derivatif dan lindung nilai fix kel 1

28
PELAPORAN AKUNTANSI KEUANGAN DERIVATIF DAN LINDUNG NILAI KELOMPOK 1 Qonita Ghina Tsuraya 73 14 23488 Adi Triasmoro Yudo 73 14 23492 Ricky Yusti Maya 73 14 23495 Decky Putra Prasaja 73 14 23504 Andriani Melania Muti Mali 73 14 23506 1

Upload: sandro-febrino

Post on 09-Nov-2015

17 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Derivatif Dan Lindung Nilai

TRANSCRIPT

PELAPORAN AKUNTANSI KEUANGANDERIVATIF DAN LINDUNG NILAI

KELOMPOK 1Qonita Ghina Tsuraya73 14 23488Adi Triasmoro Yudo73 14 23492Ricky Yusti Maya73 14 23495Decky Putra Prasaja73 14 23504Andriani Melania Muti Mali73 14 23506

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YKPNYOGYAKARTA 2014

DERIVATIF

DEFINISIMenurut SK Dir BI No. 28/119/KEP/DIR, tanggal 29 Desember 1995, transaksi derivatif:Suatu kontrak atau perjanjian pembayaran yang nilainya merupakan turunan dari nilai dari instrumen yang mendasari seperti suku bunga, nilai tukar, komoditi, equity dan indeks, baik yang diikuti dengan pergerakan atau tanpa pergerakan dana/instrumen.

Menurut PSAK 55 revisi 2006:Derivatif adalah suatu instrumen keuangan atau kontrak lain yang termasuk dalam ruang lingkup pernyataan ini dengan tiga karakteristik berikut ini: nilainya berubah sebagai akibat dari perubahan dalam suku bunga, harga instrumen keuangan, harga komoditas, nilai tukar mata uang asing, indeks harga atau indeks suku bunga, peringkat kredit atau indeks kredit, atau variabel lainnya yang telah ditentukan, sepanjang untuk variabel non keuangan bukan merupakan variabel yang ditentukan secara khusus bagi para pihak dalam kontrak tersebut (sering disebut dengan variabel yang mendasari). tidak memerlukan investasi awal neto atau memerlukan investasi awal neto dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan untuk kontrak sejenis lainnya yang diperkirakan akan menghasilkan pengaruh yang sama terhadap perubahan faktor pasar; dan diselesaikan pada tanggal tertentu di masa mendatang.Jenis utama derivatif adalahkontrak berjangka(futures), kontrak serah (forward), opsidan swap.

Kontrak serah (forward contract)Forward contractadalah suatupersetujuan antara dua belah pihak untuk menjual atau membeli suatu aset (atau bentuk apapunjuga) di suatu waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu, tanggal penjualan dan tanggal penyerahan barang dilakukan berbeda. Kontrak serah ini digunakan untukmengendalikan dan meminimalkan risiko, sebagai contoh risiko perubahan nilai mata uang (contoh : kontrakforwarduntuk transaksi mata uang) atau transaksi komoditi (contoh: kontrakserah untuk minyak bumi).Satu pihak setuju untuk membeli, pihak lain menjual, untuk suatu harga yang telah disetujui sebelumnya.Saat terjadi transaksiforward, belum terjadi pertukaran / pembayaran uang. Pembayaran dan pengiriman barang dilakukan sesuai dengan jadwal dan aturan yang telah disepakati. Harga forward berbeda dengan harga spotatau harga pada saat asset tersebut berpindah tangan.

Futures Kontrak berjangka (futures contract)Dalam dunia keuangan merupakan suatu kontrak standard yang diperdagangkan pada bursa berjangka, untukmembeli ataupun menjual aset acuan dari instrumen keuangan pada suatu tanggal dimasa akan datang, dengan harga tertentu. Tanggal dimasa akan datang tersebut disebut dengan istilah tanggal penyerahan atau dikenal juga dengan istilah delivery dateatautanggal penyelesaian akhir(final settlement date). Harga tertentu disebut dengan istilah harga kontrak berjangka(futures price) Harga dari aset acuan pada saat tanggal penyerahan disebut dengan istilah harga penyelesaian(settlement price). Kontrakberjangka, atau disingkat "berjangka" ataufutures, adalah merupakan suatu instrumen derivatif yang diperdagangkan di Bursa. Lembaga kliring akanbertindak selaku mitra transaksi atas semua kontrak yang diperdagangkan, dan menentukan aturan marjin yang dibutuhkan, dan lain-lain. Kontrak futures diperdagangkan pada bursa yang telah terorganisasi, sedangkan kontrak forwarddilakukan secara langsung antar dua pihak.

OpsiOpsi adalah kontrak dimana salah satu pihak menyetujui untuk membayar sejumlah imbalan kepada pihak yang lainnya untuk suatu "hak" (tetapi bukan liabilitas) untuk membeli sesuatu atau menjual sesuatu kepada pihak yang lainnya.Misalnya saja ada seseorang yang khawatir bahwa harga dari stok XXX akan turun sebelum ia sempat menjualnya, maka ia membayar imbalan kepada seseorang lainnya (ini disebut "penjual" opsi jual /put option) yang menyetujui untuk membeli stok daripadanya dengan harga yang ditentukan di depan(strike price). Pembeli menggunakan opsi ini untuk mengelola risiko turunnya nilai jual dari stok XXX yang dimilikinya, dilain sisi si pembeli opsi mungkin saja menggunakan transaksi opsi tersebut untuk memperoleh imbalan jasa dan mungkin telah memiliki suatu gambaran bahwa nilai jual XXX tersebut tidak akan turun.

