obligasi dan derivatif

Upload: lyta-qodrine-tjondronegoro

Post on 02-Mar-2016

74 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

OBLIGASIPengertianJenis-jenis ObligasiPenerbit ObligasiKarakteristik ObligasiResiko-resiko ObligasiJenis Obligasi diIndonesia dan Pasar ObligasiManfaat atau keuntungan Investasi ObligasiHarga ObligasiPerhitungan ObligasiDERIVATIFPengertianJenis-jenis DerivatifKarakteristik DerivatifManfaat DerivatifPerhitungan Derivatif

TRANSCRIPT

Slide 1

TUGAS KELOMPOK EKONOMIKelompok : 5Anggota Kelompok :FirdaniatiHana.O.S.SilaenLyta QodrineMichael PaulMerzaMateri Yang Dibahas yaitu :OBLIGASIPengertianJenis-jenis ObligasiPenerbit ObligasiKarakteristik ObligasiResiko-resiko ObligasiJenis Obligasi diIndonesia dan Pasar ObligasiManfaat atau keuntungan Investasi ObligasiHarga ObligasiPerhitungan Obligasi

DERIVATIFPengertianJenis-jenis DerivatifKarakteristik DerivatifManfaat DerivatifPerhitungan Derivatif

Pengertian ObligasiObligasi (bond )adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak pengakuan hutang atas pinjaman yang diterima oleh penerbit obligasi dari pemberi pinjaman (pemodal) Berinvestasi (membeli) Obligasi : meminjamkan uang Menerbitkan Obligasi : berhutang uang

Jenis-Jenis ObligasiObligasi memiliki beberapa jenis yang berbeda, yaitu:Dilihat dari sisi penerbit:Corporate Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang berbentuk badan usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha swasta. Government Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.Municipal Bond: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untut membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan publik (public utility).Dilihat dari sistem pembayaran bunga:Zero Coupon Bonds: obligasi yang tidak melakukan pembayaran bunga secara periodik. Namun, bunga dan pokok dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo.Coupon Bonds: obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya.Fixed Coupon Bonds: obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan akan dibayarkan secara periodik.Floating Coupon Bonds: obligasi dengan tingkat kupon bunga yang ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan (benchmark) tertentu seperti average time deposit (ATD) yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank pemerintah dan swasta.

Jenis-Jenis ObligasiDilihat dari hak penukaran/opsi:Convertible Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk mengkonversikan obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham milik penerbitnya.Exchangeable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menukar saham perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya.Callable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.Putable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya:Secured Bonds: obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak ketiga. Dalam kelompok ini, termasuk didalamnya adalah:Guaranteed Bonds: Obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin denan penangguangan dari pihak ketigaMortgage Bonds: obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan agunan hipotik atas properti atau asset tetap.Collateral Trust Bonds: obligasi yang dijamin dengan efek yang dimiliki penerbit dalam portofolionya, misalnya saham-saham anak perusahaan yang dimilikinya.Unsecured Bonds: obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan tertentu tetapi dijamin dengan kekayaan penerbitnya secara umum.Dilihat dari segi nilai nominal:Konvensional Bonds: obligasi yang lazim diperjualbelikan dalam satu nominal, Rp 1 miliar per satu lot.Retail Bonds: obligasi yang diperjual belikan dalam satuan nilai nominal yang kecil, baik corporate bonds maupun government bonds.

Jenis-Jenis ObligasiDilihat dari segi perhitungan imbal hasil:Konvensional Bonds: obligasi yang diperhitungan dengan menggunakan sistem kupon bunga.Syariah Bonds: obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini dikenal dua macam obligasi syariah, yaitu:Obligasi Syariah Mudharabah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad bagi hasil sedemikian sehingga pendapatan yang diperoleh investor atas obligasi tersebut diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten.Obligasi Syariah Ijarah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad sewa sedemikian sehingga kupon (fee ijarah) bersifat tetap, dan bisa diketahui/diperhitungkan sejak awal obligasi diterbitkan.

