demam reumatikjantung rematik

34
Demam Reumatik BATASAN Demam reumatik adalah penyakit inflamasi akut yang timbul setelah infeksi tenggorokan oleh Streptokokus Betahemolitikus grup A, cenderung kambuh, dan dapat menyebabkan gejala sisa pada katup jantung. PATOFISIOLOGI Demam reumatik akut biasanya didahului oleh radang tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi Streptokokus betahemolitikus grup A, sehingga kuman tersebut dianggap sebagai penyebab demam reumatik akut. Infeksi tenggorok yang terjadi bisa berat, sedang, ringan atau asimtomatik, diikuti fase laten (asimtomatik) selama 1 sampai 3 minggu. Baru setelah itu timbul gejala-gejala demam reumatik akut. Hingga sekarang masih belum diketahui dengan pasti hubungan langsung antara infeksi Streptokokus dengan gejala demam reumatik akut. Yang masih dianut hingga sekarang adalah teori autoimunitas. Produk Streptokokus yang antigenik secara difusi keluar dari sel- sel tenggorok dan merangsang jaringan limfoid untuk membentuk zat anti. Beberapa antigen Streptokokus, khususnya Streptolisin O dapat mengadakan reaksi silang dengan antigen jaringan tubuh sehingga terjadi reaksi antigen-antibodi antara zat anti terhadap Streptokokus dan jaringan tubuh. Pada demam reumatik dapat terjadi keradangan berupa reaksi eksudatif maupun proliferatif dengan manifestasi artritis, karditis, nodul subkutan, eritema marginatum dan/atau khorea. Kelainan pada jantung dapat berupa endokarditis, miokarditis, perikarditis dan/atau pankarditis.

Upload: retno-ayu-andini

Post on 24-Oct-2015

39 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Demam Reumatik

BATASAN

Demam reumatik adalah penyakit inflamasi akut yang timbul setelah infeksi tenggorokan oleh

Streptokokus Betahemolitikus grup A, cenderung kambuh, dan dapat menyebabkan gejala

sisa pada katup jantung.

PATOFISIOLOGI

Demam reumatik akut biasanya didahului oleh radang tenggorokan yang disebabkan oleh

infeksi Streptokokus betahemolitikus grup A, sehingga kuman tersebut dianggap sebagai

penyebab demam reumatik akut. Infeksi tenggorok yang terjadi bisa berat, sedang, ringan

atau asimtomatik, diikuti fase laten (asimtomatik) selama 1 sampai 3 minggu. Baru setelah itu

timbul gejala-gejala demam reumatik akut.

Hingga sekarang masih belum diketahui dengan pasti hubungan langsung antara infeksi

Streptokokus dengan gejala demam reumatik akut. Yang masih dianut hingga sekarang adalah

teori autoimunitas. Produk Streptokokus yang antigenik secara difusi keluar dari sel-sel

tenggorok dan merangsang jaringan limfoid untuk membentuk zat anti. Beberapa antigen

Streptokokus, khususnya Streptolisin O dapat mengadakan reaksi silang dengan antigen

jaringan tubuh sehingga terjadi reaksi antigen-antibodi antara zat anti terhadap Streptokokus

dan jaringan tubuh.

Pada demam reumatik dapat terjadi keradangan berupa reaksi eksudatif maupun proliferatif

dengan manifestasi artritis, karditis, nodul subkutan, eritema marginatum dan/atau khorea.

Kelainan pada jantung dapat berupa endokarditis, miokarditis, perikarditis dan/atau

pankarditis.

GEJALA KLINIS

Jones membagi gejala atas 2 macam manifestasi yaitu manifestasi mayor (gejala yang

patognomonik) dan manifestasi minor (gejala yang tidak patognomonik tetapi perlu untuk

menegakkan diagnosis).

Tabel 1. : Kriteria Jones yang direvisi

Terjadinya karditis ditandai dengan adanya :

- Kardiomegali

- Gagal jantung

- Bising baru yang sebelumnya tidak ada

- Bising yang berubah

- Interval P-R yang memanjang pada EKG

DIAGNOSIS

Diagnosis kemungkinan besar demam reumatik memakai kriteria Jones sebagai pedoman,

yaitu :

-       2 manifestasi mayor, atau

-      1 manifestasi mayor + 2 manifestasi minor, ditambah adanya gejala infeksi streptokokus

beta hemolitikus golongan A sebelumnya.

Manifestasi Mayor                 Manifestasi Minor

. Karditis                                   Klinis :

. Poliartritis                              .  Demam

. Khorea                                    . Arthralgia

. Eritema marginatum           . Riwayat demam reumatik atau penyakit jantung reumatik

. Nodul subkutan Laboratorium :

                                                  . Reaksi fase akut :

-  LED      , lekositosis

-  CRP +        - Interval P-R memanjang

Ditambah bukti adanya bukti infeksi streptokokus yang mendahului: titer ASO atau titer

antibodi terhadap streptokokus lainnya yang meningkat, kultur hapusan tenggorokan

positif streptokokus grup A, atau demam skarlatina. 

DIAGNOSIS BANDING

- Artritis reumatoid.                                - Artritis bakterial.

- Artritis virus.                                        - Reaksi alergi.

- Bising fungsionil.                                   - Kelainan jantung bawaan.

- Miokarditis virus                                  - Miokarditis bakterial lain.

- Lupus eritematosus sistemik. 

PENYULIT

Penyulit yang sering didapatkan adalah gagal jantung yang dapat terjadi sangat dini pada fase

akut. Untuk penatalaksanaan gagal jantung : lihat bab mengenai Gagal Jantung Akut.

PENATALAKSANAAN

Tirah Baring.

Semua penderita demam reumatik perlu tirah baring. Lamanya tergantung berat ringannya

penyakit.

Tabel 2. : Tirah baring dan mobilisasi penderita demam reumatik (Taranta & 

Markowitz, 1989)  

Status Jantung Penatalaksanaan

Tanpa KarditisTirah baring selama 2 minggu dan mobilisasi bertahap selama 2

minggu

Karditis tanpa

Kardiomegali

Tirah baring selama 4 minggudan mobilisasi bertahap selama 4

minggu

Karditis dengan

Kardiomegali

Tirah baring selama 6 minggu dan mobilisasi bertahap selama  6

minggu

Karditis dengan

gagal jantung

Tirah baring selama dalam keadaan gagal jantung dan mobilisasi

bertahap selama 3 bulan

 Antibiotika :

Penisilin Benzatin 600.000 U untuk anak dengan berat badan kurang dari 30 kg dan l,2 juta U

bila berat badan lebih dari 30 kg diberikan sekali.

Penisilin oral 4 x 250 mg/hari untuk anak besar dan 4 x 125 mg/hari bila berat badan kurang

dari 20 kg diberikan selama 10 hari.

