analisis kemampuan pemecahan masalah … · didasarkan pada filsafat postpositivisme, digunakan...

17
i ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA GEOMETRI PISA PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 1 MOJOSONGO TAHUN 2015/2016 PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Stara I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: ENI SULISTYANINGSIH A410 120 159 PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

Upload: vuongbao

Post on 14-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH … · didasarkan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk menelitia pada objek ... dimana siswa hanya dapat memecahkan soal matematika

i

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

GEOMETRI PISA PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP

NEGERI 1 MOJOSONGO TAHUN 2015/2016

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Stara I pada

Jurusan Pendidikan Matematika

Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

ENI SULISTYANINGSIH

A410 120 159

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

Page 2: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH … · didasarkan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk menelitia pada objek ... dimana siswa hanya dapat memecahkan soal matematika

ii

Page 3: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH … · didasarkan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk menelitia pada objek ... dimana siswa hanya dapat memecahkan soal matematika

iii

Page 4: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH … · didasarkan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk menelitia pada objek ... dimana siswa hanya dapat memecahkan soal matematika

iv

Page 5: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH … · didasarkan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk menelitia pada objek ... dimana siswa hanya dapat memecahkan soal matematika

1

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

GEOMETRI PISA PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP

NEGERI 1 MOJOSONGO TAHUN 2015/2016

Eny Sulistyaningsih 1)

dan Budi Murtiyasa 2)

1)Mahasiswa Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Muhammadiyah

Surakarta

Email: [email protected]

2)Dosen Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah

matematika geometri berbasis PISA beserta persentasenya. Jenis penelitian ini

adalah kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini siswa kelas VIII E SMPN 1

Mojosongo yang berjumlah 24 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan

metode tes, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan

dengan triangulasi metode dengan membandingkan data hasil metode tes,

wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan tahap

reduksi data, penyajian data, verifikasi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian

diperoleh persentase level kemampuan matematika siswa pada level 1 sebesar

38,79%, level 2 sebesar 6,03%, level 3 sebesar 0,86%, level 4 sebesar 13,79%,

level 5 sebesar 30,17%, level 6 sebesar 10,34%. Hasil menunjukkan secara umum

kemampuan siswa dalam memecahan masalah matematika terdapat pada level 1

dan level 5, hal ini ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah, kemampuan

komponen proses serta konteks matematika dalam PISA.

Kata Kunci: pemecahan masalah, geometri, PISA

Abstracts

This study aimed to describe the ability of geometrical mathematics problem

solving based on PISA and its percentage. This research is a qualitative

descriptive. Subjects of this study is class VIII E SMPN 1 Mojosongo amounting

to 24 students. The data collection technique uses the test method, interviews,

observation, and documentation. Data validation is done by triangulation method

by comparing data from the test method, interviews, and documentation. Data

analysis techniques is performed by stage data reduction, data presentation,

verification and conclusion. The result of this research shows that the

mathematical ability of the first level is 38.79%, the second level is l6.03%, the

third level is 0.86%, the fourth is 13.79%, the fifth level is 30,17%, the sixth level

Page 6: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH … · didasarkan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk menelitia pada objek ... dimana siswa hanya dapat memecahkan soal matematika

2

is 10.34%. The results indicates the general ability of students in solving

mathematical problems is at the first level and the fifth level, This can be seen

from the ability of problem solving, the ability of process component as well as

mathematical context in PISA.

Keywords: problem solving, geometry, PISA

1. PENDAHULUAN

Pendidikan itu suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia, semakin

tinggi tingkat pendidikan seseorang maka, semakin besar kemungkinan untuk

mencapai sesuatu yang diinginkan. Hal ini dikarenakan menurut UU No. 20 tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pendidikan adalah usaha sadar

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan darinya, masyarakat, bangsa, dan

negara.

