dd case 4.pptx

Upload: ayutiarapratiwi

Post on 05-Mar-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

DD CASE 4

DD CASE 4 BPH (Benign Prostat hyperplasi)BPH (Benign Prostatic Hyperplasia)DEFINISIEPIDEMIOLOGIETIOLOGI GEJALA KLINISKelainan histologis yang khas ditandai dengan peningkatan jumlah sel / hiperplasia dari sel stroma dan sel epitel yang mengakibatkan pembesaran kelenjar prostat (IPD) - 8% 31- 40 thn40-50% 50-60 thn80% 80 thn(IPD)

Belum diketahuiProses agingNamun terdapat 5 hipotesis terjadinya BPHTeori dihidrotestosteronAdanya ketidakseimbangan estrogen-testosteronInteraksi antara sel stroma sel epitel prostatBerkurangnya kematian sel (apoptosis)Teori stem sel (dasarurologi)Selama fase kompensasi olem m.detrusor vesika urinaria u/ mengeluarkan urine, BPH didominasi oleh LUTS Gejala obstruktif:Hesitancy, weak stream, intermitensi, terminal dribbling, incomplite emptying Kesulitan memulai miksi, harus dibantu dengan megejan Pancaran urin yg melemah, tidka lancar, terputus-putus selama miksiSetelah pasien merasa miksi telah selesai, masih terdapat urin yang menetas Rasa tidak nyaman, tidak lampias krn proses miksi yang terasa tidak tuntasGEJALA KLINISDIAGNOSISGejala Iritasi frekuensi (>8x/hr)Urgensi: rasa ingin BAK yng tidak bisa ditahankanUrge inkontinensia ( akibat urgensis yg tidak dpt dipenuhi, sehingga miksi terjadi sebelum pasien siap untuk berkemih)Nokturia Disuria (rasa nyeri saat miksiBPH pd fase dekompensasi menimbulkan keluhan retensi urin ditandai dengan VU yang teraba penuh, inkontinensia paradoksal ditandai dengan adanya urin yg menetes tanpa disadari pasien

IPDPX FISIKPx colok dubur: prostat teraba dengan konsistensi kenyal, membesar sistemisPermukaan rabaan prostat yang licin tanpa nodul, tidak terdapat nyeri tekanJika pole atas prostat tidak teraba, diperkirakan berat prostat sudah >60grLABSedimen urin: adanya infeksiPx kulturGula darahPSAPENCITRAANFoto polosIVPUltrasonografi TAUS (Trans abdominal ultrasonography)Perkiraan vol besar prostat, panjang protrusi ke buli, kelainan buli2: massa bekuan darah), menghitung sisa (residu) urin pasca miksi, hidronefrosis (kerusakan ginjal akibat obstruksi prostat DIAGNOSISTRUS (Trans Rektal USG)Kemungkinan adanya fokus keganasan prostat berupa area hipoekoik dan kemudian sbg penunjuk dlm melakukan biopsiPX RESIDUAL URINEUltrasonografi : menghitung pancaran urin dgn menghitung jumlah urine dibagi dengan lamanya miksi (ml/detik)Uroflometri

UrodinamikaMenilai tekanan otot detrusor maupun komponen otot lain yg berperan saat miksi

Dasar urologi

BATU SALURAN KEMIHDEFINISIETIOLOGIGEJALA KLINISDIAGNOSISTerbentuknya batu yang terbentuk disepanjan g saluran kemih, baik saluran kemih atas (ginjal dan ureter) dan saluran kemih bawah (kandung kemih dan uretra)

robinFAKTOR INTRINSIK (berasal dari tubuh seseorang)Herediter Umur 30-50 tahunLk > pr 3:1FAKTOR EKSTRINSIKGeografiIklim temperaturAsupan air kurangDiet banyak purin, oksalat, kalsium Pekerjaan sering duduk

Nyeri pd pinggang (bisa kolik/nonkolik)Pasien sering ingin merasa berkemih, namun hanya sedkit urine yang keluarRefered painHematuriaDemam

PX FISIK- Nyeri ketok didaerah kostovertebra, teraba ginjal pada sisi sakit akibat hidronefrosis) , tanda2 gagal ginjal, retensi urine, jk infksi ada demam

PX PENUNJANGFoto polos abdomenKalsium : opak -> batu ginjalMAP : semiopakUrat/sistin : radiolusen -> batu uretraPielografi IV (PIV)Melihat keadaan anatomi dan fx ginjalJk tidak terlihat radioopas dan foto polos abdomenUSGMelihat batu pada buli-buli

Dasar urologi