Pada penderita yang alergi terhadap penisilin dapat diberikan eritromisin 50 mg/kg BB/hari

selama 10 hari.

Obat-obat lain tidak dianjurkan.

Analgesik dan anti-inflamasi

Obat anti radang diberikan untuk menekan gejala radang akut yang timbul meskipun adanya

radang dan perjalanan penyakitnya sendiri tidak berubah. Oleh karena itu obat anti radang

sebaiknya hanya diberikan bila diagnosis telah ditegakkan.

Tabel 3 : Pedoman pemberian analgetik dan anti-inflamasi

Manifestasi Klinik Pengobatan

Artralgia Salisilat saja 75-100 mg/kg BB/hari

Artritis saja, dan/atau

karditis tanpa

kardiomegali

Salisilat saja 100 mg/kg BB/hari selama 2 minggu dilanjutkan

dengan 75 mg/kg BB selama 4-6 minggu.

Karditis dengan

kardiomegali atau gagal

jantung

Prednison 2 mg/kg/ BB/hari selama 2 minggu,dikurangi

bertahap selama 2 minggu ditambah salisilat 75 mg/kg BB

selama 6 minggu.

 

Jantung Rematik (PJR)

Definition

Penyakit Jantung Rematik (PJR) atau dalam bahasa medisnya Rheumatic Heart Disease (RHD)

adalah suatu kondisi dimana terjadi kerusakan pada katup jantung yang bisa berupa

penyempitan atau kebocoran, terutama katup mitral (stenosis katup mitral) sebagai akibat

adanya gejala sisa dari Demam Rematik (DR).

Sign and Symptoms

Penderita umumnya megalami sesak nafas yang disebabkan jantungnya sudah mengalami

gangguan, nyeri sendi yang berpindah- pindah, bercak kemerahan di kulit yang berbatas,

gerakan tangan yang tak beraturan dan tak terkendali (korea), atau benjolan kecil-kecil

dibawah kulit. Selain itu tanda yang juga turut menyertainya adalah nyeri perut, kehilangan

berat badan, cepat lelah dan tentu saja demam.

Diagnose

Selain dengan adanya tanda dan gejala yang tampak secara langsung dari fisik, umumnya

dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan laboratorium, misalnya; pemeriksaan darah

rutin, ASTO, CRP, dan kultur ulasan tenggorokan. Bentuk pemeriksaan yang paling akurat

adalah dengan dilakukannya echocardiografi untuk melihat kondisi katup-katup jantung dan

otot jantung.

Treatment

Apabila diagnosa penyakit jantung rematik sudah ditegakkan dan masih adanya infeksi oleh

kuman Streptococcus tersebut, maka hal utama yang terlintas dari Tim Dokter adalah

pemberian antibiotika dan anti radang. Misalnya pemberian obat antibiotika penicillin secara

oral atau benzathine penicillin G. Pada penderita yang allergi terhadap kedua obat tersebut,

alternatif lain adalah pemberian erythromycin atau golongan cephalosporin. Sedangkan

antiradang yang biasanya diberikan adalah Cortisone and Aspirin. Penderita dianjurkan untuk

tirah baring dirumah sakit, selain itu Tim Medis akan terpikir tentang penanganan

kemungkinan terjadinya komplikasi seperti gagal jantung, endokarditis bakteri atau trombo-

emboli. Pasien akan diberikan diet bergizi tinggi yang mengandung cukup vitamin. Penderita

Penyakit Jantung Rematik (PJR) tanpa gejala tidak memerlukan terapi. Penderita dengan

gejala gagal jantung yang ringan memerlukan terapi medik untuk mengatasi keluhannya.

Penderita yang simtomatis memerlukan terapi surgikal atau intervensi invasif. Tetapi terapi

surgikal dan intervensi ini masih terbatas tersedia serta memerlukan biaya yang relatif mahal

dan memerlukan follow up jangka panjang.

Prevention

Jika kita lihat diatas bahwa penyakit jantung paru sangat mungkin terjadi dengan adanya

kejadian awal yaitu demam rematik (DR), Tentu saja pencegahan yang terbaik adalah

bagaimana upaya kita jangan sampai mengalami demam rematik (DR) (terserang infeksi

kuman Streptococcus beta hemolyticus). Ada beberapa faktor yang dapat mendukung

seseorang terserang kuman tersebut, diantaranya faktor lingkungan seperti kondisi

kehidupan yang jelek, kondisi tinggal yang berdesakan dan akses kesehatan yang kurang

merupakan determinan yang signifikan dalam distribusi penyakit ini. Variasi cuaca juga

mempunyai peran yang besar dalam terjadinya infeksi streptokokkus untuk terjadi DR.

Seseorang yang terinfeksi kuman Streptococcus beta hemolyticus dan mengalami demam

rematik, harus diberikan therapy yang maksimal dengan antibiotiknya. Hal ini untuk

menghindarkan kemungkinan serangan kedua kalinya atau bahkan menyebabkan Penyakit

Jantung Rematik

Demam reumatik dan penyakit jantung reumatik – apakah gerangan?

Apa, sih, yang dimaksud dengan demam reumatik dan penyakit jantung reumatik? Pada

dasarnya, demam reumatik adalah penyakit peradangan (inflamasi) yang dapat timbul

sebagai komplikasi dari infeksi pada tenggorokan (faringitis) yang tidak diobati atau tidak

ditangani dengan baik. Peradangan kemudian dapat terjadi pada sendi, jantung, otak dan

kulit. Nah, jika peradangan terjadi pada jantung inilah yang disebut dengan penyakit jantung

reumatik. Jika sampai demam reumatik berkembang menjadi penyakit jantung reumatik,

dapat berakibat sangat berbahaya, karena selain dapat meninggalkan cacat menetap pada

jantung yang akan mempengaruhi kehidupan seseorang, dapat juga menyebabkan gagal

jantung yang berujung pada kematian.

Apakah semua orang bisa terkena penyakit ini?

Tidak juga. Demam reumatik paling sering terjadi pada usia 5 sampai 15 tahun dan sangat

jarang terjadi pada usia di bawah 5 atau di atas 15 tahun, apalagi pada orang dewasa. Terlebih

lagi, penyakit ini cenderung terjadi pada golongan sosial ekonomi yang lebih rendah,

terutama akibat faktor kebersihan lingkungan tempat tinggal dan kondisi kesehatan secara

umum dan nutrisi. Kemudian, ada pula peranan genetik di dalamnya, sehingga ada orang-

orang yang memang ”berbakat” untuk mengalami demam reumatik setelah menderita infeksi

tenggorokan. ”Bakat” ini pun seringkali ditemukan pada lebih dari satu anggota dalam satu

keluarga.

Lalu, penyebabnya apa, sih?