Matematika adalah Ilmu tentang bidang, hubungan antara bilangan, dan

prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai

bilangan (Anggit & Uki, 2013). Selain itu Didi Haryono (2014: 6) juga

menyatakan bahwa matematika itu merupakan salah satu dari bagian ilmu

pengetahuan yang bersifat pasti (eksakta). Sehingga dalam penyelesaian soal atau

penyelesaian masalah matematika memerlukan pemahaman yang lebih

dibandingkan dengan penyelesaian masalah dalam ilmu pengetahuan lain. Oleh

karena itu siswa dituntut untuk mempunyai kemampuan berpikirkritis, kreatif,

sistematis, logis, dan cermat dalam pemecahkan masalah matematika. Hal ini

diharapkan dapat sesuai dengan tujuan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Republik Indonesia No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk tingkat satuan

pendidikan dasar dan menengah.

Pembelajaran matematika yaitu agar siswa dapat mempunyai kemampuan

pemecahan masalah. Siswa yang memiliki kemampuan pemahaman rendah akan

memiliki kemampuan penyelesaian yang rendah pula. Sedangkan siswa yang

Page 7: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH … · didasarkan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk menelitia pada objek ... dimana siswa hanya dapat memecahkan soal matematika

3

memiliki kemampuan pemahaman sedang akan sulit didefinisikan. Hal ini karena

siswa yang memiliki kemampuan sedang mempunyai kecenderungan apakah

siswa tersebut memiliki kemampuan pemahaman yang tinggi atau memiliki

tingkat pemahaman yang rendah

Namun pada kenyataannya kemampuan siswa dalam memecahkan

permasalahan matematika saat ini masih tergolong rendah, hal ini diperkuat oleh

adanya data hasil laporan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) bahwa

hasil evaluasi PISA (Progamme for International Student Assesment) prestasi

belajar matematika di Indonesia untuk usia 13 tahun masih rendah. Pada PISA

tahun 2006, Indonesia pada peringkat 50 dari 57 negara dengan rerata skor 391.

Soal-soal matematika dalam studi PISA lebih banyak mengukur kemampuan

menalar, memecahkan masalah dan berargumentasi daripada soal-soal yang

mengukur kemampuan teknis baku yang berkaitan dengan ingatan dan

perhitungan semata. Rendahnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan

permasalahn matematika akan mempengaruhi penyelesaian masalah geometri, dan

pada umumnya siswa disekolah menengah mengalami kesulitan dalam

mempelajarinya. Untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika

geometri berbasis PISA. Penulis tertarik untuk meneliti tentang “Analisis

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Geometri Berbasis PISA Pada

Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Mojosongo Tahun 2015/2016.

2. METODE PENELITIAN

Sugiyono (2007:9) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang

didasarkan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk menelitia pada objek

yang alamiyah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana penelitian adalah

sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi

(gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif

lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Sugiyono juga berpendapat

bahwa metode penelitian kualitatif disebut sebagai metode interpretive karena

data dan hasil penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang

Page 8: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH … · didasarkan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk menelitia pada objek ... dimana siswa hanya dapat memecahkan soal matematika

4

ditemukan di lapangan. Selain itu metode penelitian kualitatif juga sering disebut

metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang

alamiyah (natural setting).

Penelitian deskriptif digunakan untuk melihat dan menggambarkan

masalah-masalah fakta yang sedang terjadi, yang diungkapkan tanpa ada

manipulasi. Bogdan dan Biklen (dalam Sugiyono, 2007: 9) menyatakan bahwa

karakteristik penelitian kualitatif yaitu: (1) dilakukan dalam kondisi yang alamiah,

(2) penelitian kualitatif lenih bersifat deskriptif, (3) penelitian kualitatif lebih

menekankan pada proses daripada produk atau outcome, (4) penelitian kualitatif

melakukan analisis data secara induktif, (5) penelitian kualitatif lebih menekankan

makna (data dibalik yang teramati). Berdasarkan karakteristik tersebut, maka jenis

penelitian yang digunakan termasuk dalam penelitian kualitatif deskriptif. Pada

penelitian ini peneliti akan mendeskripsikan mengenai kemampuan pemecahan

masalah matematika berbasis PISA dalam konten pada siswa kelas VIII SMP N 1

Mojosongo Boyolali, dan mengambil kesimpulan setelah analisis data.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dari hasil analisis data diperoleh 6 jenis level kemampuan matematika siswa

dalam memecahkan soal matematika berbasis PISA pada konten geometri yaitu

level 1 kemampuan matematika siswa sebagai level sangat rendah, level 2

kemampuan matematika siswa sebagai level rendah, level 3 kemampuan

matematika siswa sebagai level sedang, level 4 kemampuan matematika siswa

sebagai level tinggi, level 5 kemampuan matematika siswa sebagai level sanggat

tinggi, dan level 6 kemampuan matematika siswa sebagai level excellent .