Penerbit ObligasiPenerbit obligasi ini sangat luas, hampir setiap badan hukum dapat menerbitkanobligasi, namun peraturan yang mengatur mengenai tata cara penerbitan obligasi inisangat ketat . Penggolongan penerbit obligasi biasanya terdiri atas:Lembaga supranasional, seperti misalnyaBank Investasi Eropa(European Investment Bank) atauBank Pembangunan Asia(Asian Development Bank).Pemerintah suatu negaramenerbitkanobligasi pemerintahdalam mata uang negaranya maupun Obligasi pemerintah dalam denominasivaluta asingyang biasa disebut denganobligasi internasional(sovereign bond).Sub-sovereign,propinsi, negara atau otoritas daerah . Di Amerika dikenal sebagaiObligasi daerah(municipal bond). DiIndonesiadikenal sebagaiSurat Utang Negara(SUN)[1]Lembaga Pemerintah. Obligasi ini biasa juga disebutagency bonds, atauagencies.Perusahaanyang menerbitkanobligasi swasta.Special purpose vehiclesadalah perusahaan yang didirikan dengan suatu tujuan khusus guna menguasai aset tertentu yang ditujukan guna penerbitan suatu obligasi yang biasa disebutEfek Beragun Aset.

Karakteristik Obligasi1. Nilai obligasi (jumlah dana yang dipinjam)Dalam penerbitan obligasi, maka perusahaan akan dengan jelas menyatakan jumlah dana yang dibutuhkan yang dikenal dengan istilah jumlah emisi obligasi. Penentuan besar kecilnya jumlah penerbitan obligasi berdasarkan aliran arus kas perusahaan, Kebutuhan, serta kinerja bisnis perusahaan.

2. Jangka waktu obligasiSetiap obligasi mempunyai masa jatuh tempo atau berakhirnya masa pinjaman (maturity). Secara umum masa jatuh tempo obligasi adalah 5 tahun. Ada yang 1 tahun, adapula yang 10 tahun. Semakin pendek jangka waktu obligasi maka akan semakin diminati oleh investor, karena dianggap risikonya kecil.

3. Principal dan Coupon rateNilai prinsipal obligasi adalah sejumlah uang yang disetujui oleh penerbit obligasi agar dibayarkan kepada pemegang obligasi pada masa jatuh tempo. Jumlah ini biasa berhubungan dengan redemption value, maturity value, par value or face value. Coupon rate juga disebut nominal rate, adalah tingkat bunga yang disetujui penerbit untuk dibayar kepada pemegang obligasi setiap tahun. Besarnya pembayaran bunga setiap tahunkepada pemilik obigasi selama jangka waktu obligasi dinamakan coupon.Tingkat persentase coupon dikali nilai prinsipal obligasi menghasilkan besarnya coupon. Contohnya, obligasi dengan 8% coupon rate dan nilai par nya adalah $1,000 akan membayar bunga per tahun sebesar $80.

4. Jadwal pembayaranKewajiban pembayaran kupon obligasi oleh perusahaan penerbit, dilakukan secara berkala sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, bisa dilakukan triwulan, semesteran, atau tahunan.

5. Diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah (Levy 29-30).

Resiko-resiko dalam obligasiInterest-Rate RiskHarga dari sebuah obligasi akan berubah pada arah yang berlawanan dari perubahan tingkat bunga: Jika tingkat suku bunga naik, maka harga obligasi akan turun. Begitu pula sebaliknya, jika suku bunga turun maka harga obligasi akan naik. Jika seorang investor harus menjual obligasi sebelum jatuh tempo, peningkatan tingkat suku bunga bermakna bahwa investor akan mengalami capital loss (missal investor menjual obligasi dibawah harga beli). Risiko jenis ini dikenal dengan interest-rate risk atau market risk. Risiko ini merupakan risiko yang pada umumnya dialami oleh investor pada pasar obligasi

Reinvestment RiskVariabilitas pada tingkat reinvestment akibat adanya perubahan pada tingkat bunga pasar dinamakan reinvestment risk.

