analisis kemampuan siswa dalam memecahkan …
TRANSCRIPT
i
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH
GEOMETRI BERDASARKAN TINGKAT BERPIKIR VAN HIELE
PADA SISWA KELAS VIII SMPS TERPADU SYEKH MUHAMMAD
JA’FAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh
AYU ANDIRA
NIM 10536 5084 15
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
2021
iv
iv
iv
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ayu Andira
NIM : 10536 5084 15
Program Studi : Pendidikan Matematika
Jurusan : Pendidikan Matematika
Judul Skripsi : Analisis kemampuan siswa dalam memecahkan masalah geometri
berdasarkan tingkat berpkir van hiele pada siswa kelas VIII SMPS
Terpadu Syekh Muhmmd Ja’far
Dengan ini menyatakan bahwa:
Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya saya
sendiri, bukan hasil jiplakan dan tidak dibuatkan oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, Januari 2021
Yang Membuat Pernyataan
Ayu Andira
v
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertandatangan di bawahini:
Nama : Ayu Andira
NIM : 10536 5084 15
Program Studi : Pendidikan Matematika
Jurusan : Pendidikan Matematika
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya skripsi ini, saya akan
menyusunnya sendiri (tidak dibuatkan oleh siapa pun).
2. Dalam penyusunan skripsi ini, saya akan melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi ini.
4. Apabila saya melanggar perjanjian pada butir 1, 2 dan 3, maka saya bersedia
menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, Januari 2021
Yang Membuat Pernyataan
Ayu Andira
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Jangan berputus asa. Teruslah berusaha karena kegagalan adalah awal dari
suatu keberhasilan.”
PERSEMBAHAN
1. Untuk (almarhum) kedua orang tuaku, Bapak dan Ibu
yang selalu memdoakan, mendukung, dan memberikan
semangat kepadaku semasa hidupnya.
2. Untuk adik-adikku yang selalu memberikan semangat
dan dukungan.
3. Untuk sahabat serta teman-temanku yang senantiasa
membantu dan juga memberikan dukungan.
4. Untuk teman-teman seperjuangan Pendidikan
Matematika 2015.
vii
ABSTRAK
Ayu Andira. 2021. Analisis Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah
Geometri Berdasarkan Tingkat Berpikir Van Hiele pada Siswa Kelas VIII SMPS
Terpadu Syekh Muhammad Ja’far. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar.
Pembimbing I Muhammad Darwis M dan Pembimbing II Haerul Syam.
Penelitian ini dilakukan di SMSP Terpadu Syekh Muhammad Ja’far kelas VIII
dengan jumlah siswa orang. Jumlah subjek dipilih sebanyak 6 orang, 2 orang yang
berada pada level 0 (visualisasi), 2 orang pada level 1 (analisis), dan 2 orang pada
level 2 (deduksi informal). Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif
kualitatif dengan tujuan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah geometri berdasarkan teori Van Hiele. Pengumpulan data
dilakukan dengan pemberian tes VHG, tes pemecahan masalah, dan wawancara.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa Kemampuan siswa yang berada pada
level 0 (visualisasi) dalam memecahkan masalah berdasarkan tahap Polya adalah
(a) Pada langkah pertama Polya subjek tidak mampu menentukan unsur yang
diketahui dan unsur yang ditanyakan pada soal. (b) Pada tahap kedua Polya yaitu
merencanakan penyelesaian subjek tidak mampu membuat rencana. (c) Pada tahap
ketiga yaitu menyelesaikan masalah subjek tidak mampu menyelesaikan masalah
dengan benar. (d) Pada tahap keempat Polya, subjek tidak mampu melakukan
pemeriksaan kembali jawaban yang diperoleh. Kemampuan siswa yang berada
pada level 1 (analisis) dalam memecahkan masalah berdasarkan tahap Polya adalah
(a) Pada langkah pertama Polya subjek mampu menentukan unsur yang diketahui
dan unsur yang ditanyakan pada soal. (b) Pada tahap kedua Polya yaitu
merencanakan penyelesaian subjek mampu membuat rencana. (c) Pada tahap ketiga
yaitu menyelesaikan masalah subjek kurang mampu menyelesaikan masalah
dengan benar. (d) Pada tahap keempat Polya, subjek tidak mampu melakukan
pemeriksaan kembali jawaban yang diperoleh. Kemampuan siswa yang berada
pada level 2 (deduksi informal) dalam memecahkan masalah berdasarkan tahap
Polya adalah (a) Pada langkah pertama Polya subjek mampu menentukan unsur
yang diketahui dan unsur yang ditanyakan pada soal. (b) Pada tahap kedua Polya
yaitu merencanakan penyelesaian subjek mampu membuat rencana. (c) Pada tahap
ketiga yaitu menyelesaikan masalah subjek mampu menyelesaikan masalah dengan
benar. (d) Pada tahap keempat Polya, subjek mampu melakukan pemeriksaan
kembali jawaban yang diperoleh.
Kata kunci : Kemampuan Pemecahan Masalah, Van Hiele, Geometri.
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT,
yang telah memberikan rahmat, anugerah, dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan. Salam dan shalawat juga penulis hanturkan kepada junjungan
Nabi Muhammad SAW, semoga kita mendapatkan syafaatnya dihari akhir nanti.
Skripsi ini disusun sebagai suatu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
(S.Pd) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Keberhasilan pelaksanaan penelitian ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Kedua orang tua, Bapak dan Ibu yang telah memberikan pendidikan
kedisiplinan, do’a dan motivasi hingga sekarang
2. Ayahanda Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag. selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar
3. Ayahanda Erwin Akib, M.Pd., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
4. Bapak Mukhlis, S.Pd., M.Pd. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika FKIP Unismuh Makassar.
5. Bapak Dr. Muhmmad Darwis M., M.Pd. Selaku Pembimbing I yang telah tulus
membimbing, meluangkan waktu, memberikan petunjuk dan pengarahan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
x
6. Bapak Dr. Haerul Syam, M.Pd. selaku Pembimbing II yang telah banyak
memberikan pengarahan serta meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi
ini.
7. Bapak Dr. Muhmmad Darwis M., M.Pd dan ibu Erni Ekafitria Bahar, S.Pd.,
M.Pd. sebagai validator yang telah meluangkan waktunya untuk memeriksa dan
memberikan saran terhadap perbaikan instrumen penelitian.
8. Para staf pegawai FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah
bekerja dengan hati yang tulus dan melayani kami demi kelancaran proses
penyelesaian skripsi ini.
9. Ibu Dra. Hj. Siti Hajrah, MM selaku kepala SMPS Terpadu Syekh Muhammad
Ja’far yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan penelitian
10. Teman-teman seperjuangan kelas C di Jurusan Pendidikan Matematika
angkatan 2015, terima kasih atas kebersamaan dan semangat yang telah
diberikan.
11. Siswa siswi SMPS Terpdu syekh Muhammad Ja’far khususnya kelas VIII
12. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Makassar, 2021
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN .................................................................................. iii
SURAT PERJANJIAN ..................................................................................... iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v
ABSTRAK ......................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................... xii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................... 6
A. Pemecahan Masalah Matematika ................................................ 6
B. Geometri ..................................................................................... 11
C. Teor Van Hiele ............................................................................ 22
D. Kerangka Pikir ............................................................................ 24
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 25
xii
A. Jenis Penelitian ............................................................................ 25
B. Lokasi dan Subjek penelitian ...................................................... 25
C. Hasil Validasi Instrumen ............................................................. 25
D. Pedoman Wawancara ................................................................. 26
E. Hasil Pemilihan Subjek ............................................................... 27
F. Pemaparan Data dan Hasil Aalisis Data ...................................... 28
G. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ................................. 31
A. Hasil Penelitian ............................................................................ 31
B. Pembahasan ................................................................................. 99
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 106
A. Kesimpulan .................................................................................. 106
B. Saran ............................................................................................ 106
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 108
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan, pelajaran matematika adalah bidang studi yang
sangat penting untuk dipelajari. Sebab, matematika dianggap sebagai pintu masuk
dalam menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan. Diantaranya adalah ilmu sains
dan teknologi yang berkembang sangat pesat saat ini. Belajar matematika secara
tidak langsung akan melatih kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan
juga melatih siswa mengembangkan kemampuannya dalam berpikir kritis, kreatif,
dan logis.
Dalam belajar matematika, siswa dituntut untuk memiliki kemampuan dasar
menyelesaikan masalah. Hal ini tertuang dalam Permendikbud Nomor 24 tahun
2016 yang menyatakan bahwa: “kemampuan menyelesaikan masalah dapat
menjadi kompetensi dasar (KD) yang harus dimiliki siswa-siswa mulai dari SD
kelas 1 hingga SMA kelas XII” Selain itu, kemampuan berpikir kritis dan kreatif
dapat dimiliki siswa melalui belajar menyelesaikan masalah matematika, Mairing
(2018:12). Berbeda dengan soal rutin yang jawabannya dapat ditemukan secara
langsung dengan menerapkan rumus atau aturan tertentu, dalam pembelajaran
matematika soal yang dianggap sebagai suatu masalah adalah bentuk soal dimana
cara untuk meyelesaikannya tidak segera ditemukan, untuk menyelesaikan masalah
matematika, siswa memerlukan waktu yang lebih lama dengan usaha yang
dilakukan secara berulang-ulang, yang jika dilakukan secara terus-menerus maka
dapat mengembangkan sikap tekun dan pantang menyerah/gigih siswa, Mairing
(2018:6).
2
Salah satu materi matematika yang dianggap penting adalah materi
geometri. Geometri adalah ilmu matematika yang membahas tentang objek-objek
seperti garis, sudut dan segala sesuatu yang memiliki bentuk.
Secara visual, sejak kecil kita sudah mengenal bentuk-bentuk bangun
geometri melalui beda-benda yang ada disekitar kita, seperti jam, bola, jendela dan
sebagainya. Sehingga pelajaran geometri seharusnya menjadi materi yang mudah
dipahami.
Akan tetapi pelajaran geometri pada kenyataannya masih dianggap sulit
oleh kebanyakan siswa. Berdasarkan pengalaman peneliti pada saat melaksanakan
kegiatan magang 2 di SMPN 2 Pasimasunggu Timur,
Hasil wawancara yang dilakukan dengan guru matematika di SMPS
Terpadu Syekh Muhammad Ja’far, menyatakan bahwa siswa mengalami kesulitan
saat belajar geometri, menurutnya, ketika dalam proses belajar mengajar
berlangsung, seringkali siswa meminta guru untuk mengulangi penjelasannya.
Disamping itu siswa juga masih sering melakukan kesalahan saat menjawab soal.
Hal ini menunjukkan bahwa siswa tersebut tidak paham dengan materi
pembelajaran yang diberikan.
Siswa akan merasa sulit untuk memahami suatu materi apabila materi yang
diberikan tersebut tidak sesuai dengan tingkat kemampuannya. Oleh sebab itu
pengetahuan tentang tingkat kemampuan siswa penting bagi guru sebagai dasar
untuk mempertimbangkan materi yang sesuai dengan kemampuan siswa tersebut.
Suherman (2003) menyatakan bahwa siswa akan merasa sulit meahami materi
pembelajaran apabila tingkat perkembangan kemampuan siswa tdak diperhatikan,
3
hal ini karena materi yang diberikan tidak sesuai dengan kemampuannya dalam
menerima materi.
. Sementara Sulkha (2010) juga berpendapat bahwa apabila kegiatan belajar
yang dilakukan sesuai dengan level kemampuan berpikir siswa, maka pembelajarn
geometri tersebut efektif. Dengan demikian, analisis terhadap tingkat kemampuan
berpikir siswa penting untuk dilakukan sebagai acuan untuk memberikan
pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.
Ada beberapa teori yang yang membahas tentang perkembangan belajar
siswa, diantaranya adalah teori Van Hiele. Teori ini membagi tingkat
perkembangan belajar siswa kedalam beberapa tingkatan. Teori tersebut dapat
digunakan untuk menganalisis kemampuan geometri siswa.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti bermaksud untuk melaksanakan
penelitian dengan judul “Analisis Kemampuan Siswa Dalam Memecahkan
Masalah Geometri Berdasarkan Tingkat Berpikir Van Hiele Pada Siswa Kelas
VIII SMPS terpadu Syekh Muhammad Ja’far”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kemampuan subjek pertama siswa kelas VIII SMPS Terpadu
Syekh Muhammad Ja’far dalam memecahkan masalah geometri?
2. Bagaimana kemampuan subjek kedua siswa kelas VIII SMPS Terpadu
Syekh Muhammad Ja’far dalam memecahkan masalah geometri?
3. Bagaimana kemampuan subjek ketiga siswa kelas VIII SMPS Terpadu
Syekh Muhammad Ja’far dalam memecahkan masalah geometri?
4
4. Bagaimana kemampuan subjek keempat siswa kelas VIII SMPS Terpadu
Syekh Muhammad Ja’far dalam memecahkan masalah geometri?
5. Bagaimana kemampuan subjek kelima siswa kelas VIII SMPS Terpadu
Syekh Muhammad Ja’far dalam memecahkan masalah geometri?
6. Bagaimana kemampuan subjek keenam siswa kelas VIII SMPS Terpadu
Syekh Muhammad Ja’far dalam memecahkan masalah geometri?
C. Tujuan Penelitian
Peneliti melakukan penelitian ini dengan tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan kemampuan subjek pertama siswa kelas VIII
SMPS Terpadu Syekh Muhammad Ja’far dalam memecahkan masalah
geometri.
2. Untuk mendeskripsikan kemampuan subjek kedua siswa kelas VIII SMPS
Terpadu Syekh Muhammad Ja’far dalam memecahkan masalah geometri.
3. Untuk mendeskripsikan kemampuan subjek ketiga siswa kelas VIII SMPS
Terpadu Syekh Muhammad Ja’far dalam memecahkan masalah geometri.
4. Untuk mendeskripsikan kemampuan subjek keempat siswa kelas VIII
SMPS Terpadu Syekh Muhammad Ja’far dalam memecahkan masalah
geometri.
5. Untuk mendeskripsikan kemampuan subjek kelima siswa kelas VIII SMPS
Terpadu Syekh Muhammad Ja’far dalam memecahkan masalah geometri.
6. Untuk mendeskripsikan kemampuan subjek keenam siswa kelas VIII
SMPS Terpadu Syekh Muhammad Ja’far dalam memecahkan masalah
geometri.
5
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru
Meningkatkan kesadaran tenaga pendidik akan pentingnya pengetahuan
terhadap tingkat kemampuan siswa dalam belajar matematika khususnya
materi geometri sebelum melangkah pada materi atau pokok bahasan baru.
Pengetahuan akan tingkat kemampuan siswa tersebut dapat menjadi acuan
atau pertimbangan dalam memilih metode, model, atau teknik
pembelajaran pada materi selanjutnya.
2. Bagi siswa
Dapat memotovasi siswa untuk lebih giat lagi melatih kemampuannya
dalam memecahkan masalah matematika. Yaitu dengan memperbanyak
mengerjakan soal-soal pemecahan masalah. Semakin banyak soal
pemecahan masalah yang dikrjakan oleh siswa, maka akan lebih
meningkatkan kemampuannya dalam memecahkan masalah. Siswa yang
telah memiliki pengalaman menyelesaikan suatu masalah maka akan lebih
mudah menyelesaikan masalah yang serupa dikemudian hari.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Dapat dijadikan bahan pembanding oleh peneliti yang ingin melakukan
penelitian dengan tema yang sama.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pemecahan Masalah Matematika
Tujuan utama siswa belajar matematika adalah untuk memecahkan
masalah-masalah matematika (Mairing, 2018).
Berikut adalah beberapa definisi masalah yang diungkap oleh para
ahli, yaitu:
1. Masalah adalah suatu situasi yang menantang yang membutuhkan
penyelesaian dimana cara untuk menyelesaikannya tidak tampak jelas
(Krulik, Rudnick, & Milou, 2003).
2. Masalah adalah tugas dimana siswa tidak memiliki rumus/metode dalam
pikirannya, atau persepsi tertentu yang merupakan metode penyelesaian
yang benar (Van De Walle, Karp, & Bay-Williams, 2010).
3. Masalah adalah suatu situasi yang menantang siswa yang membutuhkan
penyelesaian dimana jalan untuk memperoleh jawaban tidak segera
diketahui siswa (Posamenteir & Krulik, 2009)
4. Masalah terjadi ketika terjadi kesenjangan antara situasi saat ini dan
tujuan dimana cara mengatasi kesenjangan tersebut tidak segera dapat
dilihat (Goldstein, 2011).
5. Mempunyai masalah berarti mencari dengan sadar suatu tindakan yang
tepat untuk mencapai tujuan tertentu, tetapi tujuan tersebut tidak dengan
segera dapat dicapai (Polya, 1981).
7
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, dapat diketahui bahwa prinsip
dari masalah matematika adalah cara penyelesaiannya yang tidak segera
dapat dilihat.
Adapun definisi dari mengenai Pemecahan Masalah, diungkap oleh
para ahli berikut:
1. Memecahkan masalah berarti melakukan sekumpulan tindakan tersebut
(Polya, 1981).
2. Pemecahan masalah adalah berpikir yang diarahkan untuk
menyelesaikan suatu masalah tertentu yang melibatkan pembentukan
respons-respons yang mungkin, dan pemilihan diantara respons-respons
tersebut (Solso, 1995).
3. Pemecahan masalah adalah suatu proses yang dimulai dengan siswa
menghadapi masalah sampai suatu jawaban (answer) diperoleh, dan
siswa telah menguji penyelesaiannya (solution) (Krulik, Rudnick, &
Milou, 2003).
Berbicara tentang pemecahan masalah, ada beberapa heurustic
yang diungkap oleh para ahli. Salah satunya adalah heuristic yang
diungkap oleh Polya, yaitu:
1. Memahami Masalah.
2. Menyusun Rencana.
3. Melaksanakan Rencana.
4. Memeriksa Kembali.
8
Heuristic lainnya diungkap oleh Yimer dan Elerton yang terdiri
dari lima tahap yaitu:
1. Pengaitan
2. Transformasi-formulasi
3. Pelaksanaan
4. Evaluasi
5. Dan internalisasi
Carlson dan Bloom juga mengungkapkan heuristic dengan tahap-
tahap:
1. Orientasi (orienting)
2. Merencanakan (planning)
3. Melaksanakan (executing)
4. Dan memeriksa (checking)
Akan tetapi dalam penelitian ini peneliti menggunakan heuristic
Polya. Alasannya adalah sebagai berikut:
1. Tahap Polya secara khusus digunakan untuk memecahkan masalah
matematika.
2. Perbedaan aktivitas baik mental maupun fisik yang menandai disetiap
tahap Polya tegas, contohnya: apa yang dipikirkan dan dilakukan siswa
pada saat memahami masalah dapat dibedakan dengan saat membuat
rencana.
3. Tahap-tahap lainnya yang dikemukakan tidak jauh berbeda dengan apa
yang diungkapkan Polya.
9
4. Beberapa buku yang berkaitan dengan pendidikan matematika diatas
tahun 2000 juga masih menggunakan tahap Polya sebagai heuristic
dalam memecahkan masalah matematika. Sebagai conth, buku yang
berjudul “Research-Based Strategis For Problem Solving in
Mathematics K-12” tahun 2003 (florida depatremen of education,2010).
