memecahkan masalah barisan dan deret ......pemecahan masalah menggunakan tahapan polya dan pemahaman...

22
MEMECAHKAN MASALAH BARISAN DAN DERET BERDASARKAN KRITERIA POLYA JURNAL Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Oleh : Nikko Antanius 202013026 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2017

Upload: others

Post on 13-Feb-2021

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • MEMECAHKAN MASALAH BARISAN DAN DERET

    BERDASARKAN KRITERIA POLYA

    JURNAL

    Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

    pada Universitas Kristen Satya Wacana

    Oleh :

    Nikko Antanius

    202013026

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

    SALATIGA

    2017

  • DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS XI DALAM

    MEMECAHKAN MASALAH BARISAN DAN DERET

    BERDASARKAN KRITERIA POLYA

    Nikko Antanius1, Sutriyono2 Progam Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga 1Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UKSW, email:[email protected]

    2Dosen Pendidikan Matematika FKIP UKSW

    ABSTRAK: Pemahaman konsep yang tidak mantap akan mengakibatkan siswa mengalami kesulitan

    dalam menyelesaikan masalah. Berkaitan dengan kesulitan siswa dalam pemecahan masalah, maka

    diperlukan penelusuran tentang pemahaman konsep siswa dalam menyelesaikan masalah dengan

    memberikan masalah kepada siswa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

    pemecahan masalah menggunakan tahapan Polya dan pemahaman konsep siswa kelas XI SMA Kristen

    Satya Wacana dalam menyelesaikan masalah barisan dan deret. Jenis penelitian ini adalah penelitian

    deskriptif kualitatif dengan subjek 6 siswa, siswa berkemampuan matematika tinggi, berkemampuan

    matematika sedang, berkemampuan matematika rendah masing-masing tingkatan terdapat 2 subjek.

    Hasil penelitian menunjukkan (1) siswa berkemampuan matematika tinggi keduanya menggunakan

    tehapan Polya untuk menyelesaikan masalah dengan benar, tepat, dan sistematis dan kedua subjek

    memiliki pemahaman konsep yang baik sekali dalam memecahkan masalah. (2) Siswa berkemampuan

    matematika sedang keduanya dapat menyelesaikan masalah menggunakan tahapan Polya dengan benar

    dan sistematis. Kedua subjek memiliki tingkatan pemahaman konsep bervariasi pada setiap indikator

    soal. (3) Siswa berkemampuan rendah subjek R2 tidak dapat menyelesaikan masalah dalam

    mengerjakan soal nomor 2 dan subjek memiliki pemahaman konsep yang kurang baik pada masalah

    yang berkaitan dengan deret aritmatika.

    Kata Kunci: Pemahaman konsep,Tahapan Polya, Pemecahan masalah.

    PENDAHULUAN

    Pembelajaran matematika adalah suatu

    aktivitas mental untuk memahami arti dan

    hubungan-hubungan serta simbol-simbol

    kemudian diterapkan pada situasi nyata. Menurut Johnson dan Rising (1972),

    matematika merupakan bahasa yang

    menggunakan istilah yang didefinisikan

    dengan cermat, jelas dan akurat,

    representasinya dengan simbol dan padat,

    lebih berupa bahasa simbol mengenai ide.

    Oleh karena itu dalam belajar matematika

    dibutuhkan pemahaman pola konsep yang

    baik agar dapat memahami simbol-simbol

    dan dapat diterapkan dalam kehidupan

    sehari-hari.

    Depdiknas, 2006 (dalam Yanti

    Mulyanti, 2010:2) menyatakan bahwa

    Tujuan umum pendidikan matematika pada

    Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

    (KTSP) yaitu agar siswa memiliki beberap

    kemampuan sebagai berikut: (1)

    Memahami konsep matematika,

    menjelaskan keterkaitan antar konsep dan

    mengaplikasikan konsep atau algoritma,

    secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,

    dalam pemecahan masalah. (2)

    Menggunakan penalaran pada pola dan

    sifat, melakukan manipulasi matematika

    dalam membuat generalisasi, menyusun

    bukti, atau menjelaskan gagasan dan

    pernyataan matematika. (3) Memecahkan

    masalah yang meliputi kemampuan

  • memahami masalah, merancang model

    matematika, menyelesaikan model dan

    menafsirkan solusi yang diperoleh. Dari

    tujuan depdiknas diatas dapat dirumuskan

    bahwa pemahaman konsep terhadap suatu

    masalah sangat penting dalam belajar

    matematika.

    Menurut Priyo (2011:198)

    pemahaman yang tidak mantap akan

    mengakibatkan siswa mengalami kesulitan

    dalam menyelesaikan soal-soal. Berkaitan

    dengan kesulitan siswa dalam pemecahan

    masalah tersebut, maka diperlukan

    penelusuran tentang pemahaman konsep

    siswa dalam menyelesaikan masalah

    dengan memberikan masalah kepada siswa.

    Soal cerita matematika sangat

    berperan dalam kehidupan sehari-hari

    siswa, karena soal tersebut mengedepankan

    permasalahan-permasalahan real yang

    sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Polya

    (1973:xvi) menetapkan empat langkah

    yang dapat dilakukan agar siswa lebih

    terarah dalam memecahkan masalah

    matematika, yaitu (1) memahami masalah,

    (2) menyusun rencana, (3) melaksanakan

    rencana, dan (4) memeriksa kembali hasil

    yang diperoleh. Pemecahan masalah

    dengan langkah-langkah Polya membantu

    siswa dalam berpikir untuk memecahkan

    masalah sampai pada penarikan

    kesimpulan, sehingga siswa menjadi

    terbiasa berpikir analitis dan

    menerapkannya dalam kehidupan sehari-

    hari.