Call RiskSebagian perusahaan menetapkan untuk menarik atau membeli obligasi yang diterbitkannya pada harga dan waktu tertentu. Hal ini menyebabkan investor akan mengalami call risk dimana pada tanggal tertentu perusahaan penerbit obligasi akan menarik kembali obligasinya.

Default RiskDefault Risk juga berkaitan dengan risiko gagal bayar, artinya risiko penerbit obligasi yang mengalami kebangkrutan. Akibat adanya risiko ini, obligasi yang memiliki Default Risk dalam perdagangan di pasar obligasi mempunyai harga yang rendah dibandingkan dengan U.S Treaasury securities. Dilain pihak, obligasi ini dalam perdagangan di pasar obligasi memiliki yield yang lebih besar dari treasury bond.

Risiko-risiko dalam obligasi5. Inflation RiskPeningkatan Inflation risk atau purchasing power risk disebabkan oleh bervariasinya nilai aliran kas yang diterima oleh investor akibat dampak adanya security due inflasi. Contohnya jika investor membeli obligasi pada coupon rate sebesar 7%, tetapi tingkat inflasi adalah 8%, maka purchasing power aliran kas secara nyata akan dikurangi.

6. Exchange-Rate RiskObigasi yang diperdagangkan denominasivaluta asing, memiliki nilai yang tidak dapat diketahui dengan pasti. Nilai obligasi dalam mata uang lokal baru dapat diketahui ketika pembayaran kupon atau nilai pokok pinjaman terjadi.

7. Liquidity RiskLiquidity atau marketable risk bergantung pada kemudahan suatu obligasi untuk dijual kembali sebesar nilai obligasinya.

8. Volatility RiskHarga suatu jenis obligasi tertentu bergantung pada tingkat suku bunga dan faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi nilai obligasi tersebut. Perubahan pada faktor-faktor tersebut berpengaruh pada harga obligasi. Risiko jenis ini dikenal dengan volatility risk

Jenis obligasi di Indonesia & Pasar obligasiJenis obligasi di IndonesiaSecara umum jenis obligasi dapat dilihat dari penerbitnya, yaitu, Obligasi perusahaan danObligasi pemerintah. Obligasipemerintah sendiri terdiri dalam beberapa jenis, yaitu:Obligasi Rekap, diterbitkan guna suatu tujuan khusus yaitu dalam rangka Program Rekapitalisasi Perbankan;Surat Utang Negara(SUN), diterbitkan untuk membiayai defisit APBN;Obligasi Ritel Indonesia(ORI), sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN namun dengan nilai nominal yang kecil agar dapat dibeli secara ritel;Surat Berharga Syariah Negaraatau dapat juga disebut "obligasi syariah" atau "obligasi sukuk", sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN namun berdasarkan prinsip syariah.

2.Pasar obligasiSebagai suatu efek, obligasi bersifat dapat diperdagangkan.Ada dua jenis pasar obligasi yaitu:1. Pasar Primer Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi saat mulai diterbitkan. Salah satu persyaratan ketentuanPasar Modal, obligasi harus dicatatkan dibursa efekuntuk dapat ditawarkan kepada masyarakat, dalam hal ini lazimnya adalah diBursa Efek Surabaya(BES) sekarang Bursa Efek Indonesia (BEI).2. Pasar Sekunder Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi setelah diterbitkan dan tercarat di BES, perdagangan obligasi akan dilakukan di Pasar Sekunder. Pada saat ini, perdagangan akan dilakukan secara Over the Counter (OTC). Artinya, tidak ada tempat perdagangan secara fisik. Pemegang obligasi serta pihak yang ingin membelinya akan berinteraksi dengan bantuan perangkat elektronik seperti email,online trading, atau telepon.