Sebagai lawan dari opsi jual adalah opsi beli atau biasa disebutcall optiondimana pada opsi beli ini memberikan opsi kepada pembeli opsi hak untuk membeli aset acuan (underlying asset) pada suatu tanggal yang disepakati dengan harga yang telah ditetapkan atau yang dikenal dengan istilahoption strike.BeberapaJenis Opsi sebagai berikut :1. Opsi Pada Indeks SahamPara spekulan seringkali menggunakan indeks harga saham untuk mendapatkan keuntungan akibat perubahan harga di pasar saham. Sama dengan metode lain yang berisiko, metode ini juga dapat mendatangkan kerugian yang cukup besar, tetapi risiko ini diimbangi dengan jangka jatuh tempo opsi yang relatif pendek. Membeli sebuah opsi jual (put option) pada indeks saham adalah salah satu cara bagi investor untuk melindungi portofolio investasinya akibat penurunan drastis di pasar saham. Hal ini dikarenakan investor mempunyai hak untukmenjual opsinya dengan profit jika pasar saham turun. Kesulitan menemukan indeks saham dipasar yang sangat mewakili atau mencerminkan saham pada kontrak opsi adalah salah satuhambatan investor jika menggunakan opsi jenis ini. Faktor hambatan lain adalah bahwa indeks saham opsi tidak selamanya bergerak searah dengan pergerakan pasar saham.2. Opsi Pada Suku BungaKontrak opsi pada suku bunga sebenarnya adalah sama dengan kontrak opsi pada obligasipemerintah, karena perubahan suku bunga menyebabkan perubahan harga obligasi. Pemegang obligasi dapat melindungi investasinya dengan menggunakan kontrak opsi pada suku bunga ini,sebagaimana pemegang saham dapat hedge investasinya dengan menggunakan kontrak opsipada indeks saham. Opsi pada suku bunga digunakan untuk mengimbangi kerugian nilai yangterjadi antara tanggal pembelian opsi dan tanggal jatuh tempo obligasi. Jika uang yang diterima dari pembayaran obligasi jatuh tempo diinvestasikan lagi dengan bunga yang lebih rendah, profit atau keuntungan dari perdagangan opsi dapat menutupi sebagian kerugian tersebut. Opsi jual (put option) pada obligasi, suatu hak untuk menjual pada harga tertentu, akanbernilai lebih jika harga exercise semakin tinggi dan jatuh temponya semakin lama, sedangkan opsi beli (call option) akan lebih berharga jika harga Exercise semakin rendah. Ketika sukubunga naik, harga obligasi turun ,nilai (harga) opsi beli meningkat dengan adanya tanggal exercise opsi yang semakin lama.3. Opsi Pada Mata UangInvestasi di luar negeri sangat rentan terhadap perubahan nilai tukar mata uang. Investordapat melindungi investasi portofolionya dengan cara membeli opsi pada mata uang negara dimana investasinya berada. Misalnya, seorang investor Australia mempunyai sebagian besarportofolio investasinya di Jepang. Pada saat nilai mata uang Yen melemah terhadap DollarAustralia, investasi investor Australia di perusahaan Jepang akan kehilangan nilainya. Tetapi adanya opsi (hak) untuk membeli Yen Jepang dengan kurs yang lemah dapat dijual dengan profit dan mengurangi kerugian padanilai investasi4. Opsi Pada Kontrak FuturesOpsi tersedia dalam banyak jenis kontrakfutures suku bunga dan saham. Opsi pada kontrakFutures memberikan pemegangnya hak untuk melakukan sesuatu jual atau beli pada kontrak-kontrakfutures. Ada beberapa keuntungan yang menjadikan alasan mengapa seorang investor tertarik untuk memegang hak opsi pada sebuah kontrakfutures, antara lain adalah leverage dan spekulasi dengan risiko terbatas.a. Pembeli dari sebuah opsi beli (call option)pada kontrakfutures memiliki tingkat leverage yang lebih dibandingkan pembeli dari sebuah opsi beli biasa. Karena biasanya jika pemegang opsi melaksanakan haknya, dia harus segera mempunyai sejumlah uang kas. Pada kasus opsi beli pada kontrakfutures, ketika pemegang opsiberniat melaksanakan haknya dia hanya meletakkan sejumlah uang untukmargin saja. Jumlah uang yang relatif sedikit ini tentunya dapat menghasilkan keuntungan besar pada saatpenyelesaian kontrakfutures.b. Opsi pada kontrakfutures dapat digabungkan dengan kontarkfutures biasa untukberspekulasi dengan risiko yang rendah, atau mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga yang menguntungkan tetapi membatasi risiko kerugian. Contoh dari ini adalah membeli opsi jual(put option) pada kontrakfutures suku bunga. Jika hargafutures turun, spekulan dapat mengimbangi kerugiannya dengan keuntungan yang didapat dari opsi jual karena apabila harga spot turun, posisi long (beli) padafutures bernilai turun dan pada opsi jual menguntungkan,

SwapSwapadalah istilah asing yang maknanya adalah "pertukaran" namun di Indonesia istilah juga digunakan secara umum. Perjanjian swap adalah transaksi pertukaran dua valuta melalui pembelian atau penjualan tunai (spot) dengan penjualan/pembelian kembali secara berjangka yang dilakukan secara simultan dengan bank yang sama dan pada tingkat premi atau diskon dan kurs yang dibuat dan disepakati pada tanggal transaksi dilakukan.