Berikut ini penjelasan dari setiap langkah pemecahan masalah
yang kemukakan oleh Polya (1973: 222), solusi soal pemecahan
masalah memuat 4 langkah fase penyelesaian, yatu:
1. Memahami masalah
Fase pertama adalah memahami masalah. Tanpa adanya
pemahaman terhadap masalah yang diberikan, siswa tidak mungkin
menyelesaikan masalah yang diberikan, siswa tidak mungkin
menyelesaikan masalah tersebut dengan benar. Hal ini meliputi: (a)
apakah yang tidak diketahui? Data apakah yang diberikan? Bagaimana
kondisi soal?, (b) Mungkinkah kondisi dinyatakan dalam bentuk
persamaan atau hubungan lainnya?, (c) Apakah kondisi yang diberikan
cukup untuk mencari apa yang dinyatakan?, (d) Apakah kondisi tersebut
tidak cukup? Apakah kondisi itu berlebihan atau itu saling
bertentangan? dan (e) Buatlah gambar atau tuliskan notasi yang sesuai.
2. Merencanakan Penyelesaian
Kemampuan melakukan langkah kedua ini sangat tergantung pada
pengalaman siswa dalam menyelesaikan masalah. Pada umumnya,
semakin bervariasi pengalamn mereka, ada kecenderungan siswa lebih
kreatif dalam menyusun rencana penyelesaian masalah.
10
3. Menyelesaikan Masalah
Pada langkah ini, rencana pemecahan masalah dilakukan, yaitu dengan
memeriksa setiap langkah dan membuktikan bahwa langkah yang
dipilih sudah benar.
4. Memeriksa Kembali
Pada tahap ini, Polya menekankan cara memeriksa kebenaran jawaban
yang diperoleh, dengan prosedur yang diperhatikan sebagai berikut:
a. Dapatkah diperiksa sanggahannya?
b. Dapatkah jawaban yang diperoleh dicari degan cara yang berbeda?
c. Dapatkah anda melihat dengan sekilas?
d. Dapatkah cara tersebut digunakan untuk soal-soal lain?
Adapun indikator kemampuan pemecahan masalah berdasarkan
tahapan pemecahan masalah oleh Polya (Herlambang dalam Syaharuddin,
2016: 57) sebagai berikut:
11
Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah
Berdasarkan Tahap Pemecahan Masalah oleh Polya.
B. Geometri
Geometri merupakan salah satu cabang dari matematika yang
diajarkan mulai sejak sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Berdasarkan
lampiran 1 Permen no.58 tahun 2004 tentang kurikulum SMP/MTs, ruang
lingkup materi bahan kajian matematika terdiri dari: bilangan, aritmatika,
aljabar, geometri, trigonometri, transformasi, peluang, dan statistika. Untuk
mengembangkan proses pembelajaran matematika disekolah terutama
pembelajaran geometri, maka segala faktor perlu diperhatikan. Salah
satunya adalah hakikat geometri itu sendiri.
Tahap Pemecahan
Masalah oleh Polya
Indikator
Memahami Masalah Siswa mampu menuliskan/
menyebutkan unsur yang diketahui
dan ditanyakan dalam soal.
Merencanakan Pemecahan Siswa membuat model matematika
dan memilih suatu strategi untuk
menyelesaikan masalah yang
diberikan.
Melakukan Rencana
Pemecahan
Siswa mampu menyelesaikan
masalah dengan strategi yang telah
ia rencankan sebelumnya dengan
hasil yang benar.
Memeriksa Kembali
Pemecahan
Siswa mampu memeriksa
kebenaran dari hasil pekerjaannya.
12
Menurut Kartono (dalam Mufarrohah, 2015) pengertian geometri dalam
sudut pandang psikologi “Geometri merupakan penyajian abstraksi dari
pengalaman visual dan spasial, misalnya bidang, pola, pengukuran dan pemetaan.
Bila ditinjau dari sudut pandang matematika, geometri menyediakan pendekatan-
pendekatan untuk pemecahan masalah, misalnya gambar-gambar, diagram, sistem
koordinat, vektor, dan transformasi”. Iswadji (2001:1 juga berpendapat bahwa
geometri adalah setiap bangun yang dipandang sebagai himpunan titik-titik tertentu
(special set points), sedangkan ruang artinya sebagai himpunan semua titik.
1. Bangun datar
a. Segitiga
Pada gambar diatas adalah gambar segitiga ABC atau bisa diberi
simbol ∆. ∆ ABC mempunyai tiga sisi yaitu AB, BC, dan AC dan
mempunyai tiga buah sudut yaitu ˂ CAB, ˂ ABC, dan ˂ BCA.
1) Jenis-jenis segitiga.
Berdasarkan panjang sisinya:
a) Segitiga sembarang: yaitu segitiga yang ketiga sisinya tidak
ada yang sama panjang.
13
b) Segitiga sama kaki: dua sisinya sama panjang.
c) Segitiga sama sisi: ketiga sisinya sama panjang.
Berdasarkan besar sudutnya:
a) Segitiga lancip: semua sudutnya kurang dari 90˚.
b) Segitiga siku-siku: salah satu sudutnya adalah 90˚.
c) Segitiga tumpul: salah satu sudutnya lebih dari 90˚.
2) Sifat-sifat segita
a) Memiliki tiga sisi
b) Memiliki tiga sudut
c) Jumlah sudut-sudut dalam segitiga adalah 180˚
d) Tinggi segitiga harus tegak lurus dengan alas dan melalui
titik sudut yang berhadapan dengan alas.
e) Jumlah dua sisinya selalu lebh panjang dari sisi ketiga.
3) Keliling dan luas segitiga.
Keliling segitiga:
Ket: K = keliling
s = sisi
Luas segitiga:
𝐾 = 𝑠 + 𝑠 + 𝑠
𝐿 =1
2𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
14
Ket: a = alas
t = tinggi
b. Persegi panjang
A B
C D
1) Sifat-sifat persegi panjang
a) Memiliki dua pasang sisi berhadapan sama panjang dan
sejajar.
b) Memiliki 4 sudut siku-siku.
c) Kedua diagonalnya sama panjang dan saling membagi dua
sama panjang.
d) Memiliki dua sumbu simetri.
e) Memiliki dua simetri putar.
2) Keliling, luas, dan diagonal persegi panjang.
Keliling
Luas
Diagonal (D)
𝐾 = 2 × (𝑃 + 𝑙)
𝐿 = 𝑝 × 𝑙
𝐷2 = 𝑝2 + 𝑙2
D = ට𝑝2 + 𝑙2
15
Ket: p = panjang
l = lebar
c. Persegi
1) Sifat-sifat persegi
a) Sisi-sisi yang berhadapan sejajar
b) Keempat sudutnya siku-siku
c) Panjang diagonal-diagonalnya sama dan saling membagi dua
sama panjang
d) Panjang keempat sisinya sama
e) Setiap sudutnya dibagi dua sama sama ukuran oleh diagonal-
diagonalnya
f) Diagonal-diagonalnya berpotongan saling tegak lurus
2) Keliling, luas, dan diagonal persegi panjang.
Keliling
Luas
Diagonal
𝐾 = 4 × 𝑠
𝐿 = 𝑠 × 𝑠
𝐷2 = 𝑠2 + 𝑠2
D = ඥ2𝑠2
= s ඥ2
16
d. Jajargenjang
1) Sifat-sifat jajargenjang
a) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar
b) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar
c) Jumlah dua sudut yang berdekatan adalah 180˚
d) Kedua diagonalnya tidak sama panjang dan saling membagi
dua sama panjang
e) Memiliki dua simetri putar
f) Tidak memiliki sumbu simetri
2) Keliling dan luas
Keliling
Luas
e. Belah ketupat
1) Sifat-sifat belah ketupat
a) Semua sisinya kongruen
b) Sisi-sisi yang berhadapan sejajar
𝐾 = 𝐴𝐵 + 𝐵𝐶 + 𝐶𝐷 +DA
= 2 × (𝐴𝐵 + 𝐵𝐶)
𝐿 = 𝐴𝐵 × 𝐷𝐸
𝐿 = 𝑎 × 𝑡
17
c) Sudut-sudut yang berhadapan kongruen
d) Diagonal-diagonalnya yang membagi sudut menjadi 2
ukuran yang sama ukuran.
e) Kedua diagonalnya saling tegak lurus dan membagi 2 sama
panjang
f) Diagonal membagi belah ketupat menjadi 2 bagian sama
besar atau diagonal-diagonalnya merupakan sumbu simetri
g) Jumlah ukuran 2 sudut yang berdekatan 180˚
2) Keliling dan luas belah ketupat
Keliling
Luas
f. Layang-layang
1) Sifat layang-layang
a) Memiliki dua pasang sisi sama panjang
b) Sepasang sudut yang berhadapan sama besar dan sepasang
sudut yang berhadapan lainnya tidak sama besar
c) Diagonal-diagonalnya saling tegak lurus dan salah satu
diagonalnya membagi diagonal yang lain menjadi 2 sama
panjang
𝐾 = 4 × 𝑠
𝐿 =1
2× 𝐴𝐶 × 𝐵𝐷
=1
2× 𝑑1 × 𝑑2
18
d) Salah satu diagonalnya merupakan sumbu simetri dan
membagi dua diagonal yang lain sama panjang
2) Keliling dan luas laying-layang
Keliling
Luas
g. Trapesium
1) jenis trapesium
Berdasarkan bentuk sisinya trapesium dapat dibedakan
menjadi:
a) trapezium sembarang
b) trapesium sama kaki
c) trapesium siku-siku
2) keliling dan luas trapesium
Keliling
Luas
𝐾 = 2 × 𝐴𝐶 + 𝐵𝐶
𝐿 =1
2× 𝐴𝐶 × 𝐵𝐷
=1
2× 𝑑1 × 𝑑2
𝐾 = 𝐴𝐵 + 𝐵𝐶 + +𝐶𝐷 + 𝐷𝐴
𝐿 =1
2× 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑗𝑎𝑗𝑎𝑟 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
=1
2× (𝐴𝐵 + 𝐷𝐶) × 𝑡
19
2. Teorema Pythagoras
Teorem Pythagoras merupakan teori yang pertama kali ditemukan
oleh Pythagoras. Pythagoras adalah seorang ahli matematika bangsa
Yunani yang hidup dalam abad keenam Masehi.
Teorema Pythagoras berlaku untuk segitiga siku-siku dimana dalam
segitiga siku-siku “jumlah kuadrat sisi tegak sama dengan kuadrat dari sisi
miring”. Sisi miring dalam segitiga siku-siku dinamakan hyphotenusa.
Adapun rumus dari teorema Pythagoras sebagai berikut:
3. Bangun ruang
a. Kubus
1) ciri-ciri kubus
a) memiliki enam bidang sisi yang kongruen berbentuk
persegi
b) memiliki 12 rusuk yang sama panjang
c) memiliki 8 titik sudut
d) pasangan sisi kubus yang berhadapan saling sejajar
e) sisi kubus yang berpotongan saling tegak lurus
𝑎2= 𝑏2 + 𝑐2, atau
𝑏2= 𝑎2 - 𝑐2, atau
𝑐 = 𝑎2 - 𝑏2
20
2) diagonal bidang (sisi) dan diagonal ruang
a) garis AC dan EB merupakan diagonal bidang karena
garisnya terletak pada bidang kubus. Panjang diagonal
bidang = s√2
b) garis EC dan HB merupakan diagonal ruang karena
garisnya terletak dalam ruang kubu. Panjang diagonal
ruang = s√3
3) Luas permukaan dan Volume kubus
Untuk kubus yang panjang rusuk-rusuknya s, maka:
Luas
Volume
b. Balok
1) ciri-ciri balok
1) memiliki 6 bidang sisi yang kongruen berbentuk persegi
panjang
2) memiliki 12 rusuk yang terdiri atas 3 kelompok, masing-
masing kelompok terdiri atas 4 rusuk yang sama dan
sejajar
3) memiliki 8 titik sudut
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 = 6 × 𝑠2 = 6𝑠2
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝑠 × 𝑠 × 𝑠 = 𝑠3
21
4) pasangan sisi balok yang berhadapan saling sejajar
5) sisi balok yang berpotongan saling tegak lurus
2) diagonal bidang (sisi) dan diagonal ruang
a) garis AC dan EB merupakan diagonal bidang karena
garisnya terletak pada bidang balok. Untuk mencari panjang
diagonal bidang, gunakan rumus pythagoras
b) garis EC dan HB merupakan diagonal ruang karena garisnya
terletak dalam ruang balok.
3) Luas permukaan dan Volume balok
Untuk balok yang memiliki panjang p, lebar l, dan tinggi t,
maka:
Luas
Volume
c. Limas
1) Ciri-ciri limas
a) Limas segitiga
o Memiliki 4 bidang sisi
o Memiliki 6 rusuk
o Memiliki 4 titik sudut
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 = 2{൫𝑝 × 𝑙൯ + ൫𝑝 × 𝑡൯ + (𝑙 × 𝑡ሽ
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝑝 × 𝑙 × 𝑡
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑎𝑔𝑜𝑛𝑎𝑙 𝑟𝑢𝑎𝑛𝑔 = ට𝑝2 + 𝑙2 + 𝑡2
2
22
b) Limas segi empat
o Memiliki 5 bidang sisi
o Memiliki 8 rusuk
o Memiliki 5 titik sudut
2) Luas permukaan dan volume limas
3)
C. Teori Van Hiele
Van Hiele mengemukakan teori belajar yang menguraikan tahapan-
tahapan perkembangan kemampuan geometri siswa. Tahapan-tahapan
tersebut diuraikan kedalam lima tingkatan/level sebagai berikut:
1. Level 0 (Visualisasi)
Pada tahap ini, siswa mampu mengenali bentuk geometri secara visual.
Akan tetapi siswa belum mengetahui adanya sifat-sifat dari bangun
tersebut.
2. Level 1 (Analisis)
Pada tahap ini, siswa mulai mengenal sifat-sifat dari bangun geometri.
Misalnya pada bangun segtiga, siswa dapat memahami bahwa segitiga
memiliki tiga sisi, tiga sudut, serta jumlah dari ketiga sudutnya adalah
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛
= 𝑙𝑎 + 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑘
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 =1
3× 𝑙𝑎 × 𝑡
23
180˚. Namun dalam tahap ini siswa belum mampu mengetahui
hubungan yang terkait antara suatu benda geometri dengan benda
geometri lainnya.
3. Level 2 (Deduksi Informal)
Pada tahap ini siswa sudah mengenal bentuk geometri, sifat-sifatnya,
serta mampu mengurutkan sifat-sifat yang dimiliki bangun geometri
dan menemukan hubungan antara bangun geometri.
4. Level 3 (Deduksi)
Pada tahap ini siswa sudah mampu berpikir secara deduktif, yaitu
menarik kesimpulan dari hal yang bersifat umum ke hal yang bersifat
khusus. Pada tahap ini siswa sudah memahami definisi, postulat, dan
teorema pada sebuah bangun geometri. Namun belum mengerti
mengapa postulat tersebut benar dan mengapa dapat dijadikan
postulat.
5. Level 4 (rigor)
Pada tingkat ini, siswa mampu melakukan penalaran secara formal
tentang sistem-sistem matematika (termasuk sistem-sistem geometri),
tanpa membutuhkan model-model yang konkret sebagai acuan.
24
D. Kerangka Pikir
Tes kemampuan pemecahan
masalah Tes VHGT ( Van Hiele
Geometry Test)
Siswa dikelompokkan
berdasarkan tingkat berfpikir
Van Hiele
Pilih subjek berdasarkan
tingkat berfikir Van Hiele
Triangulasi
Soal dan wawancara
Data
Pemaparan data
Analisis data
Kesimpulan
Siswa kelas VIII SMP
Pondok Pesantren syekh
Muhammad ja’far
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis peneltian ini adalah deskriptif kualitatif. Jenis penelitian deskriptif
kualitatif ini memiliki tujuan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi
berdasarkan fakta, secara menyeluruh melalui pengumpulan data yang
diperoleh. Dengan menggunakan pendekatan kualitatf, peneliti dapat
berhubungan langsung dengan responden/subjek penelitian. Selain itu melalui
pendekatan kualitaif, diharapkan agar peneliti dapat memperoleh data yang
menjelaskan atau menggabarkan keadaan subjek sebagaimana adanya atau
sesuai fakta.
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian di SMPS Terpadu
Syekh Muhammad Ja’far. Subjek penelitian diambil dari kelas VIII SMPS
Terpadu Syekh Muhammad Ja’far tahun ajaran 2020/2021.
C. Hasil Validasi Instrumen
Terdapat beberapa instrumen dalam penelitian ini, diantaranya adalah
peneliti, tes VHG, tes pemecahan masalah, dan wawancara. Peneliti sendiri
berperan sebagai instrumen utama, sedangkan tes dan wawancara merupakan
tes pendukung.
26
1. Tes VHG
Untuk memperoleh data tentang tingkat kemampuan siswa dalam
materi geometri, peneliti memberikan tes VHG kepada masing-masing
subjek. Sebelum tes VHG tersebut dilaksanakan, peneliti menyusun soal-
soal yang relevan untuk diberikan kepada subjek. Soal-soal tersebut
kemudian dilakukan tes validasi oleh dua orang pakar matematika.
Hasil validasi oleh dua orang pakar matematika tersebut menyatakan
bahwa soal yang disusun layak untuk digunakan sebagai instrumen
penelitian.
2. Tes Pemecahan Masalah
Setelah memperoleh data tentang kempuan gemetri siswa, maka
dilakukan tes yang kedua, yaitu tes pemecahan masalah. Tes tersebut
diberikan kepada subjek yang telah dipilih berdasarkan hasil VHG diberikan
dengan tujuan untuk memperoleh data kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah matematika materi geometri. Dengan demikian,
disusunlah soal-soal yang relevan untuk diberikan kepada siswa. Soal-soal
tersebut kemudian dilakukan tes validasi oleh dua orang pakar matematika.
Hasil validasi oleh dua orang pakar matematika tersebut menyatakan
bahwa soal yang disusun layak untuk digunakan sebagai instrumen
penelitian.
D. Pedoman Wawancara
Pertanyaan-pertanyaan pada saat wawancara, disesuaikan oleh jawaban
dari masing-masing subjek. Dengan demikian pertanyaan yang diberikan antara
subjek satu dan lainnya tidak harus sama persis.
27
E. Hasil Pemilihan Subjek
Subjek dalam peneltian ini diambil dari kelas VIII SMPS Terpadu syekh
Muhammad Ja’far tahun ajaran 2020/2021. Pemilihan subjek penelitian
mengacu pada tingkat kemampuan geometri berdasarkan teori Van Hiele.
Pada setiap level tersebut diambil 2 dua subjek untuk lanjut pada tes
selanjutnya, yaitu tes pemecahan masalah. Akan tetpi untuk level 3 dan 4 tidak
diperoleh siswa yan termasuk kedalam kategori tersebut. Sehingga subjek yang
dipilih hanya pada level 0, 1, dan 2 pada teori Van Hiele.
Hasil tes VHG di kelas VIII SMPS Terpadu Syekh Muhammad Ja’far
dapat dilihat pada tabel berikut!
Tabel 3.1 Hasil Tes VHG siswa kelas VIII.
Level Berpikir Jumlah Sisiwa
Level 0
(Visualisasi)
7
Level 1
(analisis)
15
Level 2 (deduksi
informal)
5
Level 3
(deduksi)
0
Level 4 (rigor) 0
Pemilihan subjek penelitian didasarkan pada tingkat berpikir Van
Hiele, sehingga sebelum memilih subjek penelitian peneliti terlebih dahulu
mengambil data tingkat berpikir setiap calon subjek penelitian yaitu siswa
kelas VIII. Berdasarkan data tingkat berpikir Van Hiele siswa kelas VIII yang
28
telah didapatkan, maka siswa yang memenuhi kriteria pemilihan subjek yang
ditentukan oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2 Subjek Penelitian Siswa Kelas VIII.