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, semua berawal dari infeksi tenggorokan. Infeksi

tenggorokan ini seringkali terjadi akibat bakteri yang namanya streptokokus grup A. Pada

semua orang, infeksi seperti ini akan menimbulkan reaksi imun atau reaksi kekebalan tubuh

untuk melawan bakteri ini. Nah, pada orang-orang yang ”berbakat”, reaksi imun ini tidak

hanya akan membantai si bakteri streptokokus, tetapi juga akan menyerang tubuh sendiri.

Terutama pada bagian-bagian tubuh tertentu, seperti sendi, jantung, kulit dan otak, sehingga

timbul reaksi inflamasi atau peradangan.

Apa ciri-ciri penyakit ini sehingga seseorang bisa tahu bahwa ini bukan sekedar

demam biasa dan bisa segera membawanya ke dokter atau rumah sakit?

Sesuai namanya, akan ada demam. Demam yang timbul pun tidak terlalu tinggi, paling sekitar

38°C. Kemudian, ada keluhan radang tenggorokan yang ditandai dengan nyeri dan bisa ada

batuk-batuk. Karena ini terutama menyangkut anak-anak, keluhan yang sering timbul adalah

si anak tidak mau makan karena tenggorokannya sakit. Kemudian, anak tadi mungkin batuk-

batuk kecil, namun tidak disertai dengan pilek. Beberapa tanda lain, seperti pembesaran

kelenjar getah bening di leher yang merupakan salah satu tanda infeksi tenggorokan biasanya

hanya akan dikenali oleh dokter.

Tanda-tanda demam reumatik biasanya timbul 2-3 minggu setelah infeksi tenggorokan

bermula. Saat inilah, muncul gejala-gejala akibat peradangan yang disebabkan karena reaksi

imunologis. Yang paling sering terjadi adalah peradangan pada sendi. Sendi-sendi besar,

terutama pada lutut, siku, pergelangan tangan dan pergelangan kaki, akan membengkak,

tampak kemerahan, terasa hangat jika diraba dan dirasakan sakit oleh si anak. Seringkali,

peradangan ini akan berpindah-pindah dari satu sendi ke yang lainnya, misalnya pertama

sendi pada lutut, besoknya sendi pada siku, dan sebagainya. Sehingga peradangan pada sendi

ini disebut poliartritis migrans, artinya radang pada banyak sendi yang berpindah-pindah.

Tanda lain yang dapat timbul adalah jika penyakit ini mempengaruhi otak, sehingga terjadi

gejala yang disebut chorea. Chorea berupa gerakan-gerakan involunter, terutama pada

tangan, namun dapat terjadi juga pada kaki, wajah dan bagian-bagian tubuh lainnya. Jadi,

biasanya tangan akan bergerak-gerak, padahal si anak tidak bermaksud untuk

menggerakkannya. Pada chorea yang lebih ringan, mungkin anak hanya akan mengeluhkan

kesulitan untuk menulis. Nah, walaupun gejala ini cukup ”aneh”, ini benar-benar merupakan

gejala medis, jadi jangan langsung dianggap sebagai kejadian mistis yang perlu penanganan

dari balian atau sejenisnya! Selain itu, chorea dapat disertai dengan perubahan tingkah laku,

misalnya anak tiba-tiba marah dan menangis tanpa alasan, dan sebagainya.

Yang paling gawat dan mengkhawatirkan adalah jika sampai jantung ikut terpengaruh.

Biasanya gejala yang timbul adalah sesak nafas, jantung berdebar-debar, detak jantung yang

cepat, nyeri dada, dan cepat capek. Pada anak-anak yang masih lebih kecil, biasanya si anak

akan cepat capek dan tidak ikut bermain dengan teman-temannya. Sedangkan anak-anak yang

lebih besar, juga takkan banyak beraktivitas dan jika ditanyai biasanya akan mengakui sendiri

bahwa dirinya cepat capek dan sesak nafas.

Ada pula beberapa tanda lainnya, seperti nodul subkutan, yaitu bejolan-benjolan kecil di

bawah kulit. Namun, karena tidak tampak jelas, biasanya ini hanya dapat ditemukan oleh

dokter – itu pun tidak selalu. Tanda lain adalah ruam merah pada kulit, yang disebut eritema

marginatum, namun tanda ini termasuk yang lebih jarang terjadi.

Jadi, kapan anak perlu dibawa ke dokter?

Pada tahap infeksi tenggorokan, sebaiknya anak diperiksakan ke dokter jika menderita tanda-

tanda infeksi tenggorokan (sakit tenggorokan dan sulit menelan) yang disertai demam,

namun tanpa tanda-tanda pilek (seperti hidung berair, bersin, batuk yang parah – apalagi jika

berdahak dan sebagainya). Terlebih lagi, jika radang tenggorokan terjadi berulang atau

berlangsung selama berhari-hari. Waspadalah jika anak terkena radang tenggorokan, karena

penanganan dini dapat mencegah terjadi komplikasi.

Jika sampai terjadi tanda-tanda demam reumatik atau penyakit jantung reumatik, terutama

radang sendi yang berpindah-pindah, chorea, masalah pada jantung (ditandai dengan anak

yang cepat lelah dan sesak nafas, dan sebagainya), sudah pasti konsultasi dokter sangat

diperlukan.

Dengan gejala demam rematik yang begitu beragam, bagaimana dokter bisa

memastikan penyakitnya?

Riwayat radang tenggorokan, riwayat demam rematik pada keluarga (karena kemungkinan

adanya faktor genetik), keadaan tempat tinggal (terkait status sosial ekonomi, yang terutama

terkait kebersihan, banyaknya penghuni dalam rumah, keadaan nutrisi), sudah tentu

meningkatkan kecurigaan dan kewaspadaan terjadinya demam rematik. Kemudian, gejala-

gejala demam rematik sendiri cukup khas (meskipun dapat ditemukan pada beberapa

penyakit lainnya) apalagi jika lebih dari satu ditemukan bersamaan. Dokter juga akan

melakukan pemeriksaan fisik untuk menilai tanda-tandanya – peradangan pada sendi,

perubahan suara jantung, kelainan pada otak yang dapat dinilai dengan beberapa

pemeriksaan neurologi, dan kelainan-kelainan yang dapat timbul pada kulit. Selanjutnya,

dapat diperlukan beberapa tes laboratorium, untuk membuktikan pernah terjadi infeksi

streptokokus grup A dengan pemeriksaan pada darah. Elektrokardiogram dan

echocardiogram merupakan dua pemeriksaan untuk mendeteksi kelainan pada jantung yang

mungkin dilakukan jika ada kecurigaan keterlibatan jantung.

Sebenarnya penyakit ini bisa disembuhkan, nggak?