    Pokok bahasan barisan dan deret

    adalah salah satu konsep yang banyak

    menggunakan rumus atau prosedur. Siswa

    akan mengalami kesulitan untuk

    menggunakan konsep yang ada pada

    barisan dan deret ketika siswa hanya

    menghapal rumus atau aturan tanpa

    memahaminya.

    Berdasarkan masalah tersebut maka

    dilakukan penelitian yang bertujuan

    mengetahui hubungan pemahaman konsep

    siswa dengan kemampuan dalam

    menyelesaikan masalah pada materi barisan

    dan deret siswa kelas XI MIPA 3. Hasil

    penelitian ini diharapkan memberikan

    sumbangan pemikiran mengenai hubungan

    pemahaman konsep dengan kemampuan

    memecahkan masalah.

    METODE

    Jenis penelitian ini termasuk penelitian

    kualitatif yeng bersifat deskriptif. Subjek

    penelitian terdiri dari 6 siswa kelas XI

    MIPA 3 SMA Labolatoriun Kristen Satya

    Wacana Salatiga yang sudah pernah

    mempelajari materi barisan dan deret.

    Daftar nama subjek penelitian termuat

    dalam tabel 1.

    Tabel 1

    Daftar Nama Subjek Penelitian

    No Nama Kode

    Subjek

    Kemampuan

    Matematika

    1 Arfian T1 Tinngi

    2 Ardian

    Pramudya

    T2 Tinggi

    3 Dea

    Kateiya

    S1 Sedang

    4 Adinda

    Mentari

    S2 Sedang

    5 Yoga

    Darmawan

    R1 Rendah

    6 Rifaldy

    Gebriel S

    R2 Rendah

    Data diperoleh menggunakan tes tertulis

    dan wawancara. soal tes disusun untuk

    mengetahui pemahaman konsep siswa

    dalam hal:

    1. Penyelesaian soal cerita yang

    berkaitan dengan barisan

    aritmetika.

  • 2. Penyelesaian soal yang berkaitan

    dengan deret aritmetika.

    3. Penyelesaian soal cerita yang

    berkaitan dengan barisan geometri.

    4. Penyelesaian soal cerita yang

    berkaitan dengan deret geometri.

    Wawancara dilakukan setelah memperoleh

    hawaban tertulis siswa. Wawancara

    dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut

    mengenai pemahaman konsep siswa

    tentang barisan dan deret.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Hasil penelitian berupa deskripsi pekerjaan

    subjek dan hasil wawancara menggunakan

    tahapan penyelesaian masalah Polya dan

    tabel skor pemahaman konsep. Tabel skor

    pemahaman konsep disajikan dibawah ini.

    Tabel 2

    Pemberian Skor Pemahaman konsep

    Skor Pemahaman soal Penyelesaian soal Menjawab soal

    0 Tidak ada usaha memahami

    soal

    Tidak ada usaha Tanpa jawab atau jawaban salah yang

    diakibatkan prosedur penyelesaian tidak

    tepat

    1 Salah interpretasi soal

    secara keseluruhan

    Perencanaan penyelesaian

    yang tidak sesuai

    Salah komputasi, tiada pernyataan jawab

    pelabelan salah

    2 Salah interpretasi pada

    sebagian besar soal

    Sebagian prosedur benar

    tetapi masih terdapat

    kesalahan

    Penyelesaian benar

    3 Salah interpretasi pada

    sebagian kecil soal

    Prosedur substansial benar,

    tetapi masih terdapat

    kesalahan

    4 Interpretasi soal benar

    seluruhnya

    Prosedur penyelesaian tepat,

    tanpa kesalahan aritmatika

    Skor maksimal = 4 Skor maksimal = 4 Skor maksimal = 2

    Sumber: Mas’ud Zein dan Darto

    Tabel 3

    Interpretasi Kemampuan Pemahaman Konsep dalam Pemecahan Masalah

    Nomor Nilai Kriteria

    1 90-100 Baik sekali

    2 70-80 Baik

    3 50-60 Cukup

    4 30-40 Kurang

    5 0-20 Kurang sekali

    Sumber : Arikunto, (2009: 245)

    A. Deskripsi Pemahaman Konsep dalam

    Menyelesaikan Masalah Berdasarkan

    Kriteria Polya Oleh Subjek

    Berkemampuan matematika tinggi.

    Soal nomor 1

    Subjek berkemampuan tinggi telah

    memahami masalah yang diberikan

    dengan baik. Buktinya subjek menuliskan

    apa yang diketahui dan apa yang

    ditanyakan dari soal dengan benar dan

    lengkap sebagaimana terlihat dari Gambar

    1.1 berikut

  • Gambar 1 Tahapan memahami T1 (kiri)

    dan T2(kanan)

    Gambar 2 Tahapan menyusun rencana

    T1(kiri)danT2(kanan)

    Berdasarkan gambar di atas dapat

    dideskripsikan bahwa subjek telah

    menggunakan tahapan menyusun rencana

    dengan mencari pola barisan.

