deret kuasa
DESCRIPTION
Diktat Mata KTRANSCRIPT
BAB 1 METODE DERET PANGKAT
1. PENDAHULUAN
Sejauh ini kita mencoba untuk menyatakan penyelesaian Persamaan Diferensial
dalam suku-suku fungsi elementer, seperti sin, cos, xn, atau eksponen. Metode
penyelesaian yang akan dibahas ini menyatakan penyelesaian dalam suku-suku deret
pangkat. Namun demikian TIDAK semua fungsi dapat disajikan dengan cara ini, tetapi
hal ini memungkinkan dengan mengambil fungsi analitik.
Metode deret pangkat akan menghasilkan penyelesaian persamaan diferensial
dalam bentuk deret pangkat. Deret pangkat tak hingga di sekitar titik �� berbentuk :
...)()()()( +−+−+−+=−∑∞
=
33
2210
0ooo
n
non xxaxxaxxaaxxa (1.1)
dimana a0, a1, a2, ... adalah konstanta-konstanta yang disebut koefisien deret, x0
adalah suatu konstanta yang disebut pusat dari deret dan x adalah peubah.
Persamaan (1.1) dikatakan Konvergen di titik � = � jika deret tak terhingga
∑∞
=
−0n
non )xc(a konvergen yakni nilai limit dari deret tersebut ada. Jika nilai limitnya
tidak ada, maka deret pangkat tersebut dikatan tidak Konvergen (Divergen) di � = �.
Sedangkan himpunan bilangan riil yang anggota-anggotanya membentuk sebuah
deret pangkat konvergen dinamakan himpunan konvergen. Pengujian suatu deret
konvergen atau tidak pada himpunan tertentu berdasarkan teorema-teorema berikut :
Teorema 1 :
Untuk setiap Deret Pangkat Persamaan (1.1), terdapat sebuah bilangan (0 ≤ ≤ ∞),
disebut sebagai radius of convergen dari deret pangkat, sedemikian sehingga
Persamaan (1.1) dikatakan konvergen mutlak untuk |� − ��| < dan divergen untuk
|� − ��| > .
Teorema 2 : Uji Perbandingan Mutlak
Andaikan Deret Pangkat Persamaan (1.1) sebuah deret yang suku-sukunya tidak sama
dengan nol,
Andaikan
����→� ������� � =
i. Jika < 1, deret konvergen
ii. Jika > 1, deret divergen
iii. Jika = 1, pengujian ini tidak dapat memberikan kepastian
Untuk = 1, tidak dapat disimpulkan; pengujian konvergensi deret dilakukan dengan
berbagai uji ( uji perbandingan, rasio, integral dll.) baik deret positif maupun deret
berganti tanda. Nilai � yang didapatkan dari pengujian di atas disebut radius
konvergensi atau selang konvergensi deret.
Contoh 1:
Tentukan selang konvergensi deret kuasa : ∑ ����(���)����
Jawab :
: = ����→� �� +1� � = ����→� ���"#��"#(��$) (���)
���� � = |3�| ����→�
+ 1 + 2 = |3�| Deret ini konvergen bila < 1. Oleh karena itu, |3�| < 1 a()� *�� < � < ��.
Bila � = −1/3 maka didapatkan deret berganti tanda ∑ (*�)�(���)���� konvergen
(menggunakan uji deret berganti tanda konvergen jika ����→� �� = 0), sedangkan untuk � = 1/3 didapatkan deret ∑ ��
(���)���� divergen
(menggunakan aturan deret harmonik). Jadi radius konvergensi deret kuasa adalah
*�� ≤ � < ��.
Contoh 2:
Tentukan selang konvergensi deret kuasa : ∑ (�*$)�(���),����
Jawab :
: = ����→� �� +1� � = ����→� �(�−2) +1(��$), : (�−2)�
(���), �
= ����→� .(� − 2)���( + 2)$ ∗ ( + 1)$
(� − 2)�. = ����→� � (� − 2)( + 2)$ ∗ ( + 1)$� = |� − 2| ����→�
( + 1)$( + 2)$ = |� − 2|
Deret ini konvergen bila < 1. Oleh karena itu, |� − 2| < 1 a()� 1 < � < 3
Bila � = 1 maka didapatkan deret berganti tanda ∑ (*�)�(���),���� konvergen
(menggunakan uji deret berganti tanda konvergen ����→� �� = 0), sedangkan untuk
� = 3 didapatkan deret ∑ (�)�(���),���� merupakan deret harmonik. Jadi radius
konvergensi deret kuasa adalah 1 ≤ � < 3.