Manfaat atau Keuntungan Investasi Obligasi1). Bunga atau coupon; adalah imbal hasil yang dibayar secara regulersesuai dengan ketentuan awal pada penerbitannya sampai dengan jatuhtempo, bunga ditetapkan dalam prosentase dari nilai nominal.2). Capital gain; adalah keuntungan yang didapat oleh pemilik obligasiapabila ia menjualnya sebelum tanggal jatuh tempo dengan harga lebihtinggi dari harga pembeliannya.3). Hak klaim sebelum saham; apabila emiten bangkrut dan perusahaandilikuidasi maka pemegang obligasi memiliki hak klaim atas aktivaperusahaan bersama kreditor lainnya mendahului pemegang saham,karena obligasi adalah bersifat hutang.

Harga ObligasiBerbeda dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentuk mata uang, harga obligasi dinyatakan dalam persentase (%), yaitu persentase dari nilai nominal.Ada 3 (tiga) kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan, yaitu:Par (nilai Pari): Harga Obligasi sama dengan nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual pada harga 100%, maka nilai obligasi tersebut adalah 100% x Rp 50 juta = Rp 50 juta.at premium (dengan Premi): Harga Obligasi lebih besar dari nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal RP 50 juta dijual dengan harga 102%, maka nilai obligasi adalah 102% x Rp 50 juta = Rp 51 juta.at discount (dengan Discount): Harga Obligasi lebih kecil dari nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual dengan harga 98%, maka nilai dari obligasi adalah 98% x Rp 50 juta = Rp 49 juta.

Cara Perhitungan ObligasiObligasi (bond = B) adalah surat hutang yang diterbitkan atau dijual oleh sebuah perusahaan atau pemerintah pada saat meminjam uang dari masyarakat untuk jangka waktu panjang.Nilai nominal (par value / face value = F) adalah jumlah pokok obligasi yang akan dibayar pada saat obligasi jatuh tempo.Kupon ( C ) adalah nilai pembayaran bunga yang dinyatakan atas obligasi.Tarif Kupon (coupon rate = r ) adalah nilai kupon tahunan dibagi dengan nilai nominal obligasi. Tarif kupon ini setara dengan tingkat suku bunga untuk pinjaman di bank.Tanggal Jatuh Tempo (maturity date) adalah tanggal tertentu yang digunakan untuk pembayaran pokok (nilai nominal) obligasi.Hasil Sampai Jatuh Tempo (Yield to Maturity / YTM) adalah tingkat pengembalian (hasil) yang diharapkan pasar atas obligasi.Persamaan untuk menghitung Harga ObligasiHarga Obligasi = C x PVIFa + FV x PFIFC = nilai kuponPVIFa = [ 1 (1+r)^(-t) ] / rPVIF = 1/(1+r)t^t = (1+r)^(-t)r = tarif kupont = banyaknya periode pembayaran kuponFV = face value = nilai nominal obligasi

Cara Perhitungan ObligasiContoh :Obligasi yang bernilai nominal Rp 10 juta dengan tarif kupon 14%setahun. Kupon dibayarkan setiap 6 bulan. Obligasi tersebut akan jatuh tempo dalam waktu 7 tahun dan memiliki YTM 16%. Hitunglah harga obligasinya.1 tahun = 2 periode pembayaran kupon, sehingga t = 7 tahun x 2 periode / tahun = 14 periodeR per periode = 14% /2 = 7% per periode ( 1 periode = 1 semester)YTM per periode = 16%/2 = 8% per periode.Kupon per periode = 7% x Rp 10 juta = Rp 700.000PVIFa =[1 (1+8%)^(-14)] / 8% = 8,244236983PVIF= (1+8%) ^ (-14) = 0,340461041Harga Obligasi (B) = Rp 700.000 x 8,244236983 + Rp 10.000.000 x 0,340461041 = Rp 9.175.576,30

Pengertian DerivatifDerivatif merupakan bentuk instrumen lain yang diperdagangkan di pasar modal selain saham dan obligasi. Derivatif merupakan instrumen turunan efekyang dibentuk berdasarkan suatu jaminan asset efek tertentu atau underlying asset.