    Gambar 3 Tahapan pelaksanaan rencana

    dan memeriksa kembali

    T1(atas)danT2(bawah)

    Gambar di atas menunjukkan bahwa

    subjek telah melaksanakan rencana dan

    memeriksa kembali yang sebelumnya telah

    direncanakan sehingga subjek mampu

    menyelesaikan masalah dengan benar dan

    sistematis.

    Subjek T1 mendapat skor pemahaman

    konsep sebanyak 9 yang berarti subjek

    mampu melaksanakan interpretasi soal

    benar seluruhnya, prosedur substansial

    benar, tetapi masih terdapat kesalahan, dan

    penyelesaian benar dan subjek T2

    mendapat skor pemahaman konsep

    sebanyak 10 yang berarti subjek mampu

    melaksanakan interpretasi soal benar

    seluruhnya, prosedur penyelesaian tepat

    tanpa kesalahan aritmatika, dan

    penyelesaian benar yang menunjukkan

    pemahaman konsep dalam kategori baik

    sekali yang dimiliki oleh kedua subjek

    dalam menyelesaikan masalah pada soal

    nomor 1.

    Nomor 2

    P : “Yang diketahui apa dari soal

    itu?”

    T10005 : “Aaa panjang a dulu 20cm,

    terus yang ditanyakan itu

    U15.”

    P : “Terus?”

    T10006 : “Rumus untuk itu kan tadi

    “nganu”, rumusnya itu aaa

    kali apa ya lupa aku, ya

    “pokok’e” dimanual dulu aja

    u pertama kan 20cm = 1 kali

    20, U kedua kan 40cm = 2

    kali 20 cm, U tiga sama

    dengan 60 cm itu dicarinya 3

    kali 20 cm. Maka dari itu U

    limabelas itu sama dengan

    300 cm karena 15 kali 20

    sama dengan 300.”

    P : “Terus mengalami masalah

    buat ngerjain soal ini?”

    T10007 : ”Nggak”

    P : “Terus kesimpulannya buat

    ngerjain soal nomor satu

    ini?”

    T10008 : “Tinggi tangga itu, jika

    terdapat limabelas buah anak

    tangga adalah 300 cm.”

  • Gambar 4 Tahapan memahami dan

    penyusunan rencana T1(atas) dan

    T2(bawah)

    Berdasarkan gambar hasil tes tertulis soal

    nomor 2 di atas subjek telah menggunakan

    tahapan memahami masalah. Subjek dapat

    menuliskan informasi yang diketahui dan

    ditanyakan dari soal tersebut dan subjek

    telah menggunakan tahapan meyusun

    rencana untuk menyelesaikan masalah

    pada nomor 2. Subjek mencari nilai n

    terlebih dahulu dan selanjutnya mencari

    nilai Sn.

    Gambar 5 Tahapan Melaksanakan

    rencana dan memeriksa kembali T1(atas)

    dan T2 (bawah)

    Berdasarkan gambar 5 dapat dijelaskan

    bahwa kedua subjek menggunakan

    tahapan pelaksanaan rencana untuk

    menyelesaikan masalah. Tahapan

    memeriksa kembali setiap tahapan dengan

    teliti dan kemudian memberikan

    kesimpulan dari penyelesaian masalah.

    Dengan menggunakan tahapan Polya

    kedua subjek telah menyelesaikan masalah

    dengan benar,dan sistematis.

    Dengan menggunakan tabel skor

    pemahaman konsep kedua subjek

    mendapat skor pemahaman konsep

    sebanyak 10 yang berarti subjek mampu

    melaksanakan interpretasi soal benar

    seluruhnya, prosedur penyelesaian tepat

    tanpa kesalahan aritmatika, dan

    penyelesaian benar yang menunjukkan

    pemahaman konsep baik yang dimiliki

    kedua subjek dalam menyelesaikan

    masalah pada soal nomor 2.

    Nomor 3

    Gambar 6 Tahapan memahami

    masalah dan menyusun rencana T1 (atas)

    dan T2(bawah)

    Gambar 6 menunjukkan subjek memahami

    masalah dan telah menggunakan tahapan

    penyusunan rencana yaitu menentukan

    nilai r terlebih dahulu.

  • Gambar 8 Tahapan pelaksanaan rencana

    dan memriksa kembali T1(atas) dan

    T2(bawah)

    Gambar di atas menunjukan bahwa kedua

    subjek telah menggunakan tahapan

    pelaksanaan rencana sehingga subjek

    dapat menentukan nilai U5. Kemudian

    subjek memeriksa kembali dengan teliti

    setiap langkah dan memberikan

    kesimpulan.

    Subjek T1 mendapat skor pemahaman

    konsep sebanyak 9 yang berarti subjek

    mampu melaksanakan interpretasi soal

    benar seluruhnya, prosedur substansial

    benar, tetapi masih terdapat kesalahan, dan

    penyelesaian benar dan Subjek T2

    mendapat skor pemahaman konsep

    sebanyak 10 yang berarti subjek mampu

    melaksanakan interpretasi soal benar

    seluruhnya, prosedur penyelesaian tepat

    tanpa kesalahan aritmatika, dan

    penyelesaian benar yang menunjukkan

    pemahaman konsep yang sangat baik oleh

    kedua subjek dalam menyelesaikan

    masalah pada soal nomor 3.

    Nomor 4

    Gambar 9 Tahapan memahami dan

    menyusun rencana T1(atas)danT2(bawah)

    Berdasarkan gambar di atas dapat

    dideskripsikan bahwa subjek

    menggunakan tahapan memahami masalah

    dan melalui wawancara subjek mampu

    menjelaskan apa yang ditanya. Subjek juga

    telah menggunakan tahapan menyusun

    rencana penyelesaian masalah. Melalui

    wawancara subjek T1 menjelaskan

    bagaimana cara mencari nilai r.