Latihan 1 : Tentukan semua nilai x yang menyebabkan deret berikut ini konvergen !
1. 0 (−2)�(� − 3)�( + 1)
����
2. 0 3� !
����
��
3. 0 (2)*�(� − 1)�( + 1)
����
4. 0 ( )$(� + 2)�2�
����
5. 0 3 ��
���(� − 2)�
6. 0 2$2�$2�2��
2. Turunan dan AntiTurunan PADA DERET PANGKAT
Pada pasal sebelumnya, kita mengetahui bahwa himpunan kekonvergenan deret
pangkat ∑∞
=0n
nn xa adalah sebuah selang I . Selang ini adalah daerah asal sebuah fungsi
baru 3(�), yaitu jumlah deret pangkat itu. Pertanyaannya, apakah kita dapat menyusun
rumus sederhana untuk S(x) tersebut sebagaimana deret geometri yaitu :
111
33
2210
0
<<−−
=++++=∑∞
=
xx
axaxaxaaxa
n
nn ,...
Teorema 3 :
Andaikan S(x) adalah jumlah sebuah deret pangkat pada sebuah selang I; jadi,
...)( ++++===
33
2210
∞
0
∑ xaxaxaaxaxSn
nn
Maka, apabila x ada di dalam I, berlakulah,
i. ∑∑
∞
1
1∞
0 =
−
=
==n
nn
n
nnx xnaxaDxS )()('
...xaxaxaa ++++= 34
2321 432
ii. 1∞
0
0∞
0 00
∑∑
1+
== +== ∫∫
n
nn
xn
n
x
xn
adttadt)t(S
...++++= 43
32
210 4
1
3
1
2
1xaxaxaxa
Contoh 3 :
Gunakan Teorema 3 untuk deret geometri
1111
1 32 <<−++++=−
xxxxx
.,..
Untuk memperoleh rumus-rumus jumlah dua deret baru.
Jawab :
i. Apabila dideferensialkan suku demi suku, kita peroleh
1143211
1 322
<<−++++=−
xxxxx
.,..)(
ii. Sedangkan pengintegralan suku demi suku menghasilkan
1111
1
0 0
3
0
2
00
<<−++++=− ∫ ∫∫∫∫ xdttdttdttdtdt
t
x xxxx
,...
Jadi
− ln(1 − �) = � + �$2 + ��
3 + . . . Apabila x diganti dengan – x dan mengalikan ruas kiri dan kanan dengan −1, kita
peroleh
ln(1 + �) = � − �$2 + ��
3 − �94 + . . .
∴ Jadi dapat disimpulkan bahwa :
232
1
14321
)(...
xxxx
−=++++
< + <== + <>
> + . . . = − ?@(A − <)
< − <== + <>
> − <BB + . . . = ?@(A + <)
Latihan 2 : Tentukan deret pangkat untuk setiap fungsi berikut ini dengan memodifikasi deret
geometri pada Contoh 3.
1. 21
1
x+
2. 21
1
)( x−
3. xx 1== tanarctan
3. TITIK ANALITIK
Suatu fungsi C dikatakan analitik pada titik ��, jika terdapat suatu bilangan real
positif D sehingga C dapat ditulis sebagai suatu deret pangkat konvergen
...)xx(a)xx(a)xx(aa)xx(a ooon
non +−+−+−+=−∑
∞
=
33
2210
0
Untuk semua |� − ��| < D. Bilangan R dinamakan radius of convergen deret pangkat.
Beberapa contoh fungsi analitik yaitu memuat eksponen, sin dan cos.
Beberpa bentuk deret pangkat sebagai kombinasi dari fungsi sederhana, tetapi
paling tidak dikenal sebagai kspansi sebagai berikut :
...++++==− ∑
∞
=
32
0
11
1xxxx
x m
m
...!!!
++++== ∑∞
= 321
32
0
xxx
mx
em
mx
...!!!
