dbd

62
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorragic Fever (DHF) merupakan Penyakit yang disebabkan oleh virus dengue Grup B arbovirus dengan diameter 30nm yang termasuk dalam genus Flavivirus, family Flaviviridoe. 1,2,3,4 Hingga saat ini, penyakit DBD masih merupakan masalah kesehatan di dunia terutama negara berkembang. Sejak pertama kali ditemukan di Manila, Filipina tahun 1953, penyakit ini menyebar ke berbagai negara terutama negara-negara tropis. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2010, diperkirakan terdapat sekitar 50 hingga 100 juta kasus Demam Dengue dan ratusan ribu kasus DBD setiap tahun diseluruh dunia. Sebanyak 500.000 kasus DBD memerlukan perawatan di Rumah Sakit, dengan rata-rata angka kematian mencapai 5%. Berdasarkan data tersebut, diperkirakan jumlah penduduk yang berisiko terserang penyakit ini berkisar antara 2,5 sampai 3 milyar, terutama penduduk yang tinggal di daerah perkotaan di negara tropis. 2 Pada tahun 2003/2004 di Australia ditemukan 450 kasus dan ini merupakan kasus terbesar di negara tersebut. Di Hongkong terjadi KLB pada tahun 2002 yaitu sebanyak 44 kasus. Tahun sebelumnya, yaitu pada tahun 2

Upload: anya-aulia-fatihah

Post on 26-Sep-2015

14 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

dengue haemorraghic fever

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorragic Fever (DHF) merupakan Penyakit yang disebabkan oleh virus dengue Grup B arbovirus dengan diameter 30nm yang termasuk dalam genus Flavivirus, family Flaviviridoe.1,2,3,4Hingga saat ini, penyakit DBD masih merupakan masalah kesehatan di dunia terutama negara berkembang. Sejak pertama kali ditemukan di Manila, Filipina tahun 1953, penyakit ini menyebar ke berbagai negara terutama negara-negara tropis. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2010, diperkirakan terdapat sekitar 50 hingga 100 juta kasus Demam Dengue dan ratusan ribu kasus DBD setiap tahun diseluruh dunia. Sebanyak 500.000 kasus DBD memerlukan perawatan di Rumah Sakit, dengan rata-rata angka kematian mencapai 5%. Berdasarkan data tersebut, diperkirakan jumlah penduduk yang berisiko terserang penyakit ini berkisar antara 2,5 sampai 3 milyar, terutama penduduk yang tinggal di daerah perkotaan di negara tropis.2Pada tahun 2003/2004 di Australia ditemukan 450 kasus dan ini merupakan kasus terbesar di negara tersebut. Di Hongkong terjadi KLB pada tahun 2002 yaitu sebanyak 44 kasus. Tahun sebelumnya, yaitu pada tahun 2001, terjadi KLB di negara tetangga Hongkong, Macau yaitu sebanyak 1394 kasus. DBD telah menjadi endemik di negara-negara Asia Tenggara seperti Laos, Kamboja, Vietnam, Malaysia, Fhilipina, Indonesia, Thailand dan negara-negara di Pasifik Barat.2

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya semakin bertambah seiring dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk. Di Indonesia Demam Berdarah pertama kali ditemukan di kota Surabaya pada tahun 1968, dimana sebanyak 58 orang terinfeksi dan 24 orang diantaranya meninggal dunia (Angka Kematian (AK) : 41,3 %). Dan sejak saat itu, penyakit ini menyebar luas ke seluruh Indonesia.1Demam Berdarah Dengue banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita DBD setiap tahunnya. Sementara itu, terhitung sejak tahun 1968 hingga tahun 2009, WorldHealth Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara.1Meningkatnya jumlah kasus serta bertambahnya wilayah yang terjangkit disebabkan karena semakin baiknya sarana transportasi penduduk, adanya pemukiman baru, kurangnya prilaku masyarakat terhadap pembersihan sarang nyamuk, terdapatnya vektor nyamuk hampir di seluruh pelosok tanah air serta adanya empat sel tipe virus yang bersirkulasi sepanjang tahun. Departemen kesehatan telah mengupayakan berbagai strategi dalam mengatasi kasus ini. pada awalnya strategi yang digunakan adalah memberantas nyamuk dewasa melalui pengasapan, kemudian strategi diperluas dengan menggunakan larvasida yang ditaburkan ke tempat penampungan air yang sulit dibersihkan. Akan tetapi kedua metode tersebut sampai sekarang belum memeperlihatkan hasil yang memuaskan. Titik berat upaya pemberantasan vektor demam berdarah oleh masyarakat dengan melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). 1,6Pertolongan yang cepat dan tepat sangat membantu penyelamatan hidup pada kasus kegawatan demam berdarah dengue. Disfungsi sirkulasi atau syok pada DBD, dengue shock syndrome (DSS), disebabkan oleh peningkatan permeabilitas vaskular yang pada akhirnya mengakibatkan turunnya perfusi organ. Pemberian cairan resusitasi yang tepat dan adekuat pada fase awal syok merupakan dasar utama pengobatan DSS. Prognosis kegawatan DBD tergantung pada pengenalan, pengobatan yang tepat segera dan pemantauan ketat syok. Oleh karena itu peran dokter sangat membantu untuk menurunkan angka kematian.1,7

