definisi edema 1

31
Definisi edema Pada umumnya edema berarti pengumpulan cairan berlebihan pada sela-sela jaringanatau rongga tubuh. Secara garis besar cairan edema ini dapat dikelompokkan menjadi edemaperadangan atau eksudat dan edema non radang atau transudat. Sesuai dengan namanyaeksudat timbul selama proses peradangan dan mempunyai berat jenis besar (> 1,20). Cairanini mengandung protein kadar tinggi sedangkan transudat mempunyai berat jenis rendah(<1,15) dan mengandung sedikit protein. Edema dapat bersifat setempat atau umum. Edemayang bersifat umum dinamakan anasarka, yang menimbulkan pembengkakaan berat jaringanbawah kulit. Edema yang terjadi pada rongga serosa tubuh diberi nama sesuai dengan tempatyang bersangkutan. Secara umum edema nonradang akan terjadi pada keadaan-keadaan sebagai berikut: 1. Peningkatan tekanan hidrostatik 2. Penurunan tekanan onkotik plasma 3. Obstruksi saluran limfe. 4. Peningkatan permeabilitas kapiler. Edema radang disebabkan oleh peningkatan permeabilitas kapiler. Edema juga dapat terjadi akibat gangguan pertukaran natrium/keseimbangan elektrolit. Edema dapat timbul akibat tekanan koloid osmotik plasma yang menurun atau tekananhidrostatik kapiler yang meningkat. Tekanan

Upload: sarirahayu

Post on 13-Sep-2015

85 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

edema

TRANSCRIPT

Definisi edemaPada umumnya edema berarti pengumpulan cairan berlebihan pada sela-sela jaringanatau rongga tubuh. Secara garis besar cairan edema ini dapat dikelompokkan menjadi edemaperadangan atau eksudat dan edema non radang atau transudat. Sesuai dengan namanyaeksudat timbul selama proses peradangan dan mempunyai berat jenis besar (> 1,20). Cairanini mengandung protein kadar tinggi sedangkan transudat mempunyai berat jenis rendah(HPi+OPcrespon inflamasi, trauma peningkatan OPi dan penurunan Opc Selisih tekanan hidrolik dalam kapiler dengan tekanan hidrolik dalm intertisium. Selisih antara tekanan onkotik dalam plasma dengan tekanan onkotik dalam intertisium LI 3.4 Gejala edemaa. Distensi vena jugularis, peningkatan tekanan vena sentralb. Peningkatan tekanan darah, denyut nadi penuh dan kuatc. Melambatnya waktu pengosongan vena-vena tangan d. Edema perifer dan periorbitae. Asites, efusi pleura, edema paru akut (dispnea, takipnea, ronki basah di seluruh lapangan paru)f. Penambahan berat badan secara cepat: penambahan 2% = kelebihan ringan, penambahan 5% = kelebihan sedang, penambahan 8% = kelebihan beratGejala Edema tergantung pada jumlah edema dan bagian tubuh yang terkena. Edema di daerah kecil dari infeksi atau peradangan (seperti gigitan nyamuk) dapat tidak menyebabkan ada gejala sama sekali. Di sisi lain, reaksi alergi besar lokal (seperti dari sengatan lebah) dapat menyebabkan edema menyerang seluruh lengan. Di sini, kulit tegang, nyeri, dan gerakan terbatas dapat menjadi gejala edema. Alergi makanan dapat menyebabkan lidah atau tenggorokan edema, yang dapat mengancam jiwa jika mengganggu pernapasan. Edema di kaki karena sebab apapun dapat menyebabkan kaki terasa berat dan mengganggu berjalan. Dalam edema dan penyakit jantung, misalnya, kaki dengan mudah dapat tertimbang sekitar 5 atau 10 kilo masing-masing. Edema parah di kaki dapat mengganggu aliran darah, menyebabkan bisul pada kulit. Edema paru menyebabkan sesak napas, yang dapat disertai dengan kadar oksigen rendah dalam darah. Beberapa orang dengan edema paru mungkin mengalami batuk dengan dahak berbusa.