Total keseluruhan kemampuan siswa dalam menjawab soal benar

sebanyak 116 dengan persentase kemampuan sebesar 48,33% Sedangkan

persentase untuk jawaban salah sebesar 124 dengan total jawaban salah 51,67%.

Sehingga persentase kemampuan siswa menjawab soal benar lebih sedikit

dibandingkan persentase jawaban salah. Selanjutnya akan dipaparkan pembahasan

mengenai deskripsi kemampuan siswa serta persentase setiap level kemampuan

berdasarkan hasil analisis data tes dan wawancara siswa.

Page 9: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH … · didasarkan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk menelitia pada objek ... dimana siswa hanya dapat memecahkan soal matematika

5

a. Level 1 Kemampuan Matematika Siswa

Persentase untuk level 1 kemampuan matematika siswa yaitu sebesar

38,79% yang dikategorikan kedalam level kemampuan sangat rendah,

dimana siswa hanya dapat memecahkan soal matematika dalam konteks

umum dengan menggunakan pengetahuannya. Total kemampuan siswa dalam

menjawab soal benar pada level 1 kemampuan matematika adalah 45, dan

merupakan kemampuan terbesar siswa dalam menjawab jawaban benar.

Sebagian besar siswa mampu dengan baik dalam memahami masalah, hanya

saja ada beberapa siswa yang masih belum bisa memahami benar

permasalahan yang ada di soal. Jawaban benar pada level 1 kemampuan

matematik ini, paling sedikit dialami siswa pada tema soal 7 yaitu sebanyak 4

siswa menjawab benar.

Berdasarkan hasil analisis tes, siswa tidak menjawab salah pada tema soal

7 tetapi siswa kebanyakan belum menjawab pada tema soal 7, rata-rata siswa

menjawab soal sampai tema soal 5 saja, hanya ada beberapa siswa yang

mampu menyelesaikan soal sampai pertanyaan akhir. Sedangkan berdasarkan

wawancara yang dilakukan,siswa mampu memahami soal serta mampu

memecahkan soal dalam konteks umum dengan menggunakan

pengetahuannya maupun penalarannya, hanya ada beberapa siswa saja yang

salah dalam menjawab soal.

b. Level 2 Kemampuan Matematika Siswa

Persentase untuk level 2 kemampuan matematika siswa yaitu sebesar

6,03% yang dikategorikan kedalam level kemampuan rendah, dimana siswa

mampu memecahkan soal dengan cara penafsiran dan menyelesaikannya

dengan rumus. Total kemampuan siswa dalam menjawab soal benar pada

level 2 kemampuan matematika pada tema soal 2 adalah 7.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada siswa dalam tema soal 2,

siswa tersebut kurang mampu memahami soal dan kurang mampu

memecahkan soal serta menafsirkannya. Siswa tersebut masih bingung dalam

menentukan lebih besar atau lebih kecil antara desiagn gambar dengan ukuran

luas kayu seluas 32 m. Sedangkan berdasarkan hasil analisis jawaban siswa

Page 10: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH … · didasarkan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk menelitia pada objek ... dimana siswa hanya dapat memecahkan soal matematika

6

pada tema soal 2 terdapat 17 jawaban siswa salah. Kemampuan yang kurang

juga dialami oleh siswa-siswa yang jawabannya salah tersebut. Selain itu, hal

ini disebabkan oleh kreativitas siswa yang rendah dalam memunculkan ide

untuk mengaitkan beberapa kemampuan dalam menyelesaiakan soal serta

siswa tidak terbiasa mengerjakan soal sesuai konteks nyata.

c. Level 3 Kemampuan Matematika Siswa

Persentase untuk level 3 kemampuan matematika siswa yaitu sebesar

0,86% yang dikategorikan kedalam level kemampuan sedang, dimana siswa

mampu menggunakan strategi pemecahan masalah yang sesuai serta disertai

prosesnya. Total kemampuan siswa dalam menjawab soal benar pada level 3

kemampuan matematika pada tema soal 8 adalah 1.