+−+−== ∑∞
=
−−
321
642
0
22 xx
xm
xe
m
mx
...!!!!)(
)(cos +−+−=−= ∑
∞
= 6421
2
1 642
0
2 xxxm
xx
m
mm
...!!!!)(
)(sin +−+−=
+−= ∑
∞
=
+
75
5
312
1 73
0
12 xxxx
mx
xm
mm
Contoh 4 :
Fungsi 3�$ − 7� + 6 = 0 analitik pada setiap titik, sedangkan fungsi �,*G��H�(�,*I)
analitik pada setiap titik, kecuali pada titik � = 0, 3 dan −3
4. Titik Regular dan Titik Singular
Perhatikan suatu persamaan diferensial orde dua dengan koefisien peubah dengan
bentuk
a$(x)yKK + a�(x)yK + a�(x)y = 0 . (1.2)
Jika Persamaan (1.2) dituliskan dalam bentuk standar
yKK + p(x)yK + q(x)y = 0 Dengan
NO(�) = )�(�))$(�)P(�) = )�(�))$(�)QRS
RT (1.3)
Definisi
Sebuah titik �� disebut titik regular atau titik ordiner dari Persamaan Diferensial
(1.2) jika kedua fungsi O(�) dan P(�) analitik di titik �� atau dengan kata lain
persamaan diferensial adalah regular. Dalam kasus ini lim�→�W X(�) dan
lim�→�W P(�) ada.
Jika O(�) atau P(�) tidak analitik pada titik ��, maka �� disebut sebuah titik
singular dari persamaan diferensial (1.2) atau dengan kata lain Persamaan
diferensial adalah singular di ��. Dalam kasus ini lim�→�W X(�) atau lim�→�W P(�)
adalah tak terhingga
Contoh 5: Tentukan semua titik singular dari <Y′′ + <(A − <)*AY′ + (Z[@ <) Y = \
Solution :
O(�) = a�(�)a$(x) = �� (1 − �)
O(�) analitik kecuali pada � = 1
P(�) = a�(�)a$(x) = sin ��
dengan menggunakan mengingat beberapa bentuk deret pangkat maka
P(�) = sin �� = � − ��3! + �G5! − �H7! + . . .�
Dengan demikian P(�) analitik semua titik.
∴ �_KK + �(1 − �)*�_K + (sin �) _ = 0; singular hanya pada titik � = 1.
Definisi
Sebuah titik �� disebut titik singular yang regular dari persamaan diferensial (1.2)
jika titik �� analitik pada kedua fungsi (< − <\)`(<) dan (< − <\)=a(<). Sebaliknya
disebut titik singular tak regular dari persamaan diferensial (1.2).
Contoh 6: Tentukan titik singular dari persamaan (b= − A)=cKK + (b + A)cK − c = \
Solution :
Diketahui :
O(�) = a�(�)a$(x) = (� + 1)(�$ − 1)$ = 1(� + 1)(� − 1)$
P(�) = a�(�)a$(x) = −1(�$ − 1)$ = 1(� + 1)$(� − 1)$
Maka dengan demikian kita peroleh ±1 adalah titik-titik singular pada persamaan
diferensial contoh 6.
• Untuk �� = 1, kedua fungsi dalam (3) menjadi
(x − 1)O(�) = 1(� + 1)(� − 1)
dan
(x − 1)$P(�) = 1(� + 1)$
Karena salah satunya tidak analitik di � = 1. Oleh karena itu � = 1
merupakan titik singular tak regular
• Untuk �� = −1, kedua fungsi dalam (3) menjadi
(x + 1)O(�) = 1(� − 1)$
dan
(x + 1)$P(�) = −1(� − 1)$
Karena keduanya analitik di � = −1 maka karena itu � = −1 merupakan titik
singular regular.
Latihan 3: Tentukan titik-titik singular yang regular, dan titik-titik singular takregular dari
persamaan diferensial berikut ini.