LI 3.5 Patofisiologi edema1. Edema yang disebabkan oleh gagal jantungPada saat gagal jantung, darah tidak dapat dipompa dari vena ke arteri sehingga tekanan darah vena dan kapiler meningkat yang menyebabkan filtrasi kapiler meningkat. Selain itu jika tekanan darah arteri cenderung turun, , maka garam dan air yang disekresikan ginjal berkurang yang menyebabkan volume darah meningkat, tekanan hidrostatik kapiler mintakat dan menyebabkan edema. Dan juga, aliran darah yang berkurang menstimulasikan ginjal untuk mensekresikan renin yang menyebabkan meningkatkan jumlah formasi dari angiotensin II dan sekresi dari aldosteron. Keduanya akan menambah garam dan air yang menumpuk di dalam ginjal. Pasien dengan gagal jantung ada tubuh bagian kiri saja, darah terpompa secara normal di bagian kanan tubuh tapi tidak dapat pergi dari pembuluh darah kara jantung melemah. Sehingga tekanan kapiler pulmonar mangkat diatas normal dan menyebabkan edema. Jika tidak di atasi maka akan dapat menyebabkan kematian selama beberapa jam saja. 2.Edema karena berkurangnya ekskresi ginjal dari garam dan airNormalnya, natrium yang masuk ke dalam kompartemen ekstraseluler berjumlah kecil. Tapi pada seseorang yang terkena penyakit ginjal, Natrium klorida dan air yang masuk ke cairan ekstraseluler terlalu banyak. Sebagian dari garam ini bocor ke cairan interstisial tapi ada juga yang masuk ke dalam darah. Hal ini akan meninmbulkan volume dari cairan interstisial meningkat(edema ekstraseluler) dan hipertensi.3.Edema karena berkurangnya plasma proteinBerkurangnya konsentrasi protein plasma yang disebabkan oleh gagalnya protein diproduksi dalam jumlah normal atau hilangnya protein dari plasma dapat menyebabkan turunnya tekanan koloid osmotik sehingga filtrasi kapiler meningkat yang menyebabkan edema ekstraseluler terjadi. Tapi, hilangnya protein sehingga kadarnya kurang dari normal utamanya disebabkan oleh sindrom nefrotik dimana membran dari renal glomeruli membolehkan protein-protein lewat dalam jumlah banyak dan ke urin. Edema terjadi jilat konsentrasi dari plasma protein dibawah 2.5g/100ml.Sirosis pada hati juga menyebabkan edema terjadi karena penyakit ini membuat protein di dalam plasma tidak dapat terproduksi hingga konsentrasi dai lama protein turun. Liver fibrosis juga dapat menyebabkan edema yaitu dengan cara mengurangi aliran pembuluh darah vena portal abdominal ketikamereka melawati hati sebelum mengosongkan kembali ke sirkulasi. Blokade aliran pembuluh darah vena portal ini meningkatkan tekanan hidrostatik di luruh wilayah gastrointestinal dan selanjutnya menyaring cairan ke luar plasma ke dalam daeran intra-abdominal. Hal ini menyebabkan konsentrasi protein menurun, dan tekanan kapiler portal meningnkat sehingga terjadi transmutasi dalam jumlah besar dari cairan dan protein ke dalam perut atau disebut asites.

LI 3.6 Manifestasi kliniik edemaEdema merupakan gejala dari berbagai keadaan medis serius, seperti penyakit jantungkongesif, gagal jantung, gagal hati, malnutrisi dan sindrom nefrotik. Edema perifer bisa jugaterjadi akibat obstruksi vena atau obstruksi limfatik atau karena pemberian garam dan airberlebihan. Obat-obatan seperti obat anti inflanmasi nonsteroid (OAINS) dan bloker(penyekat) kanal kalsium (calsium channel blocker) juga bisa menyebabkan edema perifer.Edema bisa merupakan indikator utama adanya penyakit serius.

Keluhan UtamaKeluhan utama yang sering adalah bengkak tungkai. Pada kasus yang parah, edemameluas menyebabkan bengkak perut (asites), edema sakral, efusi pleura, edema paru danbahkan bengkak muka. Edema sering, walaupun tidak selalu berhubungan dengan posturtubuh, dan pada orang yang terbaring di tempat tidur biasanya terkumpul di sakrum.

DiagnosisAnamnesis yang akurat sangat penting. Gejala dan tanda penyakit jantung, hati danginjal harus ditanyakan. Dua pertanyaan kunci untuk diagnosis : Apakah edema terjadiunilateral atau bilateral? Adakah peningkatan tekanan vena jugularis? Yang juga pentingadalah menentukan ada tidaknya edema di tempat lain. Edema yang terjadi difus di seluruhtubuh menunjukkan kadar albumin serum yang rendah, atau kebocoran kapiler dan bukangagal jantung.