Perbedaan pokok antara kontrakfutures danforwards, yaitu:1. Kontrakfutures sudah sangatstandardized, artinya bahwa bursa tempat perdaganganfutures telah menentukan tanggal jatuh temponya kontrak, lokasi pengiriman, kualitas dan kuantitas yang jelas dari barang yang akan dikirimkan pada setiap kontrak. Jadi para individu ataupihak yang terlibat tidak perlu negosiasi lagi mengenai hal-hal ketentuan seperti diatas.Standardisasi di bursa inilah yang juga menyebabkan pasar untukfutures sangat likuid.2. Bursa futures menjamin kinerja masing-masing lembaga kliring yang terlibat di perdaganga futures. Setiap lembaga kliring juga menjamin kinerja dari masingmasing pedagang (traders).Jaminan ini meningkatkan likuiditas bursafutures .3. Untuk membatalkan atau keluar dari sebuah kontrak yang telah dibeli (dijual), satu pihakdapat menjual (membeli) kontrak yang identik. Bursa dapat membatalkan posisi long( short)pertama dengan posisishort(long) kedua,sehingga posisi bersih adalah nol.4. Setiap akhir hari perdagangan, keuntungan dan kerugian pada setiap transaksi dapat dihitung.Jika terjadi keuntungan pada posisi tertentu, maka bursa akan membayarcashkepadalembaga kliring yang menjamin seorang pedagang.Sebaliknya, jika terjadi kerugian padasuatu posisi, maka lembaga kliring yang memberi penjaminan seorang pedagang akanmembayar kerugian tersebut secara cash kepada bursa.

Tujuan dari kontrakfutures pada instrumen keuangan adalah untuk mengalihkan risikoperubahan pada harga sekuritas di masa datang dari satu pihak ke pihak lain dalam kontraktersebut. Karena itu instrumenfutures ini menawarkan suatu cara untuk mangatur tingkat risikoyang ada di pasar finansial.

Sebagai contoh, Pihak A berjanji untuk mengirimkan sebuah obligasi kepada B pada tanggal 1September pada harga $980. Jika harga pasar obligasi tersebut jatuh menjadi $900 pada tanggal 1 September, pihak B akan merugi sebesar $80 karena B berjanjiakan membayar $980 kepada A atas pengiriman obligasi tersebut. Dengan masuk kedalamperjanjian, pihak A men-transfer risiko perubahan harga obligasi selama waktu tertentu ke pihakB. Perlu diketahui bahwa pihak B, dengan menanggung risiko perubahan harga, dapatmemperoleh keuntungan jika hargaobligasi tersebut naik.Instrumenfutures ini merupakan zero-sum game bagi pihak-pihak dalam sebuah kontrak,artinya bahwa keuntungan satu pihak merupakan kerugian pihak lain.

Alasan penggunaan derivatif, antara lain:a) Peralatan untuk mengelola risiko;b) Pencarian untuk hasil yang lebih besar;c) Biaya pendanaan yang lebih rendah;d) Kebutuhan-kebutuhan yang selalu berubah dan sangat bervariasi dari sekelompok pengguna;e) Hedging risiko-risiko saat ini dan masa datang;f) Mengambil posisi-posisi risiko pasar;g) Memanfaatkan ketidakefisienan yang ada di antara pasar-pasar.

Fungsi transaksi derivatif yaitu:1. Sebagai model investasiSebagai salah satu model berinvestasi, biasanya investasi jangka pendek (yieldenhancement).2. Sebagai cara lindung nilaiMerupakan cara untuk menghilangkan risiko dengan jalan lindung nilai (hedging)3. Informasi hargaMemberikan informasi tentang harga barang komoditi tertentu di kemudian hari (price discovery).Misalnya, harga minyak bumi ,bulan mendatang dapat tercermin dari harga minyak di pasar berjangka tersebut.4. Fungsi spekulatifPerdagangan derivatif dapat digunakan sebagai salah satu cara berspekulasi / untung-untungan.5. Membuat fungsi manajemen produksi berjalan dengan baik dan efisien.Transaksi derivatif, khususnya atas barang komoditi dapat membuat berjalannya dengan baik dan efisien terhadap fungsi manajemen produksi. Sebab, dengan adanya transaksi berjangka (atas barang-barang komoditi) fungsi manajemen produksi dari suatu produsen akan mendapat gambaran tentang permintaan dan kebutuhan pasar di masa yang akan datang terhadap produk yang dihasilkannya itu, dengan cerminan gambaran harga di pasar. Dengan demikian, kapasitas produksi dan penyimpanan barang dapat disesuaikan dengan kebutuhan.6. Mencegah gejolak harga pasar yang ekstrim terhadap underlying assetAdanya perdagangan berjangka, maka pasar akan bereaksi yang positif terhadap permintaan dan penawaran. indikator harga dihitung secara cermat sehingga jika ada harga underlying asset yang terlalu rendah misalnya, maka demand akan tinggi sehingga dengan demikian tingkat harga akan segera naik lagi, demikian juga sebaliknya. Dengan demikian, fluktuasi harga dari underlying asset menjadi tidak terlalu tinggi dan selalu terjaga pada batas-batas harga normal.Pihak yang Terlibat Transaksi Derivatif Hedgers (penjual dan pembeli)yaitu pihak yang memasuki sebuah kontrak untuk mencari perlindungan dari risikoperubahan harga. Speculatorsyaitu pihak yang memasuki kontrak dengan harapan bahwa risiko perubahan harga dapat mendatangkan keuntungan baginya. Jadi seorang hedger menghindari risiko dan melindungi dirinya dari adanya perubahan harga,sedangkan seorang spekulator bersedia menampung risiko dan berani bertaruh guna mendapatkan keuntungan yang tinggi. Arbitrageurs (Arbitrajers) yaitu pihak yang mengambil keuntungan dengan memanfaatkan perbedaan antara satu aset acuan dan aset acuan lainnya misalnya dengan memanfaatkan perbedaan antara nilai Indeks LQ-45. Pengguna akhir (end users)sebagian besar pengguna akhir derivatif yaitu sekitar 80% adalah perusahaan-perusahaan, disamping badan-badan pemerintah dan sektor publik. Alasan-alasan yang mendorong pengguna akhir menggunakan instrumen derivatif adalah: 1. Untuk sarana lindung nilai (hedging);2. Memperoleh biaya dana yang lebih rendah;3. Mempertinggi keuntungan;4. Untuk mendiversifikasikan sumber-sumber dana;5. Untukmencerminkanpandangan-pandanganpasarmelaluiposisi yang diambil.

