analisis kemampuan pemahaman konsep matematika …

6
JURNAL LINEAR. ISSN:2549-8657 VOLUME 01 NO.02 OKTOBER 2017 Halaman 15 ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PESERTA DIDIK DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS DAN SUDUT PADA KELAS VII F DI SMP NEGERI 1 LUWUK Oleh: I Nyoman Suyantana Email: [email protected] Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tompotika Luwuk Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep matematika peserta didik pada kelas VII F di SMP Negeri 1 Luwuk. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif. Prosedur pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Subjek penelitian terdiri dari 3 orang yang dikategorikan berdasarkan hasil tes yaitu peserta didik dengan kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk menyelesaikan soal garis dan sudut; 1) peserta didik dengan kemampuan tinggi mampu menyatakan ulang sebuah konsep, mengklasifikasikan obyek-obyek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, memberikan contoh dan bukan contoh, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecah masalah, 2) peserta didik dengan kemampuan sedang mampu menyatakan ulang sebuah konsep akan tetapi kurang tepat dalam mengklasifikasi obyek-obyek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, kurang tepat dalam memberikan contoh dan bukan contoh dan mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecah masalah, dan 3) peserta didik dengan kategori rendah kurang tepat dalam menyatakan ulang sebuah konsep, kurang tepat dalam mengklasifikasi obyek-obyek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, dan kurang tepat dalam memberikan contoh dan bukan contoh serta mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecah masalah. Kata Kunci: Pemahaman Konsep Matematika PENDAHULUAN Pendidikan matematika merupakan bagian yang integral dari pendidikan nasional. Hal ini disebabkan karena matematika merupakan salah satu komponen penting dalam rangka peningkatan sumber daya manusia. Oleh sebab itu, pemerintah melalui Kementrian Pendidikan Nasional menetapkan matematika sebagai salah satu pelajaran wajib pada jenis dan jenjang pendidikan formal. Menurut Abdurahman (2011: 252), matematika adalah suatu cara untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia, suatu cara menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan tentang bentuk dan ukuran serta menggunakan pengetahuan tentang menghitung. Matematika mempelajari tentang keteraturan, tentang struktur yang terorganisasikan, konsep-konsep matematika tersusun secara hirarkis, berstruktur dan sistematika, mulai dari konsep yang paling sederhana sampai pada konsep paling kompleks. Pada aspek kognitif, salah satu yang harus dikuasai dalam belajar matematika adalah pemahaman konsep. Mengingat pentingnya pemahaman konsep tersebut, menurut Hiebert & Carpenter (Mutmainnah: 32) pengajaran yang menekankan pada pemahaman mempunyai setidaknya lima keuntungan: 1) Pemahaman memberikan generative, 2) pemahaman memacu ingatan, 3) pemahaman mengurangi banyak hal yang harus diingat, 4) pemahaman meningkatkan transfer belajar, dan 5) pemahaman mempengaruhi keyakinan peserta didik. Meskipun pemahaman konsep sangat penting, tetapi masih banyak peserta didik yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan masalah matematika, khusunya pada saat menyelesaikan soal. Berdasarkan pengamatan di SMP Negeri 1 Luwuk, pemahaman yang dimiliki oleh peserta didik SMP Negeri 1 Luwuk masih dibawah rata-rata dikarenakan faktor kurangnya pemahaman konsep. Hal ini dapat dilihat dari nilai-nilai yang diperoleh peserta didik pada saat proses pembelajaran. Menurut informasi dari tenaga pengajar mata pelajaran matematika bahwa nilai mata pelajaran masih dibawah nilai rata-rata. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik masih banyak mengalami kesulitan. Garis dan sudut merupakan salah satu materi dalam mata pelajaran matematika yang diajarkan pada peserta didik di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Salah satu submateri dalam materi garis dan sudut yaitu garis- garis sejajar dan hubungan antar sudut. Dalam menyelesaikan soal-soal tersebut diperlukan pemahaman dan ketelitian dalam menyelelesaikan soal yang diberikan karena pada materi ini peserta didik hanya diberikan gambaran dari suatu konsep kemudian peserta didik harus menyelesaikan permasalahan dari soal tersebut. Serta ketelitian sehingga peserta didik tidak hanya sekedar menghafal rumus yang ada. Dalam menyelesaikan soal yang terdapat permasalahan yang rumit peserta didik cenderung menggunakan cara yang mudah tanpa memperhatikan tahap penyelesaian sesuai dengan konsep yang ada sehingga banyak mengalami kesulitan dan menyebabkan banyaknya kesalahan dalam mengerjakan soal-soal matematika. Faktor lain yang menunjukkan rendahnya tingkat kemampuan pemahaman konsep adalah nilai tugas dan ulangan harian materi garis dan sudut masih rendah. Adapun nilai ulangan peserta didik pada materi garis dan sudut di Kelas VII F SMPNegeri 1 Luwuk dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Daftar Nilai Tugas dan Ulangan Harian Materi Garis dan Sudut Kelas VII F SMP Negeri 1 Luwuk Tahun Pelajaran 2015-2016 Rentang Nilai Jumlah Peserta Didik Persentasi (%) 86 - 100 7 20.58 71 - 85 12 35.29 56 – 70 8 23.52 12 – 55 7 20.58 Total 34 100