Berdasarkan wawancara yang yang dilakukan pada siswa satu-satunya

yang mengerjakan tema soal 8 dengan benar, siswa tersebut mampu

memahami soal, mampu menggunakan strategi pemecahan serta mampu

menjelaskan bagaimana proses-proses siswa tersebut menjawab pertanyaan.

Sedangkan berdasarkan hasil analisis jawaban siswa, hanya ada seorang siswa

juga yang mampu mengerjakan soal tema 8. Hal ini dikarenakan siswa yang

mampu memecahkan semua soal dari tema 1 sampai tema soal 8 hanya siswa

tersebut. Rata-rata siswa lain hanya mampu memecahkan soal sampai tema

soal 5, hanya ada beberapa siswa saja yang mampu memecahkan tema soal 5,

6, 7 dan 8.

d. Level 4 Kemampuan Siswa

Persentase untuk level 4 kemampuan matematika siswa yaitu sebesar

13,79% yang dikategorikan ke dalam level kemampuan tingkat tinggi,

dimana siswa mampu memecahkan soal matematika secara efektif dengan

model dan dapat memilih kemudian menghubungkannya dengan dunia nyata.

Total kemampuan siswa dalam menjawab soal benar pada level 4

kemampuan matematika pada tema soal 4 pertanyaan 2 adalah 16.

Berdasarkan hasil jawaban dari wawancara yang dilakukan terhadap siswa,

dapat dilihat bahwa siswa masih belum mampu memahami soal, dimana

siswa masih kebingungan memilih model atau cara pengerjaannya. Selain itu

Page 11: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH … · didasarkan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk menelitia pada objek ... dimana siswa hanya dapat memecahkan soal matematika

7

ketrampilan hitung siswa yang rendah, kurangnya pemahaman tentang

theorema phytagoras, dan kemampuan penalaran yang rendah juga

mempengaruhi kemampuan matematika siswa. Sedangkan berdasarkan hasil

analisis jawaban siswa pada tema soal 4 pertanyaan 2, terdapat 8 jawaban

siswa yang salah. Dimana 8 jawaban siswa salah tersebut berasal dari 8 siswa

yang tidak dapat memecahkan soal dengan benar. Hal ini dikarenakan siswa

belum mampu memahami soal, dan kurangnya pemahaman tentang theorema

phytagiras, serta kemampuan penalaran siswa yang rendah.

e. Level 5 Kemampuan Matematika Siswa

Persentase untuk level 5 kemampuan matematika siswa yaitu sebesar

30,17% yang dikategorikan ke dalam level kemampuan tingkat sangat

tinggi, dimana siswa mampu memecahkan soal matematika dengan

menggunakan model untuk situasi yang kompleks serta dapat menyelesaikan

masalah yang rumit. Total kemampuan siswa dalam menjawab soal benar

pada level 5 kemampuan matematika adalah 35.dan sebanyak 13 jawaban

salah pada tema soal 3 dan tema soal 5 pertanyaan 1.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada siswa, siswa sudah

mampu memahami soal dan mampu memecahkan soal dengan menggunakan

model dalam situasi yang komples maupun rumit. Siswa tersebut dapat

menjelaskan bagaimana prosesnya dalampengerjaan soal pada tema soal 3

dan 5 pertanyaan 1secara detail. Sedangkan berdasarkan hasil analisis

jawaban pada tema soal 5 pertanyaan 1 rata-rata siswa mampu memahami

dan memecahkan soal, tetapi pada tema soal 3 rata-rata banyak siswa yang

belum mampu memecahkan soal, hal ini dikarenakan kurangnya pemhaman

siswa mengenai theorema phytagoras sebab pada tema soal 3 cara

penyelesaiannya yaitu dengan rumus theorema phytagoras.

f. Level 6 Kemampuan Matematika Siswa.