Pialang (dealer)Fungsi dari pialang/ dealer antara lain:a) Menjaga likuiditas dan terus menerus tersedianya transaksi;b) Memenuhi permintaan pengguna akhir dengan segera;c) Memberikan kemampuan untuk mempertinggi likuiditas pasar dan efisiensi harga.

Derivatif MelekatDerivatif melekat merupakan komponen dari instrumen yang digabungkan (hybrid/combined instrument) dimana didalamnya termasuk pula kontrak utama non derivatif, yang mengakibatkan sebagian arus kas yang berasal dari instrumen yang digabungkan bervariasi seperti derivatif yang berdiri sendiri. Derivatif melekat menyebabkan sebagian atau seluruh arus kas, yang dipersyaratkan dalam kontrak tersebut, dimodifikasi menurut suku bunga, harga instrumen keuangan, harga komoditas, nilai tukar mata uang asing, indeks harga atau indeks suku bunga, peringkat kredit atau indeks kredit, atau variabel lainnya yang telah ditentukan, sepanjang untuk variabel non keuangan bukan merupakan variabel yang ditentukan secara khusus bagi para pihak dalam kontrak tersebut.Derivatif melekat harus dipisahkan dari kontrak utamanya dan dicatat sebagai derivatif jika:1. karakteristik ekonomi dan risiko dari derivatif melekat tidak berkaitan erat dengan karakteristik ekonomi dan risiko dari kontrak utama;1. instrumen terpisah yang memiliki persyaratan yang sama dengan derivatif melekat memenuhi definisi sebagai derivatif; dan1. instrumen yang digabungkan tidak diukur pada nilai wajar dimana perubahan dalam nilai wajar dimaksud diakui melalui laporan laba rugi (dengan kata lain derivatif yang melekat pada aset keuangan atau kewajiban keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi tidak dipisahkan).Jika derivatif melekat dipisahkan, maka kontrak utamanya harus dicatat berdasarkan Pernyataan ini jika kontrak utamanya merupakan instrumen keuangan, namun jika kontrak utamanya bukan merupakan instrumen keuangan, maka harus dicatat berdasarkan Pernyataan lain yang sesuai. Jika kontrak memiliki satu atau lebih derivatif melekat, entitas dapat menetapkan keseluruhan kontrak yang digabungkan (hybrid)sebagai aset keuangan atau kewajiban keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, kecuali:1. derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas yang dipersyaratkan oleh kontrak; atau1. terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisa ketika hybrid instrument yang serupa pertama kali dipertimbangkan bahwa pemisahan derivatif melekat tidak diperkenankan, seperti opsi pelunasan lebih awal yang melekat dalam pinjaman yang memungkinkan pemegangnya untuk melunasi lebih awal pinjamannya sebesar kurang lebih biaya yang diamortisasi.Jika entitas diharuskan untuk memisahkan derivatif melekat dari kontrak utamanya, namun entitas tersebut tidak dapat mengukur derivatif melekatnya secara terpisah, baik pada saat perolehan ataupun pada tanggal pelaporan keuangan berikutnya, maka entitas memperlakukan keseluruhan kontrak yang digabungkan tersebut sebagai aset keuangan atau kewajiban keuangan dimiliki untuk diperdagangkan.Jika entitas tidak dapat menentukan nilai wajar derivatif melekat secara handal berdasarkan persyaratan dan kondisi derivatif tersebut (misalnya karena derivatif melekat didasarkan pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi), maka nilai wajar derivatif melekat merupakan selisih antara nilai wajar dari instrumen yang digabungkan (hybrid) dengan nilai wajar dari kontrak utama, apabila kedua nilai wajar tersebut dapat ditentukan berdasarkan Pernyataan ini. Jika entitas tidak dapat menentukan nilai wajar derivatif melekat menggunakan metode ini, maka ketentuan ini diterapkan dan instrumenyang digabungkan tersebut ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