    Gambar 10 Tahapan melaksanakan

    rencana dan memeriksa kembali T1(atas)

    dan T2(bawah)

  • Gambar di atas menunjukan bahwa kedua

    subjek telah menggunakan tahapan Polya

    yaitu tahapan pelaksanaan rencana dan

    memeriksa kembali setiap tahapan dengan

    teliti dan memberikan kesimpulan

    sehingga subjek dapat menentukan nilai S6

    yaitu jumlah dari tabungan selama 6 bulan.

    Kedua subjek mendapat skor pemahaman

    konsep sebanyak 10 poin pada nomor 4

    yang berarti subjek mampu melaksanakan

    interpretasi soal benar seluruhnya,

    prosedur penyelesaian tepat tanpa

    kesalahan aritmatika, dan penyelesaian

    benar yang menunjukkan pemahaman

    konsep sangat baik yang dimiliki oleh

    kedua subjek pada soal nomor 4.

    C. Deskripsi Pemahaman Konsep dalam

    Menyelesaikan Masalah Berdasarkan

    Kriteria Polya Oleh Subjek

    Berkemampuan Matematika Sedang.

    Nomor 1

    Berikut ini merupakan deskripsi

    tahapan penyelesaian masalah berdasarkan

    kriteria polya oleh subjek S1.

    Gambar 11 Tahapan memahami masalah

    dan menyusun rencana S1(atas)dan

    S2(bawah)

    Pada gambar diatas kedua subjek telah

    menggunakan tahapan memahami masalah

    dan menggunakan tahapan menyusun

    rencana dengan mencari pola barisan

    namun subjek S2 tidak mencari pola

    barisan untuk menentukan bentuk umum

    dari barisan tersebut.

    Gambar 12 Tahapan pelaksanaan

    rencana dan memerisa kembali S1(atas)

    dan S2 (bawah)

    Gambar hasil tes tertulis di atas

    menunjukkan bahwa subjek S1 telah

    melaksanakan rencana dan kedua subjek

    memeriksa kembali setiap tahapan

    sebelumnya dan memberikan kesimpulan.

    Dengan menggunakan tahapan Polya

    kedua subjek telah menyelesaikan masalah

    dengan benar. Berikut ini merupakan hasil

    T10018 : “Itu diketahuinya U3

    =12.000 sedangkan U5=

    48.000, kita belum

    mengetahui a sama r nya.

    Untuk mencari r itu sama

    dengan U3 sama dengan

    U5 kalikan r2. Karena

    selisih dari 3 dan 5 itu kan

    dua jadi r nya kuadrat

    maka dari itu r2 =

    48.000/12.000. r2=4. r=2.

    Terus kita kan sudah tau r,

    kita cari a dulu, U3 sama

    dengan a kali rn-1,

    U3=12.000 a kali r3-1.

    Sama dengan a kali r2. a=

    12.000/4 = 3000.”

  • wawancara dengan subjek S1 dalan

    menyelesaikan masalah pada nomor 1.

    P : “Kamu paham nggak

    apa yang dimaksudkan

    soal itu?”

    S10004 : “Paham”

    P : “Yang diketahui apa?”

    S10005 : “Yang diketahui U1

    yaitu 20, yang ditanya

    U15 terus buat cari U15

    kita harus cari Un-nya

    dulu. Un itu kita pake

    rumus Un = n kali 20.

    20 didapat dari U1 itu

    sama dengan 1 kali 20

    sama dengan 20. Jadi

    Un-nya 20n. Terus U15

    nya 15 kali 20 karena n

    kali 20 terus sama

    dengan 300. Jadi tinggi

    tangga ada 300cm

    untuk 15 buah anak

    tangga itu.”

    P : “Kesimpulannya?”

    S10006 : “Jika 1 anak tangga

    tingginya 20 cm maka

    jika ada 15 buah anak

    tangga maka tingginya

    adalah 300cm.”

    Berdasarkan skor pemahaman konsep

    subjek S1 mendapat skor pemahaman

    konsep sebanyak 10 yang berarti subjek

    mampu melaksanakan interpretasi soal

    benar seluruhnya, prosedur penyelesaian

    tepat tanpa kesalahan aritmatika, dan

    penyelesaian benar yang menunjukkan

    pemahaman konsep yang sangat baik pada

    nomor 1, berbeda dengan subjek S2 skor

    pemahaman konsep sebanyak 8 yang

    berarti subjek S2 salah interpretasi pada

    sebagian kecil soal yaitu subjek tidak

    mencari pola barisan, prosedur substansial

    benar, tetapi masih terdapat kesalahan, dan

    penyelesaian benar yang menunjukkan

    pemahaman konsep yang baik pada soal

    nomor 1

    Nomor 2

    Gambar 13 Tahapan pemahaman dan

    perencanaan S1( atas) dan S2(bawah)

    P : “Yang diketahui apa

    dari soal tersebut?”

    S10008 : “Suku pertamanya itu

    a itu ada 9 karena yang

    dibagi habis dengan 9

    itu adalah 9. Bedanya

    ada 9, Un-nya ada 99.”

    P : “Yang ditanya tadi

    apa?”