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA …

JURNAL LINEAR. ISSN:2549-8657 VOLUME 01 NO.02 OKTOBER 2017

Halaman 15

ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PESERTA DIDIK DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS DAN SUDUT PADA KELAS VIIF DI SMP NEGERI 1 LUWUK

Oleh:

I Nyoman Suyantana Email: [email protected]

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tompotika Luwuk

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep matematika peserta didik pada kelas VII F di SMP Negeri 1 Luwuk. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif. Prosedur pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Subjek penelitian terdiri dari 3 orang yang dikategorikan berdasarkan hasil tes yaitu peserta didik dengan kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk menyelesaikan soal garis dan sudut; 1) peserta didik dengan kemampuan tinggi mampu menyatakan ulang sebuah konsep, mengklasifikasikan obyek-obyek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, memberikan contoh dan bukan contoh, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecah masalah, 2) peserta didik dengan kemampuan sedang mampu menyatakan ulang sebuah konsep akan tetapi kurang tepat dalam mengklasifikasi obyek-obyek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, kurang tepat dalam memberikan contoh dan bukan contoh dan mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecah masalah, dan 3) peserta didik dengan kategori rendah kurang tepat dalam menyatakan ulang sebuah konsep, kurang tepat dalam mengklasifikasi obyek-obyek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, dan kurang tepat dalam memberikan contoh dan bukan contoh serta mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecah masalah.

Kata Kunci: Pemahaman Konsep Matematika

PENDAHULUAN

Pendidikan matematika merupakan bagian yang integral dari pendidikan nasional. Hal ini disebabkan karena matematika merupakan salah satu komponen penting dalam rangka peningkatan sumber daya manusia. Oleh sebab itu, pemerintah melalui Kementrian Pendidikan Nasional menetapkan matematika sebagai salah satu pelajaran wajib pada jenis dan jenjang pendidikan formal.

Menurut Abdurahman (2011: 252), matematika adalah suatu cara untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia, suatu cara menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan tentang bentuk dan ukuran serta menggunakan pengetahuan tentang menghitung. Matematika mempelajari tentang keteraturan, tentang struktur yang terorganisasikan, konsep-konsep matematika tersusun secara hirarkis, berstruktur dan sistematika, mulai dari konsep yang paling sederhana sampai pada konsep paling kompleks. Pada aspek kognitif, salah satu yang harus dikuasai dalam belajar matematika adalah pemahaman konsep. Mengingat pentingnya pemahaman konsep tersebut, menurut Hiebert & Carpenter (Mutmainnah: 32) pengajaran yang menekankan pada pemahaman mempunyai setidaknya lima keuntungan: 1) Pemahaman memberikan generative, 2) pemahaman memacu ingatan, 3) pemahaman mengurangi banyak hal yang harus diingat, 4) pemahaman meningkatkan transfer belajar, dan 5) pemahaman mempengaruhi keyakinan peserta didik.