LINDUNG NILAIDEFINISIEntitas dapat memperlakukan instrumen derivatif sebagai lindung nilai atas risiko fluktuasi jumlah arus kas pada masa yang akan datang yang diakibatkan oleh risiko tertentu, menurut PSAK No.55.Instrumen lindung nilai yang ditentukan dan aset/liabilitas yang dilindung nilai memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai atas nilai wajar apabila seluruh dari kriteria berikut dan kriteria sebagaimana dijelaskan pada paragraf 28 terpenuhi: pada awal timbulnya lindung nilai, terdapat kebijakan-kebijakan tertulis mengenai lindung nilai, tujuan manajemen risiko entitas dan strategi untuk melaksanakan lindung nilai, termasuk identifikasi instrumen lindung nilai, transaksi/saldo yang dilindungi, sifat dari risiko yang dilindungi, dan bagaimana menilai efektivitas instrumen lindung nilai dalam menutup risiko perubahan nilai wajar transaksi/saldo yang dilindungi sebagai akibat dari risiko yang dilindungi. Entitas juga harus memiliki dasar yang wajar untuk menilai efektivitas instrumen lindung nilai. Pada awal timbulnya lindung nilai atas nilai wajar komitmen pasti, entitas harus menyusun dokumentasi formal yang mencakup penetapan metode pengakuan laba atau rugi yang timbul dari komitmen yang dilindung nilai beserta pencatatan aset/liabilitas yang timbul. Penetapan strategi manajemen risiko untuk lindung nilai tertentu dapat mengecualikan komponen tertentu dari perubahan nilai wajar lindung nilai derivatif tertentu, seperti perhitungan nilai tunai, dari penilaian efektivitas lindung nilai.

IAS 39 mengidentifikasi tiga jenis hedging:1. Fair value hedges, atau lindung nilai wajar. 2. Cash flow hedges, atau lindung arus kas 3. Lindung investasi netto dalam operasi luar negeri.Dua unsur aktivitas hedging: Instrumen hedging. Instrumen hedging mencakup derivatif, asset keuangan non-derivatif, atau liabilitas keuangan non-derivatif. Semua kontrak derivatif dengan pihak eksternal bisa digunakan sebagai instrumen hedging, kecuali untuk sebagian written options. Asset dan liabilitas non-derivatif hanya bisa digunakan sebagai instrumen hedging atas risiko mata uang asing. Untuk menjadi instrumen hedging, nilai wajar instrumen hedging atau arus kas yang diakibatkannya harus mengkompensasi perubahan nilai wajar atau arus kas asset, liabilitas, atau transaksi yang dilindunginya. Untuk tujuan hedging, hanya instrumen yang terkait dengan pihak eksternal saja yang boleh digunakan sebagai instrumen hedging. Item yang dilindungi. Item yang dilindungi (hedged item) mencakup asset, liabilitas, komitmen perusahaan, transaksi yang akan terjadi di masa depan, atau investasi netto dalam operasi luar negeri. Untuk menjadi item yang dilindungi, suatu item harus berisiko bagi perusahaan, nilai wajar atau arus kas yang diakibatkannya di masa depan mungkin berubah dan mempengaruhi laba perusahaan.Definisi yang Terkait dengan Akuntansi Lindung NilaiInstrumen lindung nilai adalah: derivatif yang telah ditetapkan; atau aset keuangan non derivatif atau liabilitas keuangan non derivatif yang telah ditetapkan, yang mempunyai nilai wajar atau arus kas yang diperkirakan dapat saling hapus dengan perubahan nilai wajar atau arus kas dari item yang dilindung nilai.

Item yang dilindung nilai adalah aset, liabilitas, komitmen pasti, prakiraan transaksi yang sangat mungkin terjadi, atau investasi neto dalam operasi luar negeri yang: menyebabkan entitas menghadapi risiko perubahan nilai wajar atau arus kas masa datang, dan ditetapkan sebagai item yang diilindung nilai.

Efektivitas lindung nilai adalah sejauh mana perubahan nilai wajar atau arus kas dari item yang dilindung nilai yang diatribusikan pada risiko yang akan dilindung nilai dapat saling hapus dengan perubahan nilai wajar atau arus kas dari instrumen lindung nilai.

PENGAKUANPengakuan DerivatifSuatu entitas harus mengakui seluruh instrumen derivatifnya didalam laporan posisi keuangan sebagai aktiva atau liabilitas berdasarkan hak atau liabilitas menurut perjanjian. Seluruh instrumen derivatif harus disajikan dengan nilai wajar.Apabila proyeksi arus kas pada masa yang akan datang digunakan untuk mengestimasi nilai wajar, proyeksi arus kas tersebut harus diestimasi berdasarkan asumsi dan proyeksi yang wajar dan mendukung. Apabila terdapat rentang estimasi jumlah atau waktu arus kas yang diperkirakan, kemungkinan hasil harus dipertimbangkan dalam penentuan estimasi terbaik atas arus kas pada masa yang akan datang.Akuntansi untuk perubahan nilai wajar (laba atau rugi) derivatif bergantung pada apakah derivatif tersebut telah memenuhi persyaratan sebagai bagian dari hubungan lindung nilai dan, dengan demikian, ada alasan untuk memilikinya.

Pengakuan Lindung NilaiLaba atau rugi atas nilai wajar yang memenuhi persyaratan lindung nilai harus diperhitungkan sebagai berikut: Laba atau rugi instrument lindung nilai harus diakui dalam periode berjalan Laba atau rugi (perubahan nilai wajar) dari aktiva/liabilitas yang dilindungi yang diakibatkan risiko yang dilindungi mengakibatkan penyelesaian terhadap nilai tercatat dari aktiva/liabilitas yang dilindungi dan diakui sebagai laba/rugi periode berjalan.Apabila aktiva/liabilitas yang dilindungi diukur pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar dilaporkan sebagai bagian ekuitas (seperti surat berharga yang tersedia untuk dijual), penyesuaian untuk nilai tercatat transaksi/saldo yang dilindung nilainya sebagaimana dijelaskan pada paragraph 30 harus diakui sebagai laba/rugi dan tidak sebagai bagian ekuitas untuk saling menghapuskan laba atau rugi instrumen lindung nilai.