No Inisial Tingkat Berpikir Van Hiele
1 BGS Tingkat 2 (deduksi informal)
2 ALM Tingkat 2 (deduksi informal)
3 KIM Tingkat 1 (analisis)
4 RIS Tingkat 1 (analisis)
5 MKL Tingkat 0 (visualisasi)
6 SNT Tingkat 0 (visualisasi)
F. Pemaparan Data dan Hasil Analisis Data
Data yang diperoleh dipaparkan berdasarkan heuristic pemecahan
masalah oleh Polya. Data dianalisis berdasarkan petikan jawaban subjek pada
saat wawanncara. Dalam transkip wawancara, pertanyaan dan petikan jawaban
diberi kode yang terdiri atas 7 digit, yang diawali dengan huruf V, A, dan D.
Huruf-huruf tersebut mewakili tingkatan berpikir Van Hiele yaitu V untuk
tingkat 0 (vsualisasi), A untuk tingkat 1 (analisis), dan D untu tngkat 2 (deduksi
informal). Digit kedua menyatakan sumber, yaitu 1, untuk subjek pertama dan
2 untuk subjek kedua. Digit ketiga menyatakan nomor dari soal tes tersebut.
Digit keempat menyatakan urutan langkah pemecahan masalah oleh Polya, dan
tiga digit terakhir menyatakan urutan petikan jawaban pada setiap tugas.
Kemudian untuk tiga digit terakhir menyatakan urutan percakapan (pertanyaan
dan jawaban) saat wawancara pada setiap soal.
29
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, dan wawancara.
1. Tes (VHGT dan Tes Kemampuan Pemecahan Masalah)
Tes VHGT ini terdiri atas 25 butir soal, dimana soal tersebut
tersusun kedalam 5 tingkatan berdasarkan teori Van Hiele. Adapun kriteria
pemberian skor Van Hiele geometry test (VHGT) tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Pemberian skor untuk jawaban yang benar adalah 1
b. Pemberian skor untuk jawaban yang salah adalah 0
Penggolongan tes VHGT siswa didasarkan pada skor siswa pada
setiap tingkatan. Berikut kriteria untuk masing-masing level pada teori Van
Hiele berdasarkan jawaban yang benar:
a. Jika siswa menjawab 3-5 pertanyaan dengan benar pada soal tingkat
0, maka siswa tersebut mencapai tingkat berpikir geometri level
pertama (tingkat 0 visualisasi)
b. Jika siswa menjawab 3-5 pertanyaan dengan benar pada soal tingkat
1, maka siswa tersebut mencapai tingkat berpikir geometri level kedua
(tingkat 1 Analisis), dan seterusnya. (Usiskin, 1982:23)
Subjek yang terpilih berdasarkan tingkat berpikir Van Hiele
dari hasil tes VHGT kemudian diberikan tes kemampuan pemecahan
masalah. Tes kemampuan pemecahan masalah terdiri atas 3 butir soal
yang memuat masalah geometri. Hasil tes kemampuan pemecahan
masalah ini merupakan data langkah-langkah pemecahan masalah
berdasarkan langkah-langkah Polya.
30
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini, dipaparkan Data dan hasil Analisis data tentang kemampuan
pemecahan masalah subjek yang diperoleh dari tes dan wawancara.
A. Data Hasil Penelitian
1. Subjek Pertama dengan Tingkat Berpikir Van Hielle level 2 (deduksi
informal).
a. Hasil tes kemapuan pemecahan masalah
Berdasarkan langkah-langkah pemecahan masalah matematika
menurut Polya, berikut dipaparkan soal dan jawaban subjek pada tes
kemampuan pemecahan masalah.
1) Soal nomor 1.
”Budi berlari mengelilingi lapangan yang berbentuk segitiga
siku-siku yang panjang sisi-sisinya memenuhi tripel dengan panjang
hipotenusa 25 m. Budi berlari sebanyak 3 kali putaran. Berapakah
panjang lintasan lari yang dilalui Budi?”
a) Memahami masalah.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subjek mampu memahami
masalah dengan baik karena subjek dapat menuliskan unsur
yang diketahui dan unsur yang ditanyakan dalam soal.
31
b) Menyusun rencana penyelesaian.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subjek mampu menyusun
rencana pemecahan masalah dengan melihat informasi (yang
diketahui serta yang ditanyakan) pada soal. Subjek pertama kali
menentukan panjang kedua sisi dari segitiga siku-siku yang
belum diketahui. Selanjutnya subjek mencari keliling segitiga
dan menentukan panjang lintasan yang dilalui Budi.
c) Melaksanakan rencana.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subjek mampu melaksanakan
rencana pemecahan masalah sesuai dengan yang direncanakan
sebelumnya, akan tetapi kurang tepat dalam menentukan
panjang sisi yang tidak diketahui dalam soal.
d) Memeriksa kembali.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subjek tidak melakukan
pemeriksaan ulang tehadap pekerjaannya.
32
2) Soal nomor 2.
“Suatu layang-layang dibentuk dari dua buah segitiga seperti
gambar di bawah ini.
Berapa m2 kertas yang diperlukan untuk membuat 100
layang-layang yang berukuran sama? Jika harga kertas yang akan
digunakan Rp.800 rupiah per meter, tentukan jumlah uang minimal
yang harus disediakan!”
a) Memahami masalah.
Berdasarkan hasil tes kemampuan yang diberikan kepada
siswa, dapat dikatakan bahwa subjek mampu dalam tahap
memahami masalah. Subjek dapat menuliskan unsur yang
diketahui dan unsur yang ditanyakan dalam soal.
b) Menyusun rencana penyelesaian.
Pada tahap ini subyek mampu menyusun rencana pemecahan
masalah dengan melihat informasi (yang diketahui dan
ditanyakan), pada soal, terlihat subjek memahami bahwa layang-
layang terbentuk dari 2 buah segitiga yaitu bagian atas dan
bagian bawah. Subjek memahami bahwa untuk mengetahui
banyak kertas yang digunakan adalah dengan mencari luas
layang-layang kemudian dikali dengan seratus. Subjek juga
33
memahami bahwa setelah mengetahui banyak kertas yang akan
digunakan, maka minimal uang yang akan disediakan juga dapat
diketahui dengan mengalikan jumlah kertas yang akan
digunakan tersebut dengan harga kertas permeternya.
c) Melaksanakan rencana.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dalam tahap ini subyek mampu menentukan banyak
kertas yang akan digunakan untuk 100 layang-layang. Ia juga
mampu dalam menentukan jumlah uang minimal yang harus
disediakan.
d) Memeriksa kembali.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subjek kurang mampu
melakukan pemeriksaa kembali terhadap jawabanya.
3) Soal nomor 3
“Sebuah kolam renang berbentuk balok telah diisi air
setengahnya sebanyak 96 liter. Tentukan kedalaman kolam renang
tersebut jika panjang dan lebarnya berturut-turut adalah 12m dan
8m!”
a) Memahami masalah.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subjek mampu memahami
soal yang diberikan dengan baik karena siswa dapat menuliskan
unsur yang diketahui dan unsur yang ditanyakan dalam soal.
34
b) Menyusun rencanna penyelesaian.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subyek mampu menyusun
rencana penyelesaian dengan melihat informasi (yang diketahui
dan ditanyakan) pada soal. Terlihat subjek pertama kali mencari
volume dari kolam yang diketahui terisi setengahnya. Kemudian
subjek menentukan rumus untuk menghitung kedalaman kolam
dengan benar.
c) Melaksanakan rencana.
Berdasarkan hasil tes pemecahan masalah yang diberikan,
dapat dikatakan bahwa subjek dapat melaksanaka rencana
pemecahan masalah sesuai yang telah direncanakan
sebelumnya. Terlihat subjek dapat menentukan volume dari
kolam renang tersebut dengan benar. Akan tetapi masih ada
kesalahan dalam konfersi satuan
d) Memeriksa kembali.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subjek mampu dalam
memeriksa kembali jawabannya.
35
b. Data Hasil Wawancara
Berikut dipaparkan petikan transkip wawancara subjek pertama
dengan tingkat berpikir Van Hiele Level 2 (deduksi informal)
berdasarkan langkah-langkah pemecahan masalah matematika menurut
Polya.
1) Soal nomor 1.
a) Memahami masalah.
Kode P/S Wawancara
“D111-001” P Coba adik baca soal yang kakak berikan,
yang ini dulu!
“D111-001” S (Membaca soal nomor 1) sudah kak.
“D111-002” P Apa yang diketahui dalam soal tersebut?
“D111-002” S Yang diketahui adalah lapangan berbentuk
segitiga siku-siku. Panjang hiphotenusa 25
m. dan Budi mengelilingi lapangan tiga kali
putaran.
“D111-003” P Apa itu hiphotenusa?
“D111-003” S Sisi miring kak.
“D111-004” P Baik, Itu saja yang diketahui?
“D111-004” S Iye kak.
“D111-005” P Baik, kalau yang ditanyakan dalam soal
apa?
“D111-005” S Panjang lintasan yang dilalui Budi kak.
“D111-006” P Apakah ada hal atau informasi lain yang
adik butuhkan untuk menjawab soal
tersebut?
“D111-006” S Keliling segitiga kak tidak ada, padahal
kalau mau ditau panjang lintasan yang
dillaui Budi harus dulu ditau kelilingnya.
“D111-007” P Itu saja dek?
“D111-007” S Panjang sisinya juga tidak cukup kak,
seharusnya disitu ada tiga sisi yang
diketahui supaya bisa dicari kelilingnya.
36
Berdasarkan kutipan wawancara di atas, dapat dikatakan
bahwa subjek mampu memahami masalah dari soal tes yang
diberikan, subjek dapat menyebutkan unsur yang diketahui dan
unsur yang ditanyakan pada soal.
b) Menyusun rencana penyelesaian.
“D112-008” P Berdasarkan yang diketahui dan ditanyakan
dari soal bisa jaki buat rencana
penyelesaiannya dek?
“D112-008” S Perencanaan apa kak? Hehe.
“D112-009” P Hemm, kan ditaumi toh apa yang ditanyakan
sama apa yang diketahui didalam soal nomor
satu?
“D112-009” S Iye kak.
“D112-010” P Nah berdasarkan yang diketahui dan
ditanyakan tersebut, apa langkah pertama yang
akan adek gunakan untuk mengetahui berapa
panjang lintasan yang dilalui Budi?
“D112-010” S Mencari keliling lapangan kak.
“D112-011” P Untuk mencari keliling lapangan rumus apa
yang akan kita pakai?
“D112-011” S Rumus keliling segitiga kak (menulis rumus k
= s + s + s ) ini kak rumusnya (sambil
menunjuk rumus yang ia tulis)
“D112-012” P Alhamdulillah masih diingat dek, tapi sisi yang
diketahui dalam soal kan hanya sisi
hiphotenusanya saja, sementara untuk mecari
keliling segitiga kita harus mengetahui ketiga
sisinya, jadi bagaimana caranya untuk
megetahui dua sisi yang lainnya?
“D112-012” S Dengan menggunnakan pola Pythagoras kak.
“D112-013” P Baik. Nah, setelah menetukan keliling segitiga,
kira-kira apa lagi langkah selanjutnya dek?
“D112-013” S Kelilingnya dikali tiga kak karena Budi berlali
sebanyak tiga kali putaran.
37
Berdasarkan kutipan wawancara di atas, dapat
dikatakan bahwa subjek mampu dalam menyusun rencana
pemecahan masalah. Setelah menentukan unsur yang diketahui
dan unsur yang ditanyakan pada soal, subjek kemudian
menentukan panjang kedua sisi dari segitiga dengan
menggunakan pola triple pythagoras, lalu mencari keliling dari
segitiga dan mencari panjang lintasan yang dilalui Budi dengan
mengalikan keliling segitiga dengan tiga.
c) Melaksanakan rencana.
“D113-012” P Jadi berapa keliling segitiga yang kita dapat
dek?
“D113-012” S 39 cm kak
“D113-013” P 39 cm itu kita dapat dai mana dek?
“D113-013” S Dari penjumlahan ketiga sisi segitiga kak.
“D113-014” P Baik coba sebutkan panjang dari masing-
masing sisi segitiga tersebut. Berapa panjang
sisi miring, tinggi dan alasnya?
“D113-014” S 25, 8, dan 6
“D113-015” P Jadi berapa panjang lintasan yang dilalui Budi?
“D113-015” S 39x3 =117 kak
Berdasarkan kutipan wawancara di atas, dapat
dikatakan bahwa subjek telah mampu dalam melaksanakan
recana pemecahan masalah sesuai dengan langkah-langkah
yang telah direncanakan sebelumnya. Akan tetapi, masih
terdapat kesalahan dalam menentukan panjang dua sisi segitiga
yang belum diketahui tadi.
38
d) Memeriksa kembali.
“D114-016” P Sudah yakin maki dengan jawabanta ini dek?
“D114-016” S iya kak
“D114-017” Yakin maki itu bahwa angka 25, 8, dan 6
memenuhi tripel pythagras?
“D114-017” Emm, iye kak
“D114-018” Bagaimana caranya untuk membuktikan
bahwa angka-angka tersebut termasuk angka
tripel Pythagoras
“D114-018” Dibuktikan dengan menggunakan rumus
Pythagoras kak, yaitu
𝑎2= 𝑏2 + 𝑐2
Apabila panjang sisi miringnya sama dengan
penjumlahan alas dan tingginya maka dapat
dikatakan bahwa segitiga tersebut memenuhi
tripel pythagoras.
“D114-019” Baik, coba dibuktikan dek apakah angka-
angka tadi memenuhi tripel pythagras atau
tidak!
“D114-019” Iye kak
𝑎2= 𝑏2 + 𝑐2
252= 82 + 62
25 = √64 + 36
= √100
= 10
Hehe, tidak memenuhi tripel kak
“D114-020” Jadi berapa angka yang benarnya dek?
“D114-020” (3,4,5) dikali lima = 15,20, 25 kak
𝑎2= 𝑏2 + 𝑐2
252= 152 + 202
25 = √225 + 400
= √625
= 25
Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan
bahwa subjek mampu melakukan pemeriksaan kembali terhadap
hasil pekerjaannya.
39
2) Soal nomor 2.
a) Memahami Masalah
Kode P/S Wawancara
“D121-001” P Sekarang adik baca soal nomor 2
“D121-001” S (membaca soal nomor 2) sudah kak.
“D121-002” P Apa yang diketahi dek?
“D121-002” S Ada gambar layang-layang kak, layang-
layangnya terdiri dari dua segitiga, yaitu
segitiga atas dan segitiga bawah.
“D121-003” P Iya, Itu saja yang diketahui?
“D121-003” S Masih ada kak. Kalau segitiga atas kak
tingginya 15, kalau segitiga bawah tigginya
50, dan alasnya kak sama-sama 30 atas dan
bawah.
“D121-004” P Baik, lalu apa lagi dek?
“D121-004” S Tidak adami kak.
“D121-005” P Kalau yang ditanyakan dalam soal apa dek?
“D121-005” S Yang ditayakan itu kak jumlah kertas dan
minimal uang yang akan digunakan.
Berdasarkan kutipan wawancara di atas, dapat dikatakan
bahwa subjek mampu memahami masalah, terlihat subjek
mampu menyebutkan unsur yang diketahui dan unsur yang
ditanyakan pada soal.
b) Menyusun Rencana Pemecahan Masalah.
“D122-006” P Nah sekarang langkah apa yang pertama kali
akan adik lakukan untuk menjawab
pertanyaan dari soal nomor dua?
“D122-006” S Pertama-tama dicari dulu luas layang-layang
kak.
“D122-007” P Caranya?
40
“D122-007” S Emmm.., itu kak dulu dicari luas segitiga atas
dan bawah. Kalau sudahmi didapat
dijumlahkanmi kak.
“D122-008” P Jadi jumlah segitiga atas dan segitiga bawah
itumi luasnya dek?
“D122-008” S Iye kak
“D122-009” P Masih kita ingatji kah rumus untuk mencari
luas suatu segitiga?
“D122-009” S Iye kak, rumusnya adalah L = ½ a x t
“D122-010” P Terus kalau sudah didapat luas segitiga
diapakan lagi.
“D122-010” S Dikali dengan jumlah layang-layang yang
akan dibuat kak.
“D122-011” P Baik, selanjutnya masih ada lagi dek?
“D122-011” S Iye kak masih ada pertanyaan kedua yaitu
berapa minimal uang harus disediakan.
“D122-012” P Jadi diapakan lagi kala begitu dek?
“D122-012” S Dikalikanmi kak jumlah kertas yang akan
digunakan tadi dengan harga layang-layang
permeternya
Berdasarkan kutipan hasil wawancara di atas, dapat
disimpulkan bahwa subjek mampu dalam tahap merencanakan
penyelesaian.
c) Melaksanakan Rencana.
“D123-013” P Pada kertas jawaban, adik menulis La dan Lb,
bisa dijelaskan apa itu La dan Lb dek?
“D123-013” S La itu maksudnya luas segitiga atas, kalau Lb
adalah luas segitiga bawah kak.
“D123-014” P Jadi berapa luas layang-layang yang kita
peroleh?
“D123-014” S Luas segitiga atas adalah 225 cm, kalau
segitiga bawah adalah 750 cm kak. Jadi luas
layang-layang adalah 225+750 = 975 cm
“D123-015” P Langkah selanjutnya apa lagi?
“D123-015” S Luas layang-layang dikali 100 karna jumlah
41
layang-layang yang mau dibuat 100.
“D123-016” P Berapa hasilnya?
“D123-016” S 975x100 = 97.500 cm.
“D123-017” P Nah kalau untuk menentukan berapa minimal
uang yang akan disediakan bagaimana caranya
dek
“D123-017” S Banyak kertas yang akan digunakan dikali
harga kertas permeter kak.
Hasilnya itu 97.500 x 800 = Rp.78.000.000,-
Berdasarkan kutipan hasil wawancara di atas, subjek mampu
melaksanakan rencana pemecahan masalah sesuai dengan yang
direncanakan sebelumnya. Akan tetapi, masih terdapat
kesalahan dalam proses konversi satuan luas.
d) Memeriksa Kembali.
“D124-018” P Sudah yakin maki dengan jawabanta ini dek?
“D124-018” S iya kak
P Coba dilihat kembali soalnya dek, pada soal
kan yang ditanyakan berapa m2 kertas yang
digunakan, sementara pada hasil yang kita
peroleh itu dek satuannya masih dalam cm .
S Hehehe iye kak tidak kuperhatikanki
satuannya.
P Jadi berapa luas total seharusnya dek?
S Ehhh, (berpikir sejenak). Luasnya itu kak
97500 cm2 = 9,75 m2
P Terus biaya minimumnya berapa dek?
S 9,75 x 800 =Rp 7.800,00
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan
bahwa subjek mampu melakukan pemeriksaan kembali terhadap
hasil pekerjaannya.
42
3) Soal nomor 3.
a) Memahami Masalah.
Kode P/S Wawancara
“D131-001” P Coba baca soal nomor 3 dek
“D131-001” S (membaca soal nomor 3) sudah kak.
“D131-002” P Dalam soal apa yang diketahui dek?
“D131-002” S Yang diketahui adalah isi dari ½ kolamnya
kak, yaitu 96 liter dan juga bentuk
kolamnya seperti balok
“D131-003” P Itu saja yang diketahui?