Edema Tungkai BilateralPada edema tungkai bilateral, diagnosis ditegakkan dengan menentukan ada tidaknyapeningkatan tekanan vena dan ada tidaknya tanda penyakit hati, imobilitas berat ataumalnutrisi.Edema Tungkai BilateralBengkak tungkai satu sisi seringkali memiliki penyebab lokal, seperti : Trombosis vena dalam (deep venous thrombosis [DVT]) pada tungkai menyebabkan nyeritungkai unilateral dengan onset lambat (berjam-jam), bengkak dengan kulit yang hangat,dan mungkin nyeri lokal di betis dan sepanjang vena, khususnya vena safena magna. Rupturnya kista Baker : kista Baker adalah bursa sendi lutut yang menonjol ke fosapopliteadan biasanya terjadi pada artritis reumatoid. Selulitis : terdiri dari eritema yang menyebar, kadang-kadang berbatas tegas, biasanya mengikuti garis limfatik. Obstruksi limfatik menyebabkan bentuk edema unilateral kaki kayu, kadang-kadangdisebut edema non pitting. Tumor pelvis bisa menekan vena unilateral, menyebabkan edema unilateral. Imobilitas lokal bisa menyebabkan edema tungkai unilateral, misalnya pada hemiparesis

1. Anamnesa6 pertanyaan penting untuk penilaian status cairan dan elektrolita. Apakah saat ini ada penyakit atau cedera yang dapat mengacaukan keseimbangan cairan dan elektrolit.b. Apakah pasien mendapat pengobatan cairan prenteral, atau pengobatan lain yang dapat mengacaukan keseimbangan cairan dan elektrolit? Jika ya, bagaimana kemungkinan pengobatan itu dapat mengacaukan keseimbangan cairan?c. Apakah ada pengeluaran cairan tubuh yang abnormal dan, jika ya, dari mana? Apa tipe ketiak seimbangan yang biasanya menyertai pengeluaran cairan itu?d. Apakah ada pembatasan diet(seperti diet rendah garam)? Jika ya, bagaimana hal itu bisa mempengaruhi keseimbangan cairan?e. Apakah pasien telah menerima air dan zat gizi lain melalui mulut atau jalan lain dalam jumlah yang cukup? Jika tidak, berapa lama telah berlangsung?f. Bagaiman perbandingan antara pemasukan cairan total dengan pengeluaran cairan tubuhnya?2. Pemeriksaan Fisika. Pantau berat badan setiapJika terjadi penambahan atau pengurangan yang cepat berarti menunjukkan peubahan dalam cairan tubuh total(1. Kekurangan/kelebihan volume cairan ringan yaitu 2% dari berat badan(2. Kekurangan/kelebihan volume cairan sedang yaitu 5% dari berat badan(3. Kekurangan/kelebihan volume cairan berat yaitu 8% dari berat badanb. Mengamati mataJika ada edema periorbital maka termasuk kelebihan cairanc. Amati bibir dan rongga mulut Bibir kering, pecah-pecah:kekurangan volume cairan(atau nafas melalui mulut)Lidah kecil, beralur banyak: secara normal lidah hanya mempunyai satu alur longitudinald. Distensi Vena Jugularis(JVD)Manometer CVP(tekanan vena sentralis) dipasang untuk menunjukkan perubahan volume cairan. Normal: JVD terletak 2cm di atas angulus sternalis pada posisi 45oKekurangan:vena-vena leher mendatar pada posisi suspinasiKelebihan: JVD melebar sampai angulus manibularis pada posisi 45oe. Penilaian sistem pernapasan Ronki basah, kering frekuensi bapas meningkat dispnea untuk meniadi adanya edema paru dan kelebihan volume cairanf. Nilai sistem renalGagal ginjal:kekurangan volume cairan yang beratVolume urin normal: 40 sampai 80 ml/harig. Amati adanya edema pada ekstremitas/sakrum untuk mengamati kelebihan cairanDerajat:+1, hampir tak jelas, sampai 4+ piting edema

PemeriksaanLaboratorium Penurunan serum osmolalitas : < 280 mOsm/kg Penurunan serum protein, albumin, ureum, Hb danHt Peningkatan tekanan vena sentral (Central Vein Pressure)1. Pemeriksaan daraha. Kalsium serum = nilai normal: 9-10,5mg/dlnilai ini berkaitan dengan albumin karena jika nilainya menurun maka kadar albuminnya juga menurun. Sedangkan kadar albumin mempengaruhi terjadi edema jika terlalu rendah kadarnya.b.fosfat serum = nilai normal: 2,5-4,5 mg/dl Jika kadarnya lebih dari normal bisa terjad gagal ginjal kronik. Sedangkan gagal ginjal sendiri berperan dalam terjadinya edema ekstraseluler.c.kreatinin serum = nilai normal: 0,7-1,5mg/dlJika di atas normal, bisa dipastika gagal ginjal

2.Pemeriksaan Urinea.Natrium Urine = nilai normal: 100-260mEq/24jam