Ini akan sangat tergantung penyakitnya sudah sampai pada tahap yang mana. Jika hanya

infeksi tenggorokan, tentunya bisa disembuhkan dengan antibiotika yang diresepkan oleh

dokter. Jika sudah berlanjut menjadi demam reumatik, dengan penangan yang sesuai,

sebagian besar gejala dapat ditangani. Peradangan pada sendi dapat dikurangi dengan obat

antiinflamasi, dan chorea dan kelainan kulit akan hilang seiring perbaikan kondisi secara

keseluruhan, meski chorea yang parah mungkin memerlukan obat khusus. Sayangnya, jika

sampai terjadi penyakit jantung reumatik, akan terjadi cacat permanen pada jantung,

terutama pada bagian katup jantung, tetapi dapat juga pada otot jantung itu sendiri. Ini tidak

dapat disembuhkan dengan pemberian obat. Terutama jika yang terkena adalah bagian katup

jantung, katup ini tidak lagi membuka dan menutup dengan baik, sehingga dapat terjadi

perubahan pada aliran darah. Akibatnya, gejala-gejala akibat kelainan jantung akan menetap –

seperti cepat lelah, sesak nafas, berdebar-debar, detak jantung yang cepat – dan dapat

mempengaruhi kehidupan seseorang. Jika sampai kerusakan jantung itu sangat parah, tidak

menutup kemungkinan terjadi gagal jantung – keadaan di mana jantung tidak lagi mampu

memompa darah ke seluruh tubuh sesuai kebutuhan – yang dapat berakibat kematian. Pada

kerusakan jantung, satu-satunya penanganan adalah melalui operasi, misalnya dengan

penggantian katup jantung, namun biayanya sangat mahal.

Mengerikan juga, ya, penyakit ini. Apakah bisa menular dan apakah ada kiat-kiat untuk

mencegahnya?

Yang namanya penyakit infeksi, umumnya pasti dapat menular. Dan memang, infeksi

tenggorokan dapat menular, terutama pada kondisi tempat tinggal yang kurang bersih dengan

banyak penghuni dan kondisi kesehatan yang kurang optimal dengan status gizi yang kurang

baik. Sedangkan demam reumatik dan penyakit jantung reumatik, seperti yang sudah

dijelaskan sebelumnya, biasanya terjadi pada orang-orang yang ”berbakat” – sehingga

seringkali ditemukan dan kondisi tubuhnya tidak terlalu optimal. Jadi, intinya adalah menjaga

kesehatan tubuh secara optimal dan mengupayakan deteksi dini, dengan cara secepatnya

memeriksakan anak ke dokter sesuai dengan gejala yang disebut di atas.

Soal nutrisi, adakah makanan khusus yang perlu dihindari anak-anak untuk mencegah

penyakit ini atau membuatnya semakin parah?

Selalu penting untuk memberikan makanan yang sehat, bersih, seimbang kepada anak – selain

memberikannya dengan jadwal yang teratur; pagi, siang dan sore/malam. Untuk demam

reumatik dan penyakit jantung reumatik, tidak ada diet khusus yang perlu diikuti. Terlebih

lagi, anak yang memang terkena penyakit ini biasanya perlu perawatan di rumah sakit, di

mana tentunya makanan sudah diatur sesuai kebutuhan. Yang penting untuk diperhatikan

adalah bahwa banyak makanan dapat dihindari untuk mencegah terjadinya radang

tenggorokan. Ini terutama terkait makanan yang terlalu manis, banyak pewarna, banyak zat

penyedap rasa, dan zat-zat aditif lainnya, karena cenderung mengiritasi tenggorokan.

Sebaiknya, awasi makanan anak saat jajanan, dan substitusi camilan dengan buah-buahan bila

mungkin.

Apakah hambatan yang sering ditemui oleh para dokter dalam menangani penyakit

ini?

Demam reumatik, terlebih jika mengenai jantung, dalam pengobatannya memerlukan bed rest

(tirah baring) total selama beberapa minggu. Hal ini akan sangat sulit dicapai jika dilakukan di

rumah, karena kondisi perawatan yang tidak optimal, dan belum tentu ada orang di rumah

yang dapat menemani dan merawat si anak yang sakit. Karena itu, istirahat yang lama itu

perlu dilakukan di rumah sakit – terutama untuk monitoring perubahan yang terjadi pada

kondisi anak, khususnya jika kondisinya memburuk karena penyakit yang mempengaruhi

kemampuan jantungnya untuk memompa darah. Sayangnya, begitu kondisi anak mulai

membaik, sebagian besar orang tidak ingin melanjutkan perawatan anaknya di rumah sakit,

dan pada akhirnya dibawa pulang. Masalahnya, dengan perawatan di rumah, anak mungkin

saja lolos dari pengawasan dan pergi bermain, membuat dirinya terlalu capek, dan justru

memperparah kondisi jantungnya. Kadang, memang keadaan jantung si anak memburuk

karena dipengaruhi penyakit, namun ini tidak disadari oleh orang tuanya. Akibatnya dapat

sangat mempengaruhi hidup si anak.

Ada, tidak, pesan khusus tentang demam reumatik dan penyakit jantung reumatik?

Pertama, jagalah keadaan tempat tinggal yang optimal dan berikan nutrisi yang baik dan

seimbang pada anak. Kemudian, penting pula untuk tidak menyepelekan sakit tenggorokan

pada anak, terutama jika berkelanjutan atau berulang. Ingatlah selalu penyakit yang dapat

menjadi kelanjutannya jika dibiarkan. Jika anak terdiagnosis demam reumatik atau penyakit

jantung reumatik, bersiaplah untuk membiarkan anak dirawat inap untuk waktu yang cukup

lama. Tidak memenuhi perawatan seperti ini, dapat berakibat sangat buruk, terutama

terhadap kesehatan jantung.

Demam reumatik adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi tenggorokan.

Infeksi tenggorokan yang dimaksud di sini adalah infeksi tenggorokan yang disebabkan oleh

bakteri Streptokokus grup A, meskipun tidak selalu berhubungan dengan demam reumatik.

Bakteri Streptokokus grup A terdiri dari berbagai jenis dan hanya beberapa jenis saja yang

dapat menyebabkan demam reumatik.

Demam reumatik cukup sering terjadi pada anak usia 5 sampai 15 tahun dengan gejala dan

tanda yang paling sering terlihat adalah radang sendi (arthritis) atau radang jantung

Apa tanda dan gejala demam reumatik pada anak?

Tanda dan gejala demam reumatik biasanya timbul 2-6 minggu setelah infeksi tenggorokan

(faringitis). Tanda dan gejala yang dapat timbul adalah:

Polyarthritis (radang yang mengenai banyak sendi) dengan nyeri yang berpindah-pindah dari

satu sendi ke sendi lainnya. Gejala ini biasanya muncul paling awal dan berlangsung selama

sekitar 4 minggu.

Radang pada jantung dan katupnya (karditis dan valvulitis).

