definisi dan konsep mutu pengendalian
DESCRIPTION
bla bla bla bla blaTRANSCRIPT
TUGAS RESUME MATERI
MATA KULIAH MANAJEMEN OPERASI AGROINDUSTRI
“DEFINISI DAN KONSEP MUTU PENGENDALIAN”
OLEH:
1. Madaniyyah Mustika I (115100600111002)2. Nabila A. Ilham (115100600111004)3. Nurpitriani (115100600111008)4. Yusuf Khaharuddin (115100600111012)5. M. Ifddlial (115100600111036)
PROGRAM STUDI TEKNIK BIOPROSES
JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
Perusahaan
Membuat
Menetapkan Sesuai
Standard
Karakteristik
SyaratKebutuhanKeinginan
Konsumen
Produk / Jasa
Permintaan
Gambar. Pemahaman mengenai Mutu
PENGENDALIAN MUTU
Dalam konsep pengendalian mutu ada beberapa aspek yang harus diketahui yaitu apa yang di maksud dengan mutu, bagaimana cara pengendalian mutu, berikut ini adalah penjelasan tentang definisi dan konsep mutu menurut berberapa ahli dalam literature.
1. Definisi Mutu
Menurut J.M. Juran mutu merupakan “Fitness for Use” (cocok atau layak untuk digunakan). Artinya suatu produk atau jasa harus dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan (Tunggal, 1993).
Sedangkan pendapat lain dari Philips B. Crosby, menyatakan bahwa mutu sebagai “Conformance to Requirement”. Dengan definisi ini Crosby menitikberatkan kegiatan mutu perusahaan untuk, mencoba mengerti harapan-harapan konsumen, memenuhi harapan-harapan tersebut sehingga, dan perlu pandangan eksternal mengenai mutu agar penyusunan sasaran mutu lebih realistis dan sesuai dengan permintaan atau keinginan (Tenner, 1992).
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa mutu adalah kesesuaian serangkaian karakteristik produk atau jasa dengan standar yang ditetapkan perusahaan berdasarkan syarat, kebutuhan dan keinginan konsumen (lihat pada gambar).
2. Definisi Pengendalian Mutu
Pada ISO – 9000 versi 2000, menyatakan bahwa Pengendalian Mutu merupakan
teknik-teknik dan kegiatan operasional yang digunakan untuk memenuhi persyaratan
mutu. Kegiatan ini mencakup : monitoring suatu proses, melakukan tindakan koreksi bila
terdapat ketidaksesuaian, dan menghilangkan penyebab timbulnya ketidaksesuaian.
Menurut Juran, Pengendalian Mutu merupakan proses yang digunakan untuk
membantu pencapaian produk dan proses sesuai dengan tujuan. Kegiatan Pengendalian
Mutu mencakup : menilai kinerja operasi yang aktual, membandingkan dengan tujuan
(standar), dan mengambil tindakan jika terdapat perbedaan.
3. Tujuan
Perbaikan yang berkesinambungan pada produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan,
memberikan keberhasilan usaha dan mengembalikan investasi kepada para pemegang saham dan
pemilik perusahaan.
Berbasis Pengguna
Kualitas Berbasis Manufaktur
Berbasis Produk
4. Konsep Pengendalian Mutu
Pada perusahaan pabrikasi ada dua macam struktur organisasi yang berkaitan dengan
pengendalian mutu:
1. Departemen kualitas berdiri sendiri dan mempunyai jalur laporan langsung ke GM.
Fungsi kualitas harus terpisah dari kegiatan pabrikasi dan langsung memberikan
laporan ke GM, tujuannya untuk mendapatkan kerjasama dalam rangka memenuhi
penjadwalan dan biaya.
2. Departemen kualitas adalah bagian dari pabrikasi dan memberikan laporan ke
manajer pabrik. Fungsi kualitas di bawah fungsi pabrikasi karena mutu membutuhkan
koordinasi yang dekat dengan proses produksi. Sesungguhnya manajer pabrikasi telah
mengemban tugas sebagai coordinator kualitas.
5. Total Pengendalian Kualitas (Total Quality Management = TQM)
Dengan konsep total pengendalian kualitas, maka system pengendalian kualitas menjadi:
1. Departemen kualitas menjadi hanya coordinator yang akan mempengaruhi kualitas pada
fungsi masing-masing.
2. Masing-masing fungsi dalam organisasi harus mempunyai pedoman pengendalian mutu yang
akan menunjukkan jalan untuk menjaga mutu dalam kinerja.
3. Konsep total pengendalian kualitas mengharuskan Departemen kualitas untuk lebih
menitikberatkan perhatian pada perencanaan dan mengurangi perhatian pada pemeriksaan
dan pengawasan.
4. Pendekatan total kualitas menekankan pencegahan terhadap suatu kesalahan dan
memperkenalkan semua konsep mutu dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan sehingga
masing-masing fungsi akan bertanggung jawab pada mutu pekerjaan.
5. Departemen kualitas menyiapkan semua perangkat untuk menjamin bahwa semua fungsi di
dalam organisasi melaksanakan apa yang diinginkan oleh system pengendalian kualitas.
GM
Kualitas Pabrikasi Keuangan Pemasaran Fungsi lainnya
GM
Pabrikasi
Kualitas
Keuangan Pemasaran Fungsi lainnya
Sambungan kendor
Pekerja
PeralatanPemeriksaan
Material
6. Sebuah program hanya diterapkan ke seluruh bagian dari organisasi di mana program ini
akan menjelaskan bagaimana total pengendalian kualitas harus diselenggarakan, bagaimana
masing-masing individu sadar berperan serta dalam pengendalian kualitas dan bagaimana
pendekatan ini diukur pada masing-masing kinerja.
6. Pengendalian Mutu yang berkesinambungan
Ada 3 metoda:
1. Analisis Pareto
Contoh: kerusakan pada system hydraulic dari Front-end Looder.
Jumlah pemeriksaan (N) = 2347
Jenis kerusakan Jumlah kerusakan Persentase kerusakan
O-ring hilang 16 3,9%
Torsi tidak tepat 25 6,1%
Sambungan kendor 193 46,8%
Sambungan listrik terbakar 47 11,7%
Sambungan hidrolik retak 131 31,8%
Jumlah 412 100,0%
2. Diagram Cause-and-effect atau CE diagram
Disebut juga sebagai diagram Ishikawa atau diagram tulang ikan