Persentase Indikator 2

Sikap Positif

Sikap Negatif

Page 12: Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa SMP …

44

TRIPLE S, Vol.2 No.1 2019, 33-44

ISSN (E): 2622-4739

REKOMENDASI

Dari hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti memberikan saran sebagai

berikut.

1. Pada pelaksanaan pembelajaran dengan model course review horay sebaiknya siswa

dibentuk kedalam kelompok yang heterogen agar proses pembelajaran berlangsung

dengan lancar.

2. Agar siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran hendaknya guru

memberikan reward atau penghargaan berupa nilai tambahan atau pujian kepada siswa

yang telah berani mengemukakan pendapatnya.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti pada bidang yang sama diharapkan dapat

lebih memperhatikan dalam mengembangkan model tersebut.

UCAPAN TERIMAKASIH

Alhamdulilah segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas

berkat dan ridho-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penelitiannya yang berjudul

“Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa SMP melalui Model

Pembelajaran Course Review Horay”. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada

pihak yang telah membimbing dan membantu dalam pelaksanaan penelitian ini.

REFERENSI

Daryanto. (2013). Media Pembelajaran. Yogyakarta : Gava Media

Khuluqo, I. (2017). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Belajar

Nurjanah, S. (2014). Pengaruh Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS)

Menggunakan Masalah Kontekstual Terhadap Pemahaman Konsep Matematika

Siswa. Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta: UIN Jakarta.

Prahmana, R. C. I. dkk. (2015). Mengenal Matematika Lebih Dekat. Yogyakarta : Ruko

Jambusari 7A

Sumaryati, A. S dan Dwi U. H. (2015). Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep

Matematika dengan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Siswa Kelas VIII C

SMP Negeri 11 Yogyakarta. Jurnal Derivat, 2(2).

Fv Huda, M. 2014. Model – Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka

Pelajar.