Tidak bisa mengontrol gerakan tangan dan kaki (chorea Sydenham), sehingga anak terlihat

seperti sedang menari.

Adanya benjolan keras yang timbul di bawah kulit.

Kemerahan pada kulit yang tidak gatal, terutama mengenai daerah tubuh, kadang ke kaki dan

tangan, tetapi tidak mengenai wajah.

Tanda dan gejala ini perlu juga dikonfirmasi dengan hasil pemeriksaan laboratorium seperti

titer Anti Streptolisin O (ASO atau kadang disebut ASTO) dan biakan apusan dari tenggorokan.

Bagaimana cara mengobati demam reumatik?

Pengobatan demam reumatik yang terutama adalah dengan menggunakan obat anti radang

seperti aspirin. Pemberian antibiotik juga perlu dimulai setelah diagnosis demam reumatik

ditegakkan.

Antibiotik untuk eradikasi kuman diberikan minimal selama 10 hari dan untuk pencegahan

jangka panjang diberikan minimal selama 5 tahun. Pemberian obat-obat lainnya seperti

steroid akan ditentukan berdasarkan pemeriksaan dokter.

Gagal jantung sebagai komplikasi dari radang pada jantung (karditis) diobati dengan

pemberian obat-obat seperti diuretik dan penghambat ACE (Angiotensin Converting Enzyme)

untuk mengurangi beban jantung.

Apa komplikasi lebih lanjut dari demam reumatik yang tidak diobati?

Komplikasi lebih lanjut dari demam reumatik adalah penyakit jantung reumatik. Hal ini

biasanya terjadi sekitar 10-20 tahun sejak terkena infeksi dari streptokokus.

Pada penyakit jantung reumatik didapatkan kerusakan katup-katup jantung yang merupakan

komplikasi serius dan mungkin memerlukan tindakan operasi untuk mengatasinya. Untuk

pencegahan penyakit jantung reumatik biasanya dokter akan memberikan obat-obat

profilaksis yang harus diminum dalam jangka waktu lama (bisa sampai bertahun-tahun atau

anak sampai dewasa).

Bagaimana cara mencegah demam reumatik?

Hal terutama yang dapat dilakukan untuk mencegah demam reumatik adalah dengan cara

mengenali infeksi tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri Streptokokus grup A. Biasanya

infeksi tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri Streptokokus grup A menunjukkan gejala

demam, nyeri menelan, dan bengkak di sekitar leher.

Bila anak mengalami infeksi tenggorokan dan batuk yang tidak kunjung sembuh dengan

gejala seperti di atas, cobalah konsultasikan dengan dokter untuk mengenali secara pasti

penyebabnya.

Tip

Bila anak mengeluh sakit tenggorokan atau sakit menelan disertai demam, bawalah anak ke

dokter untuk diperiksa lebih lanjut.

Kesimpulan

Demam reumatik adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi tenggorokan karena bakteri

Streptokokus grup A.

Tanda dan gejala demam reumatik adalah: demam, arthritis, karditis, kemerahan pada kulit.

Komplikasi berupa penyakit jantung reumatik dapat terjadi beberapa tahun kemudian.

Apakah penyakit jantung rematik dan demam rematik?

Penyakit jantung Rematik (PJR) adalah suatu kondisi dimana katup jantung rusak oleh

demam rematik.

Demam rematik diawali dengan Radang Tenggorokan (juga disebut faringitis streptokokus).

Radang tenggorokan disebabkan oleh Grup A Streptococcusbacteria. Ini adalah infeksi bakteri

yang paling umum dari tenggorokan.

Demam reumatik adalah penyakit inflamasi. Hal ini dapat mempengaruhi banyak jaringan ikat

tubuh – khususnya jantung, sendi, otak atau kulit. Siapapun bisa mendapatkan demam

rematik akut, tapi biasanya terjadi pada anak-anak lima sampai 15 tahun. Penyakit jantung

rematik dapat bertahan seumur hidup.

Kejadian demam rematik / penyakit jantung rematik rendah di Amerika Serikat dan negara-

negara maju paling lainnya. Namun, terus menjadi penyebab utama kematian kardiovaskular

selama lima dekade pertama kehidupan di negara berkembang.

Apa saja gejala Radang Tenggorokan?

Gejala termasuk (tapi tidak terbatas pada):

onset mendadak sakit tenggorokan

nyeri saat menelan

demam, biasanya 101-104 ° F

sakit kepala

tenggorokan merah / amandel

sakit perut, mual dan muntah juga dapat terjadi, terutama pada anak-anak

Pada beberapa orang, strep throat sangat ringan hanya dengan beberapa gejala. Juga, sakit

tenggorokan lebih sering disebabkan oleh virus dari oleh infeksi streptokokus. Viral infeksi

tenggorokan tidak meningkatkan risiko demam rematik dan tidak dapat diobati dengan

antibiotik.

Apa saja gejala demam rematik?

Gejala bisa meliputi:

Demam menyakitkan, tender, bengkak sendi merah

nyeri pada satu sendi yang berpindah ke lain

jantung berdebar-debar

nyeri dada

sesak napas

ruam kulit

kelelahan kecil, tanpa rasa sakit nodul di bawah kulit

Gejala demam rematik biasanya muncul sekitar tiga minggu setelah strep throat.

Bagaimana saya bisa mencegah penyakit jantung rematik?

Pertahanan terbaik terhadap penyakit jantung rematik adalah untuk mencegah demam

rematik dari yang pernah terjadi. Dengan memperlakukan strep throat dengan penisilin atau

antibiotik lainnya, dokter biasanya dapat menghentikan demam rematik akut dari

berkembang.

Orang-orang yang sudah terserang demam rematik lebih rentan terhadap serangan yang

berulang dan kerusakan jantung. Itulah sebabnya mereka akan mendapatkan pengobatan

antibiotik terus menerus bulanan atau harian, mungkin seumur hidup. Jika hati mereka

telah rusak oleh demam rematik, mereka juga pada peningkatan risiko untuk

mengembangkan endokarditis infektif (juga dikenal sebagai bakteri endokarditis),

infeksi selaput jantung atau katup.

Pada tahun 2007, American Heart Association memperbarui pedoman untuk

pencegahan endokarditis dan menyimpulkan bahwa tidak ada bukti yang meyakinkan

yang menghubungkan gigi, prosedur saluran pencernaan atau genitourinari dengan

perkembangan endokarditis. Penggunaan antibiotik profilaksis sebelum prosedur gigi

sekarang direkomendasikan HANYA untuk pasien dengan risiko tertinggi hasil buruk

akibat dari endokarditis, seperti pasien dengan katup jantung buatan, endokarditis

sebelumnya, atau mereka dengan bentuk-bentuk khusus penyakit jantung bawaan.

