dd kalsifikasi.docx

27
DD KALSIFIKASI / BATU INTRA ABDOMINAL Kalsifikasi atau batu intraabdominal adalah hal yang cukup banyak di jumpai. Kalsifikasi dapat dibagi menjadi 4 kelompok berdasarkan morfologinya, yaitu sebagai berikut : 1. Concretions/ Kalkulus Kalkulus ialah suatu massa inorganik dalam rongga alamiah atau dalam organ. Bentuk dan densitas dapat bervariasi namun di beberapa kasus dapat terlihat patognomonis. Umumnya gambaran bagian luarnya tajam. a. Batu - Urolithiasis - Cholelithiasis b. Kalsifikasi duktus pankreas c. Kalsifikasi nodus d. Phlebolith e. Kalsifikasi granuloma 2. Conduit calcification Yaitu kalsifikasi pada organ yang berupa saluran untuk mengalirkan cairan. Aorta abdominalis Ductus pancreaticus Vas deferens

Upload: edy-timanta-tarigan

Post on 26-Oct-2015

114 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

ggjuhg

TRANSCRIPT

Page 1: DD KALSIFIKASI.docx

DD KALSIFIKASI / BATU INTRA ABDOMINAL

Kalsifikasi atau batu intraabdominal adalah hal yang cukup banyak di jumpai.

Kalsifikasi dapat dibagi menjadi 4 kelompok berdasarkan morfologinya, yaitu

sebagai berikut :

1. Concretions/ Kalkulus

Kalkulus ialah suatu massa inorganik dalam rongga alamiah atau dalam organ.

Bentuk dan densitas dapat bervariasi namun di beberapa kasus dapat terlihat

patognomonis. Umumnya gambaran bagian luarnya tajam.

a. Batu

- Urolithiasis

- Cholelithiasis

b. Kalsifikasi duktus pankreas

c. Kalsifikasi nodus

d. Phlebolith

e. Kalsifikasi granuloma

2. Conduit calcification

Yaitu kalsifikasi pada organ yang berupa saluran untuk mengalirkan cairan.

Aorta abdominalis

Ductus pancreaticus

Vas deferens

Vena-vena besar

3. Cystic calcification

Kalsifikasi pada masa kistik, pseudokistik atau aneurisma. Umumnya nampak

sebagai kalsifikasi berbentuk kurvalinear.

Simple serous cysts

Aneurisma

Page 2: DD KALSIFIKASI.docx

Kista Echinococcus

Haematoma

'porcelain' gallbladder

Mukokel apendiks yang terkalsifikasi

4. Solid Mass calcification

Diverse features which generally show extensive but variable calcification.

Nodus mesentericus

Fibroid uteri

Dermoid ovarium

Metastases

Adenoma

Spleen (Sickle cell disease)

Sebagian besar kalsifikasi di foto abdomen tidak memiliki signifikansi klinis:

kartilago costae, flebolit vena pelvis, kalsifikasi kelenjar limfe mesenterica, dan

kalsifikasi vasculer. Beberapa daerah abnormal ditunjukkan pada gambar di

bawah ini.

Page 3: DD KALSIFIKASI.docx

Gambar 1. Berbagai kalsifikasi patologis pada abdomen

1. Kalsifikasi Adrenal

Kalsifikasi adrenal merupakan hal yang cukup sering dijumpai termasuk pada

orang yang sehat dan asimtomatis.

Etiologi

Perdarahan

a. Sepsis : Waterhouse-Friderichsen syndrome

b. Trauma tumpul abdomen

c. Asfiksia neonatorum

d. Koagulopati

Infeksi

a. Tuberculosis

b. Histoplasmosis

Tumor Adrenal

a. Metastases : terutama melanoma

Page 5: DD KALSIFIKASI.docx

Gambar 3 . X ray abdomen pada pasien laki-laki berusia 55 tahun dengan

riwayat perdarahan pada ginjal sebelumnya. Terlihat adanya kalsifikasi

adrenal bilateral.