Jenis Jenis DerivatifWaran (warrant)adalah hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan harga yang sudah ditentukan. Biasanya waran dijual bersamaan dengan surat berharga lainnya, misalnya obligasi atau saham. Penerbit waran harus mempunyai saham yang nantinya akan dikonversi oleh pemegang waran. Jika obligasi atau saham yang disertai waran telah masuk ke pasar, maka baik obligasi, saham, maupun waran dapat perdagangkan secara terpisah. Waran diterbitkan dengan tujuan agar investor tertarik membeli saham ataupun obligasi yang diterbitkan emiten. Pada saat keadaan tertentu, misalnya pada saat suku bunga bank yang tinggi, pemodal akan lebih senang menginvestasikan dananya ke bank. Namun apabila emiten menerbitkan obligasi yang memiliki bunga lebih tinggi daripada bunga bank, maka hal tesebut akan memberatkan keuangan emiten, sebaliknya apabila menerbitkan obligasi dengan bunga rendah, kemungkinan besar akan tidak laku di pasaran. Oleh sebab itu, agar obligasi memiliki bunga rendah dan dapat menarik minat investor, maka obligasi diterbitkan dengan disertai waran.

Jenis Jenis DerivatifBukti right (Right issued) merupakan hak bagi pemodal membeli saham baru yang dikeluarkan emiten. Karena merupakan hak, maka investor tidak terikat harus membelinya. Right issue atau bukti right merupakan produk turunan dari saham. Kebijaksanaan right issue merupakan upaya emiten untuk menambah saham yang beredar, guna menambah modal perusahaan. Sebab dengan pengeluaran saham baru itu, berarti pemodal harus mengeluarkan uang untuk membeli saham yang berasal dari right issue. Kemudian uang ini akan masuk ke modal perusahaan. Biasanya harga saham right issue lebih murah dari saham lama. Karena membeli right issue berarti membeli hak untuk membeli saham maka jika pemodal menggunakan haknya otomatis pemodal telah melakukan pembelian saham. Dengan demikian maka imbalan yang akan didapat oleh pembeli right issue adalah sama dengan membeli saham yaitu dividen dan capital gain.

Karakteristik DerivatifNilainya berubah sebagai akibat dari perubahan dalam suku bunga, harga instrumen keuangan, harga komoditas, nilai tukar mata uang asing, indeks harga atau indeks suku bunga, peringkat kredit atau indeks kredit, atau variabel lainnya yang telah ditentukan, sepanjang untuk variabel non keuangan bukan merupakan variabel yang ditentukan secara khusus bagi para pihak dalam kontrak tersebut (sering disebut dengan variabel yang mendasari).tidak memerlukan investasi awal neto atau memerlukan investasi awal neto dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan untuk kontrak sejenis lainnya yang diperkirakan akan menghasilkan pengaruh yang sama terhadap perubahan faktor pasar; dandiselesaikan pada tanggal tertentu di masa mendatangManfaat Bukti RightInvestor memiliki hak istimewa untuk membeli saham baru pada harga yang telah ditetapkan dengan menukarkan Bukti Right yang dimilikinya. Hal ini memungkinkan investor untuk memperoleh keuntungan dengan membeli saham baru dengan harga yang lebih murah. Contoh: Jika seorang investor membeli Bukti Right di Pasar Sekunder pada harga Rp 200, dengan harga pelaksanaan (exercise price) Rp 1.500. Pada tanggal pelaksanaan, harga saham perusahaan X diasumsikan melonjak hingga Rp 2.000 per lembar. Ia dapat membeli saham PT.X hanya dengan membayar Rp 1.700, yaitu Rp 1.500 (harga pelaksanaan) +Rp 200 (harga Right). Setelah itu, investor tersebut akan memperoleh keuntungan Rp 300 yang berasal dari Rp 2.000 Rp 1.700.Bukti Right dapat diperdagangkan pada Pasar Sekunder, sehingga investor dapat menikmati capital gain saat harga jual dari Bukti Right tersebut lebih besar dari harga belinya.