1. �_KK − (2� + 1)_K = 0 2. _KK − 2(� − 1)_K + 2_ = 0 3. (1 − �)_KK − _K + �_ = 0 4. 2�$_KK + (� − �$)_K − _ = 0
5. (� − 1)$_KK − (�$ − �)_K + _ = 0 6. �$_KK − (� + 2)_ = 0
7. ��(1 − �$)_KK + (2� − 3)_K + �_ = 0 8. (� − 1)9_KK − �_ = 0
5. Deret Kuasa Sebagai Penyelesaian di Sekitar Titik Singular
Dalam bagian ini kita tunjukkan bagaimana menyelesaikan sebarang persamaan
diferensial linear orde dua dengan koefisien peubah yang berbentuk
)$(�)_KK + )�(�)_K + )�(�)_ = 0 (1.4)
Dalam suatu selang di sekitar titik regular ��. Titik �� biasanya diatur oleh
masalah khusus yang ada, yang mensyaratkan kita untuk mencari penyelesaian
persamaan diferensial (1.4) yang memenuhi syarat awal berbentuk :
_(��) = _� (1.5)
dan
_K(��) = _� (1.6)
Kita ingatkan kembali bahwa jika koefisien-koefisien )$, )� dan )� berbentuk polinom-
polinom dalam �, maka sebuah titik �� adalah titik regular dari persamaan diferensial
(1.4) bila )$(�) ≠ 0. Pada umumnya �� adalah titik regular dari persamaan diferensial
(1.4) jika fungsi-fungsi dan O(�) dan P(�) pada Persamaan (1.3) dapat diuraikan
menjadi deret kuasa dalam bentuk
a�(x)a$(x) = 0 g��
���(� − ��)$ Untuk |� − ��| < D� (1.7)
dan
)�(�))$(�) = 0 h��
���(� − ��)$ Untuk |� − ��| < D$ (1.8)
Dengan jari-jari keonvergenan D� dan D$ yang positif. Fungsi (1.7) dan (1.8) khususnya
kontinu di dalam selang |� − ��| < D, dimana D bilangan terkecil diantara D� dan D$.
Teorema 3 (Penyelesaian di sekitar sebuah titik regular )
Jika �� sebuah titik regular dari Persamaan Diferensial (1.4), maka penyelesaian umum
persamaan diferensial itu mempunyai suatu uraian deret kuasa di sekitar ��
...)()()()( +−+−+−+=−∑∞
=
33
2210
0ooo
n
non xxaxxaxxaaxxa
Dengan jari-jari kekonvergenan yang positif.
6. Deret Pangkat Pada Persamaan Diferensial
Bentuk P.D orde satu:
i_i� = C(�, _)
Solusi y diperoleh dalam bentuk suatu deret Taylor;
...)()()( +−+−+−+= 33
2210 ooo xxaxxaxxaay
dimana sering mengganti )� dengan _�
dimana deret ini :
1) memenuhi persamaan diferensial diatas
2) mempunyai harga _ = _� jika � = ��
3) konvergen untuk semua harga � yang cukup dekat dengan � = ��
Langkah-langkah untuk mencari solusi umum yang berbentuk deret pangkat dalam
pangkat dari �, yaitu jika � = 0
1. Asumsikan bahwa solusi umum berbentuk deret pangkat dalam pangkat dari �
∑∞
=
=0n
nn xay
...++++= 33
2210 xaxaxaa
2. Diferensiasikan suku demi suku deret yang diasumsikan
3. Substitusikan deret yang diasumsikan itu beserta deret-deret yang diperoleh
dengan diferensiasi suku demi suku tersebut ke dalam persamaan diferensialnya.
4. Kumpulkan pangkat-pangkat x yang sama dan menyamakan jumlah koefisien
dari setiap pangkat x yang terjadi dengan nol, dimulai dari suku-suku konstanta,
suku-suku yang mengandung x, suku-suku yang mengandung x2 dan seterusnya.
5. Hitunglah koefesien deretnya dari hubungan-hubungan diatas
6. Substitusikan koefisien deret yang telah diperoleh ke dalam persamaan solusi
yang diasumsikan pada awal langkah ini.
Contoh 7 : Tentukan solusi deret pangkat disekitar < = \ untuk persamaan diferensial
02 =+ xydxdy
Solution :
Karena koefesien dari _ adalah polinomial 2�, yang mana analitik dimana saja
sehingga � = 0 adalah titik regular pada Persamaan Diferensial pada contoh 7.
Asumsikan bahwa solusi umum berbentuk deret pangkat dari x
.... ∑∞
=
=++++=0
33
2210
n
nn xaxaxaxaay
....' ∑∞
=
−=++++=1
134
2321 432
n
nn xnaxaxaxaay
Substitusikan y dan dxdy
ke soal di atas
0201
1 =+ ∑∑∞
=
∞
=
−
n
nn
n
nn xaxxna
020
1
1
1 =+∑∑∞
=
+∞
=
−
n
nn
n
nn xaxna
02432 33
2210
34
2321 =+++++++++ )...()...( xaxaxaaxxaxaxaa
02222432 43
32
210
34
2321 =+++++++++ ...... xaxaxaxaxaxaxaa
0242322 32
34
21
23021 =+++++++ ...xaxaxaxaxaxaa
0242322 324
213021 =+++++++ ...)()()( xaaxaaxaaa
dengan menyamakan koefesien-koefesien dari setiap pangkat x dengan nol, maka
diperoleh bahwa :
Koefesien dari :
0x : 01 =a
1x : 0202 022 aaaa −=⇒=+
2x : 0023 313 =⇒=+ aaa
3x : 02
424 2
1
2024 a
aaaa
!=−=⇒=+
4x : 0025 535 =⇒=+ aaa
5x : 6)j + 2)9 = 0 ⇒)j = − 2)96 = − ()�)3! = − )�3!