“D131-003” S mmm…( sambil berfikir) iye kak
“D131-004” P Sekarang coba sebutkan apa saja yang
ditanyakan dalam soal ini?
“D131-004” S Kedalaman kolam kak yang ditanyakan.
“D131-005” P Kalau kedalaman kolam itu sama dengan
apanya balok dek?
“D131-005” S Tingginya kak
Berdasarkan kutipan wawancara di atas, dapat dikatakan
bahwa subjek mampu memahami masalah, terlihat subjek
mampu menjelaskan unsur yang diketahui dan unsur yang
ditanyakan pada soal.
b) Menyusun Rencana Pemecahan Masalah.
“D132-006” P Jadi kira-kira rencana penyelesaiannya
bagaimana dek? Langkah apa yang akan
dilakukan untuk menjawab pertanyaan tadi?
“D132-006” S Langkah pertama kali kak dicari dulu volume
kolam kak karena yang diketahui tadi isi
kolamnya tidak penuh, hanya ½ yang terisi
kak
“D132-007” P Jadi bagaimana caranya supaya didapatki
volumenya?
“D132-007” S Itu kak isi kolam yang 96 liter dikali dua
43
“D132-008” P Baik, kalau volume kolam sudah ditemukan,
langkah selanjutnya apa lagi.
“D132-008” S Dikasih masukmi dirumus kak
“D132-009” P Apa lagi rumusnya?
“D132-009” S (menulis rumus v = p.l.t) ini kak (sambil
menunjuk rumus yang ia tulis)
“D132-010” S Baik, tapi kenapa rumus yang kita tulis di
kertas jawaban berbeda dek?
“D132-010” P Rumus yang samaji kak, tapi kuubahki karena
yang ditanyakan adalah kedalamannya kak.
Berdasarkan kutipan wawancara di atas, dapat diketahui
bahwa subyek mampu dalam menyusun rencana pemecahan
masalah pada soal tersebut. Terlihat bahwa subjek dapat
menentukan rumus yang akan digunakan serta langkah-langkah
yang akan dilaukan untuk menjawab pertanyaan pada soal.
c) Melaksanakan Rencana.
“D133-011” P Baik, jadi berapa jawaban yang kita peroleh?
“D133-011” S Volumenya kak 96 x 2 = 192
“D133-012” P Kalau kedalamannya berapa? Coba kakak
mau lihat bagaimana carata meghitung!
“D133-012” S t = 𝑣
𝑝.𝑙
t = 192 dm3
(12).(8)
t = 192 dm3
96
t = 2m
“D133-013” P Jadi kedalaman kolamnya adalah 2m?
“D133-013” S Iye kak
Berdasarkan kutipan wawancara di atas, dapat dikatakan
bahwa subjek mampu dalam melaksanakan rencana pemecahan
44
yang sudah direncanakan sebelumnya. Akan tetapi, masih
terdapat kesalahan dalam proses konversi satuan panjang.
d) Memeriksa Kembali.
“D134-014” P Sudah yakin maki dengan jawabanta ini dek ?
“D134-014” S iya kak
“D134-015” P Coba diliat kembali soalnya dek, yang diketahui
disitu kan berbeda satuannya antara volume air
dengan satuan panjang dan lebar kolam.
Sementara pada hasil yang kita peroleh itu dek
satuannya disamakan.
“D134-015” S Ohh iya kak seharusnya diubah dulu satuannya.
“D134-016” P Jadi berapa hasil akhirnya?
“D134-016” S t = 𝑣
𝑝.𝑙
t = 192 dm3
(120𝑑𝑚).(80𝑑𝑚)
t = 192 dm3
9600= 0,02 dm
Dari pemaparan hasil wawancara di atas, diketahui
bahwa subjek mampu melakukan pengecekan kembali untuk
hasil perhitungan yang telah dia lakukan sebelumnya.
45
2. Subjek kedua dengan Tingkat Berpikir Van Hielle level 2 (deduksi
informal).
a. Hasil tes kemapuan pemecahan masalah
Berikut dipaparkan soal dan hasil tes kemampuan pemecahan
masalah subjek kedua Berdasarkann langkah-langkah pemecahan
masalah matematika menurut Polya.
1) Soal nomor 1.
”Budi berlari mengelilingi lapangan yang berbentuk segitiga
siku-siku yang panjang sisi-sisinya memenuhi tripel dengan panjang
hipotenusa 25 m. Budi berlari sebanyak 3 kali putaran. Berapakah
panjang lintasan lari yang dilalui Budi?”
a) Memahami masalah.
Berdasarkann hasil tes kemampuan pemecahan masalah
yang diberikan, dapat dikataka bahwa subjek mampu memahami
masalah dengan baik karena subjek dapat menuliskan apa yang
diketahui dan yang ditanyakan dalam soal.
b) Menyusun rencana penyelesaian.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subjek mampu menyusun
rencana pemecahan masalah dengan melihat informasi (yang
diketahui serta yang ditanyakan) pada soal. Subjek pertama kali
menentukan panjang kedua sisi dari segitiga siku-siku yang
belum diketahui. Selanjutnya subjek mencari keliling segitiga
dan menentukan panjang lintasan yang dilalui Budi.
46
c) Melaksanakan rencana.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikataka bahwa subjek mampu melaksanakan
rencana pemecahan masalah sesuai dengan yang direncanakan
sebelumnya, akan tetapi kurang tepat dalam menentukan
panjang sisi yang tidak diketahui dalam soal.
d) Memeriksa kembali.
Berdasarkann hasil tes kemampuan pemecahan masalah
yang diberikan, dapat dikatakan bahwa subjek melakukan
pemeriksaan ulang tehadap pekerjaannya.
2) Soal nomor 2.
“Suatu layang-layang dibentuk dari dua buah segitiga seperti
gambar di bawah ini.
Berapa m2 kertas yang diperlukan untuk membuat 100
layang-layang yang berukuran sama? Jika harga kertas yang akan
digunakan Rp.800 rupiah per meter, tentukan jumlah uang minimal
yang harus disediakan!”
a) Memahami masalah.
Berdasarkann hasil tes kemampuan yang diberikan kepada
siswa, dapat dikatakan bahwa subjek kurang mampu dalam
47
tahap memahami masalah. Subjek dapat menuliskan yang
diketahui akan tetapi salah dalam menyebutkan yang ditanyakan
dalam soal.
b) Menyusun rencana penyelesaian.
Pada tahap ini subyek mampu menyusun rencana pemecahan
masalah dengan melihat informasi (yang diketahui dan
ditanyakan), pada soal, terlihat subjek memahami bahwa layang-
layang terbentuk dari 2 buah segitiga yaitu bagian atas dan
bagian bawah. Subjek memahami bahwa untuk mengetahui
banyak kertas yang digunakan adalah dengan mencari luas
layang-layang kemudian dikali dengan seratus. Subjek juga
memahami bahwa setelah mengetahui banyak kertas yang akan
digunakan, maka minimal uang yang akan disediakan juga dapat
diketahui dengan mengalikan jumlah kertas yang akan
digunakan tersebut dengan harga kertas permeternya.
c) Melaksanakan rencana.
Berdasarkann hasil tes kemampuan pemecahan masalah
yang diberikan, dalam tahap ini subyek mampu menentukan
banyak kertas yang akan digunakan untuk 100 layang-layang. Ia
juga mampu dalam menentukan jumlah uang minimal yang
harus disediakan.
48
d) Memeriksa kembali.
Berdasarkann hasil tes kemampuan pemecahan masalah
yang diberikan, dapat dikatakan bahwa subjek kurang mampu
melakukan pemeriksaa kembali terhadap jawabanya.
3) Soal nomor 3
“Sebuah kolam renang berbentuk balok telah diisi air
setengahnya sebanyak 96 liter. Tentukan kedalaman kolam renang
tersebut jika panjang dan lebarnya berturut-turut adalah 12m dan
8m!”
a) Memahami masalah.
Berdasarkann hasil tes kemampuan pemecahan masalah
yang diberikan, dapat dikatakan bahwa subjek mampu
memahami soal yang diberikan dengan baik karena siswa dapat
menuliskan yang diketahui dan ditanyakan dalam soal.
b) Menyusun rencanna penyelesaian.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subyek mampu menyusun
rencana penyelesaian dengan melihat informasi (yang diketahui
dan ditanyakan) pada soal. Terlihat subjek pertama kali
menentukan rumus yang akan digunakan dengan benar,
selanjutnya mencari volume dari kolam yang diketahui terisi
setengahnya dan memasukkan nilainya kedalam rumus yang
49
telah ditentukan tadi.
c) Melaksanakan rencana.
Berdasarkann hasil tes pemecahan masalah yang diberikan,
dapat dikatakan bahwa subyek mampu dalam melaksanakan
rencana pemecahan yang sudah direncanakan sebelumnya. Akan
tetapi, masih terdapat kesalahan dalam proses konfersi satuan
panjang.
d) Memeriksa kembali.
Berdasarkann hasil tes kemampuan pemecahan masalah
yang diberikan, dapat dikatakan bahwa subjek tidak melakukan
pemeriksaan kembali terhadap jawaban yang ia peroleh.
b. Data Hasil Wawancara
Berikut dipaparkan petikan transkip wawancara subjek pertama
dengan tingkat berpikir Van Hiele Level 2 (deduksi informal)
berdasarkan langkah-langkah pemecahan masalah matematika menurut
Polya.
1) Soal nomor 1.
a) Memahami masalah.
Kode P/S Wawancara
“D211-001” P Coba ki dek baca soal 1
“D211-001” S (membaca soal nomor 1) iye kak sudah.
“D211-002” P Dalam soal apa yang diketahui dan
ditanyakan dek?
50
“D211-002” S Yang diketahui adalah hiphotenusa = 25m
dan banyaknya lari Budi.
“D211-003” P Apa itu hiphotenusa?
“D211-003” S Sisi miring kak.
“D211-004” P Kalau banyak lari Budi, yang mana itu?
“D211-004” S Itu kak yang tiga kali putaran. Kan
diketahui tadi Budi berlari sebanyak tiga
kali Putaran kak.
“D211-005” P Selain itu apa lagi informasi yang ada
disitu?
“D211-005” S Tunggu kak (sambil berfikir) itu saja kak
“D211-006” P Nah coba kamu sebutkan apa yang
ditanyakan dalam soal?
“D211-006” S Pada soal ditanyakan itu berapa panjang
lintasan yang dilalui oleh si Budi kak.
Berdasarkann kutipan wawancara diatas, dapat dikatakan
bahwa subjek mampu memahami masalah dari soal tes yang
diberikan, subjek dapat menyebutkan yang diketahui dan yang
ditanyakan pada soal.
b) Menyusun rencana penyelesaian.
“D212-006” P Berdasarkan yang diketahui dan ditanyakan
dari soal bisa jaki buat rencana
penyelesaiannya dek?
“D212-006” S Perencanaan apa kak? Hehe.
“D212-007” P Hemm, kan ditaumi toh apa yang ditanyakan
sama apa yang diketahui didalam soal nomor
satu?
“D212-007” S Iye kak.
“D212-008” P Nah Berdasarkann yang diketahui dan
ditanyakan tersebut, apa langkah pertama yang
akan adek gunakan untuk mengetahui berapa
panjang lintasan yang dilalui Budi?
“D212-008” S Dicari dulu sisi yang tidak diketahui kak,
supaya bisa ditentukan kelilingnya. Karna
51
ditaupi kelilingnya baru bisa dicari berapa
panjang lintasan yang dilalui Budi.
Berdasarkan kutipan wawancara diatas, dapat dikatakan
bahwa subjek mampu dalam menyusun rencana pemecahan
masalah. Setelah menentukan yang diketahui dan yang
ditanyakan pada soal, subjek kemudian menentukan panjang
kedua sisi dari segitiga dengan menggunakan pola triple
pythagoras, lalu mencari keliling dari segitiga dan mencari
panjang lintasan yang dilalui Budi dengan mengalikan keliling
segitiga dengan tiga.
c) Melaksanakan rencana.
“D212-009” P Bagaimana carata mencari sisi yang tidak
diketahui itu.
“D212-009” S Ada di tabel kak, heheh
“D212-010” P Tabel apa itu dek?
“D212-010” S Tabel triple Pythagoras kak. Kalau 25
hiphotenusanya kak pasangannya itu 24 sama
7.
“D212-011” P Apa buktinya kalau memenuhi tripel
pythagoras itu yang tiga angka?
“D212-011” S Bisa dites pake rumus pyhagoras kak, kalau
hiphotenusa pangkat 2 sama dengan jumlah
pangkat dua dari dua sisi yang lain, berarti
memenuhi tripel Pythagoras kak.
Coba dibuktikan!
(menulis di kertas cakaran)
C2 = a2 + b2
C = √𝑎2 + 𝑏2
25 = √242 + 72
25 = √576 + 49
52
= √625
25 = 25
“D113-012” P Jadi berapa hasil yang kita peroleh dek?
“D113-012” S Kelilingnya adalah 25 + 24 + 7 = 56 kak, jadi
panjang lintasan yang dilalui Budi 56 x 3 =
168m
Berdasarkan kutipan wawancara diatas, dapat dikatakan
bahwa subjek telah mampu dalam melaksanakan recana
pemecahan masalah sesuai dengan langkah-langkah yang telah
direncanakan sebelumnya. Subjek dapat menyelesaikan masalah
dengan benar.
d) Memeriksa kembali.
“D114-
016”
P Sudah yakin maki dengan jawabanta ini dek?
“D114-
016”
S iya kak.
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek mampu melakukan pemeriksaan kembali terhadap
hasil pekerjaannya
2) Soal nomor 2.
a) Memahami Masalah
Kode P/S Wawancara
“D221-001” P Coba dibaca soal nomor 2 dek!
“D221-001” S Iye kak.
“D221-002” P Apa yang diketahi dek?
53
“D221-002” S Alas segitiga atas = 15cm + 15 cm = 30 cm
Tinggi segitiga atas 15 cm
Alas segitiga bawah = 15cm + 15 cm = 30
cm.
Tinggi segitiga bawah = 50 cm
“D221-003” P Terus apa lagi?
“D221-003” S Harga kertas permeter = Rp 800
“D221-004” P Baik, lalu apa lagi dek?
“D221-004” S Tidak adami kak.
“D221-005” P Kalau yang ditanyakan dalam soal apa dek?
“D221-005” S Berapa banyak kertas yang digunakan utuk
100 layang-layang. Dan jumlah uang
minimum yang harus disediakan kak
Berdasarkan kutipan wawancara diatas, dapat dikatakan
bahwa subjek mampu memahami masalah, terlihat subjek
mampu menyebutkan yang diketahui dan yang ditanyakan pada
soal.
b) Menyusun Rencana Pemecahan Masalah.
“D222-006” P Untuk menjawab pertanyaan tersebut
langkah apa yang pertama kali akan adik
lakukan?
“D222-006” S Pertama harus ditau dulu berapa luasnya
layang-layang kak supaya bisa ditau berapa
dipake kertas kalau 100 layang-layang mau
dibikin. Tapi disoal tidak ada diketahui
luasnya, jadi luasnya dulu kak yang mau
dicari.
“D222-007” P Caranya?
“D222-007” S Dicari luas segitiga atas sama luas segitiga
bawah baru dijumlahkan hasilnya kak.
“D222-008” P Rumus apa yang kita pake untuk mencari
luas segitiga atas dan bawah?
“D222-008” S L = ½ a x t
“D222-009” P Setelah itu dek?
54
“D222-009” S Hasilnya itu dikali 100 kak.
“D222-010” P Kemudian, apa langkah selanjutnya?
“D222-010” S Dikali 800 lagi kak
“D222-011” P Kenapa?
“D222-011” S Supaya ditau uang yang mau digunakan kak,
karna harga kertas 800 jadi dikali 800.
“D222-012” P Baik, selanjutnya masih ada lagi dek?
“D222-012” S Tidak adami kak
Berdasarkan kutipan hasil wawancara diatas, dapat
disimpulkan bahwa subjek mampu dalam tahap menyusun
rencana pemecahan masalah.
c) Melaksanakan Rencana.
“D223-013” P Apa itu La dan Lb?
“D223-013” S La itu luas segitiga atas, kalau Lb luas segitiga
bawah.
“D223-014” P Berapa La nya?
“D223-014” S 225 cm kak.
“D223-015” P Lb nya?
“D223-015” S 750 cm kak.
“D223-016” P Jadi berapa luas layang-layang nya?
“D223-016” S Luas layang-layang adalah 225+750 = 975 kak
“D223-017” P Langkah selanjutnya apa lagi?
“D223-017” S Luas layang-layang dikali 100
“D223-018” P Kenapa?
“D223-018” S Karena 100 layang-layang yang mau dibikin
Jadi berapa hasilya?
975x100 = 97.500 cm.
“D223-019” P Tapi kenapa yang kita tulis dikertas jawaban
yang ditanyakan adalah berapa jumlah kertas
yang digunakan untuk 10 layang-layang?
“D223-019” S Hehe, salah tuliska tadi buru-buru kak, 100
disitu!
“D223-020” P Baik, selajutnnya berapa minimal uang yang
diperoleh?
“D223-020” S 97.500 x 800 =78.000.000
55
“D223-021” P 78.000.000 itu apa?
“D223-021” S Uang toh kak.
“D223-022” P Tapi kenapa kita tulis satuannya disini cm?
“D223-022” S Owh iye salah itu kak, 78.000.000 rupiah
disitu.
Berdasarkan kutipan hasil wawancara diatas, subjek mampu
melaksanakan rencana pemecahan masalah sesuai dengan yang
direncanakan sebelumnya. Akan tetapi, masih terdapat
kesalahan dalam proses konfersi satuan luas.
d) Memeriksa Kembali.
“D224-023” P Sudah yakin maki dengan jawabanta ini dek?
“D224-023” S iya kak
“D224-024” P Coba dilihat kembali soalnya dek, masih ada
yang perlu diperbaiki tidak, coba dilihat satu
persatu satuan yang digunakan.
“D224-024” S Hehehe iye kak tidak kuperhatikanki
satuannya.
“D224-025” P Jadi berapa luas total seharusnya dek?
“D224-025” S Ehhh, (berpikir sejenak). Luasnya itu kak
97500 cm2 = 9,75 m2
“D224-026” P Terus biaya minimumnya berapa dek?
“D224-026” S 9,75 x 800 =Rp 7.800,00
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan
bahwa subjek mampu melakukan pemeriksaan kembali terhadap
hasil pekerjaannya.
56
3) Soal nomor 3.
a) Memahami Masalah.
Kode P/S Wawancara
“D231-001” P Coba baca soal nomor 3 dek.
“D231-001” S iye sudah kak.
“D231-002” P Apa yang diketahui dalam soal?
“D231-002” S Yang diketahui adalah
V = ½, p = 12 dan l = 8
“D231-003” P Apa itu V, p, dan l?
“D231-003” S V adalah volume, p adalah panjang kolam,
l adalah lebar kak.
“D231-004” P Baik, itu saja yang diketahui?
“D231-004” S mmm…( sambil berfikir) iye kak
“D231-005” P Sekarang sebutkan yang ditanyakan dalam
soal!
“D231-005” S Yang ditanyakan adalah kedalaman kolam
kak
“D231-006” P Kalau kedalaman kolam sama dengan
apanya balok dek?
“D231-006” S Tingginya kak
Berdasarkan kutipan wawancara diatas, dapat dikatakan
bahwa subjek mampu memahami masalah, terlihat subjek
mampu menjelaskan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan pada soal.
b) Menyusun Rencana Pemecahan Masalah.