2. Urolithiasis

Urolithiasis adalah suatu kondisi terdapat batu dalam saluran perkemihan yang

sering disebut kalkuli.

Batu saluran kemih merupakan kondisi dimana terbentuknya batu di saluran

keluarnya urin. ia dapat berada di ginjal, ureter, kandung kemih maupun uretra.

Sering pula masyarakat mengenali dengan batu ginjal, secara khusus

maksudnya batu itu hanyaterdapat diginjal. Adapun penyebabnya antara lain:

gangguan aliran urin, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi,

dan keadaan-keadan lain.Biasanya beberapa faktor yang mempengaruhi adalah

jenis kelamin, ras/etnis, usia, geografis, iklim, pekerjaan, berat dan tinggi

badan, serta air. Penyakit batu diketahui lebih sering terjadi pada pria dewasa

dibanding wanita, hal ini terkait dengan kondisi anatomi saluran urinaria pria

yang lebih panjang dan sempit.

Mekanisme pembentukan batu adalah di mulai terjadinya hambatan aliran urin

yang biasanya terjadi di tempat-tempat yang lebih sempit dan berkelok, seperti

di penyempitan pelvikalises ataupun penyempitan di ureter yang masuk ke

kandung kemih. Adanya kelainan bawaan

Page 6: DD KALSIFIKASI.docx

seperti stenosis, divertikel, hiperplasia prostat benigna, striktur ataupun buli-

buli neurogenik dapat memudahkan terjadinya pembentukan batu.

Batu terdiri atas kristal-kristal yang tersusun oleh bahan-bahan organik maupun

anorganik dalam urin. Kristal-kristal tersebut mengendap dan berkumpul

menjadi inti batu. Batu saluran kemih terdiri atas batu kalsium oksalat, batu

kalsium fosfat, batu asam urat, batu sistein, batu maupun magnesium-

amonium-fosfat dan xanthyn

Gambaran Klinis

Keluhan penderita tergantung pada: posisi atau letak batu, besar batu, dan

penyulit yang terjadi. Keluhan yang paling sering adalah nyeri pinggang dapat

berupa nyeri kolik maupun tidak. Nyeri kolik biasanya diakibatkan batu

terletak di organ yang berongga seperti pelvis maupun ureter dan terjadi karena

aktivitas otot polos yang meningkat dalam usaha pengeluaran

batu. Hematuria juga seringkali dijumpai oleh pasien karena trauma pada

mukosa saluran kemih yang disebabkan batu.

Pada pemeriksaan fisik akan ditemukan nyeri ketok pada daerah kosto-vertebra

yang menandakan sudah hidronefrosis. Jika terdapat demam kemungkinan

sudah menjadi infeksi. Dilakukan pula pemeriksaan sedimen urin yang

menunjukkan adanya: leukosituria, hematuria, dan dijumpai kristal-kristal

pembentuk batu. Pemeriksaan kultur urin diperlukan untuk melihat infeksi

adanya pertumbuhan kuman pemecah urea. Diperlukan juga pemeriksaan

foto PIV dan diperiksa kadar elektrolit di dalam darah maupun urin.

Penanganan

Batu harus segera dikeluarkan baik dengan obat-obatan maupun tindakan

invasiv seperti ESWL, endourologi, Laparoskopi, sampai bedah terbuka.

Fitur Radiografis

Gambaran radiografis batu saluran kemih bergantung pada komposisi batu dan

modalitas alat radiografi.

Page 7: DD KALSIFIKASI.docx

Foto Polos

Batu yang akan muncul sebagai batu radioopak

calcium oxalate + / - calcium phosphate

struvite (triple phosphate) : umumnya radioopak namun bervariasi

pure calcium phosphate

Batu yang radiolusen

uric acid

cystine

Indinavir stones

pure matrix stones

Gambar 4. Batu staghorn pada wanita berusia 50 tahun.