Persentase untuk level 6 kemampuan matematika siswa yaitu sebesar

10,34% yang dikategorikan ke dalam level kemampuan tingkat excellent,

dimana siswa mampu memecahkan soal matematika dengan menggunakan

penalarannya dalam menyelesaikan masalah matematis, dapat menyimpulkan

Page 12: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH … · didasarkan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk menelitia pada objek ... dimana siswa hanya dapat memecahkan soal matematika

8

,merumuskan serta mengkomunikasikan hasil. Total kemampuan siswa dalam

menjawab soal benar pada level 5 kemampuan matematika adalah 12, dan

sebanyak 36 jawaban salah pada tema soal 5 pertanyaan 2 dan tema soal 6.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada siswa, dapat dilihat bahwa

siswa masih belum mampu memahami soal, saat ditanya kembali masih

kebingungan, dan siswa juga tidak mampu menjelaskan bagaimana prosesnya

siswa tersebut dapat menjawab soal. Hanya sebagian siswa saja yang sedikit

mampu memahami soal serta memecahkan soal walaupun tidak mampu

memecahkan soal secara benar. Sedangkan berdasarkan hasil analisis jawaban

siswa pada tema soal 6 dan pada tema soal 5 pertanyaan 2, kebanyakan siswa

belum mampu memecahkan soal secara keseluuhan. Hal ini desebabkan

karena kemampuan penalaran siswa yang rendah, pemahaman mengenai

theorema phytagoras yang rendah juga, serta ketrampilan hitung siswa yang

lemah semua itu yang mempengaruhi tingkat kemampuan siswa dalam

memecahkan soal tersebut.

Dari hasil analisis jawaban hasil tes dan wawancara, dapat disimpulkan

bahwa sebagian besar siswa mampu mencapai level 1, dan level 5 kemampuan

matematika saja, sedangkan level 2, 3, 4, dan 6 rata-rata siswa belum bisa

mencapai level tersebut, hanya sebagian kecil saja yang mampu mencapai level

tersebut. Hal ini disebabkan karena kamampuan pemecahan masalah siswa dalam

menyelesaikan soal geometri berbasis PISA masih rendah dan siswa tidak terbiasa

mengerjakan soal sesuai konteks nyata.

Dilihat dari domain komponen proses soal PISA pada proses formulate

dan konteks societal, termasuk dalam soal tingkat level 6 kemampuan matematika

atau termasuk dalam tingkat kemampuan excellent. Hal ini disebabkan karena

dalam soal memerlukan kemampuan merumuskan masalah secara matematik

untuk penyelesaiannya. Sedangkan kemampuan siswa dalam merumuskan

masalah secara matematik masih terlalu lemah. Kebiasaan siswa yang kurang

melatih mengerjakan soal-soal matematika, model pembelajaran yang monoton

juga dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kemampuan siswa. Jika model

pembelajaran yang digunakan bervariasi kemungkinan besar kemampuan siswa

Page 13: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH … · didasarkan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk menelitia pada objek ... dimana siswa hanya dapat memecahkan soal matematika

9

dalam memecahkan soal matematika PISA dapat meningkat. Hal ini sependapat

dengan penelitian Wardono dkk (2015), yang menyatakan bahwa model

pembelajaran realistik dan pendidikan karakter dengan penilaian berdasarkan

PISA secara efektif dapat meningkatkan literasi matematika.

Dilihat dari domain komponen proses pada soal proses employ dan konteks

scientific, termasuk dalam soal tingkat level 3 kemampuan matematika atau

termasuk dalam tingkat kemampuan sedang. Hal ini disebabkan karena dalam soal

tersebut memerlukan kemampuan dalam menggunakan konsep, fakta, dan

penalarannya untuk penyelesaiannya. Sedangkan kamampuan siswa belum semua

mampu mencapai kemampuan tersebut.Selain itu, didalam soal matematika PISA

juga terdapat soal yang menguji kemampuan matematika dari yang sederhana

sampai kemampuan penyelesaian masalah yang rumit. Hal ini sependapat dengan

penelitian Setyawan, Dafik dan Nurcholif Diah Sri Lestari (2014), yang

menyimpulkan bahwa soal matematika PISA tidak hanya menguji kemampuan

matematika sederhana siswa, melainkan siswa dapat bekerja dengan model

untuk situasi yang kompleks serta dapat menyelesaiakan masalah yang rumit.