“D232-007” P Untuk menjawab soal tersebut apa yang
pertama kali akan adik lakukan?
“D232-007” S Menentukan volume kak, karna adami tadi
diketahui ½ nya. Jadi tinggal dikali dua.
“D232-008” P Setelah itu?
“D232-008” S Dikasih masuk mi dirumus kak
“D232-009” P Apa rumusya?
57
“D232-009” S v = p.l.t kak, tapi karna kedalamannya yang
ditanyakan jadi rumus
t = 𝑣
𝑝.𝑙 yang dipake kak.
Berdasarkan kutipan wawancara di atas, dapat diketahui
bahwa subyek mampu dalam menyusun rencana pemecahan
masalah pada soal tersebut. Terlihat bahwa subjek dapat
menentukan rumus yang akan digunakan serta langkah-langkah
yang akan dilaukan untuk menjawab pertanyaan pada soal.
c) Melaksanakan Rencana.
“D233-011” P Baik, jadi berapa volemenya dek?
“D233-011” S 192 kak,
“D233-012” P Sekarang coba dihitung kedalamannya.
“D233-012” S t = 𝑣
𝑝.𝑙
t = 192 dm3
(12).(8)
t = 192 dm3
96
t = 2
Berdasarkan kutipan wawancara di atas, dapat dikatakan
bahwa subyek mampu dalam melaksanakan rencana pemecahan
yang sudah direncanakan sebelumnya. Akan tetapi, masih
terdapat kesalahan dalam proses konfersi satuan panjang.
58
d) Memeriksa Kembali.
“D134-014” P Sudah yakin maki dengan jawabanta ini dek ?
“D134-014” S iya kak
“D134-015” P Coba diperhatikan lagi satuannya dek, kira-kira
benarmi itu, tidak adaji yang mau diubah?
“D134-015” S Emmm. Owh iya kak seharusnya diubah dulu ke
dm satuannya.
Yang mana yang mau diubah?
Yang 12m sama 8m kak. 12m = 120 dm, 8m = 80
dm.
“D134-016” P Jadi berapa hasilnya?
“D134-016” S t = 𝑣
𝑝.𝑙
t = 192 dm3
(120).(80)
t = 192 dm3
9600= 0,02 dm
Berdasarkan kutipan wawancara di atas, dapat diketahui
bahwa subyek mampu melakukan pengecekan kembali untuk hasil
perhitungan yang telah dia lakukan sebelumnya.
59
3. Subjek ketiga dengan Tingkat Berpikir Van Hielle level 1 (analisis).
a. Hasil tes kemapuan pemecahan masalah
Berikut dipaparkan soal dan hasil tes kemampuan pemecahan
masalah subjek ketiga berdasarkan langkah-langkah pemecahan
masalah matematika menurut Polya.
1) Soal nomor 1.
”Budi berlari mengelilingi lapangan yang berbentuk segitiga
siku-siku yang panjang sisi-sisinya memenuhi tripel dengan panjang
hipotenusa 25 m. Budi berlari sebanyak 3 kali putaran. Berapakah
panjang lintasan lari yang dilalui Budi?”
a) Memahami masalah.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat diketahui bahwa subjek mampu memahami
masalah pada soal yang diberikan.
b) Menyusun rencana penyelesaian.
Berdasarka hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subjek mampu menyusun
rencana pemecahan masalah dengan melihat informasi (yang
diketahui serta yang ditanyakan) pada soal.
c) Melaksanakan rencana.
Berdasarka hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subjek kurang mampu dalam
tahap melaksanakan rencana pemecahan masalah.
60
d) Memeriksa kembali.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subjek tidak melakukan
pemeriksaan ulang tehadap pekerjaannya.
2) Soal nomor 2.
“Suatu layang-layang dibentuk dari dua buah segitiga seperti
gambar di bawah ini.
Berapa m2 kertas yang diperlukan untuk membuat 100
layang-layang yang berukuran sama? Jika harga kertas yang akan
digunakan Rp.800 rupiah per meter, tentukan jumlah uang minimal
yang harus disediakan!”
a) Memahami masalah.
Berdasarkan hasil tes kemampuan yang diberikan kepada
siswa, dapat dikatakan bahwa subjek mampu dalam tahap
memahami masalah. Subjek dapat menuliskan yang diketahui
dan ditanyakan dalam soal.
b) Menyusun rencana penyelesaian.
Pada tahap ini subyek kurang mampu menyusun rencana
pemecahan masalah. Terdapat sedikit kesalahan dalam tahap ini.
61
c) Melaksanakan rencana.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dalam tahap ini subyek kurang mampu menentukan
banyak kertas yang akan digunakan untuk 100 layang-layang
begitupun dengan uang minimal yang harus disediakan.
d) Memeriksa kembali.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subjek tidak melakukan
pemeriksaan kembali terhadap jawabannya.
3) Soal nomor 3
“Sebuah kolam renang berbentuk balok telah diisi air
setengahnya sebanyak 96 liter. Tentukan kedalaman kolam renang
tersebut jika panjang dan lebarnya berturut-turut adalah 12m dan
8m!”
a) Memahami masalah.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subjek mampu memahami
soal yang diberikan.
b) Menyusun rencanna penyelesaian.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subyek kurang mampu
menyusun rencana pemecahan masalah dari soal tersebut.
62
c) Melaksanakan rencana.
Berdasarkan hasil tes pemecahan masalah yang diberikan,
dapat dikatakan bahwa subjek kurang mampu melaksanakan
rencana pemecahan masalah sesuai yang telah direncanakan
sebelumnya.
d) Memeriksa kembali.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subjek tidak melakukan
pemeriksaan kembali terhadap jawbannya.
b. Data Hasil Wawancara
Berikut dipaparkan petikan transkip wawancara subjek ketiga
dengan tingkat berpikir Van Hiele Level 1 (analisis) berdasarkan
langkah-langkah pemecahan masalah matematika menurut Polya.
1) Soal nomor 1.
a) Memahami masalah.
Kode P/S Wawancara
“A311-001” P Coba adik baca soal yang kakak berikan,
yang ini dulu!
“A311-001” S (Membaca soal nomor 1) sudah kak.
“A311-002” P Apa yang diketahui?
“A311-002” S (menunjuk soal) ini kak, “Budi berlari
megelilingi lapangan yang berbentuk
segitiga siku-siku yang panjang sisi-sisinya
memenuhi tripel dengan panjang
hiphotenusa 25 m.
63
“A311-003” P Apa itu hiphotenusa?
“A311-003” S Sisi miring kak.
“A311-004” P Apa lagi yang diketahui?
“A311-004” S Budi mengelilingi lapangan tiga kali
putaran kak.
“A311-005” P Kalau yang dikelilingi Budi itu apanya
segitiga dek?
“A311-005” S Maksudya kak?
“A311-006” P Keliling atau luasnya segitiga itu yang
dikelilingi Budi?
“A311-006” S Keliling kak.
“A311-007” Baik, kalau yang ditanyakan apa dek?
“A311-007” Panjang lintasan yang dilalui Budi kak.
“A311-008” P Menurut adik, informasi apa yag tidak ada
dalam soal?
“A311-008” S Garisnya kak, satuji diketahui, padahal tiga
yang dibutuhkan kalau mauki cari
kelilingnya.
Berdasarkan kutipan wawancara diatas, dapat dikatakan
bahwa subjek mampu memahami masalah dari soal tes yang
diberikan, subjek dapat menyebutkan yang diketahui dan yang
ditanyakan pada soal.
b) Menyusun rencana penyelesaian.
“A312-009” P Kenapa kelilingnya yag mau dicari dek?
“A312-009” S Karna yang ditanyakan lintasan yang dilalui
Budi kak, kan lintasan samaji dengan keliling
kak.
64
“A312-010” P Baik, jadi bagaimanan carata mencari
kelilingnya?
“A312-010” S Itu tadi kak, dicari dulu semua panjang sisinya.
“A312-011” P Setelah itu?
“A312-011” S Dijumlahkanmi baru dikali tiga.
“A312-012” P Apa yang dijumlahkan?
“A312-012” S Ketiga sisinya kak.
“A312-013” P Kenapa harus dikali tiga?
“A312-013” S Karna tiga kali berkeliling Budi kak.
Berdasarkan kutipan wawancara diatas, dapat dikatakan
bahwa subjek mampu dalam menyusun rencana pemecahan
masalah.
c) Melaksanakan rencana.
“A313-014” P Jadi berapa panjang sisi yang mau kita cari tadi
dek?
“A313-014” S Itumi tidak kutau kak, kulupai bagaimana
caranya.
“A313-015” P Jadi tidak bisami dicari kelilingnya dek?
“A313-015” S Iye kak.
Berdasarkan kutipan wawancara diatas, dapat dikatakan
bahwa subjek kurang mampu dalam melaksanakan recana
pemecahan masalah.
65
d) Memeriksa kembali.
“A314-015” P Coba diingat-ingat lagi dek, siapa tau ada cara
untuk mencari panjang sisi yag tidak
diketahui tadi!
“A314-015” S Sampai disituji kutau kak.
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek tidak mampu melakukan pemeriksaan kembali
terhadap hasil pekerjaannya.
2) Soal nomor 2.
a) Memahami Masalah
Kode P/S Wawancara
“A321-001” P Sekarang baca soal nomor dua dek.
“A321-001” S (membaca soal nomor 2) sudah kak.
“A321-002” P Apa yang diketahi?
“A321-002” S Gambar layang-layang dibetuk oleh dua
segitiga.
“A321-003” P Apa yang diketahui dari segitiga tersebut?
“A321-003” S Tinggi segitiga atas 15 cm, tinggi segitiga
bawah 50 cm, alas segitiga atas 30 cm, alas
segitiga bawah 30 cm.
“A321-004” P Terus apalagi yang diketahui?
“A321-004” S Jumlah layang-layang yang mau dibikin
sama harga kertas kak.
66
“A321-005” P Berapa jumlah layang-layang yang akan
dibuat?
“A321-005” S 100 kak.
“A321-006” P Kalau harga kertas berapa?
“A321-006” S 800 kak.
“A321-007” P Baik, kalau yang ditayakan apa?
“A321-007” S (membaca) Berapa m2 kertas yang
diperlukan untuk membuat 100 layang-
layang yang berukuran sama? Jika harga
kertas yang akan digunakan Rp.800 rupiah
per meter, tentukan jumlah uang minimal
yang harus disediakan!”
“A321-008” P Kalau mau dicari kertas yang digunakan
untuk membuat layang-layang itu apanya
yang dicari?
“A321-008” S Maksudnya kak?
“A321-009” P Luasnya atau kelilingnya yang dicari?
“A321-009” S Luasnya kak?
“A321-010” P Berapa luas layang-layang yang akan
dicari?
“A321-010” S 100 kak, karna seratus mau dibikin layang-
layang.
Berdasarkan kutipan wawancara diatas, dapat dikatakan
bahwa subjek mampu memahami masalah.
b) Menyusun Rencana Pemecahan Masalah.
“A322-011” P Nah sekarang langkah apa yang pertama kali
akan adik lakukan untuk menjawab
pertanyaan dari soal nomor dua?
67
“A322-011” S Dicari dulu luasnya layang-layang kak.
“A322-012” P Setelah itu?
“A322-012” S Dikali 100 kak
“A322-013” P Kenapa dikali 100?
“A322-013” S Karena 100 layang-layang yang akan dibuat
kak.
“A322-014” P Terus langkah selanjutnya apa lagi?
“A322-014” S mencari berapa minimal uang yang akan
disediakan.
“A322-015” P Kalau untuk mencari minimal uang yang
harus disediakan bagaimana caranya?
“A322-015” S Luas layang-layang dikali 800 kak. Karna
800 harganya.
“A322-016” P Baik, masih ada langkah selajutnya?
“A322-016” S tidak adami kak.
Berdasarkan kutipan hasil wawancara diatas, dapat
disimpulkan bahwa subjek mampu dalam tahap merencanakan
penyelesaian.
c) Melaksanakan Rencana.
“A323-017” P Jadi bagaimana carata mencari luas layang-
layang dek?
“A323-017” S Ada rumusnya kak, tapi kulupai.
Berdasarkan kutipan hasil wawancara diatas, dapat
dikatakan bahwa subjek tidak dapat melaksanakan rencana
pemecahan masalah.
68
d) Memeriksa Kembali.
“A324-018” P Coba dipikir-pikir lagi dek, siapa tau ada cara
lain selain menggunakan rumus layang-
layang!
“A324-018” S Emmm, Tidak adami kayaknya kak.
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek mampu melakukan pemeriksaan kembali terhadap
hasil pekerjaannya
3) Soal nomor 3.
a) Memahami Masalah.
Kode P/S Wawancara
“A331-001” P Coba baca soal nomor 3 dek
“A331-001” S (membaca soal nomor 3) sudah kak.
“A331-002” P Dalam soal apa yang diketahui dek?
“A331-002” S Yang diketahui adalah isi dari ½ kolam kak,
yaitu 96 liter.
“A331-003” P Apa lagi?
“A331-003” S Bentuk kolamnya seperti balok.
“A331-004” P Itu saja yang diketahui?
“A331-004” S mmm…( sambil berfikir) iye kak
“A331-005” P Sekarang coba sebutkan yang ditanyakan !
“A331-005” S Kedalaman kolam kak yang ditanyakan.
“A331-006” P Kalau kedalaman kolam itu sama dengan
apanya balok?
“A331-006” S Tingginya kak
69
Berdasarkan kutipan wawancara diatas, dapat dikatakan
bahwa subjek mampu memahami masalah.
b) Menyusun Rencana Pemecahan Masalah.
“A332-007” P Bagaimana carata mencari kedalaman kolam
tersebut?
“A332-007” S Dicari dulu volumenya kak, karna ditaumi ½
nya.
“A332-008” P Berapa?
“A332-008” S 96 toh kak, karna samaji isi dengan volume.
“A332-009” P Jadi bagaimana caranya dicari volume?
“A332-009” S Lagsungji dikali 2 kak itu yang 96.
“A332-010” P Langkah selanjutnya bagaimana dek?
“A332-010” S Dikasih masukmi dirumus kak, tapi tidak
kutau rumusnya.
berdasarkan kutipan wawancara di atas, dapat diketahui
bahwa subyek kurang mampu dalam menyusun rencana
pemecahan masalah pada soal tersebut.
c) Melaksanakan Rencana.
“A333-011” P Jadi tidak bisa dicari berapa kedalamaya
dek?
“A333-011” S Hehe iye kak.
Berdasarkan kutipan wawancara di atas, dapat dikatakan
bahwa subyek tidak mampu dalam melaksanakan rencana
pemecahan masalah
70
d) Memeriksa Kembali.
“A334-012” P Coba diingat-ingat lagi, siapa tau masih ada cara
lain untuk menjawab sal tersebut dek?
“A334-012” S Emm, tidak adami kak.
Dari pemaparan hasil wawancara di atas diketahui bahwa
subyek tidak mampu memeriksa kembali jawabanya.
71
4. Subjek keempat dengan Tingkat Berpikir Van Hielle level 1 (analisis).
a. Hasil tes kemapuan pemecahan masalah
Berikut dipaparkan soal dan hasil tes kemampuan pemecahan
masalah subjek keempat berdasarkan langkah-langkah pemecahan
masalah matematika menurut Polya.
1) Soal nomor 1.
”Budi berlari mengelilingi lapangan yang berbentuk segitiga
siku-siku yang panjang sisi-sisinya memenuhi tripel dengan panjang
hipotenusa 25 m. Budi berlari sebanyak 3 kali putaran. Berapakah
panjang lintasan lari yang dilalui Budi?”
a) Memahami masalah.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat diketahui bahwa subjek mampu memahami
masalah pada soal yang diberikan.
b) Menyusun rencana penyelesaian.
Berdasarka hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subjek mampu menyusun
rencana pemecahan masalah dengan melihat informasi (yang
diketahui serta yang ditanyakan) pada soal.
c) Melaksanakan rencana.
Berdasarka hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subjek kurang mampu dalam
tahap melaksanakan rencana pemecahan masalah.
72
d) Memeriksa kembali.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subjek tidak melakukan
pemeriksaan ulang tehadap pekerjaannya.
2) Soal nomor 2.
“Suatu layang-layang dibentuk dari dua buah segitiga seperti
gambar di bawah ini.
Berapa m2 kertas yang diperlukan untuk membuat 100
layang-layang yang berukuran sama? Jika harga kertas yang akan
digunakan Rp.800 rupiah per meter, tentukan jumlah uang minimal
yang harus disediakan!”
a) Memahami masalah.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan kepada siswa, dapat dikatakan bahwa subjek mampu
dalam tahap memahami masalah. Subjek dapat menuliskan yang
diketahui dan ditanyakan dalam soal.
b) Menyusun rencana penyelesaian.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan kepada siswa, dapat dikatakan bahwa subjek mampu
73
dalam tahap menyusun rencana pemecahan masalah.
c) Melaksanakan rencana.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dalam tahap ini subyek kurang mampu melaksanakan
rencana pemecahan masalah.
d) Memeriksa kembali.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subjek tidak melakukan
pemeriksaan kembali terhadap jawabannya.
3) Soal nomor 3
“Sebuah kolam renang berbentuk balok telah diisi air
setengahnya sebanyak 96 liter. Tentukan kedalaman kolam renang
tersebut jika panjang dan lebarnya berturut-turut adalah 12m dan
8m!”
a) Memahami masalah.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subjek mampu memahami
soal yang diberikan dengan baik.
b) Menyusun rencanna penyelesaian.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subyek kurang mampu
74
menyusun rencana penyelesaian.
c) Melaksanakan rencana.
Berdasarkan hasil tes pemecahan masalah yang diberikan,
dapat dikatakan bahwa subjek kurang mampu melaksanakan
rencana pemecahan masalah sesuai yang telah direncanakan
sebelumnya.
d) Memeriksa kembali.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subjek tidak melakukan
pemeriksaan kembali terhadap jawbannya.
b. Data Hasil Wawancara
Berikut dipaparkan petikan transkip wawancara subjek keempat
dengan tingkat berpikir Van Hiele Level 1 (analisis) berdasarkan
langkah-langkah pemecahan masalah matematika menurut Polya.
1) Soal nomor 1.
a) Memahami masalah.
Kode P/S Wawancara
“A411-001” P Coba dibaca nomor satu dek!
“A411-001” S (Membaca soal nomor 1) sudah kak.
“A411-002” P Apa yang diketahui?
“A411-002” S Hiphotenusa 25 m.
“A411-003” P Apa itu hiphotenusa?
75
“A411-003” S Sisi miring kak.
“A411-004” P Apa lagi yang diketahui?
“A411-004” S Budi mengelilingi lapangan tiga putaran
kak.
“A411-005” P Kalau yang dikelilingi Budi itu apanya
segitiga dek?
“A411-005” S Maksudya kak?
“A411-006” P Keliling atau luasnya segitiga itu yang
dikelilingi Budi?
“A411-006” S Keliling kak.
“A411-007” Baik, kalau yang ditanyakan apa dek?
“A411-007” Panjang lintasan yang dilalui Budi kak.
“A411-008” P Menurut adik, informasi apa yag tidak ada
dalam soal?
“A411-008” S Panjang sisinya satuji disebutkan kak,
padahal seharusya tiga.
“A411-009” P Kenapa?
“A411-009” S Karna kalau mau dicari kelilingnya ditaupi
panjang ketiga sisiya. Karna mau
diumlahkan semua kak.