Suatu entitas harus menghentikan perlakuan akuntansi atas lindung nilai seperti yang dijelaskan dalam paragraf 41 dan 43 sejak salah satu dari hal-hal berikut terjadi: salah satu kriteria dalam paragraf 41 dan 43 tidak lagi dipenuhi; derivatif telah kadaluarsa, dijual, dihentikan atau direalisasi; atau entitas yang bersangkutan membatalkan perlindungan nilai arus kas.Jika, berdasarkan persyaratan dari prinsip akuntansi yang diterima umum, suatu kerugian penurunan nilai aktiva diakui atau suatu liabilitas tambahan diakui atas liabilitas yang berhubungan dengan transaksi yang diperkirakan akan terjadi dan yang dilindungi, saldo laba bersih setelah saling hapus yang tercatat dalam akumulasi pendapatan komprehensif lain yang semula diakui dalam bagian ekuitas secara terpisah harus segera direklasifikasi menjadi laba/rugi. Demikian juga jika pemulihan kembali nilai aktiva atau liabilitas terjadi sehubungan dengan transaksi yang diperkirakan akan terjadi, saldo rugi setelah saling hapus yang tercatat dalam pendapatan komprehensif lain yang semula diakui dalam bagian ekuitas secara terpisah harus segera direklasifikasi menjadi laba/rugi dalam periode berjalan.

PENGUKURANPengukuran transaksi yang menggunakan instrumen keuangan seperti yang dibahas di PSAK 55 revisi 2006, yaitu:1. Pengukuran Awal Aset Keuangan dan Liabilitas KeuanganPada saat pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, entitas mengukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapatdiatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitanaset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut.2. Pengukuran Aset Keuangan setelah Pengakuan AwalSetelah pengakuan awal, entitas mengukur aset keuangan, termasuk derivatif yang diakui sebagai aset, pada nilai wajarnya, tanpa harus dikurangi biaya transaksi yang mungkin timbul saat penjualan, atau pelepasan lain.3. Pengukuran Liabilitas Keuangan setelah Pengakuan AwalSetelah pengakuan awal, entitas mengukur seluruh liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.4. Pertimbangan dalam Pengukuran Nilai WajarBukti terbaik dari nilai wajar adalah harga kuotasi di pasar yang aktif. Apabila pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, entitas menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Tujuan penggunaan teknik penilaian adalah untuk menetapkan berapa sesungguhnya harga transaksi pada tanggal pengukuran dalam suatu pertukaran yang wajar yang dimotivasi oleh pertimbangan-pertimbangan bisnis yang normal. Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar terkini antara pihak-pihak yang mengerti, berkeinginan, jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskonto dan option pricing model. Apabila terdapat teknik penilaian yang biasa digunakan pelaku pasar untuk menilai harga instrumen dan bahwa teknik tersebut telah teruji untuk memberikan estimasi yang handal atas harga yang diperoleh pada transaksi pasar yang aktual, entitas menggunakan teknik tersebut. Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunaan input yang bersifat spesifik dari entitas. Teknik tersebut menyatukan semua faktor yang akan dipertimbangkan pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang diterima untuk menilai harga instrumen keuangan. Secara periodik, entitas menyesuaikan teknik penilaian dan menguji validitasnya menggunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atas instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan ulang) atau berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi yang tersedia. Nilai wajar liabilitas keuangan dengan fitur dapat ditarik kembali sewaktu-waktu (misalnya tabungan) adalah minimal sama dengan jumlah yang terutang pada saat penarikan, didiskontokan dari tanggal pertama jumlah tersebut dapat diminta untuk dibayar.5. ReklasifikasiEntitas tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan. Jika, karena perubahan intensi atau kemampuan entitas, instrumen tersebut tidak tepat lagi diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka investasi tersebut harus direklasifikasi menjadi investasi tersedia untuk dijual dan diukur kembali pada nilai wajarnya. Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi yang cukup signifikan atas investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan tidak memenuhi salah satu kriteria, maka sisa investasi dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasikan menjadi investasi tersedia untuk dijual. Jika ukuran yang handal tersedia dari yang sebelumnya tidak tersedia untuk aset keuangan atau liabilitas keuangan, dan aset atau liabilitas tersebut harus diukur pada nilai wajar dan maka aset atau liabilitas diukur kembali pada nilai wajar. Jika, karena perubahan intensi atau kemampuan entitas atau dalam situasi yang jarang terjadi dalam hal ukuran yang handal atas nilai wajar tidak lagi tersedia atau karena persyaratan dua tahun buku sebelumnya telah terlewati, maka lebih tepat untuk mencatat aset keuangan atau liabilitas keuangan pada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi dari pada menggunakan nilai wajar. Nilai wajar dari nilai tercatat atas aset keuangan atau liabilitas keuangan pada tanggal tersebut menjadi biaya perolehan baru atau biaya perolehan diamortisasi baru, mana yang dapat diterapkan. Setiap keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui secara langsung dalam ekuitas dicatat dengan cara sebagai berikut:(a) Dalam hal aset keuangan memiliki jatuh tempo yang tetap, maka keuntungan atau kerugian yang terjadi diamortisasi pada laporan laba rugi selama sisa umur investasi dimiliki hingga jatuh tempo dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Setiap perbedaan antara biaya perolehan diamortisasi baru dengan nilai jatuh tempo juga diamortisasi selama sisa umur aset keuangan tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif, serupa dengan amortisasi yang dilakukan terhadap premi atau diskonto. Jika aset keuangan selanjutnya mengalami penurunan nilai, maka setiap keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi.(b)Dalam hal aset keuangan tidak memiliki jatuh tempo yang tetap, maka keuntungan atau kerugian tetap diakui dalam ekuitas sampai aset keuangan tersebut dijual atau dilepaskan dan pada saat itu keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi. Jika aset keuangan tersebut kemudian mengalami penurunan nilai, maka keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi.6. Keuntungan dan Kerugian Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset KeuanganKeuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan yang bukan merupakan bagian dari hubungan lindung nilai diakui sebagai berikut:(a) Keuntungan atau kerugian atas aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai instrumen yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi.(b) Keuntungan atau kerugian atas aset keuangan tersedia untuk dijual diakui secara langsungdalam ekuitas, yaitu melalui laporan perubahan ekuitas, kecuali untuk kerugian akibat penurunan, dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat yang sama keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi. Namun, bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif diakui pada laporan laba rugi.