    S10009 : “Sn”

    Berdasarkan gambar hasil tes tertulis dan

    skrip wawancara soal nomor 2 di atas

    kedua subjek telah menggunakan tahapan

    memahami masalah dan menyusun

    rencana. Kedua subjek mencari nilai n

    terlebih dahulu dan selanjutnya mencari

    nilai Sn.

  • Gambar 14 Tahapan pelaksanaan

    rencana dan memeriksa kembali S1(atas)

    dan S2 (bawah).

    Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat

    bahwa subjek S1 telah setelah mencari

    syarat cukup atau syarat perlu yang

    dibutuhkan, subjek menggunakan tahapan

    pelaksanaan rencana danmemeriksa

    kembali setiap tahapan dengan teliti dan

    kemudian memberikan kesimpulan dari

    penyelesaian masalah.

    Berdasarkan tabel skor pemahaman

    konsep kedua subjek mendapat skor

    pemahaman konsep sama yaitu sebanyak

    10 yang berarti subjek mampu

    melaksanakan interpretasi soal benar

    seluruhnya, prosedur penyelesaian tepat

    tanpa kesalahan aritmatika, dan

    penyelesaian benar yang menunjukkan

    pemahaman konsep yang sangat baik pada

    nomor 2.

    Nomor 3.

    Gambar 15 Tahapan memahami dan

    merencanakan S1(atas) dan S2 (bawah)

    Gambar hasil tes tertulis pada

    nomor 3 di atas menunjukkan bahwa kedua

    subjek telah dapat menuliskan apa yang

    diketahui dan apa yang ditanya, melalui

    wawancara subjek dapat memaparkan

    informasi yang di dapat dari soal. Kedua

    subjek juga telah menggunakan tahapan

    penyusunan rencana yaitu menentukan

    nilai r terlebih dahulu dan menggunakan

    rumus U5=arn-1.

    Gambar 16 Tahapan melaksanakan

    rencana dan memeriksa kembali S1 (atas)

    dan S2 (bawah)

    Gambar di atas menunjukan bahwa kedua

    subjek telah menggunakan tahapan

    pelaksanaan rencana dan tahapan

    memeriksa kembali dengan teliti setiap

    langkah dan memberikan kesimpulan.

    Dengan menggunakan tahapan Polya

    subjek telah menyelesaikan masalah

    dengan benar dan sistematis. Berikut ini

  • merupakan hasil wawancara dengan

    subjek S1 dalan menyelesaikan masalah

    pada nomor 3.

    P : “Apa informasi yang

    didapatkan?”

    S10012 : “Yang diketahui yang

    pertama itu a-nya ada 6

    karena yang paling

    pendek itu ada 6cm.

    Kalau n-nya ada 7

    karena dipotong

    menjadi 7 bagian.

    Kalau U7=384 karena

    potongan paling akhir

    itu panjangnya 384.

    Terus yang ditanya itu

    U5. Carinya itu pakai

    Un rumusnya ar

    pangkat n-1, karena

    yang diketahui U7 kita

    pakai U7=a-nya 6 kali

    r pangkat 7-1. Terus

    U7=384, 384=6 kali r

    pangkat 6. Terus 384

    dibagi 6 =r6, 384 dibagi

    enam hasilnya 64 terus

    akar pangkat 6 dari 64

    ada 2 jadi rasionya

    dapat 2. Terus habis itu

    kita cari U5

    menggunakan rumus

    yang sama cuna n-nya

    diganti 5, jadi U5=ar

    pangkat n-1. 6 kali 2

    pangkat 5-1, jadi 6 kali

    2 pangkat 4, 6 kali 16

    samadengan 96. Jadi

    panjang tali pada

    potongan ke lima itu

    ada 96 cm.”

    Berdasarkan tabel skor pemahaman

    konsep kedua subjek mendapat skor

    pemahaman konsep sebanyak 10 yang

    berarti subjek mampu melaksanakan

    interpretasi soal benar seluruhnya,

    prosedur penyelesaian tepat tanpa

    kesalahan aritmatika, dan penyelesaian

    benar yang menunjukkan pemahaman

    konsep yang sangat baik pada nomor 3.

    Nomor 4.

    Gambar 17 Tahapan memahami dan

    menyusun rencana S1(atas) dan

    S2(bawah)

    P : “Apa yang diketahui

    dan yang ditanya dari

    soal tersebut?”

    S10014 : “Buat yang diketahui

    yang pertama itu ada

    U3 maksudnya karena

    yang diketahiu ibu

  • menabung pada bulan

    ke-3 ada 12.000, sama

    yang diketahui bulan

    ke-5 itu 48.000. Yang

    ditanya tabungan ibu

    selama 6 bulan.”

    Berdasarkan gambar hasil tes

    tertulis dan wawancara pada nomor 4 di

    atas dapat dideskripsikan bahwa kedua

    subjek menggunakan tahapan memahami

    masalah sebagai langkah pertama dalam

    menyelesaikan masalah. tahapan

    penyusunan rencana di atas terlihat bahwa

    kedua subjek telah menggunakan tahapan

    menyusun rencana penyelesaian masalah.

    Subjek S1 menentukan nilai r dan a

    terlebih dahulu sebelum mencari nilai Sn.