Berdasarkan kutipan wawancara diatas, dapat dikatakan
bahwa subjek mampu memahami masalah dari soal tes yang
diberikan.
b) Menyusun rencana penyelesaian.
“A412-010” P Kenapa kelilingnya yang mau dicari dek?
“A412-010” S Karna lintasan yang ditanyakan kak.
“A412-011” P Jadi kalau mau dicari lintasan yang dilalui
Budi berarti berapa kali keliling?
76
“A412-011” S 3x keliling.
“A412-012” P Baik, jadi bagaimanan carata mencari
kelilingnya?
“A412-012” S Dicari dulu sisi-sisi yang tidak diketahui kak
“A412-013” P Setelah itu?
“A412-013” S Dijumlahkanmi semua.
“A412-014” P Setelah itu?
“A412-014” S Dikali tiga kak.
“A412-015” P Kenapa harus dikali tiga?
“A412-015” S Karna tiga kali berkeliling Budi kak.
Berdasarkan kutipan wawancara diatas, dapat dikatakan
bahwa subjek mampu dalam menyusun rencana pemecahan
masalah.
c) Melaksanakan rencana.
“A413-016” P Jadi berapa panjang sisi yang tidak diketahui
itu dek?
“A413-016” S Hehe tidak kutau kak.
“A413-017” P Jadi tidak bisami dicari kelilingnya dek?
“A413-017” S Iye kak.
Berdasarkan kutipan wawancara diatas, dapat dikatakan
bahwa subjek kurang mampu dalam melaksanakan recana
pemecahan masalah
77
d) Memeriksa kembali.
“A414-018” P Coba diingat-ingat lagi dek, siapa tau ada cara
untuk mencari panjang sisi yag tidak
diketahui tadi!
“A414-018” S Sampai disituji kutau kak.
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek mampu melakukan pemeriksaan kembali terhadap
hasil pekerjaannya.
2) Soal nomor 2.
a) Memahami Masalah
Kode P/S Wawancara
“A421-001” P Sekarang baca soal nomor dua dek.
“A421-001” S (membaca soal nomor 2) sudah kak.
“A421-002” P Apa yang diketahui soal tersebut?
“A421-002” S Tinggi segitiga atas 15 cm, tinggi segitiga
bawah 50 cm, alas segitiga atas 30 cm, alas
segitiga bawah 30 cm.
“A421-003” P Apa lagi?
“A421-003” S Jumlah layang-layang 100, dan harga kertas
satu meter 800
“A421-004” P Kalau yang ditayakan apa?
“A421-004” S (membaca) Berapa m2 kertas yang
diperlukan untuk membuat 100 layang-
layang yang berukuran sama? Jika harga
kertas yang akan digunakan Rp.800 rupiah
per meter, tentukan jumlah uang minimal
yang harus disediakan!”
78
“A421-005” P Jadi apanya layang-layang yang akan
dicari?
“A421-005” S Luasnya kak.
Berdasarkan kutipan wawancara diatas, dapat dikatakan
bahwa subjek mampu memahami masalah.
b) Menyusun Rencana Pemecahan Masalah.
“A422-006” P Jadi apa yang pertama kali mau kita cari dek?
“A322-006” S Luasnya layang-layang kak.
“A322-007” P Setelah itu?
“A322-007” S Hasilnya dikali 100 kak.
“A322-008” P Kenapa dikali 100?
“A322-008” S Karena 100 layang-layang yang akan dibuat
kak.
“A322-009” P Terus apa lagi?
“A322-009” S Mencari minimal uang yang akan
disediakan.
“A322-010” P Kalau untuk mencari minimal uang yang
harus disediakan bagaimana caranya?
“A322-010” S Luas layang-layang dikali 800 kak. Karna
800 harganya.
“A322-011” P Baik, masih ada langkah selajutnya?
“A322-011” S tidak adami kak.
Berdasarkan kutipan hasil wawancara diatas, dapat
disimpulkan bahwa subjek mampu dalam tahap merencanakan
penyelesaian.
79
c) Melaksanakan Rencana.
“A423-012” P Jadi bagaimana carata mencari luas layang-
layang dek?
“A423-012” S Tidak kutau i bagaimana dicari luasnya kak.
Berdasarkan kutipan hasil wawancara diatas, dapat
dikatakan bahwa subjek tidak dapat melaksanakan rencana
pemecahan masalah.
d) Memeriksa Kembali.
“A424-013” P Coba dipikir-pikir lagi dek, siapa tau ada cara
lain selain menggunakan rumus layang-
layang!
“A424-013” S Emmm, Tidak adami kak.
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek mampu melakukan pemeriksaan kembali terhadap
hasil pekerjaannya
3) Soal nomor 3.
a) Memahami Masalah.
Kode P/S Wawancara
“A431-001” P Coba baca soal nomor 3 dek
“A431-001” S (membaca soal nomor 3) sudah kak.
“A431-002” P Dalam soal apa yang diketahui dek?
“A431-002” S Yang diketahui adalah isi dari ½ kolam kak,
yaitu 96 liter.
80
“A431-003” P Apa lagi?
“A431-003” S Bentuk kolamnya seperti balok.
“A431-004” Apa lagi?
“A431-004” Panjag 12 dan lebar 8.
“A431-005” P Itu saja yang diketahui?
“A431-005” S mmm…( sambil berfikir) iye kak
“A431-006” P Sekarang coba sebutkan yang ditanyakan !
“A431-006” S Kedalaman kolam kak yang ditanyakan.
“A431-007” P Kalau kedalaman kolam itu sama dengan
apanya balok?
“A431-007” S Tingginya kak.
Berdasarkan kutipan wawancara diatas, dapat dikatakan
bahwa subjek mampu memahami masalah.
b) Menyusun Rencana Pemecahan Masalah.
“A432-008” P Bagaimana carata mencari kedalaman kolam
tersebut?
“A432-008” S Pakai rumus t = 𝑣
𝑙 kak.
“A432-009” P Bisa dijelaskan apa itu v, p, dan l
“A432-009” S V = volume, l = lebar, t = kedalaman.
berdasarkan kutipan wawancara di atas, dapat diketahui
bahwa subyek kurang mampu dalam menyusun rencana
pemecahan masalah pada soal tersebut.
81
c) Melaksanakan Rencana.
“A433-010” P Jadi berapa jawaban yang kita perleh dek?
“A433-010” S 12 kak
“A433-011” P Coba ditulis dek cara peyelesaianya!
“A433-011” S t = 96
8
= 12
Berdasarkan kutipan wawancara di atas, dapat dikatakan
bahwa subyek kurang mampu dalam melaksanakan rencana
pemecahan masalah.
d) Memeriksa Kembali.
“A434-012” P Yakin maki dengan jawabanta dek?
“A434-012” S Iyekak.
Dari pemaparan hasil wawancara di atas diketahui bahwa
subyek tidak mampu memeriksa kembali jawabanya.
82
5. Subjek kelima dengan Tingkat Berpikir Van Hielle level 0 (visualisasi).
a. Hasil tes kemapuan pemecahan masalah
Berikut dipaparkan soal dan hasil tes kemampuan pemecahan
masalah subjek kelima berdasarkan langkah-langkah pemecahan
masalah matematika menurut Polya.
1) Soal nomor 1.
”Budi berlari mengelilingi lapangan yang berbentuk segitiga
siku-siku yang panjang sisi-sisinya memenuhi tripel dengan panjang
hipotenusa 25 m. Budi berlari sebanyak 3 kali putaran. Berapakah
panjang lintasan lari yang dilalui Budi?”
a) Memahami masalah.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subjek kurang dalam tahap
memahami salah, karena subjek hanya menuliskan salah satu
yang diketahui dalam soal.
b) Menyusun rencana penyelesaian.
Berdasarka hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subjek kurang mampu dalam
tahap menyusun rencana penyelesaian. Subjek hanya
menuliskan rumus keliling segitiga pada lembar jawabannya.
c) Melaksanakan rencana.
Berdasarka hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikataka bahwa subjek tidak mampu dalam
tahap memecahkan masalah.
83
d) Memeriksa kembali.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subjek tidak melakukan
pemeriksaan ulang tehadap pekerjaannya.
2) Soal nomor 2.
“Suatu layang-layang dibentuk dari dua buah segitiga seperti
gambar di bawah ini.
Berapa m2 kertas yang diperlukan untuk membuat 100
layang-layang yang berukuran sama? Jika harga kertas yang akan
digunakan Rp.800 rupiah per meter, tentukan jumlah uang minimal
yang harus disediakan!”
a) Memahami masalah.
Berdasarkan hasil tes kemampuan yang diberikan, dapat
dikatakan bahwa subjek tidak mampu dalam tahap memahami
masalah.
b) Menyusun rencana penyelesaian.
Berdasarkan hasil tes kemampuan yang diberikan, dapat
dikatakan bahwa subjek kurang mampu dalam tahap meyusun
84
rencana pemecahan masalah.
c) Melaksanakan rencana.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subjek tidak dapat
memecahkan masalah.
d) Memeriksa kembali.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subjek tidak melakukan
pemeriksaan ulang terhadap jawabannya.
3) Soal nomor 3
“Sebuah kolam renang berbentuk balok telah diisi air
setengahnya sebanyak 96 liter. Tentukan kedalaman kolam renang
tersebut jika panjang dan lebarnya berturut-turut adalah 12m dan
8m!”
a) Memahami masalah.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan kepada subjek, dapat dikatakan bahwa subjek kurang
mampu memahami masalah. Subjek tidak dapat menuliskan
semua yang diketahui dalam soal subjek hanya dapat menuliskan
beberapa yang diketahui dalam soal tersebut. Subjek juga tidak
menuliskan yang ditanyakan dalam soal.
85
b) Menyusun rencanna penyelesaian.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subyek kurang mampu dalam
menyusun rencana pemecahan masalah.
c) Melaksanakan rencana.
Berdasarkan hasil tes pemecahan masalah yang diberikan,
dapat dikatakan bahwa subyek kurang mampu dalam
memecahkan masalah.
d) Memeriksa kembali.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subjek tidak melakukan
pemeriksaan kembali terhadap jawaban yang ia peroleh.
b. Data Hasil Wawancara
Berikut dipaparkan petikan transkip wawancara subjek kelima
dengan tingkat berpikir Van Hiele Level 0 (visualisasi) berdasarkan
langkah-langkah pemecahan masalah matematika menurut Polya.
1) Soal nomor 1.
a) Memahami masalah.
Kode P/S Wawancara
“V511-001” P Coba adik baca sal nomor satu
“V511-001” S sudah kak.
“V511-002” P Menurut adik apa yang diketahui dalam soal
itu?
“V511-002” S Lapangan berbentuk segitiga
“V511-003” P Apa lagi dek?
86
“V511-003” S Emmm, ituji kak.
“V511-004” P Pada kertas jawaban kita menulis “Budi
berlari 3x putaran maka panjang lintasan
lari Budi adalah”. Apanya itu kira-kira,
yang ditanyakan atau yang diketahui itu?
“V511-004” S Yang ditanyakan kak.
Berdasarkan kutipan wawancara diatas, dapat dikatakan
bahwa subjek kurang mampu dalam tahap memahami masalah.
b) Menyusun rencana penyelesaian.
“V512-005” P Bagaimana carata menjawab soal tadi?
“V512-005” S Emm,, ditambah-tambah kak (sambil
tersenyum)
“V512-006” P Apa yang mau ditambah.
“V512-006” S Tidak tau kak, heheh
“V512-007” P Dikertas jawaban kita menulis rumus
K = S+S+S, rumus apa itu?
“V512-007” S (terdiam) lupa kak.
Dari petikan wawancara diatas, terlihat bahwa subjek belum
mampu memikirkan rencana penyelesaian masalah pada soal
tersebut. Subjek juga kurang menguasai konsep dalil pithagoras.
c) Melaksanakan rencana.
“V513-008” P Kalau angka 25 + 3, itu dari mana?
“V513-008” S Kulupami kak, hehhe,
Berdasarkan kutipan wawancara diatas, dapat dikatakan
bahwa subjek tidak mampu dalam tahap memecahkan masalah.
87
d) Memeriksa kembali.
“V514-009” P Coba diperiksa kembali jawabanta dek, siapa tau
ada yang mau dirubah.
“V514-009” S Tidak adaji kak
Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan
bahwa subjek tidak memeriksa kembali jawaban dari soal yang
ia kerjakan.
2) Soal nomor 2.
a) Memahami Masalah
Kode P/S Wawancara
“V521-001” P Coba kita baca soal yang nomor 2
“V521-001” S (membaca soal nomor 2) sudahmi kak.
“V521-002” P Apa yang diketahui dalam soal? gambar apa
yang kita lihat dalam soal tersebut?
“V521-002” S Ada gambar layang-layang kak.
“V521-003” P Apa lagi yang diketahui dek?
“V521-003” S (menunduk)
“V521-004” P Coba dilihat kembali soalnya dek, ada garis
yang membagi dua layang-layang kan?
“V521-004” S Iye kak
“V521-005” P Gambar apa itu yag diatas dek?
“V521-005” S Segitiga kak.
“V521-006” P Kalau yag dibawah?
“V521-006” S Segitiga Juga kak.
“V521-007” P Nah, kalau segitiga yang diatas, ada angka
15, apanya itu dek?
“V521-007” S Emmm, garis tengah kak. (Ragu-ragu)
“V521-008” P Kalau ini apanya segitiga atas dek?
(menunjuk alas segituga)
“V521-008” S Emm, garis pembaginya kak mungkin, hehe.
“V521-009” P Kalau yang ditanyakan dalam soal apa?
“V521-009” S Yang ditanyakan adalah ini kak (menunjuk
kalimat “Berapa m2 kertas yang diperlukan
untuk membuat 100 layang-layang yang
berukuran sama? Jika harga kertas yang
akan digunakan Rp.800 rupiah per meter,
88
tentukanjumlah uang minimal yang harus
disediakan?” pada soal.
Berdasarkan kutipan wawancara diatas, dapat diketahui
bahwa subjek tidak mampu dalam memahami masalah dari soal
yang diberikan.
b) Menyusun Rencana Pemecahan Masalah.
“V522-010” P Untuk menjawab pertanyaan tersebut
langkah apa yang pertama kali akan adik
lakukan?
“V522-010” S Tidak kutauki kak.
Berdasarkan kutipan hasil wawancara diatas, dapat
disimpulkan bahwa subjek tidak mampu dalam tahap menyusun
rencana pemecahan masalah.
c) Melaksanakan Rencana.
“V523-011” P Pada kertasjawaban adik menuliskan 15 + 15 +
15 + 15 +50, dari mana kita dapat agka-agka
tersebut?
“V523-011” S Dari gambalayang-layang kak
“V523-012” P Kenapa dijumlahkan dek?
“V523-012” S Tidak kutau kak, hehe tidak kutau apa mau
kutulis kak.
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dikatakan bahwa
subyek tidak mampu dalam tahap menyelesaikan masalah.
89
d) Memeriksa Kembali.
“V524-013” P Sudah yakin maki sampai disitu jawabanta dek?
“V524-013” S Heheh iya kak.
berdasarkan hasil wawancara di atas diketahui bahwa subyek
tidak melakukan pengecekan kembali terhadap jawabannya.
3) Soal nomor 3.
a) Memahami Masalah.
Kode P/S Wawancara
“V531-001” P Coba baca soal nomor 3 dek.
“V531-001” S iye sudah kak.
“V531-002” P Apa yang diketahui dalam soal?
“V531-002” S Yang diketahui adalah (membaca soal)
sebuah kolam renang berbentuk balok telah
diisi air setengahnya sebanyak 96 liter.
“V531-003” P Isi dari kolam renang itu biasanya disebut
apa?
“V531-003” S (Terlihat bingung) nda tau kak.
“V531-004” P Baik, itu saja yang diketahui?
“V531-004” S mmm…( sambil berfikir) iye kak
“V531-005” P Sekarang sebutkan yang ditanyakan dalam
soal!
“V531-005” S Yang ditanyakan adalah (membaca soal)
tentukan kedalaman kolam renang tersebut
jika panjang dan lebarnya berturut-turut
12m dan 8m.
“V531-006” P Kalau kedalaman kolam sama dengan
apanya balok dek?
“V531-006” S Emm,, isinya kak.
Berdasarkan kutipan wawancara diatas, dapat dikatakan
bahwa subjek kurang mampu memahami masalah.
90
b) Menyusun Rencana Pemecahan Masalah.
“V532-007” P Untuk menjawab soal tersebut apa yang
pertama kali akan adik lakukan?
“V532-007” S Emm,, (terlihat bingung)
“V532-008” P Pada kertas jawaban kita menulis rumus t = 𝑣
𝑝.𝑙
, rumus apa itu dek?
“V532-008” S Rumus kedalaman kolam kak.
“V532-009” P Apa itu V?
“V532-009” S (Terdiam)
“V532-010” P Kalau l dan p ?
“V532-010” S Lupa kak, heheh
berdasarkan kutipan wawancara di atas, dapat diketahui
bahwa subyek kurang mampu dalam menyusun rencana
pemecahan masalah pada soal tersebut.
c) Melaksanakan Rencana.
“V533-011” P Pada kertas jawabanta kita menulis 192
4.2 ,
dimaaki ambil angka itu dek?
“V533-011” S Hehe, sembaranngji kutulis kak.
Berdasarkan kutipan wawancara di atas, dapat dikatakan
bahwa subyek tidak mampu dalam memecahkan masalah.
d) Memeriksa Kembali.
“V534-012” P Sudah yakin maki dengan jawabanta ini dek ?
“V534-012” S iya kak
Berdasarkan kutipan wawancara di atas, dapat diketahui
91
bahwa subyek tidak mampu melakukan pengecekan kembali untuk
hasil pekerjaanya.
6. Subjek keenam dengan Tingkat Berpikir Van Hielle level 0
(visualisasi).
a. Hasil tes kemapuan pemecahan masalah
Berikut dipaparkan soal dan hasil tes kemampuan pemecahan
masalah subjek keenam berdasarkan langkah-langkah pemecahan
masalah matematika menurut Polya.
1) Soal nomor 1.
”Budi berlari mengelilingi lapangan yang berbentuk segitiga
siku-siku yang panjang sisi-sisinya memenuhi tripel dengan panjang
hipotenusa 25 m. Budi berlari sebanyak 3 kali putaran. Berapakah
panjang lintasan lari yang dilalui Budi?”
a) Memahami masalah.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subjek tidak mampu dalam
tahap memahami masalah.
b) Menyusun rencana penyelesaian.
Berdasarka hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subjek tidak mampu dalam
tahap menyusun rencana pemecahan masalah.
92
c) Melaksanakan rencana.
Berdasarka hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikataka bahwa subjek tidak mampu dalam
tahap melaksanakan rencana pemecahan masalah.
d) Memeriksa kembali.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subjek tidak melakukan
pemeriksaan ulang tehadap pekerjaannya.
2) Soal nomor 2.
“Suatu layang-layang dibentuk dari dua buah segitiga seperti
gambar di bawah ini.
Berapa m2 kertas yang diperlukan untuk membuat 100
layang-layang yang berukuran sama? Jika harga kertas yang akan
digunakan Rp.800 rupiah per meter, tentukan jumlah uang minimal
yang harus disediakan!”
a) Memahami masalah.
Berdasarkan hasil tes kemampuan yang diberikan, dapat
dikatakan bahwa subjek tidak mampu dalam tahap memahami
masalah.
93
b) Menyusun rencana penyelesaian.