Meskipun pemahaman konsep sangat penting, tetapi masih banyak peserta didik yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan masalah matematika, khusunya pada saat menyelesaikan soal. Berdasarkan pengamatan di SMP Negeri 1 Luwuk, pemahaman yang dimiliki oleh peserta didik SMP Negeri 1 Luwuk masih dibawah rata-rata dikarenakan faktor kurangnya pemahaman konsep. Hal ini dapat dilihat dari nilai-nilai yang diperoleh peserta didik pada saat proses pembelajaran. Menurut informasi dari

tenaga pengajar mata pelajaran matematika bahwa nilai mata pelajaran masih dibawah nilai rata-rata. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik masih banyak mengalami kesulitan.

Garis dan sudut merupakan salah satu materi dalam mata pelajaran matematika yang diajarkan pada peserta didik di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Salah satu submateri dalam materi garis dan sudut yaitu garis-garis sejajar dan hubungan antar sudut. Dalam menyelesaikan soal-soal tersebut diperlukan pemahaman dan ketelitian dalam menyelelesaikan soal yang diberikan karena pada materi ini peserta didik hanya diberikan gambaran dari suatu konsep kemudian peserta didik harus menyelesaikan permasalahan dari soal tersebut. Serta ketelitian sehingga peserta didik tidak hanya sekedar menghafal rumus yang ada.

Dalam menyelesaikan soal yang terdapat permasalahan yang rumit peserta didik cenderung menggunakan cara yang mudah tanpa memperhatikan tahap penyelesaian sesuai dengan konsep yang ada sehingga banyak mengalami kesulitan dan menyebabkan banyaknya kesalahan dalam mengerjakan soal-soal matematika. Faktor lain yang menunjukkan rendahnya tingkat kemampuan pemahaman konsep adalah nilai tugas dan ulangan harian materi garis dan sudut masih rendah. Adapun nilai ulangan peserta didik pada materi garis dan sudut di Kelas VII F SMPNegeri 1 Luwuk dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Daftar Nilai Tugas dan Ulangan Harian Materi Garis

dan Sudut Kelas VII F SMP Negeri 1 Luwuk Tahun Pelajaran 2015-2016

Rentang Nilai Jumlah Peserta Didik Persentasi (%)

86 - 100 7 20.58

71 - 85 12 35.29

56 – 70 8 23.52

12 – 55 7 20.58

Total 34 100

Page 2: ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA …

JURNAL LINEAR. ISSN:2549-8657 VOLUME 01 NO.02 OKTOBER 2017

Halaman 16

Sumber: SMP Negeri 1 Luwuk (Tahun 2015) Keterangan: KKM: 76; Nilai < 76 = Tidak Tuntas

Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa sekitar 19 dari 34 peserta didik, atau sekitar 55,58% yang memiliki kemampuan pemahaman konsep baik, namun ada sekitar 15 dari 34 peserta didik atau sekitar 44,11% yang memiliki kemampuan pemahaman konsep rendah ketika dihadapkan dengan materi garis dan sudut. Rendahnya presentase nilai ulangan peserta didik ini terjadi karena kurangnya pemahaman materi serta pengerjaan soal tidak sampai menemukan hasil akhir sehingga berdampak pada nilai yang diperoleh.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian dengan judul: ”Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Peserta Didik dalam Menyelesaikan Soal Garis dan Sudut pada kelas VII F di SMP Negeri 1 Luwuk”.

KAJIAN PUSTAKA

Konsep Matematika

Konsep adalah ide abstrak yang memungkinkan seseorang menggolongkan obyek atau kejadian, contoh atau bukan contoh, Gagne (Russefendi, 1992: 135). Poerwadarmita (Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia) menyatakan bahwa konsep adalah ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa konsep dapat diartikan sebagai suatu ide abstrak untuk mengklasifikasikan obyek-obyek atau sifat-sifat dari kejadian yang nyata atau konkret.