    Gambar 18 Tahapan pelaksanaan

    rencana dan memeriksa kembali S1 (atas)

    dan S2 (bawah)

    Gambar di atas menunjukan bahwa subjek

    telah menggunakan tahapan ketiga dan

    keempat Polya yaitu tahapan pelaksanaan

    rencana dan memeriksa kembali sehingga

    subjek dapat menentukan nilai S6 yaitu

    jumlah dari tabungan selama 6 bulan dan

    memberikan kesimpulan. Dengan

    menggunakan tahapan Polya kedua subjek

    telah menyelesaikan masalah dengan benar

    dan sistematis pada soal nomor 4.

    Berdasarkan tabel skor subjek S1

    mendapat skor pemahaman konsep

    sebanyak 10 poin yang berarti subjek

    mampu melaksanakan interpretasi soal

    benar seluruhnya, prosedur penyelesaian

    tepat tanpa kesalahan aritmatika, dan

    penyelesaian benar yang menunjukkan

    pemahaman konsep yang baik pada nomor

    4.

    Berdasarkan tabel skor subjek S2

    mendapat skor pemahaman konsep

    sebanyak 8 poin yang berarti subjek salah

    interpretasi pada sebagian kecil soal yaitu

    pada penulisan rumus Sn, prosedur

    substansial benar, tetapi masih terdapat

    kesalahan, dan penyelesaian benar yang

    menunjukkan pemahaman konsep pada

    kategori baik pada soal nomor 4.

    D. Deskripsi Pemahaman Konsep dalam

    Menyelesaikan Masalah Berdasarkan

    Kriteria Polya Oleh Subjek

    Berkemampuan Matematika Rendah.

    Nomor 1

    Gambar 19 Tahapan memahami masalah

    dan penyusunan rencana R1(atas) dan

    R2(bawah)

    Pada tahapan memahami masalah soal

    nomor 1 subjek telah memahami maksud

    dari soal dan mendapatkan informasi yang

    bisa didapat dengan benar sehingga subjek

    dapat menuliskan apa yang diketahui dan

    ditanyakan oleh soal. Subjek juga dapat

    menyusun rencana penyelesaian seperti

    yang terlihat pada gambar di atas. Namun

    subjek R2 tidak mencari pola barisan tetapi

    subjek R2 langsung menuliskan bentuk

    umum dari barisan tersebut.

  • Gambar 20 Tahapan pelaksanaan

    rencana dan memeriksa kembali R1(atas)

    dan R2 (bawah)

    Gambar hasil tes tertulis di atas

    menunjukkan bahwa kedua subjek telah

    melaksanakan rencana yang sebelumnya

    telah dibuat kemudian lanjut ke tahapan

    memeriksa kembali dan memberikan

    kesimpulan.

    Berdasarkan tabel di atas subjek R1

    mendapat skor pemahaman konsep

    sebanyak 10 yang berarti subjek mampu

    melaksanakan interpretasi soal benar

    seluruhnya, prosedur penyelesaian tepat

    tanpa kesalahan aritmatika, dan

    penyelesaian benar yang menunjukkan

    pemahaman konsep dalam kategori sangat

    baik pada nomor 1. Sedangkan subjek R2

    mendapat skor pemahaman konsep

    sebanyak 7 yang berarti subjek R2 salah

    interpretasi pada sebagian kecil soal,

    sebagian prosedur benar tetapi masih

    terdapat kesalahan, dan penyelesaian benar

    yang menunjukkan pemahaman konsep

    dalam kategori baik yang dimiliki oleh

    subjek R2 pada nomor 1.

    Nomor 2

    Gambar 21 Tahapan memahami dan

    menyusun rencana R1(atas)dan

    R2(bawah)

    Berdasarkan gambar hasil tes tertulis soal

    nomor 2 di atas subjek R1 telah

    menggunakan tahapan memahami masalah

    dan menyusun rencana dengan tepat,

    namun subjek R2 tidak dapat memahami

    apa yang ditanyakan oleh soal tersebut

    sehingga subjek R2 kurang tepat dalam

    menyelesaikan masalah.

    Gambar 22 Tahapan melaksanakan

    rencana dan memeriksa kembali R1

    Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat

    bahwa subjek R1 telah menggunakan

    tahapan pelaksanaan rencana untuk

    menyelesaikan masalah dan subjek juga

    memeriksa kembali setiap tahapan dengan

    teliti dan kemudian memberikan

    kesimpulan dari penyelesaian masalah.

    Dengan menggunakan tahapan Polya

    subjek R1 telah menyelesaikan masalah

    dengan benar.

    Berdasarkan tabel skor pemahaman

    konsep subjek R1 mendapat skor

    pemahaman konsep sebanyak 10 yang

    berarti subjek mampu melaksanakan

    interpretasi soal benar seluruhnya,

    prosedur penyelesaian tepat tanpa

  • kesalahan aritmatika, dan penyelesaian

    benar yang menunjukkan pemahaman

    konsep yang baik pada nomor 2.

    Sedangkan subjek R2 mendapat skor

    pemahaman konsep sebanyak 4 yang

    berarti subjek R2 salah interpretasi pada

    sebagian besar soal, perencanaan

    penyelesaian yang tidak sesuai, dan Salah

    komputasi, tiada pernyataan jawab

    pelabelan salah yang menunjukkan

    pemahaman konsep dalam kategori kurang

    yang dimiliki oleh subjek R2 pada

    penyelesaian masalah nomor 2.

    Nomor 3.

    Gambar 24 Tahapan memahami masalah

    dan menyusun rencana R1 (atas) dan

    R2(bawah)

    Gambar hasil tes tertulis pada

    nomor 3 di atas menunjukkan bahwa kedua

    subjek telah dapat menuliskan apa yang

    diketahui dan apa yang ditanya dan kedua

    subjek telah menggunakan tahapan

    penyusunan rencana yaitu menentukan

    nilai r terlebih dahulu dan menggunakan

    rumus U5=arn-1.