Berdasarkan hasil tes kemampuan yang diberikan, dapat
dikatakan bahwa subjek tidak mampu dalam tahap meyusun
rencana pemecahan masalah.
c) Melaksanakan rencana.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subjek tidak mampu dalam
tahap melaksanakan rencana pemecahan masalah.
d) Memeriksa kembali.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subjek tidak melakukan
pemeriksaan ulang terhadap jawabannya.
3) Soal nomor 3
“Sebuah kolam renang berbentuk balok telah diisi air
setengahnya sebanyak 96 liter. Tentukan kedalaman kolam renang
tersebut jika panjang dan lebarnya berturut-turut adalah 12m dan
8m!”
a) Memahami masalah.
Berdasarkan hasil tes kemampuan yang diberikan, dapat
dikatakan bahwa subjek tidak mampu dalam tahap memahami
masalah.
94
b) Menyusun rencanna penyelesaian.
Berdasarkan hasil tes kemampuan yang diberikan, dapat
dikatakan bahwa subjek tidak mampu dalam tahap meyusun
rencana pemecahan masalah.
c) Melaksanakan rencana.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subjek tidak mampu dalam
tahap melaksanakan rencana pemecahan masalah.
d) Memeriksa kembali.
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang
diberikan, dapat dikatakan bahwa subjek tidak melakukan
pemeriksaan ulang terhadap jawabannya.
b. Data Hasil Wawancara
Berikut dipaparkan petikan transkip wawancara subjek keenam
dengan tingkat berpikir Van Hiele Level 0 (visualisasi) berdasarkan
langkah-langkah pemecahan masalah matematika menurut Polya.
1) Soal nomor 1.
a) Memahami masalah.
Kode P/S Wawancara
“V611-001” P Coba adik baca soal nomor satu
“V611-001” S sudah kak.
“V611-002” P Apa yang diketahui dari soal tersebut?
“V611-002” S
(Membaca soal) “Budi berlari megelilingi
lapangan yang berbentuk segitiga siku-siku
95
yang panjang sisi-sisinya memenuhi tripel
dengan panjang hiphotenusa 25 m”
“V611-003” P Apa itu hiphotenusa?
“V611-003” S Tidak tau kak, heheh
“V611-004” P Kalau segitiga siku-siku itu yang seperti
apa?
“V611-004” S (terlihat bingung) yang tiga sudutnya kak.
“V611-005” P Kalau segitiga lain berapa sudutnya?
“V611-005” S Tiga juga.
“V611-006” P Jadi apa perbedaannya segitiga siku-siku
dengan segitiga lain?
“V611-006” S Hehe, tidak kutau kak.
“V611-007” P Yang ditanyakan apa dek?
“V611-007” S (membaca soal) “berapakah panjang
lintasan lari yang dilalui Budi?”
“V611-008” P Yang dilalui Budi itu apanya segitiga dek?
“V611-008” S (ragu-ragu menjawab) sekelilingnya kak.
Berdasarkan kutipan wawancara diatas, dapat dikatakan
bahwa subjek kurang mampu dalam tahap memahami masalah.
b) Menyusun rencana penyelesaian.
“V612-009” P Jadi bagaimana carata mencari kelilinya dek?
“V612-009” S Hehe tidak tau kak.
Dari petikan wawancara diatas, terlihat bahwa subjek belum
mampu memikirkan rencana penyelesaian masalah pada soal
tersebut.
96
c) Melaksanakan rencana.
“V613-010” P Pada kertas jawabanta kita menulis agka 220 +
30 + 40. Angka apa itu, dimanaki ambil?
“V613-010” S Kulupami kak, hehe
Berdasarkan kutipan wawancara diatas, dapat dikatakan
bahwa subjek tidak mampu dalam tahap memecahkan masalah.
d) Memeriksa kembali.
“V614-011” P Yakin mki itu dengan jawabanta dek?
“V614-011” S Tidak kak, tapi tidak kutaui yang mana mau
kuubah.
Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan
bahwa subjek tidak mampu memeriksa kembali jawaban dari
soal yang ia kerjakan.
2) Soal nomor 2.
a) Memahami Masalah
Kode P/S Wawancara
“V621-001” P Coba kita baca soal yang nomor 2
“V621-001” S (membaca soal nomor 2) sudahmi kak.
“V621-002” P Apa yang diketahui dalam soal?
“V621-002” S Tidak tau kak. heheh
“V621-003” P Gambar apa yang kita lihat itu?
“V621-003” S Kulupami kak.
“V621-004” P Kalau yang ditanyakan apa?
“V621-004” S (membaca soal) “berapa m2 kertas yang
diperlukan untuk membuat 100 layang-
layang yang berukuran sama”.
“V621-005” P Apa lagi?
“V621-005” S Ituji kak.
97
Berdasarkan kutipan wawancara diatas, dapat diketahui
bahwa subjek tidak mampu dalam memahami masalah dari soal
yang diberikan.
b) Menyusun Rencana Pemecahan Masalah.
“V622-006” P Jadi bagaimana carata untuk menjawab soal
tersebut?
“V622-006” S (terlihat bingung)
“V622-007” P Symbol apa ini (menunjuk pekerjaan siswa)?
“V622-007” S (diam)
Berdasarkan kutipan hasil wawancara diatas, dapat
disimpulkan bahwa subjek tidak mampu dalam tahap menyusun
rencana pemecahan masalah.
c) Melaksanakan Rencana.
“V623-008” P Adik menulis 35 cm dan 24 cm pada kertas
jawaban, itu panjang apa?
“V623-008” S (diam)
“V623-009” P Kita juga menulis 32 cm x 24 cm : 2, kenapa
kita tulis itu dek?
“V623-009” S Hehe tidakji kak.
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dikatakan bahwa
subyek tidak mampu dalam tahap menyelesaikan masalah.
d) Memeriksa Kembali.
“V624-010” P Sudah yakin maki sampai disitu jawabanta dek?
“V624-010” S Heheh iya kak.
98
Berdasarkan hasil wawancara di atas diketahui bahwa
subyek tidak melakukan pengecekan kembali terhadap jawabannya.
3) Soal nomor 3.
a) Memahami Masalah.
Kode P/S Wawancara
“V631-001” P Coba baca soal nomor 3 dek.
“V631-001” S iye sudah kak.
“V631-002” P Apa yang diketahui dalam soal?
“V631-002” S (membaca soal) sebuah kolam renang
berbentuk balok telah diisi air setengahnya
sebanyak 96 liter.
“V631-003” P Apa lagi dek?
“V631-003” S Tidak adami kak.
“V631-004” P Pada lembar jawaban kita menulis p = 15m,
l = 10m, t = 2m. bisa dijelaskan apa itu p, l
dan t dek?
“V631-004” S Hehe tidak kak.
“V631-005” P Terus kenapa kita tulis itu dek?
“V631-005” S Tidak kutau apa mau kutulis kak.
Berdasarkan kutipan wawancara diatas, dapat dikatakan
bahwa subjek kurang mampu memahami masalah
b) Menyusun Rencana Pemecahan Masalah.
“V632-006” P Pada kertas jawaban kita menulis v = p.l.t,
rumus apa itu dek?
“V632-006” S (diam)
Berdasarkan kutipan wawancara di atas, dapat diketahui
bahwa subyek kurang mampu dalam menyusun rencana
pemecahan masalah pada soal tersebut.
99
c) Melaksanakan Rencana.
“V633-007” P Pada kertas jawabanta kita menulis volume
air = 225m3 , kenapa bisa itu dek?
“V633-007” S Emm,(diam)
Berdasarkan kutipan wawancara di atas, dapat dikatakan
bahwa subyek tidak mampu dalam memecahkan masalah.
d) Memeriksa Kembali.
“V634-008” P Sudah yakin maki dengan jawabanta ini dek ?
“V634-008” S iya kak
Berdasarkan kutipan wawancara di atas, dapat diketahui
bahwa subyek tidak mampu melakukan pengecekan kembali
untuk hasil pekerjaanya.
100
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Level 0 (Visualisasi) Van Hiele
Subjek pertama dan kedua tidak mampu pada keempat tahapan
peyelesaian masalah yang dikemukakan oleh Polya.
2. Level 1 (analisis)
Subjek pertama dan kedua mampu pada tahap pertama, akan tetapi tidak
mampu pada tahap kedua sampai tahap keempat.
3. Level 2 (Deduksi infromal)
4. Subjek pertama dan kedua mampu dalam tahap pertama, kedua dan
ketiga, akan tetapi kurang mampu pada tahap keempat.
B. SARAN
1. Bagi guru
Diharapkan agar guru megetahui tingkat kemampuan geometri
siswanya sebagai pertibangan untuk melangkah pada pembelajaran
selanjutnya.
2. Bagi siswa
Sebaiknya siswa lebih giat lagi melatih kemampuannya dalam
memecahkan masalah, salah satunya yaitu dengan rajin mengerjkan
soal-soal dalam bentuk cerita dengan mengikuti heurstic pemecahan
masalah oleh Polya.
101
3. Bagi peneliti
Sebaiknya peneliti melakukan pengawasan yang ketat pada saat subjek
mengerjakan soal tes yang diberikan agar peneliti memperoleh data
yang akurat.
102
DAFTAR PUSTAKA
Abdusakkir. 2010. Pembelajaran Geometri sesuai teori Van Hiele. El-hikmah:
jurnal kependidikan dan keagamaan, (online), Vol. VII (2),
(https://abdusakkir.wordpress.com/caregory/artikel/, diakses 10 maret
2016)
Aisyah, N. 2007. Pengembangan pembelajaran matematika SD. Jakarta :
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT.
Rineka Cipta.
Burger, Williams F & Shaughnessy, J. Michael. (1986). Cahracterizing the Van
Hiele Levels of Development in Geometry. Journal of Reserch in
Mathematics Education, January. Vol. 17, no.1.
Depdiknas. 2008. Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
Dewi, S. K., Suarjana, dan Sumantri. 2014. Penerapan Model Polya untuk
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional.
Effendi, Leo Adhar. “Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan
Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Berprestasi dan
Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP”, Jurnal Penelitian
Pendidikan 13, No. 2, (2012): h. 1-10.
Faiqoh, E. 2011. Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika
dengan Pendekatan problem solving Siswa Kelas IIIB MIN Medokan
Ayu Surabaya. Skripsi Tidak Diterbitkan. Surabaya: Fakultas Tarbiyah
Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Fauziah, Anna. “Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan Masalah
Matematik SMP Melalui STRATEGI REACT”, forum Kependidikan
30, No. 1, (2010): h.1-13
Gagne. RM, 1985. The Condition Of Learning and Theory of Instruction, Fourth
Edition. New York: Holi,Rineharz and Winston.
Hamzah, A., dan Muhlisrarini. 2014. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran
Matematika. Jakarta: Rajawali Pers.
Harfiah. 2008. Pengaruh Minat dan Kreativitas Belajar Matematika Terhadap Hasil
Belajar Matematika pada Siswa SMP. Skripsi Tidak Diterbitkan.
Makassar: Program Sarjana Unismuh Makassar.
Herlambang. 2013. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa
Kelas VII-A SMP Negeri 1 Kepahiang tentang Bangun Datar Ditinjau
103
dari Teori Van Hiele. Tesis Tidak Diterbitkan. Bengkulu: Program Pascasarjana
Pendidikan Matematika Universitas Bengkulu.
Hidayat, A. Skripsi, Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah dalam
Menyelesaikan Soal Matematika pada Pokok Bahasan Peluang Kelas
XI SMP Negeri 1 Sinjai Borong, (2015)
Iswadji, Djoko. 2001. Geometri Ruang. Universitas Negri Yogyakarta: Jurusan
Pendidikan Matematika FMIPA
Jakarta: Rineka Cipta.
Kartono. (2013). Disain Asesmen Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Berorientasi pada PISA dengan Strategi Ideal Problem Solver.
Prosiding Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan Tahun 2013
Khoiri, M. 2014. Pemahaman Siswa Pada Konsep Segiempat Berdasarkan teori
Van Hiele. Prosiding Seminar Nasional Matematika, Jurusan
Pendidikan Matematika, Pascasarjana Universitas Negeri Malang,
Malang, 19 November.
Mahardhikawati, E. 2014. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Berdasarkan
Langkah-Langkah Polya padaa materi turunan fungsi ditinjau dari
kecerdasan logis-matematis siswa kelas xi ipa sma negeri 7 surakarta
tahun ajaran 2013/2014. Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta: fakultas
keguruan dan ilmu pendidikan universitas sebelas maret.
Martina, D., dkk. Pengembangan Kemampuan Representasi Matematis Siswa
Melalui Strategi REACT dalam materi pecahan di SMP. http://
jurnal.untan.ac.id /index.php/jpdpb/article/ download/22670/17997
(Diakses tanggal 25 Agustus 2018)
Masalah Matematika Keuangan Berdasarkan Model Polya SMK Negeri
6 Jamber. Kadikma, Vol.IV(2): 129-138. Meningkatkan Hasil Belajar
dalam Memecahkan Soal Cerita Matematika Siswa kelas V. Jurnal
Mimbar PGSD universitas pendidikan ganesha. Vol.II(1).
Moeharti. 1986. Sistem-sistem Geometri. Jakarta: Karunia Universitas Terbuka.
Moleong, L. J. 2014. Metodologi penelitian kualitatif (edisi refisi). Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Mufarrohah, Holifatul. 2015. Analisis Keterampilan Geometri Siswa dalam
Menyelesaikan Soal Geometri Pokok Bahasan Segi Empat Pada Siswa
Kelas IX-A SMP Negeri 1 Cermee Bondowoso Tahun Ajaran
2014/2015. Skripsi. Digital Repository Universitas Jember
Muhassanah, N., 2014. Analisis Keterampilan Geometri Siswa Dalam
Memecahkan Masalah Geometri Berdasarkan. Tesisi Tidak
104
Diterbitkan. Surakarta: Program Pascasarjana Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Musriadi, R. 2013. Model Pembelajaran Matematika Tipe Group Investigation
untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan
self-concept siswa MTs. Tesis Tidak Diterbitkan. Bandung: Magister
Pendidikan Matematika Universitas Peendidikan Indonesia.
Pehkonen, Erkki. The State of Art in Mathematical Creativity, 1997.
http://www.fiz.karlsruhe.de/fiz/publications/zdm. Volume 29, Juni
1997, No.3, Electronic Edition ISSN 1615-679X, [24 Juni 2010].
Polya, G. 2004. How to Solve It. New Jersey: Princeton University Press.
Russeffendi, E. T. (2006). Pengantar kepada membantu guru mengembangkan
kompetensinya dalam pengajaran matematika untuk meningkatkan
CBSA. Bandung: Tarsito.
Siswono, T.Y.E. Pembelajaran Matematika. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2018.
Sugiyono. 2014. Metode penelitian kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suherman, E dan Kusuma, Y.K. (1990). Petunjuk Praktis Untuk Melaksanakan
Evaluasi Pendidikan Matematika untuk Guru dan Calon Guru
Matematika. Bandung: Wijayakusumah. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Sumarno, U. (1987). Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematika Siswa
SMA dikaitkan dengan Kemampuan Penalaran Logik Siswa dan
Beberapa Unsur Proses Belajar Mengajar. Disertasi. Bandung: FPS
IKIP Bandung: Tidak Diterbitkan.
Syaharuddin. 2016. Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
dalam Hubungannya dengan Pemahaman Konsep ditinjau dari Gaya
Belajar Siswa Kelas VIII SMPN 4 Binamu Kbupaten Jeneponto. Tesis.
Universitas Negeri Makassar.
Usiskin, Z. (1982). Van Hiele Levels and Achievement in Secondary School
Geometry. Chicago: Kimbark Avenue
Van De Walle, John. A. 2008. Matematika Sekolah Dasar Dan Menengah. Jakarta
: Erlangga.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Instrumen Penelitian:
A. Tes kemampuan awal matematika
B. Tes pemecahan masalah
Lampiran 2 Pedoman Wawancara
Lampiran 3 Data Hasil Tes Kemampuan Awal Matematika
Lampiran 4 Data Hasil Tes Pemecahan Masalah
Lampiran 5 Transkip Wawancara
Lampiran 6 Persuratan dan Validasi
Lampiran 7 Riwayat Hidup
Lampiran 1
TES VHGT
(VAN HIELE GEOMETRY TEST)
Satuan Pendidikan : SMP Handayani Sungguminasa
Kelas/Semester : VIII/Genap
Alokasi Waktu : 90 menit
Jumlah Soal : 25 nomor
PETUNJUK PENGERJAAN SOAL :
SOAL :
1. Dari gambar berikut yang merupakan persegi adalah…
2 3
1
a. Hanya gambar 1
b. Hanya gambar 2
c. Gambar 1 dan 3
d. Gambar 2 dan 3
e. Semuanya adalah persegi
1. Tulis Nama, NIS dan Kelas pada lembar jawaban anda!
2. Baca dan pahami soal sebelum menjawab!
3. Kerjakan soal dengan menuliskan langkah-langkah secara jelas!
4. Tidak diperkenankan kerjasama dan melihat catatan!
2. Manakah diantara gambar-gambar berikut yang merupakan segitiga?
a. Tidak ada yang merupakan segitiga
b. V saja
c. W saja
d. W dan X saja
e. V dan W saja
3. Manakah diantara gambar-gambar berikut yang merupakan persegi
panjang?
a. S saja
b. T saja
c. S dan T saja
d. S dan U saja
e. Semuanya adalah pesegi panjang
4. Manakah diantara gambar-gambar berikut yang merupakan persegi?
G H I
F
a. Tidak ada yang termasuk persegi
b. G saja
c. F dan G saja
d. G dan I saja
e. Semuanya dalah persegi
5. Manakah diantara gambar-gambar berikut yang merupakan jajar
genjang?