Definisi Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika

Duffin & Simpson (Madina, 2016: 29) mengungkapkan bahwa pemahaman konsep sebagai kemampuan peserta didik untuk: 1) menjelaskan konsep, 2) menggunakan konsep pada berbagai situasi yang berbeda, dan 3) mengembangkan akibat dari adanya suatu konsep. Penguasan konsep merupakan tingkatan hasil belajar peserta didik sehingga dapat mendefinisikan atau menjelaskan sebagian atau mendefinisikan bahan pelajaran dengan menggunakan kalimat sendiri. Dengan kemampuan peserta didik menjelaskan atau mendefinisikan, maka siswa tersebut telah memahami konsep atau prinsip dari suatu pelajaran meskipun penjelasan yang diberikan mempunyai susunan kalimat yang tidak sama dengan konsep yang diberikan tetapi maksudnya sama.

Peraturan Dirjen Dikdesmen Nomor

506/c/Kep/PP/2004 tanggal 11 November 2001 tentang rapor pernah diuraikan bahwa indikator peserta didik memahami konsep matematika adalah mampu: a. Menyatakan ulang sebuah konsep. b. Mengklasifikasi obyek-obyek menurut sifat-sifat tertentu

sesuai dengan konsepnya. c. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep. d. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi

matematis. e. Mengembangkan, memanfaatkan, dan memilih prosedur

atau operasi tertentu. f. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu

konsep. g. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan

masalah. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemahaman konsep

matematika merupakan suatu kesanggupan peserta didik untuk menemukan solusi atau jawaban atas masalah matematika yang sedang dihadapi dengan menggunakan konsep-konsep yang telah dipelajari sehingga memenuhi kriteria pemahaman konsep itu sendiri. Setiap materi pembelajaran baik itu pelajaran matematika atau pelajaran lainya akan berisi sejumlah konsep yang harus dikuasai peserta didik. Dalam hal ini, matematika juga salah satu pelajaran yang memungkinkan peserta didik harus memahami konsep yang diberikan untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang ada. Pentingnya pemahaman konsep dalam hal ini yaitu untuk meningkatkan prestasi peserta didik dalam pembelajaran matematika. Pemahaman konsep yang diberikan secara baik dan benar akan meminimalisir kesalahan peserta didik kedepannnya dalam menyelesaikan soal dan peserta didik dapat dengan mudah mengaplikasikan matematika yang didapatkan dengan baik dan benar pula.

Indikator Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika

Peserta didik dikatakan mampu memahami konsep matematika apabila ia mampu menggunakan langkah-langkah pemahaman konsep matematika yang tercantum dalam Peraturan Dirjen Dikdesmen Nomor 506/c/Kep/PP/2004 tanggal 11 November 2001 tentang rapor yaitu menyatakan ulang sebuah konsep, mengklasifikasi obyek-obyek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, memberikan contoh dan bukan contoh, serta mengklasifikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah.

Untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep matematika diperlukan beberapa indikator. Berikut uraian dari indikator kemampuan pemahaman konsep matematika berdasarkan tahapan yang tercantum dalam Peraturan Dirjen Dikdesmen Nomor 506/c/Kep/PP/2004 tanggal 11 November 2001 tentang rapor: a. Menyatakan ulang sebuah konsep. Peserta didik mampu

mengungkap kembali apa yang telah dikomunikasikan kepadanya.

b. Mengklasifikasi obyek-obyek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya. Peserta didik mampu mengelompokan suatu obyek menurut jenisnya berdasarkan sifat-sifat yang terdapat dalam materi.

c. Memberikan contoh daan non-contoh dari konsep. Peserta didik mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu materi.

d. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah. Peserta didik mampu menyelesaikan soal dengan tepat sesuai dengan prosedur.

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Luwuk pada Kelas VII F. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April 2017.