Page 8: DD KALSIFIKASI.docx

Gambar 5. Nefrolithiasis

CT

Pada CT umumnya setiap batu akan terlihat opak namun dengan densitas yang

berbeda-beda

calcium oxalate + / - calcium phosphate : 400 - 600HU

struvite (triple phosphate) : bervariasi

pure calcium phosphate : 400 - 600HU

uric acid : 100 - 200HU

cystine : opaque

Dua jenis batu yang radiolusen:

Indinavir stones : (antiretroviral) radiolucent and tidak terdeteksi dengan

CT

pure matrix stones

Page 9: DD KALSIFIKASI.docx

Gambar 6. nefrolitiasis bilateral

Gambar 7. Kalkulus di vesikoureteral junction

Gambar 8. Membedakan batu ureter dengan flebolit. Pada kalsifikasi di

sebelah kanan (panah hijau), daerah kalsifikasi dikelilingi oleh soft tissue,

Page 10: DD KALSIFIKASI.docx

maka ini adalah batu ureter, sedangkan yang ditunjuk dengan panah merah

dikelilingi daerah dengan densitas lemak, sehingga kemungkinan

merupakan flebolit.

Ultrasound

Pada pemeriksaan dengan ultrasound akan ditemukan :

echogenic foci

acoustic shadowing

3. Batu Empedu

Cholelithiasis adalah adanya satu atau lebih batu pada kandung empedu.

Obstruksi pada saluran empedu merupakan akibat dari adanya batu , terjadi

karena adanya inflamasi yang kronik dan berulang seperti pada cholesistitis

kronis.

II. ETIOLOGI

Faktor resiko terjadinya cholelithiasis :

a. Pola makan ( intake tinggi cholesterol, rendah kalori dan protein )

b. Gaya hidup ( kurang aktivitas )

c. Obesitas

Cholelithiasis juga bisa menyertai pasien dengan gangguan

hemolitik, penyakit colon ( Chrohn’s disease , post operasi bypass

jejunum, dan pada pasien DM Tipe I.

III. PATHOFISIOLOGI DAN KOMPLIKASI

Penyebab secara jelas belum diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang berperan,

yaitu :

a. Saturasi kandung empedu yang meningkat karena kolesterol

b. Kehilangan bilirubin yang berlebihan

c. Penurunan laju pengosongan kandung empedu

Page 11: DD KALSIFIKASI.docx

d. Perubahan konsentrasi dan statis kandung empedu

Batu empedu bisa saja menetap pada kandung empedu tetapi ada juga

yang bergerak di sepanjang cabang saluran empedu. Pada saat bermigrasi

inilah batu bisa menyumbat kandung empedu dibagian lehernya, ductud

cystic ataupun saluran empedunya sehingga terjadi obstruksi. Cairan

mepedu yang seharusnya dialirkan ke duodenum menjadi tertahan

menyebabkan kongesti vaskuler sebagai akibat dari aliran balik tertahan.

Edema dan kongesti terjadi selama proses inflamasi berlangsung. Cairan

empedu yang tidak dialirkan mengakibatkan stasis dan bila ada batu akan

mengiritasi menyebabkan terjadinya cholelithiasis.

Jenis-jenis batu empedu yang diketahui adalah dalam bentuk kolesterol,

bilirubin, garam empedu, kalsium dan beberapa protein. Batu

diklasifikasikan secara umum menjadi batu kolesterol dan batu pigmen.

Batu kolesterol disebabkan oleh metabolisme yang tidak seimbang antara

kolesterol dan garam empedu. Sedangkan batu pigmen disebabkan oleh

tidak seimbangnya metabolisme bilirubin. Batu pigmen berwarna coklat

dan hitam, tersusun oleh calsium bilirubinate.

