definisi konstipasi

Upload: andita-listyannisa

Post on 03-Apr-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 DEFINISI konstipasi

    1/3

    A. DEFINISI

    Sembelit atau konstipasi adalah suatu gejala proses defekasi yang bermasalah dan

    dapat didefinisikan defekasi tidak lancar dan tidak teratur (kurang dari 2 kali seminggu),

    mengedan, dan defekasi keras dan tidak tuntas. Berdasarkan definisi ini, konstipasi dialami

    oleh lebih dari 20% penduduk.

    Pada umumnya konstipasi terdiri dari 2 tipe yaitu :

    Tipe transit lambat yaitu jarang timbul hasrat defekasi pada penderita. Tipe obstruktif yaitu penderita tidak berdefekasi dengan tuntas karena sebab-sebab

    penyakit atau gangguan anorektal organik/fungsional, misalnya penyumbatan

    jalannya faeces karena misalnya prolaps, yakni penjembulan selaput lendir dubur

    keluar.

    Pengeluaran faeces juga dapat dihambat secara paradoksal oleh kontraksi dan ukannya

    oleh relaksasi normal dari sfingter (otot melingkar) dubur pada saat mengedan (Tjay dan

    Rahardja, 2007).

    Banyak orang, terutama lansia, menganggap dirinya menderita sembelit bila tidak

    buang air beberapa hari atau paling tidak satu kali sehari. Mereka mulai menggunakan obat

    pencahar dan tidak jarang secara berlebihan. Sebetulnya keadaan demikian dapat dianggap

    masih cukup wajar karena ada orang yang buang air 2-3 kali sehari, tetapi ada pulayang hanya 3 kali seminggu (Tjay dan Rahardja, 2007).

    B. PATOFISIOLOGI

    Konstipasi bukan merupakan suatu penyakit, namun merupakan gejala dari adanya

    suatu penyakit atau masalah dalam tubuh. Pengobatan pada konstipasi harus diawali

    dengan usaha untuk menetapkan penyebabnya. Gangguan pada saluran pencernaan,

    gangguan metabolisme atau gangguan sistem endokrin dapat menjadi hal-hal yang

    terkait dengan timbulnya konstipasi. Konstipasi umumnya hasil dari diet rendah serat atau

    penggunaan obat-obat yang menyebabkan konstipasi seperti obat-obat golongan opiat. Di

    samping itu, hal-hal yang berawal dari gangguan psikis juga dipercaya menyebabkan

    konstipasi, penurunan kekuatan otot dinding abdomen dan kemungkinan penurunan

  • 7/28/2019 DEFINISI konstipasi

    2/3

    aktifitas fisik. Bagaimana pun juga, frekuensi pergerakan usus tidak berkurang pada usia

    produktif. Selain itu, penyakit penyakit yang dapat menyebabkan konstipasi, seperti

    kanker kolon dan diverticulitis, akan meningkat kemungkinannya seiring dengan

    bertambahnya umur (Dipiro et al, 2005).

    Penggunaan obat-obat yang menghambat fungsi neurologis dan muskular dari

    saluran pencernaan khususnya kolon dapat menyebabkan konstipasi. Sebagian besar

    kasus-kasus konstipasi oleh penggunan obat disebabkan oleh obat-obat golongan opiat,

    berbagai agen dengan fungsi antikolinergik dan antasid yang mengandung aluminium dan

    kalsium. Obat-obat tersebut bergantung pada dosis menghambat fungsi usus dimana dengan

    dosis yang lebih besar akan menyebabkan konstipasi lebih sering. Opiat memberi efek

    pada seluruh segmen dari usus, namun lebih nyata pada kolon. Mekanisme umum dari opiat

    dalam menghasilkan konstipasi adalah dengan memperpanjang waktu transit pada usus

    dengan menyebabkan kontraksi yang tidak mendorong makanan. Mekanisme lain yang

    berkontribusi adalah dengan meningkatkan absorpsi elektrolit. Seluruh turunan opiat

    diasosiasikan menyebabkan konstipasi, namun tingkat penghambatan fungsi intestinalnya

    berbeda. Penggunaan opiat secara oral akan menyebabkan efek konstipasi lebih besar

    daripada penggunaan secara parenteral (Dipiro et al, 2005).

    Sedangkan obat-obat antikolinergik menghambat fungsi usus dengan aksi

    parasimpatolitik pada berbagai bagian dalam saluran pencernaan khususnya pada kolon

    dan rektum. Obat-obat antikolinegik ini sangat umum digunakan baik oleh pasien di rumah

    sakit maupun pasien rawat jalan. Suatu penelitian menunjukkan penggunaan amitriptyline,

    diphenhydramine dan thioridazinebertujuan untuk kebutuhan laksatif pada 800 perawatan

    pasien. Pada pasien dengan umur lebih dari 65 tahun, obat-obat antikolinergik,

    aspirin, furosemide, ni- troglycerin, dan amitriptyline dikorelasikan sebagi penyebab

    konstipasi (Dipiro et al, 2005).

    C. PRINSIP TERAPI

    A. Terapi Non Farmakologis

    In take Makanan berserat Minum Cukup

  • 7/28/2019 DEFINISI konstipasi

    3/3

    Olah raga teraturB. Terapi Farmakologis

    Pencahar (Laksansia)