Jenis dan Subjek Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif eksploratif. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII F SMP Negeri 1 Luwuk. Teknik penentuan subjek penelitian yang dilakukan adalah: 1. Memberikan tes kemampuan pemahaman konsep

materi garis dan sudut pada peserta didik kelas VII F SMP Negeri 1 Luwuk yang sudah dipilih.

Page 3: ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA …

JURNAL LINEAR. ISSN:2549-8657 VOLUME 01 NO.02 OKTOBER 2017

Halaman 17

2. Memilih 3 orang peserta didik yang dikategorikan pada kelompok pemahaman konsep tinggi, sedang dan rendah sebagai subjek penelitian.

Suherman (Djaali & Muljiono, 2008) kriteria pengelempokkan kemampuan penalaran matematika adalah sebagai berikut: 1. Kelompok pemahaman konsep tinggi: nilai ≥ �̅� + S.

2. Kelompok pemahaman konsep sedang: �̅� - S ≤ nilai < �̅�

+ S.

3. Kelompok pemahaman konsep rendah: nilai < �̅� – S

Keterangan: �̅� = rata-rata hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematika S = simpangan baku hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematika Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai rata-rata

( �̅� ) dan simpangan baku (S), yaitu √∑(𝑥𝑖−𝑥)2

𝑛

𝑛𝑖=1

Instrument Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrument utama dan instrument pendukung. Dalam penelitian ini yang menjadi instrument utama adalah peneliti sendiri. Sedangkan instrument pendukung yang digunakan adalah tes kemampuan pemahaman konsep matematika, serta pedoman wawancara.

Data dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif deskriptif. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data hasil tes tertulis tentang garis dan sudut serta hasil wawancara. Dari hasil tes tertulis yang dikumpulkan adalah kemampuan penalaran matematika peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan garis dan sudut. Data hasil wawancara yang dikumpulkan adalah data yang diperoleh dari peserta didik setelah peserta didik dikategorikan berdasarkan hasil tes-tes garis dan sudut.

Data-data ini diperoleh melalui hasil tes dan

wawancara yang berkaitan dengan fokus penelitian di SMP Negeri 1 Luwuk Kabupaten Banggai.

Metode Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Hasil pekerjaan peserta didik dari tes diagnostik

dianalisis kemampuan pemahaman konsepnya. b. Melakukan wawancara terhadap subjek yang telah

dipilih untuk memvalidasi data dan memperoleh informasi kemampuan pemahaman konsepnya.

c. Triangulasi data dengan metode.

Teknik Analisis Data

Miles and Huberman (Sugiyono, 2012: 91) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif yaitu: (1) reduksi data (data reduction), (2) penyajian data (data display), dan (3) kesimpulan (conclusion).

HASIL PENELITIAN

Subjek Kemampuan Tinggi

Analisis kemampuan pemahaman konsep pada materi garis dan sudut dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:

Tabel 2. Data Kemampuan Pemahaman Konsep

No Soal Kemampuan Pemahaman Konsep

1.

Subjek 1 kemampuan tinggi menjawab dengan tepat dan benar.

2.

Subjek 1 kemampuan tinggi menjawab dengan benar.

3.

Subjek 1 kemampuan tinggi menjawab dengan tepat dan benar serta mampu menjelaskan jawaban yang ditulisnya.

4.

Subjek 1 kemampuan tinggi menjawab dengan tepat dan benar serta mampu menentukan besar sudut BOC dengan tepat

5.

Subjek 1 kemampuan tinggi menjawab dengan tepat dan benar serta mampu mengklasifikasikan obyek-obyek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsep.

Page 4: ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA …

JURNAL LINEAR. ISSN:2549-8657 VOLUME 01 NO.02 OKTOBER 2017

Halaman 18

6.

Subjek 1 kemampuan tinggi menjawab dengan tepat dan benar serta mampu mengaplikasikan konsep pemecahan masalah dengan baik.

Dari Tabel 2 maka dapat disimpulkan bahwa subjek 1

kemampuan tinggi mampu memahami konsep garis dan sudut dengan baik. Hal ini terlihat dari penyelesaian soal garis dan sudut.