Pedoman tidak lagi merekomendasikan profilaksis sebelum prosedur gigi untuk

pasien dengan penyakit jantung rematik kecuali mereka juga memiliki salah satu

kondisi jantung yang mendasarinya yang tercantum di atas.

Antibiotik profilaksis hanya untuk mencegah endokarditis tidak lagi

direkomendasikan untuk pasien yang menjalani prosedur saluran pencernaan atau

genitourinari.

Penyakit Jantung Reumatik

Definisi

Penyakit jantung reumatik adalah sebuah kondisi dimana terjadi kerusakan permanen dari

katup-katup jantung yang disebabkan oleh demam reumatik. Penyakit jantung reumatik (PJR)

merupakan komplikasi yang membahayakan dari demam reumatik. Katup-katup jantung

tersebut rusak karena proses perjalanan penyakit yang dimulai dengan infeksi tenggorokan

yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus hemoliticus tipe A (contoh: β

Streptococcus pyogenes), yang bisa menyebabkan demam reumatik. Kurang lebih 39 %

pasien dengan demam reumatik akut bisa terjadi kelainan pada jantung mulai dari

insufisiensi katup, gagal jantung, perikarditis bahkan kematian. Dengan penyakit jantung

reumatik yang kronik, pada pasien bisa terjadi stenosis katup dengan derajat regurgitasi yang

berbeda-beda, dilatasi atrium, aritmia dan disfungsi ventrikel. Penyakit jantung reumatik

masih menjadi penyebab stenosis katup mitral dan penggantian katup pada orang dewasa di

Amerika Serikat.

Gejala Klinis

Demam reumatik merupakan kumpulan sejumlah gejala dan tanda klinik. Demam reumatik

merupakan penyakit pada banyak sistem, mengenai terutama jantung, sendi, otak dan

jaringan kulit. Tanda dan gejala akut demam reumatik bervariasi tergantung organ yang

terlibat dan derajat keterlibatannya. Biasanya gejala-gejala ini berlangsung satu sampai enam

minggu setelah infeksi olehStreptococ cus. Gejala klinis pada penyakit jantung reumatik bisa

berupa gejala kardiak (jantung) dan non kardiak (jantung). Gejalanya antara lain:

Manifestasi kardiak dari demam reumatik

Pankarditis (radang pada jantung) adalah komplikasi paling serius dan kedua

paling umum dari demam reumatik (sekitar 50 %). Pada kasus-kasus yang lebih

lanjut, pasien dapat mengeluh sesak nafas, dada terasa tidak nyaman, nyeri dada,

edema (bengkak), batuk.

Manifestasi kardiak lain adalah gagal jantung kongestif dan perikarditis.

Kelainan pada bunyi jantung

Gagal jantung

Radang pada selaput jantung

Gejala umum non kardiak dan manifestasi lain dari demam rematik akut antara lain:

Poliartritis (radang sendi dibeberapa bagian tubuh) adalah gejala umum dan

merupakan manifestasi awal dari demam reumatik (70 – 75 %). Umumnya artritis

dimulai pada sendi-sendi besar di ekstremitas bawah (lutut dan engkel) lalu

bermigrasi ke sendi-sendi besar lain di ekstremitas atas atau bawah (siku dan

pergelangan tangan). Sendi yang terkena akan terasa sakit, bengkak, terasa

hangat, kemerahan dan gerakan terbatas. Gejalaartrit is mencapai puncaknya pada

waktu 12 – 24 jam dan bertahan dalam waktu 2 – 6 hari (jarang terjadi lebih dari 3

minggu) dan berespon sangat baik dengan pemberian aspirin. Poliartritis lebih

umum dijumpai pada remaja dan orang dewasa muda dibandingkan pada anak-

anak.

KhoreaSyd enham, khorea minor atau St. Vance, dance mengenai hampir 15%

penderita demam reumatik. Manifestasi ini mencerminkan keterlibatan sistem

syaraf sentral pada proses radang. Hubungan khorea Sydenham sampai demam

reumatik tetap merupakan tanda tanya untuk beberapa waktu lamanya. Periode

laten antara mulainya infeksi streptokokus dan mulainya gejala-gejala khorea

lebih lama daripada periode laten yang diperlukan untuk arthritis maupun karditis.

Periode laten khorea ini sekitar 3 bulan atau lebih, sedangkan periode laten untuk

arthritis dan karditis hanya 3 minggu. Penderita dengan khorea ini datang dengan

gerakan-gerakan yang tidak terkoordinasi dan tidak bertujuan dan emosi labil.

Manifestasi ini lebih nyata bila penderita bangun dan dalam keadaan stres.

Penderita tampak selalu gugup dan seringkali menyeringai. Bicaranya tertahan-

tahan dan meledak-ledak. Koordinasi otot-otot halus sukar. Tulisan tangannya

jelek dan ditandai oleh coretan ke atas yang tidak mantap dengan garis yang ragu-

ragu. Pada saat puncak gejalanya tulisannya tidak dapat dibaca sama sekali.

Erithema marginatum merupakan ruam (kemerahan) yang khas untuk demam

reumatik dan jarang ditemukan pada penyakit lain. Karena kekhasannya tanda ini

dimasukkan dalam manifestasi minor. Keadaan ini paling sering ditemukan pada

batang tubuh dan tungkai yang jauh dari badan, tidak melibatkan muka. Ruam

makin tampak jelas bila ditutup dengan handuk basah hangat atau mandi air

hangat, sementara pada penderita berkulit hitam sukar ditemukan.

Nodul subkutan. Frekuensi manifestasi ini menurun sejak beberapa dekade

terakhir, dan kini hanya ditemukan pada penderita penyakit jantung reumatik

khronik. Nodulus ini biasanya terletak pada permukaan ekstensor sendi, terutama

ruas jari, lutut, dan persendian kaki. Kadang-kadang nodulus ini ditemukan pada

kulit kepala dan di atas kolumna vertebralis.

Manifestasi lain dari demam reumatik antara lain nyeri perut, epistaksis

(mimisan), demam dengan suhu di atas 39 °C dengan pola yang tidak

karakteristik, pneumonia reumatik yang gejalanya mirip dengan pneumonia

karena infeksi.

Tatalaksana

Tatalaksana bergantung dari tipe dan beratnya penyakit jantung rheuma. Pada kebanyakan

kasus, obat pengencer darah (aspirin) diberikan untuk mencegah penumpukan. Dokter

biasanya juga memberikan beta blocker dan calcium channel blocker untuk menurunkan

kerja jantung. Dan digitalis untuk meningkatkan efisiensi kerja jantung.