sehingga dapat disimpulkan bahwa :
)$� = (−1)� !
= 1, 2, 3, …
)$��� = 0 = 0, 1, 2, 3, …
Subtitusikan harga-harga tersebut ke dalam asumsi solusinya. Dengan harga-harga
ini, maka solusi umumnya adalah :
2
0
2
10
6040200
7605403200
77
66
55
44
33
2210
1
32
03
02
00
x
n
n
n
ea
xn
a
xa
xa
xaa
xxa
xxa
xxaxa
xaxaxaxaxaxaxaay
−
∞
=
=
−=
+−+−=
++−+++−+=
++++++++=
∑ !)(
...!!
..!!
...
Contoh 8 : Tentukan nilai pendekatan Y(\, l) dari persamaan diferensial berikut ini
dengan menggunakan deret pangkat sampai pangkat ke 10:
1. 2002 ==− )(yxydxdy
Solution :
Asumsikan bahwa solusi umum berbentuk deret pangkat dalam pangkat dari x
...++++==∑∞
=
33
2210
0
xaxaxaaxayn
nn
Diferensialkan asumsi solusi diatas suku demi suku
...xaxaxaadxdy ++++= 3
42
321 432
Substitusikan y dan dxdy
ke soal persamaan diferensial di atas yaitu :
02 =− xydxdy
02432 2210
34
2321 =+++−++++⇒ )..xaxaa(x...xaxaxaa
dan seterusnya.
Kumpulkan pangkat-pangkat dari x yang sama
026
252423225
46
435
324
213021
=+−+
−+−+−+−+⇒
)..x)aa(
x)aa(x)aa(x)aa(x)aa(a
dengan menyamakan koefesien-koefesien dari setiap pangkat x dengan nol, maka
diperoleh bahwa :
Koefesien dari :
0x : 01 =a
1x : 0202 022 aaaa =⇔=−
2x : 023 313 =⇔− aaa
3x : 22
24 02424
aaaaa ==⇔−
4x : 025 535 =⇔− aaa
5x : !
a
!
a
*
aaaaa
3323326 0224
646 ====⇔−
dan seterusnya.
Subtitusikan harga-harga tersebut ke dalam asumsi solusinya. Dengan harga-
harga ini, maka solusi umumnya adalah :
.)..!
x!
x!
xx(a
...x!
axx
!a
xx!
axxaxa
...xaxaxaxaxaxaxaay
+++++=
+++++++++=
++++++++=
4321
40
30
200
8642
0
807605403200
77
66
55
44
33
2210
Menurur Deret Maclaurin 2
0
8642
4321 x
m
m
e!m
x...
!x
!x
!x
x ==+++++ ∑∞
= maka
solusi umumnya menjadi 2
0xeay = ; dimana a0 konstanta sembarang.
Nilai _(0,5) dari persamaan diferensial diatas menggunakan deret pangkat
sampai pangkat ke 10 adalah :
)!!!!
()(5432
110864
20
xxxxxaxy +++++=
karena y(0) = 2 maka solusi umum menjadi
)!
x!
x!
x!
xx()x(y
543212
108642 +++++=
Untuk x = 0,5 maka
2,56805013 8)0,0000081300,0001627670,002604160,031250,252(1)5!(0,5)4!(0,5)3!(0,5)2!(0,5)(0,5)2(1y(0,5) 108642
=+++++=
+++++=
Solusi secara umum analitik untuk y(0) = 2 adalah 2xe2y ==== . Sehingga nilai
32,56805083 71,28402541*2 )exp((0,5) *2 y(0,5) 2
==
=
Contoh 9 : Tentukan solusi umum dari
2_KK + �_K + _ = 0
dalam bentuk deret pangkat disekitar titik regular � = 0.