J
L M
a. J saja
b. L saja
c. J dan M saja
d. Tidak ada yang termasuk jajar genjang
e. Semuanya adalah jajar genjang
6. Bangun PQRS adalah persegi.
P S
Q R
Pernyataan berikut yang benar mengenai persegi PQRS adalah
a. ���� dan ���� sama panjang
b. ���� dan ���� tegak lurus
c. ���� dan ���� tegak lurus
d. ���� dan ���� sama panjang
e. Sudut Q sama besar sudut R
7. Persegi panjang GHJK, �� dan ���� merupakan diagonal.
Manakah dari A – D yang tidak benar untuk semua
persegi panjang?
a. Terdapat empat sudut
b. Terdapat empat sisi
c. Semua diagonalnya sama panjang
d. Sisi yang berseberangan sama panjang
e. Semua A – D benar pada semua persegi panjang
8. Sebuah belah ketupat terdapat empat sisi yang semua sisinya
sama panjang. Terdapat tiga contoh
Manakah dari A – D yang tidak benar untuk semua belah
ketupat?
a. Kedua diagonalnya sama panjang
b. Setiap diagonal membagi dua sudut pada jajargenjang
c. Kedua diagonalnya tegak lurus
d. Sudut yang berseberangan ukurannya sama
e. Semua dari A – D benar pada semua belah ketupat
9. Segitiga sama kaki merupakan sebuah segitiga dengan dua sisi yang
sama panjang. Ada tiga contoh
Manakah dari A – D yang benar untuk semua segitiga sama kaki?
a. Ketiga sisinya harus sama panjang
b. Salah satu sisinya harus dua kali panjang sisi lainnya
c. Minimal harus ada dua sudut dengan ukuran yang sama
d. Ukuran ketiga sudutnya harus sama
e. Semua A – D benar
10. Dua lingkaran dengan pusat P dan Q memotong di R dan S yang
membentuk empat sisi seperti gambar PRQS. Ada dua contoh
Manakah dari A – D yang tidak selalu benar?
a. PRQS memiliki dua pasang sisi dengan panjang yang sama
b. PRQS memiliki setidaknya dua sudut yang ukurannya sama
c. Garis ���� dan ���� tegak lurus
d. Sudut P dan Q memiliki ukuran yang sama.
e. Semua A – D benar
11. Terdapat dua pernyataan sebagai berikut. Pernyataan 1: Bangun F
adalah sebuah persegi panjang. Pernyataan 2: Bangun F adalah sebuah
segitiga. Manakah pernyataan berikut yang benar?
a. Jika pernyataan 1 benar maka pernyataan 2 benar
b. Jika pernyataan 1 salah maka pernyataan 2 benar
c. Pernyataan 1 dan 2 keduanya tidak benar
d. Pernyataan 1 dan 2 keduanya tidak salah
e. Tidak ada A – D yang benar
12. Terdapat dua pernyataan sebagai berikut. Pernyataan S: segitiga ABC
memiliki 3 sisi yang sama panjang, Pernyataan T: dalam ∆ABC,˂B
dan ˂C mempunyai ukuran yang sama. Manakah yang benar?
a. Pernyataan S dan T keduanya tidak benar
b. Jika S benar, maka T benar
c. Jika T benar, maka S benar
d. Jika S salah, maka T salah
e. Tidak ada satupun dari poin (A)-(D) yang benar
13. Manakah yang disebut persegi panjang?
a. Semua
b. Q saja
c. R saja
d. P dan Q saja.
e. Q dan R saja
14. Manakah pernyataan berikut yang benar?
a. Semua ciri-ciri persegi panjang adalah semua ciri-ciri dari
persegi
b. Semua ciri-ciri persegi adalah semua ciri-ciri dari persegi
panjang
c. Semua ciri-ciri persegi panjang adalah semua ciri-ciri dari
jajar genjang
d. Semua ciri-ciri persegi adalah semua ciri-ciri dari jajar
genjang
e. Tidak ada A – D yang benar
15. Bagian-bagian persegi panjang yang tidak dimliki oleh jajar genjang
adalah
a. Sisi berhadapan yang sama panjang
b. Diagonal yang sama panjang
c. Sisi berhadapan yang sejajar
d. Sudut berhadapan yang sama besar
e. Tidak satupun pernyataan (A-d) yang benar
16. Pada gambar berikut ini, segitiga ABC adalah segitiga siku-siku.
Segitiga sama sisi ACE,ABF, dan BCD dibentuk pada sisi-sisi dari
segitiga ABC.
Dari informasi ini, terdapat ����, ���� dan ���� berada pada titik yang
sama. Apa yang akan anda dapat buktikan?
a. Hanya pada gambar segitiga ini kita dapat pastikan bahwa ����,
���� dan ���� berada pada titik yang sama
b. Tidak semua gambar segitiga siku-siku, ����,
���� dan 𝐶 �� berada pada titik yang sama
c. Di dalam gambar segitiga siku-siku, ����, ���� dan ���� berada
pada titik yang sama
d. Di dalam gambar segitiga, ����, ���� dan ���� berada pada titik
yang sama
e. Di dalam gambar segitiga sama sisi, ����, ���� dan ���� berada
pada titik yang sama
17. Terdapat tiga ciri-ciri suatu gambar:
Ciri D : ia memiliki diagonal dengan panjang yang sama
Ciri S : ia adalah persegi
Ciri R : ia adalah persegi panjang Manakah yang benar?
a. D berarti S yang berarti R
b. D berarti R yang berarti S
c. S berarti R yang berarti D
d. R berarti D yang berarti S
e. R berarti S yang berarti D
18. Terdapat dua pernyataan:
I: jika sebuah gambar merupakakan persegi panjang maka
diagonnalnya salling membagi dua.
II: jika sebuah gambar diagonalnya saling membagi dua, gambar itu
adalah persegi panjang
Manakah yang benar?
a. Unutuk membuktikan I benar,itu sudah cukup membuktikan II
benar
b. Untuk membuktikan II benar, itu sudah cukup membuktikan I
benar
c. Untuk membuktikan II benar, itu cukup menemukan satu
persegi panjang yang diagonalnya saling membagi dua
d. Untuk membuktikan II benar, itu cukup tidak menemukan satu
persegi panjang yang diagonalnya saling membagi dua
e. Tidak ada A – D benar
19. Pada geometri:
a. Setiap istilah dapat didefinisikan dan setiap pernyataan benar
dapat dibuktikaaaan benar
b. Setiap istilah dapat didefinisikan tetapi perlu untuk
mengasumsikan bahwa pernyataan tertentu benar
c. Beberapa istilah harus dibiarkan tidak jelas tetapi setiap
pernyataan yang benar dapat dibuktikan benar
d. Beberapa istilah harus dibiarkan tidak jelas dan perlu memiliki
beberapa pernyataan yang dianggap benar
e. Tidak ada yang benar
20. Periksalah tiga kalimat ini:
1) Dua garis tegak lurus terhadap garis yang sama adalah sejajar
2) Garis yang tegak lurus terhadap salah satu dari dua garis sejajar
adalah tegak lurus terhadap yang lain
3) Jika dua garis berjarak sama, maka keduanya parallel
Pada gambar dibawah ini, diberikan bahwa garis M dan P adalah
tegak lurus dan garis N dan P adalah tegak lurus.
Kalimat manakah diatas yang bisa menjadi alasan bahwa
garis M sejajar dengan garis N?
a. 1 saja
b. 2 saja
c. 3 saja
d. Antara 1 atau 2
e. Antara 2 atau 3
21. Dalam geometri yang berbeda dari yang biasa anda gunakan. Aada
empat titik dan enam garis. Setiap baris mengandung tepat dua titik,
jika titik adalah P, Q, R dan S, garisnya aadalah {P, Q}, {P, R}, {P,
S}, {Q, R}, {Q, S}, dan {R, S}.
Disini adalah bagaimana kata “berpotongan” dab “parallel” digunakan
dalam geometri.
Garis {P,Q} dan {P, R} berpotongan di P karena {P,Q} dan {P,R}
memiliki P di titik yang sama. Garis {P,Q} dan {R, S} saling sejajar
karena keduanya tidak memiliki titik yang sama. Dari informasi itu,
manakah yang benar?
a. {P,Q} dan {Q,S} berpotongan
b. {P,R} dan {Q,S} sejajar
c. {Q,R} dan {R,S} sejajar
d. {P,S} dan {Q,R} berpotongan
e. Tidak ada a – d benar
22. Membagi tiga sudut berarti membagi menjadi tiga bagian dengan
ukuran yang sama, pada tahun 1847, P.L. wantzel membuktikan
bahwa, secara umum, mustahil untuk memotong sudut hanya
menggunakan kompas dan penggaris tanpa tanda. Dari bukti tersebut,
apa yang bisa anda simpulkan?
a. Secara umum, tidak mungkin membagi dua sudut hanya
menggunakan kompass dan penggaris tanpa tanda
b. Secara umum, tidak mungkin untuk memotong tiga sudut hanya
menggunakan kompas dan penggaris yang ditandai
c. Secara umum, tidak mungkin untuk memotong tiga sudut
menggunakan alat gambar apapun
d. Masih mungkin seseorang menemukan cara lain untuk memotong
sudut dengan hanya menggunakan kompas dan penggaris tanpa
tanda
e. Tidak seorang pun akan dapat menemukan metode lain untuk
memotong sudut dengan hanya menggunakan kompas dan
penggaris tanpa tanda
23. Ada geometri yang ditemukan oleh ahli matematika J dimana yang
berikut ini benar: jumlah ukuran sudut segtiga kurang dari 180˚ .
Yang mana yang benar?
a. J melakukan kesalahan dalam mengukur sudut segitiga
b. J melakukan kesalahan dalam penalaran logis
c. J memilki gagasan yang salah tentang apa yang dimaksud dengan
benar
d. J mulai asumsi yang berbeda dari yang ada di geometri biasa
e. (A) (D) tidak ada yang benar
24. Dua buku geometri mendefinisikan kata persegi panjang dengan cara
yang berbeda.
Mana yang benar?
a. Salah satu buku memiliki kesalahan
b. Salah satu definisi salah. Tidak boleh ada dua definisi yang
berbeda untuk persegi panjang
c. Persegi panjang disalah satu buku harus memiliki sifat yang
berbeda dari yang ada dibuku lain
d. Persegipanjang disalah satu buku harus memiliki sifat yang sama
dari yang ada di buku lain
e. Sifat-sifat persegi panjang dalam dua buku mungkin berbeda
25. Misalkan anda telah membuktikan pernyataan I dan II
I. Jika P, maka Q
II. Jika S, maka tidak Q
Pernyataan mana yang mengikkuti dari pernyataan I dan II?
a. Jika P, maka S
b. Jika tidak P, maka tidak Q
c. Jika P atau Q, maka s
d. Jika S, maka tidak P
e. Jika tidak S, maka P
Lampiran 2
TES PEMECAHAN MASALAH
Satuan Pendidikan : SMP Handayani Sungguminasa
Kelas/Semester : VIII/Genap
Alokasi Waktu : 90 menit
Jumlah Soal : 2 nomor
PETUNJUK PENGERJAAN SOAL :
SOAL :
1. Budi berlari mengelilingi lapangan yang berbentuk segitiga siku-siku yang
panjang sisi-sisinya memenuhi tripel dengan panjang hipotenusa 25 m. Budi
berlari sebanyak 3 kali putaran. Berapakah panjang lintasan lari yang dilalui
Budi ???
Jawab:
Dik :
o ∆ siku-siku dengan panjang hipotenusa = 25 m
o Banyaknya budi mengelilingi lapangan = 3 kali putaran
Dit : Panjang lintasan lari Budi = …?
5. Tulis Nama, NIS dan Kelas pada lembar jawaban anda!
6. Baca dan pahami soal sebelum menjawab!
7. Kerjakan soal dengan menuliskan langkah-langkah secara jelas!
8. Tidak diperkenankan kerjasama dan melihat catatan!
Sol:
Karena panjang hipotenusa adalah 25m, maka panjang
kedua sisi yang lainnya adalah 20m dan 15m atau 24 dan 7.
Hal ini sesuai dengan rumus:
𝑐2 = 𝑎2 + 𝑏2
Maka, 252 = 202 + 152
625 = 400 + 225
625 = 625
Atau, 252 = 242 + 72
625 = 576 + 49
625 = 625
Selanjutnya untuk mengetahui panjang lintasan lari
Budi, maka yang harus dicari adalah keliling dari segitiga.
Maka:
K = s + s + s
= 25 + 20 + 15
= 60
Karena Budi mengelilingi lapangan sebanyak tiga
kali, maka panjang lintasan lari Budi adalah 3 x 60 = 180m.
2. Suatu layang-layang dibentuk dari dua buah segitiga seperti gambar di
bawah ini.
Berapa m2 kertas yang diperlukan untuk membuat 100 layang-layang
yang berukuran sama? Jika harga kertas yang akan digunakan Rp.800 rupiah
per meter, tentukan jumlah uang minimal yang harus disediakan!
Jawaban:
Dik:
o Sebuah layang-layang dibentuk oleh dua segitiga sebagai berikut
o Harga kertas yang akan digunakan = Rp. 800,00 per meter
Dit :
o banyak kertas yang digunakan untuk 100 layang-layang =...?
o jumlah uang minimal yang harus disediakan =...?
sol : Luas Segitiga Atas = ½ a x t
= ½ (15+ 15) x 15
= 15 x 15
= 225
Luas Segitiga bawah = ½ a x t
= ½ (15 + 15) x 50
= 15 x 50
= 750 cm2
Luas 1 layang-layang = 225 + 750 cm2
=975 cm2
Luas 100 layang-layang = 100 x 975
= 97500cm2
= 975m2
Uang yang diperlukan 975 x 800 = Rp.780.000,-
Lampiran 3
PEDOMAN WAWANCARA
Judul: “Analisis Kemampuan Siswa Dalam Memecahkan Masalah
Geometri Berdasarkan Tingkat Berpikir Van Hiele Kelas VIII SMP
Handayani Sungguminasa”
Pedoman wawancara dalam penelitian ini disesuaikan dengan indikator
kemampuan pemecahan masalah berdasarkan tahapan pemecahan masalah oleh
Polya (Herlambang dalam Syaharuddin, 2016: 57).
Tahap
Pemecahan
Masalah
oleh Polya
Indikator
Pedoman wawancara
Soal 1 Soal 2
Memahami
Masalah
Siswa mampu
menuliskan/
menyebutkan
informasi yang
diberikan dari
pertanyaan yang
diajukan.
Berdasarkan soal
nomor 1, menurut
peserta didik
informasi apa yang
dapat ia peroleh,
apakah peserta didik
dapat
menentukan/menyeb
utkan yang diketahui
serta yang
ditanyakan dalam
soal tersebut?
Berdasarkan soal nomor 2,
menurut peserta didik
informasi apa yang dapat
ia peroleh, apakah peserta
didik dapat
menentukan/menyebutkan
yang diketahui serta yang
ditanyakan dalam soal
tersebut?
Merencanak
an
Pemecahan
Siswa memiliki
rencana
pemecahan
masalah dengan
membuat model
matematika dan
memilih suatu
strategi untuk
Berdasarkan
informasi yang
diperoleh dari soal,
Langkah apa yang
pertama kali peserta
didik lakukan?
Apa alasannya
Berdasarkan informasi
yang diperoleh dari soal
nomor 2, langkah apa yang
pertam kali peserta didik
lakukan, apa alasannya?
Setelah mengetahui luas
segitiga atas dan bawah,
langkah apa lagi yang akan
peserta didik lakukan?
Apa yang akan peserta
menyelesaikan
masalah yang
diberikan.
Kemudian setelah
mengetahui keliling
dari lapangan
tersebut apa yang
akan peserta didik
lakukan untuk
mengetahui panjang
lintasan lari yang
dilalui Budi?
didik lakukan untuk
mengetahui
berapa m2 kertas yang
diperlukan untuk membuat
100 layang-layang sejenis?
selanjutnya langkah apa
yang akan peserta didik
lakukan untuk menghitung
jumlah uang yang
diperlukan untuk membuat
100 layang-layang, jika
harga permeternya 800
rupiah?
Melakukan
Rencana
Pemecahan
Siswa mampu
menyelesaikan
masalah dengan
strategi yang ia
gunakan dengan
hasil yang
benar.
Bagaimana cara
mencari kelilng
segitiga dan panjang
lintasan lari budi.
Bagaimana cara peserta
didik menentukan luas
segitiga atas dan bawah.
Bagaimana cara peserta
didik menentukan luas
sebuah layang-layang.
Bagaimana cara peserta
didik menghitung berapa
m2 kertas untuk 100
layang-layang sejenis
Bagaimana cara peserta
didik menghitung berapa
uang yang diperlukan
untuk membuat 100
layangan jika
harhapermeternya adalah
800 rupiah
Memeriksa
Kembali
Pemecahan
Siswa mampu
memeriksa
kebenaran hasil
atau jawaban.
Apa yang peserta
didik lakukan untuk
memeriksa kembali
jawaban yang telah
dikerjakan.
Langkah apa yang akan
dilakukan oleh peserta
didik untuk memeriksa
kembali pekerjaannya.
Tahap
pemecahan
masalah
polya
indikator
Van Hiele
Pedoman wawancara
Soal 1 Soal 2
Memahami
Masalah
Siswa
mampu
menuliska
n/
menyebut
kan
informasi
yang
diberikan
dari
pertanyaan
yang
diajukan.
level 0
(visualisas
i)
1. me
ngidentif
ikasi
bangun
berdasar
kan yang
dilihatny
a secara
utuh
2. me
nentukan
contoh
dan
bukan
contoh
dari
bangun
geometri
Berdasarkan
soal nomor 1,
menurut
peserta didik
informasi apa
yang dapat ia
peroleh,
apakah
peserta didik
dapat
menentukan/
menyebutkan
yang
diketahui
serta yang
ditanyakan
dalam soal
tersebut?
Berdasarkan soal nomor
2, menurut peserta didik
informasi apa yang dapat
ia peroleh, apakah peserta
didik dapat
menentukan/menyebutka
n yang diketahui serta
yang ditanyakan dalam
soal tersebut?
Merencanak
an
Pemecahan
Siswa
memiliki
rencana
pemecaha
n masalah
dengan
membuat
model
matematik
a dan
memilih
suatu
strategi
untuk
menyelesa
ikan
masalah
yang
diberikan.
LEVEL 1
(ANALISI
S)
1. mendesk
ripsikan
suatu
bangun
berdasar
kan
sifat-
sifatnya
2. memban
dingkan
bangun-
bangun
berdasar
kan
sifat-
sifatnya
3. melakuk
an
pemecah
an
masalah
yang
melibark
an sifat-
sifat
bangun
yang
sudah
dikenali.
Berdasarkan
informasi
yang
diperoleh dari
soal,
Langkah apa
yang pertama
kali peserta
didik
lakukan?
Apa
alasannya
Kemudian
setelah
mengetahui
keliling dari
lapangan
tersebut apa
yang akan
peserta didik
lakukan
untuk
mengetahui
panjang
lintasan lari
yang dilalui
Budi?
Berdasarkan informasi
yang diperoleh dari soal
nomor 2, langkah apa
yang pertam kali peserta
didik lakukan, apa
alasannya?
Setelah mengetahui luas
segitiga atas dan bawah,
langkah apa lagi yang
akan peserta didik
lakukan?
Apa yang akan peserta
didik lakukan untuk
mengetahui
berapa m2 kertas yang
diperlukan untuk
membuat 100 layang-
layang sejenis?
selanjutnya langkah apa
yang akan peserta didik
lakukan untuk
menghitung jumlah uang
yang diperlukan untuk
membuat 100 layang-
layang, jika harga
permeternya 800 rupiah?
Melakukan
Rencana
Pemecahan
Siswa
mampu
menyelesa
ikan
masalah
dengan
strategi
yang ia
gunakan
dengan
hasil yang
benar.
level 2
(deduksi)
1. menyusu
n
definisi
suatu
bangunb
erdasark
an sifat-
sifat
antar
bangun
geometri
2. memberi
kan
penjelas
an
mengena
i
hubunga
n yang
terkait
antar
bangun
geometri
meskipu
n belum
pada
tataran
formal
berdasar
kan
informas
i yang
diberika
n
3. menyele
saikan
masalah
yang
terkait
dengan
antar
bangun
geometri
Bagaimana
cara mencari
kelilng
segitiga dan
panjang
lintasan lari
budi.
Bagaimana cara peserta
didik menentukan luas
segitiga atas dan bawah.
Bagaimana cara peserta
didik menentukan luas
sebuah layang-layang.
Bagaimana cara peserta
didik menghitung berapa
m2 kertas untuk 100
layang-layang sejenis
Bagaimana cara peserta
didik menghitung berapa
uang yang diperlukan
untuk membuat 100
layangan jika
harhapermeternya adalah
800 rupiah
Memeriksa
Kembali
Pemecahan
Siswa
mampu
memeriksa
kebenaran
hasil atau
jawaban.
LEVEL 3
(DEDUKS
I
INFORM
AL)
1. memah
a mi
bebera
pa
pernya
taan
matem
atika
seperti
aksiom
a,
definis
i,
teorem
a dan
bukti
2. menyu
sun
pembu
ktian
secara
dedukt
if
Apa yang
peserta didik
lakukan
untuk
memeriksa
kembali
jawaban yang
telah
dikerjakan.
Langkah apa yang akan
dilakukan oleh peserta
didik untuk memeriksa
kembali pekerjaannya.