Resiko Investasi pada Bukti RightJika harga saham pada periode pelaksanaan jatuh dan menjadi lebih rendah dari harga pelaksanaan, maka investor tidak akan mengkonversikan Bukti Right tersebut, sementara itu investor akan mengalami kerugian atas harga beli Bukti Right. Contoh: Seorang investor membeli Bukti Right di Pasar sekunder pada harga Rp 200 dengan harga pelaksanaan Rp 1.500. pada periode pelaksanaan, harga saham turun menjadi Rp. 1,200 per saham. Investor tersebut tentunya tidak akan menukarkan Bukti Right yang dimilikinya, karena jika ia melakukannya, maka ia harus membayar Rp 1.700 (Up 1.500 harga pelaksanaan + Rp 200 harga right). Sementara itu, jika ia tidak menukarkan Bukti Right yang dimilikinya, ia mengalami kerugian Rp 200 atas harga Right tersebut.Bukti Right dapat diperdagangkan pada pasar sekunder, sehingga investor dapat mengalami kerugian (capital loss), ketika harga jual dari Bukti Right tersebut lebih rendah dari harga belinya

Manfaat WaranPemilik waran memiliki hak untuk membeli saham baru perusahaan dengan harga yang lebih rendah dari harga saham tersebut di Pasar Sekunder. Hal ini dilakukan dengan menukarkan waran yang dimilikinya ketika harga saham perusahaan tersebut melebihi harga pelaksanaan.Contoh: Jika seorang investor membeli waran pada harga Rp 200 per lembar dengan harga pelaksanaan Rp 1.500, dan pada tanggal pelaksanaan, harga saham perusahaan meningkai menjadi Rp 1.800 per saham, maka ia akan membeli saham perusahaan tersebut dengan harga hanya Rp 1.700 (Rp 1.500 + Rp 200). Jika ia langsung membeli saham perusahaan tersebut di pasar sekunder, ia harus mengeluarkan Rp 1.800 persaham.Apabila waran diperdagangkan di Bursa, maka pemilik waran mempunyai kesempatan untuk memperoleh keuntungan (capital gain). Hal ini dapat terjadi apabila harga jual waran tersebut lebih besar dari harga beli.

Resiko memiliki WaranJika harga saham pada periode pelaksanaan (exerciseperiod) jatuh dan menjadi lebih rendah dari harga pelaksanaannya, investor tidak akan menukarkan waran yang dimilikinya dengan saham perusahaan, sehingga ia akan mengalami kerugian atas harga beli waran tersebut.Contoh: Jika seorang investor membeli waran di Pasar Sekunder dengan harga Rp 200, serta harga pelaksanaan Rp 1.500. Pada tanggal pelaksanaan, harga saham perusahaan yang bersangkutan turun menjadi Rp 1.200. Jika hal tersebut terjadi, maka investor tidak akan menukarkan waran yang dimilikinya, karena ia harus mengeluarkan Rp 1.700 (Rp 1.500 harga pelaksanaan + Rp 200 harga waran). Jika ia tidak menukarkan waran yang dimilikinya, maka kerugian yang ditanggung hanya Rp 200, yaitu harga beli waran tersebut.Karena sifat waran hampir sama dengan saham dan dapat dipat diperdagangkan di bursa, maka pemilik waran juga dapat mengalami kerugian (capitalloss) jika harga beli waran lebih tinggi daripada harga jualnya.

Manfaat atau Keuntungan Investasi Derivatif adalah :Sebagai model investasiumumnyaadalahinvestasijangkapendekSebagaicaralindungnilaidalammenghilangkanresikoInformasihargayaitumencariataumemberikaninformasitentanghargabarangkomodititentntudikemdianhari.FungsispekulatifMembuatfungsimanajemenproduksiberjalandenganbaikdanefisien. Yaituprodusenakanmendapatgambaranpermintaandankebutuhanpasar di masa yang akandatangterhadapproduk yang dihasilkannyaitu, dengancerminanhargadipasar, sehinggakapasitasproduksidanpenyimpanganbarangdapatdisesuaikandengankebutuhantersebut.Untukmencegahgejolakhargapasar yang ekstrimterhadapunderlying asset. Yaitudenganadanyaperdaganganberjangka, makapasarakanbereaksi yang positifterhadappermintaandanpenawaran