dasar logika tentang proposisi2

18
Nadia Okki A D1112011 Petra Lugas N D1112012 Pradista Galih D1112013 Rosi Utami D1112014 Setiawan A D1112015 DASAR-DASAR LOGIKA

Upload: pet-pet

Post on 24-Jun-2015

533 views

Category:

Education


2 download

DESCRIPTION

Mata kuliah Dasar Logika tentang Proposisi

TRANSCRIPT

Page 1: Dasar Logika tentang Proposisi2

Nadia Okki A D1112011Petra Lugas N D1112012Pradista Galih D1112013Rosi Utami D1112014Setiawan A D1112015

DASAR-DASAR LOGIKA

Page 2: Dasar Logika tentang Proposisi2

B. Proposisi Kategorik

Proposisi kategorik adalah proposisi yang mengandung pernyataan tanpa adanya syarat:

Hasan sedang sakitAnak-anak yang tidak di asrama adalah

mahasiswaProposisi kategorik yang paling

sederhana terdiri dari satu term subjek, satu term predikat, satu kopula dan satu quantifier

Page 3: Dasar Logika tentang Proposisi2

lanjutan Subjek = term yang menjadi pokok

pembicaraan Predikat = term yang menjelaskan

subjek Kopula = kata yang menyatakan

hubungan antara term subjek dan predikat.

Quantifier = kata yang menunjukkan banyaknya satuan yang diikat oleh term subjek.

Page 4: Dasar Logika tentang Proposisi2

lanjutan Contoh:Sebagian manusia adalah pemabuk 1 2 3 4Quantifier universal: semua, segenap,

setiap, tidak satupun.Quantifier partikular: sebagian,

kebanyakan, beberapa, tidak semua, sebagian besar, hampir seluruh, rata-rata, (salah) seorang di antara .... (salah) sebuah diantara...

Page 5: Dasar Logika tentang Proposisi2

lanjutan Quantifier singular: quantifier biasanya

tidak dinyatakan-proposisi universal-proposisi partikular-proposisi singularContoh:Semua tanaman membutuhkan airSebagian manusia adalah dapat mengenyam

pendidikan tinggi Seorang yang bernama Hasan adalah seorang

guru

Page 6: Dasar Logika tentang Proposisi2

lanjutan

Tanaman membutuhkan air Manusia dapat mengenyam

pendidikan tinggi. Hasan adalah seorang guru.Kopula = kata yang menegaskan

hubungan term subjek dan predikat baik hubungan yang mengiyakan atau maupun yang mengingkari

Page 7: Dasar Logika tentang Proposisi2

lanjutan Adalah = mengiyakan Tidak, bukan, tak = mengingkari Kopula menentukan kualitas

proposisinya. Mengiyakan = proposisi positif Mengingkari = proposisi negatif. Contoh: Hasan adalah guru (proposisi

positif) Budi bukan seniman (proposisi negatif)

Page 8: Dasar Logika tentang Proposisi2

lanjutan Kopula dalam proposisi positif

kadang-kadang dinyatakan, kadang-kadang tidak (tersembunyi)

Contoh: Napoleon panglima yang ulung (tersembunyi)

Kopula pada proposisi negatif tidak mungkin disembunyikan, karena berarti mengiyakan hubungan antara term subjek dan predikat

Page 9: Dasar Logika tentang Proposisi2

Contoh-contoh; Manusia berpikir (kopula terkandung

dalam term berpikir) (manusia adalah makhluk yang berpikir)

Semua anjing berkutu (Semua anjing adalah binatang yang berkutu)

Hasan tidur (Hasan adalah orang yang tidur)

Joni suka mengganggu gadis (Joni adalah orang yang suka mengganggu gadis)

Page 10: Dasar Logika tentang Proposisi2

lanjutan

Kopula dalam proposisi merupakan keharusan, meskipun bisa dinyatakan dan bisa pula tidak.

Dari kombinasi antara kuantitas dan kualitas , maka kita kenal ada enam proposisi:

1. Universal positif, semua manusia akan mati

Page 11: Dasar Logika tentang Proposisi2

lanjutan

2. Partikular positif, sebagian manusia adalah guru

3. Singular positif, Rudi Hartono adalah pemain bulu tangkis

4. Universal negatif, Semua kucing tidak berbulu lebat

5. Partikular negatif, Beberapa mahasiswa tidak lulus

6. Singular Negatif: Fatimah bukan gadis pemalu

Page 12: Dasar Logika tentang Proposisi2

lanjutan Universal positif (A) Partikular positif (I) Singular Positif (A)A dan I diambil dari dua huruf hidup pertama

dalam kata latin Affirmo yang berarti mengakui.

Unviversal negatif (E)Partikular negatif (O)Singular negatif (E)Diambil dari kata latin nEgO yang artinya

menolak atau mengingkari.

Page 13: Dasar Logika tentang Proposisi2

lanjutan Dalam menentukan apakah suatu

proposisi itu positif atau negatif, kita tidak bole semata-mata berdasarkan ada tidaknya indikator negatifnya, yaitu: tak, tidak atau bukan. Indikator itu menentukan negatifnya suatu proposisi apabila ia berkedudukan sebagai kopula. Bila indikator tidak berkedudukan sebagai kopula = proposisi positif.

Page 14: Dasar Logika tentang Proposisi2

Contoh: Semua yang tidak rajin bekerja

mendapat upah sedikit (A) Tidak semua orang pandai berpidato

(I) Semua yang malas mendapat hasil

yang tidak banyak (A) Sebagian orang mempunyai harta

yang melimpah bukan karena jerih payahnya (I)

Page 15: Dasar Logika tentang Proposisi2

Contoh-contoh

Proposisi universal positif (A)Semua manusia adalah terdidikSemua yang tidak tekun jarang suksesManusia yang sabar akan mendapatkan

sesuatu yang tidak menyedihkanSemua yang tidak waspada akan

mendapat sesuatu yang tidak menyenangkan.

Page 16: Dasar Logika tentang Proposisi2

lanjutan

Proposisi Partikular Positif (I)Sebagian mahasiswa sudah kawinTidak semua orang mampu berpidato

dengan baikBeberapa pedagang bekerja tidak jujurSebagian orang yang malas mempunyai

nasib yang tidak begitu menyenangkan

Page 17: Dasar Logika tentang Proposisi2

Lanjutan

Proposisi universal negatif (E)Semua mahasiswa tidak buta hurufTak satu pun juara angkat besi bukan

wanita lemahSemua yang malas tidak mendapat

banyakSemua kesuksesan tidak datang pada

orang yang malas.

Page 18: Dasar Logika tentang Proposisi2

lanjutan Proposisi partikular negatif (O) Sebagian mahasiswa tidak lulus Beberapa orang tidak mampu berpidato Sebagian orang jujur tidak mempunyai

kedudukan yang layak Beberapa orang yang konsekuen dan

jujur serta bekerja sesuai dengan peraturan tidak disenangi oleh atasannya.