Subjek Kemampuan Sedang

Analisis kemampuan pemahaman konsep pada materi garis dan sudut dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut: Tabel 3. Data Kemampuan Pemahaman Konsep

No Soal Kemampuan Pemahaman Konsep

1.

Subjek 2 kemampuan sedang mampu melukis sudut dengan benar dan menjelaskan pengertian dari masing-masing sudut dengan jelas.

2.

Subjek 2 kemampuan sedang belum dapat

membedakan antara garis berpotongan dengan

garis bersilangan.

3.

Subjek 2 kemampuan sedang menjawab dengan

tepat dan benar.

4.

Subjek 2 kemampuan sedang dapat menentukan nilai x dan dapat menentukan besar sudut BOC.

5.

Subjek 2 kemampuan sedang kurang tepat dalam menentukan sudut yang ditanyakan dan besar sudutnya serta mengklasifikasikan obyek-obyek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya.

6.

Subjek 2 kemampuan sedang menjawab dengan benar besar sudut 𝜃.

Dari Tabel 3, maka dapat disimpulkan bahwa subjek 2

kemampuan sedang mampu memahami konsep, akan tetapi pada beberapa soal belum berhasil menyelesaikannya dengan baik dan benar.

Subjek Kemampuan Rendah

Analisis kemampuan pemahaman konsep pada materi garis dan sudut dapat dilihat pada Tabel 4 berikut:

Tabel 4. Data Kemampuan Pemahaman Konsep

No Soal Kemampuan Pemahaman Konsep

1.

Page 5: ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA …

JURNAL LINEAR. ISSN:2549-8657 VOLUME 01 NO.02 OKTOBER 2017

Halaman 19

Subjek 3 kemampuan rendah melukis sudut dengan benar dan menjelaskan pengertian dari masing-masing sudut dengan jelas.

2. Subjek 3 kemampuan rendah kurang tepat dalam memilih pernyataan yang benar.

3. Subjek 3 kemampuan rendah kurang tepat dalam menjawab pertanyaan, serta tidak mampu memberikan contoh garis sejajar yang ada pada gambar.

4. Subjek 3 kemampuan rendah dapat menentukan nilai x dengan tepat akan tetapi, menentukan besar sudur BOC belum dapat diselesaikan dengan baik.

5.

Subjek 3 kemampuan rendah tidak dapat menjawab dengan tepat dan benar pada soal nomor 5 dengan langkah penyelesaian yang singkat.

6.

Subjek 3 kemampuan rendah memperoleh hasil yang benar akan tetapi langkah penyelesaian soal banyak yang masih kurang.

Dari Tabel 4, maka dapat disimpulkan bahwa subjek 3 kemampuan rendah, mampu memahami beberapa konsep, akan tetapi masih terdapat beberapa soal yang belum terselesaikan dengan baik dan benar.

PEMBAHASAN

Kemampuan pemahaman konsep matematika lebih diutamakan untuk bisa menguasai beberapa indikator agar bisa dilihat seberapa jauh kemampuan yang dimiliki peserta didik dalam memahami suatu konsep. Indikator kemampuan pemahaman konsep yang diteliti di SMP Negeri 1 Luwuk, yaitu menyatakan ulang sebuah konsep, mengklasifikasi obyek-obyek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, memberikan contoh dan bukan contoh serta mengaplikasikan konsep atau logaritma pemecahan masalah. Dengan paparan sebagai berikut:

Menyatakan Ulang Sebuah Konsep

Berdasarkan hasil penelitian dengan mencermati jawaban wawancara subjek penelitian, dapat tergambarkan bahwa subjek berkemampuan tinggi, kemampuan sedang, dan kemampuan rendah mampu menyatakan ulang sebuah konsep dari suatu garis dan sudut.