Karena demam rheuma merupakan penyebab dari penyakit jantung rheuma, pengobatan

yang terbaik adalah untuk mencegah relaps dari demam rheuma. Antibiotik seperti penisilin

dan lainnya biasanya dapat mengobati infeksi dari bakteristreptoco ccus. Dan

menghentikan demam rheuma bermanifestasi. Apabila anda mempunyai riwayat

terkena demam rheuma biasanya kan diberikan terapi antibiotik dalam jangka waktu

yang panjang untuk mencegah demam rheuma timbul kembali dan mengurangi risiko

terkena penyakit jantung rheuma. Untuk mengurangi gejala peradangan dapat

diberikan aspirin, kortikosteroid atau NSAID(obat anti inflamasi non-steroid).

Terapi pembedahan dapat dilakukan untuk memperbaiki dan mengganti katup jantung yang

rusak.

Penyakit Jantung Rematik (PJR)

November 18th, 2008 admin

Penyakit Jantung Rematik (PJR) atau dalam bahasa medisnya Rheumatic Heart Disease (RHD)

adalah suatu kondisi dimana terjadi kerusakan pada katup jantung yang bisa berupa

penyempitan atau kebocoran, terutama katup mitral (stenosis katup mitral) sebagai akibat

adanya gejala sisa dari Demam Rematik (DR).

Demam rematik merupakan suatu penyakit sistemik yang dapat bersifat akut, subakut,

kronik, atau fulminan, dan dapat terjadi setelah infeksi Streptococcus beta hemolyticus group

A pada saluran pernafasan bagian atas. Demam reumatik akut ditandai oleh demam

berkepanjangan, jantung berdebar keras, kadang cepat lelah. Puncak insiden demam rematik

terdapat pada kelompok usia 5-15 tahun, penyakit ini jarang dijumpai pada anak dibawah

usia 4 tahun dan penduduk di atas 50 tahun.

Seseorang yang mengalami demam rematik apabila tidak ditangani secara adekuat, Maka

sangat mungkin sekali mengalami serangan penyakit jantung rematik. Infeksi oleh kuman

Streptococcus Beta Hemolyticus group A yang menyebabkan seseorang mengalami demam

rematik dimana diawali terjadinya peradangan pada saluran tenggorokan, dikarenakan

penatalaksanaan dan pengobatannya yang kurah terarah menyebabkan racun/toxin dari

kuman ini menyebar melalui sirkulasi darah dan mengakibatkan peradangan katup jantung.

Akibatnya daun-daun katup mengalami perlengketan sehingga menyempit, atau menebal dan

mengkerut sehingga kalau menutup tidak sempurna lagi dan terjadi kebocoran.

Tanda dan Gejala Penyakit Jantung Rematik

Penderita umumnya megalami sesak nafas yang disebabkan jantungnya sudah mengalami

gangguan, nyeri sendi yang berpindah- pindah, bercak kemerahan di kulit yang berbatas,

gerakan tangan yang tak beraturan dan tak terkendali (korea), atau benjolan kecil-kecil

dibawah kulit. Selain itu tanda yang juga turut menyertainya adalah nyeri perut, kehilangan

berat badan, cepat lelah dan tentu saja demam.

Penegakan Diagnosis Penyakit Jantung Rematik

Selain dengan adanya tanda dan gejala yang tampak secara langsung dari fisik, umumnya

dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan laboratorium, misalnya; pemeriksaan darah

rutin, ASTO, CRP, dan kultur ulasan tenggorokan. Bentuk pemeriksaan yang paling akurat

adalah dengan dilakukannya echocardiografi untuk melihat kondisi katup-katup jantung dan

otot jantung.

Pengobatan Penyakit Jantung Rematik

Apabila diagnosa penyakit jantung rematik sudah ditegakkan dan masih adanya infeksi oleh

kuman Streptococcus tersebut, maka hal utama yang terlintas dari Tim Dokter adalah

pemberian antibiotika dan anti radang. Misalnya pemberian obat antibiotika penicillin secara

oral atau benzathine penicillin G. Pada penderita yang allergi terhadap kedua obat tersebut,

alternatif lain adalah pemberian erythromycin atau golongan cephalosporin. Sedangkan

antiradang yang biasanya diberikan adalah Cortisone and Aspirin.

Penderita dianjurkan untuk tirah baring dirumah sakit, selain itu Tim Medis akan terpikir

tentang penanganan kemungkinan terjadinya komplikasi seperti gagal jantung, endokarditis

bakteri atau trombo-emboli. Pasien akan diberikan diet bergizi tinggi yang mengandung

cukup vitamin.

Penderita Penyakit Jantung Rematik (PJR) tanpa gejala tidak memerlukan terapi. Penderita

dengan gejala gagal jantung yang ringan memerlukan terapi medik untuk mengatasi

keluhannya. Penderita yang simtomatis memerlukan terapi surgikal atau intervensi invasif.

Tetapi terapi surgikal dan intervensi ini masih terbatas tersedia serta memerlukan biaya yang

relatif mahal dan memerlukan follow up jangka panjang.

Pencegahan Penyakit Jantung Rematik

Jika kita lihat diatas bahwa penyakit jantung paru sangat mungkin terjadi dengan adanya

kejadian awal yaitu demam rematik (DR), Tentu saja pencegahan yang terbaik adalah

bagaimana upaya kita jangan sampai mengalami demam rematik (DR) (terserang infeksi

kuman Streptococcus beta hemolyticus).

Ada beberapa faktor yang dapat mendukung seseorang terserang kuman tersebut,

diantaranya faktor lingkungan seperti kondisi kehidupan yang jelek, kondisi tinggal yang

berdesakan dan akses kesehatan yang kurang merupakan determinan yang signifikan dalam

distribusi penyakit ini. Variasi cuaca juga mempunyai peran yang besar dalam terjadinya

infeksi streptokokkus untuk terjadi DR.

Seseorang yang terinfeksi kuman Streptococcus beta hemolyticus dan mengalami demam

rematik, harus diberikan therapy yang maksimal dengan antibiotiknya. Hal ini untuk

menghindarkan kemungkinan serangan kedua kalinya atau bahkan menyebabkan Penyakit

Jantung Rematik.

Penyakit Jantung Rematik Bisa Berawal Dari Radang Tenggorokan !

Penyakit Jantung Rematik (PJR) atau dalam

bahasa medisnya Rheumatic Heart Disease (RHD) adalah suatu kondisi dimana terjadi

kerusakan pada katup jantung yang bisa berupa penyempitan atau kebocoran, terutama

katup mitral (stenosis katup mitral) sebagai akibat adanya gejala sisa dari Demam Rematik

(DR).

Demam rematik adalah penyakit peradangan (inflamasi) yang dapat timbul sebagai

komplikasi dari infeksi pada tenggorokan (faringitis) yang tidak diobati atau tidak

ditangani dengan baik. Peradangan kemudian dapat terjadi pada sendi, jantung, otak dan

kulit. Nah, jika peradangan terjadi pada jantung inilah yang disebut dengan Penyakit Jantung

Reumatik. Jika sampai terjadi Penyakit Jantung Reumatik, akan terjadi cacat permanen pada

jantung, terutama pada bagian katup jantung, tetapi dapat juga pada otot jantung itu sendiri.