BAB IISTATUS PEDIATRIK

I. IDENTIFIKASI Nama : An. RUmur: 2 TahunJenisKelamin: Laki lakiBangsa: IndonesiaAgama: islamAlamat: Kota BaruMRStanggal: 10 Desember 2014

II. ANAMNESATanggal: 11 Desember 2014Diberikan oleh: Orang tua pasien A. RiwayatPenyakitSekaran11. Keluhan utama : Os Datang dengan keluhan demam tinggi 4 hari yang lalu SMRS

2. RiwayatPerjalananPenyakit: 4 hari SMRS, os mengeluh demam, demam tinggi, demam terus menerus dan panas turun apabila minum obat penurun panas, demam sepanjang hari, mengigil (-), berkeringat banyak (-), mual (+), muntah (+) 3 kali , Nyeri ulu hati (-), nyeri otot (-), nyeri sendi (-), badan terasa lemas. BAB hitam (-). Os berobat ke IGD RS Abd.Manaf dan os dirawat.

Riwayat pengobatan: Belum Pernah dirawat dengan keluhan yang sama 4. Riwayat Penyakit DahuluRiwayat batuk dan pilek sebelumnya (-)Riwayat penyakit dengan keluhan dan gejala yang sama (-)Riwayat penyakit asma disangkalRiwayat batuk lama disangkal.Riwayat sesak nafas setelah bermain, berlari disangkal.

5. Riwayat Penyakit KeluargaPenyakit dengan keluhan dan gejala yang sama dalam keluarga disangkal.

6. lingkungan sosial Penyakit dengan keluhan dan gejala yang sama dalam lingkungan tempat tinggal dan sekolah disangkal.

B. Riwayat Sebelum Masuk Rumah Sakit1. Riwayat Kehamilan dan KelahiranMasa kehamilan: AtermPartus: Lahir spontanTempat: Klinik Ditolong oleh: BidanBBL: 3700 gramPB:50 cm

2. Riwayat Makanan dan kebiasaanASI: ASI diberikan sampai usia 2 tahunSusu botol/kaleng: tidak diberikan Bubur Nasi: mulai dari 6 bulan Nasi TIM/lembek: mulai dari 6 bulanDaging, ikan dan telur: +Tempe dan tahu: +Sayurdan buah: +Kesan: Sumber nutrisi cukup

3. Riwayat Imunisasi

17

45

BCG: +Polio: +DPT: +Campak: +Hepatitis: +Kesan: Imunisasi lengkap

4. Riwayat Keluarga:Perkawinan: Belum menikahPendidikan: Belum sekolahSaudara: -Riwayat Perkembangan FisikGigi Pertama: Usia 7 bulanBerbalik: Usia 6 bulanTengkurap: Usia 6 bulanDuduk: Usia 9 bulanMerangkak: Usia 9 bulanBerdiri: Usia 1 tahun 3 bulanBerjalan: Usia 1 tahun 5 bulanBerbicara: Usia kurang dari 2 tahunKesan: Perkembangan fisik dalam batas normal

5. Riwayat Perkembangan MentalIsap Jempol: -Ngompol: -Sering mimpi: -Aktifitas: cukup aktifMembangkang: -Ketakutan: -6. Status giziBB = 12 kgTB = 90 cmUmur= 2 tahun0 < BB/U