PENYAJIAN Berdasarkan PSAK 50 (revisi 2006), penyajian derivative meliputi sebagai berikut:1. Liabilitas dan EkuitasPenerbit instrumen keuangan pada saat pengakuan awal harus mengklasifikasikan instrumen tersebut atau komponen-komponennya sebagai liabilitas keuangan, aset keuangan, atau instrumen ekuitas sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan, aset keuangan, dan instrumen ekuitas.Untuk menentukan apakah instrumen keuangan merupakan instrumen ekuitas, dan bukan merupakan liabilitas keuangan, maka instrumen tersebut merupakan instrumen ekuitas jika, dan hanya jika, kedua kondisi (a) dan (b) berikut terpenuhi:a. Instrumen tersebut tidak memiliki liabilitas kontraktual: untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain; atau untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas lain dengan kondisi yang berpotensi merugikan penerbitb. Jika instrumen tersebut akan atau mungkin diselesaikan dengan instrumen ekuitas milik penerbit, instrumen tersebut merupakan: non derivatif yang tidak memiliki liabilitas kontraktual bagi penerbitnya untuk menyerahkan suatu jumlah yang variabel (variable number) dari instrumen ekuitas miliknya; atau derivatif yang akan diselesaikan hanya oleh penerbitnya melalui pertukaran sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lain untuk suatu jumlah yang telah ditetapkan (fixed amount) dari instrumen ekuitas milik entitas. Untuk tujuan ini, instrumen ekuitas milik penerbit tidak termasuk instrumen yang mereka sendiri merupakan kontrak untuk menerima atau menyerahkan instrumen ekuitas milik penerbit tersebut di masa yang akan datang.