Mengklasifikasi obyek-obyek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya

Berdasarkan hasil penelitian dengan mencermati jawaban wawancara peserta didik, dapat tergambarkan bahwa subjek berkemampuan tinggi mampu mengklasifikasi obyek-obyek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya. Sedangkan untuk subjek berkemampuan sedang dan rendah belum mampu dalam menyelesaikan soal untuk mengklasifikasi obyek matematika dengan baik. Bahkan pada proses menyelesaikan soal mereka cenderung menggunakan cara cepat tanpa memahami apa yang mereka tuliskan dan belum dapat menyelesaikan soal hingga langkah terakhir.

Memberikan contoh dan bukan contoh

Berdasarkan hasil penelitian dengan mencermati jawaban wawancara subjek penelitian, subjek kemampuan tinggi sudah tepat dalam memberikan contoh dan mampu membedakan garis dan sudut sesuai yang ditanyakan. Akan tetapi untuk kemampuan sedang dan kemampuan rendah belum mampu memberikan contoh dan bukan contoh. Hal ini disebabkan karena peserta didik kurang memahami konsep dasar dari garis dan sudut, peserta didik belum memahami contoh yang diberikan dan cenderung menghafal sehingga pada saat diberikan latihan soal, peserta didik dengan kategori rendah tidak mampu memberikan contoh dan bukan contoh dengan tepat dan benar.

Mengaplikasikan Konsep Atau Logaritma Pemecahan Masalah

Berdasarkan hasil tes kemampuan pemahaman konsep serta wawancara dengan subjek penelitian, dapat digambarkan bahwa subjek penelitian dengan kemampuan tinggi dan sedang mampu mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah akan tetapi untuk peserta didik dengan kategori rendah belum mampu dalam mangaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan mengenai pengaplikasian konsep atau algoritma pemecah masalah.

Page 6: ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA …

JURNAL LINEAR. ISSN:2549-8657 VOLUME 01 NO.02 OKTOBER 2017

Halaman 20

KESIMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian menggambarkan bahwa subjek

berkemampuan tinggi mampu memahami konsep dengan baik hal ini terlihat dari kemampuan menyatakan ulang sebuah konsep, mengklasifikasikan obyek-obyek menurut sifat-sifat tertentu sesuai konsepnya, memberikan contoh dan bukan contoh dan mampu mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecah masalah serta menyelesaikan soal dengan langkah yang tepat dan benar. Untuk subjek penelitian dengan kemampuan sedang mampu menyatakan ulang sebuah konsep akan tetapi untuk indikator kemampuan pemahaman konsep lainya yaitu mengklasifikasi obyek-obyek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya dan memberikan contoh dan bukan contoh masih keliru. Sedangkan subjek penelitian dengan kemampuan rendah belum mampu dalam mengklasifikasi obyek-obyek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, memberikan contoh dan bukan contoh serta mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecah masalah.

Dari hasil analisis data, ditemukan bahwa faktor penyebab kurangnya kemampuan pemahaman konsep matematika peserta didik adalah kurangnya perhatian dan kemauan peserta didik dalam belajar matematika.

Dengan demikian, guru harus lebih giat menyelasaikan permasalahan dalam upaya meningkatkan kemampuan pemahaman konsep peserta didik, dengan mengelola

kegiatan belajar dengan baik, strategi, metode dan cara mengajarkanpun di perhatikan. Perlu dilakukan penelitian untuk melihat profil kesalahan peserta didik pada setiap materi dalam matematika sehingga kesalahan-kesalahan peserta didik dalam menyelasaikan soal matematika dapat diketahui dan di perbaiki.

REFERENSI

Abdurrahman, Mulyono. (2012). Anak Berkesulitan Belajar (Teori, Diagnosis, dan Remediasinya). Jakarta: Rineka Cipta.

Djaali., & Muljiono, Pudji. (2008). Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Grasindo.

Madina, Mutmainnah. (2016). Analisis Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Tipe Jigsaw Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis. Skripsi, Tidak Diterbitkan. Luwuk: FKIP Untika.

Poerwodarmita, W., J., S. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 1. Jakarta: Balai Pustaka.

____________. (1990). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN. Balai Pustaka.

Russefendi. (1980). Pengajaran Matematika Moderen dan Massa Kini Untuk Guru dan SPG, Seri Kelima. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.