Solution :
.... ∑∞
=
=++++=0
33
2210
n
nn xaxaxaxaay
Maka
....' ∑∞
=
−=++++=1
134
2321 432
n
nn xnaxaxaxaay
.)(...'' ∑∞
=
−−=+++=2
22432 11262
n
nn xannxaxaay
Substitusikan deret tersebut ke persamaan diferensial contoh diatas
012
012
012
2
01
1
2
2
=++−
=++−
∑∑∑
∑∑∑∞
=
∞
=
∞
=
−
∞
=
∞
=
−∞
=
−
n
nn
n
nn
n
nn
n
nn
n
nn
n
nn
xaxnaxann
xaxnaxxann
)(
)(
Dengan memisalkan p = − 2 untuk bentuk penjumlahan pertama, sedangkan
p = untuk bentuk penjumlahan kedua dan ketiga sehingga penjumlahan
persamaan diatas menjadi
0122010
2 =++++ ∑∑∑∞
=
∞
=
∞
=+
k
kk
k
kk
k
kk xaxkaxakk ))((
0122102021
011
22 =++++++++ ∑∑∑∞
=
∞
=
∞
=+
k
kk
k
kk
k
kk xaaxkaxakka ))(())((
012241
202 =++++++ ∑∞
=+
kkk
kk xakaakkaa ]))(([
Sehingga diperoleh :
04 02 =+ aa ⇒ 2
002
24
aaa
−=
−=
⇒ 0 akaakk kkk =++++ +2122 ))((
⇒))((
)( 122 12 +++
−=+ kk
aka k
k
⇒ kk ak
a)( 22
12 +
−=+ ; p ≥ 1
Maka dapat disimpulkan bahwa :
200
224
aaa
−=
−=
kk ak
a)( 22
12 +
−=+
p = 1 maka )� = −12 ∗ 3 )�
p = 2 maka )9 = −12 ∗ 4 )$ = 12$ ∗ 2 ∗ 4 )�
p = 3 maka )G = −12 ∗ 5 )� = 12$ ∗ 3 ∗ 5 )�
p = 4 maka )j = −12 ∗ 6 )9 = −12$ ∗ 2 ∗ 2 ∗ 4 ∗ 6 )� = −12� ∗ 2 ∗ 4 ∗ 6 )� = −12j ∗ 3! )�
p = 5 maka )H = −12 ∗ 7 )G = −12 ∗ 2$ ∗ 3 ∗ 5 ∗ 7 )� = −12� ∗ 3 ∗ 5 ∗ 7 )�
p = 6 maka )r = −12 ∗ 8 )j = 129 ∗ 2 ∗ 4 ∗ 6 ∗ 8 )� = 12r ∗ 4! )�
dst
Maka solusi dari persamaan diferensial diatas adalah :
....+++++++++= 8877665544332210 xaxaxaxaxaxaxaxaay
....... +++++++++++= 99
77
55
331
88
66
44
220 xaxaxaxaxaxaxaxaxaay
.................
...!.!.!.
++++−+
++−+−=
913712513101
88 066 044 02200a975322 1a75322 1a5322 1a322 1 4232222
xxxxxa
xa
xa
xa
xa
ay
).................
(
.)..!.!.!.
(
++++−+
++−+−=
93725301
886644220
975322 175322 15322 1322 1 42 132 122 1211xxxxxa
xxxxay
∑∑∞
=
+−
∞
= +−+−= 0
12110220 12312 12 1
n
nn
n
n
nn
n
xn
axn
ay))...(.(
)(!
)(
Contoh 10 : Tentukan solusi umum dari
2_KK − �_K + _ = 0
dalam bentuk deret pangkat disekitar titik regular � = 1.