    Gambar 25 Tahapan pelaksanaan

    rencana dan memeriksa kembali R1(atas)

    dan R2(bawah)

    Gambar di atas menunjukan bahwa subjek

    R1 telah menggunakan tahapan

    pelaksanaan rencana sehingga subjek

    dapat menentukan nilai U5 atau potongan

    tali ke-5. Tahapan terakhir yang dilakukan

    oleh kedua subjek yaitu memeriksa

    kembali dengan teliti setiap langkah dan

    memberikan kesimpulan.

    P : Yang diketahui apa?

    R10015 : Yang diketahui itu a-nya 6

    cm, n-nya itu 7 kan

    menjadi 7 potong.

    Potongan terpanjangnya

    itu U7-nya itu 384cm.

    Yang ditanya U5. Pertama

    cari r-nya dulu pakai

    rumus Un=arn-1. Terus

    dimasukin U7=6r7-1. Terus

    dijumlah r-nya ketemu 2.

    Habis itu baru cari U5

    pakai rumus arn-1. a

    dimasukin 6, r-nya 2, n

    dimasukin 5-1. Terus

    dijumlah hasilnya 96. Jadi

    panjang tali potongan ke-5

    itu 96cm.

  • Berdasarkan tabel skor pemahaman kosep

    subjek R1 mendapat skor pemahaman

    konsep sebanyak 10 yang berarti subjek

    mampu melaksanakan interpretasi soal

    benar seluruhnya, prosedur penyelesaian

    tepat tanpa kesalahan aritmatika, dan

    penyelesaian benar yang menunjukkan

    pemahaman konsep dalam kategori sangat

    baik pada nomor 3. Sedangkan subjek R2

    mendapat skor pemahaman konsep

    sebanyak 8 yang berarti subjek R2 salah

    interpretasi pada sebagian kecil soal,

    prosedur substansial benar, tetapi masih

    terdapat kesalahan, dan penyelesaian benar

    yang menunjukkan pemahaman konsep

    dalam kategori baik yang dimiliki oleh

    subjek R2 pada penyelesaian masalah

    nomor 3.

    Nomor 4

    Gambar 26 Tahapan memahami dan

    penyusunan rencana R1(atas) dan R2

    (bawah)

    P : “Paham nggak apa yang

    dimaksudkan soal itu?”

    R20026 : “Paham.”

    P : “Terus yang diketahui apa?”

    R20027 : “U3=12.000, U5=48.000.”

    P : “Yang ditanya apa?”

    R20028 : “Tabungan ibu selama 6

    bulan.”

    Berdasarkan gambar hasil tes tertulis dan

    wawancara (subjek R2) pada nomor 4 di

    atas dapat dideskripsikan bahwa kedua

    subjek menggunakan tahapan memahami

    masalah sebagai langkah pertama dalam

    menyelesaikan masalah, namun subjek

    kurang tepat dalam menuliskan notasi

    jumlah dari 6 suku pertama yang

    seharusnya S6 tetapi subjek menulis U6

    yang berarti suku ke-6 dari deret tersebut.

    Pada tahapan penyusunan rencana di atas

    terlihat bahwa kedua subjek telah

    menggunakan tahapan menyusun rencana

    penyelesaian masalah. Kedua subjek

  • menentukan nilai r dan a terlebih dahulu

    sebelum mencari nilai Sn.

    Gambar 27 Tahapan melaksanakan

    rencana dan memeriksa kembali R1(atas)

    dan R2(bawah)

    Gambar di atas menunjukan bahwa kedua

    subjek telah menggunakan tahapan ketiga

    Polya yaitu tahapan pelaksanaan rencana

    sehingga subjek dapat menentukan nilai S6

    yaitu jumlah dari tabungan selama 6 bulan.

    Tahapan terakhir yang dilakukan oleh

    kedua subjek yaitu memeriksa kembali

    dengan teliti setiap langkah dan

    memberikan kesimpulan.

    Berdasarkan tabel skor

    pemahaman konsep subjek R1 mendapat

    skor pemahaman konsep sebanyak 9 poin

    yang berarti subjek R1 salah interpretasi

    pada sebagian kecil soal, prosedur

    penyelesaian tepat tanpa kesalahan

    aritmatika, dan penyelesaian benar yang

    menunjukkan pemahaman konsep dalam

    kategori sangat baik pada nomor 4.

    Sedangkan subjek R2 mendapat skor

    pemahaman konsep sebanyak 10 poin

    yang berarti subjek R2 mampu interpretasi

    soal benar seluruhnya, prosedur

    penyelesaian tepat tanpa kesalahan

    aritmatika, dan penyelesaian benar yang

    menunjukkan pemahaman konsep dalam

    kategori baik sekali oleh subjek R2 dalam

    menyelesaikan masalah pada soal nomor 4.

    KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil penelitian dan

    pembahasan sebagaimana yang telah

    diuraikan di atas maka dapat disimpulkan

    sebagai berikut:

    1. Subjek berkemampuan matematika

    tinggi kedua subjek mampu

    menyelesaikan masalah dari semua

    indikator menggunakan tahapan

    penyelesaian masalah Polya. Kedua

    subjek memiliki pemahaman konsep

    pada ketegori baik sekali pada semua

    indikator.