Dilihat dari domain komponen interpret dan konteks occupational,

termasuk dalam soal tingkat level 2 kemampuan matematika atau termasuk dalam

tingkat kemampuan rendah. Hal ini disebabkan karena dalam soal tersebut

memerlukan kemampuan menafsirkan, menerapkan dan mengevaluasi hasil dari

suatu proses.

Berdasarkan uraian di atas, hasil penelitian yang diperoleh peneliti

memiliki keterkaitan dan kesesuaian dengan hasil kemampuan pemecahan

masalah matematika geometri berbasih PISA yang mempunyai karakteristik yang

berbeda dan baru, sehingga peneliti berusaha mendeskripsikan kemampuan

pemecahan masalah yang dilihat dari tingkat level kemampuan matematika

berdasarkan hasil temuan dari analisis jawaban siswa. Hal ini yang dimaksud agar

peneliti lebih luas ddan flesibel untuk mendiskripsikan kemampuan pemecahan

masalah matematika geometri berbasis PISA.

Page 14: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH … · didasarkan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk menelitia pada objek ... dimana siswa hanya dapat memecahkan soal matematika

10

4. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta mengacu pada rumusan

penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Level 1 kemampuan matematika siswa

Level 1 kemampuan matematika siswa dalam memecahkan masalah soal

matematika berbasis PISA pada konten geometri meliputi siswa dapat

menggunakan pengetahuannya untuk menyelesaikan soal rutin, dan dapat

menyelesaikan masalah yang konteksnya umum sebesar , level ini

juga dikategorikan level kemampuan sangat rendah.

b. Level 2 Kemampuan matematika siswa

Level 2 kemampuan siswa dalam memecahkan masalah soal matematika

berbasis PISA pada konten geometri meliputi siswa dapat

menginterprestasikan (menafsirkan) masalah dan menyelesaikannya dengan

rumus sebesar , level ini dapat dikategorikan sebagai level tingkat

kemampuan rendah.

c. Level 3 Kemampuan matematika siswa

Level 3 kemampuan siswa dalam memecahkan masalah soal matematika

berbasis PISA pada konten geometri meliputi siswa dapat melaksanakan

prosedur dengan baik dalam menyelesaikan soal serta dapat memilih strategi

pemecahan masalah sebesar , level ini dikategorikan sebagai tingkatan

level kemampuan sedang.

d. Level 4 kemampuan matematika siswa

Level 4 kemampuan siswa dalam memecahkan masalah soal matematika

berbasis PISA pada konten geometri meliputi siswa dapat bekerja secara

efektif dengan model dan dapat memilih kemudian menghubungkannya

dengan dunia nyata sebesar , level ini dikategorikan level

kemampuan tingkat tinggi.

e. Level 5 kemampuan matematika siswa

Level 5 kemampuan siswa dalam memecahkan masalah soal matematika

berbasis PISA pada konten geometri meliputi siswa dapat bekerja dengan

Page 15: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH … · didasarkan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk menelitia pada objek ... dimana siswa hanya dapat memecahkan soal matematika

11

model untuk situasi yang kompleks serta dapat menyelesaikan masalah yang

rumit sebesar , level ini dikategorikan level kemampuan tingkat

sangat tinggi.

f. Level 6 kemampuan matematika siswa

Level 6 kemampuan siswa dalam memecahkan masalah soal matematika

berbasis PISA pada konten geometri meliputi siswa dapat menggunakan

penalarannya dalam menyelesaikan masalah matematis, dapat membuat

generalisasi, merumuskan serta mengkomunikasikan hasil temuanya level ini

juga dapat disebut level tingkat excellent yaitu sebesar 6 sebesar .

5. DAFTAR PUSTAKA

Haryono, Didik. 2014. Filsafat Matematika. Bandung: Alfabeta.

Johar, Rahmah. 2012. ”Domain Soal PISA untuk Literasi Matematika.” Jurnal

Peluang 1 (1). Diakses pada 18 Oktober 2015

(www.jurnal.unsyiah.ac.id/peluang/article/download/1296/1183).