2. Liabilitas kontraktualTermasuk liabilitas yang berasal dari instrumen keuangan derivatif, yang akan atau dapat menyebabkan adanya penerimaan atau penyerahan instrumen ekuitas milik penerbit di masa yang akan datang, namun tidak memenuhi kondisi (a) dan (b) di atas, bukan merupakan instrumen ekuitas.3. Tanpa Liabilitas Kontraktual untuk Menyerahkan Kas atau Aset Keuangan LainnyaFitur penting dalam membedakan antara liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas adalah adanya liabilitas kontraktual satu pihak dari instrumen keuangan (penerbit), untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pihak lainnya (holder), atau untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan pemegang instrumen ekuitas (holder) dalam kondisi yang berpotensi merugikan pihak penerbit. Walaupun pemegang instrumen ekuitas mungkin berhak menerima dividen atau bentuk distribusi ekuitas lainnya secara pro rata, pihak penerbit tidak memiliki liabilitas kontraktual untuk melakukan distribusi tersebut karena penerbit instrumen ekuitas tidak diwajibkan untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya kepada pihak lain. Instrumen Keuangan Majemuk (Compound Financial Instruments)Penerbit instrumen keuangan non derivatif mengevaluasi persyaratan instrumen keuangannya untuk menentukan apakah instrumen tersebut mengandung komponen ekuitas dan liabilitas. Komponen-komponen tersebut harus diklasifikasikan secara terpisah sebagai liabilitas keuangan, aset keuangan, atau instrumen ekuitas. Entitas mengakui secara terpisah komponen-komponen instrumen keuangan yang:(a) menimbulkan liabilitas keuangan bagi entitas; dan(b) memberikan opsi bagi pemegang instrumen untuk mengkonversi instrumen keuangan tersebut menjadi instrumen ekuitas dari entitas yang bersangkutan. Saling Hapus Antar-aset Keuangan dan Liabilitas KeuanganAset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika, dan hanya jika, entitas: (a) saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan (b) berniat untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan. Dalam akuntansi untuk transfer atas aset keuangan yang tidak memenuhi kualifikasi penghentian pengakuan, maka entitas tidak boleh melakukan saling hapus aset keuangan yang ditransfer dan liabilitas terkait.PENGUNGKAPANSuatu entitas yang memiliki atau menerbitkan instrument derivatif (atau non-derivatif yang ditujukan untuk dan memenuhi syarat sebagai instrumen lindung nilai, harus mengungkapkan hal sebagai berikut:1. tujuan pemilikan atau penerbitan instrumen tersebut,2. latar belakang yang diperlukan untuk memahami tujuan tersebut,3. strategi untuk mencapai tujuan tersebut.Penjelasan yang dibuat harus dapat membedakan antara instrumen derivatif (dan instrumen non-derivatif) yang ditujukan sebagai instrumen lindung nilai wajar, instrumen derivatif yang ditujukan sebagai instrumen lindung nilai arus kas, instrumen derivatif (dan instrumen non-derivatif) yang ditujukan sebagai instrumen lindung nilai atas risiko valuta asing dari investasi bersih pada kegiatan usaha di luar negeri, dan derivatif yang lain. Penjelasan tersebut juga harus mengindikasikan kebijakan manajemen risiko entitas yang bersangkutan untuk setiap jenis lindung nilai, termasuk penjelasan mengenai aktiva/liabilitas dan jenis transaksi yang dilindungi. Untuk instrumen derivatif yang tidak ditujukan sebagai instrumen lindung nilai, penjelasan yang dibuat harus menyatakan tujuan dari aktivitas derivatif yang dilakukan.Pengungkapan kualitatif mengenai tujuan dan strategi entitas tersebut untuk penggunaan instrumen derivatif akan lebih bermanfaat jika tujuan dan strategi dijelaskan sehubungan dengan profil manajemen risiko keseluruhan dari entitas yang bersangkutan (hanya disarankan).Pengungkapan dalam laporan keuangan lengkap untuk setiap periode pelaporan harus meliputi hal-hal sebagai berikut:1. Lindung Nilai atas Nilai Wajar Untuk instrumen derivatif, dan instrumen non-derivatif yang dapat menimbulkan laba atau rugi transaksi valuta asing sesuai dengan PSAK 10, yang ditujukan untuk dan telah memenuhi syarat sebagai instrumen lindung nilai wajar untuk masing-masing aktiva/liabilitas yang dilindungi:a. Laba/rugi bersih yang diakui dalam periode pelaporan yang mencerminkan ketidakefektifan suatu lindung nilai dan komponen dari laba/rugi instrumen derivatif, jika ada, yang dikecualikan dari penilaian efektivitas suatu lindung nilai dan penjelasan mengenai dimana laba atau rugi bersih dilaporkan, dalam laporan laba rugi atau dalam laporan kinerja keuangan yang lain.b. Jumlah laba/rugi bersih yang diakui pada saat komitmen yang dilindungi tidak lagi memenuhi syarat sebagai lindung nilai atas nilai wajar.2. Lindung Nilai Arus KasUntuk instrumen derivatif yang ditujukan untuk dan memenuhi persyaratan sebagai instrumen lindung nilai arus kas dan untuk masing-masing transaksi yang dilindungi nilainya:a. Laba/rugi bersih yang diakui pada periode pelaporan yang mencerminkan: ketidakefektifan suatu lindung nilai dan komponen laba/rugi instrumen derivatif, jika ada, yang dikecualikan dari penilaian efektivitas suatu lindung nilai dan penjelasan mengenai dimana laba atau rugi bersih dilaporkan, dalam laporan laba/rugi atau dalam laporan kinerja keuangan yang lain.b. Penjelasan mengenai transaksi atau kejadian lain yang mengakibatkan reklasifikasi laba atau rugi yang dilaporkan dalam akumulasi pendapatan komprehensif lain yang semula dilaporkan terpisah dalam bagian ekuitas menjadi laba/rugi, dan perkiraan jumlah bersih atas laba atau rugi yang tersisa pada tanggal pelaporan yang diperkirakan akan direklasifikasi menjadi laba/rugi dalam periode 12 bulan mendatang.c. Jangka waktu maksimum lindung nilai atas risiko fluktuasi arus kas pada masa yang akan datang untuk transaksi yang diperkirakan akan terjadi kecuali perkiraan transaksi yang berhubungan dengan pembayaran beban bunga mengambang atas instrumen keuangan yang ada.d. Jumlah laba atau rugi yang direklasifikasi sebagai laba/rugi akibat dari dihentikannya lindung nilai arus kas, karena terdapat kemungkinan bahwa transaksi yang diperkirakan, tidak akan terjadi.3. Lindung Nilai atas Investasi Bersih pada Kegiatan Usaha di Luar NegeriUntuk instrumen derivatif, dan instrumen non-derivatif yang dapat menimbulkan laba atau rugi transaksi valuta asing, yang ditujukan untuk dan memenuhi persyaratan sebagai instrument lindung nilai risiko valuta asing atas investasi bersih pada kegiatan usaha luar negeri, jumlah bersih laba/rugi yang dimasukkan dalam penyesuaian penjabaran kumulatif (cumulative translation adjustments) selama periode pelaporan diungkapkan.Pengungkapan kuantitatif atas transaksi derivatif akan lebih bermanfaat, dan kemungkinan terjadinya salah pengertian dapat dikurangi, jika informasi serupa mengenai instrumen keuangan lainnya atau aktiva dan liabilitas non-keuangan yang berkaitan dengan instrumen derivatif karena suatu aktivitas, juga diungkapkan.

Pelaporan Perubahan Komponen EkuitasSuatu entitas harus menyajikan laba/rugi dari instrument derivatif yang ditujukan dan memenuhi syarat sebagai instrument lindung nilai arus kas, sebagai klasifikasi yang terpisah dalam bagian ekuitas lain.Suatu entitas harus mengungkapkan secara terpisah saldo awal dan akhir akumulasi laba dan rugi transaksi derivatif, perubahan bersih yang berhubungan transaksi lindung nilai pada periode berjalan, dan jumlah bersih dari reklasifikasi ke dalam laba/rugi yang disajikan sebagai bagian ekuitas.18