Solution :
.)(∑∞
=
−= 0 1n
nn xay
Dengan memisalkna ( = � − 1, maka
i_i� = i_i( i$_i�$ = i$_i($
Oleh sebab itu persoalan tersebut menjadi
2_KK − (( + 1)_K + _ = 0 (1.9)
Sekarang mencari solusi umum dengan bentuk
_ = 0 )�(�����
Maka
_K = 0 )�(�*�����
_′K = 0 ( − 1))�(�*$�
��$
Dengan mensubtitusikan kedua turunan ini ke Persamaan (1.9) maka diperoleh
2 0 ( − 1))�(�*$ − (( + 1) 0 )�(�*�����
+ 0 )�(�����
= 0���$
2 0 ( − 1))�(�*$ − 0 )�(� − 0 )�(�*�����
����
+ 0 )�(�����
= 0���$
Dengan memisalkan p = − 2 untuk bentuk penjumlahan pertama, p = − 1 untuk
penjumlahan ketiga, dan p = untuk bentuk penjumlahan kedua dan keempat
sehingga penjumlahan persamaan diatas menjadi
2 0(p + 2)(p + 1))2�$(2 − 0 p)2(2 − 0(p + 1))2��(2�2��
�2��
+ 0 )2(2�2��
= 0�2��
4)$ + 2 0(p + 2)(p + 1))2�$(2 − 0 p)2(2 − )��
2��− 0(p + 1))2��(2�
2��+ )� + 0 )2(2�
2��= 0�
2��
4)$ − )� + )� + 2 0(p + 2)(p + 1))2�$(2 − 0 p)2(2�2��
− 0(p + 1))2��(2�2��
+ 0 )2(2�2��
= 0�2��
4)$ − )� + )� + 0 2(p + 2)(p + 1))2�$(2 − (p + 1))2��(2 − p)2(2 + )2(2 = 0�2��
4)$ − )� + )� + 0 2(p + 2)(p + 1))2�$(2 − (p + 1))2��(2 − (p − 1))2(2 = 0�2��
Sehingga diperoleh :
4)$ − )� + )� = 0 → )$ = )� − )�4
2(p + 2)(p + 1))2�$ − (p + 1))2�� − (p − 1))2 = 0
⇒ )2�$ = (p + 1))2�� + (p − 1))22(p + 2)(p + 1) p ≥ 1
Untuk p = 1, 2, 3, … maka diperoleh :
)� = 2)��� + (1 − 1))�2(1 + 2)(1 + 1) = 2)$2.3.2 = 2)� − 2)�4.2.3.2 = )� − )�4.3.2
)9 = (2 + 1))$�� + (2 − 1))$2(2 + 2)(2 + 1) = 3)� + )$2.4.3 = 3 u)� − )�4.3.2 v + )� − )�42.4.3
= )� − )�4.2 + 2)� − 2)�4.22.4.3 = 3)� − 3)�4.22.4.3 = )� − )�2.4.4.2
Jadi Solusinya :
_(() = )� + )�( + )$($ + )�(� + )9(9 + ⋯
_(() = )� + )�( + u)� − )�4 v ($ + u)� − )�4.3.2 v (� + ()� − )�2.4.4.2 )(9 + ⋯
_(() = )� + )�( + )�4 ($ − )�4 ($ + )�4.3.2 (� − )�4.3.2 (� + )�2.4.4.2 (9 − )�2.4.4.2 (9 + ⋯
_(() = )� − )�3 ($ − )�4.3.2 (� − )�2.4.4.2 (9 − ⋯ + )�( + )�4 ($ + )�4.3.2 (� + )�2.4.4.2 (9 + ⋯
_(() = )� − )�3 ($ − )�4.3.2 (� − )�2.4.4.2 (9 − ⋯ + )�( + )�4 ($ + )�4.3.2 (� + )�2.4.4.2 (9 + ⋯
Karena ( = � − 1, maka
_(�) = )� − )�3 (� − 1)$ − )�4.3.2 (� − 1)� − )�2.4.4.2 (� − 1)9 − ⋯ +)1(� − 1) + )14 (� − 1)2 + )14.3.2 (� − 1)3 + )12.4.4.2 (� − 1)4 + ⋯
Contoh 12 : Tentukan nilai pendekatan y(0,1) dari persamaan diferensial berikut
ini dengan menggunakan deret pangkat sampai pangkat ke 8:
1. 1)0(yxx2ydx
dy 2 ====−−−−====−−−−
Jawab :
.)..!
x!
x!
x!
xxx(a
...x!
ax
!a
x!
ax
!a
xa
xaay
+++++++=
++++++++=
65431
65432
2
65432
0
605040302000
karena ...!44x
!3x
!2x
x1!m
xe
32
0m
mx ++++++++++++++++++++======== ∑∑∑∑
∞∞∞∞
==== maka solusi umumnya adalah
2x0 xeay
2++++==== ; dimana a0 konstanta sembarang.
Untuk 1)0(y ==== maka diperoleh solusi khususnya 2x xey2
++++==== sehinnga nilai
1,11517092)1,0(y ====