Muhassanah, Nuraini, Imam Sujadi dan Riyadi. 2014. “Analisis Keterampilan

GeometriSiswa dalam Memecahkan Masalah Geometri Berdasarkan

Tingkat Berfikir Van Hiele”. Jurnal Elektronik Pembelajaran

Matematika, 2(1): 54-66. Diakses pada 13 November

2015(http://download.portalgaruda.org/article.php?article=152152&val

=5816&title=ANALISIS%20KETERAMPILAN%20GEOMETRI%20

SISWA%20DALAM%20MEMECAHKAN%20MASALAH%20GEO

METRI%20BERDASARKAN%20TINGKAT%20BERPIKIR%20VA

N%20HIEL)

Usmanto, Hadi dan Lis Marliyana. 2014. “Pengaruh Pemahaman Matematika

Terhadap Kemampuan Koneksi Matematika Siswa Kelas VII Semester

Genap SMP Negeri 2 Kasokandel Kabupaten Majalengka”. Jurnal

Pendidikan Matematika, 2(3): 61-75. Diakses pada 14 Desember

2015(http://web.iaincirebon.ac.id/files/journals/2/articles/16/public/16-

60-1-PB.pdf)

Litbang Kemendikbud 2015. Survei Internasional PISA. Tersedia di:

http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/survei-internasional-

pisa/tentang-pisa

Page 16: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH … · didasarkan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk menelitia pada objek ... dimana siswa hanya dapat memecahkan soal matematika

12

Permendiknas No. 22 Tahun 2006.Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar

dan Menengah. Jakarta: BSNP.

Prabowo, Anggit dan Uki Rahmawati. 2013. Kamus Pintar Matematika. Pustaka

Makmur.

Setiawan, Harianto, Dafik dan Nurcholif Diah Sri Lestari. 2014. “Soal

Matematika dalam PISA Kaitannya dengan Literasi Matematika dan

Keterampilan Berfikir Tingkat Tinggi”.Makalah disajikan pada Seminar

Nasional Matematika Universitas Jember 19 November 2014. Diakses

pada 19 November

2015(http://jurnal.unej.ac.id/index.php/psmp/article/download/955/758)

Sugiyono.2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sunismi. 2015. “Pengembangan Baham Ajar Geometri dan Pengukuran Berbasis

Realistic Mathematics Education (RME) untuk Siswa SMP Kelas VIII”.

Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1): 1-14. Diakses pada 08 Desember

2015(http://www.infodiknas.com/wp-

content/uploads/2015/02/PENGEMBANGAN-BAHAN-AJAR-

GEOMETRI-DAN-PENGUKURAN-BERBASIS-REALISTIC-

MATHEMATICS-EDUCATION-RME-UNTUK-SISWA-SMP-

KELAS-VIII.pdf)

Wahyuni, Desti, Nyayu Masyita Ariani dan Ali Syahbana. 2013. “Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematis dan Beliefs Siswa pada Pembelajaran

Open-ended dan Konvensional”. Jurnal Edumatica, 1(3): 35-42.

Diakses pada 16 Desember 2015(http://online-

journal.unja.ac.id/index.php/edumatica/article/view/1406/905)

Wardono dkk. 2015. “The Realistic Scientific Humanst Learning with Character

Education to Improve Mathematics Literacy Based on PISA”.

International Journal of Education and Research, 1(3): 349-362.

Diakses pada 01 Desermber

2015(http://www.ijern.com/journal/2015/January-2015/29.pdf)

Yuhasrianti. 2012. “Pendekatan Realistik dalam Pembelajaran Matematika”

Jurnal Peluang, 1(1): 81-87. Diakses pada 14 Desember

2015(https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=we

b&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjXpamSofHJAhXDYaYKH

SFBDXoQFgghMAA&url=http%3A%2F%2Fwww.jurnal.unsyiah.ac.i

d%2Fpeluang%2Farticle%2Fdownload%2F1301%2F1188&usg=AFQj

CNEWuZ5IdiNrgwKEoBjr1SjdPK1vRw&sig2=d0KS39LXucchG9FB

_C-hOg)

Page 17: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH … · didasarkan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk menelitia pada objek ... dimana siswa hanya dapat memecahkan soal matematika

13