IV. MANIFESTASI KLINIK

Tingkat nyeri dan gejala yang timbul pada cholelithiasis bergantung pada :

a. Apakah batu menetap atau bergerak

b. Ukuran dan lokasi batu

c. Tingkat penyumbatan

d. Ada atau tidaknya proses inflamasi

Secara umum nyeri pada cholelithiasis bersifat menetap, lokasi pada area

mid-epigastric, pada nyeri yang hebat bisa menjalar sampai ke bahu kanan

dan punggung. Nyeri ini disebabkan olen adanya batu yang menyumbat

Page 12: DD KALSIFIKASI.docx

atau bermigrasi pada cystic duct, sehingga menyebabkan spasme.

Gejala klinis lain yang muncul adalah :

• Tachycardi

• Pucat

• Diaphoresis

• Kelelahan

• Anoreksia

• Mual, muntah

• Dyspepsia, kembung

• Blumberg’s Sign

• Demam

• Jaundice, urin pekat, steatorhea

Pemeriksaan Laboratorium

• Alkaline phosphatase meningkat

• Laktat Dehydrogenase meningkat

• Aspartat aminotransferase meningkat

• Bilirubin direct, indirect meningkat

• Kadar urobilinogen pada feses tidak ada atau berkurang

• Kadar amylase pada urin dan serum meningkat

Pemeriksaan Radiologi

• Foto Rontgent abdomen

• Cholecystogram

• Cholecystography

• USG abdomen

Page 13: DD KALSIFIKASI.docx

• Percutaneous transhepatic cholangiography

Feature Radiografis

Foto polos

Radio-opaque pada 10-20% kasus

Cholesterol stone: 5% radio-opaque 

Pigmented stone: 50% radio-opaque 

Tampilan berlamina

Tepi faset

Gambar 6. Foto Xray vertebrae wanita usia 70 tahun yang nyeri

pinggang setelah terjatuh. Terlihat adanya kalsifikasi pada kuadran

kanan atas abdomen.

Page 14: DD KALSIFIKASI.docx

Ultrasound

Fokus echogenic pada lumen kandung empedu

Acoustic shadow posterior prominen

Berubah pada perubahan posisi pasien (rolling-stone-sign)

Gambar 7 . tampak adanya 2 buah batu pada lumen kandung empedu

Gambar 8. Cholelithiasis

CT

Kolestrol akan tampak lebih hipodens daripada empedu

Batu akan nampak hyperdense

Beberapa jenis batu akan nampak isodens sehingga tidak dapat ditentukan dengan

pemeriksaan CT

Page 15: DD KALSIFIKASI.docx

Gambar 9. Gambaran cholelithiasis pada pencitraan dengan CT

4. Appendicolith

Appendicolith ialah deposit kalsifikasi di appendix. Umumnya ditemui pada

anak-anak dengan appendisitis akut atau ditemukan secara tak sengaja saat

pemeriksaan radigrafi abdomen dan CT.

Gambar 9. Pada pemeriksaan CT abdomen, appendicolith tampak pada kuadran

kanan abdomen.

Page 16: DD KALSIFIKASI.docx

Gambar 10. Seorang anak laki-laki berusia 16 tahun dengan appendisitis akut. X

ray abdomen menunjukkan adanya proyeksi appendicolith pada ala sacrum dextra

Gambar 11. Foto X ray abdomen seorang anak berusia 6 tahun dengan riwayat

CRF dan sedang menjalani dialisis peritoneal. Datang dengan keluhan nyeri di

kuadran kanan bawah abdomen dan demam selama 5 hari.

5. Fibroid uteri

Fibroid uteri ialah tumor jinak yang berasal dari miometrium. Merupakan

neoplasma yang sering dijumpai.

Page 17: DD KALSIFIKASI.docx

Gejala klinis

Biasanya asimtomatis, namun dapat juga menunjukkan gejala sebagai berikut :

Perdarahan per vaginam

nyeri

infertilitas

teraba massa pada abdomen

Patologi

Fibroid atau leiomioma merupakan neoplasma yang berasal dari jaringan otot

polos uterus dengan disertai sejumlah jaringan ikat fibrous. Ukuran dapat

bervariasi, dapat soliter maupun multipel.