Ini tidak dapat disembuhkan dengan pemberian obat. Terutama jika yang terkena adalah

bagian katup jantung, katup ini tidak lagi membuka dan menutup dengan baik, sehingga dapat

terjadi perubahan pada aliran darah. Akibatnya, gejala-gejala akibat kelainan jantung akan

menetap – seperti cepat lelah, sesak nafas, berdebar-debar, detak jantung yang cepat – dan

dapat mempengaruhi kehidupan seseorang. Jika sampai kerusakan jantung itu sangat parah,

tidak menutup kemungkinan terjadi gagal jantung – keadaan di mana jantung tidak lagi

mampu memompa darah ke seluruh tubuh sesuai kebutuhan – yang dapat berakibat

kematian. Pada kerusakan jantung, satu-satunya penanganan adalah melalui operasi,

misalnya dengan penggantian katup jantung, namun biayanya sangat mahal.

Demam reumatik paling sering terjadi pada usia 5 sampai 15 tahun dan sangat jarang

terjadi pada usia di bawah 5 atau di atas 15 tahun, apalagi pada orang dewasa.

Penyebab

Faktor kebersihan lingkungan tempat tinggal dan kondisi kesehatan secara umum dan nutrisi

tentu saja memiliki peran terjadinya Penyakit Demam Reumatik. Kemudian, ada pula peranan

genetik di dalamnya, sehingga ada orang-orang yang memang ”berbakat” untuk mengalami

demam reumatik setelah menderita infeksi tenggorokan. ”Bakat” ini pun seringkali ditemukan

pada lebih dari satu anggota dalam satu keluarga.

Demam Reumatik dapat berawal dari infeksi tenggorokan. Infeksi tenggorokan ini seringkali

terjadi akibat bakteri yang namanya streptokokus grup A. Pada semua orang, infeksi seperti

ini akan menimbulkan reaksi imun atau reaksi kekebalan tubuh untuk melawan bakteri ini.

Nah, pada orang-orang yang ”berbakat”, reaksi imun ini tidak hanya akan membantai si

bakteri streptokokus, tetapi juga akan menyerang tubuh sendiri. Terutama pada bagian-

bagian tubuh tertentu, seperti sendi, jantung, kulit dan otak, sehingga timbul reaksi inflamasi

atau peradangan.

Tanda Dan Gejala

Sesuai namanya, akan ada demam. Demam yang timbul pun tidak terlalu tinggi, paling sekitar

38°C. Kemudian, ada keluhan radang tenggorokan yang ditandai dengan nyeri dan bisa ada

batuk-batuk. Karena ini terutama menyangkut anak-anak, keluhan yang sering timbul adalah

si anak tidak mau makan karena tenggorokannya sakit. Kemudian, anak tadi mungkin batuk-

batuk kecil, namun tidak disertai dengan pilek. Beberapa tanda lain, seperti pembesaran

kelenjar getah bening di leher yang merupakan salah satu tanda infeksi tenggorokan biasanya

hanya akan dikenali oleh dokter.

Tanda-tanda demam rematik biasanya timbul 2-3 minggu setelah infeksi tenggorokan

bermula. Saat inilah, muncul gejala-gejala akibat peradangan yang disebabkan karena reaksi

imunologis. Yang paling sering terjadi adalah peradangan pada sendi. Sendi-sendi besar,

terutama pada lutut, siku, pergelangan tangan dan pergelangan kaki, akan membengkak,

tampak kemerahan, terasa hangat jika diraba dan dirasakan sakit oleh si anak. Seringkali,

peradangan ini akan berpindah-pindah dari satu sendi ke yang lainnya, misalnya pertama

sendi pada lutut, besoknya sendi pada siku, dan sebagainya. Sehingga peradangan pada sendi

ini disebut poliartritis migrans, artinya radang pada banyak sendi yang berpindah-pindah.

Tanda lain yang dapat timbul adalah jika penyakit ini mempengaruhi otak, sehingga terjadi

gejala yang disebut chorea. Chorea berupa gerakan-gerakan involunter, terutama pada

tangan, namun dapat terjadi juga pada kaki, wajah dan bagian-bagian tubuh lainnya. Jadi,

biasanya tangan akan bergerak-gerak, padahal si anak tidak bermaksud untuk

menggerakkannya. Pada chorea yang lebih ringan, mungkin anak hanya akan mengeluhkan

kesulitan untuk menulis. Nah, walaupun gejala ini cukup ”aneh”, ini benar-benar merupakan

gejala medis, jadi jangan langsung dianggap sebagai kejadian mistis yang perlu penanganan

dari balian atau sejenisnya! Selain itu, chorea dapat disertai dengan perubahan tingkah laku,

misalnya anak tiba-tiba marah dan menangis tanpa alasan, dan sebagainya.

Yang paling gawat dan mengkhawatirkan adalah jika sampai jantung ikut terpengaruh.

Biasanya gejala yang timbul adalah sesak nafas, jantung berdebar-debar, detak jantung

yang cepat, nyeri dada, dan cepat capek. Pada anak-anak yang masih lebih kecil, biasanya si

anak akan cepat capek dan tidak ikut bermain dengan teman-temannya. Sedangkan anak-

anak yang lebih besar, juga takkan banyak beraktivitas dan jika ditanyai biasanya akan

mengakui sendiri bahwa dirinya cepat capek dan sesak nafas.

Ada pula beberapa tanda lainnya, seperti nodul subkutan, yaitu bejolan-benjolan kecil di

bawah kulit. Namun, karena tidak tampak jelas, biasanya ini hanya dapat ditemukan oleh

dokter – itu pun tidak selalu. Tanda lain adalah ruam merah pada kulit, yang disebut eritema

marginatum, namun tanda ini termasuk yang lebih jarang terjadi.

Pencegahan

Pertahanan terbaik terhadap Penyakit Jantung Reumatik adalah  mencegah terjadinya Demam

Reumatik dari yang pernah terjadi. Dengan memperlakukan strep throat dengan penisilin

atau antibiotik lainnya, dokter biasanya dapat menghentikan demam rematik akut dari

berkembang.

Orang-orang yang sudah terserang Demam Reumatik lebih rentan terhadap serangan yang

berulang dan kerusakan jantung. Itulah sebabnya mereka akan mendapatkan pengobatan

antibiotik terus menerus bulanan atau harian, mungkin seumur hidup. Jika hati mereka telah

rusak oleh Demam Reumatik, mereka juga pada peningkatan risiko untuk mengembangkan

endokarditis infektif (juga dikenal sebagai bakteri endokarditis), infeksi selaput jantung atau

katup. (sodikin)