    2. Subjek berkemampuan matematika

    sedang kedua subjek mampu

    menyelesaikan masalah dari semua

    indikator menggunakan tahapan

    penyelesaian masalah Polya. Namun,

    subjek S2 pada tahapan pemahaman

    soal, subjek salah interpretasi pada

    sebagian kecil soal dan pada tahap

    penyelesaian soal prosedur substansial

    benar, tetapi masih terdapat kesalahan

    pada indikator yang pertama sehingga

    pemahaman konsep yang dimiliki

    subjek berkategori baik pada indikator

    soal pertama. Kedua subjek memiliki

    pemahaman konsep dalam kategori

  • sangat baik pada indikator soal yang

    lain.

    3. Subjek berkemampuan matematika

    rendah subjek R2 tidak dapat

    menyelesaikan masalah dengan benar

    pada indikator soal kedua sehingga

    pemahaman konsep yang dimiliki

    subjek berada pada kategori kurang.

    SARAN

    1. Peneliti lanjut diharapkan dapat

    mengembangkan ide dalam

    melakukan pelitian agar lebih inovatif

    dalam melakukan penelitian

    hubungan pemahaman konsep dan

    kemampuan menyelesaikan masalah.

    2. Siswa diharapkan memiliki

    pamahaman konsep yang baik

    sehingga dapat menyelesaikan

    masalah dengan benar dan tepat.

    3. Guru matematika diharapkan lebih

    menanamkan pamahaman konsep

    yang baik sehingga dapat

    menyelesaikan masalah dengan benar

    dan tepat.

    DAFTAR PUSTAKA

    Nurhayati.2013. PENERAPAN LANGKAH-

    LANGKAH POLYA UNTUK

    MENINGKATKAN HASIL

    BELAJAR SISWA DALAM

    MENYELESAIKAN SOAL

    CERITA HIMPUNAN DI KELAS

    VII SMP NASIONAL WANI. 116

    Jurnal Elektronik Pendidikan

    Matematika Tadulako, Volume 01

    Nomor 01 september 2013.

    Retno.2015. PEMBELAJARAN MODEL SSCS

    UNTUK MENINGKATKAN

    KEMAMPUAN BERPIKIR

    KRITIS SISWA KELAS XI

    MATERI BARISAN DAN DERET

    TAK HINGGA. UNNES.

    Zaura dan Sulastri. 2012. Model Pembelajaran

    kooperatif Tipe STAD sebagai

    Upaya Meningkatkan Hasil

    Belajar Siswa pada Materi

    Barisan dan Deret Bilangan di

    Kelas IX SMP Negeri 1

    Labuhanhaji Aceh Selatan. Jurnal

    Peluang, Volume 1, No. 1,

    Oktober 2012, ISSN: 2302-5158.

    Danar Supriadi, dkk. 2015. ANALISIS

    PROSES BERPIKIR SISWA DALAM

    MEMECAHKAN MASALAH

    MATEMATIKA BERDASARKAN

    LANGKAH POLYA DITINJAU DARI

    KECERDASAN EMOSIONAL SISWA

    KELAS VIII SMP AL AZHAR SYIFA

    BUDI TAHUN PELAJARAN

    2013/2014. Jurnal Elektronik

    Pembelajaran Matematika

    ISSN: 2339-1685 Vol.3. No.2. Hal 204-

    214.

    Sari Kusuma Dewi, Md. Suarjana, Md.

    Sumantri. 2014. PENERAPAN

    MODEL POLYA UNTUK

    MENINGKATKAN HASIL

    BELAJAR DALAM

    MEMECAHKAN SOAL CERITA

    MATEMATIKA SISWA KELAS V.

    Jurnal Mimbar PGSD Universitas

    Pendidikan Ganesha Jurusan

    PGSD. No : 1. Polya. George. 1957. How to Solve It. 2th.

    Princeton Univercity Press. ISBN 0-691-

    08097-6.

    Mas’ud Zein dan Darto. 2012. Evaluasi

    Pembelajaran Matematika.

    Pekanbaru: Daulat Riau, h. 40. D Riau. Pengaruh Penerapan Strategi

    Pembelajaran Aktif Tipe Learning

    Start With A Question Terhadap

    Pemahaman Konsep Matematika

    Siswa Mts Mu’allimin

    Muhammadiyah Bangkinang

    Kabupaten Kampar. Tersedia:

    http://repository.uin-

    suska.ac.id/2445/3/BAB%20II.pdf

    Diakses (8/4/2017).

    Isrotun, Umi. 2014. Peningkatan

    Pemahaman Konsep Matematika

    Melalui Penerapan Pembelajaran

    Realistik (PTK Pada Siswa Kelas

    VIII H Semester Genap MTs Negeri

    Surakarta II Tahun Ajaran

    2013/2014).

    Hardiyanti, Arif. 2016. ANALISIS

    KESULITAN SISWA KELAS IX SMP

    DALAM MENYELESAIKAN SOAL

    http://repository.uin-suska.ac.id/2445/3/BAB%20II.pdfhttp://repository.uin-suska.ac.id/2445/3/BAB%20II.pdf

  • PADA MATERI BARISAN DAN

    DERET. Pascasarjana FKIP

    Matematika, Universitas Sebelas

    Maret Surakarta. PROSIDING

    ISSN: 2502-65261.

    Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi

    Penelitian Kualitatif. PT. Remaja

    Rosdakarya, Bandung.