Berdasarkan letaknya di uterus, dapat dibagi menjadi 3 :

intra-mural leiomyoma 

sub-serosal leiomyoma

sub-mucosal leiomyoma 

Pengobatan

Pilihan pengobatan antara lain :

miomektomi

kuretase

terapi hormonal

histerektomi

uterine artery embolisation 

Fitur Radiografis

Foto Polos

Gambaran kalsifikasi menyerupai popcorn(Popcorn calcification) di daerah pelvis

Page 18: DD KALSIFIKASI.docx

Gambar 11. Calcified fibroid

USG Pelvis

leiomyomas biasanya hypo-echoicnamun juga bisa iso-echoic atau hyper-

echoic terhadap miometrium normal

Kalsifikasi nampak sebagai fokus echogenic dengan shadowing

Dapat terlihat adanya area kistik dari nekrosis atau degenerasi

CT

Fibroid umumnya memiliki densitas seperti jaringan lunak namun dapat

juga menunjukkan densitas lebih karena adanya kalsifikasi

Bentuk dapat bervariasi

Page 19: DD KALSIFIKASI.docx

6. Kalsifikasi Pankreas

Kalsifikasi pankreas dapat muncul karena bermacam-macam etiologi.

Kalsifikasi intraduktal punctata

pankreatitis akut (20 - 40%) :

pankreatitis kronis

idiopathic

hiperparatiroidisme (10%) , biasanya disertai urolithiasis

Kwashiorkor 

Kalsifikasi intraduktal

Lanjut usia :

o Umumnya pada usia >70 tahun

cystic fibrosis : kalsifikasi granular halus. Umumnya disertai kegagalan

fungsi pankreas

Kalsifikasi atherosklerotik

Pankreatitis kronis

Larger intraductal calcifications

Pankreatitis herediter :

o autosomal dominan

o bentuk bulat dan besar

o memuncak pada usia 5-17 tahun

pankreatitis kronis

Batu kandung empedu yang berpindah

Kalsifikasi Distrofik

Paparan lama (infark, infeksi, trauma)

Page 20: DD KALSIFIKASI.docx

Tumor pankreas

o islet cell tumours-

o metastasis

colon

renal

o neoplasma pankreas kistik

Kondisi yang menyerupai kalsifikasi pankreas :

Aterosklerosis pada arteri splenika dan arteriol

Kontras pada diverticula pancreas

Gambar 12. X ray abdomen seorang anak laki-laki berusia 12 tahun

dengan fibrosis kistik dan kalsifikasi multipel pada pankreas

Page 21: DD KALSIFIKASI.docx

Gambar 13 . Foto X Ray thoracal untuk menyingkirkan fraktur. Ditemukan

kalsifikasi multiple pada pankreas

Gambar 14 . kalsifikasi pada ductus perifer pankreas.

Kalsifikasi Intra Abdominal (Neonatus)

Kalsifikasi intraabdominal pada neonatus dapat terjadi akibat beberapa keadaan patologis

yang menyebabkan kalsifikasi baik di rongga peritoneal maupun pada organ.

Page 22: DD KALSIFIKASI.docx

EtiologiPeritonitis Mekoneum

Penyebab yang paling umum dari peritonitis mekoneum pada bayi ialah peritonitis aseptik yang

terjadi akibat perforasi usus antenatal. Meconeum di intraperitoneal terkalsifikasi dengan cepat

sehingga muncul gambaran kalsifikasi peritoneal. Penyebab perforasi usus pada bayi baru lahir di

antaranya ileus mekoneum, atresia ileum, atau penyebab lain yang menyebabkan obstruksi

intestinal distal pada neonatus.

Gambar 15. Gambaran foto Polos Peritonitis mekoneum